DATA PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA DI
SEKOLAH DASAR
Oleh :
Nama : NI MADE WIDNYANAWATI
NIM : 00.41010.0232
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Sistem Informasi Manajemen ... 5
2.2 Pendidikan ... 6
2.3 Dasar Pengembangan Kurikulum ... 6
2.4 Kecerdasan Intelektual (IQ) ... 9
2.5 Kecerdasan Emosional (EQ) ... 11
2.6 Kecerdasan Spiritual (SQ)... 12
2.7 Struktur Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual….. 14
2.8 Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) ………. 15
2.9 Proses EvaluasiKenaikan ………. 18
2.10 Proses Evaluasi Kelulusan………. 21
2.11 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 21
2.12 Metode Bacward Chaining ... 37
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 39
3.1. Metodelogi Penelitian ... 39
3.1.1 Analisis Sistem ... 39
3.1.2 Diagram Berjenjang ... 43
3.1.3 DFD ... 45
3.1.4 ERD ... 50
3.1.5 Struktur Database ... 53
3.1.6 Perancangan Antar Muka ... 65
3.1.7 Perancangan Rule ... 75
3.2. Prosedur Sistem ... 77
3.2.1 Proses Evaluasi Kenaikan ... 77
3.2.2 Proses Evaluasi Kelulusan ... 81
3.2.2 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 83
3.3. Rancangan Evaluasi ... 85
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 87
4.1 Implementasi ... 87
4.1.1 Form Login ... 88
4.1.2 Form Menu Utama ... 88
4.1.3 Form Ganti Password ... 89
4.1.4 Form Karyawan ... 90
4.1.6 Form Aktifitas Siswa ... 92
4.1.7 Form Input Nilai ... 93
4.1.8 Form Perhitungan Raport ... 94
4.1.9 Form Koreksi Nilai ... 96
4.1.10 Form Perkembangan ... 97
4.1.11 Form Input Nilai Ujian Akhir ... 100
4.1.12 Form Evaluasi Kelulusan ... 101
4.1.13 Form Raport ... 103
4.1.14 Form Kecerdasan Siswa ... 103
4.2 Evaluasi ... 104
4.2.1 Proses Evaluasi Kenaikan ... 104
4.2.2 Proses Evaluasi Kelulusan ... 105
4.2.3 Proses Evaluasi Kecerdasan ... 105
BAB V PENUTUP ... 107
4.1 Kesimpulan ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 108
LANDASAN TEORI
Bab II berisi tentang landasan teori yang digunakan sebanyak 12 yaitu
Sistem Informasi Manajemen, Pendidikan, Dasar Pengembangan Kurikulum,
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Struktur
Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual, Kecerdasan Majemuk
digunakan untuk mengidentifikasi pengamatan yang akan dilakukan, Proses
Evaluasi Kenaikan digunakan dalam perhitungan kenaikan kelas, Proses Evaluasi
Kelulusan digunakan dalam perhitungan kelulusan, Proses Evaluasi Kecerdasan
digunakan dalam penelusuran balik terhadap data yang ada dengan menggunakan
Metode Backward Chaining.
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai sebuah Computer Base
Information System (CBIS) yang memungkinkan informasi sampai ke tangan
penggunanya yang memiliki kebutuhan sejenis. Pengguna umumnya terbagi
sesuai struktur organisasi perusahaan. Informasinya menggambarkan kondisi
perusahaan atau sebagian aktifitas unit organisasi yang berhubungan dengan
kejadian di masa lalu, apa yang sedang berjalan saat ini, serta apa yang mungkin
dialami di masa mendatang. Keluaran informasi dapat berbentuk laporan periodik,
laporan khusus, atau simulasi matematis. Informasi ini akan dimanfaatkan baik
oleh manajer maupun bukan-manajer untuk proses pengambilan keputusan atas
problema perusahaan yang mereka hadapi. SIM sendiri biasanya dibagi menjadi
beberapa sub-sistem sesuai hirarki organisasi atau fungsional. Karena itu sering
ditemui Marketing Information System untuk aplikasi pemasaran, Financial
Information System untuk fungsi keuangan, Human Resource Information System
untuk aktifitas personalia, dan lain-lain. Keseluruhan sistem ini akan bermuara
untuk menghasilkan ikhtisar informasi ke dalam sub-sistem yang disebut
Executive Information System bagi para pimpinan tertinggi perusahaan.
2.2. Pendidikan
Pendidikan merupakan bagian Integral dalam pembangunan. Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan, bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan
pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik
setelah diselenggarakannya kegitan pendidikan. Tujuan pendidikan tersusun
bertingkat, terdiri dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan
kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan nasional telah ditetapkan
dalam UU No 2 Th 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional.
2.3. Dasar Pengembangan Kurikulum
Pengertian kurikulum adalah
1. Pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa dalam jangka waktu tertentu
untuk memperolah jasa.
2. Sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperolah
pengetahuan.
3. Suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa.
5. Dalam UU No 2 Th 1989 dikemukakan, bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan.
Landasan Pengembangan kurikulum berdasarkan pada:
1. Filsafat pendidikan yang mengandung nilai-nilai dan cita-cita masyarakat
tentang manusia yang ideal, dan merupakan sumber tujuan pendidikan.
2. Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi hubungan manusiawi,
lingkungan sosio cultural, lingkungan biologis, dan lingkungan geografis.
3. Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan nasional, yakni
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan
ekonomi dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan
merata, mandiri, maju dan tangguh.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan
yang dinamis dan efektif, dengan pembinaan sumber daya manusia tertuju
pada peningkatan kualitas, selaras dengan nilai-nilai, berpijak pada
peningkatan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas.
Sedangkan komponen kurikulum terdiri dari:
1. Tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional.
2. Materi kurikulum adalah isi kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran.
3. Metode atau cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.
4. Organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran
berkorelasi, bidang studi atau pengajaran, program yang berpusat pada anak,
core program dan eclektic program.
DEPNIKNAS tahun 2002 mengemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individu
maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagamaan.
3. Penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar sebagai upaya untuk
pencapaian suatu kompetensi.
Sehingga karakteristik kurikulum berbasis kompetansi dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Sistem belajar dengan modul.
2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar.
3. Pengalaman lapangan.
4. Strategi individu personal.
5. Kemudahan belajar dan belajar tuntas.
Sistem pembelajaran dengan modul adalah proses pembelajaran mengenai
satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah
untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya
untuk para guru. Pada umumnya modul terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Lembar kegiatan peserta didik.
2. Lembar kerja.
4. Lembar soal.
5. Lembar jawaban.
6. Kunci Jawaban.
Berbagai komponen tersebut selanjutnya dikemas dalam format modul
yang terdiri dari:
1. Pendahuluan.
2. Tujuan pembelajaran.
3. Tes awal.
4. Pengalaman belajar.
5. Sumber belajar dan tes akhir.
Dengan demikian profil yang diharapkan dari lulusan Pendidikan Dasar
meliputi:
1. Tumbuh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tumbuh sikap beretika, sopansantun dan beradap.
3. Tumbuh penalaran yang baik, mau belajar, ingin tahu, senang membaca,
memiliki inovasi, berinisiatif dan bertanggung jawab.
4. Tumbuh kemampuan komunikasi sosial, tertib, sadar aturan, dapat bekerja
sama dengan teman, dapat berkompetensi.
5. Tumbuh kesadaran untuk menjaga kesehatan badan.
2.4. Kecerdasan Intelektual (IQ)
Kecerdasan seseorang sering kita ukur dengan tes IQ. Semakin tinggi tes
IQ kita maka kita dikatakan pinter, jika semakin rendah tes IQ kita maka kita
Cerdas tidaknya otak kita, sepertinya hanya ditentukan melalui test
kecerdasan yang populer dengan sebutan School Aptitude Test (SAT). Howard
Gardner, ahli psikologi Harvard School of Education, Amerika Serikat,
menyebutkan “cara berpikir IQ”: “bahwa orang itu entah cerdas atau tidak
terlahir secara demikian; bahwa tidak ada banyak hal yang dapat Anda lakukan
untuk mengubahnya; dan bahwa tes-tes itu dapat menunjukkan apakah Anda
termasuk orang cerdas atau bukan. Tes SAT untuk masuk perguruan tinggi,
berdasarkan pada pemahaman yang sama mengenai jenis bakat tunggal yang
menentukan masa depan Anda. Cara berpikir ini meresap kuat dalam
masyarakat”. (Sukidi,2002;37)
Tampak bahwa cara berpikir IQ yang cenderung linier, dan merupakan
derivasi dari aspek formal, berlogika Aristotelian serta matematik, seperti 2 + 2 =
4. cara pikir di luar kaidah ini dipandang sebagai tidak baku dan bahkan sering
kali dianggap salah.
Model kecerdasan IQ ini memang banyak diilustrasikan dengan
komputer yang memiliki tingakt IQ yang tinggi, karena dapat beroperasi cepat,
hampir tanpa kesalahan sama sekali. Kualitas (otak) kecerdasan manusia yang
memiliki tingkat IQ tinggi sering kali diumpamakan dengan tingkat kecanggihan
“kecerdasan” komputer. Tentu saja harus diakui bahwa otak manusia jelas jauh
lebih kompleks dibandingkan dengan komputer. Otak dapat difungsikan untuk
“berpikir secara rasional”, sedangkan komputer difungsikan untuk “mesin berpikir
secara mekanistik”.
Persepsi dan citra dikalangan masyarakat luas bahwa orang yang
menjanjikan. Sampai-sampai hal itu merasuk kuat ke dalam ingatan masyarakat:
mempunyai IQ tinggi menjamin kesuksesan hidup; sebaliknya , mempunyai IQ
sedang-sedang saja, apalagi rendah, begitu suram masa depan hidupnya.
2.5. Kecerdasan Emosional (EQ)
Bukan IQ satu-satunya parameter kesuksesan hidup. Ada faktor lain
untuk menjadi cerdas, yaitu kecerdasan emosional (EQ). Fakta konkret yang
dipaparkan oleh Goleman, IQ hanya menyumbangkan kira-kira 20 persen bagi
faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, sementara yang 80 persen
diisi oleh faktor-faktor kecerdasan lain. (Sukidi,2002;42)
Perhatian Goleman tertuju pada ciri-ciri lain, yaitu:
Kecerdasan Emosional (EQ) : kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan
bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati; dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar berempati dan
berdoa. Berbeda dengan IQ, yang penelitian mengenainya telah berumur hampir
seratus tahun atas ratusan ribu orang, kecerdasan emosional merupakan konsep
baru. Sampai sekarang, belum ada yang dapat mengemukakan dengan tepat sejauh
mana variasi yang ditimbulkannya atas perjalanan hidup atas perjalanan hidup
seseorang. Tetapi, data yang ada mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional
dapat sama ampuhnya, dan terkadang lebih ampuh dari IQ.” (Sukidi,2002;43)
Dengan paradigma kecerdasan emosional (EQ), emosi dapat diarahkan
pada kecerdasan:
Kedua, emosi tentu saja tidak cukup sekadar untuk dikenali, tetapi lebih lanjut
juga disadari eksistensi kehadirannya dalam mempengaruhi kehidupan emosional
kita.
Ketiga, kita lebih bisa mengelola, menguasai, dan bahkan mengendalikan emosi
kita.
Itulah sebabnya, paradigma EQ yang dikonstruksi Goleman lebih
mengacu pada kesadaran diri untuk mengendalikan emosi. Konsekuensi
negatifnya adalah orang biasanya selalu marah. Padahal, sikap
marah-marah justru mematikan nalar intelektual yang secara otomatis “membunuh”
potensi IQ dan EQ sekaligus. EQ dalam praktek kerja sehari-hari, begitu tampak
dan terasa: penuh motivasi dan kesadaran diri, empati, simpati, solidaritas tinggi
dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja. Sehingga begitu banyak
orang yang memiliki IQ sedang-sedang justru sukses salam hidup karena ternyata
dibekali dengan EQ yang tinggi. Sebaliknya banyak orang yang memiliki IQ
tinggi justru sering gagal dalam hidupnya, karena tingkat EQ yang dimiliki
rendah.
2.6. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan riset terbaru jenis ”Q”. Segmen
terbesar umat di Indonesia baru mengenal SQ akhir-akhir ini saja: mulai dari
sekedar bisik-bisik SQ itu apa sih, sampai memasuki perbincangan serius tentang
kecerdasan spiritual di Indonesia.
Disamping faktor belum tersosialisasinya wacana kecerdasan spiritual
yang masih istimewa (luxurious) dalam blantika pemikiran intelektual, didunia
sekalipun. Padahal, “SQ is then necessary foundation for the effective functioning
of both IQ and EQ. It is our ultimate intellgence”, kata ahli psikologi terkemuka
abad ini, Danah Zohar dan Ian Marshall yang mempopulerkan kecerdasan
spiritual pada awal millennium baru melalui karyanya SQ, Spiritual Intelligence,
The Ultimate Intelligence, (London: Bloomsbury, 2000).
Spiritual Intelligence (SQ, Spiritual Quotient) adalah paradigma
kecerdasan spiritual. Artinya, segi dan ruang spiritual kita bisa memancarkan
cahaya spiritual (spiritual light) dalam bentuk kecerdasan spiritual. (Sukidi, 2002;
49)
Dari sudut pandang psikologi, kecerdasan spiritual justru mengejutkan
kita, karena ternyata sudut pandang psikologi memberitahu kita bahwa ruang
spiritual (spiritual space) pun memiliki arti kecerdasan. Logika sederhananya
(common sense): diantara kita bisa saja ada orang yang tidak cerdas secara
spiritual, dengan ekspresi keberagamaannya yang monolitik, eksklusif, dan
introleran, yang sering kali berakibat pada korban konflik atas nama agama.
Begitu juga sebaliknya, diantara kita bisa juga ada orang yang cerdas secara
spiritual sejauh orang itu mengalir dengan penuh kesadaran, dengan sikap jujur
dan terbuka, inklusif, dan bahkan pluralis dalam beragama ditengah pluralitas
2.7. Struktur Kecerdasan Dalam Perspektif Psikologi Spiritual
Setelah memetakan tiga paradigma kecerdasan, yakni kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ), akan
direkonstruksikan pola relasi dan struktur antara IQ, EQ, dan SQ.
Pada relasi ini mengandaikan terjadinya relasi positif antara IQ, EQ, dan
SQ, meskipun tetap mengakui adanya defferensiasi, karena sesungguhnya segi
deferensiasi IQ, EQ, dan SQ inilah yang akan memberikan kontribusi pemetaan
struktural (structural mapping) antara ketiganya dalam struktur kepribadian kita.
Potensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual itu ada dalam
keseluruhan diri kita sebagai manusia.
Dari sudut pandang produk kecerdasan dan kebahagian, kecerdasan
intelektual (IQ) lebih mengacu pada intellectual happiness (kebahagian dan
bahkan kepuasan intelektual-material); sementara kecerdasan emosional (EQ)
lebih mengacu pada emotional happiness (kebahagian secara insting-emosional);
sedangkan kecerdasan spiritual akan menghasilkan spiritual happiness
(kebahagian spiritual).
Struktur kecerdasan dapat diringkas dalam model struktur kecerdasan
antara IQ, EQ dan SQ seperti berikut ini:
Struktur Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
Perspektif Jenis kecerdasan
IQ EQ SQ
Psikologi Modern Otak (mind) Emosi (body) Jiwa (soul)
Model Berpikir Seri Asosiatif Unitif
Al-Qur’an ‘Aql Nafs Qalb
Kebahagian Material Instingtif Rahaniah Produk Kecerdasan Rasional Emosional Spiritual
Gambar 2.1 menjelaskan bahwa Kecerdasan intelektual (IQ) berada di
wilayah otak (brain) kita, yang karenanya terkait dengan kecerdasan otak, rasio,
nalar-intelektual. Kecerdasan emosional (EQ) mengambil wilayah disekitar emosi
diri kita, yang karenanya lebih mengembangkan emosi supaya menjadi cerdas,
tidak cenderung marah. Sedangkan, kecerdasan spiritual (SQ) mengambil tempat
seputar jiwa, hati (yang merupakan wilayah spirit), yang kareananya dikenal
sebagai the soul’s intelligence: kecerdasan jiwa, hati, yang menjadi hakikat sejati
kecerdasan spiritual. Dari sudut model berpikir, cara berpikir model kecerdasan
intelektual (IQ) cenderung seri, sementara kecerdasan emosional (EQ) bersifat
assosiatif, dan kecerdasan spiritual (SQ) lebih bersifat unitif (menyatukan).
2.8. Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Dengan teori Kecerdasan Majemuk, ruang lingkup potensi manusia
melampaui batas nilai IQ. Menurut Gardner kecerdasan lebih berkaitan dengan
kapasitas(1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk di lingkungan
yang kondusif dan alamiah. Kecerdasan majemuk dibagi menjadi sembilan
bagian. (Thomas Armstrong, 2000;2)
Kecerdasan majemuk adalah spektrum yang berwajah plural; mulai dari :
1. Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata secara efektif,
baik secara lisan (misalnya, pendongeng, orator atau politisi) maupun tertulis
(misalnya , sastrawan, penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan ini
atau bunyi bahasa, sematik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau
penggunaan praktis bahasa.
2. Kecerdasan logika matematika
Kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli matematika,
akuntan pajak, ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya,
sebagai ilmuwan, pemrogram komputer, atau ahli logika). Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, dan abstraksi-abstaksi lain.
3. Kecerdasan spasial
Kemampuan untuk mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya,
sebagai pemburu, pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia
spasial-visual tersebut (misalnya, decorator interior, arsitek, seniman atau
penemu). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna , garis, bentuk, ruang,
dang hubungan antar unsur tersebut.
4. Kecerdasan kinestetis-jasmani
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan
perasaan (misalnya, sebagai actor, pemain pantomime, atlet, atau penari) dan
ketrampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu
(misalnya, sebagai perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah).
Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti
koordinasi, keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan
maupun kemampuan menerima rangsangan (proprioceptive) dan hal yang
5. Kecerdasan musical
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musical, dengan cara mempersepsi
(misalnya, sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya, sebagai kritikus
musik), menubah (misalnya sebagai komposer), dan mengekspresikan
(misalnya, sebagai penyanyi). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama,
pola titinada atau melodi, warna nada atau warna suara suatu lagu.
6. Kecerdasan interpersonal
Kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud motivasi
serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi
wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda
tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya, mempengaruhi
sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu).
7. Kecerdasan ekstrapersonal
Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat
(kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud,
motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri,
memahami dan menghargai diri.
8. Kecerdasan naturalis
Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies-flora dan fauna-
dilingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam
lainnya (misalnya, formasi awan dan gunung-gunung) dan bagi mereka yang
dibesarkan di lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda tak
9. Kecerdasan eksistensial
Kemampuan ini lebih menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk
menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia.
Orang tidak puas hanya menerima keaadaannya, keberadaanya secara
otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam.
Anak yang menonjol dengan kemampuan eksistensial akan mempersoalkan
keberadaanya di tengah alam raya yang besar ini.
Poin-poin kunci dalam teori Kecerdasan Majemuk antara lain:
1. Setiap orang memiliki kesembilan kecerdasan.
2. Orang pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada
tingkat penguasaan yang memadai.
3. Kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang
kompleks.
4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori.
2.9. Proses Evaluasi Kenaikan
Proses evaluasi kenaikan dilakukan setiap semester 2 Akhir,
variabel-variabel yang mempengaruhi proses evaluasi kenaikan adalah variabel-variabel
Npsemesteran yaitu nilai akhir dari setiap mata pelajaran yang ada, dan
syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan kenaikan siswa. Tahap-tahap proses
kenaikan siswa adalah:
1. Proses Kalkulasi Nilai
Proses kalkulasi nilai dilakukan setiap periode rapot. Pada proses
menggunakan persamaan 2.1 , Nilai Kokurikuler setiap siswa juga dihitung
rata-ratanya dengan menggunakan persamaan 2.2. Jika periode raport Sisipan maka
untuk mencari nilai akhir dari siswa variabel N yang digunakan adalah nilai UTS
dengan persamaan 2.3. Jika periode raport Akhir maka untuk mencari nilai akhir
dari siswa variabel N yang digunakan adalah nilai UAS dengan persamaan 2.4.
Persamaan 2.1
Persamaan 2.2
Persamaan 2.3
Persamaan 2.4
Keterangan:
• NPsisipan : Nilai Akhir pelajaran yang dimasukkan ke raport sisipan.
• NPsemesteran : Nilai Akhir pelajaran yang dimasukkan ke raport
semesteran.
• FmtfAtauTss : adalah nilai formatif dan nilai tes sumatif.
• N : adalah nilai ulangan pada periode berjalan. Untuk raport sisipan, maka
yang dimaksud dengan N adalah nilai UTS, dan jika untuk raport
semesteran yang masuk adalah UAS.
• Fi : adalah nilai formatif yang ke-i.
• Ti : adalah nilai tes sumatif yang ke-i
n
FmtfAtauTss =
∑
Fi + Tii=1
n
Kokurikuler =
∑
Fi + Tii=1
NPsisipan = FmtfAtauTss + Kokurikuler +2* N 4
• Kokurikuler : merupakan nilai tugas siswa, bias berupa PR atau praktek
atau yang lainnya, selain nilai ulangan dan evaluasi periodik.
• n : adalah jumlah data yang ada.
2. Proses Rata-rata Nilai Kelas
Proses rata-rata nilai kelas merupakan kelanjutan dari proses kalkulasi
nilai. Pada proses rata-rata nilai kelas dilakukan perhitungan untuk mencari nilai
rata-rata suatu mata pelajaran dan satu kelas dengan menggunakan persamaan 2.5.
Persamaan 2.5
Keterangan :
• NR : adalah Nilai Rata-rata kelas per mata pelajaran
• n : adalah jumlah data (siswa dalam satu kelas)
• NP : adalah nilai akhir yang mau dimasukkan ke raport.
3. Proses Evaluasi Kenaikan Kelas
Proses Evaluasi Kenaikan Kelas merupakan kelanjutan dari proses rata-rata
nilai kelas. Syarat evaluasi kenaikan kelas adalah sebagai berikut:
• NR >= 6
• Nilai Agama, Bahasa Indonesia, dan PPKN >= 6
• Nilai pelajaran < 6, maksimum 3 mata pelajaran.
Sewaktu-waktu jika dipandang perlu perubahan nilai bisa dilakukan yaitu
dengan merubah hasil proses kenaikan kelas. Dimana hanya orang-orang tertentu
saja yang bisa mengedit nilai tersebut.
n
NR =
∑
NP2.10. Proses Evaluasi Kelulusan
Proses evaluasi kelulusan dilakukan setiap semester 2 Akhir untuk kelas 6,
variabel-variabel yang mempengaruhi proses evaluasi kenaikan adalah variabel
F1 adalah nilai raport semester 1, F2 adalah nilai raport semester 2, N adalah nilai
ujian akhir, dan syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan kekelulusan
siswa. Perhitungan nilai pada proses evaluasi kelulusan menggunakan
persamaan 2.6.
Persamaan 2.6
Keterangan :
• F1 : adalah nilai raport semester 1 (kelas 6)
• F2 : adalah nilai raport semester 2 (kelas 6)
• N : adalah nilai ujian akhir sekolah
• Syarat kelulusan adalah: Nilai PPKN, BI, Matematika, IPA, and SO >= 4,01
(mata pelajaran yang dijadikan syarat kelulusan sewaktu-waktu visa berubah)
2.11. Proses Evaluasi Kecerdasan
Perhitungan proses evaluasi kecerdasan siswa datanya diperoleh dari
daftar pengamatan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Pengamatan dibedakan
menjadi 3 kelompok yaitu IQ, EQ, dan SQ yang didalamnya terdapat beberapa
bidang pengamatan antara lain:
1. IQ
a. Bidang Science dan Teknologi (sains, MTK, sosial)
b. Komunikasi
2. EQ
a. Leadership
b. Sosialisasi
c. Potensi anak (pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus)
3. SQ
Religion of Aplication
Pengamatan disetiap bidang dibedakan menurut kelas, karena tidak semua
bidang diamati disetiap kelas antara lain:
Kelas 1
1. Bidang Religion of Aplication
a. do’a harian
b. baca Al qur’an
c. wudlu
d. sholat
e. adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )
f. kejujuran
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
e. Keberanian mengungkapkan
f. Keberanian mengambil keputusan
g. Inisiatif
h. Pengendalian diri
3. Bidang Komunikasi
a. Membaca bahasa Indonesia
b. Menulis bahasa Indonesia
c. Kosakata bahasa Indonesia
d. Membaca bahasa Inggris
e. Menulis bahasa Inggris
f. Kosakata bahasa Inggris
g. Membaca bahasa Jawa
h. Menulis bahasa Jawa
i. Kosakata bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)
e. Kemampuan dalam strategi
f. Mengenal flora dan fauna
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
c. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni tari
b. Seni musik
c. Seni gambelan
d. Menggambar
e. Teater
f. Olahraga atletik
g. Olahraga tapak suci
h. Olahraga sepak bola
i. Panahan
j. Kriya patung
k. Kriya pahat
l. Kriya kolase
m. Kriya mosaik
Kelas 2
1. Bidang Religion of Aplication
a. do’a harian
b. baca Al qur’an
c. wudlu
d. sholat
e. adab & budi pekerti
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
d. Keberanian tampil / beragumentasi
e. Keberanian mengungkapkan
f. Keberanian mengambil keputusan
g. Inisiatif
h. Pengendalian diri
3. Bidang Komunikasi
a. Membaca (sambaung, indah) bahasa Indonesia
b. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Indonesia
c. Basic Conversation bahasa Indonesia
d. Membaca (sambung, indah) bahasa Inggris
e. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Inggris
f. Basic Conversation bahasa Inggris
g. Membaca (sambaung, indah) bahasa Jawa
h. Vocabulary ( menyapa ) bahasa Jawa
i. Basic Conversation bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
e. Kemampuan dalam strategi
f. Mengenal flora dan fauna
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
b. Logika
c. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni tari
b. Seni musik
c. Seni gambelan
d. Menggambar
e. Teater
f. Olahraga atletik
g. Olahraga tapak suci
h. Olahraga sepak bola
i. Panahan
j. Kriya patung
k. Kriya pahat
l. Kriya kolase
m. Kriya mosaik
Kelas 3
1. Bidang Religion of Aplication
a. do’a harian
c. bersuci
d. adab & budi pekerti
e. kejujuran
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
d. Keberanian tampil / beragumentasi
e. Keberanian mengungkapkan
f. Keberanian mengambil keputusan
g. Inisiatif
h. Pengendalian diri
3. Bidang Komunikasi
a. Bercerita bahasa Indonesia
b. Menulis bahasa Indonesia
c. Vocab bahasa Indonesia
d. Greeting bahasa Indonesia
e. Pidato bahasa Indonesia
f. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia
g. Bercerita bahasa Inggris
h. Menulis bahasa Inggris
i. Vocab bahasa Inggris
j. Greeting bahasa Inggris
l. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris
m. Bercerita bahasa Jawa
n. Menulis bahasa Jawa
o. Vocab bahasa Jawa
p. Greeting bahasa Jawa
q. Pidato bahasa Jawa
r. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)
e. Kemampuan dalam strategi
f. Mengenal flora dan fauna
g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
b. Logika
c. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni gambelan
b. Menggambar
c. Teater
e. Olahraga tapak suci
f. Olahraga sepak bola
g. Panahan
h. Kriya patung
i. Kriya pahat
j. Kriya kolase
k. Kriya mosaik
Kelas 4
1. Bidang Religion of Aplication
a. Ayat pilihan
b. Baca tulis Al qur’an
c. Sholat wajib
d. Puasa wajib
e. Adab & budi pekerti
f. Kejujuran
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
d. Keberanian tampil / beragumentasi
e. Keberanian analisa
f. Inisiatif
3. Bidang Komunikasi
a. Bercerita bahasa Indonesia
b. Menulis bahasa Indonesia
c. Conversation bahasa Indonesia
d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia
e. Bercerita bahasa Inggris
f. Menulis bahasa Inggris
g. Conversation bahasa Inggris
h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris
i. Bercerita bahasa Jawa
j. Menulis bahasa Jawa
k. Conversation bahasa Jawa
l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)
e. Kemampuan dalam strategi
f. Mengenal flora dan fauna
g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah
h. Kesukaan terhadap alam
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
b. Logika
c. Kemampuan untuk berpikir logis dan rasional
d. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni tari
b. Seni musik
c. Seni gambelan
d. Menggambar
e. Teater
f. Olahraga atletik
g. Olahraga tapak suci
h. Olahraga sepak bola
i. Panahan
j. Kriya patung
k. Kriya pahat
l. Kriya kolase
m. Kriya mosaik
Kelas 5
1. Bidang Religion of Aplication
a. Ayat pilihan
b. Baca, tulis Al qur’an
d. Sholat sunnah
e. Puasa wajib
f. Adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )
g. Kejujuran
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
d. Keberanian tampil / beragumentasi
e. Keberanian analisa
f. Inisiatif
g. Kontrol
h. Evaluasi
i. Pengendalian diri
3. Bidang Komunikasi
a. Menulis bahasa Indonesia
b. Diskusi bahasa Indonesia
c. Pidato bahasa Indonesia
d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia
e. Menulis bahasa Inggris
f. Diskusi bahasa Inggris
g. Pidato bahasa Inggris
h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris
j. Diskusi bahasa Jawa
k. Pidato bahasa Jawa
l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)
e. Kemampuan dalam strategi
f. Mengenal flora dan fauna
g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah
h. Kesukaan terhadap alam
i. Kemampuan dalam toleransi
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
b. Logika
c. Kmampuan untuk berpikir logis dan rasional
d. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni tari
b. Seni musik
c. Seni gambelan
d. Menggambar
f. Olahraga atletik
g. Olahraga tapak suci
h. Olahraga sepak bola
i. Panahan
j. Kriya patung
k. Kriya pahat
l. Kriya kolase
m. Kriya mosaik
Kelas 6
1. Bidang Religion of Aplication
a. Ayat pilihan
b. Baca, tulis Al qur’an
c. Sholat wajib
d. Sholat sunnah
e. Puasa wajib
f. Puasa sunnah
g. adab & budi pekerti ( prilaku, tata cara , kal. Tayyibah )
h. kejujuran
2. Bidang Leadership
a. Tangggung jawab
b. Keberanian memimpin
c. Keberanian bertanggung jawab
d. Keberanian tampil / beragumentasi
f. Inisiatif
g. Kontrol
h. Evaluasi
i. Pengendalian diri
3. Bidang Komunikasi
a. Menulis bahasa Indonesia
b. Diskusi bahasa Indonesia
c. Pidato bahasa Indonesia
d. Kosakata ( krama ) bahasa Indonesia
e. Menulis bahasa Inggris
f. Diskusi bahasa Inggris
g. Pidato bahasa Inggris
h. Kosakata ( krama ) bahasa Inggris
i. Menulis bahasa Jawa
j. Diskusi bahasa Jawa
k. Pidato bahasa Jawa
l. Kosakata ( krama ) bahasa Jawa
4. Bidang Sosialisi
a. Cara bergaul dan bertemu
b. Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain
c. Kemampuan untuk memotivasi diri
d. Cara bekerjasama dengan teman (team work)
e. Kemampuan dalam strategi
g. Kemampuan untuk hidup diluar rumah
h. Kesukaan terhadap alam
i. Kemampuan dalam toleransi
5. Bidang Science dan Teknologi ( sains, MTK, sosial )
a. Berhitung
b. Logika
c. Kemampuan untuk berpikir logis dan rasional
d. Sesuai kurikulum
6. Bidang Potensi anak ( Pengembangan minat, bakat & ketrampilan khusus )
a. Seni tari
b. Seni musik
c. Seni gambelan
d. Menggambar
e. Teater
f. Olahraga atletik
g. Olahraga tapak suci
h. Olahraga sepak bola
i. Panahan
j. Kriya patung
k. Kriya pahat
l. Kriya kolase
2.12. Metode Backward Chaining
Pada proses evaluasi kecerdasan, informasi kecerdasan siswa di
tampilkan dalam bentuk grafik. Jika grafik tersebut diklik, maka penelusuran
balik data akan dilakukan dengan menggunakan Metode Backward Chaining.
Backward Chaining memulai identifikasinya dengan membuat sebuah hipotesa
terlebih dahulu, dan kemudian akan dibuktikan benar atau tidaknya hipotesa yang
dibuat tersebut. Backward Chaining kadang kala disebut sebagai “object driven”,
karena sistemnya mulai dengan sebuah hipotesa yang kemudian dibuktikan. Jadi
interpreter kaidah mulai menguji kaidah sebelah kanan yaitu then, kemudian akan
melacak bukti-bukti yang mendukung hipotesa awal. Jika cocok, maka basis data
akan mencatat kondisi yang mendukung kesimpulan tersebut. Proses ini terus
berulang untuk mencocokkan kaidah sebelah kanan. Keadaan di atas terus
berlangsung sampai hipotesa terbukti kebenarannya.
Adapun sistem pelacakan yang sering digunakan dalam proses
penelusuran atau pelacakan untuk mendukung kedua sistem pengambilan
keputusan tersebut adalah:
1. Depth First Search
Pelacakan depth first bermula dari node akar dan bergerak ke bawah
(menurun) ke tingkat yang berurutan. Dengan lain perkataan, node anak atau
node keturunannya dilahirkan oleh node orang tua atau pendahulunya. Proses
ini berlangsung terus sampai solusi ditemukan atau jika menemui jalan buntu
ia melacak ke belakang (backtraking). Proses ini merupakan pelacakan node
yang paling dalam. Jika keadaan tujuan tidak tercapai dengan node ini, maka
dimana sudah ada jalan lain yang bisa ditempuh. Proses terus berlangsung ke
arah bawah, kekiri kekanan sampai tujuan tercapai.
1
2 11
5
3 12
4
14
7
6 13 15 16
8
9
EQ Root Node
(Start)
Gambar2.2 Depth First Search
2. Breadth First Search
Pelacakan Beardth first menguji semua node dalam pohon pelacakan mulai
node akar. Node yang ada pada setiap tingkat seluruhnya diuji sebelum pindah
ke tingkat berikutnya.
1
2 4
6
5 8 9 10
3
7 Root Node
(Start)
Level 1
Level 2
Level 3
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III berisi tentang analisa sistem dan perancangan sistem yang akan
dibuat yaitu meliputi metodelogi penelitian, Prosedur Sistem dan Rancangan
Evaluasi.
3.1 Model Penelitian
Model Penelitian berisi tentang Analisa sistem seperti penggambaran
dokumen flow serta bagan dari perkembangan kecerdasan siswa, Diagram
berjenjang, Penggambaran DFD dan ERD, Struktur database, Perancangan antar
muka dan Perancangan rule.
3.1.1 Analisis sistem
Dalam analisis sistem digambarkan dalam beberapa dokumen flow yang
yaitu:
1. Dokumen flow pembuatan bank data
Data karyawan
Data siswa
Data karyawan Data siswa
Masukkan ke arsip Mengisi
formulir karyawan
Karyawan Siswa Administrasi
Mengisi formulir pendaftaran
Bank Data
Arsip siswa Arsip
karya wan
Buat bank data per kelas
Arsip Bank Data
A
Gambar 3.1 Dokumen flow pembuatan bank data
2. Dokumen flow proses absensi siswa
Wali kelas
Catat absensi
Bank Data Bank Data
A
B
Gambar 3.2 Dokumen flow proses absensi siswa
3. Dokumen flow proses aktifitas siswa
Menyiapk an form aktifitas
Form aktifitas
Administrasi Guru
Form aktifitas
Catat aktifitas
siswa
Data aktifitas siswa
C
4. Dokumen flow proses pencatatan nilai
Menyiapkan form ulangan dan form ujian akhir
Form ulangan
Form ulangan Administrasi Guru
Data kurikulum
Form ujian
akhir Form ujian
akhir
Form ujian akhir Siswa
Lembar jaw ujian akhir
Rekap nilai ujian akhir Catat
nilai Mengikuti
ujian akhir
Lembar jaw ujian akhir Form ulangan
Lembar jawaban Lembar
jabawan Mengikuti ulangan
Rekap nilai Catat
nilai
Rekap nilai Catat nilai ke bank data Wali kelas
Bank Data U
U
UA
UA
D
Rekap nilai
ujian akhir E
5. Dokumen flow proses pembuatan raport
Hitung nilai akhir dari masing2 siswa
dan rata2 kelas
Data aktifitas siswa Raport yang sudah
di tanda tangani wali kwlas
Raport yang sudah di tanda tangani kepala sekolah Raport
Siswa Wali kelas Kepala sekolah
Data kenaikan
Data kenaikan
Jika ada koreksi Tidak
Ya
Data koreksi kenaikan
Buat koreksi kenaikan Bank Data
Bank Data Data koreksi kenaikan
Jika semester 2 dan kls<6 Ya
Tidak
B D
Gambar 3.5 Dokumen flow proses pembuatan raport
6. Dokumen flow proses kelulusan siswa
Rekap nilai ujian akhir
Hitung nilai kelulusan
Data kelulusan
Wali kelas Kepala sekolah
Data kelulusan Bank Data
Jika ada koreksi
Buat koreksi kelulusan
Data koreksi kelulusan
Ya Tidak Data koreksi
kelulusan B
D
E
Dari dari Gambar 3.1 sampai 3.6 dapat dilihat terlalu banyak proses yang
dilakukan secara manual, sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya
kesalahan. Supaya lebih mudah akan dibuat sistem informasi terkomputerisasi.
Proses terkomputerisasi akan dimulai dengan menginputkan data-data yang akan
diarsipkan seperti data kurikulum, data siswa dan data karyawan. Data lain yang
harus diinputkan lagi adalah data aktifitas siswa, data nilai dan data absen. Dalam
hal perhitungan nilai sampai menjadi raport, pihak wali kelas tidak perlu
melakukannya secara manual lagi, baik untuk perhitungan kenaikan ataupun
kelulusan. Pada data raport berisi kesimpulan dari data aktifitas siswa. Namun,
dalam sistem terkomputerisasi ini akan digunakan model untuk membedakannya,
yaitu dalam 3 kategori IQ, EQ, dan SQ. Poin-poin yang termasuk dalam tiga
kategori tersebut diambil dari kurikulum. Bagan dari proses perkembangan
kecerdasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.7.
Kalkulasi Nilai
Evaluasi kenaikan
Evaluasi kelulusan
Evaluasi kecerdasan Input : Data nilai dan absensi
Input : Data aktifitas
Output : Raport
Output : Perkembangan kecerdasan
Gambar 3.7 Bagan proses perkembangan kecerdasan siswa
3.1.2 Diagram berjenjang
Diagram berjenjang merupakan bagan yang menggambarkan urutan
proses-proses yang ada dalam sistem dan digunakan untuk mempersiapkan
penggambaran data flow diagram ke level-level lebih dibawah lagi. Diagram
44
Siswa
1
Proses Maintenance
1.1
Proses data login
1.4
Proses data karyawan
1.3
Proses data kelas
1.2
Proses data siswa
1.5
Proses data pelajaran
1.6
Proses klasifikasi
4.1
Proses evaluasi kenaikan
4.2
Proses evaluasi kelulusan
4.3
Proses backup nilai
4
Proses Akhir Periode
2.1
Proses absesnsi
2.2
Input nilai
2.3
Pencatatn aktifitas
2.4
Proses eva kecerdasan
3.6
Pembuatan lap pelajaran
2
Proses Transaksi
Gambar 3.8 Diagrma berjenjang sistem informasi kecerdasan siswa
3.1
Pembuatan raport
3.2
Pembuatan lap kecerdasan
3
Proses Laporan
3.3
Pembuatan lap kenaikan
3.4
Pembuatan lap kelulusan
3.5
Pembuatan lap klasifikasi
3.1.3 DFD
Data flow diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada
metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan
seluruh kegiatan-kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. Selain itu DFD
juga mampu menggambarkan komponen-komponen dan aliran-aliran data antar
komponen yang terdapat pada sistem yang akan dikembangkan. DFD dari sistem
perkembangan kecerdasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.9 sampai
gambar3.17.
Data Guru
Data kepala sekolah Hasil koreksi kenaikan
Koreksi k enaikan Hasil koreksi kelulusan Koreksi k elulusan
Laporan Pelajaran Laporan Klasifikas i
Maintenance Data Pelajaran
Maintanance Data Klasifikasi
Hasil Penelusuran Raport Laporan Kecerdasan
Input Syarat Kelulusan Input Syarat Kenaikan Input Data Ujian Akhir Input Data Aktifitas
Input Data Absen Input Data Nilai
Laporan Kelulusan Laporan Kenaikan
Laporan Kecerdasan Raport Laporan Kecerdasan
Data Siswa
0
Sistem Informasi Perkembangan Kec erdasan
Siswa
+ Siswa
Kepala Sekolah
Guru
Kurikulum
[Data Guru]
[Data kepala sekolah]
Data klasifikasi
[Koreksi kenaikan] [Hasil koreksi kenaikan]
Data karyawan
Data Siswa
Data Lulus
[Koreksi kelulusan]
[Hasil koreksi kelulusan] Data aktifitas
Simpan Aktifitas Data karyawan Data karyawan
Simpan Karyawan
Simpan backup lulus Simpan backup kelulusan
Simpan backup raport
Simpan backup nilai Simpan backup absen
Simpan backup kelas
Data raport Data lulus Data Raport
Simpan absens i Data absensi
Data kelulus an
Data nilai Simpan nilai ujian akhir Simpan nilai
Data kelas Data pelajaran
Data klasifikasi
Data klasifikasi Simpan klasifikasi
Data siswa
Data Siswa Simpan siswa
Data pelajaran
Data pelajaran Simpan pelajaran
Data pelajaran
Data pelajaran Simpan pelajaran
Data kelas
Data kelas Simpan kelas
Simpan sub pelajaranSimpan siswa
Simpan Login
Data Klasifikasi Simpan Klasifikasi
[Laporan Kenaikan] [Laporan Kecerdasan]
[Laporan Kelulusan]
[Input Syarat Kenaikan] [Input Syarat Kelulusan] [Hasil Penelusuran]
[Input Data Ujian Akhir]
[Laporan Kecerdasan] [Raport]
[Input Data Nilai] [Input Data Aktifitas]
[Input Data Absen]
[Laporan Pelajaran] [Laporan Klasifikasi]
[Maintenance Data Pelajaran] [Maintanance Data Klasifikasi]
[Raport] [Laporan Kecerdasan] [Data Siswa]
Siswa
Kepala Sekolah Guru
Kurikulum 1
Proses Maintenance
+
2
Proses Transaks i
+
3
Proses Laporan
+
4
Proses Akhir Periode
+
1 siswa
2 ortu 4 login
5 kelas
6 mp
7 submp
8 mpkls
9 klasifikasi
10 sub_kla
11 absen
13 nilai
14 raport
15 kelulus an
16 lulus
17 his_kelas
18 his_absen
19 his_nilai
20 his_raport
21 his_kelulusan 22 his_lulus 3 karyawan
12 aktifitas
[Data Guru]
[Data kepala sekolah] [Simpan kelas]
[Simpan Klasifikas i] [Simpan klasifikasi] [Simpan pelajaran] [Simpan pelajaran]
[Simpan sub pelajaran] [Simpan siswa]
Data siswa Data karyawan
[Simpan Karyawan]
[Simpan Login]
[Simpan siswa]
[Data Siswa]
[Maintanance Data Klasifikasi] [Maintenance Data Pelajaran] 1.1
Proses Data Login
1.2
Proses Data Siswa
1.3 Proses Data
Kelas
1.4
Proses Data Karyawan
1.5
Proses Data Pelajaran
1.6 Proses Data
Klasifikasi
Siswa
Kurikulum
9 klasifikasi
4 login
2 ortu
7 submp
5 kelas
6 mp
8 mpkls
1 siswa
10 sub_kla
3 karyawan
Kepala Sekolah Guru
Gambar 3.11 DFD level 1 Proses Maintenance
[Data klasifikasi]
Data siswa Data karyawan
Data siswa Data karyawan
Data kelas Data kelas
Data siswa Data karyawan Data kelas
Data siswa
Data karyawan
Data kelas
[Simpan absensi]
[Data karyawan]
[Data kelas] [Data siswa]
[Data ak tifitas] [Simpan Ak tifitas] Data nilai
[Data pelajaran] [Data pelajaran]
[Simpan nilai] [Simpan nilai ujian akhir] [Input Data Ujian Akhir]
[Hasil Penelusuran]
[Data klasifikasi]
[Input Data Nilai] [Input Data Absen]
[Input Data Aktifitas]
2.1
Proses Abs ensi
2.2
Proses Nilai 2.3
Pencatatan Aktifitas
2.4 Proses Evaluasi Kecerdasan+
2.5
Input Ujian akhir
Guru
5 kelas
6 mp
8 mpkls
1 siswa
10 sub_kla
13 nilai
15 kelulus an
11 absen
3 karyawan
12 aktifitas
[Data kelas ]
Data pelajaran Data pelajaran
Data kelas Data karyawan
Data siswa Data pelajaran
Data kelas Data karyawan
Data siswa
Data pelajaran Data kelas Data karyawan
Data siswa [Data Siswa]
Data lulus [Data lulus]
[Data klasifikasi] [Data karyawan]
[Data pelajaran]
[Data pelajaran]
[Laporan Kecerdasan] [Raport]
[Data raport]
Data klasifik asi
[Data Klasifikasi] [Laporan Kelulusan]
[Laporan Kecerdasan] [Laporan Kenaikan]
[Laporan Klasifikasi] [Laporan Pelajaran]
[Laporan Kecerdasan] [Raport]
3.1
Proses Pembuatan Raport
3.2
Proses Laporan Kecerdasan
3.3
Proses Laporan Kenaikan
3.4
Proses Laporan Kelulusan
3.5
Proses Laporan Mata Pelajaran
3.6
Proses Klasifikasi Siswa
Kurikulum
Guru
Kepala Sekolah
9 klasifikasi
5 kelas
6 mp
8 mpkls
1 siswa
10 sub_kla
16 lulus
14 raport
3 karyawan
Gambar 3.13 DFD level1 Proses Laporan
Data siswa
[Koreksi kenaik an]
[Hasil koreksi kenaikan]
Data karyawan [Data karyawan] [Data Siswa]
[Data Lulus]
Data Raport [Data Raport]
Data kelas
Data nilai [Data nilai]
Data Kelulusan Data Pelajaran
[Data kelulusan]
[Data pelajaran]
[Koreksi kelulusan]
[Hasil koreksi kelulusan]
[Simpan backup lulus]
[Simpan backup nilai] [Input Syarat Kelulusan]
[Input Syarat Kenaikan]
[Data kelas]
[Simpan backup raport]
[Simpan backup absen] [Simpan backup kelulusan]
[Simpan backup kelas] [Data absensi] 4.1
Proses Kenaikan
+
4.2
Proses Kelulusan
+
4.3
Proses Bac kup Data Guru
Kepala Sekolah
6 mp
5 kelas
13 nilai
15 kelulus an
11 absen
14 raport
17 his_kelas
18 his_absen
19 his_nilai 20 his_raport
21 his_kelulusan
22 his_lulus
16 lulus
1 siswa
3 karyawan
Data siswa Kalkulasi nilai
Update nilai raport [Data Raport] [Data Pelajaran]
[Data Siswa] [Data kelas] [Data karyawan]
[Koreksi kenaik an] [Hasil koreksi kenaikan] [Data nilai]
Nilai Rata
[Input Syarat Kenaikan] Guru
5 kelas
13 nilai
14 raport
6 mp
1 siswa
3 karyawan
Kepala Sekolah
4.1.1
Proses Kalkulasi Nilai
4.1.2 Proses Rata
Nilai
4.1.3
Proses Akhir
4.1.4 Proses Korek si
Nilai
Gambar 3.15 DFD level 2 Proses Kenaikan
Data kelulus an [Data Lulus]
[Data kelulusan] [Data pelajaran]
[Data kelas] [Data karyawan]
[Data siswa]
[Input Syarat Kelulusan]
[Hasil koreksi kelulusan] [Koreksi kelulusan]
Guru
6 mp
15 kelulus an
Kepala
Sekolah 16 lulus
5 kelas 3 karyawan
1 siswa
4.2.1
Proses Perhitungan Kelulusan
4.2.2
Proses Koreks i Nilai Kelulus an
Data aktifitas Data klasifikasi
Data kelas Data siswa
[Data karyawan]
[Data siswa] [Data kelas]
[Data klasifikasi] [Data aktifitas]
[Hasil Penelusuran]
Data yang ditelusur
Guru
12 aktifitas
5 kelas
3 karyawan
1 siswa
2.4.1
Proses Pengelompokan
Data
2.4.2
Proses Penelusuran Data
10 sub_kla
Gambar 3.17 DFD level 2 Proses Evaluasi Kecerdasan
3.1.4 ERD
Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan
pemrosesan dan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. ERD juga
menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD
data-data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entity. Dalam
perancangan sistem ini penulis membuat beberapa entity yang saling terkait untuk
menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem, baik itu untuk ERD
51
Gambar 3.18 ERD Conceptual
Reference_2
Reference_11 Reference_18
Reference_19 Key_1 <pi> tgl_a Key_1 <pi>
karyawan
<pi> VA1 VA1
Key_1 <pi>
login
Key_1 <pi>
thn_ajaran
Key_1 <pi> mpkls
kodempkls kls namamp
<pi> VA1 VA1 VA1
<M>
Key_1 <pi>
submp
Key_1 <pi> nilai Key_1 <pi>
kelulusan
Key_1 <pi>
raport Key_1 <pi>
his_nilai
Key_1 <pi>
his_absen
Key_1 <pi>
52
Gambar 3.19 ERD Physical
FK_LOGIN_REFERENCE_KARYAWAN FK_SISWA_REFERENCE_ORT U
FK_AKT IFIT A_REFERENCE_KARYAWAN
FK_RAPORT _REFERENCE_KELAS
FK_RAPORT _REFERENCE_KARYAWAN
FK_NILAI_REFERENCE_KARYAWAN FK_RAPORT _REFERENCE_NILAI
FK_RAPORT _REFERENCE_SISWA
FK_RAPORT _REFERENCE_MP
FK_KELULUSA_REFERENCE_MP
FK_LULUS_REFERENCE_KELULUSA FK_SUB_KLA_REFERENCE_KLASIFIK
3.1.5 Struktur Database
Setelah melalui tahapan-tahapan yang ada, maka dapat dibentuk struktur
database yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data-data maintenace
1. Tabel Siswa
Nama : siswa
Fungsi : Untuk menyimpan data siswa
Tabel 3.1 Tabel Siswa
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nis Varchar 10 PK Nomer induk siswa
angkt Varchar 10 Angkatan
sts Varchar 10 Status (Aktif & Tidak Aktif)
nama Varchar 50 Nama siswa
panggilan Varchar 20 Panggilan siswa
jenis_k Varchar 20 Jenis kelamin
tempat Varchar 20 Tempat lahir
tgl Varchar 10 Tanggal lahir
bln Varchar 10 Bulan lahir
thn Varchar 10 Tahun lahir
alamat Varchar 100 Alamat siswa
agama Varchar 20 Agama
telp Varchar 15 Telepon
kota Varchar 20 Kota asal
asal_tk Varchar 20 Asal TK
alamat_tk Varchar 100 Alamat TK
anak_ke Varchar 2 Anak ke-
jum_sdr Varchar 2 Jumlah sSaudara
sermh_k_a Varchar 20 Serumah dengan kakek ayah sermh_n_a Varchar 20 Serumah dengan nenek ayah sermh_k_i Varchar 20 Serumah dengan kakek ibu sermh_n_i Varchar 20 Serumah dengan nenek ibu sermh_o_a Varchar 20 Serumah dengan om ayah sermh_t_a Varchar 30 Serumah dengan tante ayah sermh_o_i Varchar 30 Serumah dengan om ibu sermh_t_i Varchar 30 Serumah dengan tante ibu
prenatal_n Varchar 30 Prenatal normal
prenatal_s Varchar 30 Prenatal sungsang prenatal_u Varchar 30 Prenatal kalung usus
prenatal_i Varchar 30 Prenatal ibu terinfeksi penyakit
natal_n Varchar 30 Natal normal
natal_c Varchar 30 Natal caesar
natal_cup Varchar 30 Natal cup / tang
natal_k Varchar 30 Natal ketuban pecah
dua_thn_p Varchar 30 Dua tahun pertama (Asi / Bukan asi)
dua_thn_k Varchar 30 Dua tahun kedua (Asi / Bukan asi)
sosialisasi_k Varchar 50 Sosialisasi dengan keluarga sosialisasi_l Varchar 50 Sosialisasi di luar keluarga
kesukaan Varchar 50 Kesukaan
tidak_suka Varchar 50 Tidak suka
sakit Varchar 50 Sakit dua tahun terakhir
photo Varchar 50 Letak photo
2. Tabel Ortu
Nama : ortu
Fungsi : Untuk menyimpan data orang tua
Tabel 3.2 Tabel Ortu
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
induk_ortu Varchar 20 PK Induk ortu
nama_a Varchar 50 Nama ayah
tempat_a Varchar 50 Tempat lahir ayah
tgl_a Varchar 10 Tanggal lahir ayah
bln_a Varchar 10 Bulan lahir ayah
thn_a Varchar 10 Tahun lahir ayah
alamat_rmh_a Varchar 100 Alamat rumah ayah
kota_a Varchar 30 Kota asal ayah
telp_a Varchar 15 Telp rumah ayah
pekerjaan_a Varchar 50 Pekerjaan ayah
jabatan_a Varchar 50 Jabatan ayah
alamat_kntr_a Varchar 100 Alamat kantor ayah
kota_kntr_a Varchar 50 Kota kantor ayah
telp_kntr_a Varchar 15 Telepon ayah
pdd_akhir_a Varchar 20 Pendidikan Trakhir ayah
agama_a Varchar 15 Agama ayah
penghasilan_a Varchar 50 Penghasilan ayah
nama_i Varchar 50 Nama ibu
tempat_i Varchar 50 Tempat lahir ibu
tgl_i Varchar 10 Tanggal lahir ibu
bln_i Varchar 10 Bulan lahir ibu
thn_i Varchar 10 Tahun lahir ibu
alamat_rmh_i Varchar 100 Alamat rumah ibu
kota_i Varchar 50 Kota rumah ibu
telp_i Varchar 15 Telepon rumah ibu
pekerjaan_i Varchar 50 Pekerjaan ibu
jabatan_i Varchar 50 Jabatan ibu
alamat_kntr_i Varchar 100 Alamat kantor ibu
kota_kntr_i Varchar 50 Kota kantor ibu
telp_kntr_i Varchar 15 Telepon kantor ibu
pdd_akhir_i Varchar 50 Pendidikan terakhir ibu
agama_i Varchar 15 Agama ibu
penghasilan_i Varchar 50 Penghasilan ibu
induk_w Varchar 20 Induk wali
nama_w Varchar 50 Nama wali
tempat_w Varchar 50 Tempat lahir wali
tgl_w Varchar 10 Tanggal lahir wali
bln_w Varchar 10 Bulan lahir wali
thn_w Varchar 10 Tahun lahir wali
alamat_ w Varchar 100 Alamat rumah wali
kota_w Varchar 50 Kota rumah wali
telp_w Varchar 15 Telepon rumah wali
pekerjaan_w Varchar 50 Pekerjaan wali
jabatan_w Varchar 50 Jabatan wali
alamat_kntr_w Varchar 100 Alamat kantor wali
kota_kntr_w Varchar 50 Kota kantor wali
telp_kntr_w Varchar 15 Telepon kantor wali
pdd_akhir_w Varchar 50 Pendidikan terakhir wali
3. Tabel Karyawan
Nama : karyawan
Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan
Tabel 3.3 Tabel Karyawan
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nip Varchar 20 PK Nomer induk karyawan
sts Varchar 10 Status (Aktif & Tidak
Aktif)
nama Varchar 50 Nama
alamat Varchar 100 Alamat
tempat Varchar 50 Tempat lahir
tgl Varchar 10 Tanggal lahir
bulan Varchar 10 Bulan lahir
tahun Varchar 10 Tahun lahir
kota Varchar 50 Kota rumah
telp Varchar 15 Telepon
j_kelamin Varchar 20 Jenis kelamin
agama Varchar 15 Agama
status Varchar 50 Status (Menikah &
Belum menikah)
nama_a Varchar 50 Nama ayah
nama_i Varchar 50 Nama ibu
kegiatan Varchar 100 Kegiatan yang pernah
ditempuh
pengalaman Varchar 100 Pengalaman kerja
pdd_sltp Varchar 10 Pendidikan yang telah
ditempuh
pdd_diploma Varchar 10 Pendidikan yang telah
ditempuh
pdd_s1 Varchar 10 Pendidikan yang telah
ditempuh
pdd_s2 Varchar 10 Pendidikan yang telah
ditempuh
pdd_s3 Varchar 10 Pendidikan yang telah
ditempuh
ktp Varchar 20 Nomer ktp
ijasah Varchar 20 Jumlah ijasah
transkrip Varchar 50 Jumlah IPK
pencaker Varchar 50 Nomer pencaker
skkb Varchar 20 Nomer SKKB
piagam Varchar 50 Jumlah piagam
sertifikat Varchar 50 Jumlah sertifikat
4. Tabel Login
Nama : login
Fungsi : Untuk menyimpan data login
Tabel 3.4 Tabel Login
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nip Varchar 20 PK,FK Nomer induk karyawan
password Varchar 10 PK Password
stastus Varchar 10 Status (Admin & User)
pwd Varchar 10 Password Edit
5. Tabel Kelas
Nama : kelas
Fungsi : Untuk menyimpan data kelas
Tabel 3.5 Tabel Kelas
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kls Varchar 1 PK Kelas
jkls Varchar 20 PK Jenis Kelas
nip Varchar 20 Nomer induk karyawan
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
6. Tabel Mata Pelajaran
Nama : mp
Fungsi : Untuk menyimpan data mata pelajaran
Tabel 3.6 Tabel Mata Pelajaran
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kodemp Varchar 5 PK Kode Mata Pelajaran
7. Tabel Sub Mata Pelajaran
Nama : submp
Fungsi : Untuk menyimpan data sub mata pelajaran
Tabel 3.7 Tabel Sub Mata Pelajaran
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kodesub Varchar 5 PK Kode sub pelajaran
kodemp Varchar 5 FK Kode mata pelajaran
namamp Varchar 30 Nama sub pelajaran
8. Tabel Mata Pelajaran Perkelas
Nama : mpkls
Fungsi : Untuk menyimpan data mata pelajaran per kelas
Tabel 3.8 Tabel Mata Pelajaran Perkelas
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kls Varchar 1 Kelas
kodesub Varchar 5 FK Kode sub pelajaran
kodempkls Varchar 5 PK Kode Mata Pelajaran
namamp Varchar 30 Nama Mata Pelajaran
9. Tabel klasifikasi
Nama : klasifikasi
Fungsi : Untuk menyimpan data klasifikasi kecerdasan
Tabel 3.9 Tabel Klasifikasi
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kdklsf Varchar 1 PK Kode Klasifikasi
jnsklsf Varchar 2 PK Jenis Klasifikasi
10.Tabel sub klasifikasi
Nama : sub_kla
Fungsi : Untuk menyimpan data sub klasifikasi kecerdasan
Tabel 3.10 Tabel SubKlasifikasi
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
kdklsf Varchar 1 PK,FK Kode Klasifikasi
jnsklsf Varchar 2 PK,FK Jenis Klasifikasi
subklsf Varchar 10 PK Sub Klasifikasi
kls Varchar 1 PK Kelas
nmklsf Varchar 200 Nama Klasifikasi
11.Tabel Absen
Nama : absen
Fungsi : Untuk menyimpan data absensi siswa
Tabel 3.11 Tabel Absen
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
Tgl_absen Varchar 15 PK Tanggal Absen
kls Varchar 1 FK Kelas
jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas
sem Varchar 20 Semester
ket Varchar 50 Keterangan Absensi
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
nip Varchar 20 FK Nomer induk
12.Tabel aktifitas
Nama : aktifitas
Fungsi : Untuk menyimpan data aktifitas
Tabel 3.12 Tabel Aktifitas
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
thn_ajaran Varchar 10 PK Tahun ajaran
subklsf Varchar 10 PK,FK Sub klasifikasi
nil Numeric 9 Nilai
sem Varchar 1 Semester
pro Varchar 20 Proses (Sisipan, Akhir)
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
kls Varchar 1 PK,FK Kelas
jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas
tgl Varchar 15 PK Tanggal
jam Varchar 10 PK Jam aktifitas
kdklsf Varchar 1 PK,FK Kode klasifikasi
jnsklsf Varchar 2 PK,FK Jenis klasifikasi
ket Varchar 200 Keterangan
nip Varchar 20 FK Nomer Induk karyawan
13.Tabel nilai
Nama : nilai
Fungsi : Untuk menyimpan data nilai siswa
Tabel 3.13 Tabel Nilai
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
kodempkls Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran
tgl Varchar 15 Tanggal
sts Varchar 3 PK Status Nilai
nil numeric 9 Nilai
kls Varchar 1 FK Kelas
jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas
sem Varchar 1 PK Semester
kd Varchar 2 Kode
nip Varchar 10 FK Nomer induk
14.Tabel raport
Nama : raport
Fungsi : Untuk menyimpan data raport
Tabel 3.14 Tabel Raport
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
sem Varchar 1 PK,FK Semester
kls Varchar 1 FK Kelas
jkls Varchar 20 FK Jenis Kelas
kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran
nilakhir numeric 9 Nilai Akhir
rtnilkls numeric 9 Nilai rata-rata kelas
status Varchar 10 PK Status (Sisipan &
Akhir)
nip Varchar 10 FK Nomer Induk
Karyawan
15.Tabel kelulusan
Nama : kelulusan
Fungsi : Untuk menyimpan data nilai ujian akhir siswa
Tabel 3.15 Tabel Kelulusan
Nama Tipe Data Panjang Constraint Keterangan
nis Varchar 10 PK,FK Nomer Induk Siswa
kodemp Varchar 5 PK,FK Kode Pelajaran
nilakhir1 numeric 9 Nilai Akhir Semester 1
nilakhir2 numeric 9 Nilai Akhir Semester 2
niluakhir numeric 9 Nilai Akhir Ujian
kls Varchar 1 FK Kelas