• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA BILATERAL AS DENGAN MEKSIKO DALAM MENGATASI IMIGRAN ILEGAL ASAL MEKSIKO DI AS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERJASAMA BILATERAL AS DENGAN MEKSIKO DALAM MENGATASI IMIGRAN ILEGAL ASAL MEKSIKO DI AS"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Meksiko Negara yang paling dekat dengan Amerika merupakan penyumbang imigran terbesar di AS. Banyaknya imigran yang datang dari Meksiko terutama imigran gelap dimana jumlahnya yang sudah hampir mencapi 12 juta orang dan dikhawatirkan akan terus bertambah akan menyebabkan masalah bagi pemerintah AS.1

Imigran asal Meksiko mulai masuk ke Amerika Serikat berawal dari Program Bracero (program pekerja tamu). Program ini dimulai pada 1942. Program ini mengatur hukum sementara imigrasi pekerja dari Meksiko ke Amerika Serikat, sebagian imigran bekerja untuk menutupi kekurangan tenaga kerja Amerika Serikat akibat dari Perang Dunia II Dari 1942 hingga 1964. 2

Tingginya tingkat migrasi dari Meksiko ke AS terletak pada perbedaan yang nyata dalam kualitas hidup antara kedua negara. Banyak imigran gelap datang dari kota-kota miskin di Meksiko. Imigran gelap asal Meksiko yang mendapatkan pekerjaan dengan upah rendah di AS sudah memberikan standar hidup lebih tinggi daripada di negara asal mereka di Meksiko.3

1

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-11/2005-11-29-voa9.cfm?moddate=2005-11-29 diakses pada tanggal 9 september 2009

2

http://www.dallasfed.org/research/efr/2001/efr0101a.pdf diakses pada tanggal 6 januari 2010 3

(2)

Imigran gelap asal Meksiko masuk melalui perbatasan yang tidak dijaga dan menyeberang melewati sungai-sungai yang menghubungkan Meksiko dengan AS. Perbatasan yang hanya dibatasi oleh kawat berduri setinggi 3-5 meter menjsadi jalan masuk para imigran gelap. Tentara yang ditempatkan di perbatasan hanya menjaga sebagian kecil perbatasan yang menghubungkan kedua negara. 4

Perbatasan AS dengan Meksiko yang menjadi jalur masuk imigran gelap berada di daerah gurun pasir dan dearah aliran sungai yang memisahkan kedua negara. Perbatasan ASdengan Meksiko memang perlu diperketat penjagaanya agar para imigran gelap yang akan masuk melalui perbatasan dapat ditekan jumlahnya.

Peningkatan kemanan di perbatasan memang sangat diperketat hal ini berguna untuk mengurangi jumlah imigran illegal yang masuk dari Meksiko ke AS. Berbagai cara sudah di gunakan seperti penambahan jumlah pasukan di perbatasan dan mengeluarkan biaya yang banyak untuk mengatasi masalah imigran illegal di perbatasan. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berencana membelanjakan lebih dari 400 juta dolar dana stimulus federal untuk meningkatkan pelabuhan-pelabuhan internasional dan teknologi pengintaian di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.5

Ada sekitar 12 juta imigran illegal asal Meksiko di AS, melakukan perjalanan ke Amerika secara illegal melalui perbatasan kedua negara. Banyak imigran illegal terutama dari Meksiko di AS mengisi pekerjaan-pekerjaan yang orang Amerika jarang mau melakukannya. Pekerjaan yang biasa didisi oleh

4

http://www.borderfenceproject.com/ diakses pada tanggal 9 Maret 2010 5

(3)

imigran ilegal seperti bekerja sebagai kuli bangunan, di pabrik-pabrik, dan sebagai tukang cuci piring di restoran-restoran .6

Tingginya jumlah imigran ilegal asal Meksiko di AS memberikan dampak yang negatif bagi negara AS. Dampak yang diberikan imigran ilegal seperti tingginya tingkat kriminalitas, peredaran narkoba, dan jaringan pembuat dokumen palsu. Bukan hanya AS yang mendapatkan dampak dari imigran ilegal tetapi Meksiko juga mendapatkan dampak dari imigran ilegal seperti penyiksaan yang dialami oleh imigran ilegal asal Meksiko, karena imigran ilegal asal Meksiko juga masih merupakan warga negara Meksiko.

Imigran gelap asal Meksiko yang bekerja di AS dengan memperoleh gaji lebih kecil daripada penduduk asli sudah membuat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan lebih berat. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan antara imigran gelap dengan penduduk lokal menjadi masalah bagi negara AS. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang sulit mengakibatkan jumlah pengganguran di AS akan bertambah. Banyaknya jumlah imigran illegal yang ada di AS juga berpeluang menciptakan berbagai ancaman tidak langsung. Ancaman tidak langsung seperti banyaknya jaringan pembuat dokumen illegal untuk imigran gelap, peredaran narkoba, dan peningkatan kriminalitas. Imigran gelap yang datang ke Amerika Serikat juga di bantu oleh para pejabat perbatasan yang korup.7

AS dan Meksiko memiliki hubungan khusus di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Hubungan kedua negara semakin

6Ibid 7

(4)

diperkuat dengan bertemunya Presiden Bush dengan Presiden Fox, isu utama yang dibahas dan menjadi perhatian pada kongres adalah perdagangan, imigrasi, perdagangan narkoba, dan hak-hak politik.8

Dalam pertemuan bilateral, Presiden Bush dan Fox mengumumkan sejumlah inisiatif, termasuk membahas Perbatasan AS dengan Meksiko. Kerjasama yang membahas tentang Rencana Aksi Kemitraan dengan kerjasama yang lebih besar dan teknologi perangkat tambahan di perbatasan dan Komisi Kerjasama Lingkungan untuk membiayai prasarana lingkungan di sepanjang perbatasan.

Kerjasama perdagangan antara Negara AS dengan Meksiko merupakan masalah penting yang ditandatangani pada akhir tahun 1989. Perjanjian tersebut membahas tentang membuka jalan bagi perluasan perdagangan dan investasi bilateral dengan AS. Tujuan kerjasama Antara AS dengan Meksiko yang berada di dalam NAFTA adalah untuk menghapus semua hambatan dalam perdagangan dan investasi di antara ketiga negara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.9

Kerjasama bilateral antara AS dengan Meksiko sebenarnya telah terjadi pada tahun 1990-an tentang obat-obatan, perdagangan, dan masalah imigrasi ilegal ke Amerika Serikat. Perdagangan narkoba merupakan masalah yang penting bagi Meksiko, karena sebagai produsen dan titik masuk jalur perdagangan narkoba dari Amerika Selatan ke AS, dan AS sebagai konsumen utama narkoba.

8

http://fpc.state.gov/documents/organization/9548.pdf diakses pada tanggal 25 Desenber 2009 9

(5)

Meksiko menegaskan bahwa perdagangan obat-obatan terlarang tidak akan ada tanpa pasar yang sangat besar dan berkembang di AS.10

Peningkatan keamanan di perbatasan memang menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah Amerika, hal ini dikarenakan perbatasan merupakan pintu masuk para imigran dan juga perdagangan lainnya seperti perdagangan narkoba. Hal inilah yang menjadi topik dalam kerjasama Amerika Serikat dengan Meksiko.11

Kerjasama yang terjadi diantara AS dan Meksiko lebih menekankan pada kerjasama untuk memperketat perbatasan karena perbatasan merupakan jalur utama yang langsung menghubungkan antara ASdengan Meksiko dan juga sebagai jalur masuk utama para imigran gelap serta sebagai jalur peredaran narkoba dari Meksiko.

Pada 19-20 Februari, 2004, departemen keamanan Dalam Negeri Tom Ridge bertemu dengan Sekretaris Pemerintah Meksiko Santiago Creel di Mexico City. Pertemuan tersebut membahas tentang kemajuan Kemitraan kerjasama di perbatasan AS dengan Meksiko. Kedua pemimpin menandatangani Rencana Aksi Kerjasama dan Keamanan Perbatasan AS dengan Meksiko.12

Kerjasama yang dilakukan oleh AS dengan Meksiko lebih menekankan pada masalah perbatasan yang menjadi jalur masuk imigran gelap. Kerjasama tersebut ditujukan untuk lebih memperketat perbatasan kedua negara sehingga dapat menekan imigran gelap yang akan masuk ke AS.

10

http://countrystudies.us/mexico/93.htm diakses pada tanggal 27 Desember 2009 11

http://wilsoncenter.org/topics/pubs/Nontraditional%20Threats.Bailey1.doc diakses pada tanggal 10 desember 2009

12

(6)

Karena jika dilihat dalam kajian hubungan internasional hal ini juga merupakan masalah yang terjadi yang di akibatkan oleh imigran gelap. Masalah ini sangat menarik untuk diteliti karena dalam kerjasama bilateral AS dengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap akan membahas mengenai kerjasama yang ditujukan untuk mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko di AS.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan yang ada di atas tentang masalah yang diakibatkan oleh imigran gelap seperti kriminalitas, peredaran narkoba,dan pembuat dokumen ilegal, oleh karena hal tersebut pemerintah AS melakukan hubungan kerjasama bilateral dengan Meksiko untuk mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko, maka peneliti akan menggangkat masalah tentang bagaimana kerjasama bilateral AS dengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko di AS?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Ada tiga tujuan utama dari penelitian ini yaitu :

 Untuk mengetahui faktor-faktor motivasi imigran gelap Meksiko ke Amerika.

 Untuk mengetahui dampak dari imigra ilegal asl Meksiko di AS

(7)

1.4 KAJIAN PUSTAKA

1.4.1 PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian yang di lakukan oleh Larasati tentang Kebijakan imigrasi Amerika Serikat terhadap imigran legal: studi kasus: imigran legal asal Meksiko di California tahun 1900-an sampai dengan awal tahun 2000-an. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan suatu hubungan antara kebijakan imigrasi yang berlaku umum dan kebijakan keamanan nasional, khususnya imigran ilegal Meksiko di California. Kebijakan imigrasi Amerika Serikat terhadap para imigran ilegal Meksiko di California pasca tahun 1900-an sampai dengan awal tahun 2000-an menunjukan bahwa masalah imigran illegal dan dampak dari imigran gelap asal Meksiko sulit ditekan jumlahnya oleh pemerintah Amerika serikat selama ada hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Meksiko.13

Penelitian selanjutnya di lakukan oleh Bill Frist tentang kematian yang terjadi di perbatasan yang di lakukan oleh para imigran gelap asal Meksiko mulai tahun 1995 – 2005. tingkat kematian yang terjadi di perbatasan AS dan Meksiko telah mengalami peningkatan yang signifikan dimana jumlah kematian yang terjadi di perbatasan telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1995-2005. kematian yang terjadi perbatasan yang semula hanya 241 jiwa pada tahun 1999 meningkat dua kali lipat menjadi 472 pada tahun 2005.14

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bill Frist adalah jumlah kematian yang terjadi di perbatasan telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1995-2005,

13

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=106551&lokasi=lokal diakses pada tanggal 10 september 2009

14

(8)

hal ini diperoleh dari data yang didapat Bill Frist di perbatasan Amerika dengan Meksiko yang ada di sepanjang daerah California, New Meksiko, Texas, Oklahoma, dan Arizona. Dalam hal ini kita dapat melihat akhirnya patroli di perbatasan harus diperketat dan dilakukan secara konsisten untuk menekan jumlah imigran gelap yang meninggal akibat melewati perbatasan dari tahun ke tahun.

Penelitian yang peneliti bahas dengan judul Kerjasama Bilateral Amerika Serikat dengan Meksiko dalam Mengatasi Imigran Gelap Asal Meksiko di

Amerika Serikat. Berbeda dengan penelitian awal di atas dimana peneliti terdahulu hanya memfokuskan penelitian pada imigran gelap yang berada di satu negara bagian dan jumlah kematian imigran gelap yang ada di perbatasan. Sedangkan dalam penelitian kali ini peneliti lebih memfokuskan kerjasama bilateral yang dilakukan ASdengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko di AS.

1.5 KONSEP

1.5.1 TERRITORIAL SECURITY

Territorial security merupakan konsep pertahanan yang dikembangkan atas pertimbangan kedaulatan negara, integritas negara, integritas wilayah dan keutuhan perbatasan yang merupakan perhatian utama untuk dipertahankan hal ini terkait dengan banyaknya jumlah imigran yang masuk melalui perbatasan dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi keamanan perbatasan.

(9)

sudah ada sejak dari dulu seperti pengukuhan batas wilayah bahkan sampai pelangaran tentang batas wilayah yang melibatkan Negara.

Untuk mengatasi masalah perbatasan yang memang kerap kali susah untuk diselesaikan maka perlu adanya sebuah kejasama di perbatasan seperti kerjasama yang mengatur arus lalu lintas perdagangan, peningkatan keamanan yang mengaturnya agar tidak terjadi berbagai tindak kejahatan yang melewati batas Negara seperti imigran gelap, penyelundupan narkoba, bahkan human trafficking.15

Kerjasama tentang mengatasi masalah yang terjadi perbatasan memang diharapkan dapat mengurangi berbagai kejahatan yang terjadi di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko. Integrated Border Management merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dimana upaya-upaya yang dilakukan seperti menjalin kerjasama antar negara maupun negara dengan suatu badan organisasi yang mengurusi masalah yang terjadi di perbatasan. Karena Integrated Border Management adalah sebuah organisasi yang mengurusi aktivitas di perbatasan baik masalah imigrasi maupun arus perdagangan secara aman dan teratur untuk memenuhi persyaratan memasuki suatu negara.16

15

Anak .Agung Banyu Perwita dan Yanyan .Mochamad Yani.2005.Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.Bandung:PT Remaja Rosdakarya hal 120

16

Meyers, Deborah W. and Demetrios G. Papdemetiou.Carnegie Endowment for International Peace;

2000“Walking a fine line: Issues in Border Management:”

(10)

1.5.2 KEAMANAN NON-TRADISIONAL

Imigran gelap yang datang dari Meksiko ke AS yang jumlahnya sudah sangat mengkhawatirkan karena sudah hampir mencapai 12 juta orang.17 Dampak negatif dari imigran gelap asal Meksiko yang terjadi di AS menjadi masalah yang dapat mempengaruhi stabilitas Negara AS. Masalah keamanan menjadi jauh lebih komprehensif dikarenakan menyangkut aspek-aspek lain seperti ekonomi, sosial-budaya, dan bahkan isu-isu lain seperti masalah HAM.18

Mengingat semakin meluasnya agenda keamanan Neo-realisme beranggapan bahwa masih ada ruang untuk mengupayakan kerjasama internasional mencapai kepentingan keamanan internasional. Neo-realisme juga mengakui bahwa kerjasama internasional termanifestasi dalam organisasi internasional kerap kali hanya melayani kepentingan, atau terhambat negara-negara besar. Tetapi paling tidak koordinasi kebijakan ini akan menghindarkan Negara-negara untuk hanya memfokuskan pada penggunaan instrument militer sebagai solusi mengatasi berbagai isu keamanan nasional dan internasional.

Keamanan non-tradisional digunakan untuk menganalisis masalah ini karena negara menghadapi tekanan dari lingkungan domestik dimana mendapat tekanan dari warga negaranya sendiri karena banyaknya jumlah imigran gelap. Tekanan dari lingkungan internasional berasal dari transaksi-transaksi dan isu-isu

17

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-11/2005-11-29-voa9.cfm?moddate=2005-11-29 diakses pada tanggal 9 september 2009

18

(11)

yang melewati batas-batas negara seperti kejahatan internasional dan masalah migrasi serta kerjasama yang terjadi antara AS dengan Meksiko.19

Berbeda dengan kaum tradisional yang memfokuskan keamanan pada national independence, kedaulatan, dan integritas nasional. Kaum non-tradisional mengemukan nilai-nilai baru baik dalam tataran individual maupun global yang perlu dilindungi. Nilai-nilai baru ini antara lain penghormatan pada HAM, demokratisasi, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan upaya-upaya memerangi kejahatan lintas negara baik itu perdagangan narkotika, money laundering dan terorisme.20

Asumsi yang lain dari pendekatan non-tradisional adalah keamanan komprehensif yang menekankan pada aspek ancaman apa yang dihadapi oleh negara. Kandungan politik keamanan komprehensif dalam pendekatan non-tradisional adalah upaya menciptakan kestabilan dan ketertiban yang mencakup semua aspek keamanan. Keamanan non-tradisional misalnya pada keamanan ekonomi, lingkungan, energi, budaya, dan masalah-masalah sosial lainnya.21

1.5.3 HUBUNGAN & kerjasama BILATERAL

Kerjasama internasional menurut Joseph Grieco adalah sebagai kewajiban suatu negara berdasarkan kebijakan negara, sehingga dengan begitu negara dapat mengatur kebutuhannya dan negara memperoleh keuntungan berdasarkan kerjasama yang dilakukan. Dalam politik global kerjasama internasional di

19

Ibid, hal 128-129 20

Yulius .HermawanP.2007.Tranformasi dalam Studi Hubungan Internasional.Yogyakarta:Graha Ilmu.hal 43

(12)

golongkan menjadi tiga yaitu: pertama adalah tindakan yang dilakukan oleh negara (dan aktor selain negara), kedua kerjasama meliputi identifikasi dan komitmen untuk tujuan-tujuan yang akan dicapai, dan yang ketiga keuntungan dari hasil kerjasama.22

Kerjasama di dunia global juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, pertama dapat dilakukan dengan cara, para anggota membagi kepentingan bersama berdasarkan kerjasama tersebut agar memperolah hasil yang diharapkan oleh para anggota, kedua kerjasama dapat dilakukan dengan cara negoisasi, dan yang ketiga kerjasama dapat terjadi akibat dari hegemoni atau kekuatan dari negara yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang besar seperti negara-negara yang memiliki kekuatan besar yang tergabung dalam suatu organisasi.23

Hubungan Bilateral merupakan hubungan antara dua Negara baik dalam bidang poltik, ekonomi, atapun sosial-budaya. Hubungan Bilateral juga dilakukan oleh Negara AS dengan Meksiko terutama dalam mengatasi imigran gelap asal Meksiko yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun hal ini terlihat dari kerjasama yang dilakukan kedua Negara yang tergabung dalam NAFTA.24

Kerjasama untuk mengurangi jumlah imigran illegal asal Meksiko yang akan masuk ke AS telah dilakukan dengan bergabung dengan NAFTA yang mengatur migrasi, perdagangan, dan perbatasan.

22

Amstutz. Mark.R..international Conflict and Cooperation. An Introduction To World Politics.1995.USA:C Brown Communication Inc. hal 74

23

Amstutz. Mark.R..international Conflict and Cooperation. An Introduction To World Politics.1995.USA:C Brown Communication Inc. hal 75

24

(13)

Kerjasama dengan Meksiko dapat membantu AS dalam pengelolaan perbatasan bersama. Upaya yang signifikan untuk bekerja sama dalam pengelolaan perbatasan yang sudah berjalan. Kerjasama dalam hal mengelola perbatasan ini juga sebagai langkah awal dari upaya-upaya kedua negara untuk mengurangi arus imigran gelap.25

Kerjasama antara Amerika Serikat dan Meksiko diharapkan dapat membuat reformasi imigrasi stabil sebagai tujuan besar yang akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Kerjasama ini juga diharapkan bukan hanya untuk mengatasi masalah imigran gelap saja tetapi kerjasama di bidang lain juga dapat dilakukan.

1.5.4 FUNGSIONALISME

Fungsionalisme menurut David Mitrany merupakan suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan melakukan kerjasama yang melewati batas-batas Negara atau melakukan kerjasama dengan Negara lain untuk menyelesaikan masalah. Menurut Mitrany permasalahan dapat diselesaikan dengan menjalin kerjasama dengan Negara lain, karena setiap Negara memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah.26

Mitrany juga mengatakan dibutuhkan pengetahuan secara detail dan kemampuan khusus serta membutuhkan tindakan bersama untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan politik atau konflik yang melibatkan konflik Negara dengan negara tidak dapat dihiraukan, oleh karena itu dibutuhkan tenaga

25

www.migrationinformation.org diakses pada tanggal 10 desenber 2009 26

(14)

ahli yang dapat memberikan solusi, karena permasalahan yang terjadi menyangkut hubungan antar Negara.27

Masalah AS dengan Meksiko juga merupakan masalah yang melibatkan dua Negara, hal ini di karenakan imigran yang berasal dari Meksiko terutama imigran gelap telah memberikan dampak social-politik yang besar di AS. Tenaga ahli dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini sehingga masalah ini tidak menjadi berlarut-larut. Tenaga ahli disini dibutuhkan karena masalah ini sudah menyangkut hubungan antar Negara, sehingga sudah menjadi tugas kedua negara untuk menyelesaikan masalah ini dan dibutuhkan tenaga ahli yang mengerti atau memahami masalah ini, sehingga dapat langsung mengatasi masalah yang terjadi.

1.6 RUANG LINGKUP

1.6.1 BATAS WAKTU

Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi penelitian pada tahun 2000-2005 dimana peneliti akan memfokuskan pada kerjasama ASdengan Meksiko tahun 2000-2005 dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko yang ada di AS.

1.6.2 BATAS MATERI

Materi yang di bahas pada penelitian ini memfokuskan pada kerjasama bilateral AS dengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko di AS

27Ibid.

(15)

1.7 METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu metode Diskriptif. Karena dalam ilmu sains tujuan akhirnya adalah deskripsi, eksplanasif dan prediktif, sains adalah suatu metode analisa yaitu suatu aktivitas atau proses yang bisa di bedakan dari jenis hasilnya. Sehingga jenis penelitian ini adalah Deskriptif yaitu hanya mengambarkan. Pembahasan dilakukan dengan menggambarkan kerjasama bilateral AS dengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko di AS.28

1.7.1LEVEL ANALISA

Level analisa yang digunakan yaitu Group of State, karena melibatkan dua Negara untuk menyelesaikan masalah imigran ilegal. Besarnya jumlah imigran gelap meksiko di AS mendorong kedua Negara melakukan kerjasama bilateral untuk mengatasi imigran ilegal asal Meksiko. Kerjasama antara AS dengan Meksiko di fokuskan di perbatasan AS dan Meksiko serta upaya untuk menangani imigran ilegal dalam jangka yang panjang dengan melakukan kerjasama untuk pembangunan pabrik-pabrik AS di Meksiko agar dapat mengurangi jumlah imigran ilegal yang akan ke AS. Kerjasama ditujukan untuk mengurangi jumlah imigran Meksiko yang akan pergi ke AS dengan membangun pabrik-pabrikAS di Meksiko sehingga dapat menarik pekerja dari Meksiko.

1.7.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data peneliti lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

28Mas’oed. Muhammad Mochta

(16)

catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti.Data mengenai penelitian ini sendiri peneliti dapatkan dari perpustakan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), perpustakaan AR. Fachrudin (UMM), Lab HI UMM dan website yang terkait dengan topik yang peneliti teliti.

1.7.3 METODE ANALISA DATA

Analisa data sendiri peneliti lakukan dalam tiga tahap yaitu:

1. Pemeriksaan, yaitu dilakukan untuk melihat apakah data-data yang diperlukan sudah lengkap dan benar atau salah, bila ternyata ada kesalahan atau bahkan kekurangan maka peneliti akan berusaha membenarkan dan melengkapi data yang kurang

2. Pengolahan, yaitu dilakukan dengan cara memilah-milah sesuai dengan kategorinya masing-masing.

3. Analisa dan interpretasi, yaitu data yang telah dipilah-pilah selanjutnya di interpretasikan oleh peneliti dan memberikan kesimpulan.

1.8 ARGUMEN DASAR

(17)

imigran gelap asal Meksiko bertujuan untuk menekan jumlah imigran gelap yang akan datang ke AS. Kerjasama yang dilakukan AS dengan Meksiko menekankan pada kerjasama di daerah perbatasan yang merupakan pintu masuk para imigran gelap.

1.9 SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar jika dideskripsikan penulisan dari bab per bab dalam penelitian ini akan menjadi sebagai berikut:

BAB I (PENDAHULUAN)

Dalam Bab ini peneliti meneliti tentang bagaimana kerjasama bilateral AS denagn Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap di AS. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui kerjasama yang dilakukan AS dengan Meksiko dalam mengatasi masalah imigran gelap asal Meksiko yang ada di AS

Akhir dari bab ini berisi tentang metodologi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu antara lain: Ruang lingkup penelitian yang dibagi dalam dua batas yaitu waktu dan materi, Jenis penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data, Argumen dasar, dan Sistematika Penulisan.

BAB II ( Arus migrasi orang Meksiko ke Amerika Serikat)

(18)

juga awal mula imigran gelap asal Meksiko masuk ke AS. Kemudian di akhir pembahasan bab ini peneliti menunjukkan tentang bagaimana masalah-masalah yang diakibatkan imigran gelap di AS.

BAB III ( Perbatasan Amerika dengan Meksiko)

Pembahasan pada bab ini akan menunjukkan upaya-upaya AS mengatasi imigran gelap asal Meksiko di AS. kemudian pembahasan dilanjutkan dengan kerjasama untuk mengelola perbatasan AS dengan Meksiko yang dilakukan kedua negara. Diakhir dari bab ini peneliti akan menunjukkan tentang kerjasama yang dilakukan dalam mengatasi masalah imigran gelap di perbatasan AS dengan Meksiko terutama di perbatasan.

BAB IV ( Hubungan Amerika Serikat dengan Meksiko)

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang kerjasama bilateral ASdengan Meksiko serta dilanjutkan dengan kerjasama AS dengan Meksiko untuk mengatasi imigran gelap asal Meksiko. Diakhir bab ini peneliti akan menjelaskan tentang solusi untuk mengatasi masalah imigran gelap.

BAB V ( Penutup )

(19)
(20)

i

MENGATASI IMIGRAN ILEGAL ASAL MEKSIKO DI AS

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh :

RESA BIMA ALFINO NIM : 05260040

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(21)

ii Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Kerjasama Bilateral Amerika Serikat Dengan Meksiko Dalam Mengatasi Imigran Ilegal Asal Meksiko Di Amerika Serikat Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian

Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu

Tanggal : 20 November 2010

Tempat : Lab Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi M, Si

Dewan Penguji:

1. Dyah Estu Kurniawati., S.Sos., M.Si ( ) 2. Qobidl ainun Arif S.Ip. MA ( )

(22)

iii

hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Kerjasama Bilateral Amerika Serikat Dengan Meksiko Dalam Mengatasi Imigran Ilegal Asal Meksiko Di Amerika Serikat

Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswa Hubungan Internasional berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini dalam kajian hubungan internasional, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.

Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat peneliti nantikan.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Victory Praditama., S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing pertama yang banyak memberikan masukan dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

2. M. Syaprin Zahidi, S.ip, selaku Dosen Pembimbing kedua yang mengajarkan banyak hal kepada peneliti tentang penulisan penelitian ini, serta anjurannya untuk selalu berkontemplasi.

3. Kepada kedua orang tua peneliti, Bapak Suliono dan Ibu Sukistiwik yang selalu mendoakan peneliti, sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar 4. Teman-teman peneliti di jurusan Hubungan Internasional angkatan 2005.

thanks friends for all.

(23)

iv Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 20 November 2010

(24)

v

1.5.1 Konsep Teritotrial Security ... 8

1.5.2 Konsep Keamanan Non Tradisional ... 10

1.5.3 Hubungan dan Kerjasam Bilateral ... 11

1.5.4 Konsep Fungsionalisme ... 13

BAB II IMIGRAN ILEGAL ASAL MEKSIKO di AS ... .20

2.1 Perbatasan AS Dengan Meksiko ... 20

2.2 Sejarah Masuknya Imigran Asal Meksiko Ke AS ... .22

2.3 Migrasi Imigran Meksiko Ke AS………...25

2.4 Imigran Asal Meksiko Di AS...30

2.5 Dampak Imigran Ilegal Asal Meksiko Di AS...33

BAB III PERBATASAN AS DENGAN MEKSIKO ... 39

3.1 Upaya-Upaya Pemerintah AS Mengatasi Imigran Ilegal Asal Meksiko ... 39

3.2 Border Management AS Dengan Meksiko...42

3.3 kerjasama AS dengan meksiko di perbatasan...48

3.3.1 The Nad Bank ... 48

BAB IV HUBUNGAN AS DENGAN MEKSIKO ... 57

4.1 Kerjasama AS Dengan Meksiko ... 57

(25)

vi

(26)

vii

Internasional. 2005. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Dougherty.James E, Pfalltzgraft. Robert L, JR. Contending Theories of International Relations A Comprehensive Survey.2001.United State. Addison wesley Longman.

Hermawan P .Yulius.Tranformasi dalam Studi Hubungan Internasional. 2007.Yogyakarta:Graha ilmu.

Integrated Border Management: Strategies and regional coordination:http://www.ear.eu.int/agency/main/Agency a1a2d3b4.htm diakses pada tanggal 26 November 2009.

Jurnal Copenhagen school,perluasan agenda keamanan & studi keamanan tradisional diakses pada tanggal 9 november 2009.

Amstutz. Mark R..international Conflict and Cooperation. An Introduction To World Politics.1995.USA:C Brown Communication Inc.

Meyers, Deborah W. and Demetrios G. Papdemetiou.Carnegie Endowment for International Peace; 2000 “Walking a fine line: Issues in Border Management:”www.isuma.net/v01n01/waller/waller_e.pdf.

Silalahi,Ulber,2009.Metode Penelitian Sosial.Bandung:PT Refika Aditama.

Stamnes, Eli, dan Richard Wyn Jones (2000) “Burundi : A Critical Security Perspective” dalam Peace and Conflict Studies, A Journal of The Network of Peace and Conflict Studies, http://www.gmu.edu/academic/ijps/vol7_2.pdf, diakses pada tanggal 26 November 2009.

(27)

viii

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-11/2005-11-29

voa9.cfm?moddate=2005-11-29 diakses pada tanggal 9 september 2009. http://www.usimmigrationsupport.org/illegal_immigration_mexico.html diakses pada

tanggal 7November 2009.

http://www.propatria.or.id/download/Paper%20Diskusi/perumusan_kembali_kamnas _ka.pdf diakses pada tanggal 6 November 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_nasional diakses pada tanggal 6 November 2009.

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=106551&lokasi=lokal diakses pada tanggal 10 september 2009.

http://www.gao.gov/new.items/d06770.pdf diakses pada tanggal 10 november 2009. www.usimigrationsupport.org diakses pada tanggal 26 november 2009.

http://www.migrationinformation.org/USFocus/display.cfm?ID=210. http://wilsoncenter.org/topics/pubs/Nontraditional%20Threats.Bailey1.doc

http://www.usembassy-mexico.gov/eng/eborder_mechs.html diakses pada tanggal 24 juli 2010.

Steven A. Camarota, “Economy Slowed, But Immigration Didn't,” November 2004, linked from “Center for Immigration Studies Home Page at Current Numbers,” available from http:// www.cis.org/articles/2004/back1204. diakses pada tanggal 28 agustus 2010.

http://www.borderfenceproject.com/ diakses pada tanggal 9 Maret 2010.

http://giannini.ucop.edu/Mex_USMigration.pdf diakses pada tanggal 6 januari 2010. http://www.dallasfed.org/research/efr/2001/efr0101a.pdf diakses pada tanggal 6

januari 2010.

Weintraub, Sidney. NAFTA dan migrasi. Forum Nasional, Summer 94, Vol. 74 www.pewhispanic.org diakses pada tanggal 5 januari 2010.

(28)

ix

http://www.usimmigrationsupport.org/illegal-immigration.html diakses pada tanggal 5 januari 2010.

http://www.sinarharapan.co.id diakses pada tanggal 30 september 2008.

http://www.usillegalaliens.com/impacts_of_illegal_immigration_jobs.html diakses

Metrotvnews.com Minggu, 22 Oktober 2006 28 september 2008.

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2006/05/printable/060519_bushimmigra tion.shtml diakses pada tanggal 6 januari 2010.

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2005/12/051217_immigrantlawsw.shtml diakses pada tanggal 6 januari 2010.

www.newsmax.com. Diakses pada tanggal 22 november 2009.

http://www.sinarharapan.co.id diakses pada tanggal 30 september 2008.

Duke.Steven B and Gross .Albert C.America’s Longest war.1982. First e-reads publication 1999.diakses dari www.e-reads.com. Diakses pada tanggal 25 februari 2010.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0605/16/ln/2657238.htmSelasa,16 Mei 2006 diakses 30 september 2009.

Managing the United States-Mexico Border: Cooperative Solutions to Common Problems.pdf.http://www.pacificcouncil.org/interior.aspx?pageID=Studies&su bID=3&itemID=47.diakses pada tanggal 15 juli 2010.

http://www.usembassy-mexico.gov/eng/eborder_mechs.html diakses pada tanggal 26 juli 2010.

(29)

x

http://texascenter.tamiu.edu diakses pada tanggal 15 juni 2010.

http://www.globalsecurity.org/security/systems/mexico-wall.htm diakses pada tanggal 1 agustus 2010.

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-07/2005-07-26voa9.cfm?moddate=2005-07-26 diakses pada tanggal 20 november 2009. http://www.dallasfed.org/research/efr/2001/efr0101a.pdf diakses pada tanggal 6

januari 2010.

http://americas.irc-online.org/pdf/reports/0506ideologies.pdf diakses pada tanggal 20 januari 2010.

http://www.usembassy-mexico.gov/eng/eborder_mechs.html diakses pada tanggal 16 juli 2010.

Managing the United States-Mexico Border: Cooperative Solutions to Common Problems.pdfhttp://www.pacificcouncil.org/interior.aspx?pageID=Studies&su bID=3&itemID=47.diakses pada tanggal 15 juli 2010.

Managing the United States-Mexico Border: Cooperative Solutions to Common Problems.pdfhttp://www.pacificcouncil.org/interior.aspx?pageID=Studies&su bID=3&itemID=47.diakses pada tanggal 15 juli 2010.

http://www.wilsoncenter.org/topics/pubs/PCIP%20Comexi%20Full%20Report-%20english%20version.pdf. Diakses pada tanggal 5 juli 2010.

www.liputan6.com diakses pada tanggal 26 mei 2010.

http://financialservices.house.gov/media/pdf/050202be.pdf diakses pada tanggal 2 agustus 2010.

http://texascenter.tamiu.edu diakses pada tanggal 15 juni 2010.

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-07/2005-07-26voa9.cfm?moddate=2005-07-26 diakses pada tanggal 20 november 2009.

http://www.dallasfed.org/research/efr/2001/efr0101a.pdf diakses pada tanggal 6 januari 2010.

(30)

xi

www.migrationinformation.org diakses pada tanggal 10 desenber 2009.

http://www.whitehouse.gov/the_press_office/Fact-Sheet-US-Mexico-Discuss-New-Approach-to-Bilateral-Relationship/ diakses pada tanggal 25 juli 2010.

http://www.migrationpolicy.org/research/papademetriou_032304.pdf diakses pada tanggal 26 juni 2010.

http://www.heritage.org/research/latinamerica/bu133.cfm diakses pada tanggal 25 juli 2010.

http://www.fas.org/sgp/crs/row/RL32735.pdf diakses pada tanggal 27 Desember 2009.

http://www.globalsecurity.org/security/systems/mexico-wall.htm diakses pada tanggal 1 agustus 2010.

http://www.usillegalaliens.com/more_realistic_solutions_to_the_illegal_immigration_ problem.html diakses pada tanggal 4 agustus 2010.

http://j-aj.com/ten-ways-to-deal-with-illegal-immigration/ diakses pada tanggal 25 agustus 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini ternyata memperlihatkan perilaku anak yang menjurus kepada tindakan-tindakan kejahatan, seperti

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh latar belakang pendidikan terhadap IPK mahasiswa Akuntansi Prodi

Gambaran radiologis aspergilosis paru invasif 30% berupa kavitas berdinding tebal, terutama di lobus bawah, 20% berupa infiltrate difus atau nodular di salah satu atau

Dengan kondisi tersebut, kenaikan harga bahan pangan, terutama beras dan bumbu- bumbuan, relatif terkendali, lebih rendah dibanding kenaikan harga yang terjadi pada triwulan yang

Dari sisi pembiayaan perbankan, perkembangan sektor industri terlihat dari perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit bank umum ke sektor industri.(Gradik 1.20)

1) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 3) Musyawarah untuk mencapai mufakat

Seperti dalam interaksi sosial, individu yang bertemu dengan individu yang lain secara langsung (tatap muka), atau dengan secara tidak langsung. Interaksi sosial tidak

penelitian 61 kepala keluarga. Pengumpulan data menggunakan angket, analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan memakai formula persentase. Hasil