• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENINGKATAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SIX SIGMA DAN ISO 9001:2000 (Studi Kasus di PT.Bokormas - Blitar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PENINGKATAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SIX SIGMA DAN ISO 9001:2000 (Studi Kasus di PT.Bokormas - Blitar)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PENINGKATAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN

INTEGRASI METODE SIX SIGMA DAN ISO 9001:2000 (Studi Kasus di PT.

Bokormas - Blitar)

Oleh: FARIS WIDHIARTO ( 04540006 ) Industrial Engineering ( 04540006 )

Dibuat: 2009-04-20 , dengan 3 file(s).

Keywords: Six Sigma, DPMO, FMEA, ISO 9001:2000, Kualitas

ABSTRAK

PT. Bokormas merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan berbagai macam jenis rokok, salah satunya BM Universal 12. Untuk memproduksi produk dengan kualitas terbaik dan memberikan kepuasan kepada pelanggan, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam proses produksi rokok yaitu masih terdapat produk cacat (defect) dalam proses produksinya

Dari kondisi tersebut diperlukan suatu metode untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan metode six sigma, digunakan untuk mengidentifikasi defect serta meningkatkan kualitas produk. Dalam penelitian tugas akhir ini digunakan suatu integrasi yaitu antara metode six sigma dan ISO 9001:2000. Metode Six Sigma yang diharapkan dapat meminimasi terjadinya defect di PT. Bokormas dengan menciptakan suatu kinerja proses produksi yang lebih efektif, lebih ramping dengan performansi yang lebih baik serta tetap memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. dan berusaha untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas. Sedangkan ISO 9001:2000, merupakan suatu standart internasional yang berorientasi pada produk yang berkualitas..

Berdasarkan data internal dan pengamatan yang dilakukan di perusahaan, maka hanya 3 klausul utama dari persyaratan ISO 9001:2000 yang akan digunakan sebagai tolak ukur perbaikan

kualitas produk, yaitu klausul 5 (tanggung jawab manajemen), 7 (realisasi produk), dan klausul 8 (Pengukuran, analisa dan perbaikan). Tahapan-tahapan Six sigma meliputi tahap Define,

Measure, Analyze, Improve. Pada tahap Define dilakukan pendefinisian produk, pembentukan tim Six Sigma, dan pembuatan flow proses produksi. Measure terdapat 3 jenis cacat yang prosentasenya lebih besar dari jenis cacat yang lain yaitu jenis cacat berat tidak stabil (termasuk kopong) dan korep, prosentase untuk berat tidak stabil (termasuk kopong) sebesar 41,9% dan cacat korep sebesar 21,03%, dari ketiga cacat didapat nilai DPMO sebesar 7776 dan level sigma sebesar 3,9. Dengan melihat FMEA dan RPN maka alternatif perbaikan yang bisa dilakukan yaitu perusahaan sebaiknya membuat instruksi kerja, dari hasil penerapan instruksi kerja di proses pelintingan, diperoleh penghematan sebesar Rp. 3.942.975 selama 1 bulan.

ABSTRACT

PT. Bokormas has become one of the companies producing several kinds of cigarettes, one of the kinds is BM Universal 12. To produce product with best quality and due to give satisfaction toward its consumer, there are several problem faced by the cigarette production process which is there are still defect product in its production process.

From this condition, they need one method to deal with the matter. Using six sigma methods, they can identify defect product and by doing that they could improve the quality of the product.

In this experiment it’s using integration method by combining six sigma method and ISO

(2)

inclined its quality. Meanwhile ISO 9001:2000, is an international standard that has orientation toward the qualifying products.

Based on its internal data and observation commence inside the company, there would be only three main clauses from ISO 9001:2000 requirements that is going to be made as measuring points of product quality improvement, which is clause 5 (management responsibilities), 7 (product realization) and 8 (measurement, analysis and improvement). While Six Sigma phase comprises of Define, Measure, Analyze and Improve. In Define phase there would be defining the product, the making of Six Sigma team and the making of production flow process. Measure has 3 kind defects that usually have bigger percentage than other defects which is unbalance weight defect (including empty shell) and korep defect. The percentage that goes with unbalance weight defect (including empty shell) is 41,9% and korep defect with 21,03% from all three defect we gained DPMO value reaching 7776 and sigma level reaching 3,9. By viewing the FMEA and RPN, the improvement alternatives that suppose to be done by the company is

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diusulkan beberapa tindakan perbaikan kualitas dengan berdasar pada langkah DMAIC untuk meningkatkan kualitas produk di antaranya

pal high tier gembangan l bekerja di tah kan pendapata n utilisasi k pada tahun la al Milik, penda kan utilisasi ngkan 73% pa sedikit perbai 015 dibandingk beberapa akti

Such forward-looking statements involve known and unknown risks, uncertainties and other important factors beyond the Company's control that could cause the actual results,

Tatalaksana traumatic brain injury kepala dapat dilakukan dengan langkah di bawah ini kecuali. Pemberian glukosa pada pasien hipoglikemia

Karakterisasi ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya aplikasi-aplikasi yang dibangun secara khusus untuk perusahaan seperti SAP ataupun ERP bahkan aplikasi spesifik misalnya

Laju pertumbuhan rata-rata tahunan karang porites lutea di Perairan Karimunjawa lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan di Perairan Bangkalan meskipun tidak ada

Izin lainnya terkait pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) huruf e adalah ketentuan izin usaha pertambangan, perkebunan, pariwisata,

Setelah melakukan login anda akan masuk pada halaman utama dari Aplikasi SIPAMELA BBLK Jakarta yang mana terdapat menu-menu aplikasi yang akan dijelaskan fungsinya