• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Laju Pendinginan, Suhu, dan Lama Kristalisasi pada Profil Triasilgliserol dan Sifat Pelelehan Produk Fraksionasi Minyak Kelapa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Laju Pendinginan, Suhu, dan Lama Kristalisasi pada Profil Triasilgliserol dan Sifat Pelelehan Produk Fraksionasi Minyak Kelapa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 Hubungan antara lama kristalisasi dan pola proporsi SfL fraksi olein minyak kelapa di .3 kelompok laju ー・ョ、ゥョァゥョセョ@kritis (a); dan 3 kelompok suhu kristalisasi (b)
Gambar 2 Hubungan antara lama kristalisasi dan pola perubahan St3 fraksi olein minyak kelapa di 3 kelompok laju pendinginan kritis (a); dan pada laju pendinginan kritis kurang dari 0,125 ' C/menit di 3 kelompok suhu kristalisasi (b)
Gambar 3 Hubungan antara lama kristalisasi dan pola perubahan St2U fraksi olein minyak kelapa di 3 kelompok laju pendinginan kritis (a); dan pada laju pendinginan kritis kurang dari 0,125 °C/menit di 3 kelompok suhu kristalisasi (b)
Gambar 5 Profil SFC minyak kelapa pad a fraksi olein dan stearin sebelum dan sesudah fraksionasi pada laju pendinginan kritis kurang dari 0,075 (a), antara 0,075-0,125 (b), dan lebih dari 0,125 °C/menit (c); OL = olein; ST = stearin; Vc = laju pendinginan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kadar asam lemak jenuh pada ketiga sampel bulu babi berbeda, kadar yang tertinggi yaitu 34,99% pada gonad E.. Kandungan asam lemak tak jenuh tertinggi terdapat pada

Tingginya kandungan asam lemak tak jenuh menyebabkan minyak mudah rusak ketika dipanaskan secara terus menerus pada suhu tinggi serta terjadinya kontak dengan

Terbukti dalam pengujian IV yang menunjukkan bahwa minyak goreng “B” memiliki IV yang lebih tinggi dibandingkan minyak goreng “A”, sehingga kandungan asam lemak tak

Lipase pankreas walaupun lebih cendrung terhadap asam lemak pendek dan sedang tetapi dapat juga menghidrolisa asam lemak panjang yang berada pada posisi sn-1,3. Asam lemak

Berdasarkan tabel di atas kandungan lemak tak jenuh 72,21 % dan lemak jenuh yang terdiri dari asam heksadekanoat (asam palmitat) 18,26 % dan asam oktadekanoat (asam stearat) 3,69

Minyak bekas gorengan tempe memiliki kadar asam lemak bebas dan bilangan asam lebih rendah dibandingkan dengan minyak bekas gorengan tahu, karena rendahnya kandungan

Komposisi asam lemak tidak jenuh yang lebih rendah dan kandungan komponen minor terutama karoten dan tokol yang lebih tinggi berkaitan dengan stabilitas

Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga