• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Atas Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Departemen Ilmu Administrasi Negara Sebagai Tempat Kuliah (Pada Mahasiswa USU 2013/2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Atas Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Departemen Ilmu Administrasi Negara Sebagai Tempat Kuliah (Pada Mahasiswa USU 2013/2014)"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MEMILIH DEPARTEMEN ILMU

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI TEMPAT KULIAH (PADA MAHASISWA USU 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

DISUSUN OLEH

SYAWAL HAMDANI 100903111

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS IMU SAOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk di perbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : Syawal Hamdani

Nim : 100903111

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Atas Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Departemen Ilmu Administrasi Negara Sebagai Tempat Kuliah(Pada Mahasiswa Usu 2013/2014)

Medan ,11 Juni 2014 Ketua Departemen

Dosen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara

Drs. Robinson Sembiring M.Si Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si

NIP .19600420198031002 NIP.196401081991021001

Dekan

Fisip USU MEDAN,

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Atas Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Departemen Ilmu Administrasi Negara Sebagai Tempat Kuliah(Pada Mahasiswa Usu 2013/2014)”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Ilmu Administrasi Negara FISIP USU dan untuk mendapatkan gelar Sarjana.

Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Atas Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Departemen Ilmu Administrasi Negara Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dengan harapan bahwa hasil penelitian ini akan memberikan gambaran kepada calon mahasiswa sebelum memutuskan untuk memilih salah satu jurusan sebagai tempat mengikuti perkuliahan atau untuk menuntut ilmu sehingga nantinya setelah tamat mendapatkan pekerjaan yang layak. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginnya serta ucapan terima kasih kepada :

1. Orang tua dan kekasihku Karyuni yang telah banyak membantu baik materi maupun doa selama penulis menimba ilmu di Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku dekan FISIP USU.

(4)

4. Bapak Drs. Robinson Sembiring M.Si selaku dosen pembimbing dan yang telah memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Megasari, SE dan Saudari Dian Rahmayani Siregar, SE yang telah banyak membantu selama perkuliahan sampai dengan selesainya skripsi ini.

6. Kepada seluruh bapak/ibu dosen Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU yang telah memberikan ilmu nya selama penulis menjalani perkuliahan.

7. Kepada Seluruh pegawai FISIP USU penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya kepada penulis.

8. Kepada Seluruh adik-adik saya Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Angkatan 2013. yang telah banyak membantu menjawab kuesioner dalam penulisan skripsi ini.

Penulis mengakui tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, penulis juga menerima kritikan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik semasa kuliah sampai dengan penyelesaian skripsi ini, dan penulis tidak dapat menuliskan satu persatu semoga Allah SWT yang akan membalas semuanya dengan kebaikan-kebaikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih atas semua perhatian dan penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 11 Juni 2014 Hormat saya,

(5)

DAFTAR ISI

       

  Halaman

Halaman Persetujuan……….……… i

Kata Pengantar……….. ii

Daftar Isi……… iv

Daftar Tabel……….. vi

Daftar Gambar……….. vii

Abstrak ……….. …….. viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Rumusan Masalah………... 4

1.3 Tujuan Penelitian……….. 4

1.4 Manfaat Penelitian……… 5

1.5 Sistematika Penulisan……… 5

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Penelitian Terdahulu……….….. 7

2.2 Sejarah Perkembangan Administrasi Negara Di Indonesia…….….. 8

2.3 Peranan Departemen Ilmu Administrasi Negara …………..…... 11

2.4 Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.…….…... 12

2.5 Proses pengambilan Keputusan ……….……… 21

2.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ……….. 23

2.7 Defenisi Konsep…….……… 24

2.7 Defenisi Operasional ……… 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian….……….. 27

3.2 Variabel Penelitian...……….... 27

3.3 skala pengukuran variable ………. 27

(6)

3.6 Instrumen Penelitian……….………..……… 30

3.7 Pengujian Hipotesis………..………. 31

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian ….……….. 33

4.2 Sejarah Fisip USU...……….... 33

4.3 Sejarah Departemen Ilmu Administrasi Negara Fisip USU………. 36

4.4 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian……….. 38

4.4.1 Visi ………... 38

4.4.2 Misi ...………... 39

4.4.3 Tujuan ...….……… 40

4.4.4 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya ... 40

4.5 Kepemimpinan……….……….……….. 41

4.6 Sistem Pengelolaan……….………..……….... 41

4.7 Penjaminan Mutu………..………. 43

4.8 Umpan Balik……….………..……… ……… 45

4.9 Keberlanjutan………..……… 46

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Hasil Penelitian ………..………... 53

5.2 Identitas Responden ………..………… 53

5.3 Penentuan Range..……… 54

5.4 Deskripsi Variabel Penelitian mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan mahasiswa dalam memilih departeman………. 55

5.4.1 Pernyataan mengenai Faktor motivasi (X1)………... …. 56

5.4.2 Pernyataan mengenai Faktor persepsi (X2)………... 57

5.4.3 Pernyataan mengenai Faktor sikap (X3)………... 58

(7)

5.5 Deskripsi Variabel Penelitian mengenai Keputusan memilih (Y) 62

5.6 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian……… …… 64

5.5.1 Uji Validitas………..…………. …… 64

5.5.2 Uji Reliabilitas………..……….. 65

5.7 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih departemen administrasi negara………. 66

5.8 Uji Hipotesis………. 68

4.7.1 Koefisien Determinasi (R2)..………..………… 69

4.7.2 Uji Serempak atau simultan (Uji f)..…………..………… 69

4.7.3 Uji Signifikan (Uji t)…………..……….…….. 70

5.9 Pembahsan Hasil Penelitian……… 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………..………... 74

6.2 Saran……..………..………... 75

DAFTAR PUSTAKA………... 76

LAMPIRAN……….. 77

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Ilmu administrasi Negara Tahun 2009-2013... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………...……… 8

Tabel 3.1 Skala Perbandingan ………... 28

Table 2.3 Penelitian Terdahulu……… 23

(8)

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………..……. 53

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Menurut Umur Responden…….... ………. 54

Tabel 5.3 Tanggapan Responden mengenai Faktor motivasi (X1)... 56

Tabel 5.4 Tanggapan Responden mengenai Faktor persepsi (X2)…………...… 57

Tabel 5.5 Tanggapan Responden mengenai Faktor sikap (X3)...……... 59

Tabel 5.6 Tanggapan Responden mengenai Faktor minat (X4)…… 61

Tabel 5.7 Tanggapan Responden mengenai Faktor keputusan memilih (Y)……….. 62

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Validitas atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi mahasiswa atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen ilmu administrasi negara ...…………... 64

Tabel 5.9 Uji Reliabilitas dari setiap Instrumen Penelitian……… 66

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Regresi... 67

Tabel 5.11 Koefisien Determinasi (R2)……… 69

Tabel 5.12 Uji Serempak (Uji F)...……… 69

Tabel 5.13 Uji Signifikan (Uji t)……… 71

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan... 21

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Teoritis.. ... ... 23

Gambar 2.3 Kerangka Pikir...………... 26

Gambar 4.1 struktur organisasi ... ... 41

(9)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MEMILIH DEPARTEMEN ILMU

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI TEMPAT KULIAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh motivasi, persepsi, sikap dan minat baik secara parsial maupun simultan terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi negara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan program SPSS Versi 16. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui survey dengan menyebarkan kuesioner yang dikirim ke 70 responden. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesa secara parsial maupun simultan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi <0.05. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa motivasi, persepsi,sikap dan minat tidak berpengaruh terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi Negara. sedangkan Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa motivasi, persepsi,sikap, dan minat berpengaruh terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi negara dengan pengaruh sebesar 22,5%.

Kata kunci : motivasi, persepsi, sikap dan minat, departemen administrasi negara

The purpose of this study was to investigate the influence of motivation, perception, attitudes and interests either partially or simultaneously to the selection of public administration department. The analytical method that is used in this thesis is multiple linear regression analysis with SPSS Version 16. The data in this study is primary data obtained through the survey by distributing questionnaires sent to 70 respondents. In the present study tested the validity, reliability testing and classical assumption. Hypothesis testing is then performed partially or simultaneously by using probabilities, significance > 0.05. Partial test results indicate that the motivation, perception, attitudes and interests have no effect on the selection of public administration department. while simultaneously test results showed that the motivations, perceptions, attitudes, and interests effect on the selection of public administration department with the effect of 22.5%

Keyword : Influence ofmotivation, perception, attitudes and interests, public administration department

(10)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MEMILIH DEPARTEMEN ILMU

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI TEMPAT KULIAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh motivasi, persepsi, sikap dan minat baik secara parsial maupun simultan terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi negara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan program SPSS Versi 16. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui survey dengan menyebarkan kuesioner yang dikirim ke 70 responden. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesa secara parsial maupun simultan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi <0.05. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa motivasi, persepsi,sikap dan minat tidak berpengaruh terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi Negara. sedangkan Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa motivasi, persepsi,sikap, dan minat berpengaruh terhadap pemilihan departemen ilmu administrasi negara dengan pengaruh sebesar 22,5%.

Kata kunci : motivasi, persepsi, sikap dan minat, departemen administrasi negara

The purpose of this study was to investigate the influence of motivation, perception, attitudes and interests either partially or simultaneously to the selection of public administration department. The analytical method that is used in this thesis is multiple linear regression analysis with SPSS Version 16. The data in this study is primary data obtained through the survey by distributing questionnaires sent to 70 respondents. In the present study tested the validity, reliability testing and classical assumption. Hypothesis testing is then performed partially or simultaneously by using probabilities, significance > 0.05. Partial test results indicate that the motivation, perception, attitudes and interests have no effect on the selection of public administration department. while simultaneously test results showed that the motivations, perceptions, attitudes, and interests effect on the selection of public administration department with the effect of 22.5%

Keyword : Influence ofmotivation, perception, attitudes and interests, public administration department

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Peran pendidikan sangat penting bagi setiap masyarakat yang mau meningkatkan kemampuannya mengikuti persaingan yang kompetitif dalam krisis multidimensi.

Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas, memiliki kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat.1

Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003, pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dengan pendidikan maka kualitas manusia diubah ke arah yang lebih baik dan menjadikannya sumber daya yang berguna bagi dirinya, orang banyak maupun bangsa.

Pendidikan Tinggi merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah

      

1 

(12)

yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi .2

Dalam proses memilih departemen di sebuah perguruan tinggi, konsumen membeli sebuah produk berupa jasa, meskipun terdapat unsur-unsur emosional yang berperan akan tetapi rasionalitas yang obyektif lebih banyak berpengaruh. Hal ini dikarenakan memilih departemen mengandung konsekuensi jangka panjang dan pengorbanan yang cukup besar mulai dari dana, waktu, dan kesiapan mental dari calon mahasiswa, dimana salah dalam memilih departemen cenderung memberikan efek negatif di masa depan,salah satunya ialah menjadi pengangguran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pengangguran terbuka dengan predikat sarjana masih menjadi masalah utama, dikarenakan jumlahnyadiperkirakan sebesar 14% dari jumlah pengangguran terbuka yang ada. Hal ini salah satunya disebabkan materi kuliah yang berupa teori lebih dominan, sehingga terciptalah sarjana teori bukan sarjana terapan yang memang dibutuhkan di lapangan kerja yang ada. Pengangguran diakibatkan para sarjana tidak memiliki atau tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, yang kemudian membuat para lulusan perguruan tinggi kesulitan dalam mencari lowongan kerja yang sesuai. Faktor lain yang menyebabkan pengangguran ialah tingkat kejenuhandunia kerja terhadap beberapa jurusan, seperti pemetaan Kemendiknas. (http://www.republika.co.id/berita /pendidikan/berita/11/02/15/164135-30-persen-pengangguran-terdidik-tak-penuhi-kualifikasi)

Departemen yang ditawarkan oleh sebuah lembaga pendidikan tinggi merupakan senjata utama untuk mendapatkan mahasiswa dan menjaga kelangsungan hidup sebuah lembaga pendidikan tinggi. Walaupun, beberapa mahasiswa tidak terlalu memperhatikan program studi,akan tetapi lebih dikarenakan image lembaga pendidikan itu sendiri, akan tetapi menurut pengamatan saya departemen tetap menjadi pertimbangan utama calon       

2

(13)

mahasiswa dalam memasuki sebuah lembaga pendidikan tinggi. Departemen ini kemudian diperkuat dengan beberapa komponen lainnya, diantaranya status akreditasi, biaya masuk dan biaya perkuliahan, jenjang karir setelah menempuh studi, sarana dan prasarana, lokasi, dosen, pelayanan bagian pendaftaran, dan juga citra lembaga pendidikan tersebut.

Pertumbuhan jumlah mahasiswa departemen ilmu administrasi Negara sangat pesat dari tahun ketahun sehingga ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih departemen ilmu administrasi Negara fisip USU. hal ini dapat kita lihat dari tabel berikut.

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Ilmu administrasi Negara Tahun 2009, 2010,2011,2012dan 2013

No Tahun Jumlah Mahasiswa

1 2009 89

2 2010 115

3 2012 128

4 2013 144

5 2014 198

Pada dasarnya Faktor–faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih departemen ilmu administrasi Negara sebagai tempat kuliah diantaranya: faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi serta faktor psikologis. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan departemen adalah faktor keluarga, individual, pekerjaan, situasi ekonomi, motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap serta minat. 3

      

3

(14)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen ilmu administrasi negara sebagai tempat kuliah dan diharapkan melalui penelitian tersebut, dapat diketahui kebutuhan dan keinginan mahasiswa akan Perguruan Tinggi Khususnya jurusan ilmu administrasi negara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka rumusan masalah yang menjadi dasar bagi penulisan ilmiah ini adalah :

1. Apakah aspek motivasi mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi negara sebagai tempat kuliah

2. Apakah aspek persepsi mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi negara sebagai tempat kuliah

3. Apakah aspek sikap mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi negara sebagai tempat kuliah

4. Apakah aspek Minat mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi negara sebagai tempat kuliah

5. Apakah aspek motivasi, aspek persepsi, aspek sikap dan aspek minat secara simultan mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi sebagai tempat kuliah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :

(15)

2. Menganalisis pengaruh aspek motivasi, aspek persepsi, aspek sikap dan aspek minat secara parsial mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi sebagai tempat kuliah di Perguruan Tinggi

3. Menganalisis variabel yang paling dominan yang mempengaruhi atas pengambilan keputusan dalam memilih departemen Ilmu administrasi negara.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Perguruan Tinggi, sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi Perguruan Tinggi untuk mengembangkan kualitasnya sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan mahasiswa khususnya jurusan ilmu administrasi negara.

2. Peneliti, membandingkan teori–teori yang telah didapatkan selama perkuliahan melalui penelitian yang dilakukan, serta mengembangkan kemampuan berpikir analisis dan kritis terhadap masalah yang ada.

3. Calon Mahasiswa, memberikan gambaran kepada calon mahasiswa sebelum memutuskan untuk memilih salah satu jurusan sebagai tempat mengikuti perkuliahan atau untuk menuntut ilmu.

4. Kegunaan Operasional, diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi peneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan departemen sebagai tempat kuliah di Perguruan Tinggi. Karena mendapatkan pekerjaan yang layak merupakan salah satu tujuan belajar di Perguruan Tinggi.

1.5 Sistematika Penulisan

(16)

Bab 1, pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, masalah pokok, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2, Telaah pustaka yang membahas Prosedur Peningkatan Mutu, Sasaran Program Studi Administrasi Negara, Sejarah Perkembangan Administrasi Negara Di Indonesia, Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen, Proses pengambilan Keputusan, Kerangka pemikiran, Hipotesis,defenisi operasional. Bab 3, metode penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,

variabel penelitian,skala pengukuran penelitian, Teknik Pengumpulan data, populasi dan sampel, instrumen penelitian..

Bab 4, hasil analisis dan pembahasan yang terdiri dari karaktersitik responden,Penentuan range, deskripsi variabel penelitian, hasil pengujian instrumen penelitian, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih departemen ilmu administrasi negara dan uji hipotesis serta pembahasan hasil penelitian.

(17)

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Mardiah (2001) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Menentukan Pilihan Mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan Program Pasca Sarjana Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya”, menetapkan sampel sebanyak 200 responden dengan cara Stratified Random Sampling dari populasi sebanyak 752 mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat 46 faktor yang dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari penelitian ini diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan mahasiswa dalam menempuh pendidikan yaitu : faktor proses, faktor personal, faktor physical evidence, faktor referensi, faktor motivasi, faktor aktivitas mahasiswa, faktor lokasi, faktor biaya, faktor status sosial, faktor alumni.

Novita Harahap (2004) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan Pada Politeknik LP3I Medan”. Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlah mahasiswa Politeknik LP3I Medan sebanyak 397 orang dan sampelnya sebanyak 195 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Model analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa proses, biaya, latar belakang, social, ekonomi, motivasi dan promosi mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam menempuh pendidikan di politeknik LP3I Medan.

   Asnawi (1993) dengan judul penelitian “Prilaku Calon Mahasiswa Dalam

(18)

survey. Metode Analisisnya adalah Chi Square. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta dipengaruhi motivasi dan persepsi. Pada Tabel 2.1 dibawah ini dapat dilihat persamaan dan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Variabel Terikat Variabel Bebas Tehnik Pengumpulan

data

analisis

1 Mardiah Pilihan Mahasiswa dalam menempuh pendidikan Program Pasca Sarjana di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya

Proses, Personal, Physical evidence, Referensi, Motivasi, aktivitas mahasiswa, lokasi, Biaya,Status sosial, Alumni.

Stratified Random Sampling

Analisis Faktor

2 Novita Harahap

Keputusan Mahasiswa Menempuh Pendidikan pada LP3I Medan

Motivasi, Biaya, Sosial Ekonomi, Lokasi, Referensi, Promosi, Alumni

Assosiatif Regresi Linier

Berganda

3 Asnawi Keputusan Memasuki Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta

Motivasi dan Persepsi

Survey Chi Square

2.2 Sejarah Perkembangan Administrasi Negara Di Indonesia

(19)

pemerintahan. Sistem penataan tersebut pada saat sekarang ini dikenal dengan sebutan administrasi negara.4

Administrasi negara modern yang dikenal sekarang ini merupakan produk dari suatu masyarakat feodal, bangsawan, dan kaum ningrat kerajaan berusaha untuk mengokohkan sistem pemerintahnya. Dengan semakin tumbuhnya perkembangan masyarakat, sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki menimbulkan suatu kebutuhan untuk mendapatkan administrator yang cakap, penuh dedikasi, stabil, dan integritas. Administrator ini pada giliranya nanti akan menjadi tenaga spesialis pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka dalam tataran pemerintahan nasional. Kebutuhan akan suatu sistem mulai dirasakan, yakni suatu sistem untuk menata sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban pemerintahan.5

Menurut Dewi (2011), menyatakan bahwa asal usul administrasi perjalanan dalam tumbuh kembangnya di indonesia:

1. Tahun 1954: Edward H. Lithfield dan Allan C. Ramkin (Amerika Serikat) meneliti konsep administrasi kepegawaian di indonesia dengan mengadakan kegiatan pelatihan (training Administration on Indonesian).

2. Tahun 1957: akhirnya pemerintah memberikan momentum pendirian lembaga Administrasi Negara ( LAN) di jakarta.

3. Tahun 1959: Lyton K. Caldwell dan Howard Ltimn (Amerika Serikat) datang ke Indonesia memberikan motivasi pemerintah untuk mengembangkan ilmu administrasi dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

      

4 

Dewi, Irra Chrisyanti. 2011. “Pengantar Ilmu Administrasi”. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya  

5 

(20)

4. Sejalan dengan proses pengembangan LAN indonesia mengizinkan berdirinya fakultas-fakultas ilmu administrasi di perguruan tinggi negeri dan swasta. Pokok bahasan yang di kaji dalam fakultas ilmu administrasi, membahas tentang :

a. Filsafat administrasi

Membahas hakikat administrasi melalui pandangan dasar, prinsip-prinsip, dan norma-norma dalam kedudukannya di lingkungan masyarakat, hubungannya dengan unsur pendukung administrasi, secara sistematis dan lebih mendalam. b. Teori administrasi

Membahas secara ilmiah bagaimana administrasi mempengaruhi kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat tanpa memberikan komentar atau pandapat. Fungsi dari teori administrasi adalah:

1) Pentujuk untuk mengambil keputusan/tindakan.

2) Pentujuk menghimpun data/keterangan yang diperlukan 3) Pentujuk memperoleh pengetahuan yang baru

4) Alat menjelaskan karakteristik administrasi. c. Praktik administrasi

Membahas administrasi sebagai seni dalam penerapan sehari-hari dengan berbagai teknik/metode.

d. Teknologi administrasi

membahas penerapan administrasi yang memanfaatkan penggunaan mesin sebagai teknologi modern seperti komputer, PDA, telepon, faximile, dan lain-lain.

(21)

dengan kata-kata yang singkat tentang apa yang dimaksud dengan administrasi, khususnya administrasi negara. Oleh karena itu setiap usaha menyusun definisi yang ringkas selalu gagal karna administrasi negara memang memiliki aneka wajah. Dari cara pendekatanya .6

Dengan ini administrasi di Indonesia sudah mulai berkembang, baik dalam pembelajaran yang menyakut filsafat, teori, praktik, dan teknologi seperti di perguruan tinggi yang ada di Fisip USU, dengan kata lain pemerintah sudah memiliki tenaga spesialis pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka ragam dalam tataran pemerintahan nasional untuk masalah-masalah menyangkut administrasi.

2.3 Peranan Departemen Ilmu Administrasi Negara

Departemen Ilmu Administrasi Negara memusatkan perhatian pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dalam menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan dunia kerja, baik pada skala lokal, nasional, regional maupun global. Kebutuhan akan pembinaan administrasi negara itu disatu fihak telah menimbulkan kebutuhan akan diselenggarakannya pendidikan yang baik bagi calon administrasi negara dan dilain fihak melalui penelitian dan pemikiran kebutuhan akan adanya pengetahuan yang teratur sistimatis atau ilmu yang dapat diajarkan kepada calon administrasi negara itu. Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara membantu untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya, di samping memberikan ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan segala energi sosial dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat menekankan prinsip persaingan bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara       

6

(22)

adalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara adalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global. Penjelasan diatas menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih departemen Ilmu Administrasi Negara agar nanti ke depannya bisa memelihara stabilitas Negara dan mengatasi persaingan global.

2.4 Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pola perilaku konsumen dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitas yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menggunakan dan menghabiskan barang-barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakannya, atau desebut juga pola konsumsi, dipengaruhi oleh beberapa faktor:

A. Menurut Kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen.7

1. Faktor – faktor budaya

Faktor–faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen.

a. Budaya (culture)

Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan susunan nilai – nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang       

7

(23)

dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Menemukan produk baru yang diinginkan konsumen dapat dilakukan dengan berusaha selalu mencoba menemukan pergeseran budaya.

b. Sub kebudayaan

Sikap kebudayaan mengandung sub kebudayaan (subculture) yang lebih kecil, atau kelompok orang – orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok, ras, dan derah geografis. Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar penting, dan orang pemasaran seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

c. Kelas sosial (social culture)

Hampir setiap masyarakat memilki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas– kelas sosial (social classes) adalah bagian–bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota–anggotanya mempunyai nilai–nilai, kepentingan, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya pendapatan, tetapi ditentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesejahteraan, dan variabel lainnya. Dalam beberapa sistem sosial, anggota–anggota dan kelas–kelas yang berbeda menggunakan aturan– aturan tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial masyarakat. Orang–orang dalam kelas sosial cenderung menunjukkan perilaku membeli yang serupa.

Dari hal-hal yang di atas dapat di definisikan bahwa faktor budaya sering terjadi di karnakan oleh individual dan sikap nilai-nilai dasar kehidupan, maka sering kali prilaku seseorang cendrung pada keinginan, satu kelompok, dan status tinggi. Ini lah yang menjiwai seseorang dalam memilih departemen administrasi negara.

(24)

a. Kelompok acuan

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok secara langsung mempengaruhi dan dimilki seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership groups). Beberapa di antaranya adalah kelompok primer yang memiliki interaksi reguler tetapi informal – seperti keluarga, teman – teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa di antaranya adalah kelompok sekunder, yang lebih formal dan memiliki lebih sedikit interaksi reguler. Kelompok sekunder ini mencakup organisasi – organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional, dan serikat buruh.

Kelompok acuan (reference group) berfungsi sebagai titik banding / referensi langsung (tatap muka) atau tidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok acuan mengarahkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri orang tersebut, dan memberikan dorongan untuk menyesuaikan diri sehingga akan mempengaruhi pilihan produk dan merek orang itu. b. Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.

c. Peran dan status

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasinya. Peran (role) seseorang meliputi kegiatan– kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang–orang yang ada di sekitar individu tersebut.

Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali memilih produk yang menunjukkan status individu tersebut dalam masyarakat.

(25)

Sebagian pakar menganggap bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk yang tergolong kekerasan seperti kasus kerusuhan Heydel yang dikemukakan dalam awal bab ini selalu berawal dari perilaku individual.perilaku kekerasan yang dapat dilakukan oleh individu menurut kelompok pakar ini adalah agresivitas yang dilakukan oleh individu secara sendirian, baik secara spontan (tidak sengaja) maupun direncanakan, dan perilaku kekerasan yang dilakukan bersama orang lain.

Jika kita amati urutan peristiwa Heydel di atas, sangat boleh jadi kasus ini berawal dari faktor perilaku individual, seperti minum minuman keras, menusuk suporter pihak lawan, melawan polisi, dan mengejek suporter lawan serta saling melempari suporter lawan (oleh sekelompok kecil orang). (Sarwono, 2005: 208). Dalam faktor sosial sering kali mengacu pada pilihan yang berkaitan dengan orang

lain jarang sekali memilih keputusan yang mendasari keinginan diri sendiri karna hanya melihat apa yang orang katakan dan hanya faktor individual saja yang memilih berdasarkan atas diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Itu lah dasar seseorang memilih jurusan administrasi negara karna faktor sosial.

3. Faktor–faktor pribadi

a. Umur dan tahap siklus hidup

Seseorang mengubah barang dan jasa yang dibeli selama hidup orang tersebut. Selera terhadap makanan, pakaian, meubel, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga tahap–tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.

b. Pekerjaan

(26)

rata lebih tinggi pada barang dan jasa yang dihasilkan. Bahkan dapat berspesialisasi menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan satu kelompok pekerjaan tertentu.

c. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produknya. Pemasar mengamati tren pendapatan, tabungan pribadi, dan tingkat bunga. Jika indikator–indikator ekonomi menunjukkan datangnya resesi, orang pemasaran dapat mengambil langkah–langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan kembali harga produk dengan cepat. d. Gaya hidup

Orang–orang yang berasal dari dari sub kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan dapat memiliki gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang. Pemahaman kekuatan – kekuatan ini dengan mengukur dimensi–dimensi AIO utama kosnumen – activities (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest (makanan, mode, keluarga, rekreasi), dan opinions (mengenai diri suatu individu, masalah–masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola perilaku seseorang dan interaksinya di dunia.

e. Kepribadian dan konsep diri

(27)

4. Faktor – Faktor Psikologis

a. Motivasi

Seseorang mempunyai kebutuhan pada suatu saat. Ada kebutuhan biologis, yang muncul dari keadaan yang memaksa seprti rasa lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Kebutuhan lainnya bersifat psikologis, muncul dari kebutuhan untuk diakui, dihargai, ataupun rasa memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak akan cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut untuk bertindak pada suatu waktu tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila dirangsang sampai suatu tingkat intensitas yang mencukupi. Sebuah motif atau dorongan adalah kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan.

Adapun pengertian Yang lain tentang motivasi Adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana cara seseorang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi tertentu. Dua orang dengan motivasi yang sama dan dalam situasi yang sama mungkin mengambil tindakan yang jauh berbeda karena dua orang tersebut memandang situasi secara berdeda. Adanya perbedaan pandangan dari orang–orang untuk suatu situasi yang sama, dikarenakan semua orang belajar melalui arus informasi yang melewati lima alat indera : pelihat, pendengar, pencium, peraba, dan pengecap. Namun, masing–masing individu menerima, mengatur, dan menginterpretasikan informasi sensor syaraf ini dengan cara sendiri–sendiri.

Persepsi (perception) adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan mengintepretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

(28)

Dengan melakukan dan lewat pembelajaran, orang – orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Pada gilirannya, kedua hal ini mempengaruhi perilaku membeli orang - orang. Suatu keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Orang pemasaran tertarik pada keyakinan yang dirumuskan seseorang mengenai barang dan jasa tertentu, karena keyakinan ini menyusun citra produk yang mempengaruhi perilaku membeli.

Orang–orang memiliki sikap terhadap agama, politik, pakaian, musik, makanan dan hampir setiap hal lainnya. Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah obyek atau gagasan. Sikap menempatkan seseorang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai suka atau tidak sukanya akan sesuatu, mendekati atau menjauhi sesuatu.

Sikap sulit diubah. Sikap seseorang mengikuti suatu pola, dan untuk mengubah satu sikap saja mungkin memerlukan penyesuaian yang akan menyulitkan dengan sikap lainnya.8

d. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitasi tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

B. Menurut Prasetijo dan Ihalauw, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada 2, yakni: Faktor Internal dan Faktor Eksternal.9

a. Faktor internal       

8

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principle Marketing, Edisi 8, Jilid 1, Erlangga2004:196  

9 

(29)

1. Kebutuhan dan motivasi

Kebutuhan merupakan esensi dari konsep pemasaran modern. Menurut Maslow dalam Prasetijo dan Ihalauw mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang beringkat-tingkat dimana kebutuhan fisik (makan, minum, dan sebagainya) terlebih dahulu dari kebutuhan lainnya. Sedangkan motifasi merupakan keadaan aktif didalam seseorang yang mengarahkannya kepada perilaku pencapaian tujuan.

2. Keperibadian

Keperibadian adalah esensi yang mencerminkan perbedaan individu. Suatu ciri keperibadian tidak bisa dimiliki bersama-sama oleh semua konsumen.

3. Psikografik

Psikografik atau analisis gaya hidup merupakan suatu bentuk riset konsumen yang memberikan profil yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang aspek-aspek keperibadian yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya, atau bisa diartikan sebagai kajian apa yang membentuk seorang konsumen secara psikologis.

4. Persepsi

Menurut Solomon dalam Prasetijo dan Ihalauw persepsi merupakan proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan kemudian diinterpretasikan. Sensasi datang dan diterima oleh manusia melalui panca indra. Umumnya persepsi seseorang akan berbeda dari yang lainnya.

5. Pembelajaran

(30)

6. Sikap

Sikap merupakan predisposisi yang dipelajari dalam merespons secara konsisten suatu obyek dalam bentuk suka atau tidak suka. Sikap masih merupakan bagian dari prilaku yang belum terwujud.

b. Faktor eksternal 1. Keluarga

Keluarga sering juga disebut unit terkecil dalam suatu masyarakat atau unit rumah tangga. Sebenarnya, unit rumah tangga belum tentu merupakan keluarga dalam arti ada hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi.

2. Kelas sosial

Kenyataan akan adanya kelas sosial merupakan suatu yang seringkali tidak membuat orang merasa nyaman. Hal ini disebabkan oleh adanya penggolongan kelas atas dan kelas bawah.

3. Budaya

Budaya merupakan pengaruh eksternal yang cukup penting terhadap perilaku konsumen. Budaya meliputi pengamatan yang menyeluruh terhadap sifat-sifat masyarakat secara utuh termasuk bahasa, pengetahuan, hukum, agama, kebiasaan makan, kesenian, produk, atau hal-hal lain yang menunjukan sesuatu yang khas tentang masyarakat yang bersangkutan.

4. Kelompok acuan

(31)

Komunikasi pemasaran berusaha untuk mentransmisikan pesan pemasaran dari produsen kepada konsumen sasarannya dengan menggunakan bentuk signal yang dikirim melalui media yang memiliki akses ke konsumen sasaran itu. Komunikasi pemasaran ini selalu diusahakan secara efektif sampai diterima konsumen, sehingga dapat mempengaruhi perilakunya.

2.5 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Shett, Mittal dan Newman (1999), Peter dan Olson (1999), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan memilih, dan perilaku sesudah memilih. Model ini menekankan bahwa proses pengambilan keputusan bermula sebelum memilih dan berakibat jauh setelah memilih.10

Gambar 2.1

Proses Pengambilan Keputusan

Sumber : Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (2008)

Penjelasan dalam kaitan memilih departemen

1. Pengenalan Masalah

Proses dimulai saat mahasiswa menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Mahasiswa merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal.

2. Pencarian Informasi       

10 

Bilson Simamora, 2008, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Perilaku sesudah memilih Keputusan

(32)

Seorang mahasiswa yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan mahasiswa kuat dan departemen itu berada di dekatnya, mungkin mahasiswa akan langsung memilihnya. Jika tidak, kebutuhan mahasiswa ini hanya akan menjadi ingatan saja.

3. Evaluasi Alternatif

mahasiswa memproses informasi tentang pilihan departemen untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa mahasiswa mempunyai kebutuhan. mahasiswa akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut departemen. Mahasiswa akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut departemen sesuai dengan kepentingannya.

4. Keputusan Pemilihan

Pada tahap evaluasi, mahasiswa menyusun departemen-departemen dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pemilihan. Biasanya ia akan memilih departemen yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.

5. Perilaku Sesudah Memilih

Sesudah memilih terhadap suatu departemen, mahasiswa akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

a. Kepuasan sesudah memilih

(33)

b. Tindakan sesudah memilih

Departemen harus memperhatikan kepuasan mahasiswa. Jika Mahasiswa merasa puas ia akan memperlihatkan kemungkinan menyuruh kerabatnya untuk memilih lagi departemen tersebut. Sedangkan mahasiswa yang tidak puas akan melakukan hal yang sebaliknya, bahkan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang lain di sekitarnya, yang membuat mahasiswa lain tidak menyukai departemen tersebut.

2.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 2.6.1 Kerangka Pemikiran

Salah satu dari sekian faktor itu yang sangat menarik dalam mempengaruhi keputusan untuk memilih departemen ilmu administrasi Negara adalah dari faktor-faktor psikologis yaitu faktor motivasi, persepsi, sikap dan minat.

Berdasarkan uraian yang ada di atas maka disusun skema dari kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:

PSIKOLOGIS

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Teoritis Motivasi (X1)

Persepsi (X2)

Sikap (X3)

Minat (X4)

Keputusan Mahasiswa Memilih

(34)

2.6.2 Hipotesis

Sesuai dengan variabel – variabel yang akan diteliti maka hipotesis yang akan

diajukan dalan penelitian ini adalah:

1 Diduga secara serentak bahwa faktor-faktor keputusan mahasiswa yang terdiri dari

motivasi, persepsi, sikap, dan minat berpengaruh signifikan terhadap pemilihan

departemen ilmu administrasi Negara.

2. Diduga secara individu bahwa faktor-faktor keputusan mahasiswa yang terdiri dari

motivasi, persepsi, sikap, dan minat tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan

departemen ilmu administrasi Negara

2.7 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun konsep merupakan istilah dari definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak, kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti.11

1. Motivasi

Menurut hamza B. Uno, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang untuk mengadakan perubahan tingkah laku.

2. Persepsi

Menurut Kotler menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.

3. Sikap

       11

(35)

Menurut Sutisna sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek atau kelompok obyek baik disenangi atau tidak disenangi secara konsisten.

4. Minat

Defenisi minat menurut slameto yaitu minat adalah keinginan karena adanya pengetahuandan informasi yang memadai, adanya rasa senang dan keterkaitan, adanya perhatian yang lebih besar, serta adanya kemauan dan hasrat.

5. Keputusan memilih

Menurut Schiffman dan kanuk keputusan memilih adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Karena jika konsumen tidak memiliki pillihan alternatif, maka hal tersebut bukanlah situasi konsumen melakukan keputusan.

2.8 Definisi Operasional

Menurut singarimbun defenisi operasional adalah unsur-unsur yang memberi tahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga denga pengukuran tersebut dapat diketahui indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut.12

Berikut ini akan di uraikann variabel yang diteliti beserta indikaor-indikator yang di pakai sebagi alat pengukurnya.

1. Motivasi sebagai faktor X1, indikatornya sebagai berikut : - internal yaitu :

1. keinginan 2. harapan masa depan - eksternal yaitu :

1. keluarga

2. teman

(36)

2. Persepsi sebagai faktor X2, indikatornya sebagai berikut :

- Mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap departemen Administrasi Negara - Memahami studi ilmu administrasi negara

- Mempunyai wawasan yang luas

3. Sikap sebagai faktor X3, indikatornya sebagai berikut :

- Sikap mahasiswa atas sarana dan fasilitas yang di sediakan departemen - Sikap mahasiswa atas standar pengajaran yang dimiliki departemen - Sikap mahasiswa atas harga/biaya kuliah yang ditawarkan departemen 4. Minat sebagai faktor X4, indikatornya sebagai berikut :

- Adanya pengetahuan dan informasi - Adanya perasaan senang dan tertarik - Adanya perhatian yang lebih besar - Adanya kemauan dan hasrat

5. Motivasi sebagai faktor Y, indikatornya sebagai berikut : - Pengenalan masalah

- Pencarian informasi - Evaluasi alternative - Pemilihan

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey untuk mendapatkan data primer. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner secara langsung kepada responden yang bersangkutan, serta memberikan penjelasan secara singkat sebelum responden menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Responden yang diminta kesediaan untuk mengisi kuesioner adalah mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik departemen ilmu adaministrasi negara pada Universitas Sumatera Utara.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dependen (Y) : - Keputusan Mahasiswa Memilih Departrmen Ilmu Administrasi Negara

Variabel independent (X) : - Motivasi - Persepsi - Sikap - Minat

3.3 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skalaLikert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi range skor dalam skala Likert. Menurut Sugiyono, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

(38)

No KETERANGAN Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tabel 3.1 Skala Perbandingan

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini, tidak semua populasi obyek yang diteliti. Penentuan populasi secara area probability sampling dengan mempertimbangkan kemungkinan tingkat respon yang akan diperoleh, mengingat kegiatan belajar mengajar dan singkatnya waktu penelitian. Jadi populasi dan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa departemen ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik pada Universitas Sumatera Utara angkatan 2013/2014 .

Dalam penelitian ini jumlah populasi dapat diketahui secara pasti sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh (Umar, 2003:141) yaitu dengan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui.13 Sehingga menggunakan rumus :

n : N . 1 + N (e)2 Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

      

13 

Husein, Umar. 2003. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Cetakan Kedua. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

(39)

e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir semisal sebesar 10%.

jumlah Mahasiswa departemen ilmu administrasi negara pada tahun 2013/2014 fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas sumatera utara adalah sebanyak ± 200 mahasiswa. Dengan menggunakan rumus Slovin, maka jumlah sampel yang perlu diambil dengan menggunakan purposive sampling adalah :

n : N . 1 + N (e2)

= 200

1 + 200 ( 0,1 )²

= 200 3

= 66.6666667

n = 66.6666667 dibulatkan menjadi 70

Jadi, sampel untuk kuesioner digolongkan representatif mewakili populasi ±200 orang mahasiswa departemen ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik pada Universitas Sumatera Utara 2013/2014 adalah 70 kuesioner.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

(1) Data primer, merupakan data yang dikumpulkan atau berhubungan langsung dengan penelitian yang sedang dilakukan;

(2) Data sekunder, merupakan data yang dijadikan sebagai pendukung data primer. Data ini diperoleh melalui literatur yang dimaksudkan untuk memperoleh landasan teoritis.

(40)

(1) Penelitian Lapangan(Field Research), adalah peninjauan langsung pada auditor independen yang dijadikan sampel untuk memperoleh data primer. Data primer ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, yaitu memperoleh data dengan menggunakan daftar pernyataan mengenai motivasi, persepsi, sikap dan minat departemen ilmu administrasi negara;

(2) Penelitian Kepustakaan (Library Research), penggunaan studi kepustakaan adalah untuk memperoleh data sekunder yang berguna sebagai pedoman teoritis pada saat penelitian lapangan, dan untuk mendukung serta menganalisis data. Data ini diperoleh dari buku-buku wajib (text book), jurnal ilmiah dan buku-buku-buku-buku pelengkap (references).

3. 6 Instrumen Penelitian

Adapun metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

3.6.1 Metode analisis regresi berganda

Metode analisis regresi berganda yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dimana dalam penelitian ini menguji ada tidaknya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih departemen ilmu administrasi negara dengan menggunakan rumus Sugiono, (2005:261) :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e ……..(1) Di mana :

Y = Variabel Dependen (Keputusan memilih) X1 = Variabel Independen (motivasi)

X2 = Variabel Independen (persepsi) X3 = Variabel Independen (sikap) X4 = Variabel Independen (minat)

(41)

b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi e = Standar error

3.6.2 Uji validitas

Uji validitas dapat digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur. Dapat pula menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut valid dalam mengukur variable yang diukur. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.14

Sedangkan untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:

- Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid. - Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

3.6.3 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keandalan butir instrument penelitian, pengujian reliabilitas terhadap butir instrument penelitian yang reliable jika nilai cronbach alpha di atas 0,60.

3.7 Pengujian Hipotesis

3.71 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

4 Berdasarkan hasil regresi tersebut, maka selanjutnya dapat dianalisis koefisien determinasi (R2)

yaitu koefisien untuk mengukur baik secara bersama-sama dampak variabel bebas (variabel X)

      

14 

(42)

X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat (variabel Y), dengan bantuan program SPSS pada

komputer.

3.7.2 Uji serempak (Uji F) untuk pengujian Hipotesis pertama.

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada derajat kesalahan 5 % (ά=0,05). Apabila nilai Fhitung> dari nilai Ftabel maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama diterima.

3.7.3 Uji parsial (Uji T) Untuk pengujian hipotesis kedua.

(43)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini diselenggarakan di Gedung Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara, Jl. Prof . A. Sofian No.1 Kampus USU Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.

4.2 Sejarah Fisip USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982. Berdasarkan SK Presiden R.I tersebut FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor : 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas – fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan SK Mendikbud R.I tersebut, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan berikut:

1. Jurusan Sosiologi;

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial; 3. Jurusan Antropologi;

4. Jurusan MKDU;

5. Jurusan Ilmu Administrasi; 6. Jurusan Ilmu Komunikasi.

(44)

1. Jurusan Ilmu Administrasi; 2. Jurusan Ilmu Komunikasi;

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial; 4. Jurusan Sosiologi;

5. Jurusan MKDU; 6. Jurusan Antropologi.

Dewasa ini FISIP USU mempunyai enam Departemen, satu Program Diploma-3, dan tiga Program Pascasarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Sosiologi terdiri dari Program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Administrasi terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi terdiri dari Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan Program S2 Magister Ilmu Komunikasi, Departemen Antropologi Sosial, Departemen Ilmu Politik. Program Studi S2 Magister Studi Pembangunan, Program Studi S3 Doktor Studi Pembangunan, Program Studi Diploma-3 Administrasi Perpajakan.

Visi :

Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat.

Misi :

1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

(45)

profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing. 4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

Jurusan/Program Studi :

Program D3 :

o Administrasi Perpajakan

Program S1 :

o Ilmu Administrasi Negara o Ilmu Politik

o Antropologi Sosial

o Ilmu Kesejahteraan Sosial o Sosiologi

(46)

o Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Program S2 : -

o Studi Pembangunan o Ilmu Komunikasi o Sosiologi

Program S3 : o Studi Pembangunan

4.3 Sejarah Departemen Ilmu Administrasi Negara Fisip USU

Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pertama kali dibuka pada tahun akademik 1983/1984 bersama Jurusan ilmu Komunikasi. Dasar pendiriannya adalah Surat Keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/O/83 tentang jenis dan jumlah pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Dengan Surat Keputusan tersebut dibukalah Jurusan Ilmu Administrasi Negara bersama-sama dengan Jurusan Ilmu komunikasi. Pada saat itu tenaga pengajar Jurusan Ilmu Administrasi Negara sangatlah minim, dimana jumlah tenaga pengajar tetap pada waktu itu berjumlah 3 orang yang terdiri dari 2 pengajar tetap dan 1 orang lagi masih berstatus calon pegawai negeri sipil (capeg) dan selebihnya direkrut dari berbagai instansi pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara,seperti di kantor Gubernur, APDN , beberapa Kanwil Departemen, IKIP Negeri Medan, dan dari tenaga pengajar yang berada di Lingkungan Universitas Sumatera Utara seperti Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Sastra.

(47)

kemudian pada tahun akademik 1988/1989 pemilihan jurusan berlangsung dilakukan pada waktu calon mahasisawa mengikuti testing SIPENMARU (dari awal penerimaan).

Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR A.P. parlindungan, SH di gedung perkuliahan FKG USU dan kegiatan perkuliahan dilaksanakan pada sore hari. Pada saat itu jumlah mahasiswa yang diterima melalui ujian SIPENMARU untuk Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (nama pertama fakultas sebanyak 75 orang, dan sebagian dari pada jumlah itu pada tahun Akademik 1983/1984 memilih Jurusan Ilmu Administrasi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara adalah cikal bakal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, dan oleh para pendirinya yakni Drs. M Adham Nasution sebagai ketua jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Universitas Sumatera Utara No.1181/PT/PT 05/C.08 tertanggal 1 juli 1980.

Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah satu jurusan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara namun kegiatan perkuliahan dan administrasi tidak pernah dilakukan di gedung Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Untuk kegiatan kuliah dilakukan FKG USU dan administrasi dilakukan disalah satu ruangan BAK USU;yakni disamping gedung perpustakaan USU (sekarang tempat kegiatan administrasi Fakultas Ilmu Budaya). Kemudian pada tanggal 17 April 1983 kegiatan administrasi dipindahkan ke gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (sekarang jadi gedung PUSKOM)

(48)

Hingga pada tahun 2007 ini, Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Negara yang telah berubah nomenklatur menjadi Departemen Ilmu Administrasi Negara (DIAN) telah menghasilkan lulusan sebanyak 1667 orang (Per –Desember 2007). ‘

Akreditasi

Departemen Ilmu Administrasi adalah unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan akademik program pendidikan strata Satu (S-1) Program Studi Administrasi Negara dengan akreditasi B. Saat ini program studi ilmu Administrasi mengelola 3 (tiga) konsentrasi studi yaitu konsentrasi kebijakan publik, konsentrasi perencanaan pembangunan dan konsentrasi bisnis. Jumlah dosen tetap departemen ilmu administrasi sebanyak 21 orang dengan kualifikasi S-1 sebanyak 1 orang, Kualifikasi S-2 sebanyak 18 orang dan kualifikasi S-3 sebanyak 2 orang. Sedangkan tenaga administrasi 1 orang.

4.4 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

Visi, misi, sasaran, serta strategi pencapaiannya disusun oleh tim yang dibentuk oleh program studi yang berjumlah 6 orang staf pengajar departemen ilmu administrasi. Kemudian hasil perumusan visi, misi, sasaran, serta strategi pencapaian di plenokan dalam rapat program studi. Selanjutnya baru ditetapkan mengenai visi, misi, sasaran, serta strategi pencapaian yang disosialisasikan terlebih dahulu oleh pimpinan program studi untuk kemudian dilaksanakan oleh setiap elemen yang ada pada program studi. Dengan demikian visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil yang komprehensif dan telah melalui berbagai mekanisme yang baik dengan keterlibatan seluruh komponen civitas academika yang ada di lingkungan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4.4.5 Visi

(49)

”Menjadi Program Studi yang unggul dalam penguasaan, pengembangan dan penerapan Ilmu Administrasi Negara serta mampu manghasilkan

sarjana Administrasi Negara yang berkualitas dan berkepribadian”.

Visi ini sesuai dengan sifat perkembangan Ilmu Administrasi yang cukup dinamis karena tuntutan untuk mewujudkan good governance secara praktis dan mendukung tercapainya visi Universitas Sumatera Utara University for Industry. Dalam era otonomi daerah pada saat ini diperlukan sistem pemerintahan yang baik (good governance) guna menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendukung kemajuan daerah dalam era industrialisasi dan perdagangan bebas. Sesuai dengan visi yang dimiliki oleh PSIAN, maka PSIAN akan menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi terhadap terciptanya cita-cita good governance dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Program Studi Ilmu Administrasi merupakan salah satu institusi yang tertua di pulau Sumatera yang hingga saat ini telah menghasilkan sarjana sebanyak ± 1.700 orang yang tersebar di berbagai daerah dengan profesi yang beragam. Hal ini sekaligus menjadi keunggulan lulusan dan Program Studi terutama dalam hal networking dan persaingan dengan institusi sejenis selain USU. Demikian pula halnya dengan pemanfaatan peluang yang ada, networking yang telah terjalin secara meluas tersebut sangat bermanfaat dalam mendapatkan support bagi rencana dan pengembangan Program Studi Ilmu Administrasi Negara secara sustainable

4.4.6 Misi

(50)

1. Menyelenggarakan pendidikan Program Studi Ilmu Administrasi yang berkualitas untuk menghasilkan sarjana Ilmu Administrasi yang berwawasan nasional maupun internasional.

2. Mengembangkan program pendidikan S-1 Administrasi Negara sesuai dengan tuntutan zaman baik secara perkembangan teoritik maupun praktis, yakni melalui pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan perkembangan paradigma Ilmu Administrasi yang dinamis.

3. Meningkatkan jalinan kerja sama yang berkelanjutan dengan lembaga pemerintah, dunia swasta, masyarakat baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

4.4.7 Tujuan

Tujuan Program Studi Ilmu Administrasi Negara adalah :

1. Menghasilkan sarjana Ilmu Administrasi yang berwawasan nasional maupun internasional.

2. Menghasilkan konsep-konsep baru dalam Manajemen Pemerintahan secara praktis dan teoritis.

3. Membangun suatu pusat informasi dan pengembangan bagi pemerintah, swasta dan masyarakat di bidang ilmu administrasi.

4.4.8 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya

Program Studi Ilmu Administrasi Negara telah menetapkan sasaran dan strategi pencapaian yaitu :

(51)

2. Mengembangkan teori dan praktek Ilmu Administrasi Negara/Publik sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

3. Meningkatkan pengabdian pada masyarakat dalam menyebarluaskan Ilmu Administrasi Negara/Publik.

4.5 Kepemimpinan

Pola Kepemimpinan dalam Program Studi Ilmu Administrasi berada di bawah Dekan FISIP USU. Program Studi Ilmu Administrasi dikelola oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi sebagai Unsur Pimpinan. Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada Dekan, sedangkan Sekretaris bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi. Dalam pelaksanaan tugas Ketua dan Sekretaris Program Studi dibantu oleh Ketua Laboratorium, Pengurus Jurnal, Kelompok Dosen, Pengurus Ikatan Alumni, IMDIAN dan sejumlah pegawai Administrasi.

Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar struktur organisasi Program Studi ilmu Administrasi Negara berikut ini.

Gambar 4.1 struktur organisasi

4.7 Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan Program Studi telah dilakukan dengan sistem open management dimana setiap keputusan dilakukan melalui mekanisme rapat Program Studi

dekan

Ketua Departemen

Ka. Perpustakaan  Ka. Lab. Komputer Redaktur

Kelompok dosen

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa  Ilmu administrasi Negara Tahun 2009-2013............ 3
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa  Ilmu administrasi Negara Tahun 2009,
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Novi Aisha : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM Dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas

Atas ijin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Terlihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: (1) faktor internal: motivasi siswa dalam memilih kompetensi keahlian administrasi perkantoran masuk dalam

Hasil dari penelitian terdahulu (Tati Sandriarti,2001) tentang Proses Pengambilan keputusan pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam memilih

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi ibu dalam pengambilan keputusan memilih AKDR di BPS Titik Sri Suparti diantaranya

Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh dari angket, diperoleh simpulan bahwa: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih

Simpulan penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Minimarket Rozzan sebagai tempat berbelanja, yang terdiri atas delapan faktor

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk Simpanan Bank BNI Syariah Kota Kediri.. ISI