• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSENTRASI JUS BUAH NANAS (Ananas comosus L.Mer) DAN LAMA PELAYUAN SUSU KAMBINGTERHADAP KUALITAS DANGKE SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSENTRASI JUS BUAH NANAS (Ananas comosus L.Mer) DAN LAMA PELAYUAN SUSU KAMBINGTERHADAP KUALITAS DANGKE SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KONSENTRASI JUS BUAH NANAS (Ananas comosus L.Mer) DAN LAMA PELAYUAN SUSU KAMBINGTERHADAP KUALITAS DANGKE SEBAGAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII

SKRIPSI

Disusun Oleh :

FATHIAH

09330017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PENGARUH KONSENTRASI JUS BUAH NANAS

(Ananas comosus L. Mer ) DAN LAMA PELAYUAN SUSU KAMBING TERHADAP KUALITAS DANGKE SEBAGAI PERENCANAAN

PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XII

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

FATHIAH

09330017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah Menciptakan (1), Dia Telah

menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha

pemurah (3), Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4), Dia mengajar

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”

( Terjemahan Q.S Al-ALAQ 1-5 )

“ALLAH SWT telah menyebar benih kesuksesan dalam tempat dan waktu yang tepat, ketika suatu saat kita akan membutuhkan kesuksesan hidup dalam diri kita menunggu bersemi, tumbuh dan berkembang dengan jalan usaha serta do’a yang

sering berjalan dalam perjuangan kita”

STUDENT TODAY LEADER TOMORROW

(Fathiah)

Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan

dengan semangat keikhlasan, kesabaran, keringat, tetesan air mata dan untaian do’a – do’a ini kepada :

Kedua orangtuaku

Ibunda Suarni dan Ayahanda Rahmat.D sebagai wujud tanda baktiku karena beliau yang selalu memberikan segala dukungan baik materiil maupun spiritual hingga aku bisa menyelesaikan tugas akhir inidansebagai buktikesuksesankuliahanakndayangtelahdibesarkandengantetesan

keringatdan usaha yang takkenalwaktu, sertado’a yang tiadak

hentinyamengiringisetiaplangkahku... Keluarga Besarku di Kampung Halaman Pasui dan keluargabesar Perpustakaan Mesjid

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Syukuralhamdulilahpenulispanjatkankehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkanberkah, rahmat, taufik, hidayahdaninayah-Nya sehinggapenulismampumenyelesaikantugasAkhirskripsisebagaisyaratuntukmemp

erolehgelarSarjanaPendidikanBiologi di

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasMuhammadiyah Malang

denganjudul“Pengaruh Konsentrasi Jus Buah Nanas (Ananas comosus L. Mer ) dan Lama Pelayuan Susu Kambing Terhadap Kualitas Dangke Sebagai Perencanaan Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII”

Penulisanskripsiinitidakakanterselesaikandenganbaiktanpaadanyabantuan,

2. IbuDra. Sri Wahyuni, M.KesselakuKetua Program StudiPendidikanBiologiUniversitasMuhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Roro Eko Susestyarini, M.Si, selakupembimbing I yang telahmeluangkanwaktuuntukmemberikanbimbingan, petunjukserta saran yang sangatberhargadalammenyusunskripsiinidanbapak Dr. Poncojari

Wahyono, M.Kesselakupembimbing II yang

denganpenuhkesabaranmemberikanbimbingankepadapenulishinggadapatm enyelesaikanskripsiinidenganbaik.

4. AyahandaRahmat. D, IbundaSuarni, Nenek Djari, dan seluruh keluarga besar saya di Pasui yang telahmemberikandukungan, do’adansemangattiadaputus-putusnyakepadasaya.

(8)

viii

6. Bapak Dr. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku dosen wali yang selalu memberi semangat dan bimbingan.

7. BapakdanIbudosenProgram Studi

PendidikanBiologiUniversitasMuhammadiyah Malang yang telahmemberikanbekalilmudanpengetahuan.

8. Keluarga besarPerpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya bapak H. Harry Widjaja dan rekan-rekan parttime yang telahbanyakmembantudan memberikan semangat.

9. Sahabat-sahabatbaikkuyang tercinta Bunda,Kakak,Syasha, Dedi, Ridwandanseluruh keluarga Bionciaterimakasihbanyakatasdukungan kalian, menerima keluh dan kesah saya selama proses pengerjaan skripsi dan maafa saya seringmerepotkan kalian selamaini.

Semoga Allah senantiasamembalasamalbaik yang telahkalian

diberikankepadasaya, Amin.

Penulismenyadaribahwaskripsiinimasihjauhdarisempurna, olehkarenaitukritikdan saran sangatpenulisharapkan demi kesempurnaanskripsiini. Semogaskripsiinibermanfaatbagipenuliskhususnyadanpembacapadaumumnya. Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Malang, 24 Januari 2014 Penulis,

(9)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

2.1.1 Definisi Dangke ... 11

2.1.2 Kandungan Gizi dan Manfaat Dangke ... 12

2.2 Susu ... 14

2.2.1 Definisi Susu ... 14

2.2.2 Komposisi Susu ... 14

2.2.3 Jenis dan Varietas Pengolahan Susu ... 20

(10)

x

2.3.1 Kandungan Gizi dan Manfaat Susu Kambing ... 25

2.3.2 Syarat dan Mutu Susu Kambing ... 26

2.4 Pengaruh Lama Pelayuan Susu ... 29

2.5 Proses Pembuatan Dangke... 30

2.6 Buah Nanas ... 32

2.6.1 Klasifikasi Buah Nanas ... 32

2.6.2 Jenis Buah Nanas ... 33

2.6.3 Indeks Kematanngan Buah Nanas ... 33

2.6.4 Kandungan Gizi dan mAnfaat Buah Nanas ... 34

2.7 Pengaruh Penggunaan Buah Nanas ... 37

2.8 Sumber Belajar ... 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 49

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

3.3 Populasi dan Sampel ... 49

3.3.1 Populasi ... 49

3.3.2 Sampel ... 50

3.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel ... 50

3.4 Variabel Penelitian ... 50

3.4.1 Variabel Bebas ... 50

3.42 Variabel Terikat ... 51

3.4.3 Variabel Kontrol ... 51

(11)

xi

3.6 Prosedur Penelitian ... 52

3.6.1 Tahap Persiapan ... 52

3.6.1.1 Persiapan Alat ... 52

3.6.1.2 Perisapan Bahan... 52

3.6.1.3 Pembuatan Jus Buah Nanas ... 53

3.6.2 Tahap Pelaksaan ... 54

3.6.2.1 Tahap Pembuatan Dangke ... 54

3.7 Rancangan Percobaan ... 55

3.8 Tahap Pengamatan dan Pengujian ... 56

3.9 Prosedur Analisis ... 57

3.12PemanfaatHasilPenelitianSebagai Perecanaan Pembelajaran ... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 69

4.2 Hasil Analisis Data ... 73

4.2.1 Hasil Analisis Data Kadar ProteinDangke ... 73

4.2.2 Hasil Analisis Data Kadar Lemak Dangke ... 76

4.2.2 Hasil Analisis Uji Organoleptik Warna ... 79

4.2.3 Hasil Analisis Uji Organoleptik Aroma ... 82

4.2.4 Hasil Analisis Uji Organoleptik Rasa ... 84

4.2.5 Hasil Analisis Uji Organoleptik Tekstur ... 87

(12)

xii

4.3 Pembahasan ... 91

4.3.1 PengaruhPenambahan JusBuah Nanas (Ananas comosus L.Mer) dan Lama Pelayuan Susu Kambing TerhadapKadar Protein, Kadar Lemak dan Uji Organoleptik Pada Dangke ... 91

4.3.1.1 Kadar Protein ... 92

4.3.1.2 Kadar Lemak ... 94

4.3.1.3 Hasil Uji Organoleptik ... 96

4.3.1.3.1 Uji Organoleptik Warna ... 96

4.3.1.3.2 Uji Organoleptik Aroma... 98

4.3.1.3.3 Uji Organoleptik Rasa ... 99

4.3.1.3.4 Uji Organoleptk Tesktur... 101

4.3.1.3.5 Perencanaan Pembelajaran ... 102

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran ... 114

DAFTRA PUSTAKA ... 115

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 KandunganZatGiziDangke ... 12

Tabel 2.2 KomposisiKamiaDangkedenganProdukSejenis ... 13

Tabel 2.3 KomposisiAsamLemakpadaSusu ... 16

Tabel 2.4 Asam Amino EnsensialdalamKasiendanWhyeKering ... 18

Tabel 2.5 Komposisi Kimia Susu ... 19

Tabel 2.6 SyaratMutuSusu Segar ... 20

Tabel 2.7 KandunganNutrisi Dali ... 23

Tabel 2.8 KarakteristikSusu Segar dariKambing PE, SaanendanPersilangan PE- Saanen ... 25

Tabel 2.9 KomposisiZatGiziSusuKambingdenganSusuSapi ... 26

Tabel 2.10 KandunganGiziSusuHewanTernak ... 26

Tabel 2.11 PenggolonganKualitasSusuKambing Segar BerdasarkanKarakteristiknya ... 28

Tabel 2.12 KandunganGiziBuah Nanas Segar tiap 100 gram Bahan ... 35

Tabel 2.13 KandunganGizidari Nanas Menurut BPPHP ... 37

Tabel 2.14 KandunganBromelianDalamBuah Nanas ... 39

Tabel 2.15 KlasifikasiSumberBelajar... 45

Tabel 3.1 RancanganAcakKelompok (RAK) dengan 36 Kombinasi... 56

Tabel 3.2 UjiOrganoleptik ... 59

Tabel 3.3 Tabel Data HasilPengamatan ... 60

Tabe 3.4 UjiNormalitas ... 62

Tabel 3.5 UjiBarlett ... 63

Tabel 3.6 AnavaFaktorialDuaJalur... 66

Tabel 3.7 Uji BNT ... 67

Tabel 4.1 Ringkasan Data Kadar Protein dan Kadar LemakDangke ... 70

Tabel 4.2 Ringkasan Data NilaiUjiOganoleptik... 72

Tabel 4.3 HasilAnalisis Varian DuaArahTerhadapKualitasDangek ... 74

(14)

xiv

Tabel 4.5 HasilAnalisis Varian DuaArahTerhadapKualitasDangke ... 77

Tabel 4.6 HasilUji BNT Kadar LemakpadaTarafSignifikan 5% ... 78

Tabel 4.7 HasilAnalisisVariansDuaArahTerhadapKualitasDangke ... 80

Tabel 4.8 HasilUji BNT Warna pad TarafSignifikan 5% ... 81

Tabel 4.9 HasilVariansDuaArahPadaKualitasDangke ... 83

Tabel 4.10 HasilUji BNT Aroma PadaTarafSiginifikan 5% ... 84

Tabel 4.11 HasilAnalisisVariansFaktorialDuaArahpadaKualitasDangke ... 86

Tabel 4.12 HasilUji BNT Rasa padaTarafSignifikan 5% ... 86

Tabel 4.13 Hasil Analisis Varian FaktorialDuaArahpadaKualiatasDangke ... 88

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar2.1 DiagramAlurPengolahanDangke ... 32

Gambar2.2 ProdukDangkeUsaiCetakdanSiapKemas ... 32

Gambar 2.3 Buah Nanas (Ananas comosus L.Mer) ... 32

Gambar 3.1 Diagram Alur Pembuatan Jus Buah Nanas ... 53

Gambar 3.2 Diagram Alur pembuatan Dangke... 54

Gambar 3.3 Diagram Alur Uji protein ... 57

(16)

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 4. 1 Kadar Protein ... 93

Grafik 4. 2 Kadar Lemak ... 94

Grafik 4. 3 Uji Organoleptik Warna ... 96

Grafik 4. 4 Uji Organoleptik Aroma ... 98

Grafik 4. 5 Uji Organoleptik Rasa ... 99

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Kadar Protein Dangke ... 118

Lampiran 2 Hasil Uji Kadar Lemak Dangke ... 127

Lampiran 3 Hasil Uji Organoleptik Warna Pada Dangke ... 136

Lampiran 4 Hasil Uji Organoleptik Aroma Pada Dangke ... 150

Lampiran 5 Hasil Uji Organoleptik Rasa Pada Dangke... 162

Lampiran 6 Hasil Uji Organoleptik Tekstur Pada Dangke ... 174

Lampiran 7 Silabus ... 187

Lampiran 8 RPP ... 190

Lampiran 9 Foto Dokumentasi... 193

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Andry . D, 2003. Manfaat Limbah Nanas Dalam Pembuatan Tempe. UPM PASTI

Universitas Atmajaya Bandung.

Anonim, 2010. Potensi Peternakan Kabupaten Enrekang. Situs resmi Pemerintah Kabupaten Enrekang. http://www.enrekang.go.id/enrekang /index.php? option= com_content&task=view&id=53&Itemid=130.

Anon, 2000.Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS, www.warintek.go.id,Tanggal 14 Mei 2013.

Bakar Abu, et.al, 2005. Mutu Susu Karamel AsalSusu Pecah Selama Penyimpanan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian. Bogor. Jurusan Peternakan Universitas Djuanda.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2011. SNI 01-3141. Metode Pengujian Susu Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Buckle et al., 1987. lmu Pangan.Terjemahan Hari Purnomo. Jakarta: UI-Press.

Edelweys Naftika, 2013. Karakteristik Kimiawi Susu Sapi Perah Friesian Holstein (Fh) Yang Diberikan Pakan Komplit Berbasis Limbah Bahan Baku Lokal Berupa Limbah Sayur. Skripsi. Program Studi Produksi Ternak. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar

Guntiawati. I. 2007. Pengaruh Konsentrasi Starter Tehadap Kualitas Yoghurt Susu Kambing. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Juruasan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang

Hatta Wahniyathi, 2013. Survei potensi pengembangan dangke susu sapi sebagai alternatif dangke susu kerbau di kabupaten enrekang, Sulawesi selatan. Disertasi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Herlina, 2002. Pengembangan Sumber Belajar. Yogjakarta .

Isyanah Fitrah, 2012. Studi Tingkat Higiene dan Cemaran Bakteri Salmonella sp Pada Pembuatan Dangke Susu Sapi Di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

(19)

xix

Ipteknet, 2005. TanamanObat Indonesia.(Online)http://www.Iptek.netr.id/ind/pd-tanobat/view.php?mnu=2&id=242#. tangggal 14 Mei 2013.

Iyus Prayoga, 2011.Pengolahan Susu Kambing. Diktat Kuliah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Japan International Cooperation Agency [JICA], 2009. Laporan Hasil Kegiatan: Identifikasi dan Kajian Komoditi Utama Propinsi Sulawesi Selatan: Komoditas Susu. JICA dan UNHAS. Makassar.

Kasmiati. 1997. Pengaruh penambahan garam dapur dan lama perendaman terhadap daya tahan dangke selama penyimpanan. Skripsi. Makassar: UNM.

Kimnar, S. 2006. Pengaruh Penambahan Zat Papain Terhadap Pembuatan Keju dari Susu Kambing. Skripsi. (Online) http://www.S-Kim0607287/chapter2.pdf/PembuatanKeju. Tanggal 14 Mei 2013.

Kurniawati Titik, 2005. Pengaruh Penambahan Ekstrak Bonggo Nanas (Ananas comosus L.Mer) TerhadapPercepatan Fermentasi, Kandungan Protein dan OrganoleptikTempe Kedelai (Glycine max L.). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Legowo. M.A, 2002. Sifat Kimiawi, Fisik, Dan Mikrobiologi Susu. Diktat Kuliah. Program Studi Teknologi Hasil Ternak. Fakutas Peternakan. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang.

Mariani, 2010. Pengaruh Pemberian Kefir Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Mirdhayati Irdha, et,al. 2008. Mutu Susu Segar Di Upt Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Peternakan Vol 5 No 1. Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.

Mulyono Puji, 2000.Pengelolaan Pusat Sumber Belajar Di Perguruan Tinggi. (Online) http://www.Sumberbelajar.ed/, Diaskes 12 Sepetember 2013

Nurjanah, 2006. Pembuatan Tablet Hisap Susu Kambing Dengan Metode Granulasi Basah. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(20)

xx

Resnawati Heti, 2008. Kualitas Susu Pada Berbagai Pengolahan dan Penyimpanan.Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas – 2020. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Bogor.

Ridwan Muhammad, 2005. Strategi pengembangan “dangke” sebagai produk unggulan lokal di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tanggal 14 Mei 2013.

Rizky Permata Anggraini dkk, 2013. Pengaruh Level Enzim Bromelin Dari Nanas Masak Dalam Pembuatan Tahu Susu Terhadap Rendemen Dan Kekenyalan Tahu Susu.Jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): 507 - 513, Juli 2013. Fakultas Peternakan. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Rofieq, A. 2001. Metodologi Penelitian. UMM Press. Malang.

Sari Tanjung. P, 2009. Pengaruh Kemasan Terhadap Kualitas Dadih Susu Sapi Selama Penyimpanan. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Sarwono, B. 2007. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya

Sumarmono Juni, et.al. 2010. Komposisi Dan Processability Susu Kambing Peranakan Etawah. Jurtnal. Fakultas Perternakan. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.

Sutrisno, 2003. Pengaruh Konsentrasi Bahan Penggumpal Alami Dari Ekstrak Buah Pepaya Dan Nanas Serta Lama Pelayuan Susu Terhadap Mutu Tahu Susu. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.

Puguh Arif Wibowo dkk, 2013. Kajian Total Solid (Ts) Dan Solid Non Fat (Snf) Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Pada Satu Periode Laktasi. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):214-221, April 2013. Fakultas Peternakan. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Winarno, 1995. Kimia Pangan. PT gramedia. Jakarta.

Yuniwati et.al, 2008. Menggunakan Enzim Papain Sebagai Bahan Penggumpal Alami pada Pembuatan Dangke. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Zainuddin, 2000. Pusat Sumber Belajar. Jakarta: Depdikbud.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin

meningkat dalam pengolahan hasil ternak khususnya pengolahan susu

menyebabkan peningkatan produksi susu yang cepat, tetapi peningkatan produksi

susu belum dapat diimbangi dengan dengan kelancaran pemasarannya. Hal itu

disebabkan masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum terbiasa minum

susu mempunyai standar kualitas susu sendiri sehingga susu dari peternak yang

tidak memenuhi persyaratan sesuai standar akan ditolak (Sutrisno, 2003).

Susu yang tidak memenuhi standar dan ditolak disebut susu layu. Susu

layu terjadi sampai fase pangasaman yakni susu yang telah dilayukan selama 8

jam, fase sebelumnya disebut fase germisida. Fase germisida adalah fase di mana

susu habis diperah mengandung bakteri dalam jumlah yang tetap, bahkan

minimum. Proses ini terjadi karena dalam susu terdapat zat yang bersifat

bakteriophage, zat tersebut sebenarnya terdapat pada kambing, karena proses

pemerahan maka zat tersebut masuk ke dalam susu yang bersifat bacteriophage.

Zat ini merupakan zat yang tidak stabil dalam kondisi panas. Fase germisida

lamanya tidak tetap tergantung lingkungan tempat penyimpanan susu, semakin

tinggi suhu udara kamar periode ini semakin pendek. Di Indonesia periode

germisida berlangsung 6 sampai 8 jam. Fase germisida berakhir maka susu

mengalami fase pengemasan (layu) yaitu bakteri akan mulai berkembang biak

(22)

2

asam laktat, maka keadaan susu menjadi asam, baik bau maupun rasanya

(Sutrisno, 2003).

Susu mengandung protein berupa kasein yang dapat mengalami

penggumpalan. Penggumpalan susu dalam proses pembuatan tahu susu dapat

dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan asam, enzim proteolitik, dan

alkohol serta dapat dipercepat dengan pemanasan. Bahan penggumpal yang sering

digunakan oleh para pengrajin tahu antara lain adalah kalsium fosfat (batu tahu),

larutan asam cuka dan whey tahu, sedangkan bahan penggumpal alami yang

berasal dari ekstrak buah pepaya dan nanas masih jarang digunakan dalam

pembuatan tahu, padahal bahan penggumpal sangat berpengaruh terhadap

sifat-sifat dan mutu tahu (Sutrisno, 2003).

Susu kambing adalah susu yang diperoleh dengan jalan pemerahan seekor

kambing perah yang hasilnya berupa susu segar murni tanpa dicampur, dikurangi,

atau ditambah sesuatu. Susu kambing murni rasanya enak, sedikit manis,

berlemak dan kandungan gizi yang lebih unggul dibandingkan dengan susu sapi

(Sarwono, 2007). susu kambing menjadi di Australia merupakan salah satu

alternatif karena kemampuannya dapat menggantikan Air Susu Ibu (ASI).

Keistimewaan lain yang dimiliki oleh susu kambing adalah kandungan protein

serta lemak yang lebih mudah dicerna daripada susu sapi.

Berbeda dengan susu sapi, susu kambing tidak mengandung aglutinin.

Akibatnya globula lemak susu kambing tidak mengalami klusterisasi sehingga

lebih mudah dicerna. Susu kambing mengandung kadar laktosa yang lebih rendah

(23)

3

orang yang mengalami intoleransi laktosa (Setiawan dan Tanius 2002).

Diversifikasi atau penganekaragaman produk susu selain sebagai upaya dalam

meningkatkan konsumsi gizi masyarakat dengan daya tarik keragaman produk,

diversifikasi juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan keragaman produk

sehingga dapat mengatasi masalah pengangkutan dan penyimpanan produk.

Dangke suatu produk tradisional yang berasal dari Kabupaten Enrekang

merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk olahan susu yang diminati,

khususnya di kalangan masyarakat Sulawesi selatan (Fitrah, 2012).

Dangke adalah salah satu produk olahan susu khas Indonesia yang dibuat

secara tradisional oleh masyarakat di Kabupaten Enrekang Sulawesi-selatan.

Produk ini dihasilkan melalui pemanasan susu segar yang ditambahkan larutan

getah pepaya sehingga susu membentuk gumpalan (curd) dan cairan (whey). Curd

dan whey kemudian dipisahkan dengan tempurung kelapa lalu dibungkus dengan

daun pisang dan siap dikonsumsi (Wahniyathi, 2013).

Pembuatan Dangke selama ini menggunakan bahan penggumpal alami

yakni ekstrak daun pepaya manum kendala yang terjadi terhadap pengusaha

Dangke yakni pertumbuhan tanaman pepaya tidak sebanding dengan produksi

Dangke dan permintaan pesanan dari konsumen Dangke yang semakin bertambah

sedangkan pertumbuhan tanaman nanas di wilayah Enrekang cukup banyak akan

tetapi masyarakat setempat kurang memberikan perhatian untuk

memanfaatkannya sebagai bahan penggumpal alami. Seperti yang diketahui

bahwa nanas memiliki enzim bromelin yang berfungsi sebagai bahan penggumpal

(24)

4

penggumpal alami yang mereka kenal banyak macamnya antara lain ekstrak daun

pepaya, ekstrak buah nanas, ekstrak daun sisal dan tekokak. Namun penggunaan

bahan alami sebagai bahan penggumpal saat ini yang digunakan hanya dua

macam yaitu ekstrak daun pepaya dan ekstrak buah nanas.

Hasil penelitian Muhammad (2005) menunjukkan bahwa terdapat delapan

atribut yang menjadi pertimbangan utama dan sekaligus menjadi parameter

konsumen dalam menilai produk Dangke mana yang lebih baik dibandingkan

dengan lainnya. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa konsumen Dangke

di Kabupaten Enrekang masih merupakan konsumen konvensional dengan

pandangan utama dalam mengonsumsi suatu produk terfokus pada atribut yang

menjadi karakteristik utama berupa aroma, rasa, dan harga, sementara atribut

lainnya masih dianggap sebagai pelengkap.

Daya simpan Dangke pada suhu ruang yang relatif sangat pendek, Dangke

paling tidak dapat bertahan hingga sore saat dijual di pasar, bahkan dalam

beberapa jam saja bagian permukaan Dangke sudah mulai nampak kekuningan.

Penyimpanan pada suhu dingin dapat bertahan hingga 5 (lima) hari (Anonim,

2010), dan hingga kurang lebih 21 hari pada suhu beku (JICA, 2009).

Buah nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu tanaman yang banyak

diusahakan petani di Indonesia, terutama di Daerah Sumatera dan Jawa. Tiap

tahun produksinya terus meningkat. Pada tahun 2005 produksi nanas di Indonesia

mencapai 925.082 ton dan 1.427,781 ton pada tahun 2006 (Biro Pusat Statistik,

(25)

5

Buah nanas memiliki kandungan zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia

antara lain vitamin A dan C, Kalsium , fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,

dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelin. Enzim bromelin berkhasiat sebagai anti

radang, membatu melunakkan makanan di lambung dan menghambat

pertumbuhan sel kanker (Ipteknet, 2005). Enzim bromelin terdapat dalam semua

jaringan tanaman nanas. Sekitar setengah dari protein dalam nanas mengandung

protase bromelin. Dari berbagai jenis buah, nanas merupakan protase dengan

konsentrasi tinggi dalam buah yang masak. Meneurut Donal. K.T (dalam

Wuryanti, 2006) Fungsi bromelin mirip dengan papain sebagai pemecah protein.

Buah nanas memiliki warna buah yang cepat sekali berubah oleh pengaruh

fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur)

sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk

memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi

berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain

seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Sari buah lebih mudah untuk dicerna dan

lebih tahan lama. Kualitas sari buah setara dengan kualitas buahnya. Beberapa

penentu kualitas adalah kekentalan, kekeruhan, dan kadar padatan terlautnya.

Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu: sari buah encer (dapat

langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging

buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir (Anon, 2000).

Pada penelitian tentang pengolahan Dali (makanan khas Sumatera Utara)

dengan menggunakan ekstrak buah nanas sebagai bahan penggumpal

(26)

6

yang dipakai responden sebanyak 28 ml untuk 500 ml susu kerbau atau setara

dengan 5,6% dari volume susu. hasil yang diperoleh yakni kadar air (76, 94%),

protein (7, 29%) dan lemak (11, 65%).

Sutrisno (2003) dari hasil penelitiannya tentang pembuatan tahu susu

mengungkapkan bahwa semakin besar konsentrasi bahan penggumpal alami

(ekstrak pepaya dan ekstrak nanas) maka semakin besar kadar protein terlarut,

kadar lemak, kadar abu, dan kadar air tahu susu sedangkan semakin lama

pelayuan susu semakin rendah kadar lemak tahu susu. Konsentrasi bahan

penggumpal alami dari ekstrak buah nanas yang optimal adalah 2 % dan lama

pelayuan susu yang optimal adalah 6 jam.

Yuniwati et.al, (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat

konsentrasi Enzim papain yang digunakan sampai 0,4% menghasilkan kadar

protein. Dangke yang dihasilkan dan digunakan konsentrasi Enzim papain

tersebut 0,4% kadar protein akan menurun. Selain itu semakin tinggi suhu

penambahan enzim papain 600C maka dihasilkan kadar protein yang tinggi pula.

Marzoeki, (1978) dalam penelitiannya mengungkapkan kandungan protein dan

lemak pada Dangke dengan menggunakan ekstrak daun pepaya memiliki

kandungan yang tinggi protein (33,46%), lemak (17,0%) dan kadar air yang

dihasilkan sebanyak (47,67%). Menurut Winarno dalam Hatta W (2013) kadar

bahan makan dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, cita rasa, kesegaran dan

penerimaan konsumen (accountability).

Dasar pemikiran penggunaan bahan penggumpal alami dari ekstrak pepaya

(27)

7

segi kesehatan, tahu yang dibuat dari bahan penggumpal alami diharapkan

mempunyai kelebihan yakni rasa yang tidak asam, pori-pori kecil halus dan

kenampakan tekstur yang kompak (Hou et.al., dalam Sutrisno, 2003). Hal ini

karena ekstrak buah nanas mengandung enzim bromelin (Moore dan Caygill,

dalam Sutrisno, 2003).

Association of Education and Communication Technology (AECT), 2000

mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang

berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan oleh siswa dalam belajar

baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam

mencapai tujuan belajar. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber belajar

biologi siswa SMA XI dalam Bab Bioteknologi pada materi penerapan

bioteknologi dalam bidang pangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Konsentrasi Jus Buah Nanas (Ananas comosus L. Mer ) dan Lama Pelayuan Susu Kambing terhadap Kualitas Dangke sebagai Perencanaan Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dilakukan

penelitian dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh konsentrasi jus buah nanas (Ananas comosus L.

Mer) 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% dan lama pelayuan susu kambing 6 jam, 7

jam dan 8 jam pada pembuatan Dangke terhadap kadar lemak, protein, dan uji

(28)

8

2. Pada konsentrasi jus buah nanas (Ananas comosus L. Mer) dan lama pelayuan

susu kambing berapakah kadar protein, lemak, dan uji organoleptik optimum

dapat diperoleh hasil yang baik?

3. Bagaimanakah memanfaatkan proses dan hasil penelitian sebagai perencanaan

pembelajaran biologi siswa SMA kelas XII?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengaruh konsentrasi jus buah nanas

(Ananas comosus L.Mer) 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% dan lama pelayuan

susu kambing 6 jam, 7 jam dan 8 jam pada pembuatan Dangke terhadap kadar

lemak, protein dan uji organoleptik.

2. Untuk mengetahui pada konsentrasi jus buah nanas (Ananas comosus L. Mer)

dan lama pelayuan susu kambing berapakah kadar lemak, protein, dan uji

organoleptik optimum dapat diperoleh hasil yang baik.

3. Untuk memanfaatkan proses dan hasil penelitian sebagai perencanaan

pembelajaran biologi siswa SMA kelas XII pada materi bioteknologi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan sumbangan bagi kemajuan

dalam bidang biologi dan teknologi, khususnya biokimia pangan dan tehnik

(29)

9

2. Manfaat praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahan kualaitas dari produk

Dangke baik dari segi nilai ekonomis hingga kandungan gizi yang dihasilkan.

3. Manfaat Bagi Masyrakat

Penelitian ini memberikan sumbangan kepada masyarakat pada umumnya

khususnya masyarkat Kabupaten Enrekang Sulawesi selatan dan pengusaha

Dangke bahwa buah nanas (Ananas comosus L. Mer) dapat digunakan sebagai

bahan alternatif penggumpal dalm pembuatan Dangke dan untuk mengurangi

kendala dalam memproduksi Dangke

1.5. Batasan Masalah Penelitian

Beberapa batasan yang digunakan agar penelitian tidak terlalu melebar

adalah sebagai berikut :

1. Susu yang digunakan Susu Kambing dengan kualitas bagus.

2. Buah nanas yang dipakai dari nanas jenis Cayenne yaitu jenis yang banyak

dibudidayakan di Indonesia, dengan tingkat kematangan indeks-5 yaitu

hampir 50% matang, pada indeks ini nanas masih terasa agak asam dan juga

pada indeks ini nanas banyak dikonsumsi untuk berbagai keperluan rumah

tangga maupun industri sehingga limbahnya bisa dimanfaatkan.

3. Pembuatan penggumpal alami untuk susu kambing yaitu buah nanas

dibanding air dengan perbandingan 1:10, 1:15, 1:20, 1:25, 1:30 (100 ml : 100

(30)

10

4. Lama pelayuan susu kambing yakni 6, 7 dan 8 jam, lama pelayuan susu ini

tidak sesuai dengan kebiasaan oleh para pembuat Dangke di Kabupaten

Enrekang Sulawesi selatan.

5. Kandungan Dangke yang akan diteliti adalah kadar lemak, protein pada

berbagai perlakuan.

6. Uji organoleptik yang akan di uji meliputi rasa, warna, tekstur, dan mutu

Referensi

Dokumen terkait

(2012), sillä jo ryhmätilanteen perusluonteen vuoksi kaikki tiimin jäsenet eivät voi olla äänessä yhtä aikaa, vaan heidän on odotettava vuoroaan. Tämä on

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukkan gerakan sepak mula dengan benar. Walaupun ada sebagian kecil siswa yang belum dapat menunjukkan gerakan guling depan

bahwa transaksi hubungan istimewa yang di ukur menggunakan variabel piutang hubungan istimewa dan hutang hubungan istimewa berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak

Objektif kajian ini adalah untuk membincangkan isu bahasa dalam kalangan peserta warga Jepun yang menyertai program Malaysia My Second Home (MM2H).. Metodologi kajian yang

Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Emisi gas buang dari 38 kapal dalam katagori 21-25 gross tonnage dan 5 kapal dalam

Populasi pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan (perawat/bidan) di Puskesmas Pancur Batu yang mengikuti pelatihan Basic Life Support (BLS) yang diselenggarakan

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Desember 2006 sampai September 2007 (lapangan) yang dilanjutkan dengan analisis tanah di laboratorium adalah