PENGARUSUTAMAAN KPH
Oleh
DIREKTUR KEHUTANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR BAPPENAS Bogor, 12 Mei 2014
OUTLINE
A. PILIHAN MANAJER
B. REVIEW MANAJEMEN
C. RPJMN III (2015-2019)
D. REASON - ALASAN
E. CHALLENGE – TANTANGAN
F. PERUBAHAN
G. ARAH KEBIJAKAN
H. STRATEGI
I. OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA
HUTAN
A. PILIHAN MANAJER
KEM B ALI KE KH IT TAH KEHU TAN AN BUDGET FOCUSKPH
PLANOLOGI BUK BPDAS-PS PHKA BP2SDM LITBANG BUDGET
B. REVIEW MANAJEMEN
REVIEW – Definisi Manajemen
• Merupakan proses yang berkaitan dengan atau mengawasi sesuatuatau manusia
• Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkoordinasi satu dengan yang lain dalam menciptakan kebijakan korporat dan kelembagaan, perencanaan, pengawasan, dan mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan kebijakan tersebut.
• Proses pemanfaatan sumber daya secara paling efisien.
• Sumber daya meliputi bahan baku, peralatan, modal, tenaga kerja, dan ide dan cara mengelola seluruh sumber daya secara efisien dan efektif
• Tugas utama manajemen adalah melakukan pemasaran dan inovasi (Drucker)
“Management is doing things right. Leadership is doing the right things.” “Efficiency is doing the thing right. Effectiveness is doing the right thing.”
REVIEW - Kendala dalam Manajemen
① Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kerja
② Kurangnya Dukungan dari Pemilik
③ Kurangnya Modal
④ Keselarasan antara Bisnis dengan Fungsi Hutan
sebagai fungsi lingkungan
⑤ Kecepatan Perubahan Teknologi
⑥ Kurangnya Pemahaman Bisnis di Sektor Hulu
⑦ Kurangnya pemahaman bisnis di Sektor Hilir
dan daya saing (domestik/global)
11
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025
(UU NOMOR 17 TAHUN 2007)
RPJM 1 (2005 – 2009) RPJM 2 (2010– 2014) RPJM 4 (2020– 2025) RPJM 3 (2015– 2019) Visi Pembangunan 2005-2025: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
RPJMN-III, 2015-2019
SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA ALAM IP - TEKnologi IND ONE SIASASARAN STRATEGIS
•
Peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional
•
Peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal
•
Pembukaan lapangan kerja
•
Pencegahan dan penanggulangan kemiskinan
•
Penurunan kesenjangan pembangunan Pulau
Jawa-Luar Pulau Jawa melalui
forest based
economy
LINGKUNGAN STRATEGIS KEHUTANAN
• Hutan merupakan salah satu renewable natural resources
• Indonesia merupakan negara dengan tropical rain-forest terluas nomor tiga setelah Brazil dan Republik Demokrat Kongo dengan luas 130 juta ha.
• Tropical rain forest memproduksi 40% oxygen dunia, dan 25% obat-obatan dunia juga berasal dari tropical rain forest
• Usia panen hasil hutan kayu di tropical rain forest jauh lebih cepat dari daerah subtropical forest. Sebagai perbandingan acacia mangium (bahan baku pulp) di tropical rainforest panen pada umur 7-8 tahun,
sedangkan pine di daerah subtropical forest siap panen pada umur 50 tahun.
• Range tingkat kecakapan tenaga kerja yang terserap dari unskilled labour hingga highly skilled labour dan relatif labour intensif
• Multi fungsi dari hutan: hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, dan sumber mikroba
• Berkembangnya biomas sebagai sumber energi alternatif terbarukan, bahan baku plastik, tekstil
• Prospektif sebagai driver economic growth untuk wilayah luar Pulau Jawa-Bali
• Demand domestik dan global yang terus meningkat (konsumsi per kapita kayu terus meningkat)
PRODUK BARANG DAN JASA DARI KEHUTANAN INDUSTRI, FUELWOOD, CHARCOAL TANAMAN DAN PRODUK TANAMAN SATWA DAN PRODUK SATWA JASA HABITAT JASA PENGATURAN JASA REKREASI DAN BUDAYA PRODUK KAYU PRODUK
BUKAN KAYU GEN
ET
IK
JASA LINGKUNGAN
COMPONENTS OF WOOD RAW MATERIAL SUPPLY COMPONENTS OF WOOD CONSUMPTION INDUSTRIAL ROUNDWOOD KAYU BAKAR PELLETS PULP PRODUCTION
CO-PRODUCT RECOVERED WOOD
BARK KAYU SISA KEGIATAN
LOGGING KAYU DARI LUAR
KAWASAN CHIPS, PARTICLES, WOOD
RESIDUES INDUSTRI PENGGERGAJIAN INDUSTRI PELLETS INDUSTRI PULP INDUSTRI PANEL PENGGUNAAN LAIN PEMBANGKIT ENERGI
Hasil sampingan produksi pulp antara lain ‘black-liquor dan tall oil’
BIO-PLASTICS
KPHK
KPHL
KPHP
KA
W
AS
AN HUT
AN
ASE T PRODUK UNIT MANAJEMENKOMPETISI DI SEKTOR KEHUTANAN
KONSEKUENSI TIDAK BERANI
BERKOMPETISI
INDONESIA
BANGSA LAIN
ARAH KEBIJAKAN
•
Sustainable Development; pemanfaatan sumber
daya hutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi yang akan datang.
•
Sustainable Forest Management; peningkatan
kualitas pengelolaan kawasan hutan, terkelolanya
seluruh kawasan hutan oleh Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) secara optimal, efisien,
efektif, serta produktif.
•
Peningkatan produktivitas kawasan hutan
•
Diversivikasi produk
(product diversification)
•
Forest Based Cluster Industry
(hulu-hilir)
STRATEGI
• Kerangka Kelembagaan:– Pemisahan yang tegas antara regulator dengan operator – Pembangunan dan peningkatan kualitas pengelolaan Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) sesuai dengan fungsi dan potensinya agar dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan produktif.
– Peningkatan akses KPH terhadap sumber daya manusia, pengetahuan dan teknologi, modal, manajemen, dan pasar
– Pengembangan “integrated forest based cluster industry di luar Pulau Jawa” sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing sektor kehutanan
• Kerangka Regulasi
– Review dan revisi semua peraturan perundang-undangan – Deregulasi dan reregulasi
• Kerangka Pendanaan
– Meningkatkan sinergi pembiayaan KPH dari APBN, APBD, dan sumber dana lainnya (dunia usaha, masyarakat)
– Meningkatkan keterlibatan dunia usaha swasta dan masyarakat (kemitraan dalam pengelolaan KPH/PPP)
G.
PR
OGRAM
D
AN
KE
GI
A
TAN
LINDUNG PRODUKSI KONSERVASIKESATUAN PENGELOLAAN HUTAN
SUMBER DAYA MANUSIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN DUKUNGAN MANAJEMEN
PERENCANAAN MAKRO KEHUTANAN DAN PEMANTAPAM KAWASAN HUTAN
VISI DAN MISI KEHUTANAN
DAS
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Program Penelitian dan Pengembangan Program Bina Hutan Produksi dan
Usaha Kehutanan
Program Bina Hutan Lindung dan Pengelolaan DAS Program Pengelolaan Hutan Konservasi dan Keanekaragaman
Hayati
Program Perencanaan Makro dan Pemantapan Kawasan Hutan
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM KE SA TU AN PE N G EL OLAAN H U TAN KERANGKA PEMBIAYAAN KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA REGULASI
KE SA TU AN PE N G EL OLAAN H U TAN KE SA TU AN PE N G EL OLAAN H U TAN
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Program Penelitian dan Pengembangan Program Bina Hutan Produksi dan
Usaha Kehutanan
Program Bina Hutan Lindung dan Pengelolaan DAS Program Pengelolaan Hutan Konservasi dan Keanekaragaman
Hayati
Program Perencanaan Makro dan Pemantapan Kawasan Hutan
Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM UPT UPT UPT UPT UPT UPT KE SA TU AN PE N G EL OLAAN H U TAN BASELINE/DAT A SDH-KPH RENCANA PENGELOLAAN HUTAN INTERVENSI PEMERINTAH KEMANDIRIAN
INTERVENSI PEMERINTAH
KPH
BUDGET IPTEK BUDGET SDM BUDGET SDA SARPRAS DAN PENUNJANG LAINNYA BADAN LITBANG BADAN P2SDM APBDGENERIC PROGRAM LOGIC MODEL-INTERVENSI PEMERINTAH
- SDM - CAPITAL - ATURAN - DAMPAK - EFFEK - HASIL - KEGIATAN - INISIATIF - NORMA - PROSEDUR - STANDAR - KRITERIA - JASA - PRODUK/B ARANG
INPUTS PROCESSES OUTPUTS OUTCOMES
I. OPTIMALISASI
PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN
HASIL HUTAN BUKAN KAYU
RAGAM PRODUK TANAMAN DAN SATWA
SA
TW
A
• Daging • Fertilizer • Parfum • Obat2an • Satwa liar • Produk insekta • Mamalia • Ikan • Burung • ReptilTANAMAN
• Jamur • Rumput2an • Daun2an • Parfum • Hortikultur • Buah2an • Serat • Obat2an • Getah • Umbi2an • Tanaman LiarJASA LINGKUNGAN
Ketahanan Air
Perbaikan land based ekosistem Perbaikan infiltrasi air hujan Kenaikan cadangan air tanah Peningkatan ketersediaan air Kenaikan biomasa dan panganPERLINDUNGAN AIR BAKU
Penurunan Dampak Gas Rumah Kaca