PEMILIHAN RUMAH BERBASIS WEB
Oleh :
Nama : Sri Susanti Boediono NIM : 96.41010.4037 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ix
Halaman
ABSTRAKSI ……….. vi
KATA PENGANTAR ……….…... vii
DAFTAR ISI ……….. ix
DAFTAR TABEL ……….. xi
DAFTAR GAMBAR ……….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
1.1 Latar Belakang …………...………. 1
1.2 Perumusan Masalah ……… 2
1.3 Pembatasan Masalah ……..………. 2
1.4 Tujuan ………. 3
1.5 Sistematika Penulisan ………. 4
BAB II LANDASAN TEORI ……….. 5
2.1 Sistem Pendukung Keputusan ……… 5
2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ………. 8
2.3 AHP ( Analytical Hierarchy Process ) ……… 17
2.4 Internet ……… 21
2.5 TCP/IP ……… 22
2.6 DNS ……… 23
2.7 WWW ………. 25
2.8 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) ………... 26
x
2.11 Aplikasi Web ……….. 29
2.12 PHP ………. 30
2.13 MySQL ………... 31
2.14 SQL ………. 32
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ……… 34
3.1 Metode Penelitian ………... 34
3.2 Analisa Sistem ……… 34
3.3 Perancangan Sistem ………..……….. 35
3.4 Perancangan I/O ………. 50
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ……….. 59
4.1 Implementasi Sistem ………... 59
4.2 Penggunaan Sistem ………. 61
4.3 Evaluasi Sistem ………... 82
BAB V PENUTUP ………... 92
5.1 Kesimpulan ………. 92
5.2 Saran ………... 92
DAFTAR PUSTAKA ………. 94
BIODATA PENULIS ………. 95
xi
Halaman
Tabel 3.1 Struktur tabel e_expo_member ……… 47
Tabel 3.2 Struktur tabel re_house_descspecprice ……… 47
Tabel 3.3 Struktur tabel e_expo_guest ………..……….. 48
Tabel 3.4 Struktur tabel articles ………... 49
Tabel 3.5 Struktur tabel news ………... 49
Tabel 3.6 Struktur tabel deposit box ……… 49
Tabel 3.7 Struktur tabel administrator …..………... 49
Tabel 3.8 Struktur tabel messages ……....………... 50
Tabel 4.1 Hasil pengujian link menu halaman web untuk umum ……… 83
Tabel 4.2 Hasil pengujian link menu halaman web bagi pengunjung terdaftar 83 Tabel 4.3 Hasil pengujian link menu halaman web bagi peserta E-Expo …… 84
Tabel 4.4 Hasil pengujian link menu halaman web bagi administrator ……... 85
Tabel 4.5 Hasil pengujian halaman web utama ……… 85
Tabel 4.6 Hasil pengujian halaman web pendaftaran pengunjung E-Expo …. 86 Tabel 4.7 Hasil pengujian halaman web pendaftaran peserta E-Expo ………. 87
Tabel 4.8 Hasil pengujian halaman web E-Expo ………. 87
Tabel 4.9 Hasil pengujian halaman web detail perumahan ……….. 87
Tabel 4.10 Hasil pengujian halaman web detail rumah ………. 88
Tabel 4.11 Hasil pengujian halaman web shopping cart ……… 88
Tabel 4.12 Hasil pengujian halaman web deposit box ………... 88
Tabel 4.13 Hasil pengujian halaman web pemilihan kriteria dan alternatif …... 89
xii
xiii
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan proses pengambilan keputusan …..………... 7
Gambar 2.2 Komponen sistem pendukung keputusan …………....……… 9
Gambar 2.3 Subsistem penyelenggara dialog ………. 14
Gambar 2.4 Hirarki dalam AHP ……….……….… 18
Gambar 2.5 Cara kerja DNS ………..……….. 25
Gambar 2.6 Model layanan WWW ………. 26
Gambar 2.7 Format URI ……...………... 27
Gambar 3.1 System flow manajemen anggota ……… 36
Gambar 3.2 System flow manajemen data rumah ...………….…………... 37
Gambar 3.3 System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK ……... 38
Gambar 3.4 System flow manajemen artikel dan berita ……….. 39
Gambar 3.5 System flow manajemen pesan ……… 40
Gambar 3.6 Data Flow Diagram level 0 / Context Diagram …………...… 41
Gambar 3.7 Data Flow Diagram level 1 ……….. 43
Gambar 3.8 Data Flow Diagram level 2 pada proses AHP ………. 44
Gambar 3.9 Data Flow Diagram level 2 pada proses Pemroses Pesan …... 45
Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram ………... 46
Gambar 3.11 Desain form pendaftaran peserta e-expo ………. 50
Gambar 3.12 Desain form pemeliharaan data rumah ……… 51
Gambar 3.13 Desain form entry data rumah ………. 52
Gambar 3.14 Desain form update data rumah ……….. 53
xiv
Gambar 3.17 Desain form preferensi pengguna atas kriteria ……… 55
Gambar 3.18 Desain form preferensi pengguna atas alternatif ………. 56
Gambar 3.19 Desain form kesimpulan dan saran ……….. 57
Gambar 4.1 Struktur direktori sistem ……….. 60
Gambar 4.2 Halaman web utama SPK Pemilihan Rumah Berbasis Web ... 62
Gambar 4.3 Halaman web utama E-Expo ………... 64
Gambar 4.4 Halaman web detail informasi perumahan ……….. 65
Gambar 4.5 Shopping cart ………... 66
Gambar 4.6 Daftar berita ………. 67
Gambar 4.7 Detail berita ………. 68
Gambar 4.8 Daftar artikel ……… 69
Gambar 4.9 Detail artikel ……… 69
Gambar 4.10 Form kriteria dan alternatif ……….. 70
Gambar 4.11 Form preferensi kriteria ………... 71
Gambar 4.12 Form preferensi alternatif berdasar suatu kriteria ……… 72
Gambar 4.13 Prioritas rumah yang disarankan untuk dibeli ………. 73
Gambar 4.14 Messages ……….. 74
Gambar 4.15 Shopping Cart pengunjung E-Expo terdaftar ……….. 75
Gambar 4.16 Deposit box ……….. 76
Gambar 4.17 Form pendaftaran peserta E-Expo ………... 77
Gambar 4.18 Form profile peserta E-Expo ………... 78
Gambar 4.19 House Manager ……… 79
xv
Gambar 4.22 Laporan pengunjung E-Expo terdaftar ……… 81
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia ikut meningkat. Berbagai cara dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, antara lain dengan cara membangun sendiri, membeli dari orang lain dan yang saat ini banyak dilakukan adalah deng-an cara membeli rumah di suatu perumahdeng-an secara kredit maupun tunai. Setiap pe-rumahan dikembangkan dengan dilengkapi fasilitas yang berbeda untuk memenu-hi kebutuhan masyarakat yang memiliki kriteria pemilihan rumah yang beragam.
Mempertimbangkan permasalahan di atas, kiranya diperlukan suatu Sis-tem Pendukung Keputusan yang bisa dipergunakan secara luas untuk memperce-pat dan mempermudah seseorang dalam mengambil keputusan rumah mana yang paling optimal memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
1.2. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan Tugas Akhir ini dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana membangun suatu Sistem Pendukung Keputusan interaktif yang dapat dipergunakan oleh banyak orang secara mudah untuk memban-tu mengambil kepumemban-tusan dalam memilih rumah yang paling optimal me-menuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan ?”
1.3. Pembatasan Masalah.
Memperhatikan luasnya permasalahan yang ada, maka perlu diberikan suatu batasan. Pemberian batasan ini dimaksudkan agar permasalahan yang diba-has dalam Tugas Akhir ini menjadi lebih jelas. Adapun batasan permasalahan da-lam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik pengambilan keputusan yang dipergunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan ini adalah AHP (Analytical Hierarchy Process).
2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat pada Tugas Akhir ini hanya merupakan prototype saja.
4. Pengguna Sistem Pendukung Keputusan ini adalah orang-orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang penggunaan internet khususnya browsing.
5. Informasi perumahan, berita dan artikel yang ada dalam sistem ini hanya dipergunakan untuk melengkapi informasi tentang rumah bagi pengambil keputusan.
1.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah membu-at sumembu-atu almembu-at bantu yang dapmembu-at digunakan oleh banyak orang secara mudah sebagai sarana untuk membantu menentukan rumah yang akan dibeli, yaitu rumah yang paling optimal dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan dapat menerima keterbatasan yang dimiliki pengambil keputusan.
1.5. Sistematika Penulisan
Buku Tugas Akhir ini ditulis dalam 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
BAB III : METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi uraian metode penelitian yang dipergunakan, analisa sistem dan perancangan sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini membahas implementasi sistem, dilanjutkan dengan evaluasi kinerja sistem dengan membandingkan antara tujuan yang hendak dicapai dengan kinerja sistem yang telah diterapkan. BAB V : PENUTUP
5
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sis-tematis pada hakekat masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan pilihan secara masak dari beberapa alternatif dan pengambilan tindakan yang menurut perhi-tungan merupakan tindakan paling tepat (Bambang, 1992). Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pertimbangan adalah menganalisa beberapa kemungkinan atau alternatif, lalu memilih salah satu diantaranya (Salusu, 1996). Persoalan utama dalam proses pengambilan keputusan adalah bentuk atau cara tertentu untuk memilih tindakan dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.
Simon (1960), mengajukan model yang menggambarkan proses pengam-bilan suatu keputusan. Model proses pengampengam-bilan keputusan Simon ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian lingkup masalah serta proses pengenalan masalah. Pada tahap ini data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengiden-tifikasi masalah yang dihadapi.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan tindakan diantara bebe-rapa alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Gambar 2.1. Tahapan proses pengambilan keputusan
Dari deskripsi ketiga tahap di atas, terlihat jelas bahwa Pengolahan Data Elektronik dan Sistem Informasi Manajemen mempunyai kontribusi dalam tahap Intelligence, sedangkan Ilmu Manajemen dan Riset Operasional berperan penting dalam tahap Choice. Tidak tampak pendukung yang berarti pada tahap design, walaupun pada kenyataannya fase ini merupakan salah satu kontribusi dasar dari suatu Sistem Pendukung Keputusan.
Peranan Sistem Pendukung Keputusan dalam konteks keseluruhan sistem informasi ditujukan untuk memperbaiki kinerja melalui aplikasi teknologi informasi. Sebagai parameter terdapat sepuluh karakter dasar Sistem Pendukung Keputusan yang efektif, yaitu :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
4. Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai. 5. Memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai
dengan kebutuhan model interaktif.
6. Output ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan. 7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.
9. Pendekatan easy to use. Ciri suatu Sistem Pendukung Keputusan yang efektif adalah kemudahannya untuk digunakan, dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam membahas masalah yang dihadapi.
10. Kemampuan sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi.
2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Gambar 2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Sprague, 1982)
A. Subsistem manajemen basis data
Manajemen basis data merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk Sistem Pendukung Keputusan. Basis data merupakan prasyarat untuk merancang Sistem Pendukung Keputusan yang efektif. Dengan mempergunakan basis data Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat dapat :
1. Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang diper-gunakan oleh Sistem Pendukung Keputusan.
3. Menyederhanakan perancangan Sistem Pendukung Keputusan. 4. Mengeliminasi kinerja yang tidak perlu dan mendukung keamanan. 5. Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif. Manajemen basis data merupakan komponen penting dari suatu Sistem Pendukung Keputusan karena adanya kebutuhan data yang lengkap dalam suatu pengambilan keputusan. Basis data merupakan mekanisme integrasi berbagai jenis data internal dan eksternal. Ada kemungkinan data-data ini harus dimanipulasi atau diubah dalam penggunaannya. Integrasi, konversi dan pengujian konsistensi data ini dapat lebih disederhanakan dengan mempergunakan RDBMS daripada dilakukan secara manual di dalam Sistem Pendukung Keputusan.
B. Subsistem manajemen basis model
Salah satu keunggulan Sistem Pendukung Keputusan adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menam-bahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan basis data sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara model-model yang ada. Karakteristik ini menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari Pengolahan Data Elektronik dan pengembangan disiplin ilmu Manajemen.
Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendu-kung aktivitas-aktivitas pada tahap design (perancangan) dan choice (pemilihan), yang meliputi :
1. Proyeksi 2. Deduksi 3. Analisa
4. Penetapan alternatif 5. Optimasi
6. Simulasi dan lain-lain
Perancangan komponen pemodelan ini harus memungkinkan pengambil keputusan untuk mendukung sejumlah aktivitas secara langsung. Beberapa ke-mampuan yang dibutuhkan oleh pemodelan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :
1. Antar muka
a. Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tan-pa selingan yang tidak perlu.
b. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai.
2. Kontrol
b. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pema-kai secara langsung terhadap solusi masalah.
3. Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma, atau sebaliknya.
4. Umpan balik (feed back)
a. Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat. b. Perancangan itu sendiri harus mempergunakan sistem umpan
balik.
Basis model terdiri dari model-model permanen, model-model khusus, model untuk mendukung keputusan strategis, taktis dan operasional dan model untuk mendukung berbagai pendekatan analisis. Dengan cara yang sama seperti halnya basis data, basis model perlu disimpan, ditangani dan dioperasikan di bawah kontrol Model Base Management System (MBMS) yang analog dengan DBMS. Empat fungsi umum yang paling penting dari MBMS adalah :
1. Pengembangan, yaitu mekanisme fleksibel untuk pengembangan dan penurunan model-model.
3. Update, yaitu suatu prosedur untuk memperbarui suatu model sebagai tanggapan terhadap perubahan data.
4. Report generation-inquiry, yaitu operasi model untuk memperoleh dukungan keputusan yang diinginkan.
Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa penyusunan model seringkali terikat pada struktur model yang mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat. Sementara itu, model cenderung tidak mencukupi karena adanya kesulitan dalam mengembangkan model yang terintegrasi untuk menangani sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Cara untuk menangani persoalan ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah, dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah yang sedang dihadapi. Komunikasi antara berbagai model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah tersebut. Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan kepada pengambil keputusan sebagai proses intelektual dan manual.
Salah satu pandangan yang lebih optimis, berharap untuk bisa menambahkan model-model ke dalam sistem informasi dengan basis data sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara mereka.
C. Subsistem penyelenggara dialog
penyelenggara dialog ini. Menurut Bennet subsistem penyelenggara dialog terdiri dari tiga bagian , yaitu :
1. Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (keyboard), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dan sebagainya.
2. Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dan sebagainya.
3. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Basis pengetahuan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual dan sebagainya.
Gambar 2.3. Subsistem penyelenggara dialog
menu-menu dan mengisi tempat kosong. Kemampuan yang harus dimiliki oleh penyelenggara dialog ini adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai.
2. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan ber-bagai peralatan masukan.
3. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran.
4. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.
Komponen subsistem penyelenggara dialog dari suatu Sistem Pendukung Keputusan adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang berlaku sebagai sarana antarmuka antara pemakai dengan Sistem Pendukung Keputusan. Komponen dialog menyajikan output Sistem Pendukung Keputusan pada pemakai dan mengumpulkan input dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :
1. Dialog tanya jawab
2. Dialog perintah
Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi Sistem Pendukung Keputusan. Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem perlu belajar kembali.
3. Dialog menu
Gaya dialog yang populer dalam Sistem Pendukung Keputusan ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemakai memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol-tombol pada papan kunci.
4. Dialog form masukan / keluaran
Dialog form masukan / keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari Sistem Pendukung Keputusan. Sesudah memper-hatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lain-nya untuk melanjutkan dialog.
5. Dialog masukan dalam konteks keluaran
2.3. AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Analytic Hierarchy Process, selanjutnya disebut AHP adalah salah satu
bentuk model pengambilan keputusan yang cocok dipergunakan untuk permasalahan yang bersifat multi-kriteria dan multi-alternatif. Model pengambilan keputusan ini pertama kali disampaikan oleh Dr. Thomas L. Saaty.
Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.
Kelebihan AHP dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain adalah sebagai berikut :
1. Inputan berupa data kualitatif, yaitu persepsi manusia yang diang-gap sebagai “pakar”.
2. Memberikan dukungan pengambilan keputusan secara menyeluruh dengan memperhitungkan data kuantitatif dan kualitatif.
3. Mampu memberikan dukungan pengambilan keputusan pada permasalahan yang multi-kriteria dan multi-alternatif.
4. Sederhana, sehingga mudah dan dapat dengan cepat dimengerti.
A. Hirarki
Hirarki dalam AHP pada dasarnya menerapkan konsep devide and conquer, yaitu memecah permasalahan yang ada menjadi sub-masalah yang lebih
kecil dan lebih mudah diselesaikan. Pada hirarki terendah dilakukan proses evaluasi atas alternatif-alternatif yang ada.
Gambar 2.4. Hirarki dalam AHP
B. Skala persepsi
Lama, massa dan panjang adalah besaran-besaran kuantitatif yang dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu dan dapat dinyatakan dalam satuan yang baku. Hal ini berbeda dengan besaran-besaran kualitatif seperti rasa makanan, tingkat kenyamanan, tingkat pelayanan dan lain-lain yang tidak dapat diukur dengan alat ukur apapun, melainkan diukur dengan mempergunakan persepsi manusia yang tidak baku.
atas hal kedua, kemudian pada hasil perbadingan tersebut dilakukan kuantisasi dengan konstanta dan aturan sebagai berikut :
1, jika keduanya bernilai sama 3, jika agak lebih bernilai 5, jika lebih bernilai 7, jika sangat lebih bernilai 9, jika sangat-sangat lebih bernilai
2, 4, 6, 8, merupakan nilai tengah di antara skala di atas dan berbanding terbalik untuk lawan perbandingannya.
C. Konsistensi
Konsistensi merupakan suatu jenis pengukuran yang tidak dapat terjadi begitu saja atau mempunyai syarat tertentu yang harus dipenuhi. Misalkan pada suatu matrik perbadingan yang memiliki 3 (tiga) buah unsur, yaitu i, j dan k dimana setiap perbandingannya dinyatakan dengan a, dikatakan konsisten apabila memenuhi hubungan kardinal sebagai berikut :
aij . ajk = aik
dan memenuhi hubungan ordinal sebagai berikut :
Ai > Aj, Aj > Ak, maka Ai > Ak
Setiap angka dalam matrik perbadingan pada dasarnya adalah sebuah rasio, oleh sebab itu angka yang timbul didasarkan atas sebuah perbandingan antara 2 (dua) elemen. Misal angka 5 yang muncul, maka perbandingannya adalah 5/1. Dengan dasar tersebut maka dapat dijelaskan bahwa :
karena itu,
aij . ajk = (wi/wj) . (wj/wk) = wi/wk = aij
dan juga dapat dibuktikan bahwa :
aji = (wj/wi) = 1/(wi/wj) = 1/aij
AHP mengharuskan rasio-rasio yang muncul dalam matrik perbadingan, baik perbadingan kriteria maupun alternatif harus konsisten. Kekonsistenan matrik perbadingan dalam AHP diperiksa dengan mempergunakan rumus-rumus di atas.
D. Aksioma-aksioma AHP
Sebuah model AHP yang sahih harus memenuhi aksioma-aksioma di bawah ini, yaitu :
1. Aksioma 1 : Reciprocal Comparision
Pengambil keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi itu sendiri harus memenuhi syarat resiprocal, yaitu jika A lebih disukai dari B dengan skala persepsi x, maka B lebih disukai dari A dengan skala persepsi 1/x. 2. Aksioma 2 : Homogenity
Preferensi harus dinyatakan dalam skala terbatas atau elemen-elemennya dapat dibandingkan antara yang satu dengan yang lain. 3. Aksioma 3 : Independence
Preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada.
4. Aksiona 4 : Expectations
tidak memakai seluruh kriteria sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.
Tidak dipenuhinya aksioma 1 menunjukan bahwa pertanyaan yang dipergunakan untuk menyatakan preferensi dari sepasang elemen yang dibandingkan tidak tepat atau tidak jelas. Aksioma 2 sebenarnya menjelaskan keterbatasan otak manusia dalam membuat perbandingan terutama untuk elemen-elemen yang kurang jelas hubungannya satu sama lain atau yang perbedaannya terlalu besar.
Satu-satunya aksioma AHP yang dimungkinkan untuk tidak dipenuhi adalah aksioma 3, hal ini dapat dilakukan dengan membuat bentuk hirarki yang non-linier. Dalam hirarki non linier ini dimungkinkan hubungan timbal balik antara kriteria dan alternatif. Sedangkan aksioma 4, menyiratkan ekspektasi dan persepsi manusia yang lebih menonjol dibandingkan dengan rasionalitas dalam menyatakan preferensi.
E. Perhitungan AHP
Permasalahan multi kriteria dan multi alternatif pemilihan rumah yang hirarkinya terlihat seperti pada gambar 2.4 di atas dapat diselesaikan AHP dengan tahapan perhitungan berikut. Langkah pertama adalah dengan mengisi matrik preferensi kriteria, sebagai contoh seorang pengguna mengisi matrik preferensi kriteria dengan nilai-nilai sebagai berikut :
Lokasi Harga Fasilitas
Kemudian dilanjutkan dengan mengkuadratkan matrik preferensi.
1.00 0.50 3.00 1.00 0.50 3.00 3.00 1.75 8.00 2.00 1.00 4.00 X 2.00 1.00 4.00 = 5.33 3.00 14.00 0.33 0.25 1.00 0.33 0.25 1.00 1.67 0.67 3.00
Eigenvector dari matriks tersebut dihitung dengan cara menjumlahkan elemen- elemen dalam baris yang sama pada matrik hasil kuadrat dan kemudian dinormalisasi dengan membagi elemen hasil penjumlahan dengan jumlah keseluruhan elemen seperti terlihat pada perhitungan berikut :
3.00 + 1.75 + 8.00 12.75 5.33 + 3.00 + 14.00 = 22.33 1.67 + 0.67 + 3.00 4.83 +
39.92
12.75 / 39.92 0.32 22.33 / 39.92 = 0.56
4.83 / 39.92 0.12 +
1.00
Hasil proses normalisasi inilah disebut eigenvector. Proses perhitungan di atas diulang terus hingga selisih antara eigenvector baru dengan eigenvector lama tidak bermakna.
0.32 – 0.32 0.00 0.56 – 0.56 = 0.00 0.12 – 0.12 0.00
Misal pengguna mengususulkan matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria lokasi dengan nilai-nilai sebagai berikut :
Rumah A Rumah B Rumah C
Rumah A 1.00 0.50 0.25
Rumah B 2.00 1.00 3.00
Rumah C 4.00 0.33 1.00
maka eigenvectornya adalah sebagai berikut :
0.15 0.53 0.32
Matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria harga diisi pengguna dengan nilai-nilai :
Maka eigenvectornya adalah
0.58 0.31 0.11
Dan matrik preferensi alternatif berdasarkan kriteria fasilitas diisi pengguna dengan nilai
Rumah A Rumah B Rumah C
Rumah A 1.00 2.00 5.00
Rumah B 0.50 1.00 3.00
Rumah A Rumah B Rumah C
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hirarki pada gambar 2.4 di atas memiliki nilai seperti berikut :
Pemilihan
Hasil akhir AHP diperoleh dengan mengalikan eigenvector-eigenvector matrik preferensi alternatif dengan eigenvector matrik preferensi kriteria.
Lokasi Harga Fasilitas Bobot
Kriteria Hasil
Rumah A 0.15 0.58 0.15 0.32 0.39
Rumah B 0.53 0.31 0.47 X 0.56 = 0.40
Dari hasil perhitungan akhir AHP di atas, urutan prioritas rumah yang disarankan untuk dibeli berturut-turut adalah Rumah B, Rumah A dan kemudian Rumah C.
2.4. Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang menghubungkan komputer di seluruh dunia menjadi satu kesatuan dengan mempergunakan satu set protokol bernama TCP/IP sebagai protokol standar untuk saling berkomunikasi diantara komputer-komputer tersebut. Internet pada awalnya dikembangkan oleh U.S. Advanced Research Projects Agency pada awal tahun 1970-an dan sampai saat ini berkembang dengan sangat pesat menjadi jaringan komputer terbuka yang menghubungkan komputer di seluruh dunia.
Berbagai layanan bagi user tersedia di dalam jaringan internet ini, layanan yang paling populer adalah layanan WWW dan email. WWW memung-kinkan berbagai informasi dikemas dalam berbagai format dan disebarluaskan ke seluruh dunia dengan sangat cepat. Email memberikan solusi penyampaian pesan dan lampiran dalam berbagai bentuk ke seluruh dunia dengan lebih cepat dan langsung terkirim ke orang yang dituju.
2.5. TCP/IP
Beberapa faktor yang menyebabkan TCP/IP populer dan menjadi standar komunikasi internet antara lain:
1. Pengalaman
Pendefinisian protokol TCP/IP dimulai pada tahun 70-an untuk memenuhi kebutuhan departemen pertahanan untuk memperkuat protokol wide-area-networking. Distribusi penggunaan TCP/IP bertambah luas setelah protokol ini ditulis ke dalam Berkeley Standard Distribution (BSD) Unix dan didukung Unix dalam waktu
yang lama. 2. Keterbukaan
TCP/IP adalah satu-satunya kumpulan protokol dengan proses definisi standar terbuka. Diskusi pada internet mengambil bentuk Request for Comments (RFCs) yang dapat diketahui dan
diperdebatkan oleh publik. Proposal-proposal dan debat dilakukan secara terbuka, dan tidak dikhususkan untuk anggota dari komite standar.
3. Tanpa etika kepemilikan
Di dalam kenyataannya TCP/IP dimiliki oleh komunitas user. Kebanyakan protokol lain tanpa kecuali, kepemilikan royalti protokol dikuasai oleh vendor. User-user memiliki sedikit atau bahkan tidak mempunyai input ke dalam royalti protokol tersebut, dan produsen hardware harus sering membayar biaya lisensi untuk membuat royalti ke dalam produk mereka.
TCP/IP adalah kumpulan protokol yang benar-benar menyediakan seperangkat kemampuan yang sangat luas.
5. Kompatibilitas
TCP/IP adalah satu-satunya sekumpulan protokol yang dapat dijalankan pada kebanyakan hardware maupun software. Pabrik-pabrik sistem komputer (sistem operasi) sekarang memperhatikan TCP/IP sebagai suatu kebutuhan.
2.6. DNS (Domain Name System/Service)
Alamat IP memiliki kelemahan, yaitu sulit untuk diingat oleh manusia, terlebih saat ini, dimana jumlah komputer yang terhubung ke internet sangat besar. Untuk itu diperlukan suatu format penamaan komputer yang lebih mudah dipergunakan oleh manusia.
DNS (Domain Name System / Service) merupakan suatu sistem pena-maan komputer dan layanan untuk mencari suatu komputer berdasarkan nama DNS-nya. DNS memberi nama komputer yang terhubung ke internet dengan mempergunakan konsep hirarki. DNS memberi nama komputer dengan format dan contoh sebagai berikut :
Format :
komputer.domain_level_n[.domain_level_(n-1)].domain_teratas
Contoh :
zeus.perangkatlunak.com, www.stikom.edu, omega.stikom.ac.id
Keterangan :
domain_level_n : merupakan nama domain pada level yang ke-n, biasanya meru-pakan nama organisasi pemilik domain tersebut, contoh perangkatlunak, stikom, ac
domain_teratas : merupakan nama domain pada level tertinggi, yaitu com, net, org, edu, gov, mil, biz, pro dan singkatan nama-nama negara (id, sg, uk)
DNS menentukan alamat IP dari komputer yang dicari berdasar nama DNS-nya dengan cara memetakan nama tersebut ke alamat IP-nya. Proses pemetaan nama DNS ke alamat IP-nya dilakukan oleh DNS server.
DNS memberikan berbagai kemudahan bagi user maupun administrator jaringan, kemudahan tersebut antara lain pada proses pembacaan, pencarian, pengelolaan sekaligus secara tersurat memberikan informasi dimana komputer tersebut berada dan jenis organisasi yang memiliki domain tersebut.
2.7. WWW (World Wide Web)
WWW merupakan sebuah layanan internet terpopuler yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi dalam berbagai format. Format informasi yang dapat disampaikan melalui layanan WWW ini mulai dari teks, gambar, suara hingga multimedia.
WWW bekerja dengan mempergunakan konsep request-respone. Client, dalam hal ini adalah browser web melakukan request suatu file kepada server web, server web kemudian mencari file tersebut di dalam media penyimpanannya dan memberikan file yang diminta client tersebut sebagai response.
Pada perkembangannya layanan WWW tidak lagi hanya cukup dilakukan oleh server web, tetapi memerlukan suatu server aplikasi tertentu. Server aplikasi ini dipergunakan untuk memproses halaman web dinamis yang menampilkan informasi berdasarkan suatu aturan tertentu dan atau informasi dari basis data dengan mempergunakan bahasa pemrograman web yang berjalan di sisi server, seperti PHP, ASP, ColdFusion dan JSP.
Kemudahan penggunaan dan pengaksesan layanan WWW, membuat WWW banyak dikembangkan dan dipergunakan sebagai antar muka untuk berbagai aplikasi internet lainnya, seperti E-Mail, FTP, Chatting dan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web yang dibuat pada Tugas Akhir ini.
2.8. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
WWW merupakan layanan Internet yang paling populer saat ini. Untuk melakukan komunikasi, WWW mempergunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Kelebihan dari protokol HTTP ini adalah dapat dipergunakan untuk melakukan pertukaran informasi dalam berbagai format data.
Pada konsep arsitektur jaringan Internet Layer, HTTP berada pada lapisan aplikasi. Pada protokol HTTP suatu lokasi informasi disebut URI (Uniform Resource Identifier). Format umum URI adalah sebagai berikut :
Protokol HTTP mendefinisikan empat macam tipe operasi, yaitu :
1. GET : Operasi ini dipergunakan untuk meminta sebuah ha-laman web dari server web
2. POST : Operasi ini dipergunakan untuk mengirimkan data ke server web, URI yang diminta browser web diinter-pretasikan oleh server web sebagai pemroses data yang dikirimkan oleh browser web
3. PUT : Operasi ini dipergunakan untuk mengirimkan data ke server web, URI yang dituju diinterpretasikan oleh server web sebagai lokasi untuk meletakan data yang dikirim oleh browser web
4. DELETE : Operasi ini dipergunakan untuk menghapus file yang ada di server web
2.9. Browser web
Browser web merupakan piranti lunak komputer yang dipergunakan untuk menemukan dan menampilkan halaman web. Browser web menampilkan isi dari halaman web dengan cara menginterpretasikan tag-tag HTML dari sebuah halaman web. Seiring dengan perkembangan web yang mampu menampilkan berbagai format data, browser web modern menampilkan data-data tersebut dengan mempergunakan plugins.
2.10.Server web
bersang-kutan diterima kemudian server membandingkan dengan daftar akses dalam file konfigurasi. Apabila hubungan diterima, server mencari pada URL yang dikirim oleh browser untuk kemudian mengirimkan kembali program atau file yang diminta.
Fungsi keamanan server dipetakan berdasarkan hirarki direktori. Apabila browser ingin mengakses direktori khusus yang berada pada server, secara otomatis server mengirimkan perintah pada browser untuk meminta input berupa nama dan password. Jika informasi tersebut sesuai dengan peta akses yang telah ditentukan, maka hubungan antar browser dan server dapat dilakukan, demikian seterusnya untuk direktori lain.
Hampir semua program perangkat lunak server web mempunyai konfigurasi khusus untuk keamanan akses web. Adakalanya faktor keamanan menjadi perhatian utama administrator karena jalur komunikasi yang digunakan adalah umum. Bahkan ada sebagian sistem client/server yang menggunakan hak akses berdasarkan user-by-user, artinya bahwa web yang dibaca oleh client dibuat oleh client itu sendiri.
2.11.Aplikasi web
Aplikasi web merupakan perangkat lunak yang dijalankan pada lingkungan web. Aplikasi web dapat dibangun dari yang paling sederhana, yaitu hanya dengan mempergunakan HTML ( Hypertext Markup Language ) saja hingga yang kompleks dengan mempergunakan berbagai bahasa pemrograman dan menyajikan informasi dalam berbagai format data.
web. HTML menyusun sebuah halaman web dengan mempergunakan sejumlah perintah yang disebut dengan tag dan attribut dari masing-masing tag tersebut.
Tag HTML ditulis di dalam tanda < > dan pada umumnya berpasangan, terdiri dari tag pembuka dan tag penutup.
< > ... </ >
Sebuah dokumen HTML ditulis di antara tag <html> dan </html> dan terdiri dari 2 bagian besar, yaitu head dan body. Bagian head berisi informasi yang menjelaskan tentang dokumen HTML itu sendiri, sedangkan bagian body berisi informasi yang hendak disampaikan kepada pengunjung halaman web tersebut.
HTML hanya dapat dipergunakan untuk mengatur tampilan sebuah halaman web saja, agar halaman web menjadi interaktif pengembang aplikasi web mempergunakan client-side scripting language. Contoh dari client-side scripting
language ini adalah JavaScript dan VBScript. Perkembangan akan kebutuhan layanan web untuk dapat mengakses basis data membuat pengembangan sebuah halaman web memerlukan server-side scripting language. Yang termasuk dalam bahasa pemrograman jenis ini adalah ASP, ColdFusion, JSP dan PHP.
2.12.PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan salah satu server-side programming language yang banyak dipergunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi web. PHP mulai dikembangkan pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf, kemudian pada pertengahan tahun 1997 pengembangan PHP dibantu oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans.
karena PHP memiliki kemampuan untuk mengakses basis data dan memper-gunakan protokol-protokol internet untuk mengambil dan memproses data yang kemudian disajikan kepada pengguna dalam format HTML.
Kode PHP dapat dituliskan secara terpisah sebagai sebuah file yang berdiri sendiri maupun dituliskan secara embedded di antara tag-tag HTML. PHP juga mendukung pengembangan aplikasi web dengan mempergunakan konsep pemrograman berorientasi obyek. Untuk membedakan antara kode HTML dan PHP, kode PHP harus dituliskan di antara tanda <? dan ?>.
2.13.MySQL
MySQL merupakan sebuah RDBMS open-source di bawah lisensi GNU GPL yang dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan teknologi informasi di Swedia. Selain versi open-source, MySQL juga tersedia dalam versi yang berlinsensi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan layanan tam-bahan dan dukungan operasional basis data MySQL.
Konektivitas, kecepatan dan keamanan yang dimiliki oleh MySQL menyebabkan MySQL cocok dan banyak dipergunakan sebagai basis data internet. MySQL merupakan basis data client/server yang terdiri dari server SQL yang bersifat multithreaded, sejumlah piranti lunak client, piranti lunak administrasi dan API (Application Programming Interface) untuk beberapa bahasa pemrograman seperti C/C++, Perl, PHP dan Java.
Beberapa karakteristik unggul yang dimiliki oleh server basis data MySQL antara lain :
2. Dapat berjalan pada banyak platform.
3. Memiliki API yang dapat dipergunakan oleh beberapa bahasa pemrograman.
4. Mampu menyimpan 50.000.000 record per-tabel dan 60.000 tabel per-basis data.
5. Memiliki beberapa tipe tabel dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.
2.14.SQL (Structured Query Language)
SQL didefinisikan sebagai bahasa pemrograman untuk memproses basis data, yang dapat dipergunakan untuk mendefinisikan basis data, memanipulasi da-ta yang ada di dalam basis dada-ta dan untuk melakukan administrasi penggunaan basis data.
SQL pertama kali didefinisikan oleh Dr. E.F.Codd dan IBM San Jose Laboratory pada tahun 1970 dengan nama Structured English Query Language (SEQUEL). Pada perkembangannya SEQUEL diubah namanya menjadi SQL dan oleh American National Standard Institude (ANSI) didefinisikan sebagai SQL-92 dan distandarisasi oleh International Standard Organization sebagai ISO/IEC 9057:1992, “Database Language SQL”.
SQL termasuk keluarga Fourth Generation Language (4GL) dimana perintah-perintah SQL merupakan deskripsi dari hasil yang diinginkan. Dalam ANSI-SQL, perintah-perintah SQL dibagi menjadi 6 kategori, yaitu :
1. Data-Query Language
2. Data-Manipulation Language
Digunakan untuk melakukan manipulasi data di dalam tabel. Perintah-perintah Data-Manipulation Language ini adalah INSERT untuk mengisi data baru, UPDATE untuk mengubah data lama dengan data baru dan DELETE untuk menghapus data lama. 3. Transaction-Processing Language
Digunakan untuk menentukan apakah data telah diperbarui dengan mempergunakan data-manipulation language dan akan disimpan secara permanen di database atau tidak. Perintah-perintah SQL yang termasuk di dalam kelompok ini adalah BEGIN TRANSAC-TION, COMMIT, dan ROLLBACK.
4. Data-Control Language
Digunakan untuk menentukan hak akses individu atau grup dalam mempergunakan database. Perintah-perintah SQL yang termasuk dalam kelompok ini adalah GRANT dan REVOKE.
5. Data-Definition Language
Digunakan untuk membuat tabel baru dalam database (CREATE TABLE), menambah file indeks (CREATE INDEX), hubungan antar tabel (PRIMARY KEY, FOREIGN KEY, PREFERENCE) serta menghapus tabel dan indeks (DROP TABLE dan DROP INDEX).
6. Cursor-Control Language
37
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Metode Penelitian
Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis
Web ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Survey lapangan, dengan mengunjungi pameran perumahan yang
cukup sering dilaksanakan di Surabaya dan datang ke sejumlah
lo-kasi perumahan di Surabaya.
2. Study pustaka tentang sistem pendukung keputusan, internet dan
aplikasi web.
3. Melakukan analisa, perancangan, pengembangan dan evaluasi
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Beb
Tahapan-tahapan tersebut di atas dilakukan dengan metode waterfall, dimana jika ditemukan kekurangan informasi pada saat tahap ke-n dilakukan
maka tahap ke-(n-1) akan dikerjakan lagi untuk melengkapi kekurangan tersebut.
3.2. Analisa Sistem
Pemilihan rumah merupakan sebuah pengambilan keputusan yang cukup
sulit dan perlu diperhitungkan secara masak-masak, terlebih saat ini banyak
terdapat alternatif rumah di banyak lokasi perumahan dengan berbagai fasilitas
yang bervariasi. Hal ini sering membuat calon pembeli rumah menjadi bingung
dalam memutuskan rumah mana yang paling tepat untuk dibeli dan ditempati.
Salah satu alternatif cara untuk membantu calon pembeli dalam
mempergunakan suatu sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung
Keputusan ini berdasarkan input dari penggunanya akan memberikan saran urutan
rumah mana yang sebaiknya dibeli berdasarkan inputan yang diterima dan
diproses dengan mempergunakan suatu model pengambilan keputusan yang tepat.
Pemilihan rumah merupakan pengambilan keputusan yang memiliki sifat
terdiri dari banyak kriteria sebagai pertimbangan dan banyak alternatif yang dapat
dipilih. Untuk itu diperlukan model pengambilan keputusan yang dapat
mengakomodasi permasalahan yang bersifat multi-kriteria dan multi-alternatif,
dimana di salah satunya adalah AHP.
Untuk mempermudah penggunaan Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Rumah ini oleh banyak orang, maka diperlukan suatu media yang bisa
dengan mudah diakses oleh banyak orang, dimana salah satunya adalah internet.
Memperhatikan permasalahan dan alternatif solusi yang cukup baik di
atas maka kiranya solusi yang layak dibuat untuk membantu calon pembeli rumah
untuk memilih rumah yang akan dibeli adalah dengan membuat Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web.
3.3. Perancangan Sistem
3.3.1. System Flow
System Flow merupakan gambaran aliran kerja yang terdapat dalam
suatu sistem dalam bentuk grafik dari dokumen, proses-proses yang terjadi,
Gambar 3.1. System flow manajemen anggota
System flow manajemen anggota menggambarkan proses pendaftaran,
pengeditan dan pelaporan keanggotaan dari pengguna Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini. Manajemen anggota seperti
terlihat pada gambar di atas melibatkan 3 bagian, yaitu anggota yang dapat
merupakan pengembang perumahan maupun calon pembeli rumah, server dan
administrator. Anggota memasukan data-data terbaru ke dalam sistem untuk
kemudian disimpan di dalam basis data dan apabila administrator memerlukan
laporan anggota yang ada maka laporan dapat ditampilkan di monitor maupun
Gambar 3.2. System flow manajemen data rumah
Manajemen data rumah melibatkan 3 bagian, yaitu pengembang
perumahan, server dan pengunjung. Seperti terlihat pada gambar system flow di
atas, pengembang memasukan data tipe-tipe rumah yang dimilikinya untuk
kemudian oleh server di simpan ke dalam basis data. Apabila ada pengunjung
yang mencari alternatif rumah untuk dibeli maka server akan menampilkan
Gambar 3.3. System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK
System flow pemilihan rumah dengan dukungan SPK menggambarkan
aliran cara kerja pemilihan rumah dengan dengan bantuan sistem ini. Mula-mula
alternatif rumah dicari, kemudian dipilih dari hasil pencarian tersebut dipilih
untuk menjadi alternatif yang akan diproses selanjutnya. Setelah semua alternatif
terhadap kriteria yang lain dan preferensi sebuah alternatif terhadap alternatif
yang lain berdasarkan suatu kriteria. Jika semua isian telah diisi, isian-isian
tersebut kemudian diproses dengan AHP yang akan menghasilkan urutan atau
prioritas dari alternatif-alternatif rumah yang sebaiknya dibeli.
Gambar 3.4. System flow manajemen artikel dan berita
Manajemen artikel dan berita diawali oleh penulis yang menyerahkan
artikel atau berita kepada administrator untuk diinputkan ke dalam sistem. Input
artikel dan berita kemudian disimpan oleh server ke dalam basis data. Data artikel
dan berita ini kemudian ditampilkan ke monitor bagi pembaca, atau dicetak
Gambar 3.5. System flow manajemen pesan
System flow manajemen pesan menggambarkan proses pertukaran pesan
yang terjadi di dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis
Web ini. Manajemen pesan, seperti terlihat pada gambar di atas melibatkan 3
bagian, yaitu pengirim, server dan penerima, dimana pengirim dan penerima dapat
merupakan pengembang perumahan, pengunjung maupun administrator dari
sistem ini. Pesan diinputkan oleh pengirim, kemudian server menyimpan pesan
tersebut ke dalam basis data, jika suatu saat penerima pesan masuk ke dalam
Data Flow Diagram merupakan representasi grafis dari sebuah sistem,
yang menggambarkan komponen sistem, aliran data, tujuan dan penyimpanan
data. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini, seperti
terlihat pada context diagram di atas melibatkan 3 buah entiti eksternal, yaitu :
Pengembang Perumahan, Pengunjung dan Sistem Administrator.
DFD level 1 seperti pada gambar di bawah ini menunjukan bahwa Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini terdiri dari 8 buah
proses, yaitu : Maintenance Data Perumahan, Maintenance Data Pengunjung,
Maintenance Data Rumah, Pemilihan Alternatif Rumah, Analytical Hierarchy
Process, Maintenance Artikel dan Berita, Proses Pesan dan Pelaporan Anggota.
Maintenance Data Perumahan dipergunakan untuk pendaftaran bagi
sebuah perumahan untuk ikut di dalam e-expo. E-Expo ini ada di dalam sistem
dengan tujuan untuk menyediakan informasi detil dari rumah-rumah yang ada di
berbagai perumahan bagi calon pembeli rumah. Selain untuk pendaftaran proses
ini juga dipergunakan untuk mengupdate data suatu perumahan, sehingga calon
pembeli rumah selalu memperoleh informasi yang terbaru.
Proses Maintenance Data Pengunjung dipergunakan untuk pendaftaran
pengunjung yang ingin mempergunakan fasilitas tambahan yang ada di dalam
sistem ini. Proses pengeditan data pengunjung juga dilakukan dengan
mempergunakan proses Maintenance Data Pengunjung ini.
Pengiriman pesan antar entiti yang terhubung dengan sistem ini
ditampilkan kepada penerima pesan yang sesuai pada saat setelah penerima
Proses Pemilihan Alternatif Rumah dipergunakan untuk melihat berbagai
alternatif rumah yang ada, memilih dan meyimpannya untuk kemudian diproses
AHP memperoleh input dari pengunjung berupa kriteria untuk pemilihan
rumah dan daftar alternatif rumah yang hendak dibeli. Langkah selanjutnya adalah
pengunjung mengisikan preferensinya pada matrik-matrik yang tersedia. Hasil
akhir yang disajikan AHP adalah saran prioritas alternatif rumah yang sebaiknya
3.3.3. ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram digunakan untuk mengintrepetasikan,
menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan basis data yang dipergunakan
oleh sistem. Dalam perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah
Berbasis Web ini terdapat 7 buah entiti yang saling terkait yang dipergunakan
sebagai komponen model basis data Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Rumah Berbasis Web ini, yaitu : e_expo_member, re_house_descspecprice,
e_expo_guest, deposit_box, articles, news dan messages. Ketujuh entiti tersebut
saling berelasi seperti ditunjukan pada ERD yang berikut :
3.3.4. Struktur Basis Data
Adapun struktur basis data yang dipergunakan untuk sebagai subsistem
basis data dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini
berdasarkan Entity Relationship Diagram di atas adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Struktur tabel e-expo_member
Nama Tabel : e_expo_member
Primary Key : eem_mid
Foreign Key :
Keterangan : menyimpan data perumahan peserta e-expo
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
eem_mid varchar 64 Kode perumahan eem_pwd varchar 32 Password
eem_name varchar 64 Nama perumahan eem_tagline varchar 128 Tagline perumahan eem_developer varchar 64 Pengembang perumahan eem_reiid varchar 32 No anggota REI
eem_province varchar 64 Propinsi eem_city varchar 64 Kabupaten eem_district varchar 64 Kecamatan eem_address varchar 128 Alamat eem_phone varchar 32 No Telephone eem_fax varchar 32 No Fax
eem_profile text Profile perumahan eem_locationmap varchar 128 Peta lokasi perumahan eem_masterplan varchar 128 Master plan perumahan eem_registertime datetime Waktu pendaftaran
Tabel 3.2. Struktur tabel re_house_descspecprice
Nama Tabel : re_house_descspecprice
Primary Key : rhd_id
Foreign Key : rhd_uid
Keterangan : menyimpan detail data rumah yang ada di suatu perumahan
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
Nama Field Tipe Lbr Keterangan
rhd_air varchar 32 Sumber air bersih rhd_listrik varchar 32 Listrik
rhd_telephone varchar 32 Telephone rhs_pondasi varchar 128 Pondasi rhs_struktur varchar 128 Struktur rhs_jenislantai varchar 128 Jenis lantai rhs_kusen varchar 128 Jenis kusen rhs_dinding varchar 128 Jenis dinding rhs_daunpintu varchar 128 Jenis daun pintu rhs_daunjendela varchar 128 Jenis daun jendela rhs_plafon varchar 128 Jenis plafon rhs_rangkaatap varchar 128 Jenis rangka atap rhs_penutupatap varchar 128 Jenis penutup atap rhs_kamarmandi varchar 128 Keterangan kamar mandi rhs_sanitair varchar 128 Keterangan ttg sanitair rhs_carport varchar 128 Keterangan ttg carport rhs_pagar varchar 128 Keterangan ttg pagar rhp_jual int 10 Harga jual
rhp_diskon int 10 Discount rhp_netto int 10 Harga bersih rhp_uangmuka int 10 Besar uang muka rhp_kpr int 10 Besar KPR rhp_keterangan varchar 255 Keterangan rumah
Tabel 3.3. Struktur tabel e-expo_guest
Nama Tabel : e_expo_guest
Primary Key : eeg_gid
Foreign Key :
Keterangan : menyimpan data pengunjung e-expo
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
eeg_gid varchar 64 Kode pengunjung eeg_pwd varchar 32 Password
eeg_name varchar 64 Nama pengunjung eeg_province varchar 64 Propinsi
eeg_city varchar 64 Kabupaten eeg_district varchar 64 Kecamatan eeg_address varchar 128 Alamat eeg_phone varchar 32 No Telephone eeg_fax varchar 32 No Fax
Tabel 3.4. Struktur tabel articles
Nama Tabel : articles
Primary Key : art_id
Foreign Key :
Keterangan : menyimpan data artikel tentang rumah
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
art_id int 10 Kode artikel art_title varchar 128 Judul artikel art_article text Isi artikel art_source varchar 128 Asal artikel art_writetime datetime Waktu penulisan
Tabel 3.5. Struktur tabel news
Nama Tabel : news
Primary Key : nws_id
Foreign Key :
Keterangan : menyimpan data berita tentang rumah
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
nws_id int 10 Kode berita nws_title varchar 128 Judul berita nws_news text Isi berita nws_source varchar 128 Asal berita nws_writetime datetime Waktu penulisan
Tabel 3.6. Struktur tabel deposit_box
Nama Tabel : guest_box
Primary Key : gbx_uid, gbx_rhdid
Foreign Key : gbx_uid, gbx_rhdid
Keterangan : menyimpan data rumah yang disimpan oleh pengunjung
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
gbx_uid varchar 64 Kode pemilik guest box gbx_rhdid int 10 Kode isi guest box
Tabel 3.7. Struktur tabel administrator
Nama Tabel : administrator
Primary Key : adm_aid
Foreign Key :
Keterangan : menyimpan data berita tentang rumah
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
Tabel 3.8. Struktur tabel messages
Nama Tabel : Messages
Primary Key : msg_id
Foreign Key : msg_sender, msg_recipient
Keterangan : menyimpan data pesan antar anggota
Daftar Field : Nama Field Tipe Lbr Keterangan
msg_id int 10 Kode pesan msg_type int 1 Tipe pesan msg_sender varchar 64 Kode pengirim msg_recipient varchar 64 Kode penerima msg_subject varchar 128 Judul pesan msg_message text Isi pesan msg_status int 1 Status pesan
msg_writetime datetime Waktu penulisan pesan eeg_gid varchar 64 Kode pengunjung E-Expo eem_mid varchar 64 Kode peserta E-Expo adm_aid varchar 64 Kode administrator
3.4. Perancangan I/O
3.4.1. Desain form pendaftaran peserta e-expo
Form Pendaftaran Peserta E-Expo
Data Peserta E-Expo
Username : Password : Konfirmasi Password :
Form pendaftaran peserta e-expo ini dipergunakan oleh pengembang
perumahan untuk mendaftarkan perumahan yang dikembangkannya agar dapat
mengikuti expo perumahan secara electronic. E-Expo ini dimaksudkan untuk
me-lengkapi ketersediaan data rumah di perumahan-perumahan yang berlokasi di
Surabaya bagi calon pembeli rumah khsusnya bagi mereka yang hendak
mempergunakan SPK, sehingga preferensi atas satu rumah terhadap rumah yang
lain menjadi lebih baik karena didukung oleh tersedianya data rumah dan
perumahan yang dipilih.
3.4.2. Desain form pemeliharaan data rumah
Form Pemeliharaan Data Rumah
Data Rumah
No Tipe Rumah Perintah 1 Zamrud ( 100 / 200 ) [ Edit ] [ Delete ] 2 Berlian ( 72 / 144 ) [ Edit ] [ Delete ] 3 [ Add New ] [ Exit ]
[ Selesai ]
Gambar 3.12. Desain form pemeliharaan data rumah
Form pemeliharaan data rumah dipergunakan oleh pengembang
perumahan untuk memanajemen tipe-tipe rumah yang tersedia di perumahan yang
dikembangkannya.
Jika pengembang perumahan menjalankan perintah [ Add New ] maka
akan ditampilkan form entry data rumah. Form entry data rumah ini dipergunakan
Isian pada form ini terbagi menjadi 3 bagian besar, yaitu : deskripsi, spesikasi
bagunan, harga dan cara pembayaran kredit dari suatu tipe rumah.
Form Entry Data Rumah
Tipe Rumah
No Lama (Thn) Angsuran per-Bulan
[ Simpan ] [ Re:Set ]
Sedangkan jika pengembang perumahan menjalankan perintah [ Edit ]
maka ditampilkan form update data rumah untuk mengupdate detil data rumah.
Form Update Data Rumah
Tipe Rumah
No Lama (Thn) Angsuran per-Bulan
[ Update ] [ Re:Set ]
3.4.3. Desain form pendaftaran pengunjung
Form Pendaftaran Pengunjung
Data Pengunjung
Username : Password : Konfirmasi Password :
Data Pribadi
Nama Lengkap :
Propinsi : I V
Kabupaten / Kodya : I V
Kecamatan : Alamat : No. Telp :
[ Daftar ] [ Re:Set ]
Gambar 3.15. Desain form pendaftaran pengunjung
Form pendaftaran pengunjung ini dipergunakan oleh pengunjung atau
pengguna untuk mendaftarkan dirinya agar dapat berkomunikasi dengan
pengem-bang perumahan dan administrator sistem ini. Selain itu, dengan mendaftarkan
diri sebagai pengunjung, pengunjung dapat menyimpan data alternatif rumah yang
hendak dipilih ke dalam basis data untuk dipergunakan lagi di kemudian hari.
3.4.4. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif
Form pemilihan kriteria dan alternatif adalah form yang digunakan untuk
menentukan kriteria dan alternatif yang akan diproses Sistem Pendukung
pengam-bilan keputusan AHP. Jika pengguna memiliki kriteria atau alternatif yang tidak
ada di dalam basis data, pengguna dapat menambahkannya pada form ini.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah
Kriteria : [ X ] Harga
Gambar 3.16. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif
3.4.5. Desain form pemilihan kriteria dan alternatif
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah
Bantuan Penjelasan AHP
Form preferensi pengguna atas kriteria merupakan form yang
diper-gunakan oleh pengguna Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis
Web ini untuk mengisikan preferensinya atas sebuah kriteria terhadap kriteria
pemilihan rumah yang lain. Sebelum dapat melakukan pengisian preferensi pada
form preferensi pengguna atas alternatif, semua isian pada form ini harus lengkap
dan konsisten.
3.4.6. Desain form preferensi pengguna atas alternatif
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah
Bantuan Penjelasan AHP
## ! ##
!
!
!
!
" !
"
Keterangan
Gambar 3.18. Desain form preferensi pengguna atas alternatif
Form preferensi pengguna atas alternatif merupakan form yang
diper-gunakan untuk mengisikan preferensi pengguna atas sebuah alternatif terhadap
alternatif yang lain berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan
sebelumnya. Jika kriteria yang dipilih pada form pemilihan kriteria dan alternatif
preferensi atas alternatif sebanyak n kali juga. Setiap kali pengisian preferensi
pengguna atas alternatif yang ada berdasar sebuah kriteria selesai dilakukan,
sistem akan memeriksa konsistensi isian yang ada. Jika semua isian lengkap dan
konsisten maka akan dilanjutkan dengan pengisian form preferensi alternatif
berdasarkan kriteria berikutnya, namun jika tidak pengguna harus melengkapi
preferensinya atau mengkonsistenkan preferensinya terlebih dahulu.
3.4.7. Desain form kesimpulan dan saran
Form kesimpulan dan saran merupakan form yang memberikan
kesimpulan dan saran bagi pengguna tentang prioritas alternatif rumah mana yang
paling optimal untuk dibeli. Pada form ini, pengguna dapat melihat prioritas setiap
alternatif rumah berdasarkan semua kriteria maupun salah satu kriteria saja.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah
Bantuan Penjelasan AHP
Gambar 3.19. Desain form kesimpulan dan saran
Penyusunan peringkat atas alternatif-alternatif perumahan yang
didasarkan atas perhitungan terhadap isian preferensi kriteria dan preferensi
alternatif yang dilakukan oleh pengguna sebelumnya dengan mempergunakan
model pengambilan keputusan AHP.
Apabila pengguna ingin melakukan what-if analysis, pengguna dapat melakukannya dengan menekan perintah [ << Prev ] atau link yang ada di sebelah
kiri untuk mengedit pengisian preferensi kriteria maupun alternatif yang telah
62
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
4.1. Implementasi Sistem 4.1.1. Implementasi server
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini
diimplementasikan di komputer server yang berbasis sistem operasi Windows
2000 Advanced Server. Untuk melayani permintaan layanan web dari komputer
client, pada komputer server ini diinstall Microsoft Internet Information Server
5.0 yang telah diintegrasikan dengan PHP versi 4.2.3 untuk platform Windows.
Sedangkan basis data yang dipergunakan untuk menyimpan data-data perumahan,
pengembang dan pengguna adalah MySQL 3.23.51 untuk Windows.
Konfigurasi server aplikasi PHP dan server basis data MySQL dipilih
untuk mengembangkan perangkat lunak web ini adalah karena keduanya bersifat
multiplatform dan merupakan fasilitas yang paling banyak disediakan oleh
kebanyakan web hosting, sehingga jika perangkat lunak ini akan
diimplementa-sikan pada komputer server yang berbasis pada sistem operasi selain Windows
atau dihostingkan dapat dengan mudah dilakukan.
Server yang dipergunakan untuk implementasi Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini memiliki alamat IP 192.168.19.78
dengan nama DNS www.perumahan.com. Pengaturan nama DNS ini dilakukan
dengan menambahkan teks
192.168.19.78 www.perumahan.com
Adapun konfigurasi perangkat keras yang dipergunakan server web ini adalah
sebagai berikut :
a. Processor : Intel Celeron 600 MHz
b. Memory : 320 MB
c. Hard Disk : Seagate 20 GB 7200 RPM
Halaman-halaman web dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Rumah Berbasis Web ini diletakan di dalam folder C:\Inetpub\wwwroot yang
merupakan direktori dokumen utama dari situs web yang menggunakan IIS.
4.1.2. Implementasi client
Client yang dipergunakan untuk mempergunakan Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini adalah komputer dengan
spesifikasi minimum sebagai berikut :
a. Processor : Intel Pentium 200 MHz atau yang setara
b. Memory : 32 MB
dan di dalamnya terinstall browser web yang mendukung Javascript. Agar
diperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya browser web yang dipergunakan
mendukung CSS (Cascading Style Sheet).
4.2. Penggunaan Sistem
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web ini
dipergunakan dengan cara mengarahkan web browser yang dipergunakan ke URL
http://www.perumahan.com/index.php. URL ini merupakan alamat dari halaman
web pertama Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Berbasis Web.
Seperti terlihat pada gambar di bawah, pada halaman ini ditampilkan
informasi, fasilitas dan link sebagai berikut :
a. Informasi perumahan yang paling akhir mendaftarkan diri untuk
mengikuti E-Expo.
b. Informasi berita dan artikel terbaru.
c. Fasilitas login bagi pengunjung dan peserta E-Expo serta