EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAJARAN TUBUH
PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY
DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
YUNI ASTUTI NIM. 08060057
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC
TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH
PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY
DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh :
YUNI ASTUTI NIM. 08060057
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC
TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH
PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY
DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
YUNI ASTUTI
NIM. 08060057
Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal 10 Juli 2012
Pembimbing II,
Rohmah Susanto, S.Kep,Ns NIP.UMM.112.0309.0392
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIP.UMM.112.0501.0419 Pembimbing I,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
EFEKTIFITAS POSITIONING NEUROLOGIC
TERHADAP TINGKAT KESEJAJARAN TUBUH
PADA PASIEN STROKE STADIUM RECOVERY
DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
YUNI ASTUTI
NIM. 08060057
Skripsi ini Telah Diujikan
Tanggal 24 Juli 2012
Penguji II,
Rohmah Susanto,S.Kep.,Ns
NIP.UMM.112.0309.0392
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304
Penguji I,
Prof. Dr. Sujono,M.Kes
NIP.UMM.131.8770.94
Penguji III,
Aini Alifatin, S.Kp, M.Kes
NIP.UMM.112.0309.0405
Penguji IV,
Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yuni Astuti
NIM : 08060057
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Efektifitas Positioning Neurologic terhadap Kesejajaran Tubuh
pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava
Husada Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 10 Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Yuni Astuti
v
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan)
yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.” (Qs. Alam Nasyrah: 7,9)
Jadikan suatu motivasi menjadi suatu prestasi yang akan membekali kita untuk meraih “KESUKSESAN”
Hidup memerlukan pengorbanan Pengorbanan memerlukan perjuangan
Perjuangan memerlukan ketabahan Ketabahan memerlukan keyakinan
Keyakinanlah yang akan menuntun kita menuju KEBERHASILAN Karena semua akan indah pada “WAKTUNYA”
vi
Alhamdulillah, sebuah perjuangan usai sudah dan satu cita telah ku gapai. Namun ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari satu perjuangan. Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Allah SWT
Alhamdullilah, Q panjatkan syukur kepada-Mu Ya Allah karena telah memberikan banyak kemudahan sehingga hamba mampu mengatasi segala kesulitan dalam pengerjaan skripsi ini mulai awal sampai akhir. Terimakasih atas segala karunia yang telah Engkau limpahkan kepadaq karena skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan-Mu Ya Allah. Hanya doa dan ucapan syukur yang mampu Q ucapkan untuk membalas semua kebaikan-Mu Ya Allah,,,
Ayah dan Ibuq Tercinta
Kasih sayang dan pengorbananmu tak pernah padam Tiap cucuran keringat dan tetesan air mata adalah untukku Engkau selalu berjuang demi mewujudkan citaq
Hanya ketegaran dan doa yang selalu kau panjatkan untukku
Membuatku bangkit dan tegar tuk bisa melalui segala kesulitan Aku berjanji untuk membahagiakan kalian
Takkan ku lupakan semua jasamu
Meskipun tak dapat terbayar dengan nilai rupiah
Aku akan berusaha menggantinya dengan sebuah kebahagiaan Menjadi anak yang berbakti kepadamu
Membahagiakanmu dan menjagamu tua kelak
Terimakasih ku ucapkan untukmu Ayah dan Ibu dengan doa dan semangat yang selalu kau berikan untukq akhirnya aq berhasil untuk meraih citaq. Luv U ,,,,,
My lovely Sister “Maidah Idris”
Terimakasih buat kakakq tercinta, terimakasih atas semangat dan doa yang telah kau berikan kepada adikmu ini.
Lembar
vii
Dukunganmu sangat berarti untukku dalam meraih masa depanQ. Kau yang selalu mengerti aq dalam senang maupun sedihq selalu memotivasiq untuk tetap tegar menjalani hidup. Luv U my sister.
AdikQ tercinta “Anissa dan Rayyan”
Terimakasih buat adikq Nisa dan Rayyan. Meskipun kalian kadang nakal dan selalu bertengkar tiap ketemu tapi takkan q lupakan semangat dari adikq nisa saat menjelang sidang hasil kemarin. Cepat tumbuh dewasa dan jangan menyusahkan orang tua ya. Luv U adikq,,,
My lovely “Risky Hernawanto”
Terimakasih atas segala perhatian, kasih sayang dan pengorbananmu selama ini. Kamu yang selalu menjadi penyemangat hidupq dan saksi hidup saat aq mengalami kesulitan mulai awal sampai akhir pengerjaan skripsi. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupq untuk saat ini dan berharap masa depan akan terus selalu bersamamu ,,,,,,,,
My lovely friend
Terimakasih Q ucapkan buat sahabatq tercinta Nia, Tety dan Gebril. Takkan q lupakan persahabatan yang telah terjalin selama 4 tahun ini. Kalian sahabat terbaik yang pernah aq punya yang selalu memberikanq semangat untuk terus berjuang demi meraih cita. Jangan pernah lupakan persahabatan ini jika kelak kita berpisah ,,,,,,,
Teman2 Seperjuangan
Teman-teman seperjuangq Ina, Nia, Nety, Nirmala, Sylviana, Dian Rinda, Dian Rahma, Niken, Nande, Wulan, Dedi, Andri, Agus, dan Dewi yang selalu saling menyemangati satu sama lain. Takkan q lupakan perjuangan bersama kalian akhirnya qt berhasil meraih cita bersama-sama. Teman-teman PSIK B „08
Terima kasih buat semua teman-temanq PSIK B yang tidak bisa kesebutkan satu-persatu. Empat tahun bersama kalian merupakan pengalaman berharga bagiq. Aq bersyukur bisa menjadi bagian dari kalian. TemanQ KKN 27 Puput dan Diah terimakasih atas semangat dan
dukungannya ,,,,
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Positioning
Neurologic terhadap Peningkatan Kesejajaran Tubuh pada Pasien Stroke Stadium
Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. DR. Sujono, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana
dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Rohmah Susanto, S.Kep,.Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. M. Arif Surjadi MMRS, selaku Direktur Rumah Sakit Wava Husada yang
telah memberikan ijin penelitian.
6. Drs. Imam Subakti selaku Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Wava Husada
yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Reni Yuliana, Amd, Kep. selaku Kepala Unit Stroke Rumah Sakit Wava Husada
ix
membimbing saya mulai awal sampai akhir penelitian serta tak lupa saya ucapkan
terimakasih pada Pak Amin selaku fisioterapi dan para perawat Unit Stroke yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama
penelitian.
8. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
9. Orangtuaku tercinta Bapak Muhammad Idris dan Ibu Ocah serta kakakku Maida
Idris dan adikku Anisa yang tak pernah lelah untuk memberikan motivasi, kasih
sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan saya.
10. Rekan-Rekan Khususnya teman-teman PSIK B angkatan 2008 yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bidang keperawatan dan Rumah Sakit Wava Husada Malang. Amin…
Malang, 10 Juli 2012
x
The Effectivities of Positioning Neurologic to Increase Body Alignment on Stadium Recovery of Stroke Patient in Wava Husada Hospital of Malang
Yuni Astuti1, Prof. DR. Sujono,.M.Kes2, Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns3
ABSTRACT
Background of Study: Stroke is deviation of brain functions caused by disruption of blood circulation on the brain. It is caused of invalidism number one on the world. On the recovery stadium, spasticity or inelasticity muscles are making complication stand reaction with the result that caused poor body alignment on stroke patient. Nursing interventions is needed to occur good body alignment and abnormal bodies that caused of spasticity on stroke patient can be decrease. Interventions of positioning neurologic is part of NIC (Nursing Intervention Classification) that can be doing to stroke patient on stadium recovery is consist of 12 interventions. It is purpose to optimize body alignment on patient who has neurologis diseases.
Research Method: Design method of this research use Pre-experimental design, One-Group Pretest posttest approach. This research did on Mei – June 2012 in Wava Husada Hospital of Malang. Subject is stroke patient on stadium recovery that was hemiplegia experience (n=27) take use Non-Probability Method, sampling use purposive sampling technique, data analysis use computerized of SPSS 16 with paired t-test.
Result: Score of body alignment had given before positioning neurologic less than 80 as much as 7 people whereas score of body alignment had given after positioning neurologic less than 80 decrease become 3 people. On the result of statistic test, it got t-value on 18,968. It is bigger than t-table (2,056). Because of t-calculation more than t-table, H0 is rejected and H1 is accepted.
Conclusion: Giving intervention positioning neurologic has significan of effectivity on the increasing of body alignment on stadium recovery of stroke patient in the Wava Husada Hospital of Malang.
Keyword: Positioning Neurologic, body alignment, stadium recovery of stroke
1. Student of Nursing Science Program on Faculty of Healthy Science in University of Muhammadiyah Malang
2. Lecturer of Nursing Science Program on Faculty of Healthy Science in University of Muhammadiyah Malang
xi
Efektifitas Positioning Neurologic Terhadap Peningkatan
Kesejajaran Tubuh pada Pasieng Stroke Stadium Recovery
di Rumah Sakit Wava Husada Malang
Yuni Astuti1, Prof. DR. Sujono,.M.Kes2, Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns3
INTISARI
Latar Belakang: Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak disebabkan gangguan peredaran darah di otak. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Pada stadium recovery terdapat spastisitas otot yang mengakibatkan gangguan dalam reaksi tegak sehingga menyebabkan kesejajaran tubuh yang buruk pada pasien stroke. Intervensi keperawatan dibutuhkan agar kesejajaran tubuh tetap terjaga dan kecacatan akibat dari spastisitas pada pasien stroke dapat diminimalkan yaitu dengan memberikan intervensi positioning neurologic.
Intervensi positioning neurologic merupakan bagian dari NIC (Nursing Intervention Classification) yang berisi 12 intervensi yang dapat diterapkan pada pasien stroke stadium recovery dengan tujuan mengoptimalkan kesejajaran tubuh yang tepat untuk pasien yang mengalami gangguan neurologis.
Metode Penelitian : Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Pre-experimental design dengan pendekatan One-Group Pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 di Rumah Sakit Wava Husada Malang. Subyek penelitian adalah Pasien stroke stadium recovery yang mengalami hemiplegia (n=27) diambil menggunakan metode Non-Probability sampling dengan tehnik Purposive Sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi SPSS versi 16 dengan Uji T-Test berpasangan (Paired t-test).
Hasil : Sebelum diberikan positioning neurologic, skor kesejajaran tubuh kurang dari 80 sebanyak 7 orang sedangkan setelah diberikan positioning neurologic, skor kesejajaran tubuh kurang dari 80 turun menjadi 3 orang. Pada hasil uji stastistik didapatkan nilai t-hitung sebesar 18,968 ternyata lebih besar dari t-tabel yaitu 2,056 karena t-hitung lebih dari t-tabel, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan : Pemberian intervensi positioning neurologic mempunyai efektifitas yang signifikan terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery
di Rumah Sakit Wava Husada Malang.
Kata Kunci : Positioning Neurologic, Kesejajaran tubuh, Stroke stadium recovery.
1.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
LEMBAR MOTTO ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRACT ... x
INTISARI ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Bagi Instansi Rumah Sakit ... 5
1.4.2 Bagi Perawat ... 5
1.4.3 Bagi Peneliti ... 6
1.4.4 Bagi Bagi Pasien dan Keluarga... 1.5 Keaslian penelitian ... 6 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Stroke ... 9
2.1.1 Definisi Stroke ... 9
2.1.2 Patofisiologi Stroke ... 9
2.1.3 Klasifikasi Stroke... 10
2.1.4 Faktor Resiko Stroke... 15
2.1.5 Defisit Stroke ... 18
2.1.6 Stroke Hemisfer ... 2.1.7 Stadium Stroke... 21 21 2.2 Konsep Positioning Neurologic... 24
2.2.1 Definisi Positioning Neurologic... 24 2.2.2 Definisi NIC (Nursing Intervention Classification) ... 2.2.3 Intervensi Positioning Neurologic... 2.3 Konsep Kesejajaran Tubuh... 2.3.1 Pengertian kesejajaran Tubuh... 2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesejajaran Tubuh... 2.3.3 Prinsip Kesejajaran Tubuh... 2.3.4 Kriteria Pengkajian Kesejajaran saat Duduk ... 2.3.5 Gangguan Kesejajaran Duduk...
xiii
2.3.6 Pemeriksaan Kesejajaran... 2.4 Efektifitas Positioning Neurologic terhadap Kesejajaran Tubuh Pada Pasien Stroke Stadium Recovery...
38
41
BAB III KERANGKA KONSEP ... 43
3.1 Kerangka Konseptual ... 43
3.2 Hipotesis Penelitian ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN ... 46
4.1 Desain Penelitian ... 46
4.2 Kerangka Penelitian ... 46
4.3 Populasi dan Sampel... 48
4.3.1 Populasi ... 48
4.3.2 Sampel ... 4.4 Kriteria Sampel dan Sampling... 4.4.1 Kriteria Sampel... 4.4.2 Sampling... 48 49 49 49 4.5 Variabel Penelitian ... 50
4.6 Definisi Operasional ... 50
4.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
4.8 Instrumen Penelitian ... 51
4.8.1 Instrumen Pengumpulan Data... 51
4.8.2 Alat Ukur Tingkat Kesejajaran Tubuh ... 51
4.9 Prosedur Pengambilan Data... ... 51
4.9.1 Tahap Persiapan ... 51
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 4.9.3 Pengambilan Data... 52 52 4.10 Analisa Data ... 52
4.10.1 Analisa Univariat... 52
4.10.2 Analisa Bivariat ... 53
4.11 Etika Penelitian ... 53
4.11.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)... 53
4.11.2 Tanpa Nama (Annonimity)... 54
4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality)... 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 55 5.1 Karakteristik Responden...
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur dan Riwayat Pendidikan... 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Stroke dan
Hemiplegi yang Dialami dan Lamanya Pemberian
Intervensi... 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejajaran
Tubuh Saat Pre-Test... 5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kesejajaran
Tubuh Saat Post-Test... 5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Beda (Selisih) Skor
Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test dan Post-Test... 55 56 57 58 59 60 5.2 Analisa Data...
5.2.1 Uji Normalitas... 5.2.2 Uji Hipotesis...
xiv
BAB VI PEMBAHASAN ... 64
6.1 Interpretasi Hasil... 6.1.1 Karakteristik Responden... 6.1.2 Tingkat Kesejajaran Tubuh Sebelum Pemberian Intervensi Positioning Neurologic... 6.1.3 Tingkat Kesejajaran Tubuh Setelah Pemberian Intervensi Positioning Neurologic.... 6.1.4 Efektifitas Positioning Neurologic Terhadap Peningkatan Kesejajaran Tubuh Pada Pasien Stroke Stadium Recovery... 64 64 66 68 70 6.2 Keterbatasan Penelitian... 72
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 73
BAB VII PENUTUP ... 75
7.1 Kesimpulan ... 75
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Intervensi Positioning Neurologic... 27 Tabel 2.2 Pengkajian Kesejajaran Tubuh Saat Duduk... 36 Tabel 4.1 Definisi Operasional... 50 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,
Pekerjaan dan Riwayat Pendidikan Pada Pasien Stroke Stadium
Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 56 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Stroke dan
Hemiplegi Yang Dialami Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di
Rumah Sakit Wava Husada Malang... 57 Tabel 5.3 Distribusi Skor Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test pada Pasien
Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 60 Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Beda (Selisih) Skor Kesejajaran
Tubuh saat Pre-Test dan Post-test pada Pasien Stroke Stadium
Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 60 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Paired T-Test... 63 Tabel 6.1 Peningkatan Skor Kesejajaran Tubuh Setelah Pemberian Intervensi
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Fisiologi Sistem Motorik ... 19
Gambar 2.2 Patofisiologi Sistem Motorik ... 20
Gambar 2.3 Posisi Terlentang ... 30
Gambar 2.4 Posisi Semi Fowler... 31
Gambar 2.5 Kesejajaran Tubuh Saat Berdiri dan Duduk ... 33
Gambar 2.6 Pemeriksaan SPCM: Alignment ... 40
Gambar 3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian... 44
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 47
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Skor Kesejajaran Tubuh saat Pre-Test Pada Pasien Stroke Stadium Recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 58
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian... 81
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian di Rumah Sakit Wava Husada Malang... 82 Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 83
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 84
Lampiran 5 Kuisioner... 85
Lampiran 6 Lembar Observasi... 87
Lampiran 7 Lembar Pelaksanaan Positioning Neurologic... 90
Lampiran 8 Hasil Penelitian... 93
Lampiran 9 Uji Normalitas dan Uji T-Test Skor Kesejajaran Tubuh Pre-Test dan Post-Pre-Test... 96
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi... 97
xviii Daftar Pustaka
Alimul H., Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
American Heart Association. (2004). Heart Disease and Stroke Statistics. ¶ 3. http://.strokeaha.org.com, diperoleh tanggal 1 Maret 2012.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Auryn, Virzara. (2008). Mengenal dan Memahami Stroke. Yogyakarta: Katahati Ar-Ruzz Media
Astrid, Maria. (2011). Efektifitas Positioning Lengan Terhadap Pencegahan Terjadinya Kontraktur dan Hemiplegic Shoulder Pain pada Pasien Stroke dengan Hemiplegia.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang
A. Prince, Sylvia, M.Wilson, Lorraine. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Barlow, Inggrid. (1998). Reliability and Clinical Utility of Selected Outcome Measure With Adult Client of Seating Clinics. London: The University of Western Ontario
B. Battica, Fransisca. (2008). Askep Klien dengan Gangguan Persyarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Ginsberg, Lionel. (2005). Lecture Notes: Neurology: Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Harrison. (2000). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Harsono. (2000). Kapita Selekta Neurologi edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Johnstone. (1999). The Stroke Patient: A Team Approach. London: Churchill Livingstone
Junaidi, Iskandar. (2006). Stroke A-Z. Jakarta: PT Buana Ilmu Popular
Kozier, Barbara, B., Erb, Glenora. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
xix
K.Carr, Elizabeth. (2011). Positioning of Stroke Patient: Evaluation of a Teaching Intervention with Nurses. Journal of The American Heart Association. Hal. 1612-1617
Lumbantobing. (2004). Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Low N., Nancy. (1999). The Relationship of the Vestibular and Propriceptive System to Dysfunction in Verticality Perception, Posture and Movemenet, After Stroke. Australia: University of Queensland.
Mutaqqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem persarafan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika
M., Bahrudin. (2008). Catatan Kuliah Dasar-Dasar Neurologi. Malang: Lab ilmu Penyakit Syaraf FK UMM
M. Bulechek, Gloria, Karl B., Howard, & McCloskey D., Joanne. (2008). Nursing Intervention Classification (NIC). Philadelphia: Mosby Elsever
M.T., Johnson, & J.W., Griffin. (2006). Cerebrovaskuar Disease: Current Therapy in Neurogical Disease. Philadelphia: Mosby Elsever
Nursalam. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawata Gerontik dan Geriartrik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Pradanasari W., Rosiana. (2009). Rehabilitasi Stroke pada Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia. Hal. 64-66
Priguna, Sidharta. (2004). Stroke: Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat
Pugh, Sue. (2008). Guide To The Care of Hospitalized patient with Ischemic Stroke: 2nd edition. America: American Heart Association of Neuroscience
P. Barnes, Michael. (2000). Review Management of Spasticity. UK: University of Newscastle upon Tyne
P., Outi. (2007). Reliable Clinical assessment of stroke Patient Postural Control and development of Physiotherapy in Stroke Rehabilitation. Jyvaskyla: University of Jyvaskyla
Raine, Sue, M., Linzi, LE., Mary. (2009). The Bobath Concept: Theory and Clinical Practice in Neurological Rehabilitation. Blackwell Publishing
xx
Roxborough, L., Fife, S., Story, M., & Armstrong, R. (1994). Seated Postural Control Measure manual: Administration and scorina manual (Research ed). Vancouver, Canada: Sunny Hill Health Centre for Children
Smeltzer, S.C. and B. Bare. (2004). Brunner and Suddarth's, Textbook of Medical-Surgical Nursing. 10th Edn. USA: Lippincott Williams and Wilkins
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta
Sutarto, Prodjodisastro. (2003). Pencegahan Stroke pada Usia Muda: Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung pada Usia Muda. Jakarta: Balai Penerbit Fk UI
Sutrisno, Alfred. (2007). Stroke Sebaiknya Anda Tahu Sebelum Anda Terserang Stroke. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Suyono, A. (2002). Gangguan Sensori Motor pada Penderita Hemiplegi Pasca Stroke, Workshop Fisioterapi pada Stroke. Jakarta: IKAFI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan suatu gangguan neurologis yang harus ditangani dengan
cepat dan tepat untuk mengurangi komplikasi akibat dari serangan stroke. Menurut
pendapat Arif Mutaqqin (2008:234), “stroke merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak disebabkan gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada
siapa saja dan kapan saja”.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah jantung koroner. Selain itu, stroke juga merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Lima belas juta orang di dunia mengalami stroke setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5 juta jiwa meninggal dunia dan 5 juta jiwa lainnya mengalami cacat total permanen. Tekanan darah tinggi sebagai penyebab utama penyebab utama terjadinya stroke pada 12,7 juta jiwa di seluruh dunia (American Heart Association, 2004, ¶ 3, http://www.strokeaha.org diperoleh tanggal 1 Maret 2012).
Data prevalensi (angka kejadian) stroke di Indonesia pada tahun 2007
sebagai berikut:
Menurut riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 terdapat prevalensi (angka kejadian) stroke adalah delapan per seribu penduduk atau 0,8 persen. Dari total penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5% atau 250.000 jiwa meninggal dunia dan siasanya cacat ringan maupun berat. Stroke penyebab utama kematian pada semua umur dengan proporsi 15,4% yang artinya 1 dari 7 orang meninggal karena stroke Penyakit stroke menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker . Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) tahun 2007, menyebutkan bahwa 63,52 per 100.000 penduduk Indonesia berumur 65 tahun diperkirakan terserang stroke. Faktor utama penyebab stroke di Indonesia adalah diabetes mellitus, hipertensi, merokok dan obesitas normal (Yastroki, 2007, ¶ 5, http://www.medicastore.com/stroke/- 33k diperoleh tanggal 1 Maret 2012)
Stroke adalah penyakit yang paling sering menyebabkan kecacatan neurologis
2
spastisitas, afasia, hilangnya lapang pandang, defisit memori dan perubahan
kepribadian. Hemiparesis (kelemahan) dan hemiplegia (kelumpuhan) dijumpai pada
80% pasien stroke (Outy, 2007). Pasien stroke yang mengalami kelumpuhan akan
mengalami gangguan baik dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari maupun
mengalami penurunan kualitas hidupnya. Sehingga, tidak jarang pasien stroke yang
mengalami gangguan mobilisasi (perpindahan) karena kelemahan fisik tersebut
sehingga hanya mampu berbaring saja tanpa mampu untuk mengubah posisi.
Stroke terdiri dari tiga stadium, yaitu stadium akut, stadium recovery, dan
stadium residual (Junaidi, 2006). Pada stadium akut terjadi edema serebri yang
ditandai dengan abnormalitas dari tonus yaitu flaccid. Sedangkan pada stadium recovery
terdapat proses perbaikan atau penyembuhan yang sempurna atau mendekati
sempurna. Pada stadium recovery terdapat perubahan tonus yang abnormal yang
ditandai dengan peningkatan tonus otot atau spastisitas yang dapat mengakibatkan
gangguan dalam reaksi tegak (Suyono, 2002).
Masalah ini dirasakan sangat mengganggu oleh sebagian pasien stroke karena
dapat mengakibatkan postur tubuh yang buruk akibat adanya spastisitas (Michael,
2000). Akibat dari postur tubuh yang kurang sejajar dapat mengakibatkan penurunan
fungsi tubuh pada pasien stroke stadium recovery. Menurut Smeltzer & Bare (2004),
pemberian positioning di tempat tidur yang benar sangatlah penting karena dapat
membantu kesejajaran tubuh yang baik. Positioning di tempat tidur merupakan bagian
dari intervensi positioning neurologic yang merupakan penanganan untuk pasien dengan
gangguan neurology. Positioning neurologic merupakan salah satu intervensi yang
berdasarkan pada NIC (Nursing Intervention Classification) dan sudah terstandart secara
3
Pada pasien stroke stadium recovery, terdapat spastisitas yang terjadi karena
adanya peningkatan tonus otot yang dapat mengganggu kesejajaran tubuh. Menurut
Rosiana Pradanasari (2009), spastisitas tidak dapat dihilangkan sepenuhnya akan
tetapi perlu dikontrol agar tidak berlebihan dan mengganggu gerak fungsional tubuh
sehingga pemberian positioning yang tepat sebagai antisipasi sudah harus dimulai sejak
awal pasien memasuki tahap recovery saat pasien masih dalam keadaan flaccid (lumpuh)
dan diterapkan dalam seluruh aktivitas. Intervensi Positioning neurologic bisa dijadikan
sebagai posisi antisipasi yang dapat diberikan sebelum spastisitas terjadi. Positioning
neurologic membantu pasien untuk mengoptimalkan kesejajaran tubuh yang baik saat
tidur maupun saat duduk. Sehingga, saat pasien berada pada stadium recovery
diharapkan spastisitas otot dapat diminimalkan dengan menjaga postur tubuh sesuai
dengan anatomis tubuh. Dengan demikian, perbaikan kesejajaran tubuh dapat
meningkat.
Peran perawat sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan kondisi pada
pasien stroke stadium recovery dalam tahap rehabilitasi. Perawat dapat membantu
dengan menggunakan intervensi yang sesuai dan dapat menunjang proses pemulihan
pada pasien stroke stadium recovery. Dengan melibatkan pasien, perawat harus
memberikan edukasi dan pengarahan tentang pengaruh positioning neurologic terhadap
kesejajaran tubuh pasien untuk memperbaiki postur tubuh pasien saat pasien masih
mengalami deformitas (perubahan bentuk) akibat hemiplegi (kelumpuhan pada
sebagian anggota tubuh)sehingga diharapkan saat spastisitas terjadi kesejajaran tubuh
tetap baik. Pasien dan perawat dapat bekerjasama dalam proses rehabilitasi pada
pasien stroke stadium recovery. Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut dapat
4
pasien stroke stadium recovery dapat meningkat sehingga kecacatan akibat spastisitas
bisa diminimalisasi.
Rumah sakit Wava Husada Malang telah memiliki sarana yang lengkap untuk
pasien stroke karena di sana telah terdapat unit stroke. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di unit stroke, data rekam medis mencatat jumlah pasien
stroke yang menjalani rawat inap pada tahun 2011sebanyak 361 pasien meningkat
dibandingkan tahun 2010 yang hanya terdapat 256 pasien. Rumah sakit Wava Husada
Malang belum menerapkan NIC (Nursing Intervention Clasiffication) sebagai intervensi
keperawatan yang utama namun beberapa intervensi yang ada pada positioning
neurologic sudah dilakukan di rumah sakit tersebut tetapi dengan tujuan yang berbeda
yaitu untuk mencegah adanya infeksi nosokomial seperti terjadinya Ulcus decubitus.
Sehingga, diharapkan dengan adanya penelitian tentang positioning neurologic ini dapat
menjadi masukan bagi rumah sakit Wava Husada Malang untuk dapat diterapkan
tidak hanya untuk mencegah adanya Ulcus decubitus tetapi juga untuk memaksimalkan
kesejajaran tubuh pada pasien yang mengalami hemiplegi pada stadium recovery.
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran
tubuh pada pasien stroke stadium recovery di Rumah Sakit Wava Husada Malang“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah : “Bagaimana efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran
tubuh pada pasien stroke stadium recovery.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik pasien stroke stadium recovery yang mengalami
gangguan kesejajaran tubuh
2. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery
sebelum diberikan intervensi positioning neurologic
3. Mengidentifikasi tingkat kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery
setelah diberikan intervensi positioning neurologic
4. Mengetahui efektifitas positioning neurologic terhadap peningkatan kesejajaran
tubuh pada pasien stroke stadium recovery
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Instasi Rumah Sakit
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
masukan bagi rumah sakit tentang pemberian intervensi positioning neurologic dalam
menentukan kebijakan yang terkait dengan manajemen mobilisasi pada pasien stroke
stadium recovery dan diharapkan intervensi keperawatan ini dapat diterapkan di rumah
sakit tersebut.
1.4.2 Manfaat Bagi Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan
informasi bagi perawat tentang positioning neurologic pasien stroke stadium recovery dan
6
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
pengalaman bagi peneliti tentang efektivitas positioning neurologic terhadap pasien stroke
stadium recovery. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam
pengembangan keilmuan keperawatan.
1.4.4 Manfaat Bagi Pasien dan Keluarga
Untuk menambah pengetahuan dan manfaat bagi pasien dan keluarga, apabila
menemui kasus dengan gangguan keseimbangan seperti pada pasien stroke stadium
recovery.
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil kajian pustaka, penelitian tentang efektifitas positioning
neurologic terhadap peningkatan kesejajaran tubuh pada pasien stroke stadium recovery
belum pernah dilakukan, namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah
dilakukan seperti tercantum sebagai berukut:
1. Studi yang pernah dilakukan oleh Elizabet K. Carr (1998) berjudul “Positioning of
Stroke Patient: Evaluation of a Teaching Intervention With Nurses”, menyatakan bahwa
positioning merupakan strategi untuk mendukung pencegahan terhadap
komplikasi fisik seperti penghambat reflek inhibitor dari postur tubuh akibat
stroke. Apabila dilakukan secara konsisten memposisikan pasien stroke diduga
dapat menghambat reflek inhibitor dan meningkatkan pemulihan fungsional.
Metode penelitian ini menggunakan kuasi-eksperimen, 38 pasien stroke dan 59
perawat dengan menggunakan kuisioner tentang pengetahuan perawat
terminologi yang digunakan untuk menunjukkan postur dan isu yang berkaitan
dengan bergerak dan posisi pasien stroke. Pengetahuan perawat dan posisi
7
Hasil studi menyatakan bahwa setelah pengajaran formal didapatkan perawat
pada kelompok perlakuan memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol pada kuisioner terminologi (P<0,05) dan kuisioner tentang
bergerak dan posisi (P<0,001). Positioning pasien dalam kelompok eksperimental
meningkat secara keseluruhan setelah mengajar (P<0,05) dan perbaikan yang
spesifik pada bagian tubuh yang terkena.
2. Studi yang dilakukan oleh Maria Astrid (2011) berjudul “efektifitas positioning
lengan terhadap pencegahan terjadinya kontraktur dan hemiplegic shoulder pain pada
pasien stroke dengan hemiplegic” menyatakan bahwa tujuan penerapan program
pengaturan posisi (positioning) lengan untuk pencegahan terjadinya kontraktur
abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta hemiplegic shoulder pain pada
pasien stroke dengan hemiplegia. Metode yang dalam pelaksanaan EBN ini
menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel
pada pelaksanaan EBN ini adalah 15 responden yang dirawat di ruang rawat inap
yang sesuai dengan kriteria inklusi. Evaluasi dilakukan pada hari pertama dan
hari terakhir (3 minggu).
Hasil yang didapatkan sesudah program positioning pada akhir minggu ke-3,
didapatkan rata-rata skor nilai ROM abduksi bahu berada dalam rentang normal
yaitu 180o, rata-rata skor nilai ROM rotasi eksternal bahu juga berada dalam
rentang normal yaitu 900 dan tidak didapatkan adanya keluhan nyeri sendi bahu.
Terlihat bahwa tidak ditemukan adanya penurunan rentang gerak sendi bahu,
khususnya ROM abduksi bahu dan rotasi eksternal bahu serta tidak adanya
keluhan nyeri sendi dari sebelum dan sesudah positioning. Dengan penerapan
program positioning lengan atas dapat mencegah terjadinya kontraktur abduksi
8
sendi bahu untuk abduksi dan rotasi eksternal bahu. Selain itu, program
positioning ini juga dapat mencegah terjadinya nyeri sendi bahu yang sering