• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Inovasi produk Terhadap keunggulan Bersaing Pada Donat Madu Cihanjuang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Inovasi produk Terhadap keunggulan Bersaing Pada Donat Madu Cihanjuang"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTARCT

Sandi fitrian 21211017, ”The Influence Of Product Diferentiation And Product Innovation To Competitive Advantage On Donat Madu Cihanjuang”. Under Guidance: Dr. Raeny Dwisanty, S.E., M.Si.

Bandung is the city that has many sights and various culinary place. Bandung is famous for culinary and then not only in Bandung but in west java also enthusiasts to Bandung’s culinary. One of food company that exist in this city is Donat Madu. In its efforts to achieve competitive advantage, Donat Madu making product differentiation and product innovation. The purpose of this research is to determine the influence of product differentiation, product innovation and competitive advantage in partial and simultaneously at Donat Madu Cihanjuang.

The method used in this research is descriptive and verification method as samples 80 people who are consumers who come to buy products Donat Madu Cihanjuang. The test statistic used is the calculation of classical assumptions such as normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis, Pearson correlation analysis, analysis of determination, and hypothesis testing. To facilitate the processing of the data, the authors use the software SPSS for windows version 20.0.

The results obtained showed that the variables of product differentiation that there is a significant and positive impact on competitive advantage, and variable product innovation a significant influence on competitive advantage. Keyword : Differentiation Products, Product Innovation and Competitive Advantage

I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kota Bandung merupakan kota yang mempunyai banyak tempat wisata serta tempat menjual makanan kuliner yang beragam mengenai makanan kuliner. Kota bandung identik dengan kuliner bahkan bukan hanya di kota Bandung saja, tetapi SeJawa Barat banyak yang menyuka i makanan kuliner Bandung.

Salah satunya adalah jumlah pelaku bisnis donat yang sudah tidak terhitung banyaknya.

Donat tidak asing bagi telinga kita. Apalagi, disetiap tempat rekreasi keluarga dan tempat nongkrong anak muda, Donat selalu ada menemani kita.

(2)

di terapkanya inovasi pada produknya.

Khususnya bagi perusahan yang bergerrak di bidang kuliner, inovasi produk tidak lagi hanya di gunakan untuk menarik minat konsumen, namun terlebih lagi untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan tersebut di bandingkan pesaingnya. Selain inovasi produk hal lain yang perlu dilakukan perusahaan untuk meraih keunggulan bersaing adalah dengan diterapkanya diferensiasi produk.

Bagi perusahaan kuliner, diferensiasi produk harus sangat diperhatiakn oleh perusahaan, karna dengan memberikan produk yang memilki perbedaan bagi konsumen, hal tersebut akan menjadi penentu perusahaan tersebut memilki keunggulan atau tidak.

Salah satu usaha kuliner yang berkembng pada saat ini adalah perusahaan yang bernama Donat Madu. Donat Madu didirikan oleh Ridwan Iskandar dengan istrinya Fanina Nisfulaily sejak bulan Mei tahun 2010. Sejak Juli 2011 Ridwan mengembangkan usaha donat madu menjadi waralaba. Perkembangan dan kemajuan usaha donat madu dapat kita lihat dengan adanya perkembangan penambahan cabang usaha di sumatra, jawa, jabodetabek, bandung dan sekitarnya kalimantan sulawesi dan bali.

Dalam perkembanganya, donat madu hanya menciptakan produk yang kurang beragam. Penambahan madu pada komposisi produk belum dapat menarik minat konsumen secara maksimal. Selain itu, produk yang serupa dengan donat madu dapat dengan mudah di temui oleh konsumen. Hal tersebut di karenakan kurangnya inovasi yang di lakukan oleh prusahaan kurang di perhatikan. Selain itu, produk donat madu belum memiliki kualitas produk yang lebih unggul di bandingkan dengan prusahaan donat yang berdiri sebelum donat madu.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada perusahaan donat madu cihanjuang dengan judul pngaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada donat madu cihanjuang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan berbagai penjelasan pada sub bab sebelumnya maka dapat di indentifikasi masalah dalam penelitian

1. Belum maksimalnya donat madu dalam menciptakan produk dengan bentuk dan fitur yang memiliki perbedaan tersendiri bagi konsumen.

2. Belum maksimalnya donat madu menciptakan produk yang baru bagi perusahaan maupun bagi pasar.

(3)

Berdasarkan tema penelitian yang diambil oleh penulis, maka dapat di tuliskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana diferensiasi produk di donat maju cihanjuang bandung. 2. Bagaimana inovasi produk di donat madu cihanjuang bandung. 3. Bagaimana keunggulan bersaing di donat madu cihanjuang bandung. 4. Seberapa besar pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap

keunggulan bersaing di donat madu cihanjuang bandung secara simultan dan parsial.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapula tujuan dari penelitian ini yang antara lain adalah

1. Untuk mengetahui Bagaimana diferensiasi produk di donat maju cihanjuang bandung.

2. Untuk mengetahui Bagaimana inovasi produk di donat madu cihanjuang bandung.

3. Untuk mengetahui Bagaimana keunggulan bersaing di donat madu cihanjuang bandung.

4. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing di donat madu cihanjuang bandung secara simultan dan parsial.

II Kajian Pustaka, Krangka Pemikiran Dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Diferensiasi produk

2.1.1.1 Pengertian Diferensiasi produk

Pengertian diferensiasi produk menurut Kotler & Keller (2009:9) menyatakan diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.

Diferensiasi produk dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan Kotler (2003, 350) adalah sebagai berikut :

1. Bentuk, banyak produk yang di diferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah produk.

2. Keistimewaan (feature), setiap perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan keistimewaan khusus untuk pelanggan dengan biaya yang lebih tinggi atau sedikit paket standar dengan biaya lebih murah.

(4)

5. Daya tahan (Durability), adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.

6. Keandalan (Realibility), adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.

7. Mudah diperbaiki, adalah suatu ukuran kemudahan untuk memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.

8. Gaya (Style), menggambarkan penampilan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.

9. Rancangan (Design), adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan.

2.1.2.1 Inovasi Produk

Pengertian Inovasi Produk Menurut Gailbraith (1973); Schon (1967) dalam Lukas dan Ferrell (2000.240), mendefinisikan inovasi produk sebagai proses dari penggunaan teknologi baru ke dalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.

Inovasi produk dapat dikategorikan lebih ringkas dalam tiga kategori (Lukas dan Ferrel, (2000:240):

1. Perluasan Produk ( line extensions) Perluasan produk merupakan produk yang masih familiar bagi organisasi bisnis tetapi baru bagi pasar.

2. Peniruan Produk (me-too products) Peniruan produk merupakan produk yang dianggap baru oleh bisnis tetapi familiar dengan pasar.

3. Produk Baru (new-to-the-world products) Produk baru merupakan produk yang dianggap baru baik oleh bisnis maupun oleh perusahaan.

2.1.3.1 Keunggulan Bersaing

Pengertian Keunggulan Bersaing Menurut Porter (1990) dalam Aris Mardiyono (2012:55) menyebutkan bahwa keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam pasarnya.

2.1.3.2 Indikator Keunggulan Bersaing

Porter (1990) dalam Aris Mardiyono (2012:55) menyebutkan bahwa Indikator keunggulan bersaing antara lain

1. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan.

(5)

mendominasi baik di pasar lama maupun pasar baru. 2.2 Kerangka Pemikiran

Saat ini perkembangan usaha mengalami peningkatan secara terus menerus. Setiap usaha saling bersaing untuk mendapatkan keunggulan di bandingkan dengan pesaing. Perusahaan dengan ukuran besar maupun kecil dari berbagai bidang terus membenahi bagian dalam dan luar perusahaan untuk dapat mengimbangi pesaingnya. Salah satu perusahaan dengan intensitas persaingan yang tinggi adalah perusahaan yang bergerak pada bidang kuliner. Untuk dapat terus berkembang dan unggul banyak perusahaan kuliner yang melakukan berbagai macam upaya, diantaranya adalah dengan menghasilkan produk yang memilki sebuah perbedaan tersendiri atau di sebut juga dengan diferensiasi produk.

Diferensiasi produk di katakan sebagai salah satu upaya bagi sebuah perusahaan untuk terus bersaing. Dengan danya deferensiasi produk, perusahaan diharapkan mendapatkan perhatian konsumen atas produk yang beragam. Pengertian dari diferensiasi produk menurut Kotler & Keller (2009:9) menyatakan diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Dengan adanya perancangan sebuah produk yang berbeda dengan produk lain, perusahaan akan mendapat perhatian tinggi dari konsumen dan jika diferensiasi produk yang di lakukan perusahaan berhasil, perusahaan tersebut akan mendapatkan keunggulan bersaing dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan diferensiasi produk.

` Selain difernsiasi produk, hal lain yang seharusnya diperhatikan oleh perusahaan adalah pembaharuan produk atau inovasi produk. Inovasi produk yang di lakukan oleh perusahaan dapat menghindarkan konsumen dari kejenuhan terhadap produk yang ada sebelumnya.inovasi produk menurut Gailbraith (1973); Schon (1967) dalam Lukas dan Ferrell (2000:240), mendefinisikan inovasi produk sebagai proses dari penggunaan teknologi baru ke dalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. Dengan nilai tambah tersebut, suatu produk akan mampu mencapai keunggulan bersaing. dengan dilakukanya inovasi produk secara berkelanjutan oleh sebuah perusahaan maka konsumen akan merasa tertarik dengan inovasi yang di lakukan perusahaan tersebut, dan dapat dikatakan perusahaan tersebut unggul dibanding pesaing.

(6)

2.2.1.1Keterkaitan Antara Diferensiasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing Kotler (2006) dalam Dini Suci Ramadhani (2013:2) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing sebuah perusahaan salah satunya dengan perbedaan (differentition) tawaran perusahaan yang akan memberikan nilai lebih kepada konsumen ketimbang yang dibawakan pesaing.

2.2.1.2 Keterkaitan Antara Inovasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing Putu Sukarmen (2013:65) menyatakan bahwa perusahaan yang tidak mempersiapkan produk baru akan risiko yang berat dalam menghadapi persaingan dengan para pesaing pesaingnya. Salah satu cara yang dapat memenangkan persaingan yaitu dengan melakukan inovasi produk.

2.2.1.3 Keterkaitan Antara diferensiasi produk dan inovasi produk Dengan Keunggulan Bersaing

Menurut Porter (1980:157) dalam GL. Hery Prasetya (2009:80), inovasi produk dapat memperluas pasar dan karenanya meningkatkan pertumbuhan industri dan atau dapat mempertinggi differensiasi produk sehingga dapat menciptakan produk yang mempunyai keunggulan kompetitif.

2.3 Hipotesis Penelitian  Hipotesis Utama

H1 : Diferensiasi produk dan Inovasi Produk berpengaruh terhadap keunggulan bersaing di Donat Madu Cihanjuang Bandung

 Sub Hipotesis

H2 : Inovasi produk berpengaruh terhadap keunggulan bersaing di Donat Madu Cihanjuang Bandung

H3 : Diferensiasi produk berpengaruh terhadap keunggulan bersaing di Donat Madu Cihanjuang Bandung

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal. Objek penelitian ini adalah Diferensiasi Produk, Inovasi Produk, dan Keunggulan Bersaing. Penelitian ini dilaksanakan pada Donat Madu Cihanjuang Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan metode penelitian bahwa

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti.

(7)

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis regresi berganda.

3.2.1 Sumber Data  Data primer

Menurut Sugiyono (2010:137) menyebutkan bahwa data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpul data primer dalam penelitian ini melalui cara penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah pemilik donat madu cihanjuang.

 Data sekunder

Menurut Sugiyono (2012:2) mengungkapkan bahwa “Sumber sekunder adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.” 3.2.2 Teknik Penentuan Data

Populasi

Menurut Sugiyono (2012:297) tentang pengertian populasi yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah 375 konsumen donat madu cihanjuang.

Sampel

Menurut sugiono (2009:116) sampel adalah ”bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut”.

Teknik yang diambil dalam penelitian ini dengan insidental dimana teknik penentu sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Jadi berdasarkan pengertian diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini 78.94 yang di bulatkan menjadi 80 sampel konsumen donat madu Cihanjuang. 3.2.3 Pengujian Hipotesis

3.2.3.1 Pengujian Secara Simultan

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Hipotesis

Ho: = 0, diferensiasi produk dan inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada donat madu cihanjuang.

Ha: ≠ 0, diferensiasi produk dan inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada donat madu cihanjuang.

3.2.3.2 Pengujian Secara Parsial

(8)

keunggulan bersaing pada donat madu cihanjuang.

Ha;β1 ≠ 0, Adanya pengaruh antara diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada donat madu cihanjuang.

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Analisis Deskriptif Diferensiasi produk

Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa hasil pengkategorian skor jawaban untuk variabel diferensiasi produk didapatkan hasil dalam interval antara 68,01% - < 84% dengan kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa para konsumen donat madu Cihanjuang Bandung yang dijadikan responden merasa bahwa perusahaan memiliki diferensiasi produk yang dapat dikatakan baik. Hal tersebut ditandai dengan baiknya keragaman Produk perusahaan yang berguna untuk menciptakan keunggulan bersaing.

4.1.2 Analisis Deskriptif Inovasi Produk

Tabel 4.25 Memperlihatkan bahwa hasil pengkategorian skor jawaban untuk variabel inovasi produk didapatkan hasil dalam interval antara 68,01% - < 84% dengan kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa para konsumen donat madu Cihanjuang Bandung yang dijadikan responden merasa bahwa perusahaan memiliki inovasi produk yang dapat dikatakan baik menurut konsumen. Hal tersebut ditandai dengan baiknya perluasan lini produk perusahaan yang berguna untuk menciptakan keunggulan bersaing.

4.1.3 Analisis Deskriptif Keunggulan Bersaing

Tabel 4.32 Memperlihatkan bahwa hasil pengkategorian skor jawaban untuk variabel keunggulan bersaing didapatkan hasil dalam interval antara 68,01% - < 84% dengan kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa donat madu Cihanjuang Bandung memiliki keunggulan bersaing yang baik menurut konsumen. Keunggulan bersaing dalam sebuah perusahaan akan membentuk kinerja perusahaan yang berkelanjutan bagi perusahaan tersebut

4.2 Analisis Verifikatif

4.2.1 Hasil Analisis Verifikatif Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 7,126 + 0,613 X1+0,478 X2 + 2.385

Nilai yang tertera dalam persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 7,126 artinya : Jika variabel Keunggulan Bersaing tidak dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya yaitu diferensiasi produk dan inovasi produk atau kedua variabel bebas bernilai 0, maka besarnya rata-rata Keunggulan Bersaing diramalkan akan Bernilai 7,126

0,613 artinya : Untuk setiap pertambahan nilai diferensiasi produk sebesar satu satuan maka diramalkan akan menyebabkan meningkatnya nilai satuan Keunggulan Bersaing sebesar 0.613. Hal tersebut berarti diferensiasi produk memiliki hubungan yang searah terhadap Keunggulan Bersaing.

(9)

2,385, berarti adalah nilai epselon atau tingkat pengaruh variabel lain, yang mempengaruhi keunggulan bersaing, seperti Teknologi Informasi, orientasi pasar, Orientasi Kewirausahaan.

4.3 Analisis Korelasi

4.3.1` Koefisien Korelasi Diferensiasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil output dari pengolahan data paada Tabel 4.39 diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi untuk Diferensiasi Produk dengan Keunggulan Bersaing sebesar 0,724. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara diferensiasi produk terhadap Keunggulan Bersaing.

4.3.2 Kolerasi Antara Inovasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing

Berdasarkan hasil output dari pengolahan data pada Tabel 4.40 diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi untuk Inovasi Produk dengan Keunggulan Bersaing sebesar 0,708. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara inovasi produk terhadap Keunggulan Bersaing.

4.4 Analisis Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan diatas pada Tabel 4.41 di atas bahwa diferensiasi produk dan inovasi produk memberikan pengaruh sebesar 67,8 % terhadap Keunggulan Bersaing. Sedangkan sisanya sebesar 32,2 % Keunggulan Bersaing dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak seperti Inovasi Produk, Teknologi Informasi, Loyalitas Konsumen dan variabel lain yang memiliki jumlah masing – masing pengaruh variabel yang tidak dihitung oleh penulis.

4.4.1 Koefisien Determinasi Parsial

Berdasarkan Tabel 4.42 di atas, dapat dilihat bahwa besarnya pengaruh diferensiasi produk terhadap Keunggulan Bersaing secara parsial adalah sebesar 35.4 %. Sedangkan besarnya pengaruh inovasi produk terhadap Keunggulan Bersaing adalah sebesar 32,4%. Jadi, total keseluruhan pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap Keunggulan Bersaing secara bersama-sama adalah sebesar 67,8% yang mana jumlah tersebut sesuai dengan nilai koefisien determinasinya.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Dari Tabel 4.43 diatas, diperoleh nilai F hitung sebesar 81,162. Karena nilai F hitung 81,162> F tabel untuk n = 80 = 3,20, maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing secara simultan.

4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-T)

4.5.2.1Koefisien Uji Hipotesis Parsial Diferensiasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing

Berdasarkan tabel Tabel 4.44 di atas, dapat diketahui nilai thitung untuk

variabel Diferensiasi Produk sebesar 6,496. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=80-2-1=76, diperoleh

(10)

4.5.2.2Koefisien Uji Hipotesis Parsial Inovasi Produk Terhadap Keunggulan

ditolak artinya variabel Inovasi Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan dari bab sebelumnya, serta pembahasan yang disertai dengan teori dan konsep yang mendukung mengenai penelitian ini yang berjudul Pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing di Donat Madu Cihanjuang Bandung, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapa responden yang merupakan konsumen donat madu Cihanjuang Bandung mengenai diferensiasi produk masuk dalam kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa diferensiasi atau keberagaman produk yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung telah di terima oleh konsumen dengan baik di banding perusahaan lain. Kondisi tersebut didasari oleh baiknya mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan perbaikan, gaya, dan rancangan produk yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung, Dari indikator tersebut terdapat indikator dengan skor tanggapan responden yang tertinggi yaitu mutu kesesuaian. Disamping itu adapula indikator yang memiliki skor terendah dalam variabel ini yaitu bentuk produk.

2. Tanggapan responden mengenai inovasi produk donat madu Cihanjuang Bandung masuk dalam kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen menganggap donat madu cihanjuang bandung melakukan inovasi yang di terima oleh konsumen. Kondisi tersebut didasari oleh baiknya perluasan produk dan peniruan produk yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung . Dari indikator tersebut terdapat indikator dengan skor tanggapan responden yang tertinggi yaitu perluasan produk. Disamping itu adapula indikator yang memiliki skor terendah dalam variabel ini yaitu produk baru.

3. Tanggapa responden yang merupakan konsumen mengenai keunggulan produk donat madu Cihanjuang Bandung masuk dalam kriteria baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa keunggulan bersaing donat madu telah sejajar dengan pesaingnya. Kondisi tersebut didasari oleh baiknya penciptaan keunikan produk dan pemasangan harga yang terjangkau yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung. Dari indikator tersebut terdapat indikator dengan skor tanggapan responden yang tertinggi yaitu harga yang terjangkau. Disamping itu adapula indikator yang memiliki skor terendah dalam variabel ini yaitu kualitas produk.

(11)

uji hipotesis secara statistik berdasarkan hasil seluruh tanggapan responden terhadap pernyataan dalam penelitian.

5.1 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis memberikan sedikit masukan agar dapat diterima , yang antara lain adalah sebagai berikut :

1. Diferensiasi produk yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung sudah baik menurut konsumen, Namun terlebih lagi hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh perusahaan, yaitu dengan terus memproduksi barang dengan bentuk yang lebih beragam dan menghasilkan produk dengan berbagai macam keistimewaan bagi konsumen dan untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.

2. Inovasi produk yang dilakukan oleh donat madu Cihanjuang Bandung terbilang sudah baik, namun terlebih lagi hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh perusahaan, yaitu dengan terus memproduksi barang yang baru dan belum pernah diproduksi sebelumnya oleh perusahaan lain, sehingga konsumen lebih tertarik pada produk baru yang di hasilkan oleh perusahaan. 3. Keunggulan bersaing donat madu terbilang sudah baik dan sebanding para

pesaingnya, namun terlebih lagi hal yang disarankan untuk ditingkatkan oleh perusahaan, yaitu dengan terus memproduksi barang dengan kualitas produk yang maksimal dan lebih bermanfaat bagi konsumen dimasa yang akan datang. 4. Pengaruh antara ketiga variabel sudah memiliki keterkaitan yang kuat dan signifikan, pada saat inilah donat madu Cihanjuang Bandung lebih dapat memaksimalkan diferensiasi produk dan inovasi produk untuk dapat terus bersaing dan menjadi pilihan utama konsumen.

(12)

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Bandung : Alfabeta,

Aris Mardiyono.2012. Determinasi faktor Faktor Loyalitas Pada Swalayan “ADA” Siliwangi Di Semarang. Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang

Aris Mardiyono.(2012). Pengaruh Orientasi Pasar, Pembelajaran Organisasi Terhadap Keunggulan Bersaing Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran. Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang

Armstrong, dan Kotler 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan: Jakarta : PT. Indeks Gramedia

Asep Suryana Natawiria & Riduwan. (2010). Statistika Bisnis. Bandung: Alfabeta

Bagas Prakoso. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi Pembelajaran mempengaruhi Kinerja Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Vol.2 No.1

Barney, J. B. and Arikan. 2010 . The Resourcebased View: Origins and Implications. Strategic Management Journal, 716, 124-188.

Christian Lesander.2013.Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional.Jurnal EMBA Vol.1 No.3

Crawford, C. Merle, and C. Anthony Di Benedetto. 2000. New products Management. McGraw-Hill. USA

Cynthia Vanessa Djodjobo. (2014). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Inovasi Produk, Dan Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja Pemasaran Usaha Nasi Kuning Di Kota Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014, Dewi Sartika Sinaga.(2015). Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Kepuasan

Konsumen (Kasus Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru). JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober 2015

Dian Yudhiartika.2012. Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek. Buletin Studi Ekonomi Vol 17, No.2

Dini Suci Ramadhani. 2014. Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Keunggulan Bersaing ( Studi Kasus Pada Konsumen Damarindo Digital Printing di Padang.

Ernani Hadiati. 2011.Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.

Etta Mamang Sangadji & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian; Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset

(13)

Pos Indonesia Wilayah Vi Jateng Dan Diy). Volume4, Nomor 2, Juli, Tahun 2007

GL. Hery Prasetya.(2009). Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Aliansi Stratejik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia Wilayah VI Jateng dan DIY). Prestasi Vol. 5 No. 1 - Juni 2009 ISSN 1411 – 1497

Ginanjar Suendro. 2010. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Gujarati, Damodar. (2006). Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga.

Heidy Diane Fure.(2014). Diferensiasi Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Manalagi Di Manado. Jurnal EMBA 103 Vol.2 No.3 September 2014.

Hendra Fure.2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga , Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca. Jurnal EMBA Vol.1 No.3

Heri Setiawan. 2012. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Teknologi, dan Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Songket Skala Kecil di Kota Palembang. Jurnal Orasi Bisnis Edisi VIII

Heri Setiawan. 2015.Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Suplemen Kesehatan.Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis Vol 13 Husein Umar, (2004), Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke

6, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Husein, Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ismai Ishak.2005. Pentingnya Kepuasan Konsumen Dan Implementasi Strategi Pemasarannya. Edisi Khusus JSB ON Marketing

Jasa Suatma.2013. Analisis Strategi Inovasi Atribut Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Skuter Matik Merek Honda Vario Di Kota Semarang. Jurnal Stie Semarang, Vol 5, No 2, Edisi Juni 2013

Jasa Suatma.2013.Analisis Strategi Atribut Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Skuter Merek Honda Vario DI Semarang. Jurnal STIE Semarang Vol.5 No.2

Jeofer Pratama Sahetapy. 2013. Diferensiasi Produk . Strategi Merek, Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian.Jurnal EMBA Vol.1 No..3 Kartajaya, Hermawan, 2005. Hermawan Kartajaya On Positioning. Jakarta :

(14)

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Kotler, dan Amstrong, Setyo. 2012, “Pengaruh Iklan Televisi dan Harga Terhadap keputusan Pembelian Sabun Lux”, Jurnal Riset Sains Indonesia.Vol. 3, No. 1.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas,

Jilid 2, dialih bahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.

Lukas, B.A. dan Ferrel, O.C.T. 2000 : The effect of Market Orientation On Product Innovation, Journal of Academy of Marketing Science, 28 (2), 239- 247.

Mamang Sangadji, Etta dan Sopiah, 2010. Metodologi Penelitian, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Manurung, Mandala,(2001), Teori Ekonomi Makro, Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Melysa Elisabeth Pongoh. 2013. Kualtas Pelayanan, Kualitas Produk, Dan Harga Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan.Jurnal EMBA No.1 Vol.4 Narver, J. C., & Slater , S. F. 1990. The Effect of Market Orientation on Business

Profitability, Journal of Marketing. Pp.20 – 35.

Nasution, M. N., 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Ghalia Indonesia, Bogor.

Nur Indriantoro, Bambang Supomo.(2007). Metode Penelitian Bisinis. CV. ALFABETA

Prasetyo Hadi. 2010.Pentingnya Brand Loyality Terhadap Minat Beli Ulang. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta.

Putu Sukarmen. 2013. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keunggulan Bersaing sebagai variabel intervening. JEAM Vol 12 No. 1 download

Raharjo, Novie. 2007. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Yang Berkaitan Dengan Strategi Diferensiasi Terhadap Kinerja Pasar Dalam Memenangkan Keunggulan Bersaing. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia

Retno Dewanti. 2011. Analisis Karakteristik Produk Dan Kebutuhan Variasi Produk Dalam Mempengaruhi Perpindahan Merek. Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovsi Bisnis

(15)

Volume 1 No.1, Malang,

Steven Edbert. 2014. Pengaruh Image, Harga, Iklan, Dan Kualitas Produk Terhadap Pembelian Konsumen. Jurnal EMBA vol.2 No.4

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumasono.2013. Pelatihan Pendamping Penerapan Local Marketing Product. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol,1 No.1

Tania Hanyani.(2013). Pengaruh Kualitas dan Diferensiasi Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 3, 2013 Thariz Baharmal Dejawata.(2014). Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan “Cake in Jar” Cafe Bunchbead Kota Malang) Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.17 No.2 Desember 2014| administrasi bisni .studen tjournal .ub.ac.id

Umi Narimawati. (2010). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media12

Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran.Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Volume 1, Nomor 1

Wibowo kuntjoroadi.2009. Analisis Strategi Bersaing dalam Persaingan Usaha Penerbangan Komersial. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Jan—Apr 2009, hlm. 45-52.

Wibowo Kuntjoroadi.2009. Analisis Strategi Bersaing Dalam Persaingan Usaha Penerbangan Komersil. Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi.

(16)
(17)

UJI NORMALITAS

(18)

REGRESI BERGANDA

(19)

KOEFISIEN DETERMINASI

PENGUJIAN HIPOTESIS SECARA SIMULTAN

PENGUJIAN HIPOTESIS SECARA PARSIAL DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP

KEUNGGULAN BERSAING

(20)

28 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2007:56), menyatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut:

Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.

Menurut Sugiyono (2012:38) menyatakan bahwa : Objek Penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan hal yang mendasari suatu penelitian berdasarkan studi dan kondisi yang sama dari tujuan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data–data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang berjudul : “Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Inovasi Produk Terhadap Keungulan Bersaing Pada Donat Madu Cihanjuang ”.

(21)

1. Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel Independent (variabel X1) dalam penelitian ini adalah diferensiasi produk dan (variabel X2) inovasi produk.

2. Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel dependent (variabel Y) dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing.

Diferensiasi produk dan inovasi produk merupakan faktor penyebab, sedangkan keunggulan bersaing faktor akibat. Objek penelitian ini dilakukan pada donat madu cihanjuang.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan metode penelitian bahwa

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti.

Sebagaimana dikemukakan Sangadji & Sopiah (2010:30) penelitian asosiatif (hubungan) adalah:

(22)

besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian.

Menurut Sugiyono (2010:18) “penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (bebas) dan dependen

(terikat)”.

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis regresi berganda.

3.2.1 Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:288) desain penelitian adalah

“rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan

prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan dan analisis

data”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

(23)

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variable penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data,teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian

XI

Y

X2

(24)

Tabel 3. 1

Digunakan Unit Analisi

Time

Operasional dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas/Independent dan Variabel tergantung/Dependent. Penjelasan variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:38):

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

(25)

diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variable- variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. Maka variable-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas / Independent (Variabel X) yaitu : X1 = Diferensiasi produk

X2 = Inovasi produk

Sugiyono (2008: 39) mendefinisikan tentang variabel bebas, Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

b. Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y) yaitu Keunggulan bersaing.

Sugiyono (2008: 40) mendefinisikan variabel terikat, Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

(26)

Tabel 3. 2

Oprasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

(27)
(28)
(29)
(30)

dalam ini adalah penjelasannya.

3.2.3.1 Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, karena data yang diambil langsung dari objek penelitian dan sudah teruji kebenarannya.

1. Data Primer

Sugiyono (2010:137) menyebutkan bahwa data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini adalah donat madu cihanjuang.

2. Data Sekunder

(31)

melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2012:297) tentang pengertian populasi yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah 375 konsumen dalam satu bulan di donat madu cihanjuang.

2. Sampel

(32)

Menurut sugiono (2009:116) sampel adalah ”bagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut”.

Teknik yang diambil dalam penelitian ini dengan insidental dimana teknik penentu sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner adalah konsumen donat madu cihanjuang. Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n) Husein Umar (2004:78) menentukan sampel digunakan rumus sebagai berikut:

berdasarkan rumusa diatas, amaka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

(33)

n = 78.94, Jadi berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam

penelitian ini ditetapkan menjadi 80 konsumen donat madu Cihanjuang Bandung Dengan menggunakan metode deskriptif, maka minimal tingkat kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus diambil adalah 10% dari jumlah populasi yang diketahui. Jadi dapat diketahui dari perhitungan untuk ukuran sample dengan tingkat kesalahan sebesar 10% adalah sebanyak 78.94 responden dan dibulatkan menjadi 80 responden.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data serta informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut : Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut :

1. Pengamatan (Observation)

Merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan. Observasi dalam penelitian ini akan dilaksanakan di donat madu cihanjuang serta para konsumen yang berbelanja.

2. Kuisioner

(34)

mendapatkan jawaban, tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Peneliti memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang terkait dengan diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah di beri skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.

3. Wawancara (Interview)

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung secara lisan dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan khususnya yang menyangkut pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing Dalam teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya jawab kepada sumber yang dapat memberikan data atau informasi. Informasi itu berupa apa saja yang berkaitan dengan pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. Adapun sumber informasi dalam penelitian ini adalah pemilik donat madu cihanjuang.

4. Dokumentasi

(35)

3.2.4.1 Uji Validitas

Uji validitas ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana alat ukur, dalam ini kuesioner mengukur apa yang hendak di ukur atau sejauh mana alat ukur yang di gunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukan apa yang seharusnya di ukur.

Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel diferensiasi produk (X), inovasi produk (X), dan keungulan bersaing (Y).

Tabel 3. 3

Standar Penelitian Untuk Validitas Validity

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

Poor 0,10

(36)

Menurut Sugiyono (2012:268) validitas adalah Instrument yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pertanyaan dengan skor total. Adapun rumus dari korelasi pearson adalah sebagai berikut:

(Sumber: Umi Narimawati 2010: 42) Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel

r = Koefisien korelasi pearson 3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012:122) definisi reliabilitas adalah sebagai berikut:

rx =

∑ −

∑ − ∑ �

(37)

“derajat konsistensi/keajengan data dalam interval waktu tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas maka reliabilitas dapat dikemukakan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-Brown Correlation) Teknik Belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokan dalam kelompok I dan kelompok II.

b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehungga terdapat skot total untuk kelompok I dan kelompok II.

(38)

Sumber Umi Narimawati (2010:44)

d. Hitung angka realibitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Umi Narimawati (2010:44) Dimana

Г1 = reliabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan

kedua

Keputuasan pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan taraf signifikan 5 % satu sisi adalah :

1. Jika thitung lebih dari atau sama dengan t0,05 dengan taraf signifikan 5 % maka instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan

2. Jika thitung kurang dari t0,05 dengan taraf signifikan 5% satu sisi maka instrument dinyatakan tidak reliabel dan tidak dapat digunakan.

Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Split Half untuk menguji keandalan dari alat ukur. Variabel akan dikatakan reliabel apabila variabel tersebut memiliki nilai Split Half lebih besar dari 0,7.

2 Ґb 1 + Ґb

(39)

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Narimawati umi (2010 :41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.

3.2.5.2 Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Analisis Deskriptif/ kualitatif digunakan untuk menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik.

(40)

Sumber: Narimawati Umi, 2010:45) Keterangan:

a. Skor actual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal

No. % Skor Kriteria

1 20.00% – 36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01% – 52.00% Buruk/Rendah

3 52.01% – 68.00% Cukup Baik/Sedang

4 68.01% – 84.00% Baik/Tinggi

5 84.01% – 100% Sangat Baik/Sangat Tinggi

Sumber : Umi Narimawati (2010:46)

4.2.5.3 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka

Skor Total =

� �

(41)

untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval melalui

“Methode of Successive Interval. Dan selanjutnya dilakukan analisis regresi

korelasi serta determinasi.

1. MSI (Method of Succesive Interval)

Adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut:

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner

b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulaif. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal. d. Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi komulatif dengan

memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval Dimana:

Means of Interval = Rata-Rata Interval Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit = Kepadatan atas bawah Area Under Upper Limit = Daerah di bawah batas Area Under Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah

(42)

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1.

Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk Terhadap keunggulan bersaing. Dalam hal ini adalah konsumen donat madu cihanjuang digunakan analisis regresi Berganda (Multiple Regression).

2. Analisis Regresi Berganda

Menurut Asep Suryana Natawiria dan Riduwan (2010:88) analisis regresi berganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana, kegunaanya yaitu untuk meramalkan nilai variable terikat (Y) apabila variable bebas minimal 2 atau lebih.

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui derajat atau kekuatan pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk untuk mencapai keunggulan bersaing. persamaan liner berganda adalah :

Dimana :

Y = variabel dependen

X1, X2 = variabel independen

Α = konstanta

(43)

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen diferensiasi produk (X1) dan inovasi produk (X2), sedangkan variabel dependen adalah keunggulan bersaing (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya:

Dimana :

Y = variabel dependen

Α = konstanta dari persamaan regresi

β1 = koefisien regresi dari variabel X1

β2 = koefisien regresi dari variabel X2

X1 = diferensiasi produk

X2 = inovasi produk

ε = faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

Untuk memperoleh hasil lebih akurat pada analisis berganda maka dilakukan pengujian asumi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam model regresi linier berganda yang dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Berberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (multiple linier regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti.

(44)

A. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2011:181).

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu :

a. Jika probabilitas >0,06 maka distribusi dari populasi adalah normal.

b. Jika probabilitas <0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

B. Uji Multikolineritas

(45)

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesame variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefesien regresi semakin besra, yang mengakibatkan standar error nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoloniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF). Menurut Gujarati (2003:362), jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas.

C. Uji Heteroskedaastisitas

(46)

3. Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2009:183),pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variable x dan y,dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus:

Dimana : -1 ≤r ≤ +1

r = koefisien korelasi

x = diferensiasi produk, inovasi produk

z = keunggulan bersaing

n = jumlah responden

4. Analisis Koefisien Determinasi

Persentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 = SSreg/SStot .

Kd = x 100 %

� = � ∑ � � − ∑ � ∑�

(47)

Dimana:

d : Koefisien determinasi

r : Koefisien Korelasi

4.2.5.4 Pengujian Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu penulis harus melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka penulis menggunakan uji statistik berupa uji simultan ( Uji F), uji parsial ( Uji T ),dan uji koefisien determinasi majemuk(R2).

1. Pengujian Secara Simultan

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui seberapa besar pengaruhnya.

Pengujian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

A. Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :

(Sugiono,2009:257)

fh =

2 /

(48)

Keterangan :

Fh : Nilai F hitung

R2

: Koefisien korelasi ganda k : Jumlah variabel independen n : Jumlah anggota sampel

B. Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya bandingkan dengan F tabel berdasarkan besarnya  dan df dimana besarnya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k).

C. Ho: β1, β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Diferensiasi Produk Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

Ha :β1, β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Diferensiasi Produk Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

D. Kriteria Uji F

 Jika hitung Fhitung > Ftabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

 Jika hitung Fhitung > Ftabel , maka H0 di terima dan Ha di tolak.

2. Pengujian Secara Parsial

Untuk merancang hipotesis dalam penelitian ini maka dilakukan Uji

Signifikansi Koefisien Korelasi dengan menggunakan rumus t hitung (thitung) hitung

(Sugiono,2009:250)

2 1

2

r n thitung

(49)

Keterangan :

hitung

t = Nilai t

r = Koefisien korelasi Rank Spearman

n = Jumlah anggota sampel

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

a. Ho: β1= 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Diferensiasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing .

Ha:β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh diferensiasi produk terhadap keunggulan bersaing.

b. Ho: β2= 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

Ha:β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

c. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

Jika hitung thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika hitung thitung > ttabel , maka H0 di terima dan Ha di tolak.

(50)

d. Menggambarkan Daerah Penerimaan Hipotesis.

Untuk menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan terhadap sebuah hipotesis dapat digambarkan dengan uji dua pihak daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.

Sumber : Suharismi Arikuntoro (2012:161)

Gambar 3. 2

(51)

59 4.1.1 Sejarah Perusahaan

4.1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Ridwan Iskandar bersama dengan istrinya Fanina Nisfulaily memulai bisnis Donat Madu pada bulan Mei tahun 2010 di Jl. Cihanjuang Nomor 158 A, Kota Cimahi Jawa Barat. Awalnya nama yang dipakai adalah Donat Madu Cihanjuang karena tempat pertama didirikan di Cihanjuang. Tapi, setelah dipatenkan berubah menjadi Donat Madu karena nama tempat tidak bisa dipatenkan. Ide awalnya yaitu mengembangkan bisnis kuliner yang lain. Mereka ingin menciptakan produk premium namun memiliki harga yang terjangkau. Inovasinya dengan menambah unsur lain di adonan donat biasa yaitu madu, bukan madu biasa dan memilih madu bermutu yaitu madu Sumbawa. Butuh waktu satu tahun untuk meracik donat dengan campuran madu.

(52)

kebutuhan peralatan kerja, seperti mesin pembuat adonan, interior gerai, etalase donat dan tempat usaha harus disediakan oleh terwaralaba. Untuk bahan baku donat, sepenuhnya disediakan Ridwan atau pemilik waralaba, untuk kebutuhan produksi satu bulan waralaba membutuhkan Rp 7.500.000. Untuk menjaga kualitas dan cita rasa donat tetap prima, Ridwan mempersiapkan sistem manajemen kontrol untuk seluruh gerai Donat Madu serta merekrut dua karyawan khusus bagian kontrol ini.

Dalam simulasi hitungan balik modal dari Ridwan, gerai waralaba Donat Madu bisa balik modal dalam waktu lima sampai enam bulan. Agar cepat balik modal, investor setidaknya mesti menjual empat paket adonan atau setara dengan 300 potong donat dengan omzet Rp 900.000 per hari atau setara dengan Rp 27.000.000 per bulan. Setiap potong donat dijual seharga Rp 3.500 per potong.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam pengelolaan sebuah perusahaan kiranya perlu adanya penyusunan organisasi yang diselaraskan dengan fungsi fungsi yang ada. Penerapan pola organisasi yang ada sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas, efektifitas,dinamis dan efisiensi kerja dengan memperhatikan fungsi dari organisasi itu sendiri.

(53)

jalur koordinasi yang harus diakui oleh para tenaga kerja serta jalur kerja sama antar bagian dalam perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi di Donat Madu Cihanjuang ini, diharapkan agar tercipta koordinasi yang dapat mengarahkan semua kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(54)
(55)

4.2 Karakteristik Responden

Berikut akan dijelaskan karakteristik responden yaitu konsumen Donat Madu Cihanjuang Bandung ditinjau dari beberapa aspek. Berikut adalah aspek – aspek yang menjadi ukuran dari karakteristik responden dalam penelitian ini 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden yang dijadikan ukuran pertama adalah jenis kelamin. Jenis kelamin dikatakan dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dari seorang konsumen. Berikut adalah gambaran jenis kelamin responden, yaitu konsumen dari Donat Madu Cihanjuang Bandung.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No JenisKelamin F %

1 Pria 27 33,75

2 Wanita 53 66,25

Jumlah 80 100

Sumber: Data diolah 2015

Gambar

Tabel 3. 3
Tabel 3. 4
Gambar 3. 2  Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tipe investigasi yang digunakan adalah kausalitas, yaitu tipe penelitian yang menyatakan adanya keterkaitan antara Strategi Deferensiasi Dan Inovasi Produk Terhadap

dengan produk yang dihasilkan oleh usaha besar, terutama dari segi inovasi produk.. Para pelaku UMKM harus terus melakukan inovasi produk agar dapat

Pengaruh Kreativitas Produk dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Produk Kue Soes Pada Toko Kue Soes Merdeka di.. Jalan Merdeka No

Inovasi produk di Sentra Industri Keramik Kiaracondong berada pada tingkat kurang baik maka para pengusaha harus meningkatkan inovasi produknya dengan meningkatkan

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Inovasi Inkremental dan Inovasi Radikal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing

Windarti (2017) dengan judul “Pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Study kasus pada CV Donat Madu Cihanjuang–Pekanbaru

kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen akan menciptakan rasa puas pada konsumen, kepuasan tersebut mengakibatkan pelanggan akan terus membeli produk