• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES KOMUNIKASI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI SEKOLAH (Studi pada Guru Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES KOMUNIKASI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI SEKOLAH (Studi pada Guru Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES KOMUNIKASI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI SEKOLAH

(Studi pada Guru Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

M. Miftah Nugraha

08220440

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Miftah Nugraha

NIM : 08220440

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul :

Proses Komunikasi Dalam Penanaman Nilai-Nilai Islam Pada Anak di Sekolah (Studi Pada Guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Frida Kusumastuti M.Si Roziana Febrianita S.Sos

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Muhammad Miftah Nugraha

NIM : 08220440 Konsentrasi : Public Relation Judul Skripsi :

Proses Komunikasi Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islam Pada Anak di Sekolah (Studi Pada Guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Sabtu Tanggal : 14 Juli 2012 Tempat : GKB 1 Ruang 605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si Dewan Penguji

Jamroji, M. Comm Penguji I ( )

Novin Farid Setyo Wibowo, S.Sos Penguji II ( )

Dra. Frida Kususmastuti, M.Si Penguji III ( )

(4)

iv PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Miftah Nugraha Tempat, Tangal Lahir : Balikpapan, 26 Oktober 1990

NIM : 08220440

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

Proses Komunikasi Dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Pada Anak di Sekolah

(Studi Pada Guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 12 Juli 2012 Yang Menyatakan

(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Miftah Nugraha NIM : 08220440

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Public Relation

Judul Skripsi :

Proses Komunikasi Dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Pada Anak di Sekolah (Studi Pada Guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

Pembimbing : 1. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si 2. Roziana Febrianita S.Sos Kronologi Bimbingan

Tanggal Pembimbing I Pembimbing II Keterangan

28 Maret 2012 ACC Judul

3 April 2012 Seminar Proposal

10 April 2012 ACC Bab 1

12 April 2012 ACC Bab II

12 April 2012 ACC Bab III

12 April 2012 ACC Bab IV

13 Juni 2012 ACC Bab V

20 Juni 2012 ACC Bab VI

20 Juni 2012 ACC Seluruh

Naskah

(6)

vi

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Puja dan puji hanya milik Engkau Tuhanku yang telah menuliskan jalan hidupku dengan begitu indahnya. Tak lupa untuk idolaku Muhammad SAW aku haturkan sholawat serta salam rinduku padamu.

Ku persembahkan karya kecil ini dengan tulus kepada: Ayahanda (Gazali Zaini) dan Ibundaku (Gusti Nurhasanah) serta Adikku Yang tercinta dan tersayang (Muhammad Mufti Fathony), yang dengan penuh kesabaran, tak pernah lelah memberikan do’a, pengorbanan, curahan cinta dan kasih sayang, bimbingan, dorongan semangat kepada Ananda yang tak terhingga nilainya.

Dan gasan bubuhan asrama Saijaan Kota Baru auk ucapakan terimakasih banyak lah sudah diizinakan tinggal selawasan menggawi tugas skripsi ini. Auk kda kawa

membalas apa-apa atas jasa-jasa imak berataan, auk Cuma kawa mendoakan mudah-mudahan kita sebarataan sukses ke depannya. Amin…. Sukses buat Hair, Ahya, Ka Menor, Doyok dan kawan-kawan lainnya.

Untuk Kawan Sekamar Hendra Agustian, maaf lah sudah menyabaki kamar imak, meulah imak guring kada nyenyak. Semoga Imak kawa mencapai apa yang imak

(8)

viii ABSTRAKSI Muhammad Miftah Nugraha, 08220440

PROSES KOMUNIKASI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI SEKOLAH Studi pada Guru Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33 Cita Insani Malang

(105 Halaman + 15 Lampiran) Bibilografi : 12 Buku + 5 Website Dosen Pembimbing :

1. Dra. Frida Kusumastuti M. Si 2. Roziana Febrianita, S.Sos

Kata kunci : Proses Komunikasi, Nilai-nilai Agama Islam Pada Anak

Membahas mengenai dunia anak nampaknya akan menjadi pembahasan yang akan selalu menarik untuk terus dibahas dan diulas. Meneliti mengenai proses berkomunikasi dengan anak, tentu ada segudang keunikan yang menarik di dalamnya. Mengingat berkomunikasi dengan seorang anak tidak semudah yang dibayangkan atau saat berbicara dengan orang yang telah dewasa. Tidak hanya butuh kemampuan dan variasi penggunaan media dalam proses komunikasinya, kesabaran akan mendidik anak serta aspek lain pun juga memberikan sumbangsi yang tidak sedikit terhadap hasil akhir nantinya. Belum lagi pola fikir anak yang kongkret operasional serta sifat alaminya yang masih suka bermain dan tidak sedikit pula pada beberapa kasus, ada orang tua yang kurang aktif dalam memperhatikan perkembangan dari anak-anak mereka, sehingga terkesan hanya mengandalkan peran dari guru di sekolah. Padahal, guru dan para orang tua adalah satu kesatuan yang harus saling bekerjasama dalam proses ini. Ini yang kemudian peneliti maksud bahwa ada segudang permasalahan yang menarik untuk diketahui dalam proses komunikasi terhadap anak. Apalagi ini menyangkut hal mengenai penanaman nilai-nilai agama Islam. Tentu menjadikannya sebuah permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih mendalam terhadap proses komunikasinya.

Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33 Cita Insani terletak di lingkungan kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru Malang dan beralamatkan di Perum. Griya Shanta Blok K-331 Malang. Karena letak yang strategis maka TK Aisyiyah 33 Cita Insani memiliki 2 akses jalan besar yaitu Jalan Sukarno Hatta dan Jalan Candi Panggung. Strategisnya lokasi dari TK ini kemudian menyebabkan banyaknya para orang tua murid yang mendaftarkan anaknya, sehingga dari segi penyebaran asal serta latar belakangpun cukup beragam. Jumlah siswa yang mendaftar tahunnya tercatat selalu mengalami kenaikan, dan ini juga menjadi indikator awal bagi peneliti mengenai proses komunikasi yang telah berjalan dengan baik di sekolah tersebut.

Komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan komunikasinya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Unsur-unsur dalam proses komunikasi umumnya meliputi Sender, Message, Channel, Receiver, Feedback.

(9)

ix

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang bertindak sebagai sender dalam proses komunikasi di sekolah adalah guru, dimana mereka lebih menekankan kepada pengenalan serta upaya penanaman nilai ketauhidan, nilai-nilai akhlak dan nilai-nilai ibadah sebagai message (pesan) utamanya. Kegiatan-kegiatan seperti nyanyian, media gambar dan bercerita di dalam kelas menjadi media dalam penyampaian nilai-nilai Islam pada anak. Kegiatan bermain dan field trip yang dilakukan di luar kelaspun juga dijadikan sebagai media penyampai pesan. Kedua kegiatan tersebut kemudian diintegrasikan kedalam sebuah rutinitas yang membuat anak-anak menjadi terbiasa untuk melakukan anjuran agama. Noise utama para komunikator dalam menjalankan tugas mereka ialah beberapa orang tua masih belum mampu dalam menyelaraskan akan suasana pendidikan yang telah diterapkan para guru di sekolah. Pokok dari proses komunikasi ini mengaharapkan agar seluruh anak mampu untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai Islam yang sudah diberikan.

Peneliti,

Muhammad Miftah Nugraha

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(10)

x ABSTRACT

Muhammad Miftah Nugraha, 08220440

COMMUNICATION PROCESS TO PLANT ISLAMIC RELIGIOUS VALUES ON THE CHILDREN IN THE SCHOOL Study on Kindergarten Aisyiyah 33 Cita Insani Malang

(105 Pages + 15 Appendices)

Bibliographies: 12 Books + 5 Websites Advisors:

1. Dra. Frida Kusumastuti M. Si 2. Roziana Febrianita, S.Sos

Keywords: Communication Process, Islamic Religious Values On Children

The world of children is always interesting topic to discuss and study. One of unique topic to study is communication process with children. It is interesting topic because communicate with a child is not easily as it seems and not easily like communicate with adults. It needs some capacities and various media, patience, and another aspect that influence the result of the communication. Some of constraints on the communication process with children were: concrete operational mindset of a child and his natural behavior that tend to play, and in some cases less active parents in their involvement with the development of their children that make them more depend on the teachers role to educate their children. Ideally, parent and teacher have a mutual relationship in their role to educate a child. An interesting point to study is how both of them play their role in the communication process with a child to plant Islamic religious values. Objective of the research is to study those interesting point.

Kindergarten Aisyiyah 33 Cita Insani located on the village of Mojolangu, subdistrict of Lowokwaru, district of Malang. Its address is Perum. Griya Shanta Blok K-331 Malang. It located in a strategic location because it has 2 accesses into main street, that are Sukarno Hatta street and Candi Panggung street. Its strategic location made it attractive to many parents to enrol their children in it. Those made it has students from varied neighbourhood and background. Every year its students always increase in amount. This is an early indicator to the research on a well-functioning communication process in that school.

Komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan komunikasinya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Unsur-unsur dalam proses komunikasi umumnya meliputi Sender, Message, Channel, Receiver, Feedback.

This research used qualitative approach and data is collected by non-structured interview, observation and documentation. This research was conducted in the kindergarten Aisyiyah 33 Cita Insani Malang on March 2012 until data that was collected completed. Informants of the research were determined by purposive sampling technique.

(11)

xi

integrated in a routine activity so the children become used to do religious commandments. The main noise for the communicators to do their jobs is the parents that not yet capable to adapt with educational environment that was implemented in the school. The objective of the communication process is to make all of the students understand and implemented Islamic values that already they get in the classroom.

Researcher,

Muhammad Miftah Nugraha

Approved by

Advisor I Advisor II

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul :

PROSES KOMUNIKASI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI ISLAM PADA ANAK DI SEKOLAH

(Studi Pada Guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani Malang)

Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan

skripsi ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari bebagai pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan

dorongan baik secara moral maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini,

kepada:

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

2. Kedua orang tuaku, ayahanda Gazali dan ibunda Gusti Nurhasanah, serta adikku

Muhammad Mufti Fathony tercinta yang telah senantiasa tidak ada henti untuk

mendoakan, memotivasi dan memberikan kasih sayang yang melimpah hingga

skripsi ini selesai.

3. Ibu Dra. Frida Kusumastuti selaku dosen pembimbing I dan ibu Roziana Febrianita,

(13)

xiii

memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

segera terselesaikan.

4. Seluruh dosen dan staff Jurusan Ilmu Komunikasi maupun Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dalam

bentuk sumbangan pemikiran tentang hal-hal yang terkait dalam skripsi ini, serta

telah memberikan motivasi dan bantuan sehingga skripsi ini dapat segera

terselesaikan.

5. Seluruh penulis buku, artikel dan jurnal yang telah menjadi sumber inspirasi dan

membantu dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahaman

tentang segala hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.

6. Kepada sahabatku Alfianur Haris, Mustiawan, Teddy Oktavianto, Teguh Setiawan

HP dan juga seluruh sahabat-sahabatku yang lain.

7. Serta kepada seluruh rekan-rekan asrama mahasiswa Kotabaru Saijaan Ahya

Ahmad, Ahmad Khairani, Hendra Agustian, Dimas, Umbuy Surya, Kak Menor,

Fariz, Yopi, Erdi dkk.

Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang

ada, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka

penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta mengharapkan

kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan skripsi ini. Semoga

dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Malang, 23 Juli 2012

(14)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAKSI ... ... vii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... ... xiii

DAFTAR BAGAN... ... xvi

DAFTAR TABEL... ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ... Lata r Belakang ... 1

1.2 ... Rum usan Masalah ... ... 11

1.3 ... Tuju an Penelitian ... ... 11

1.4 ... Man faat Penelitian ... ... 11

1.4.1 Manfaat Akademis………. ... 11

1.4.2 Manfaat Praktis………... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Sebagai Suatu Proses... ... 12

2.2 Nilai-Nilai Agama Islam... ... 24

2.2.1 Nilai Aqidah (Tauhid)... ... 26

(15)

xv

2.2.3 Nilai Ibadah ... 29

2.3 Anak Usia Dini ... 31

2.3.1Perilaku Anak Usia Dini... ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 35

3.4 Informan Penelitian ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data... ... 36

3.5.1 Wawancara……….. ... 36

3.5.2 Observasi……….. ... 36

3.5.3 Dokumentasi……… ... 37

3.6 Teknik Analisa Data ... 37

3.7 Teknik Keabsahan Data……… ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN 4.1 Profil TK Aisyiyah 33 Cita Insani ... 40

4.2 Sejarah Pendirian ... 41

4.3 Gambaran Geografis... 42

4.4 Struktur TK Cita Insani ... 44

5.2 Peran Serta Masyarakat ... 56

5.3 Program Unggulan TK ... 58

5.5 Deskripsi Informan Penelitian ... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Data Informan... 66

5.2 Guru Sebagai Komunikator & Keterlibatan Orang Tua ... 68

5.3 Nilai Tauhid, Nilai Akhlak dan Nilai Ibadah ... 74

5.4 Channel Komunikasi ... 80

5.4.1 Kegiatan Pembelajaran Dalam Kelas ... 81

5.4.2 Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas ... 86

(16)

xvi

5.4.4 Membiasakan Lewat Kegiatan Rutin ... 92

5.5 Receiver (Komunikan) Penanaman Nilai-nilai Islam ... 95

5.6 Noise dalam menanamkan nilai-nilai Islam ... 96

5.7 Feedback dalam menanamkan nilai-nilai Islam ... 99

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 103

6.2 Saran ... 104

6.2.1 Saran Akademis ... 104

6.2.2 Saran Praktis ... 104

(17)

xvii

DAFTAR BAGAN

(18)

xviii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Manajemen TK ... 45

Tabel 1.2 Tabel Standar Pelayanan Minimal ... 45

Tabel 1.3 Jumlah Anak didik ... 46

Tabel 1.4 Jumlah Anak yang mendaftar dan diterima ... 47

Tabel 1.5 Kualifikasi ... 47

Tabel 1.6 Status Kepegawaian ... 48

Tabel 1.7 Ketatausahaan ... 49

Tabel 1.8 Kegiatan Belajar Mengajar ... 49

Tabel 1.9 Implementasi Kegiatan Gugus TK ... 50

Tabel 2.0 Kegiatan Pendidikan Anak Seutuhnya ... 51

Tabel 2.1 Ruangan ... 52

Tabel 2.2 Perabot Ruang Kelas ... 53

Tabel 2.3 Perabot Ruang Kantor ... 54

Tabel 2.4 Alat keempat sentra kegiatan ... 54

Tabel 2.5 Alat Kelengkapan Untuk Sentra ... 55

Tabel 2.6 Alat Permainan Luar Kelas ... 55

Tabel 2.7 Prestasi Anak Didik ... 59

Tabel 2.8 Prestasi Guru/Kepala TK ... 62

Tabel 2.9 Prestasi TK ... 63

(19)

1 DAFTAR PUSTAKA

Dedy, Mulyana (2001). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung; PT. Rosda

Karya

Endang Syafruddin Anshari (1990). Wawasan Islam Pokok-pokok Pemikiran Tentang

Islam. Jakarta; Raja Wali

Hamzah Ya’qub (1996). Etika Islam. Bandung; CV. Diponegoro

Jalaludin Rakhmat (1994). Psikologi Komunikasi. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Littlejohn (1999). Theories of Human Communication. Belmont, California;

Wadsworth Publishing Company.

Martini Jamaris (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-kanak. Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Muhaimin (2009). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta; PT.

Raja Grafindo Persada.

Muhaimin (2009). Rekonsruksi Pendidikan Islam. Jakarta; PT. Raja Grafindo

Persada.

Nasrullah, Jamroji, dkk. (2006). Menyusun Skripsi Untuk Ilmu Komunikasi. Malang;

UMM Press

Santtrock, Jhon. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup jilid

1. Jakarta; Erlangga

Slamet Suyanto (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta;

Hikayat.

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung;

Alfabeta.

Suyanto Bagong dan Sutinah (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta; Kencana

Prenada Group.

Syaiful Rohim (2009). Teori Komunikasi Persfektif Ragam & Aplikasi. Jakarta;

(20)

2 Refrensi Non Buku

Ali Muhtadi, Penanaman Nilai-nilai Agama Islam Dalam Pembentukan Perilaku

Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Jogjakarta

(http://www.pelajaransekolah.com/NILAI-AGAMA-ISLAM-DALAM-PEMBENTUKAN-SIKAP-DAN-PERILAKU-SISWA)

diakses tgl 21 April 2012, 20:10 WIB

Devi Ari Mariani, Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini

(http://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini) diakses tgl 16 April 2012, 05.12 WIB

Hs. Hasibuan botung, Nilai-nilai Dalam Pendidikan Islam

(http://hshasibuanbotung.blogspot.com) diakses tgl 16 April 2012, 05.30 WIB

Mukhamad Murdiono, Metode Penanaman Nilai Moral Untuk Anak Usia Dini

(http://www.pelajaransekolah.com/METODE-PENANAMAN-NILAI-MORAL-UNTUK-ANAK-USIA-DINI

)

diakses tgl 28 April 2012, 07:10 WIB

Sismanan, Menyanyi Sebagai Metode Pembelajaran

(21)
(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya

manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang

berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting

untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan investasi masa depan yang

diyakini dapat memperbaiki kehidupan suatu bangsa. Memberikan perhatian yang

lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan, merupakan salah satu

langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan

perjuangan bangsa.

Usia anak merupakan masa keemasan

(golden age)

yang hanya terjadi satu

kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan

masa yang kritis dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang

mendapat perhatian dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan

kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal.

Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan

pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah penanaman nilai agama melalui

berbagai faktor. Salah satunya ialah faktor pendidikan di lingkungan sekolah.

(23)

2

perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk, benar

salah, sehingga ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu

akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya

dalam hal bersosialisasi.

Pendidikan nilai agama sejak usia dini merupakan tanggungjawab bersama

semua pihak. Salah satu lembaga pendidikan yang biasa melakukan hal itu adalah

Taman Kanak-kanak (TK) yang merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) yang bersifat formal. Di samping masih banyak lembaga

PAUD lain yang dapat digunakan sebagai tempat penanaman nilai agama seperti:

Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), pendidikan keluarga,

dan pendidikan lingkungan.

Anak TK adalah anak yang sedang dalam tahap perkembangan pra

operasional kongkrit, sedangkan nilai-nilai agama merupakan konsep-konsep

yang abstrak, sehingga dalam hal ini anak belum dapat dengan serta merta

menerima apa yang diajarkan guru atau orang tua yang sifatnya abstrak secara

cepat. Untuk itulah guru atau pendidik di TK harus pandai dalam memilih dan

menentukan pendekatan yang akan digunakan untuk menanamkan nilai agama

kepada anak. Tujuannya tentu agar pesan agama yang ingin disampaikan guru

dapat benar-benar sampai dan dipahami oleh anak untuk bekal kehidupannya.

Pemahaman yang dimiliki guru atau pendidik akan mempengaruhi keberhasilan

(24)

3

Nilai merupakan kata yang seringkali digunakan oleh manusia sebagai

ukuran akan sesuatu (nilai sikap, kesopanan, agama dan lain-lain). Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta (2007: 801) dinyatakan

bahwa nilai adalah harga, hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

Menurut I Wayan Koyan (2000 :12), nilai adalah segala sesuatu yang berharga.

Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah

nilai-nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai

yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Richard Merill dalam I

Wayan Koyan (2000 : 13) nilai adalah patokan atau standar yang dapat

membimbing seseorang atau kelompok ke arah

”satisfication, fulfillment, and

meaning”.

1

Pendidikan nilai dapat disampaikan dengan pendekatan langsung atau tidak

langsung. Pendekatan langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai

baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Caranya dengan memusatkan

perhatian secara langsung pada ajaran tersebut melalui mendiskusikan,

mengilustrasikan, menghafalkan, dan mengucapkannya. Pendekatan tidak

langsung tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan tetapi

dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat

1

Mukhamad Murdiono, Metode Penanaman Nilai Moral Untuk Anak Usia Dini

(http://www.pelajaransekolah.com/METODE-PENANAMAN-NILAI-MORAL-UNTUK-ANAK-USIA-DINI)

(25)

4

dipraktikkan. Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk

mengembangkan perilaku yang baik bagi anak didik (Darmiyati Zuchdi, 2003: 4).

Kirschenbaum (1995:7) mengemukakan bahwa pendidikan nilai yang

dilakukan tidak hanya menggunakan strategi tunggal saja, seperti melalui

indoktrinasi, melainkan harus dilakukan secara komprehensif. Strategi tunggal

dalam pendidikan nilai sudah tidak cocok lagi apalagi yang bernuansa

indoktrinasi. Pemberian teladan atau contoh juga kurang efektif diterapkan,

karena sulitnya menentukan siapa yang paling tepat untuk dijadikan teladan.

Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai

aspek. Komprehensif meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai,

pendekatan yang digunakan juga harus komprehensif, pendidikan nilai hendaknya

terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan, dan pendidikan nilai hendaknya

terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.

Pendidikan untuk anak usia dini (0-6 tahun) merupakan pendidikan yang

memiliki karakteristik berbeda dengan anak usia lain, sehingga pendidikannya

pun perlu dipandang sebagai sesuatu yang dikhususkan. Pendidikan anak usia dini

di negara-negara maju mendapat perhatian yang luar biasa. Karena pada dasarnya

pengembangan manusia akan lebih mudah dilakukan pada usia dini. Bahkan ada

yang berpendapat bahwa usia dini merupakan usia emas

(golden age)

yang hanya

terjadi sekali selama kehidupan seorang manusia. Apabila usia dini tidak

(26)

5

menjadi hal yang sangat disayangkan karena pada fase ini boleh dikatakan fase

yang sangat baik untuk memberikan serta menanamkan nilai-nilai Islami pada

anak. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini adalah investasi yang sangat

mahal harganya bagi keluarga dan juga bangsa.

Mengingat pentingya pendidikan untuk anak usia dini, maka di

negara-negara maju pendidikan anak usia dini sangat mendapatkan perhatian yang serius

dari pemerintah. Taman Kanak-kanak (TK) dipandang sebagai bagian integral

dari sistem pendidikan nasional sehingga sederajat dengan SD atau jenjang

pendidikan lainnya. Guru TK tidak dipandang lebih mudah dari guru SD atau

jenjang pendidikan di atasnya. Banyak perguruan tinggi yang mengembangkan

program master dan doktor untuk pendidikan anak usia dini. Tidak sedikit pula

guru TK yang memiliki gelar master dan doktor dalam bidang pendidikan anak

usia dini. Berbeda dengan di Indonesia, kondisi pendidikan anak usia dini belum

tergarap dengan baik. Perhatian pemerintah untuk mengembangkan pendidikan

anak usia dini masih jauh dari harapan. Hampir seluruh TK (lebih dari 99 %)

adalah TK swasta yang dikembangkan oleh masyarakat secara swadaya. Para

guru TK pun pada umumnya tidak memperoleh gaji yang pantas. Selain itu,

jumlahnya kurang 1 % yang berstatus PNS. Jumlah anak yang mengenyam

pendidikan TK juga sangat rendah, yaitu sekitar 12 % (Slamet Suyanto, 2005:

2-3).

2

(27)

6

Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia

dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak

usia 4-6 tahun. Dalam Standar Kompetensi PAUD dinyatakan bahwa fungsi

pendidikan TK dan RA adalah:

1. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak

2. Mengenalkan anak pada dunia sekitar

3. Menumbuhkan sikap dan perilaku baik

4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi

5. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemapuan yang dimiliki

anak.

6. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini bertujuan membimbing dan mengembangkan

potensi setiap anak agar dapat berkembang secara optimal sesuai tipe

kecerdasannya. Oleh karena itu pendidik atau guru harus memahami kebutuhan

khusus atau kebutuhan individual anak. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa

ada faktor-faktor yang sulit atau tidak dapat dirubah dalam diri anak yaitu faktor

genetis. Karena itulah pendidikan anak usia dini diarahkan untuk memfasilitasi

setiap anak dengan lingkungan dan bimbingan belajar yang tepat agar anak dapat

berkembang sesuai kapasitas genetisnya. Anak usia dini dipandang sebagai

individu yang baru mulai mengenal dunia. Ia belum mengetahui tata krama, sopan

(28)

7

duniawi. Usia dini merupakan masa bagi seorang anak untuk belajar

berkomunikasi dengan orang lain serta memahaminya. Oleh karena itu seorang

anak perlu dibimbing agar mampu memahami berbagai hal tentang kehidupan

dunia dan segala isinya.

Dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak usia dini perlu

memilih pendekatan yang tepat. Pemilihan pendekatan yang dilakukan pendidik

atau guru semestinya dilandasi alasan yang kuat dan faktor-faktor pendukungnya

seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar.

Karakteristik tujuan adalah pengambangan kognitif, pengembangan kreativitas,

pengembangan bahasa, pengembangan emosi, pengembangan motorik, dan

pengembangan nilai serta pengembangan sikap dan perilaku. Untuk

mengembangkan nilai dan sikap anak dapat dipergunakan pendekatan-pendekatan

yang memungkinkan terbentuknya kebiasaan-kebiasaan yang didasari oleh

nilai-nilai agama agar anak dapat menjalani kehidupan sesuai dengan kaidah dan aturan

yang telah ditetapkan agama tentunya.

Setiap guru akan menggunakan pendekatan sesuai dengan gaya

melaksanakan kegiatan. Tetapi yang harus diingat bahwa Taman Kanak-kanak

memiliki cara yang khas. Oleh karena itu ada pendekatan-pendekatan yang lebih

sesuai bagi anak Taman Kanak-kanak dibandingkan dengan

pendekatan-pendekatan lain. Pendekatan-pendekatan-pendekatan yang memungkinkan anak dapat

(29)

8

kebutuhan dan minat anak. Melalui kedekatan hubungan guru dan anak, seorang

guru akan dapat mengembangkan kekuatan pendidik yang sangat penting

(Moeslichatun, 1998: 7).

3

Dalam pelaksanaan penanaman nilai agama Islam pada anak usia dini juga

tentunya harus memperhatikan pendekatan yang dinilai paling efektif untuk anak.

Secara umum memang banyak pendekatan yang dapat digunakan oleh guru atau

pendidik. Namun sebelum memilih dan menerapkan pendekatan yang ada perlu

diketahui bahwa guru atau pendidik harus memahami seluruh aspek yang terkait,

karena ini akan berpengaruh terhadap optimal tidaknya keberhasilan penanaman

nilai agama Islam tersebut.

Pendekatan dalam penanaman nilai agama Islam kepada anak usia dini

sangatlah bervariasi, diantaranya bercerita, bernyanyi, bermain, bersajak dan

karya wisata. Masing-masing pendekatan mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Penggunaan salah satu pendekatan penanaman nilai agama Islam yang dipilih

tentunya disesuaikan dengan kondisi sekolah atau kemampuan seorang guru

dalam menerapkannya.

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam besar di Indonesia,

nampaknya sadar benar akan pentingnya penanaman nilai-nilai Keislaman sejak

dini. Tujuannya tentu agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang tidak

hanya unggul secara akademis namun juga memiliki kemuliaan akhlak sebagai

3

(30)

9

generasi penerus bangsa. Hal ini terlihat dari banyaknya pendidikan-pendidikan

anak usia dini (PAUD) Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah di

Indonesia khususnya Jawa Timur. Salah satunya ialah Taman Kanak-kanak

Aisyiyah 33 Cita Insani Malang. TK yang dipilih sebagai lokasi dalam penelitian

ini dikenal sebagai sekolah yang menjunjung tinggi kedekatan hubungan antara

guru dan muridnya sehingga memungkinkan proses komunikasi yang bertujuan

sebagai penanaman nilai-nilai agama pada anak pun dapat berjalan dengan baik.

Dari segi jumlah siswa baru yang mendaftarpun tercatat terus meningkat. Ini

dapat menjadi indikator awal peneliti bahwa proses komunikasi yang telah

berjalan di sekolah tersebut berjalan dengan baik.

Taman kanak-kanak (TK) Cita Insani memilki cara yang menggabungkan

antara keseimbangan motorik dan kognitif. Hal itu tergambar melalui

kegiatan-kegiatan yang hanya dilangsungkan di dalam kelas saja. Kegiatan luar kelaspun

dilakukan guna memberikan pemahaman serta gambaran langsung kepada para

murid. Bahkan, demi menciptakan sebuah jalinan komunikasi yang baik dengan

para orang tua murid pihak sekolah juga membuat kegiatan yang melibatkan

orang tua siswa dalam kegiatan sekolah. Kegiatan itu dinamakan dengan

parenting class

. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan memberikan

pemahaman akan situasi dan kondisi anak serta pola pendidikan yang baik dalam

mendidik anak. Kesemua itu dilakukan tentu dengan maksud mempertajam proses

(31)

10

Membahas mengenai pendidikan terhadap anak, tentu ada

segudang

keunikan yang menarik di dalamnya mengingat pekerjaan ini tidak semudah yang

dibayangkan. Tidak hanya butuh kemampuan dan variasi penggunaan media

dalam proses komunikasinya, kesabaran akan mendidik anak serta aspek lain pun

juga memberikan sumbangsi yang tidak sedikit terhadap hasil akhir nantinya.

Belum lagi sifat alami anak-anak yang masih suka bermain dan tidak sedikit pula

pada beberapa kasus ada orang tua yang kurang aktif dalam memperhatikan

perkembangan dari anak-anak mereka, sehingga terkesan hanya mengandalkan

peran dari guru di sekolah. Padahal, guru dan para tua adalah satu kesatuan yang

harus saling bekerjasama dalam proses ini. Inilah yang peneliti maksud

sebelumnya bahwa ada segudang permasalahan yang menarik untuk diketahui

dalam proses pendidikan terhadap anak.

Berangkat dari pengetahuan awal ini, menarik kiranya untuk mengkaji lebih

jauh tentang

proses komunikasi guru pada Taman Kanak-kanak Aisyiyah 33

Cita Insani Malang dalam menanamkan nilai-nilai keislaman

pada peserta

(32)

11

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Bagaimana proses komunikasi guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani kepada peserta

didik mereka dalam menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Menganalisis proses komunikasi guru TK Aisyiyah 33 Cita Insani dalam

menanamkan nilai-nilai Islam kepada peserta didik mereka?

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

pada program studi Ilmu Komunikasi tentang proses komunikasi sekolah dalam

menanamkan nilai-nilai kesilaman kepada anak.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi serta

masukkan bagi TK Cita Insani Muhammadiyah dalam aktifitas komunikasinya.

Serta diharapkan dapat memberi sumbangsih pada lembaga yang bergerak di

bidang pendidikan lain agar kedepannya lebih baik lagi dalam mengelola program

Referensi

Dokumen terkait

Baqarah. Medan : Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. At-tibaq adalah bagian dari keindahan makna yang dibahas dalam ilmu badi’, at- tibaq

Peran pendidik seni diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan seni lokal saja, tetapi juga memi- liki pengetahuan tentang seni daerah lain se- hingga mahasiswa memiliki

Dari keseluruhan jumlah sampel perusahaan, 1 perusahaan ditahun 2015 dan 3 perusahaan ditahun 2016 yang tidak diikutsertakan dalam penelitian karena perusahaan tidak

Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari Usus Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai Agen Antibakteria Pada Produk-Produk Hasil Perikanan.. Jurnl Saintek Perikanan

berupa tambahan nilai pada anak yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan; (3) guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; (4)

Memberikan rancangan regulasi atau konsep penerapan teknologi blockchain dalam pengamanan data dan informasi digital PT serta memberikan desain proses bisnis

Oksidasi kaca jenis D tidak dilanjutkan pada harga temperature yang lebih tinggi karena dipandang kaca jenis ini potensinya kurang untuk diolah ulang disebabkan jumlahnya yang

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi