• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - 13.23.0028 Meinin Putri Permatasari BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - 13.23.0028 Meinin Putri Permatasari BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tantangan di pasar global saat ini bagi perusahaan atau

organisasi untuk dapat bertahan dan menjaga reputasi dengan baik adalah

banyaknya persaingan yang ketat dan sangat kompetitif, khususnya instansi

penyediaan barang dan jasa. Termasuk di dalamnya menjaga reputasi

membangun hubungan kepada stakeholders (pemangku kepentingan) baik

internalmaupun eksternal.

Peran Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) sangat

dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut dan menentukan strategi.

Maka dari itu, hampir semua organisasi ataupun perusahaan menjalankan

program-program dan berbagai aktivitas Humas untuk mempertahankan dan

memperbaiki citranya dari setiap masalah yang dihadapi, serta menjalin

hubungan harmonis antara perusahaan dengan publiknya.

Kereta api adalah salah satu transportasi massal yang banyak diminati

oleh masyarakat. Berdasarkan annual repot PT. KAI 2015 mengatakan bahwa

kebutuhan jasa transportasi erat kaitannya dengan pola pergerakan atau

penyebaran perjalanan masyarakat yang menjadi pengguna jasa (penumpang).

Kereta api diyakini dapat menjadi salah satu transportasi yang dapat diandalkan

sebagai tulang punggung angkutan penumpang dan barang, serta menjadi salah

satu penggerak utama perekonomian nasional. Sistem transportasi kereta api

yang terintegrasi dalam rantai logistik nasional dapat meningkatkan efisiensi dan

(2)

Permintaan jasa angkutan dapat diprediksi dari faktor pertumbuhan

penduduk dan pertumbuhan volume angkutan permintaan, baik penumpang

maupun barang. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan

kebutuhan jasa angkutan. PT. KAI telah menjadi perusahaan yang dipercaya

oleh masyarakat untuk penyediaan jasa transportasi massalnya. Terbukti dari

jumlah penumpang kereta api semakin tahun semakin meningkat. Berikut

merupakan tabel tentang volume penumpang yang menggunakan jasa

perkeretaapian:

Tabel 1. 1

Volume Penumpang Kereta Api 2015 Target dan Realitas

Keterangan Kereta Api Utama Kereta Api Lokal Eksekutif Bisnis Ekonomi Bisnis Ekonomi Realisasi 8.449.487

orang 90.94% 4.376.443 orang 84,10% 18.605.176 orang 109,70 % 4.827.842 orang 72,64% 290.870.549 orang 99,73% Target 9.290.774

orang 5.203.992 orang 16.960.168 orang 6.645.872 orang. 291.656.778 orang. Sumber: PT KAI (Persero) 2015: 207 – 208

Dengan peningkatan jumlah penumpang kereta api tersebut, maka tak

heran citra PT. KAI selama ini baik dimata masyarakat dengan loyalitasnya

menggunakan transportasi perkeretaapian. Dengan loyalitasnya masyarakat

tersebut khususnya untuk wilayah Jawa Tengah, maka PT. KAI Daop 4

semarang tak heran untuk meningkatkan kualitas layanan publiknya demi

mempertahankan citranya.

PT. KAI Daop 4 Semarang yang berada dibawah naungan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN), merupakan salah satu instansi yang miliki visi dan misi.

Salah satu visinya adalah menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang

fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders,

sedangkan misinya menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha

(3)

memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian

lingkungan berdasarkan empat pilar utama yaitu: Keselamatan, Ketepatan

Waktu, Pelayanan dan Kenyamanan1. Melihat visi dan misi tersebut PT. KAI

Daop 4 Semarang akan mempertahankan citranya ketika menghadapi suatu

permasalahan.

Salah satu permasalahan tersebut adalah dengan munculnya isu ataupun

krisis. Pada tahun 2016 isu yang sering muncul adalah habisnya tiket kereta

menjelang dan sesudah pada hari libur lebaran dan libur akhir tahun.

Meningkatnya tren mudik menggunakan jasa angkutan kereta api sejak beberapa

tahun terakhir ini, membuat masyarakat berlomba-lomba mendapatkan tiket

untuk pulang ke kampung halaman mereka sesuai tanggal yang diinginkan.

Melihat hal tersebut, tek heran banyaknya calon pemudik tidak mendapatkan

atau kehabisan tiket kereta. Calon pemudik, Endah Budi (28), kecewa lantaran ia

tidak kebagian tiket untuk perjalanan mudiknya yang direncanakan pada tanggal

30 Juni. “Sudah mau pesan online beberapa hari lalu, tapi ternyata tiketnya

sudah habis,” katanya yang berniat mudik ke Pekalongan.2

Sedangkan krisis dalam periode 2016 adalah mengenai konflik

pembangunan rel baru dari Pelabuhan Tanjung Mas menuju ke Stasiun Tawang

yang mengalami kerusuhan berupa perlawanan dari masyarakat. Demi

meningkatkan kualitas pelayanannya dan meningkatnya jumlah barang di

Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. PT. KAI Daop 4 Semarang akan

membangun rel kereta dari Pelabuhan Tanjung Mas yang langsung menuju

Stasiun Tawang. Dengan pembangun real baru tersebut PT. KAI Daop 4

Semarang mengalami kendala yaitu mendapatkan perlawanan dari warga

1

https://kai.id/ 2

(4)

Kebonharjo Semarang. Bentrok terjadi saat eksekusi ratusan rumah di

Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara yang berdiri di atas tanah

milik PT. KAI Daop 4 Semarang. Terdapat 130 bidang lahan di Kebonharjo yang

terdampak pembangunan rel pelabuhan. Sebanyak 101 bidang tidak bersurat

hak milik. Sementara 17 bidang di antaranya sudah ber-SHM dan 12 bidang

lahan merupakan fasilitas umum. Warga yang menduduki lahan tidak terima

dengan penggusuran. Mereka berdalih penggusuran menyalahi aturan karena

belum ada keputusan pengadilan. Warga mencoba mengadang rombongan

eksekutor. Ada pula warga yang menggelar doa bersama.3

Kemudian dengan muculnya permasalahan tersebut, PT. KAI Daop 4

Semarang tidak hanya diam. Salah satu respon yang dilakukan Humas PT. KAI

Daop 4 Semarang terkait akan munculnya isu tentang layanan publik habisnya

tiket kereta api Semarang tujuan Jakarta yakni: PT. KAI Daop 4 Semarang, Jawa

Tengah, menyiapkan dua kereta api (KA) tambahan menyambut liburan Natal

2016 dan Tahun Baru 2017. Kepala Humas PT. KAI Daop 4 Semarang Edy

Kuswoyo menyatakan bahwa, “Kami siapkan dua KA tambahan untuk Natal dan

Tahun Baru, yakni KA Argo Muria Tambahan dan KA Menoreh Tambahan untuk

rute perjalanan Semarang-Gambir (Jakarta) dengan enam gerbong kelas

eksekutif berkapasitas sebanyak 600 penumpang, serta Semarang-Pasar Senen

(Jakarta) dengan delapan gerbong dengan kapasitas sebanyak 1.792

penumpang.4

Sementara itu PT. KAI Daop 4 Semarang melakukan respon juga terkait

akan munculnya krisis berupa konflik pembangunan rel baru dari Pelabuhan

3

http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/VNnxRWvk-eksekusi-pt-kai-polisi-dan-wartawan-terluka-satu-warga-tewas (diakses 19 Mei 2016) 4

(5)

Tanjung Mas menuju ke Stasiun Tawang yakni: Manager asset memberikan

penjelasan bahwa PT. KAI Daop 4 Semarang telah menerima kesepakatan yang

ditetapkan warga Kebonharjo dengan Pemerintah Kota Semarang. Bangunan

yang bersertifikat pihaknya membuka jalan untuk bermusyawarah. Sebaliknya,

jika tidak mau bermusyawarah, pihaknya siap menghadapi lewat jalur hukum dan

sudah melakukan sosialisasi sebanyak 3 kali terkait ganti untung.5

Permasalahan mengenai kelangkaan tiket kereta pada hari libur nasional

di sebut dengan isu karena permasalahan ini merupakan titik awal munculnya

konflik yang terjadi di PT. KAI Daop 4 Semarang jika tidak dikelola atau tidak

ditanggapi dengan baik. Kemudian untuk permasalahan mengenai konflik

pembangunan rel baru dari Pelabuhan Tanjung Mas menuju Stasiun Semarang

Tawang disebut dengan krisis karena dalam permasalahan ini adanya tanggapan

negatif dari warga Kebonharjo yang didukung dengan aksi pemberontakan.

Pengelolaan isu dan krisis yang peneliti gunakan berawal dari Studi Dwi

Indah Lestari tentang hubungan media Humas PT. Perkebunan Nusantara XII

(Persero) Surabaya menyebutkan bahwa strategi komunikasi krisis disesuaikan

dengan tahapan krisis yakni: tahapan pra-krisis, krisis sampai dengan pasca

-krisis.6 Sedangkan untuk isu berawal dari Studi Anggoro Wahyu dengan judul

Manajemen Isu di PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II

Palembang Studi Kasus Terkait Kelangkaan Bahan Bakar Minyak menyatakan

bahwa pentingnya tindakan yang dilakukan Humas lebih berfokus dalam

5

http://jateng.tribunnews.com/2016/05/19/bentrok-warga-di-semarang-pt-kai-kalau-warga-meninggal-ya-semoga-amal-ibadah-diterima-di-sisi-nya(diakses 19 Mei 2016)

6D. I. Lestari.2013. Penerapan Strategi Komunikasi Krisis Terhadap krisis Akibat Pemberitaan

(6)

menghadapi lingkungan perusahaan yang ingin melakukan konfirmasi terhadap

isu.7

Oleh karena itu, keberadaan Humas di sebuah perusahaan merupakan

suatu keharusan untuk menciptakan dan menjalankan strategi komunikasi yang

baik untuk menyelesaikan isu atau krisis yang dihadapi oleh perusahaan ataupun

organisasi.

Citra yang baik dalam perusahaan maupun organisasi bukan berarti

terlepas dari permasalahan. Berkaitan dengan layanan publik, isu yang muncul

akan berkembang menjadi krisis dan berdampak sangat buruk terhadap citra

perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. PT. KAI Daop 4 Semarang sangat

memperhatikan isu yang muncul sehingga Humas sangat perlu mengelola

manajemen isu dan krisis.

Dengan memahami isu dan krisis yang berkembang di PT. KAI Daop 4

Semarang, maka strategi komunikasi PR sangat diperlukan oleh perusahaan

untuk mengelola dan menyelesaikannya. Lalu bagaimana cara PT. KAI Daop 4

semarang mengelola Isu mengenai kelangkaan tiket kereta libur nasional

sebelum dan sesudah libur lebaran 2016, dan libur akhir tahun 2016, serta krisis

mengenai konflik pembangunan rel baru dari Pelabuhan Tanjung Mas menuju ke

Stasiun Tawang yang mengalami perlawanan dari masyarakat Kebonharjo

merupakan hal yang ingin diketahui sebagaimana peran PR dalam memperbaiki

citranya.

7Wahyu, Nugroho. 2013, Manajemen Isu di PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II

(7)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan isu yang diterapkan Humas PT. KAI Daop 4

Semarang tentang kelangkaan tiket kereta libur nasional sebelum dan

sesudah lebaran 2016 atau pada saat libur akhir tahun 2016?

2. Bagaimana pengelolaan krisis yang diterapkan Humas PT. KAI Daop 4

Semarang mengenai konflik pembangunan rel baru dari Pelabuhan

Tanjung Mas menuju ke Stasiun Tawang di tahun 2016?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pengelolaan yang diterapkan Humas PT. KAI Daop 4 Semarang dalam

mengelola isu terkait kelangkaan tiket kereta libur nasional sebelum dan sesudah

lebaran atau pada saat libur akhir tahun 2016 serta mengelola krisis mengenai

konflik pembangunan rel baru dari Pelabuhan Tanjung Mas menuju ke Stasiun

Tawang pada tahun 2016.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai:

1. Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan

pemikiran yang berguna dan bermanfaat untuk studi Ilmu Komunikasi

strategis Public Relations.

2. Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan sumbangan pemikiran bagi praktisi,

khususnya Humas PT. KAI Daop 4 Semarang Jawa Tengah mengenai

(8)

Serta dapat dijadikan rujukan bagi para peneliti berikutnya khususnya

bagi para praktisi PR.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong

(2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.8

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk memahami fenomena

bagaimana strategi PR yang diterapkan Humas PT. KAI Daop 4 Semarang dalam

mengelola isu dan krisis. Isu yang dimaksud adalah kelangkaan tiket kereta pada

hari libur nasional. Sementara krisis yang dimaksud adalah konflik pembangunan

rel baru dari Pelabuhan Tanjung Mas menuju ke Stasiun Tawang di tahun 2016.

Strategi PR yang diterapkan Humas PT. KAI Daop 4 Semarang merupakan

subjek penelitian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Pengertian dari deskriptif adalah data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambaran, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh

adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Peneliti

menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk

aslinya.9 Untuk penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian yang meliputi

perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan objek penelitian kemudian akan di

8

Moleong, J. Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 6

9

(9)

analisa secara deskripsi atau dalam bentuk kata–kata dan bahasa yang tertuang

dalam strategi dari Public Relations PT. KAI Daop 4 Semarang

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh

peneliti adalah purposive sampling. Untuk memperoleh informasi yang lengkap

dan mendalam, maka peneliti memilih responden yang dianggap tahu dan dapat

dipercaya. Kemudian dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik depth interview dan penggunaan dokumen. Menurut

Lofland dan Lofland (1984) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

data lainnya10.

Selanjutnya sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sumber data primer dan sekunder. Data primer sendiri merupakan data yang

langsung didapatkan dari informan pihak pertama. Dalam penelitian ini data

primer yang didapatkan langsung dari PT. KAI Daop 4 Semarang mengenai

strategi dan kegiatannya. Kemudian untuk data sekunder penelitian ini

menggunakan data sebagai berikut:

a. Untuk isu menggunakan dokumen pemberitaan media yang berkaitan

dengan kelangkaan tiket kereta pada hari libur nasional, libur lebaran

2016 dan liburan akhir tahun 2016.

b. Untuk krisis menggunakan dokumen pemberitaan di Tribun Jateng yang

memberitakan konflik PT. KAI Daop 4 Semarang dengan masyarakat

Kebonharjo dalam pembebasan lahan mengenai pembangunan rel baru

dari pelabuhan Tanjung Mas menuju stasiun Semarang Tawang,

10

(10)

termasuk pemberitaan tentang tanggapan Pemerintah Kota Semarang

terhadap konflik tersebut.

Kemudian data dokumentasi pemberitaan untuk isu peneliti menggunakan

media yang memberitakan tentang habisnya tiket kereta pada hari libur nasional,

sementara untuk krisis menggunakan media Tribun Jateng. Media Tribun Jateng

sendiri dipilih oleh peneliti karena merupakan media yang sering memberitakan

krisis tersebut dibandingkan dengan media lain dalam kurun waktu Maret hingga

Juni 2016.

Pada teknik berikutnya adalah teknik wawancara. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik wawancara langsung kepada pihak-pihakdi

lingkungan PT. KAI Daop 4 Semarang guna mengkonfirmasi strategi dan

kegiatan, serta mengkonfirmasi pemberitaan tentang isu dan krisis. Wawancara

juga dilakukan kepada tokoh masyarakat Kebonharjo yang berkonflik dengan PT.

KAI Daop 4 tentang krisis.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, penulis membuat sistematika penulisan agar dapat

memudahkan penulisan. Penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri

dari 5 bab yaitu:

Bab I: Pendahuluan

Dalam bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitan, kegunaan penelitian, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II: Tinjaun Pustaka

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori apa saja yang digunakan

(11)

Bab III: Metode Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan oleh peneliti tentang metodologi yang akan

digunakan dalam penelitian.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai analisis semua data

dan fakta yang telah diperoleh selama penelitian dengan menggunakan

teori dengan Bab II.

Bab V: Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan kesimpulan yang bersisi

rangkuman keseluruhan yang telah dibahas oleh peneliti, serta

Gambar

Tabel 1. 1

Referensi

Dokumen terkait

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan