KARYA TULIS AKHIR
UJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK ETHANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP MALATHION 0,28% PADA KNOCKDOWN
TIME PADA NYAMUK Aedes aegypti DEWASA
Oleh : Demas Dwi Janitra 201010330311006
FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-Nya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “UJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK ETHANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP MALATHION 0,28% PADA KNOCKDOWN TIME PADA NYAMUK Aedes aegypti DEWASA”.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Muhammad Luthfi Al Manfaluthi, DTM&H.,MCTM selaku pembimbing I atas waktu, bimbingan, dukungan, saran, dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
3. dr. Nur Kaputrin pembimbing II atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan karya tulis ini.
4. dr. Muhammad Fadhol Romdhoni, M.Si selaku penguji yang telah memberi tambahan ilmu dan atas kesediaan waktunya untuk menguji dengan penuh kesabaran, pengertian, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis demi kesempurnaan karya tulis ini.
6. Kepala laboratorium biomedik UMM serta Pak Joko yang telah membantu dalam penelitian.
7. Bapak Harry S, Ibu Heru H, Emak, kakak Dian P.N, kakak Dea, kakak Ayub, keponakan dedek Gwen, om Aab, om Khamim dan tante Umu serta keluarga cerme yang telah mendoakan dan memberi semangat tiada henti pada penulis.
8. Para pendukung terbaik Sucria Okataviani, Aulia Noor Rachmawati, Betty Rahma, Galuh Supriadi, Takbi Rizki Prayogi, Dewi Ni’ma L Q, Devi, Najmi, Nindya Puspita Sari, Brengos, Emba, Ucil, Kukuh, Oyek, Rodi, Galang, Nada dan semua teman-teman FK UMM angkatan 2010.
9. Keluarga Jetak, keluarga kancil, kang Ipul, kang Arief, Songot, Temon, Nano serta teman teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu membantu memberikan dukungan.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Malang, 16 Oktober 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aedes aegypti ... 5
2.1.1 Taksonomi ... 5
2.1.2 Ciri ciri Nyamuk ... 5
2.1.3 Siklus Hidup Nyamuk ... 6
2.2 Kemangi (Ocimum sanctum) ... 10
2.2.1 Taksonomi ... 10
2.2.2 Deskripsi Tanaman ... 11
2.2.3 Komponen Kemangi ... 12
2.2.4 Senyawa Aktif ... 12
2.3 Uji Insektisida ... 13
2.4 Knockdown ... 14
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 17
3.2 Hipotesis ... 18
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 19
4.2 Populasi dan Sampel ... 19
4.2.1 Populasi ... 19
4.2.2 Sampel ... 19
4.2.3 Replikasi... 19
4.3 Waktu dan Tempat... 21
4.4 Variabel Penelitian ... 21
4.4.1Variabel Bebas ... 21
4.4.2Variabel Tergantung ... 21
4.5 Definisi Operasional ... 21
4.6 Alat dan Bahan ... 22
4.6.1 Alat Penelitian ... 22
4.7 Prosedur Penelitian ... 24
4.7.1 Ekstraksi dan Evaporasi... 24
4.7.2 Binatang coba ... 26
4.7.3 Persiapan Larutan Uji ... 26
4.7.4 Detail Prosedural ... 28
4.8 Alur Penelitian ... 30
4.9 Pengamatan ... 31
4.10 Analisis Data ... 31
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian ... 32
5.2 Analisis Data ... 34
BAB 6 PEMBAHASAN Pembahasan ... 36
BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 40
7.2 Saran ... 40
Daftar Pustaka ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Afrensi,D.O. 2007. Pengaruh Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum sanctum) Terhadap Infestasi Larva Lalat Hijau. Pada Ikan Mas. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
AMCA. 2005. Mosquito Information: Control.American Mosquito Control Association.
CDC.2009. Centers for Disease Control and Prevention. Available at: http:// www. cdc.gov/dengue/entomologyecology/m_lifecycle.html [Accessed 15 juli 2014].
Chang Xuellan, Zhong Dalbin, Fang Qiang, 2014, Multiple Resistances and Complex Mechanisms of Anopheles sinensis Mosquito: A Major Obstacle to Mosquito-Borne Diseases Control and Elimination in China, PLOS Neglected Tropical Diseases, May 2014, Volume 8, Issue 5, e2889.
Cook Gordon C, Zumla Alimuddin L. 2009. Manson`s Tropical Disease. Ed 22nd. Saunders Elsevier.
Dattani M. Ocimum sanctum and its therapeutic applications. [online] 2008 [Accessed 19 January 2014]. Available from:
http://www.pharmainfo.net/keywords/ocimum-sanctum.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995.Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI.2009. Buletin Jendela Epidemiologi.volume 2.Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI.
Djojosumarto Panut,2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, Kanisius, Yogyakarta
English L.M. 2005. Organic Gardening-Natural Insecticides. New Mexico States University. Collage of Agriculture and Home Economic.
Geiger Flavia, Bengtsson Jan, Berendse Frank,., 2010. Persistent negative effects of pesticides on biodiversity and biological control potential on European farmland.Elsevier Basic and Applied Ecology.volume11.Issue 2.March 2010.Page 97-105
Hamzah Razak Achmad. 2009. Tracher pathway dari insektisida Malation dan pengaruhnya terhadap organ hati dan otak pada tikus. Makara Kesehatan, vol. 13. No 2. Desember 2009: 69-73
Dengue. Info Kesehatan Masyarakat Faklutas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Volume X, Nomor 1, Juni 2006. Medan. Kementerian Kesehatan RI.2011.Profil Kesehatan Indonesia 2010.Kementerian
Kesehatan:Jakarta
Kristina. 2004. Demam Berdarah Dengue. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI
Kumar A., Rahal A., Chakraborty S.,.2013. Ocimum sanctum (Tulsi): a miracle herb and boon to medical science – A Review. International Journal of Agronomy and Plant Production. Vol., 4 (7), 1580-1589, 2013.
Lee Seong Wei and Wendy wee, 2013. Chemical composition and antimicrobial activity of Cymbopogon nardus citronella essential oil against systemic bacteria of aquatic animals. Iranian journal of microbyology.
Leopoldo MR. 2004. Pictorial keys for the identification of mosquitoes (dipteral:Culicidae) associated with dengue virus transmission. Auckland, New Zaeland:Mongolia press.
Liew, Christina. 2004. Mosquitoes of Public Health Significance in Singapore. National Environtment Agency: Singapore.
Marc Hougard Jean, Stephane Duchon, Frederic Darriet, 2003, Comparative performances, under laboratory conditions, of seven pyrethroid insecticides used for impregnation of mosquito nets, Bulletin of the World of the Health Organization 2003,81(5).
Manimaran A, Muthu, C Vincent, S., 2012, Larvacidal and knockdown effects of some essential oils againts Culex quinquefaciatus Say, Aedes aegypti(L.) and Anopheles stephensi(Liston), Advences in Bioscience and Biotechnology, 2012, 3, 855-862.
Palumbo John, 2011, Knockdown and Residual Control of Bagrada Bugs with Foliar Insecticides : Greenhouse Evaluations, UA VegIPM Update, vol. 2, no 17, Aug 24, 2011
Pauley Luke R, Earl Julia E, and Semlitsch Raymond D., 2014.Ecological Effects and Human Use of Commercial Mosquito Insecticides in Aquatic
Communities. Journal of Herpetology In-Press.
Rahayu Diah Fitri; Ustiawan Adil.(2013). Identifikasi Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Artikel Banjarnegara Balaba, vol 9, no 1.
Sudarsono, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo.2002. Tumbuhan obat
II (hasil penelitian, sifat-sifat, dan penggunaannya). Yogyakarta : Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada
Trianggono, B. A. 2010. Uji Potensi Dekok Daun Mint (Mentha Arvensis var Javanica) Sebagai Insektisida Nyamuk Aedes sp Dengan Metode Semprot. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ware, G.W dan Whitacre, D.M. 2005. An Introduction To Insecticides. Available from:http://66. 102.7.104/search?q=cache:118LGdWvg0 J:ipmworl.umn. edu/chapters/ware.htm+juvenile+hormon+%2B+eugenol&hl=id.
WHO 2009 Guideline. 2009. Research Institute for Tropical Medicine. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. [online] 2002 Volume 2.
Available from:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2002/9241545372.pdf
Xu Ting, Wang Jun, Wang Xintong,. 2012., Comparison of four commercial enzymatic assay kits for the analysis of organophosphate and carbamate insecticides in vegetables.Elsevier Basic and Applied Ecology.volume 27.Issue 1.September 2012.Page 94-99
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah tropis merupakan daerah yang rentan terserang penyakit parasit dan
risiko terhadap penyakit yang ditularkan melalui serangga meningkat karena
perubahan iklim dan pemanasan global. Nyamuk merupakan salah satu serangga
yang menyebarkan penyakit kepada lebih dari 700 juta orang tiap tahunnya dan
mempunyai peranan penting pada 1 kematian dari 17 orang yang hidup (WHO,
2009).Seperti diketahui bahwa nyamuk adalah vektor untuk beberapa penyakit
seperti demam berdarah, batuk berdarah, filariasis, Japanese encephalistis,
epidermic polyarthritis, batuk kekuning-kuningan, chikungunya dan malaria
(Cook, 2009).
Dampak dari penyakit ini berpengaruh terhadap sektor kesehatan Indonesia
tiap tahun. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama pembawa penyakit
DHF (Kristina, 2004). Nyamuk Aedes aegypti memberikan potensi terjangkitnya demam berdarah dan chikungunya. Terdapat 156.086 kasus dari DHF dengan
1.358 kematian pada tahun 2010. Rasio perbandingan adalah 68,22 tiap 100.000
populasi dan rasio tiap mortalitas adalah 0,87 %. Pada tahun 2010, dampak
chikungunya pada 20 provinsi Indonesia yaitu 53.899 kasus (Kementerian
Kesehatan RI, 2011).
Telah lama diketahui bahwa insektisida digunakan sebagai alat yang paling
2
insektisida juga mempunyai banyak efek samping terhadap manusia (Xu et al,
2012), pada lingkungan (Pauley, 2014) dan ekosistem (Geiger, 2010). Dalam
suatu laporan, dikatakan bahwa penggunaan dosis sublethal akan menyebabkan
resistensi terhadap suatu provokasi mutasi genetik (Chang, 2014). Daun kemangi
banyak digunakan sebagai sayur mentah (lalapan), peluruh air susu ibu, obat penurun
panas, memperbaiki pencernaan, encok, urat syaraf, sariawan, panu, radang telinga,
perut kotor, muntah-muntah, mual, peluruh kentut, peluruh haid setelah bersalin,
borok, memperbaiki fungsi lambung (Sudarso, 2002). Selain manfaat diatas
tumbuhan kemangi (Ocimum sanctum) memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai insektisida nabati (Afrensi, 2007).
Daun kemangi (Ocimum sanctum) memiliki kandungan senyawa kimia
utama seperti eugenol (62%), geraniol (24,2%) dan α-terpineol (9,2%) (WHO,
2002). Kombinasi komposisi senyawa aktif tersebut, secara hipotesis membuat
daun kemangi dapat digunakan menjadi insektisida alternatif alami. Insektisida
yang diartikan pengendalian vektor penyakit, saat ini mempunyai suatu konsep
yang dinamakan konsep knockdown time yang dapat menggambarkan kecepatan
daya bunuh nyamuk dalam suatu interval waktu (Marc, 2003). Pada penelitian
sebelumnya, daun kemangi (Ocimum sanctum) mempunyai efek larvasidal 94%
dan efek knockdown 98% (Manimaran, 2012). Oleh karena itu peneliti ingin
mengetahui efisiensi uji insektisida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum)
terhadap spesies nyamuk Aedes aegytpi. Penelitian ini membandingkan ekstrak
3
pasaran yaitu malation 0,28% yang dipilih berdasarkan protokol WHO sebagai standar baku pembanding insektisida digunakan sebagai kontrol positif.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas insektisida ekstrak ethanol daun kemangi (Ocimum
sanctum) terhadap malathion 0,28% pada knockdown time nyamuk Aedes aegypti
dewasa?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) memiliki
efektifitas insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dewasa.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Membuktikan efektivitas insektisida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap nyamuk Aedes aegypti dewasa melalui kurva Kaplan meier.
1.3.2.2 Membuktikan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) memiliki efektifitas insektisida yang sama dengan malathion (0,28%)
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik
Memberikan pengetahuan tambahan tentang manfaat insektisida alami kemangi (Ocimum sanctum) terhadap nyamuk Aedes aegypti dewasa. 1.4.2 Manfaat Masyarakat
4