Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh Nurwakhidah 1110015000076
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Nurwakhidah 1 I I 0015000076
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IpS)
Jln. Telesonik Desa Bunder RT 010 RW 002 Desa Bunder Kec. Cikupa, Kab. Tanggerang
MENYATAKAII DENGAN SESUNGGUHNYA
Nama NIM
Jurusan
Alamat
Bahwa skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbingan : Drs.Syaripulloh, M.Si
NIP
:19670909 200701 1 003Demikian surat pernyataanini saya buat dengan sesungguhnya dan siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 23 Desember 2014
,ili ,i,
Yang Menyatakan
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Nurwakhidah
NIM:
1110015000076Di bawah Bimbingan:
Drs.Syaripulloh. M.Si NrP.19670909 200701 1 003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Keguruan
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta",disusun oleh Nurwakhidah NIM:1110015000076, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 09 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
51
(S.Pd) dalam bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Jakarta, 14 Jatuari 2015
Panitia Uj ian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd
NIP. 19730424 20080t 1 0t2
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IP S) Drs. Svaripulloh. M.Si
NrP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Dr. Ulfah Fajarini. M.Si NIP. 19670828 199303 2006
Penguji II
Dr. Muhamad Arif. M.Pd
NIP. 19700606 t99702
I
002Tanggal
rf/0,'F
'lfot
It
rr/
$
/o,
w
$
tr[{
1ot
2....i...
Mengetahui
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
U\$yarif
Hidayatullah JakaNurlena Rffa'i. MA. Ph.D
vi
tinggi dan prospek lapangan kerja terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan
wawancara kepada mahasiswa jurusan pendidikan IPS tahun akademik 2014.
Sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi regresi berganda.
Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa dua variabel bebas berpengaruh
terhadap keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS karena memiliki
nilai sig < 0,05 yaitu faktor kepribadian individu sebesar 0,000 < 0,05 dan faktor prospek lapangan kerja sebesar 0,008 < 0,05. Sedangkan empat variabel bebas
lainnya dinyatakan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa
memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta karena memiliki nilai sig > 0,05 .
vii
ABSTRACT
The purpose of the research is to know partially the influence of parents, friends, gender, personality and university image factor and job prospect toward students decision on choosing Social Education Major (IPS) Faculty of Tarbiyah and Teachership UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The techniques used for collecting data are questionnaire and interview students of Social Education in the academic year 2014. The analysis is double regression correlation technique.
Based on ‘t’ experiment result, it is known that two free variables influence on students decision on choosing IPS major. It is acquired sig < 0,05
individual personality factor 0,000 < 0,05 and job prospect 0,008 < 0,05. In contrast, the other four free variables do not have influence on student decision to choose Social Education major, Faculty of Tarbiyah and Teachership UIN Syarif Hidayatullah Jakarta because it has value s19> 0,05.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama proses penyusunan skripsi, penulis dilimpahkan berbagai bantuan
dari banyak pihak, bantuan baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena
penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta dukungan tersebut, sulit rasanya
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa
syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga.
Alhamdulillahirabbilalamin
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Ibu Nurlena, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta
seluruh staf jurusan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin
untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS
4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si yang tulus
dan sabar dalam memberikan bantuan, bimbingan serta memotivasi
ix
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS atas dedikasinya
meningkatkan kualitas dan potensi para mahasiswa baik dalam bidang
akademik maupun non akademik, semoga allah senantiasa memberi
rahmat serta keberkahan kepada mereka.
6. Mahasiswa angkatan 2014 yang telah bersedia menjadi responden dalam
penelitian penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ahmad Maskuri dan mamah Siti Saodah,
Yang telah merawat, mengasuh, membimbing dengan seluruh cinta.
Berkat doa yang tak pernah putus serta dukungan materil hingga penulis
menyelesaikan skripsi.
8. Adik-adikku tersayang Dwi Kurniawan, Tri Kurnia Rofika, dan Dania
Kurniasih yang tak henti memberi tambahan semangat dan doa dalam
penulisan.
9. Wulan sari sahabat kecil yang juga berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta jurusan Menejemen Pendidikan terimakasih dukungan dan doanya.
10.Teman-teman seperjuangan angkatan 2010, Wina, Desti Ika, Hani
Hardianti, Lita Jamila, Maya, dan sahabat REAKSI (Rakyat
Ekonomi-Akuntansi) yang saling memberi dukungan dalam proses penyelesaikan
skrispsi ini.
11.Sahabat Terbaik Dede Nurlatifah, Rizka Nurazizah, Annisa Yuni Tetiyani,
Siti Nurbaiti Nupus, dan Marini” yang tak henti saling menghibur,
memotivasi dan berjuang dalam mencapai cita-cita.
12.Keluarga besar HMJ Pendidikan IPS, “M. Faishal Ramdhan, Ahmad
Hambali, Ka Maroh chan (senior), Ardi Muhammad Arsyad, Pupuy
Fauziah, Faiza Yonefri, Destia Loveacna, Dine Ayu Ertanti, Yustia
Umamah, Dara Rahmita Dewi, Deli Wani Utami, Usniah dan Dini Sugiarti
Mentari. Divisi Pemberdayaan perempuan dan adik-adik, terus
berorganisasi dan berprestasi.
13.Mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2014 yang memberikan kesedian dan
x
14.Sahabat Alpa Yuandita Fajrin, Nurul Ulya, Dina Karotunnisa, Faid Maya,
Latifa Krisna Ayu, Desi Kumalasari, Samha, Endah, Umah, Lulu, Nunu,
Rizka, yang tak henti mendoakan serta bersabar dengan kondisi penulis
selama mengerjakan skripsi, Semoga sukses untuk kalian.
15.Keluarga besar Pesntren Luhur Sabilussallam. Segenap Pengurus,
Ustadaz- Ustazah pembimbing yang telah mendoakan, Pengurus KMPLS
2010-2012 khusus divisi Keputrian serta sahabat Banzai yang saya
sayangi.
16.Pihak-pihak lain yang sangat membantu dalam penulisan tanpa dapat saya
sebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga kontribusi dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan pahala serta
rahmat dari Allah SWT.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jakarta, 27 Desember 2014
xi
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ... iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GRAFIK. ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah . ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
1. Manfaat Teoritis . ... 8
2. Manfaat Praktis ... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Perkembangan Karir ... 10
2. Pengambilan Keputusan ... 11
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan jurusan berdasarkan perkembangan karir ... 12
xii
2) Motivasi ... 20
e. Faktor Citra Perguruan Tinggi ... 21
f. Faktor Prospek Lapangan Kerja ... 22
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 25 a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 25
b. Definisi Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) ... 26 c. Sejarah Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) ... 31
B. Penelitian Yang Relevan ... 66
C. Kerangka Berfikir ... 69
D. Hipotesis Penelitian. ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 44
B. Metode Penelitian ... 44
C. Disain Penelitian ... 45
D. Populasi dan Sampel ... 46
1. Populasi ... 46
2. Sampel ... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ... 47
1. Data Primer ... 47 2. Data Sekunder ... 48
F. Teknik Pengelolaan Data ... 48
1. Editing ... 48
2. Coding ... 49
3. Tabulasi ... 49
G. Variabel Penelitian ... 49
1. Definisi Konseptual ... 50
2. Definisi Operasional ... 51
H. Instrumen Penelitian ... 51
xiii
b. Uji heteroskedastisitas ... 60
c. Uji Normalitas ... 61 d. Uji Autokerelasi ... 61 2. Uji Hipotesis ... 62
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 62
b. Uji Signifikansi Koerfisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 62
c. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 64
1. Profil Jurusan Pendidikan IPS ... 64
2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS ... 65
3. Tujuan Jurusan Pendidikan IPS ... 65
B. Deskripsi Data ... 66
C. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 71 D. Analisis Data ... 76 1. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 76
a. Hasil Uji Multikolinieritas ... 76
b. Hasil Uji heteroskedastisitas ... 79
c. Hasil Uji Normalitas ... 80
d. Hasil Uji Autokerelasi ... 81 2.Uji Hipotesis Penelitian ... 82 a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 82 b. Hasil Uji Signifikansi Koerfisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 83 c. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) ... 87
xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan . ... 95
B. Saran ... 96
xv
Tabel 2.3 Kebutuhan Guru Mata Pelajaran
Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa
Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Orang Tua
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Teman Sebaya
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Gender
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Kepribadian Individu
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Citra Perguruan Tinggi
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Prospek Lapangan Kerja
Tabel 3.10 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keputusan Mahasiswa
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X1 (Faktor Orang Tua)
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya)
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X3 (Faktor Gender)
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X4 (Faktor Kepribadian Individu)
xvi
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Melalui Program SPSS
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas dengan ketentuan tolerance olahan pribadi
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Ketentuan Variance Inflation Factor (VIF)
Tabel 4.15 Kriteria Uji Mulikolinearitas
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov pada program SPSS
Tabel 4.17 Kriteria Pengujian Autorelasi
Tabel 4.18 Hasil Uji Autorelasi
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Detrminasi (R2) pada Penelitian Regresi Berganda
Tabel 4.20 Hasil Uji t melalui Program SPSS
Tabel 4.21 Hasil Uji F melalui Program SPSS
xvii
Grafik 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Grafik 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah
Grafik 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah
xviii
Gambar 2.2 Kontribusi Guru, Manajemen Waktu Belajar, dan Sarana Fisik
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik.
Gambar 2.3 Priramida Teori Kebutuhan Maslow
Gambar 2.4 Kerangka Berfikir
Gambar 4.1 Scatterplot dalam Uji Heterodksitas
xix
Lampiran 3 Instrumen Angket
Lampiran 4 Instrumen Wawancara
Lampiran 5 Data Mentah Skor Variabel X1 (Faktor Orang Tua)
Lampiran 6 Data Mentah Skor Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya)
Lampiran 7 Data Mentah Skor Variabel X3 (Gender)
Lampiran 8 Data Mentah Skor Variabel X4 (Karakteristik Individu)
Lampiran 9 Data Mentah Skor Variabel X5 (Citra Perguruan Tinggi)
Lampiran 10 Data Mentah Skor Variabel X6 (Prospek Lapangan Kerja)
Lampiran 11 Data Mentah Skor Variabel Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS)
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X1 (Faktor Orang Tua) melalui SPSS
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X2 (Faktor Teman Sebaya) melalui SPSS
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X3 (Gender) melalui SPSS
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X4 (Karakteristik Individu) melalui SPSS
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X5 (Citra Perguruan Tinggi) melalui SPSS
Lampiran 17 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X6 (Prospek Lapangan Kerja) melalui SPSS
Lampiran 18 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS) melalui SPSS
Lampiran 19 skor jawaban responden variabel X1 (Faktor Orang Tua)
Lampiran 20 skor jawaban responden variabel X2 (Faktor Teman Sebaya)
xx
Lampiran 25 skor jawaban responden variabel (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS)
Lampiran 26 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Lampiran 27 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Lampiran 28 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Lampiran 29 Hasil Uji Asumsi Autokorelasi
Lampiran 30 Hasil Uji Koefisien R2
Lampiran 31 Hasil Uji t
Lampiran 32 Hasil Uji F
Lampiran 33 Tabel t
Lampiran 34 Skrip Wawancara
1
Kehidupan manusia dari hari ke hari selalu mengalami perubahan, sebagian besar perubahan diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang meningkat setiap harinya. Perubahan zaman itulah yang
membuat manusia mau tidak mau harus beradabtasi dengan lingkungan
disekitarnya. Semakin baik kemampuan beradabtasi seseorang maka
kemungkinan untuk bertahan hidup pun lebih baik, namun tidak semua
orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berdamai dengan zaman.
Era globalisasi tidak hanya berdampak positif bagi kehidupan manusia pada
umumnya, layaknya seperti dua sisi mata uang, globalisasi pun membawa
efek negatif. Salah satu efek negatif itu adalah tersingkirnya orang-orang
tertinggal dan tak siap menghadapi tantangan global.
Maka guna mempersiapkan masyarakat agar dapat bertahan hidup
dan bersaing ditataran global, pendidikan merupakan oase yang tepat bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang akan berdampak pula pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui pendidikan seseorang
dibina dan dibimbing untuk mampu mengembangkan bakat, minat dan
intelektualnya guna persiapan berkarier di masa depan, dengan
pengetahuan, keahlian dan keterampilan seorang manusia mampu menjaga
eksistensinya di dunia.
Begitu pentingnya pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu pula Indonesia hingga termaktup dalam isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 1
1
Kunandar, Guru profesional Implementasi kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP)
Di Indonesia terdapat beberapa jenjang pendidikan formal
Berdasarkan bunyi pasal 12 sampai dengan pasal 22 UUSPN Nomor 2
Tahun 1989, ketentuan tentang jenjang pendidikan dikemukakan sebagai
berikut: Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri
atas (a) Pendidikan Dasar, (b) Pendidikan Menengah (c) Pendidikan (d)
Pendidikan Pra-Sekolah (TK, paud).2
Berdasarkan keterangan diatas, perguruan tinggi merupakan
jenjang pendidikan tingkat akhir, pada tingkat ini selain upaya individu
menambah ilmu pengetahuannya namun juga mencari banyak pengalaman
sebagai bentuk persiapan diri sebelum menghadapi dunia pekerjaan
dikemudian hari. Tujuan pendidikan di perguruan tinggi menurut
Undang-undang pasal 16 nomor 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional, dan pasal
2 peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi
yaitu:3
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan baik akademik atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi atau
seni.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
atau seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Jenjang perguruan tinggi ini termasuk dalam tahap-tahap
perkembangan karir yang di kemukakan oleh Ginzberg yakni tahap realistik
(realistic) pada fase explorasi (exploration phase). Tahap realistik sendiri yaitu tahap dimana individu merencakan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan karier mereka. Mereka sudah memantapkan diri untuk memasuki
dunia pekerjaan, sesuai dengan kondisi kemampuan sendiri (taraf
2
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005) h.80
3
pendidikan), sosial ekonomi orang tua maupun keadaan sosial masyarkat
bangsa-negara.4
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang
dalam perkembangan karirnya termasuk dalam memilih jurusan yang
didasarkan pada teori Berk. Faktor-faktor tersebut diantaranya yakni faktor
orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian individu.5
secara biologis orang tua adalah bagian yang terdekat dengan seseorang,
sebagai bagian dari keluarga orang tua memiliki kewajiban dalam
membimbing, merawat dan mendidik anak-anak. Teman sebaya merupakan
salah satu kelompok yang dibutuhkan pada masa remaja-dewasa awal
sebagai tempat berbagi banyak hal. Kedekatan pada teman sebaya pun
cukup kuat karena pada usia ini remaja mulai mengurangi ketergantungan
terhadap orang tua dan lebih dekat dengan teman sebaya. Selanjutnya dalam
memilih jurusan merupakan salah satu langkah dalam merencanakan
pekerjaan dimasa depan, jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh
jenis kelamin tertentu pula, dalam masyarakat terdapat peran yang
didasarkan pada stererotipe gender. Selain faktor tadi kepribadian individu
pula memberi kontribusi, pilihan jurusan yang didasarkan pada minat dan
motivasi memiliki pengaruh yang baik bagi keberhasilan belajar. Selain itu
pilihan yang diputuskan akan menjadi tanggung jawab pribadinya sendiri.
Menurut Mappiare dalam penelitian Karina M Brahmana, tentang perbedaan dalam mempertimbangkan faktor-faktor pengambilan keputusan
pemilihan jurusan di perguruan tinggi pada remaja akhir yang
mempersepsikan dirinya diasuh dengan pola asuh yang berbeda.
Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu minat remaja akhir, aspirasi remaja akhir,
minat orang tua, aspirasi orang tua, serta kesan-kesan dari teman sebaya.
Serta tambahan faktor yang diperoleh melalui survei karina kepada beberapa
4
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h 66
5
siswa kelas III SMA yaitu prospek pekerjaan di masa depan.6 faktor-faktor
tersebut memiliki kesamaan dengan faktor-faktor yang dikemukakan oleh
berk dan mendapat satu faktor baru dari hasil penelitian ini yaitu faktor
prospek masa depan. prospek masa depan itu sendiri merupakan salah satu
tujuan akhir seseorang dalam menempuh pendidikannya yakni
mengembangkan kemampuan serta profesionalitas dalam lingkup pekerjaan.
Menurut hasil penelitian lainnya yakni tentang Analisis Faktor atas
pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di
STIE Perbanas Surabaya yang telah diteliti oleh Erlita, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi keputusan mahasiswa diantaranya yaitu: citra
perguruan tinggi, minat, keputusan bersama, dan tersedianya lapangan kerja.
Serta temuan baru yakni faktor pelayanan dan fasilitas.7 Citra perguruan
tinggi merupakan persepsi mahasiswa terhadap perguruan tinggi yang
menjadi pilihannya. Sedangkan minat menekankan pada kepribadian
individu yang berorientasi pada kesukaan atau ketertarikan kepada bidang
studi atau profesi tertentu. Keputusan bersama dalam penelitian yakni
peran-peran orang lain yang memiliki pengaruh untuk ikut dalam
menentukan pilihan termasuk dalam memilih jurusan. tersedianya lapangan
kerja adalah melihat peluang pekerjaan setelah menempuh pendidikan pada
jurusan tertentu. serta temuan baru yakni pelayanan dan fasilitas kampus hal
ini terkait pada kemudahan mengetahui berbagai informasi dan kenyamanan
dalam belajar di perguruan tinggi.
Setiap mahasiswa di pengaruhi oleh faktor-faktor yang
mendoronganya dalam memutuskan pemilihan jurusan saat belajar di
perguruan tinggi, meski begitu setiap orang memiliki pertimbangan yang
berbeda dan faktor dominan yang mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan tersebut. Hal ini dialami oleh sebagian besar mahasiswa tingkat
6
Karina M brahmana. Perbedaan dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersepsikan Dirinya Diasuh dengan Pola Asuh yang Berbeda . Skripsi Tidak Dipublikasikan. h.59
7
pertama di seluruh perguruan tinggi termasuk mahasiswa jurusan
pendidikan IPS angkatan 2014.
Pendidikan IPS merupakan salah satu Prodi yang terdapat di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang merupakan sebuah lembaga dalam upaya
memberi pelatihan dan pengembangan kepada mahasiswa sebagai calon
guru agar dapat menjadi guru IPS profesional yang berwawasan
Ke-Islaman, kemanusiaan dan ke-Indonesiaan.8 hal ini tersirat dalam visi misi
yang di junjung oleh prodi pendidikan IPS.
Ilmu pengtahuan sosial sendiri pada dasarnya ilmu yang
mempelajari berbagai fenomena sosial yang terjadi di sekitar kehidupan
manusia, dalam ilmu pengetahuan sosial sendiri terbagi menjadi beberapa
disiplin ilmu diantaranya yaitu ilmu ekonomi berkaitan dengan bagaimana
prilaku manusia dalam upaya memenuhan kebutuhan agar dapat bertahan
hidup kemudian interaksi atara sesama manusia diperdalam melalui ilmu
sosiologi atau bisa disebut juga ilmu kemasyarakatan sebagaimana kodrati
manusia sebagai mahluk sosial yang hidup berdampingan. Dalam
mempelajari peristiwa penting dimasa lalu manusia dapat mempelajarinya
melalui ilmu sejarah. Sedangkan bagaimana manusia dari awal
kemunculannya hingga perkembangan saat ini dapat dikaji dan dipelajari
dalam ilmu atropologi.
Banyaknya disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh mahasiswa prodi
pendidikan IPS, tidak mengurangi minat mahasiswa untuk masuk menjadi
bagian akademisi. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa
sesungguhnya Prodi pendidikan IPS memiliki daya tarik tersendiri bagi
mahasiswa diantara prodi-prodi lain di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan dalam pengembangan profesionalime guru di tingkat perguruan
tinggi. profesi guru tidak hanya sebagai pasukan garis depan dalam
pendidikan, namun profesi guru memiliki tanggung jawab moral di
masyarakat sehingga tidak mudah bagi setiap orang menjadi guru.
8
Dengan tanggung jawab itulah calon guru tidak hanya harus
mempunyai skill keguruan dan pengetahuan mendalam tentang materi
yang diajarkan namun mampu menularkan nilai-nilai moral sehingga
terjadi kesinambungan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai kemanusaian bagi perserta didik. Mahasiswa tentu memiliki alasan
yang berbeda dalam memilih prodi pendidikan IPS. Faktor-faktor disini
merupakan alasan atau dorongan yang dimiliki mahasiswa dalam memilih
jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan yang menarik
untuk diteliti tentang ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH
JURUSAN PENDIDIKAN IPS DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA.
B. Identifikasi Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah-masalah yang muncul
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Alasan mahasiswa memilih jurusan pendidian IPS
2. Pengaruh orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
3. Pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
4. Pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
5. Pengruh kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS
6. Pengaruh citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS
7. Pengaruh prospek pekerjaan di masa depan terhadap keputusan
8. Pengaruh pelayanan dan fasilitas perguruan tinggi terhadap keputusan
masalah memilih jurusan pendidikan IPS.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup masalah pada:
1. Pengaruh orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
2. Pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
3. Pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
Jurusan Pendidikan IPS
4. Pengruh kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS
5. Pengaruh citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS
6. Pengaruh prospek pekerjaan di masa depan terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi serta pembatasan masalah maka di rumuskan
masalah dalam penelitian ini diantaranya yaitu:
1. Apakah orang tua berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
2. Apakah gender berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
3. Apakah teman sebaya berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
4. Apakah kepribadian Individu berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
5. Apakah citra perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan
6. Apakah prospek pekerjaan di masa depan berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang diajukan maka peneliti memiliki
tujuan yaitu :
1. Mengetahui pengaruh faktor orang tua terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
2. Mengetahui pengaruh faktor gender berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
3. Mengetahui pengaruh faktor teman sebaya berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
4. Mengetahui pengaruh faktor kepribadian Individu berpengaruh
terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
5. Mengetahui pengaruh faktor citra perguruan tinggi berpengaruh
terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
6. Mengetahui pengaruh prospek pekerjaan di masa depan terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini sebagai tambahan khazanah keilmuan dalam dunia
pendidikan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan
teoritis baru.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa
1) Sebagai pedoman dalam mengembangkan penelitian lain.
2) Sebagai acuan dalam meningkatkan motivasi belajar di tingkat
perguruan tinggi berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
b. Bagi Institusi
1) Dasar informasi terkait latar belakang mahasiswa dalam
memilih jurusan dan fakultas di tingkat pendidikan tinggi.
2) Dasar guna meningkatan pengembangan kualitas lembaga guna
meningkatkan keterampilan serta pengetahuan mahasiaswa
sebagai calon guru.
3) Dasar Meningkatkan pelayanan, sarana dan prasarana guna
menunjang kemampuan mahasiswa.
4) Meningkatkan kualitas dan mutu guna meningkatkan tingkat
10 A. Landasan Teoritis
1. Perkembangan Karir
Setiap orang pasti akan bertambah dewasa seiring dengan perubahan
fisik dan psikologisnya, hal ini tidak hanya pada fisik dan psikologisnya saja,
namun perkembangan tersebut terdapat pula pada karir atau pekerjaan.
menurut para ahli psikologi perkembangan, mengungkapkan bahwa
perkembangan karir sebenarnya telah dimulai oleh individu sejak masa
anak-anak hingga dewasa atau tua.
Pada masa remaja, biasanya seseorang individu sedang (masih)
menempuh pendidikan formal antara SLTP dan SLTA. Menempuh
pendidikan ini sebagai bentuk pemenuhan tugas dalam mengembangkan
kemampuan intelektual maupun keterampilan dasar guna memeprsiapkan diri
untuk memasuki kehidupan nyata di masyarakat sebagai anggota masyarakat
yang dewasa, maka persiapan dini sangat penting, sehingga dirinya dapat
mengikuti perubahan zaman. salah satu persiapan itu adalah memilih program
studi yang tepat sebagai bekal untuk mengembangkan karir pribadinya.1
Program studi merupakan program lanjutan yang lebih spesifik yang
berada pada tingkat perguruan tinggi. Adapun pengertian perguruan tinggi
menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional pasal 19, Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
megister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.2
Menempuh pendidikan pada tingkat perguruan tinggi ditinjau
berdasarkan tahap-tahap perkembangan karir menurut Ginzberg, termasuk
pada fase explorasi (exploration phase) dimana individu berusaha untuk
1
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h.66
2Undang-undang Republik Indonesia Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen
mencari pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan guna menghadapi
pekerjaan dikemudian hari. Hal ini ditandai dengan upaya belajar sekolah
atau perguruan tinggi.3
Berdasarkan teori yang dikemukakan Ginzberg, seorang individu yang
akan atau sedang menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi
merupakan sebuah upaya untuk perkembangan kakir dimasa depan. Pilihan
penjurusan ini mulai dilakukan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA)
dengan memilih program studi IPA, IPS, Bahasa. Pemilihan jurusan tersebut
menjadi proyeksi bagi mereka dalam memutuskan pemilihan program studi
yang lebih spesifik di tinggkat perguruan tinggi.
2. Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum
situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa
alternatif. Adapun pembuatan keputusan merupakan proses pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti atau digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.4 Hal
ini senada dengan pendapat Siagian, yang menyatakan bahwa pengambilan
keputusan merupakan suatu proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya
pada berbagai alternatif yang ada.5
Pengambilan keputusan sendiri merupakan proses yang sangat
panjang, proses tersebut dikenal dengan Voluntary Choice. Menurut Zavalloni, ada beberapa tahapan yang dilalui seseorang dalam pengambilan
keputusan diantaranya yaitu: 6
3
Ibid.,
4
Wildan Zulkarnain. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013 cet.1) h.107
5
Karina M Brahmana “ Perbedaan Dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersiapkan Dirinya di asuh dengan Pola Asuh yang Berbeda”. Skripsi tidak dipublikasikan h.58
6
a. Motivation, yaitu tahap dimana seseorang tergerak untuk mengambil keputusan karena adanya alasan-alasan yang kuat, dan mendorong
untuk memilih beberapa alternatif yang ada.
b. Deliberation, yaitu tahap mempertimbangkan semua kemungkinan dari alternatif yang dipilih sebelum melakukan keputusan.
c. Decision, tahap pemilihan yaitu dimana seseorang telah menentukan salah satu dari alternatif yang tersedia.
d. Execution, tahap merupakan tindakan aktual yang dilakukan ketika telah membuat suatu pilihan dan merealisasikan dengan tindakan
nyata atas apa yang menjadi keputusannya.
Pada dasarnya setiap orang dalam hidup ini pasti selalu dihadapkan
untuk membuat pilihan atau keputusan dari berbagai alternatif yang ada,
tahap-tahap tadi adalah proses bagaimana pilihan itu diperoleh. Hal ini
tentu saja dilalui pula oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan yang telah menjatuhkan pilihannya jurusuan pendidikan IPS
untuk melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah, alasan-alasan yang
mereka lalui pada dasarnya berbeda-beda satu sama lain, dan
pertimbangan atas alternatif-alternatif juga berbeda, serta memiliki
perilaku yang berbeda setelah keputusan tesebut diambil.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir
Dalam menentukan pilihan setiap orang pasti dipengaruhi oleh berbagai
faktor, terlebih lagi jika pilihan tersebut berkaitan dengan masa depan, salah
satunya menentukan jurusan. Menentukan jurusan yang akan di pilih pada
tingkat perguruan tinggi pada dasarnya termasuk pada perencanaan karier.
Hal Ini tentu saja menjadi penting, terlebih bagi calon mahasiswa yang
hendak atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, khususnya di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kelompok mahasiswa termasuk pada kelompok remaja akhir-dewasa
Salah satunya menurut Duvall,7 yakni memilih dan mempersiapkan pekerjaan
dan ketakbergantungan ekonomi. Selanjutnya guna mempersipkan pekerjaan
sebagian orang memilih untuk menempuh pendidikan hingga perguruan
tinggi. Namun dalam proses memilih dan memutuskan seringkali seseorang
dilanda kebingungan. Hal ini tidak dapat dipungiri karena jurusan yang dipilh
akan menjadi gerbang utama dalam pilihan karir di masa depan. Ada berbagai
hal yang mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan memilih
jurusan yakni salah satunya menurut Berk penetuan dan pemilihan karier
seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya: orang tua,
teman-teman, gender, karakteristik diri-sendiri.8
a. Orang tua
Menurut kamus Inggris-Indonesia parent yang memiliki arti 1). Orang tua 2). Ayah 3) ibu.9 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia orang tua diartikan dengan: (1) ayah dan ibu kandung (2)
orangtua (3) orang yang dianggap tua (4) orang yang disegani atau
dihormati di kampung.
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan
ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang
dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab
untuk menididk, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk
mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam
kehidupan bermasyarakat.
Terkait pengaruh orang tua dalam memilih jurusan yakni Kondisi
sosial ekonomi keluarga, secara tidak langsung keberhasilan orang tuanya
merupakan “beban” bagi anak sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tuanya.
Disamping itu, secara eksplisit orang tua menyampaikan harapan hidup
anakanya yang tercermin pada dorongan untuk memilih jenis sekolah atau
7
Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga (Bandung: PT. Alumni, 2011) h. 66
8
Agoes Dariyo,op.cit h.67
9
pendidikan yang diidamkan oleh orang tua. Umpamanya orang tua
mengingikan anaknya menjadi dokter atau menjadi ahli teknik atau
insinyur.10
Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan
kondisi ekonomi (negara) masyarakat. yang pertama merupakan kondisi
utama, karena menyangkut kemampuan orang tua dalam membiayai
pendidikan anaknya. Banyak anak berkemampuan intelektual tinggi tidak
dapat menikmati pendidikan yang baik disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan ekonomi orang tuanya. tidak hanya itu, keberadaan orang tua
yang begitu penting dalam kehidupan anak, seringkali
pertimbangan-pertimbangan dalam memutuskan suatu hal, kaitannya dengan pemilihan
jurusan di perguruan tinggi tentu melibatkan keluarga atau orang tua. hal
ini wajar adanya karena remaja umumnya masih memiliki rasa
ketergantungan terhadap orang lain yang terdekat yakni orang tua.
Bijaknya orang tua berperan dalam memberi pandangan atau
berbagai alternatif pilihan jurusan kepada anak tanpa memaksakan
kehendak, namun tak dapat di pungikiri masih ada orang tua yang
menuntut anak untuk memilih jurusan tertentu ini tergantung pada pola
asuh yang digunakan. Sehingga berdasarkan keterlibatan orang tua baik
secara emosional dan finansial terhadap mahasiswa, akan mempengaruhi
mereka yang sekarang telah menempuh pendidikan di jurusan pendidikan
IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
b. Teman-teman Kelompok Sebaya (peer-group)
Teman menurut kamus bahasa Indonesia yakni kawan, sahabat,
orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan) lawan
(bercakap-cakap), sesuatu yang jadi pelengkap (pasangan) atau yang diapakai
10
(dinamakan dan sebagainya) bersama-sama.11 Tidak dipungkiri,
kenyataannya lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup
memberi pengaruh pada diri seorang individu dalam memilih program
studi di SLTA atau mungkin di perguruan tinggi. hal ini terkait dengan
kebutuhan psikologis remaja yang ingin keberadaan mereka diakui dalam
sebuah kelompok salah satunya kelompok bermain atau teman sebaya.
Apalagi bagi individu yang telah mempunyai pacar, maka seringkali ia
mudah terpengaruh untuk memasuki program studi yang sama atau
mungkin mengambil tempat pendidikan (universitas) yang sama.
Tujuannya agar tetap menjalin komunikasi dengan pacarnya.12
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang
dalam menjalani pilihan hidup tidak hanya di dalam dirinya saja, ketika
pilihan internal mahasiswa menginginkan menjadi guru dan lingkungan
baik keluaraga, teman sebaya, sekolah dan masyarakat mendukung maka
timbul kepercayaan diri mahasiswa tersebut dalam menempuh pendidikan
karena merasa bahawa pilihannya bukanlah pilihan yang salah dengan itu
menjadi dasar baginya untuk berprestasi lebih baik lagi untuk menunjukan
bahwa apa yang dia yakini serta apa yang telah lingkungan dukung
untuknya adalah sebuah pilihan tepat.13
c. Gender (Jenis Kelamin)
Gender adalah atribut yang melekat pada laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Sehingga dikenal bahwa
laki-laki itu kuat, rasional, jantan, dan perkasa, sedangkan perempuan
dianggap lemah lembut, emosional dan keibuan.14 Karakteristik yang
diberikan masyarakat terhadap seseorang berdasarkan gendernya.
11
Ananda Santoso dan A.R AL Hanif Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Alumni Surabaya) h. 375
12
Agoes Dariyo, op.cit h. 68
13
Sunarto, B. Agung Hartono, op.cit h. 196
14
Dalam pemaknaannya yang luas gender dapat diartikan sebagai
seperangkat nilai, harapan, keyakinan dan (sering kali) stereotipe yang
seharusnya diperankan oleh laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
sosial mereka. 15
Karakteristik Laki-laki dan Perempuan menurut Konstruksi Sosial.
Laki-laki Perempuan Keterangan Catatan
Tegas Lemah lembut Gender Seks: tidak
dapat
dipertukarkan
gender : bisa
dipertukarkan
Memiliki jakala Memiliki vagina Seks
Memiliki penis Memiliki alat
menyusui
Seks
Rasional Emosional Gender
Pengambilan
keputusan
Konco wingking Gender
Kepala keluarga Ibu rumah tangga Gender
Pencari nafkah Pencari nfkah
tambahan
Gender
Berwawasan jauh
ke depan
Tidak berwawasan
jauh ke depan
[image:35.595.111.534.213.614.2]Gender
Tabel 2.1
Karakteristik Laki-laki dan Perempuan menurut Konstruksi Sosial.
Stereoripe masyarakat seringkali telah menilai terhadap peran jenis
kelamin seseorang. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan
pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang,
baik diakui atau tidak jenis kelamin kadang-kadang menentukan seseorang
dalam memilih karier pekerjaan. Seorang perempuan mungkin akan
mengambil karier yang kiranya dapat dijalani, tanpa banyak hambatan
dengan peran jenis gendernya nanti dikemudian hari, misalnya: sekertaris,
dokter anak, psikolog anak, guru atau dosen, penunggu penjaga toko dan
sebagainya. Demikian pula sebaliknya seorang laki-laki akan memilih
15
secara tepat pada karier yang sesuai dengan dirinya misalnya: tentara,
polisi, hakim atau jaksa.16
Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal
pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan
memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu luang sebelum menikah.
Anak laki-laki menginginkan pekerjaan yang menarik dan menggairahkan
tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan atau oleh
kesempatan yang ada untuk memperoleh pekerjaan. Mereka juga
mengingkan pekerjaan yang bermartabat tinggi, sekalipun bayarannya
lebih sedikit daripada pelbagai pekerjaan yang tidak terlampau bergengsi.
Pada umumnya anak perempuan memilih pekerjaaan yang memberikan
rasa aman dan tidak banyak menuntut waktu. Dalam memilih pekerjaan,
biasanya perempuan menekankan unsur melayani orang lain seperti
mengajar atau merawat.17
d. Karakteritik Kepribadian Individu
Kepribadian individu menurut kamus Inggris-Indonesia yakni
berasal dari kata personality, yang berarti kepribadian, tokoh, watak yang kuat.18 Kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang
merupakan perpaduan dari sifat, tempramen, kemampuan umum dan bakat
yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan
lingkungannya. 19 Kepribadian juga dapat diartikan sebagai karakteristik
yang ada dalam diri individu yang melibatkan berbagai proses psikologis
yang akan menentukan kecendrungan dan respon seseorang terhadap
lingkungan. 20
Menurut Djaali, pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua
aspek, yakni aspek kemampuan (ability) dan aspek kepribadian
16
Agus Dariyo. op.cit h. 68
17
Elizabeth b. Hurlock Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1980) cet.5 h. 221
18
Jhon M. Echols dan Hasan Shadily. op.cit h. 426
19Tatik Suryani Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 cet.1) h. 57 20
(personality). Aspek kemampuan meliputi prestasi, intelegensia, dan bakat. Sedangkan aspek kepribadian meliputi watak, sifat, penyesuaian
diri, minat, emosi, sikap, dan motivasi. 21sedangkan menurut Agus Dariyo,
Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik pribadi yang mempengaruhi
pemilihan program studi maupun karir individu, diantaranya: bakat-minat,
kepribadian, intelektual.22
Dari beberapa aspek kepribadian individu aspek yang akan dibahas
adalah minat dan motivasi dalam diri seseorang kaitannya dengan
keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan.
1) Minat
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Menurut
Hilgard “interest is persisting tendency to py attention to and enjoy
some activity or content.”23
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.24 Komponen minat
dalam diri seseorang menambah kekuatan tekat dalam menjalani atau
melakukan kegiatan.
Dalam menentukan pilihan mahasiswa yang hendak
melanjutkan pendidikan dipengaruhi oleh Minat kejurusan yang
berkembang dalam diri seseorang yang merupakan akumulasi minat
yang berkembang sejalan dengan pengalaman, sikap, dan
keinginannya. Hal ini sangat dipengaruhi secara signifikan oleh
21
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h. 1
22
Agoes Dariyo, op.cit., h.68
23
Slameto, Belajar dan Fktor-faktor yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta cet.5 2010) h. 57
24
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.25 Minat terbentuk
dari berbagai aspek yang memperlihatkan kecendrungan untuk
memilih apa yang disenangi atau sebaliknya.
Minat kejurusan adalah kecendrungan seseorang untuk
memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik kepribadiannya. Konstelasi tersebut didukung oleh
William B.Michael yang menyebutkan bahwa perpaduan tipe-tipe
minat akan memperlihatkan pola tingkah laku tertentu dalam
melaksanakan tugas, yang disebut kecakapan tugas. Faktor minat
kejuruan adalah penting untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan
bidangnya. 26
Dengan kata lain mahasiswa yang telah menentukan pilihannya
untuk menempuh pendidikan di jurusan pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah, salah satunya telah memahami dan mempertimbangkan
target dan tujuan arah pendidikannya sesuai dengan minat pekerjaan
yang ingin dicapai dimasa mendatang. Sehingga seseorang yang
memiliki minat akan memudahkan seseorang dalam berprilaku dan
bertindak guna mendukung kemampuannya mencapai tujuan akan
semakin mudah.
2) Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya penggerakkan.27 Menurut Jeffrey, proses motivasi terjadi karena
adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi
yang menybabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu
ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu
melakukan suatu prilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan,
25
Ibid h. 125
26
Ibid., h. 126
27
keinginan dan hasratnya tersebut.28 Motivasi merupakan dorongan
seseorang untuk melakukan upaya-upaya hingga apa yang diinginkan
atau dibutuhkannya terpenuhi.
Abraham Sperling mengemukakan bahwa“motive is defined as
a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment.
The adjustment is said to satisfy the motive.”29
(motif didefinisikan
sebagai suatu kecendrungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan
dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaiaan diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan).
Dari berbagai penjelasan diatas, motivasi merupakan sebuah
dorongan baik yang berasal dari dalam diri seseorang maunpun dari
luar dirinya untuk mencapai sebuah keinginan dan tujuan. Dorongan
ini akan terus-menerus ada hingga tujuan itu terpenuhi dan
menimbulkan rasa puas dalam mendapatkannya. Jika di kaitkan,
mahasiswa pendidikan IPS seharusnya memiliki motivasi tinggi untuk
menjadi seorang guru, sehingga ketika dalam proses menuju
pencapaian itu mahasiswa mampu bertahan dan tetap terdorong hingga
dia dapat menjadi guru. Hal ini akan membuat mahasiswa senantiasa
berusaha keras karena menjadi seorang guru adalah salah satu
kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Keberhasilan dalam memilih dan menjalankan program studi
serta karir pekerjaan sangat ditentukan karakteristik kepribadian
individu yang bersangkutan. Individu yang memiliki minat – bakat,
kemampuan, kecerdasan, motivasi intrenal, tanpa ada paksaan dari
orang lain (teman, masyarakat, atau orang tua), biasaya akan mencapai
keberhasilan dengan baik.30
28
Ibid.,
29
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Refika Aditama, 2012) h.11
30
Gambar 2.1
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier
e. Citra Perguruan Tinggi
Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlita, yakni
tentang Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk
memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya yang, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih jurusan dua
diantaranya yaitu: citra perguruan tinggi, dan tersedianya lapangan kerja.31
Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah
menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh
kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.32 Citra merupakan gambaran
subyektif yang dibuat oleh seseorang sebagai hasil dari berbagai informasi
serta persepsi terhadap sesuatu. Ada beberapa definisi citra menurut para
ahli diantaranya, yaitu:33
Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan,
gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Lalu Menurut Philip
Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan
pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi).
31
Erlita Risnawati, Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya Artikel Ilmiah. h.4
32
http://id.wikipedia.org/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat) Diakses pada tanggal 19 november 2014
33
Ibid.,
Orang tua
Peer-group
Kepribadian Faktor-faktor
pemilihan karir
Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan
yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu
sendiri timbul karena adanya informasi. sedangkan Frank Jefkins
mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat
(sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan,
personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan definisi citra dilihat dari pandangan para ahli dapat
ditarik benang merah bahwa citra adalah kesan seseorang terhadap suatu
objek yang diperoleh melalui informasi berdasarkan dari tingkat
pengetahuan serta pemahaman kepada objek tersebut. Dalam penelitian
ini, citra menjadi salah satu landasan yang menarik bagi mahasiswa dalam
memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah. Mahasiswa
mempetimbangkan bagaimana reputasi perguruan tinggi yang diperoleh
melalui berbagai informasi sehingga menimbulkan keyakinan bahwa citra
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam katagori baik sehingga tanpa ragu
untuk menjadi bagian dari akademisi.
f. Prospek Pekerjaan dimasa Depan
Faktor yang satu ini tidak dapat di hindari karena tingkat pendidikan
seseorang akan membatu dalam perluasan kesempatan bekerja dan
mendapat gaji yang layak, sebagai sebuah apresiasi atas kemampuan yang
dimiliki setelah mendapat ijasah. Meskipun tujuan utama dalam
menempuh pendidikan adalah memperoleh ilmu serta mengembangkan
potensi namun setelah seseorang menyelesaikan penididikannya orientasi
tentu berubah, tidak lagi hanya dapat memuaskan hasrat mengebangkan
ilmu namun juga bagaimana ilmu yang dipelajari dapat menunjang
kehidupan di lapangan kerja secara profesional guna mencukupi
kehidupan melalui profesi yang ditekuni.
Menurut analisis Ditpropen Ditjen PMPTK, dari 2011 hingga 2014
Untuk lebih jelasnya berikut tabel kebutuhan akan guru secara nasional
dari tahun 2010 sampai tahun 2014. 34
Tabel 2.2 Jumlah Kebutuhan Guru
Secara umum, kebutuhan akan guru kelas mulai tahun 2010 hingga
akhir 2014 mendominasi dibandingkan dengan kebutuhan akan guru
terhadap mata pelajaran tertentu. secara rinci, kebutuhan akan guru per
mata pelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.35
34
Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h. 30
35
Ibid.,
Tahun Kebutuhan
2010 461.195
2011 56.982
2012 71.352
2013 75.685
2014 82.684
Total 747.898
Mata Pelajaran Kebutuhan
2010 2011 2012 2013 2014
Agama 24.511 3.134 4.633 5.947 7.629
Penjaskes 31.437 2.585 2.941 3.148 3.500
Guru Kelas 159.307 64.670 33.860 33.881 35.275
PKN 4.233 1.059 1.329 1.551 1.815
Bahasa Indonesia 11.601 2.725 3.135 3.497 3.977
Bahasa Inggris 15.306 3.047 3.442 3.733 4.130
T T a b e l 2 . 3 k e b u k e b u t
kebutuhan guru mata pelajaran
Menurut data tersebut peluang kerja untuk profesi guru cukup
banyak. Salah satunya peluang bagi guru pendidikan IPS yang setiap tahun
mengalami kenaikan akan kebutuhan guru.Hal ini dikarenakan kebutuhan
tenaga pengajar masih sangat urgent terutama di daerah pelosok terpencil,
mengingat betapa luasnya wilayah Indonesia sehingga perlu adanya upaya
dalam memasok para tenaga pengajar (guru) agar merata di seluruh dareah
sehingga tingkat pendidikan masyarakat dapat ditingkatkan guna
pembangunan negara.
IPA 4.437 983 1.184 1.318 1.541
IPS 4.402 716 860 997 1.180
Seni Budaya 13.806 1.726 1.925 2.040 2.220
TIK 22.747 1.651 1.695 1.769 1.831
Mulok 87.144 2.790 3.076 3.255 3.481
Bimbingan Konseling 87.144 2.790 3.076 3.255 3.481
Fisika 3.486 832 945 1.046 1.161
Biologi 1.664 797 887 1.006 1.156
Kimia 2.969 813 941 1.077 1.232
Sejarah 1.154 354 436 466 538
Geografi 1.096 354 416 477 535
Ekonomi 536 181 565 335 500
Sosiologi 2.731 472 251 563 614
Antropologi 747 455 477 508 525
Sastra Indonesia 1.153 477 490 516 522
Bahasa Asing 393 316 384 441 477
Keterampilan 6.966 495 517 543 549
Kewirausahaan 3.260 274 284 297 304
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdiri dari beberapa item
diantaranya yaitu:36
1) Perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran
ilmu-ilmu sosial.
2) Integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial meliputi: sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan
psikologi sosial.
3) Menyampaikan permasalahan sehari-hari masyarakat
sekeliling.
4) IPS bukan ilmu sosial walaupun bidang perhatiannya sama
yaitu hubungan timbal balik antara manusia.
5) IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah
6) IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran.
Berdasarkan berberapa point yang telah dipaparkan secara
terperinci, dapat di pahami bahwa hakikat sebenarnya dalam kajian
ilmu IPS yaitu ilmu yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial
yang terintegrasi menjadi satu kelengkapan, diantaranya sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan psikologi
sosial. Istilah IPS sendiri digunakan untuk kepentingan pengajaran
dengan menyederhanakan berbagai disiplin ilmu tersebut. Hal ini
dilakukan sebagai salah satu upaya membekali pelajar dalam
memahami konsep serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan
sosial bermasyarakat pada tingkat lembaga pendidikan.
36
Iwan Purwanto Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
b. Definisi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dalam memudahkan pemahaman terhadap IPS perlu dikemukkan
terlebih dahulu pengertian social studies (IPS) dari beberapa ilmuan Amerika Serikat diantaranya yaitu:37
1) Artur G. Binning and David H.Binning (1982), kedua pakar ini
mengemukkan bahwa, studi sosial adalah mata pelajaran yang
berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi
masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok
sosial.
2) Edgar B. Wesley (1980), berbeda dengan kedua tokoh sebelumnya
Edgar mengemukakan bahwa, studi sosial adalah ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk tujuan pengajaran di sekolah.
3) Willian B. Ragam (1982), mengatakan bahwa program studi sosial
mencerminkan bahan-bahan dari berbagai ilmu sosial, tetapi ia juga
mempergunakan bahan-bahan dari masyarakat setempat.
4) John Jarolimek (1967) menyatakan bahwa studi sosial merupakan
bagian dari kurikulum pendidikan dasar yang materi pelajarannya
terdiri dari ilmu-ilmu sosial seperti Sejarah, Geografi, Ekonomi
Antropologi, Sosiologi, Politik, Psikologi sosial bahkan termasuk ilmu
[image:45.595.111.523.186.685.2]Filsafat.
Gambar 2.2 Jarolimek Social Studies
37
Ibid., h.28
Geography
History
Social Psychology
Philosophy
SOCIAL STUDIES
economic Political seince
a) Geography
Geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti lukisan atau tulisan.38 Secara lengkap dapat di artikan sebagai ilmu yang mempelajari
permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya.39
b) History
Istilah sejarah bersal dari bahasa arab, yakni kata
syajaratun (syajarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan
atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu
kesinambungan (kontinuitas). Pengertian sejarah yang dipahami
sekarang ini dari alih bahasa inggris, yakni history yang
bersumber dari bahasa yunani kuno historia (dibaca historia) yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya. Kata historia diartikan sebagai telaahan mengenai gejala-gelaja (terutama hal ihwal
manusia).40 Secara sederhana sejarah diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempengaruhi
hidup manusia.
c) Social psychology
Mempelajari prilaku individu-individu
kelompok-kelompok kecil individu.41 Dalam hal ini ilmu yang mempelajari
tentang berbagai gejala dan bentuk tingkah laku manusia
kaitannya dengan interaksi bersama kelompok.
d) Philosophy
Menurut Poedjawijatna kata filsafat berasal dari bahasa
yunanui yaitu philosophia, kata majemuk yang yang terdiri atas
38
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial,( Jakarta: PT. Bumi Aksara : 2008), h.227
39
Sapriya,Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin. Op.cit h.12
40
Dadang Supardan, op.cit h. 287
41
philo dan sophia. Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu
ingin, dan karena itu lalu berusaha yang diinginkan itu, sophia
artinya kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang
mendalam. Jika di gabungkan maka philosophy dapat diartikan
ingin mencapai pandai, cinta pada kebijakan. 42
Philosophy atau filsafat dapat diartikan yaitu ilmu yang
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.43 Jadi dapat dikatakan
bahwa ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal
hingga ke akar-akarnya (mendalam).
e) Sosiology
Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa yunani,
yakni kata socius dan logos. Socius yang kawan,
berkawan,ataupun bermasyarakat. Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu. Dengan demikian,
secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang
masyarakat.44 Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat
dapat dikaji melalui ilmu sosiologi.
f) Antropology
Istilah antropologi berasal yunani, asal kata anthropos
berarti manusia, dan logos berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Para ahli
antropologi (antorpolog) sering mengemukakan bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun
pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. 45
42
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Samapai Capra. (Bandung : Rosdakarya 2012, cet.19) h. 9
43
http://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/
44
Dadang Supardan, op.cit h. 69
45
g) Political scince
Istilah politik (politics) sering dikaitkan dengan bermacam-macam kegiatan dalam sistem politik ataupun negara yang
menyangkut proses penentuan tujuan sampai dalam melaksanakan
tujuan tersebut.46 Misalnya dalam hal bagaimana seseorang dapat
menjadi presiden.
h) Economic
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
oikosnomos atau oikonomia yang artinya menajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi
pendapatan.47 Jadi ilmu ekonomi memfokuskan diri pada kajian
yang membahas tentang bagaimana manusia dapat menggunakan
berbagai sumber guna pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Setelah dipaparkan tentang definisi pendidikan IPS menurut para
tokoh pendidikan di negara asal perkembangannya yaitu Amerika Serikat,
maka berikut adalah definisi pendidikan IPS yang dikemukakan oleh para
pakar ilmuan sosial di Indonesia, diantaranya yaitu :48
1) Nasution, (1975) merumuskan bahwa IPS adalah sutu program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, pada intinya
program yang menitikberatkan pada persoalan manusia dalam
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosial yang
bahanya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi,
sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi
sosial.
2) Nu’man Sumantri dan kawan-kawan (1973) merumuskan bahwa,
IPS sebgai bahan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan
untuk tujuan pendidikan di tingkat SD, SLP, SLTA.