ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
AKADEMIK PADA SMP AL-FALAH ASSALAM
TROPODO 2 SIDOARJO
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
MEIDIANA PUSPITARINI 08.41010.0269
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... i
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Sistem ... 7
2.2 Analisis Sistem ... 8
2.3 Desain Sistem ... 9
2.3.1 Elemen Sistem ... 10
2.4 Informasi ... 11
2.5 Sistem Informasi ... 12
2.6 Sistem Informasi Akademik ... 13
2.6.4 Modul Kesiswaan ... 14
2.7 Penilaian ... 14
2.8 Kehadiran ... 15
2.9 Al- Falah Assalam Tropodo 2 ... 15
2.9.1 Analisis Operasional ... 16
2.9.2 Struktur Organisasi ... 17
2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 17
2.11 System Flow ... 20
2.12 Entity Relationship Diagram ... 21
2.13 SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak) ... 23
2.14 DAPL (Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak) ... 25
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27
3.1 Tahapan Analisis ... 27
3.1.1 Analisis Permasalahan ... 27
3.1.2 Analisis Operasional ... 29
3.1.3 Analisis Kebutuhan Data ... 29
3.1.4 Analisis Ketersediaan ... 30
3.1.5 Analisis Kapasitas ... 30
3.1.6 Analisis Performa ... 30
3.1.7 Analisis Kehandalan ... 31
3.1.8 Analisis Keamanan ... 31
3.3.3 Rancangan Desain Antar Muka ... 35
3.3.4 Rancangan Desain Keamanan ... 37
3.3.5 Rancangan Desain Sistem ... 38
3.4 Tahap Evaluasi ... 39
3.4.1 Evaluasi DFD ... 39
3.4.2 Evaluasi ERD ... 39
3.5 Tahap Pengumpulan Data ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Hasil Analisis Sistem ... 41
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan ... 41
4.1.2 Karakteristik Pengguna ... 47
4.1.3 Kebutuhan Fungsional ... 48
4.1.4 Lingkungan sistem operasi... 50
4.1.5 Hasil Analisis Operasional ... 50
4.1.6 Hasil Analisis Kebutuhan Data ... 53
4.1.7 Hasil Analisis Ketersediaan ... 54
4.1.8 Hasil Analisis Kapasitas ... 54
4.1.9 Hasil Analisis Performa ... 55
4.1.10 Hasil Analisis Kehandalan ... 56
4.1.11 Hasil Analisis Keamanan ... 56
4.2.2 Data Flow Diagram ... 64
4.2.3 Entity Relation Diagram (ERD) ... 71
4.2.4 Struktur Basis Data dan Tabel ... 74
4.2.3 Hasil Desain Antar Muka ... 79
4.2.4 Hasil Desain Keamanan ... 96
4.2.5 Hasil Desain Sistem ... 98
4.2.6 Hasil Evaluasi Desain Sistem ... 98
BAB V PENUTUP ... 102
5. 1 Kesimpulan ... 102
5. 2 Saran ... 102
Halaman
Gambar 2.1 Model Sistem ... 7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Al-Falah Tropodo2 ... 17
Gambar 2.3 Siklus Pengembangan Sistem ... 18
Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Informasi Akademik ... 40
Gambar 4.2 System Flow Manajemen Data Siswa ... 64
Gambar 4.3 System Flow Manajemen Data Karyawan... 65
Gambar 4.4 System Flow Manajemen Data Kelas ... 66
Gambar 4.5 System Flow Manajemen Data Mata Pelajaran ... 67
Gambar 4.6 System Flow Transaksi Penilaian Siswa ... 68
Gambar 4.7 System Flow Transaksi Absensi Siswa ... 69
Gambar 4.8 Context Diagram ... 70
Gambar 4.9 DFD Level 0... 71
Gambar 4.10 DFD Level 1 Pengelolaan Data Master ... 72
Gambar 4.11 DFD Level 1 Pengelolaan Administrasi Akademik ... 72
Gambar 4.12 DFD Level 1 Cetak Laporan ... 73
Gambar 4.13 DFD Level 1 Manajemen Data Siswa ... 63
Gambar 4.14 DFD Level 1 Manajemen Data Subyek Penilaian ... 64
Gambar 4.15 DFD Level 1 Manajemen Nilai Siswa ... 65
Gambar 4.16 DFD Level 1 Manajemen Absensi Siswa ... 66
Gambar 4.17 CDM Sistem Informasi Akademik ... 68
Gambar 4.18 Form Login ... 69
Gambar 4.22 Desain Tampilan Master Manajemen Data Siswa ... 72
Gambar 4.23 Desain Tampilan Master Data Subjek Penilaian ... 72
Gambar 4.24 Desain Tampilan Transaksi Manajemen Nilai Siswa ... 73
Gambar 4.27 Desain Tampilan Transaksi Manajemen Absen Siswa ... 74
Gambar 4.29 Desain Tampilan Laporan Nilai Siswa ... 75
Halaman
Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis dengan Solusi yg ditawarkan ... 38
Tabel 4.2 Manajemen Data Pelajaran ... 42
Tabel 4.3 Manajemen Data Guru... 43
Tabel 4.4 Manajemen Data Kelas ... 43
Tabel 4.5 Manajemen Data Siswa ... 44
Tabel 4.6 Manajemen Data Subyek Penilaian ... 45
Tabel 4.7 Manajemen Nilai Siswa ... 46
Tabel 4.8 Manajemen Absensi Siswa ... 47
Tabel 4.9 Tabel Kelas ... 78
Tabel 4.10 Tabel Mata Pelajaran ... 79
Tabel 4.11 Tabel Guru ... 79
Tabel 4.12 Tabel Siswa ... 79
Tabel 4.13 Tabel Subyek Penilaian ... 80
Tabel 4.14 Tabel Nilai Siswa ... 80
8
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1
1.1 Latar Belakang
SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo merupakan sebuah sekolah
swasta berlatar belakang islam, yang berdiri dibawah naungan sebuah lembaga
pendidikan bernama Lembaga Pendidikan Al-Falah Darrusalam Tropodo 2
(As-Salam) yang terdiri dari 4 jenjang, yaitu Kelompok Bermain (KB), Taman
Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMP
Al-Falah Assalam Tropodo 2 memiliki jumlah siswa mulai dari kelas 7 hingga
kelas 9 sebanyak 630 siswa, pada setiap tingkat jenjang terdapat 7 kelas dan
masing-masing kelas memiliki 30 siswa.
Seluruh kegiatan pencatatan administrasi sekolah dilakukan oleh staff
tata usaha (TU). Staff TU mendapat semua data nilai siswa yang telah diolah
sebelumnya oleh guru aktif (guru bidang studi) dan guru pasif (wali kelas) yang
masih dalam bentuk excel, yang kemudian diolah kembali agar menghasilkan
sebuah laporan perkembangan akademik siswa yang kemudian diserahkan setiap
bulannya kepada Kepala Sekolah dan Lembaga.
Pihak sekolah masih melakukan proses pengelolaan administrasi sekolah
seperti pengolahan data biodata siswa, data nilai siswa, data absensi siswa dan
pengolahan raport siswa secara manual. File atau buku catatan tersebut menjadi
dasar penginputan raport siswa. Penentuan nilai raport siswa di SMP Al-Falah
mempunyai 4 standart nilai siswa yaitu nilai harian, nilai ujian harian, nilai ujian
nilai tersebut dirata-rata. Agar dapat naik kelas, rata-rata nilai siswa tidak boleh
dibawah 7,5. Faktor penilaian lain untuk kenaikan kelas adalah sikap dan tingkah
laku siswa tidak boleh ada yang mendapatkan nilai D dan E. Absensi siswa juga
menjadi faktor penentuan kelulusan yaitu siswa tidak boleh membolos (Alpha)
lebih dari 10 kali. Permasalahan yang pasti terjadi setiap tengah dan akhir
semester adalah pembuatan raport tengah semester dan raport akhir semester.
Guru harus merekap seluruh nilai siswa, nilai sikap perilaku dan cek data absensi
siswa. Dengan rata-rata setiap guru membawahi 6 kelas maka proses pembuatan
raport menyita banyak waktu kerja guru.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2005-2009, untuk dapat memberikan pelayanan prima, salah satu
yang perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) yang dilakukan melalui pendayagunaan ICT di bidang pendidikan yang
mencakup peran ICT sebagai substansi pendidikan, alat bantu pembelajaran,
fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat
bantu manajemen satuan pendidikan, dan infrastruktur pendidikan. SMP Al-Falah
Assalam Tropodo 2 sebelumnya telah mempunyai sistem informasi pada
penerimaan siswa baru. Namun untuk meningkatkan kualitas pengelolaan
administrasi pendidikan, pihak lembaga memiliki kebijakan untuk melakukan
pengembangan pada sistem informasi akademik yang akan diterapkan pada
jenjang SMP yang bertujuan untuk mempermudah tugas guru, karyawan dan
kepala sekolah.
Berdasarkan masalah diatas, pihak sekolah ingin merancang bangun
melakukan Analisis dan Desain Sistem Informasi Akademik pada SMP Al-Falah
Assalam Tropodo 2 Sidoarjo, namun karena pihak sekolah sendiri belum
mengetahui secara detil apa saja yang dibutuhkan dalam Sistem Informasi
Akademik ini maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kebutuhan sistem
dan melakukan desain sistem yang diharapkan dapat dikembangkan dan
membantu pekerjaan pihak sekolah serta orang tua dalam perkembangan siswa.
Analisis dan desain sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah
Assalam Tropodo 2 ini disusun berdasarkan hasil analisa yang terdapat pada
dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangat Lunak (SKPL) dan Desain Arsitektur
Perangkat Lunak (DAPL). Dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
pengembangan software. Harapannya, setelah desain tersebut dikembangkan
dapat mengatasi permasalahan yang ada pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2
Sidoarjo
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat analisis dan desain
Sistem Informasi Akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah dalam pembuatan desain sistem informasi
akademik tersebut, maka diperlukan adanya batasan masalah dalam tugas akhir ini
yaitu sebagai berikut:
1. Desain Sistem yang dihasilkan dapat digunakan sebagai rancangan yang
2. Dapat menghasilkan desain laporan berupa Rekap Laporan Siswa, Rekap
Laporan Guru, Rekap Laporan Penilaian Siswa dan Laporan Absensi siswa.
3. Analais dan Desain sistem disususun berdasarkan modul Sistem Informasi
Akademik meliputi : Administrasi Kepegawaian, Administrasi Kesiswaan,
Administrasi Akademik dan Kesiswaan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari analisis dan desain sistem informasi akademik pada SMP
Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo adalah bagaimana menganalisis dan
mendesain Sistem Informasi Akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Pihak Sekolah dapat mengetahui secara detail setiap proses yang terjadi pada
administrasi akademik sekolah.
2. Untuk Guru dan Karyawan
Guru : Dapat melakukan inputan nilai dan absensi setiap hari, tanpa
harus menyerahkan data kepada Staff TU (Karyawan).
Karyawan : Dapat melakukan segala proses transaksi dan melakukan
pelaporan tepat pada waktunya.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir “Analisis dan Desain Sistem Informasi Akademik
pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo” ini disusun secara sistematis ke
aplikasi yang dibuat. Rangkuman berupa penjelasan singkat setiap bab terdapat
dalam sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab satu berisi gambaran mengenai latar belakang masalah,
permasalahan yang dihadapi, pembatasan masalah yang
menjelaskan batasan dari permasalahan yang dibahas sehingga
tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan, tujuan pembuatan
sistem yang berupa harapan dari hasil yang telah dicapai, dan
metodologi penelitian yang merupakan langkah-langkah dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab dua berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai
acuan dalam analisa dan pemecahan masalah, yang berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas yaitu mengenai SKPL,
DAPL, Analisa kebutuhan perangkat lunak, Elemen Sistem,
Modul-modul pendukung Sistem Informasi Akademik dan system
development life cycle.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab tiga berisi tentang rincian permasalahan yang timbul
pada perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan tersebut.
Rincian tersebut antara lain perancangan dan desain yang akan
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab empat berisi tentang kebutuhan sistem, Implementasi
sistem dan evaluasi sistem serta pembuatan program untuk
menjelaskan urutan dari tiap proses yang dilakukan
BAB V : PENUTUP
Pada bab lima terdiri dari dua sub bab yaitu kesimpulan dan
saran. Kesimpulan adalah rangkuman dari hasil seluruh
pembahasan masalah. Sedangkan saran adalah berisi tentang
pengembangan yang sebaiknya dilakukan agar sistem yang telah
7
2.1 Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen
yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain.
Kumpulan unsur tersebut terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data
atau unsur lain yang terorganisir dari unsur-unsur tersebut.
Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan
(input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem
menurut Gaspert pada buku Al Fatta (2007), ada empat yaitu sistem tersebut
beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri dari unsur-unsur, ditandai dengan
saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama
.
Gambar 2.1 Model Sistem (Al Fatta, 2007: 4)
Menurut Al Fatta (2007), sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau
sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah
sistem. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem lainnya :
1. Batasan (boundary), gambaran dari suatu unsur mana yang termasuk di dalam
2. Lingkungan (environment), segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang
menyediakan asumsi, kendala, serta input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input), data dari lingkungan yang digunakan dan dimanipulasi oleh
suatu sistem.
4. Keluaran (output), sebuah produk berupa informasi, laporan, dokumen, dan
tampilan layar komputer yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component), kegiatan atau suatu proses dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.
6. Penghubung (interface), sebagai media dimana komponen atau sistem dan
lingkungan berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage), digunakan utnuk penyimpanan sementara dan tetap
dari informasi. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara
komponen yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari
berbagai data yang sama.
Sedangkan menurut Sutabri (2003), selain tujuh karakteristik yang telah
disebutkan diatas, suatu sistem harus memiliki tujuan serta sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
2.2 Analisis Sistem
Analisis sistem yang didefinisikan oleh Al Fatta (2007: 24) adalah,
sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus
adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permaslahan-permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem, yaitu:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah..
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganilisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
2.3 Desain Sistem
Desain sistem didefinisikan oleh Whitten (2004: 448) sebagai tugas yang
fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Menurut Sutabri (2003: 88)
tahap perancangan sistem ini merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi
logis kedalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer
organisasi. Hasil akhir dari rancangan sistem ini adalah suatu laporan spesifikasi
teknis dari bentuk-bentuk masukan dan keluaran serta spesifikasi teknis perangkat
lunak yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji
2.3.1 Elemen Sistem
Elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan
yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya data siswa).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk. Pada sekolah, proses dapat berupa pengelolaan data
siswa dan nilai.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
e. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah
di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Seperti halnya perkembangan dari sebuah
sekolah dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan kemampuan siswa dalam
menangkap apa yang diajarkan. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi
atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya
adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja
harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan
operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,
karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.4 Informasi
Informasi dapat diartikan sebagai data yang diolah dan berguna bagi
penggunanya. Menurut Jogiyanto (2009:8) Informasi adalah data yang diolah
Suatu informasi dikatakan lebih bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. sedangkan kualitas dari
informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada
waktunya dan relevan.
2.5 Sistem Informasi
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Menurut Raymond Mc Leod,Jr., (2001), Sistem Informasi merupakan
sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua
sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto
HM., (1999: 11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), “Sistem informasi adalah suatu
sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai
2.6 Sistem Informasi Akademik
Kata akademik berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu academy.
Secara harfiah, kata academy berarti sekolah, yang juga dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penunjang kegiatan sekolah atau
lembaga pendidikan beserta pelaku didalamnya. Berdasarkan pada pengertian
akademik di atas, maka sistem informasi akademik adalah segala macam hasil
interaksi antara elemen di lingkungan akademik untuk menghasilkan informasi
yang kemudian dijadikan landasan pengambilan keputusan, melaksanakan
tindakan, baik oleh pelaku proses itu sendiri maupun dari pihak luar. (Agustin,
2012).
Menurut Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, Dalam Sistem
Informasi Akademik terdapat beberapa modul, yaitu:
2.6.1 Modul Administrasi Kepegawaian
Modul ini digunakan untuk melakukan administrasi kepegawaian baik
untuk pendidik maupun tenaga kependidikan. Modul ini menampilkan referensi
jenis pegawai yang berada dalam sekolah, tingkat ijazah, pangkat, jenis pelatihan,
status pegawai, dan data terkait lainnya.
2.6.2 Modul Administrasi Kesiswaan
Modul ini digunakan untuk melaksanakan administrasi siswa yang
memuat menu-menu, seperti data siswa, buku induk siswa, statistik siswa, laporan
2.6.3 Modul Administrasi Akademik
Modul ini digunakan untuk mendministrasikan transaksi rutin kesiswaan
(seperti penentuan jurusan, penentuan kelas siswa baru, penentuan NIS, rekap
absensi siswa, dan kenaikan kelas), prilaku siswa (meliputi absensi dan
pelanggaran siswa), menu cetak (seperti cetak daftar siswa per kelas, formulir
absensi, peserta UAN, dan cetak rapor).
2.6.4 Modul Kesiswaan
Modul ini dimaksudkan untuk mengadministrasi transaksi akademik
seperti transaksi rutin kesiswaan (seperti penilaian unjuk kerja dan portofolio,
lembar pengamatan, dan UAN) dan pencetakan penilaian (seperti daftar nilai
siswa dan portofolio siswa.
2.7 Penilaian
Penilaian mencakup semua cara yang digunakan untuk menilai kerja
individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai peserta didik. Proses penilaian
melalui bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik (Mardapi, 2008:5).
Berdasarkan definisi tersebut, penilaian dalam bidang pendidikan dapat diartikan
sebagai semua aktivitas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
menilai diri mereka sendiri, yang memberikan informasi untuk digunakan sebagai
umpan balik untuk memodifikasi aktivitas belajar dan mengajar. Oleh karena itu,
dapat dipahami bahwa penilaian itu bersifat kualitatif. Berikut
perhitungan-perhitungan nilai yang diperlukan dalam pengolahan nilai raport:
1. Perhitungan nilai rata-rata ulangan harian.
2. Perhitungan Nilai rata-rata tugas harian
NRT = T1+T2+T3+T4/4
3. Perhitungan Nilai Harian dan Nilai Raport
Mengolah Nilai Harian dan Nilai Raport dengan ketentuan rumus sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan rata-rata nilai Harian
NH = NRU+NRT/2
b. Untuk mendapatkan Nilai Akhir / Nilai Raport :
NA = NH+MID+UAS/3
Keterangan :
NH : Nilai Harian
NA : Nilai Akhir Raport
NRT : Nilai rata-rata tugas
NRU : Nilai rat-rata Ulangan
MID : Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
UAS : Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
2.8 Kehadiran
Menurut Imron (1996:59), Kehadiran Siswa di sekolah adalah kehadiran
dan keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada
jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi
secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah.
2.9 Al- Falah Assalam Tropodo 2
Lembaga Pendidikan Al-Falah Tropodo 2 (As-Salam) merupakan
Sidoarjo. Awalnya lembaga pendidikan ini berpusat di Masjid Al-Falah di Jl.
Taman Mayangkara 2-4 Surabaya dan merupakan salah satu sekolah fullday yang
terkenal dan memiliki banyak peminat. Karena perkembangannya yang pesat
maka Lembaga Pendidikan Al-Falah membuka cabang baru dengan nama
Lembaga Pendidikan Al-Falah Tropodo Darussalam yang bertempat di
Jl. Anggrek 1 Perum Wisma Tropodo Waru Sidoarjo.
Lembaga Pendidikan Al-Falah Tropodo Darussalam menggunakan
fasilitas umum dan memiliki tempat yang kurang luas sehingga lokasi yang ada
tidak memungkinkan untuk dikembangkan. Karena alasan itulah akhirnya
Lembaga Pendidikan Al-Falah Tropodo Darussalam menciptakan pengembangan
baru dengan mendirikan Lembaga Pendidikan Al-Falah Tropodo 2 (As-Salam).
Dengan menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional (Diknas) yang
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), SMP Al-Falah
Tropodo 2 (As-Salam) memberikan beberapa fasilitas yang dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar, antara lain : ruang kelas representatif (ber-AC),
perpustakaan, laboratorium sains, laboratorium komputer, lapangan olahraga
(sepakbola, volley, basket), ruang UKS, bimbingan konseling, masjid, kantin, dan
green house.
2.9.1 Analisis Operasional
a. Visi
Berakhlak mulia berprestasi akademik optimal.
b. Misi
1. Mewujudkan lembaga pendidikan yang berbasis dakwah.
3. Mewujudkan lembaga pendidikan yang memberi manfaat bagi
lingkungannya.
2.9.2 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah Struktur Organisasi Al-Falah Assalam Tropodo 2
Sidoarjo:
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Al-Falah Tropodo 2 (As-Salam)
2.10 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem
informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang
disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah
pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang suatu
sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik
melalui penggunaan siklus penganalisis dan pemakai secara spesifik (Kendall dan
Kendall, 2003).
Yayasan Pendidikan As-Salam
Direktur
Ir. Abdul Kadir Baraja
Wakil Direktur
Drs. Masruri
Ass. Dir. Umum
Drs. H. Praptomo, MM
Ass. Dir. Pendidikan
SHPS terbagi menjadi tujuh tahapan Pada gambar dibawah ini akan
dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.
Gambar 2.3 Siklus Pengembangan Sistem (Kendall dan Kendall, 2003:11)
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tujuh tahap yang terdapat pada
gambar 1 di atas:
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
Pada tahap identifikasi masalah terdapat beberapa langkah, yaitu: melihat apa
yang terjadi didalam bisnis kemudian menentukan masalah, selanjutnya
menentukan peluang yang ada pada bisnis tersebut. Peluang disini
dimaksudkan bahwa penganalisis sitem yakin bahwa dengan akan ada
peningkatan jika terdapat sistem informasi yang terkomputerisasi. Jika sudah
menemukan masalah dan peluang, langkah selanjutnya yaitu menentukan
tujuan. Menentukan tujuan juga mempunyai beberapa langkah, yaitu:
aplikasi-aplikasi sitem informasi, yang terakhir adalah menyebutkan masalah
atau peluang-peluang tertentu. Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan
pada tahap ini, yaitu:
a. Wawancara terhadap manajemen pengguna
b. Menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh
c. Mengestimasi cakupan proyek
d. Mendefinisikan hasil-hasilnya
Output dari tahap ini berupa laporan yang berisikan definisi masalah dan
ringkasan tujuan.
2. Menentukan kebutuhan informasi pengguna
Pada tahap ini penganalisis menentukan kebutuhan pengguna yang terlibat.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan kebutuhan
informasi pengguna yaitu:
a. Menentukan sampel dan memeriksa data mentah
b. Wawancara
c. Mengamati perilaku pembuat keputusan dan lingkungan kantor
3. Menganalisis kebutuhan sistem dapat menggunakan sebuah perangkat untuk
menentukan kebutuhan. Perangkat tersebut dapat berupa diagram alir data dan
kamus data untuk menggambarkan dan menyusun input, proses, dan output.
4. Merancang sistem yang direkomendasikan, pada tahap ini penganalisis
merancang sistem yang direkomendasikan setelah mengumpulkan data yang
didapat. Tahap ini berfungsi sebagai penyimpanan data agar data terorganisir
serta dapat melakukan pengelolaan keluaran yang bermanfaat, merancang
yang tersimpan dapat terselamatkan jika terjadi sesuatu bencana atau hal-hal
yang tidak diinginkan, membuat paket spesifikasi program bagi pemrogram,
paket tersebut bisa digambarkan dengan flowchart sistem, diagram alir data,
dan lain sebagainya.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak. Dalam proses ini
penganalisis perlu melakukan salah satu teknik terstruktur dan juga menjalin
kerjasama dengan programmer. Untuk pendokumentasian dilakukan untuk
menjelaskan pengembangan dan kode program serta bagian-bagian kompleks
dari program.
6. Menguji dan mempertahankan sistem, sebelum sistem digunakan lebih baik
dilakukan uji ulang supaya dapat menghemat biaya dan dipertahankan dengan
cara memperbaharui program.
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem, penganalisis bekerjasama
dengan pengguna dalam melakukan implementasi sistem. Keterlibatan
tersebut yakni dalam hal pelatihan dalam mengendalikan sistem serta
perencanaan konversi sistem lama ke sistem yang baru. Setelah melakukan
implementasi maka dilakukan adanya evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui pemenuhan kriteria bahwa pengguna benar-benar menggunakan
sistem.
2.11 System Flow
Untuk membaca suatu Data Flow Diagram (DFD)kita harus memahami
dulu elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Melalui suatu teknik analisa data
terstruktur yang disebut Data Flow Diagram penganalis sistem dapat
menekankan logika yang mendasari sistem, dengan menggunakan kombinasi dari
empat simbol, penganalis sistem dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses
yang bias menampilkan dokumentasi sistem yang solid (Kendall, 2010: 263).
Simbol-simbol yang digunakan dalam mendeskripsikan DFD dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Data Flow Diagram
Simbol Keterangan/ Fungsi Elemen Data Flow
Diagram
Simbol Entitas Eksternal/
Menggambarkan asal atau tujuan data.
Setiap entitas ekternal memiliki: nama dan deskripsi.
Simbol Persegi/ Lingkaran
Menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.
Setiap proses memiliki:
nomor, nama, deskripsi proses, satu atau lebih output data flow, satu atau lebih input data flow.
Simbol File/ Data Store
Menggambarkan tempat aliran data disimpan,
Setiap data store
memiliki: nomor, nama, deskripsi, satu atau lebih output data flow, satu atau lebih input data flow.
Simbol Aliran Data/ Data Flow
Menggambarkan aliran data.
Setiap data flow memiliki: nama, deskripsi, satu/lebih koneksi ke suatu proses.
2.12 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem
dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity
merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi, dapat
merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang
berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Leman (1998: 28) menyatakan bahwa ERD adalah diagram yang
berfungsi untuk menggambarkan sistem yang terdiri dari hubungan entitas. Untuk
menggambarkan sebuah ERD digunakan beberapa simbol. Pada dasarnya ada 3
(tiga) simbol yang digunakan, yaitu:
a. Entity
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut
mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang
lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan/ Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
1. One to One
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
2. One to Many
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B. Begitu juga pada entitas B, dapat
berhubungan dengan banyak entitas A.
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan
jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity,
mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database.
Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2.13 SKPL (Spesifiksai Kebutuhan Perangkat Lunak)
Menurut Pressman (2010:180) spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
merupakan gabungan antara pemodelan dalam bentuk teks dan diagram untuk
menjelaskan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak komputer untuk kebutuhan
atau perangkat lunak berbentuk teks memperlihatkan sitem atau perangkat lunak
dari sudut pandang pengguna, sedangkan pemodelan berbasis data
memperlihatkan ruang informasi dan memperlihatkan obyek-obyek data yang
akan dimanipulasi oleh perangkat lunak dan juga memperlihatkan relasi antar
obyek yang terjadi. Berikut merupakan entitas penyusun SKPL, antara lain:
a. Perkenalan
Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,
ruang lingkup sistem, Definisi, akronim dan singkatan yang terdapat pada
SKPL yang dibuat, Refrensi penyusunan SKPL dan Gambaran Sistem secara
Keseluruhan.
b. Deskripsi Produk
Pada bagian ini menjelaskan tentang perspektif produk, Fitur-fitur dari
produk yang akan dibuat, Karakteristik pengguna, Lingkungan sistem
Operasi, Batasan-Batasan yang ada pada sistem serta Asumsi dan
ketergantungan.
c. Kebutuhan Spesifik
Pada bagian ini diterangkan tentang kebutuhan Fungsional yang digambarkan
dengan Sistem Flow dan Kebutuhan Non-Fungsional yang dijelaskan melalui
analisis-analisis sistem.
d. Kebutuhan Antar Muka
Kebutuhan antar muka dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
- Antar Muka Pengguna, Mendefinisikan antar muka pengguna yang akan di
- Antar Muka Hardware, Mendefinisikan antar muka hardware yang harus
di dukung oleh sistem yang akan di bangun.
- Antar Muka Software, Mendeskripsikan antar muka software sebagai
komponen dari sistem, termasuk komponen yang dibeli, komponen yang
digunakan kembali dari aplikasi lain, atau komponen lain di aplikasi lain
yang berinteraksi dengan sistem.
- Antar Muka Komunikasi, Mendeskripsikan antar muka komunikasi ke
sistem lain atau perangkat lain seperti LAN, remote serial devices, dll.
2.14 DAPL (Desain dan Arsitektur Perangkat Lunak)
Menurut Jerrold dalam Pressman (2010:292) arsitektur suatu sistem
perangkat lunak adalah suatu kerangka kerja yang mendeskripsikan bentuk dan
struktur komponen-komponennya dan bagaimana mereka saling sesuai satu
dengan yang lainnya. Perancangan arsitektural dimulai dengan perancangan data
selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan struktur yang paling sesuai dan
diharapkan oleh para pelanggan. Supaya dapat meminimalisir kemungkinan
kesalahan yang terjadi, maka pada setiap tahap produk-produk kerja perangkat
lunak akan ditinjau untuk melihat kebenarannya. Pada DAPL ini akan dibahas
tentang tujuan dan batasan arsitektural desain sistem, gambaran umum aritektural
sistem, dekomposisi modul, desain arsitektur basis data, serta desain input output.
Berikut merupakan entitas penyusun DAPL, antara lain:
a. Perkenalan
Pada bagian perkenalan, yang dibahas merupakan tujuan dibuatnya sistem,
DAPL yang dibuat, Refrensi penyusunan DAPL dan Gambaran Sistem secara
Keseluruhan.
b. Tujuan dan Batasan Arsitektural
Mendeskripsikan kebutuhan software dan obyektifitas yang berpengaruh
secara signifikan pada arsitektur, seperti keamanan, penggunaan produk
off-the-shelf, portabilitas, distribusi dan penggunaan kembali.
c. Gambaran umum arsitektur sistem
Memberikan penjelasan untuk sistem terstruktur, bagian ini menggambarkan
context diagram dan data flow diagram (DFD) level 0.
d. Dekomposisi Modul
Bagian ini mendekomposisikan DFD level 0 yang digambarkan pada bagian 3
yang digambarkan langsung. Penggambaran dan deskripsi dekomposisi dari
DFD level 0. Dekomposisi disarankan sampai dengan level terdetil sesuai
dengan proses-proses yang ada dalam system flow (SKPL).
e. Desain Arsitektur Basis Data
Menggambarkan kebutuhan basis data. Notasi yang dipakai adalah entity
relationship diagram (ERD) baik dalam bentuk contextual (CDM) dan
bentuk fisik (PDM).
f. Desain input/output
27
Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem
informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo.
Tahap-tahap tersebut terdiri dari Tahap-tahap analisis sistem, Tahap-tahap perancangan sistem, dan
tahap evaluasi desain sistem.
3.1 Tahapan Analisis
Analisis sistem akan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi
kepada pihak Bidang Kelembagaan SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikannya. Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa
langkah yaitu analisis permasalahan, analisis operasional, analisis kebutuhan data,
dan analisis keamanan.
Gambar 3.1 Tahapan Analisis Sistem
3.1.1 Analisis Permasalahan
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk dapat menganalisis
permasalahan yang terdapat pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 berdasarkan
wawancara dengan pihak Bidang Kelembagaan adalah sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi masalah, tahapan yang dilakukan yaitu, (1)
mengamati proses bisnis, (2) menentukan masalah berdasarkan proses bisnis yang
diterapkan saat ini. Setelah masalah diperoleh maka langkah selanjutnya adalah
menentukan peluang yang bisa dilakukan. Jika masalah dan peluang sudah
teridentifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan yang bisa
diperoleh. Oleh karena itu beberapa kegiatan dilakukan pada tahap ini, yaitu:
1. Wawancara dan observasi terhadap Staff Bidang Kelembagaan mengenai
proses bisnis yang diterapkan saat ini, kendala yang dialami, serta harapan
yang ingin dicapai oleh SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2.
2. Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh.
3. Menentukan ruang lingkup dan batasan permasalahan.
4. Mendefinisikan hasil-hasil berdasarkan wawancara yang telah dilakukan.
Berdasarkan tahapan tersebut maka output dari tahap ini berisikan alur proses
bisnis yang tergambar pada dokumen alir.
b. Menentukan kebutuhan informasi pengguna
Tahap ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan informasi pengguna
yang terlibat. Adapun langkah yang dilakukan adalah (1) memeriksa data laporan
Kelembagaan dan Guru, (2) mengamati perilaku pengguna aplikasi (Guru dan
staf) dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan tugasnya, (3)
memahami informasi apa yang dibutuhkan, bagaimana proses bisnisnya, dan
c. Menggambarkan kebutuhan sistem
Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem penjualan ini dilakukan
dengan menggambarkan dan menyusun input, proses, dan output secara umum
dari sistem dengan blok diagram.
3.1.2 Analisis Operasional
Tahap analisis operasional (analisis fungsional) dilakukan setelah tahap
analisis permasalahan. Setelah didapatkan definisi masalah dan ringkasan tujuan
beserta kebutuhan sistem dalam blok diagram, terdapat beberapa langkah yang
akan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang apakah sistem yang akan
dirancang bisa menangani fungsi organisasi dan proses bisnis yang ada.
Langkah-langkah tersebut yaitu:
a. Menentukan fungsi apa yang harus dikerjakan oleh sistem informasi
akademik yang akan diterapkan.
b. Mendeskripsikan fungsi-fungsi yang ada, entitas apa saja yang berperan, dan
alur apa saja yang terjadi dalam fungsi yang akan dibuat.
3.1.3 Analisis Kebutuhan Data
Setelah diperoleh fungsi yang harus dikerjakan oleh aplikasi, kemudian
dilanjutkan dengan analisis kebutuhan data. Analisis kebutuhan data digunakan
untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara
khusus. Hasil dari analisis kebutuhan data adalah berupa daftar kebutuhan data
pada setiap fungsi-fungsi sistem. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah:
a. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan entitas dalam aplikasi.
c. Mewawancarai Staff TU dan Guru mengenai pengelolaan administrasi
akademik tersebut.
3.1.4 Analisis Ketersediaan
Supaya dapat menganalisis ketersediaan maka dilakukan kegiatan berupa
wawancara dengan staff TU dan guru, sehingga dapat diperoleh informasi tentang
kapan saja pengguna mengoperasikan sistem informasi akademik. Selain itu akan
dilakukan analisis proses bisnis lebih lanjut untuk menentukan berapa sering dan
berapa lama pengguna sistem melakukan aktivitas pencacatan administrasi
akademik. Analisis ketersediaan ini menghasilkan laporan yang menyatakan
bahwa berapa lama pengguna membutuhkan sistem informasi akademik ini untuk
menunjang kegiatan proses bisnis.
3.1.5 Analisis Kapasitas
Analisis kapasitas ini merupakan kebutuhan non fungsional untuk
mengetahui seberapa sering pengguna mengoprasikan siste informasi akademik
dan berapa jumlah transaksi setiap harinya setelah melakukan analisis kegunaan
sistem. Langkah untuk melakukan analisis tersebut adalah dengan cara
menghitung jumlah data yang diinputkan tiap harinya.
3.1.6 Analisis Performa
Analisis performa digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan dari sebuah proses untuk memproses data dengan cara melakukan
tanggap serta kapasitasnya. Dari analisis performa bisa didapatkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk meakukan pemrosesan data.
3.1.7 Analisis Kehandalan
Analisis kehandalan dilakukan untuk menghasilkan rancangan
kemampuan sistem untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi
tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Dalam menganalisis kehandalan
sistem informasi akademik akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: melakukan
observasi dan wawancara tentang bagaimana keakuratan dan ketersediaan data
yang diharapkan pada fungsi yang bersangkutan.
3.1.8 Analisis Keamanan
Analisis keamanan sistem merupakan analisis non-fungsional sistem
yang dilakukan dengan cara menentukan siapa yang boleh sistem informasi
akademik, sampai kepada proses dan fungsi tertentu dalam sistem informasi
tersebut. Sehingga bisa diperoleh bahwa masing-masing entitas memiliki hak
akses yang berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi di dalam aplikasi.
3.2 Tahap Perancangan Sistem
Pada subbab ini menggambarkan tentang rancangan fungsi-fungsi sistem
yang terdiri dari proses, data, dan antar muka. Perancangan sistem dimulai dari
3.2.1 Rancangan Desain Proses Fungsional
Perancangan desain proses pada aplikasi digambarkan melalui:
a. Alir Sistem (System Flow)
Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk dapat membuat
System Flow pada desain sistem informasi akademik ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan entitas yang terlibat pada sistem sesuai dengan analisis yang
dilakukan.
2. Menentukan fungsi-fungsi dalam sistem berdasar analisis yang telah
dilakukan.
3. Mendefinisikan proses-proses detil dari fungsi yang ada sesuai dengan urutan
proses bisnis yang baru secara detail.
4. Menentukan secara jelas aktivitas dari dimulainya suatu fungsi di dalam
sistem sampai berakhirnya aktifitas pada fungsi tersebut.
b. Context Diagram
Secara garis besar langkah yang akan dilakukan untuk membuat Context
Diagram pada desain sistem informasi akademik ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi terlebih dahulu semua entitas yang terlibat pada aplikasi.
2. Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas
tersebut.
3. Menentukan nama sistem.
4. Menentukan apa yang diterima/diberikan entitas dari/ke sistem tersebut.
c. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang aplikasi sistem informasi akademik ini dilakukan
yang telah diperoleh pada tahap analisis. Diagram berjenjang ini merupakan
rincian dari context diagram.
d. Data Flow Diagram Level 0
Merupakan dekomposisi dari diagram konteks, tahap yang akan dikerjakan
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan proses-proses utama yang ada pada sistem.
2. Menentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari
sistem.
3. Menentukan datastore (master ataupun transaksi) sebagai sumber maupun
tujuan alur data.
e. Data Flow Diagram Level 1
Merupakan dekomposisi dari Data Flow Diagram Level 0, langkah yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1. Menentukan proses yang lebih kecil dari proses utama yang ada di level 0.
2. Menentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing subproses
tersebut.
3. Menentukan arus datastore sebagai sumber maupun tujuan alur data.
3.2.2 Rancangan Desain Data
Rancangan desain data ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan
data pada aplikasi sistem informasi akademik. Desain data tersebut terdiri dari:
1. Desain Konseptual
Berdasarkan informasi pada tahap analisis kebutuhan data, maka akan
a. Menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna tentang data
administrasi akademik yang ada.
b. Membuat skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang terpisah
dari kebutuhan pengguna, kemudian menggabungkan skema-skema tersebut
berdasarkan relasi tertentu.
2. Normalisasi
Setelah tahap desain konseptual tersebut selesai maka akan dilakukan
normalisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan beberapa atribut data yang berulang.
b. Menghilangkan atribut data yang berulang.
c. Mengecek apakah semua entitas memiliki ketergantungan fungsional terhadap
Primary Key entitas lain.
d. Mengecek apakah ada atribut bukan Primary Key yang memiliki
ketergantungan fungsionalitas terhadap atribut bukan Primary Key lainnya.
Karena seluruh atribut bukan Primary Key hanya boleh memiliki
ketergantungan fungsional terhadap Primary Key di relasi itu saja.
3. Conceptual Data Model (CDM).
Setelah proses normalisasi selesai maka akan dibuat CDM.
Langkah-langkah pembuatan CDM adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tipe data dari masing-masing atribut.
2. Menentukan primary key setiap tabel.
3. Menggambar relasi antar entitas serta menuliskan nama relasi, kardinalitas, dan
4. Mengecek model tersebut apakah sudah benar atau masih salah secara teknik
pengambaran.
5. Memperbaiki setiap error dan warning.
3.3.3 Rancangan Desain Antar Muka
Desain antar muka dalam subbab ini membahas tentang desain untuk
perangkat lunak, perangkat keras, dan desain antar muka pengguna sebagai
berikut:
a. Antar Muka Perangkat Lunak
Desain antar muka perangkat lunak berikut merupakan proses perancangan
dalam menentukan spesifikasi kebutuhan untuk mendapatkan sekumpulan
perangkat lunak yang terhubung dengan aplikasi. Untuk mendapatkan perangkat
lunak yang baik untuk SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 tersebut akan dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyelaraskan dengan kemampuan pengguna pada SMP Al-Falah Assalam
Tropodo 2.
2. Mengevaluasi kembali kebutuhan bisnis yang ada.
3. Memilih perangkat lunak yang mudah digunakan.
b. Antar Muka Perangkat Keras
Setelah memilih perangkat lunak yang baik, maka langkah selanjutnya
yaitu menetukan desain antar muka perangkat keras yang digunakan untuk
mendapatkan sekumpulan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Memilih hardware yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang
2. Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pihak lembaga dan
sekolah.
c. Antar Muka Jaringan
Setelah didapatkan hasil perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok
untuk SMP Al-Falah Assalam maka selanjutnya akan dapat menentukan
konfigurasi fisik dari komputer dan perangkat-perangkat yang membentuk
jaringan pada SMP Al-Falah Assalam tersebut. Untuk membuat desain antar
muka jaringan, terdapat hal-hal yang akan dilakukan, yaitu:
1. Menentukan jaringan komputer berdasarkan fungsinya, sehingga bisa
didapatkan suatu komputer yang berfungsi sebagai server dan suatu
komputer yang berfungsi sebagai client sesuai dengan hasil tahap analisis
dan perancangan yang telah dibuat.
2. Menentukan aliran data yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya menggunakan protokol komunikasi atau melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi sesuai dengan hasil
tahap analisis dan perancangan.
Mengklasifikasikan jaringan komputer berdasarkan cakupan geografis, apakah
termasuk LAN (Lokal Area Network), MAN (Metropolitan Area Network),
ataukah WAN (Wide Area Network) sesuai dengan hasil tahap analisis dan
perancangan
d. Antar Muka Pengguna
Antar muka pengguna adalah sebuah titik dimana sistem dan user saling
berinteraksi. Pada bagian ini akan digambarkan terlebih dahulu alur kerja
1. Desain Form
Dalam mendesain form-form transaksi pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2
dapat digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional,
non-fungsional dan tahap perancangan. Sehingga bisa dideskripsikan tentang form
tersebut beserta alur kerjanya.
2. Desain Laporan
Dalam mendesain laporan pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 juga dapat
digambarkan berdasarkan hasil dari tahap analisis fungsional, non-fungsional
dan tahap perancangan. Sehingga bisa dideskripsikan tentang laporan yang
akan dibuat.
3.3.4 Rancangan Desain Keamanan
Desain keamanan dari aplikasi sistem informasi akademik tersebut terdiri
dari:
a. Otentikasi
Proses otentikasi meliputi pengumpulan informasi yang unik dari para
user dan kemudian disimpan dalam sebuah database. Informasi tersebut akan
digunakan sebagai username dan password. Pengguna yang akan mengakses ke
sistem diminta memasukkan username dan password untuk dicocokkan dengan
database sistem.
b. Otorisasi
Otorisasi adalah sebuah proses pengecekan kewenangan user dalam
mengakses sumberdaya yang diminta. Metode yang digunakan adalah pembatasan
diberikan tugasnya/kewenangannya terhadap sumberdaya sistem, misalnya read,
write, execute, delete atau create.
3.3.5 Rancangan Desain Sistem
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana aplikasi sistem informasi SMP
Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo akan didesain berdasarkan standar
pemrograman, model fisik, dan rencana uji coba sistem, berikut penjelasannya:
a. Standar Pemrograman
Dalam menentukan standar pemrograman yang cocok untuk
mengembangkan aplikasi sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah
Assalam Tropodo 2, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah:
1. Menentukan bahasa pemrograman yang sesuai dengan masalah dan tujuan
pada tahap analisis.
2. Menentukan apakah hasil program bersifat ringan dijalankan atau tidak.
3. Memiliki sumber daya yang cukup banyak, sehingga pada saat terjadi
masalah saat pengoperasian bisa diatasi dengan cepat dan mudah.
b. Model Fisik
1. Physical Data Model (PDM)
PDM dapat dibuat dengan cara melakukan generate dari hasil rancangan
CDM dari desain data pada subbab 3.3.2.
2. Data Dictionary
Data Dictionary dibuat berdasarkan hasil rancangan PDM yang merupakan
deskripsi tabel-tabel transaksi yang berisikan field, tipe data, constrain,
3. Rencana Uji Coba
Tujuan dari rencana uji coba ini adalah sebagai panduan untuk melakukan
testing sistem yang dirancangkan. Rencana uji coba ini akan dibuat
berdasarkan desain interface dengan dibuat rancangan testing tiap fungsi.
3.4 Tahap Evaluasi
Untuk tahap evaluasi dari desain sistem yang telah dirancangkan, maka
akan dilakukan pengecekan dan pengevaluasian dari DFD dan ERD yang
dikerjakan pada tahap analisis dan perancangan.
3.4.1 Evaluasi DFD
Evaluasi DFD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan
sudah benar atau belum. Berikut adalah tahap-tahap yang akan dilakukan dalam
pengecekan model DFD mulai level konteks sampai dengan level satu.
Berdasarkan DFD yang telah dibuat, akan dilakukan check model dengan
menggunakan Power Designer Process Analyst. Hal tersebut digunakan untuk
mengetahui berapa hasil error dan warning dari proses model yang telah dibuat.
3.4.2 Evaluasi ERD
Evaluasi ERD ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari rancangan
sudah benar atau belum. Berikut adalah tahap-tahap yang akan dilakukan dalam
pengecekan model ERD mulai mulai dari CDM dan PDM. Berdasarkan ERD
yang telah dibuat, akan dilakukan check model dengan menggunakan Power
Designer Data Architect. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui berapa hasil
3.5 Tahap Pengumpulan Data
Setelah memperoleh bahan referensi yang dibutuhkan, maka langkah
selanjutnya adalah proses pengumpulan data. Data diperoleh dengan cara
melakukan wawancara dan survey pada Bidang Kelembagaan SMP Al-Falah
Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Wawancara dilakukan kepada Staff Bidang
Kelembagaan. Teknik wawancara adalah suatu teknik yang paling singkat untuk
mendapatkan data, namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem
analis untuk dapat memanfaatkannya. Data-data yang mendukung antara lain:
a. Data Laporan Siswa,
b. Data Laporan Guru dan Karyawan,
c. Data Nilai Siswa dan
41
Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan
sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo
berdasarkan tahap-tahap analisi dan perancangan yang dilakukan pada bab tiga,
maka didapatlah hasil analisis dan perancagan sistem berupa Blok Diagram,
Sistem Flow, Data Flow Diagram (DFD), desain rancangan basis data (Entity
Relationship Diagram), struktur tabel dan desain input output implementasi
sistem.
4.1 Hasil Analisis Sistem
Setelah melakukan tahapan penguraian untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi pada SMP
Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo khususnya pada bidang kelembagaan, sesuai
dengan tahapan analisis sistem pada bab tiga maka didapatkan hasil yang
dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah tersebut terdiri dari analisis
permasalahan, analisis operasional, analisis kebutuhan data dan analisis
keamanan.
4.1.1 Hasil Analisis Permasalahan
Sesuai dengan tahap-tahap permasalahan yang telah dilakukan didapatkan
a. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
Setelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap kepala sekolah
maupun staff SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo mengenai proses
bisnis, didapatkan hasil sebagai berikut:
Proses bisnis yang terjadi pada SMP Al-FAlah Assalam Tropodo 2 adalah
Pihak sekolah masih melakukan proses pengelolaan administrasi sekolah seperti
pengolahan data biodata siswa, data nilai siswa, data absensi siswa dan
pengolahan raport siswa secara manual. File atau buku catatan tersebut menjadi
dasar penginputan raport siswa. Penentuan nilai raport siswa di SMP Al-Falah
mempunyai 4 standart nilai siswa yaitu nilai harian, nilai ujian harian, nilai ujian
tengah semester dan nilai ujian akhir semester. Total nilai dari keempat standart
nilai tersebut dirata-rata. Agar dapat naik kelas, rata-rata nilai siswa tidak boleh
dibawah 7,5. Faktor penilaian lain untuk kenaikan kelas adalah sikap dan tingkah
laku siswa tidak boleh ada yang mendapatkan nilai D dan E. Absensi siswa juga
menjadi faktor penentuan kelulusan yaitu siswa tidak boleh membolos (Alpha)
lebih dari 10 kali. Permasalahan yang pasti terjadi setiap tengah dan akhir
semester adalah pembuatan raport tengah semester dan raport akhir semester.
Guru harus merekap seluruh nilai siswa, nilai sikap perilaku dan cek data absensi
siswa. Dengan rata-rata setiap guru membawahi 6 kelas maka proses pembuatan
raport menyita banyak waktu kerja guru.
Setelah mengetahui proses bisnis pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 maka
selanjutnya akan dilakukan identifikasi masalah untuk menggali informasi tentang
permasalahan yang ada, maka dilakukan beberapa tahap berikut, yaitu: observasi
Assalam Tropodo 2. Melalui identifikasi tersebut dapat diketahui permasalahan
apa yang sebenarnya terjadi SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2. Permasalahan
yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan ketepatan waktu yaitu Guru dan Staff sering terlambat dalam
pengumpulan data nilai siswa dan data absensi siswa, sehingga berdampak
pada terlambatnya dan tidak akuratnya proses pembuatan laporan
perkembangan akademik yang harus diserahkkan setiap bulan kepada kepala
sekolah.
2. Berdasarkan ketepatan hasil yaitu kurangnya dilakukan analisa yang akurat
terhadap data serta kurangnya informasi yang dihasilkan, karena laporan yang
diterima oleh kepala sekolah hanya berupa tabel dan angka sehingga
mengakibatkan sulitnya untuk melakukan evaluasi dan melihat grafik
perkembangan dari setiap siswa setiap bulannya.
Tabel 4.1 List Antara Proses Bisnis Sekarang dengan Solusi yang Ditawarkan
Proses Bisnis Yang Sekarang Proses Bisnis Yang Ditawarkan
Setelah membuat laporan nilai siswa,
guru harus menyerahkan laporan
tersebut kepada Staff TU. Sehingga
terkadang karena banyaknya
kegiatan, guru tidak menyerahkan
laporan tersebut atau justru akan
merangkap laporan tersebut dengan
laporan nilai siswa untuk bulan
selanjutnya.
Dengan memanfaatkan jaringan
internet dan komputer yang sudah
dimiliki sekolah, guru tidak perlu
menyampaikan laporan dalam bentuk
hardcopy kepada bagian TU dan
tidak perlu lagi untuk menyerahkan
laporan secara langsung sehingga
mempermudah guru untuk membuat
laporan.
Belum adanya sistem yang mengatur
pencatatan administrasi akademik
dengan baik.
Pihak sekolah memiliki kebijakan
untuk membuat sebuah sistem
Proses Bisnis Yang Sekarang Proses Bisnis Yang Ditawarkan
tahap awal pihak sekolah membuat
analisis dan perancangan desain
sistem informasi akademik terlebih
dahulu agar dapat mengetahui
data-data apa sajan yang dibutuhkan dan
bagaimana jalannya proses-proses
yang terdapat pada sistem informasi
akademik tersebut.
Berdasarkan analisis pada permasalahan yang timbul, maka gambaran
sistem terkomputerisasi yang akan dirancang untuk memecahkan permasalahan
diatas adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis dan merancang desain sistem yang dapat mengurangi
keterlambatan penyerahan laporan data perkembangan siswa dan laporan data
karyawan, dengan cara membuat sistem ini secara rinci sehingga bagian
terkait dapat langsung menginputkan laporan bulanan dari mana saja tanpa
harus datang ke kantor TU.
2. Menganalisis dan merancang desain sistem sehingga dapat menganalisis
dengan mudah laporan perkembangan siswa dan sekolah dalam bentuk grafik.
3. Menganalisis dan merancang desain sistem sehingga dapat menghasilkan
informasi laporan perkembangan siswa dan sekolah secara lebih efektif.
a. Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
informasi yang dibutuhkan oleh SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2. Berhubungan
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Informasi Pengguna
No. Pengguna Keterangan
1. Siswa
- Data Siswa - Data Nilai - Data Absensi
2. Guru
- Data karyawan (Data Karyawan) - Data Kelas
- Data Mata Pelajaran - Data Absensi
3. Staff TU
- Data Siswa - Data Karyawan - Data Kelas - Data Nilai - Data Absensi
- Data Mata Pelajaran
4. Kepala Sekolah
- Laporan data siswa - Laporan data karyawan - Laporan Absensi - Laporan Alokasi
- Laporan Mata Pelajaran - Laporan Jadwal Kelas
b. Menentukan Kebutuhan Sistem
Berdasarkan tahapan yang telah dirancangkan pada bab tiga, maka dapat
dirancang suatu sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo
Input Proses Output
Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Informasi Akademik
Blok Diagram pada gambar 1 menggambarkan rancangan kebutuhan
fungsional sistem informasi akademik di SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 .
Blok diagram mengelompokkan berdasarkan input, proses dan output.
Kelompok input terdiri dari data karyawan, data siswa, data kelas, data
absensi, Mata Pelajaran dan Data Nilai. Data input diproses sesuai dengan
prosedur yang ada di SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2. Kelompok proses
yang terjadi pada sistem adalah manage data karyawan manage data pelajaran,
input jadwal pelajaran,manage data siswa, input nilai siswa dan input absen
siswa. Hasil dari proses merupakan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh
Staff TU, guru, siswa dan Kepala Sekolah yaitu laporan data karyawan,
laporan data siswa, laporan alokasi kelas, laporan absensi siswa, laporan mata
4.1.2 Karakteristik Pengguna
Pengguna merupakan salah satu elemen penting dalam pengembangan
sistem. Maka dari itu diperlukan perecanaan berkaitan dengan hak akses pengguna
di sistem informasi akademik yang dibuat. Karakteristik pengguna membagi
tanggung jawab dan fungsi setiap kelompok atau category pengguna.
Karakteristik pengguna sistem informasi akademik di SMP AL Falah Surabaya
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Tabel Karakterisktik Pengguna
No. Pengguna Tanggung Jawab Fungsi
1 Siswa Memberikan data siswa Memberikan info data siswa
secara benar kepada sekolah, sehingga memudahkan Staff dan Guru dalam melakukan proses pengelolaan adminstrasi akademik.
2 Staff TU Memastikan data-data master
diinputkan, sehingga sistem dapat digunakan.
Memasukkan data karyawan, data mata pelajaran, data siswa,
data kelas, absensi dan
penilaian.
3 Guru Memastikan data nlai harian
siswa diinput ke sistem untuk dianalisa menjadi nilai raport Memastikan data absen siswa diinput ke sistem
Memasukkan data nilai siswa, mencatak laporan nilai harian siswa dan raport siswa
Memasukkan data absensi siswa dan mencetak laporan nilai siswa
4 Kepala
Sekolah
Memeriksa laporan yang berasal dari proses yang dilakukan Staff TU dan Guru.
Melakukan pemeriksaan dan melakukan evaluasi dari laporan yang diberikan oleh Staff TU dan Guru.
4.1.3 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional sistem menjelaskan setiap detail fungsi yang ada
pada sistem. Berikut ini penjelasan setiap kebutuhan fungsional sistem akademik