• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis ekuitas merek produk susu berkalsium tinggi di Kota Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis ekuitas merek produk susu berkalsium tinggi di Kota Depok"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU

BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK

OLEH :

INDRA KUMALA SUSILA A14102681

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

INDRA KUMALA SUSILA. A14102681. Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di Kota Depok. Di bawah bimbingan RINA OKTAVIANI

Persaingan produsen susu kalsium tinggi di Indonesia semakin ketat, terbukti semakin bertambahnya produsen susu kalsium tinggi yang menghasilkan berbagai merek, bahkan ada perusahaan yang memiliki lebih dari satu merek dengan tujuan untuk bisa meraih segmen pasar seluas mungkin. Merek merupakan salah satu aset perusahaan yang paling bernilai untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan, karena merek yang kuat sudah dapat dipastikan akan menguasai pasar. Bertahannya suatu merek di masyarakat tergantung dari kuatnya ekuitas merek (brand equity) di mata konsumen, sangat perlu untuk mengetahui kondisi brand equity produknya melalui riset terhadap elemen-elemen brand equity yang terdiri dari Brand Awareness (Kesadaran Merek), Brand Associaton

(Asosiasi Merek), Perceived Quality (Persepsi kualitas) dan Brand Loyalty

(Loylitas Merek). Maka penelitian ini dirumuskan beberapa tujuan antara lain: (1) Menganalisis tingkat kesadaran merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (2) Menganalisis tingkat asosiasi merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (3) Menganalisis persepsi konsumen terhadap kualitas merek pada produk susu kalsium tinggi (4) Menganalisis tingkat loyalitas merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (5) Membandingkan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi.

Penelitian dilakukan dibeberapa supermarket antara lain Alfa Swalayan, Carrefour, Hypermart dan Ramayana Supermarket yang berada di kota Depok menggunakan teknik convenient sampling dari 100 orang responden. Analisis deskriptif digunakan dalam menggambarkan kesadaran konsumen atas merek. Uji reliabilitas (Hoyt) digunakan untuk mengetahui kereliabelan dari asosiasi-asosiasi yang diajukan pada responden dalam kuesioner, Uji cochran digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek yang ada dalam suatu produk. Importance Performance Analysis (IPA) digunakan sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality (persepsi kualitas) yaitu membandingkan

performance (yang menunjukkan kinerja suatu merek produk) dengan importance

(yang menunjukkan harapan responden yang terkait dengan atribut yang diteliti) dengan menggunakan diagram Cartesius. Brand Switching Pattern Matrix

digunakan untuk menghitung kemungkinan perpindahan merek pada elemen loyalitas merek.

(3)

berjumlah 27 orang, berpendapatan 1.200.001–2.400.000 rupiah berjumlah 50 oang, dan lebih dari 2.400.000 rupiah berjumlah 18 orang. Dilihat dari alasan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi diperoleh responden dengan alasan ’sadar akan pentingnya kalsium’ sebanyak 55 orang, dengan alasan ’terpengaruh iklan dan promosi’ sebanyak 25 orang, dengan alasan’anjuran dokter’ sebanyak 15 orang, dan dengan alasan ’harga terjangkau’ sebanyak 5 orang.

Analisis kesadaran merek susu kalsium tinggi pada tingkatan Top of Mind

merek Anlene menempati posisi pertama dengan 64 orang (64%) dari 100 responden yang mengingat pertama kali, untuk brand recall (pengingatan kembali merek) posisi pertama ditempati oleh merek Tropicana Slim Hi-Lo sebanyak 70 orang, sedangkan untuk brand recognition (pengenalan merek) merek Anlene menempati posisi pertama karena tidak satupun responden yang tidak mengenal merek Anlene. Analisis asosiasi merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Produgen sudah sangat baik karena semua asosiasi dapat diterima oleh konsumennya yang berjumlah enam orang.

Analisis persepsi kualitas merek susu kalsium tinggi diperoleh dari perbandingan tingkat performance atribut merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Anlene memiliki 5 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: kemudahan mendapat, banyaknya isi, aman bagi kesehatan, kandungan kalsium, dan cara pembuatan. Merek Tropicana Slim Hi-Lo memiliki 4 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: harga sesuai dengan mutu, khasiat/manfaat, promosi/iklan, dan komposisi produk. Merek Calcimex hanya terdapat 1 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu Kemasan bagus/menarik, sedangkan untuk merek Produgen semua atribut berada dibawah rata-rata merek lain.

Analisis loyalitas merek susu kalsium tinggi pada tingkatan analisis

(4)

Oleh :

INDRA KUMALA SUSILA A14102681

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Indra Kumala Susila

NRP : A 14102681

Program Studi : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Petanian Judul : Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di

Kota Depok

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Rina Oktaviani NIP : 131 901 736

Mengetahui

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP : 130 422 698

(6)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI

KOTA DEPOK” BENAR–BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA

SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

BOGOR, JUNI 2006

INDRA KUMALA SUSILA

(7)

Penulis dilahirkan di Depok, pada tanggal 29 Agustus 1981. Penulis

adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Purba Susila dan Sulastri

Pada tahun 1993 penulis lulus dari SD Negreri Pancoran Mas 2 Depok,

lalu melanjutkan ke SMP Negeri 2 Depok yang lulus pada tahun 1996. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan di SMUN 3 Depok dan selesai tahun 1999,

penulis melanjutkan pendidikan ke Program Diploma III Tehnik Instrumentasi

dan Kontrol Fakultas Tekhnologi Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur

umum dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2003, penulis melanjutkan studi S1 di Program Ekstensi

Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,

(8)

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

alam, tiada Tuhan selain Allah, atas rahmat, karunia, izin dan ridho-Nya, maka

penulis dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi

Manajemen Agribisnis Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen-elemen ekuitas merek

produk susu kalsium tinggi yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek,

persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Merek-merek susu berkalsium tinggi yang

diteliti adalah Anlene, Tropicana Slim Hi-Lo, Calcimex dan Produgen.

Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna sebagai bahan rujukan bagi

perusahaan yang memproduksi dan memasarkan susu kalsium tinggi serta seluruh

pihak yang berkepentingan.

Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat diterima dan bermanfaat

bagi dunia ilmu pengetahuan dan pihak lain yang berkepentingan.

Bogor, Juni 2006

(9)

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan do’a dan

materi, setra kasih sayang yang tidak mungkin terbalas. Adikku Adhiet dan

Ika terima kasih atas semua dukungan yang diberikan selama ini.

2. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, menuntun, mengarahkan, dan membimbing penulis dengan sabar sejak

awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M.Ec selaku dosen penguji sidang yang telah

memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

4. Dr. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen penguji sidang dari komisi pendidikan

yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

5. M. Firdaus, SP, MSi selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan

koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

6. Leli Rahmadani yang bersedia menjadi pembahas seminar.

7. Bapak Yamin sebagai pembimbing lapang Alfa Supermarket, Bapak Azis

sebagai pembimbing lapang Hypermart, Ibu Yulia sebagai pembimbing

lapang Ramayana Supermarket, yang terlibat di dalam penulisan ini, terima

kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini.

8. Qosim yang telah meminjamkan laptopnya untuk seminar dan sidang. Ade

yang telah membelikan konsumsi buat kolokium. Ophie yang telah

(10)

kerjasama dan kebersamaannya.

10.Teman-teman Ekstensi MAB : Titin, Mey-mey, Mas Tarmidji, Hilman, Adi,

Ewink, Yandri, Wawan, Atcha, Ika ’tokek’, Deden, Dewa, ’Tengku’ Mardian,

Otto, Opick, Dzul, Iin, Ike, Inoy atas persahabatannya.

11.Staf sekretariat Ekstensi MAB : Mba Maya, Mba Nur, Mba Rahmi, Mas Aji,

Mas Bule, Mas Agus, Mas Way, Mas Arief yang telah banyak membantu

dalam proses kuliah.

12.Teman-teman di Ayaka Internet : Pak Ken, Dhani, Azmar, Lalu, Togelz,

Reka, Begin, Ucok, Inyonk, AA Dede yang telah membantu dalam pencarian

data skripsi.

13.Ayam bakar INUS crew : Babeh, Borju, Bancet, Teh Nur yang telah

menyediakan makan malam setelah pulang kuliah. Cece yang telah

menyediakan makan siang di kostan.

14.GL PRO 160 cc, Supra X 100 cc dan Supra X 125 R yang selalu setia

menemani kemana pun aku pergi.

15.Pihak-pihak lainnya yang belum saya sebutkan dan sangat membantu saya

(11)

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU

BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK

OLEH :

INDRA KUMALA SUSILA A14102681

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(12)

INDRA KUMALA SUSILA. A14102681. Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di Kota Depok. Di bawah bimbingan RINA OKTAVIANI

Persaingan produsen susu kalsium tinggi di Indonesia semakin ketat, terbukti semakin bertambahnya produsen susu kalsium tinggi yang menghasilkan berbagai merek, bahkan ada perusahaan yang memiliki lebih dari satu merek dengan tujuan untuk bisa meraih segmen pasar seluas mungkin. Merek merupakan salah satu aset perusahaan yang paling bernilai untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan, karena merek yang kuat sudah dapat dipastikan akan menguasai pasar. Bertahannya suatu merek di masyarakat tergantung dari kuatnya ekuitas merek (brand equity) di mata konsumen, sangat perlu untuk mengetahui kondisi brand equity produknya melalui riset terhadap elemen-elemen brand equity yang terdiri dari Brand Awareness (Kesadaran Merek), Brand Associaton

(Asosiasi Merek), Perceived Quality (Persepsi kualitas) dan Brand Loyalty

(Loylitas Merek). Maka penelitian ini dirumuskan beberapa tujuan antara lain: (1) Menganalisis tingkat kesadaran merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (2) Menganalisis tingkat asosiasi merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (3) Menganalisis persepsi konsumen terhadap kualitas merek pada produk susu kalsium tinggi (4) Menganalisis tingkat loyalitas merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (5) Membandingkan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi.

Penelitian dilakukan dibeberapa supermarket antara lain Alfa Swalayan, Carrefour, Hypermart dan Ramayana Supermarket yang berada di kota Depok menggunakan teknik convenient sampling dari 100 orang responden. Analisis deskriptif digunakan dalam menggambarkan kesadaran konsumen atas merek. Uji reliabilitas (Hoyt) digunakan untuk mengetahui kereliabelan dari asosiasi-asosiasi yang diajukan pada responden dalam kuesioner, Uji cochran digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek yang ada dalam suatu produk. Importance Performance Analysis (IPA) digunakan sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality (persepsi kualitas) yaitu membandingkan

performance (yang menunjukkan kinerja suatu merek produk) dengan importance

(yang menunjukkan harapan responden yang terkait dengan atribut yang diteliti) dengan menggunakan diagram Cartesius. Brand Switching Pattern Matrix

digunakan untuk menghitung kemungkinan perpindahan merek pada elemen loyalitas merek.

(13)

berjumlah 27 orang, berpendapatan 1.200.001–2.400.000 rupiah berjumlah 50 oang, dan lebih dari 2.400.000 rupiah berjumlah 18 orang. Dilihat dari alasan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi diperoleh responden dengan alasan ’sadar akan pentingnya kalsium’ sebanyak 55 orang, dengan alasan ’terpengaruh iklan dan promosi’ sebanyak 25 orang, dengan alasan’anjuran dokter’ sebanyak 15 orang, dan dengan alasan ’harga terjangkau’ sebanyak 5 orang.

Analisis kesadaran merek susu kalsium tinggi pada tingkatan Top of Mind

merek Anlene menempati posisi pertama dengan 64 orang (64%) dari 100 responden yang mengingat pertama kali, untuk brand recall (pengingatan kembali merek) posisi pertama ditempati oleh merek Tropicana Slim Hi-Lo sebanyak 70 orang, sedangkan untuk brand recognition (pengenalan merek) merek Anlene menempati posisi pertama karena tidak satupun responden yang tidak mengenal merek Anlene. Analisis asosiasi merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Produgen sudah sangat baik karena semua asosiasi dapat diterima oleh konsumennya yang berjumlah enam orang.

Analisis persepsi kualitas merek susu kalsium tinggi diperoleh dari perbandingan tingkat performance atribut merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Anlene memiliki 5 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: kemudahan mendapat, banyaknya isi, aman bagi kesehatan, kandungan kalsium, dan cara pembuatan. Merek Tropicana Slim Hi-Lo memiliki 4 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: harga sesuai dengan mutu, khasiat/manfaat, promosi/iklan, dan komposisi produk. Merek Calcimex hanya terdapat 1 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu Kemasan bagus/menarik, sedangkan untuk merek Produgen semua atribut berada dibawah rata-rata merek lain.

Analisis loyalitas merek susu kalsium tinggi pada tingkatan analisis

(14)

Oleh :

INDRA KUMALA SUSILA A14102681

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Indra Kumala Susila

NRP : A 14102681

Program Studi : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Petanian Judul : Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di

Kota Depok

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Rina Oktaviani NIP : 131 901 736

Mengetahui

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP : 130 422 698

(16)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI

KOTA DEPOK” BENAR–BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA

SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

BOGOR, JUNI 2006

INDRA KUMALA SUSILA

(17)

Penulis dilahirkan di Depok, pada tanggal 29 Agustus 1981. Penulis

adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Purba Susila dan Sulastri

Pada tahun 1993 penulis lulus dari SD Negreri Pancoran Mas 2 Depok,

lalu melanjutkan ke SMP Negeri 2 Depok yang lulus pada tahun 1996. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan di SMUN 3 Depok dan selesai tahun 1999,

penulis melanjutkan pendidikan ke Program Diploma III Tehnik Instrumentasi

dan Kontrol Fakultas Tekhnologi Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur

umum dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2003, penulis melanjutkan studi S1 di Program Ekstensi

Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,

(18)

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

alam, tiada Tuhan selain Allah, atas rahmat, karunia, izin dan ridho-Nya, maka

penulis dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi

Manajemen Agribisnis Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen-elemen ekuitas merek

produk susu kalsium tinggi yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek,

persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Merek-merek susu berkalsium tinggi yang

diteliti adalah Anlene, Tropicana Slim Hi-Lo, Calcimex dan Produgen.

Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna sebagai bahan rujukan bagi

perusahaan yang memproduksi dan memasarkan susu kalsium tinggi serta seluruh

pihak yang berkepentingan.

Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat diterima dan bermanfaat

bagi dunia ilmu pengetahuan dan pihak lain yang berkepentingan.

Bogor, Juni 2006

(19)

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan do’a dan

materi, setra kasih sayang yang tidak mungkin terbalas. Adikku Adhiet dan

Ika terima kasih atas semua dukungan yang diberikan selama ini.

2. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, menuntun, mengarahkan, dan membimbing penulis dengan sabar sejak

awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M.Ec selaku dosen penguji sidang yang telah

memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

4. Dr. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen penguji sidang dari komisi pendidikan

yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

5. M. Firdaus, SP, MSi selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan

koreksi, masukan, dan saran bagi penulis.

6. Leli Rahmadani yang bersedia menjadi pembahas seminar.

7. Bapak Yamin sebagai pembimbing lapang Alfa Supermarket, Bapak Azis

sebagai pembimbing lapang Hypermart, Ibu Yulia sebagai pembimbing

lapang Ramayana Supermarket, yang terlibat di dalam penulisan ini, terima

kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini.

8. Qosim yang telah meminjamkan laptopnya untuk seminar dan sidang. Ade

yang telah membelikan konsumsi buat kolokium. Ophie yang telah

(20)

kerjasama dan kebersamaannya.

10.Teman-teman Ekstensi MAB : Titin, Mey-mey, Mas Tarmidji, Hilman, Adi,

Ewink, Yandri, Wawan, Atcha, Ika ’tokek’, Deden, Dewa, ’Tengku’ Mardian,

Otto, Opick, Dzul, Iin, Ike, Inoy atas persahabatannya.

11.Staf sekretariat Ekstensi MAB : Mba Maya, Mba Nur, Mba Rahmi, Mas Aji,

Mas Bule, Mas Agus, Mas Way, Mas Arief yang telah banyak membantu

dalam proses kuliah.

12.Teman-teman di Ayaka Internet : Pak Ken, Dhani, Azmar, Lalu, Togelz,

Reka, Begin, Ucok, Inyonk, AA Dede yang telah membantu dalam pencarian

data skripsi.

13.Ayam bakar INUS crew : Babeh, Borju, Bancet, Teh Nur yang telah

menyediakan makan malam setelah pulang kuliah. Cece yang telah

menyediakan makan siang di kostan.

14.GL PRO 160 cc, Supra X 100 cc dan Supra X 125 R yang selalu setia

menemani kemana pun aku pergi.

15.Pihak-pihak lainnya yang belum saya sebutkan dan sangat membantu saya

(21)

D A F T A R I S I

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kalsium ... 10

2.2. Industri Susu Kalsium ... 11

2.3. Definisi dan Pengertian Merek ... 12

2.4. Penelitian-penelitian Terdahulu ... 15

2.5. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu ... 20

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 22

3.1.1. Brand Equity (Ekuitas Merek) ... 22

3.1.2. Brand Awarenness (Kesadaran Merek) ... 24

3.1.3. Brand Association (Asosiasi Merek) ... 26

3.1.4. Perceived Quality (Persepsi Kualitas) ... 27

3.1.5. Brand Loyalty (Loyalitas Merek) ... 28

3.1.6. Bauran Pemasaran ... 33

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 35

3.2.1. Pembatasan Analisis Kesadaran Merek ... 38

3.2.2. Penentuan Asosiasi yang Terkandung di Dalam Suatu Merek ... 38

3.2.3. Pembatasan Penilaian Terhadap Performance Dan Importance Suatu Merek Susu Berkalsium Tinggi ... 38

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

4.2. Jenis dan Sumber Data ... 44

4.3. Metode Pengumpulan Data ... 44

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 45

4.4.1. Analisis Deskriptif ... 45

4.4.2. Uji Reliabilitas (Hoyt) ... 46

(22)

4.4.4. Importance Performance Analysis (IPA) ... 49 4.4.5. Brand Switching Pattern Matrix ... 51

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KOTA DEPOK

5.1. Karakteristik Geografis dan Kependudukan Kota Depok ... 53 5.2. Karakteristik Responden Susu Kalsium ... 53 5.2.1. Responden Pengguna (User) Susu Kalsium ... 54 5.2.2. Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 54 5.2.3. Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 55 5.2.4. Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 56 5.2.5. Responden Berdasarkan Rata-rata Uang Saku atau

Pendapatan Per Bulan ... 56 5.2.6. Alasan dan Frekuensi Responden Mengkonsumsi

Susu Kalsium ... 57 5.2.7. Tempat dan Alasan Tempat Membeli Responden

Susu Kalsium ... 58

BAB VI ANALISIS KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan ANALISIS PERSEPSI KUALITAS

6.1. Analisis Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 60 6.1.1. Puncak Pikiran (Top of Mind) ... 60 6.1.2. Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall) ... 61 6.1.3. Pengenalan Merek (Brand Recognition) ... 62 6.2. Analisis Asosiasi Merek (Brand Association) ... 63

6.2.1. Analisis Asosiasi Merek Anlene ... 64 6.2.2. Analisis Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 66 6.2.3. Analisis Asosiasi Merek Calcimex ... 68 6.2.4. Analisis Asosiasi Merek Produgen ... 69 6.3. Analisis Persepsi Kualitas (Perceived Quality) ... 71 6.3.1. Persepsi Kualitas Merek Anlene ... 72 6.3.2. Persepsi Kualitas Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 74 6.3.3. Persepsi Kualitas Merek Calcimex ... 77 6.3.4. Persepsi Kualitas Merek Produgen ... 79

BAB VII ANALISIS LOYALITAS MEREK, EKUITAS MEREK dan STRATEGI BAURAN PEMASARAN

(23)

7.2.1. Ekuitas Merek Produk Susu Kasium ... 96 7.2.2. Strategi Bauran Pemasaran ... 98

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan ... 103 8.2. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(24)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Kepuasan Pelanggan Kategori Food and Beverage Produk Susu Bubuk

Dewasa Tahun 2005 ... 4

2. Penjualan Susu Kalsium Tinggi Tahun 2005 Di Alfa Supermarket ... 5

3. Nama Perusahaan Produsen Susu Kalsium dan Merek Dagang ... 11

4. Penduduk Kota Depok Menurut Kelompok Umur ... 36

5. Responden Pengguna (User) Susu Kalsium ... 54

6. Responden Susu Kalsium Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 55

7. Responden Susu Kalsium Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 56

8. Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 56

9. Responden Berdasarkan Rata-rata Uang Saku atau Pendapatan Per Bulan ... 57

10. Alasan Responden Mengkonsumsi Susu Kalsium ... 58

11. Alasan Responden Memilih Tempat Pembelian Susu Kalsium ... 58

12. Puncak Pikiran (Top of Mind) Merek Produk Susu Kalsium ... 60

13. Pengingatan Kembali (Brand Recall) Merek Susu Kalsium ... 61

14. Pengenalan Merek (Brand Recognition) Merek Susu Kalsium ... 63

15. Nilai Asosiasi Merek Anlene Berdasarkan Jawaban ‘Ya’ ... 64

16. Nilai Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo Berdasarkan Jawaban ‘Ya’ ... 66

17. Nilai Asosiasi Merek Calcimex Berdasarkan Jawaban ‘Ya’ ... 68

18. Nilai Asosiasi Merek Produgen Berdasarkan Jawaban ‘Ya’ ... 70

19. Nilai Performance Importance Merek Anlene ... 72

20. Nilai Performance Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 75

21. Nilai Performance Importance Merek Calcimex ... 77

22. Nilai Performance Importance Merek Produgen ... 80

23. Tingkat Performance Atribut Merek Susu Kalsium Tinggi ... 82

24. Perhitungan Switcher ... 84

25. Perhitungan Habitat Buyer ... 85

26. Perhitungan Satisfied Buyer ... 86

27. Perhitungan Liking the Brand ... 88

(25)

29. Matriks Perpindahan Merek Produk Susu Kalsium ... 93

30. Kemungkinan Perpindahan Merek Produk Susu Kalsium ... 94

(26)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Brand Equity (Ekuitas Merek) ... 23

2. Piramida Loyalitas Merek ... 32

3. Alur Pemikiran Penelitian ... 42

4. Grafik Importance Performance ... 51

5. Diagram Performance Importance Merek Anlene ... 73

6. Diagram Performance Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 75

7. Diagram Performance Importance Merek Calcimex ... 78

8. Diagram Performance Importance Merek Produgen ... 80

9. Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Anlene ... 90

10.Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Tropicana Slim Hi-Lo .... 91

11.Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Calcimex ... 92

(27)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuesioner Penelitian Responden Susu Kalsium ... 107

2. Perhitungan Reliabilitas Produk Susu Kalsium ... 111

3. Pengujian Asosiasi Merek Anlene ... 112

4. Pengujian Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 112

5. Pengujian Asosiasi Merek Calcimex ... 113

6. Pengujian Asosiasi Merek Produgen Tahap 1 ... 113

7. Tingkat Performance Merek Anlene ... 114

8. Tingkat Importance Merek Anlene ... 114

9. Tingkat Performance Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 115

10.Tingkat Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo ... 115

11.Tingkat Performance Merek Calcimex ... 116

12.Tingkat Importance Merek Calcimex ... 116

13.Tingkat Performance Merek Produgen ... 117

(28)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gejala osteoporosis atau kekeroposan tulang adalah kondisi tulang yang

menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang

yang terjadi dalam waktu lama. Di Indonesia, gejala ini cukup memprihatinkan

sehingga perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin untuk menghindari

osteoporosis.1 Diperkirakan terdapat 200 juta wanita di dunia menderita penyakit

tersebut, senantiasa diderita oleh wanita menopause. Resiko patah tulang,

terutama pada tulang pinggul dan tulang belakang dilatarbelakangi oleh

rendahnya asupan kalsium.

Kalsium sangat berperan dalam pertumbuhan tulang, dan juga gigi. Usia

kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa mencapai 75%, lalu

menyusut hingga 20 - 40% begitu menginjak usia dewasa. Puncak pembentukan

massa tulang terjadi pada usia 25 tahun. Kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan

mengenai bahaya osteoporosis dan masyarakat perlu diajak untuk tetap hidup

aktif mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama yang berkalsium

tinggi sejak dini, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup.

Program Bone Challenge Produgen yang dilakukan PT. Tigaraksa Satria TBK

merupakan kegiatan edukatif untuk memeriksa tingkat kepadatan tulang, sehingga

masyarakat dapat mengetahui sudah terkena osteoporosis, masih gejala atau masih

1

(29)

dalam keadaan normal. Program tersebut merupakan salah satu cara mendeteksi

kesehatan tulang sejak dini.2

Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan kalsium di dalam tubuh

yaitu dengan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi. . Penelitian klinis pertama di

Asia yang dilakukan oleh PT. New Zealand Milk menghasilkan bahwa

mengkonsumsi dua gelas susu berkalsium tinggi per hari akan mengurangi

penipisan tulang belakang sebesar 72% dan di seluruh tubuh hampir sebesar 90%.

Produk susu berkalsium tinggi di Indonesia didominasi antara lain oleh

merek-merek seperti Anlene, Prolene, Calcimex, Produgen, Omega, Entrasol, Stefit,

Tropicana Slim Hi-Lo dan Calciskim. Merek-merek susu kalsium tinggi tersebut

ditawarkan dalam bentuk kaleng dan kotak.3 Pada umumnya susu kalsium tinggi

terbagi menjadi dua jenis kebutuhan konsumen yaitu untuk usia 19-50 tahun dan

untuk 51 tahun keatas dengan komposisi produk yang berbeda khususnya

kandungan kalsium.

Banyaknya jenis pilihan merek susu kalsium tinggi yang ada di

masyarakat saat ini dengan keunggulan dan karakteristik masing-masing produk

yang ditawarkan, membuat konsumen dapat memilih merek mana yang cocok dan

baik untuk dikonsumsi. Sementara pihak produsen dituntut menciptakan produk

berkualitas yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen, serta harus

melakukan upaya-upaya pemasaran yang efektif. Hal ini perlu dilakukan karena

pemasaran dewasa ini tidak lagi hanya sekedar pertempuran antar produk saja tapi

juga merupakan pertempuran persepsi konsumen (Durianto et al, 2004).

Pemasaran pada dasarnya mengandung arti merebut dan mempertahankan

2

Strategi Tigaraksa Lambungkan Produgen, oleh Taufik Hidayat. 2006. Jakarta. Http://www.swa.co.id

3

(30)

pelanggan, sehingga tujuan utamanya adalah kepuasan pelanggan. Semakin

tingginya tingkat kesadaran konsumen akan kualitas menuntut setiap produsen

maupun pemasar untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan

mempertahankan pasarnya.4

Persaingan produsen susu kalsium tinggi di Indonesia semakin ketat,

terbukti dengan semakin bertambah produsen maupun pemasar susu kalsium

tinggi. Diawali oleh PT New Zealand Milk Indonesia yang memproduksi susu

kalsium tinggi merek Anlene pada tahun 1996 dan sampai saat ini sudah lebih dari

tujuh merek susu kalsium tinggi di Indonesia. Bahkan ada perusahaan yang

memiliki lebih dari satu merek dengan tujuan untuk bisa meraih segmen

masyarakat seluas mungkin, baik pangsa pasar yang mengutamakan kualitas,

maupun yang mementingkan harga yang lebih murah.5

Persaingan tersebut pada akhirnya memposisikan produsen maupun

pemasar untuk selalu dapat mengembangkan dan merebut market share (pangsa

pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek)

(Durianto et al, 2004). Menurut Temporal (2001) seperti yang dikutip Hermawan

(2002), merek adalah sesuatu yang esensial bagi perusahaan, karena dengan

memberikan merek pada produknya, maka perusahaan memposisikan produknya

berbeda dengan yang lain, dan juga konsumen akan lebih mudah

mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Merek yang

kuat sudah dapat dipastikan akan menguasai pasar, karena merek merupakan aset

perusahaan yang paling bernilai yang dapat digunakan untuk memprediksi

kelangsungan hidup perusahaan.

4

Pemasar Harus Selalu Kreatif dan Inovatif, oleh Senior. 2005. Jakarta. Http://www.dnet.net.id/kesehatan/tips sehat

5

(31)

Peran utama sebuah merek adalah untuk membedakan suatu produk

dengan produk-produk lainnya dan juga merupakan salah satu dari program

pemasaran yang membantu memberikan nilai tambah pada suatu produk serta

memberikan keuntungan jangka panjang bagi produsen susu kalsium tinggi.

Adanya merek dapat mengurangi peran harga dan menggantikannya dengan nilai

lain yang lebih berharga bagi konsumen. Kepuasan konsumen terhadap suatu

merek akan membuat merek tersebut kuat. Berdasarkan survei kepuasan

pelanggan tahun 2005 menghasilkan Indonesian Customer Satisfaction Award

(ICSA) kategori Food and Beverage produk susu bubuk dewasa yang

digambarkan pada Tabel 1. bahwa terdapat empat merek susu berkalsium tinggi

yang termasuk didalamnya yaitu merek Anlene, Calcimex, Produgen dan

Tropicana Slim Hi-Lo. Keempat merek tersebut dilibatkan ke dalam penelitian ini.

Tabel 1. Kepuasan Pelanggan Kategori Food and Beverage Produk Susu Bubuk Dewasa Tahun 2005

Rangking Merek QSS VSS PBS TSS

1 Dancow 4,217 3,873 4,238 4,147

2 Bendera 4,232 3,881 4,170 4,122

3 Anlene 4,127 3,871 4,124 4,066

4 Milo 4,071 3,941 4,084 4,047

5 Indomilk 4,011 3,892 3,975 3,967

6 Ovaltine 3,900 3,939 3,971 3,941

7 Calcimex 3,906 3,849 3,810 3,860

8 Produgen 3,773 3,744 3,898 3,823

9 Tropicana Slim Hi-Lo 3,346 3,287 3,413 3,353

Sumber : Majalah SWA No. 19/XXI/15-28 September 2005. Jakarta

Kota depok merupakan salah satu tempat pemasaran susu berkasium

tinggi, karena hampir semua pasar baik pasar swalayan, toko besar maupun kecil

menawarkan berbagai merek susu berkalsium tinggi. Salah satu contohnya tingkat

penjualan susu kalsium tinggi merek Anlene, Tropicana Slim Hi-Lo, Calcimex

(32)

digambarkan pada Tabel 2. bahwa pada umumnya merek-merek tersebut

mengalami peningkatan penjualan meskipun masih terjadi fluktuasi persentase

tingkat penjualan. Alfa Swalayan merupakan salah satu swalayan terbesar di

wilayah Depok dengan luas sebesar 1000 m2. Merek Tropicana Slim Hi-Lo

mengalami peningkatan penjualan sebesar 18,14 persen pada bulan Mei 2005, hal

tersebut terjadi karena pada bulan Mei 2005 merek Tropicana Slim Hi-Lo

melakukan kegiatan promosi melalui iklan di media audiovisual (televisi) dan

memberikan harga promosi.

Tabel 2. Penjualan Susu Kalsium Tinggi Tahun 2005 di Alfa Swalayan Depok

Penjualan Susu Kalsium Tinggi Merek (Kg) Bulan

Anlene Tropicana Slim Hi-Lo Calcimex Produgen

Januari 202,3 135,3 183,6 147,6

Februari 212,6 141,6 194,3 156,3

Maret 224,3 153,3 201,6 162,6

April 229,0 168,3 216,3 174,3

Mei 237,6 205,6 218,6 183,3

Juni 243,3 218,3 226,3 194,0

Juli 248,3 224,6 230,3 205,6

Agustus 264,3 236,6 232,6 220,3

September 285,0 245,3 241,3 236,3

Oktober 308,3 251,3 257,3 262,3

November 331,3 271,0 268,6 265,6

Desember 352,6 282,3 280,6 271,0

Sumber : Data Penjualan Susu Bubuk Dewasa Alfa Swalayan Depok diolah. 2005

Perkembangan susu kalsium tinggi dapat dilihat dari iklan, variasi jenis,

rasa, kemasan, merek dan penjualan. Segmentasi produk susu ini adalah pasar

potensial yang bisa dijadikan target sasaran untuk pengguna produk susu kalsium

tinggi dalam mengambil manfaat dari komposisi yang terkandung didalamnya

salah satunya kebutuhan tulang terhadap kalsium. Oleh karena itu pemahaman

terhadap elemen-elemen ekuitas merek (brand equity) dan perilaku merek serta

(33)

perusahaan dalam meningkatkan eksistensi merek dan selanjutnya menguasai

pasar.

1.2. Perumusan Masalah

Semakin banyaknya jumlah industri yang bergerak dalam usaha susu

kalsium tinggi di pasar, membuat konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan

terhadap merek susu kalsium tinggi dan kemudian pilihan tersebut akan jatuh ke

salah satu merek tertentu. Setiap konsumen akan mengalami situasi keraguan

dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah merek susu berkalsium

tinggi. Perilaku konsumen seperti ini sangat wajar, disinilah peran perusahaan

untuk berlomba-lomba menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar

mereknya lebih dikenal dan akhirnya memiliki konsumen yang loyal.

Informasi mengenai konsumen susu kalsium tinggi diperlukan

perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat dan bukan lagi sekedar input,

melainkan sudah menjadi aset dan alat pemasaran perusahaan. Pentingnya

informasi mengenai pelanggan dengan perubahan pasar dan industri yang cepat,

sehingga hanya perusahaan yang memiliki informasi tentang keinginan konsumen

yang dapat menyesuaikan rencana strategis pemasaran perusahaan.

Salah satu kriteria dari sebuah produk yang baik adalah adanya

pengelolaan merek yang kuat. Nilai sebuah merek ini menjadi tolak ukur

keberhasilan perusahaan dalam pemasaran. Bertahannya suatu merek di

masyarakat tergantung dari kuatnya ekuitas merek di mata konsumen. Jika sebuah

merek dikenal masyarakat kemudian ada asosiasi yang dapat membedakan merek

(34)

memiliki kualitas yang tinggi, sehingga mampu menimbulkan loyalitas dan

kepuasan dari pengguna merek, maka dipastikan merek tersebut memiliki brand

equity yang sudah tinggi.6

Hanya produk susu kalsium tinggi yang memiliki brand equity yang kuat

akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Perusahaan yang

ingin tetap bertahan, dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan,

sangat perlu untuk mengetahui kondisi brand equity produknya melalui riset

terhadap elemen-elemen brand equity.

Riset brand equity sangat penting bagi perusahaan, karena pada saat ini

dan saat mendatang, persaingan pemasaran adalah persaingan antar merek.

Dengan mengetahui kekuatan merek melalui riset elemen-elemen brand equity

akan dapat diperoleh gambaran tentang keberhasilan suatu perusahaan dalam

mengembangkan, memperkuat, mempertahankan dan mengelola kelangsungan

hidup suatu perusahaan (Durianto et al, 2004) Ekuitas merek dapat menambah

atau bahkan bisa mengurangi nilai bagi para pelanggan dan bagi perusahaan. Oleh

karena itu agar bisa memberikan nilai, ekuitas merek harus dikelola dengan

memperhatikan elemen-elemen penting, yaitu Brand Awareness (Kesadaran

Merek), Brand Associaton (Asosiasi Merek), Perceived Quality (Persepsi

kualitas) dan Brand Loyalty (Loylitas Merek) yang berimplikasi terhadap strategi

bauran pemasaran.

6

(35)

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi-asosiasi merek, persepsi kualitas

merek dan loyalitas merek pada produk susu kalsium tinggi?

2. Bagaimana perbandingan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara

keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi?

3. Bagaimana implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis tingkat kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas

merek dan loyalitas merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi

2. Membandingkan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara

keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi

3. Merumuskan strategi bauran pemasaran yang tepat bagi perusahaan.

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi perusahaan-perusahaan produk susu kalsium, dengan adanya penelitian

ini diharapkan dapat mengetahui elemen-elemen ekuitas merek yang

meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas

merek sebagai alat untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjaga loyalitas

konsumen.

2. Sebagai masukkan bagi konsumen tentang produk susu kalsium yang baik

(36)

3. Sebagai masukkan bagi institusi, mahasiswa dan penulis tentang riset

(penelitian) ekuitas merek pada produk susu kalsium dan juga diharapkan

dapat dijadikan studi literatur untuk penelitian lebih lanjut.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dengan melakukan kasus terhadap 100

responden di Kota Depok. Penelitian ini merupakan kajian mengenai ekuitas

merek dari keempat merek produk susu kalsium yaitu Anlene, Calcimex,

Tropicana Slim Hi-Lo, dan Produgen. Pemilihan merek-merek tersebut dilakukan

dengan alasan-alasan :

a. Termasuk merek yang populer dan diingat responden.

b. Merupakan merek-merek yang termasuk di dalam Indonesian Customer

Satisfaction Award (ICSA)

c. Merupakan merek-merek yang mempunyai pangsa pasar yang besar dan

(37)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Susu Kalsium

Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang sebab mineral

inilah yang membentuk tulang. Selain itu, peranannya terhadap gigi juga tak bisa

diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam

tulang dan gigi. Sisanya tersebar di darah dan jaringan lunak, yang memiliki peran

sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat berkontraksi dengan

benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat membawa pesan. Kalsium

akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-B.

Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini

diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah,

sampai akhirnya menyatu di dalam tulang.13

Susu merupakan sumber kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk

pembentukan tulang. Itulah sebabnya sumber nutrisi dari susu tak hanya baik bagi

terpeliharanya kebugaran tubuh, tapi juga kesehatan tulang. Tulang manusia

mengalami turning over, yaitu peluruhan dan pembentukan secara

berkesinambungan. Pada saat usia muda pembentukan tulang berlangsung lebih

intensif dibandingkan resorpsinya. Sementara pada usia tua, resorpsi berlangsung

lebih cepat dibandingkan formasinya. Itulah sebabnya pada usia tua terjadi proses

yang disebut gradual lose of bone (proses kehilangan massa tulang), yang

nantinya dapat berlanjut ke keadaan keropos tulang (osteoporosis). Demi

mencegah keropos tulang, dibutuhkan keteraturan konsumsi susu sejak dini

13

(38)

hingga usia lanjut (lansia). Konsumsi itu juga mesti sesuai dengan kebutuhan

tubuh. 14

Angka kecukupan gizi kalsium adalah 800 - 1.200 mg per orang per hari.

Ini setara dengan tiga sampai empat gelas susu. Di Indonesia, sumbangan susu

terhadap kecukupan kalsium cuma 20 mg karena kalau dirata-rata kita hanya

minum susu 15 tetes sehari. Dengan kondisi seperti itu risiko osteoporosis akan

semakin besar bila disertai perilaku makan dan gaya hidup tidak sehat. Mereka

yang sering minum kopi, mengonsumsi gula dan garam tinggi, akan menyebabkan

kalsium tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembentukan tulang.

Begitu pula dengan mereka yang kurang terpapar matahari pagi. Para perokok

berat pun harus lebih waspada terhadap osteoporosis, demikian pula perempuan

yang telah memasuki masa menopause.15

2.2. Industri Susu Kalsium

Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang memproduksi susu

kalsium di Indonesia beserta nama merek dagang.

Tabel 3. Nama Perusahaan Produsen Susu Kalsium dan Merek Dagang

Nama Perusahaan Merek

PT. New Zealand Milk Anlene, Prolene

PT. Frisian Flag Calcimex

PT. Indomilk Calciskim

PT. Nutrifood Indonesia Tropicana Slim Hi-Lo

PT. Tiga Raksa Satria Produgen

PT. Nestle Indonesia Omega

PT. Sanghiang Perkasa Entrasol Gold

PT. Netania Kasih Stefit

Sumber : Depperindag (2003), Jakarta

14

Lebih Pas Dengan Susu, Oleh Lalang Ken Handita, 2004. Jakarta. Http://www.kompascybermedia.com

15

(39)

2.3. Definisi dan Pengertian Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau

kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk

pesaing. Merek dalam pengertian hukum diartikan sebagai tanda yang berupa

gambar, nama, kata huruf, angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur

tersebut yang mempunyai daya pembeda dan dipergunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa. Dalam UU No. 14 tahun 1997 diatur bahwa merek

tidak boleh menyerupai nama orang terkenal, foto, nama badan hukum, bendera

dan lambang suatu negara (Kotler, 2000)

Sebuah merek diartikan logo, cap atau kemasan yang diberikan untuk

memberi warna atau simbol dengan tujuan menunjukkan adanya suatu perbedaan

(Aaker, 2001). Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten

memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek

terbaik memberikan jaminan kualitas, tetapi merek lebih dari sekedar simbol.

Menurut Kotler (2000), merek dapat memiliki enam tingkat pengertian, yaitu :

a. Atribut, yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu

b. Manfaat, yaitu merek lebih daripada serangkaian atribut, atribut diperlukan

untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional

c. Nilai, yaitu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen

d. Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu

e. Kepribadian, yaitu merek juga menccerminkan kepribadian tertentu

f. Pemakai, yaitu merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

(40)

Merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya, seperti : (a) brand

name (nama merek) yang merupakan bagian dari merek yang dapat diucapkan

misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagainya, (b) brand mark (tanda

merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak

dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus misalnya,

simbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubishi, (c) trade mark (tanda merek

dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum

karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewanya untuk

menggunakan nama merek dan (d) copyright (hak cipta) yang merupakan hak

istimewa yang dilindungi oleh UU untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual

karya tulis, karya musik atau karya seni (Rangkuti, 2002).

Durianto et al (2004) menyebutkan bahwa merek menjadi sangat penting

saat ini karena faktor lain seperti :

1. Emosi konsumen terkadang turun naik. Mereka mampu membuat janji emosi

menjadi konsisten dan stabil

2. Mereka mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Hal ini dapat

dilihat bahwa suatu merek yang kuat dapat diterima di seluruh dunia dan

budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca Cola yang berhasil

menjadi global brand, dapat diterima dimana saja dan kapan saja diseluruh

dunia.

3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin

kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin

(41)

association yang terbentuk memiliki kuantitas dan kualitas yang kuat, potensi

ini akan meningkatkan brand image.

4. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang

kuat akan sanggup mengubah perilaku konsumen. Sebagai contoh,

keberhasilan Pall Mall dalam menembus perilaku konsumen dengan

kemampuannya menciptakan suatu market niche (ceruk pasar) yang spesifik

dan menguntungkan.

5. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh

konsumen. Adanya merek menyebabkan konsumen dapat dengan mudah

membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan

dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan ataupun atribut lain yang melekat pada

merek tersebut.

6. Merek berkembang menjadi aset terbesar bagi perusahaan. Hasil sebuah

penelitian menunjukkan bahwa Coca Cola yang memiliki Stock Market Value

(SMV) yang besar, ternyata 97 persen dari SMV tersebut merupakan nilai

merek. Begitu pula nilai merek Kellogs berkontribusi 89 persen dari SMVnya

dan pada IBM berkontribusi 73 persen dari SMV.

Kekuatan merek yang sudah terangkat akan langgeng bila dipelihara,

antara lain dengan peluncuran iklan yang efektif dan akurat. Efektif dalam arti

tepat sasaran dan tepat pesannya, sedangkan akurat adalah pas antara yang

diiklankan dengan kenyataan sebenarnya. Pada kondisi dimana persaingan bisnis

semakin ketat, maka iklan lebih banyak berfungsi sebagai alat untuk membujuk.

Sementara untuk produk-produk yang sudah mapan (matured), iklan akan

(42)

2.4. Penelitian-penelitian Terdahulu

Susanto (2003) menganalisis perbandingan elemen-elemen ekuitas

merek pada produk jamu kemasan di kota Semarang. Hasil pembahasan yang

dapat disimpulkan yaitu bahwa merek jamu Nyonya Meneer mendapat posisi

yang lebih baik pada elemen kesadaran merek daripada jamu merek Sido Muncul

dan merek Jamu Jago. Untuk elemen asosiasi merek, asosiasi-asosiasi pembentuk

brand image pada merek Sido Muncul yaitu harga yang terjangkau, kualitas

produk tinggi, mereknya sudah terkenal dan berkualitas, khasiatnya cepat terasa

dan aman bagi kesehatan. Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek

Jamu Jago antara lain : kualitas produk tinggi, mereknya sudah terkenal dan

berkualitas, khasiatnya cepat terasa dan aman bagi kesehatan. Selanjutnya,

asosiasi-asosiasi pembentuk brand image jamu merek Nyonya Meneer hanya rasa

yang khas, khasiatnya cepat terasa dan aman bagi kesehatan.

Merek Nyonya Meneer memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih

bagus dibandingkan merek lainnya. Merek Sido Muncul mempunyai kondisi yang

lebih baik pada elemen loyalitas merek. Hasil perbandingan elemen-elemen

ekuitas merek diantara ketiga merek yang diteliti adalah merek Nyonya Meneer

bersaing ketat dengan merek Sido Muncul, yang lebih baik dalam elemen

kesadaran merek, persepsi kualitas dan jumlah pengguna yang lebih banyak.

Merek Jamu Jago belum mempunyai kekuatan yang bagus pada ekuitas mereknya

dibandingkan dengan merek Nyonya Meneer dan Sido Muncul.

Penelitian Hermawan (2002) bertujuan untuk menganalisis perbandingan

kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualiatas dan loyalitas merek dari

(43)

khususnya di lokasi penelitian yaitu Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian

mengenai kesadaran merek menunjukkan bahwa teh celup merek Sariwangi

merupakan teh celup yang paling diingat responden, kemudian diikuti oleh teh

celup merek Sosro, Kepala Jenggot, 2Tang, dan Lipton. Pada teh celup merek

Sariwangi dan Sosro, semua responden mengenal kedua merek tersebut,

sedangkan pada merek 2Tang ada 10 responden yang tidak mengenal merek ini

sama sekali.

Hasil pengujian terhadap semua asosiasi merek yang dilakukan terhadap

merek the celup Sariwangi, Sosro dan 2Tang dengan Uji Cochran, didapatkan

hasil bahwa nilai Cochran hitung diperoleh pada pengujian tahap terhadap tujuh

asosiasi merek, ternyata lebih kecil dibandingkan dengan data nilai x2 tabel.

Dengan demikian pengujian dapat dihentikan dan disimpulkan bahwa produk

ketiga merek tersebut memiliki brand image yang didalamnya terkandung

asosiasi-asosiasi merek, yaitu harga terjangkau, rasa yang enak, aroma teh yang

harum, kemasan menarik, mudah didapat, merek terkenal dan higienis.

Pengukuran perceived quality menunjukkan bahwa persepsi kualitas

ketiga merek yang diteliti (Sariwangi, Sosro, dan 2Tang) secara umum berada

pada posisi baik dan sangat baik. Berdasarkan tingkat loyalitas merek teh celup

merek Sariwangi mempunyai responden yang paling banyak pada tingkat satisfied

buyer yaitu sebesar 51 persen atau 35 orang dari 68 pemakai. Pada merek Sosro,

responden yang paling banyak pada tingkat linking the brand yaitu 62 persen dan

pada teh celup merek 2Tang, tingkatan loyalitas merek yang paling tinggi yaitu

(44)

Implikasi dari penelitian tersebut terhadap bauran pemasaran perusahaan

yaitu : (1) Mempertahankan dan jika perlu melakukan perbaikkan kualitas rasa

dan aroma sesuai dengan keinginan konsumen. (2) Penetapan dan penyesuaian

harga dengan segmen pasar yang dituju dapat dilakukan Sariwangi, Sosro dan

2Tang. (3) Saluran distribusi yang dibangun Sariwangi adalah mempertahankan

jalur distribusinya. Sedangkan teh celup merek Sosro dan 2Tang perlu

meningkatkan dan memperluas jalur distribusinya sehingga konsumen bisa lebih

mudah memperoleh. (4) Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan

kesadaran mereknya, produsen Sariwangi, Sosro, dan 2Tang harus terus

melakukan kegiatan promosi, baik di lini atas maupun di lini bawah agar ingatan

konsumen tetap kuat terhadap merek mereka.

Penelitian yang dilakukan Enyta (2004) mengenai analisis ekuitas merek

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kota Bogor. Hasil pembahasan yang

dapat disimpulkan yaitu bahwa merek Aqua secara umum mendapat tempat yang

lebih baik pada elemen kesadaran merek (brand awareness) untuk produk

AMDK, kemudian disusul oleh merek Ades diperingkat kedua, ditempat ketiga

dipegang oleh merek 2Tang dan diperingkat terakhir dipegang oleh merek Vit.

Merek Aqua merupakan merek yang menjadi top of mind (puncak pikiran)

peringkat pertama, sedangkan pada tingkat pengembalian merek (brand recall),

peringkat ini dipegang oleh merek Ades.

Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek Aqua yaitu

harganya terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan.

Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek 2Tang hampir seluruhnya melekat

(45)

asosiasi-asosiasi merek pada merek Ades dan Vit, seluruh asosiasi-asosiasi membentuk brand

image. Umumnya, asosiasi yang terbentuk pada setiap merek AMDK adalah

harganya yang terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan, karena

asosiasi-asosiasi tersebut sepertinya sudah melekat dibenak konsumen.

Merek Aqua memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus

dibandingkan merek lainnya, karena sebagai acuan pada persepsi kualitas yaitu

jumlah atribut dengan nilai rata-rata tertinggi, yaitu dengan atribut-atribut

‘kejernihan air’, ‘kemudahan mendapat’, ‘khasiat/manfaat’, ‘promosi/iklan’, dan

‘aman bagi kesehatan’ ini sudah sangat bagus menurut persepsi konsumen, dan

atribut-atribut disini harus dijaga dan dipertahankan.

Merek Aqua juga memiliki kondisi yang baik pada elemen loyalitas

merek (brand loyalty) dengan persentase switcher yang paling kecil dibandingkan

merek lain. Konsumen yang loyal pada merek 2Tang lebih banyak pada tingkat

satisfied buyer, dan konsumen yang loyal untuk merek Ades pada tingkatan

satisfied buyer dan linking the brand memiliki persentase yang sama. Pada merek

Vit, tiga tingkatan loyalitas merek dengan jumlah persentase yang sama yaitu

switcher, satisfied buyer dan linking the brand.

Hasil dari perbandingan elemen-elemen pada ekuitas merek produk

AMDK menunjukkan bahwa merek dengan ekuitas terkuat dipegang oleh merek

Aqua bersaing ketat dengan merek Ades dan Vit. Merek Aqua lebih unggul pada

elemen kesadaran merek, elemen persepsi kualitas, loyalitas merek dan jumlah

pengguna (user) yang lebih banyak. Untuk merek Ades dan Vit lebih unggul pada

elemen asosiasi, sedangkan merek 2Tang tidak mempunyai keunggulan

(46)

Secara keseluruhan pada penelitian ekuitas merek AMDK ini adalah

bahwa merek Aqua memiliki ekuitas merek yang paling kuat diantara

merek-merek lainnya sehingga perlu untuk dipertahankan. Merek-merek-merek AMDK lainnya

diusahakan untuk memperkuat ekuitas mereknya dengan menerapkan strategi

pemasaran yang efektif dan tepat kepada konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Ratna (2004) mengenai analisis

penentuan posisi produk susu pasteurisasi merek Alam Murni (studi kasus di

Bandung) dengan tujuan (1) menganalisis persepsi konsumen terhadap produk

susu pasteurisasi merek Alam Murni, (2) menganalisis positioning produk susu

pasteurisasi merek Alam Murni, (3) menganalisis strategi pemasaran melalui

bauran pemasaran produk susu pasteurisasi merek Alam Murni.

Hasil penelitian menunjukkan positioning produk susu pasteurisasi

merek Alam Murni lebih unggul jika dilihat dari atribut kandungan gizi, label, dan

kekentalan, sedangkan positioning susu pasteurisasi merek KBPS lebih unggul

dari atribut merek, kemudahan produk. Positioning susu pasteurisasi merek BMC

unggul dari atribut harga dan aroma, sedangkan positioning susu pasteurisasi

merek Nasional unggul dari atribut cita rasa dan kekentalan.

Alternatif strategi pemasaran yang dapat disarankan kepada perusahaan

berdasarkan hasil penelitian ini antara lain : (1) strategi produk, dengan meninjau

kembali quality control dalam proses produksi susu pasteurisasi (2) strategi

harga, dengan pemberian harga diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak dan

diskon-diskon khusus pada saat-saat khusus, (3) strategi tempat dengan

(47)

pengiriman dan penggudangan dan (4) strategi promosi, dengan membuat iklan

yang inovatif.

2.5. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan adalah meneliti tentang merek susu

berkalsium tinggi yang berada di Kota Depok dengan analisis ekuitas merek.

Adapun elemen-elemen ekuitas merek yang diteliti adalah Brand Awareness

(kesadaran merek), Brand Association (asosiasi merek), Perceived Quality

(persepsi kualitas), dan Brand Loyalty (loyalitas merek).

Pada Brand Awareness (kesadaran merek) digunakan analisis deskriptif

untuk menggambarkan profil responden dan tingkat kesadaran merek responden

susu kalsium dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh. Kesadaran merek

responden dapat memberikan informasi sejauh mana merek susu kalsium tersebut

tertanam di benak konsumen.

Pada Brand Association (asosiasi merek) digunakan uji reliabilitas dan

uji cochran. Dalam uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan

metode Hoyt, berfungsi untuk mengetahui kereliabelan dari asosiasi-asosiasi yang

diajukan pada responden dalam kuesioner. Sedangkan dalam uji cochran

digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek susu

kalsium yang ada dalam suatu produk dimulai dengan pengujian semua asosiasi.

Pada Perceived Quality (persepsi kualitas) digunakan Importance

Performance Analysis (IPA) yang berfungsi sebagai salah satu alat ukur dari

elemen perceived quality. Untuk analisis perbandingan performance (yang

(48)

menunjukkan harapan responden yang terkait dengan variabel yang diteliti)

digunakan diagram Cartesius yang terbagi atas empat kuadran.

Pada Brand Loyalty (loyalitas merek) digunakan Brand Switching

Pattern Matrix Analisis untuk menghitung Probability Rate of Transition

(kemungkinan perpindahan merek susu kalsium) dari merek-merek yang diteliti.

Dari loyalitas merek yang terbentuk pada setiap merek susu kalsium akan

mengarah kepada penetapan strategi bauran pemasaran yang akan dilakukan

(49)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Ekuitas Merek (Brand Equity)

Menurut Durianto et al (2004) brand equity adalah seperangkat aset dan

liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu

menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa

baik pada perusahaan maupun pelanggan. Ekuitas merek dapat dikelompokkan

dalam lima kategori (Gambar 1) yaitu :

1. Brand Awareness (kesadaran merek), menunjukkan kesanggupan

seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali

bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Brand Association (asosiasi merek), mencerminkan pencitraan suatu

merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan

kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga,

pesaing, selebritis, dan lain-lain.

3. Perceived Quality (persepsi kualitas), mencerminkan persepsi

pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau

jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand Loyalty (loyalitas merek), mencerminkan tingkat keterikatan

konsumen dengan suatu merek produk.

(50)

Gambar 1. Brand Equity (Ekuitas Merek) Sumber : Aaker (2001)

Empat elemen brand equity (ekuitas merek) diluar aset-aset merek lainnya

dikenal dengan elemen-elemen utama brand equity (ekuitas merek) yaitu brand

awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), perceived

quality (persepsi kualitas), dan brand loyalty (loyalitas merek). Aset-aset merek

lainnya secara langsung akan dipenuhi oleh kualitas dari empat elemen utama

tersebut. Aset-aset brand equity memberikan keuntungan kompetitif yang

seringkali menghadirkan rintangan nyata terhadap kompetitor. Hal ini juga Memberikan nilai pada

• Pencapaian kepuasan dari pelanggan

Memberikan nilai bagi perusahaan dengan menguatkan :

• Efisiensi dan efektifitas program pemasaran

• Loyalitas merek

• Harga/laba

• Perluasan merek

• Peningkatan perdagangan

• Keuntungan kompetitif

(51)

dikemukakan oleh Kotler (2000) yang menyebutkan bahwa brand equity yang

tinggi dapat memberikan keuntungan kompetitif, yaitu :

1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena

tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi

2. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi

dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka

mempunyai merek tersebut.

3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya

karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi.

4. Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena

merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.

5. Merek itu memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ganas.

3.1.2. Brand Awarenness (Kesadaran Merek)

Menurut Durianto et al (2004), Brand Awarenness adalah kesanggupan

seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai

bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari kategori produk perlu

ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk

dengan merek yang dilibatkan. Pengukuran brand awareness mencakup empat

tingkatan (Aaker, 2001) yaitu :

1. Top of Mind (Puncak pikiran)

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden

atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu

(52)

2. Brand Recall (Pengingatan kembali merek)

Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan

merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek-merek pertama

kali disebut. Brand recall merupakan multi responses question yang

menghasilkan jawaban tanpa dibantu (unaided question)

3. Brand Recognition (Pengenalan merek)

Brand recognition atau pengenalan merek merupakan pengukuran brand

awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan

bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri

dari produk merek tersebut (aided question). Pertanyaan diajukan untuk

mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan

keberadaan merek tersebut. Dalam mengukur pengenalan brand

awareness selain mengajukan pertanyaan, dapat pula dilakukan dengan

menunjukkan foto yang menggambarkan ciri-ciri merek tersebut (cara ini

lebih efektif dilakukan)

4. Brand Unaware (Ketidaksadaran merek)

Pengukuran brand unaware dilakukan observasi terhadap pertanyaan

pengenalan brand awareness sebelumnya dengan melihat responden yang

menjawab jawaban tidak mengenal sama sekali atau yang menjawab tidak

tahu ketika ditunjukkan foto produknya.

Kesadaran bisa menjadi faktor independen yang penting dalam perubahan

sikap. Implikasinya, kesadaran dipengaruhi oleh periklanan yang bersifat

mengingatkan kembali dimana akan mempengaruhi keputusan-keputusan

(53)

diperbaiki dengan beberapa cara yaitu : (1) Pesan yang disampaikan harus mudah

diingat dan tampil beda dibandingkan dengan merek lainnya, (2) Memakai

slogan/jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek,

(3) Jika memiliki simbol, hendaknya simbol yang dipakai dapat dihubungkan

dengan mereknya, (4) Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin

banyak diingat pelanggan, (5) Memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori

produk, merek, atau keduanya, (6) Melakukan pengulangan untuk meningkatkan

pengingatan, karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk

pengenalan.

3.1.3. Brand Association (Asosiasi Merek)

Menurut Durianto et al (2004), brand association (asosiasi merek) adalah

segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya

mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait pada merek akan semakin

meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam

mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakkan merek

tersebut dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut

didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.

Suatu merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam

persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi

merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut

brand image. Semakin banyak asosiasi merek yang berhubungan, semakin kuat

brand image yang dimiliki oleh merek tersebut. Pada umumnya asosiasi merek

(terutama yang membentuk brand image-nya) menjadi pijakkan konsumen dalam

(54)

Adapun fungsi dari asosiasi merek, yaitu : (a) Membantu proses

penyimpanan informasi, (b) Memberikan landasan yang penting bagi upaya

pembedaan atas merek-merek pesaing, (c) Menonjolkan berbagai atribut produk

atau manfaat bagi konsumen sehingga akan memberikan alasan yang spesifik bagi

konsumen untuk membeli, (d) Menciptakan sikap atau perasaan positif yang akan

membangkitkan sensasi sehingga membuat pengalaman mengkonsumsi produk

menjadi berbeda dari produk merek lainnya, dan (e) Menjadi landasan bagi

perluasan dengan menciptakan kesesuaian antara merek dengan produk baru

(Durianto et al, 2004).

Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya dihubungkan

dengan berbagai hal berikut yaitu : atribut produk, atribut tidak berwujud, manfaat

bagi pelanggan, harga relatif, penggunaan, pengguna/pelanggan (user),

celebrity/person, gaya hidup atau kepribadian, kelas produk, para pesaing dan

negara atau luas geografis. Atribut-atribut tersebut merupakan karakteristik yang

melekat dari sebuah merek yang nantinya akan membentuk brand image.

3.1.4. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Menurut Durianto et al, (2004), Perceived quality (Persepsi kualitas) dapat

didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan

oleh pelanggan. Perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan maka

perceived quality tidak dapat ditentukan secara objektif. Persepsi pelanggan akan

melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki

Gambar

Tabel 3. Nama Perusahaan Produsen Susu Kalsium dan Merek Dagang
Gambar 1. Brand Equity (Ekuitas Merek)
Gambar 2. Piramida Loyalitas Merek Sumber : Durianto et al, 2004
Tabel 4. Penduduk Kota Depok Menurut Kelompok Umur Tahun 2004
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran diameter zona hambat (Tabel 2) menunjukkan bahwa bagian larut eter maupun tidak larut eter memiliki aktivitas penghambatan yang tergolong sedang hingga kuat

Hasil Belajar Menggunakan Media Trainer dan Media Software .... Analisis

kaidah asba> b al-nuzu> l. Al-Syauka>ni> lebih berpegang pada al-ibrah} bi ‘umu> m al-lafaz}la>bi khus}u> s}al-sabab, sedangkan

Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi

Program aplikasi Pengolahan Nilai Lab Kom Di SMU 99 diharapkan mempermudah guru Lab Kom dalam perhitungan nilai dengan menggunakan komputerisasi, serta dengan adanya aplikasi ini

Untuk membuktikan hubungan tingkat perkembangan kognitif anak yang menderita epilepsi umum usia 6 sampai 68 bulan dengan frekuensi kejang.. Untuk membuktikan

Apabila tidak dapat memenuhi undangan pembuktian kualifikasi ini maka perusahaan saudara dinyatakan gugur kualifikasi dan tidak berhak untuk

  Keywords: Wakaf, Pengelolaan, Pengembangan  ABSTRAK