• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT TUGAS AKHIR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT

TUGAS AKHIR

Ditulis Sebagai Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh:

KORNELIUS GINTING NIM : 0905141014

PROGRAM STUDI D IV

MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2013

(2)

ABSTRAK

SISTEM PENGENDALIAN PEKERJAAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI YANG TERLAMBAT

KORNELIUS GINTING 0905141014

Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi hal yang paling penting diperhatikan adalah memonitor ketergantungan tiap-tiap kegiatan pekerjaan. Metode Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM) merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengendalian proyek yang mengintegrasikan kegiatan dan waktu. Metode Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM) menyajikan berbentuk digram yang menghubungkan antara kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikendalikan dengan kegiatan dan durasi pekerjaan yang terdapat hubungan ketergantungan dengan hasil yang ditandai adanya jalur kritis (critical path).

Metode Tugas Akhir ini mencakup kajian literatur, baik teori maupun pengetahuan praktis pengendalian proyek, serta kajian empiris melalui kunjungan teknis ke proyek konstruksi yang berada di Jl. Jamin Ginting KM 11,1 yaitu Pembangunan rumah ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI). Pengendalian proyek yang direncanakan dan dikendalikan dengan baik akan menghasilkan sistem manajemen proyek yang efektif dan efisien. Dengan demikian pengendalian proyek benar-benar sesuai dengan perencanaan dan dilaksanakan pembaharuan data secara berkelanjutan sehingga pelaksanaan konstruksi dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan tidak mengakibatkan pembengkakan dalam hal biaya dan keterlambatan dalam hal waktu.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, diperoleh suatu hasil dari pengendalian yang menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM) yaitu:

1. Metode Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM) sangat membantu dalam mengetahui hubungan ketergantungan pekerjaan satu sama lain dalam pelaksanaan suatu proyek pada saat pengendalian;

2. Mengutamakan pengawasan pada pekerjaan yang kritis agar tidak terjadi keterlambatan karena apabila pekerjaan yang berada pada jalur kritis terlambat maka pekerjaan proyek konstruksi tersebut juga terlambat.

Kata Kunci: 1) Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM) 2) Pengendalian proyek konstruksi

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Pekerjaan Terhadap Proyek Yang Terlambat” dalam Tugas Akhir di Proyek Pembangunan Gereja Bethel Indonesia Jl. Jamin Ginting KM 11, 1 Simpang Selayang Medan ini merupakan satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan mata kuliah semester VIII, pendidikan program studi Diploma IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung (MRKG) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. M. Syahruddin, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Fadli, M. T. Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Medan;

4. Bapak Palghe Tobing, M.T, Dosen Pembimbing;

5. Bapak Ir. Subakir, Project Manager PT Dinamika Furindo Nusantara; 6. Bapak Fitriadi, Amd, Site Engineer PT Dinamika Furindo Nusantara; 7. Abang Ridwan Manalu, Amd, Pelaksana Beton;

8. Beserta orang lapangan lainnya yang telah membantu saya, yang tidak saya sebutkan namanya satu-persatu;

9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan kepada saya;

10. Teman mahasiswa dalam Progaram Studi MRKG 8-A yang telah membantu dalam pelaksanaan Tugas Akhir.

(4)

ii Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, kritik dan saran dapat menjadi bahan perbaikan penulis. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri sebagai pengetahuan dan referensi. Terima kasih.

Medan, September 2013 Program Studi MRKG Hormat Saya, Penulis: Kornelius Ginting NIM : 0905141014

(5)

iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Lembar Persetujuan Abstrak

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...iii

Daftar Tabel ...v

Daftar Diagram ...vi

Daftar Gambar ...vii

Daftar Lampiran ...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Gambaran Umum Proyek ...4

C. Rumusan Masalah ...5

D. Tujuan...5

E. Manfaat ...6

F. Batasan Masalah ...6

G. Sistematika Pembahasan ...6

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Dasar ...8

B. Scheduling (Penjadwalan) ...11

C. Work Breakdown Sreucture (WBS) ...14

D. Aspek-Aspek Keterlambatan Proyek ...15

E. Sistem Pengendalian Proyek ...16

1. Pengendalian Biaya (Cost Control) ...19

2. Pengendalian Jadwal (Schedule Control) ...19

3. Pengendalian Material (Material Control) ...20

4. Pengendalian Dokumen (Document Control)...20

5. Pengendalian Instalasi dan Pengawasam (Installation and Supervision Control) ...20

6. Pengendalian Konstruksi (Construction Conttrol) ...21

(6)

iv

8. Perizinan (Licensing) ...21

F. Tinjauan Waktu ...

...

...21

G. Kendala-Kendala Sistem Pengendalian Proyek ...23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan...26

B. Metode Penyusunan ...27

C. Pengumpulan Data ...27

D. Identifikasi Masalah...28

E. Analisa Pengolahan Data...28

F. Pemecahan Masalah...29

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kajian Teoritis...30

B. Sistem Pengendalian Konstruksi...31

C. Analisa Data Teknis...37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...48

B. Saran...48 DAFTAR PUSTAKA

(7)

v

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Kegiatan Pendahulu (Addendum 2)...38 2. Tabel 1. Kegiatan Pendahulu (Addendum 3) ...43

(8)

vi

DAFTAR DIAGRAM

1. Diagram 1. Metode Critcal Path Method (CPM) (Addendum 2) ...40

2. Diagram 2. Metode Precedence Diagram Method (PDM) (Addendum 2) ...41

3. Diagram 3. Metode Critcal Path Method (CPM) (Addendum 3) ...44

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Even, durasi dan kegiatan ...12

2. Gambar 2. EET dan LET suatu kegiatan ...13

3. Gambar 3. Bentuk Precedence Diagram Method (PDM) ...14

4. Gambar 4. Konstrain Finish to Start ...35

5. Gambar 5. Konstrain Start to Start ...35

6. Gambar 6. Konstrain Finish to finish ...36

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Asistensi Bimbingan

2. Formulir Persetujuan Dosen Pembimbing Dalam Penyerahan Laporan 3. Berita Acara Seminar Proposal

4. Formulir Revisi Tim Penguji 5. Formulir Bukti Bebas Revisi

6. Rekapitulasi Progress mingguan Addendum 2 7. Time Schedule Addendum 2

8. Rekapitulasi Progress mingguan Addendum 3 9. Time Schedule Addendum 3

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan jasa konstruksi yang semakin banyak di Indonesia menjadi tolok ukur bagi semua kontraktor untuk dapat bersaing lebih ketat dalam mendapatkan pekerjaan proyek konstruksi. Persaingan tersebut mengharuskan kontraktor lebih profesional dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan konstruksi, bila tidak maka para kontraktor akan mengalami kehilangan kesempatan pekerjaan yang berakibat kegagalan dalam usaha konstruksi.

Kegiatan proyek pembangunan dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Persyaratan keberhasilan proyek pembangunan adalah tercapainya sasaran proyek, yaitu tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Sehingga seluruh rencana proyek baik pada tahapan pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi dan pasca konstruksi dapat berjalan dengan baik.

Siklus proyek secara umum merupakan pembagian tahap dan urutan kegiatan proyek yang disusun secara sistematis. Dikatakan sistematis karena penyusunannya menggunakan pendekatan sistem dan dengan anggapan bahwa siklus proyek adalah bagian dari suatu siklus sistem dimana seluruh tahapan-tahapan kegiatan proyek yang telah diprogramkan dimasukkan ke dalam proses yang kemudian mentransformasikannya menjadi keluaran. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kerangka pemikiran proses konstruksi terdiri dari empat unsur pokok, meliputi: masukan (input), proses konstruksi, proses pengendalian dan keluaran (output).

Sebuah proyek konstruksi baik itu berupa proyek konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan ataupun konstruksi lainnya mempunyai proses yang cukup panjang. Proses panjang tersebut sering menimbulkan masalah terutama dalam hal pengawasan dan pengendalian. Kinerja suatu proyek tidak akan berjalan dengan baik jika hal tersebut tidak dijalankan, dan akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam proses penyelesaian suatu proyek. Hal ini tentunya akan merugikan perusahaan konstruksi ataupun owner atau pemilik proyek. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pengendalian proyek sehingga proses implementasi proyek dapat berjalan dengan

(12)

2 baik, tepat waktu dan tepat biaya serta sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan.

Secara umum, pengendalian proyek diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan pada prinsipnya dibuat sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya menjadi standar pelaksanaan proyek yang meliputi jadwal, anggaran, dan spesifikasi teknis. Pemantauan harus terus dilakukan selama pelaksanaan proyek sehingga dapat diketahui prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai serta dapat diketahui pula bila ada keterlambatan berupa deviasi atau besarnya penyimpangan pada tiap pekerjaan. Dengan penggunaan sistem informasi maka prestasi yang telah dicapai pada tiap pekerjaan dapat langsung diunggah pada database sistem, yang selanjutnya akan diolah dan hasil olahan tersebut akan ditampilkan secara langsung dalam tampilan yang akan mempermudah proses pengendalian proyek, salah satunya adalah dengan Critical Path Method. Selain itu, dari sistem juga dapat diketahui penanggung jawab dari tiap pekerjaan sehingga bila ada pekerjaan yang mengalami keterlambatan dapat diketahui secara langsung dan bisa segera diambil tindakan terhadap penanggung jawab pekerjaan tersebut.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan digunakannya sebuah sistem informasi pada sebuah proyek konstruksi agar proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Sebuah pelaksanaan proyek konstruksi tentunya akan terbantu dengan adanya sistem informasi. Keterlambatan pekerjaan dapat langsung diketahui sehingga proses pengendalian jadi lebih mudah. Tidak hanya dalam proses pengendalian tetapi juga dalam proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek, karena dengan penggunaan sistem informasi proses penyimpanan dokumen dan data-data proyek menjadi lebih mudah dan ringkas. Sistem informasi juga bisa menampilkan dokumen yang telah disimpan tersebut. Sebagai contoh dokumen hasil rapat mingguan, pada saat rapat mingguan dari semua instansi yang terlibat dalam proyek seperti owner, kontraktor atau konsultan mungkin ada pihak yang tidak bisa mengikuti rapat mingguan, sehingga dengan mengakses sistem informasi bisa melihat dokumen yang diperlukan dengan cara men-download atau mengungguhnya.

Dalam pelaksanaan pembangunan bangunan konstruksi tersebut, masih dijumpai kendala-kendala pelaksanaan di lapangan, baik itu kendala yang bersifat teknis

(13)

3 maupun non teknis. Kendala-kendala tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga hal pokok, meliputi:

1. Pengelolaan Proyek, yaitu masih ditemukannya pada beberapa proyek belum terpenuhinya kualifikasi menyangkut kemampuan pengelolaan proyek, kurang efektifnya peran pengawas lapangan, masih dijumpainya pekerjaan yang kualitasnya kurang memadai, terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan, masih terjadinya perubahan kontrak, kurang memadainya metode kerja dan strategi pelaksanaan proyek, pengorganisasian proyek yang kurang memadai, dan prosedur pengendalian tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.

2. Prasarana dan Sarana, yaitu minimnya sarana penunjang operasional proyek (baik perangkat keras maupun perangkat lunak), terbatasnya sarana komunikasi di lokasi proyek, kurang memadainya jumlah dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan di lapangan.

3. Acuan dan Pengendalian Pelaksanaan, yaitu kurang memadainya keahlian personil yang menangani kontrak, syarat-syarat dan bentuk kontrak yang tidak tegas dan jelas, proses tender yang relatif lama dan belum berjalan sebagaimana mestinya, belum diterapkannya asas nyata kepada penyedia jasa sesuai ketentuan yang berlaku sehingga pengguna jasa mengalami kesulitan dalam memilih dan menilai penyedia jasa yang benar-benar berkualitas dan memenuhi kriteria yang diinginkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyek yang tidak sempurna, kurang memadainya pengalaman dan kemampuan pengelolaan proyek serta kurang profesionalnya penyedia jasa, mempunyai keterkaitan yang erat terhadap hasil suatu proses konstruksi. Dan hal ini merupakan salah satu indikator bahwa proses perencanaan dan pengendalian pelaksanaan selama proses konstruksi bila tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan seksama akan berdampak pada menurunnya kinerja proyek yang bersangkutan.

Pekerjaan proyek konstruksi melibatkan beberapa unsur yang merupakan tahapan proyek konstruksi yang terdiri dari perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proyek konstruksi adalah manajemen proyek konstruksi. Konsep manajemen proyek adalah menyelesaikan suatu proyek sesuai mutu, waktu, dan biaya yang telah direncanakan. Mengenai mutu yang baik dalam pekerjaan konstruksi, tidak lain dari teknis yang benar dalam melaksanakan pekerjaan yaitu sesuai prosedur dan

(14)

aturan-4 aturan yang harus diikuti. Sebelumnya, perhatian lebih diberikan hanya pada mutu dan kurang memperhatikan waktu dan biaya. Dalam pelaksanaan proyek hal yang paling penting adalah memonitor kemajuan tiap-tiap kegiatan pekerjaan, untuk itu perlu adanya suatu metode yang digunakan untuk pengendalian suatu proyek konstruksi terhadap waktu dan biaya. Adapun metode pengendalian waktu yang digunakan, antara lain: Bar Gant-Chart, Precedence Diagram Method (PDM), Program Evaluation and Review Technique (PERT), Critical Path Method (CPM), dan Cost Schedule Control System Criteria (C/SCSC) atau yang lebih dikenal dengan nama Earned Value.

Tetapi, dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis membahas pengendalian waktu dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM). Sehingga data-dat yang diperoleh mengenai waktu.

B. Gambaran Umum Proyek

Objek penelitian untuk mendapatkan informasi langsung adalah perusahaan kontraktor PT Dinamika Furindo Nusantara yang membangun Gereja Bethel Indonesia di Jalan Jamin Ginting KM 11,1 Simpang Selayang, Medan. Proyek ini mengalami keterlambatan akibat banyaknya perubahan rencana pada saat pelaksanaan yang menimbulkan berbagai masalah-masalah yang seperti keterlambatan dan penambahan biaya. Data-data proyek tersebut yang diteliti dapat dilihat pada lembar lampiran.

Berikut adalah data umum secara rinci dari Paket Proyek Pembangunan Gereja Bethel Indonesia Medan:

Nama Paket : Pembangunan Rumah Ibadah GBI

Alamat Proyek : Jl. Letjend Jamin Ginting KM 11, 1 Sp. Selayang Medan Nama Pemilik : Gereja Bethel Indonesia

Jumlah Tingkat : 4 Lantai Luas Bangunan : 22.500 m2

Nilai Kontrak : Rp. 82.300.000.000,- Jenis Kontrak : Lumpsum Fixed Price Waktu Pelaksanaan : April 2011 s/d Mei 2013 Lingkup Pekerjaan : Jasa Kontraktor

Koordinator Pelaksana : Chidmat Indra Nomor Kontrak : 581. K

(15)

5 Konsultan Pengawas : PT. Perca Wahana

Logistik : Indra

Jenis Bangunan : Rumah Ibadah

Pengalaman Perusahaan : Pembangunan Auto 2000, Jalan Pancing, Medan; Pembangunan Auto 2000, Batam; Pembangunan Auto 2000 Amplas; Pembangunan Auto 2000 Pangkalan Susu;

Ruang Lingkup Usaha : Jasa Kontraktor, Interior dan eksterior.

C. Rumusan Masalah

Memperhatikan uraian latar belakang diatas, dalam rangka menemukan pengaruh pengendalian kualitas rencana pelaksanaan terhadap kinerja proyek konstruksi, maka diperlukan suatu kajian terhadap hal tersebut. Pemilihan masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pengendalian proyek konstruksi;

2. Sejauh manakah pengaruh pengendalian waktu pada proyek konstruksi yang mempercepat pekerjaan;

3. Terdapat keterbatasan media penyimpanan dokumen dan data-data proyek seperti gambar rencana yang sering berubah-ubah dan terlambat dalam pendistribusiannya;

4. Bagaimana menyusun pengendalian waktu proyek secara optimal dengan pengukuran kinerja dari setiap unit kerja, berdasarkan status jadwal kerja;

5. Perbedaan pengendalian waktu antara Critical Path Method (CPM) dengan Precedence Diagram Method (PDM).

D. Tujuan

Tugas akhir ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis efektifitas serta menemukan suatu solusi dalam pelaksanaan konstruksi yang telah mengalami keterlambatrandengan pengendalian proyek seperti kurva S, Bar Chart, laporan mingguan serta informasi pengendalian proyek dengan menggunakan Critical Path Method dan Precedence Diagram Method (PDM);

(16)

6 2. Melalui metode ini, tindakan dini dapat diambil sebelum proyek konstruksi

mengalami kegagalan terhadap waktu; 3. Mengetahui jadwal aktual proyek konstruksi.

E. Manfaat

1. Bagi Ilmu Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang ada dihubungkan dengan kenyataannya di lapangan. Khususnya, mengendalikan proyek yang terlambat berdampak terhadap waktu begitu juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Bagi Perusahaan Kontraktor

Peneliti ini dapat memberikan masukan pada perusahaan kontraktor, karena dari hasil yang diperoleh dapat diketahui konsep yang baik tentang bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian waktu proyek konstruksi, sehingga dapat membantu para kontraktor dalam merencanakan proyek konstruksi gedung baik dari segi perencanaan, pengawasan, dan sumber daya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah ilmu, wawasan, dan mempertajam kemampuan dalam menganalisa, sehingga dapat menjadi bekal untuk terjun dalam proyek atau dunia kerja.

F. Batasan Masalah

Batasan masalah penulisan Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pengendalian Pekerjaan Terhadap Proyek Konstruksi Yang Terlambat” meliputi:

1. Analisa pengendalian proyek konstruksi yang terlambat,

2. Pengaruh pengendalian pekerjaan proyek konstruksi terhadap waktu.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi Laporan Tugas Akhir ini. Sistematika penulisan tersebut diuraikan sebagai berikut:

(17)

7 BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, gambaran umum proyek, perumusan masalah, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini uraian tentang tinjauan teoritis dan berbagai literatur, mengenai aspek-aspek keterlambatan proyek, sistem pengendalian, dan kendala-kendala sistem pengendalian proyek.

BAB III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, objek penelitian, proses pengumpulan dan pengolahan data serta pembuatan kuesioner.

BAB IV : Analisa dan Pembahasan

Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, yaitu data berupa hasil wawancara yang akan dianalisa dengan teori dari literatur.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil yang telah dilakukan pengolahan terhadap data yang diperoleh dan dari responden, baik penelitian melalui wawancara maupun studi literatur.

Referensi

Dokumen terkait

-- Sif Sifat mua at muatan li tan listr strik : muat ik : muatan seje an sejenis ji nis jika dide ka didekat katkan aka kan akan sali n saling tola ng tolak-m k-meno enolak  lak 

Sedangkan pada penggantian pencegahan pada komponen Gear yang telah dihitung menggunakan metode age replacement didapatkan interval waktu 29 hari dengan 12 kali

Hasil percobaan Rinne semua naracoba adalah Rinne positif, dimana naracoba masih bisa mendengar suara garpu tala ketika garpu tala diletakkan di dekat telinga

Bertemu dengan kalian adalah salah satu hal termanis yang boleh ada dalam hidup saya, terima kasih untuk setiap doa, teladan, tenaga, dan air mata kalian yang

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis fermentasi ubi jalar terbaik untuk memperbaiki sifat tepung ubi jalar putih sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan penilaian portofolio pada materi kesebangunan dan kekongruenan kelas IX di SMP Muhammadiyah 1

Bahan –bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin ini ada yang dibeli dan ada juga yang dibuat, beberapa contoh bahan yang dibeli seperti bantalan, sabuk, puli, motor

Dari hasil penelitian pada 3 blok hutan Sancang yaitu Cijeruk, Cikabodasan, dan Cipangikis didapatkan 159 spesimen kupu-kupu yang terdiri dari 37 spesies dan 5