• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILIHAN RUMAH BERBASIS WEB

Oleh :

Nama : Sri Susanti Boediono NIM : 96.41010.4037 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAKSI ……….. vi

KATA PENGANTAR ……….…... vii

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR TABEL ……….. xi

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang …………...………. 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 2

1.3 Pembatasan Masalah ……..………. 2

1.4 Tujuan ………. 3

1.5 Sistematika Penulisan ………. 4

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 5

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ……… 5

2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ………. 8

2.3 AHP ( Analytical Hierarchy Process ) ……… 17

2.4 Internet ……… 21

2.5 TCP/IP ……… 22

2.6 DNS ……… 23

2.7 WWW ………. 25

2.8 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) ………... 26

(3)

x

2.11 Aplikasi Web ……….. 29

2.12 PHP ………. 30

2.13 MySQL ………... 31

2.14 SQL ………. 32

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ……… 34

3.1 Metode Penelitian ………... 34

3.2 Analisa Sistem ……… 34

3.3 Perancangan Sistem ………..……….. 35

3.4 Perancangan I/O ………. 50

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ……….. 59

4.1 Implementasi Sistem ………... 59

4.2 Penggunaan Sistem ………. 61

4.3 Evaluasi Sistem ………... 82

BAB V PENUTUP ………... 92

5.1 Kesimpulan ………. 92

5.2 Saran ………... 92

DAFTAR PUSTAKA ………. 94

BIODATA PENULIS ………. 95

(4)

xi

Halaman

Tabel 3.1 Struktur tabel e_expo_member ……… 47

Tabel 3.2 Struktur tabel re_house_descspecprice ……… 47

Tabel 3.3 Struktur tabel e_expo_guest ………..……….. 48

Tabel 3.4 Struktur tabel articles ………... 49

Tabel 3.5 Struktur tabel news ………... 49

Tabel 3.6 Struktur tabel deposit box ……… 49

Tabel 3.7 Struktur tabel administrator …..………... 49

Tabel 3.8 Struktur tabel messages ……....………... 50

Tabel 4.1 Hasil pengujian link menu halaman web untuk umum ……… 83

Tabel 4.2 Hasil pengujian link menu halaman web bagi pengunjung terdaftar 83 Tabel 4.3 Hasil pengujian link menu halaman web bagi peserta E-Expo …… 84

Tabel 4.4 Hasil pengujian link menu halaman web bagi administrator ……... 85

Tabel 4.5 Hasil pengujian halaman web utama ……… 85

Tabel 4.6 Hasil pengujian halaman web pendaftaran pengunjung E-Expo …. 86 Tabel 4.7 Hasil pengujian halaman web pendaftaran peserta E-Expo ………. 87

Tabel 4.8 Hasil pengujian halaman web E-Expo ………. 87

Tabel 4.9 Hasil pengujian halaman web detail perumahan ……….. 87

Tabel 4.10 Hasil pengujian halaman web detail rumah ………. 88

Tabel 4.11 Hasil pengujian halaman web shopping cart ……… 88

Tabel 4.12 Hasil pengujian halaman web deposit box ………... 88

Tabel 4.13 Hasil pengujian halaman web pemilihan kriteria dan alternatif …... 89

(5)

xii

(6)

xiii

Halaman

Gambar 2.1 Tahapan proses pengambilan keputusan …..………... 7

Gambar 2.2 Komponen sistem pendukung keputusan …………....……… 9

Gambar 2.3 Subsistem penyelenggara dialog ………. 14

Gambar 2.4 Hirarki dalam AHP ……….……….… 18

Gambar 2.5 Cara kerja DNS ………..……….. 25

Gambar 2.6 Model layanan WWW ………. 26

Gambar 2.7 Format URI ……...………... 27

Gambar 3.1 System flow manajemen anggota ……… 36

Gambar 3.2 System flow manajemen data rumah ...………….…………... 37

Gambar 3.3 System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK ……... 38

Gambar 3.4 System flow manajemen artikel dan berita ……….. 39

Gambar 3.5 System flow manajemen pesan ……… 40

Gambar 3.6 Data Flow Diagram level 0 / Context Diagram …………...… 41

Gambar 3.7 Data Flow Diagram level 1 ……….. 43

Gambar 3.8 Data Flow Diagram level 2 pada proses AHP ………. 44

Gambar 3.9 Data Flow Diagram level 2 pada proses Pemroses Pesan …... 45

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram ………... 46

Gambar 3.11 Desain form pendaftaran peserta e-expo ………. 50

Gambar 3.12 Desain form pemeliharaan data rumah ……… 51

Gambar 3.13 Desain form entry data rumah ………. 52

Gambar 3.14 Desain form update data rumah ……….. 53

(7)

xiv

Gambar 3.17 Desain form preferensi pengguna atas kriteria ……… 55

Gambar 3.18 Desain form preferensi pengguna atas alternatif ………. 56

Gambar 3.19 Desain form kesimpulan dan saran ……….. 57

Gambar 4.1 Struktur direktori sistem ……….. 60

Gambar 4.2 Halaman web utama SPK Pemilihan Rumah Berbasis Web ... 62

Gambar 4.3 Halaman web utama E-Expo ………... 64

Gambar 4.4 Halaman web detail informasi perumahan ……….. 65

Gambar 4.5 Shopping cart ………... 66

Gambar 4.6 Daftar berita ………. 67

Gambar 4.7 Detail berita ………. 68

Gambar 4.8 Daftar artikel ……… 69

Gambar 4.9 Detail artikel ……… 69

Gambar 4.10 Form kriteria dan alternatif ……….. 70

Gambar 4.11 Form preferensi kriteria ………... 71

Gambar 4.12 Form preferensi alternatif berdasar suatu kriteria ……… 72

Gambar 4.13 Prioritas rumah yang disarankan untuk dibeli ………. 73

Gambar 4.14 Messages ……….. 74

Gambar 4.15 Shopping Cart pengunjung E-Expo terdaftar ……….. 75

Gambar 4.16 Deposit box ……….. 76

Gambar 4.17 Form pendaftaran peserta E-Expo ………... 77

Gambar 4.18 Form profile peserta E-Expo ………... 78

Gambar 4.19 House Manager ……… 79

(8)

xv

Gambar 4.22 Laporan pengunjung E-Expo terdaftar ……… 81

(9)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia ikut meningkat. Berbagai cara dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, antara lain dengan cara membangun sendiri, membeli dari orang lain dan yang saat ini banyak dilakukan adalah deng-an cara membeli rumah di suatu perumahdeng-an secara kredit maupun tunai. Setiap pe-rumahan dikembangkan dengan dilengkapi fasilitas yang berbeda untuk memenu-hi kebutuhan masyarakat yang memiliki kriteria pemilihan rumah yang beragam.

(10)

Mempertimbangkan permasalahan di atas, kiranya diperlukan suatu Sis-tem Pendukung Keputusan yang bisa dipergunakan secara luas untuk memperce-pat dan mempermudah seseorang dalam mengambil keputusan rumah mana yang paling optimal memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

1.2. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan Tugas Akhir ini dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimana membangun suatu Sistem Pendukung Keputusan interaktif yang dapat dipergunakan oleh banyak orang secara mudah untuk memban-tu mengambil kepumemban-tusan dalam memilih rumah yang paling optimal me-menuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan ?”

1.3. Pembatasan Masalah.

Memperhatikan luasnya permasalahan yang ada, maka perlu diberikan suatu batasan. Pemberian batasan ini dimaksudkan agar permasalahan yang diba-has dalam Tugas Akhir ini menjadi lebih jelas. Adapun batasan permasalahan da-lam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengambilan keputusan yang dipergunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan ini adalah AHP (Analytical Hierarchy Process).

2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat pada Tugas Akhir ini hanya merupakan prototype saja.

(11)

4. Pengguna Sistem Pendukung Keputusan ini adalah orang-orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang penggunaan internet khususnya browsing.

5. Informasi perumahan, berita dan artikel yang ada dalam sistem ini hanya dipergunakan untuk melengkapi informasi tentang rumah bagi pengambil keputusan.

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah membu-at sumembu-atu almembu-at bantu yang dapmembu-at digunakan oleh banyak orang secara mudah sebagai sarana untuk membantu menentukan rumah yang akan dibeli, yaitu rumah yang paling optimal dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan dapat menerima keterbatasan yang dimiliki pengambil keputusan.

1.5. Sistematika Penulisan

Buku Tugas Akhir ini ditulis dalam 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

(12)

BAB III : METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi uraian metode penelitian yang dipergunakan, analisa sistem dan perancangan sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini membahas implementasi sistem, dilanjutkan dengan evaluasi kinerja sistem dengan membandingkan antara tujuan yang hendak dicapai dengan kinerja sistem yang telah diterapkan. BAB V : PENUTUP

(13)

5

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sis-tematis pada hakekat masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan pilihan secara masak dari beberapa alternatif dan pengambilan tindakan yang menurut perhi-tungan merupakan tindakan paling tepat (Bambang, 1992). Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pertimbangan adalah menganalisa beberapa kemungkinan atau alternatif, lalu memilih salah satu diantaranya (Salusu, 1996). Persoalan utama dalam proses pengambilan keputusan adalah bentuk atau cara tertentu untuk memilih tindakan dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.

(14)

Simon (1960), mengajukan model yang menggambarkan proses pengam-bilan suatu keputusan. Model proses pengampengam-bilan keputusan Simon ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu :

1. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian lingkup masalah serta proses pengenalan masalah. Pada tahap ini data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengiden-tifikasi masalah yang dihadapi.

2. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Choice

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan tindakan diantara bebe-rapa alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

(15)

Gambar 2.1. Tahapan proses pengambilan keputusan

Dari deskripsi ketiga tahap di atas, terlihat jelas bahwa Pengolahan Data Elektronik dan Sistem Informasi Manajemen mempunyai kontribusi dalam tahap Intelligence, sedangkan Ilmu Manajemen dan Riset Operasional berperan penting dalam tahap Choice. Tidak tampak pendukung yang berarti pada tahap design, walaupun pada kenyataannya fase ini merupakan salah satu kontribusi dasar dari suatu Sistem Pendukung Keputusan.

Peranan Sistem Pendukung Keputusan dalam konteks keseluruhan sistem informasi ditujukan untuk memperbaiki kinerja melalui aplikasi teknologi informasi. Sebagai parameter terdapat sepuluh karakter dasar Sistem Pendukung Keputusan yang efektif, yaitu :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception.

(16)

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.

4. Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai. 5. Memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai

dengan kebutuhan model interaktif.

6. Output ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan. 7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa

sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

9. Pendekatan easy to use. Ciri suatu Sistem Pendukung Keputusan yang efektif adalah kemudahannya untuk digunakan, dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam membahas masalah yang dihadapi.

10. Kemampuan sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi.

2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

(17)

Gambar 2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Sprague, 1982)

A. Subsistem manajemen basis data

Manajemen basis data merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk Sistem Pendukung Keputusan. Basis data merupakan prasyarat untuk merancang Sistem Pendukung Keputusan yang efektif. Dengan mempergunakan basis data Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat dapat :

1. Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang diper-gunakan oleh Sistem Pendukung Keputusan.

(18)

3. Menyederhanakan perancangan Sistem Pendukung Keputusan. 4. Mengeliminasi kinerja yang tidak perlu dan mendukung keamanan. 5. Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif. Manajemen basis data merupakan komponen penting dari suatu Sistem Pendukung Keputusan karena adanya kebutuhan data yang lengkap dalam suatu pengambilan keputusan. Basis data merupakan mekanisme integrasi berbagai jenis data internal dan eksternal. Ada kemungkinan data-data ini harus dimanipulasi atau diubah dalam penggunaannya. Integrasi, konversi dan pengujian konsistensi data ini dapat lebih disederhanakan dengan mempergunakan RDBMS daripada dilakukan secara manual di dalam Sistem Pendukung Keputusan.

B. Subsistem manajemen basis model

Salah satu keunggulan Sistem Pendukung Keputusan adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menam-bahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan basis data sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara model-model yang ada. Karakteristik ini menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari Pengolahan Data Elektronik dan pengembangan disiplin ilmu Manajemen.

(19)

Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendu-kung aktivitas-aktivitas pada tahap design (perancangan) dan choice (pemilihan), yang meliputi :

1. Proyeksi 2. Deduksi 3. Analisa

4. Penetapan alternatif 5. Optimasi

6. Simulasi dan lain-lain

Perancangan komponen pemodelan ini harus memungkinkan pengambil keputusan untuk mendukung sejumlah aktivitas secara langsung. Beberapa ke-mampuan yang dibutuhkan oleh pemodelan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :

1. Antar muka

a. Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tan-pa selingan yang tidak perlu.

b. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai.

2. Kontrol

(20)

b. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pema-kai secara langsung terhadap solusi masalah.

3. Fleksibilitas

Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma, atau sebaliknya.

4. Umpan balik (feed back)

a. Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat. b. Perancangan itu sendiri harus mempergunakan sistem umpan

balik.

Basis model terdiri dari model-model permanen, model-model khusus, model untuk mendukung keputusan strategis, taktis dan operasional dan model untuk mendukung berbagai pendekatan analisis. Dengan cara yang sama seperti halnya basis data, basis model perlu disimpan, ditangani dan dioperasikan di bawah kontrol Model Base Management System (MBMS) yang analog dengan DBMS. Empat fungsi umum yang paling penting dari MBMS adalah :

1. Pengembangan, yaitu mekanisme fleksibel untuk pengembangan dan penurunan model-model.

(21)

3. Update, yaitu suatu prosedur untuk memperbarui suatu model sebagai tanggapan terhadap perubahan data.

4. Report generation-inquiry, yaitu operasi model untuk memperoleh dukungan keputusan yang diinginkan.

Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa penyusunan model seringkali terikat pada struktur model yang mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat. Sementara itu, model cenderung tidak mencukupi karena adanya kesulitan dalam mengembangkan model yang terintegrasi untuk menangani sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Cara untuk menangani persoalan ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah, dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah yang sedang dihadapi. Komunikasi antara berbagai model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah tersebut. Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan kepada pengambil keputusan sebagai proses intelektual dan manual.

Salah satu pandangan yang lebih optimis, berharap untuk bisa menambahkan model-model ke dalam sistem informasi dengan basis data sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara mereka.

C. Subsistem penyelenggara dialog

(22)

penyelenggara dialog ini. Menurut Bennet subsistem penyelenggara dialog terdiri dari tiga bagian , yaitu :

1. Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (keyboard), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dan sebagainya.

2. Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dan sebagainya.

3. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Basis pengetahuan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual dan sebagainya.

Gambar 2.3. Subsistem penyelenggara dialog

(23)

menu-menu dan mengisi tempat kosong. Kemampuan yang harus dimiliki oleh penyelenggara dialog ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai.

2. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan ber-bagai peralatan masukan.

3. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran.

4. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.

Komponen subsistem penyelenggara dialog dari suatu Sistem Pendukung Keputusan adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang berlaku sebagai sarana antarmuka antara pemakai dengan Sistem Pendukung Keputusan. Komponen dialog menyajikan output Sistem Pendukung Keputusan pada pemakai dan mengumpulkan input dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :

1. Dialog tanya jawab

(24)

2. Dialog perintah

Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi Sistem Pendukung Keputusan. Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem perlu belajar kembali.

3. Dialog menu

Gaya dialog yang populer dalam Sistem Pendukung Keputusan ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemakai memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol-tombol pada papan kunci.

4. Dialog form masukan / keluaran

Dialog form masukan / keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari Sistem Pendukung Keputusan. Sesudah memper-hatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lain-nya untuk melanjutkan dialog.

5. Dialog masukan dalam konteks keluaran

(25)

2.3. AHP ( Analytical Hierarchy Process )

Analytic Hierarchy Process, selanjutnya disebut AHP adalah salah satu

bentuk model pengambilan keputusan yang cocok dipergunakan untuk permasalahan yang bersifat multi-kriteria dan multi-alternatif. Model pengambilan keputusan ini pertama kali disampaikan oleh Dr. Thomas L. Saaty.

Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.

Kelebihan AHP dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain adalah sebagai berikut :

1. Inputan berupa data kualitatif, yaitu persepsi manusia yang diang-gap sebagai “pakar”.

2. Memberikan dukungan pengambilan keputusan secara menyeluruh dengan memperhitungkan data kuantitatif dan kualitatif.

3. Mampu memberikan dukungan pengambilan keputusan pada permasalahan yang multi-kriteria dan multi-alternatif.

4. Sederhana, sehingga mudah dan dapat dengan cepat dimengerti.

A. Hirarki

(26)

Hirarki dalam AHP pada dasarnya menerapkan konsep devide and conquer, yaitu memecah permasalahan yang ada menjadi sub-masalah yang lebih

kecil dan lebih mudah diselesaikan. Pada hirarki terendah dilakukan proses evaluasi atas alternatif-alternatif yang ada.

Gambar 2.4. Hirarki dalam AHP

B. Skala persepsi

Lama, massa dan panjang adalah besaran-besaran kuantitatif yang dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu dan dapat dinyatakan dalam satuan yang baku. Hal ini berbeda dengan besaran-besaran kualitatif seperti rasa makanan, tingkat kenyamanan, tingkat pelayanan dan lain-lain yang tidak dapat diukur dengan alat ukur apapun, melainkan diukur dengan mempergunakan persepsi manusia yang tidak baku.

(27)

atas hal kedua, kemudian pada hasil perbadingan tersebut dilakukan kuantisasi dengan konstanta dan aturan sebagai berikut :

1, jika keduanya bernilai sama 3, jika agak lebih bernilai 5, jika lebih bernilai 7, jika sangat lebih bernilai 9, jika sangat-sangat lebih bernilai

2, 4, 6, 8, merupakan nilai tengah di antara skala di atas dan berbanding terbalik untuk lawan perbandingannya.

C. Konsistensi

Konsistensi merupakan suatu jenis pengukuran yang tidak dapat terjadi begitu saja atau mempunyai syarat tertentu yang harus dipenuhi. Misalkan pada suatu matrik perbadingan yang memiliki 3 (tiga) buah unsur, yaitu i, j dan k dimana setiap perbandingannya dinyatakan dengan a, dikatakan konsisten apabila memenuhi hubungan kardinal sebagai berikut :

aij . ajk = aik

dan memenuhi hubungan ordinal sebagai berikut :

Ai > Aj, Aj > Ak, maka Ai > Ak

Setiap angka dalam matrik perbadingan pada dasarnya adalah sebuah rasio, oleh sebab itu angka yang timbul didasarkan atas sebuah perbandingan antara 2 (dua) elemen. Misal angka 5 yang muncul, maka perbandingannya adalah 5/1. Dengan dasar tersebut maka dapat dijelaskan bahwa :

(28)

karena itu,

aij . ajk = (wi/wj) . (wj/wk) = wi/wk = aij

dan juga dapat dibuktikan bahwa :

aji = (wj/wi) = 1/(wi/wj) = 1/aij

AHP mengharuskan rasio-rasio yang muncul dalam matrik perbadingan, baik perbadingan kriteria maupun alternatif harus konsisten. Kekonsistenan matrik perbadingan dalam AHP diperiksa dengan mempergunakan rumus-rumus di atas.

D. Aksioma-aksioma AHP

Sebuah model AHP yang sahih harus memenuhi aksioma-aksioma di bawah ini, yaitu :

1. Aksioma 1 : Reciprocal Comparision

Pengambil keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi itu sendiri harus memenuhi syarat resiprocal, yaitu jika A lebih disukai dari B dengan skala persepsi x, maka B lebih disukai dari A dengan skala persepsi 1/x. 2. Aksioma 2 : Homogenity

Preferensi harus dinyatakan dalam skala terbatas atau elemen-elemennya dapat dibandingkan antara yang satu dengan yang lain. 3. Aksioma 3 : Independence

Preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada.

4. Aksiona 4 : Expectations

(29)

tidak memakai seluruh kriteria sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.

Tidak dipenuhinya aksioma 1 menunjukan bahwa pertanyaan yang dipergunakan untuk menyatakan preferensi dari sepasang elemen yang dibandingkan tidak tepat atau tidak jelas. Aksioma 2 sebenarnya menjelaskan keterbatasan otak manusia dalam membuat perbandingan terutama untuk elemen-elemen yang kurang jelas hubungannya satu sama lain atau yang perbedaannya terlalu besar.

Satu-satunya aksioma AHP yang dimungkinkan untuk tidak dipenuhi adalah aksioma 3, hal ini dapat dilakukan dengan membuat bentuk hirarki yang non-linier. Dalam hirarki non linier ini dimungkinkan hubungan timbal balik antara kriteria dan alternatif. Sedangkan aksioma 4, menyiratkan ekspektasi dan persepsi manusia yang lebih menonjol dibandingkan dengan rasionalitas dalam menyatakan preferensi.

E. Perhitungan AHP

Permasalahan multi kriteria dan multi alternatif pemilihan rumah yang hirarkinya terlihat seperti pada gambar 2.4 di atas dapat diselesaikan AHP dengan tahapan perhitungan berikut. Langkah pertama adalah dengan mengisi matrik preferensi kriteria, sebagai contoh seorang pengguna mengisi matrik preferensi kriteria dengan nilai-nilai sebagai berikut :

Lokasi Harga Fasilitas

(30)

Kemudian dilanjutkan dengan mengkuadratkan matrik preferensi.

1.00 0.50 3.00 1.00 0.50 3.00 3.00 1.75 8.00 2.00 1.00 4.00 X 2.00 1.00 4.00 = 5.33 3.00 14.00 0.33 0.25 1.00 0.33 0.25 1.00 1.67 0.67 3.00

Eigenvector dari matriks tersebut dihitung dengan cara menjumlahkan elemen- elemen dalam baris yang sama pada matrik hasil kuadrat dan kemudian dinormalisasi dengan membagi elemen hasil penjumlahan dengan jumlah keseluruhan elemen seperti terlihat pada perhitungan berikut :

3.00 + 1.75 + 8.00 12.75 5.33 + 3.00 + 14.00 = 22.33 1.67 + 0.67 + 3.00 4.83 +

39.92

12.75 / 39.92 0.32 22.33 / 39.92 = 0.56

4.83 / 39.92 0.12 +

1.00

Hasil proses normalisasi inilah disebut eigenvector. Proses perhitungan di atas diulang terus hingga selisih antara eigenvector baru dengan eigenvector lama tidak bermakna.

0.32 – 0.32 0.00 0.56 – 0.56 = 0.00 0.12 – 0.12 0.00

(31)

Misal pengguna mengususulkan matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria lokasi dengan nilai-nilai sebagai berikut :

Rumah A Rumah B Rumah C

Rumah A 1.00 0.50 0.25

Rumah B 2.00 1.00 3.00

Rumah C 4.00 0.33 1.00

maka eigenvectornya adalah sebagai berikut :

0.15 0.53 0.32

Matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria harga diisi pengguna dengan nilai-nilai :

Maka eigenvectornya adalah

0.58 0.31 0.11

Dan matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria fasilitas diisi pengguna dengan nilai

Rumah A Rumah B Rumah C

Rumah A 1.00 2.00 5.00

Rumah B 0.50 1.00 3.00

(32)

Rumah A Rumah B Rumah C

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hirarki pada gambar 2.4 di atas memiliki nilai seperti berikut :

Pemilihan

Hasil akhir AHP diperoleh dengan mengalikan eigenvector-eigenvector matrik preferensi alternatif dengan eigenvector matrik preferensi kriteria.

Lokasi Harga Fasilitas Bobot

Kriteria Hasil

Rumah A 0.15 0.58 0.15 0.32 0.39

Rumah B 0.53 0.31 0.47 X 0.56 = 0.40

(33)

Dari hasil perhitungan akhir AHP di atas, urutan prioritas rumah yang disarankan untuk dibeli berturut-turut adalah Rumah B, Rumah A dan kemudian Rumah C.

2.4. Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang menghubungkan komputer di seluruh dunia menjadi satu kesatuan dengan mempergunakan satu set protokol bernama TCP/IP sebagai protokol standar untuk saling berkomunikasi diantara komputer-komputer tersebut. Internet pada awalnya dikembangkan oleh U.S. Advanced Research Projects Agency pada awal tahun 1970-an dan sampai saat ini berkembang dengan sangat pesat menjadi jaringan komputer terbuka yang menghubungkan komputer di seluruh dunia.

Berbagai layanan bagi user tersedia di dalam jaringan internet ini, layanan yang paling populer adalah layanan WWW dan email. WWW memung-kinkan berbagai informasi dikemas dalam berbagai format dan disebarluaskan ke seluruh dunia dengan sangat cepat. Email memberikan solusi penyampaian pesan dan lampiran dalam berbagai bentuk ke seluruh dunia dengan lebih cepat dan langsung terkirim ke orang yang dituju.

2.5. TCP/IP

(34)

Beberapa faktor yang menyebabkan TCP/IP populer dan menjadi standar komunikasi internet antara lain:

1. Pengalaman

Pendefinisian protokol TCP/IP dimulai pada tahun 70-an untuk memenuhi kebutuhan departemen pertahanan untuk memperkuat protokol wide-area-networking. Distribusi penggunaan TCP/IP bertambah luas setelah protokol ini ditulis ke dalam Berkeley Standard Distribution (BSD) Unix dan didukung Unix dalam waktu

yang lama. 2. Keterbukaan

TCP/IP adalah satu-satunya kumpulan protokol dengan proses definisi standar terbuka. Diskusi pada internet mengambil bentuk Request for Comments (RFCs) yang dapat diketahui dan

diperdebatkan oleh publik. Proposal-proposal dan debat dilakukan secara terbuka, dan tidak dikhususkan untuk anggota dari komite standar.

3. Tanpa etika kepemilikan

Di dalam kenyataannya TCP/IP dimiliki oleh komunitas user. Kebanyakan protokol lain tanpa kecuali, kepemilikan royalti protokol dikuasai oleh vendor. User-user memiliki sedikit atau bahkan tidak mempunyai input ke dalam royalti protokol tersebut, dan produsen hardware harus sering membayar biaya lisensi untuk membuat royalti ke dalam produk mereka.

(35)

TCP/IP adalah kumpulan protokol yang benar-benar menyediakan seperangkat kemampuan yang sangat luas.

5. Kompatibilitas

TCP/IP adalah satu-satunya sekumpulan protokol yang dapat dijalankan pada kebanyakan hardware maupun software. Pabrik-pabrik sistem komputer (sistem operasi) sekarang memperhatikan TCP/IP sebagai suatu kebutuhan.

2.6. DNS (Domain Name System/Service)

Alamat IP memiliki kelemahan, yaitu sulit untuk diingat oleh manusia, terlebih saat ini, dimana jumlah komputer yang terhubung ke internet sangat besar. Untuk itu diperlukan suatu format penamaan komputer yang lebih mudah dipergunakan oleh manusia.

DNS (Domain Name System / Service) merupakan suatu sistem pena-maan komputer dan layanan untuk mencari suatu komputer berdasarkan nama DNS-nya. DNS memberi nama komputer yang terhubung ke internet dengan mempergunakan konsep hirarki. DNS memberi nama komputer dengan format dan contoh sebagai berikut :

Format :

komputer.domain_level_n[.domain_level_(n-1)].domain_teratas

Contoh :

zeus.perangkatlunak.com, www.stikom.edu, omega.stikom.ac.id

Keterangan :

(36)

domain_level_n : merupakan nama domain pada level yang ke-n, biasanya meru-pakan nama organisasi pemilik domain tersebut, contoh perangkatlunak, stikom, ac

domain_teratas : merupakan nama domain pada level tertinggi, yaitu com, net, org, edu, gov, mil, biz, pro dan singkatan nama-nama negara (id, sg, uk)

DNS menentukan alamat IP dari komputer yang dicari berdasar nama DNS-nya dengan cara memetakan nama tersebut ke alamat IP-nya. Proses pemetaan nama DNS ke alamat IP-nya dilakukan oleh DNS server.

DNS memberikan berbagai kemudahan bagi user maupun administrator jaringan, kemudahan tersebut antara lain pada proses pembacaan, pencarian, pengelolaan sekaligus secara tersurat memberikan informasi dimana komputer tersebut berada dan jenis organisasi yang memiliki domain tersebut.

(37)

2.7. WWW (World Wide Web)

WWW merupakan sebuah layanan internet terpopuler yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi dalam berbagai format. Format informasi yang dapat disampaikan melalui layanan WWW ini mulai dari teks, gambar, suara hingga multimedia.

WWW bekerja dengan mempergunakan konsep request-respone. Client, dalam hal ini adalah browser web melakukan request suatu file kepada server web, server web kemudian mencari file tersebut di dalam media penyimpanannya dan memberikan file yang diminta client tersebut sebagai response.

Pada perkembangannya layanan WWW tidak lagi hanya cukup dilakukan oleh server web, tetapi memerlukan suatu server aplikasi tertentu. Server aplikasi ini dipergunakan untuk memproses halaman web dinamis yang menampilkan informasi berdasarkan suatu aturan tertentu dan atau informasi dari basis data dengan mempergunakan bahasa pemrograman web yang berjalan di sisi server, seperti PHP, ASP, ColdFusion dan JSP.

(38)

Kemudahan penggunaan dan pengaksesan layanan WWW, membuat WWW banyak dikembangkan dan dipergunakan sebagai antar muka untuk berbagai aplikasi internet lainnya, seperti E-Mail, FTP, Chatting dan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web yang dibuat pada Tugas Akhir ini.

2.8. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

WWW merupakan layanan Internet yang paling populer saat ini. Untuk melakukan komunikasi, WWW mempergunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Kelebihan dari protokol HTTP ini adalah dapat dipergunakan untuk melakukan pertukaran informasi dalam berbagai format data.

Pada konsep arsitektur jaringan Internet Layer, HTTP berada pada lapisan aplikasi. Pada protokol HTTP suatu lokasi informasi disebut URI (Uniform Resource Identifier). Format umum URI adalah sebagai berikut :

(39)

Protokol HTTP mendefinisikan empat macam tipe operasi, yaitu :

1. GET : Operasi ini dipergunakan untuk meminta sebuah ha-laman web dari server web

2. POST : Operasi ini dipergunakan untuk mengirimkan data ke server web, URI yang diminta browser web diinter-pretasikan oleh server web sebagai pemroses data yang dikirimkan oleh browser web

3. PUT : Operasi ini dipergunakan untuk mengirimkan data ke server web, URI yang dituju diinterpretasikan oleh server web sebagai lokasi untuk meletakan data yang dikirim oleh browser web

4. DELETE : Operasi ini dipergunakan untuk menghapus file yang ada di server web

2.9. Browser web

Browser web merupakan piranti lunak komputer yang dipergunakan untuk menemukan dan menampilkan halaman web. Browser web menampilkan isi dari halaman web dengan cara menginterpretasikan tag-tag HTML dari sebuah halaman web. Seiring dengan perkembangan web yang mampu menampilkan berbagai format data, browser web modern menampilkan data-data tersebut dengan mempergunakan plugins.

2.10.Server web

(40)

bersang-kutan diterima kemudian server membandingkan dengan daftar akses dalam file konfigurasi. Apabila hubungan diterima, server mencari pada URL yang dikirim oleh browser untuk kemudian mengirimkan kembali program atau file yang diminta.

Fungsi keamanan server dipetakan berdasarkan hirarki direktori. Apabila browser ingin mengakses direktori khusus yang berada pada server, secara otomatis server mengirimkan perintah pada browser untuk meminta input berupa nama dan password. Jika informasi tersebut sesuai dengan peta akses yang telah ditentukan, maka hubungan antar browser dan server dapat dilakukan, demikian seterusnya untuk direktori lain.

Hampir semua program perangkat lunak server web mempunyai konfigurasi khusus untuk keamanan akses web. Adakalanya faktor keamanan menjadi perhatian utama administrator karena jalur komunikasi yang digunakan adalah umum. Bahkan ada sebagian sistem client/server yang menggunakan hak akses berdasarkan user-by-user, artinya bahwa web yang dibaca oleh client dibuat oleh client itu sendiri.

2.11.Aplikasi web

Aplikasi web merupakan perangkat lunak yang dijalankan pada lingkungan web. Aplikasi web dapat dibangun dari yang paling sederhana, yaitu hanya dengan mempergunakan HTML ( Hypertext Markup Language ) saja hingga yang kompleks dengan mempergunakan berbagai bahasa pemrograman dan menyajikan informasi dalam berbagai format data.

(41)

web. HTML menyusun sebuah halaman web dengan mempergunakan sejumlah perintah yang disebut dengan tag dan attribut dari masing-masing tag tersebut.

Tag HTML ditulis di dalam tanda < > dan pada umumnya berpasangan, terdiri dari tag pembuka dan tag penutup.

< > ... </ >

Sebuah dokumen HTML ditulis di antara tag <html> dan </html> dan terdiri dari 2 bagian besar, yaitu head dan body. Bagian head berisi informasi yang menjelaskan tentang dokumen HTML itu sendiri, sedangkan bagian body berisi informasi yang hendak disampaikan kepada pengunjung halaman web tersebut.

HTML hanya dapat dipergunakan untuk mengatur tampilan sebuah halaman web saja, agar halaman web menjadi interaktif pengembang aplikasi web mempergunakan client-side scripting language. Contoh dari client-side scripting

language ini adalah JavaScript dan VBScript. Perkembangan akan kebutuhan layanan web untuk dapat mengakses basis data membuat pengembangan sebuah halaman web memerlukan server-side scripting language. Yang termasuk dalam bahasa pemrograman jenis ini adalah ASP, ColdFusion, JSP dan PHP.

2.12.PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan salah satu server-side programming language yang banyak dipergunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi web. PHP mulai dikembangkan pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf, kemudian pada pertengahan tahun 1997 pengembangan PHP dibantu oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans.

(42)

karena PHP memiliki kemampuan untuk mengakses basis data dan memper-gunakan protokol-protokol internet untuk mengambil dan memproses data yang kemudian disajikan kepada pengguna dalam format HTML.

Kode PHP dapat dituliskan secara terpisah sebagai sebuah file yang berdiri sendiri maupun dituliskan secara embedded di antara tag-tag HTML. PHP juga mendukung pengembangan aplikasi web dengan mempergunakan konsep pemrograman berorientasi obyek. Untuk membedakan antara kode HTML dan PHP, kode PHP harus dituliskan di antara tanda <? dan ?>.

2.13.MySQL

MySQL merupakan sebuah RDBMS open-source di bawah lisensi GNU GPL yang dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan teknologi informasi di Swedia. Selain versi open-source, MySQL juga tersedia dalam versi yang berlinsensi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan layanan tam-bahan dan dukungan operasional basis data MySQL.

Konektivitas, kecepatan dan keamanan yang dimiliki oleh MySQL menyebabkan MySQL cocok dan banyak dipergunakan sebagai basis data internet. MySQL merupakan basis data client/server yang terdiri dari server SQL yang bersifat multithreaded, sejumlah piranti lunak client, piranti lunak administrasi dan API (Application Programming Interface) untuk beberapa bahasa pemrograman seperti C/C++, Perl, PHP dan Java.

Beberapa karakteristik unggul yang dimiliki oleh server basis data MySQL antara lain :

(43)

2. Dapat berjalan pada banyak platform.

3. Memiliki API yang dapat dipergunakan oleh beberapa bahasa pemrograman.

4. Mampu menyimpan 50.000.000 record per-tabel dan 60.000 tabel per-basis data.

5. Memiliki beberapa tipe tabel dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

2.14.SQL (Structured Query Language)

SQL didefinisikan sebagai bahasa pemrograman untuk memproses basis data, yang dapat dipergunakan untuk mendefinisikan basis data, memanipulasi da-ta yang ada di dalam basis dada-ta dan untuk melakukan administrasi penggunaan basis data.

SQL pertama kali didefinisikan oleh Dr. E.F.Codd dan IBM San Jose Laboratory pada tahun 1970 dengan nama Structured English Query Language (SEQUEL). Pada perkembangannya SEQUEL diubah namanya menjadi SQL dan oleh American National Standard Institude (ANSI) didefinisikan sebagai SQL-92 dan distandarisasi oleh International Standard Organization sebagai ISO/IEC 9057:1992, “Database Language SQL”.

SQL termasuk keluarga Fourth Generation Language (4GL) dimana perintah-perintah SQL merupakan deskripsi dari hasil yang diinginkan. Dalam ANSI-SQL, perintah-perintah SQL dibagi menjadi 6 kategori, yaitu :

1. Data-Query Language

(44)

2. Data-Manipulation Language

Digunakan untuk melakukan manipulasi data di dalam tabel. Perintah-perintah Data-Manipulation Language ini adalah INSERT untuk mengisi data baru, UPDATE untuk mengubah data lama dengan data baru dan DELETE untuk menghapus data lama. 3. Transaction-Processing Language

Digunakan untuk menentukan apakah data telah diperbarui dengan mempergunakan data-manipulation language dan akan disimpan secara permanen di database atau tidak. Perintah-perintah SQL yang termasuk di dalam kelompok ini adalah BEGIN TRANSAC-TION, COMMIT, dan ROLLBACK.

4. Data-Control Language

Digunakan untuk menentukan hak akses individu atau grup dalam mempergunakan database. Perintah-perintah SQL yang termasuk dalam kelompok ini adalah GRANT dan REVOKE.

5. Data-Definition Language

Digunakan untuk membuat tabel baru dalam database (CREATE TABLE), menambah file indeks (CREATE INDEX), hubungan antar tabel (PRIMARY KEY, FOREIGN KEY, PREFERENCE) serta menghapus tabel dan indeks (DROP TABLE dan DROP INDEX).

6. Cursor-Control Language

(45)

37

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Metode Penelitian

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis

Web ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Survey lapangan, dengan mengunjungi pameran perumahan yang

cukup sering dilaksanakan di Surabaya dan datang ke sejumlah

lo-kasi perumahan di Surabaya.

2. Study pustaka tentang sistem pendukung keputusan, internet dan

aplikasi web.

3. Melakukan analisa, perancangan, pengembangan dan evaluasi

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Beb

Tahapan-tahapan tersebut di atas dilakukan dengan metode waterfall, dimana jika ditemukan kekurangan informasi pada saat tahap ke-n dilakukan

maka tahap ke-(n-1) akan dikerjakan lagi untuk melengkapi kekurangan tersebut.

3.2. Analisa Sistem

Pemilihan rumah merupakan sebuah pengambilan keputusan yang cukup

sulit dan perlu diperhitungkan secara masak-masak, terlebih saat ini banyak

terdapat alternatif rumah di banyak lokasi perumahan dengan berbagai fasilitas

yang bervariasi. Hal ini sering membuat calon pembeli rumah menjadi bingung

dalam memutuskan rumah mana yang paling tepat untuk dibeli dan ditempati.

Salah satu alternatif cara untuk membantu calon pembeli dalam

(46)

mempergunakan suatu sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung

Keputusan ini berdasarkan input dari penggunanya akan memberikan saran urutan

rumah mana yang sebaiknya dibeli berdasarkan inputan yang diterima dan

diproses dengan mempergunakan suatu model pengambilan keputusan yang tepat.

Pemilihan rumah merupakan pengambilan keputusan yang memiliki sifat

terdiri dari banyak kriteria sebagai pertimbangan dan banyak alternatif yang dapat

dipilih. Untuk itu diperlukan model pengambilan keputusan yang dapat

mengakomodasi permasalahan yang bersifat multi-kriteria dan multi-alternatif,

dimana di salah satunya adalah AHP.

Untuk mempermudah penggunaan Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Rumah ini oleh banyak orang, maka diperlukan suatu media yang bisa

dengan mudah diakses oleh banyak orang, dimana salah satunya adalah internet.

Memperhatikan permasalahan dan alternatif solusi yang cukup baik di

atas maka kiranya solusi yang layak dibuat untuk membantu calon pembeli rumah

untuk memilih rumah yang akan dibeli adalah dengan membuat Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web.

3.3. Perancangan Sistem

3.3.1. System Flow

System Flow merupakan gambaran aliran kerja yang terdapat dalam

suatu sistem dalam bentuk grafik dari dokumen, proses-proses yang terjadi,

(47)

Gambar 3.1. System flow manajemen anggota

System flow manajemen anggota menggambarkan proses pendaftaran,

pengeditan dan pelaporan keanggotaan dari pengguna Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini. Manajemen anggota seperti

terlihat pada gambar di atas melibatkan 3 bagian, yaitu anggota yang dapat

merupakan pengembang perumahan maupun calon pembeli rumah, server dan

administrator. Anggota memasukan data-data terbaru ke dalam sistem untuk

kemudian disimpan di dalam basis data dan apabila administrator memerlukan

laporan anggota yang ada maka laporan dapat ditampilkan di monitor maupun

(48)

Gambar 3.2. System flow manajemen data rumah

Manajemen data rumah melibatkan 3 bagian, yaitu pengembang

perumahan, server dan pengunjung. Seperti terlihat pada gambar system flow di

atas, pengembang memasukan data tipe-tipe rumah yang dimilikinya untuk

kemudian oleh server di simpan ke dalam basis data. Apabila ada pengunjung

yang mencari alternatif rumah untuk dibeli maka server akan menampilkan

(49)

Gambar 3.3. System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK

System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK menggambarkan

aliran cara kerja pemilihan rumah dengan dengan bantuan sistem ini. Mula-mula

alternatif rumah dicari, kemudian dipilih dari hasil pencarian tersebut dipilih

untuk menjadi alternatif yang akan diproses selanjutnya. Setelah semua alternatif

(50)

terhadap kriteria yang lain dan preferensi sebuah alternatif terhadap alternatif

yang lain berdasarkan suatu kriteria. Jika semua isian telah diisi, isian-isian

tersebut kemudian diproses dengan AHP yang akan menghasilkan urutan atau

prioritas dari alternatif-alternatif rumah yang sebaiknya dibeli.

Gambar 3.4. System flow manajemen artikel dan berita

Manajemen artikel dan berita diawali oleh penulis yang menyerahkan

artikel atau berita kepada administrator untuk diinputkan ke dalam sistem. Input

artikel dan berita kemudian disimpan oleh server ke dalam basis data. Data artikel

dan berita ini kemudian ditampilkan ke monitor bagi pembaca, atau dicetak

(51)

Gambar 3.5. System flow manajemen pesan

System flow manajemen pesan menggambarkan proses pertukaran pesan

yang terjadi di dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis

Web ini. Manajemen pesan, seperti terlihat pada gambar di atas melibatkan 3

bagian, yaitu pengirim, server dan penerima, dimana pengirim dan penerima dapat

merupakan pengembang perumahan, pengunjung maupun administrator dari

sistem ini. Pesan diinputkan oleh pengirim, kemudian server menyimpan pesan

tersebut ke dalam basis data, jika suatu saat penerima pesan masuk ke dalam

(52)
(53)

Data Flow Diagram merupakan representasi grafis dari sebuah sistem,

yang menggambarkan komponen sistem, aliran data, tujuan dan penyimpanan

data. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini, seperti

terlihat pada context diagram di atas melibatkan 3 buah entiti eksternal, yaitu :

Pengembang Perumahan, Pengunjung dan Sistem Administrator.

DFD level 1 seperti pada gambar di bawah ini menunjukan bahwa Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini terdiri dari 8 buah

proses, yaitu : Maintenance Data Perumahan, Maintenance Data Pengunjung,

Maintenance Data Rumah, Pemilihan Alternatif Rumah, Analytical Hierarchy

Process, Maintenance Artikel dan Berita, Proses Pesan dan Pelaporan Anggota.

Maintenance Data Perumahan dipergunakan untuk pendaftaran bagi

sebuah perumahan untuk ikut di dalam e-expo. E-Expo ini ada di dalam sistem

dengan tujuan untuk menyediakan informasi detil dari rumah-rumah yang ada di

berbagai perumahan bagi calon pembeli rumah. Selain untuk pendaftaran proses

ini juga dipergunakan untuk mengupdate data suatu perumahan, sehingga calon

pembeli rumah selalu memperoleh informasi yang terbaru.

Proses Maintenance Data Pengunjung dipergunakan untuk pendaftaran

pengunjung yang ingin mempergunakan fasilitas tambahan yang ada di dalam

sistem ini. Proses pengeditan data pengunjung juga dilakukan dengan

mempergunakan proses Maintenance Data Pengunjung ini.

Pengiriman pesan antar entiti yang terhubung dengan sistem ini

(54)

ditampilkan kepada penerima pesan yang sesuai pada saat setelah penerima

(55)

Proses Pemilihan Alternatif Rumah dipergunakan untuk melihat berbagai

alternatif rumah yang ada, memilih dan meyimpannya untuk kemudian diproses

(56)

AHP memperoleh input dari pengunjung berupa kriteria untuk pemilihan

rumah dan daftar alternatif rumah yang hendak dibeli. Langkah selanjutnya adalah

pengunjung mengisikan preferensinya pada matrik-matrik yang tersedia. Hasil

akhir yang disajikan AHP adalah saran prioritas alternatif rumah yang sebaiknya

(57)

3.3.3. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram digunakan untuk mengintrepetasikan,

menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan basis data yang dipergunakan

oleh sistem. Dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah

Berbasis Web ini terdapat 7 buah entiti yang saling terkait yang dipergunakan

sebagai komponen model basis data Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Rumah Berbasis Web ini, yaitu : e_expo_member, re_house_descspecprice,

e_expo_guest, deposit_box, articles, news dan messages. Ketujuh entiti tersebut

saling berelasi seperti ditunjukan pada ERD yang berikut :

(58)

3.3.4. Struktur Basis Data

Adapun struktur basis data yang dipergunakan untuk sebagai subsistem

basis data dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini

berdasarkan Entity Relationship Diagram di atas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Struktur tabel e-expo_member

Nama Tabel : e_expo_member

Primary Key : eem_mid

Foreign Key :

Keterangan : menyimpan data perumahan peserta e-expo

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

eem_mid varchar 64 Kode perumahan eem_pwd varchar 32 Password

eem_name varchar 64 Nama perumahan eem_tagline varchar 128 Tagline perumahan eem_developer varchar 64 Pengembang perumahan eem_reiid varchar 32 No anggota REI

eem_province varchar 64 Propinsi eem_city varchar 64 Kabupaten eem_district varchar 64 Kecamatan eem_address varchar 128 Alamat eem_phone varchar 32 No Telephone eem_fax varchar 32 No Fax

eem_profile text Profile perumahan eem_locationmap varchar 128 Peta lokasi perumahan eem_masterplan varchar 128 Master plan perumahan eem_registertime datetime Waktu pendaftaran

Tabel 3.2. Struktur tabel re_house_descspecprice

Nama Tabel : re_house_descspecprice

Primary Key : rhd_id

Foreign Key : rhd_uid

Keterangan : menyimpan detail data rumah yang ada di suatu perumahan

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

(59)

Nama Field Tipe Lbr Keterangan

rhd_air varchar 32 Sumber air bersih rhd_listrik varchar 32 Listrik

rhd_telephone varchar 32 Telephone rhs_pondasi varchar 128 Pondasi rhs_struktur varchar 128 Struktur rhs_jenislantai varchar 128 Jenis lantai rhs_kusen varchar 128 Jenis kusen rhs_dinding varchar 128 Jenis dinding rhs_daunpintu varchar 128 Jenis daun pintu rhs_daunjendela varchar 128 Jenis daun jendela rhs_plafon varchar 128 Jenis plafon rhs_rangkaatap varchar 128 Jenis rangka atap rhs_penutupatap varchar 128 Jenis penutup atap rhs_kamarmandi varchar 128 Keterangan kamar mandi rhs_sanitair varchar 128 Keterangan ttg sanitair rhs_carport varchar 128 Keterangan ttg carport rhs_pagar varchar 128 Keterangan ttg pagar rhp_jual int 10 Harga jual

rhp_diskon int 10 Discount rhp_netto int 10 Harga bersih rhp_uangmuka int 10 Besar uang muka rhp_kpr int 10 Besar KPR rhp_keterangan varchar 255 Keterangan rumah

Tabel 3.3. Struktur tabel e-expo_guest

Nama Tabel : e_expo_guest

Primary Key : eeg_gid

Foreign Key :

Keterangan : menyimpan data pengunjung e-expo

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

eeg_gid varchar 64 Kode pengunjung eeg_pwd varchar 32 Password

eeg_name varchar 64 Nama pengunjung eeg_province varchar 64 Propinsi

eeg_city varchar 64 Kabupaten eeg_district varchar 64 Kecamatan eeg_address varchar 128 Alamat eeg_phone varchar 32 No Telephone eeg_fax varchar 32 No Fax

(60)

Tabel 3.4. Struktur tabel articles

Nama Tabel : articles

Primary Key : art_id

Foreign Key :

Keterangan : menyimpan data artikel tentang rumah

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

art_id int 10 Kode artikel art_title varchar 128 Judul artikel art_article text Isi artikel art_source varchar 128 Asal artikel art_writetime datetime Waktu penulisan

Tabel 3.5. Struktur tabel news

Nama Tabel : news

Primary Key : nws_id

Foreign Key :

Keterangan : menyimpan data berita tentang rumah

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

nws_id int 10 Kode berita nws_title varchar 128 Judul berita nws_news text Isi berita nws_source varchar 128 Asal berita nws_writetime datetime Waktu penulisan

Tabel 3.6. Struktur tabel deposit_box

Nama Tabel : guest_box

Primary Key : gbx_uid, gbx_rhdid

Foreign Key : gbx_uid, gbx_rhdid

Keterangan : menyimpan data rumah yang disimpan oleh pengunjung

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

gbx_uid varchar 64 Kode pemilik guest box gbx_rhdid int 10 Kode isi guest box

Tabel 3.7. Struktur tabel administrator

Nama Tabel : administrator

Primary Key : adm_aid

Foreign Key :

Keterangan : menyimpan data berita tentang rumah

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

(61)

Tabel 3.8. Struktur tabel messages

Nama Tabel : Messages

Primary Key : msg_id

Foreign Key : msg_sender, msg_recipient

Keterangan : menyimpan data pesan antar anggota

Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan

msg_id int 10 Kode pesan msg_type int 1 Tipe pesan msg_sender varchar 64 Kode pengirim msg_recipient varchar 64 Kode penerima msg_subject varchar 128 Judul pesan msg_message text Isi pesan msg_status int 1 Status pesan

msg_writetime datetime Waktu penulisan pesan eeg_gid varchar 64 Kode pengunjung E-Expo eem_mid varchar 64 Kode peserta E-Expo adm_aid varchar 64 Kode administrator

3.4. Perancangan I/O

3.4.1. Desain form pendaftaran peserta e-expo

Form Pendaftaran Peserta E-Expo

Data Peserta E-Expo

Username : Password : Konfirmasi Password :

(62)

Form pendaftaran peserta e-expo ini dipergunakan oleh pengembang

perumahan untuk mendaftarkan perumahan yang dikembangkannya agar dapat

mengikuti expo perumahan secara electronic. E-Expo ini dimaksudkan untuk

me-lengkapi ketersediaan data rumah di perumahan-perumahan yang berlokasi di

Surabaya bagi calon pembeli rumah khsusnya bagi mereka yang hendak

mempergunakan SPK, sehingga preferensi atas satu rumah terhadap rumah yang

lain menjadi lebih baik karena didukung oleh tersedianya data rumah dan

perumahan yang dipilih.

3.4.2. Desain form pemeliharaan data rumah

Form Pemeliharaan Data Rumah

Data Rumah

No Tipe Rumah Perintah 1 Zamrud ( 100 / 200 ) [ Edit ] [ Delete ] 2 Berlian ( 72 / 144 ) [ Edit ] [ Delete ] 3 [ Add New ] [ Exit ]

[ Selesai ]

Gambar 3.12. Desain form pemeliharaan data rumah

Form pemeliharaan data rumah dipergunakan oleh pengembang

perumahan untuk memanajemen tipe-tipe rumah yang tersedia di perumahan yang

dikembangkannya.

Jika pengembang perumahan menjalankan perintah [ Add New ] maka

akan ditampilkan form entry data rumah. Form entry data rumah ini dipergunakan

(63)

Isian pada form ini terbagi menjadi 3 bagian besar, yaitu : deskripsi, spesikasi

bagunan, harga dan cara pembayaran kredit dari suatu tipe rumah.

Form Entry Data Rumah

Tipe Rumah

No Lama (Thn) Angsuran per-Bulan

[ Simpan ] [ Re:Set ]

(64)

Sedangkan jika pengembang perumahan menjalankan perintah [ Edit ]

maka ditampilkan form update data rumah untuk mengupdate detil data rumah.

Form Update Data Rumah

Tipe Rumah

No Lama (Thn) Angsuran per-Bulan

[ Update ] [ Re:Set ]

(65)

3.4.3. Desain form pendaftaran pengunjung

Form Pendaftaran Pengunjung

Data Pengunjung

Username : Password : Konfirmasi Password :

Data Pribadi

Nama Lengkap :

Propinsi : I V

Kabupaten / Kodya : I V

Kecamatan : Alamat : No. Telp :

[ Daftar ] [ Re:Set ]

Gambar 3.15. Desain form pendaftaran pengunjung

Form pendaftaran pengunjung ini dipergunakan oleh pengunjung atau

pengguna untuk mendaftarkan dirinya agar dapat berkomunikasi dengan

pengem-bang perumahan dan administrator sistem ini. Selain itu, dengan mendaftarkan

diri sebagai pengunjung, pengunjung dapat menyimpan data alternatif rumah yang

hendak dipilih ke dalam basis data untuk dipergunakan lagi di kemudian hari.

3.4.4. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif

Form pemilihan kriteria dan alternatif adalah form yang digunakan untuk

menentukan kriteria dan alternatif yang akan diproses Sistem Pendukung

(66)

pengam-bilan keputusan AHP. Jika pengguna memiliki kriteria atau alternatif yang tidak

ada di dalam basis data, pengguna dapat menambahkannya pada form ini.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah

Kriteria : [ X ] Harga

Gambar 3.16. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif

3.4.5. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah

Bantuan Penjelasan AHP

(67)

Form preferensi pengguna atas kriteria merupakan form yang

diper-gunakan oleh pengguna Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis

Web ini untuk mengisikan preferensinya atas sebuah kriteria terhadap kriteria

pemilihan rumah yang lain. Sebelum dapat melakukan pengisian preferensi pada

form preferensi pengguna atas alternatif, semua isian pada form ini harus lengkap

dan konsisten.

3.4.6. Desain form preferensi pengguna atas alternatif

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah

Bantuan Penjelasan AHP

## ! ##

!

!

!

!

" !

"

Keterangan

Gambar 3.18. Desain form preferensi pengguna atas alternatif

Form preferensi pengguna atas alternatif merupakan form yang

diper-gunakan untuk mengisikan preferensi pengguna atas sebuah alternatif terhadap

alternatif yang lain berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan

sebelumnya. Jika kriteria yang dipilih pada form pemilihan kriteria dan alternatif

(68)

preferensi atas alternatif sebanyak n kali juga. Setiap kali pengisian preferensi

pengguna atas alternatif yang ada berdasar sebuah kriteria selesai dilakukan,

sistem akan memeriksa konsistensi isian yang ada. Jika semua isian lengkap dan

konsisten maka akan dilanjutkan dengan pengisian form preferensi alternatif

berdasarkan kriteria berikutnya, namun jika tidak pengguna harus melengkapi

preferensinya atau mengkonsistenkan preferensinya terlebih dahulu.

3.4.7. Desain form kesimpulan dan saran

Form kesimpulan dan saran merupakan form yang memberikan

kesimpulan dan saran bagi pengguna tentang prioritas alternatif rumah mana yang

paling optimal untuk dibeli. Pada form ini, pengguna dapat melihat prioritas setiap

alternatif rumah berdasarkan semua kriteria maupun salah satu kriteria saja.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah

Bantuan Penjelasan AHP

Gambar 3.19. Desain form kesimpulan dan saran

Penyusunan peringkat atas alternatif-alternatif perumahan yang

(69)

didasarkan atas perhitungan terhadap isian preferensi kriteria dan preferensi

alternatif yang dilakukan oleh pengguna sebelumnya dengan mempergunakan

model pengambilan keputusan AHP.

Apabila pengguna ingin melakukan what-if analysis, pengguna dapat melakukannya dengan menekan perintah [ << Prev ] atau link yang ada di sebelah

kiri untuk mengedit pengisian preferensi kriteria maupun alternatif yang telah

(70)

62

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

4.1. Implementasi Sistem 4.1.1. Implementasi server

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini

diimplementasikan di komputer server yang berbasis sistem operasi Windows

2000 Advanced Server. Untuk melayani permintaan layanan web dari komputer

client, pada komputer server ini diinstall Microsoft Internet Information Server

5.0 yang telah diintegrasikan dengan PHP versi 4.2.3 untuk platform Windows.

Sedangkan basis data yang dipergunakan untuk menyimpan data-data perumahan,

pengembang dan pengguna adalah MySQL 3.23.51 untuk Windows.

Konfigurasi server aplikasi PHP dan server basis data MySQL dipilih

untuk mengembangkan perangkat lunak web ini adalah karena keduanya bersifat

multiplatform dan merupakan fasilitas yang paling banyak disediakan oleh

kebanyakan web hosting, sehingga jika perangkat lunak ini akan

diimplementa-sikan pada komputer server yang berbasis pada sistem operasi selain Windows

atau dihostingkan dapat dengan mudah dilakukan.

Server yang dipergunakan untuk implementasi Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini memiliki alamat IP 192.168.19.78

dengan nama DNS www.perumahan.com. Pengaturan nama DNS ini dilakukan

dengan menambahkan teks

192.168.19.78 www.perumahan.com

(71)

Adapun konfigurasi perangkat keras yang dipergunakan server web ini adalah

sebagai berikut :

a. Processor : Intel Celeron 600 MHz

b. Memory : 320 MB

c. Hard Disk : Seagate 20 GB 7200 RPM

Halaman-halaman web dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Rumah Berbasis Web ini diletakan di dalam folder C:\Inetpub\wwwroot yang

merupakan direktori dokumen utama dari situs web yang menggunakan IIS.

(72)

4.1.2. Implementasi client

Client yang dipergunakan untuk mempergunakan Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini adalah komputer dengan

spesifikasi minimum sebagai berikut :

a. Processor : Intel Pentium 200 MHz atau yang setara

b. Memory : 32 MB

dan di dalamnya terinstall browser web yang mendukung Javascript. Agar

diperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya browser web yang dipergunakan

mendukung CSS (Cascading Style Sheet).

4.2. Penggunaan Sistem

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini

dipergunakan dengan cara mengarahkan web browser yang dipergunakan ke URL

http://www.perumahan.com/index.php. URL ini merupakan alamat dari halaman

web pertama Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web.

Seperti terlihat pada gambar di bawah, pada halaman ini ditampilkan

informasi, fasilitas dan link sebagai berikut :

a. Informasi perumahan yang paling akhir mendaftarkan diri untuk

mengikuti E-Expo.

b. Informasi berita dan artikel terbaru.

c. Fasilitas login bagi pengunjung dan peserta E-Expo serta

Gambar

Gambar 2.5. Cara kerja DNS
Gambar 2.6. Model layanan WWW
Gambar 2.7. Format URI
Gambar 3.1. System flow manajemen anggota
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan mengenai jenis hama dan kerusakan pada pertanaman belimbing di Kabupaten Blitar masih belum dilaporkan, sehingga perlu dilakukan untuk memperoleh data tentang hama

Kebutuhan dan potensi desa menjadi dasar dalam pendirian BUMDes sebagai bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat (PKDSP, 2007). Pembangunan masyarakat desa pada

Dalam upaya proses pemanfaatan lahan yang dilakukan pihak Pengelola dan Kepala Desa selain untuk di jadikan sebagai tempat wisata bertujuan untuk membantu

Matakuliah ini memfokuskan pada dua hal: Pertama, membentuk skemata mahasiswa tentang konsep- konsep dan teori-teori sosiologi yang berkaitan dengan objek formal dan

Karena menggunakan kartu SIM berarti koneksi internet tergantung kuota yang terdapat pada SIM tersebut, namun itu tidak menjadi masalah karena saat ini kuotapun

Dengan demikian, kondisi seseorang dapat dilihat secara komprehensif (Suharmiati, 2003). Pada bulan April tanggal 15 dan 21 serta pada bulan Mei tanggal 21 penulis melakukan

Dari proses observasi yang telah dilakukan praktikan memperoleh banyak pengetahuan berupa masukan maupun perbaikan-perbaikan dari diri praktikan agar dapat menjadi

adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan maka kerugian konstitusional seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi; [3.7] Menimbang bahwa