• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTERAKSI DI KAFETER HADAP PERILAKU KONSUMTIF REMAJA( Studi Diskriptif Konsumen Kafe pada Remaja di Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INTERAKSI DI KAFETER HADAP PERILAKU KONSUMTIF REMAJA( Studi Diskriptif Konsumen Kafe pada Remaja di Kota Malang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTERAKSI DI KAFETERHADAP PERILAKU KONSUMTIF

REMAJA( Studi Diskriptif Konsumen Kafe pada Remaja di Kota Malang )

Oleh: Dina Andriani ( 02240023 )

Sociology

Dibuat: 2008-08-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: kafe, fitness center

Perubahan perilaku kehidupan remaja saat ini sangat gampang terjadi. Kemajuan jaman telah banyak mepengaruhi hal tersebut. Dari mudahnya masyarakat mencari tempat hiburan seperti kafe,

kemajuan tekhnologi, dan tersedianya barang modern dan jasa (kafe, salon, fitness center, dll) dalam jumlah yang banyak. Menuntun remaja berperilaku konsumtif, dan hal itu kini sudah menjadi gaya hidup (life style) bagi mereka.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1) Bagaimana pengaruh interaksi dari kafe terhadap perilaku konsumtif remaja. 2) Apa penyebab remaja/mahasiswa semester awal datang ke kafe di Kota Malang. Tujuan penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh interaksi dari kafe terhadap perilaku konsumtif remaja. 2) Ingin mengetahui penyebab remaja/mahasiswa semester awal datang ke kafe di Kota Malang.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian diskriptif kualitatif dengan metode taksonomi yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Subyek yang diteliti sebagai sumber informasi tentang permasalahan yang menjadi pusat penelitian adalah pemiliki kafe, pengunjung kafe dan pekerja kafe. Dan pengambilan subyek secara accidental yaitu tidak direncanakan dengan langsung memilih pengunjung yang ada atau datang waktu itu. Dengan cara mengamati/observasi pengunjung, mulai dari dandanan, cara berpakaian, cara bicara, dan saat berinteraksi dengan pengunjung lainnya. Kemudian melakukan wawancara kepada pengunjung dengan tanya jawab untuk mengetahui adanya pengaruh kafe terhadap perilaku konsumtif remaja.

Hasil yang diperoleh adalah : 1) Adanya perilaku konsumtif yang muncul karena adanya kebiasaan nongkrong di kafe pada remaja. Perilaku konsumtif pada makanan, perawatan diri, kesehatan, dan dalam bentuk barang seperti elektronik, bermerek, diskon, dan kendaraan bermotor. 2) Penyebab remaja datang dan menikmati kafe, selain dari adanya keinginan seseorang untuk mengikuti budaya populer (budaya yang muncul dari proses industrialisasi dan komersialisasi yang bisa saja menggeser budaya asli yang ada saat itu dimasyarakat, bersifat sementara dan biasanya mengalami proses forgetting (dilupakan oleh pengikutnya) ketika muncul budaya populer baru yang lebih menarik dan banyak diminati orang), yaitu : a) Kafe sebagai tempat bersantai, setelah seharian beraktifitas, kafe merupakan pilihan utama untuk melepas penat atau lelah. b) Kafe sebagai arena bisnis, banyak orang yang melirik usaha kafe ini, karena penikmatnya dari semua kalangan dan keuntungan yang

(2)

Abstract

The changing behavior among adolescent may easily happen these days. Rapid development in many fields of this era has big contribution for this phenomenon. The easiness to find entertainment spot such as café, the advancement of recent technology, and modern facilities such as salons, restaurant, fitness center, etc; lead some adolescent to behave consumptively, and this phenomenon has already became lifestyle for them.

The research problem of this study are : 1) How did café affect the adolescent’s consumptive

behavior. 2) What is the reason of adolescent/freshmen student come up to café in Malang. The objectives of this study are : 1) To know the relationship between activities in café and consumptive behavior of adolescent. 2) To know the reason why freshmen student come up to Café in Malang. This research method of this study is descriptive qualitative with taxonomy method which means research method that has intention to explore and clarify a phenomenon or social fact by describing some variable related to unit and problem being researched. Subject being examined as the main information sources are the owner of the café, customer café, and member of staff of café. They are acquired accidentally or without any paln, some customer are just directly selected at the moment. By observasing the customer, start from their appearance: the way they dress up, the way they talk, and the way they communicate with their group or stranger. Then the writer does some interview with some customer by questioning and answering to know deeper the influence of café toward

adolescent’s consumptive behavior.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pola dan ciri radiografis yang terlihat berupa massa radiopak dengan sedikit perbedaan densitas pada area tengah lesi pada bagian periapikal gigi,

Lampiran diatas adalah gambar Dun Asahan yang sedang memberikan bunga kepada pengurusi Pondok Pesantren Wakaf al-Mukhlishin sebagai proses penghijauan.. Lampiran

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 5 Surakarta bahwa, perilaku anak hiperaktif di kelas III ditandai oleh banyaknya gerak

Dari hasil sudi yang ada bahwa suatu kawasan industri harus memiliki sarana dan prasarana salah satunya adalah Sistem Instalasi Pengolahan Air untuk memenuhi akan kebutuhan air

Etant un produit de quatre fonctions η , les fonctions modu- laires propos´ees peuvent ˆetre vues comme une g´en´eralisation na- turelle des fonctions trait´ees par Weber

Hasil dari penelitian ini yaitu faktor perekonomian daerah menjadi faktor yang paling penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Utara

Pada tahun yang sama, Majelis Umum PBB, dalam resolusi 2444 (XXIII) mendukung rekomendasi dari Konperensi agar Sekretaris Jenderal PBB, setelah melakukan konsultasi dengan

Secara konsep myCBR dirancang untuk meningkatkan komunikasi antara sistem dengan pengguna (knowledge engineer dan end-user). Pengguna dapat terlibat langsung