• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : WULANDARI NIM : 203081001849

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

2

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

WULANDARI NIM : 203018001849 Tim Penguji Ujian Skripsi

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Amalia, MSM

NIP. 1969 0203 2001121 003 NIP. 1974 0821 2009011 005

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Herni Ali HT, SE., MM NIP. 1957 0617 198503 1 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

3

Hari ini Kamis tanggal 11 Bulan November Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Wulandari NIM : 203018001849 dengan judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA”

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Indoyama Nasarudin, SE, MAB Suhendra, S.Ag, MM

(4)

4

(5)

5 CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Juni 1985

Alamat : Jl. Kapitan 1 N0. 95 Rt.01 Rw.04 Cimanggis, Depok

Telepon : (021) 9495 1199 / 9989 0443

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan

1997 SDN 1 GUNAN

2000 SLTPN 1 SLOGOHIMO 2003 SMUN 2 WONOGIRI

2010 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYAHID JAKARTA Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Konsentrasi Keuangan

Pengalaman Kerja

(6)

6

ABSTRACT

Thesis title “Analysis of Effect Company Size, Structure of Assets and

Profitability of Capital Structure on Food and Drink Industries Company

Registered in Indonesia Stock Exchange”

Strata One (S1), Social Sciences Faculty of Economics and Management Departement of Finance Concetration, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to analysis the influence of company size, structure of assets and profitability on the capital structure. To obtain the data from these variables, taken from financial statement of the food and beverage company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007 – 2009 with purposive sampling technic and has been disclosed to the public, secondary data that can support the research. As for the method of analysis and test hypothesis using multiple linier regression.

(7)

7

ABSTRAK

Judul Skripsi “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Makanan dan

Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal. Untuk memperoleh data dari variable tersebut, diambil dari laporan keuangan perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 – 2009 dengan tehnik purposive sampling dan telah diungkapkan ke publik, data sekunder yang dapat mendukung penelitian. Sedangkan untuk metode analisis dan uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda.

(8)

8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pemilik

bumi, langit serta isinya, yang menurunkan Al Qur’an petunjuk hidup yang

sempurna bagi seluruh manusia. Salam serta Shalawat atas Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan Rasul yang diutus dengan sebaik-baik agama dan

umatnya bagi seluruh alam, serta bagi bagi para keluarga, sahabat, tabi’in dan tabi’at serta para ilmuwan Islam yang sangat mempengaruhi perkembangan sains

dan teknologi abad ini, pejuang islam yang telah memperkenalkan Indonesia akan agama yang haq, sehinggamanis iman dan islam dapat kita rasakan. Tak lupa salam bagi saudara-saudaraku di belahan bumi mana saja yang sedang memperjuangkan hak-nya, hidupnya, dan syariat mulia agama ini. Semoga kita ditetapkan selalu dalam kebenaran selamanya.

Hanya dengan Qudrat dan Iradat Allah sajalah, penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali pihak yang membantu. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya atas segala petunjuk dan ilmu-Nya, atas segala pelajaran dan pengajaran hidup, atas segala sejarah dimana diri ini menjadi tahu untuk berpijak, serta kasih saying untuk hamba-Nya yang tak akan pernah habis. Rasulullah atas segala perjuangan dan keteladannya sehingga diri ini tahu harus seperti apa.

2. Orangtuaku tercinta, terimakasih telah mengorbankan waktu dan sabar dalam mendidik kami. Kakaku tercinta atas segala dukungan dan segala hal yang telah dilakukan juga kesabarannya. Maafin selalu ngrepotin dan tidak pernah bias membalas semuanya, nanti Allah yang membalas ya.

(9)

9

semuanya. Insya Allah ke depan kita bias selalu bersama dan bias meraih semuanya.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM dan Ibu Amalia, SE, MM selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi, terimakasih atas segala bantuan dan bantuannya.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

6. Seluruh akademisi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Mbak Ani, Bu Heni, mas Azis dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih banyak.

7. Teman – teman seperjuangan, Meta Lidyawati terimakasih atas pinjaman Notebooknya sehingga skripsinya cepat selesai, yang semangat yak arena

Allah ga’ akan menyia-nyiakan usaha kita, terimakasih atas segala bantuannya. Meidi Chandra terimakasih sudah memberi semangat. Buat Mbak Rieka maaf Wulan lama tidak kasih kabar, terimaksih atas segala hal yang telah dilakukan. Buat Hendrix, Miko, Ipank, Reni, Titis, Kak Dede, Intan, Ani Ruhaini, dll terimakasih banyak. Terutama seluruh saudara-saudaraku di seluruh dunia, penebar syariat islam, terimakasih sudah menjadi semangat hidup ini. Jazzakillah Khairan Katsiran.

Tentunya dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangannya, karena itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun, demi terciptanya gairah keilmuan ini. Sedikit banyak semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Syukran. Desember, 2010

(10)

10

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan Skripsi………..

Halaman Pengesahan Komprehensif………..

Daftar Riwayat Hidup……… i

Abstact……… ii

Abstrak……… iii

Kata pengantar……… iv

Daftar Isi………. vi

Daftar Tabel……… viii

Daftar Gambar……… ix

Lampiran………. X BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……….. 1

B. Perumusan Masalah……… 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan……… 11

1. Pengertian Manajemen Keuangan……… 11

2. Tanggung Jawab Manajer Keuangan………... 19

B. Pengertian Modal……… 12

C. Jenis jenis Modal………. 14

1. Modal Aktif……….. 15

2. Modal Pasif………... 15

D. Pengertian Struktur Modal……….. 16

E. Komponen-komponen Struktur Modal………... 18

1. Sumber Modal Sendiri……….. 19

2. Sumber Modal Asing……… 21

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal…... 24

(11)

11

H. Struktur Aktiva……… 30

I. Profitabilitas……… 33

J. Kajian Literatur Terdahulu……….. 37

K. Kerangka Berpikir………... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian……… 42

B. Metode Penentuan Sampel………... 42

C. Metode Pengumpulan Data……….. 44

D. Metode Analisis……… 44

1. Model Analisis Regresi Linier Berganda…………... 44

2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda……….. 45

3. Uji Hipotesis………... 48

4. Hipotesis………. 50

E. Operasional Variabel Penelitian……… 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian……….. 54

B. Analisa dan Pembahasan……….. 59

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan……… 85

B. Implikasi……… 85

C. Saran……….. 87

(12)

12

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1. Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43

4.1. Hasil Uji Multikolinieritas 70

4.2. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson 72

4.3. Kesimpulan Hasil Uji Autokorelasi 72

4.4. Statistik Deskriptif 73

4.5. Hasil Regresi Berganda 74

4.6. Hasil Uji t-test 76

4.7 Hasil Uji F-hitung 79

(13)

13

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

4.1. Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman 60

4.2. Ukuran Perusahaan, Perusahaan Industri Makanan dan Minuman 63 4.3. Struktur Aktiva Perusahaan Industri makanan dan Minuman 65 4.4. Profitabilitas Perusahaan Industri Makanan dan Minuman 67

4.5. Normal Plot Y (struktur modal) 69

(14)

14

LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Output Financial Report Tahun 2007 -2009 91

(15)

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik

di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap

perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyesuaikan diri terhadap

perubahan-perubahan lingkungan ekonomi yang terjadi di dalam maupun di

luar perusahaan.

Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada

lingkungan usaha. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu

industri yang mempunyai eksistensi tinggi dan paling tahan terhadap

perubahan kondisi lingkungan ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya alasan

yang menyebutkan bahwa tersedianya pasar yang besar dan anggapan bahwa

produknya diperlukan oleh banyak orang, sehingga sangat dimungkinkan

dalam kesehariannya masyarakat mengkonsumsi produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan industri makanan dan minuman. Untuk dapat

bersaing dan tetap bertahan, perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan

yang mengharuskan perusahaan untuk lebih unggul dari pesaing-pesaingnya.

Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah

tersedianya dana. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan produk

(16)

16

keuangannya dengan baik. Setiap perusahaan harus bagus dalam keuangan. Ini

berarti bahwa setiap perusahaan harus membuat keputusan investasi yang baik

dan keputusan pendanaan yang baik pula. Keputusan investasi dan pendanaan

yang unggul bisa membawa perusahaan-perusahaan ini selangkah lebih maju

dari para pesaing mereka.

Mengambil keputusan pendanaan dan investasi yang baik adalah tugas

utama manajer keuangan. Tugas pertama manajer keuangan adalah mengambil

keputusan investasi. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang

investasi, yang sering disebut dengan proyek investasi modal. Jika nilai suatu

proyek lebih besar dari nilai investasi yang diperlukan, maka proyek ini

menarik secara financial. Tanggung jawab kedua manajer keuangan adalah

menentukan keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan dilakukan manajer

dengan menggalang dana yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai

investasi dan operasinya(Brealey dkk, 2008: 4-6). Manajer keuangan

berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi

pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai

aktiva tersebut.

Pada umumnya setiap perusahaan seharusnya dapat memperlihatkan

kebijakan dan keputusan yang akan diambil terutama dalam hal yang

berkaitan dengan masalah keuangan. Keuangan memang peranan yang sangat

penting dalam segala kegiatan operasional perusahaan, keuangan diibaratkan

“urat nadi” perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen

(17)

17

bagaimana memperoleh dana (raising fund) dan bagaimana menggunakan

dana tersebut (allocation of fund).

Modal adalah salah satu faktor terpenting untuk mengoperasikan

perusahaan. Perusahaan memerlukan dana atau modal yang digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional dan investasi jangka panjang. Sedangkan

struktur modal merupakan sumber pembiayaan perusahaan yang bersifat

permanent yang terdiri dari hutang jangka panjang (modal asing) dan modal

sendiri.

Permasalahan modal merupakan salah satu yang sangat penting mengingat

perusahaan akan dapat berjalan dan berkembang dengan baik apabila

didukung dengan dana yang cukup sesuai kebutuhan yang diperlukan. Secara

umum sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dari sumber

intern maupun sumber ekstern. Sumber dana intern yaitu sumber dana yang

dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan,misalnya cadangan

penyusutan, keuntungan tidak dibagi atau laba ditahan dan lain-lain.

Sedangkan sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar

perusahaan dimana pemenuhannya berasal dari luar perusahaan ( Bambang

(18)

18

Perusahaan yang baik dalam bidang permodalan adalah apabila sebagian

besar modal yang digunakan untuk investasi maupun operasional (modal

kerja) berasal dari dana internal. Namun dengan keterbatasan sumber dana

internal yang dimiliki, maka perusahaan dalam melakukan ekspansi untuk

lebih berkembang harus mencari alternatif pendanaan yang berasal dari dana

eksternal.

Pemenuhan dana dari sumber internal yaitu dengan mengusahakan

penarikan modal melalui penjualan saham atau laba ditahan yang tidak dibagi

dan digunakan kembali sebagai modal. Perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif

kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal (Brigham dan Houston, 2001:40).

Pemenuhan dana dari sumber eksternal yaitu dengan meminjam dana dari

pihak kreditur seperti bank,lembaga keuangan bukan bank, atau perusahaan

menawarkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pemenuhan dana

dari sumber eksternal ini akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya

penggunaan sumber dana eksternal akan menentukan leverage keuangan

(19)

19

Penggunaan modal asing (sumber dana eksternal) yang berbeda-beda di

antara industri maupun diantara perusahaan mencerminkan adanya

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan leverage keuangan baik yang bersifat

historis, managerial, atau faktor lainnya (Weston dan Copeland, 1997:23).

Teori struktur modal membahas menegenai apakah pemebelanjaan dengan

menggunakan sumber dana yang berbeda-beda akan ada pengaruhnya

terhadap nilai perusahaan (Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah, 2006:22).

Perimbangan yang optimal antara modal asing dan modal sendiri akan

mencerminkan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal

struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata atau

memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal juga dapat

diartikan suatu struktur modal yang biaya majinal riil hutang (marginal real

cost of debt) sama dengan biaya marjinal riil modal sendiri (marginal real cost

of equity). Namun, dalam kenyataan sulit bagi perusahaan untuk menentukan

suatu struktur modal yang terbaik dalam suatu komposisi pembelanjaan yang

tepat. Lebih mudah apabila perusahaan mencoba menaksir dalam suatu “range

(20)

20

Melakukan analisis struktur modal suatu perusahaan sangat penting,

karena dengan adanya analisis dapat diketahui stabilitas financial dan jaminan

akan kelangsungan hidup perusahaan serta memberikan gambaran kekuatan

dan kelemahan modal/kemampuan pendanaan perusahaan. Analisis struktur

modal juga dimaksudkan untuk menyajikan indikator-indikator yang penting

dari keadaan keuangan yang ada pada perusahaan yang bersangkutan sebagai

alat untuk pengambilan keputusan manajemen perusahaan agar mencapai

tujuan yang diharapkan.

Dalam melakukan keputusan manajemen yang berkaitan dengan

pendanaan, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis

kombinasi sumber – sumber dana ekonomis guna membelanjai kegiatan usahanya. Menurut Brigham dan Houston (2006:42-43), faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain: stabilitas penjualan atau ukuran

perusahaan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman

dan lembaga pemberi peringkat, keadaan pasar modal, kondisi internal

perusahaan dan fleksibilitas keuangan.

Pada penelitian Ooi dalam Sienly dan Bram (2008:72) yang meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada 83 perusahaan

property di Inggris, menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif

dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan, profitabilitas tidak

(21)

21

Selanjutnya, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nasrudin (2004) dalam Sienly dan Bram (2008:72) yang meneliti mengenai

pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan,

profitabilitas, risiko dan kesempatan investasi terhadap struktur modal pada 11

emiten farmasi di Bursa Efek Jakarta, mengemukakan bahwa struktur aktiva

tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksi dengan

rasio total utang, rasio total utang lancar, rasio utang jangka panjang.

Profitabilitas memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap rasio utang

lancar dan total utang namun tidak signifikan terhadap rasio utang jangka

panjang.

Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Sienly dan Bram (2008)

meneliti pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan

profitabilitas terhadap struktur modal emiten sektor ritel. Menyimpulkan

bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal,

dapat membantu perusahaan makanan dan minuman dalam menentukan

bagaimana seharusnya pemenuhan dana harus dilakukan sehiungga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini merujuk pada penelitian M. Sienly

Veronica dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7 no.1 Mei

2008 yaitu pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan

profitabilitas terhadap struktur modal pada sektor ritel. Penelitian sebelumnya

berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Untuk lebih jelasnya akan

(22)

22

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1) Pada objek penelitian.

Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada

perusahaan industri makanan dan minuman yang go public dengan

laporan keuangannya yang terdaftar dan berakhir pada 31 Desember,

sedangkan penelitian mengambil objek penelitian pada industri ritel.

2) Perbedaan Variabel Penelitian

Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu struktur

aktiva, ukuran perusahaan, dan profitabilitas sebagai variabel

dependen. Sedangkan struktur modal sebagai variabel independen.

3) Perbedaan Periode Penelitian

Pada penelitian ini mengambil sampel dari tahun 2007-2009 pada

perusahaan industri makanan dan minuman, sedangkan penelitian

sebelumnya mengambil sampel tahun 2003-2005 pada industri ritel.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut

mengenai berapa besar pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan

profitabilitas terhadap struktur modal. Maka penulis tertarik dengan

melakukan penelitian tentang “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di

(23)

23

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ukuran

perusahaan, struktur aktiva dan proftabilitas terhadap struktur modal baik

secara simultan maupun parsial?

2. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi struktur modal?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal baik secara simultan maupun

parsial.

b. Menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi struktur

modal.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan agar penulis dapat menerapan teori

yang diterima selama perkuliahan, selainnya dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

(24)

24

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dan sumbangan informasi yng dapat membantu

manajemen dalam memberikan keputusan tentang sumber

pembelanjaan mana yang akan digunakan dalam membiayai investasi

yang akan dilakukan oleh perusahaan.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

manajemen keuangan, khususnya tentang factor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal serta dapat memberikan sumbangan

pikiran bagi penelitian lain yang ingin membahas tentang penelitian ini

(25)

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Mengelola keuangan dengan baik merupakan isyarat penentuan

keberhasilan untuk mencapai sasarannya, memecahkan masalah yang ada

pada perusahaan yang tidak kalah pentingnya adalah mengelola keuangan

secara baik, agar perusahaan bias bersaing dengan perusahaan lainnya.

Manajemen keuangan adalah keseluruhan tugas yang dilakukan oleh

manajer keuangan untuk merencanakan, memperoleh, dan menggunakan

dana secara efisien dan efektif. Menurut James C. Van Horne (1997:2):

“Segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendapatan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu

fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi

menjadi tiga utama, yaitu keputusan investasi, pendanaan, dan manjemen

aktiva”.

2. Tanggung Jawab Manajemen Keuangan

Menurut Manajemen James C. Van Horne (1997:4), perusahaan

bertanggung jawab atas keluar masuknya laporan keuangan yang ada pada

perusahaan dan bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai

dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu, persyaratan maupun

(26)

26

Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab menyangkut beberapa

aspek diantaranya :

1. Peranan dan peramalan kebutuhan dana.

2. Keputusan investasi dan pembiayaan serta hal yang berkaitan

dengannya.

3. Bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan, agar perusahaan

dapat beroperasi seefisien mungkin.

B. Pengertian Modal

Teknologi yang semakin berkembang dan semakin jauh spesialisasi dalam

perusahaan serta banyaknya perusahaan-perusahaan yang mulai membenahi

dan menguatkan pondasinya, maka faktor modal mempunyai arti yang lebih

menonjol. Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan

yang tidak akan pernah berakhir. Hal ini mengingat karena masalah modal itu

mengandung banyak aspek penilaian.

Menurut Munawir dalam Reni (2008:11), pengertian modal adalah hak

yang dimiliki oleh perusahaan yang terdapat pada sisi kanan neraca

perusahaan yaitu pada pos modal saham dan laba ditahan. Sedangkan modal

modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Pertimbangan antara modal

asing dan modal sendiri disebut struktur keuangan, sedangkan antara

pertimbangan modal asing dan modal sendiri yang bersifat jangka panjang

(27)

27

Pengertian modal menurut Bambang Riyanto (2001:17), adalah sebagai

hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam

perkembangannya, kemudian pengertian modal mulai bersifat “non physical oriented” yaitu pengertian modal ditekankan pada nilai daya beli, atau

kekuasaan memakai atau menggunakan hal-hal yang terkandung dalam

barang-barang modal. Pengertian modal menurut beberapa ahli , antara lain:

1. A. Amonn, J. Von komorzynky, yang memandang modal sebagai kuasa

untuk memanfaatkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.

2. Menurut Meiji, modal adalah sebagai kolektivitas dari barang-barang

modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, sedangkan yang

dimaksud dengan sebagian barang modal adalah semua

barang-barang yang ada di rumah tangga perusahaan yang berfungsi sebagai

faktor produksi untuk membentuk suatu pendapatan atau penghasilan.

3. Menurut Polak, modal adalah sebagai kuasa untuk menggunakan

barang modal. Dengan demikian modal dapat diartikan semua

barang-barang yang ada di perusahaan yang belum digunakan, yaitu yang terdapat

di neraca sebelah debet.

4. Menurut Bekker, modal adalah baik barang-barang yang konkret yang ada

dirumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun

(28)

28

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa modal dapat berupa barang atau benda, maupun uang yang dapat

dipergunakan dalam suatu badan usaha untuk mencapai keuntungan. Jadi

untuk melakukan suatu usaha guna mencapai keuntungan diperlukan suatu

modal untuk membiayai investasi maupun kegiatan operasional. Modal

tersebut tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat berupa benda atau

barang-barang yang dapat digunakan dalam suatu usaha. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa modal itu terdiri dari modal fisik misalnya pabrik,

mesin-mesin, peralatan, persediaan, dan modal keuangan misalnya uang, saham,

obligasi, dan sebagainya.

C. Jenis-jenis Modal

Menurut Bambang Riyanto (2001:19) untuk mengetahui letak atau posisi

modal fisik dan modal keuangan tersebut, dapat dilihat melalui neraca

[image:28.595.115.515.264.519.2]

perusahaan atau organisasi. Di dalam neraca dapat dilihat tentang dua

gambaran modal, yaitu modal dari sisi debet yang menggambarkan modal dari

sisi bentuknya atau bisa disebut modal aktif dan dilain pihak menurut sumber

dan asalnya (sebelah kiri) yang disebut modal pasif. Untuk lebih jelasnya

(29)

29

1. Modal Aktif

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif dapat

dibedakan antara aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah

aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi (umumnya

kurang dari satu tahun), dan dapat diuangkan dalam waktu yang relatif

pendek. Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah aktiva yang

digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual

dalam rangka kegiatan normal perusahaan (proses produksi) dan

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

2. Modal Pasif

Modal pasif dapat dibedakan atas modal asing dan modal sendiri. Modal sendiri adalah yang berasal dari pemegang saham atau modal yang

berasal dari perusahaan itu sendiri, misalnya cadangan dan laba. Modal

sendiri terdiri atas modal saham, laba ditahan dan surplus pembayaran

saham. Sedangkan yang dimaksud dengan modal asing adalah modal

yang berasal dari kreditur. Modal asing terdiri atas modal asing jangka

panjang dan modal asing jangka pendek, atau bisa juga disebut sebagai

hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Modal asing merupakan

kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu jatuh temponya dan

membebani perusahaan dengan tingkat bunga tertentu.

Perimbangan antara modal sendiri dengan modal asing inilah yang

(30)

30

D. Pengertian Struktur Modal

Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan

bidang keuangan yang paling penting bagi perusahaan. Rasio hutang jangka

panjang terhadap modal sendiri (long-term debt to equity ratio)

menggambarkan struktur modal perusahaan dan rasio hutang terhadap modal

ini akan menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan.

Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka

panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

1997: 19-22). Struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka

panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri (Suad Husnan, 2000: 275).

Dari pengertian di atas struktur modal dapat dikelompokkan dalam dua

jenis, yaitu: hutang dan ekuitas (modal sendiri). Hutang mempunyai

kelebihan, antara lain:

1. Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah.

2. Kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak

perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis berkembang.

3. Kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat

mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil.

Meskipun demikian hutang juga mempunyai kelemahan, yaitu:

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu.

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan

(31)

31

3. Bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi

beban bunga, maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan

likuidasi.

Struktur modal yang efisien dapat menekan biaya modal (cost of capital),

yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pemilihan alternatif penambahan

modal yang berasal dari hutang pada umumnya didasarkan pada pertimbangan

murah, dikatakan murah karena biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil

dari laba yang diperoleh dari pemanfaatan hutang tersebut.

Struktur modal merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang

masuk dalam sisi kanan neraca sumber modal perusahaan. Pengertian struktur

modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal

merupakan bagian pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan

mencerminkan perimbangan antara seluruh hutang (baik jangka panjang

maupun jangka pendek) dengan modal sendiri (Weston dan Brigham,

1994:87). Dengan demikian struktur keuangan menggambarkan bagaimana

harta atau aktiva perusahaan dibiayai, yaitu dengan memperhatikan

keseluruhan sisi kanan neraca yang meliputi hutang jangka pendek, hutang

jangka panjang, dan modal sendiri (saham dan laba ditahan). Sedangkan yang

disebut struktur modal hanya mencakup pembiayaan yang bersifat permanen

saja yaitu hutang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan hutang jangka

pendek tidak termasuk dalam struktur modal, tetapi masuk dalam struktur

(32)

32

Menurut Bambang Riyanto (2001:23), berkaitan dengan struktur

keuangan yang berhubungan dengan asset perusahaan dapat digunakan

pedoman struktur keuangan yang konservatif baik yang vertikal maupun

horizontal. Pedoman struktur keuangan konservatif yang vertikal menetapkan

besarnya modal asing tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri.

Koefisien hutang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing

dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1. Adapun pedoman struktur

keuangan yang horizontal menetapkan bahwa keseluruhan aktiva dan

persediaan bersih harus sepenuhnya dibelanjai dengan modal sendiri yaitu

modal yang tetap tertanam dalam perusahaan.

Dari pengertian-pengertian yang sudah dipaparkan, dapat ditarik

kesimpulan tentang struktur modal yaitu perbandingan atau perimbangan

antara hutang jangka dan modal sendiri atau disebut long-term debt to equity

ratio.

E. Komponen Struktur Modal

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa

(33)

33

1. Sumber Modal Sendiri

Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun

dari luar perusahaan. Sumber dari dalam (internal financing) berasal dari

hasil operasi perusahaan yang berbentuk laba ditahan dan penyusutan,

sedangkan sumber dari luar (eksternal financing) dapat dalam bentuk

saham biasa atau saham preferen (Suad Husnan, 2000:275-276). Modal

sendiri dalam perusahaan yang berbentuk perseroan dapat dibagi menjadi:

a. Modal Saham

Saham adalah bukti kepemilikan di dalam suatu perusahaan.

Adapun bentuk-bentuk saham yang dari luar (external financing)

adalah:

1) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan bentuk kepemilikan tanpa hak

istimewa. Artinya bahwa pemilik akan memperoleh pembagian

keuntungan (dalam bentuk deviden) jika perusahaan memperoleh

laba. Pemegang saham biasa akan mendapat deviden pada akhir

(34)

34

2) Saham Preferen (Prefered Stock)

Saham ini merupakan bentuk kepemilikan dengan hak

istimewa. Artinya saham preferen memiliki prioritas daripada

saham biasa berkenaan dengan laba dan klaim atas aktiva dalam

likuidasi. Dividen saham preferen hanya dibayar jika operasi

perusahaan memperoleh laba yang cukup, tetapi dividen yang

dibayarkan tidak dapat dipotongkan sebagai beban dalam

perhitungan pajak. Saham preferen juga tidak mempunyai masa

jatuh tempo (Weston dan Copeland,1997:497).

3) Laba Ditahan

Laba ditahan adalah akumulasi laba sesudah pajak yang

dikumpulkan sejak perusahaan didirikan dan tidak dibagikan kepada

pemiliknya (Sutojo, et.all, 2004:185).

Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam perusahaan

yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko

kerugian-kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya

jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali untuk setiap keadaan

maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran

kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan harus

mempunyai jumlah minimum modal sendiri yang diperlukan untuk

(35)

35

Modal sendiri yang bersifat permanent akan tetap tertanam dalam

perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk memelihara

kelangsungan hidup serta melndungi perusahaan dari risiko

kebangkrutan. Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang

paling tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat

permanent dan pada investasi-investasi yang menghadapi risiko

kerugian/kegagalan yang relatif besar. Karena suatu kerugian/kegagalan

dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan tindakan

membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2. Sumber Modal Asing/Hutang Jangka Panjang

Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka

waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun (satu periode), umumnya

lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya

digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau

modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan

tersebut meliputi jumlah yang besar.

Hutang jangka panjang dapat didefinisikan sebagai kewajiban

keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih

panjang atau lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca (Munawir.S,

2002:19).

(36)

36

a. Hutang Hipotik (Mortgage)

Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin

dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan), dalam jangka

waktu dan cara pembayaran tertentu (Weston dan Copeland,1997:469).

Sedangkan menurut Suad Husnan (2000:287), hipotik merupakan

bentuk hutang jangka panjang dengan agunan aktiva tidak bergerak

(tanah dan bangunan).

b. Obligasi (Bond)

Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa

perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya

kembali dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran

kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap

yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari

keuntungan. Obligasi juga dapat diartikan sebagai surat tanda utang,

dan umumnya tidak dijaminkan dengan aktiva tertentu (Suad Husnan,

2000:282).

c. Kredit investasi

Kredit investasi adalah jenis pendanaan yang disediakan oleh

perbankan dan banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

(37)

37

Modal asing atau hutang jangka panjang merupakan sumber dana bagi

perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu.

Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya syarat-syarat

pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah perusahaan

untuk menggunakan sumber dana yang berasal dari modal asing (hutang

jangka panjang) tersebut.

Meskipun demikian, hutang tetap harus dibayar kembali pada waktu

yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan

pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang sudah

diperhitungkan sebelumnya. Dengan demikian, seandainya perusahaan

tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya, maka kreditur

dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan

jaminannya.

Besaran jumlah hutang jangka akan berpengaruh terhadap baik

buruknya struktur modal. Struktur modal yang kurang sehat ditandai oleh

terlalu besarnya jumlah pinjaman dari pihak ketiga untuk mendanai

kegiatan bisnis (Sutojo, et.all, 2004:323). Struktur modal dinyatakan

dengan perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau

debt to equity ratio yang direncanakan untuk mendanai investasi. Debt to

equity ratio yang paling ideal adalah 50 : 50 atau sekitar 50%, artinya

perusahaan atau kreditur masing-masing mendanai 50% jumlah dana yang

dibutuhkan sekaligus menanggung risiko investasi dengan proporsi yang

(38)

38

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut

Brigham dan Houston (2006:7) adalah:

1. Risiko bisnis, atau risiko yang inheren dengan operasi risiko jika

perusahaan tidak mempergunakan hutang. Semakin tinggi risiko bisnis

perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang optimalnya.

2. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan

utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang

selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.

3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan

persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Baik potensi kebutuhan

dana di masa depan maupun konsekuensi dari kekurangan dana akan

mempengaruhi sasaran struktur modal. Semakin tinggi kemungkinan

kebutuhan modal di masa mendatang, dan semakin buruk konsekuensi dari

kekurangan dana, maka neraca perusahaan harus semakin kuat.

4. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih

agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung

menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.

Faktor – faktor yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan menurut Brigham dan Houston (2006:42-43) adalah :

1. Stabilitas Penjualan. Jika penjualan relatif stabil, perusahaan dapat secara

(39)

39

tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang

penjualannya tidak stabil.

2. Struktur Aktiva. Apabila aktiva perusahaan cocok digunakan untuk

dijadikan agunan kredit perusahaan tersebut cenderung menggunakan

banyak hutang.

3. Leverage operasi. Jika hal–hal lain tetap sama, perusahaan dengan

leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk

memperbesar leverage keuangan karena ia akan mempunyai resiko bisnis

yang lebih kecil.

4. Tingkat Pertumbuhan. Perusahaan–perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan lebih cepat, akan membutuhkan dana dari sumber ekstern

yang lebih besar.

5. Profitabilitas. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas

investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang

tinggi sudah memadai membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.

6. Pajak. Bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak perusahaan,

sedangkan deviden tidak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak

perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin

besar daya tarik penggunaan hutang.

7. Pengendalian. Pertimbangan pengendalian dapat mengarah pada

penggunaan dari utang maupun ekuitas, karena jenis modal yang

(40)

40

8. Sikap manajemen. Beberapa manajemen cenderung lebih konservatif

daripada yang lainnya, dan akibatnya menggunakan lebih sedikit hutang

daripada rata-rata perusahaan di dalam industri mereka, sedangkan

manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak utang di dalam

pencarian akan laba yang lebih tinggi.

9. Sikap Pemberi Pinjaman dan agen pemberi peringkat. Tanpa

memperhatikan analisis para manajer atas faktor–faktor leverage yang tepat bagi perusahaan mereka, sikap pemberi pinjaman dan perusahaan

penilai peringkat seringkali mempengaruhi keputusan struktur keuangan.

10.Kondisi Pasar. Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan dalam

menjual sekuritas harus menyesuaikan dengan kondisi pasar modal

tersebut.

11.Kondisi Internal Perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh keuntungan

yang rendah sehingga tidak menarik bagi investor, maka perusahaan lebih

menyukai pembelanjaan dengan hutang daripada mengeluarkan saham.

12.Fleksibilitas Keuangan. Seorang manajer pendanaan yang pintar adalah

selalu dapat menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung

operasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Agus sartono

(2001:248) adalah :

1. Tingkat penjualan, perusahaan dengan penjualan relative stabil berarti

memiliki aliran kas yang stabil pula, maka dapat menggunakan hutang

(41)

41

2. Struktur asset (aktiva), perusahaan yang memiliki struktur asset tetap

dalam jumlah besar dapat menggunakanhutang dalam jumlah besar akan

lebih mudah mendapatkan akses tetap dapat digunakan sebagai jaminan

atau kolateral hutang perusahaan.

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin cepat pertumbuhan perusahaan

maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

4. Profitabilitas, profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting

dalam menentukan struktur modal.

5. Variabilitas laba dan perlindungan pajak, variable ini sangat erat kaitannya

dengan stabilitas penjualan.

6. Skala perusahaan, perusahaan besar yang sudah well-establish akan lebih

mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan

kecil.

7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro, perusahaan perlu

(42)

42

G. Ukuran Perusahaan

Menurut Brigham dan Houston (2001:117-119), ukuran perusahaan adalah

rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai

beberapa tahun kemudian. Sedangkan menurut Sienly dan Bram (2008: 75),

ukuran perusahaan adalah nilai penjualan bersih perusahaan selama satu tahun

tertentu. Karena nilai penjualan bersih perusahaan cukup besar, maka dalam

pengukurannya dikonversikan dalam logaritma natural. Dalam hal ini

penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan

diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualan lebih

kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita

kerugian.

Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah memperoleh

keuntungan dari laba bersih sesudah pajak karena akan menambah modal

sendiri. Laba dari operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar

daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang

diperoleh sesuai dengan yang dikehendaki, maka perusahaan harus melakukan

perencanaan penjualan dan pengendalian yang tepat. Hal ini dilakukan agar

perusahaan dapat melaksanakan strategi usahanya (dalam hal ini aspek

finansial) dengan efektif dan efisien. Dalam aspek finansial, penjualan dapat

dilihat dari sisi perencanaan dan direfleksikan dalam bentuk target yang

(43)

43

Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi

membutuhkan dukungan sumber daya modal yang semakin besar. Sebaliknya,

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan rendah kebutuhan terhadap

sumber daya modal juga semakin kecil. Konsep tingkat pertumbuhan

penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif, tetapi implikasi tersebut

memberikan efek yang berbeda terhadap struktur modal, yaitu dalam

penentuan jenis modal yang akan digunakan.

Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan sumber modal yang

semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan modal dari sumber

intern (modal sendiri) sudah tidak mencukupi, maka perusahaan harus

memenuhi kebutuhan modalnya dari sumber ekstern. Sumber dana ekstern ini

diperoleh dengan menggalang dana dari kreditur (hutang) maupun dengan

menerbitkan saham baru.

Perusahaan dengan ukuran (penjualan) yang lebih besar memiliki akses

yang lebih besar untuk mendapat sumber modalnya, sehingga untuk

memperoleh pinjaman dari pihak krediturpun akan lebih mudah. Hal ini

dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki probabilitas lebih

besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi

lain, perusahaan dengan skala lebih kecil lebih fleksibel dalam menghadapi

ketidakpastian, karena perusahaan dengan skala kecil lebih cepat bereaksi

(44)

44

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran

perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini didasarkan

pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan semakin besar tingkat

pertumbuhan penjualannya sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani

mengeluarkan saham baru dan menggunakan jumlah pinjaman (hutang) yang

semakin besar pula. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan

kenaikan struktur modal adalah penelitian yang dilakukan Saidi dan Boateng

dalam M. Sienly Veronica Wijaya dan Bram Hadianto (2008: 72-73).

H. Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah penentuan berapa besarnya alokasi untuk

masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap

(Syamsudin,2001:9). Struktur aktiva adalah susunan penyajian aktiva dalam

rasio terentu dari laporan keuangan yang nampak pada neraca sebelah debet.

Struktur aktiva dapat dipandang dari aspek operasional yang pada

dasarnya menggolongkan aktiva dalam perbandingan tertentu untuk keperluan

operasi utama perusahaan. Struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu

yang harus tersedia untuk beroperasi perusahaan selama periode akuntansi

berlangsung serta aktiva yang harus disediakan untuk operasional perusahaan

(45)

45

Aktiva yang harus disediakan untuk operasi selama periode akuntansi

berlangsung adalah golongan aktiva lancar. Sedangkan aktiva yang harus

disediakan untuk operasional perusahaaan permanent adalah golongan aktiva

tetap.

Menurut Munawir. S (2002: 14) aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva

lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang

tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya, paling lama satu tahun

atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Sedangkan aktiva

tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak

(konkret). Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap selain

aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang

bersifat permanent (aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka

panjang atautidak akan habis dipakai dalamsatu periode kegiatan perusahaan).

Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap dan

total aktiva yang dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan

menjumlahkan rekening-rekening aktiva tetap berwujud perusahaan seperti

tanah, gedung, mesin, peralatan, kendaraan dan aktiva tetap berwujud lainnya

kemudian dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap.

Total aktiva adalah jumlah dari keseluruhan kekayaan perusahaan yang

terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar, dan aktiva lain-laim yamg nilainya

seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas (Margaretha, 2003:108).Total

aktiva dalam penelitian ini diketahui dengan menjumlahkan aktiva lancar dan

(46)

46

Aktiva lancar seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah uang kas

dan aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam

periode berikutnya (paling lama satu tahun). Sedangkan aktiva tidak lancar

adalah aktiva yang mempunyqai umur kegunaan yang relatif permanent atau

jangka panjang(mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak

akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan)

(Munawir,2002:16).

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut:

Aktiva Tetap

Struktur aktiva : Total Aktiva

Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, maka

perusahaan tersebut akan menggunakan pembiayaan hutang hipotik jangka

panjang, dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk menutup

hutangnya. Sebalikya perusahaan yang sebagian besar aktiva yang dimilikinya

berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada

kelanggengan tingkat profitabilitas (penjualan) masing-masing perusahaan,

sebaiknya dibiayai dengan pembiayaan (hutang) jangka pendek (Weston dan

(47)

47

Menurut Riyanto (2001 : 298), kebanyakan perusahaan industri di mana

sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam altiva tetap (fixed asset),

akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent, yaitu

modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat

dihubungkan dengan adanya struktur financial konservatif yang horizontal

yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit

dapat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yag bersifat permanent.

Sedangkan perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva

lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.

I. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri

(Agus Sartono, 1997:130).

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan unutuk menghasilkan laba

selama periode tertentu (Riyanto, 2001:35).

Profitabilitas merupakan evaluasi pendapatan perusahaan dalam kaitannya

dengan peningkatan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu,

(48)

48

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, dengan

membandingkan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan

laba tersebut.

Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam,

dapat berupa perbandingan antara laba yang berasal adari opersi usaha, laba

bersih sebelum pajak dengan total aktiva, laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Meskipun terdapat bermacam-macam penilaian profitabilitas

suatu perusahaan, namun rasio yang pada umumnya digunakan oleh para

pemakai laporan keuangan adalah profitabilitas ekonomi dan profitabilitas

modal sendiri (Riyanto,2001:36).

Profitabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut dan dinyatakan dalam persen. Modal yang diperhitungkan dalam

menghitung profitabilitas ekonomi hanyaklah modal yang bekerja di dalam

perusahaan (operating capital/asset) dengan demikian maka modal yang

ditanamkan dalamperusahaan lain atau modal yang digunakan dalam efek

(kecuali perusahaan-perusahaan kredit) tidak diperhitungkan dalam

menghitung profitabilitas ekonomi. Demikian pula laba yang diperhitungkan

untuk menghitung prifitabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari

operasi perusahaan (laba usaha/operating profit). Oleh karena itu, laba yang

diperoleh diluar perusahaan atau efek (deviden, kupon) tidak diperhitungkan

(49)

49

Formulasi dari profitabilitas ekonomi adalah :

EBIT Profitabilitas ekonomi :

Total Aktiva

Bagi suatu perusahaan, disamping laba tingkat profitabilitas merupakan

masalah penting, sebab laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa

perusahan tersebut telah dapat bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat

diketahui dengan membandingkan profitabilitas yang diperoleh dengan modal

yang digunakan.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengetahui pengaruh profitabilitas

terhadap struktur modal perusahaan perlu dikaji mengenai Pecking Order

Theory. Disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa

perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai.

Myers dan Majluf dalam Suad Husnan (2000:324 - 325) menyatakan secara

ringkas teori tersebut antara lain:

1. Perusahaan lebih menyukai pendanaan dari hasil operasi perusahaan.

2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang

ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan deviden secara

(50)

50

3. Kebijakan deviden yang relative segan untuk diubah, disertai dengan

fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bias diduga,

mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi

kebutuhan dana untuk investasi,meskipun pada kesempatan yang lain,

mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan

investasi (capital expenditure), maka perusahaan akan mengurangi saldo

kas atau menjual sekuritas yang dimiliki.

4. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka

perusahaan akan menenrbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu,

dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan bahwa

perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan mengurangi

ketergantungannya pada pihak luar, karena tingkat keuntungan yang tinggi

memeungkinkan perusahan untuk memperoleh sebagian besar pendanaannya

dari laba ditahan. Hal ini akan berpengaruh terhadap penentuan komposisi

(51)

51

J. Kajian Literatur Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Tinjung Desy Nursanti (2004), yang meneliti

tentang pengaruh penggunaan bank loans terhadap struktur modal perusahaan.

Struktur modal perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan leverage

perusahaan. Hasil penelitian Tinjung Desy Nursanti menyebutkan

profitabilitas tidak signifikan mempengaruhi leverage pada tingkat α = 5%,

sedangkan ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap

leverageperusahaan pada tingkat α = 5%.

Menurut hasil penelitian Bayu Prima tentang pengaruh struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal pada industri konsumsi pada tahun 2005,

menunjukkan bahwa secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal, artinya setiap kenaikan struktur aktiva

akan diikuti dengan kenaikan struktur modal. Sedangkan profitabilitas secara

parsial tidak berpengaruh pada struktur modal.

Hasil penelitian Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah (2006) yang

melakukan pengujian empiris pada struktur modal dengan Pecking Order

theory, dan Signaling theory, menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh

positif terhadap struktur modal baik secara parsial maupun simultan

(52)

52

Pada penelitian yang dilakukan oleh M. Sienly Wijaya dan Bram

Susanto(2008) tentang pengaruh struktur aktiva,ukuran perusahaan, likuiditas

dan profitabilitas pada perusahaan ritel di BEI, menunjukkan bahwa struktur

aktiva tidak berpengaruh pada struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif

pada struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif pada struktur

modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Glenn Meyers tentang struktur modal pada

perusahaan asuransi menyatakan bahwa perusahaan asuransi harus

mendapatkan keuntungan agar dapat menanggung kewajibannya (hutang),

karena para investor hanya tertarik pada hasil pengembalian yang tinggi(return

atas klaim) yang telah mereka bayarkan.

K. Kerangka Berpikir

Setiap badan usaha memerlukan dana untuk melakukan kegiatan usaha

dan untuk menjamin keberlanjutan usahanya. Pemenuhan kebutuhan tersebut

dapat berasal dari sumber dana internal dan eksternal. Setiap keputusan

perusahaan dalam menentukan darimana kebutuhan dana modalnya dipenuhi

akan berpengaruh pada komposisi struktur modal perusahaan. Struktur modal

menunjukkan komposisi perbandingan antara sumber dana dari modal asing

dengan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai

(53)

53

Keputusan mengenai komposisi struktur modal persahaan harus

berdasarkan aturan struktur financial konservatif vertical yang memberikan

batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai

besarnya modal asing dan modal sendiri. Aturan finansial tersebut menetapkan

bahwa besarnya modal asing dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh

melebihi besarnya modal sendiri (Bambang Riyanto, 2001:23). Dalam hal

penetapan komposisi struktur modal, perusahaan perlu mempertimbangkan

factor-faktor yang mempengaruhinya, factor-faktor tersebut diantaranya

struktur aktiva dan profitabilitas.

Bertitik tolak uraian tesebut,dapat dikatakan bahwa struktur aktiva

berpengaruh terhadap struktur modal, karena apabila jumlah aktiva tetap tidak

dapat dtutup dengan jumlah modal sendiri perusahaan, maka dana yang

digunakan untuk menutup aktiva tersebut berasal dari modal asing (hutang).

Hal tersebut akan meningkatkan struktur modal perusahaan.

Brigham dan Houston (2001:40) menyatakan bahwa perusahaan dengan.

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang

relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan

(54)

54

Perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tiggi menggunakan utang

yang relative kecil, karena tigkat keuntungan yang tinggi memngkinkan

mereka untuk menggunakan sumber pendanaan dari sumber intern perusahaan

yaitu laba ditahan. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pengembalian yang

kecil akan lebih banyak menggunakan modal asing dalam memenuhi

kebutuhan dananya. Dengan demikian, tingkat profitabilitas mempengaruhi

struktur modal, semakin tinggi tigkat profitabilitas suatau persahaan maka

semakin renda pula perusahaa menggunakan hutang sebagai sumber

pendanaannya, penggunaan hutang yang rendah akan menurunkan struktur

modal perusahaan.

Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan

bagaimana seharusnya pemenuhan dana dilakukan sehingga tujuan perusahaan

dapat tercapai. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat suatu kerangka

berpikir pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal

(55)

55

:

Kerangka Pemikiran Industri Makanan dan Minuman Tahun 2007-2009 Metode Regresi Linier Berganda

Multikolinieritas Autokorelasi Heterokeditisitas

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Bursa Efek Jakarta

Variabel Independen:

1) Ukuran perusahaan 2) Struktur Aktiva 3) Profitabilitas

Variabel Dependen:

Struktur Modal

Normalitas

Uji F Simultan

Interpretasi

Uji T Parsial Koefisien

(56)

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan untuk membuktikan pengaruh ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan

industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan anggota dari suatu objek yang

menjadi perhatian. Populasi penelitian ini adalah perusahaan industri

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel dari penelitian adalah seluruh perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan teknik

purposive sampling kriterianya sebagai berikut :

a. Perusahaan yang bergerak disektor industri makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 hingga 2009.

b. Setiap perusahaan memiliki data statistik dan laporan keuangan yang

diungkapkan ke publik dari tahun 2007 hingga 2009, untuk

memperlancar proses perhitungan data dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteria tersebut, didapat 18 perusahaan makanan dan

(57)

57

NO PERUSAHAAN KODE PERUSAHAAN

1 PT Ades Alfindo ADES

2 PT Aqua Golden Mississipi AQUA

3 PT Cahaya Kalbar CEKA

4 PT Delta Djakarta DLTA

5 PT Fast Food Indonesia FAST

6 PT Indofood Sukses Makmur INDF

7 PT Mayora Indah MYOR

8 PT Sekar Laut SKLT

9 PT Sierad Produce SIPD

10 PT Sinar Mas Agro Resources and Technology SMAR

11 PT Tunas Baru Lampung TBLA

12 PT. Tiga Pilar Sejahtera AISA

13 PT Sari Husada SHDA

14 PT Siantar Top STTP

15 PT Pionerindo Gourmet International PSPT

16 PT Ultra jaya Milk Industri ULTJ

17 PT Multi Bintang Indonesia MLBI

[image:57.595.103.529.110.650.2]

18 PT Davomas Abadi DAVO

Tabel 3.1

(58)

58

C. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini,

penulis menggunakan data dari beberapa sumber, yaitu:

1. Metode dokumentasi, untuk memperoleh data mengenai laporan

keuangan pada perusahaan yang tergabung dalam industri makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 hingga 2009 dengan

mengakses data dari www.idx.com

2. Pengumpulan Kepustakaan, yaitu dengan meneliti buku-buku yang

berhubungan den

Gambar

gambaran modal, yaitu modal dari sisi debet yang menggambarkan modal dari
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang laporan
   Gambar 4.1   Struktur Modal
   Gambar 4.2  Ukuran Perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi kelulusan pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Kemenhan, Kemensos, Kemenpar, Polri, BNPB, LKPP, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu: (1) pada soal pertama, partisipan memunculkan perbedaan pada kategori positive dan negative understanding

Sesuai dengan kondisi dan tata aturan kehidupan para rahib, maka status para rahib itu merupakan inti dari masyarakat kaum Buddhist, sebab melalui kehidupan kerahiban

Kepergian Tatengkeng kudengar ketika aku berada di Ja- karta. Sungguh aku tennenung sejenak. Kita kehilangan se- orang pekerja seni, seorang penyair kenamaan. Banyak

Dengan kata lain meskipun regresi kita tidak memuat berbagai variabel lain yang relevan (yang dirangkum dari residual), diasumsikan bahwa perubahan nilai variabel bebas tidak

A- 81.01-85 Merupakan perolehan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik, memiliki tingkat proaktif dan kreatifitas tinggi

Cara terbaik memahami karakter dan pemikiran seseorang adalah melalui otobiografi maupun tulisan yang bersangkutan. Untuk mengetahui biografi Fatimah Mernissi tidaklah sulit