• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Persuasi Mencegah Mata Dari Katarak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Persuasi Mencegah Mata Dari Katarak"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Dean Adhiwijna

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Desember 1993

Alamat : Nirwana Regency BB9, Bukit Sariwangi Jl. Raya sariwangi, Kec. Parongpong Email : adhiwijnas@gmail.com

No.HP : 0899 7234 231

Pendidikan

1998-1999 TK Islam Baiturrahman 1999-2005 SDN Adiarsa 6 Karawang 2005-2008 SMPN 3 Karawang

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA PERSUASI MENCEGAH MATA DARI KATARAK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2015/2016

Oleh :

Dean Adhiwijna NIM. 51911731

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

III KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, sehingga penulisan laporan penelitian ilmiah yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA PERSUASI MENCEGAH MATA DARI KATARAK” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penulisan penelitian ilmiah ini, terdapat kendala-kendala dan kekurangan yang dihadapi baik dalam pengumpulan data serta saat penulisan penelitian ilmiah ini yang jauh dari kata sempurna, semoga semua pihak dapat memakluminya.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu banyak mengucapkan terima kasih kepada :

Allah SWT yang telah memberikan ridho-Nya sehingga penulisan penelitian ilmiah ini bisa berjalan dengan lancar kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung baik moril maupun materil, bapak Wira Mahardika Putra sebagai dosen pembimbing yang sudah membimbing dengan baik dalam penulisan laporan penelitian ilmiah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah ini sehingga dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa pencarian data dan penyusunan karya ilmiah ini masih belum sempurna masih terdapat kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga penulisan karya ilmiah ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak juga bisa membantu bagi pembaca yang ingin mengetahui penyusunan penelitian karya ilmiah dengan judul “PERANCANGAN MEDIA PERSUASI MENCEGAH MATA DARI KATARAK”.

Bandung, 12 April 2016 Penulis,

(7)

VI DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... I LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... II KATA PENGANTAR ... III

BAB II KESADARAN MENJAGA KESEHATAN MATA. ... 4

(8)

VII

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18

3.1Strategi Perancangan... ... 18

BAB IV Teknis Produksi dan Aplikasi Media ... 30

4.1Teknis Produksi... ... 30

4.1.1 Pra Produksi……….. ... 30

4.1.1.1 Pengumpulan Data ……….. ... 30

(9)

VIII

4.1.1.3 Pemilihan Karakter……….. ... 32

4.1.1.4 Pemilihan Musik……….. ... 32

4.1.2 Produksi……….. ... 33

4.1.2.2 Proses Pembuatan Karakter dan Suasana……….. ... 33

4.1.3 Paska Produksi……….. ... 34

4.2 Aplikasi Media Pendukung……….. ... 35

DAFTAR PUSTAKA……….…… 45

(10)

45

Weiss, Lonquist. (2015). The sociology of health, healing, illness. United State of America: Pearson Education

Artikel

Eem, Lee. 2012 (Desember). 8 macam-macam penyakit mata dan ciri.

Diambil dari: http://caramengobatisakitmata.blogspot.com/2014/12/8-macam-macam-penyakit-mata-dan-ciri.html

[20 November 2015]

Hariyanto. 2010 (Agustus). Batasan usia remaja.

Diambil dari : http://www.psychoshare.com/file-119/psikologi-dewasa/perkembangan-dewasa-awal.html

[10 Mei 2016]

Anonim. Mata silinder dan cara mengobatinya.

Diambil dari:

http://www.alodokter.com/mata-silinder-dan-cara-Pikiran Rakyat. 2014 (Oktober). Angka Kebutaan di Indonesia Masih Tinggi.

Diambil dari :

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2014/10/12/300426/angka-kebutaan-di-indonesia-masih-tinggi

[10 Mei 2016]

Purnomo, Aris. Anatomi dan fisiologi mata.

(11)

46 Republika. 2015 (Mei). Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat.

Diambil dari :

http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/15/05/26/noyj6v-menumbuhkan-minat-baca-masyarakat [10 Mei 2016]

Syah, Elfran. 2015 (Januari). Penyebab dan pengobatan hordeolum bintitan.

Diambil dari : http://www.medkes.com/2015/01/penyebab-dan-pengobatan-hordeolum-bintitan.html

[8 Januari 2016]

Takemoto, Flavio. 2011 (april). Ilmuwan pecahkan cara pembentukan mata. Diambil dari: http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/04/ilmuwan-pecahkan-cara-pembentukan-mata.html

(12)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata adalah salah satu indera yang bisa melihat dan menikmati suatu keindahan, sehingga kesehatan mata sangat penting untuk dijaga oleh masyarakat. Tanpa disadari banyak sekali hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan mata ketika beraktifitas sehari-hari, seperti polusi udara, radiasi layar TV, komputer maupun

handphone yang dapat membahayakan kesehatan mata secara perlahan, serta bakteri yang bercampur dengan udara dapat sangat membahayakan bagi kesehatan mata.

Atas anjuran dokter, masyarakat harus memeriksakan kesehatan mata minimal satu kali dalam jangka waktu satu tahun agar dapat mengontrol kesehatan mata disela kesibukan yang dilakukan. Sebagian dari masyarakat hanya memeriksakan mata ketika sudah mulai terasa ada yang mengganggu pada bagian mata. Selain anjuran memeriksakan mata secara rutin mengkonsumsi vitamin adalah salah satu cara menjaga mata dari berbagai penyakit yang dapat timbul kapan saja. Memakan atau meminum vitamin adalah salah satu cara perawatan mata lewat dalam, yang jangka waktunya bisa dilakukan setiap hari dengan takaran sesuai anjuran yang diberikan, vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, C, D, E, dan fiber yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mata. Selain itu penggunaan aksesoris tambahan seperti kacamata adalah cara untuk mengurangi ancaman yang datang dari luar seperti polusi dan debu yang berbahaya ketika beraktifitas diluar sehingga mata dapat lebih terlindungi.

(13)

2 Selain dari kondisi alam dan peralatan elektronik yang digunakan sehari-hari, faktor genetik pun dapat menyebabkan mata terkena penyakit, yang dimana penyakit diturunkan dari kedua orang tua ataupun keluarga yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit mata. Penyakit mata yang dapat diwariskan dari orang tua ataupun keluarga antara lain, glaukoma dan katarak. Kedua penyakit tersebut adalah dua penyakit mata teratas yang dapat merusak mata bahkan dapat menyebabkan kebutaan jika di abaikan.

Mata sebagai indera untuk menangkap visual yang ada berperan sangat penting, Maka dari itu kesadaran menjaga kesehatan mata dari katarak penting untuk diketahui. Menjaga kesehatan mata sangat perlu diperhatikan oleh masyarakat, terutama bagi masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara menjaga kesehatan mata dari katarak, karena katarak sendiri adalah penyebab pertama kebutaan di Indonesia. Jumlah kebutaan akibat katarak sendiri di Indonesia mencapai 1,5% penderita dan sebanyak 0,1 persen atau sekitar 210.000 jiwa pertahun penderita katarak bertambah. Sedangkan jumlah pengidap kebutaan diatas satu persen dapat dikatakan tinggi. Sehingga pengetahuan menjaga kesehatan mata perlu diberikan kepada masyarakat agar dapat mengurangi terkenanya penyakit katarak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

 Masyarakat memeriksakan mata ketika sudah terkena gejala penyakit mata.  Mengabaikan hal kecil seperti paparan sinar UV secara langsung yang dapat

menyebabkan timbulnya penyakit pada mata.

(14)

3 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit katarak”

1.4Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada perancangan Tugas Akhir ini lebih difokuskan pada cara mensosialisasikan pentingnya melindungi dan menjaga mata dari penyakit katarak.

1.5 Tujuan Perancangan dan Manfaat

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai:

- Mencegah terjadinya penyakit mata katarak pada masyarakat.

- Memberi informasi apa saja yang dapat menyebabkan mata terjangkit penyakit katarak.

(15)

4 BAB II. KESADARAN MENJAGA KESEHATAN MATA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kesehatan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization atau WHO pada tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian dari kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut Perkins pada tahun 1938 kesehatan adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sehingga dari dua pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kesehatan adalah bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan melainkan keadaan yang seimbang dan dinamis antara fisik, mental, kesejahteraan sosial, fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhi.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomer 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2.1.2 Mata

Menurut Jogi (2009:3) Mata adalah organ penglihatan yang terletak di rongga orbital. Hal ini hampir berbentuk bulat dan sekitar 2,5 cm. Volume bola mata adalah sekitar 7 cc. Ruang antara mata dan rongga orbital ditempati oleh jaringan lemak. Dinding tulang dari orbit dan lemak membantu melindungi mata dari cedera. Struktural dua mata terpisah tapi mereka berfungsi sebagai pasangan. Hal ini dimungkinkan untuk melihat dengan hanya satu mata, tapi visi tiga dimensi terganggu ketika hanya satu mata yang digunakan terutama dalam kaitannya dengan penghakiman jarak.

(16)

5 penglihatan yang mendeteksi cahaya. Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari dua pengertian diatas bahwa mata adalah sebuah indera yang dapat menghasilkan gambar dan objek sebagai pusat perhatian dengan cara mendeteksi jumlah cahaya.

2.1.3 Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan

Menurut Weiss dan Lonnquist (2015, 120, 122) menjelaskan bahwa ada enam orientasi utama yang digunakan peneliti untuk meninjau literatur studi tentang kesehatan seperti yang di jelaskan John Ware (1986), antara lain:

1. Fungsi fisik.

Fokus pada keterbatasan fisik mengenai kemampuan untuk mengurus diri, yang fleksibel, dan berpartisipasi dalam kegiatan fisik, kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan jumlah hari terbatas pada tempat tidur. 2. Kesehatan mental.

Fokus pada perasaan cemas dan depresi, kesejahteraan psikologis, dan kontrol emosi dan perilaku.

3. Sosial kesejahteraan.

Fokus pada mengunjungi dengan atau berbicara di telepon dengan teman-teman dan keluarga dan pada jumlah teman-teman dekat dan kenalan.

4. Peran fungsi.

Fokus pada kebebasan keterbatasan dalam pemakaian kegiatan peran biasa seperti bekerja atau sekolah.

5. persepsi kesehatan Umum.

Fokus pada penilaian diri status kesehatan saat ini dan pada jumlah rasa sakit yang dialami.

6. Gejala.

Fokus pada laporan gejala fisik

(17)

6 1. Pencegahan

Tujuan dari perilaku kesehatan preventif (pencegahan) adalah untuk meminimalkan risiko penyakit, cedera, dan cacat. Ini "health-protection behaviors" (HPBs) termasuk berpartisipasi dalam olahraga teratur, menjaga berat badan yang menguntungkan dan diet sehat, tidak merokok, dan mendapatkan imunisasi terhadap penyakit menular

2. Deteksi

Deteksi melibatkan kegiatan untuk mendeteksi penyakit, cedera, atau cacat sebelum gejala muncul dan termasuk pemeriksaan kesehatan (seperti mengambil tekanan darah) atau pemutaran untuk penyakit tertentu.

3. Promosi

Kegiatan promosi kesehatan terdiri dari upaya untuk mendorong dan membujuk individu untuk terlibat dalam kompor dan menghindari atau melepaskan diri perilaku merugikan kesehatan.

4. Perlindungan

Kegiatan perlindungan kesehatan terjadi pada masyarakat daripada tingkat individu dan mencakup upaya untuk membuat lingkungan di mana orang hidup sesehat mungkin. Melakukan hal ini melibatkan pemantauan lingkungan fisik dan sosial di mana orang hidup, struktur fisik dan prasarana, sistem transportasi, makanan yang tersedia, udara, dan air, tempat kerja, dan mengembangkan kebijakan sosial dan ekonomi yang memungkinkan dan mendorong kesehatan yang baik.

(18)

7 kepuasan atau ketidakpuasan yang dihasilkan dalam kunjungan sebelumnya. Weiss dan Lonnquist (2015, 153)

Weiss dan Lonnquist pun menjelaskan bagaimana kebiasaan kesehatan masyarakat pada saat ini yang melibatkan beberapa hal. Pada akhir abad kesembilan belas, Max Weber diidentifikasi kedua faktor makro (kondisi sosial-struktural) dan faktor mikro (pilihan pribadi) sebagai pengaruh penting pada pembentukan gaya hidup. Dia disebut dampak kondisi struktural sosial sebagai "kesempatan hidup" dan dampak dari pilihan-pilihan pribadi sebagai "kehidupan perilaku" dan berpendapat bahwa mereka saling terkait dan saling tergantung. Ini saling ketergantungan peluang hidup dan perilaku hidup sangat mendalam dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyakit. Setelah semua, kemungkinan hidup tertentu misalnya, pendapatan mempengaruhi perilaku kesehatan individu, dan perilaku tertentu misalnya, penyalahgunaan zat adalah kesehatan merusak dan membahayakan kehidupan dapat peluang seseorang. Weiss dan Lonnquist (2015, 126-127)

2.2 Objek Penelitian 2.2.1 Kesehatan Mata 1. Anatomi mata

Berdasarkaan tulisan tentang kesehatan mata dan telinga oleh Erwin Setyo Kriswanto (2013), ada dua bagian pada mata antara lain :

- Organ luar - Alis mata - Kelopak mata

- Organ dalam

Terdapat tiga lapisan dinding mata mata bagian dalam antara lain : - Skelera (lapisan luar berwarna putih)

- kornea (selaput bening) - Koroidea (lapisan tengah)

(19)

8 - Lapisan dalam

- Lensa mata - Otot mata

- Cairan rongga mata - Retina

- Bintik kuning

Gambar 2.1 Anatomi mata

Sumber: E-Book Kesehatan Mata dan Telinga Di akses : April 2016

2. Macam-macam penyakit mata

Adapun beberapa macam penyakit pada mata yang dapat mengurangi fungsi dari mata itu sendiri, berikut adalah macam-macam penyakit pada mata :

- Penyakit mata yang dapat menyebabkan penurunan visus adalah  Minus

(20)

9 kebiasaan membaca buku sambil tiduran dan membaca buku di keadaan cahaya yang kurang. Serta kondisi mata yang kelelahan akibat terlalu lama di depan layar tv dan komputer yang dapat menyebabkan mata menjadi minus.”

Plus

Devika (2015) menjelaskan mata plus atau yang biasa disebut dengan rabun dekat yang dalam bahasa kedokterannya disebut hyperopia adalah penyakit mata yang disebabkan karena turunnya kemampuan otot syaraf pada mata, biasanya penyakit mata ini disebabkan adanya faktor usia yang mempengaruhi, hal ini adalah salah satu proses penuaan pada manusia yang biasanya terjadi setelah didatas umur 40 tahun. Namun penyakit mata ini juga bisa terjadi pada anak-anak yang terjadi sejak lahir, tetapi karena mata anak-anak-anak-anak yang lebih fleksibel dari orang dewasa biasanya anak-anak penderita rabun dekat tidak memiliki masalah dengan matanya.”

Silindris

Devika (2015) menjelaskanmata silindris atau biasa disebut astigmatism dalam bahasa medis ini adalah penyakit mata yang disebabkan adanya kelainan pada kornea mata yang memiliki bentuk tidak sempurna yang dimana biasanya kornea mata memiliki cembung yang sempurna namun pada penderita mata silindris

kornea pada matanya memiliki bentuk yang tidak sempurna yaitu berbentuk seperti bola rugbi. Sehingga ketidak sempurnaan bentuk ini dapat mempengaruhi penglihatan, biasanya penderita mata silindris akan memiliki penglihatan yang kabur atau berbayang, sulit membaca tulisan kecil, sakit kepala, mata tegang serta mata merasa lelah setelah membaca atau memakai komputer.”

Glaukoma

Lee Eem (2014) menjelaskan “Glaukoma adalah suatu kondisi dimana mata memiliki tekanan yang berlebih akibat terlalu berlebihnya produksi cairan pada mata, sehingga bola mata menjadi membesar dan menekan saraf pada bagian mata yang berada tepat di bagian belakang bola mata, yang dapat mengakibatkan saraf mati akibat tidak mendapat aliran darah.”

Katarak

(21)

10 kekeruhan tergantung tingkat kerusakan akibat katarak. biasanya berlangsung perlahan-lahan dan menyebabkan gangguan penglihatan kabur bahkan berpotensi menyebabkan kebutaan jika kekeruhan pada lensa terlalu tebal sehingga menghalangi jalan masuknya cahaya.”

- Penyakit mata yang tidak menyebabkan penurunan visus antara lain :

Hordeolum

Lee Eem (2014) menjelaskan “ Hordeolum atau yang biasa disebut bintitan ini adalah salah satu penyakit mata yang disebabkan oleh adanya penyumbatan pada kelenjar minyak, dan penyumbatan ini dapat menyebabkan terhalangnya aliran menuju kelenjar, dan jika masuknya bakteri kedalam kelenjar tersebut dapat menyebabkan infeksi dan menyebabkan kelenjar bernanah dan berwarna kemerahan dan peradangan. 90% penyakit Hordeolum disebabkan oleh bakteri

staphylococcus dan penyakit dapa kambuh kembali sewaktu-waktu”  Infeksi

Lee Eem (2014) menjelaskan “Infeksi pada mata merupakan suatu kondisi dimana mata menjadi merah, membengkak dan panas yang disebabkan paparan

mikrobiologi seperti virus dan bakteri”  Konjungtivitis

Lee Eem (2014) menjelaskan “Konjungtivitis adalah sebuah iritasi yang disebabkan infeksi atau peradangan pada selaput yang melapisi bagian depan mata atau yang disebut juga konjungtiva dan dapat menyebabkan mata menjadi kemerahan, pada awalnya konjungtivitis hanya menjangkiti pada satu mata saja namun akan menjangkit keduanya setelah beberapa jam.”

Konjungtivitis memiliki beberapa gejala, biasanya seperti mata merah, berair, gatal, terasa nyeri, belekan dan penglihatan menjadi kabur. Konjungtivitis ini adalah salah satu penyakit mata yang dapat menular, selain itu jika konjungtivitis

(22)

11

Konjungtivitis ini bisa bisa terjangkit karena konjungtiva yang mengalami peradangan atau infeksi, dan ada beberapa hal yang dapat menyebabkan penyakit konjungtivitis terjangkit antara lain, konjungtivitis alergi yang disebabkan reaksi alergi terhadap tungau debu atau serbuk sari. Konjungtivitis

iritasi yang disebabkan karena mata terkena unsur yang dapat menyebabkan iritasi seperti terkena sampo, air berklorin, ataupun bulu mata yang menggesek mata. Konjungtivitis infektif atau infeksi yang disebabkan karena virus atau bakteri.

Keratokunjungtivitas Vernalis (KV)

Lee Eem (2014) menjelaskan “Keratokonjungtivitas Vernalis adalah sebuah peradangan pada bagian kornea mata (selaput bening) yang diawali karena alergi yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa sakit, keratokonjungtivitas vernalis

ini adalah termasuk penyakit mata yang musiman dan dapat terjadi berulang dalam waktu dan keadaan tertentu, penderita yang terjangkit penyakit ini dapat kambuh terutama ketika pada musim panas. Selain cuaca dan musim penyakit KV ini juga dapat terjangkit karena adanya benda-benda atau alergen yang masuk kemata dan dapat menyebabkan alergi pada mata.”

Keratokonjungtivitas Vernalis dapat dikenali dengan memahami beberapa gejala, biasanya gejala yang terjadi seperti mata menjadi berwarna merah, mata menjadi lebih banyak mengeluarkan lebih banyak cairan yang cukup kental, mata menjadi gatal, pembengkakan pada bagian kelopak mata, mata akan lebih menjadi sensitif pada cahaya, dan pembengkakan pada bagian konjungtiva yang menjadi berwarna pink atau kemerahan dan konjungtiva menjadi lebih tebal.

Keratokonjungtivitas Vernalis ini dapat terjangkit karena disebabkan adanya alergi sehingga penyakit mata ini bukan penyakit yang menular, penyakit mata ini akan menyerang kepada orang tertentu saja yang memiliki alergi pada suatu cuaca atau adanya alergen yang masuk mata.

Ulkus Kornea (UK)

(23)

12 disebabkan karena mata kering ataupun penggunaan kontak lensa secara berlebihan yang membuat mata menjadi iritasi, selain karena infeksi Ulkus Kornea ini bisa terjangkit karena adanya paparan bakteri seperti Stafilokokus, Pseudomonas, dan Pneumokokus.”

Selulitis Orbitalis (SO)

Lee Eem (2014) menjelaskan“Selulitis Orbitalis adalah sebuah kondisi dimana bola mata mengalami infeksi, biasanya infeksi ini disebabkan dari bakteri yang berasal dari infeksi sinus, dan ada juga Selulitis Orbitalis desebabkan karena adanya gigitan kutu atau ada trauma pada mata. Gejala yang ditimbulkan oleh

Selulitas Orbitalis antara lain penglihatan yang mengalami penurunan secara tiba-tiba, terasa nyeri pada mata dan demam. Sangat dianjurkan bagi penderita penyakit Selulitis Orbitalis segera konsultasi dengan dokter karena dapat berakibat fatal jika menangani seperti kebutaan, infeksi otak atau pembekuan darah pada otak.”

Trakoma

Lee Eem (2014) menjelaskan “Trakoma adalah suatu kondisi dimana mata mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri Chlamydia Trachomatis. Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak mata langsung, kelopak mata, dan hidung dari orang yang terinfeksi. Bakteri ini dapat berkembang dengan baik di lingkungan yang kotor atau di sanitasi yang buruk. Penyakit

Trakoma adalah salahsatu penyakit mata yang sangat menular, ada beberapa gejala yang dialami bagi orang yang tertular Trakoma adalah gatal ringan, iritasi mata, kelopak mata, penglihatan kabur dan jika telat menangani dapat menyebabkan kebutaan.”

Dakriosistitis

(24)

13 Lee Eem (2014) menjelaskan “Blefaritis atau juga yang sering disebut radang kelopak mata adalah dimana suatu kondisi peradangan pada kelopak mata diakibatkan produksi minyak yang berlebihan pada kelenjar minyak. Pada bagian bola mata sendiri terdapat beberapa lapisan air mata yang fungsinya sebagai pelindung bola mata dari iritasi. Lapisan ini terdiri dari tiga kelenjar yaitu minyak, air dan lendir. Penyakit blefaritis ini adalah salahsatu penyakit mata yang tidak berbahaya tetapi penyakit ini memberi dampak yang tidak nyaman pada mata. Blefaritis ini terjangkit karena disebabkan adanya paparan bakteri pada mata, gejala yang terjadi pada penderita Blefaritis adalah rasa sakit pada bagian kelopak mata.”

Endoftalmitis

Lee Eem (2014) menjelaskan “Endoftalmitis merupakan suatu kondisi dimana mata mengalami infeksi atau peradangan mata yang begitu berat pada bagian dalam yang dapat menyebabkan mata bernanah, penyakit ini juga dapat berakibat sangat fatal seperti hilangnya penglihatan atau hilangnya fungsi mata yang lain. Gejala yang timbul bagi penderita endoftalmitis ini adalah nyeri pada bagian mata, penurunan penglihatan, dan pembengkakan pada bagian kelopak mata. Endoftalmitis ini dapat di sebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi baakteri, virus dan jamur, selain itu penyakit mata ini pun dapat tejadi karena tertusuknya mata oleh benda yang tajam.”

2.2.2 Katarak

Gambar 2.2 Mata Katarak

(25)

14 Menurut Iqfadhillah (2014), katarak adalah adalah salah satu kerusakan pada mata yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada lensa mata. Variasi kekeruhan tergantung tingkat kerusakan akibat katarak. biasanya berlangsung perlahan-lahan dan menyebabkan gangguan penglihatan kabur bahkan berpotensi menyebabkan kebutaan jika kekeruhan pada lensa terlalu tebal sehingga menghalangi jalan masuknya cahaya.

Menurut Supriyantoro (2012) Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah gangguan penglihatan dan kebutaan. Katarak merupakan penyebab utama 50% kebutaan di Indonesia. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi gangguan penglihatan dan kebutaan juga akan cenderung semakin meningkat karena katarak merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada usia lanjut.

Katarak adalah salah satu penyakit mata yang dapat menurunkan visus dan memiliki gejala yang tidak langsung, yang dapat menyebabkan penglihatan semakin lama semakin berkurang dan parahnya dapat menyebabkan kebutaan jika di abaikan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan katarak:

 paparan sinar UV secara langsung terhadap mata dengan waktu yang lama.  Pertambahan usia

 Genetik atau riwayat penyakit katarak pada keluarga.  Darah tinggi

 Diabetes

Ada beberapa gejala yang dapat dirasakan ketika mata terkena katarak, anttara lain:

 Pandangan mata yang kabur.  Sulit melihat saat malam hari  Mata sensitif terhadap cahaya

(26)

15 Adapula beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mata terkena penyakit katarak, antara lain:

 Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan yang

tinggi.

 Menjaga gaya hidup, seperti menjauhi alkohol ataupun rokok.

 Menggunakan kacamata agar melindungi lensa mata dari paparan sinar

matahari.

 Membatasi makanan manis yang dapat memicu penyakit diabetes.

Dikutip dari laman www.halosehat.com “Katarak bukan hanya disebabkan oleh proses penuaan, karena nyatanya ada juga anak muda yang terserang penyakit ini. Dahulu memang katarak banyak dialami oleh lanjut usia di atas 60 tahun, akan tetapi pola hidup dan kebiasaan yang buruk membuat anak muda juga bisa berisiko terkena katarak. Terjadinya katarak pada usia muda, banyak dipicu oleh seringnya seseorang terkena paparan sinar matahari secara langsung yang berakibat pada gangguan mata dan organ kulit. Jika kebiasaan beraktivitas di bawah sinar matahari secara terus-menerus dilakukan, lambat laun akan menyebabkan terjadinya gejala penyakit katarak dini.”

2.3 Analisa

Berdasarkan fakta dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap kesadaran akan kesehatan mata ini baik melalui wawancara, kuesioner maupun dari berbagai literatur, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat kurang memperhatikan akan kesehatan matanya, terbukti dengan kurangnya pengetahuan sebagian besar masyarakat untuk menjaga kesehatan matanya dari berbagai bahaya yang dapat menyebabkan katarak.

(27)

16 berikut adalah persentasi masyarakat tentang kesadaran untuk menjaga kesehatan mata:

Bagan 2.1 Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata Sumber : Dokumentasi Pribadi (2016)

Masyarakat yang mengetahui hal yang dapat membahayakan kesehatan mata:

Bagan 2.2 Masyarakat yang mengetahui hal yang dapat membahayakan kesehatan

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2016) 32%

16% 49%

3% Meriksakan ke

dokter

Treatmen alternatif

59% 41%

Mengetahui

(28)

17 Masyarakat yang mengetahui hal yang dapat meningkatkan kesehatan mata:

Bagan 2.3 Masyarakat yang mengetahui hal yang dapat meningkatkan kesehatan

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2016)

2.4 Khalayak

Kurangnya pengetahuan serta kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan mata karena sebagian besar masyarakat menganggap sepele kesehatan mata. Masih kurangnya respon masyarakat akan menjaga kesehatan mata, dengan masih diabaikannya hal-hal yang dapat menyebabkan mata terkena katarak.

2.5 Resume

Setelah mengalami proses penelitian dan melakukan analisis, penulis merekomendasikan untuk membuat perancangan media persuasi video motion graphic pada kampanye sosial “Mencagah Mata dari Katarak” agar masyarakat dapat mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan mata terkena katarak dan bagaimana cara mencegahnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit katarak.

58% 42%

Mengetahui

(29)

18 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Dalam perancangan media persuasi atau kampanye ini, hal yang diberikan adalah mengkomunikasikan dan menginformasikan pesan kepada para audiens. Komunikasi adalah suatu proseses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Untuk membuat suatu komunikasi yang baik dalam sebuah kampanye dibutuhkan suatu komunikasi yang mampu menyampaikan pesan yang dapat dimengerti oleh target audiens.

Komunikasi yang akan digunakan dalam kampanye ini adalah bersifat informatif, karena dalam kampanye ini bermaksud untuk memberikan informasi mengenai penyakit Katarak kepada masyarakat agar dapat lebih memahami tentang penyakit Katarak. Dengan penyampaian pesan yang sederhana diharapkan dapat mudah dimengerti oleh masyarakat.

a. Pesan Utama

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar mata terhindar dari Katarak sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ingin disampaikan pada kampanye ini sebagai pesan utama yaitu:

• Banyak mengkonsumsi makanan mengandung vitamin A

• Lindungi mata dari kuman dan bakteri ketika beraktifitas diluar ruangan

• Tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok

• Kurangi makanan yang mengandung gula tinggi

(30)

19 b. Materi Pesan

Pesan yang ingin disampaikan pada kampanye ini adalah untuk memberikan informasi tentang meyadarkan masyarakat akat penyakit Katarak, dengan cara memberi informasi hal-hal apaa saja yang dapat menyebabkan mata terkena Katarak dan bagaimana cara mencegahnya.

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang akan dilakukan melalui media dapat menjawab permasalahan dan pesan yang akan disampaikan. Agar target audiens dapat memahami isi pesan yang akan disampaikan bahwa dalam akifitas sehari-haripun dapat menyebabkan Katarak jika mengabaikan penyebabnya. Pendekatan komunikasi dapat dilakukan dengan dilakukan dengan pendekatan verbal maupun pendekatan visual.

a. Pendekatan Visual

(31)

20 3.1.2 Studi Target Audiens

Agar penyampaian pesan sesuai dengan yang diharapkan maka target audiens dikelompokan sebagai berikut:

a. Demografis Usia : 12-30

Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

Dalam menyampaikan video informasi ini, target audiens terbagi menjadi dua, yaitu target audiens primer dan target audiens sekunder. Target primer (target utama) yaitu ditunjukan kepada remaja hingga dewasa berjenis kelamin Laki-laki dan perempuan dengan usia diantara 12-30 tahun.

Sedangkan target sekunder (target tidak langsung) yaitu ditunjukan kepada orang tua ataupun masyarakat secara keseluruhan.

b. Psikografis

Menurut Vailant (1998), membagi masa dewasa awal menjadi tiga masa, yaitu masa pembentukan (20 – 30 tahun) dengan tugas perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua, membentuk keluarga baru dengan pernikahan dan mengembangkan persahabatan. Masa konsolidasi (30 – 40 tahun), yaitu masa konsolidasi karir dan memperkuat ikatan perkawinan. Masa transisisi (sekitar usia 40 tahun), merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang telah diperoleh.

c. Geografis

Secara geografis media informasi yang akan disampaikan ini ditunjukan kepada masyarakat Indonesia sebagai audiens. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia untuk menyetarakan pemahaman isi informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

3.1.3 Strategi Kreatif

(32)

21 akan dibuat adalah dengan membuat logo kampanye sosial “Ayo Jaga” sebagai

tanda pengenal dari kampanye ini. Tujuan pembuatan identitas visual kampanye berupa logo ini adalah:

 Dengan adanya identitas visual maka kampanye akan mudah diingat dan

pesan akan mudah tersampaikan.

 Memperkenalkan lembaga yang berkaitan dengan kampanye sosial “Ayo ” yaitu Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES) dan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI).

 Logo sebagai identitas visual akan di aplikasikan ke berbagai media.

Logo kampanye “Ayo Jaga” dibuat dari bangun ruang dasar yaitu lingkaran. Beberapa bentuk lingkaran menjadi satu kesatuan sehingga membentuk sebuah mata sesuai dengan indera yang bersangkutan dengan kampanye. Penggunaan bentuk tersebut dimaksudkan kesederhanaan, karena dalam program ini kesederhanaan dalam memahami informasi adalah hal yang penting. Ada beberapa unsur yang ada pada logo kampanye sosial “Ayo Jaga ”.

(33)

22 a. Konsep Logo

Gambar 3.2 Konsep Logo Kampanye sumber: pribadi & http://penyakitkatarak.com

(2016) b. Warna

Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena warna dapat menampilkan identitas, pesan dan dapat membedakan sifat dari bentuk visual dengan jelas.

Warna yang digunakan dalam pembuatan logo kampanye adalah warna biru. Karena warna biru adalah warna yang bermakna mengkomunikasikan. Sesuai dengan tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan kepada masyarakat.

Gambar 3.4 Palet Warna Logo sumber: pribadi (2016) C : 70 R : 39

M : 15 G : 170 Y : 0 B : 225

K : 0

(34)

23 c. Tipografi

Jenis huruf yang digunakan dalam logo adalah Futura Koyu dan Futura Md BT pada headline karena huruf ini adalah huruf Sans serif. Huruf Sans serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil pada ujung hurufnya dan bersifat solid. Jenis huruf ini bersifat tegas dan lebih modern sehinga dianggap cocok digunakan pada logo dan teks video motion graphics.

Futura Koyu

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

12 3 4 5 6 7 8 9 0

!@#$%^&*()_+

The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog

Futura Md BT

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

12 3 4 5 6 7 8 9 0

!@#$%^&*()_+

The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog

d. Bentuk

(35)

24 3.1.4 Strategi Media

Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Jadi strategi media adalah perancangan alat atau sarana, yang digunakan untuk disesuaikan dengan kebutuhan konsep perancangan, agar pesan yang disampaikan terealisasi dengan baik dan mendapat tanggapan dari penerima pesan.

Untuk menyampaikan isi pesan kampanye kepada target audiens agar tujuan yang diharapkan dapat terlaksana, maka dipilihlah media kampanye sebagai berikut:

1. Media Utama

Media utama yang dipilih dalam kampanye ini adalah video Motion Graphic. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media informasi bagi masyarakat.

2. Media Pendukung

Media pendukung digunakan sebagai media tambahan yang mendukung dan memberikan nilai tambah pada media utama. Media pendukung yang dipilih dalam kampanye ini adalah:

a. Buku saku

Buku saku dipilih sebagai media pendukung karena sebagai media informasi penyampaian pesan secara keseluruhan dari kampanye ini. Buku saku merupakan media yang berukuran kecil, mudah dibawa, dan dapat diakses dimana saja yang membuat informasi dapat disampaikan secara jelas dan detail dan dapat semakin dipahami masyarakat.

b. Note Book

(36)

25 c. T-shirt

Tujuan pembuatannya sebagai alat pengingat dalam kegiatan kampanye dan juga sebagai sarana promosi karena T-shirt adalah media paling ampuh sebagai sarana promosi, karena akan dipakai kemana-mana sehingga akan banyak orang akan mengetahui kampanye ini.

d. Jam Dinding

Jam Dinding dibuat sebagai bagian dari merchandise. Sebagai tanda keikutsertaan dalam kampanye ini.

e. Tumbler

Dibuat sebagai merchandise dan dapat di bawa kemana ke kantor atau sekolah

f. Stiker

Mug dibuat sebagai bagian dari merchandise. Sebagai tanda keikutsertaan dalam kampanye ini.

g. Kacamata Katarak

Dibuat sebagai media simulasi kepada audiens, agar merasakan bagaimana penglihatan orang yang Katarak.

3.1.5 Strategi Distribusi

Kampanye ini merupakan kampanye jangka panjang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober yang diperingati sebagai hari mata internasional. Kampanye ini akan terus berlangsung selama sepanjang tahun dalam pemutaran video nya di ruang publik dan rumahsakit serta puskesmas.

(37)

26 kampanye dan berlanjut setelahnya yang akan di putar pada ruang publik seperti pada Megatron yang tersebar di berbagai kota, di Rumah Sakit serta di

Secara keseluruhan konsep dalalm video ini menampilkan dua orang Dokter yang sedang menjelaskan apa saja yang dapat menyebabkan terkena Katarak serta apa yang dapat mencegahnya.

3.2.1 Format Video

(38)

27 3.2.2 Komposisi

Dalam pengemasan sebuah video agar tekesan lebih dinamis dan serasi perlu sebuah pengaturan penempatan objek. Dalam video ini menggunakan komposisi

rule of thirds yaitu penempatan objek pada sepertiga bagian bidang video dimana frame terbagi menjadi tiga bagian horizontal maupun vertikal.

3.2.3 Warna

Dalam teori Brewster (seperti dikutip anisa, 2014) warna dikelompokan menjadi 4 kelompok besar yaitu:

• Warna Primer

Kelompok warna dasar yang tidak terbentuk dari campuran warna lain. Warna biru, kuning dan merah adalah kelompok warna primer.

• Warna Sekunder

Kelompok warna yang terbentuk dari percampuran warna primer dengan perbandingan 1:1, contohnya warna jingga terbentuk dari percampuran merah dan kuning.

• Warna Tersier

Kelompok warna yang terbentuk dari percampuran warna primer dan sekunder, misalnya warna jingga kekuningan adalah hasil percampuran dari warna jingga dan kuning.

• Warna Netral

Kelompok warna yang terbentuk dari percampuran ketiga warna dasar dengan perbandingan 1:1:1. Kelompok warna ini digunakan sebagai warna penyeimbang, contoh kelompok warna ini adalah hitam.

Dalam warna juga dapat menggunakan pengaturan seperti hue, saturation, dan

(39)

28 Warna utama dalam perancangan kampanye ini adalah warna biru, karena telah dibahas dalam penjelasan sebelumnya warna biru bermakna mengkomunikasikan, yang dimana sesuai dengan tujuan kampanye ini yaitu untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan kepada masyarakat.

3.2.4 Tipografi

Untuk teks dalam video menggunakan jenis huruf Futura Koyu karena jenis huruf ini memiliki karakter tegas sesuai dengan kesan yang akan disampaikan kepada audiens.

(40)

29 3.2.6 Musik

Menurut Jamalus (1988) musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bantuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagau suatu kesatuan. Dengan menggunakan musik dan sound effect pada video akan menambah efek dramatisasi, memperkuat mood dan nuansa. Elemen musik yang akan digunakan dalam video motion graphic ini adalah sound effect yang ceria, agar audiens tidak jenuh dengan hanya melihat teks dan gambar. Musik yang digunakan berjudul

Cheerful Strings Music Melody.mp3 didapatkan secara gratis dari sumber

(41)

30 BAB IV. TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

Dalam tahapan ini adalah tahapan akhir dari semua proses yang telah disusun sebelumnya. Materi yang telah dikumpulkan sebelumnya akan di proses untuk menjadi sebuah tampilan yang telah direncanakan dengan hasil yang diharapkan.

4.1 Teknis Produksi

Media utama dalam kampanye ini adalah video Motion Graphics berdurasi 2 menit 14 detik ini mempunyai jalan cerita dimana dua orang dokter yang sedang menjelaskan informasi tentang apa saja yang dapat menyebabkan mata terkena katarak dan apa saja yang dapat mencegahnya. Dalam pembuatannya melalui berbagai proses diantaranya proses pra produksi, produksi, dan paska produksi.

4.1.1 Pra Produksi

Pada tahap inilah perancangan kampanye “Ayo Jaga” dibuat. Dalam kegiatan pra produksi ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data. Tahapan selanjutnya adalah mencari ide cerita yang mudah dipahami masyarakat. Setelah itu untuk memudahkan proses pembuatan gambar dan editing dibuatlah storyboard,

pemilihan karakter, pemilihan lokasi gaya visual, dan pemilihan musik.

4.1.1.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data harus dilakukan untuk mengetahui solusi permasalahan dan keputusan dalam pembuatan media. Dalam kegiatan pra produksi ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data melalui berbagai sumber seperti artikel, internet, dan sebagainya.

4.1.1.2 Pembuatan Storyboard

(42)

31 memberikan gambaran nyata video yang akan dibuat. Pada tahapan ini gambaran sudah terencana secara nyata.

(43)

32 4.1.1.3 Pemilihan Karakter

Konsep dalam pembuatan video ini adalah menyampaikan pesan utama dengan cara slide gambar dan teks pada video. Video yang berjudul “Katarak”

menggunakan dua karakter dokter yang bergaya visual monocle karena penyampaian pesan dan informasi yang diwakilkan oleh dokter mewakilkan profesi yang sesuai dengan kampanye.

Karakter pertama dalam video yang berjudul “Katarak”adalah seorang dokter pria senior dan spesialis yang bernama Dr. Dhevara Jingga yang sudah berpengalaman dalam keprofesiannya, karakter kedua adalah dokter muda wanita yang bernama Dr. Maruthi Risqy Septyanti, keduanya agar mewakili gender dan usia dari target audiens.

4.1.1.4 Pemilihan Musik

Musik adalah elemen penting dalam video ini karena dapat menimbulkan kesan ceria dalam ditampilkan. Musik yang digunakan dalam setiap video “Katarak” menggunakan musik yang bekesan ceeria. Sesuai dengan konsepnya video ini memberikan informasi secara ceria dan sederhana.

(44)

33 4.1.2 Produksi

Setelah proses pra produksi selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah memproduksi video kampanye sebagai media utama. Dalam tahap ini adalah proses pembuatan karakter da suasana yang sesuai dengan storyboard yang telah dirancang sebelumnya.

4.1.2.1 Proses Pembuatan Karakter dan Suasana

Proses pembuatan karakter dan suasana menggunakan software Adobe Illustrator CC 2015. Agar hasil pembuatan karakter sesuai dengan storyboard yang menggunakan teknik vector.

Gambar 4.3 pembuatan karakter dan suasana

(45)

34 4.1.3 Paska Produksi

Paska produksi adalah proses setelah dilakukannya produksi misalnya proses editing. Setelah dilakukannya proses pembuatan karakter dan suasana tahap selanjutnya adalah menjadikan karakter dan background menjadi kesatuan yang utuh dengan menyusun transisi dan cerita, memasukan musik, dan rendering

Proses awal tahap editing dalam video motion graphic adalah memasukan

backsound, menyusun setiap cerita dan informasi, mengolah transisi dengan mengatur key frame di setiap pergantian adegan, menggunakan software Adobe After Effect CS6

.

(46)

35 4.2 Aplikasi Media Pendukung

a. Buku Saku

Buku saku dipilih sebagai media pendukung karena sebagai media informasi penyampaian pesan secara keseluruhan dari kampanye ini. Buku saku merupakan media yang berukuran kecil, mudah dibawa, dan dapat diakses dimana saja yang membuat informasi dapat disampaikan secara jelas dan detail dan dapat semakin dipahami masyarakat.

Ukuran : A6 Material : HVS

Jenis cetak : Digital printing

(47)

36 b. Note Book

Note Book digunakan sebagai merchandise sebagai keikutsertaan dalam kampanye ini.

Ukuran : A5

Material : Hardcover (cover), HVS 80gr(isi), jilid ring Jenis ceteak : Digital printing

Konsep visual : dibuat dari bangun ruang dasar yaitu lingkaran. Beberapa bentuk lingkaran menjadi satu kesatuan sehingga membentuk sebuah mata sesuai dengan indera yang bersangkutan dengan kampanye. Penggunaan bentuk tersebut dimaksudkan kesederhanaan.

(48)

37 c. T-shirt

Tujuan pembuatannya sebagai alat pengingat dalam kegiatan kampanye dan juga sebagai sarana promosi karena T-shirt adalah media paling ampuh sebagai sarana promosi, karena akan dipakai kemana-mana sehingga akan banyak orang akan mengetahui kampanye ini.

Ukuran : S,M,L,XL

Material : Cotton combed 30s Jenis cetak : DTG Printing

(49)

38 d. Jam Dinding

Jam dinding dibuat sebagai bagian dari merchandise. Sebagai tanda keikutsertaan dalam kampanye ini.

Ukuran : 20cm Material : Plastik

Jenis cetak : DigitalPrinting

(50)

39 e. Tumbler

Dibuat sebagai merchandise dan dapat di bawa kemana ke kantor atau sekolah

Ukuran : 23cm Material : Plastik

Jenis cetak : Digital printing

(51)

40 f. Stiker

Mug dibuat sebagai bagian dari merchandise. Sebagai tanda keikutsertaan dalam kampanye ini.

Ukuran : 10cm dan 5cm Material : Cutting Sticker

Jenis Cetak : Cutting Sticker dan Digital Printing

(52)

41 f. Kacamata Simulasi Katarak

Dibuat sebagai media simulasi kepada audiens, agar merasakan bagaimana penglihatan orang yang Katarak.

Ukuran : 13cm

Bahan : Kertas Art paper 180gr Teknik cetak : Digital printing

(53)

42 G. Poster

Dibuat sebagai media informasi dan promosi bagi masyarakat, yang akan di sebarkan ke sekolah, kampus, dan institusi kesehatan.

Ukuran : A3

Bahan : Kertas Art paper 180gr Teknik cetak : Digital printing

(54)

43 H. Flier

Dibuat sebagai media informasi dan promosi bagi masyarakat, yang akan di sebarkan ke sekolah, kampus, dan institusi kesehatan serta disebarkan ketika acara car free day

Ukuran : A5

Bahan : Kertas Art paper 120gr Teknik cetak : Digital printing

(55)

44 I. Banner

Dibuat sebagai media backdrop ketika acara talkshow sedang berlangsung.

Ukuran : 5x3m Bahan : Flexi Korea Teknik cetak : Digital printing

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi mata
Gambar 2.2 Mata Katarak
Gambar 3.1 Logo Kampanye
Gambar 3.3 Palet Warna Logo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat kita lihat bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di Grand Rocky Hotel Bukittinggi telah memperoleh kepuasan kerja karena apa yang mereka harapkan

133 Tabel 4.11 Hasil Triangulasi Teknik Pengumpulan Data tentang Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala dalam Mengembangkan Smart Government melalui

• Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkoordinasi satu dengan yang lain dalam menciptakan kebijakan korporat dan kelembagaan, perencanaan, pengawasan, dan

Untuk merancang dan membangun webgis pariwisata yaitu sistem awal menggunakan bahasa php, styling css dan html dengan mysql sebagai basis data, kemudian integrasi

Diharapkan dari sistem ini dapat dikembangkan secara online sehingga dapat mengetahui stock bahan baku melalui internet dan bagian inventori bisa memantau persediaan

penghargaan yang diberikan sesuai dengan harapan, dan kondisi lingkungan kerja yang mendukung, yang dapat dijadikan indikator dalam pengukuran kepuasan kerja.. karyawan

Menurut Farid dalam al-Shalabi (2001:33) al­Wasat } iyah adalah bekal yang ada pada umat Islam dari keadilan dan kebaikan agar menjadi saksi bagi seluruh umat manusia dan

Tujuh atribut dari kualitas audit, yaitu pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, keterlibatan