• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Institut Pertanian Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Institut Pertanian Bogor"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM

MEMILIH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

ABSTRAK

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut Pertanian Bogor. Dibimbing oleh JONO M MUNANDAR.

Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu Universitas terbaik di Indonesia dan menjadi pilihan banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa IPB, 2) Menganalisis proses pengambilan keputusan mahasiswa IPB, 3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa memilih IPB, dan 4) Menganalisis sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, jumlah responden penelitian sebanyak 100 orang dengan metode penarikan sampel yaitu quota sampling. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis multiatribut fishbein. Berdasarkan hasil analisis faktor, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB yaitu faktor psiko demografis, faktor perubahan individu dan faktor lingkungan dan hasil multiatribut fishbein menujukan sikap mahasiswa terhadap IPB masuk dalam kategori Cukup baik. Kata kunci : proses pengambilan keputusan, analisis faktor, multiatribut fishbein

ABSTRACT

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA. Analysis of Factors which Affect Student Decision to Choose Bogor Agricultural University. Supervised by JONO M. MUNANDAR .

Bogor Agricultural University is one of well-known universities in Indonesia and becomes an option for many students who want to pursue their study in a university. The purposes of this study are : 1) Identify the characteristics of IPB students, 2) analyze the process of decision-making process from IPB students 3) Identify the factors which affacted student decision to choose IPB 4) analyze students attitude toward attributes of IPB . This study is using a questionnaire to collecting data, total of respondents are 100 people with quota sampling method. The data was processed by using descriptive analysis, factor analysis and analysis multiatribut Fishbein. Based on the result of factor analysis, there are 3 factors that affect student decision to choose IPB such as psycho demographic factor, factor of individual changing and environmental factor, the result of multiatribut Fishbein indicated student attitude toward IPB into the category good enough.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM

MEMILIH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

YUSIFANI DIAN PARASYAMYA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik. Topik penelitian berkaitan dengan perilaku konsumen dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Institut Pertanian Bogor” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Ir Jono M Munandar, M.Sc sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini, kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yaitu Moch. Yusuf Dwinyoto dan Lilis Purwanti Handayani, kedua adik tercinta Yuri Oktora Dwi Tinoto dan Yustika Putri Utami Handarbeni serta teman-teman yang selalu memotivasi dalam penyelesaian skripsi. Semoga semua dukungan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 5

Penelitian Terdahulu 7

METODE PENELITIAN 8

Kerangka Pemikiran Penelitian 8

Lokasi dan Waktu Penelitian 9

Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel 9

Uji Validitas 10

Sejarah Institut Pertanian Bogor 13

Karakteristik Mahasiswa 14

Proses Keputusan Pembelian 15

Faktor – faktor Pengambilan Keputusan 16

Faktor Pertama (Psikografis) 17

Faktor Kedua (Perubahan individu) 18

Faktor Ketiga (Lingkungan) 18

Analisis Sikap Mahasiswa terhadap Multiatribut IPB 19

(14)
(15)

DAFTAR TABEL

1 Daftar Universits terbaik di Indonesia versi Webometric 1

2 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu 7

3 Jumlah responden berdasarkan tiap fakultas 9

4 Karakteristik Mahasiswa IPB 14

5 Tahapan proses pengambilan keputusan memilih IPB 15 6 Faktor-faktor yang terbentuk hasil Analisis faktor 17

7 Skor analisis evaluasi atribut fishbein 19

8 Skor analisis tingkat kepercayaan atribut fishbein 20 9 Skor analisis tingkat kepercayaan berdasarkan fakultas 21

10 Hasil analisis Fishbein 21

11 Skor maksimum sikap untuk fishbein 22

12 Implikasi manajerial sebagai rekomendasi untuk IPB 24

DAFTAR GAMBAR

1 Jumlah peminat IPB tahun 2010 - 2013 2

2 Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen 5

3 Kerangka pemikiran 8

LAMPIRAN

1 Kuisioner Penelitian 30

2 Hasil uji validitas variable analisis faktor dan atribut fishbein 36 3 Hasil uji reliability variabel analisis faktor dan atribut fishbein 37 4 Proses Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih IPB 38

5 Proses Awal Analisis faktor 42

6 Proses Kedua Analisis Faktor 45

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan melalui proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu. Pendidikan juga merupakan modal utama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu, setiap orang berhak untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik formal maupun informal dengan adanya pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kemandirian untuk meningkatkan taraf hidup serta peranannya dalam menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan global.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan secara tidak langsung menciptakan persaingan antar perguruan tinggi untuk menawarkan berbagai jenis program yang berbeda dari perguruan tinggi lainnya, serta fasilitas yang disediakan selama proses pendidikan. Sebuah perguruan tinggi yang memiliki program unggul, tenaga pengajar berkualitas dan fasilitas yang lengkap akan menghasilkan lulusan yang unggul serta memiliki berbagai kompetensi dan keterampilan untuk mengabdi kepada lingkungannya.

Memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginan serta harapan bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Banyak faktor yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan sebelum memutuskan perguruan tinggi yang tepat untuk dipilih, karena memilih perguruan tinggi yang tepat akan menentukan pula karir dan masa depan bagi mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikannya.

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri unggulan di Indonesia. Pada awalnya IPB merupakan bagian dari Universitas Indonesia (UI) yang akhirnya melepaskan diri pada tahun 1963. Pada bulan Februari 2013, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) memutuskan bahwa IPB memperoleh status akreditasi peringkat A dengan nilai 375 , selain itu IPB masuk dalam daftar universitas terbaik di indonesia yang berada di urutan ke tujuh dan urutan 1290 ranking dunia versi Webometric yang dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Universitas terbaik di Indonesia versi Webometric

No Perguruan Tinggi Ranking

4 Universitas Padjadjaran (UNPAD) 4 1084

5 Universitas Gunadarma (UG) 5 1165

6 Universitas Brawijaya(UNBRAW) 6 1254

7 Institut Pertanian Bogor (IPB) 7 1290

8 Universitas Petra kristen (UPK) 8 1360

9 Universitas Airlangga (UNAIR) 9 1404

10 Universitas Dipenogoro (UNDIP) 10 1455

(18)

2

IPB mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia beberapa diantaranya seperti ITB, UGM, UI dan UNPAD. IPB juga memiliki deretan prestasi yang membanggakan baik dari dosen maupun mahasiswanya, sehingga dengan prestasi dan citra baik yang dimiliki IPB mampu menarik banyak peminatnya. berikut disajikan grafik jumlah peminat IPB dari tahun 2010 sampai dengan 2013, pada Gambar 1.

Gambar 1. Jumlah Peminat IPB tahun 2010- 2013 (daftar SNMPTN SBMPTN 2013)

Pada Gambar 1, berdasarkan data yang diperoleh dari website daftar snmptn sbmptn , jumlah peminat IPB dari tahun ke tahunnya mengalami fluktuasi, di tahun 2010 peminat IPB sebanyak 18156 orang, lalu melonjak naik di tahun 2011 menjadi 31343 orang, sedangkan di tahun 2012 peminat IPB turun menjadi 31283 orang dan mengalami penurunan kembali di tahun 2013 menjadi 30.264 orang.

Keputusan untuk menentukan perguruan tinggi tidak cukup jika hanya mempertimbangkan minat dan kemampuan akademik saja, melainkan faktor-faktor lain yang juga dapat dijadikan bahan pertimbangan selama proses pemilihan berlangsung. Beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu program studi yang telah terakreditasi, biaya kuliah yang terjangkau, tenaga pengajar yang berkualitas, fasilitas yang lengkap, lingkungan kampus yang nyaman, program beasiswa, serta faktor-faktor lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan selama proses pengambilan keputusan berlangsung.

Terkait dengan proses pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi, penting bagi IPB untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih Institut Pertanian Bogor, hal ini disebabkan banyaknya pesaing Perguruan Tinggi Negeri yang berada dekat dengan IPB, selain itu selalu terjadinya perubahan kebutuhan dan keinginan calon mahasiswa sehingga mempengaruhi jumlah peminat yang masuki ke IPB dari waktu ke waktu, sehingga memungkinkan perlunya dilakukan penelitian agar IPB dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya untuk mencetak lulusan berkualitas yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi, namun juga memiliki minat di bidang yang sesuai dengan kepribadian mahasiswa serta diharapkan mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain di dunia kerja maupun dalam hal mengabdi kepada masyarakat.

18.156

Jumlah Peminat IPB tahun 2010 - 2013

(19)

3

Perumusan Masalah

Proses pengambilan keputusan dalam memilih IPB sebagai perguruan tinggi tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, persaingan yang ketat antar perguruan tinggi dan perubahan selera peminat yang masuk ke IPB dari waktu ke waktu, memungkinkan perlunya dilakukan penelitian, berdasarkan kondisi tersebut maka permasalahan yang akan di kaji pada penelitian ini adalah mengenai: (1) Bagaimana karakteristik mahasiswa IPB, (2) Bagaimana proses pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih IPB, (3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB, (4) Bagaimana sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB

Tujuan Penelitian

Merujuk pada permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa IPB, (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan mahasiswa IPB, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB, (4) Menganalisis sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak IPB untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih IPB sebagai perguruan tinggi dan sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB, sehingga IPB dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan data tambahan untuk penelitian dengan tema sejenis.

Ruang Lingkup Penelitian

(20)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut (Schiffman & Kanuk, 1994) diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka, sedangkan (Engel, 1994) mendefiniskan perilaku pelanggan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Menurut (Peter & Olson, 2000) Fokus utama penelitian konsumen adalah untuk mengidentifikasi karakteristik inovator dan perbedaan mereka dari konsumen lainnya .

Komponen Manajemen Jasa Terpadu

Model 8P manajemen jasa terpadu menurut (Lovelock & Wright, 2005) yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi manajer perusahaan jasa yaitu : 1. Elemen Produk : Semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi

pelanggan.

2. Tempat dan waktu : keputusan manajemen tentang kapan, di mana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

3. Proses : metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.

4. Produktivitas : seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan.

5. Kualitas : sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka.

6. Orang : karyawan (dan kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses produksi.

7. Promosi dan edukasi : semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

8. Bukti fisik : petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas jasa. Harga dan biaya jasa lainnya : pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.

Dimensi Kualitas Jasa

Menurut (Lovelock & Wright, 2005) kesenjangan jasa bukanlah satu-satunya cara pelanggan menilai kualitas jasa. mereka juga menggunakan lima dimensi yang luas sebagai kriteria :

1. Kehandalan (reliability) : Apakah perusahaan dapat diandalkan dalam menyediakan jasa seperti yang di janjikan, dari waktu ke waktu.

2. Keberwujudan (tangible) : Seperti apa terlihat fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi penyedia jasa tersebut.

(21)

5 4. Jaminan (assurance) : Apakah karyawan jasa memiliki pengetahuan yang

cukup, sopan, kompeten, dan dapat dipercaya.

5. Empati (emphaty) : Apakah perusahaan jasa tersebut memberikan perhatian yang besar dan khusus.

Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009), terdapat 5 tahap proses keputusan pembelian konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian, dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen ( Kotler & Keller, 2009)

Pengenalan Masalah : Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Pencarian Informasi : Dua tingkat keterlibatan dengan pencarian, keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut. sumber informasi utama konsumen dibagi menjadi empat kelompok :

1. Pribadi, keluarga, teman, tetangga, rekan

2. Komersial, iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan 3. Publik, media massa, organisasi, pemeringkat konsumen

4. Eksperimental, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini bervariasi dengan kategori produk dan karakteristik pembeli.

Evaluasi Alternatif : Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan. Keputusan Pembelian : Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.

Perilaku Pasca Pembelian : Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain.

(22)

6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Engel et al. (1994) ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk, yaitu:

1. Pengaruh lingkungan; konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh:

a. Budaya, seperti digunakan didalam studi perilaku konsumen mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarkat.

b. Kelas sosial, adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi.

c. Pengaruh pribadi, sebagai konsumen perilaku kita kerap dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin merespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang di berikan oleh orang lain.

d. Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, tentu saja, dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi.

e. Situasi, adalah jelas bahwa perilaku berubah ketika situasi berubah kadang perubahan ini tak menentu dan tidak dapat diramalkan.

2. Perbedaan individu ; mengacu pada faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi perilaku. Perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dibagi menjadi lima cara penting, yaitu

a. Sumber Daya Konsumen, setiap orang membawa tiga sumberdaya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan, antara lain: waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.

b. Motivasi dan Keterlibatan, keterlibatan adalah faktor yang penting di dalam mengerti motivasi. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi, sedangkan motivasi menurut (Simamora, 2002) suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Menurut (Suryani, 2008) Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk disebut motivasi

c. Pengetahuan, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli, bagaimana menggunakan produk.

d. Sikap, mengacu pada pembentukan suatu sikap terhadap alternatif-alternatif yang dipertimbangkan setelah konsumen menyelesaikan pencarian akan informasi dan evaluasi yang luas terhadap berbagai kemungkinan.

(23)

7 masing-masing konsumen. Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Menurut (Setiadi, 2010) gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Demografi adalah pendeskripsian pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pekerjaan dan pendapatan.

3. Proses Psikologis

a. Pemrosesan Informasi : mengacu pada proses yang dengannya suatu

stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan dan belakangan diambil kembali. Pengolahan informasi menyampaikan cara-cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan.

b. Pembelajaran : mengacu pada proses dimana pengalaman menyebabkan

perubahan dalam pengetahuan, sikap, atau perilaku. Kebanyakan perilaku konsumen adalah hasil dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses belajar harus dimengerti bila pemasaran diharapkan untuk membujuk.

c. Perubahan Sikap dan Perilaku : sikap adalah evaluasi, perasaan emosional

dan kecenderungan tindakan atas beberapa objek dan tindakan. Menurut (prasetijo & Ihalauw, 2005) perubahan sikap timbul karena motivasi yang hilang karena tidak lagi bisa memuaskan kebutuhan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu diperoleh dari beberapa sumber sebagai referensi yang relevan dengan perilaku konsumen dan proses keputusan pembelian. Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

No Judul Peneliti Persamaan Perbedaan

(24)

8

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Banyak faktor-faktor yang dapat dijadikan pertimbangan bagi mahasiswa dalam menentukan perguruan tinggi yang dipilihnya, dimulai dari pengenalan kebutuhannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, kemudian pencarian informasi tentang perguruan tinggi sampai dengan keputusan akhir memilih perguruan tinggi yang dipilih. Permasalahan yang akan diambil dari penelitian ini yaitu pada faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa dalam memilih Institut Pertanian Bogor sebagai Perguruan Tinggi, dengan menggunakan alat analisis faktor, dan sikap terhadap atribut dengan menggunakan fishbein, kerangka penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3.

(25)

9

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor yang berada di Dramaga Bogor, penelitian dilakukan dengan mengisi lembar kuisioner oleh Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dari 9 fakultas dan Mahasiswa tahap persiapan bersama . Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan November 2014.

Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian seperti data hasil wawancara dan kuisioner. Kuisioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan literatur yang terkait dengan topik penelitian.

Jumlah sampel dengan merujuk kepada rumus slovin, yang digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan mewakili data populasi, menururt (Umar, 2011) adapun rumusnya sebagai berikut:

... (1)

Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Tingkat Kesalahan yang digunakan 10 Persen

Data jumlah populasi mahasiswa IPB adalah 3736 orang, dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah responden sebanyak 97,39 dibulatkan menjadi 100 responden .

=

97,39  100

Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik Quota sampling. Menurut (Malhotra, 2004) Quota Sampling merupakan teknik sampling nonprobabilitas yang terbatas dua tahap, tahap pertama terdiri dari mengembangkan kategori kendali atau kuota, elemen populasi. Tahap kedua elemen sampel dipilih berdasarkan kemudahan atau judgement. Jumlah responden untuk tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah responden berdasarkan tiap Fakultas

Fakultas Populasi (orang) Sampel (orang)*

Pertanian 452 12

Kedokteran Hewan 217 6

Perikanan dan Ilmu Kelautan 438 12

Peternakan 214 6

Kehutanan 379 10

(26)

10

Lanjutan Tabel 4. Jumlah responden berdasarkan tiap Fakultas Matematika dan IPA 676 18 Ekonomi dan Manajemen 549 14

Ekologi Manusia 364 10

Total 3736 100

Sumber: Direktorat AJMP-IPB Desember 2013

* Cara perhitungan jumlah sampel yang dijadikan responden untuk setiap fakultas adalah sebagai berikut :

FAPERTA =

Perhitungan untuk jumlah sampel fakultas lainnya dapat dilakukan dengan cara yang sama, agar responden dari setiap fakultas terwakili.

Metode Pengolahan dan Analisis Data Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Untuk mengukur korelasi antara pertanyaan dengan skor total digunakan rumus kolerasi product moment yaitu : (Umar, 2011)

r hitung

=

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

...(2) Keterangan :

r = Koefisien validitas yang dicari N = Jumlah Mahasiswa

X = Skor masing-masing pertanyaan X Y = Skor masing-masing pertanyaan Y

Hasil yang diperoleh dari uji validitas terhadap 14 variabel untuk analisis faktor dan 19 atribut untuk fishbein dengan menggunakan SPSS menunjukan seluruh pertanyaan pada kuisioner valid karena r-hitung>r-tabel. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2

Uji Realibilitas

(27)

11

= Nilai tengah kuadrat kesalahan = Ragam total

∑ = Jumlah skor jawaban subyek butir pertanyaan ke-n

Kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sebelum disebarkan, agar instrumen atau peubah pertanyaan yang digunakan terbukti sahih dan reliabel. Uji reliabilitas yang dilakukan pada 30 mahasiswa Dengan menggunakan SPSS versi 19 mendapatkan hasil Cronbach’s Alpha lebih dari 0.60 sehingga seluruh atribut dalam kuesioner dapat dinyatakan reliable. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3

Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.

Analisis Faktor

Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian.

Pada prinsipnya analisis faktor di gunakan untuk mengelompokan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit.

Dalam analisis faktor terdapat beberapa tahapan dan uji yang harus diketahui, yaitu : (Santoso & Tjiptono, 2001)

1. Menganalisis faktor-faktor yang akan dianalisis

2. Menguji faktor-faktor tersebut menggunakan uji Bartlett Test Of Spericity dan Measure of Sampling Adequancy (MSA)

(28)

12

suatu variabel, jika nilai Barlett hitung > Barlett tabel, atau Sign<Alpha 5%, maka menunjukan bahwa terjadi korelasi yang signifikan diantara variabel yang dianalisis dan proses dapat dilanjutkan.

Measure of Sampling Adequancy, dalam SPSS menggunakan indeks Kaiser Meyer Olkin, sehingga sering disebut Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequancy ( KMO MSA), yaitu suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai KMO sebesar 0,5 – 1,0 menunjukan bahwa proses analisis faktor yang dilakukan sudah tepat dan dapat dilanjutkan. 3. Proses factoring, yaitu proses pemisahan variabel-variabel yang memenuhi

korelasi dari nilai MSA sebelumnya menjadi suatu kelompok atau group tertentu, umumnya metode yang digunakan dalam proses factoring adalah Principal Component Analysis (PCA) atau analisis komponen utama (AKU), metode Principal Components Analysis (PCA) adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengelompokan beberapa variabel menjadi suatu kelompok variabel yang lebih sedikit, dimana pengelompokan ini didasarkan pada kesamaan sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh data variabel-variabel tersebut.

4. Proses rotasi, dalam proses factoring, biasanya masih terdapat variabel-variabel yang belum mempunyai posisi yang jelas . Untuk itu, diperlukan suatu proses rotasi untuk memperjelas posisi variabel-variabel yang dianalisis tersebut dalam kelompok faktor. Varimax yaitu metode orthogonal yang berusaha meminimumkan jumlah variabel dengan muatan yang tinggi pada suatu faktor. Proses pemutaran dengan kelompok metode orthogonal akan menghasilkan faktor-faktor yang tidak saling berkorelasi satu dengan yang lain.

5. Interpretasi penamaan faktor yang terbentuk.

Analisis Fishbein

Model sikap Fishbein merupakan suatu gambaran preferensi konsumen yang berupa sikap, persepsi dan penilaian suka atau tidak suka serta penilaian positif atau negatif terhadap atribut yang dimiliki suatu objek (Sumarwan, 2011). Secara matematis, model sikap fishbein sebagai berikut :

Di mana :

Ao = Sikap terhadap objek, yaitu IPB

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa IPB memiliki atribut i ei = Evaluasi mengenai atribut i

n = Jumlah atribut yang menonjol

Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut yang dimiliki oleh

objek tersebut. Sedangkan komponen bi mengukur kepercayaan konsumen

(29)

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor (IPB) berdiri pada tanggal 1 September 1963. Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. IPB telah mengalami 13 pergantian kepemimpinan yang terus mengawal proses panjang dan berkesinambungan untuk mencapai kejayaan institut. IPB dikenal sebagai penentu perkembangan pembangunan di bidang pertanian dalam arti yang seluas luasnya, diantaranya terlihat dengan kehadiran dan atensi dari Pemimpin bangsa.

Presiden RI pertama pernah menggoreskan peristiwa penting, orasi berjudul “Soal Hidup atau Mati” yang disampaikan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Pertanian yang mana merupakan cikal bakal IPB. Pada tanggal 27 April 1952, IPB menjadi penggugah kesadaran betapa perlunya peran pertanian bagi bangsa ini, melalui konsep Bimbingan Masyarakat (BIMAS) yang turut membidani lahirnya swasembada beras yang berhasil dicapai Indonesia pada tahun 1984 dan telah memperoleh penghargaan dari FAO. IPB dipercaya sebagai Tim Inti dalam menyusun naskah akademik “Paradigma Pembangunan Pertanian yang Berkebudayaan Industri”, sebuah paradigma pertanian yang mendapat penekanan di era kepemimpinan BJ Habibie. Pada masa pemerintahan tahun 1999, Presiden Abdurahman Wahid, mengembangkan demokratisasi yang merangsang lahirnya Otonomi Perguruan Tinggi. Peraturan Pemerintah Nomor 60 dan 61 tahun 1999 memberikan ruang bagi perguruan tinggi di Indonesia, termasuk IPB untuk memformat dirinya sebagai perguruan tinggi BHMN (Badan Hukum Milik Negara). IPB merupakan Tim Inti yang turut menopang hidupnya “Gerakan Ketahanan Pangan Nasional”.

Pada 6 April 2001, IPB menggelar Gerakan Ketahanan Pangan Nasional dengan mengusung tema “penganekaragaman Bahan Baku dan Pengolahan Tepung Berbasis Inovasi Teknologi dan Pemberdayaan Sumberdaya Lokal” yang bertempat di istana Bogor.

(30)

14

Karakteristik Mahasiswa

Secara umum, karakteristik mahasiswa IPB dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, jalur masuk, usia, sumber dana, penerimaan per bulan dan asal kota. Karakteristik Mahasiswa IPB dapat dilihat secara singkat pada Tabel 4.

Tabel 4 Karakteristik Mahasiswa IPB

NO KARAKTERISTIK JUMLAH

(%) NO KARAKTERISTIK

Sumber: Data primer diolah, 2014

(31)

15 Rp. 2.500.001 - Rp 3.500.000 dan penerimaan perbulan > Rp. 3.500.000 (12%), hal ini karena penerimaan Mahasiwa masih bergantung pada orang tua . Usia mahasiswa angkatan 50 usia, mayoritas berusia 19-20 tahun (58%) dan berusia 17- 18 tahun (42%).

Berdasarkan sumber dana, Mahasiswa mayoritas memperoleh sumber dananya dari orang tua (82%) saudara (2%) dan beasiswa (16%) hal ini menunjukan Mahasiswa masih bergantung pada orang tua untuk membiayai kuliahnya di IPB.Berdasarkan asal provinsi, kebanyakan Mahasiswa berasal dari provinsi jawa barat (39%),sedangkan selebihnya dari DKI Jakarta (18%), Jawa sendiri yang berada di kota Bogor Provinsi Jawa Barat.

Proses Keputusan Pembelian

Berdasarkan teori Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan pengaruh-pengaruh terhadapnya (Kotler dan Keller 2009), seluruh tahapan proses pengambilan keputusan dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan evaluasi pasca pembelian secara ringkas disajikan pada Tabel 5. Lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di Lampiran 4. Tabel 5 Tahapan proses pengambilan keputusan memilih IPB

TAHAP PROSES Persentase

No PENGAMBILAN (%)

KEPUTUSAN

1. Pengenalan 1. Motivasi memilih IPB : Minat dan keinginan sendiri 57 Kebutuhan 2. Manfaat yang di harapkan : Bidang pekerjaan yang luas 58

2. Pencarian 1. Sumber informasi tentang IPB : Diri sendiri 32 Informasi 2. Hal yang menjadi perhatian : Mutu Pendidikan 54 3. Waktu Pencarian informasi : 2-4 minggu 48

3. Evaluasi 1. Pertimbangan memilih IPB : Akreditasi institusi yang baik 37 Alternatif 2. Pilihan perguruan tinggi lain : YA 82 3. Pilihan PTN selain IPB : UI 22

4 Proses 1. Cara memperoleh keputusan : Telah direncanakan 56 Keputusan 2. Pemberi pengaruh keputusan : Diri sendiri 44 3. Waktu mengambil keputusan : 2-4 Minggu 51

(32)

16

Faktor – faktor Pengambilan Keputusan

Pada penelitian ini, jumlah variabel yang digunakan untuk analisis faktor terdiri dari 14 variabel yaitu budaya, kelas sosial, teman, keluarga, situasi, pendapatan, motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, pemrosesan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap. Langkah pertama yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut dapat digunakan untuk analisis faktor adalah dengan melihat nilai Kaiser-Meyer-Olkin measure of sampling adequacy (KMO). Nilai KMO dikatakan mencukupi kriteria apabila lebih besar atau sama dengan 0,5 sehingga model analisis faktor ini selain sudah terjadi korelasi yang signifikan, juga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Nilai KMO awal pada variabel yang diteliti menunjukan nilai sebesar 0,744, proses awal analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 5 dengan demikian nilai KMO measure of sampling adequacy lebih dari 0,5 maka analisis faktor layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

Pada tabel anti-image matrices awal terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal yang menunjukan besarnya MSA (measure of sampling adequacy) sebuah variabel. Besarnya MSA harus lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dilakukan proses berikutnya. Jika sebuah variabel mempunyai nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari pemilihan variabel, pada bagian ini variabel kelas sosial memiliki nilai MSA sebesar 0,419, karena nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel kelas sosial harus di eliminasi, kemudian dilakukan pengulangan dalam mendapatkan nilai MSA baru, tanpa mengikutsertakan variabel tersebut, untuk nilai KMO kedua sebesar 0,767, proses kedua analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 6, sehingga hasil akhir yang diperoleh seluruh variabel yang tersisa memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Tahap selanjutnya adalah proses factoring dan rotasi, dimana proses ini dilakukan pada variabel-variabel yang sudah lolos uji MSA sebelumnya. Pada proses rotasi menunjukan variabel budaya dan sikap memiliki nilai kurang dari 0,5 maka perlu dilakukan reduksi kembali, dengan mengeluarkan 2 variabel tersebut, kemudia melakukan tahapan proses yang sama seperti awal, proses akhir analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 7.

(33)

17

Tabel 6 Faktor-faktor yang terbentuk hasil Analisis faktor Faktor yang Psiko Demografis 33,29 Pengetahuan 0,717 Pendapatan 0,671 Gaya hidup 0,629 Kepribadian 0,540 Perubahan individu 15,69 Perubahan sikap 0,851 Pembelajaran 0,810 Pemrosesan informasi 0,647 Lingkungan 12,16 Situasi 0,834 Keluarga 0,808

Teman 0,632

Sumber: Data primer diolah, 2014

Faktor Pertama (Psiko Demografis)

Faktor pertama yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama psiko demografis yang memiliki 5 variabel yaitu variabel motivasi, pengetahuan, pendapatan, gaya hidup, kepribadian. Faktor ini merupakan faktor terbesar yang terbentuk dari analisis faktor yang memiliki keragaman data sebesar 33,29%, Artinya proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB mempertimbangkan faktor psiko demografis sebesar 33,29% dan menjadikannya sebagai faktor paling utama yang dipertimbangkan dalam memilih IPB. Nilai loading factor variabel-variabel dalam faktor psiko demografis berada pada rentang 0,784 sampai 0,540.

(34)

18

Faktor Kedua (Perubahan individu)

Faktor kedua yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama perubahan individu yang memiliki tiga variabel yaitu perubahan sikap, pembelajaran dan pemrosesan informasi , faktor ini memiliki keragaman data sebesar 15,69 % yang artinya bahwa proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB mempertimbangkan faktor perubahan individu sebesar 15,69 %. Nilai loading factor keragaman variabel dalam faktor perubahan individu berada pada rentang 0,851 sampai 0,647.Dalam faktor perubahan individu, variabel perubahan sikap memiliki loading factor tertinggi yaitu sebesar 0,851 yang menunjukan bahwa variabel ini sangat mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB.

Perubahan sikap merupakan evaluasi tindakan mahasiswa yang merubah sikapnya pada saat proses evaluasi alternatif, perubahan sikap merupakan hal penting yang akan mempengaruhi keputusan, karena perubahan sikap terkait dengan kepercayaan dan perilaku mahasiswa yang meyakini bahwa IPB memiliki atribut yang menjadi keyakinan dan harapan mahasiswa ketika proses pengambilan keputusan berlangsung.

Variabel kedua terbesar yaitu Pembelajaran memiliki loading factor kedua terbesar yaitu 0,810. Pembelajaran merupakan proses mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku dalam mengambil keputusan, selanjutnya yang memiliki nilai loading factor ketiga adalah variabel pemrosesan informasi dengan loading factor sebesar 0,647, variabel pemrosesan informasi akan membentuk sebuah persepsi, persepsi inilah yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB.

Faktor Ketiga (Lingkungan)

Faktor ketiga yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama faktor lingkungan yang memiliki tiga variabel yaitu situasi, keluarga, dan teman, faktor ini memiliki keragaman data sebesar 12,16 % yang artinya bahwa proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB mempertimbangkan faktor lingkungan sebesar 12,16 %. Nilai loading factor keragaman variabel dalam faktor pengaruh lingkungan berada pada rentang 0,834 sampai 0,632.

Dalam faktor lingkungan, variabel situasi memiliki nilai loading factor tertinggi yaitu 0,834 yang berarti bahwa variabel ini mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa, situasi yang dihadapi oleh mahasiswa di lingkungannya tentu berbeda-beda pada saat proses pengambilan keputusan berlangsung, sehingga mempengaruhi keputusannya untuk memilih kuliah di IPB.

(35)

19

Analisis Sikap Mahasiswa terhadap Multiatribut IPB

Pengukuran sikap mahasiswa terhadap atribut dapat menggunakan model fishbein. Model ini mengemukakan bahwa suatu sikap konsumen terhadap objek tergantung pada atribut yang dimiliki objek tersebut, yaitu evaluasi terhadap atribut dan kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut .

Analisis Evaluasi Atribut

Evaluasi atribut menggambarkan pentingya suatu atribut bagi konsumen. Konsumen akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda. Evaluasi atribut diukur dalam skala mulai dari (-2) = sangat tidak penting, (-1) = tidak penting, (0) = netral, (+1) = penting dan (+2) = sangat penting. Skor tiap atribut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Skor analisis evaluasi atribut fishbein

No Atribut Frekuensi tiap nilai skala Total

-2 -1 0 1 2

Terjalin hubungan akrab mahasiswa, dosen,

staf 2 1 18 44 35 1,09

3 Pemberian motivasi dari pengajar 0 0 14 49 37 1,23

4

keberadaan dan manfaat lembar evaluasi

(36)

20

Berdasarkan hasil riset, semua atribut bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa semua atribut pada IPB adalah penting untuk dievaluasi. Dari 19 atribut, Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai memiliki nilai terbesar. Hal ini menunjukan bahwa Mahasiswa menganggap atribut ini adalah atribut terpenting untuk dievaluasi.

Analisis Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan merupakan seberapa besar rasa kepercayaan konsumen terhadap atribut yang melekat pada objek tertentu. Skor tiap atribut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Skor analisis tingkat kepercayaan atribut fishbein

No Atribut Frekuensi tiap nilai skala Total

-2 -1 0 1 2

Staf admin : cepat tanggap masalah

mendadak 10 17 19 47 7 0,24

3 Staf pengajar : mudah untuk berkonsultasi 1 27 37 32 3 0,09

EMPHATY

1 Tersedia saluran untuk menerima keluhan 0 22 18 31 29 0,67

2

Terjalin hubungan akrab mahasiswa, dosen,

staf 0 1 33 52 14 0,79 3 Pemberian motivasi dari pengajar 1 9 21 25 44 1,02

4

keberadaan dan manfaat lembar evaluasi

KBM 1 11 41 39 8 0,42

Staf pengajar : memiliki keahlian di

bidangnya 1 8 9 51 31 1,03

2 Staf admin : keramahan dalam melayani 2 9 40 45 4 0,4 3 Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa 1 22 15 54 8 0,46

4 Citra atau image IPB yang baik 1 5 0 66 28 1,15

(37)

21 menganggap dua atribut pada IPB tersebut bernilai kurang baik dan berdasarkan hasil kuisioner yang diperoleh dari sembilan fakultas, menunjukan bahwa mahasiswa Fakultas MIPA paling banyak, menilai atribut tangible dengan skala negatif yaitu pada indikator fasilitas fisik perkuliahan dan modul atau bahan belajar yang lengkap, data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Skor analisis tingkat kepercayaan berdasarkan fakultas FAKULTAS

Atribut Tangible 1 Atribut Tangible 3

Fasilitas fisik yang

Sedangkan atribut yang memiliki nilai total evaluasi kepercayaan paling besar terdapat pada atribut assurance dengan indikator berupa citra atau image IPB yang baik. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa meyakini bahwa IPB memiliki citra atau image yang baik pada evaluasi tingkat kepercayaan.

Analisis Sikap Mahasiswa

Analisis sikap Mahasiswa terhadap multiatribut menggunakan analisis fishbein yaitu mengalikan skor tingkat evalusi atribut terhadap skor evaluasi kepercayaan (Ao= ei*bi). Analisis Fishbein dapat dilihat pada Tabel 10

Tabel 10 Hasil analisis fishbein

No Atribut

Skor

Evaluasi Skor kekuatan TOTAL atribut (ei) kepercayaan(bi) (ei*bi)

RELIABILITY

1 Kesesuaian pelayanan dengan janji 1 0,25 0,25 2 Informasi jadwal, absen, nilai yang akurat 1,17 0,75 0,8775 3 Kedisiplinan staf pengajar 1,26 0,3 0,378 4 Kemampuan staf administrasi 1,27 0,32 0,4064

RESPONSIVENESS

(38)

22

Lanjutan Tabel 10 Hasil analisis fishbein

2 Staf admin : cepat tanggap masalah mendadak 0,8 0,24 0,192 3 Staf pengajar : mudah untuk berkonsultasi 1,01 0,09 0,0909

EMPHATY

1 Tersedia saluran untuk menerima keluhan 1,22 0,67 0,8174 2 Terjalin hubungan akrab mahasiswa, dosen, staf 1,09 0,79 0,8611 3 Pemberian motivasi dari pengajar 1,23 1,02 1,2546 4 keberadaan dan manfaat lembar evaluasi KBM 1,06 0,42 0,4452

TANGIBLE

1 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai 1,39 -0,01 -0,0139 2 Sarana pendukung yang memadai 1,06 0,24 0,2544 3 modul/bahan belajar yang lengkap 1,24 -0,09 -0,1116 4 kebersihan, kenyaman lingkungan kampus 1,13 0,2 0,226

ASSURANCE

1 Staf pengajar : memiliki keahlian di bidangnya 1,36 1,03 1,4008

2 Staf admin : keramahan dalam melayani 1,01 0,4 0,404

3 Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa 1,31 0,46 0,6026

4 Citra atau image IPB yang baik 1,34 1,15 1,541

Total 10,0744

Berdasarkan tabel, sikap konsumen secara keseluruhan (Ao) memiliki total

skor 10,07. Untuk mengetahui sikap konsumen berada pada skala penilaian yang mana, maka dihitung terlebih dahulu skor maksimum untuk sikap yang dapat dilihat pada Tabel 11

Tabel 11 Skor maksimum sikap untuk fishbein

No Atribut

(39)

23 Lanjutan Tabel 11 Skor maksimum sikap untuk fishbein

TANGIBLE

1 Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai 1,39 2 2,78 2 Sarana pendukung yang memadai 1,06 2 2,12 3 modul/bahan belajar yang lengkap 1,24 2 2,48 4 kebersihan, kenyaman lingkungan kampus 1,13 2 2,26

ASSURANCE

1

Staf pengajar : memiliki keahlian di

bidangnya 1,36 2 2,72

2 Staf admin : keramahan dalam melayani 1,01 2 2,02 3 Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa 1,31 2 2,62 4 Citra atau image IPB yang baik 1,34 2 2,68

Total 43,88

Karena rentang skor (+2) sebagai sangat baik dan (-2) sebagai sangat tidak baik, maka rentang nilai sikap maksimum adalah (43,88) dan minimum (-43,88).

(-2) (-1) (1) (2)

(-43,88) (-21,94) 0 (21,94) (43,88) x____________x__________ x___________ x_____________x

(-29,26) (-14,62) 0 (14,62) (29,26) STB TB KB CB B SB

Berdasarkan skala di atas, maka hasil riset untuk analisis fishbein, sikap mahasiswa terhadap IPB memperoleh nilai sebesar 10,07 masuk ke dalam kategori Cukup baik karena berada pada rentang 0 sampai 14,62.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,penelitian ini terdiri dari proses pengambilan keputusan, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, dan sikap Mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB. Pada proses pengambilan keputusan mahasiswa memilih IPB, pada tahap pengenalan kebutuhan, motivasi yang mendorong mahasiswa untuk memilih IPB dikarenakan minat dan keinginan dari mahasiswa sendiri diperoleh sebesar 57 % lalu manfaat yang diharapkan mahasiswa memilih kuliah di IPB karena bidang pekerjaan yang luas yaitu sebesar 58 %, pada tahap pencarian informasi sumber informasi tentang IPB, diperoleh dari pencarian informasi dari diri sendiri yaitu sebesar 32 % , sedangkan hal yang menjadi fokus perhartian pada tahan pencarain informasi yaitu sebesar 54 % adalah mutu pendidikan IPB.

(40)

24

merencanakan untuk kuliah di IPB dan pemberi pengaruh keputusan paling besar adalah dari diri sendiri sebesar 44%, kemudian waktu yang dibutuhkan untuk menentukan memilih IPB yaitu selama 2- 4 minggu sebesar 51 %. Pada tahap pasca keputusan tingkat kepuasan yang dirasakan mahasiswa setelah menjalani perkuliahan di IPB ,mereka merasa puas sebesar 48 % dan akan menyarankan orang lain untuk kuliah di IPB sebesar 100 %.

Implikasi manajerial dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat menjadi masukan yang dapat dilakukan oleh IPB, keseluruhan implikasi manajerial berupa rekomendasi untuk IPB berdasarkan hasil penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 12 .

Tabel 12 Implikasi manajerial sebagai rekomendasi untuk IPB Pengambilan

Keputusan Memilih IPB

Rekomendasi untuk IPB Berdasarkan Hasil Penelitian

Pengambilan Keputusan

Tahap Pengenalan Kebutuhan

Pengaruh minat dan keinginan sendiri dalam memutuskan untuk memilih IPB sangat besar, oleh karena itu IPB dapat mempertahankan dan mengembangkan kegiatan promosi yang langsung berhubungan dengan calon Mahasiswa seperti kunjungan ke sekolah dengan memberikan pemahaman informasi secara lengkap tentang program perkuliahan di IPB dan bidang pekerjaan yang luas setelah lulus dari IPB, melalui kegaiatan tersebut diharapkan peluang pengambilan keputusan calon Mahasiswa untuk memilih IPB dapat meningkat

Tahap Pencarian Informasi

Terkait pencarian informasi, dorongan dari diri sendiri memiliki peran penting untuk memperoleh infomasi tentang IPB, oleh karena itu perlu dilakukannya pembaharuan website dengan tampilan yang menarik dan fasilitas interaktif secara online untuk tanya jawab tentang IPB,serta mencantumkan informasi yang terbaru secara berkala melalui media sosial sehingga informasi mengenai IPB dapat dengan mudah di akses oleh calon Mahasiswa baru, cara tersebut merupakan langkah yang efektif dalam pencarian informasi di proses pengambilan keputusan

Tahap Evaluasi Alternatif

Akreditasi Institusi yang baik merupakan hal penting yang dijadikan bahan pertimbangan pada tahap evaluasi alternatif, oleh karena itu IPB dapat mempertahankan akreditasinya yang sudah baik dan terus meningkatkan prestasinya dari mahasiswa maupun staf pengajar, sehingga mampu meningkatkan minat calon Mahasiswa untuk memilih IPB, hal tersebut merupakan strategi yang efektif untuk bersaing dengan perguruan tinggi negeri lainnya

Proses Keputusan

Pengaruh diri sendiri untuk memutuskan memilih IPB sangat besar dan keputusan tersebut sudah direncanakan sebelumnya, hal ini dapat

dimanfaatkan oleh IPB untuk terus mengembangkan kegiatan promosinya agar dapat mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk memilih IPB

(41)

25 Lanjutan Tabel 12 Implikasi manajerial sebagai rekomendasi untuk IPB

Pasca Keputusan

Secara umum Mahasiswa IPB merasa puas dengan keputusannya memilih IPB dan akan menyarankan orang lain untuk kuliah di IPB, berdasarkan hasil tersebut IPB dapat mempertahankan dan meningkatkan kepuasan Mahasiswanya dengan selalu mengenal kebutuhan dan keinginan Mahasiswa terutama dalam hal perbaikan dan peningkatan fasilitas fisik perkuliahan yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi , dengan begitu akan semakin banyak yang merekomendasikan IPB dan meningkatkan minat calon Mahasiswa untuk memilih IPB

Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Psiko Demografis

Motivasi merupakan faktor yang paling mempengaruhi pengambilan keputusan Mahasiswa dalam memilih IPB, oleh karena itu IPB perlu membuat promosi yang tepat untuk menarik minat calon mahasiswa dengan memberikan informasi yang lengkap mengenai IPB pada saat kunjungan sekolah favorit dan informasi mengenai lulusan IPB yang sudah bekerja di perusahaan ternama

Perubahan Individu

Perubahan sikap merupakan faktor yang memiliki peran penting pada proses evaluasi altenatif, IPB perlu mempertahankan citra yang baik yang sudah dimilikinya dengan cara meningkatkan prestasi dari dosen maupun mahasiswa dengan melakukan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan begitu citra IPB semakin baik dan meningkatkan minat calon mahasiswa untuk memilih kuliah di IPB

Lingkungan

Situasi yang diharapkan calon Mahasiswa untuk memilih IPB tentu berbeda, oleh karena itu pada saat Promosi ke sekolah, IPB perlu memberikan informasi yang jelas mengenai lokasi dan akses menuju kampus IPB, lingkungan dan kehidupan kampus, fasilitas yang tersedia untuk mendukung proses belajar mengajar dan memberikan pemahaman kepada calon Mahasiswa bahwa keadaan lingkungan kampus IPB yang hijau dan asri sangat mendukung proses belajar yang nyaman dan menyenangkan, sehingga melalui cara tersebut dapat menarik minat calon Mahasiswa

Dimensi Kualitas Jasa

Reliability

Meningkatkan pelayanannya agar lebih baik lagi dengan meningkatkan kemampuan staf administrasi dalam melayani kebutuhan dan keinginan Mahasiswa, memberikan informasi jadwal kuliah, absen dan nilai ujian yang akurat dan tepat waktu, meningkatkan kedisiplinan staf pengajarnya untuk kealncaran belajar mengajar.

Responsiveness

Membuat forum online yang mempermudah mahasiswa untuk berkonsultasi dengan staf pengajar sehingga akan lebih cepat dalam menanggapi keluhan yang dihadapi Mahasiswa

Emphaty

Meningkatan kemampuasn staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar yang baik, penyampaian materi yang jelas ,serta penggunaan bahasa yang mudah dipahami Mahasiswa

Tangible

Meningkatkan fasilitas fisik perkuliahan seperti penambahan ruang kelas, menambah koleksi buku perpustakaan, pengadaan bahan belajar yang lengkap, meningkatkan kebersihan lingkungan kampus, memperbaiki kualitas fasilitas umum kampus seperti toilet, musholla, ruang diskusi mahasiswa dan berbagai fasilitas umum lainnya

Assurance

(42)

26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas mahasiswa angkatan 50 adalah perempuan dengan usia 19-20 tahun dan lolos seleksi masuk IPB melalui jalur SNMPTN, dimana sumber dana diperoleh dari orang tua dengan penerimaan perbulan sebesar Rp.500.000 – Rp.1.500.000 dan mayoritas berasal dari Pulau Jawa.

2. Proses pengambilan keputusan mahasiswa memilih IPB, berdasarkan motivasi dan manfaat yang diharapkan karena bidang pekerjaan yang luas. Sumber informasi diperoleh dari keinginan diri sendiri sedangkan hal yang menjadi fokus perhatian pada tahap pencarian informasi karena mutu pendidikan IPB dan waktu yang dibutuhkan selama 2- 4 minggu. Pada evaluasi alternatif yang menjadi pertimbangan mahasiswa untuk memilih IPB karena akreditasi institusi yang baik dan pilihan perguruan tinggi negeri lain selain IPB mayoritas memilih universitas indonesia (UI). Pada tahap proses keputusan, mahasiswa telah merencanakan sebelumnya dan pemberi pengaruh keputusan paling besar adalah diri sendiri sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan selama 2-4 minggu. Tingkat kepuasan yang dirasakan mahasiswa setelah menjalani perkuliahan di IPB, mereka merasa puas dan akan menyarankan orang lain untuk kuliah di IPB.

3. Faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih IPB yaitu pertama faktor Psiko Demografis variabel terdiri dari (motivasi, pengetahuan, pendapatan, gaya hidup, dan kepribadian) faktor kedua yaitu perubahan individu terdiri dari (perubahan sikap, pembelajaran dan pemrosesan informasi) dan faktor ketiga adalah lingkungan terdiri dari (sitcuasi, keluarga, dan teman).

4. Pada hasil penelitian sikap mahasiswa terhadap atribut yang dimiliki IPB dengan menggunakan metode fishbein diperoleh bahwa sikap mahasiswa cukup baik terhadap atribut yang dimiliki IPB.

Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat di jadikan saran, yaitu sebagai berikut :

1. Akreditasi, mutu pendidikan serta citra IPB yang sudah dikenal baik oleh, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan agar IPB mampu menjadi pilihan universitas nomor satu di Indonesia

2. Berdasarkan hasil riset, khusus pada atribut tangible yang dimiliki IPB berupa fasilitas fisik perkuliahan dan modul atau bahan belajar, memperoleh penilaian kurang baik dari mahasiswa, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan pada atribut tersebut .

(43)

27

DAFTAR PUSTAKA

Barus, Eka. 2008. Analisis Preferensi Calon Konsumen Terhadap Atribut Jasa Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus (Studi Kasus Program Diploma di Kotamadya Bogor) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Daftar Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometric [diunduh pada 13 Februari 2015]. Tersedia pada : http://www.ekonomi-holic.com/2014/02/peringkat-universitas-terbaik-di.html

Engel, James F, Blackwell, Roger D dan Miniard, Paul W. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan, Jilid 1). Jakarta. (ID) : Binarupa Aksara

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2013. Direktorat Administrasi dan Jaminan Pendidikan. Bogor (ID) : IPB

Iranita. 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Umrah. Jurnal Umrah. Vol. 3. No. 2.

Hasil Akreditasi Perguruan tinggi [diunduh pada 26 Mei 2014]. Tersedia pada : http://ban-pt.kemdiknas.go.id

Jumlah Peminat IPB tahun 2010-2013 [diunduh pada 13 Februari 2015] Tersedia pada : http://daftarsnmptnsbmptn.blogspot.com/2013/11/daya-tampung-institut-pertanian-bogor-IPB.html

Kotler, Philip dan Keller, Kevin L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta:PT Erlangga

Lovelock, Christopher H dan Wright, Laurin K. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.

Malhotra, Naresh K. 2004. Riset Pemasaran. Jilid 1. Soleh Rusyadi, Penerjemah.Ed ke-4.Jakarta (ID) : PT Indeks

Mowen, John C dan Minor, Michael.2001. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga

Prasetijo, Ristiyanti dan Ihalauw, John. 2005. Perilaku Konsumen. Yogjakarta (ID) : Andi Offset

Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.Ed ke-4. Jakarta (ID) : Erlangga

Saufika, Anita, Retnaningsih, Alfiasari. 2012. Gaya hidup dan Kebiasaan Makan Mahasiswa IPB. Jurnal. 157-165

Sawaji, Jamaluddin. 2011. Analisis Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Sulawesi Selatan. Jurnal Unhas. 1-22. Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie L. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh.

Jakarta (ID) : PT Indeks

Simanjuntak, Megawati. 2006 . Faktor-faktor Penentu Pengambilan Keputusan Pemilihan Mayor Mahasiswa S1 IPB Tahun Akademik 2005/2006. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen.Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Startegi Pemasaran. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu

(44)

28

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor (ID) : Ghalia Indonesia

Santoso dan Tjiptono. 2001. Statistik Multivariat. Jakarta (ID) : PT Elex Media Komputindo

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kedua puluh satu. Bandung: Alfabeta.

Setiadi, Nugroho.2010. Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta (ID) : Kencana

(45)

29

(46)

30

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian

No Kuesioner :

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSANMAHASISWA DALAM

MEMILIH INSTITUT PERTANIANBOGOR ( Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor )

Nama : No Handphone :

Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu) Fakultas/Departemen/Angkatan :

Jalur Masuk IPB :

Usia :

Sumber dana : a. Orang tua b. Saudara c. Beasiswa

d. Pendapatan sendiri/bekerjaa

e. Lainnya …..

Rata – rata penerimaan per bulan :

a. ≤Rp. 500.000 b. Rp. 500.001 - Rp 1.500.000 c. Rp. 1.500.001 - Rp 2.500.000 d. Rp. 2.500.001 - Rp 3.500.000

e. > Rp. 3.500.000

Asal Kota : Dengan Hormat,

Saya, Yusifani Dian Parasyamya /H24121064 . Pada saat ini saya adalah mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH INSTITUT PERTANIAN BOGOR ( Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor )” Penelitian ini adalah bagian dari proses pembuatan tugas akhir studi atau skripsi yang saya tempuh sekarang. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk tujuan akademis dan setiap jawaban yang Saudara/I berikan akan dijamin kerahasiaannya.

(47)

31 Lanjutan Lampiran 1

I. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA IPB

A. Pengenalan Kebutuhan

1. Apa motivasi/alasan utama Anda, dalam memilih Institut Pertanian Bogor dibanding dengan perguruan tinggi negeri lainnya ?

2. Apa manfaat yang anda harapkan dari IPB sebagai perguruan tinggi yang telah anda pilih?

a. Bidang pekerjaan yang luas b. Kemudahan memperoleh beasiswa

c. Kemudahan melanjutkan pendidikan selanjutnya d. Memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pertanian e. Menjadi wirausaha yang sukses

f. Meningkatkan status sosial g. Lainnya...

B. Pencarian informasi

1. Dari manakah pertama kali anda memperoleh informasi tentang IPB ?

a. Diri sendiri f. Tempat bimbingan belajar

b. Keluarga g.Website

c. Saudara h.Koran/ majalah

d. Teman i. Brosur

e. Guru j. Lainnya ....

2. Berdasarkan informasi yang diperoleh, apa yang menjadi fokus perhatian anda ? a. Mutu pendidikan

b. Dosen/ staff pengajar yang berkualitas c. Biaya pendidikan

d. Fasilitas dan beasiswa pendidikan e. Akreditasi institusi yang baik f. Jurusan yang diminati g. Lokasi yang mudah di akses h. Lainnya ...

a. Tuntutan orang tua e. Pilihan fakultas/jurusan yang tersedia b. Biaya kuliah yang terjangkau f. Mencari Jodoh

(48)

32

Lanjutan Lampiran 1

3. Berapa lama waktu pencarian mengenai informasi IPB yang anda butuhkan? a. < 1 Hari

1. Apa pertimbangan Anda dalam memilih IPB sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ?

a. Mutu pendidikan

b. Dosen/ staff pengajar yang berkualitas c. Biaya pendidikan

d. Fasilitas dan beasiswa pendidikan e. Akreditasi institusi yang baik f. Jurusan yang diminati g. Lokasi yang mudah di akses h. Lainnya ...

2. Apakah anda memiliki pilihan perguruan tinggi selain di IPB ? a. Ya

b. Tidak

3. Jika Ya, Apa perguruan tinggi lain yang menjadi pilihan anda selain di IPB ? a. Universitas Gadjah Mada ( UGM)

b. Universitas Indonesia (UI) c. Institut Teknologi Bandung (ITB) d. Universitas Dipenogoro (UNDIP) e. Universitas Padjajaran (UNPAD) f. Lainnya, sebutkan ...

D.Proses keputusan

1. Bagaimana cara anda memperoleh keputusan untuk memilih kuliah IPB ? a. Telah direncanakan, kemudian memilih

(49)

33 Lanjutan Lampiran 1

2. Siapa yang paling mempengaruhi keputusan anda untuk memilih kuliahdi IPB ?

3. Berapa Lama waktu yang anda butuhkan untuk memutuskan kuliah di IPB ? a. < 1 Hari

1. Apakah Anda puas dengan keputusan yang telah dipilih setelah kuliah di IPB ? a. Sangat Puas

b. Puas

c. Cukup Puas d. Kurang puas

2. Setelah anda kuliah di IPB, apakah anda akan menyarankan orang lain untuk kuliah di IPB ?

a. Ya b. Tidak

II.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut anda, sejauhmana faktor-faktor dibawah ini mempengaruhi anda untuk memilih kuliah di IPB ?

Petunjuk : Berilah tanda ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda, berdasarkan keterangan pilihan berikut :

Keterangan : 1 = Sangat tidak mempengaruhi 2 = Tidak mempengaruhi 3 = Cukup mempengaruhi 4 = Mempengaruhi 5 = Sangat mempengaruhi

a. Diri sendiri f. Tempat bimbingan belajar

b. Keluarga g.Website

c. Saudara h.Koran/ majalah

d. Teman i.Brosur

(50)

34

Lanjutan Lampiran 1

NO

Faktor-faktor yang paling Alternatif Jawaban

Mempengaruhi 1 2 3 4 5

1. Kepercayaan Atribut / Tingkat Kepentingan ( sebelum keputusan )

Seberapa penting atribut berikut yang mendorong anda untuk kuliah di IPB ? -2 = Sangat tidak Penting

Seberapa baikkah atribut-atribut di bawah ini setelah anda menjalani kuliah di IPB? -2 = Sangat tidak Baik

Gambar

Gambar 1. Jumlah Peminat IPB  tahun  2010- 2013 (daftar SNMPTN SBMPTN 2013)
Gambar 3 Kerangka pemikiran
Tabel 4 Karakteristik Mahasiswa IPB
Tabel 7 Skor analisis evaluasi atribut  fishbein
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menghasilkan suatu sumber daya manusia yang terampil didalam memanfaatkan teknologi informasi komputer saat ini tentu saja harus diawali dari pendidikan

Tujuan utama Taufan’s Fish Farm dalam menjalankan usahanya adalah mencapai keuntungan yang maksimal. Untuk memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan mengoptimumkan produksi

Pada penelitian lain juga dilaporkan bahwa kandungan minyak atsiri dan kurkuminoid berperan dalam aktivitas hepatoprotektif yang dimiliki kunyit (Hadi,

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

pada anak sekolah dasar di Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Propinsi Kalimantan Selatan meliputi kebiasaan minum air mentah, makanan tumbuhan rawa mentah,

upacara perkawinan masyarakat Batak Toba terdapat tiga belas jenis tindak tutur,. yaitu tindak tutur bersalam, memberkati, memohon, memuji,

meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Melalui pola rekrutmen yang sehat hendaknya guru memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text