• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Jumlah Tenaga Kerja Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2008"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA DI KOTA

PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2008

TUGAS AKHIR

PRAMUDITA RIZKI SIREGAR

052407025

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA DI KOTA

PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

PRAMUDITA RIZKI SIREGAR

052407025

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2008

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PRAMUDITA RIZKI SIREGAR Nomor Induk Mahasiswa : 052407025

Program Studi : DIPLOMA -3 (D3) STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2008

Diketahui / Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH TENAGA KERJA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2008

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia- Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Metodologi Penelitian 4

1.6 Metode Analisis 5

1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian Penduduk 8

2.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 9

2.3 Kepadatan Penduduk 10

2.4 Ketenagakerjaan 11

(7)

2.4.2 Kelompok Angkatan Kerja Yang Digolongkan Sedang Mencari Pekerjaan 13

2.4.3 Bukan Angkatan Kerja 13

2.5 Kesempatan Kerja 14

BAB 3 Gambaran Umum Kota Padangsidimpuan 16

3.1 Sejarah Kota Padangsidimpuan 16

3.1.1 Dari Padang Na Dimpu ke Padangsidimpuan 16 3.1.2 Kronologis Pembentukan Kota Padangsidimpuan 18 3.2 Visi dan Misi Kota Padangsidimpuan 19

3.3 Kondisi Wilayah 19

BAB 4 Analisa dan Pembahasan 22

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 23

4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 23

4.3 Kepadatan Penduduk 33

4.4 Proyeksi Angkatan Kerja 33

4.5 Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 36 4.6 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja 38

4.7 Proyeksi Pengangguran Terbuka 40

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 41

5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 43

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kota Padangsidimpuan tahun 2005-2007 23 Tabel 4.2 Total Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota

Padangsidimpuan berdasarkan data tahun 2005 - 2007 24 Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk di Kota Padangsidimpuan berdasarkan

data penduduk di setiap kecamatan tahun 2005 - 2007 32

Tabel 4.4 Total Jumlah Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan pada

Tahun 2005-2006 33

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan 35 Tabel 4.6 Total Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota

Padangsidimpuan pada Tahun 2005-2006 36

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota

Padangsidimpuan 38

Tabel 4.8 Kesempatan Kerja dari Seluruh Angkatan Kerja di Kota

Padangsidimpuan Tahun 2005 s/d 2008 39

Tabel 4.9 Tingkat Pengangguran Terbuka dari Seluruh Angkatan Kerja di

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah Ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dari dahulu sampai sekarang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia mempunyai masalah dalam menghadapi jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan tidak seimbangnya dengan penyediaan lapangan pekerjaan baru. Jumlah penduduk yang semakin bertambah merupakan suatu modal besar dalam pembangunan bangsa.

Dalam Perencanaan Pembangunan, data kependudukan dan data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan yang sangat penting. Menurut para sosiolog penduduk diartikan sebagai jumlah orang atau orang yang menempati suatu daerah geografis, mempunyai kehidupan dari daerah tersebut serta berinteraksi satu dengan yang lain atau dengan kata lain penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian.

(10)

Begitu pula masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Kota Padangsidimpuan pada khususnya. Ini terjadi akibat adanya Penambahan Penduduk Usia Kerja setiap tahunnya, ditambah lagi masih banyaknya tingkat pengangguran dan lapangan kerja yang terbatas mengakibatkan masalah ketenagakerjaan di Kota Padangsidimpuan harus mendapat perhatian yang lebih.

Dengan adanya data tentang ketenagakerjaan diharapkan dapat membantu perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang sehingga akan mampu mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang terjadi.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan adanya Undang - Undang No.4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan sebagai daerah otonom lebih memantapkan arah kebijakan yang harus diambil. Informasi yang akurat, handal dan tepat waktu diperlukan untuk mendukung proses pembangunan yang berkesinambungan, sehingga tujuan pembangunan nasional melalui kesuksesan pembangunan di daerah Kota Padangsidimpuan tercapai.

Salah satu faktor yang penting adalah tingkat pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan pertumbuhan penduduk dimasa lalu.

(11)

Sehingga Kota Padangsidimpuan dapat mengambil langkah – langkah dalam merencanakan pembangunan dimasa yang akan datang.

1.3Batasan Masalah

Untuk memperjelas dan memudahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini untuk memperkirakan jumlah pertumbuhan penduduk tahun 2008.

2) Dalam penelitian ini penulis mempergunakan data sensus penduduk dan data Jumlah Tenaga Kerja dimasa lampau yaitu data tahun 2005, 2006 dan 2007.

3) Penelitian ini untuk membandingkan antara jumlah penduduk Usia Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja jika ditinjau dari kelompok umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan menggunakan perkiraan jumlah penduduk tahun 2008.

4) Penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensiil.

1.4 Maksud dan Tujuan

(12)

Adapun tujuan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui gambaran dan perkembangan penduduk Kota Padangsidimpuan.

2) Penulis ingin mengetahui gambaran tentang Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang terjadi di Kota Padangsidimpuan.

3) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kota Padangsidimpuan sebagai bahan masukan atau bahan perbandingan untuk mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun mendatang dalam perencanaan pembangunan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data untuk

memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dengan cara meneliti langsung ke kantor Kependudukan dan Catatan Sipil serta kantor Tenaga Kerja dan Koperasi, UKM daerah Kota Padangsidimpuan dan menulis data yang diperlukan.

(13)

Yang dimasud dengan data sekunder disini ialah data yang diolah / diperoleh dari kantor Kependudukan dan Catatan Sipil serta kantor Tenaga Kerja dan Koperasi,UKM daerah Kota Padangsidimpuan.

1.6 Metode Analisis

Analisis mengenai data penduduk dan data tenaga kerja di Kota Padangsidimpuan ini menggunakan ilmu demografi karangan Dr. Ida Bagus Mantra, yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Selain itu, penulis juga menggunakan data dasar dalam jumlah penduduk dan angkatan kerja

1. Laju Pertumbuhan Exponensiil

Yaitu pertumbuhan yang langsung terus menerus (continuous). Ukuran pertumbuhan penduduk secara exponensiil ini merupakan ukuran yang tepat.

Dapat dirumuskan :

Pt = Po.e

rt

Dimana :

Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun awal r = tingkat pertumbuhan penduduk t = jangka waktu antara Po dan Pt

e = angka exponensiil, besarnya 2,718282

(14)

2. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut.

Secara umum dapat dirumuskan :

TPAK= tan ×100%

Kerja Usia Penduduk

Kerja Angka

2.1 Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja :

Kesempatan Kerja =

ja angka jumlah ja be yang ker tan ker % 100 ×

3. Tingkat PengangguranTerbuka

Yaitu angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan (pengangguran).

Secara umum dapat dirumuskan : Tingkat Pengangguran Terbuka =

Kerja Angka Jumlah an penganggur ja Be Tidak tan ) ( ker % 100 ×

(15)

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memaparkan ataupun menjelaskan isi dari tugas akhir. Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan dari penelitian, metodologi penelitian,metode analisis dan sistematika penulisan

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini berisi tentang sumber-sumber data dan menjelaskan tentang model yang akan digunakan dalam pengolahan data yang didapat.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat Kota Padangsidimpuan, visi dan misi serta kondisi wilayah.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data yang diperoleh hingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Penduduk

Penduduk oleh para sosiolog diartikan sebagai jumlah orang atau orang yang menempati suatu daerah geografis, mempunyai kehidupan dari daerah tersebut berinteraksi satu dengan yang lain atau dengan kata lain penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian. Dan ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah demografi.

Demografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “grafien” yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan atau karangan tentang penduduk suatu negara. Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan sebab-sebab perubahan yang biasanya timbul karena fertilitas,mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).

(17)

jumlah penduduk merupakan beban atau modal pembangunan tergantung pada kualitas dan komposisi dan pola penyebarannya. Begitu juga dengan jumlah penduduk yang besar merupakan sumber dari ketersediaan tenaga kerja, namun dengan penyebaran dan kualitas yang rendah justru dapat menimbulkan permasalahan tenaga kerja tersendiri.

Sebelum terjadi revolusi industri di Eropa, Malthus pernah pesimis tehadap tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar menyebabkan kekurangan pangan, kerusakan lingkungan disusul dengan peperangan dan wabah penyakit. Setelah revolusi industri jumlah penduduk yang meningkat pesat bukan lagi ancaman bagi kesejahteraan masyarakat. Jumlah penduduk yang besar merupakan faktor produksi yang sangat bermanfaat untuk menghasilkan output yang makin berlimpah, jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara bersama-sama.

2.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Proyeksi pertumbuhan penduduk adalah untuk mengetahui rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun secara terus menerus serta memproyeksikannya pada tahun-tahun tertentu dimasa yang akan datang. Tingkat pertumbuhan penduduk (r) biasanya dinyatakan dalm bentuk (%).

Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus pertumbuhan exponensiil atau Exponential of Growth

yaitu :

(18)

Dimana :

Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun awal r = tingkat pertumbuhan penduduk t = jangka waktu antara Po dan Pt

e = angka exponensiil, besarnya 2,718282

2.3 Kepadatan Penduduk

Menurut buku Demografi, karangan Dr. Ida Bagus Mantra Kepadatan penduduk diartikan sebagai jumlah penduduk di suatu wilayah dibagi dengan luas wilayah yang bersangkutan atau dengan rumus sebagai berikut :

i wilayah Km

dalam luas Jumlah

i wilayah penduduk

Jumlah penduduk

Kepadatan = 2

(19)

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:

1. Kepadatan penduduk kasar atau sering disebut kepadatan penduduk aritmatika.

2. Kepadatan penduduk fisiologis. 3. Kepadatan penduduk Agraris. 4. Kepadatan penduduk Ekonomi.

2.4 Ketenagakerjaan

Perencanaan bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bagian utama pembangunan nasional. Pembangunan ketenagakerjaan pada saat ini dititikberatkan pada tiga masalah pokok, yakni perluasan dalam pengembangan lapangan kerja, peningkatan kualitas dan kemampuan tenaga kerja serta perlindungan tenaga kerja. Oleh karena masalah ketenagakerjaan sampai dengan saat ini masih merupakan permasalahan dan isu yang komplek serta terus berkembang maka masalah ketenagakerjaan tidak hanya menjadi masalah daerah namun merupakan masalah regional bahkan nasional dan internasional, sekaligus harus membutuhkan perhatian yang sangat serius dari semua pihak terkait, baik pemerintah, pengusaha, pekerja itu sendiri dan pihak lainnya.

(20)

diberlakukan untuk usia 10 tahun keatas. Kondisi ini disebabkan karena pada kenyataannya di Indonesia masih banyak penduduk yang berumur 10 tahun – 14 tahun dan diatas 65 tahun yang bekerja. Namun dalam berbagai analisis ketenagakerjaan sudah menggunakan batasan umur 15 tahun keatas. Penduduk 15 tahun keatas (tenaga kerja) terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2.4.1Kelompok Angkatan Kerja Yang Digolongkan Bekerja

Kelompok angkatan kerja yang digolongkan bekerja antara lain :

1. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan sesuatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit dua hari

2. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah : pekerja tetap, pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang tidak sedang masuk bekerja karena cuti,sakit, mogok dan lain sebagainya.

Kelompok Angkatan Kerja Yang Digolongkan Sedang Mencari Pekerjaan

(21)

1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

2. Mereka yang bekerja pada saat pencacahan sedang menganggur mungkin karena dipecat atau berhenti atas keinginan sendiri dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan kembali.

3. Mereka yang dibebas tugaskan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

2.4.3 Bukan Angkatan Kerja

Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi,mereka ini adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang atau jasa.

Kelompok bukan angkatan kerja adalah :

1. Mereka yang sedang dalam pendidikan (sekolah). 2. Mereka yang sedang mengurus rumah tangga. 3. Mereka yang hanya menerima pendapatan. 4. dan kegiatan lainnya.

(22)

cenderung mengelompok pada usia muda juga masih tingginya angka pengangguran terbuka.

Selain pengangguran terbuka dan mereka yang bekerja kurang dari jam kerja normal (under employed) juga termasuk permasalahan ketenagakerjaan yang tidak dapat dilupakan. Kondisi tersebut banyak terjadi di Kota Padangsidimpuan yang antara lain sebagai konsekuensi dari masyarakat bercorak agraris dan lapangan pekerjaan yang sangat terbatas serta semakin banyak calon tenaga kerja baru baik yang berpendidikan maupun tidak.

2.5 Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja (demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja yang siap diisi oleh para penawar kerja ( pencari kerja). Pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan semakin meningkatnya pengangguran. Secara konsisten pertumbuhan angkatan kerja ini masih selalu lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk.

(23)
(24)

GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

3.1 Sejarah Kota Padangsidimpuan

3.1.1 Dari Padang Na Dimpu ke Pangsidimpuan

Sejarah Tahun 1700 Kota Padangsidimpuan yang sekarang adalah lokasi dusun kecil yang disebut “Padang Na Dimpu “ oleh para pedagang sebagai tempat peristirahatan yang artinya suatu dataran di ketinggian yang ditumbuhi ilalang yang berlokasi di Kampung Bukit Kelurahan Wek II di pinggiran Sungai Sangkumpal Bonang.

Pada tahun 1825 oleh Tuanku Lelo salah seorang pengiriman pasukan kaum Padri dibangun benteng Padangsidimpuan yang lokasinya ditentukan oleh Tuanku Tambusai, yang dipilih karena cukup strategis ditinjau dari sisi pertahanan karena dikelilingi oleh sungai yang berjurang.

Sejalan dengan perkembangan Benteng Padangsidimpuan, maka aktivitas perdagangan berkembang di Sitamiang yang sekarang, termasuk perdagangan budak yang disebut Hatoban, untuk setiap transaksi perdagangan Tuanku Lelo mengutip 10 % dari nilai harga barang.

(25)

District Teluk Tapanuli di bawah kekuasaan Governement Sumatras West Kust

berkedudukan di Padang. Dan tahun 1838 dibentuk Residentie Air Bangis dan Asisten Residennya berkedudukan di Padangsidimpuan. Setelah terbentuknya Residentie

Tapanuli melalui Besluit Gubernur Jenderal tanggal 7 Desember1842, antara tahun 1885 sampai 1906, Padangsidimpuan pernah menjadi Ibu Kota Tapanuli.

Pada masa awal kemerdekaan, Kota Padangsidimpuan adalah merupakan pusat Pemerintah dari lembah besar Tapanuli Selatan dan pernah menjadi Ibu Kota Kabupaten Angkola Sipirok sampai digabung kembali Kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten Angkola Sipirok dan Kabupaten Padang Lawas melalui Undang-Undang Darurat Nomor 70/DRT/1956.

Dalam ringkasan sejarahnya tahun 1879 di Padangsidimpuan didirikan Kwekk School (Sekolah Guru) yang dipimpin oleh CH VAN OPVYSEN yang dikenal sebagai penggagas ejaan bahasa Indonesia. Lulusan sekolah ini banyak dikirim untuk menjadi guru ke Aceh. Salah seorang lulusan ini ialah Rajiun Harahap Gelar Sutan Hasayangan, penggagas berdirinya Indische Veerigining sebagai cikal bakal berdirinya Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda dan merupakan organisasi pertama yang berwawasan nasional. Rajiun Harahap yang lahir di Batunadua tanggal 30 Oktober 1879 juga menggagas pengumpulan dana studi bagi guru-guru yang akan bersekolah ke negeri Belanda.

(26)

3.1.2 Kronologis Pembentukan Kota Padangsidimpuan

Melalui aspirasi masyarakat serta Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1982 dan melalui rekomendasi DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 15/KPTS/ 1992 dan Nomor 16/KPTS/1992 Kota Administratif Padangsidimpuan diusulkan menjadi Kota Madya Daerah Tk. II bersamaan dengan pengusulan pembentukan Kabupaten Daerah Tk. II Mandailing Natal, Angkola Sipirok dan Kabupaten Padang Lawas.

Setelah terbentuknya Kabupaten Mandailing Natal, maka melalui :

1. Surat Bupati Tapanuli Selatan Nomor 135/1078/2000 tanggal 30 November 2000. 2. Keputusan DPRD Tapanuli Selatan Nomor 01/PIMP/2001 tanggal 25 Januari

2001.

3. Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 135/1595/2001 tanggal 5 Februari 2001.

Diusulkan pembentukan Kota Padangsidimpuan yang menghasilkan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan.

Pada tanggal 17 Oktober 2001 oleh Menteri Dalam Negeri Atas Nama Presiden Republik Indonesia diresmikan Padangsidimpuan menjadi Kota, dan pada tanggal 9 November 2001 oleh Gubernur Sumatera Utara dilantik Drs.Zulkarnain Nasution sebagai Pejabat Walikota Padangsidimpuan.

(27)

Visi Kota Padangsidimpuan adalah terwujudnya masyarakat Kota Padangsidimpuan yang sejahtera dengan dilandasi semangat salumpat saindege.

Misi Kota Padangsidimpuan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kota dalam bidang pendidikan, perdagangan, dan jasa.

2. Meningkatkan kualitas kelembagaan Pemerintah Kota. 3. Meningkatkan ketertiban dan menegakkan supremasi hukum.

4. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengawasan dalam pemanfaatan, dan pengembangan potensi daerah yang selaras dengan rencana tata ruang yang berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan pertumbuhan usaha kecil dan menengah, kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

6. Meningkatkan derajat kesehatan.

3.3 Kondisi Wilayah

(28)

Kota Padangsidimpuan terdiri dari 5 Kecamatan, 58 Desa, dan 20 Kelurahan dengan batas wilayah sebagai berikut:

1. Utara : Kecamatan Padangsidimpuan Barat Kab.Tapanuli Selatan 2. Timur : Kecamatan Padangsidimpuan Timur Kab.Tapanuli Selatan 3. Selatan : Kecamatan Batang Angkola Kab.Tapanuli Selatan

4. Barat : Kecamatan Siais Kab.Tapanuli Selatan.

Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,950C dengan jumlah curah hujan pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun. Keadaan Hidrologi memperlihatkan adanya beberapa buah sungai di Kota Padangsidimpuan antara lain Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokkare, Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal dan Aek Batang Angkola.

Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama yang merupakan penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan yaitu :

1. Barat : menuju Ibu Kota Propinsi, Medan terdapat dua jalur yaitu melalui Sibolga dan Sipirok.

2. Timur/Selatan : menuju Ibu Kota Mandailing Natal, Panyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibu Kota Negara, Jakarta.

(29)

menghubungkan semua Ibu Kota Propinsi di Pulau Sumatera dan ke Pulau Jawa.

BAB 4

(30)

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Menurut buku Metode Statistika, karangan Sudjana analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen- komponen yang lebih kecil agar dapat mengetahui komponen yang lebih menonjol, membandingkan antar komponen yang satu dengan komponen yang lainya, membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kwantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian yang lainya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.

Pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi perkembangan akan kebutuhan baik terhadap sandang maupun pangan. Dengan demikian maka penulis ingin mengetahui seberapa besar jumlah penduduk di Kota Padangsidimpuan.

Maka data kependudukan dari tahun 2005 s/d 2007 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kota Padangsidimpuan berdasarkan Kecamatan

(31)

No Kecamatan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

1. Padangsidimpuan Utara 56095 56646 57441

2. Padangsidimpuan Selatan 57774 61416 61482 3. Padangsidimpuan Tenggara 26574 26040 27487 4. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15824 16625 19034 5. Padangsidimpuan Batunadua 17561 16968 7552 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 7047 7087 17886

Jumlah 180875 184782 190882

Sumber : Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Bagi para perencana, masalah kependudukan merupakan masalah yang pelu diketahui, informasi tentang kependudukan sangat menentukan pencapaian tujuan perencanaan dan sasaran pembangunan di masa yang akan datang . Untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan memproyeksikannya pada tahun 2008 yang dihitung mengunakan pertumbuhan Exponensiil, dimana :

Pt = Po.e

rt

Dimana :

(32)

t = jangka waktu antara Po dan Pt

e = angka exponensiil, besarnya 2,718282

Untuk proyeksi penduduk pada tahun 2008 menurut Kecanatan yaitu :

Tabel 4.2 Total Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota

Padangsidimpuan berdasarkan data tahun 2005 – 2007.

No Kecamatan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

1. Padangsidimpuan Utara 56095 56646 57441

2. Padangsidimpuan Selatan 57774 61416 61482 3. Padangsidimpuan Tenggara 26574 26040 27487 4. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15824 16625 19034 5. Padangsidimpuan Batunadua 17561 16968 7552 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 7047 7087 17886

Jumlah 180875 184782 190882

Sumber : Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

(33)

P2006 = 56.646 jiwa

P2007 = 57.441 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensial, besarnya 2,718282 maka :

Pt = Po.ert P2007 = P2006 . ert

57.441 = 56.646 * 2,718282r (1) 57.441 = 56.646 * 2,718282r

2,718282r =

646 . 56

441 . 57

= 1,014034 r*log 2,718282= log 1,014034 r* 0,434294 = 0,006052

r =

434294 ,

0

006052 ,

0

r = 0,013935 atau r =1,39 %

Dengan rata-rata pertumbuhan 1,39 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Utara tahun 2008.

Poyeksinya sebagai berikut :

P2008 = P2007* ert

(34)

= 57.441*1,014032 = 58.247

P2008 = 58.247 jiwa

2. Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

P2006 = 61.416 jiwa

P2007 = 61.482 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensial, besarnya 2,718282 maka :

Pt = Po.ert P2007 = P2006 . ert

61.482 = 61.416 * 2,718282r (1) 61.482 = 61.416 * 2,718282r 2,718282r=

416 . 61

482 . 61

= 1,001075 r*log 2,718282 = log 1,001075 r* 0,434294 = 0,000466

r =

434294 ,

0

000466 ,

0

(35)

Dengan rata-rata pertumbuhan 0,11 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Selatan tahun 2008.

Poyeksinya sebagai berikut :

P2008 = P2007* ert

= 61.482* 2,7182820,001073 (1) = 61.482*1,001074

= 61.548 P2008 = 61.548 jiwa

3. Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

P2006 = 26.040 jiwa

P2007 = 27.487 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensiil, besarnya 2,718282 maka :

Pt = Po.ert P2007 = P2006 . ert

27.487 = 26.040 * 2,718282r (1) 27.487 = 26.040 * 2,718282r

2,718282r =

040 . 26

487 . 27

(36)

r* 0,434294 = 0,023486

r =

434294 ,

0

023486 ,

0

r = 0,054079 atau r = 5,41 %

Dengan rata-rata pertumbuhan 5,41 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Tenggara tahun 2008.

Poyeksinya sebagai berikut :

P2008 = P2007* ert

= 27.487* 2,7182820,054079 (1) = 27.487*1,055568

= 29.014 P2008 = 29.014 jiwa

4. Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru

P2006 = 16.625 jiwa

P2007 = 19.034 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensial, besarnya 2,718282 maka :

(37)

19.034 = 16.625 * 2,718282r (1) 19.034 = 16.625 * 2,718282r 2,718282r =

625 . 16

034 . 19

= 1,144902 r*log 2,718282 = log 1,144902 r* 0,434294 = 0,058768

r =

434294 ,

0

058768 ,

0

r = 0,135318 atau r =13,53 %

Dengan rata-rata pertumbuhan 13,53 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru tahun 2008.

Poyeksinya sebagai berikut :

P2008 = P2007* ert

= 19.034* 2,7182820,135318 (1) = 19.034*1,144901

= 21.792 P2008 = 21.792 jiwa

5. Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

(38)

P2007 = 7.552 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensial, besarnya 2,718282 maka :

Pt = Po.ert P2007 = P2006 . ert

7.552 = 16.968 * 2,718282r (1) 7.552 = 16.968 * 2,718282r

2,718282r =

968 . 16

552 . 7

= 0,445073 r*log 2,718282= log 0,445073 r* 0,434294 = -0,351569

r =

434294 ,

0

351569 ,

0

r = -0,809518 atau r = -80,95 %

Dengan rata-rata pertumbuhan -80,95 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Batunadua tahun 2008.

Poyeksinya sebagai berikut :

P2008 = P2007* ert

= 7.552* 2,718282-0,809518 (1) = 7.552*0,445072

(39)

P2008 = 3.361 jiwa

6. Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu

P2006 = 7.087 jiwa

P2007 = 17.886 jiwa

t = 1 tahun

e = bilangan exponensial, besarnya 2,718282 maka :

Pt = Po.ert P2007 = P2006 . ert

17.886 = 7.087 * 2,718282r (1) 17.886 = 7.087 * 2,718282r

2,718282r= 087 . 7

886 . 17

= 2,523776 r*log 2,718282 = log 2,523776 r* 0,434294 = 0,402051

r =

434294 ,

0

402051 ,

0

r = 0,925758 atau r = 92,58 %

Dengan rata-rata pertumbuhan 92,58 % maka dapat di proyeksikan jumlah penduduk di kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu tahun 2008.

(40)

P2008 = P2007* ert

= 17.886* 2,7182820,925758 (1) = 17.886*2,523781

= 45.140 P2008 = 45.140 jiwa

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk di Kota Padangsidimpuan berdasarkan data

Penduduk di setiap kecamatan tahun 2005 s/d 2007

No Kecamatan 2005 2006 2007 *2008

1. Padangsidimpuan Utara 56.095 56.646 57.441 58.247 2. Padangsidimpuan Selatan 57.774 61.416 61.482 61.548 3. Padangsidimpuan Tenggara 26.574 26.040 27.487 29.014 4. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15.824 16.625 19.034 21.792 5. Padangsidimpuan Batunadua 17.561 16.968 7.552 3.361 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 7.047 7.087 17.886 45.140

Jumlah 180.875 184.782 190.882 219.102

*Hasil Proyeksi

[image:40.595.101.576.353.593.2]
(41)

Pesebaran penduduk yang tidak merata merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi, selain pertumbuhan penduduk yang tinggi dan angka beban tanggungan.

Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lokasi daerah, keadaan alamnya ( kesuburan tanah) serta sejarahnya. Kepadatan penduduk yang tinggi jika didampingi wilayahnya yang menyediakan kebutuhan penduduknya tidak menimbulkan gejolak sosial dan ekonomi. Menyediakan kebutuhan penduduk maksudnya adanya lapangan pekerjaan.

Kepadatan penduduk tahun 2008 yaitu :

i wilayah Km

dalam luas Jumlah

i wilayah penduduk

Jumlah penduduk

Kepada

2

tan =

=

Tahun

219.102 jiwa 114,66 Km2

= 1.911 jiwa per Km2

[image:41.595.110.442.314.543.2]

4.4 Proyeksi Angkatan Kerja

Tabel 4.4 Total Jumlah Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan pada Tahun

2005 – 2006

Angkatan Kerja

2005 113546

2006 108856

Sumber : Kantor Tenaga Kerja dan Koperasi, UKM daerah Kota Padangsidimpuan Untuk angkatan kerja pada tahun 2007 dan 2008 yaitu :

(42)

Tahun Tahun (X)

Angkatan Kerja

(Y) XY X

2

2005 0 113546 0 0

2006 1 108856 108856 1

Jumlah 1 222402 108856 1

Dimana : 2 1 = =

X n X X i dan 111201 2 222402 = = =

Y Y n Y Y i Maka :

(

)(

)

(

)

( )

( ) ( )

(

) (

)

4690 1 222402 217712 1 1 2 ) 222402 ( 1 ) 108856 ( 2 2 2 2 − = − = − − = − − =

b b b X X n Y X Y X n b i i i i i i

Dan untuk mencari :

(

) ( )

(

)

(

)

113546 2345 111201 5 , 0 4690 111201 = − − = − − = − = a a a X b Y a
(43)

(

)

X Y bX a Y 4690 113546 ˆ ˆ − + = + =

Untuk tahun 2007 angkatan kerjanya :

(

)

( )

104166 ˆ ) 9380 ( 113546 ˆ 2 ) 4690 ( 113546 ˆ 4690 113546 ˆ ˆ = − + = − + = − + = + = Y Y Y X Y bX a Y

Jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 yaitu :

[image:43.595.112.444.308.442.2]

(

)

( )

99476 ˆ ) 14070 ( 113546 ˆ 3 ) 4690 ( 113546 ˆ 4690 113546 ˆ ˆ = − + = − + = − + = + = Y Y Y X Y bX a Y

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan

Tahun Angkatan Kerja

2005 113546

2006 108856

2007 104166

*2008 99476

*Hasil Proyeksi

(44)
[image:44.595.107.499.325.622.2]

Tabel 4.6 Total Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota

Padangsidimpuan pada Tahun 2005 – 2006

Tahun Yang Bekerja

2005 94287

2006 90210

Sumber : Kantor Tenaga Kerja dan Koperasi, UKM daerah Kota Padangsidimpuan

Untuk angkatan kerja yang sudah bekerja pada tahun 2007 dan 2008 yaitu: Perhitungan

Tahun :

Tahun (X) Yang Bekerja (Y) XY X 2

2005 0 94287 0 0

2006 1 90210 90210 1

Jumlah 1 184497 90210 1

Dimana :

2 1

= =

X n

X

X i

dan

5 , 92248

2 184497

= =

=

Y Y

n Y Y i

(45)

(

)(

)

(

)

(

) ( ) (

)

( ) ( )

(

) (

)

4077 1 184497 180420 1 1 2 184497 1 90210 2 2 2 2 − = − = − − = − − =

b b b X X n Y X Y X n b i i i i i i

Dan untuk mencari :

(

) ( )

(

)

(

)

94287 5 , 2038 5 , 92248 5 , 0 4077 5 , 92248 = − − = − − = − = a a a X b Y a

Sehingga didapat analisis regresinya yaitu :

(

)

X

Y bX a Y 4077 94287 ˆ ˆ − + = + =

Untuk tahun 2007 angkatan kerjanya yang sudah bekerja :

(

)

( )

86133 ˆ ) 8154 ( 94287 ˆ 2 ) 4077 ( 94287 ˆ 4077 94287 ˆ ˆ = − + = − + = − + = + = Y Y Y X Y bX a Y
(46)
[image:46.595.106.527.298.516.2]

(

)

( )

82056 ˆ ) 12231 ( 94287 ˆ 3 ) 4077 ( 94287 ˆ 4077 94287 ˆ ˆ = − + = − + = − + = + = Y Y Y X Y bX a Y

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota

Padangsidimpuan

Tahun Yang Kerja

2005 94287

2006 90210

*2007 86133

*2008 82056

* Hasil Proyeksi

4.6 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja

Tingkat pengangguran terus meningkat, mengisyaratkan bahwa jumlah angkatan kerja semakin tinggi sementara penerimaan tenaga kerja semakin rendah di berbagai sektor.

(47)

Padangsidimpuan tahun 2005 s/d 2008

Tahun

Jumlah Angkatan Kerja

% Peluang Kerja / Kesempatan Kerja Bekerja Tidak Bekerja

(Pengangguran)

2005 94287 19259 83.04

2006 90210 18646 82.87

*2007 86133 18033 82.69

*2008 82056 17420 82.49

*Hasil Proyeksi

Peluang kerja atau kesempatan kerja tahun 2005 adalah sebesar 83,04 % artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 83 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2008 diketahui bahwa peluang kerja sebesar :

Kesempatan Kerja = yang bekerja

X

100

%

Jumlah angkatan kerja

% 49 , 82 tan

100 99476

82056 tan

= =

Kerja Kesempa

X Kerja

Kesempa

Maka pada tahun 2008 dimana peluang kerja atau kesempatan kerja sebesar 82,49 % artinya 100 orang angkatan kerja ada sekitar 82 yang bekerja. Sedangkan jumlah angkatan kerja yang tidak dapat ditampung oleh berbagai sektor usaha di Kota Padangsidimpuan adalah sebesar 17420 jiwa.

(48)
[image:48.595.106.530.243.393.2]

Salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengangguran terbuka adalah dengan melihat perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.

Tabel 4.9 Tingkat Pengangguran Terbuka dari Seluruh Angkatan Kerja di Kota

Padangsidimpuan tahun 2005 s/d 2008

Tahun

Jumlah Angkatan Kerja

% Tingkat Pengangguran Terbuka

Bekerja Tidak Bekerja (Pengangguran)

2005 94287 19259 16.96

2006 90210 18646 17.13

*2007 86133 18033 17.31

*2008 82056 17420 17.51

*Hasil Proyeksi

(49)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2008 diproyeksikan jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan adalah sebesar 219.102 jiwa.

2. Tahun 2008 dimana peluang kerja atau kesempatan kerja sebesar 82,49 % artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 82 yang bekerja.

3. Jumlah angkatan kerja yang tidak dapat ditampung oleh berbagai sektor usaha di Kota Padangsidimpuan adalah sebesar 17.420 jiwa.

4. Dilihat dari persentase atau jumlah angkatan kerja di Kota Padangsidimpuan yang semakin menurun setiap tahunnya dibandingkan dengan angkatan kerja yang bekerja, menyebabkan Tingkat Pengangguran Terbuka juga ikut menurun. Mungkin ini disebabkan karena susahnya mendapatkan pekerjaan. 5. Bila diamati dari proyeksi angkatan kerja menurut jenis kegiatan untuk tahun

(50)

6. Dengan menggunakan rumus exponensiil dapat dicari persentase atau jumlah penduduk menurut Kecamatan di Kota Padangsidimpuan setiap tahunnya dan meramalkan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

7. Dari hasil ramalan penduduk di Kota Padangsidimpuan dari tahun 2005-2008 di Kecamatan Padangsidimpuan :Utara, Selatan, Tenggara dan Hutaimbaru mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi peningkatan masih terlihat normal dan tidak drastis. Sedangkan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua penduduknya mengalami penurunan, dan di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Penduduknya mengalami penigkatan yang sangat drastis atau peningkatan yang tidak normal.

(51)

1. Dengan mengetahui keadaan perkembangan jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan maka diharapkan kepada pemerintah agar dapat mengetahui langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi jumlah penduduk yang besar maupun kecil terutama untuk kebutuhan hidup, baik kebutuhan pangan, sandang maupun pendidikan.

2. Mengupayakan lapangan usaha baru yang mampu menampung tenaga kerja yang lebih besar.

3. Pemerintah Kota Padangsidimpuan perlu menumbuhkan budaya persaingan yang sehat, bekerja keras serta pengembangan motivasi dikalangan angkatan kerja usia muda sehingga dapat menciptakan pekerjaan dari pada hanya menanti pekerjaan.

(52)

Dajan,Anto.1984.Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES.

Harinaldi.2005.PrinsipStatistikUntukTeknikdanSains.Jakarta,Indonesia :Erlangga. Mantra, I. Bagus.1991. Pengantar Studi Demografi.Yogyakarta: Nur Cahaya

Santoso, Dwi Ratno.1992.Analisis Regresi.Edisi 1.Malang,Indonesia:Andi Offset Yogyakarta.

Sudjana.1992. Metode Statistika.Edisi ke-6. Bandung : Tarsito.

Tenaga Kerja dan Koperasi.2005. Profil Kota Padangsidimpuan 2005.Kota

Padangsidimpuan: Kantor Tenaga Kerja dan Koperasi Kota Padangsidimpuan. Tenaga Kerja dan Koperasi.2006. Kota Padangsidimpuan Dalam Angka 2006.Kota

Padangsidimpuan: Kantor Tenaga Kerja dan Koperasi Kota Padangsidimpuan. Kependudukan dan Catatan Sipil.2005.Penduduk Kota Padangsidimpuan Dalam

Angka2005.Kota Padangsidimpuan: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Padangsidimpuan.

Kependudukan dan Catatan Sipil.2006. Penduduk Kota Padangsidimpuan Dalam

Angka 2006.Kota Padangsidimpuan: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Padangsidimpuan.

Kependudukan dan Catatan Sipil.2007. Penduduk Kota Padangsidimpuan Dalam

Angka 2007.Kota Padangsidimpuan: Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Padangsidimpuan.

(53)
(54)
(55)

Gambar

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk di Kota Padangsidimpuan berdasarkan data
Tabel 4.4 Total Jumlah Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan pada Tahun
Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Padangsidimpuan
Tabel 4.6 Total Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota
+3

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan inokulasi bakteri pada uterus selama siklus estrus menunjukkan kondisi uterus rentan terhadap infeksi selama fase luteal (hari ke-8), sedangkan saat estrus awal

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik

Dengan penggunaan sistem informasi maka prestasi yang telah dicapai pada tiap pekerjaan dapat langsung diunggah pada database sistem, yang selanjutnya akan diolah dan

Dari perangkat lunak Crestron RoomView pada halaman Edit Room (Edit Ruang), masukkan IP Address (Alamat IP) (atau nama host) seperti yang ditampilkan dalam menu OSD (tampilan

Kalau seluruh jumlah rupiah kas yang telah diterima dari pelanggan dalam suatu perioda diakui sebagai pendapatan maka biaya yang dapat ditandingkan terhadap pendapatan tersebut adalah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000, yang merupakan APBN tahun awal era reformasi pembangunan, merupakan proses kelanjutan, peningkatan, perluasan,

Dengan timbulnya arus listrik akibat adanya efek seebeck pada konduktor dalam rangkaian tersebut, maka timbul panas yang disebut dengan efek Joule dengan sifat yang

Metode deteksi saat ini adalah metode atau teknik yang saat ini digunakan untuk mencegah atau mendeteksi mode kegagalan yang mungkin terjadi dan pengaruhnya pada