1 IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH
JURUSAN STATISTIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Bramanthya Winarto1., Fuad A.Teguh2., Ghina Padhilah3.
1,2,3Program Studi Statistika, Universitas Brawijaya
1[email protected], 2[email protected],
3[email protected] ABSTRAK
Individu mulai mengambil beberapa keputusan penting dalam hidup ketika memasuki masa remaja salah satunya pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi dikarenakan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi tergolong banyak, maka mengambil keputusan dalam memilih jurusan menjadi tidak mudah bagi sebagian remaja Pada umumnya, Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi dapat dikatakan bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor dari dalam maupun faktor dari luar diri individu. berjenis penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif .Penelitian ini menggunakan populasi berupa Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Brawijaya Angkatan 2022 dengan jumlah total populasi 196 mahasiswa. Sampel diambil dengan cara random sampling terhadap 30 mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Brawijaya. Data yang telah dikumpulkan menggunakan angket selanjutnya akan dianalisis menggunakan tabel frekuensi dan mean. Hasil penelitian ini akan menggunakan analisis deskriptif manual dan disajikan dengan tabel dan grafik. gambaran dari pengumpulan data menggunakan delapan indikator diperoleh hasil sebagai berikut: Minat Dengan indikasi rata-rata 4,03 , Bakat ,keinginan diri sendiri , Pengaruh teman sebaya dengan skala rata- rata 1,9, Pengaruh Ekonomi dengan skala rata- rata 3,4 ,Pengaruh Citra Kampus skala rata-rata 4,03, dan Pengaruh Peluang Pekerjaan dengan skala rata- rata 4,33.Dari kedelapan faktor di atas penelitian ini menunjukkan bahwa faktor paling berpengaruh dalam pemilihan jurusan para mahasiswa dengan faktor peluang pekerjaan yang menjadi faktor paling berpengaruh.
Kata kunci: faktor keputusan, pemilihan program studi statistika, minat, bakat,citra kampus
PENDAHULUAN
Individu mulai mengambil beberapa keputusan penting dalam hidup ketika memasuki masa remaja salah satunya pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Hall mengatakan bahwa remaja yang berusia 12-25 tahun sedang memasuki masa topan- badai (storm and stress) yaitu gejolak emosi yang akibat pertentangan nilai- nilai seperti dalam kebudayaan
modren (Sarwono, 2005). Emosi yang penuh gejolak dapat mempengaruhi pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Berdasarkan Laporan Statistik pendidikan tinggi 2020, terdapat 29.413 program studi secara nasional.
Dari jumlah itu sebnayak 21% berada dikelompok bidang ilmu pendidikan.
Karena pilihan jurusan di Perguruan Tinggi tergolong banyak, maka
2 mengambil keputusan dalam memilih
jurusan menjadi tidak mudah bagi sebagian remaja.
Pada Kehidupan Perkuliahan pemilihan jurusan merupakan hal yang penting dan harus melalui pertimbangan yang matang. Guntur (dalam Harahap, 2014) menyebutkan bahwa di Perguruan Tinggi terdapat 87% mahasiswa Indonesia salah jurusan. Hal ini diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Udayana terhadap 100 mahasiswa menunjukkan bahwa sebesar 56% responden menyatakan bahwa dirinya merasa salah jurusan dan 90% diantaranya mengaku terpaksa karena mengikuti keinginan orang tua Rahman (dalam Nugrahini, 2018). Guntur selaku Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) menambahkan bahwa sebaiknya calon mahasiswa mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih dengan matang, karena kesalahan dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi dapat memicu terjadinya pengangguran (Harahap, 2014).
Selain itu, tidak semua mahasiswa merasa puas dengan jurusan yang sedang dijalani di Perguruan Tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh Nauta (dalam Nugrahini, 2018) yang menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa merasa tidak puas dengan jurusan yang sedang dijalani, mahasiswa yang tidak puas dengan jurusannya cenderung mengalami kecemasan cukup besar karena merasa terbatasi
oleh bidang studi mereka dan merasa tidak memiliki alternatif lain dalam hal keputusan karier. ketidakpuasan terhadap bidang studi yang sedang dijalani ini berkaitan dengan tingkat dropout yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa (Suhre, Jansen, &
Harskamp, 2007). Mahaiswa yang mengalami drop out, berpindah jurusan, dan tidak lulus tepat waktu akan cenderung mengeluarkan biaya yang lebih tinggi (Allen & Robbins, 2010, dalam Jones, 2012). Fenomena kesalahan dalam pemilihan jurusan ini terjadi karena kurangnya pertimbangan di kalangan siswa, kebanyakan dari mereka hanya memilih jurusan berdasarkan faktor luar diri, yaitu ikut-ikutan teman dan mengikuti pilihan orang tua tanpa didasari oleh bakat dan kemampuan diri.
Umumnya, Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi dapat dikatakan bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor dari dalam maupun faktor dari luar diri individu. Faktor dalam diri Induvidu meliputi minat, bakat dan kemampuan, pada bidang tersebut.
Faktor ini sangat penting karena yang mereka pilih akan menentukan langkah selanjutnya dalam hidupnya.
Selanjutnya faktor luar diri yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan jurusan pada penelitian ini adalah faktor kelompok teman sebaya dan faktor orang tua. Santosa Slamet (dalam Nelissa dkk, 2018) mengemukakan bahwa teman sebaya memberikan pengaruh besar pada
3 remaja, hal ini disebabkan karena di
dalam kelompok teman sebaya telah terbentuk nilai-nilai yang mempengaruhi tingkah laku, minat, sikap dan fikiran remaja disamping adanya pengaruh kuat dari orang tua.
Hurlock (dalam Nelissa dkk, 2018) juga berpendapat bahwa kelompok teman sebaya dapat mempengaruhi remaja, karena dalam kelompok teman sebaya, remaja akan saling memberikan informasi tentang peranan-peranan sosial sehingga akan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang sama.
Selain faktor teman sebaya, faktor orang tua juga ikut memberikan pengaruh pada siswa dalam memilih jurusan. Gunawan (2010) menyatakan baik buruknya prestasi anak dapat ditentukan oleh bimbingan yang diberikan orang tua, karena orang tua memberikan perngaruh besar dalam proses pendidikan anak. Orang tua membimbing anak agar dapat meraih kesuksesan di masa depan yang sesuai dengan harapan orang tua.
Carole Wade & Carol Tavris (2007) juga berpendapat bahwa bimbingan orang tua memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses pemilihan jurusan pendidikan lanjutan. Semakin besar pengaruh orang tua dalam membimbing, maka siswa akan cenderung memilih jurusan yang diarahkan oleh orang tua (Nelissa dkk, 2018). Selain itu tawaran karir yang menarik dan menjanjikan dari jurusan, serta citra perguruan tinggi tersebut juga merupakan hal yang menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu, merujuk pada pernyataan diatas peneliti ingin mendeskripsikan berbagai faktor pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi pada mahasiswa baru Fakultas Mipa Universitas Brawijaya.
Penelitian ini adalah bentuk replikasi dari penelitian terdahulu yaitu penelitian Nellisa, Zahra dkk (2018), Agusti dan Putra (2018), Nugrahini (2018), Tirtha, Shinta dkk (2021), dan Maharani, Sari dkk (2018). peneliti tidak membatasi faktor yang muncul berdasar teori yang sudah ada, tetapi akan melakukan eksplorasi terhadap apa yang terjadi di lapangan.
METODE PENELITIAN
Artikel ini berjenis penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif untuk mengetahui faktor- faktor yang memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih Program Studi Statistika Universitas Brawijaya. Penelitian kuantitatif deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai situasi, kondisi, dan fenomena berdasarkan hasil wawancara, potret, observasi yang mengguanakan metode dokumenter sebagai bahan pengungkapannya (Bungin, 2005).
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi dan mean.
Variabel akan diukur menggunakan angket berskala likert yang akan diisi oleh responden.
4 Skor rata-rata Interpretasi
1≤x<2 Sangat tidak berpengaruh 2≤x<3 Kurang
berpengaruh
3≤x<4 Cukup
berpengaruh
x≥4 Sangat
berpengaruh Penelitian ini menggunakan populasi berupa Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Brawijaya Angkatan 2022 dengan jumlah total populasi 196 mahasiswa. Sampel diambil dengan cara random sampling terhadap 30 mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Brawijaya. Data yang telah dikumpulkan menggunakan angket selanjutnya akan dianalisis menggunakan tabel frekuensi dan mean.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini akan menggunakan analisis deskriptif manual dan disajikan dengan tabel dan grafik. Berikut merupakan grafik dari hasil kuesioner.
5 Berdasarkan data 8 grafik
indikator tersebut, hasil kuisoner dapat diringkas seperti pada tabel berikut :
No Faktor-Faktor N Rata-rata
1 Minat 121 4,033333333
2 Bakat 109 3,633333333
3 Keinginan Diri Sendiri
129
4,3 4 Keinginan
Orang Tua
83
2,766666667 5 Pengaruh
Teman
57
1,9 6 Pengaruh
Ekonomi
102
3,4 7 Pengaruh
Citra Kampus 121
4,033333333 8 Pengaruh
Peluang Kerja
130
4,333333333
Adapun gambaran dari pengumpulan data dengan menggunakan delapan indikator tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Minat
Minat merupakan keinginan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu bidang atau kegiatan. Minat dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan suatu pilihan dalam hidupnya. Seperti yang terjadi dalam
6 kasus ini, berdasarkan hasil para
responden di grafik dan tabel, dapat terlihat bahwa faktor minat merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap alasan mahasiswa statistika Universitas Brawijaya Angkatan 2022 memilih untuk menempuh program Pendidikan statistika. Dengan indikasi rata-rata 4,03 menandakan bahwa responden setuju dengan minat merupakan hal yang mempengaruhi mereka dalam memilih jurusan.
Berdasarkan hasil pengamatan, responden yang memiliki minat tinggi mengatakan bahwa jurusan yang mereka pilih ini sudah sesuai dengan ekspektasi mereka karena beberapa diantaranya mengatakan bahwa sedari awal memang sudah minat dengan jurusan statistika ada juga yang mengatakan karena sesuai dengan kemampuan atau passion mereka. Dari hasil ini sebagian besar mengatakan bahwa mereka memang sudah mencari tahu dan tahu akan apa yang mereka hadapi nanti saat di perkuliahan jurusan statistika. Namun, ada beberapa dari responden yang memiliki minat tinggi namun, tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, secara garis besar alas an mereka ialah bahwa ternyata jurusan ini lebih sulit dari yang awalnya mereka duga dan terkejut akan banyaknya hal baru yang harus mereka pelajari.
2. Bakat
Bakat berarti kemampuan atau keahlian diri dalam melakukan suatu hal atau dalam suatu bidang tertentu
Bakat tidak dapat dipisahkan dari faktor minat, sebab bakat dan minat merupakan hal yang saling berhubungan dan memengaruhi.
Biasanya seseorang akan menentukan atau memilih mendalami suatu bidang berdasarkan minat dan bakat yang dimilikinya. Seperti yang ada di dalam penelitian ini, dilihat dari hasil kuesioner, sebagian responden mengisi bahwa mereka lumayan setuju dan setuju bahwa bakat, kemampuan, mereka berpengaruh dalam pemilihan jurusan statistika.
Sekitar empat orang mengatakan bahwa bakat tidak memengaruhi dalam pemilihan jurusan.
Terkait dengan faktor bakat, kami menanyakan pertanyaan bagi responden apakah mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan mendapatkan hasil lima orang menjawab tidak. Dua diantaranya sangat setuju bahwa bakat mereka menjadi pertimbangan dalam pemilihan jurusan dan tiga diantaranya mengatakan biasa saja dan tidak berpengaruh. Beberapa hal yang menjadi alasan atas hal ini ialah dikarenakan belum menemukannya cara belajar yang sesuai dan masih merasa ketinggalan dalam materi.
3. Keinginan Diri Sendiri
Berdasarkan hasil penelitian, faktor keinginan diri sendiri merupakan faktor yang sangat memengaruhi mahasiswa Universitas Brawijaya Angkatan 2022 dalam memilih jurusan statistika. Hal ini dapat dilihat dari indikasi skala rata- rata sebesar 4,3 dari 5 yang berarti
7 sebagian besar mahasiswa responden
memilih jurusan statistika atas dasar keinginan dan keputusan mereka sendiri.
Hal ini dapat diperkuat berdasarkan pertanyaan tambahan yang kami tanyakan mengenai ekspektasi mengenai jurusan dimana sebagian mengatakan memang sudah minat mereka dari awal, menyukai bidang matematika, dan ada yang jelas-jelas mengatakan bahwa jurusan inilah yang memang dia inginkan.
4. Keinginan Orang Tua
Seseorang tidak akan terlepas dari orang tuanya, terutama bila akan menentukan pilihan demi masa depan, tidak dapat dihindari bahwa orang tua pun menjadi pengaruh dalam pemilihan jurusan karena sebagai orang tua pasti menginkan hal yang terbaik dan sesuai untuk anaknya. Maka dari itupun kami menimbang seberapa besar keinginan orang tua dalam pemilihan jurusan mahasiswa jurusan statistika tahun 2022. Berdasarkan pengamatan faktor keinginan orang tua merupakan faktor yang tidak berpengaruh dalam pemilihan jurusan. Dilihat dari tabel keinginan orang tua menunjukkan indikasi skala rata-rata 2,76 yang menunjukkan bahwa keinginan orang tua tidak berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemilihan jurusan.
5. Pengaruh Teman
Teman merupakan orang yang dapat memberikan pengaruh kepada temannya baik dalam hal baik maupun hal buruk. Hal ini pun
dikemukakan oleh Santosa Slamet (dalam Nelissa dkk, 2018) bahwa teman sebaya memberikan pengaruh besar pada remaja, hal ini disebabkan karena di dalam kelompok teman sebaya telah terbentuk nilai-nilai yang mempengaruhi tingkah laku, minat, sikap dan fikiran remaja disamping adanya pengaruh kuat dari orang tua.
Namun, hal itu tidak terlalu berlaku pada pengamatan ini. Indikasi skala rata-rata terhadap faktor teman menunjukkan angka 1,9 yang menunjukkan faktor tersebut sangat tidak berpengaruh dalam pemilihan jurusan mahasiswa.
6. Pengaruh Ekonomi
Dalam hal apa pun kemampuan ekonomi akan menjadi hal yang sangat dipertimbangkan. Pada perkuliahan pengeluaran tidak akan keluar untuk membayar uang kuliah(UKT) saja, namun juga akan memikirkan pengeluaran bulanan mahasiswa terutama mereka yang merantau. Hal ini pun benar adanya dengan penelitian ini, dengan skala rata-rata 3,4 menjadikan faktor ekonomi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam pemilihan jurusan pada program studi statistika Universitas Brawijaya.
7. Pengaruh Citra Kampus Berdasarkan hasil penelitian kami, citra kampus menjadi faktor yang sangat berpengaruh dengan skala rata-rata 4,03 dalam pengambilan keputusan untuk jurusan. Citra kampus ini meliputi dari banyak hal salah satunya ialah seberapa baik/bagus akreditasi
8 kampus tersebut, terutama akreditasi
program studi yang menjadi pilihan kita pada kampus tersebut. Dengan akreditasi yang baik tentu akan memberikan gambaran seberapa baik Pendidikan dalam program studi tersebut.
8. Pengaruh Peluang Pekerjaan Kebanyakan orang berusaha melanjutkan pendidikan hingga ke perkuliahan ialah atas dasar untuk memberikan gelar dan ilmu yang dapat memudahkan diri dalam dunia pekerjaan, dan hal ini juga terlihat dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor peluang pekerjaan menjadikan faktor yang paling berpengaruh bagi mahasiswa dalam menentukan jurusan ditunjukkan dengan skala rata-rata 4,33.
KESIMPULAN
Dari kedelapan faktor di atas menunjukkan bahwa faktor keinginan orang tua dan pengaruh teman terlihat tidak terlalu berpengaruh dalam pengambilan keputusan mahasiswa statistika Universitas Brawijaya tahun 2022. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan oleh keinginan diri dan minat mahasiswa yang memang sudah mengarah kepada program studi statistika.
Selain kedua faktor yang baru disebutkan, faktor-faktor lain seperti bakat dan ekonomi yang mempengaruhi pemilihan jurusan mahasiswa. Namun, faktor minat, citra kampus, keinginan diri sendiri, dan peluang pekerjaan menjadi faktor
paling berpengaruh dalam pemilihan jurusan para mahasiswa dengan faktor peluang pekerjaan yang menjadi faktor paling berpengaruh.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa para mahasiswa yang menjadi sampel ini memilih jurusan statistika atas keinginan mereka sendiri dan merupakan hasil pemikiran yang telah matang juga.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, J., & Robbins. (2010). Effects of interest-major congurence, motivation, and academic performance on timely degree attainment. American Psychological Association, 57(1), 23-35. doi:
10.1037/a0017267.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:
Kencana.
Gunawan Ary H. (2010). Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisa Sosiologi Tentang BerbagaiProblem Pendidikan:
Jakarta: Rineka Cipta.
Harahap, R. F. (2014). 87%
mahasiswa Indonesia salah jurusan. News Okezone.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2018.
Hurlock, Elizabeth B. (2011).
Psikologi Perkembangan:
Suatu Pendekatan Sepanjang
9 RentangKehidupan,
Erlangga: Jakarta.
Nauta, M. M. (2007). Assessing college students’ satisfaction with their academic majors.
Journal of Career Assessment, 15, 446–462. doi:
10.1177/1069072707305762.
Nelissa, Zahra dkk. (2018) Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Siswa dalam Proses Pemilihan Jurusan Pendidikan Lanjutan (Studi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.
Nugrahini,Andina. (2018). Faktor- Faktor Yang Memengaruhi Pemilihan Jurusan Dana Kepuasan Dalam Menjalani Jurusan Di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Rahman, A. (2018). 56% mahasiswa salah jurusan dan 90%
diantaranya karena permintaan orang tua. ISEE Bali. Diakses pada tanggal 17 Desember 2018.
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi remaja (rev. ed). Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Santosa, Slamet. (2006). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Suhre, C. J. M., Jansen, P. W. A., &
Harskamp, E. G. (2007).
Impact of degree program
satisfaction on the persistence of college students. Higher Education, 54, 207–226. doi:
10.1007/s10734-005-2376-5.