SKRIPSI
PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP MINAT DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA
UTARA)
OLEH
Dina Mutiara 110503110
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)”. Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan praturan yang berla ku.
Medan, Agustus 2015
STUDENTS PERCEPTION OF ACCOUNTING DEPARTMENT OF INTEREST IN SELECTING CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANTS
(CASE STUDY ON STUDENTS FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY NORTH SUMATRA AND
FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS ISLAM ISLAMIC STATE
UNIVERSITY NORTH SUMATRA)
ABSTRACT
This study aims to determine the perceptions of students majoring in accounting for choosing a career as a public accountant. Perception of students in this study were measured with variable intensity in the course of learning, personality, consideration of the labor market, working environment, professional training.
Data collection is done by distributing questionnaires to accounting students of the University of North Sumatra and sharia accounting students department at State Islamic University of North Sumatra. The sample used was 131 respondents. Analysis of the data in this study using independent t -test is levene test with SPSS version 17. Results of the analysis showed no differences in perceptions of students majoring in accounting regarding career choice in terms of the working environment there are different perceptions of student outcome. While looking at the intensity of learning in the lectur , personality, judgment job market, professional training there is no difference in perception of students.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaha Illallah Wallahu Akbar. Maha Suci, Maha Benar dan Maha Agung Allah yang segala puja, puji syukur,
ketundukan dan pengabdian hanya layak dipersembahkan bagiNya. Allah SWT,
Rabb semesta alam yang menguasai seluruh jagat raya serta hari pembalasan,
berkat rahmat, karunia serta petunjuk Allah SWT yang begitu besar sehingga
penetili dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Kasus Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)”. Shalawat berangkai
salam tidak lupa peneliti mohonkan kepada Allah agar kiranya disampaikan
kepada kekasihNya, junjungan alam yang mulia Nabi Muhammad SAW, para
keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Teristimewa kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang kusayangi
dan kucintai karena Allah SWT dengan ucapan terima kasih yang tulus:
1. Kedua Orang tuaku, Ayahku Awaludin Sutan Sinaro, dan Ibunda
Purnama yang senantiasa memberikan semangat, curahan kasih sayang
dan selalu berdoa kepada Allah SWT untuk anak-anaknya (terima kasih
Ibu dan Ayah Kakak ucapkan, semoga kemuliaan dan perlindungan
2. Nenek Mandala (Ya Rabb, limpahkanlah nikmat kesehatan kepada
beliau), untuk kekasihku (siapa pun dirimu) yang jikalau Allah
menghendaki engkau yang ditakdirkanNya untuk menyempurnakan
diin ini menjadi pendamping hidupku. Untuk abang-abangku Ahmad Munawir dan Istri (Kak Siti), Bang Arif Munandar dan Istri (Kak Vita),
Bang Ardhy Mukhtar dan Istri (Kak Rinda), dan adikku Akhiruddin
Nur, serta seluruh keluarga besar di Medan, Jakarta, dan Lubuk Basung.
Peneliti menyelesaikan skripsi ini berkat arahan dan bimbingan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan jiwa peneliti
ingin menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M. Ec., Ak., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting S., S.E., M.A.F.I.S., Ak., selaku Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Bapak
Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU & Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M.,
Ak., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nurzaimah, M.M., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam
4. Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Dosen Penguji & Bapak Drs.
Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah bersedia
memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ikhwan dan Akhwat BP2M Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang
telah membimbing ruhiyah peneliti, Istiqamahlah dalam dakwah karena
sesungguhhnya dimanapun kalian berada, disitulah tanggung jawabmu
terhadap Islam. Allahu Akbar!!
6. Sahabat-sahabatku di kampus hijau USU (yang masih mahasiswa maupun yang sudah berkarya): Raya, Lily, Lilis, Ika, Novi, Mima,
Windy, Puti, Adrian, Tri, serta semua teman-teman jurusan Akuntansi
Stambuk 2011 yang selalu mensupportku. Buat teman seperjuangan BP2M 2011, Aneka, Arinda, Risha, Octa, Tamik, Mbak Uko, Tari,
Akbar Bolon, Fahri, Taqwa, Isrok, Rizky, Ajam, Alex, Didi, Mutik,
(semoga Allah kembali mempertemukan kita di SyurgaNya). Buat
rekan-rekan PEMA FEB USU, Pak Gub dan Wagub, SekJendnya
(Adinda Jhon), dan terkhusus untuk Adinda-adinda tersayang, Arif,
Ayudia, Yudia, Ulfa, Dani, Fajar, Fifto, Nurul, Lina, Ratna. Dedikasi Karya Prestasi!
7. Sahabat-sahabatku di SMA Dharma Pancasila, Eka, Triya, Teteh Ayu,
Bebeb Meliza, Nonik, Male, Bayu, Arbi, Yusuf, Nita, serta
8. Rezky, Awal, Suriadi, Akbar, (semoga Allah memberikan kesuksesan
untuk kita semua dalam menggapai cita).
9. Ibunda dari Baby Mutia, kak Ayu Afsari dan ukhti-ukhtiku dalam forum lingkar tarbiyah (DIKALIRA) yang senantiasa mendukung dan memotivasi dalam hal ruhiyah maupun dalam penulisan skripsi, ( Ya
Rabb.. jagalah hati dan keistiqamahan kami sampai ajal, serta
kumpulkanlah lagi kami di JannahMu).
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam pembuatan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skrisi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan masukan serta saran yang bersifat membangun dari pihak
pembaca sangat peneliti harapkan.
Akhirnya kepada Allah Sang Pemilik Kesempurnaan jualah peneliti
memohon ampun dan ridhaNya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Jazakumullah Khairan Katsira.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Medan, 23 Agustus 2015
Peneliti
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
ABSTRACT ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11
2.1 Landasan Teori ... 11
2.1.1 Teori Perilaku Terencana ... 11
2.1.2 Teori Pengharapan ... 14
2.1.3 Teori X Dan Y Dari Dauglas McGregor ... 15
2.2 Pengertian Persepsi ... 16
2.3 Karir ... 18
2.3.1 Pengertian Karir ... 18
2.4 Profesi Akuntan Publik... 20
2.5 Penelitian Terdahulu ... 22
2.6 Keterkaitan Antar Variabel Dengan Hipotesis ... 25
2.6.1 Kerangka Konseptual ... 25
2.6.2 Pengembangan Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1.1 Variabel Terikat ... 32
3.1.2 Variabel Bebas ... 32
3.1.2.1 Intensitas Pembelajaran Di Perkuliahan ... 32
3.1.2.2 Personalitas ... 33
3.1.2.3 Pertimbangan Pasar Kerja ... 33
3.1.2.4 Lingkungan Kerja ... 34
3.1.2.5 Pelatihan Profesional ... 34
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 35
3.3 Populasi Dan Sampel ... 36
3.4 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 37
3.5 Jenis Dan Sumber Data ... 37
3.6 Metode Analisi Data ... 39
3.6.1 Statistik Deskriptif ... 39
3.6.2 Uji Kualitas Data ... 40
3.6.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Gambaran Umun Responden ... 43
4.2 Hasil Penelitian... 44
4.2.1 Uji Validitas ... 44
4.2.1.1 Uji Validitas Intensitas Pembelajaran Di Perkuliahan ... 45
4.2.1.2 Uji Validitas Personalitas ... 45
4.2.1.3 Uji Validitas Pertimbangan Pasar Kerja ... 45
4.2.1.4 Uji Validitas Lingkungan Kerja ... 46
4.2.1.5 Uji Validitas Pelatihan Profesional ... 46
4.2.1.6 Uji Validitas Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik ... 46
4.2.2 Uji Reliabilitas... 46
4.2.3 Analisis Deskriptif ... 47
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 59
4.2.4.1 Intensitas Pembelajaran Di Perkuliahan ... 60
4.2.4.2 Personalitas... 62
4.2.4.3 Pertimbangan Pasar Kerja ... 63
4.2.4.4 Lingkungan Kerja ... 65
4.2.4.5 Pelatihan Profesional ... 66
4.3 Pembahasan ... 68
5.1 Kesimpulan ... 74
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 22
3.1 Indikator - Indikator Konstruk ... 35
4.1 Rincian Pengembalian Kuesioner... 44
4.2 Hasil Uji Validitas Intensitas Pembelajaran di Perkuliahan ... 45
4.3 Hasil Uji Validitas Personalitas ... 45
4.4 Hasil Uji Validitas Pertimbangan Pasar Kerja... 45
4.5 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja... 46
4.6 Hasil Uji Validitas Pelatihan Profesional... 46
4.7 Hasil Uji Validitas Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik ... 46
4.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
4.9 Karakteristik Responden tentang Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik ... 47
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Theory of Planned Behavior oleh Ajzen ... 12
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 80
2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84
3 Hasil Independent T-Test ... 89
4 Data Mentah Hasil Jawaban Kuesioner ... 95
STUDENTS PERCEPTION OF ACCOUNTING DEPARTMENT OF INTEREST IN SELECTING CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANTS
(CASE STUDY ON STUDENTS FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY NORTH SUMATRA AND
FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS ISLAM ISLAMIC STATE
UNIVERSITY NORTH SUMATRA)
ABSTRACT
This study aims to determine the perceptions of students majoring in accounting for choosing a career as a public accountant. Perception of students in this study were measured with variable intensity in the course of learning, personality, consideration of the labor market, working environment, professional training.
Data collection is done by distributing questionnaires to accounting students of the University of North Sumatra and sharia accounting students department at State Islamic University of North Sumatra. The sample used was 131 respondents. Analysis of the data in this study using independent t -test is levene test with SPSS version 17. Results of the analysis showed no differences in perceptions of students majoring in accounting regarding career choice in terms of the working environment there are different perceptions of student outcome. While looking at the intensity of learning in the lectur , personality, judgment job market, professional training there is no difference in perception of students.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang
mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik.
Seperti halnya dalam mengejar cita-cita, manusia akan diberikan beberapa
pilihan yang diharapkan mampu mengajarkannya untuk mengambil sebuah
keputusan yang tepat, termasuk dalam memilih karir yang diinginkan.
Sebagai individu yang ingin maju dan berkembang, mahasiswa dituntut
untuk melakukan usaha terbaik dalam mengikuti pembelajaran di bangku
perkuliahan sebagai upaya dalam mengantisipasi menghadapi persaingan
yang berat baik dalam dunia bisnis maupun persaingan antar sesama tenaga
kerja yang semakin ketat.
Pilihan karir yang akan dipilih bukan karena hanya faktor suka atau
sekedar iseng tetapi ada berbagai hal yang dipertimbangkan oleh individu
dalam memilih karirnya. Corawettoeng (2013) merumuskan dalam proses
pemilihan karir, setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala
potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun harapan yang akan dicapainya.
Selain itu, seorang individu akan terlebih dahulu mengumpulkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan karir yang diinginkan. Informasi
merupakan hal yang mendasar yang dijadikan sebagai hal penting dalam
akuntansi dalam menentukan pemilihan karirnya. Dengan berbagai
informasi yang dikumpulkan, mahasiswa akan mampu membentuk suatu
pandangan atau persepsi mengenai lingkungan kerja, yang salah satu
diantaranya adalah karir sebagai Akuntan Publik.
Menurut Gibson dkk (1995: 305), karir adalah rangkaian sikap dan
perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama
rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan. Sedangkan menurut Mathis dan Jakson (2002: 62), karir
merupakan urutan posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki
seseorang sepanjang hidupnya. Karir adalah sebagai pola pengalaman
berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai
dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan dalam hal memilih jenis karir
yang akan dilaluinya. Pada umumnya, keinginan seorang mahasiswa jurusan
akuntansi adalah menjadi seorang profesioanal dalam bidang akuntansi.
Terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti oleh para lulusan
sarjana akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan yaitu menjadi
akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan
pendidik. Macam-macam pilihan karir tersebut membuat mahasiswa
cenderung sulit menentukan sikap dalam mengambil keputusan saat
pertimbangan apa yang mendasari minat dalam pemilihan karir tersebut
serta hal-hal apa yang mendasari mahasiswa akuntansi terhadap pilihannya.
Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang
disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya
profesi akuntan publik di suati negara adalah sejalan dengan
berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan
negara tersebut, Profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan
pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di
berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi
yang berbeda. Profesi akuntan publik termasuk dalam profesi-profesi yang
menjanjikan. Saat ini profesi Akuntan Publik mempunyai peranan yang
besar dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien,
serta meningkatkan transparasi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.
Secara nyata, peran Akuntan Publik terutama dalam meningkatkan kualitas
dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas.
Dalam hal ini Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat
untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas. Dengan
demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau
pendapatnya atas laporan keuangan suatu entitas, sedangkan penyajian
laporan atau informasi keuangannya merupakan tanggung jawab
manajemen. Dengan demikian, Akuntan Publik dituntut untuk senantiasa
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, sehingga dapat memenuhi
Meskipun demikian, masih dimungkinkan terjadinya kegagalan dalam
pemberian jasa Akuntan Publik dimaksud.
Pemerintah pada 3 Mei 2011, mengeluarkan UU No. 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik. Yang sebelumnya selama 14 bulan pemerintah
bersama-sama dengan dewan perwakilan rakyat berupaya merumuskan dan
merevisi beberapa peraturan tentang akuntan publik. Undang-undang ini
berisikan ruang lingkup jasa akuntan publik, perizinan akuntan publik dan
KAP, hak, kewajiban, dan larangan bagi akuntan publik dan KAP, kerja
sama antar-Kantor Akuntan Publik dan kerja sama KAP dengan Kantor
Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit Asing (OAA),
Asosisasi Profesi Akuntan Publik, pembinaan dan pengawasan oleh
Menteri, sanksi administratif dan ketentuan pidana. Kebijakan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai syarat yang
diperlukan untuk menjadi seorang akuntan yang mengharuskan individu
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntan setelah lulus dari sarjana
akuntansi, membuat jumlah profesi akuntan meningkat dari tahun ke tahun.
Pada awalnya, mahasiswa jurusan akuntansi adalah mahasiswa yang
memiliki kesempatan besar untuk dapat langsung melanjutkan program
pendidikan profesi akuntan. Namun, berdasarkan UU No. 5 Tahun 2011,
seluruh lulusan sarjana Strata-1 dari berbagai macam jurusan dapat menjadi
seorang akuntan publik, yaitu dengan mengikuti ujian sertifikasi secara
Melalui gambaran diatas, mahasiswa akuntansi dihadapkan pada
situasi, persyaratan dan mekanisme yang harus dilalui untuk menjadi
akuntan. Dengan berbagai macam syarat yang harus dilalui, sedikit
banyaknya akan mempengaruhi persepsi seorang mahasiswa untuk menjadi
seorang akuntan, salah satunya ialah profesi akuntan publik. Berbagai
informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi akuntan
publik merupakan hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan
karirnya sebagai akuntan publik. Adanya informasi negatif mengenai
lingkungan kerja akuntan publik mungkin dapat mengurangi minat mereka
untuk memilih karir sebagai akuntan publik dan mengalihkan pilihan
karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi akuntan
publik dapat kehilangan calon-calon akuntan pubik yang berkualitas.
Ada beberapa faktor yang melatar belakangi setiap individu dalam
pemilihan karir. Oktavia (2006) merumuskan bahwa pemilihan karir dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai intrinsik, pengetahuan
mengenai keuntungan profesi, fleksibilitas profesi, peluang pasar kerja, dan
pengorbanan suatu profesi.
Karir dapat dilihat dari berbagai cara antara lain Kunartinah (2003):
1) Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
2) Dalam kaitannya dengan mobilitas dalam suatu organisasi.
3) Tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkat umur tertentu yang ditandai dalam penampilan dan gaya hidup seseorang.
publik yang nantinya akan menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena
dengan mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa tentang pemilihan karir
sebagai akuntan publik, maka akan dapat diketahui berapa persen dari
mahasiswa jurusan akuntansi yang akan memilih untuk berkarir sebagai
akuntan publik. Dengan jelas minat dan rencana karir akan sangat berguna
dalam penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara
efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya sehingga apa yang menjadi
pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Selain itu apabila dapat
diketahui persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap minat dalam
pemilihan karir sebagai akuntan publik, akan mempermudah membuat
kurikulum pembelajaran di perkuliahan.
Pada dasarnya, penelitian ini mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Andersen pada tahun 2012. Perbedaan dengan penelitian kali
ini adalah waktu penelitian dan lokasi penelitiannya. Andersen melakukan
penelitian pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP, UNIKA, UNNES,
UNISSULA, UDINUS, UNISBANK, STIE TOTALWin dan Mahasiswa
PPA UNDIP. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan di Universitas
Sumatera Utara dan UIN Sumatera Utara. Dengan populasi dan sampelnya
adalah mahasiswa akuntansi Strata-1 (S1) angkatan 2011 dan 2012 di
Universitas Sumatera Utara dan mahasiswa akuntansi syariah angkatan
2011 dan 2012 di UIN Sumatera Utara yang sudah mempelajari mata kuliah
auditing.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1
Universitas Sumatera Utara dengan mahasiswa akuntansi syariah UIN
Sumatera Utara tentang minat pemilihan karir sebagai akuntan publik
terkait dengan intensitas pembelajaran di perkuliahan ?
2. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1
Universitas Sumatera Utara dengan mahasiswa akuntansi syariah UIN
Sumatera Utara tentang minat pemilihan karir sebagai akuntan publik
terkait dengan personalitas ?
3. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1
Universitas Sumatera Utara dengan mahasiswa akuntansi syariah UIN
Sumatera Utara tentang minat pemilihan karir sebagai akuntan publik
terkait dengan pertimbangan pasar kerja ?
4. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1
Universitas Sumatera Utara dengan mahasiswa akuntansi syariah UIN
Sumatera Utara tentang minat pemilihan karir sebagai akuntan publik
terkait dengan lingkungan kerja ?
5. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1
Universitas Sumatera Utara dengan mahasiswa akuntansi syariah UIN
Sumatera Utara tentang minat pemilihan karir sebagai akuntan publik
terkait dengan pelatihan profesional ?
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan
diatas, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini :
1. Untuk memperoleh bukti empiris perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi S1 Universitas Sumatera Utara dengan
mahasiswa akuntansi syariah UIN Sumatera Utara tentang minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan intensitas
pembelajaran di perkuliahan.
2. Untuk memperoleh bukti empiris perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi S1 Universitas Sumatera Utara dengan
mahasiswa akuntansi syariah UIN Sumatera Utara tentang minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan personalitas.
3. Untuk memperoleh bukti empiris perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi S1 Universitas Sumatera Utara dengan
mahasiswa akuntansi syariah UIN Sumatera Utara tentang minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan
pertimbangan pasar kerja.
4. Untuk memperoleh bukti empiris perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi S1 Universitas Sumatera Utara dengan
mahasiswa akuntansi syariah UIN Sumatera Utara tentang minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan lingkungan
5. Untuk memperoleh bukti empiris perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi S1 Universitas Sumatera Utara dengan
mahasiswa akuntansi syariah UIN Sumatera Utara tentang minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan pelatihan
profesional.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bagi Lembaga Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan mambu dijadikan sebagai bahan
masukan lembaga akuntansi yang mempererjakan akuntan,
sehingga mereka dapat mengetahui seperti apa persepsi dan
keinginan calon pekerja dalam pemilihan karir sebagai akuntan
publik.
2. Bagi Mahasiswa Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bagi para mahasiswa sebagai
referensi untuk menambah pengetahuan para akademisi mengenai
pengaruh persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap minat
pemilihan karir sebagai akuntan publik.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas dan mendalam, mengenai masalah penelitian ini.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan
untuk lembaga pendidikan atau fakultas ekonomi khususnya
jurusan akuntansi untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran
dengan harapan agar dapat menghasilkan lulusan-lulusan sarjana
akuntansi yang berkualitas serta mampu bersaing dan siap untuk
bekerja dengan profesional sebagai akuntan publik.
5. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan skripsi ini berguna sebagai referensi dalam rangka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Penelitian ini tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang
menjadi fondasi dan landasan dasar teori. Beberapa teori dan ilmu yang
menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut :
2.1.1 Teori Perilaku Terencana
Teori perilaku terencana dikembangkan dari teori tindakan
beralasan. Teori tindakan beralasan pada gilirannya didasarkan pada
berbagai teori sikap seperti teori-teori belajar, harapan nilai teori,
teori konsistensi, dan atribusi teori. Menurut teori tindakan
beralasan, jika orang mengevaluasi disarankan perilaku sebagai
positif (sikap), dan jika mereka pikir orang lain yang signifikan
mereka ingin mereka untuk melakukan perilaku (norma subyektif),
hasil ini dalam niat yang lebih tinggi (motivasi) dan mereka lebih
cenderung untuk melakukannya. Teori perilaku terencana
menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan
kontrol perilaku yang dirasakan, bersama-sama membentuk niat
perilaku individu dan perilaku. Masih dalam teori perilaku terencana,
faktor utama dari suatu perilaku yang ditampilkan individu adalah
intensi untuk menampilkan perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Intensi
perilaku. Intensi merupakan indikasi seberapa keras seseorang
berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk
menampilkan suatu perilaku. Jadi, semakin keras intensi seseorang
untuk terlibat dalam suatu perilaku, semakin besar kecenderungan
dia untuk benar-benar melakukan perilaku tersebut.
Menurut Ajzen dan Fishbein (1991), sikap dan kepribadian
seseorang berpengaruh terhadap perilaku tertentu hanya jika secara
tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan erat
dengan perilaku, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Theory of Planned Behavior oleh Ajzen (1991)
Dalam Ajzen (1991) target perilaku yang diinginkan harus
memiliki prisip kesesuaian, kekhususan maupun keadaan umum
seperti dijelaskan berikut ini :
1. Compatibility (Kesesuaian)
Walaupun keempat elemen TACT dari perilaku tersebut
dapat didefinisikan, namun sangat penting untuk diteliti atau
diamati tentang prinsip keserasian/kesesuaian (principle of
compatibility) dari seluruh variabel yang membangun teori
perilaku terencana ini (sikap, norma subyektif, kontrol terhadap
perilaku, dan maksud / tujuan) untuk didefinisikan juga kedalam
empat elemen TACT. Selain itu, juga harus dinilai atau
diperkirakan maksud dan tujuan dalam menjalankan perilaku
tersebut.
2. Specificity dan Generality (Kekhususan dan keadaan umum)
Elemen TACT merupakan contoh yang cukup spesifik,
tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk meningkatkan ke arah
kondisi yang lebih umum untuk masing-masing elemen dengan
melakukan agregasi atau penyatuan. Melihat perilaku hanya dalam
satu peristiwa / kesempatan biasanya terlalu terbatas untuk menjadi
nilai praktis yang lebih. Dengan cara yang sama, dalam beberapa
kasus, konteks yang lebih spesifik mungkin tidak menarik. Elemen
konteks yang lebih umum dapat dimuat dengan merekam seberapa
sering perilaku tersebut dilakukan pada semua konteks yang
Elemen TACT mendefinisikan perilaku dalam tingkat yang
teoritis, responden mendefinisikan perilaku dalam konsep laten
(tidak langsung). Sekali dapat didefinisikan, indikator nyata dari
perilaku tersebut diperoleh baik dari observasi langsung maupun
melalui laporan pribadi. Sikap, norma subyektif, kontrol terhadap
perilaku (perceived behavioral control) dan maksud / tujuan
(intention) biasanya ditentukan secara langsung berdasarkan
prosedur standar penghitungan (standard scaling procedures).
Ketika melakukan penghitungan, indicator / ukuran yang digunakan
harus sesuai dengan perilaku dalam elemen tindakan, target,
tindakan, konteks, dan waktu (TACT).
2.1.2 Teori Pengharapan
Teori pengharapan (expectancy theory) dari teori motivasi
dapat menjadi teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori
dalam pemilihan karir. Motivasi merupakan konsep yang
menguraikan tentang kekuatan individu untuk memulai dan
mengarahkan pelaku terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al,
1997). Pengertian dari teroi pengharapan adalah kekuatan dari
kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung
pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh
output tertentu dan tergantung pada daya tarik output tersebut bagi
Menurut (Robbins, 2011. Dalam Ramdani 2013) sikap
seorang terbentuk dari tiga komponen yaitu cognitive component,
emotional componet, dan behavior component.
1. Cognitive component merupakan keyakinan dan informasi
yang dimiliki oleh seorang yang akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani.
2. Emotional component merupakan perasaan yang bersifat
emosi yang dimiliki oleh seaeorang utnuk menyukai sesuatu. Apabila seseorang menyukai sesuatu maka ia akan cenderung untuk berusaha memperolehnya.
3. Behavior component merupakan kegiatan untuk bertindak
secara lebih khusus dalam merespon kejadian dan informasi dari luar, sehingga seseorang akan termotivasi untuk menjalankan tingkat usaha yang tinggi apabila ia meyakini bahwa upaya tersebut akan menghantarkannya ke suatu kinerja yang baik.
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori pengharapan dapat
membuat karyawan akan berupaya memberikan kinerja terbaik
mereka dengan melakukan usaha keras dan kegigihan sehingga akan
mendapat penilaian terbaik.
2.1.3 Teori X dan Teori Y dari Dauglas McGregor
Teori McGregor mengemukakan terdapat dua pandangan
tentang manusia, negatif dengan tanda label X dan positif dengan
tanda label Y. McGregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku
manusia dalam organisasi sebagai berikut:
a. Teori X (negatif) merumuskan asumsi:
1) Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada
kesempatan maka ia akan menghindari atau
2) Pada saat manusia tidak suka atau tidak menyukai
pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan
mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak
bekerja dengan sungguh-sungguh.
3) Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari
tujuan formal sebisa mungkin.
4) Kebanyakan manusia menempatkan keamanan di atas faktor
lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan kan
menggambarkannya dengan sedikit ambisi.
b. Teori Y (positif) merumuskan asumsi:
1) Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang
wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau
beristirahat, dalam arti berdiskusi atau sekedar teman
bicara.
2) Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri
sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat
objektif.
2.2 Pengertian Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 215) persepsi
diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau
merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh
setiap orang dalammemahami setiap informasi tentang lingkungan melalui
Menurut Matlin dalam Novius (2008) mendefenisikan persepsi
sebagai suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan
sebelumnya dalam memperoleh dan menginterpretasikan stimulus yang
ditunjukkan oleh indera. Persepsi juga merupakan kombinasi faktor dunia
luar (stimulus visual) dan diri sendiri (pengetahuan sebelumnya). Persepsi
memiliki dua aspek, yaitu: pengakuan pola (pattern recognition) dan
perhatian (attention). Pengakuan pola meliputi identifikasi serangkaian
stimulus yang kompleks, yang dipengaruhi oleh konteks yang dihadapi dan
pengalaman masa lalu. Sementara, perhatian merupakan konsentrasi dari
aktivitas mental yang melibatkan pemerosesan lebih lanjut atas suatu
stimulus dan dalam waktu bersamaan tidak memindahkan stimuli yang lain.
Sementara Rakhmat (1993) menyatakan bahwa persepsi merupakan
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang
ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
Jadi dalam penelitian ini, konteks persepsi merupakan cara pandang
dan gambaran tanggapan seseorang/sekelompok orang akan sesuatu hal
dengan berbagai macam bahan pertimbangan dan sumber informasi untuk
keputusan akhir sebagai bentuk persepsi. Dengan kata lain, persepsi seorang
mahasiswa timbul bukan secara kebetulan namun dipengaruhi oleh banyak
faktor pendukung, alasan paksaan dari orang tua sudah tidak relevan lagi
karena mahasiswa hidup secara sosial dan berinteraksi dengan banyak
2.3 Karir
2.3.1 Pengertian Karir
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap
dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja
selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas
kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang
individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam
kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir
melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri
untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana
rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang
individu.
Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto
(2001:93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir,
yaitu: pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan
(aproperty) dan/atau dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini
memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi
yang tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu
menjadi sales representative, manajer produk, manajer marketing
distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional
marketing dengan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap
Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu properti
atau kualitas individual dan bukan occupation atau organisasi.
Pendekatan ini memandang bahwa karir merupakan
perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada setiap
individu/pegawai. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut definisi
karir adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (
work-related experiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan
yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat
dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh untuk
menjelaskannya melalui serangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas
atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan (work-related decisions).
Sedangkan menurut Soetjipto, dkk (2002 : 276) karir
merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi
sebagian orang merupakan suatu tujuan hidup. Setiap orang
mempunyai hak dan kewajiban untuk sukses mencapai karir yang
baik. Karir sebagai sarana untuk membentuk seseorang menemukan
secara jelas keahlian, nilai, tujuan karir dan kebutuhan untuk
pengembangan, merencanakan tujuan karir, secara kontinu
mengevaluasi, merevisi dan meningkatkan rancangannya.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa
karir adalah merupakan suatu rangkaian perubahan nilai, sikap dan
rentang waktu kehidupannya untuk menemukan secara jelas keahlian,
tujuan karir dan kebutuhan untuk pengembangan, merencanakan
tujuan karir, dan secara kontinu mengevaluasi, merevisi dan
meningkat kan rancangannya. Karir juga merupakan suatu proses
kemitraan interaksi dalam tahapan dan kerja sama antara
organisasi/perusahaan atau manajemen, atasan langsung dan individu
itu sendiri.
2.4 Profesi Akuntan Publik
Akuntan publik atau auditor adalah akuntan yang bekerja di kantor
akuntan publik. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan
publik adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi di bidang
keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang
bekerja di kantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien,
yaitu perusahaan yang meminta jasa pada kantor akuntan publik (Wijayanti,
2001). Jumamik (2007) menyatakan bahwa akuntan publik adalah akuntan
yang bergerak dalam bidang akuntansi publik, yaitu menyerahkan berbagai
macam jasa akuntansi untuk perusahaan perusahaan bisnis. Akuntan publik
merupakan satu-satunya profesi yang berhak memberikan opini atas
kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Baridwan,
1998).
Apabila seseorang memasuki karir sebagai akuntan publik, ia harus
senior yang lebih berpengalaman. Klasifikasi tingkatan seorang akuntan
yakni akuntan junior, akuntan senior, asisten manager/manager dan partner.
Menurut Mulyadi (2002) mendefinisikan Akuntan Publik sebagai
berikut : “Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat,
terutama bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh
kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan para kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan
instansi pemerintah ( terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik
juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak,
konsultasi bidang manajemen, penyusun sistem akuntansi, dan penyusun
laporan keuangan.
Izin menjalankan praktik sebagai akuntan publik diberikan oleh
Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut
(Mulyadi, 2002):
1) Berdomisili di wilayah Indonesia
2) Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
3) Menjadi anggota IAPI.
4) Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit.
Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):
a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,
membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan
bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.
: mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter ( laporan hasil managerial).
d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan
bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing.
Bekerja di KAP dapat mengetahui berbagai macam perusahaan
terutama perlakuan auditnya, sering bepergian keluar kota untuk mengaudit
klien. Pengalaman di KAP menbuat seorang individu dicari oleh perusahaan
karena dianggap telah menguasai akuntansi sesuai standar yang berlaku.
Namun bekerja di KAP juga terdapat kekuranganya, seperti pekerjaan yang
melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan lembur (Sumarna, 2002).
[image:36.595.115.511.373.754.2]2.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Peneliti
(Tahun)
Judul Variabel Hasil
Andersen (2012) Analisis persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan
Variabel independen : 1. Gaji
2. Pelatihan profesional 3. Pengakuan profesional
4. Nilai – nilaisosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar kerja
7. Kesetaraan gender Variabel dependen: Pemilihan karir
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi dinilai dari faktor gaji/penghargaan finansial, pengakuan profesional, pelatihan profesional, nilainilai sosial dan pertimbangan pasar kerja. Hasil tidak ada perbedaan persepsi ditemukan pada faktor lingkungan kerja Peneliti (Tahun)
Judul Variabel Hasil
Kunartinah (2003) Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai akuntan publik
Terdapat 6 faktor yang selalu dipertimbangkan mahasiswa dalam pemilihan karir: 1.Nilai intrinsik 2.Penghasilan 3.Pertimbangan pasar kerja 4.Persepsi mahasiswa tentang kelebihan dan kelemahan profesi akuntan 5.Latar belakang pendidikan SMU 6.Personalitas (kepribadian)
faktor yang paling dominan yang selalu
dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karir adalah faktor nilai intrinsik, karena pada dasarnya seseorang selalu mempertimbangkan kepuasan yang diterima setelah mereka melakukan suatu pekerjaan. Oktavia (2005) Analisis faktor-faktor yang memotivasi pemilihan karir bagi mahasiswa akuntansi Variabel independent: Faktor instrinsik - Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek -Pertimbangan pasar kerja -Latar belakang pendidikan di SMU - Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Publik Hasil Analisis menunjukkan faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah: Faktor instrinsik: -Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek -Pertimbangan pasar kerja -Latar belakang pendidikan di SMU -Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Beberapa faktor pertimbangan lain: - Penghasilan Peneliti (Tahun)
Judul Variabel Hasil
Jumamik (2007) Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi karir akuntan Variabel independen: 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan profesional
4. Nilai–nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar kerja
7. Personalitas. Dependen variabel : Pemilihan karir akuntan
Secara parsial dan stimulan semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir akuntan Widyasari (2010) Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir Variabel Independen: -Gaji -Pelatihan profesional -Pengakuan profesional -Nilai-nilai sosial -Lingkungan kerja -Pertimbangan Pasar Kerja -Personalitas Variabel Dependen: -Akuntan publik -Akuntan pendidik -Akuntan perusahaan -Akuntan pemerintah Secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan
mahasiswa akuntansi.
Peneliti (Tahun)
Judul Variabel Hasil
akuntansi mengenai faktor-faktor pemilihan karir 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional
4. Nilai–nilai sosial 5. Lingkungan Kerja 6. Pertimbangan Pasar Kerja
7. Personalitas Variabel dependen: Pemilihan karir akuntan publik dan non publik penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non publik.
Trironia (2004)
Faktor–faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan oleh mahasiswa akuntansi
Variabel independen : 1. Gaji
2. Pengakuan profesional 3. Pelatihan Profesional
4. Nilai-nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Keamanan Kerja Variabel dependen : Pemilihan karir akuntan Hasil penelitian menunjukkan penghargaan finansial, pengakuan profesional, keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik atau akuntan non publik.
2.6 Keterkaitan Antar Variabel Dengan Hipotesis
2.6.1 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual merupakan penjelasan secara teoritis
antara variabel yang akan diteliti. Berdasarkan teori pendukung,
Sumber : Penulis (2015) Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.6.2 Pengembangan Hipotesis
Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian. Persepsi Mahasiswa Jurusan
Akuntansi USU (X1)
Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah UIN
Sumatera Utara (X2)
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Intensitas Pembelajaran di Perkuliahan
Intensitas Pembelajaran di
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Personalitas
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Pertimbangan Pasar Kerja
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Lingkungan Kerja
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Pelatihan Profesional
Pemilihan Karir Akuntan Publik (Y)
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Intensitas Pembelajaran di Perkuliahan
Intensitas Pembelajaran di
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Personalitas
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Pertimbangan Pasar Kerja
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
Lingkungan Kerja
Minat Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Terkait Dengan
a) Intensitas pembelajaran di perkuliahan memiliki
keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan
publik
Dalam era globalisasi dan kecanggihan teknologi saat
ini, membuat banyak kemudahan bagi para mahasiswa untuk
mengakses informasi mengenai hal apa saja yang mereka
inginkan. Dengan adanya hal tersebut, kecenderungan
intensitas pembelajaran di perkuliahan bisa saja ikut
terpengaruh. Dalam hal ini dikaitkan dengan pemilihan karir
sebagai akuntan publik dimana mahasiswa saat ini sudah
sangat terbiasa dengan kecanggihan teknologi sehingga
melalaikan apa yang di maksud dengan semangat belajar di
perkuliahan, mereka berpikir bahwa sangat mudah menemukan
informasi yang dicari tanpa harus serius dalam belajar di
perkuliahan.
Itu yang membuat peneliti memasukkan intensitas
pembelajaran di perkuliahan sebagai variabel di dalam
penelitian ini.
H1: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan
mahasiswa jurusan akuntansi syariah UINSU tentang
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan
b) Personalitas memiliki keterkaitan terhadap pemilihan
karir sebagai akuntan publik
Rahayu dkk (2003) mengatakan bahwa, personalitas
merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap
perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi
tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh
terhadap perilaku seseorang. Personalitas menunjukkan
bagaimana mengendalikan atau mencerminkan kepribadian
seseorang dalam bekerja.
Personalitas itu sendiri juga menunjukkan bagaimana
seseorang bertindak se4ndiri dan tidak mempedulikan
lingkungan sekitar, dalam lingkungan mahasiswa hal ini sering
terjadi, untuk itu penelit ingin lebih lanjut mengungkapkan
bagaimana hubungannya dengan pemilihan karir yang
dilakukan oleh mahasiswa.
H2: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan mahasiswa
jurusan akuntansi syariah UINSU tentang pemilihan karir
sebagai akuntan publik terkait dengan personalitas.
c) Pertimbangan pasar kerja memiliki keterkaitan terhadap
pemilihan karir sebagai akuntan publik
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
globalisasi yang membuka kesempatan bagi orang luar
Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia, secara
tidak langsung memaksa mahasiswa/i yang berasal dari dalam
negeri untuk lebih aktif dan tanggap dalam menentukan masa
depannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Hal ini memang perlu lebih diperhatikan oleh seluruh
mahasiswa atau calon pekerja terutama mahasiwa jurusan
akuntansi karena peluang pekerjaan semakin sempit, jika tidak
bersaing secara ketat dan kurang memiliki kemampuan soft
skill yang tinggi mahasiswa lulusan sarjana akuntansi dapat
ikut tergerus dengan kurangnya pasar kerja.
H3: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan
mahasiswa jurusan akuntansi syariah UINSU tentang
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan
pertimbangan pasar kerja.
d) Lingkungan kerja memiliki keterkaitan terhadap
pemilihan karir sebagai akuntan publik
Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang
meliputi sifat kerja (rutin, atraktif dan sering lembur), tingkat
persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor
dari lingkungan pekerjaan. Karakter yang keras dan komit
lingkungan pekerjaan. Deadline waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan mendorong akuntan untuk
dapat menguasai lingkungan kerjanya agar nyaman dan tenang
dalam bekerja.
Lingkungan kerja mendorong seseorang untuk menjadi
pribadi yang berbeda dari lingkungan sebelum memperoleh
pekerjaan. Seorang pekerja dituntut untuk dapat beradaptasi
dan bersosialisasi dengan lingkungan kerja, agar dapat
mencapai target kerja yang diwajibkan.
H4: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan
mahasiswa jurusan akuntansi syariah UINSU tentang
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan
lingkungan kerja.
e) Pelatihan profesional memiliki keterkaitan terhadap
pemilihan karir sebagai akuntan publik
Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi
akuntan publik memerlukan pelatihan kerja karena untuk
menjadi akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan
audit dengan baik tidak cukup hanya dengan pendidikan
formal saja namun juga harus ditunjang oleh pengalaman
praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai. Pelatihan
pelatihan diluar lembaga, mengikuti pelatihan rutin di
lembaga, dan variasi pengalaman kerja. Pada penelitian
Rahayu tahun 2003 dalam Widyasari (2005), menunjukkan
karir sebagai akuntan publik dianggap lebih memerlukan
pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional
dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi,
sedangkan pada akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah
menganggap bahwa pelatihan kerja kurang diperlukan,
sedangkan bagi akuntan pendidik mahasiswa menganggap
tidak diperlukannya pelatihan kerja, sehingga pengalaman
kerja yang bervariasi lebih sedikit diperoleh dibandingkan
karir sebagai akuntan perusahaan dan pemerintah. Hasil
penelitian Sembiring (2009) mengungkapkan bahwa dalam
memilih profesi akuntan publik, mahasiswa sangat
mempertimbangkan pelatihan profesional. Berdasarkan
penjelasan diatas dirumuskan sebuah hipotesis yaitu:
H5: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan
mahasiswa jurusan akuntansi syariah UINSU tentang
pemilihan karir sebagai akuntan publik terkait dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel dependen (dependent variable) adalah variabel yang
biasa disebut sebagai variabel terikat karena variabel tersebut
bergantung dan akan berubah akibat dari perubahan pada variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah karir
akuntan publik: karir akuntan publik ini diukur berdasarkan
pemilihan karir sebagai akuntan publik.
3.1.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah yang menjadi penyebab terjadinya
perubahan pada variabel dependen atau variabel terikat. Terdapat 5
(lima) variabel independen dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
3.1.2.1 Intensitas Pembelajaran di Perkuliahan
Intensitas pembelajaran di perkuliahan berkaitan dengan
kecenderungan dan semangat mahasiswa dalam melakukan
pembelajaran di perkuliahan. Variabel ini diukur dengan 4
item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian dalam bidang akademik.
3. Motivasi dari perkuliahan yang paparkan oleh dosen.
3.1.2.2 Personalitas
Personalitas bisa menjadi salah satu penyebab seseorang
kehilangan pekerjaan antara lain karena ketidaksesuaian
kepribadian mereka dengan pekerjaan. Mahasiswa akuntansi
yang cenderung selalu mengejar kesempurnaan berkaitan erat
dengan personalitas. Variabel ini diukur dengan 3 item
pertanyaan dengan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang
digunakan adalah :
1. Pilihan karir tidak mencerminkan kepribadian diri.
2. Keinginan berkarir dari diri sendiri.
3. Jurusan bukan harga mutlak untuk pilihan karir.
4. Memilih karir akuntan publik karena lebih mahir dalam
pengauditan.
3.1.2.3 Pertimbangan Pasar Kerja
Pertimbangan pasar kerja berkaitan dengan keamanan dalam
bekerja (tidak mudah untuk di PHK) dan banyaknya tersedia
lapangan pekerjaan. Variabel ini diukur dengan 4 item
pertanyaan dengan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang
digunakan adalah :
1. Memiliki pangsa pasar kerja yang menjanjikan.
2. Profesi akuntan publik memiliki tantangan yang luar
3. Pertimbangan pangsa pasar sangat fleksibel dikakukan.
4. Memiliki tambahan keahlian khusus.
3.1.2.4 Lingkungan Kerja
Berkaitan dengan persepsi mahasiswa mengenai lingkungan
kerja dalam karir yang mereka pilih. Variabel ini diukur
dengan 7 item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan pekerjaan yang senantiasa menantang dan
menegangkan.
2. Memahami kondisi lingkungan kerja yang dengan baik.
3. Memberikan kecenderungan untuk survive.
4. Mampu menyelesaikan tugasnya dan menaklukkan
lingkungan kerja.
5. Memberikan warna yang baru untuk setiap kegiatan
pengauditan.
6. Lingkungan kerja yang nyaman dan tentram.
3.1.2.5 Pelatihan Profesional
Pelatihan profesional berkaitan dengan seberapa penting
mahasiswa menganggap adanya pelatihan untuk menjalankan
tugas-tugas dalam karir yang mereka pilih. Variabel ini
diukur dengan 5 item pertanyaan dengan skala 1-5.
Pertanyaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
2. Sering mengikuti latihan di luar lembaga untuk
meningkatkan profesional.
3. Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga.
[image:49.595.114.504.258.370.2]4. Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi.
Tabel 3.1
Indikator-indikator Konstruk
Konstruk Indikator Konstruk Kode
Pemilihan Karir
Akuntan Publik
1. Intensitas Pembelajaran di Perkuliahan 2. Personalitas.
3. Pertimbangan Pasar Kerja. 4. Lingkungan Kerja.
5. Pelatihan Profesional
X1 X2 X3 X4 X5 Sumber : Penulis (2015)
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi
(penjelasan). Penelitian menurut tingkat eksplanasi yaitu bagaimana
variabel-variabel yang diteliti akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui
data yang terkumpul. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam
penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa strata-1
(S1) akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesrsitas Sumatera Utara
dengan persepsi mahasiswa akuntansi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sumatera Utara terhadap pemilihan karir sebagai Akuntan
Publik.
3.3 Populasi dan Sampel
mahasiswa akuntansi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sumatera Utara.
Alasan lokasi pengambilan populasi tersebut adalah agar
mempermudah peneliti dalam melakukan penelitiannya pertimbangan
pengambilan sampel yang berupa data primer yang membutuhkan lokasi
yang mudah untuk dijangkau dan biaya yang cukup murah. Sugiyono (1999)
menyatakan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas
subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitiaan, biasanya peneliti akan
membatasi populasi penelitian. Pembatasan ini perlu dilakukan, agar
populasi penelitian bersifat homogen, sehingga tingkat kesulitan penelitian
bisa ditekan seminimal mungkin. Dengan menentukan batasan populasi,
maka generalisasi atas hasil penelitian juga hanya bisa terjadi di dalam
natasan populasi tersebut.
Pengambilan sampel penelitian ini adalah menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan. Pengertian purposive sampling
menurut Sugiyono (2008:122) adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif
dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya. Purposive
sampling juga sering disebut judgmental sampling, yaitu pengambilan
memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel. Sampel yang akan dipilih
adalah : Mahasiswa akuntansi Strata-1 (S1) angkatan 2011 dan 2012 di
Universitas Sumatera Utara. mahasiswa akuntansi syariah angkatan 2011
dan 2012 di UIN Sumatera Utara yang sudah mempelajari mata kuliah
auditing. Alasan dipilihnya mahasiswa yang sudah mempelajari mata kuliah
auditing adalah:
1) Mereka telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa
yang akan mereka tempuh setelah kelulusannya.
2) Diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi
akuntansi publik sehingga dapat memberikan jawaban sesuai dengan
rencana mereka.
Jumlah sampel minimum yang akan diteliti untuk masing-masing
kelompok responden adalah 30 orang dengan metode purposive sampling.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan penelitian akan dilakukan pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU yang beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah dan dilakukan pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU yang beralamat di Jl. Willem
Iskandar Pasar V Medan Estate, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada
21 mei sampai 5 juni 2015.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan
survei literatur dan melakukan studi lapangan dengan pengumpulan data
1. Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh
terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam
bidang minat khusus bagi peneliti (Sekaran, 2007 : 82). Perpustakaan
merupakan pusat penyimpanan yang kaya bagi data sekunder, dan
biasanya peneliti menghabiskan beberapa minggu dan terkadang bulan
untuk menelusuri buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan konferensi,
disertasi doctoral, tesis master, publikasi pemerintah, laporan keuangan
dan lainnya untuk menemukan informasi yang terkait dengan topik
penelitian mereka.
2. Pengumpulan Data Primer Secara Aktif (Penelitian Lapangan)
Penelitian bisnis kontemporer sangat menggantungkan pada
penggunaan metode PDF aktif. Ini didasarkan fakta bahwa bisnis pada
dasarnya adalah fenomena sosial yang berhubungan dengan manusia
(Kuncoro, 2013 : 160). Akibatnya, data yang diperlukan untuk
membuat keputusan harus berasal dari manusia itu sendiri. PDF aktif
dirancang terutama untuk memperoleh informasi dari responden
manusia. Kelebihan utama metode ini adalah versatility-nya. Semua
jenis opini abstrak berupa opini, sikap, kehendak, dan pengharapan
dapat diperoleh melalui survei. Kelemahan dari metode ini adalah,
kualitas informasi akan sangat bergantung pada kemampuan dan
kemauan responden untuk bekerjasama dengan peneliti. Sering sekali
responden akan menolak untuk diwawancarai atau untuk membalas
sedang diteliti terlalu sensitif. Pengumpulan data kuesioner dilakukan
dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuisioner
disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti Indriantoro dan
Supomo (dalam Suryani 2013 : 154).
Pengumpulan data dengan kuisioner dapat diukur dengan
menggunakan skala ordinal atau skala Likert. Dalam penelitian ini skala
yang digunakan berisi lima tingkat preferensi jawaban:
1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju.
2. Pilihan 2 = Tidak Setuju.
3. Pilihan 3 = Setuju.
4. Pilihan 4 = Sangat setuju
5. Pilihan 5 = Sangat setuju sekali
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data, dan uji hipotesis penelitian.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali
tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus
induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering
majalah dan koran-koran (Dergibson, 2002). Dengan Statistika
deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas
dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data
yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini
antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data.
3.6.2 Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data dalam pengolahan data
penelitian ini, maka peneliti akan melakukan uji validitas dan
realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan
program SPSS 20.0 for windows. Sugiyono 2005 (dalam
Ipprianto, 2009:59) menyatakan bahwa suatu item kuesioner
dapat dikatakan valid jika Corrected item-Total Correlation
memiliki nil