JUDUL TESIS
PEMANFAATAN
LIM BAH MOLASSE PABRIK
GULA
SEI
SEMAYANG
DALAM
UPAYA
PENURUNAN
BEBAN
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
NAMA MAHASISWA:
LATIFAH HANUM
NOMOR POKOK
PROGRAM STUDI
I i
963104010
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA
ALAM
DAN
LINGKUNGAN (PSL)
Menyetujui
Komisi Pembimbing
PROF. Dr. HARLEM MARPAUNG
Ketua
SINAR YUSUF, MS
Anggota
Ir. M. DJAMIL RITONGA, MSc
Anggota
Tanggal Lulus: 8
Agustus 2000
RINGKASAN!
LATIFAH HANUM.
Pemanfaatan Limbah Molasse Pabrik Gula Sei Semayang
Menjadi
Alkohol
dalam
upaya
penurunan
beban
pencemaran
lingkungan
di
bawah
bimbingan HARLEM MARPAUNG
sebagai ketua,
SYAMSINAR YUSUF
dan
M. DJAMIL RlTONGA
sebagai anggota.
Limbah molasse yang berwarna coklat pekat merupakan bahan stsa dari
industri gula. Pabrik gula Sei Semayang menghasilkan limbah molasse dalarn jumlah
yang besar. Limbah molasse
ini
dapat dimanfaatkau kembali menjadi alkohol clengan
mengguuakan khamir
yang
merupakan
produk bioteknologi sederhana
melalui
proses
fennentasi. Pemakaian khamir dalam proses fennentasi alkohol biasanya didasarkan
pada jenis karbohidrat yang dignnakan sebagai medium.
Konsentrasi
gula yang
baik
untuk fennentasi di antara 10-18%, pH bahan adalah 4-5 dan waktu yang digunakan
biasanya 30-72 jam.
Penelitian
ini
dilakukan terhadap
limbah
molasse
pabrik
gula Sei
Semayang
dengan
menggunakau khamir Saccharomyces cerevisiae
dan
Candida tropicalis
dalam konsentrasi yang berbeda-beda dan waktu
fermentasi
yang berbeda pula.
Rancangan yang digunakan adalah RAL Faktorial, dengan parameter yang diukur
adalah: kuantitas alkohol, kadar alkohol, kadar BOD
limbah,
dan derajat
keasaman
(pH)
limbah.
Aualisis data dilakukau secara
Sidik
Ragam, Uji Duncan, dan
Analisis
Regressi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis khamir dapat digunakan
uutuk mengolah Iimbah molasse menjadi alkohol dan
khamir
Saccharomyces
cerevisiae lebih
baik
dalam memproduksi
alkohol dengan konsentrasi
5%
dan waktu
fermentasi
60
jam.
lV
Hasil penelitian menuujukkan bahwa kedua jenis khamir dapat digunakan
untuk mengolah limbah molasse menjadi
alkohol
dan khamir
Saccharomyces
cerevisiae lebih baik dalam meningkatkan kuantitas alkohol dan kadar alkohol,
meuurunkan BOD limbah dan rneningkatkan pH limbah dengan konsentrasi 5% dan
waktu fennentasi 60 jam. Ketiga faktor utama perlakuan yaitu jenis khamir (X),
konsentrasi khamir
(Y) dan waktu fennentasi (W) berpengamh sangat nyata pada
taraf 1
%
terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, BOD limbah dan pH limbah.
Perlakuan interaksi jenis khamir dengan waktu fennentasi
(XW) berpengaruh sang at
uyata pada taraf 1% terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, kadar BOD limbah
dan pH limbah.
Saccharomyces cerevisiae dengan semakin lama waktu fermentasi
akau meuingkatkan jumlah/kuautitas alkohol dan kadar alkohol yang dihasilkan.
Perlakuan interaksi konsentrasi khamir dan waktu fennentasi (YW) berpengaruli
sangat nyata pada taraf 1
%
terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, BOD limbah
dan pH limbah. Semakin tinggi konsentrasi khamir dan waktu fennentasi yang
digunakan akan meningkatkau kuautitas alkohol, kadar alkohol, menurunkan kadar
BOD limbah dan meningkatkan pH limbah. Perlakuan interaksi jenis khamir dengan
konsentrasi khamir (XY) dan perlakuan interaksi ketiganya (XYW) tidak berbeda
nyata terhadap semua parameter.
Pemaufaatan limbah molasse menjadi alkohol dapat menurunkan bebau
pencemarau terhadap lingkungan.
Beban pencemaran menurun 74,24% dengan
mcuggunakan khamir
Saccharomyces cerevisiae dan menunm 62,12% dengan
menggunakan khamir
Candida tropicalis. Pemanfaatan limbah molasse menjadi
alkohol menghasilkan alkohol sebesar 35,33% bobot gula dan kadamya 7,65%.
v