• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVERSIFIKASI PRODUK SALAK DI KECAMATAN ANGKOLA BARAT

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

MULIA RAHMAN NASUTION 122407054

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

(2)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVERSIFIKASI PRODUK SALAK DI KECAMATAN ANGKOLA BARAT

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

MULIA RAHMAN NASUTION 122407054

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Mulia Rahman Nasution

Nomor Induk Mahasiswa : 122407054 Program Studi : D3 Statistika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di Medan, Juli 2015

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

(4)

PERNYATAAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVERSIFIKASI PRODUK SALAK DI KECAMATAN ANGKOLA BARAT

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan di Tapanuli Selatan dengan Regresi Linier.

(6)

DAFTAR ISI

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 3

1.4.1 Tujuan Peelitian 3

1.4.2 Manfaat Penelitian 3

1.5 Metodologi Penelitian 3

1.5.1 Jenis dan Sumber Data 4

1.5.2 Tehnik Pengumpulan Data 5

1.5.3 Uji Asumsi Klasik 5

1.5.4 Uji Validitas dan reabilitas 5

1.5.5 Pengujian Hipotesis 6

1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian 6

1.7 Tinjauan Pustaka 6

1.8 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 9

2.1 Metode Analisis Data 9

2.1.1 Defenisi Operasi Variabel 9

2.2 Pengukuran Variabel 11

2.3 Tehnik Pengumpulan 11

2.4 Populasi dan Sampel 12

2.4.1 Jenis dan Sumber data 13

2.5 Uji Asumsi Klasik 13

2.6 Uji Validitas dan Realibilitas 14

2.7 Pengujian Hipotesis 15

2.8 Pengertian regresi 16

2.9 Analisis regresi linier 17

2.10 Regresi Linier Sederhana 17

2.11 Regresi Linier Berganda 18

2.12 Kesalahan Standard Estimasi 19

2.13 Koefisien Determinan 20

(7)

BAB 3 PEMBAHASAN 25 3.1 Uji validitas dan Uji Reliabilitas 25

3.1.1 Uji Validitas 25

3.1.2 Uji Reliabilitas 27

3.2 Analisis Deskriptif 29

3.2.1 Karakteristik Responden 29

3.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

3.4.4 Analisis Regresi Liner Berganda 40

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 42

4.5 Cara Menguji Validitas dan Reliabilitaas 46

4.6 Cara Menguji Normalitas 49

4.6.1 Pendekatan Grafik dan Plot 49 4.7 Cara Menguji Regresi Linier Berganda 50

BAB 5 PENUTUP 51

5.1 Kesimpulan 51

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Uraian Halaman Tabel

2.1 Defenisi Variabel 10

2.2 Alternatif Jawaban Responden 11

2.3 Penggolongan Sampel Penelitian 12

2.4 Interpretasi Koefisien Korelasi R 23

3.1 Uji Validitas Variabel Pemahaman 26

3.2 Uji Validitas Variabel Pemasaran 26

3.3 Uji Validitas Variabel Diversifikasi Produk 27

3.4 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman 28

3.5 Uji Reliabilitas Variabel Pemasaran 28

3.6 Uji Reliabilitas Variabel Difersifikasi Produk 29

3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 30

3.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 30

3.9 Deskriptif Variabel 31

3.10 Deskripsi Mengenai Variabel Pemahaman 31

3.11 Deskripsi Mengenai Variabel Pemasaran 33

3.12 Deskripsi Mengenai Variabel Diversifikasi Produk 34

3.13 Model Summary 38

3.14 Anova 38

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Uraian Halaman Gambar

3.1 Charts 36

3.2 Output SPSS PP Plot 37

4.1 Mengaktifkan SPSS 42

4.2 Tampilan Awal SPSS 43

4.3 Data Yang Telah Dimasukkan Ke Dalam SPSS 44

4.4 Layar Kerja Variabel View 46

4.5 Langkah Uji Validitas dan Reliabilitas 47

4.6 Kotak Bivariate Correlate 47

4.7 Langkah Uji Validitas 48

4.8 Kotak Reliability Analysis 49

4.9 Langkah Pengujian Normalitas Dengan Pendekatan Grafik 49

4.10 Kolom Linier Regresion Plot 50

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia, sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional. Sektor pertanian diposisikan sebagai sektor andalan perekonomian nasional. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu, dimana salah satunya adalah Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan.

Salah satu subsektor yang memiliki basis sumberdaya alam adalah subsektor perkebunan. Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mengalami pertumbuhan paling konsisten, baik ditinjau dari areal maupun produksi. Sebagai salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian, subsektor perkebunan secara tradisional mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto. Salah satu komoditas dalam subsektor perkebunan adalah salak. Buah salak Tapanuli Selatan adalah salah satu tanaman asli Indonesia yang tumbuh subur di lereng Gunung Lubuk Raya.

Kecamatan Angkola Barat merupakan sentra penghasilan salak di Kabupaten Tapanuli Selatan. Masyarakat di daerah tersebut merupakan mayoritas petani salak, bahkan di sekitar daerah tersebut juga masih banyak masyarakat yang hidup dari berkebun salak.

(11)

produksi petani salak tersebut, yakni berkisar Rp 40.000; satu pasang (istilah di daerah tersebut yaitu satu karung ukuran 25 kg dengan isi ukuran besar dan kecil). Harga diatas merupakan harga jual tertinggi dari petani salak pada saat ini.

Salak merupakan buah hortikultura asli Indonesia yang cukup produktif sehingga dapat dipanen sepanjang tahun. Buah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit buah, daging buah dan biji. Jenis salak yang sudah terkenal adalah salak lokal, salak bali dan salak pondoh. Diantara jenis salak yang sudah terkenal tersebut ternyata harga jual salak lokal perkilogramnya paling murah. Apalagi pada saat panen raya salak yang berlangsung dari bulan November-Januari, harga jual salak lokal semakin merosot karena kelebihan produksi dan kalah bersaing dengan salak unggul.

Sebagai buah hortikultura, salak segar mudah mengalami kerusakan karena faktor mekanis, fisis, fisiologis dan mikrobiologis. Hal ini disebabkan karena salak mempunyai kadar air yang cukup tinggi yaitu sebesar 78 % dan kandungan karbohidrat sebesar 20,9 % (Depkes RI, 1979). Perubahan lain yang cukup merugikan adalah terjadinya perubahan warna daging buah secara enzimatis karena kandungan tanin (reaksi browning enzimatis). Kandungan tanin ini memberikan rasa sepat asam buah salak serta jika terkena udara maka akan menghasilkan perubahan warna coklat. Berdasarkan pertimbangan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk Salak Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.2Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dilihat bagaimana potensi kecukupan bahan baku yang tersedia apabila masyarakat setempat bersedia melakukan diversifikasi buah salak, Dari keadaan tersebut di atas penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(12)

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dibuat batasan masalah bahwa pembahasan pada penelitian ini hanya membahas tentang bagaimana hubungan antar variabel yang mempengaruhi terjadinya Diversifikasi buah salak. Dalam kegiatan pengambilan data sampel peneliti membatasi pengambilan data sampel sebanyak 30 sampel dengan memberikan kuesioner. Data sampel yang diambil menurut Desa/Kelurahan yang luas lahan produksi salaknya lebih banyak (Parsalakan, Kelurahan Simatorkis Sisoma, Kelurahan Sitinjak, Sitaratoit, Sibangkua).

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Untuk menambah pemahaman mengenai diversifikasi produk dan pengaruhnya bagi masyarakat di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

b. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai kajian atau masukan bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan mengenai diversifikasi Produk Salak yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.5 Metodologi Penelitian

(13)

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur) Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi dari berbagai media cetak maupun media elektronik lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan Melalukan Observasi langsung kepada petani salak baik itu dengan teknik wawancara dan membagi kuisioner untuk di isi petani salak.

3. Metode Pengolahan Data Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple regression) dan korelasi serta pengolahan data menggunakan program komputer SPSS.

a. Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat Y.

b. Korelasi untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel-variabel.

1.5.1 Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data didalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

a. Data primer

(14)

b. Data Sekunder

Menurut suliyanto (2006:131) Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolanya. Data sekunder ini diperoleh peneliti dari sumber-sumber lain yang telah diolah seperti buku-buku penunjang, jurnal mahasiswa, hasil lapangan dan data internet yang berhubungan dengan penelitian.

1.5.2 Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan: a. Kuesioner

Penelitian menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pernyataan kepada responden penelitian mengenai pengaruh pemahaman petani dan pemasaran produk terhadap diversifikasi produk buah salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

b. Studi dokumentasi.

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku pendukung, jurnal mahasiswa, data internet yang berhubungan dengan peneliti.

1.5.3 Uji Asumsi Klasik

Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan realiabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain.

Uji normalitas

(15)

1.5.4 Uji Validitas dan realiabilitas Instrumen a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:106), instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan kuesioner adalah korelasi produk momen (correlation product moment, correlation bivariate) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total sehingga

sering disebut sebagai inter item total correlation.

b. Uji Realiabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Pernyatan yang sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitas dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel 2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel

1.5.5 Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Parsial atau Individu (Uji-t) b. Uji Signifikan Simultan atau Gabungan (Uji F) c. Koefisien Determinan (R2)

1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Maret 2015 sampai dengan 24 Maret 2015.

(16)

Metode Statistika (sudjana, 2005 : 347) menjelaskan bahwa bnyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel. Secara umum, data hasil pengamatan yang bisa terjadi karena akibat variabel- variabel bebas

x

1,

x

2,

x

3 , … ,

x

k. Model regresi linier berganda atas

x

1,

x

2,

x

3 , … ,

x

k akan ditaksir oleh ̂ = b0 + b1x1 + b2x2 + … + bkxk dengan b0, b1, b2, … ,bk merupakan koefisien-koefisien yang harus ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan.

Metode Statistika (sudjana, 1994 : 250) menerangkan pengujian kesamaan dua varians atau lebih. Populasi-populasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi dengan varians homogeny, untuk mengetahui data ubahan penelitian varians yang homogeny maka dilakukan uji F sebagai berikut:

Kemudian nilai F hitung dikonsultasikan F tabel pada taraf signifikan a, jika hitung <F tabel berarti data adalah memiliki varians homogeny.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dalam tugas akhir ini. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi lima bab dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

(17)

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda, uji regresi linier berganda, koefisien determinasi dan korelasi regresi linier ganda serta uji koefisien regresi linier berganda.

BAB 3 : PENGOLAHAN DATA

Bab ini menguraikan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda, korelasi ganda, dan pengujian koefisien regresi linier berganda.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang digunakan untuk mengolah/menganalisis data. Penulis menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service Solution).

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Metode Analisis Data

2.1.1 Defenisi Operasi Variabel

Pada penelitian ini variabel variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

a. Variabel Pemahaman

Proses konstruktivitas social dalam memahami diversifikasi produk, tidak hanya memahami makna diversifikasi, tetapi juga pemanfaatan pengetahuan pembaca yang berhubungan dengan diversifikasi.

b. Variabel Pemasaran

Proses yang dilalui oleh petani untuk memasarkan diversifikasi produk dimulai dari peminat produk, persaingan penjualan dan tempat pemasaran produk.

c. Variabel Diversifikasi

Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha/produsen/ perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya.

Diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk baru atau memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal (Effendi, 1996:109).

(19)

Tabel 2.1. Defenisi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

(20)

2.2Pengukuran Variabel

Pengukuran yang dilakukan oleh penulis dalam proses pengolahan data adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Ginting dan situmorang, 2008:121) pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang diberi skor tertentu. Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert.

Peneliti memberi lima alternative jawab kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada table 2.2 berikut:

Tabel 2.2

Alternatif Jawaban Responden

No Skala Pengukuran Skor

1 Iya 5

2 Sebagian Besar 4

3 Ragu ragu 3

4 Sebagian Kecil 2

5 Tidak 1

Sumber : Usman Husain, M.Pd Pengantar Statistik 2.2Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan: a. Kuesioner

(21)

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku pendukung, jurnal mahasiswa, data internet yang berhubungan dengan peneliti.

2.3Populasi dan Sampel

Suharsimi Arikunto (1998) pengumpulan sumber informasi yang tersedia secara tepat dimaksudkan untuk mengoptimalkan informasi dari target yang lebih spesifik, atau sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti.

Pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu dengan pertimbangan seperti: fokus penelitian, pertimbangan ilmiah, alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

Suharsimi arikunto (1998) mengatakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata dan atau wilayah, dimana banyaknya subyek yang belum tentu berstrata dan atau perbedaan ciri wilayah yang tidak sama, sehingga ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata dan atau wilayah.

Populasi dalam penelitian ini adalah desa yang mempunyai luas lahan salak yang lebih luas di Kecamatan Angkola Barat di Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada tahun 2015 Kecamatan Angkola Barat mempunyan 14 desa/kelurahan, peneliti memilih 6 desa yang dapat mewakili golongan. peneliti mengambil 30 sampel dan dibagi secara merata ditiap desa. Setiap desa memiliki 5 responden yang dilakukan secara acak.

(22)

Table 2.3. Penggolongan Sampel Penelitian

Sumber : Kantor camat Kecamatan Angkola Barat

2.3.1 Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data didalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

c. Data primer

Menurut Suliyanto (2006:131) Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian yaitu petani salak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuisioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.

d. Data Sekunder

(23)

2.4Uji Asumsi Klasik

Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan realiabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain.

a. Uji normalitas

Menurut Umar (2008, hal :77), uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati distribusi normal atau tidak. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.

Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal (tidak mengukiti arah garis diagonal), maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2.5Uji Validitas dan realiabilitas Instrumen a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:106), instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan kuesioner adalah korelasi produk momen (correlation product moment, bivariate correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total sehingga sering disebut sebagai inter item total correlation. Formula yang digunakan untuk itu adalah sebagai berikut :

(24)

Keterangan:

Xij = Skor responden ke-j pada butir pertanyaan i

Ẍi = Rata – rata skor butir pertanyaan i

tj = Total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j

̈ = Rata – rata Total skor

ri = Korelasi antara butir pertanyaan ke-I dengan total skor

dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyatan tersebut dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

b. Uji realiabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Pernyatan yang sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitas dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel 2. Jika r alpha negative atau < r tabel maka pernyatan tidak reliabel

2.6Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Parsial atau Individu (Uji-t)

Dilakukan untuk menguji secara parsial setiap variabel bebas (X) yaitu pemasaran dan pemahaman apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu diversifikasi produk.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = 0 (faktor pemasaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap

diversifikasi produk buah salak)

H1 : b1 ≠ 0 (faktor pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap

(25)

H0 : b2 = 0 (faktor pemahaman tidak berpengaruh secara parsial

terhadap diversifikas produk buah salak)

H1 : b2 ≠ 0 (faktor pemahaman berpengaruh secara parsial terhadap

diversifikasi produk buah salak)

Rumus:

Ketarangan :

b1 = koefisien regresi untuk variabel independen

standar error koefisien regresi untuk variabel independen

Dalam hal ini, t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kepercayan

(confidence interval) 95% atau a=5% dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

b. Uji Signifikan Simultan atau Gabungan (Uji F)

Kriteria Pengujian hipotesis untuk uji serempak (uji F) adalah:

H0 : b1, b2 = 0 (Faktor pemasaran dan pemahaman tidak berpengaruh

terhadap diversifikasi produk)

H1 : b1, b2 ≠ 0 (Faktor pemasaran dan pemahaman berpengaruh terhadap

diversifikasi produk.

Rumus:

(26)

Keterangan:

K = jumlah variabel

n = jumlah sampel

JKreg = jumlah kuadrat regresi

JKres = jumlah kuadrat residu

Dalam hal ini, Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat kepercayan

(confidence interval) atau a = 5% dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika Fhitung≤ Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

2.7Pengertian Regresi

Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

2.8 Analisis Regresi Linier

(27)

1. Analisis Regresi Sederhana (simple analisis regresi) 2. Analisis Regresi Berganda (multipe analisis regresi)

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel tak bebas (dependent variabel). Sedangkan analisis regresi berganda merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya dua variabel bebas dan satu variabel tak bebas.

2.9Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi linier sederhana dipergunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Rumus regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

̂= + x Dengan:

̂ = Variabel tak bebas

X = Variabel bebas = Parameter intercept

(28)

variabel tidak bebas apakah masing-masing variabel bebas berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel tidak bebas apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Analisis regresi linier berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linier sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu variabel penduga. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai atas nilai . Bentuk persamaan regresi linier sederhana yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

(29)

Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel terikat (dependent variabel) dan dua variabel bebas (independent variabel). Bentuk umum regresi linier berganda tersebut, yaitu:

̂ = b� + 1X1 + 2X2 + 3X3 +⋯+ X

dengan:

= produk diversifikasi X1 = faktor pemasaran

X2 = faktor pemahaman = 1,2,3,...,

Untuk rumus diatas, dapat diselesaikan oleh tiga persamaan variabel yang terbentuk:

∑ = 0 + 1∑ 1 + 2∑ 2

∑ 1 = 0∑ 1 + 1∑ + 2∑ 1 2

∑ 2 = 0∑ 2+ 1∑ 2 1 + 2∑

Dengan b0, b1, b2 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil

(30)

menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan srandar estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya. (Algifari, 2000. Analisa Regresi Teori, kasus dan solusi, Edisi 2) Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dngan rumus:

,1,2,…,

=

dengan:

= nilai data sebenarnya

̂ = nilai taksiran

2.12 Koefisien Determinan

(31)

Hipotesa:

�0: Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua faktor

yang mempengaruhi terhadap faktor yang dipengaruhi.

�1: Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua faktor yang

mempengaruhi terhadap faktor yang dipengaruhi.

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan 2 digunakan untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel terikat (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas (X) yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2

ditentukan dengan rumus, yaitu:

2

=

dengan:

� = Jumlah Kuadrat Regresi

Harga 2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

2.13 Koefisien Korelasi

(32)

korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel Y tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan sebaliknya. Dengan kata lain koefisien korelasi sederhana (r) merupakan akar dari koefisien determinasi. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan huruf “r”. Besarnya koefisien korelasi akan berkisar antara -1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu).

dengan:

+ menunjukkan korelasi positif - menunjukkan korelasi negatif

0 menunjukkan tidak adanya hubungan

Apabila koefisien korelasi mendekati + 1 atau – 1, berarti hubungan antar variabel tersebut semakin kuat. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati angka 0, berarti hubungan antar variabel tersebut semakin lemah. Dengan kata lain, besarnya nilai korelasi bersifat absolut, sedangkan tanda “ + “ atau “–“ hanya menunjukkan arah hubungan saja.

(33)

Nilai r selalu terletak antara −1 dan 1, sehingga nilai r tersebut dapat ditulis −1≤ ≤+1. Untuk = +1, berarti ada korelasi positif sempurna antara X dan X, sebaliknya jika = −1, berarti korelasi negatif sempurna antara X dan Y, sedangkan = 0, berarti tidah ada korelasi antara X dan Y.

Jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan didalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang positif. Tetapi jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti oleh penurunan didalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan. Interpretasi harga r akan disajikan dalam Tabel 2.4

Tabel 2.4 Interpretasi Koefisien Korelasi r

r Interpretasi

0 Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20 Sangat Rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak Rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi

1 Korelasi Sempurna

dengan:

(34)

Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: 1. Korelasi positif

Terjadinya korelasi potitif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lainnya dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel yang lainnya.

2. Korelasi negatif

Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lainnya dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel lainnya.

3. Korelasi nihil

Korelasi nihil artinya tidak adanya korelasi antara variabel. Dalam hal ini penulis menggunakan tiga variabel dalam penelitiannya, untuk hubungan empat variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi antara Y dan X1

=

b. Koefisien Korelasi antara Y dan X2

=

c. Koefisien Korelasi antara X1 dan X2

=

(35)

BAB 3

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.1.1 Uji Validitas

Kualitas penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan rangkaian penelitian secara baik dan benar pula. Oleh karena itu perlu adanya validitas dan reliabilitas, valid artinya data-data yang diperoleh melalui instrument dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliable berarti konsisten atau stabil. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi statistic software SPSS 22 for windows.

Ketentuan untuk pengambilan keputusan :

Jika r-Korelasi > r tabel maka pernyataan tersebut valid.

Jika r-Korelasi < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

(36)

a. Variabel Pemahaman (X1)

Berdasarkan kuesioner yang ada maka jumlah butir pertanyaan berjumlah 8 butir. Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden. Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1. Uji Validitas Variabel Pemahaman No

urut

No Item

Valid r-Korelasi r-Tabel Kesimpulan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 0,947 0,361 Valid

2 2 0,849 0,361 Valid

3 3 0,930 0,361 Valid

4 4 0,840 0,361 Valid

5 5 0,959 0,361 Valid

6 6 0,753 0,361 Valid

7 7 0,901 0,361 Valid

8 8 0,953 0,361 Valid

Dari uji hasil validitas, terlihat seluruh butir item dinyatakan valid karena nilai r-Korelasi > 0,361.

b. Variabel Pemasaran (X2)

(37)

Tabel 3.2. Uji Validitas Variabel Pemasaran No

urut

No Item

Valid r-Korelasi r-Tabel Kesimpulan

(1) (2) (3) (4) (5)

Dari hasil uji validitas, terlihat seluruh butir item dinyatakan valid karena nilai r-Korelasi > 0,361.

c. Variabel Diversifikasi Produk (Y)

Berdasarkan kuesioner yang ada maka jumlah butir pertanyaan berjumlah 8 butir. Pengujian validitasdilakukan pada 30 responden. Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3. Uji Validitas Variabel Diversifikasi Produk No

urut

No Item

Valid r-Korelasi r-Tabel Kesimpulan

(38)

3.1.2. Uji Reliabilitas Instrument

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22 for windows. Menurut ghozali (2005) dalam ginting dan situmorang (2008:185), suatu konstruk atau variable dinyatakan reliable jika memberi nilai Cronbach’s Alpha> 0.60 atau nilai Cronbach’s Alpha > 0.80.

Hasil butir pertanyaan yang reliable berdasarkan variable bebas dan terikat, adalah sebagai berikut:

a. Variabel Pemahaman (X1)

Tabel 3.4. Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman No

(39)

b. Variabel Pemasaran (X2)

Tabel 3.5. Uji Reliabilitas Variabel Pemasaran No

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa seluruh item reliabilitas karena butir item-item tersebut memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,80. Dengan demikian variable pemasaran (X3) adalah reliable.

c. Variabel Diversifikasi Produk

Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Variabel Diversifikasi Produk No

(40)

3.2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala Likert jumlah pernyataan dalam kuesioner adalah 8 butir untuk variable (X1), 8 butir untuk variable (X2),

dan 8 butir untuk variable (Y), sehingga total pernyatan adalah 32 butir yang disebarkan kepada 30 orang petani salak di Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan.

3.2.1. Karakteristik Responden

3.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasrkan karakteristik jenis kelamin jumlah petani yang menjadi responden pada penelitian ini tidak seimbang antara jumlah pria dengan wanita seperi yang disajikan pada Tabel 4.7. selisih jumlah pria dengan wanita adalah 20 persen lebih banyak pria. Hal ini menunjukkan bahwa di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan lebih banyak pekerja laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari data dibawah ini.

Tabel 3.7. karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentasi

1 Laki-laki 18 Orang 60,00%

2 Perempuan 12 Orang 40,00%

Jumlah 30 Orang 100%

Sumber : hasil penelitian, 2015 (data diolah)

3.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

(41)

berwawasan. Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa responden yang berumur diatas 30.

Tabel 3.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah (orang) Persentasi

1 20 - 25 tahun 4 Orang 13,37

Sumber : hasil penelitian , 2015 (data diolah)

3.2.2. Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh pemahaman dan pemasaran terhadap diversifikasi produk di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Tabel 3.11.

No. Skala Pengukuran Skor

1 Iya 5

2 Sebagian Besar 4

3 Ragu-ragu 3

4 Sebagian Kecil 2

(42)

a. Variabel Pemahaman (X1)

Tabel 3.12. Deskripsi Mengenai Variabel Faktor pemahaman

Tanggapan

1. Dari 30 responden 73,33% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan mengerti tentang diversifikasi produk buah salak sedangkan 16,67% menyatakan ragu-ragu, 6,67% menyatakan sebagian besar, 3,33% menyatakan iya.

2. Dari 30 responden 43,33% menyatakan sebagian kecil bahwa dengan adanya diversifikasi produk hasil panen salak petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan bias meningkat sedangkan 33,33% menyatakan tidak, 13,33% menyatakan ragu-ragu, 10% menyatakan sebagian besar.

(43)

4. Dari 30 responden 66,67% menyatakan sebagian kecil bahwa jika menerapkan diversifikasi produk dapat meningkatkan pendapatan petani di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan sedangkan 20% menyatakan tidak, 10% menyatakan sebagian besar, 3,33% menyatakan ragu-ragu.

5. Dari 30 responden 73,33% menyatakan tidak bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan pernah mendapatkan sosialisasi tentang pemahaman diversifikasi produk buah salak sedangkan 13,33% Menyatakan sebagian kecil, 6,67% menyatakan iya, 3,33% menyatakan sebagian besar, 3,33% menyatakan ragu-ragu.

6. Dari 30 responden 70% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan pernah menerapkan diversifikasi produk buah salak sedangkan 23,33% menyatakan ragu-ragu, 6,67% menyatakan tidak.

7. Dari 30 responden 73,33% menyatakan sebagian kecil bahwa diversdifikasi memerlukan tenaga ahli sedangkan 20% menyatkan ragu-ragu, 6,67% menyatakan sebagian besar.

(44)

b. Variabel Pemasaran (X2)

Tabel 3.13. Deskripsi Mengenai Variabel Faktor pemasaran

Tanggapan diversifikasi produk setara dengan buah salak sedangkan 26,67% menyatakan ragu-ragu , 20% menyatakan sebagian besar.

2. Dari 30 responden 46,67% menyatakan sebagian kecil bahwa diversifikasi produk lebih diminati dari pada buah salak sedangkan 40% menyatakan tidak, 13,33%.

3. Dari 30 responden 63,33% menyatakan sebagian kecil bahwa diversifikasi produk banyak diminati sedangkan 20% menyatakan tidak, 16,67% menyatakan ragu-ragu.

4. Dari 30 responden 63,33% menyatakan tidak bahwa tempat pemasaran diversifikasi produk sudah sangat banyak sedangkan30% menyatakan sebagian kecil, 6,67 menyatakan ragu-ragu.

(45)

lebih mahal dari pada buah salak sedangkan 40% menyatakan sebagian kecil, 6,67% menyatakan sebagian besar, 3,33% menyatakan iya.

6. Dari 30 responden 56,67% menyatakan sebagian kecil bahwa permintaan diversifikasi produk lebih besar dari pada buah salak sedangkan 33,33% menyatakan tidak, 10% menyatak ragu-ragu.

7. Dari 30 responden 56,67% menyatakan sebagian kecil bahwa promosi hasil diversifikasi produk sudah sangat membantu sedangkan 23,33% menyatakan ragu-ragu, 20% menyatakan sebagian besar.

8. Dari 30 responden 50% menyatakan sebagian kecil bahwa diversifikasi produk dapat bersaing dengan penjualan buah salak sedangkan 23,33% menyatakan tidak, 16,67% menyatakan ragu-ragu, 6,67% menyatakan sebagian besar, 3,33% menyatakan iya.

c. Variabel Diversifikasi Produk (X1)

Tabel 3.14. Deskripsi Mengenai Variabel Diversifikasi Produk

(46)

kata diversifikasi Produk sedangkan 33,33% menyatakan ragu-ragu, 30% menyatakan sebagian besar.

2. Dari 30 responden 66,67% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan memperhatukan peluang dilakukannya tumpang sari di lahan sedangkan 30% menyatakan ragu-ragu, 3,33% menyatakan sebagian besar.

3. Dari 30 responden 60% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan melakukan pengolahan hasil panen dengan perlakuan yang lain yang tidak biasa dilakukan petani salak lainnya sedangkan 26,67% menyatakan tidak, 10% menyatakan ragu-ragu, 3,33% menyatakan sebagian besar.

4. Dari 30 responden 56,67% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak pernah menyusub strategi dalam pencapaian hasil yang maksimum dalam penanaman lahan serta pengolahan hasil panen sedangkan 23,33% menyatakan ragu-ragu, 20% menyatakan tidak.

5. Dari 30 responden 50% menyatakan sebagian kecil bahwa petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan mengganti tanaman salak dengan tanaman lain sedangkan 43,33% menyatakan tidak, 6,66% menyatakan ragu-ragu.

(47)

7. Dari 30 responden 50% menyatakan ragu-ragu bahwa pernah menanam tanaman lain di lahan produksi salak sedangkan 36,67% menyatakan sebagian kecil, 13,33% menyatakan sebagian besar.

8. Dari 30 responden 53,33% menyatakan ragu-ragu bahwa petani salak menanam jenis tanaman yang sama (salak) untuk lahan yang berbeda sedangkan 23,33% menyatakan sebagian besar, 13,33% menyatakan iya, 10% menyatakan sebagian kecil

3.3. pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakam. Dalam penelitian ini, pengujian asumsi klasik ini dipergunakan untuk hipotesis.

3.3.1. Uji Normalitas

(48)

Pendekatan Grafik

Gambar 3.1 Charts

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal hal ini ditunjukkan distribusi data tidak condong ke kiri ataupun condong kekanan. Hasil uji normalitas dengan plot ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

(49)

Dari gambar 3.2 diatas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal karena titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannyaa mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian regresi linier dalam hal ini layak untuk digunakan.

3.4. Metode Analalisis

Untuk mencari persamaan regresi berganda, terlebih dahulu menghitung koefisien-koefisien regresi dengan mencari penggandaan suatu variable yang lain. Dengan koefisien-koefisien yang didapat dari perhitungan yang ada untuk perlakuan pertama pada rumusan masalah dan hipotesis.

3.4.1. Koefisien Determinan (R2)

Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi produk, maka dapat dipilih koefisien determinasi pada tabel 3.15

(50)

Dari tabel 3.15 diatas, didapat nilai koefisien R sebesar 0,573 yang berarti hubungan antara pemahaman, dan pemasaran terhadap diversifikasi produk berarti 57,3%. Artinya hubungannya erat.

Sedangkan untuk nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,329 yang berarti variabel pemahaman dan pemasaran tehadap diversifikasi produk berarti 32,9% dan sisanya 67.1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3.4.2 Uji Signifikan Serempak (Uji F)

Pengaruh variabel pemahaman dan pemasaran terhadap diversifikasi produk di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel 3.16 berikut:

Tabel 3.16 ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 130.171 2 65.086 6.611 .005a

Residual 265.829 27 9.846

Total 396.000 29

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: y

Hipotesis :

H0 : tidak ada pengaruh yang signifikansi antara pemahaman dan pemasaran

(51)

H1 : adanya pengaruh yang signifikan antara pemahaman dan pemasaran terhadap

diversifikasi produk di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kriteria pengujian :

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,611 sedangkan nilai

Ftabel sebesar 2,51061 pada tingkat kepercayaan 95% atau a = 5%. Dengan

demikian, nilai Fhitung > dari Ftabel (6,611 > 2,51061 ), maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel modal, pemahaman, dan pemasaran terhadap diversifikasi produk. Hal ini berarti apabila variabel pemasaran (X1), dan pemahaman (X2) secara

bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan diversifikasi produk (Y)

3.4.3. Uji Signifikan Parsial (Uji T)

(52)

Tabel 3.17 Coefficiens

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut :

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika sig penelitian ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Variabel pemahaman tidak ada pengaruh dan signifikan terhadap diversifikasi produk hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,066 > 0,05. Nilai ttabel

pada dk 27 dengan a = 5% adalah 2,51061. Dengan demikian didapat nilai thitung≤

ttabel (1,919 ≤ 2,51061 ) maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti walaupun ditingkatkan variabel pemahaman diversifikasi produk tidak akan meningkat.

Variabel pemasaran tidak ada pengaruh dan signifikan terhadap diversifikasi

produk hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,331 > 0,05. Nilai pada dk 26 dengan a = 5% adalah 2,05. Dengan demikian didapat nilai thitung ≤ ttabel 1,919 ≤ 2,51061 )

maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti walaupun ditingkatkan variabel

pemasaran diversifikasi produk tidak akan meningkat.

(53)

3.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda untuk penelitian ini sebagai berikut: Y= 11,906 + 0,258X1 + 0,169X2 + e

Pada persamaan di atas, dapat diketahui bahwa pemahaman (X1), dan

pemasaran (X2) mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi diversifikasi

produk (Y). Koefisien untuk variabel 0,258, hal ini berarti jika ditingkatkan variabel pemahaman sebesar satu satuan maka diversifikasi produk (Y) akan menurun sebesar 0,258 satuan.

Selanjutnya, koefisien untuk variabel pemasaran (X2) adalah 0,169 yang

artinya jika ditingkatkan variabel pemasaran (X2) sebesar satu satuan maka

diversifikasi produk (Y) akan meningkat sebesar 0,169 satuan

Pemaham (X1), dan pemasaran (X2) mempunyai koefisien regresi positif

(54)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.5. Pengenalan SPSS

SPSS ( Statistical package for service solution ) dibuat pada tahun 1968 oleh mahasiswa dari Standford University. SPSS pada awalnya merupakan salah satu paket program olah data statistik yang ditujukan untuk analisis data ilmu – ilmu sosial, yang dahulu bernama Statistical package for service solution. Seiring dengan perkembangannya, SPSS berubah nama sesuai dengan kebutuhannya. SPSS sudah mampu memproses data statistik pada berbagai bidang ilmu, baik ilmu sosial maupun non sosial. Penggunaan SPSS dimaksudkan untuk melakukan analisis dengan cepat.

4.5. Cara Mengaktifkan SPSS

Klik tombol start pada windows, kemudian klik program, lalu klik SPSS. Selain cara itu, program SPSS bisa diaktifkan melalui icon shortcut pada tampilan desktop.

(55)

4.5. Membuka Lembar Baru

Dari tampilan yang muncul pada saat membuka SPSS, pilih type in data untuk membuat data baru atau dari menu file, pilih new, maka akan muncul jendela editor, kemudian klik data.

Gambar 4.2. Tampilan Awal SPSS

Tampilan windows pada layar diatas dikenal dengan nama SPSS data editor. SPSS Data Editor terdiri atas 10 menu utama, yaitu :

1. File

2. Edit

3. View

4. Data

5. Transform

6. Analyze

7. Graph

8. Utilities

(56)

4.4. Menyusun Data

Menyusun data dalam SPSS sangat mudah, pada SPSS ada dua bentuk yang harus diperhatikan yakni data view dan variabel view. Data view adalah tempat memasukkan (input) data yang akan diamati/diteliti. Variabel view adalah tempat menetapkan variabel-variabel yang akan diamati.

4.4.1. Mengimput Data

1. Aktifkan jendela data dengan mengklik data view, yang terletak disudut kiri bawah jendela editor.

2. Data kemudian dimasukkan (input) ke dalam SPSS pada data view hasilnya akan terlihat sebagai berikut :

(57)

4.4.2. Mengubah Nama Variabel

Klik variabel view, yang terletak disebelah kiri bawah jendela editor, lalu lakukan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Name

Isi dengan nama atau singkatan variabel sesuai keinginan. 2. Type

Sesuaikan tipe data sesuai dengan apa yang diinginkan, jika data berupa angka, maka perintah yang diaktifkan adalah numeric. Namun jika data berupa huruf atau kata perintah yang diaktifkan adalah string.

3. Width

Namun jika data berupa huruf atau kata perintah yang diaktifkan adalah string, maka perlu diisi jumlah karakter huruf. Namun jika berupa angka maka dapat diabaikan.

4. Decimal

Jika data berupa perintah string, kotak decimal otomatis akan non-aktif. Namun jika data berupa perintah numeric, maka kotak kerja Decimal Place akan aktif. Isikan digit sesuai keinginan.

5. Label

Jika pada kotak kerja name yang diisi adalah singkatan, maka kepanjangan dari singkatan bisa diisi pada kotak kerja label ini.

6. Value

Kotak kerja ini sering diabaikan dalam SPSS 7. Missing

Jika data tidak memiliki nama maka dianggap hilang. Biasanya kotak kerja ini diabaikan dalam operasi SPSS.

8. Column

(58)

Digunakan untuk menentukan letak atau posisi pengisian data, bisa diganti left jika rat kiri, right jika rata kanan atau center jika diletakkan di tengah-tengah kolom

10.Measure

Digunakan untuk menentukan jenis data. Biasanya berupa scale, Nominal, Ordinal.

Gambar 4.4. Layar Kerja Variabel View

4.5. Cara Menguji Validitas dan Reliabilitas

Setelah data ditabulasikan, kemudian data diuji dengan program SPSS, langkah-langkah sebagai berikut:

(59)

Gambar 4.5. Langkah Uji Validitas dan Reliabilitas

(60)

3. Muncul kotak reliability Analysis: statistics, pilih (klik) descriptves for (item, scale, dan sccale if item delected), kemudian klik continue dan ok.

Gambar 4.7. Kotak Reliability Analysis : Mengklik Descriptives for

4. Kemudian dari proses diatas maka akan muncul output uji validitas dan reliabilitas.

5. Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah corrected item total correlation dan unntuk reliabilitas adalah cronbach’s alpha if item

deleted. Untuk validitas bandingan dengan r tabel dan untuk reliabilitas

bandingkan dengan nilai alpha diatas 0,06 atau 0,08.

4.6. Cara Menguji Normalitas

4.6.1. Pendekatan Grafik dan Plot

(61)

Gambar 4.8. Langkah Pengujian Normalitas dengan Pendekatan Grafik

2. kemudian tampil kotak linear regresion, pilih plot dan klik ok.

(62)

4.7. Cara menguji Regresi Linear Berganda

1. Masukkan data yang sudah ditabulasi dalam bentuk total nilai skor variabel. a. Pilih Analyze, kemudian pilih regression dan lilih Linear seperti gambar

berikut ini :

Gambar 4.10. Langkah Pengujian regresi linier

2. Setelah itu muncul tabel dibawah ini.

(63)

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data diversifikasi produk salak dengan kedua faktor yang mempengaruhinya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Diperoleh nilai koefisien r sebesar 0,573 yang berarti hubungan antara pemahaman, dan pemasaran terhadap diversifikasi produk berarti 57,3%. Artinya hubungannya erat.

2. hasil pengujian koefisien determinan (R2) diperoleh r sebesar 0,573. Hal ini menunjukkan tingkat korelasi pemahaman dan pemasaran terhadap diversifikasi adalah erat dan R square sebesar 0,329 atau 32,9%. Maksudnya bahwa pengaruh pemahaman dan pemasaran terhadap diversifikasi secara gabungan 32,9% sedangkan sisanya sebesar 67,1% dipengaruhi faktor lain. 3. hasil regresi linier berganda untuk penelitian ini didapat :

Y = 11,906 + 0,258X1 + 0,169X2

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa pemahaman (X1), dan

pemasaran (X2) mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi diversifikasi

(Y). Koefisien untuk X1 adalah 0,258, hal ini berarti jika ditingkatkan variabel

X1 sebesar satu satuan maka Y akan meningkat 0,258 satuan. Selanjutnya

koefisien variabel X2 adalah sebesar 0,169 artinya jika ditingkatkan variabel X2

sebesar satu satuan maka varibel Y akan meningkat sebesar 0,169 satuan. Selanjutnya koefisien. Dukungan X1 dan X2 mempunyai koefisien regresi

(64)

5.2 Saran

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Iswardono. 1981. Sekelumit Analisa Regresi dan Korelasi, Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Kusrini, M.kom. 2010. Sistem Pakar dan Aplikasi.andi punlisher. Indonesia. Sudjana. 2002. Metode Statistika, Edisi Keenam. Penerbit Tarsito. Bandung Algifari.1997. Analisis Regresi, Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Adiningsih,Sri. 1993. Statistik, Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Defenisi Variabel
Tabel 2.2
Table 2.3. Penggolongan Sampel Penelitian
Tabel 2.4 Interpretasi Koefisien Korelasi r
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengikut yang sudah secara resmi mendaftarkan diri menjadi anggota tetap lazim disebut warga tetap atau siswa tetap. Pengikut dalam kategori tetap diasumsikan telah memahami maksud

Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)

Penelietian mencakup empat perguruan tinggi Islam yaitu di UIN Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Wahid

Dengan melihat dari banyaknya drilling hazard pada formasi formasi yang akan di bor penulis menyarankan untuk menambahkan trayek tambahan pada perencanaan casing pada sumur X-9

K-01 Diisi nam a Anda dengan ejaan sesuai yang tercant um pada ijasah / surat ket erangan lain yang bersifat legal.. K-02 Diisi tem pat lahir Anda sesuai yang t ercantum

Salah satu program pemberantasan demam berdarah oleh Puskesmas adalah pemantauan jentik berkala (PJB) yang dilakukan 4 kali dalam setahun.. Selain itu juga ada program lain

Grammatical competence is the knowledge of the language code (grammatical rules, vocabulary, pronunciation, spelling, etc), sociolinguistic competence is the mastery

ini, penulis melakukan pengujian aplikasi secara mandiri dengan melakukan percobaan masuk ke Animasi yang penulis rancang dan berperan sebagai pengguna dan