• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Aplikasi Desain Motiongraph pada Media Promosi Sebagai Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid Kit Media.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Aplikasi Desain Motiongraph pada Media Promosi Sebagai Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid Kit Media."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Nama : GEDE DANU ARYA SANTIKA

NIM : 09.42010.0020

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

vi

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan... 4

1.5 Manfaat... 5

1.6 Pelaksanaan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Promosi... 8

2.2 Media Promosi ... 10

2.3 Advertising ... 13

2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran dan Teknik Periklanan ... 14

2.5 Desain ... 15

2.6 Motion Graphic ... 16

STIKOM

(3)

vii

3.1 Identifikasi Masalah ... 22

3.2 Pengumpulan Informasi ... 23

3.3 Pengambilan Data ... 24

3.4 Perancangan Konsep Desain Motion Graphic ... 25

3.5 Bagan Pengerjaan Motion Graphic ... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39

4.1 Profil CV. FIRST AID KIT MEDIA ... 39

4.2 Visi dan Misi CV. FIRST AID KIT MEDIA ... 41

4.3 Struktur Organisasi ... 42

4.4 Content Jasa yang ditawarkan ... 43

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 44

5.1 Elemen Desain Grafis Ikon dan Karakter ... 44

5.2 Screenshot Motiongraph ... 48

5.3 Sound Efek Video... 53

BAB VI PENUTUP ... 54

6.1 Kesimpulan... 54

6.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 56

STIKOM

(4)

iii

SEBAGAI UPAYA STRATEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN FIRST AIDKIT MEDIA

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, STIKOM Surabaya Pembimbing :

Muh. Bahruddin, S.Sos.,M.Med.Kom.

Tujuan pembuatan motiongraph pada perusahaan First Aid Kit Media ini, agar perusahaan dapat dikenal masyarakat dan memiliki media promosi yang inovatif sebagai strategi untuk memasarkan jasa yang ditawarkan dengan konsep yang mampu menggambarkan pelayanan mobile service consultant. Pembuatan motiongraph ini berdasar dari metode kerja yaitu; identifikasi masalah, pengumpulan informasi, brainstorming, draft dan, final design. Hasil motiongraph yang dibuat meliputi desain grafis ikon, karakter, dan video animasi motiongraph.

Kata Kunci : Pembuatan motiongraph, Mobile Service consultant, FAK Media, Advertising Atribute

STIKOM

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, motiongraph menjadi salah satu aplikasi desain yang dianggap menarik dan praktis, khususnya dalam bidang promosi. Permasalahannya, sejumlah perusahaan belum menyadari hal tersebut sehingga tak sedikit yang masih menggunakan cara-cara konvensional seperti media kertas. First Aid Kit Media (FAK Media) adalah salah satu perusahaan periklanan (advertising) yang masih menggunakan media kertas. Berangkat persamasalahan tersebut, maka laporan Kerja Praktik ini hendak diarahkan untuk mengaplikasikan desain motiongraph pada media promosi sebagai upaya strategi komunikasi pemasaran perusahaan FAK Media.

Media digital semakin marak dan berkembang, melalui media digital orang bisa mengakses informasi melalui media elektronik manapun misalnya TV, DVD Player, Website, Smartphone, dan sebagainya. Media digital membuat penyampaian informasi semakin mudah. Media digital memiliki beraneka ragam jenis dalam media komunikasinya. Baik video maupun gambar grafis, namun media popular yang paling efektif dan komunikatif salah satunya adalah

Motiongraph. Motiongraph merupakan salah satu jenis komunikasi visual yang

praktis yang dipakai di era modern ini.Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, segala yang informasi diperoleh semakin praktis dan canggih salah

STIKOM

(6)

satunya melalui motiongraph. Motiongraph berupa video animasi gambar bergerak yang disertai dengan pesan yang informatif. Penyampaian melalui media digital motiongraph saat ini sedang sangat populer. Dimulai dari perusahaan besar seperti Google dalam mempromosikan citra perusahaan maupun dalam mengiklankan produknya. Melalui media Motiongraph pesan visual yang di sampaikan menjadi singkat, efektif, komunikatif dan menarik. Belakangan ini banyak perusahaan yang masih belum mengerti bagaimana cara membuat media promosi yang modern menggunakan motiongraph. Oleh karena itu perusahaan memerlukan media baru yang kreatif dan efektif dalam beriklan yaitu

Motiongraph.

FAK MEDIA merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dibidang Advertising atau disebut juga rumah produksi periklanan. Pemilik menetapkan diri sebagai perusahaan berdedikasi kreatif memberikan solusi kepada klien dalam mempromosikan produknya. FAK Media memiliki pelayanan special untuk para kliennya yaitu dengan cara “Mobile Service Consultant”. Mobile Service Consultant merupakan cara pelayanan yang memudahkan pelanggan atau klien untuk briefing, assistensi, diskusi maupun pengerjaan projek dengan mendatangi dimanapun klien berada. Service ini di adakan dengan tujuan mengatasi problem klien yang tidak sempat datang ke kantor perusahaan. Kebanyakan klien atau pemberi projek tidak punya waktu banyak karena kesibukan dengan urusan bisnisnya oleh karena itu FAK Media menyediakan Service yang tidak merepotkan klien dengan Mobile Service Consultant (Pelayanan Konsultasi Kemana Saja). Perusahaan ini ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa FAK

STIKOM

(7)

Media mempunyai metode pelayanan yang berbeda dengan cara datang kerumah klien secara pribadi demi memenuhi kebutuhan klien yang sibuk dan tidak sempat keluar rumah. Perusahaan ini memiliki satu filosofi, “Sketcing Your Vision” yang berarti perusahaan ini memberikan solusi komunikasi visual dengan cara pendekatan lebih dalam terhadap masalah klien.

FAK MEDIA adalah kreatif house yang sudah berjalan selama satu setengah tahun. Namun, sampai sejauh ini FAK MEDIA belum memiliki alat promosi presentasi yang menarik dan sesuai dengan pelayanan mobile servicenya. Hal ini terlihat dari konsep interaktifnya yang belum menunjukan mobile servicenya. Oleh karena itu perusahaan ini perlu membuat video presentasi media digital motiongraph. Motiongraph adalah media yang paling kreatif dan baru dan belum di pakai oleh kebanyakan perusahaan. Industri kreatif periklanan tentu ingin mengkomunikasikan kepada semua calon customer FAK Media dengan cara yang kreatif yaitu membuat motiongraph, dengan menggunakan motiongraph segala kegiatan dalam promosi atau beriklan akan teraplikatif baik melalui jejaring sosial berbasis video, juga bisa pengiriman via email ke perusahaan-perusahaan yang akan menjadi senjata utama sebagai strategi komunikasi untuk target penawaran jasa periklanan dari FAK MEDIA

Jika perusahaan ini masih menggunakan media interaktif sebelumnya, maka dikhawatirkan akan kalah bersaing dengan perusahaan advertising lain yang lebih kreatif. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi dan penambahan konsep dasar yang menonjol pada FAK MEDIA sebagai penunjang strategi komunikasi dan sebagai advertising attribute untuk para customer FAK Media.

STIKOM

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana mengaplikasikan desain motiongraph pada media promosi sebagai upaya strategi komunikasi pemasaran perusahaan FAK Media. 2. Bagaimana mengaplikasikan desain motiongraph yang mampu

menggambarkan keunggulan pelayanan FAK Media “mobile service

consultant”

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang nantinya akan digunakan, yaitu hanya terbatas pada pembuatan media digital motiongraph seperti video promosi FAK MEDIA dan berupa file video promosi yang siap tayang berupa AVI video format.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengaplikasikan desain motiongraph pada media promosi sebagai upaya strategi komunikasi pemasaran perusahaan FAK Media.

2. Untuk mengaplikasikan desain motiongraph yang mampu menggambarkan

keunggulan FAK Media “mobile service consultant”

STIKOM

(9)

1.5 Manfaat

Sesuai tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari perancangan ini adalah:

1. Memberikan konsep baru pada media digital motiongraph pada FAK MEDIA, yang lebih menarik dan kreatif, serta mampu menggambarkan citra perusahaan dan menunjukkan jasa yang ditawarkan oleh FAK MEDIA 2. Memberikan kontribusi kepada pihak FAK MEDIA sebagai strategi

komunikasi promosi untuk memperoleh lebih banyak klien atau customer melalui media digital motiongraph yang telah dibuat.

1.6Pelaksanaan

a. Detail Perusahaan

Nama perusahaan : FAK MEDIA

Jasa : Advertising (Periklanan)

Alamat : Jl. Rajawali IV/6 Rewwin Sidoarjo Jawa Timur, Indonesia

Phone : ( 031 ) - 70090136 , Fax : -

e-mail : info@firstaidkitmedia.com giovanni@firstaidkitmedia.com Website : www.firstaidkitmedia.com b. Periode

Tanggal pelaksanaan : 1 Agustus 2012 – 1 September 2012 Waktu : 11.00 – 18.00 WIB

STIKOM

(10)

1.7 Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan pembahasanya, maka penulisan dari laporan kerja praktek ini akan dibuat dengan sistematika yang nantinya terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat penjabaran masalah, yakni :

Pada bab pertama ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Didalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya akan meliputi tentang : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

Pada bab kedua ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh penulis

Pada bab ketiga ini akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.

Pada bab keempat ini akan membahas tentang informasi umum FAK Media, visi dan missi dan motto FAK Media, struktur organisasi FAK Media, serta jasa yang ditawarkan oleh FAK Media.

Pada bab kelima ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di FAK Media berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.

STIKOM

(11)

Pada bab keenam ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan perancangan media presentasi yang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan perancangan media presentasi bagi FAK Media.

STIKOM

(12)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori dan konsep yang mendukung perancangan media promosi desain motiongraph sebagai upaya strategi komunikasi perusahaan FAK Media.

2.1 Promosi

2.1.1 Definisi Promosi

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan suatu perusahaan atau produk dengan tujuan untuk mempopulerkan produk tersebut. Hal ini tentunya dilandasi dengan tujuan utama yaitu menarik minat konsumen dan pelanggan untuk menggunakan atau mengkonsumsi produk atau jasa yang dipromosikan tersebut. Perusahaan tentu juga memerlukan kegiatan promosi, untuk memperkenalkan produk dan jasa yang dimiliki untuk menarik perhatian klien.

Menurut Michael Ray (1982) yang diterjemahkan oleh Morissan (2010:16) menyatakan bahwa promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Sehingga promosi dianggap sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk.

STIKOM

(13)

2.1.2 Tujuan Promosi

Dalam mempromosikan produk tentu memiliki tujuan yang efektif. Menurut website id.wikipedia,org tujuan Promosi adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial. 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba.

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan. 4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.

5. Membedakan serta mengunggulkan produk yang dimiliki dibanding produk pesaing.

6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. 7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

Dari teori diatas maka tujuan promosi pada perusahaan dapat di uraikan dalam tiga pokok tujuan. pertama, untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas dalam hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen masih belum mengetahui keberadaan perusahaan. Kedua untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk - produk perusahaan jika hasil riset menunjukkan sebagian besar khalayak pengguna atau konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan. Ketiga untuk mengubah citra perusahaan di mata khalayak karena adanya produk atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukkan khalayak belum mengetahui bahwa perusahaan telah menghasilkan produk baru atau kegiatan baru.

STIKOM

(14)

2.2 Media Promosi

Media promosi merupakan salah satu bagian dari Bauran promosi periklanan. Bauran promosi ini terdiri dari 6 elemen yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/hubungan masyarakat, personal selling, direct marketing dan interactive media. Masing-masing elemen dari bauran promosi tersebut dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting. Terutama pada Periklanan (advertising). Iklan telah berkembang menjadi sistem komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen produk atau jasa, namun juga bagi konsumen.

Media promosi umumnya dibagi menjadi 2 dari jenis yaitu media promosi pada umumnya dapat dibagi menjadi Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Sebenarnya istilah „line‟ (garis) dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan. Kategori pertama berlaku bagi kegiatan

pemasaran yang kena komisi biro iklan, ini dimasukkan dalam „cost of sales‟ dan

dikurangi sebelum gross profit. Kategori kedua untuk kegiatan pemasaran non iklan yang tidak kena komisi, biayanya dimasukkan dalam biaya operasional dan dikurangi sebelum ditentukan net profit. Kedua jenis budget tersebut dipisahkan dengan sebuah garis (line), yang mengandung unsur komisi. Ditulis di bagian atas neraca, disebut sebagai above the line (ATL). Sisanya dijadikan satu dibawah garis tadi, yang disebut kelompok below the line (BTL). Amalia E. Maulana (www.amaliamaulana.com)

STIKOM

(15)

Above The Line (ATL)

Periklanan media above the line adalah jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan, misalnya tayangan iklan di media cetak, TV, radio dan sebagainya. Iklan ini biasanya ini sebagai media utama dalam periklanan, yang terdiri dari media TV, radio, surat kabar, majalah dan iklan outdoor pada papan reklame (billboard) dimana sebagian besar pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk kelima media ini. Salah satu media yang paling ampuh untuk beriklan yaitu Televisi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis media lain yang sama-sama memiliki daya jangkau yang luas, yaitu :

Selektif. Televisi dapat menjangkau audiens tertentu tersebut karena

adanya variasi komposisi audiensi sebagai hasil dari program, waktu siaran, dan cakupan geografis.

Fokus Perhatian. Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian

audiensi pada saat iklan itu ditayangkan. Selama audiens tidak memencet remote controlnya untuk memindah saluran, maka audiens tersebut harus menyaksikan tayangan iklan televisi itu satu per satu hingga tayangan program ditayangkan kembali.

Kreatifitas dan Efektif. Televisi menjadi lebih efektif karena dapat

menunjukkan cara bekerja suatu produk tertentu. Misalnya seperti iklan deterjen yang dapat menunjukkan bagaimana bahan pembersihnya mengangkat seluruh noda pakaian pada saat dicuci.

Prestis. Perusahaan yang mengiklankan produknya di TV biasanya akan

menjadi sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi barang

STIKOM

(16)

tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status tersendiri di mata masyarakat. Dengan kata lain, produk tersebut mendapatkan prestise tersendiri.

Informasi Terbatas. Dengan durasi tayang yang rata-rata adalah 30 detik,

sebuah perusahaan tidak dapat leluasa untuk menyampaikan banyak informasi tentang produk yang mereka tawarkan, jikapun ingin menampilkan tambahan informasi berarti perusahaan tersebut harus menambah durasinya menjadi 60 detik yang berarti penambahan biaya pula.

Below The Line (BTL)

Below The Line (BTL) atau yang biasa disebut juga sebagai media lini

bawah merupakan bentuk dari promosi selain Above The Line (ATL). Menurut Jefkins (1995:86) BTL adalah aktifitas promosi diluar media konvensional serta tidak mengharuskan adanya komisi. Pada dasarnya BTL merupakan media promosi yang tidak disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya.

Beberapa jenis media promosi yang termasuk dalam BTL adalah brosur, flyer, pamplet, sample produk, event, dan lain sebagainya. Kegiatan BTL sendiri biasanya dilakukan untuk menunjang kegiatan ATL yang telah dilakukan sebelumnya.

BTL memiliki jumlah audiensi yang terbatas, tetapi media atau kegiatannya dapat memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi bahkan langsung action membeli misalnya melalui event, sponsorship, sampling, point-of-sale (POS) materials, consumer promotion, trade promotion, dll.

STIKOM

(17)

2.3 Advertising

Periklanan (Advertising) adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sposor tertentu, yakni si pemasang iklan (pemilik sponsor) yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklanya. Misalnya melalui siaran program televisi. Iklan itu sendiri biasanya di buat atas pesanan si pemasang iklan, oleh sebuah agen jasa biro periklanan. Tugas pokok periklanan adalah mengkomunikasikan informasi se-efisien mungkin kepada orang – orang yang beratus ribuan jumlahnya. Pendek kata periklanan adalah metode untuk memperkenalkan barang, jasa, atau gagasan kepada publik.(Schindler, 1970:79)

Setiap pemasangan iklan memerlukan Pemilihan media yang tepat, kita harus bisa memutuskan dimana iklan akan di tempatkan. Menentukan keputusan sangat erat hubunganya dengan khalayak sasaranya, jenis produk, persediaan dana, dan tujuan kampanye. Hal tersebut sangat penting sekali dalam mengetahui media mana yang bisa digunakan untuk menjangkau khalayak sasarannya.

Dari segi komunikasi penyampaianya, iklan berbentuk Pictorial (berisi gambar dan suara) seperti halnya film, televisi merupakan medium yang menggunakan cara komunikasi dengan gambar bergerak disertai suara yang di proyeksikan ke layar (kaca) atau melakukan penerjemahan alam pikiran dan kata

– kata kedalam bahasa gambar sehingga memudahkan pemahaman pesan iklan. Maka dengan komunikasi audio-visual pesanya akan di mengerti oleh semua orang baik mereka yang buta huruf atau berbeda bahasanya. (Suhandang:2010:86)

STIKOM

(18)

2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran dan Teknik Periklanan

Menurut Suhandang (2010:107) Sudah hakikatnya bahwa periklanan adalah salah satu jenis komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi dalam arti sikap, sifat, pendapat, dan perilaku orang – orang (komunikan) sesuai dengan kehendak pemrakarsa komunikasi ini (komunikator). Demikian pula dengan periklanan, sudah tentu tujuan utama programnya untuk mempengaruhi khalayak agar mereka mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan penjualan kearah meningkatkan keruntungan yang diperoleh atau dalam hal ini di sebut dengan pemasaran.

Dalam kegiatan komunikasi di kenal ada empat teknik komunikasi, yaitu teknik informatif, instruktif, persuasif, dan human relations. Untuk cara informatif khalayak akan menerima informasi tentang barang dan jasa yang di tawarkan. Teknik instruktif bisa menggerakan khalayak untuk membeli, namun khalayak membelinya dengan terpaksa. Apalagi instruksinya bersifat mengancam. Maka kesadaran untuk membeli hanya seketika saja. Cara yang paling efektif dengan cara persuasif, khalayak akan menerima atau bahkan mamelihara barang atau jasa yang ditawarkan.

Persuasi adalah kegiatan psikogis dalam mempengaruhi, sifat, pendapat sikap dan perilaku seseorang, dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Terror, boikot, pemerasan, penyuapan, dan sebagainya.Namun persuasi tidak menggunakan cara yang demikian untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melainkan menggunakan cara komunikasi (pernyataan antar manusia) yang

STIKOM

(19)

berdasarkan pada argumentasi dan alasan – alasan psikologis. Karenanya dalam usaha persuasi membutuhkan empat faktor yaitu kebutuhan, keinginan, dorongan

jiwa, dan motivasi. (Allen:1941:386) 2.5 Desain

Desain yeng tidak menekankan pada fungsi keindahan/estetika, akan tidak menarik sehingga hasilnya tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa di ukur melalui mata (lahir), atau dengan hati (batin). Ibaratnya anda jika tertarik pada seorang wanita bisa karena pandangan pertama (mata) atau dsari kepribadianya (hati). Desain bisa menarik karena indah atau dipandang konsepnya yang kreatif (Hendratman, 2008:13)

Keindahan yang di bahas lebih menekankan pada kemampuan mata sebagai pengukur dan penilai. Agar desain dapat menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsure / komponen desain grafis, antara lain :

1. Garis

2. Bentuk (Shape)

3. Warna, Tekstur dan cahaya 4. Ilustrasi / Gambar

5. Huruf / Tipografi

Jika di analogikan dalam sebuah makanan komponen ini bisa di anggap sebagai resep bahan & bumbu masak. Namun tidak semua komponen harus ada dan di prioritaskan agar desain menarik, komponen tersebut harus di edit dan di komposisikan di layout dengan Prinsip Desain antara lain :

1. Keseimbangan

STIKOM

(20)

2. Keserasian / harmoni 3. Proporsi & skala 4. Irama

5. Kesatuan dll 6. Space (Ruang)

Dengan mempelajari Komponen desain dan Prinsip desain anda akan mengetahui lebih jauh tentang factor yang membuat desain menjadi menarik secara visual. Pemilihan warna dapat di tentukan dari konsep dan analisa strategi yang sudah di tentukan.

2.6 Motion Graphic

Menurut website Wikipedia.org, Motiongraph (Motion Graphic) atau disebut dengan Gerak grafis adalah grafis yang menggunakan rekaman video atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak atau rotasi, grafis, dan biasanya digabungkan dengan audio untuk digunakan dalam proyek - proyek multimedia. Motiongraph biasanya ditampilkan melalui teknologi media elektronik seperti bumper acara TV, media pembuka presentasi, credit title film bergerak, Iklan TV animasi, dan efek dalam pembuatan manipulasi film atau video. Istilah ini berguna untuk membedakan grafis dengan penampilan transformasi perubahan dari waktu ke waktu.

Lingkup istilah Motiongraph melampaui metode yang paling umum, digunakan frame-by-frame rekaman dan animasi. Komputer mampu menghitung dan mengacak perubahan grafis untuk menciptakan ilusi gerak dan transformasi.

STIKOM

(21)

Animasi komputer dapat menggunakan RAM (memori komputer) dengan tweening secara otomatis, proses rendering perubahan kunci pose dari suatu gambar pada waktu yang ditentukan. Kunci pose yang biasanya disebut sebagai

keyframes. Adobe Flash dan After Effects menggunakan komputer animasi tweening serta frame-by-frame animasi dan video.

Sejarah istilah Motiongraph di mulai karena tidak ada definisi yang diterima secara universal, bentuk resmi awal seni ini masih diperdebatkan. Ada presentasi yang dapat diklasifikasikan sebagai Motion Graphic pada awal 1800-an. Mungkin karena salah satu penggunaan pertama dari Istilah "Motiongraph" dari animator John Whitney, yang pada tahun 1960 mendirikan sebuah perusahaan bernama Motion Graphics Inc.

Saul Bass mungkin adalah pelopor yang paling signifikan dalam desain Motiongraph, dan karyanya menandai awal sebenarnya dari apa yang sekarang sering disebut sebagai Motiongraph. Karyanya termasuk urutan judul untuk film populer seperti The Man With The Golden Arms (1955), Vertigo (1958), Anatomi of a Murder (1959), North by Northwest (1959), Psycho (1960), dan Advise & Consent (1962). Desainnya yang sederhana, namun sangat efektif dikomunikasikan kedalam suasana film.

Komputer Menghasilkan Motion graph, Istilah berasal dari video editing di komputer, mungkin untuk mengikuti teknologi yang lebih baru. Sebelum komputer tersedia secara luas, Motion Graphic yang mahal dan memakan waktu, membatasi penggunaannya untuk pembuatan film dan produksi televisi dengan biaya yang tinggi. Pada akhir 1980-an sampai pertengahan 1990-an kemahalan

STIKOM

(22)

dari Motiongraph mulai banyak masuk dalam siaran televisi. Dengan mengurangi biaya produksi grafis gerak pada komputer, disiplinnya menjadikan penggunaan yang lebih luas. Dengan tersedianya program desktop seperti Adobe After Effects, Discreet Combustion, dan Apple Motion, Motiongraph menjadi mudah untuk di akses. Modern Character Generator (CG) dari Aston System Broadcast dan

Chyron‟s Company sudah menggunakan Motion Graphic.

“Motion Graphic” Istilah ini dipopulerkan oleh Trish dan buku Chris

Meyer tentang penggunaan Adobe After Effects, berjudul "Menciptakan Motion Graphics". Ini adalah awal dari aplikasi desktop yang mengkhususkan diri dalam produksi video, tetapi tidak mengedit atau program 3D. Program-program baru yang dikumpulkan bersama-sama efek khusus, compositing, dan toolsets koreksi warna, dan terutama antara mengedit dan 3D dalam proses produksi. Karena G\gagasan "di antara" ini dan gaya yang dihasilkan dari animasi ini lah mengapa kadang-kadang disebut sebagai 2.5D (Mendekati 3 Dimensi)

Gerak grafis terus berkembang sebagai bentuk seni dengan penggabungan menyapu jalur kamera dan elemen 3D. Maxon CINEMA 4D yang dikenal untuk kemudahan penggunaan, plugin seperti MoGraph dan integrasi dengan Adobe After Effects. Meskipun kompleksitas mereka relatif, Autodesk Maya dan 3D Studio Max juga banyak digunakan untuk animasi dan desain grafis bergerak (motion graph). Software Maya secara tradisional digunakan untuk high-end efek khusus dan animasi karakter termasuk memiliki keuntungan set fitur yang sangat kuat dan basis pengguna luas. 3D Studio Max memiliki banyak fitur canggih Maya dan menggunakan simpul-partikel berbasis sistem generator mirip dengan

STIKOM

(23)

Think Plugin Partikel Cinema 4D itu. Ada juga beberapa paket lain di panorama Open Source, yang memperoleh lebih banyak fitur dan pakar dalam rangka untuk digunakan dalam alur kerja Motion Graphic. Blender dan node editornya menjadi lebih dan lebih kuat.

Banyak animator Motiongraph beberapa paket belajar grafis 3D untuk digunakan sesuai dengan kekuatan masing-masing program. Meskipun banyak trend Motiongraph itu cenderung didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat lunak khusus, perangkat lunak ini hanya sebuah alat desainer untuk menyiarkan, menggunakan sambil membawa visi hidup. Pinjaman berat dari teknik seperti Kolase atau Pastiche tersebut, Motiongraph telah mengintegrasikan banyak teknik animasi tradisional juga, termasuk animasi stop-motion, animasi sel atau kombinasi keduanya.

Salah satu alat gerak grafis yang paling populer adalah sistem partikel (Particel System), sebuah teknologi Motion Graphic yang digunakan untuk menghasilkan elemen animasi ganda. Jenis animasi ini sering disebut sebagai animasi prosedural. Sebuah sistem partikel tersedia sebagai plug-in, sebagai aplikasi yang berdiri sendiri, atau disertakan sebagai bagian terintegrasi dari paket Motiongraph. Partikel poin dalam ruang daripada 3-D atau 2-D yang bisa diwakili oleh berbagai stasiun dan animasi objek seperti bola cahaya, klip video, atau pilihan teks, untuk beberapa nama. Partikel-partikel yang dihasilkan oleh emitor partikel dan dapat dipancarkan dalam jumlah kecil atau dalam ribuan, tergantung pada proyek. Antara lain, sebuah emitor partikel dapat berupa satu titik, garis, kotak, pesawat atau benda seperti kotak atau bola, meskipun juga dapat

STIKOM

(24)

memanfaatkan objek kustom untuk melayani emitor, seperti sebagai logo, yang misalnya, dapat meledak, meleleh, atau berubah menjadi meniup pasir. Sebuah sistem partikel populer untuk Motion Graph khusus oleh Trapcode.

Contoh lain dari partikel individu yang dapat digunakan dalam jumlah besar untuk membuat asap atau kabut dan klip video dari seseorang yang dapat ditiru untuk menciptakan adegan keramaian. Partikel dapat dipancarkan sebagai item tunggal, meskipun hal ini biasanya digunakan dalam jumlah besar, seperti saat membuat asap atau hujan. Mereka dikendalikan oleh kekuatan directional, angin dan simulasi gravitasi, benda-benda yang dirancang untuk menarik atau mengusir mereka. Atribut terkendali lainnya dapat mencakup hal-hal seperti perubahan warna, ukuran, atau transparansi. Tergantung pada sistem, kita juga dapat menggabungkan emitter simultan, seperti ketika simulasi ledakan yang menggabungkan api, asap dan debu yang beterbangan. Dalam sistem 3-D yang canggih, partikel dapat digunakan untuk mengontrol animasi karakter yang telah diartikulasi, contoh dikenali sebagai prajurit di pertempuran dalam film Lord of

the Rings.

STIKOM

(25)

21

Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan media promosi desain motiongraph sebagai upaya strategi komunikasi perusahaan FAK Media, berikut bagan perancangannya :

FAK MEDIA merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dibidang Advertising atau atau rumah produksi periklanan. Untuk menarik minat klien agar menggunakan jasa kreatif FAK MEDIA maka diperlukan sebuah media presentasi yang kreatif, menarik, inovatif, ramah dan interaktif, yang menjelaskan kemampuan kreatif maupun identitas FAK MEDIA dalam menjalankan projek kreatifnya. Karena melalui media inilah customer bisa yakin untuk menggunakan

Identifikasi Masalah Pengumpulan Informasi

Observasi Diskusi dan Wawancara Pengambilan Data

Perancangan Konsep dan Desain

STIKOM

(26)

jasa media periklanan FAK MEDIA atau tidak. Oleh karena itu penulis akan merancang media promosi motion graph tersebut. Dalam proses pengerjaannya, penulis melewati beberapa tahap yang dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan informasi, dan perancangan konsep dan desain.

3.1 Identifikasi Masalah

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan, mempelajari serta menganalisis permasalahan FAK MEDIA. Permasalahan yang timbul pada FAK MEDIA yaitu belum memiliki media promosi motiongraph yang menarik dan sesuai dengan pelayanan mobile servicenya. Media digital yang selama ini digunakan kurang mendukung perusahaan untuk menarik lebih banyak konsumen dalam menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Berikut metode Analisis Perusahaan dan Analisis Company profile yang mendukung dalam mengidentifikasi masalah dan gambaran konsep desain yang akan dikerjakan.

3.1.1 Analisis Perusahaan

Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap sejarah perusahaan dan identifikasi masalah yang dimiliki oleh FAK MEDIA. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsep yang akan dicantumkan dalam desain motiongraph yang akan di kerjakan. Melalui visi misi dan filosofi FAK MEDIA, dapat ditentukan konsep desain motiongraph seperti apa yang ingin ditonjolkan. Untuk membuat desain motiongraph penulis juga perlu mengumpulkan beberapa data pendukung, seperti latar belakang perusahaan dan projek yang pernah di kerjakan.

STIKOM

(27)

3.1.2 Analisis Company Profile

Company profile dalam perusahaan memiliki pengaruh yang cukup besar, karena orang akan melihat bagaimana kualitas dan identitas perusahaan terutama yang belum dikenal melalui company profile. Besar tidaknya sebuah perusahaan tidak akan berpengaruh apa-apa jika tidak didukung dengan tampilan company profile yang baik, dan teknik komunikasi visual ke audience yang mengagumkan.

Langkah – langkah diatas bertujuan untuk mencari solusi desain yang tepat berdasarkan permasalahan yang ada dan menyesuaikan solusi tersebut dengan tidak meninggalkan jati diri FAK MEDIA sebagai perusahaan yang melayani kebutuhan klien secara mobile.

3.2 Pengumpulan Informasi

Dalam pengumpulan informasi dibutuhkan beberapa metode untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka langkah – langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

3.2.1 Observasi

Observasi yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi media promosi seperti motiongraph, video promosi, flash interaktif dll di internet untuk dijadikan sebagai gambaran-gambaran dalam pengerjaan media promosi motion graph nantinya. Dengan melakukan observasi ini penulis menjadi mengerti tentang data-data apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk ditampilkan dalam sebuah perancangan media promosi motion graph.

STIKOM

(28)

3.2.2 Diskusi dan Wawancara

Diskusi atau wawancara ini dilakukan dengan Art Director perusahaan yang dalam posisinya merupakan mentor dari penulis. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi tentang detail perusahaan FAK Media mulai dari analisis Sejarah perusahaan sampai Profil perusahaan dan Makna logo. Selanjutnya penulis juga mencari informasi tentang software apa saja yang akan digunakan untuk membuat motion graph. Dalam diskusi tersebut penulis mendapatkan beberapa bahan dan media yg di perlukan perusahaan yaitu:

1. Konsep Cerita Sinopsis dan Storyboard 2. Ikon, Simbol dan Desain Karakter 3. Sound effect dan Background Music 4. Video format AVI dengan durasi 15 detik

Selain berdiskusi tentang detail perusahaan dan jenis-jenis bahan motiongraph yang akan dibuat, penulis juga mendapatkan informasi tentang gambaran yang akan ditampilkan dalam perancangan media promosi motiongraph tersebut.

3.3 Pengambilan Data

Setelah melakukan observasi dan diskusi, selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa data yang dibutuhkan dalam perancangan media promosi motion yang akan dilakukan. Data yang akan dikumpulkan berupa logo dari FAK Media itu sendiri untuk dipasangkan pada media promosi motion graph yang akan dibuat dan akan di dukung dari media flash interaktif yang telah dibuat oleh FAK Media.

STIKOM

(29)

3.4 Perancangan Konsep Desain Motiongraphic

Setelah melakukan analisis terhadap perusahaan maka selanjutnya dilakukan perancangan desain. Dalam perancangan desain ini, penulis mulai membentuk suatu konsep perancangan desain. Langkah – langkah yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :

a.Penentuan Software

b.Penentuan Konsep Desain dan Storyboard c.Konsep Warna

d.Pembuatan Desain Icon dan Karakter

e.Pemilihan Sound Effect dan Background Music Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Penentuan Software

Penentuan software apa yang digunakan merupakan langkah awal yang diperlukan sebelum melakukan pembuatan desain. Karena desain yang akan dibuat tergantung pada software apa yang akan dipergunakan untuk pembuatan media digital Motiongraph.

Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe After Effects sebagai media untuk mengolah memberikan special efek, menggerakan dan mengkomposisikan elemen gambar grafis. Adobe After Effect merupakan sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat efek video membuat video bumper opening, animasi dan sebagainya. Desain tidak secara langsung dibuat

STIKOM

(30)

melalui software ini, karena seluruh desain awalnya dibuat dengan menggunakan software Adobe illustrator terlebih dahulu.

Adobe illustrator merupakan software untuk membuat objek grafis berupa

vector graphic yang terdiri dari beberapa tools yang dapat membantu

penggunanya membuat sebuah gambar dan elemen elemen grafis, symbol, desain icon, Logo dan desain karakter dan segala objek yang dibutuhkan untuk media motiongraph.

Selain itu di dukung dengan Sofware pengolah data Adobe Premiere dan Adobe Audition untuk mengkomposisikan menggabungkan media lainya seperti music dan penyesuaian sound efek . Hal ini bertujuan agar desain motiongraph yang dibuat menjadi lebih hidup dan komunikatif, Adobe Premiere dan Adobe Audition hanya dipergunakan oleh penulis sebagai alat bantu untuk memberikan sentuhan akhir finalisasi pada hasil video motiongraph dan pengolahan sound effect agar terdengar lebih halus

b. Penentuan Konsep Desain dan Storyboard

Langkah selanjutnya adalah menetukan konsep perancangan desain yang sesuai dengan karakter perusahaan, sesuai visi dan misi yang sesuai dengan image yang ingin ditampilkan. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari perusahaan maka konsep desain yang dipilih adalah :

1. Menampilkan konsep “mobile service Consultant” dengan merancang synopsis cerita dengan tokoh karakter sebagai pelaku designer dan klien.

STIKOM

(31)

2. Membuat storyboard gambaran setiap scene, pemilihan angle dan arah pengambilan gambar, efek transisi dan pergerakan dan efek suara yang akan ditampilkan.

3. Membuat Desain karakter dan elemen symbol yang mendukung konsep dan karakter perusahaan.

4. Membuat sound efek dan pencocokan background theme song dari video motiongraph yang mendukung untuk menggambarkan target konsumen FAK Media.

c. Konsep Warna

Karena salah satu kesan yang ingin ditampilkan adalah warna yang contrast dan point of interest dari palang merah First Aid kit (Pertolongan Pertama), maka penulis menggunakan warna merah sebagai warna dasar pada komposisi ikon, Logo dan juga karakternya. Warna ini akan mewakili karakter FAK MEDIA sebagai rumah produksi media yang energic, kreatif, dan inovatif. Warna merah sendiri memiliki arti kehangatan, percaya diri, dinamis, penuh semangat, pencapaian tujuan, energy, kekuatan dan kecepatan. Warna merah akan mampu menampilkan kesan ramah sehingga akan menimbulkan kepercayaan klien terhadap perusahaan ini.

Warna merah mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu, karena warna ini dipercaya dapat meningkatkan nafsu audience. seperti halnya pada branding KFC, McD, dan lainnya yang menggunakan warna merah. Penulis juga menggunakan paduan warna lain seperti warna abu abu dan hitam sebagai

STIKOM

(32)

kesatuan komposisi yang diambil dari logo FAK Media. Sehingga Terciptalah kesatuan dalam desain motiongraph nya yang menonjolkan kombinasi warna merah dan putih. Yang tidak lepas dari kotak pertolongan pertama (First Aid Kit Media).

d. Pembuatan Desain Icon dan Karakter

Desain icon dan symbol yang digunakan menggunakan tema simple block dengan sedikit teknik pencahayaan agar lebih iconic. Kombinasi warna merah sedikit gelap dan warna putih dan hitam sebagai pendukung komposisi. Untuk Karakter Desainya mengikuti expressi dari line messenger dengan tokoh yang tidak terlalu rumit yang focus menonjolkan pada expressinya. Perusahaan ingin menunjukan bahwa FAK Media memiliki service yang ramah.

e. Pemilihan Sound Effect dan Background Music

Dalam pemilihan Sound Effect dipilih tema yang tidak terlalu ramai yang terpenting muncul kesan elegan dan simple yang membuat video menjadi lebih hidup. Sehingga pesan yang di sampaikan menjadi komunikatif dan sesuai target konsumen FAK Media. Background music di sesuaikan dengan lagu tema yang terdapat pada Flash Interaktif FAK Media dengan jenis lagu Jazz tempo cepat.

STIKOM

(33)

3.5 Bagan Pengerjaan Motion graphic

Agenda dalam pengerjaan desain motion graph terdapat beberapa langkah yang akan di tunjukan dalam bagan sebagai berkut :

Bagan diatas merupakan tahap inti proses kerja yang dilakukan selama Kerja Praktek di FAK Media dengan proses assistensi dengan mentor atau art director kami sebagai pengarah dan pembimbing serta di bantu oleh salah satu crew ahli dalam pembuatan motion graphic. Untuk langkah kerjanya akan di jelaskan lebih rinci sebagai berikut.

Braindstorming Konsep & Sketsa Storyboard

Pembuatan Sketsa Desain Ikon dan Karakter

Aplikasi Pembuatan Ikon dan Karakter Grafis digital

Komposisi dan pembuatan Animasi Motiongraph

Pengumpulan Sound FX dan Scoring Video

STIKOM

(34)

3.5.1 Brainstorming konsep

Dalam membuat suatu rancangan desain yang memecahkan masalah tentu memerlukan ide yang cemerlang agar masalah terpecahkan dan menemukan sebuah konsep yang kreatif. Proses menemukan ide tersebut memerlukan tahap diskusi bersama saling mencurahkan ide dan pendapat secara random yang disebut dengan istilah brainstorming. Proses ini sangat penting karena dari sinilah bagaimana ide menjadi semakin terekplorasi dari berbagai macam sudut pandang. Berikut beberapa tahap brainstorming ide.

Pertama, mentor kami memberikan brief dalam perancangan konsep ide motion graph dengan penjelasan tentang arti logo dan gambaran perusahaan secara singkat.

Kedua, peserta kerja praktek di berikan kesempatan untuk berpikir untuk memberikan ide kreatif lalu di diskusikan bersama dengan semua crew yg ada di perusahaan.

Ketiga, setelah di berikan sedikit pengarahan dan masukan dari beberapa crew lalu di buatlah konsep storyboard dengan rancangan efek sound dan sudut angle kamera dan juga durasi penayangan setiap scene. Selanjutnya di presentasikan kepada semua crew untuk di review dan di approve.

Konsep Storyboardnya ialah mengambil dari konsep kedokteran yaitu Kotak Pertolongan Pertama First Aid Kit dengan mengunjungi rumah klien namun diaplikasikan sebagai penyedia jasa desain konsultan.

STIKOM

(35)

Gambar 3.1 Sketsa Storyboard

Setelah menciptakan storyboard dengan beberapa alternative scene, selanjutnya di buat synopsis threatment dengan tujuan untuk menjelaskan detil cerita dan suasana. Berikut synopsis dan threatmentnya.

a. Sinopsis

Konsep yang diambil dalam laporan ini adalah pertolongan pertama. Diawali dengan munculnya sepeda motor yang berjalan mengelilingi bumi menunjukan mobile service. Sampai ke rumah klien, klien membukakan pintu dengan ekspresi senyum. Menunjukan kotak kit dari logo Palang Merah menjadi logo First Aid kit Media. Dengan konsep menyatukan siku yang berarti memfokuskan satu masalah dari berbagai tinjauan dan sisi kreatif, problem klien,

briefing, dan culture. Selanjutnya kotak kit terbuka dan mengeluarkan karakter

FAK dalam mencari solusi dan Brainstorming, menunjukan symbol alat alat kantor seperti, kamera, printer, sketch book, pensil, lampu ide, dan meja briefing.

STIKOM

(36)

b. Threatment Setting :

Scene 1

Setting: Sepeda motor, orang naik motor, latar pohon muncul, rumah - rumah. Setengah lingkaran (bumi).

Sepeda motor dengan ban berputar, dengan backsound lagu jazz dengan tempo yang cepat dan ceria.. Satu persatu efek pop up pohon dan rumah rumah, saat muncul rumah kedua di lakukan transisi ke scene 2 dengan melakukan zooming ke pintu rumah klien.

Tagline “Mobile Service Anywhere”

Scene 2

Setting: Rumah dengan pintu, karakter desainer, desainer klient.

Desainer muncul sampai dengan kliennya di susul dengan kemunculan klien secara pop up, Dirumah client mereka melakukan aksi bersalaman dengan ekspresi senyum dengan tujuan untuk menunjukan keramahan desainer dalam berkerja manemui klienya.

Scene 3

Setting: pintu , desainer dan klien tersenyum, kotak kit

Model karakter bulat dengan ekspresi tersenyum transisi kamera down ke kotak Kit lalu zoom in ke logo palang merah.

STIKOM

(37)

Scene 4

Setting : Logo palang merah, logo FAK

Transformasi logo dari palang merah ke logo first kit aid media. Disertai penyatuan 4 siku yang tertuju pada satu titik focus. Zoom out

Scene 5

Setting : Pensil, Lampu ide, Laptop, Sketch book, Kamera,

Koper Kit Terbuka menampilkan symbol alat” pendukung brainstorming kerja FAK media secara spread out. Setelah itu Spread in lagi kembali lagi ke koper yang berubah menjadi logo utama FAK.

Tagline : Innovative Solution (fade in ketika koper terbuka)

Scene 6

Setting : Logo First aid kit media. Kamera slow zoom out.

Penutupan dengan efek transisi zoom in dari koper kit FAK media sampai menjadi sebuah logo utuh perusahaan sebagai informasi identitas merk perusahaan.pada tahap closing ritme latar music juga berhenti sesuai hitungan yang tepat

Zoom in Logo Fade in text “first aid kit media”

STIKOM

(38)

3.5.2 Sketsa Desain Ikon dan Karakter

Sketsa pada tahap ini merancang pada desain symbol dan karakter yang akan di pakai di dalam konsep storyboard yang telah di buat. Desain nya mengacu pada gaya simple tidak terlalu rumit agar mudah di pahami audiens. Berikut sketsa yang telah di rancang:

[image:38.595.33.555.176.702.2]

Gambar 3.2 Sketsa ikon

Gambar 3.3 Sketsa Karakter

STIKOM

(39)

3.5.3 Aplikasi Pembuatan Ikon dan Karakter Grafis digital

Setelah dibuat beberapa sketsa dan alternative desain dari Ikon dan Karakter maka di pilih beberapa desain yang cocok, diseleksi lalu di aplikasikan menjadi bentuk digital sebagai elemen pendukung dari motiongraph yang akan dibuat, proses ini dilakukan untuk mengaplikasikan desain sketsa menjadi media digital sebagai bahan elemen grafis untuk di import dan diolah lebih lanjut menjadi motiongraph. Berikut beberapa lampiran grafis digital yang telah di

tracing melalui software Adobe Illustrator.

Dibawah ini merupakan Desain karakter yang sudah di pilih dan di setujui oleh mentor Fak Media. Memilih desain kendaraan scooter karena lebih farmiliar dan santai, desain ini di gunakan pada scene pertama ketika melakukan pelayanan mobile service. Desain karakternya berbentuk bulat bulat agar terlihat ramah dan lues. Karakter warna merah untuk desainer dan warna abu abu untuk client. Ini di gunakan pada scene 3 pada saat desainer bertemu dengan klien dan bersalaman. Titik kesulitan pada desain ini pada pemuluhan ekspresi wajah yang harus natural dan menunjukan keramahan pada saat bertemu client. Tracing karakter menggunkan software Adobe Iliustrator menggunakan pen tool disesuaikan seperti sketsa desain karakter.

STIKOM

(40)

Gambar 3.4 Pembuatan Grafis Karakter

3.5.4 Komposisi dan pembuatan Animasi Motiongraph

Pada tahap ini merupakan tahap terpenting dimana semua elemen desain digabungkan, baik desain karakter dan desain ikon. Penggabungan dilakukan dengan mengimport semua elemen grafis ke dalam software Adobe After Effect. Setelah itu mulai di susun per scene mulai dari scene pertama samapai akhir. Secara teknisnya setiap ikon yang mewakili dan mengalami pergerakan (motion) di setting dari key framesnya, di perkirakan dan dipatok dengan keyframe pergerakan berhenti dan berjalan melalui sumbu x,y, dan z. Perhitungan durasi setiap scene juga di perhitungkan agar tidak melebihi target dirasi yang telah di tentukan. Untuk teknik angle zooming pada transisi pergantian scene digunakan teknik penambahan layer kamera, disini hanya mengatur key frames maju posisi dari sumbu x,y, dan z. Demikian juga rotasi dan motionya.

STIKOM

(41)

Gambar 3.5 Proses Pembuatan Motiongraph

Secara umum tekniknya sederhana saja namun teknik kesulitanya yaitu pada bagaimana menciptakan animasi pergerakan motion yang halus dan natural sehingga nyaman dan terlihat bagus dilihat. Pada tahap penyelesaian perlukan proses rendering per frame proses rendering dapat dilihat terlebih dahulu melalui

render RAM preview, preview ini di gunakan untuk melihat sejauh mana animasi

yang telah di gerakan sudah halus atau tidak pergerakanya.

3.5.5 Pengumpulan Sound FX dan Scoring Video

Pada tahap ini merupakan tahap akhir setelah video motiongraph telah finish dan siap untuk di input efek suara pendukung video dan background musik. Secara umum penggunaan music latar video motiongraph ini menggunakan music yang elegan maka di gunakan jenis lagu jazz agar sesuai dan juga mendukung tema dari motiongraph tersebut. Untuk menghaluskan dan pemotongan lagu di gunakan software Adobe Audition atau Soundbooth. Untuk background music diambil dari lagu yang di ciptakan oleh David Bennoit dengan

STIKOM

(42)

judul Feelin It. Lagu merupakan jenis lagu jazz dengan tempo yang cukup cepat dan ceria, cocok jika di gabungkan dengan media interaktif flash FAK Media. Namun tempo yang sesuai pada lagu ini terletak pada reff tertentu maka perlu dilakukan pemotongan dan pengolahan lebih lanjut dengan melakukan scoring penambahan cross fading agar sesuai dan tepat dengan durasi video yang telah di tentukan yaitu 15 detik. Selanjutnya untuk menambah efek suara environment yang mendukung benturan kotak kit. Dan efek pemunculan pop up pohon, rumah, ikon dan semua elemen grafis, dan juga efek zooming yang menghidupkan video motiongraph. Sound efek diambil dari website www.soundfx.com. Berikut tampilan pengolahan dan pengisian sound efek pada Adobe Premiere

Gambar 3.6 Proses Input Sound Efek

STIKOM

(43)

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile CV. FIRST AID KIT MEDIA

CV. First Aid Kit Media (FAK Media) merupakan sebuah badan usaha studio kreatif yang terletak di Surabaya bergerak dibidang Desain, Art Direction, Advertising, Printing Offset, Web desain, Room Concept, Exhibition Pameran, Animasi, Motiongraph dan Promosi. Berdiri sejak tahun 2010. Pemilik menetapkan diri sebagai perusahaan berdedikasi kreatif memberikan solusi kepada klien dalam mempromosikan produknya. FAK Media memiliki pelayanan special untuk para kliennya yaitu dengan cara “Mobile Service Consultant”. Mobile Service Consultant merupakan cara pelayanan yang memudahkan pelanggan atau klien untuk briefing, assistensi, diskusi maupun pengerjaan projek dengan mendatangi dimanapun klien berada. Service ini di adakan dengan tujuan mengatasi problem klien yang tidak sempat datang ke kantor perusahaan

Berawal dari adanya keinginan untuk menyediakan kebutuhan kreatifitas yang memungkinkan untuk mewujudkan ide-ide dan keinginan dari klien. Perusahaan ini dikelola oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman dibidangnya. Perusahaan ini memiliki satu filosofi, “Sketcing Your

Vision” yang berarti perusahaan ini memberikan solusi komunikasi visual dengan

cara pendekatan lebih dalam terhadap masalah klien.

STIKOM

(44)

Definisi Logo

Makna logo First Aid Kit (Kotak Pertolongan Pertama) diambil dari konsep dunia medis dari symbol palang merah yang dikenal sebagai symbol pengobatan, pertolongan, kesehatan pada dunia medis. Warna dasar pada komposisi logo menggunakan warna merah sesuai dengan symbol palang merah namun dibagi menjadi 4 bagian yang menyerupai siku, yang memiliki arti 4 pengelola perusahaan dengan spesialis pada masing - masing bidangnya. Selanjutnya terdapat siku berwarna abu – abu gelap dan terang yang mengarah ke inti atau kedalam palang merah, symbol ini memiiliki arti bahwa perusahaan ini memberikan solusi komunikasi visual dengan cara pendekatan lebih dalam terhadap masalah klien. Warna merah sendiri mewakili karakter FAK MEDIA sebagai rumah produksi media yang energik, kreatif, dan inovatif. Selain itu warna merah memiliki arti kehangatan, percaya diri, dinamis, penuh semangat, pencapaian tujuan, energy, kekuatan dan kecepatan. Warna merah akan mampu menampilkan kesan ramah sehingga akan menimbulkan kepercayaan klien terhadap perusahaan ini.

STIKOM

(45)

FAK Media Advertising

CV. FIRST AID KIT MEDIA

Jl. Rajawali IV Rewin 4/6 Waru Sidoarjo – East Java, Indonesia Phone : ( 031 ) - 70090136 Fax : -

e-mail : info@firstaidkitmedia.com giovanni@firstaidkitmedia.com Website : www.firstaidkitmedia.com

4.2 Visi dan Misi FIRST AID KIT MEDIA

Visi FIRST AID KIT MEDIA

Kemampuan perushahaan kami akan memaksimalkan ide kreatif, inovasi, dan mengikuti perkembangan global untuk mewujudkan keinginan atau harapan klien.

Misi FIRST AID KIT MEDIA

Berkomitmen untuk mewujudkan media untuk klien yang paling baru yang kreatif dan kempetitif berbeda dengan lainnya, dengan pendekatan teknik, ide, media dan literature dan pendekatan artistic yang memperlihatkan kesan elagan.

STIKOM

(46)

4.3 Struktur Organisasi

Direktur : Andy Pudji Fitrian Labina (Web Designer, Illustrator)

Wakil Direktur : Tubagus Rizki Fadly (Photographer)

Pengurus :

Yoga Raharjo Kresno : Graphic Designer, Digital Artist Zulfikar Satya Pradipta : 3D Artist, Animator

Giovanni Dananjaya : Video, Motion Graphic

Luluk Husna Rahmaningrum : Admin Operational, Manajemen

DIREKTUR

ADMIN OPERATIONAL

MANAJEMEN

PENGURUS WAKIL DIREKTUR

STIKOM

(47)

4.4 Content Jasa yang Ditawarkan

Animation

- 2 Dimension (2D) - 3 Dimension (3D)

Design Consultant

- Web Design

- Editorial and Publishing

- Concept Art

Brand Building

- Logo - Advertising - Merchandise - Stationary

Concept Art

- Digital Art - Character - Illustration - Installation - Tipograph - Experimental

Photography

- Wedding - Fashion Art - Architectural - Documentation

Videography

- Videoclip - Wedding - Documentation - Video profile

STIKOM

(48)

44

5.1 Elemen Desain Grafis Ikon dan Karakter

Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon

Grafis ikon diatas merupakan desain yang telah di approve dan di setujui oleh mentor FAK Media diberi efek pantulan refleksi cahaya agar terlihat lebih iconic menggunakan gaya yg elegan dan simpel sesuai ciri khas perusahaan FAK Media. Menggunakan konesep desain yang simple tujuanya agar mudah dipahami oleh

STIKOM

(49)

audiens. Ikon gambar pohon, rumah dan pintu rumah di gunakan pada scene pertama, elemen ini di buat sebagai pendukung suasana rumah klien. Mayoritas berwarna merah agar tercipta kesatuan pada konsep desain motiongraph. Ikon Pensil, Kamera, Lampu Ide, Laptop, dan Notepad memiliki fungsi sebagai gambaran metode yang di gunakan perusahaan dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah klien.

Gambar 5.2 Desain Karakter

Gambar adalah desain karakter yang dugunakan sebagai tokoh yang di ibaratkan sebagai seorang desainer konsultan dari perusahaan FAK Media dan calon pengguna jasa (klien) FAK Media sebagai konsumen (audiens), Karakter warna merah untuk desainer dan warna abu abu untuk client. Titik kesulitan pada desain ini pada penyesuaian ekspresi wajah yang harus natural dan menunjukan keramahan pada saat bertemu klien.

STIKOM

(50)

Gambar 5.3 Desain Kendaraan Karakter

Desain karakter diatas memilih desain kendaraan scooter karena lebih farmiliar dan santai. Desain karakternya berbentuk bulat bulat agar terlihat ramah dan lues. Desain kendaraan ini digunaan pada scene pertama pada saat muncul mengelilingi rumah – rumah klien dengan efek roda kendaraan yang di desain berbentuk oval supaya perputaran roda terlihat jelas dan tidaj statis. Ekspresi senyum menunjukan bahwa crew FAK Media senantiasa melayani para klien – kliennya untuk bepergian kemanapun klien berada, layanan inilah yang idsebut dengan

mobile service consultant

5.2 Screenshot Motiongraph

Berikut ini adalah pengambilan setiap scene gabungan hasil elemen elemen grafis dari karakter dan ikon yang sudah diolah dan dianimasikan melalui Adobe After Effect. Konsep ceritanya diawali dengan munculnya sepeda motor yang berjalan mengelilingi bumi menunjukan mobile service. Desainer bertemu dan

STIKOM

(51)

menyapa klien, dengan aksi berjabat tangan. Menunjukan kotak kit dari logo Palang Merah menjadi logo First Aid kit Media. Selanjutnya kotak kit terbuka dan menunjukan ikon, kamera, sketch book, pensil, lampu ide, laptop sebagai symbol FAK Media dalam menyelesaikan masalah klien.

Gambar 5.4 Scene 1

Setting pada scene pertama terdiri dari sepeda motor, desainer naik motor, pohon, rumah - rumah. setengah lingkaran (bumi). Sepeda motor dengan ban berputar, dengan backsound lagu jazz dengan tempo yang cepat dan ceria.. Satu persatu efek pop up pohon dan rumah rumah, saat muncul rumah kedua di lakukan

STIKOM

(52)

transisi ke scene 2 dengan melakukan zooming ke pintu rumah klien. Tagline

“Mobile Service Anywhere” menunjukan fasilitas dan pelayanan FAK media dalam melayani pelanggan dengan menghampiri klien dimanapun klien berada pada scene ini di visualisasikan mengelilingi bumi dan melewati rumah ke rumah.

Gambar 5.5 Scene 2

Setting pada scene 2 terdiri dari pintu rumah klien,, karakter desainer, karakter klien. Tembok rumah klien. Desainer muncul sampai dengan kliennya di susul dengan kemunculan klien secara pop up, Dirumah client mereka melakukan aksi bersalaman dengan ekspresi senyum dengan tujuan untuk menunjukan keramahan

STIKOM

(53)

desainer dalam berkerja manemui klienya. Dilanjutkan transisi ke scene 3 dengan zoomin kearah tas kotak kit yang dibawa oleh desainer efek zooming juga menggunakan sound efek untuk lebih menghidupkan suasana.

. Gambar 5.6 Scene 3

Setting pada scene 3. Logo palang merah, dan logo FAK. Adegan ini Transformasi logo dari palang merah ke logo first kit aid media. Disertai penyatuan 4 siku yang tertuju pada satu titik focus. Pada scene ini menjelaskan profil logo FAK Media dalam metode kerja nya yang berdasarkan pada sudut pandang dari berbagai sisi. Selanjutnya transisi ke scene 4 zoom out setelah menjadi logo FAK Media.

STIKOM

(54)

Gambar 5.7 Scene 4

Setting pada scene ini hanya sebuah koper kit yang semula palang merah berubah menjadi logo FAK Media secara utuh. Selanjutnya transisi ke scene 5 dengan efek zoom out atau lalu menunjukan perbenturan koper agar isi koper terbuka.

STIKOM

(55)

Gambar 5.8 Scene 5

Setting pada scne 5 terdiri dari Pensil, Lampu ide, Laptop, Sketch book, Kamera, Scene ini Koper Kit terbent lalu Terbuka menampilkan symbol alat” pendukung brainstorming dan kinerja FAK media dalam memeberikan solusi yang innovative. secara spread out. Setelah itu alat alat masuk Spread in lagi kembali ke koper lalu lanjut scene 6. Tagline “Innovative Solution” dengan pemunculan secara

fade in ketika koper terbuka, sekaligus menginformasikan pada audiens bahwa FAK

Media menggunakan solusi yang innovative dengan symbol ikon lampu ide.

STIKOM

(56)

Gambar 5.9 Scene 6

Scene 6 merupakan tahap penutupan dengan efek transisi zoom in dari koper kit FAK media sampai menjadi sebuah logo utuh perusahaan sebagai informasi identitas merk perusahaan.pada tahap closing ritme latar music juga berhenti sesuai hitungan yang tepat. Sehingga penutupan terselesaikan dengan baik dan nyaman di dengar.

STIKOM

(57)

5.3 Sound Efek Video

Untuk background music diambil dari lagu yang di ciptakan oleh David Bennoit dengan judul Feelin It. Lagu merupakan jenis lagu jazz dengan tempo yang cukup cepat dan ceria, cocok jika di gabungkan dengan media interaktif flash FAK Media. Sedangkan untuk efek suara ikon digunakan bertema kartun yang di aplikasikan pada sebagai berikut:

1. Bunyi efek Pop up pada Rumah, Pohon dan Karakter.

2. Bunyi efek Zoom pada pergantian motion zoom in dan zoom out. 3. Bunyi efek Applause pada saat desainer dan klien bersalaman. 4. Bunyi efek Bump pada saat koper kit terbentur.

5. Bunyi efek Boing untuk pemunculan ikon dari dalam koper. 6. Bunyi efek Whoop pada saat ikon masuk ke koper kit.

STIKOM

(58)

54

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan Media Aplikasi Desain Motiongraph pada Media Promosi Sebagai Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid Kit Media adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil implementasi, Perancangan video Motiongraph yang dibuat menggunakan software Adobe After Effect dengan cara menggerakan elemen symbol grafis ikon dan karakter. Dengan pemberian Sound efek akan membuat video menjadi semakin hidup dan komunikatif.

2. Teknik perancangan konsep Storyboard, Brainstorming, perancangan threatment dan synopsis sangat membantu mengaplikasikan keunggulan pelayanan mobile service consultant kedalam video motion graph.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disarakan bahwa untuk pengembangan motiongraph ini masih mungkin untuk dikembangkan dengan menggunakan media lain selain video, diantaranya dengan menggunakan flash dan aplikasikan ke dalam website.

STIKOM

(59)

55

BUKU

Allen, C.N. 1941. A Psychology of motivation for Advertisers. Dalam Journal of

Applied Psychology. Vol. XXV.No. 4.

Morissan, 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana Prenada Media.

Hendratman, Hendi. 2008. Tips n Trix Computer Graphics Design!. Informatika Bandung.

Schindler, Stanley. 1970. “Advertising.” Dalam Encyclopedia International. New

York: Grolier.

Suhadang, Kustadi. 2010. Periklanan: Manajemen Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa.

Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Penerbit Bandung: Andi.

WEBSITE

en.wikipedia.org/en/motiongraphic (diakses 05 September 2012) id.wikipedia.org/promosi (diakses 05 september 2012)

www.amaliamaulana.com/mediapromosi (diakses 08 september 2012)

STIKOM

Gambar

Gambar 3.3 Sketsa Karakter

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2016 isu yang sering muncul adalah habisnya tiket kereta7. menjelang dan sesudah pada hari libur lebaran dan libur akhir

Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan tanaman wijen, pada kedua bagian lahan pasir pantai Kecamatan Puger yaitu pada bagian arah pasang surut air laut 1 (I.A) dan arah

Hasil interpretasi menunjukkan litologi bawah permukaan daerah penelitian Diwak didapatkan v 1 untuk lapisan pertama sebesar 297 – 412 m/s yang diinterpretasikan

Kuadran ini memosisikan item layanan dalam s tu d e n ts ite yang memiliki tingkat kinerja relatif tinggi atau sudah baik, namun di lain pihak turitutan

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan pengungkapan (disclosure), baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan, dari akun-akun yang dilaporkan atau peristiwa yang dihadapi oleh

1) Xa adalah absis, Ya adalah ordinat dan Za adalah elevasi atau ketinggian tempat. 2) Xa dan Ya dinyatakan sebagai posisi panimetris karena besaran tersebut dinyatakan

Pelanggaran merek yang banyak terjadi adalah peniruan terhadap merek terkenal. Merek terkenal banyak ditiru oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan untuk membonceng ketenaran merek

kecemerlangan bengkel elektrik sesebuah Sekolah Menengah Teknik tersebut dan satu kajian kes kajian telah dilakukan di Sekolah Menengah Teknik Johor Bahru untuk melihat