• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Sistem Administrasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)Cabang Tanjung Perak Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Sistem Administrasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)Cabang Tanjung Perak Surabaya."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

LAPORAN PROYEK AKHIR

Nama : YULITA WISUDA NINGRUM NIM : 09.39015.0006

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA

(2)

iv

Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk mengetahui sistem administrasi dengan melakukan beberapa kegiatan yaitu Pengadaan Barang, Alur Surat Masuk, Nota Dinas, Surat Keluar pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) Cabang Tanjung Perak Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga, sistem pengarsipan yang digunakan oleh divisi Sumber Daya Manusia dan Umum. Metode yang digunakan dalam penulisan Proyek Akhir adalah melalui metode observasi, studi literatur dan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah bahwa sistem administrasi pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA dilakukan untuk membantu pengerjaan tugas-tugas yang bersifat administratif, penerapan sistem pengarsipan pada SDM dan Umum PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) Surabaya. Sistem yang digunakan adalah sistem subyek

Kata kunci : Pengadaan Barang, Alur Surat Masuk, Nota Dinas, Sistem

(3)
(4)

xi

2.1 Gambaran Umum PT PELABUHAN INDONESIA III

(PERSERO)... 6

2.1.1. Sejarah PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)………...……..… 6

2.1.2.Visi, Misi, dan Tujuan... 8

2.1.3. Filosofi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)... 9

2.2.1.Tugas dan Tanggung Jawab bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga………...……….. 17

2.2.2.Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya dan Umum 17

2.2.3.Lokasi dan Tempat Kerja Praktek... 17

3.1.5.Administrasi Berorientasi Produktifitas... 25

(5)

xii

4.1. Prosedur Pengadaan Barang ATK PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA... 35

4.2. Alur Surat Masuk, Nota Dinas dan Surat Keluar... 41

4.3. Sistem Pengarsipan pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA... 46

4.3.1.Peralatan pengarsipan surat keluar pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO... 54

(6)

xiii

Halaman

(7)

xiv

Halaman

Gambar 2.1.4. Logo PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)... 10

Gambar 2.1.5.Struktur Organisasi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA ... 13

Gambar 2.2.3. Ruang Sub Dinas Tata Usaha ... 18

Gambar 3.1.7. Prosedur Surat Masuk ... 27

Gambar 4.1. Skema Pengadaan Barang ATK ... 36

Gambar 4.1. Nota Dinas ... 38

Gambar 4.1. Nota Dinas ... 40

Gambar 4.2. Skema Alur Surat Masuk ... 41

Gambar 4.2. Disposisi General Manager ... 43

Gambar 4.2. Skema Nota Dinas ... 43

Gambar 4.2. Skema Surat Keluar ... 45

Gambar 4.2. Ekspedisi Surat Keluar ... 46

Gambar 4.3. Arsip Dinamis Aktif ... 47

Gambar 4.3. Arsip Dinamis In-Aktif ... 48

Gambar 4.3. Skema Penyimpanan Arsip ... 49

Gambar 4.3. Arsip Penyimpanan Alphabet... 50

Gambar 4.3. Arsip Penyimpanan Geografis ... 51

Gambar 4.3. Arsip Penyimpanan Neumerik ... 52

Gambar 4.3. Arsip Penyimpanan Subyek ... 53

(8)

xv

Gambar 4.3.1. Kartu Dosir ... 55

Gambar 4.3.1. Rak Arsip... 56

Gambar 4.3.2. Pengarsipan Surat keluar dengan Ms. Excel ... 58

(9)

xvi

halaman

Lampiran 1 Biodata Penulis... 64

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Kerja Praktek... 65

Lampiran 3 Acuan Kerja Praktek... 66

Lampiran 4 Log Harian dan Perubahan Acuan Kerja Praktek... 67

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, profesi sekretaris semakin dituntut kemampuannya untuk

dapat melakukan tugas secara profesional dengan memiliki penguasaan di bidang

kesekretariatan dan technology. Ruang lingkup sekretaris semakin luas, tidak

hanya menangani tugas rutin seperti surat menyurat, pengarsipan, mengatur

jadwal pimpinan, melainkan diharapkan dapat menerapkan ide, mengaplikasikan

berbagai kemampuan berbahasa dan teknologi bagi kemajuan perusahaan. Seperti

yang kita ketahui bersama, dalam suatu perusahaan yang berkembang dibutuhkan

adanya komputerisasi di berbagai bidang. Untuk itulah seorang sekretaris di

zaman global sekarang mutlak memiliki skill di bidang technology.

Dengan perkembangan jaman, sistem administrasi menjadi kebutuhan

khusus yang sangat dibutuhkan dan harus dipenuhi oleh setiap perusahaan sistem

yang terkointergrasi dengan sistem komputer yang baik dalam membantu

kelancaran pelaksanaan tugas manajemen, khususnya dalam menyediakan,

mengelola dan mengamankan surat atau kearsipan, baik intern ataupun ekstern

Perusahaan yang meliputi antara lain tata tulisan dinas, tata naskah, tata kearsipan,

tata kesekretariatan.

Pada kenyataannya fungsi administrasi di perkantoran seringkali dianggap

sebagai sesuatu yang mudah, yang secara otomatis dapat dilakukan oleh semua

orang. Sehingga seringkali keberadaannya tidak dikelola dengan perencanaan

yang baik. Sehingga dengan adanya anggapan tersebut aktivitas sebuah

(11)

perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang tidak sesuai dan tidak tepat waktu.

Arsip yang berantakan dan klasifikasi dokumen yang tidak konsisten

menyebabakan penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu dan banyak hal

buruk yang bersumber dari pengelolaan administrasi yang tidak optimal. Dengan

demikian dibutuhkan Manajemen Sistem Administrasi untuk mengembangkan

Sistem Administrasi dalam suatu organisasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan yang dibahas yaitu :

a. Bagaimana prosedur pengadaan barang PT PELABUHAN INDONESIA

III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA?

b. Bagaimana alur surat masuk, nota dinas, surat keluar PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA?

c. Bagaimana sistem pengarsipan surat keluar pada PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA:

a) Sistem pengarsipan secara manual ?

b) Sistem pengarsipan secara komputerisasi?

1.3. Batasan Masalah

Pembahasan terhadap rumusan masalah pada divisi Sumber Daya Manusia

dan Umum pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan rumah Tangga

PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

(12)

a. Melakukan pengadaan barang yang tersistematis pada PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

b. Sistem Administrasi dpada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA adalah dengan melakukan

penanganan surat masuk yang ditujukan pada general manager, nota dinas,

penomoran surat keluar.

c. Melakukan pengarsipan surat keluar secara manual dan komputerisasi pada

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG

PERAK SURABAYA.

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Penulisan laporan Proyek Akhir ini bertujuan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan, bersosialisasi, disiplin, tanggung jawab.

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Memberikan gambaran mengenai alur proses Administrasi pada

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG

PERAK SURABAYA yang mencakup pada penanganan surat masuk, nota

dinas, surat keluar.

b. Memberikan gambaran mengenai prosedur pengadaan barang yang telah

tersistematis.

c. Menjelaskan mengenai pengarsipan secara komputeris dengan

menggunakan Ms. Excel yang digunakan PT PELABUHAN INDONESIA

(13)

1.5. Manfaat

1.5.1. Bagi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

Selama menjalani proyek akhir dibagian Sumber Daya Manusia dan

Umum pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga, penulis

memberikan manfaat berupa bantuan tenaga dalam menjalankan kegiatan

administrasi secara umum, misalnya nota dinas, surat masuk eksternal, surat

keluar, penomoran surat, pengarsipan dan telephone manners.

1.5.2. Bagi STIKOM SURABAYA

Pada prodi DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekertariatan penulis

memberikan kontribusi berupa penulisan buku Referensi, sumber wawasan dan

pengetahuan yang berguna sebagai bentuk tanggung jawab dari hasil pelaksanaan

proyek akhir yang penulis lakukan. Buku laporan ini dapat bermanfaat sebagai

bahan referensi mahasiswa DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

berikutnya demi terlaksananya program proyek akhir yang lebih baik.

1.6. Sistematika Penulisan

Pengorganisasian dalam penulisan proyek akhir ini terdiri dari Bab dimana

masing-masing terdiri dari sub bab. Dalam penulisan laporan proyek akhir

ini secara umum terbagi menjadi beberapa bab, yang terdiri dari beberapa sub bab

yang bertujuan untuk memperjelas pokok-pokok bahasan dalam penyusunan

laporan proyek akhir ini.

Adapun sistematika dalam penulisan laporan proyek akhir ini adalah sebagai

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan dalam

penulisan proyek akhir yang dikemukakan oleh Penulis, perumusan

masalah, pembatasan masalah, tujuan , manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini Penulis membahas mengenai tempat dilakukannya proyek

akhir yang terdiri dari sejarah institusi, visi dan misi perusahaan, logo

perusahaan, struktur organisasi, gambaran umum tempat proyek akhir yaitu

Sumber Daya Manusia dan Umum PT PELABUHAN INDONESIA III

(PERSERO) Cabang Tanjung Perak.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan langsung dengan

hal yang dikerjakan pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Teori

penunjang yang digunakan sebagai acuan dalam proyek akhir tersebut.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

Bab ini adalah bagian terakhir dari laporan proyek akhir yang membahas

tentang hasil dari kegiatan yang dilaksanakan di tempat proyek akhir pada

bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT PELABUHAN

INDONESIAIII (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA.

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari kegiatan yang dilakukan selama

melaksanakan kegiatan proyek akhir dan solusi agar dapat dikembangkan

dengan lebih baik dan diharapkan pula dapat bermanfaat bagi pembaca

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

2.1 Gambaran Umum PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) 2.2.1. Sejarah PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

Tanjung Perak merupakan salah satu gerbang Indonesia, yang berfungsi

sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan Timur Indonesia,

termasuk provinsi Jawa Timur karena letaknya yang strategis dan didukung oleh

hinterland yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan Pusat

Pelayaran Intensulair kawasan Timur Indonesia

Dahulu kapal-kapal samudra membongkar dan memuat barang-barangnya

diselat Madura untuk kemudian dengn tongkak dan perahu-perahu di bawa ke

Jembatan Merah (pelabuhan pertama waktu itu) yang berada di jantung kota

Surabaya melalui sungai Kalimas. Karena perkembangan lalu lintas perdagangan

dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas

dermaga di Jembatan Merah itu akhirnya tidak mencukupi. Kemudia pada tahun

1875 Ir. W. De Jongth menyusun rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak

agar dapat memberikan pelayanan kapal-kapal samudera membongkar dan

memuat secara langsung tanpa melalui tongkang-tongkang dan perahu-perahu,

akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya sangat tinggi. Selama

abad 19 tidak ada pembangunan faslitas pelabuhan, padahal lalu lintas angkutan

barang ke jembatan Merah terus meningkat. Sementara rencana pembangunan

(16)

Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20 InW. B. Van Goor membuat

rencana yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal

samudra untuk merapatkan kapalnya pada kade/ tambatan. Dua orang ahli di

datangkan dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan GJ. De Jong untuk

memberikan suatu saran mengenai rencana pembangunan pelabuhan Tanjung

Perak.

Setelah tahun 1910, pembangunan fisik Pelabuhan Tanjung Perak dimulai

dan selama dilaksanakan pembangunan ternyata banyak sekali permintaan untuk

menggunakan kade/ tambatan yang belum seluruhnya selesai.

Dengan selesainya pembangunan kade/ tambatan kapal-kapal samudra

dapat bongkar muat di pelabuhan. Pelabuhan Kalimas selanjutnya berfungsi untuk

melayani angkutan tradisional dan kapal-kapal layer sementara itu pelabuhan yang

terletak pada Jembatan Merah secara perlahan mulai ditinggalkan.

Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan kontribusi

yang cukup besar bagi perkembangan ekonomi dan memiliki peran penting , tidak

hanya bagi penigkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga bagi

seluruh kawasan Timur Indonesia.

Untuk mendukung peranan itu pada tahun 1983 telah diselesaikan

pembangunan terminal antar pulau yang kemudian diberi nama Terminal Mirah,

untuk keperluan pelayanan penumpang kapal laut antar pulau juga di bangun

terminal penumpang yang terletak di kawasan Jamrud bagian utara.

Berdampingan dengan terminal penumpang antar pulau dbangun pula

terminal ferry untuk pelayanan penumpang Surabaya- Madura yang beroperasi 24

(17)

Seiring dengan berjalannya waktu, Pelabuhan Tanjung Perak telah

membuktikan peranan strategisnya sebagai pintu gerbang laut nasional( Gateway

port). Untuk itu dipersiapkanlah pembangunan terminal petikemas bertaraf

internasional yang pelaksanaan fisiknya dapat diselesaikan pada tahun 1992.

Terminal petikemas pada saat ini dikenal dengan nama Terminal

Petikemas Surabaya. Dengan berbagai fasilitas tersebut Pelabuhan Tanjung Perak

terus bergerak mendorong pertumbuhan kota Surabaya dan sekitarnya.

2.2.2. Visi, Misi, dan Tujuan VISI

―Menjadi pelaku penyediaan jasa kepelabuhanan yang prima, berkomitmen dan

memacu integrasi logistik nasional.‖

MISI

a. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standart yang berlaku

secara kosisten

b. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik

yang kompetitif

c. Memenuhi harapan semua stake holders melalui prinsip kesetaraan dan taat

kelola perusahaan yang baik( Good Corporate Governance)

d. Menjadikan Sumber Daya Manusia yang kompeten, berkinerja, handal dan

berbudi pekerti luhur

e. Mendukung perolehan devisa Negara dengan memperlancar arus

(18)

TUJUAN

Melakukan usaha di bidang penyelenggara dan pengusahaan jasa

kepelabuhanan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang di miliki

perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat

untuk megejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan

menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas

2.2.3. Filosofi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

Pelabuhan Tanjung Perak memainkan peranan yang sangat signifikan

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur dan kawasan

Indonesia Timur. Kendati terjadi krisis global tahun 2008, pertumbuhan ekonomi

nasional merangkak naik secara perlahan. Perkembangan situasi ekonomi yang

kian kondusif harus diantisipasi oleh manajemen PT PELABUHAN

INDONESIAIII (PERSERO) Cabang tanjung Perak dengan mnyediakan

prasarana dan sarana untuk memperlancar kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Sebagai salah satu mata rantai sistem transportasi nasional, pelabuhan

selalu mengutamakan aspek pelayanan kepada pengguna jasa, karena pelayanan

dan kepuasan merupakan kata kunci seluruh aktifitas perusahaan. Sebab hal itu

harus menjadi budaya dan etika setiap elemen perusahaan dalam menjalankan

tugasnya.

Pelabuhan Tanjung Perak sebagai Pelabuhan Utama di lingkungan

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) oleh General Manajer yang di

tunjuk Direksi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) sebagai

(19)

2.2.4. Logo PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

Gambar 2.1.4 Logo PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

2.2.5. Struktur Organisasi PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) Tanjung Perak merupakan salah satu gerbang Indonesia, yang berfungsi

sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan Timur Indonesia,

termasuk provinsi Jawa Timur karena letaknya yang strategis dan didukung oleh

hinterland yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan Pusat

Pelayaran Intensulair kawasan Timur Indonesia

General Manajer PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA sendiri di bantu oleh Deputy

General Manajer PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG

TANJUNG PERAK SURABAYA

Pada stuktur organisasinya PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA terbagi atas beberapa departemen,

dimana dari masing-masing departemen akan bertanggung jawab terhadap

spesifikasi perkerjaan tertentu, departemen tersebut meliputi :

a. Manager Pelayanan Kapal

(20)

b) Asman Komersial

c) Asman Pemandu dan Telekomunikasi

d) Asman Pelayanan Tambat

b. Manajer Terminal Jamrud

a) Asman Perancangan Terminal Jamrud

b) Asman Operasi Jamrud Utara

c) Asman Operasi Jamrud Selatan

d) Asman Operasi Terminal Penumpang dan Ro-ro

c. Manajer Terminal Nilam

a) Asman Operasi Terminal Serbaguna

b) Asman Operasi Konvensioal

d. Manajer Terminal Mirah

a) Asman Perencanaan Terminal Mirah

b) Asman Operasi Mirah

e. Manajer Terminal Kalimas

a) Asman Operasi Pelayaran Lokal

b) Asman Pelayaran Rakyat

f. Manajer Pengamanan

a) Kepala Satuan Pengamanan di Dalam Terminal

b) Kepala Satuan Pengamanan di Luar Terminal

g. Manajer Aneka Usaha dan Properti

a) Asman Aneka Usaha

b) Asman Properti

(21)

h. Manajer Teknik

a) Asman Perancangan dan Administrasi Teknik

b) Asman Pemeliharaan Fasilitas

c) Asman Peralatan dan Instalasi

i. Manajer Keuangan

a) Asman Akutansi Manajemen

b) Asman Akutansi Keuangan

c) Asman Tresuri

d) Asman Billing dan KBL

j. Manajer SDM dan Umum

a) Asman Perencanaan dan Pengembangan SDM

b) Asman Kesejahteraan dan Kinerja SDM

c) Asman Tata Usaha dan Rumah Tangga

d) Asman Hukum dan Humas

k. Manajer Sistem Manajemen dan Informasi

a) Asman Aplikasi dan Penyajian Data

b) Asman Perangkat Keras dan Jaringan

c) Asman Sistem Manajemen

l. Manajer Pengadaan Barang dan Jasa

a) Asman Perencanaan dan Administrasi PBJ

(22)

Adapun struktur organisasi di PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA sebagai

berikut:

(23)

2.2.6. Fasilitas PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

Pelabuhan Tanjung Perak memiliki terminal:

a. Terminal Jamrud

tidak mengalami penurunan. Padahal sejak tahun 2008, krisis keuangan melanda

dunia. Pada tahun 2008 arus kapal tercatat 15.399 unit atau GT 62.008.460 terdiri

dari arus kapal luar negri sebanyak 2.346 unit atau 28.061.362 dan kapal dalam

negri 13.053 unit atau GT 33.047.098 Sampai Oktober 2009 arus kapal sudah

mencapai 12.333 atau GT 51.735.475 terdiri dari kapal luar negri yang sudah

mencapai 1.961 unit atau GT 24.216.332 dan kapal dalam negri 10.372 unit atau

GT 27.519.143.

Arus kapal penumpang lewat pelabuhan Tanjung perak 2008 sebanyak

1.446 unit atau GT 10.911.464 Sampai Oktober 2009 sebanyak 1.117 unit atau

8.159.012.

Sebanyak enam perusahaan pelayaran melayani angkutan penumpang.

Tercatat 18 armada kapal PT PELNI melayani pelabuhan Tanjung Perak, antara

lain Km Ngapulu, Km Tidar, Km Dobonsolo, Km Lambelu, Km Gunung Dempo,

(24)

Km Kalimatu, Km Binaiya, Km Tatamailau, Km Lawit, Km Awu, Km

Tilongkabila, Km Lauser dan km Bukit Raya.

Pada Tahun 2010, manajemen PT PELABUHAN

INDONESIAIII(PERSERO) merencanakan merenovasi terinal penumpang di

Terminal Jamrud. Kondisi terminal penumpang saat ini dirasakan sempit karena

arus penumpang yag meningkat secara signifikan. Sesuai misi perusahaan,

manajemen ingin memberikan pelayanan yang manusiawi kepada calon

penumpang kapal Pelni. Pada sisi lain, pelabuhan Tanjung Perak sedng gencar

(25)

2.3. Gambaran Umum bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga

Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas Tata Usaha dan

Rumah Tangga merupakan salah satu bagian yang terpenting di PT

PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA. Karena tugas Sumber Daya Manusia dan Umum pada bagian Sub

Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga merupakan berhubungan dengan

administrasi perkantoran pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA.

Sebagai salah satu divisi penting dalam PT PELABUHAN INDONESIA

III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA pada bagian Sub

Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas untuk pengelolaan surat,

arsip, pengelolaan gedung, melayani kegiatan protokoler, dengan latar belakang

itulah maka di bentuklah Sumber Daya Manusia dan Umum pada bagian Sub

Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga

Dalam melaksanakan tugas yaitu Sistem Administrasi yang dikerjakan

oleh SDM dan Umum pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk kegiatan Sumber Daya Manusia dan Umum

pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga :

1. Pengelolaan ATK dan barang cetakan. Pengelolaan ATK dan barang cetakan.

2. Mengelola kendaraan dinas.

(26)

2.3.1. Tugas dan Tanggung Jawab bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga

a. Mengelola surat-menyurat keluar dan masuk cabang

b. Mengelola arsip

c. Mengelola gedung kantor, perlengkapan dan kebersihannya.

d. Mengelola ruangan, konsumsi rapat & acara dinas.

e. Mengurus SPPD dan promosi.

2.3.2. Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya dan Umum 1. MANAGER SDM dan UMUM

Moch. Khusnul Jakin, ST (3.611002699)

2. Asman Perencanaan dan Pengembangan SDM

Josep Wisnu Broto, SH (3.710503450)

3. Asman Kesejahteraan dan Kinerja SDM

Dra. Hayati (3.631003223)

4. Asman Tata Usaha dan Rumah Tangga

Sugeng Ariyono, SH (3.570102287)

5. Asman Hukum Humas

Herribertus Haryance Paembonan (3.730403669)

2.3.3. Lokasi dan Tempat Kerja Praktek

Lokasi Proyek Akhir yang dilakukan oleh Penulis adalah pada bagian

Sumber Daya Manusia dan Umum yang berada di :

a. Lantai II PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG

(27)

b. Tempat Penulis melakukan kegiatan Proyek Akhir berada di ruang yang

nyaman, tenang, dan sejuk. Selain itu disediakan juga berbagai fasilitas

diantaranya komputer untuk staff Tata Usaha, serta printer dan telepon.

(28)

BAB III LANDASAN TEORI

Menyelesaikan tugas–tugas pada Divisi Sunber Daya Manusia Sub Dinas

Tata Usaha dan Rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA, secara ilmiah landasan teori yang

digunakan sebagai acuan yang dapat mendasari kebenaran dari setiap tindakan

yang dilaksanakan dalam kegiatan Proyek Akhir agar dapat

dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut :

3.1. Sistem Administrasi 3.1.1. Pengertian

Ilmu Administrasi yang membahas secara teorisis proses pengendalian

kerja sama sejumlah manusia didalam sebuah organisasi tidak memberi makna

yang banyak jika tidak diwujudkan secara secara nyata dalam praktik. Oleh karna

itu para praktisi lebih mengandungi mewujudkannya dalam praktik dengan

cenderung menyebutnya‖ Administrasi‖ tanpa perkataan ilmu didepannya.

Administrasi memiliki beberapa pengertian, diantaranya :

―Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja

sama untuk mencapai tujuan tertentu yang pada dasarnya semua mengandung

unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang

melakukan kerja sama serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

(Gie dalam Amsyah, 1996 )

―Administrasi adalah kegiatan dari kelompok yang mengadakan kerja sama untuk

(29)

―Administrasi adalah bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan atas usaha

-usaha kelompok individu, terhadap tercapainya tujuan bersama.‖(Newman

dalam Darmanto, 2008).

Administrasi seperti telah banyak disebutkan dalam uraian terdahulu adalah

rangkaian kegiatan atau proses pengendalian suatu organisasi agar secara

keseluruhan atau terarah pada pencapaian tujuannya. Dengan demikian

Administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem

kerja sama sejumlah orang, agar berlangsung efektif dan efisien dalam

mewujudkan tujuan bersama.

3.1.2. Filsafat Administrasi

Dalam uraian-uraian terdahulu sudah dikemukakan bahwa ilmu

administrasi sebagai bagian Ilmu Sosial obyeknya adalah manusia dan segalanya

sesuatu yng dipengaruhi manusia. Obyeknya itu dipelajari dengan kemampuan

berpikir, disamping mungkin pula diungakapkan dengan cara lain, diantaranya

dengan melakukan penelitian, baik melalui penelitian kualitatif maupun kuantatif.

Perhatian yang besar tehadap administrasi seperti telah diketengahkan dalam

uraian-uraian tedahulu yang terjadi berlangsung dan berkembang di lingkungan

masyarakat maju dan modern. Kondisi itu mengisyaratkan bahwa pemikiran

secara filosofis mengenai administrasi secara intensif terdapat masyarakat maju

(30)

Terdapat tiga landasan sebagai hasil perenungan filosofis yang banyak

mempengaruhi administrasi dalam kehidupan masyarakat maju dan modern.

Ketiga landasan tersebut adalah:

a. Menempatkan manusia sebagai pelaksana tugas dan memikul tanggung

jawab. Landsan ini cenderung pada langkah operasional bahwa administrasi

harusdiisi dengan proses mengaktifkan setiap orang didalam organisasi

didalam melaksanakan tugas-tugas pokok secara bertanggung jawab. Setiap

orang didalam organisasinya harus mengetahui secara tepat dan selalu aktif

dalam melaksanakan tugas pokoknya, baik dalam mewujudkan fungsi primer

maupun fungsi sekunder.

b. Menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling senang menolong dan

perlu ditolong , sehingga mementingkan kerja sama di antara sejumlah orang

didalam suatu organisasi . Seluruh fungsi primer dan sekunder dalam

administrasi hanya akan terwujud secara efektif dan efisien melalui kerja

yang harmonis.

c. Manusia ditempatkan sebagai penghasil sesuatu, sehingga menekankan

pada produktifitas dalam mewujudkan tujuan setiap anggota organisasi harus

produktif tanpa mempersoalkan dikerjakan sendiri atau melalui kerja sama.

3.1.3. Fungsi Administrasi

Administrasi sebagai Ilmu Terapan dengan didasari konsep-konsep yang

bersifatteoristis, selanjutnya merumuskan konsep-konsep operasional mengenai

pengendalian kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

(31)

unsur masing-masing didalamnya. Kedua fungsi tersebut dengan unsur-unsurnya

adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Primer Administrasi

Fungsi primer dimaksutkan adalah langkah-langkah utama dan penting

dalam melakukan pengendalian kerja sama sejumlah orang guna mencapai tujuan

tertentu. Fungsi Primer disebut juga fungsi manajemen administrasi karena

unsur-unsurnya sama dengan yang terdapat dalam kegiatan manajemen. Unsur-Unsur

didalam fungsi ini terdiri dari:

a) Perencanaan (Planning)

b) Pengorganisasian (Organizing)

c) Pengarahan (Commanding)

d) Koordinasi (Coordination)

e) Kontrol (Control)

f) Komunikasi (Communication)

Sebagai primer ini sebagai suatu sistem dengan unsur-unsurnya sebagai

subsistem, dalam berinteraksi ibarat sebuah rantai. Peranannya dalam

mengendalikan kerja sama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Jika lima

unsur tersebut telah dilaksanakan secara efektif dan efisien namun salah satu

unsur masih lemah maka sulit dihindari terjadinya kendala atau gangguan.

Keenam unsur tesebut saling berkaitan dan saling menunjang sehingga merupakan

(32)

2. Fungsi Sekunder Administrasi.

Fungsi sekunder yang dimaksutkan adalah langkah-langkah atau

kegiatan-kegiatan penunjang dalam melakukan pengendalian kerja sama sejumlah orang

untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikategorikan sebagai bagian

dari fungsi sekunder administrasi karena kegiatannya bersifat teknik operasional

yang tidak memerlukan kualitas pemikiran yang tinggi. Unsur-unsur dalam fungsi

sekunder administrasi sebagai proses pengendalian kerja sama sejumlah orang,

pelaksanaannya tidak memerlukan inisiatif dan kreatifitas yang tinggi karna harus

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Unsur-unsur yang termasuk dalam fungsi sekunder tersebut terdiri dari:

a. Tata Usaha

b. Keuangan

c. Personalia

d. Logistik (Perbekalan)

e. Hubungan Masyarakat

Dalam fungsi sekunder ini memberikan warna yang jelas bagi Ilmu Administrasi

sebagai ilmu terapan karena uraian-uraiannya secara teoristis menyentuh kegiatan

manusia yang harus dapat diterapkan dalam kerja sama yang disebut organisasi.

3.1.4. Proses Administrasi

Administrasi adalah kegiatan manusia yang diselenggarakan untuk

mengendalikan kebersamaannya dalam mewujudkan tujuan bersama. Dengan

(33)

secara sadar tujuan. Bertolak dari uraian-uraian, berikut ini akan diketengahkan

beberapa pokok bahasan:

1 Perilaku Administrasi

Perilaku Administrasi pada dasarnya bersumber pada kemampuan dan cara

administrator dalam mengambil keputusan. Selanjutnya akan terlihat dan dapat

diamati dalam cara mewujudkannya terutama melalui unsur-unsur yang terdapat

didalam fungsi primer administrasi. Perilaku Administrasi itu tidak dapat

dilepaskankaitannya dengan etika, terlihat sebagai berikut:

a. Perilaku dalam menyusun perencanaan.

b. Perilaku dalam melaksanakan pengorganisasian

c. Perilaku dalam memberikan pengarahan atau bimbingan

d. Perilaku dalam melaksanakan koordinasi

e. Perilaku dalam mewujudkan komunikasi

f. Perilaku dalam melaksanaka kontrol

2 Partisipasi Personel dalam Perilaku Administrasi

Setiap Administrator harus menyadari bahwa dirinya sendiri tanpa

personel di lingkungan organisasinya. Partisipasi personel yang berhasil pada

tahap awal harus diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan

keputusan-keputusan yang berkualitas dalam perilaku administrasi. Sehubungan dengan itu

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang dimaksut

adalah:

a. Kesadaran akan identitas organisasi

b. Kesadaran akan identitas diri

(34)

d. Kesadaran pada kebersamaan

e. Kesadaran akan peranan.

3.1.5. Administrasi Berorientasi Produktifitas

Produktifitas yang digambarkan melalui tingkat keberhasilan dalam

mencapai tujuan organisasi kerja, diantaranya dapat diperhitungkan secara eksak

terutama apabila dapat dinilai secara dengan uang. Hasil seperti itu mungkin

bersifat material dan mungkin pula non material. Sedangkan hasil yang tidak

dapat dihitung secara eksak selalu bersifat nonmaterial.

3.1.6. Pengadaan Barang

Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa

yang dibiayai perusahaan, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh

penyedia barang/jasa prosedur surat masuk dan keluar. Penyediaan barang atau

jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya

menyediakan barang/layanan jasa. Tata cara pengadaan barang atau jasa ini adalah

sebagai tindak lanjut dari sebuah peraturan yang telah ditetapkan pada setiap

perusahaan dan memberikan suatu acuan yang lebih bersifat operasional dan

lengkap dengan format dan contoh-contoh dokumen. Dengan memiliki tujuan:

a. Meningkatkan efisiensi

b. Mendukung penciptaan nilai di perusahaan

c. Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan

d. Meningkatkan kemandirian, tanggung jawab dan profesionalisme.

(35)

Pengadaan barang atau jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Efisien dalam arti pengadaan barang atau jasa harus diusahakan

menggunakan dana dan sumber daya terbatas untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan.

b. Efektif dalam arti pengadaan barang atau jasa harus sesuai dengan kebutuhan

yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat bagi perusahaan sesuai

dengan sasaran yang ditetapkan.

c. Adil dan diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua

penyedia barang atau jasa dan tidak mengarah memberi keuntungan kepada

pihak tertentu

3.1.7. Prosedur Surat

Surat masuk merupakan sarana komunikasi tertulis yang diterima dari dari

instansi lain atau perorangan, atau bisa dikatakan surat masuk adalah semua jenis

surat yang diterima dari instansi lain maupunperorangan, baik yang diterima

melalui pos (kantor pos) maupun yang diterima dari kurir (pengirim surat) dengan

mempergunakan buku pengiriman (ekspedisi). (Wursanto, 1991 : 108).

Pengelolaan surat dalam suatu instansi dapat digolongkan menurut penggolongan

jenis surat, yaitu surat penting, surat biasa, surat rahasia, surat surat pribadi.

(36)

Gambar 3.1.7 Prosedur surat masuk

3.2. Arsip 3.2.1. Pengertian

Arsip memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah:

―Arsip adalah segala dokumen yang mempunyai manfaat bagi organisasi sehingga

perlu disimpan‖ (Sparjati, 2000).

―Arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang disimpan secara sistematis karena

mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali dipergunakan dapat secara cepat

ditemukan kembali‖ (Gie dalam Amsyah, 1996).

―Arsip yaitu naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, dan

badan pemerintah dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan‖.

(Wiyasa dalam Amsyah, 1996).

3.2.2. Tujuan Kearsipan

Tujuan kearsipan menurut Amsyah (1996) adalah untuk menjamin

(37)

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan

pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan perusahaan atau organisasi.

3.2.3. Jenis-jenis Arsip

Bentuk arsip bisa berbagai macam, tidak hanya berupa lembaran kertas

dan tulisan. Menurut Amsyah (1996), arsip dapat dibedakan beberapa macam

tergantung pada segi peninjauannya, diantaranya:

a. Jenis arsip menurut Bentuk atau Wujud

Menurut bentuk atau wujudnya, arsip ada bermacam-macam arsip,, misalnya

surat (surat perjanjian/kontrak, notulen rapat, laporan-laporan, dan lain– lain),

pita rekaman, microfilm, disket, flash disk, compact disk, dan lain-lain.

b. Jenis Arsip menurut Nilai atau kegunaannya

Menurut nilai atau kegunaannya, ada bermacam-macam arsip, misalnya arsip

yang mempunyai nilai informasi, nilai kegunaan administrasi, nilai kegunaan

hukum, nilai kegunaan sejarah, nilai kegunaan ilmiah, nilai keuangan, nilai

pendidikan, dan nilai-nilai lain.

c. Jenis Arsip menurut Sifat kepentingannya

Menurut jenis arsip ini, ada bermacam–macam arsip, yaitu arsip nonesensial,

arsip penting, arsip guna, dan arsip vital.

d. Jenis arsip menurut Fungsinya

Menurut jenis arsip ini, ada dua macam arsip, yaitu arsip dinamis (yang masih

dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari hari), dan

arsip statis (yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan

perkantoran sehari hari).

(38)

Menurut tempat/tingkat pengelolaannya, arsip dibedakan menjadi 2 macam,

yaitu arsip pusat dan arsip unit, jika kearsipan itu berkaitan dengan lembaga

pemerintah, maka ada arsip pusat dan arsip nasional daerah.

f. Jenis Arsip menurut Keasliannya

Menurut keasliannya, arsip dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu

arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.

g. Jenis arsip menurut Bentuk atau Wujud

Menurut bentuk atau wujudnya, arsip ada bermacam-macam arsip,, misalnya

surat (surat perjanjian/kontrak, notulen rapat, laporan-laporan, dan lain– lain),

pita rekaman, microfilm, disket, flash disk, compact disk, dan lain-lain.

h. Jenis Arsip menurut Nilai atau kegunaannya

Menurut nilai atau kegunaannya, ada bermacam-macam arsip, misalnya arsip

yang mempunyai nilai informasi, nilai kegunaan administrasi, nilai kegunaan

hukum, nilai kegunaan sejarah, nilai kegunaan ilmiah, nilai keuangan, nilai

pendidikan, dan nilai-nilai lain.

i. Jenis Arsip menurut Sifat kepentingannya

Menurut jenis arsip ini, ada bermacam–macam arsip, yaitu arsip nonesensial,

arsip penting, arsip guna, dan arsip vital.

j. Jenis arsip menurut Fungsinya

Menurut jenis arsip ini, ada dua macam arsip, yaitu arsip dinamis (yang masih

dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari hari), dan

arsip statis (yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan

perkantoran sehari hari)

(39)

Menurut tempat/tingkat pengelolaannya, arsip dibedakan menjadi 2 macam,

yaitu arsip pusat dan arsip unit, jika kearsipan itu berkaitan dengan lembaga

pemerintah, maka ada arsip pusat dan arsip nasional daerah.

l. Jenis Arsip menurut Keasliannya

Menurut keasliannya, arsip dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu

arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.

3.2.4. Perlengkapan Pengarsipan

Perlengkapan yang dibutuhkan dalam mengarsip surat menurut Amsyah

(1996) yaitu :

a. Map, merupakan lipatan karton dengan helai–helai penutup pada ketiga

sisinya, biasanya perlengkapan ini digunakan untuk menyimpan arsip

sementara.

b. Snelhechter, yaitu map yang dilengkapai dengan penjepit arsip.

c. Briefordner, yaitu map tebal yang dilengkapi dengan penjepit logam yang

melengkung sehingga bisa memuat banyak arsip.

d. Folder merupakan lipatan karton untuk menyimpan arsip yang biasanya

dilengkapi dengan tab, berfungsi untuk menempatkan kode atau indeks yang

menunjukan isi folder.

e. Guide, yaitu lembaran yang berfungsi sebagai pembahas folder dan sekaligus

pedoman/petunjuk klasifikasi arsip di dalam laci arsip.

f. Lemari arsip, berfungsi sebagai tempat menyimpan deretan atau tumpukan map

(40)

g. Filing cabinet, atau laci arsip, yaitu tempat khusus menyimpan folder, kadang-

kadang dilengkapi dengan rel penggantung folder sehingga sangat

memudahkan penyimpanan dan pengambilan arsip. Pada tiap laci biasanya

tersedia tempat untuk menaruh kode.

3.2.5. Sistem Pengarsipan

Sistem pengarsipan menurut Amsyah (1996) adalah sistem yang

dipergunakan pada penayimpanan berkas dokumen agar kemudahan kerja

penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan dokumen yang sudah disimpan

sewaktu–waktu dapat dilakukan dengan cepat bilamana dokumen tersebut

sewaktu waktu diperlukan. Sistem pengarsipan merupakan urat nadi dari suatu

perusahaan atau organisasi. Perusahaan atau Organisasi yang baik dapat maju dan

berkembang karena sistem pengarsipannya teratur dan sistematis. Berikut ini

adalah sistem penyimpanan arsip yang sudah dipergunakan, yaitu :

1. Penyimpanan secara Alphabet atau Abjad

Sistem penyimpanan arsip menurut abjad berarti warkat yang dibuat atau

diterima yang di dalammya termuat nama orang, nama organisasi nama

1) Kerugiannya yaitu :

a) Membutuhkan ketelitian jika tidak akan terjadi kesalahan yang

mengakibatkan kesalahan yang mengakibatkan surat hilang.

b) wilayah, ataupun nama pokok soal disimpan menurut urutan abjad

dari huruf A-Z.

2) Keuntungan menggunakan Alfabetis atau abjad adalah :

a) Mudah menggolongkan surat–surat menurut nama orang, perusahaan,

(41)

b) Penyimpanan dapat dilalukan dengan cepat tanpa menggunakan

indeks.

c) Tidak membutuhkan space (ruang) yang besar

d) Sederhana, mudah di mengerti setiap orang

e) Mudah diingat.

2. Penyimpanan menurut Nomor

Penyimpanan menurut nomor berarti arsip disimpan menurut urutan

nomor dari yang terkecil hingga yang terbesar. Keuntungan menggunakan sistem

nomor, yaitu:

a) Penyimpanan lebih teliti.

b) Nomor dokumen dapat dipergunakan sebagai suatu referensi.

c) Tidak ada batasan angka

d) Lebih ringkas dalam penyimpanan

3. Penyimpanan secara Kronologis

Penyimpanan secara kronologis yaitu penyimpanan berkas atau surat

berdasarkan urutan tanggal yang tercantum dalam surat.

a. Keuntungan menggunakan kronologis yaitu bermanfaat dan mudah dalam

pencarian dokumen jika tanggal dokumen sudah diketahui.

b. Kerugianmya yatiu tidak cocok digunakan untuk semua jenis dokumen

hanya tertentu saja seperti surat–surat yang mengandung maslah masalah

(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan proyek akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan, kurun waktu

3 (tiga) bulan. Pelaksanaan proyek akhir dilaksanakan pada:

Tanggal : 20 Maret 2012 – 19 Mei 2012

Tempat : Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas Tata Usaha

dan Rumah Tangga bagian Tata Usaha PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA

Peserta : Yulita Wisuda Ningrum

NIM : 09.39015.0006

Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan selama proyek akhir

Tabel 4.1 Acuan Kerja Praktek

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA

Sumber Daya Manusia dan Umum Sub Dinas

Tata Usaha dan rumah Tangga

Deputy General Manager

Pengadaan Barang Membuat jadwal pimpinan

Penomoran surat

Penganganan Surat Masuk dan disposisi Agenda surat Masuk dan Disposisi surat

Ekspedisi Surat

(43)

Metode yang digunakan dalam membantu pelaksanaan proyek akhir adalah:

1. Studi Observasi, yaitu dengan pengamatan dan mempelajari secara langsung

pada divisi umum kesekretariatan bagian arsip sebagai pembantu pada bagian

kearsipan selama tiga (3) bulan.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan orang yang dapat

memberikan informasi tugas serta tanggung jawab di bagian kearsipan dan

penanganan surat.

3. Studi Literatur atau Perpustakaan, yaitu dengan mencari dan membaca

literatur dan buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

4. Penyusunan Laporan, yaitu pembuatan laporan Proyek Akhir dengan proses

bimbingan dari dosen pembimbing.

5. Konsultasi (Bimbingan), yaitu dengan mengajukan laporan secara bertahap

kepada dosen pembimbing atas hasil laporan Proyek Akhir yang telah

dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan.

Dalam pelaksanaan proyek akhir yang dilakukan selama 8 jam perhari

dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, mendapatkan tugas untuk membantu

(44)

Laporan ini akan mengulas tentang hasil dari Proyek Akhir yang

dilaksanakan pada bagian Tata Usaha, yaitu bagaimana sistem administrasi yang

dilakukan diantaranya pengadaan barang, penanganan surat masuk dan keluar,

penomoran surat dan pengarsipan. Adapun pembahasannya sebagai berikut:

4.1. Prosedur Pengadaan Barang ATK PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

Pengadaan barang pada PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA yang dilaksanakan pada divisi SDM

dan Umum bagian Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga merupakan

pengadaan alat tulis Kantor. Pengadaan alat tulis kantor merupakan suatu hal yang

penting pada setiap organisasi atau perusahaan, hal tersebut digunakan untuk

menunjang kegiatan operasional pada PT PELABUHAN INDONESIA III

(PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA. Pengadaan barang

ATK yang dilakukan sesuai permintaan pada setiap divisi. Permintaan ATK pada

tiap divisi dilakukan dengan membuat dasar permintaan yaitu dengan membuat

(45)

Berikut adalah blog diagram prosedur pengadaan ATK yang di lakukan

oleh bagian Tata Usaha:

Gambar 4.1 Skema Pengadaan Barang Nota dinas

permintaan divisi

Nota dinas

pengajuan biaya

(dari Manager Sdm kepada GM)

(46)

Prosedur pengadaan ATK yang dilakukan oleh bagian Tata Usaha:

1. Setiap divisi membuat nota dinas dengan perihal persetujuan permohonan

alat tulis kantor Kepada Manager Sumber Daya Manusia atau General Manager.

Isi nota dinas pengadaan barang ATK tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penomoran nota dinas dengan kode yang telah di tentukan sesuai

ketentuan direksi, yaitu: ND. 653/TURT-01/SDM-2012.

b. Nota dinas tersebut dibuat oleh divisi yang membutuhkan pengadaan ATK

sesuai dengan kebutuhan pada divisi masing-masing

c. Nota dinas tersebut ditujukan kepada General Manager untuk mengetahui

persetujuan pengadaan nota dinas pada divisi tersebut.

d. Perihal Persetujuan Pengadaan Alat Tulis Kantor.

e. Isi dari nota dinas tersebut adalah list dari kebutuhan pengadaan ATK

(47)

Gambar 4.1 Nota dinas

2. Setiap divisi membuat nota dinas, sekretaris General Manager akan

memberikan lembaran disposisi untuk mengetahui keputusan general

manager pada permintaan alat tulis kantor oleh divisi tersebut.

3. Setelah di collect bagian Tata Usaha membuat nota dinas persetujuan

biaya dari Manager Sumber Daya Manusia kepada General Manager,

setelah mengetahui keputusan General Manager yang tertulis pada

lembaran disposisi surat tersebut di turunkan ke konseptor, yaitu Sumber

Daya Manusia dan Umum dan terdapat disposisi pada Manager Sumber

(48)

Usaha dan Rumah Tangga untuk mengetahui hasil keputusan lebih lanjut.

Lalu di teruskan kembali pada bagian Supervisor Tata Usaha dan

diserahkan pada bagian pengadaan alat tulis kantor untuk melanjutkan

proses lebih lanjut. Isi dari Nota dinas Persetujuan biaya Pengadaan barang

Alat Tulis Kantor adalah sebagai berikut:

a. Penomoran nota dinas yang telah di tentukan sesuai ketentuan direksi,

yaitu: ND. 637/TURT-01/SDM-2012

b. Nota dinas persetujuan biaya dibuat oleh divisi SDM dan Umum

dengan tanda tangan Manager SDM dan Umum

c. Nota dinas tersebut ditujukan kepada General Manager untuk

menyetujui persetujuan biaya pengadaan Alat Tulis Kantor kepada CV

yang telah di tunjuk oleh perusahaan

d. Isi dari nota dinas tersebut adalah menunjuk nota dinas persetujuan

pengadaan Alat Tulis Kantor divisi tersebut pada nomor dan tanggal

tersebut.guna menunjang operasional maka mohon persetujuan biaya

(49)

Gambar 4.1 Nota Dinas

4. Pembuatan Pemesanan barang kepada CV yang telah ditunjuk oleh

perusahaan dengan tanda tangan General Manager

5. Pemberian nomor pada surat pemesanan barang kepada cv yang telah

dituju

6. Penyerahan barang dan tanda tangan berita acara

7. Surat tagihan dari rekanan, faktur barang, surat jalan, faktur pajak dengan

(50)

8. Pembuatan NPP dan PA serta penyerahan berkas tagihan pada bagian

keuangan

9. Pencairan Uang pada bagian keuangan.

4.2. Alur Surat Masuk, Nota Dinas dan Surat Keluar

Tugas administrasi pada Sub Dinas Tata Usaha dan Rumah Tangga

berikutnya adalah membantu staf dalam penganganan surat masuk dan surat

keluar. Terdapat dua jenis surat masuk, yaitu surat dari luar(eksternal) dan nota

dinas(internal) serta surat keluar. Terdapat empat jenis surat masuk ekstern yaitu:

surat dari direksi, surat umum, surat tanah dan undangan. Dari keempat jenis surat

tersebut terdapat prosedur penanganan yang akan dijelaskan pada blok diagram

yang telah tertera.

Berikut adalah blog diagram prosedur penanganan surat masuk dari

luar(eksternal):

(51)

Prosedur penanganan surat masuk dari luar (eksternal) :

1. Surat masuk ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu: surat direksi, surat

umum, surat tanah dan undangan pada PT PELABUHAN INDONESIA III

(PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA di terima oleh

pihak Tata Usaha bagian surat masuk eksternal yang ditujukan kepada

General Manager

2. Surat masuk tersebut diagendakan pada buku agenda. Setiap surat pada

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG

PERAK SURABAYA di agendakan dikarena memerlukan menyimpanan

data berupa fisik surat.

3. Surat tersebut di disposisikan ke General Manager untuk mendapat arahan.

Terdapat dua jenis disposisi pada surat masuk yang ditujukan pada General

Manager yaitu disposisi warna merah untuk isi surat yang berisi

segera,misalnya pada undangan sedangkan disposisi warna putih untuk

surat biasa misalnya yaitu: Pemberitahuan, Bantuan dana, Surat Tanah,

Surat Direksi,dll. Isi pada Disposisi tersebut adalah:

a. Kepada yang bermaksut kepada siapa surat tersebut ditujukan, tertulis

Deputy General Manager dan semua Manager yang berada pada

lingkup PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG

TANJUNG PERAK SURABAYA.

b. Dari General Manager.

c. Beberapa keterangan yang berisi mengenai tindak lanjut misalnya

(52)

Gambar 4.2 Disposisi General Manager

4. Surat tersebut di agendakan kembali untuk mengagendakan disposisi surat

dari General Manager

5. Di distribusikan sesuai disposisi General Manager

Tugas administrasi berikutnya adalah penanganan surat masuk nota dinas

(internal). Blog diagram penanganan nota dinas intern pada PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

Gambar 4.2. Skema Nota Dinas

Nota dinas Agenda surat

Masuk

Distribusi

(53)

Prosedur penanganan surat masuk nota dinas intern PT.PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA:

1. Nota dinas terbagi menjadi tiga, yaitu: berasal dari General Manager, Deputy

General Manager dan Manager Sumber Daya Manusia dan Umum.

2. Nota dinas tersebut di agendakan sebagai bukti fisik penyimpanan data

3. Nota dinas tersebut di distribusikan sesuai disposisi General Manager, Deputy

General Manager dan Manager Sumber Daya Manusia dan Umum. Isi pada

Disposisi tersebut adalah:

a Kepada yang bermaksut kepada siapa surat tersebut ditujukan, tertulis

Deputy General Manager dan semua Manager yang berada pada lingkup

PT. PELABUHAN INDONESIA III(PERSERO) CABANG TANJUNG

PERAK SURABAYA

b Dari General Manager

c Beberapa keterangan yang berisi mengenai tindak lanjut misalnya untuk

diketahui dan seperlunya, segera dijawab, segera diselesaikan, untuk

diteliti dan diperiksa,dll dengan terdapat catatan tambahan pada General

Manager

4. Nota Dinas yang ditujukan kepada General Manager dengan distribusi untuk

Debuty General Manager dan Manager Sumber Daya Manusi dan Umum

setelah mendapat disposisi dari Deputy General Manager dan Manager

Sumber Daya Manusia dan Umum dikembalikan pada bagian Tata Usaha

untuk di agendakan kembali kemudian di distribusikan sesuai disposisi dari

(54)

Tugas administrasi berikutnya adalah penanganan surat keluar. Berikut

adalah blog diagram penanganan surat keluar pada PT PELABUHAN

INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA.

Gambar 4.2 Skema Surat Keluar

Prosedur penanganan surat keluar pada PT PELABUHAN INDONESIA

III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA:

1. Surat Keluar dari Divisi. Surat Keluar tersebut terbagi menjadi banyak dan

setiap perihal terdapat kode-kode penomoran misal Pemberitahuan, Tagihan,

Undangan, Surat Edaran, Surat Keputusan, Surat Peraturan, dsb

2. Tanda tangan General Manager atau atas nama General Manager

3. Penomoran Surat

4. Kirim terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Fax

Surat Keluar Penomoran

Tanda tangan GM atau a.n

GM

Kirim

Fax

(55)

b. Pos

c. Email

Gambar 4.2 Ekspedisi Surat Keluar

4.3. Sistem Pengarsipan pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

Arsip merupakan suatu informasi baik dibuat maupun diterima sebagai

bukti nyata pelaksanaan kegiatan administrasi atau bukti transaksi pada setiap

organisasi. Penggolongan Arsip pada PT. PELABUHAN

INDONESIAIII(PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA

sebagai berikut:

A. Berdasarkan Fungsi

Penggolongan arsip berdasarkan fungsi dibagi menjadi 2 (dua) antara lain

(56)

1. Arsip dinamis

Arsip dinamis alah arsip yang secara langsung dipergunakan dalam

penyelenggaraan administrasi pelaksanaan tugas dilingkungan perusahaan. Arsip

dinamis dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Arsip dinamis aktif

Arsip dinamis aktif merupakan arsip yang secara langsung masih

diperlukan dan dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi. Pada

Umumnya Arsip dinyatakan masih aktif dengan usia kurang lebih dua tahun.

Tetapi, tidak semua file yang diarsipkan dinyatakan aktif dengan usia kurang lebih

dua tahun misalnya pada arsip personal file, file tersebut akan dinyatakan aktif

hingga masa kerja personal tersebut.

(57)

b. Arsip Dinamis in-aktif

Arsip Dinamis in –aktif merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya

menurun dalam pelaksanaan tugas administrasi tersebut. Arsip yang telah

dinyatakan in-aktif pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) Cabang

Tanjung Perak arsip tersebut diletakkan pada Arsip Central. Arsip yang telah

diserahkan pada Arsip central didata oleh petugas arsip dan disimpan sesuai

klasifikasi

Gambar 4.3 Arsip Dinamis In-Aktif

2. Arsip Statis

Menurut Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan,

Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai

guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang

telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip

(58)

Namun untuk menetapkan sebagai ―Arsip Statis‖, secara tegas harus ditentukan

nilai gunanya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku (PP

No. 34 Tahun 1979 dan Surat Edaran Kepala ANRI No. SE/02/1983 Tentang

Pedoman Untuk Menentukan Nilai Guna Arsip).

B. Berdasarkan Sistem Penyimpanan

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) Cabang Tanjung Perak

menggunakan sistem campuran yaitu dengan menggunakan sistem Desentralisasi

dan Centralisasi.

Gambar 4.3 Skema Penyimpanan Arsip

Pengelolaan menggunakan

Arsip

Desentralisasi

Centralisasi

Map Campuran Subyek Neumerik

(59)

Berikut adalah prosedur pengarsipan pada sistem penyimpanan pada

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK

SURABAYA:

1. Arsip di simpan secara desentralisasi pada masing-masing divisi secara

campuran. Terdapat beberapa macam sistem penyimpanan pengarsipan

desentralisasi tersebut. Hal yang di maksut tersebut adalah:

a Alphabet

Sistem Penyimpanan secara alphabet ini di pergunakan pada divisi

personalia PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO). Sistem penyimpanan

secara alphabet di simpan berdasarkan nama, misal pada huruf A (Achmad

Sholeh) semua file Achmad Sholeh disimpan menjadi satu.

(60)

b Geografis

Sistem Penyimpana secara Geografis ini dipergunakan pada divisi Aneka

Usaha dan Properti. Sistem Geografis yang dimaksut adalah terbagi menjadi

beberapa wilayah, yaitu wilayah I, wilayah II, wilayah III. Wilayah I terbagi

menjadi beberapa daerah meliputi: Jalan Tanjung Perak, Jalan Kalianget, Jalan

Kalimas, Jalan Teluk Kumai Barat, Jalan Teluk Kumai Timur, Jalan

Sisingamangaraja XII. Wilayah II termasuk luas sehingga terbagi menjadi

beberapa daerah yang banyak, beberapa wilayah tersebut adalah: Jalan Tanjung

Sadari, Jalan Nilam Barat, Jalan Nilam Timur, Jalan Nilam Utara, Jalan Tanjung

Batu, dsb. Wilayah III terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu: Jalan Perak Barat bag.

Selatan, Jalan Prapat kurung Selatan, Jalan Teluk-Teluk.

(61)

c Neumerik

Sistem Penyimpanan secara Neumerik dipergunakan pada divisi

Keuangan. Penyimpanan arsip berdasarkan Neumerik dibedakan berdasarkan

kode jurnal, misal: JKM, JKK, dll.

Gambar 4.3 Arsip berdasarkan Neumerik d Subyek

Sistem Penyimpanan secara Subyek dipergunakan pada divisi Umum yang

telah terbagi sesuai dengan kode-kode peraturan direksi. Banyak Kode yang

digunakan dalam penomoran surat-surat, untuk penyimpanan arsip secara subyek

yang digunakan pada divisi SDM dan Umum beberapa kode tersebut adalah

IS.03, TR.0101, TR.03, TR.04, TR.05, PJ.02, KU.0207, PJ.06, IS.01, IS.02, dan

(62)

Gambar 4.3 Arsip Subyek e Map Campuran

Sistem Penyimpanan secara Map Campuran dipergunakan pada bagian

Pelayanan Kapal. Map yang terdiri dari beberapa permasalahan yang tidak perlu

dipisahkan karena kuantitas yang sedikit.

Gambar 4.3 Arsip berdasarkan Map Campuran

2. Arsip disimpan secara desentralisasi dengan usia kurang lebih dua tahun

(63)

3. Arsip dinyatakan in-aktif lalu diserahkan kepada Arsip Central dengan

usia in-aktif kurang lebih lima tahun sampai dengan sepuluh tahun.

4. Arsip plus aktif yang telah memenuhi jadwal Retensi Arsip akan

dimusnahkan

4.3.1. Peralatan pengarsipan surat keluar pada PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

Adapun peralatan yang tersedia pada divisi SDM dan Umum Sub Dinas

Tata Usaha dan Rumah Tangga yang digunakan untuk mengarsip dokumen surat

keluar antara lain:

a. Box File

(64)

b. Ordner

Gambar 4.3.1 Ordner

c. Kartu Dosir

(65)

d. Rak Arsip

Gambar 4.3.1 Rak Arsip

4.3.2. Langkah-langkah Pengarsipan Surat Keluar dengan menggunakan Ms. Excel

a. Langkah-langkah pengarsipan surat keluar secara manual

Surat keluar terdapat beberapa macam jenis sesuai dengan kode-kode yang

telah di tentukan pada keputusan direksi, Misal: Undangan pada Kode TR.0101,

Transfer pada kode KU.0207, dsb. Sebelum dokumen surat keluar tersebut

dimasukkan ke dalam box file. Surat keluar tersebut diarsipakan dengan dua cara,

yaitu secara manual dan secara komputerisasi. Langkah-langkah pengarsipan surat

keluar secara manual di jelaskan sebagai berikut:

1 Surat keluar yang telah dibuat oleh divisi, dibuat dengan rangkap tiga.

Rangkap tiga tersebut dimaksut digunakan untuk salah satu pengarsipan.

Surat asli diberikan kepada pihak instanti terkait, surat rangkap kedua

digunakan sebagai arsip divisi tersebut dan rangkap ketiga digunakan untuk

(66)

2 Surat keluar tersebut diberi nomor dengan kode-kode yang telah ditentukan

oleh direksi

3 Setelah penomoran, surat keluar tersebut diarip atau diagendakan pada

kertas dorsip sesuai dengan kode-kode yang tertera pada surat keluar

tersebut.

b. Langkah-langkah pengarsipan surat keluar secara komputerisasi

Surat keluar terdapat beberapa macam jenis sesuai dengan kode-kode yang

telah di tentukan pada keputusan direksi, Misal: Undangan pada Kode TR.0101,

Transfer pada kode KU.0207, dsb. Sebelum dokumen surat keluar tersebut

dimasukkan ke dalam box file, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

a. Membaca dan meneliti dokumen

Dokumen surat keluar harus dibaca dan diteliti terlebih dahulu sebelum

direkap ke dalam Microsoft Excel, dan dimasukkan ke dalam box file.

b. Penomoran surat

Langkah-langkah penomoran surat keluar tersebut sebagai berikut:

a) Divisi yang akan membuat surat untuk dikirim pada instansi atau

direksi membuat surat dengan rangkap tiga, yaitu surat asli, surat

copy dengan paraf asman, surat copy dengan maksut surat asli

yang akan di kirim, surat copy dengan paraf sebagai arsip sub

dinas Tata Usaha dan surat copy sebagai arsip divisi tersebut.

b) Tanggal surat di tentukan oleh konseptor. Lalu penomoran pada

(67)

c. Mensortir

Memilih-milih atau memiliki dokumen-dokumen yang akan disimpan

untuk dikelompokan menjadi satu kelompok kode yang ada pada

dokumen.

d. Rekapan Ms. Excel

Dokumen tersebut direkap ke dalam Microsoftt Excel 2007Menyimpan

Arsip. Penyimpanan Arsip pada Ms. Excel dilakukan berdasarkan harian

dikarenakan untuk memudahkan pencarian. Pengarsipan secara komputeris

dilakukan setelah surat keluar di arsip pada kertas dosir.

Gambar 4.3.2 Agenda Surat Keluar dengan Ms. Excel

e. Penataan

Dokumen tersebut ditata dan disimpan ke dalam box file sesuai dengan

kode klarifikasi yang telah diterapkan pada unit Umum. Setelah itu, bagian

(68)
(69)

BABV

KESIMPULAN dan SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil Proyek Akhir yang

telah dilaksanakan pada PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil selama mengikuti Proyek Akhir pada

divisi Sumber Daya Manusia dan Umum pada bagian Sub Dinas Tata Usaha dan

rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG

TANJUNG PERAK SURABAYA adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pengadaan barang pada PT PELABUHAN INDONESIA III

(PERSERO) CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA sangat bagus

karena terstruktur dengan baik dan ketat, sehingga tidak sembarangan

untuk meminta Alat Tulis Kantor karena harus menggunakan nota dinas

untuk mendapatkan proses mendapatkan ATK yang dibutuhkan oleh divisi

tersebut. Lalu pihak pengadaan akan proses pengadaan tersebut untuk

segera mendapatkan ATK yang dibutuhkan.

2. Alur surat masuk, nota dinas, surat keluar cukup baik, pada PT

PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG

PERAK SURABAYA menggunakan acuan pelayanan prima, sehingga

pelayanan pada pertanyaan surat tersebut langsung di laksanakan dengan

cepat. Surat Masuk yang ditujukan oleh General Manager tersebut segera

Gambar

TABEL 4.1 ACUAN KERJA........................................................................
Gambar 4.3.2. Penyimpanan Arsip ....................................................................
Gambar 2.1.5 Strukutu Organisasi
Tabel 4.1 Acuan Kerja Praktek
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nurmahani: Sistem Administrasi Penanganan Surat Masuk dan Surat pada Kantor Dinas Kependudukan Pemko Medan, 2004... Nurmahani: Sistem Administrasi Penanganan Surat Masuk dan Surat

Keluhan yang masuk pada bagian Teknologi Informasi pada perusahaan tersebut masih dicatat secara manual oleh staff IT, kemudian daftar keluhan tersebut diserahkan kepada

Hasil laporan proyek akhir yaitu (1) pengelolaan surat masuk dengan menggunakan Microsoft Office Access 2007 yaitu dimulai dari membuat tabel dengan menggunakan query, membuat

Data Arus Barang Terdistribusi Data Kapal Terminal Manajer Pelayanan Terminal 1 Proses Maintain Data Master + 10 JASA_KAPAL 2 Menghitung Realisasi Kinerja Operasional per

surat masuk, laporan data surat keluar dan laporan data disposisi. 4) Aplikasi yang dibangun hanya digunakan di kantor Divisi BBM Industri &.. Marine dengan

Gambar 3-1 Alur Proses Bisnis Permintaan Barang yang Sedang Berjalan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peraturan mengenai Verified Gross Mass (VGM) yang seharusnya dilaksanakan mulai awal tahun 2017 pada peti kemas

Tugas yang dilakukan oleh Sekretariat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya tidak akan jauh dari dunia administrasi, misalnya pengelolaan surat menyurat, surat masuk