BEBAN KERJA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT GUDANG DISTRIBUSI BULOG MANGLI JEMBER

(1)

BEBAN KERJA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT GUDANG

DISTRIBUSI BULOG MANGLI JEMBER

SKRIPSI

Oleh :

Bayu Novar Hadi NIM 042110101084

BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER

2011

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id

(2)

BEBAN KERJA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT GUDANG

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

BAYU NOVAR HADI NIM 042110101084

BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER

2011

(3)

MOTTO

Permudahkanlah semua urusan dan jangan menyusahkannya,

berilah khabar gembira dan janganlah membuat sesuatu

yang menyebabkan orang lain lari *)

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai

(dari satu masalah), kerjakanlah urusan orang lain dengan sungguh dan

hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu berharap **)

Sacrifice May Be Necessary To Be Succesfull ***)

*) Rasulullah S.A.W (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

**) Terjemahan (QS. Al-Insyiraah : 6-8)

***) Mario Teguh-Golden Ways

(4)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : Bayu Novar Hadi NIM : 042110101084

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul:“Beban Kerja

dan Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Buruh Angkut

Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya, dan belum pernah

diajukan pada institusi manapun serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab

atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung

tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya

tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik

jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 11 Juni 2011 Yang menyatakan,

Bayu Novar Hadi NIM. 042110101084

(5)

SKRIPSI

BEBAN KERJA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT GUDANG

Oleh :

Bayu Novar Hadi NIM 042110101084

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Drs. Hadi Prayitno, M.Kes

Dosen Pembimbing Anggota : Khoiron, S.KM. M.Sc.

(6)

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga dengan segala keyakinan, niat, dan kemantapan penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Beban Kerja dan Faktor yang Berhubungan

dengan Kelelahan Kerja pada Buruh Angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli

Jember. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan

strata 1 (S1) di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Hadi Prayitno, M.Kes., dan Bapak

Khoiron, S.KM. M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan, pengarahan, koreksi, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. Husni Abdul Gani, M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universita Jember dan Dosen Pembimbing Akademik;

2. Anita Dewi P.S, S.KM., M.Sc., selaku Kepala Bagian Kesehatan Lingkungan

dan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Jember.

3. Bapak Syahroni sebagai kepala Gudang Distribusi Bulog Mangli jember,

beserta seluruh karyawan Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember dan para

buruh angkut yang telah bersedia membantu penulis dengan tulus dan ikhlas

dalam penelitian ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Jember yang telah memberikan ilmu dan pengalaman dengan tulus dan ikhlas.

5. Ayahanda Alm. Syaifullah Hadi, Ibunda Siti Mariedha Setyahati, kakakku

Arfiana Rachmawati dan kakakku Yuliana Damayanti beserta keluarganya

yang telah dengan tulus, ikhlas serta penuh kesabaran dalam memberikan

dukungan moril dan spiritual dalam masa studiku (Semoga Allah SWT

senantiasa memberikan rahmatnya kepada beliau semua).

(7)

6. Desy Dwilestari yang selalu senantiasa menemaniku dalam keadaan susah

maupun senang, terimakasih atas dukungan, semangat, motivasi, nasehat dan

doanya.

7. Segenap sivitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Jember, terutama teman-teman angkatan 2004, kita akan terus berjuang demi

masa depan yang lebih baik.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang dengan sengaja

atau tidak telah berperan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi

ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jember, 11 Juni 2011

Penulis

(8)

PENGESAHAN

Skripsi berjudulBeban Kerja dan Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Buruh Angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli Jembertelah diuji dan disahkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember pada :

hari : Selasa

tanggal : 14 Juni 2011

tempat : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Tim Penguji

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Drs. Husni Abdul Gani, M.S NIP 195608101983031003

Sekertaris

Khoiron, S.KM, M.Sc NIP 197803152005011002

Anggota II

Jamrozi, SH

NIP 196202091992031004 Ketua

dr.Pudjo Wahjudi M.S NIP 195403141980121001

Anggota I

Drs. Hadi Prayitno, M.Kes NIP 196106081998021001

(9)

Work load and Associated Factors With Work Fatigue On Rice Lifters at Distribution Warehouse Bulog Mangli Jember

Bayu Novar Hadi 042110101084

Department of Environmental Health and Occupational Health and Savety Public Health Faculty

Jember University

ABSTRACT

Rice lifters work by using his body as a means of transport such as bear, carrying, or shouldering. Most rice lifters in warehouse distribution of Bulog Mangli Jember complained signs of work fatigue, and therefore should be empirically examined risk factors associated with work fatigue. The problems that need to be studied is what factors is associated with work fatigue on rice lifters at the distribution of Warehouse Bulog Mangli Jember? The research characteristic is Explanatory, using Cross Sectional research methodology on its study. Samples were obtained by means of a Random Sampling technique obtained samples of 38 rice lifters. Data gathering was conducted by distributing uses observation sheets and IFRC questionnaires measuring of work fatigue, observation sheet of workload, microtoie, and bathroom scale. The technique of data analysis used is the t-test, with α 0,05, the variables in the test with t test (t-test) that has a interval data scale, while Spearman Rank Correlation statistical test with α 0,05 used for variables that has a ordinal data scale. The results of analysis indicate that there is no correlation between age and work fatigue with p>α (0,123>0,05), there is no correlation between work phases and work fatigue with p>α (0,190 >0,05), there is a significant correlation between work hours and work fatigue with p<α (0,04<0,05), there is no correlation between nutritional status and work fatigue with p>α (0,732>α), there is a significant correlation between workload and work fatigue with p<α (0,000<0,05). Because work fatigue have correlation with working hours and workload it is advised to reduce the load to be lifted for every workers and reduce the working hours to be 8 hours a day.

Key word: work fatigue, work load and individual characteristic

(10)

RINGKASAN

Beban Kerja dan Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada

Buruh Angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember. Bayu Novar Hadi,

042110101084, 2011, 112 hlm. Bagian Kesehatan Limgkungan dan Kesehatan

Keselamatan Kerja, Universitas Jember.

Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember merupakan salah satu gudang

penyimpanan beras yang dimiliki oleh Bulog. Tugas dan fungsi gudang tersebut

terkait dengan tugas Bulog dalam pendistribusian beras dan pengendalian harga.

Dalam melaksanakan tugasnya gudang Bulog Mangli Jember memperkerjakan sekitar

62 tenaga buruh angkut yang bertugas untuk mengangkut beras dari truk distributor

beras ke dalam gudang dan sebaliknya. Buruh angkut bekerja dengan menggunakan

tubuhnya sebagai alat angkut seperti memikul, menjinjing, ataupun memanggul.

Mereka dibayar secara borongan sehingga cenderung menyelesaikan pekerjaan secara

cepat tanpa memperhatikan risiko yang dapat timbul dari pekerjaannya.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara awal terhadap 20 responden

dan didapatkan bahwa buruh angkut mengalami keluhan setelah mereka bekerja,

seperti penurunan konsentrasi (12%), pandangan kabur dan berkunang-kunang (19%)

dan ketidaknyamanan pada bahu (32,5%) dan punggung terasa pegal-pegal (36%).

Hal tersebut merupakan sebagian dari tanda-tanda kelelahan.

Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2011 dimana, distribusi frekuensi

usia yang terbanyak adalah pada usia 35 – 44 tahun sebanyak 21 orang buruh angkut (55,26%), distribusi frekuensi masa kerja yang terbanyak adalah pada antara 5 – 10 tahun (60,53%), distribusi lama jam kerja yang terbanyak adalah pada > 8 jam per

hari (57,89%), distribusi frekuensi status gizi buruh angkut yang terbanyak adalah

pada gizi baik : 18,5 – 25,0 (78,94%), distribusi frekuensi beban kerja berdasarkan % CVL yang terbanyak adalah pada 60 % - 80 % : Kerja dalam waktu singkat (55,26%),

(11)

dan distribusi frekuensi kelelahan kerja buruh angkut yang terbanyak adalah pada

kelelahan kerja berat (73,68%).

Sedangkan untuk hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji uji t-test dengan α=0,05 untuk variabel umur dan masa kerja dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara umur dengan kelalahan kerja pada buruh angkut di Gudang

Distribusi Bulog Mangli Jember dengan angka p value 0,123(p > α), tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelalahan kerja pada buruh angkut di Gudang

Distribusi Bulog Mangli Jember dengan angkap value yaitu 0,190 (p >α ).

Untuk hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank Corelation dengan α 0,05 untuk variabel lama jam kerja, status gizi dan beban kerja, ada hubungan yang bermakna antara lama jam kerja dengan kelalahan kerja pada

buruh angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember dengan p value yaitu 0,004 (p <α ), tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelalahan kerja pada buruh angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember dengan p value yaitu 0,732 (p > α), ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kelalahan kerja pada buruh angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember dengan p value yaitu 0,000 (p <α). Berdasarkan hasil penelitian usia, masa kerja dan status gizi tidak memiliki hubungan yang bermakana terhadap kelelahan kerja pada buruh angkut di

Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember. Sedangkan lama jam kerja dan beban kerja

memiliki hubungan yang bermakna terhadap kelelahan kerja pada buruh angkut di

Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN MOTTO ii

HALAMAN PERNYATAAN iii

HALAMAN PEMBIMBINGAN iv

HALAMAN PENGESAHAN v

ABSTRACT vi

RINGKASAN vii

PRAKATA ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR ARTI DAN LAMBANG xvii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan Penelitian 6

1.3.1. Tujuan Umum 6

1.3.2. Tujuan Khusus 6

1.4. Manfaat Penelitian 6

1.4.1. Manfaat Teoritis 6

1.4.2. Manfaat Praktis 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Pengertian Ergonomi 8

2.1.1. Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal 8

2.1.2. Kerja Otot 18

2.1.3. Mengangkat dan Mengangkut 22

2.2. Beban Kerja 26

2.2.1. Faktor– faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja 27

2.2.2. Penilaian Beban Kerja Fisik 28

2.3. Kelelahan 32

2.3.1. Pengertian Kelelahan 32

2.3.2. Jenis Kelelahan 33

(13)

2.3.3. Mekanisme kelelahan 35 2.3.4. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelelahan 37

2.3.5. Penyebab Kelelahan 39

2.3.6. Akibat kelelahan kerja 43

2.3.7. Pengukuran Kelelahan 44

2.4. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 48

2.4.1. Kerangka Konseptual 48

2.4.2. Hipotesis Penelitian 50

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 51

3.1. Jenis Penelitian 51

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 51

3.2.1. Tempat penelitian 51

3.2.2. Waktu Penelitian 51

3.3. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 51

3.3.1. Populasi Penelitian 51

3.3.2. Sampel Penelitian 52

3.3.3. Besar Sampel Penelitian 52

3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel 53

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 54

3.4.1. Variabel penelitian 54

3.4.2. Definisi Operasional 54

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 56

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data 56

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data 57

3.6. Data dan Sumber Data 60

3.6.1. Data Primer 60

3.6.2. Data Sekunder 60

3.7. Teknik Penyajian dan Analisis Data 60

3.7.1. Teknik Penyajian Data 60

3.7.2. Teknik Analisis Data 61

3.8. Kerangka Operasional 64

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 65

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 65

4.2 Karakteristik Responden 66

4.2.1 Usia 64

4.2.2 Masa kerja 67

4.2.3 Lama jam kerja 68

(14)

4.2.4 Status gizi 68

4.3 Beban kerja 69

4.4 Kelelahan kerja 71

4.5 Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kelelahan Kerja 73

4.5.1 Hubungan Umur Dengan Kelelahan Kerja 73

4.5.2 Hubungan Masa Kerja Dengan Kelelahan Kerja 74 4.5.3 Hubungan Lama Jam Kerja Dengan Kelelahan Kerja 76 4.5.4 Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja 78 4.6 Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja 79

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 82

5.1 Kesimpulan 82

5.2 Saran 82

DAFTAR PUSTAKA 84

LAMPIRAN 88

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Klasifikasi tulang pada orang dewasa 11

2.2 Beban Angkat Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan

Koperasi No. 01 Tahun 1978. 25

2.3 Tindakan Yang harus Dilakukan Sesuai dengan Batas Angkatnya. 26

2.4 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, respirasi, Suhu Tubuh dan

denyut Jantung 29

2.5 Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2 max) mL/(Kg-min) 29

2.6 Klasifikasi Berat Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL 31

3.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran, Kategori Penilaian dan

Pengukuran serta Skala data 54

4.1 Distribusi Frekuensi Usia Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli

Jember 66

4.2 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog

Mangli Jember 67

4.3 Distribusi Frekuensi Lama Jam Kerja Buruh Angkut di Gudang Distribusi

Bulog Mangli Jember 68

4.4 Distribusi Frekuensi Status Gizi Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog

Mangli Jember 69

4.5 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog

Mangli Jember 70

4.6 Distribusi Frekuensi Kelelahan Kerja Buruh Angkut di Gudang Distribusi

Bulog Mangli Jember 72

4.7 Distribusi Frekuensi Hubungan Umur Dengan Kelalahan Kerja Pada Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember 73

4.8 Distribusi Frekuensi Hubungan Masa Kerja Dengan Kelalahan Kerja Pada Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember 75

4.9 Distribusi Frekuensi Hubungan Lama Jam Kerja Dengan Kelalahan Kerja Pada Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember 76

4.10 Distribusi Frekuensi Hubungan Status Gizi Dengan Kelalahan Kerja Pada Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember 78

4.11 Distribusi Frekuensi Hubungan Beban Kerja Dengan Kelalahan Kerja Pada Buruh Angkut di Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember 80

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Anatomi tulang manusia. 10

2.2 Tendon. 18

2.3 Anatomi Struktur Otot 19

2.4 Anatomi Otot Lengan 20

2.5 Cara Tepat Mengangkat Beban Yang Benar 24

2.6 Faktor-faktor yang berkaitan dengan terjadinya kelelahan 38

2.7 Kerangka Konseptual 48

3.1 Alur penelitian 64

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Lembar Persetujuan 88

B. Lembar Kuesioner Penelitian 89

C. Lembar Surat Ijin Penelitian 92

D. Lembar Rekapitulasi Penilaian Beban Kerja 93

E. Lembar Rekapitulasi Hasil Kuisioner IFRC 100

F. Lembar Hasil Uji Analisis Data 102

G. Lembar Denah Gudang Bulog Mangli Jember 108

H. Lembar Dokumentasi 109

(18)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemeliharaan dan peningkatan kondisi kesehatan tenaga kerja mutlak

diperlukan agar tenaga kerja dapat terlindungi dari dampak negatif dalam

melaksanakan pekerjaan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan

salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat pekerja memiliki korelasi terhadap

produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja (Depkes RI, 2003). Oleh karena itu perlu

dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga pada akhirnya dapat memberikan

sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa dalam era globalisasi.

Keterlibatan manusia khususnya tenaga kerja dalam proses pembangunan

semakin meningkat. Hal ini didukung pula oleh perkembangan jangkauan

pembangunan kesemua sektor ekonomi, termasuk sektor informal, tradisional dan

industri kecil (Benny, 1997). Agar tenaga kerja menjadi sehat dan produktif, maka

peranan keselamatan dan kesehatan kerja semakin penting. Tujuan dari keselamatan

kerja yaitu untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Salah satu

tujuan dari pelaksanaan kesehatan kerja dalam bentuk operasional adalah pencegahan

kelelahan dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja (Suma’mur, 1996). Tujuan ini dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi

syarat-syarat kesehatan. Pekerjaan dan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif

dapat memberikan efek positif, sedangkan pekerjaan dan lingkungan kerja yang tidak

sehat dapat berpengaruh negatif pada manusia. Bahkan tidak jarang gangguan

tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, pekerjaan dan

lingkungan kerja yang dapat memberikan efek negatif sedapat mungkin dieliminasi

atau dihindarkan.

Bekerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu

bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan sering kali tidak disadari oleh

pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapai dan orang

(19)

berharap aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawakan suatu keadaan yang

lebih memuaskan dari sebelumnya (Anoraga, 2001). Di Indonesia telah ditetapkan

lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja. Memperpanjang waktu

kerja lebih dari itu hanya akan menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan,

kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Suma’mur, 1996). Kelelahan (fatigue)

merupakan salah satu resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan tenaga kerja.

Menurut Budiono (2003), kelelahan kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja

dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan, sehingga akan meningkatkan kesalahan

dalam melakukan pekerjaan dan akibat fatalnya adalah terjadinya kecelakaan kerja.

Survei di negara maju melaporkan bahwa antara 10-50% penduduk mengalami

kelelahan (Silaban, 1996). Prevalensi kelelahan sekitar 20% diantara pasien yang

datang membutuhkan pelayanan kesehatan. Heerdjan dalam Setyawati (1994),

menyatakan banyak dokter perusahaan menjumpai keadaan kelelahan pada tenaga

kerja. Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering

dijumpai pada tenaga kerja. Menurut beberapa peneliti, kelelahan secara nyata dapat

mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan dapat menurunkan produktivitas.

Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian. Menurut

Setyawati (1994), mengatakan bahwa lebih dari 50% tenaga kerja dibagian dapur

suatu hotel bertaraf Internasional di Yogyakarta yang datang ke balai pengobatan

menderita kelelahan kerja disamping gejala umum seperti sakit kepala dan vertigo.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh kementrian tenaga kerja Jepang terhadap 12.000

perusahaan yang melibatkan sekitar 16.000 pekerja di negara tersebut yang dipilih

secara acak telah menunjukkan hasil bahwa ditemukan 65% pekerja mengeluhkan

kelelahan fisik akibat kerja rutin, 28% mengeluhkan kelelahan mental dan sekitar 7%

pekerja mengeluh stres berat dan merasa tersisihkan (Hidayat, 2003). Kelelahan disini

mempunyai dampak yang fatal nantinya seperti stres dan kecelakaan akibat kerja.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelelahan kerja dengan memberikan

gairah dan semangat kerja pada tenaga kerja.

(20)

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor individu dalam hal ini

seperti umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan status gizi mempunyai

hubungan terhadap terjadinya kelelahan kerja (Oentoro, 2004). Faktor individu

seperti umur mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan,

bukti di negara Jepang menunjukkan bahwa pekerja yang berusia 40-50 tahun akan

lebih cepat menderita kelelahan dibandingkan dengan pekerja yang relatif lebih muda

(Hidayat, 2003). Lelah bagi setiap orang akan mempunyai arti tersendiri dan tentu

saja subyektif sifatnya. Kelelahan disini adalah aneka keadaan yang disertai

penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja Hal ini disebabkan faktor-faktor

fisiologis yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana usia 40 tahun atau lebih

kemampuan kerja seseorang sudah mulai menurun.

Sedangkan Nasution (1998), mengungkapkan bahwa tenaga kerja yang

memiliki masa kerja yang lebih lama cenderung puas dengan pekerjaannya karena

mereka lebih mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja berdasarkan

pengalaman. Mereka cenderung lebih stabil emosinya sehingga dapat bekerja dengan

lebih tenang, teratur dan mantap. Kondisi psikologis seseorang berkembang selaras

dengan pertambahan usia mereka. Selain itu lama jam kerja juga berpengaruh dalam

terjadinya kelelahan, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan olehSuma’mur (1996),

bahwa memperpanjang waktu kerja lebih dari 8 jam perhari hanya akan menurunkan

efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sedangkan status gizi merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas fisik dan

kondisi fisik tenaga kerja sehingga berpengaruh terhadap terjadap terjadinya

kelelahan (Wignjosoebroto, 2000).

Beban kerja adalah jumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang

ataupun sekelompok orang selama periode waktu tertentu dalam keadaan normal

(Haryanto, 2004). Menurut Suma’mur (1999), salah satu penyebab kelelahan

seseorang adalah beban dan lamanya pekerjaan baik fisik maupun mental. Dari sudut

pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai atau

seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan

(21)

manusia yang menerima beban tersebut. Bila beban kerja yang diterima tenaga kerja

tidak sesuai dengan kemampuan fisiknya maka akan menimbulkan kelelahan dan

dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Kelelahan dengan menurunnya efisiensi dan

ketahanan dalam bekerja meliputi segenap kelelahan tanpa memandang apapun

penyebabnya seperti, kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (visual),

kelelahan fisik umum, kelelahan mental, kelelahan syaraf, kelelahan oleh karena

lingkungan kerja yang monoton, atau pun karena lingkungan kerja yang tidak

nyaman.

MenurutSuma’mur (1999) ada 5 (lima) penyebab kelelahan kerja antara lain: 1. Keadaan yang monoton.

2. Beban dan lama kerja baik fisik maupun mental. 3. Keadaan lingkungan kerja fisik.

4. Keadaan jiwa seperti tanggung jawab, rasa kekhawatiran atau konflik.

5. Penyakit, perasaan sakit dan status gizi.

Bulog adalah lembaga pemerintah yang dibentuk pada tahun 1967 yang

ditugaskan pemerintah untuk mengendalikan stabilitas harga dan penyediaan bahan

pokok, terutama pada tingkat konsumen. Peran Bulog tersebut dikembangkan lagi

dengan ditambah mengendalikan harga produsen melalui instrumen harga dasar untuk

melindungi petani padi. Dalam perkembangan selanjutnya, peran Bulog tidak hanya

terbatas pada beras saja tetapi juga pada pengendalian harga dan penyediaan

komoditas lain seperti gula pasir, tepung terigu, kedele dan pakan ternak, minyak

goreng, telur dan daging serta juga bumbu-bumbuan, yang dilakukan secara insidentil

terutama saat situasi harga meningkat. Mulai tahun 1998, Bulog kembali hanya

menangani beras. Tugas yang diberikan kepada Bulog juga mengalami perubahan

karena berubahnya kebijakan perberasan yang dilakukan pemerintah.

Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember merupakan salah satu gudang

penyimpanan beras yang dimiliki oleh Bulog. Tugas dan fungsi gudang tersebut

terkait dengan tugas Bulog dalam pendistribusian beras dan pengendalian harga.

Dalam melaksanakan tugasnya gudang Bulog Mangli Jember memperkerjakan sekitar

62 tenaga buruh angkut yang bertugas untuk mengangkut beras dari truk distributor

(22)

beras ke dalam gudang dan sebaliknya. Buruh angkut bekerja dengan menggunakan

tubuhnya sebagai alat angkut seperti memikul, menjinjing, ataupun memanggul.

Mereka dibayar secara borongan sehingga cenderung menyelesaikan pekerjaan secara

cepat tanpa memperhatikan risiko yang dapat timbul dari pekerjaannya.

Berdasarkan survei awal terhadap buruh angkut Gudang Distribusi Bulog

Mangli, sebagian besar barang-barang yang diangkut oleh truk distributor Bulog

adalah beras dan gabah. Buruh angkut bekerja dengan menggunakan tubuhnya

sebagai alat angkut seperti memikul, menjinjing, ataupun memanggul. Mereka

dibayar secara borongan sehingga cenderung menyelesaikan pekerjaan secara cepat

sesuai dengan kesepakatan tanpa memperhatikan risiko yang dapat timbul dari

pekerjaannya. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara awal terhadap 20

responden dan didapatkan suatu fakta bahwa tenaga kerja kuli mengalami keluhan

setelah mereka bekerja, dan ini adalah sebagian dari tanda-tanda kelelahan seperti

penurunan konsentrasi (12%), pandangan kabur dan berkunang-kunang (19%) dan

ketidaknyamanan pada bahu (32,5%) dan punggung terasa pegal-pegal (36%). Hal itu

juga menunjukkan bahwa adanya faktor-faktor penyebab yang ditimbulkan dari

adanya kelelahan kerja pada kalangan buruh angkut di lokasi penelitian ini.

Berdasarkan kenyataan diatas maka penulis terdorong untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan faktor karakteristik individu (umur, masa kerja, lama

jam kerja, dan status gizi) dan beban kerja dengan kelelahan pada buruh angkut

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian yaitu, “Faktor-Faktor Apakah yang Berhubungan dengan

Kelelahan Kerja pada Buruh Angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember ?”

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Kelelahan kerja Pada Buruh Angkut Gudang Distribusi Bulog

Mangli Jember.

1.3.2 Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengidentifikasi karakteristik buruh angkut yang meliputi usia, masa kerja,

lama jam kerja dan status gizi.

b. Mengidentifikasi kategori beban kerja buruh angkut Gudang Distribusi Bulog

Mangli Jember.

c. Mengidentifikasi kategori kelelahan kerja buruh angkut Gudang Distribusi

Bulog Mangli Jember.

d. Mengkaji hubungan antara usia dengan kelelahan kerja pada kuli angkut

e. Mengkaji hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada kuli

angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember.

f. Mengkaji hubungan antara lama jam kerja dengan kelelahan kerja pada kuli

angkut Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember.

g. Mengkaji hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja pada kuli angkut

h. Mengkaji hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada kuli

angkut gudang Gudang Distribusi Bulog Mangli Jember.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

penerapan ilmu selama duduk di bangku kuliah serta dapat mengembangkan

khasanah ilmu pengetahuan bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja khususnya