• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Simpan dan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya Mojokerto.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Simpan dan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya Mojokerto."

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMPAN DAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WIJAYA MOJOKERTO

TUGAS AKHIR

Program Studi Sistem Informasi

Oleh:

Hendra Prasetya Putra Setiawan 12.41011.0031

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

viii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Koperasi ... 7

2.2 Prinsip-Prinsip Koperasi ... 7

2.3 Fungsi dan Peranan Koperasi ... 10

2.4 Jenis-Jenis Koperasi ... 12

2.4.1 Jenis Koperasi Menurut Fungsinya ... 12

2.4.2 Koperasi pada Tingkat dan Luas Daerah Kerja ... 13

2.5 Aplikasi ... 13

(3)

ix

2.7.1 Database ... 14

2.7.2 Database Management System (DBMS) ... 15

2.7.3 Desain Sistem ... 15

2.7.4 Diagram Alir (Flowchart) ... 16

2.7.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 18

2.8 Tahapann System Development Life Cycle (SDLC) ... 20

2.8.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 20

2.8.2 Analisis dan Desain Perangkat Lunak ... 22

2.9 Teknik Wawancara ... 24

2.10 Teknik Observasi ... 24

2.11 Pengertian Black Box Testing ... 25

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Analisis Sistem ... 26

3.1.1 Analisis Permasalahan ... 26

3.1.2 Analisis Kebutuhan ... 34

3.1.3 Hasil Analisis dan Usulan ... 35

3.2 Perancangan Sistem ... 39

3.2.1 System Flow Chart ... 39

3.2.2 Data Flow Diagram ... 52

3.2.3 Entity Relationship Diagram ... 63

3.2.4 Struktur Basis Data dan Tabel ... 67

(4)

x

3.2.7 Desain Uji Coba ... 96

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 105

4.1 Implementasi Sistem ... 105

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 105

4.1.2 Cara Installasi Program ... 106

4.2 Uji Coba Sistem ... 106

4.2.1 Uji Coba Form Utama ... 106

4.2.2 Uji Coba Form Master Kota ... 108

4.2.3 Uji Coba Form Master Bunga ... 112

4.2.4 Uji Coba Form Master Setoran ... 115

4.2.5 Uji Coba Form Master Administrator ... 118

4.2.6 Uji Coba Form Pendaftaran Anggota ... 120

4.2.7 Uji Coba Form Simpanan Wajib ... 124

4.2.8 Uji Coba Form Simpanan Sukarela ... 126

4.2.9 Uji Coba Form Pengambilan Simpanan ... 128

4.2.10 Uji Coba Form Peminjaman ... 130

4.2.11 Uji Coba Form Pembayaran ... 132

4.2.12 Uji Coba Form Cetak Laporan Daftar Anggota ... 134

4.2.13 Uji Coba Form Cetak Laporan Simpanan Wajib ... 135

4.2.14 Uji Coba Form Cetak Laporan Simpanan Sukarela ... 136

4.2.15 Uji Coba Form Cetak Laporan Pengambilan ... 137

(5)

xi

BAB V. PENUTUP ... 141

5.1 Kesimpulan ... 141

5.2 Saran ... 141

DAFTAR PUSTAKA ... 143

BIODATA PENULIS ... 144

(6)

1

1.1 Latar Belakang

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya merupakan suatu wadah usaha yang bergerak dalam bidang koperasi simpan pinjam dimana lokasi KPRI Wijaya ini terletak di jalan Raden Wijaya 62 Mojokerto Kota. Pada KPRI Wijaya yang selain bergerak pada bidang koperasi simpan pinjam ternyata juga memiliki usaha menyediakan kebutuhan para anggotanya berupa bantuan dana untuk pendidikan, kesehatan dan terdapat pula tunjangan yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

(7)

bendahara sekolah dengan pemotongan gaji sesuai jumlah pembayaran simpanan maupun pembayaran angsuran. Jika anggota koperasi ingin mengambil simpanan maka anggota koperasi diwajibkan memenuhi syarat untuk pengambilan simpanan dimana syarat pengambilan simpanan anggota yaitu tidak menjadi anggota koperasi dan dengan membawa surat pensiun sebagai pegawai atau surat yang menyatakan bahwa anggota tersebut tidak menjadi pegawai lagi yang mana jika syarat tersebut telah dibawa maka, pihak adsministrasi akan memproses dengan jumlah nominal simpanan yang telah disimpan anggota selama ini. Untuk proses peminjaman pada KPRI Wijaya, anggota koperasi hanya perlu melakukan konfirmasi terhadap pihak administrasi koperasi dimana nantinya ada beberapa syarat dalam melakukan peminjaman. Syarat peminjaman pada KPRI Wijaya tersebut yaitu maksimal peminjaman tidak lebih dari 5 juta rupiah dan anggota tersebut tidak memiliki tanggungan pinjaman yang nantinya jika anggota tersebut telah memenuhi syarat maka, pinjaman yang dilakukan oleh anggota akan diproses oleh pihak administrasi koperasi sesuai dengan jumlah nominal yang telah ditulis anggota.

(8)

mengetahui data riwayat pinjaman dan pembayaran anggota yang telah lunas ataupun belum lunas dikarenakan data-data yang disimpan terlalu banyak dan tidak dibeda-bedakan berdasarkan transaksi yang dilakukan yang menyebabkan potensi kesalahan yang terjadi pada proses transaksi tersebut menjadi tinggi. Dengan mengetahui potensi masalah yang ada saat ini sangat mempengaruhi kinerja dari kegiatan koperasi tersebut yang mana dalam hal ini dikarenakan semua transaksi yang dilakukan, khususnya dalam simpan dan pinjam menggunakan pencatatan pada buku manual. Hal ini berpotensi terjadi kesalahan yang cukup tinggi dalam proses pencatatan dikarenakan data yang terlalau banyak yang berujung pada kesalahan perhitungan sisa hasil usaha dari KPRI Wijaya.

(9)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang dapat menyimpan data anggota, simpanan wajib atau sukarela, pengambilan simpanan, peminjaman dan pembayaran pada KPRI Wijaya Mojokerto ?

2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi yang dapat menghasilkan laporan anggota, simpanan wajib atau sukarela, pengambilan simpanan, peminjaman dan pembayaran pada KPRI Wijaya Mojokerto ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan – batasan masalah yang digunakan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan yaitu :

1. Aplikasi hanya digunakan untuk proses pendaftaran anggota, penyimpanan dan peminjaman.

2. Aplikasi hanya digunakan untuk pengurus yang menangani proses administrasi dalam Koperasi.

3. Aplikasi tidak menangani proses pembagian sisa hasil usaha.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada di atas maka tujuan yang didapatkan adalah:

(10)

2. Menghasilkan aplikasi yang juga dapat membuat laporan tentang daftar anggota, simpanan, pengambilan simpanan, peminjaman dan pembayaran yang dilakukan oleh anggota guna untuk evaluasi ke depan.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diberikan kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya Mojokerto melalui Aplikasi ini adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk mengelola data pendaftaran, penyimpanan dan peminjaman dimana akan lebih mempermudah dalam melakukan kegiatan yang dilakukan serta pelaporan kegiatan simpan dan pinjam pada koperasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan Rancang Bangun Aplikasi Simpan dan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya Mojokerto ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hal-hal yang menjadi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat yang dicapai, serta Sistematika Penulisan Tugas Akhir yang akan dibuat.

BAB II LANDASAN TEORI

(11)

Konsep Basis Data, Tahapan Software Development Life Cycle, Teknik Wawanccara, Teknik Observasi dan Pengertian Black Box

Testing.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis sistem yang sedang berjalan saat ini, identifikasi permasalahan, metode penelitian, model pengembangan sistem yang akan dibuat dan perancangan sistem dimana dalam perancangan sistem terdiri dari system flow, context diagram, data flow diagram, conceptual data model,

pysical data model, struktur basis data dan desain input/output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dibuat dengan memberikan penjelasan-penjelasan fungsi dari seluruh sistem yang ada. Pada bab ini juga akan dijelaskan tentang cara pengujian menggunakan black box texting untuk mengetahui apakah sistm yang telah dibuat berjalan sesuai dengan fungsinya.

BAB V PENUTUP

(12)

7

2.1 Koperasi

Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1967). Dalam pengertian yang lain, yakni dalam Pasal 1 UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, menegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian koperasi juga dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata koperasi berasal dari bahasa Latin "coopere", yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti bekerja sama.

2.2 Prinsip – Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan “rules of the game

(13)

Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Prinsip ini mengandung pengertian bahwa,seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap organisasi dan usaha koperasi akan timbul.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola koperasi berasal dari para anggota koperasi itu sendiri.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

(14)

Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya pelayanan dan pendapatan.

e. Kemandirian.

Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.

f. Pendidikan perkoperasian.

(15)

yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.

g. Kerja sama antar koperasi.

Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di tingkat lokal, nasional, dan

internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih bersifat “strategi” dalam bisnis.

Dalam teori bisnis ada dikenal “Synergy Strategy” yang salah satu

aplikasinya adalah kerja sama antar dua organisasi atau perusahaan.

2.3 Fungsi dan Peranan Koperasi

Fungsi dan peran koperasi Indonesia Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

(16)

ekonomi yang menunjang kehidupan manusia. Memperkokoh perekonomian rakyat, ini sifatnya global bagi nasional. Koperasi dapat memajukan dan mendongkrak perekonomian internal yaitu anggota dan eksternal yaitu masyarakat luar.

(17)

2.4 Jenis-jenis koperasi

Koperasi yang ada di indonesia memiliki berbagai macam jenis yang terdiri dari berbagai macam fungsi atau memiliki tingkatan yang berbeda. Koperasi juga dibeda-bedakan menurut jasa yang diberikan berdasarkan dari kegiatan koperasi tersebut.

2.4.1 Jenis Koperasi Menurut Fungsinya

Berdasarkan jenis koperasi menurut fungsinya terbagi menjadi beberapa diantaranya yaitu :

a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang

menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.

b. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

c. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.

(18)

dsb dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.

2.4.2 Koperasi pada Tingkat dan Luas Daerah Kerja

Koperasi dibagi menjadi beberapa jenis yang berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja dimana memiliki fungsi dan bagian masing-masing. Berdasarkan pembagian tersebut koperasi dibagi menjadi beberapa yaitu :

1. Koperasi Primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.

2. Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan badan koperasi.

Koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit koperasi primer

b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah koperasi gabungan.

2.5 Aplikasi

(19)

yang ditranformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

2.6 Microsoft Visual Basic

Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang

tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Yuswanto dan Subari, 2010).

Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya : a. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen

developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking,

simple server reporting service, dan version control.

b. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya

coding, compile dan system.

2.7 Konsep Basis Data

Pada konsep basis data merupakan sebuah konsep struktur pada atribut-atribut yang ada pada sebuah tabel yang memiliki relasi dengan tabel lainnya.

2.7.1 Database

(20)

mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan data, isoalasi data untuk standarisasi, multile user (banyak pemakai), dan masalah keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).

2.7.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data., menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

2.7.3 Desain Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2006) desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

(21)

e. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

2.7.4 Diagram Alir (Flowchart)

Menurut Jogiyanto (2006) bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Flowchart

Simbol Keterangan Simbol Keterangan

Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau computer

Display Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

Proses Manual Menunjukkan pekerjaan manual yang tidak dilakukan oleh sistem

Proses Menunjukkan

(22)

Simbol Keterangan Simbol Keterangan

Alur Data Menunjukkan alur dari setiap proses

Keyboard Menunjukkan input yang menggunakan keyboard atau papan ketik Database Menunjukkan

database dalam suatu sistem

External Data (Tabel)

Menunjukkan tabel yang terdapat dalam database

On-Page Reference

Konektor yang digunakan untuk menghubungkan gambar dalam satu halaman

Off-Page Reference

Konektor yang digunakan untuk menghubungkan bukan satu halaman

a. Diagram Alur Dokumen (Document Flow)

(23)

Tabel 2.2 Simbol Document Flow

No. Simbol Fungsi

1. Terminator Merupakan bentuk dari terminator simbol yang digunakan pada awal pembuatan

document flow sebagai awal (Start) dan akhir (End)

2. Manual Process Merupakan notasi dari proses manual yang ada pada document flow karena dalam notasi

document flow segala bentuk proses masih belum dilakukan oleh komputer.

3. Document Merupakan notasi dari dokumen pada

document flow. Notasi dokumen ini umumnya digambarkan sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau dokumen lainnya yang berbentuk kertas.

4. Decision

(Keputusan)

Merupakan notasi dari suatu keputusan dalam pengerjaan document flow. Dalam penggambaran notasi decision ini selalu menghasilkan dengan keputusan ya atau tidak.

2.7.5 Data Flow Diagram (DFD)

(24)

dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003), dalam memetakan DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses.

Fl ow_1

Fl ow_1

Gambar 2.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

(25)

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

1 Stor_2

Gambar 2.4 Simbol Data Store

2.8 Tahapan System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (2015), System Development Life Cycle (SDLC) ini biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut Pressman (2015), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak.

2.8.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

(26)

Gambar 2.5 Model Waterfall

Gambar 2.5 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, Pressman (2015) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai

dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut Pressman (2015) :

a. Communication

Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.

b. Planning

(27)

c. Modelling

Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural.

d. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding

atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang bias dikenali oleh computer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e. Deployment

Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.

2.8.2 Analisis dan Desain Perangkat Lunak

(28)

Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall dan Kendall (2003), analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, memproses atau mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

(29)

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.

2.9 Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengambilan data oleh peneliti dengan langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Dalam wawancara, peneliti tidak harus bertatatap muka secara langsung, tetapi dapat melalui media tertentu misalnya telepon, teleconference,

chatting melalui internet, bahkan melalui short message service (SMS) dan

e-mail. (Suliyanto, 2006).

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan terkait penelitian yang dilakukan. Di dalam dunia teknologi informasi, para pengembang sebuah sistem sering menggunakan teknik ini untuk menggali informasi yang dibutuhkan stakeholder atau pemilik kepentingan.

2.10 Teknik Observasi

(30)

Observasi sering digunakan sebagai teknik pengumpulan data tambahan selain wawancara, namun ada juga yang menggunakan observasi tanpa menggunakan wawancara. Di dalam melakukan observasi, panca indra yang paling berperan adalah penggamatan dengan mata atau melihat.

2.11 Pengertian Black Box Testing

Menurut Rizky (2011), pengertian dari Black Box Testing adalah suatu tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Berdasarkan hal tersebut, para tester memandang perangkat lunak

seperti layaknya “kotak hitam” yang tidak terlihat isinya, tetapi dikenai proses

testing bagian luarnya saja.

Black Box Testing hanya memandang perangkat lunak dari sisi

spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditentukan pada awal perancangan. Keuntungan dari jenis testing ini antara lain:

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis program.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering ditemukan oleh komponen

tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari balck box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

(31)

26

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada tahap analisa sistem ini akan membahas tentang proses bisnis dari KPRI Wijaya Mojokerto dimana nantinya dari proses bisnis yang ada akan digambarkan pada document flow yang dilakukan untuk menganalisa permasalahan yang terjadi.

3.1.1 Analisis Permasalahan

Pada proses analisis permasalahan yang ada pada koperasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara langsung pada pihak administrasi koperasi. Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai proses kegiatan yang ada pada koperasi selanjutnya akan menganalisa proses bisnis dari beberapa kegiatan yang ada di koperasi mulai dari proses pendaftaran anggota, penyimpanan dan peminjaman.

(32)

Wijaya Mojokerto yang nantinya pihak administrasi akan mencatat transaksi tersebut pada buku simpan pinjam koperasi.

Proses kegiatan yang ada pada koperasi mulai dari pendaftaran, penyimpanan dan peminjaman akan lebih didetailkan dan digambarkan pada

document flow yang menggambarkan alur dari proses bisnis yang sedang berjalan

saat ini. Berikut proses kegiatan pada KPRI Wijaya Mojokerto yang digambarkan dengan document flow yaitu proses pendaftaran anggota, proses simpanan, proses pengambilan simpanan, proses peminjaman dan proses pembayaran.

A. Document Flow Proses Pendaftaran Anggota

(33)

Document Flow

Pendaftaran Anggota

KPRI Wijaya Mojokerto

Calon Anggota Administrasi

Start

Mencatat anggota koperasi

Finish Buku Simpanan Nama Calon Anggota

dan Simpanan Sukarela

Gambar 3.1 Document Flow Proses Pendaftaran Anggota

B. Document Flow Proses Simpanan

(34)

pihak bendahara sekolah yang bertugas dalam penggajian pegawai yang mana pihak bendahara sekolah akan melakukan pembayaran dan pemotongan jumlah gaji bulanan pegawai berdasarkan jumlah pembayaran simpanan yang menjadi tanggungan anggota koperasi. Anggota koperasi juga dapat melakukan simpanan sukarela berdasarkan keinginan dari anggota dimana anggota dapat memberikan jumlah simpanan sukarela kepada pihak administrasi koperasi yang mana nantinya pihak administrasi akan membuat rekapan untuk simpanan yang dilakukan baik dari simpanan wajib maupun simpanan sukarela anggota koperasi.

Document Flow Simpanan Anggota KPRI Wijaya

Administrasi Bendahara Sekolah Anggota

Phase

(35)

C. Document Flow Proses Pengambilan Simpanan

(36)

Document Flow Pengambilan Simpanan Anggota KPRI Wijaya Mojokerto

Syarat Pengambilan Simpanan Simpanan telah di

cek

Gambar 3.3 Document Flow Proses Pengambilan Simpanan

D. Document Flow Peminjaman

(37)

memberikan jumlah nominal uang sesuai dengan nominal yang diajukan anggota dimana untuk peminjaman tidak dapat lebih dari 5 juta sesuai dengan peraturan KPRI Wijaya.

Document Flow Peminjaman Anggota KPRI Wijaya Mojokerto

Anggota Administrasi

Gambar 3.4 Document Flow Proses Peminjaman

E. Document Flow Proses Pembayaran

(38)

peminjaman yang mana nantinya daftar peminjaman anggota akan diberikan kepada bendahara sekolah. Jika bendahara sekolah telah mendapatkan daftar peminjaman anggota maka bendahara sekolah akan melakukan pemotongan gaji bulanan berdasarkan jumlah dari peminjaman pada daftar yang telah diberikan yang nantinya akan dibayarkan kepada pihak administrasi koperasi. Apabila pihak bendahara sekolah telah melakukan pembayaran angsuran berdasarkan peminjaman maka pihak administrasi akan mencatat pembayaran angsuran pada buku peminjaman koperasi yang telah disediakan.

Document Flow Pembayaran Simpanan Anggota KPRI Wijaya

Administrasi Bendahara Sekolah

(39)

3.1.2 Analisis Kebutuhan

Pada aplikasi simpan dan pinjam koperasi Wijaya yang akan dibuat, nantinya akan terbagi menjadi beberapa pengguna yang dapat mengakses atau menggunakan aplikasi ini menurut kebutuhannya. Berikut pengguna dari aplikasi simpan dan pinjam koperasi Wijaya :

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan

No. Pengguna Kebutuhan Keluaran

1 Administrasi (Bendahara)

a. Dapat menginputkan data Kota

b. Dapat menginputkan data Anggota

c. Dapat menginputkan data simpanan, baik simpanan wajib atau simpanan sukarela

d. Dapat menginputkan data peminjaman

e. Dapat menginputkan data pembayaran angsuran f. Dapat menginputkan data

pengambilan simpanan g. Cetak Daftar Anggota h. Cetak Laporan Peminjaman

a. Data Kota b. Data Anggota

c. Data Simpanan Wajib atau Simpanan Sukarela

d. Data Peminjaman e. Data Pembayaran

Angsuran

f. Data Pengambilan Simpanan

g. Daftar Anggota h. Laporan Peminjaman

2. Sekretaris a. Cetak Laporan Anggota b. Cetak Laporan Simpanan

Wajib dan Simpanan Sukarela

c. Cetak Laporan Peminjaman d. Cetak Laporan Pembayaran e. Cetak Laporan Pengambilan

Simpanan

a. Laporan Anggota b. Laporan Simpanan

Wajib dan Simpanan Sukarela

c. Laporan Peminjaman d. Laporan Pembayaran e. Laporan Pengambilan

Simpanan 3. Administrator a. Maintenance Data

Administrator

b. Maintenance Data Kota c. Maintenance Data Bunga d. Maintenance Data Setoran

a. Data Administrator b. Data Kota

(40)

3.1.3 Hasil Analisis dan Usulan

(41)

yang cukup tinggi dalam proses pencatatan dikarenakan data yang terlalau banyak yang berujung pada kesalahan perhitungan sisa hasil usaha dari KPRI Wijaya.

A. Model Pengembangan

Melihat dari hasil analisis yang ada berdasarkan dari proses bisnis yang ada pada KPRI Wijaya, maka akan dilakukan sebuah tahapan untuk pengembangan yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Tahap ini akan menjelaskan tentang fungsi-fungsi dari progam yang akan dibuat dengan melihat proses bisnis yang ada khususnya dalam kegiatan simpan dan pinjam pada KPRI Wijaya Mojokerto.

A.1 Usulan Sistem

(42)

Aplikasi Simpan dan Pinjam KPRI Wijaya Mojokerto

Peminjaman PeminjamanBukti

Pembayaran

Gambar 3.6 Blok Diagram Usulan Sistem

(43)

sukarela, rekap peminjaman, rekap pengambilan simpanan dan rekap pembayaran pinjaman yang digunakan untuk tiap proses kegiatan yang ada pada koperasi.

Pada proses yang ada pada sistem aplikasi terdiri atas beberapa proses dimana untuk proses pendaftaran anggota koperasi akan berjalan jika calon anggota yang akan mendaftar menjadi anggota koperasi memberikan syarat pendaftaran anggota dimana yaitu kartu identitas penduduk atau kartu tanda kepegawaian. Proses untuk simpanan wajib atau sukarela akan berjalan jika calon yang ingin menyimpan telah terdaftar menjadi anggota koperasi yang mana untuk simpanan wajib akan dibayarkan oleh bagian bendahara sekolah yang menangani penggajian dan untuk simpanan sukarela pihak anggota sendiri yang akan melakukan transaksi simpan dengan memberikan kartu anggota kepada pihak administrasi kopera. untuk pengambilan simpanan dan peminjaman akan berjalan jika calon pengambil simpanan memiliki kartu anggota koperasi yang nantinya pihak administrasi akan memproses transaksi pengambilan simpanan atau peminjaman pada bagian administrasi koperasi. Untuk pembayaran pinjaman akan dilakukan jika pihak bendahara sekolah yang menangani penggajian telah menerima daftar laporan peminjaman dari administrasi koperasi atau anggota yang melakukan pembayaran peminjaman sendiri dengan membawa bukti peminjaman yang sebelumnya telah dilakukan. Dan proses selanjutnya untuk pembuatan laporan akan berjalan jika mendapatkan inputan dari rekapan-rekapan transaksi yang telah dilakukan

Output yang akan dihasilkan antara lain yaitu daftar anggota dan kartu

(44)

tiap bulan, rekap simpanan wajib atau sukarela dari proses simpanan wajib atau sukarela, rekap peminjaman dari proses peminjaman yang juga akan diberikan kepada bendahara sekolah untuk pemotongan gaji yang digunakan untuk membayar angsuran tiap bulan, rekap pengambilan simpanan dari proses pengambilan simpanan, rekap pembayaran pinjaman dari proses pembayaran pinjaman anggota dan laporan simpanan wajib atau sukarela, laporan peminjaman, laporan pengambilan simpanan dan laporan pembayaran dari proses pembuatan laporan simpan pinjam.

3.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan dari diagram blok pada gambar 3.6 yang telah dibuat maka akan dilakukan perancangan aplikasi atas diagram blok tersebut dimana pada rancangan ini nantinya terdiri dari beberapa tahapan pembuatan aplikasi diantaranya adalah system flow, Context Diagram (CD), Data Flow Diagram

(DFD) yang terdiri dari DFD level 0 dan DFD level 1, Conceptual Data Model

(CDM), Pysical Data Model (PDM) dan struktur tabel yang berdasarkan dari PDM yang telah dibuat.

3.2.1 System Flow Chart

A. System Flow Mengelola Master Kota

(45)

System Flow Mengelola Master Kota

Administrator Sekretaris

P

h

ase

Start

Data Kota

Input Data Kota

Simpan/Update Data Kota

Kota

Finish

Gambar 3.7 System Flow Pengelolaan Master Kota

B. System Flow Mengelola Master Bunga

(46)

System Flow Mengelola Master Bunga

Administrator Sekretaris

P

h

ase

Start

Data Bunga

Input Data Bunga

Simpan/Update Data Bunga

Bunga

Finish

Gambar 3.8 System Flow Pengelolaan Master Bunga

C. System Flow Mengelola Master Setoran

(47)

System Flow Mengelola Master Setoran

Administrator Sekretaris

P

h

ase

Start

Data Setoran

Input Data Setoran

Simpan/Update Data Setoran

Setoran

Finish

Gambar 3.9 System Flow Pengelolaan Master Setoran

D. System Flow Mengelola Master Administrator

(48)

System Flow Mengelola Master Administrator

Administrator Sekretaris

P

h

ase

Start

Simpan/Update Data Administrator

Administrator

Finish

Data Anggota Input Data Anggota

Gambar 3.10 System Flow Pengelolaan Master Administrator

E. System Flow Pendaftaran Anggota

(49)

System Flow Pendaftaran Anggota

Administrasi Calon Anggota

Start

Kartu Identitas Pegawai

Menyimpan data anggota dan membuat kartu

anggota Input Data

Anggota

Kartu Anggota Kartu Anggota

Finish

Data Anggota Data Kota

Gambar 3.11 System Flow Pendaftaran Anggota

F. System Flow Simpanan Wajib

(50)

dengan daftar yang telah diberikan, serta sistem juga akan mencetak bukti simpanan wajib yang akan diberikan kepada bendahara sekolah.

System Flow Simpanan Wajib

Administrasi Bendahara Sekolah

Phase

Start

Data Anggota

Cetak Daftar Anggota

Daftar Anggota

Daftar Anggota

Nominal Simpanan Wajib

Input Simpanan Wajib

Menyimpan Simpanan Wajib dan Cetak Bukti

Simpanan

Data Simpanan Wajib

Bukti Simpanan Wajib

Bukti Simpanan Wajib

Finish Pemotongan Gaji

Data Setoran

Data Administrator

(51)

G. System Flow Simpanan Sukarela

Pada system flow ini akan menjelaskan tentang alur proses pada simpanan Sukarela dimana anggota yang akan melakukan simpanan sukarela diwajibkan memberikan kartu anggota dan uang sukarela kepada pihak administrasi. Pihak administrasi nantinya akan menyimpan dan membuatkan bukti simpanan sukarela untuk anggota sesuai dengan nominal yang telah diberikan.

Sisflow Simpanan Sukarela

Administrasi Anggota

Phase

Start

Nominal Simpanan

Sukarela

Kartu Anggota

Input Simpanan Sukarela

Menyimpan dan membuat bukti

simpanan sukarela

Bukti Simpanan Sukarela

Simpanan Sukarela

Bukti Simpanan Sukarela

Finish

Data Administrator

(52)

H. System Flow Pengambilan Simpanan

(53)

System Flow Pengambilan Simpanan Anggota dan Surat

Pernyataan)

Syarat Pengambilan Simpanan (Kartu Anggota dan Surat

Pernyataan)

Simpan dan cetak pengambilan

(54)

I. System Flow Peminjaman

Pada system flow ini akan menjelaskan tentang alur proses pada peminjaman dimana pertama kali anggota diwajibkan untuk memberikan kartu anggota yang nantinya pihak administrasi akan menginputkan ke dalam sistem dan sistem akan mengecek riwayat peminjaman dari anggota. Saat pengecekan riwayat peminjaman, jika anggota masih memiliki tanggungan peminjaman maka anggota tidak dapat melakukan peminjaman kecuali jika anggota tersebut melunasi peminjaman sebelumnya terlebih dahulu sesuai dengan peraturan pada buku laporan koperasi Wijaya Mojokerto. Namun jika anggota saat pengecekan riwayat tidak memiliki tanggungan maka sistem akan dapat memproses yang nantinya anggota akan diberikan bukti atas peminjaman yang dilakukan.

System Flow Peminjaman

Anggota Administrasi

(55)

J. System Flow Pembayaran Pinjaman

Pada system flow ini akan menjelaskan tentang alur proses pada pembayaran pinjaman dimana ada 2 cara. Cara pertama pembayaran pinjaman melalui pihak bendahara sekolah yang mendapatkan daftar peminjaman anggota dari pihak administrasi koperasi yang nantinya pembayaran dilakukan dengan pemotongan gaji. Cara kedua pembayaran pinjaman akan dilakukan oleh anggota sendiri dengan membawa bukti pinjaman dan diberikan kepada pihak administrasi. Setelah melakukan pembayaran anggota tersebut akan mendapatkan bukti atas pembayaran angsuran pinjaman yang diberikan oleh pihak administrasi.

System Flow Pembayaran Pinjaman

Administrasi Bendahara Sekolah Anggota

Phase

(56)

K. System Flow Pelaporan

Pada system flow ini akan menjelaskan tentang alur proses pada pelaporan yang berhubungan dengan kegiatan simpan dan pinjam yang dilakukan oleh sekretaris. Pelaporan simpan dan pinjam ini dapat memilih berdasarkan periode yang diinginkan.

System Flow Pelaporan Simpan dan Pinjam

Sekretaris Ketua

Phase

Start

Data Anggota Data Simpanan Wajib Simpanan Sukarela Data Pengambilan Simpanan Data

(57)

3.2.2 Data Flow Diagram

Pada tahap Data Flow Diagram (DFD) ini akan dilakukan perancangan dengan menggunakan beberapa simbol yang menggambarkan jalannya arus data dari tiap entitas ke dalam proses sistem. Dalam merancang DFD ini tentunya didasarkan pada system flow koperasi yang telah dirancang dan diimplementasikan ke dalam DFD dimana tujuan dari merancang DFD ini untuk memudahkan pengguna dalam melihat arus data dari tiap proses yang ada dalam sistem.

A. Context Diagram

Pada Context Diagram ini menjelaskan tentang gambaran umum tentang proses-proses inputan yang diperlukan dalam aplikasi simpan dan pinjam di koperasi Wijaya yang terdiri dari Entitas Eksternal dan Entitas Internal. Context

Diagram ini merupakan gambaran proses besar dari Data Flow Diagram (DFD)

(58)

Kartu Pegawai

Aplikasi Simpan dan Pinjam KPRI Wijaya Mojokerto

(59)

B. Bagan Berjenjang

Pada bagan berjenjang akan menjelaskan tentang hirarki dari sub proses yang ada dalam aplikasi simpan dan pinjam KPRI Wijaya. Dalam hirarki proses yang ada pada bagan berjenjang ini akan dimulai dari context diagram sampai dengan sub proses yang ada di bawah context diagram yaitu data flow diagram

(DFD) yang terbagi menjadi data flow diagram level 0 dan data flow diagram

level 1.

(60)

0 Aplikasi Simpan dan Pinjam KPRI Wijaya

Mojokerto

Simpan dan Cetak Kartu Anggota

3.1

Cetak Daftar Anggota

3.2 Simpan dan Cetak

Bukti Simpanan Wajib

4.1 Simpan dan Ceta

Bukti Simpanan Simpan dan Cetak Bukti Pengambilan

Simpan dan Cetak Bukti Peminjaman

7.1

Cetak Daftar Angsuran Pinjaman

7.2

Simpan dan Cetak Bukti Pembayaran

8.1

Cetak Laporan

(61)

C. DFD Level 0 Aplikasi Simpan dan Pinjam

Pada DFD level 0 ini merupakan sub proses utama dari context diagram

(62)

Kartu Identitas Pegawai

(63)

D. DFD Level 1 Pengelolaan Master

Pada pengelolaan master yang ada pada aplikasi simpan dan pinjam Koperasi Wijaya Mojokerto terdapat sub proses yaitu mengelola master kota, master bunga, master setoran dan master administrator. DFD level 1 pengelolaan master ini juga menggunakan tabel untuk keperluan penyimpanan pada pengelolaan dimana tabel tersebut terdiri atas tabel kota, bunga, setoran dan

Gambar 3.21 DFD Level 1 Pengelolaan Master

E. DFD Level 1 Pendaftaran

Pada pendaftaran anggota koperasi Wijaya Mojokerto ini memiliki sub proses hanya simpan dan cetak kartu anggota serta menggunakan tabel anggota Simpan dan Cetak

Kartu Anggota

(64)

F. DFD Level 1 Simpanan Wajib

Pada simpanan wajib koperasi Wijaya Mojokerto ini memiliki sub proses cetak daftar anggota serta simpan dan cetak bukti simpanan anggota. DFD level 1 simpanan wajib ini juga menggunakan tabel anggota, simpanan wajib, administrator dan setoran.

Daftar Anggota

Bukti Simpanan Wajib

Bendahara Sekolah

1 Anggota

4 Simpanan Wajib

1.3.1 Cetak Daftar Anggota

1.3.2 Simpan dan

Cetak Bukti Simpanan Wajib

Nominal Simpanan Wajib

9 Setoran

10 Administrator

Gambar 3.23 DFD Level 1 Simpanan Wajib

G. DFD Level 1 Simpanan Sukarela

(65)

Bukti Simpanan Sukarela Simpan dan Cetak

Bukti Simpanan Sukarela 10 Administrator

Gambar 3.24 DFD Level 1 Simpanan Sukarela

H. DFD Level 1 Pengambilan Simpanan

Pada pengambilan simpanan koperasi Wijaya memiliki sub proses yaitu mengecek kelengkapan serta simpan dan cetak pengambilan simpanan. DFD level 1 pengambilan simpanan ini menggunakan tabel yaitu tabel peminjaman, anggota, administrator, simpanan wajib, simpanan sukarela dan pengambilan simpanan.

Syarat Kelengkapan (Kartu Anggota dan Surat

Pernyataan) Simpan dan Cetak

Pengambilan Simpanan 10 Administrator

(66)

I. DFD Level 1 Peminjaman

Pada Peminjaman koperasi Wijaya Mojokerto memiliki sub proses yaitu mengecek riwayat peminjaman serta simpan dan cetak bukti pinjaman. DFD level 1 peminjaman ini menggunakan tabel yaitu peminjaman, administrator dan bunga.

Kartu Anggota Calon Anggota/

Anggota

2 Peminjaman

1.6.1 Mengecek Riwayat

Peminjaman

1.6.2 Simpan dan Cetak Bukti

Pinjaman Konfirmasi

Peminjaman

Data Anggota Telah Dicek

Bukti Peminjaman 8 Bunga

10 Administrator

Gambar 3.26 DFD Level 1 Peminjaman

J. DFD Level 1 Pembayaran

(67)

Daftar Angsuran Pinjaman

Bukti Pembayaran

Kartu Anggota

Bukti Pembayaran

Nominal Angsuran Pinjaman

Bendahara Sekolah Calon Anggota/

Anggota

2 Peminjaman

3 Pembayaran 1.7.1

Cetak Daftar Angsuran Peminjaman

1.7.2

Simpan dan Cetak Bukti Pembayaran Pinjaman 10 Administrator

Gambar 3.27 DFD Level 1 Pembayaran

K. DFD Level 1 Pelaporan

(68)

Laporan Daftar Anggota Ketua

4 Simpanan Wajib

6 Pengambilan Simpanan 5 Simpanan Sukarela 3 Pembayaran

2 Peminjaman 1 Anggota

1.8.1 Cetak Laporan

Laporan Simpanan Sukarela Laporan Simpanan Wajib

Laporan Pengambilan Simpanan Laporan Peminjaman

Laporan Pembayaran

Gambar 3.28 DFD Level 1 Pelaporan

3.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran hubungan

antar diagram pada basis data dimana pada sistem ini menggambarkan hubungan diagram pada aplikasi simpan dan pinjam koperasi Wijaya Mojokerto. Pada ERD sendiri akan disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical

Data model (PDM).

A. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) pada aplikasi simpan dan pinjam

(69)

Dimiliki

<pi> Variable characters (10) Variable characters (20)

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Variable characters (30)

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Date

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (10)

<M>

Identifier_1 <pi>

(70)

B. Physical Data Model

Phsical Data Model (PDM) pada aplikasi simpan dan pinjam koperasi

(71)

Kota

(72)

3.2.4 Struktur Basis Data dan Tabel

Pada bagian struktur basis data dan tabel ini akan dijelaskan satu persatu tabel-tabel yang digunakan dalam pembuatan aplikasi simpan dan pinjam koperasi Wijaya Mojokerto. Dalam struktur basis data ini nantinya juga akan menjelaskan tentang atribut yang ada pada tiap tabel beserta dengan tipe dari tiap atribut tersebut. tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel kota, bunga, setoran, administrator, setoran, anggota, simpanan wajib, simpanan sukarela, pengambilan simpanan, peminjaman dan pembayaran.

1. Tabel Kota

Nama Tabel : Kota

Fungsi : Untuk menyimpan data kota Primary Key : kode_kota

Foreign Key : -

Tabel 3.2 Kota

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Kota VarChar 10 Primary Key

2. Nama_Kota VarChar 20 -

Tabel kota digunakan untuk menyimpan data-data kota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Kota : VarChar (10), merupakan primary key dari tabel bunga yang terdiri atas angka dan huruf.

(73)

2. Tabel Bunga

Nama Tabel : Bunga

Fungsi : Untuk menyimpan data bunga Primary Key : kode_bunga

Foreign Key : -

Tabel 3.3 Bunga

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Bunga VarChar 10 Primary Key

2. Bunga Integer - -

Tabel bunga digunakan untuk menyimpan data bunga yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Bunga : VarChar (10), merupakan primary key dari tabel bunga yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Bunga : Integer, merupakan data nominal bunga pinjaman.

3. Tabel Setoran

Nama Tabel : Setoran

Fungsi : Untuk menyimpan data setoran Primary Key : kode_setoran

Foreign Key : -

Tabel 3.4 Setoran

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Setoran VarChar 10 Primary Key

(74)

Tabel setoran digunakan untuk menyimpan data setoran yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Bunga : VarChar (10), merupakan primary key dari tabel bunga yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Setoran : Integer, merupakan data nominal setoran simpanan wajib.

4. Tabel Administrator

Nama Tabel : Administrator

Fungsi : Untuk menyimpan data administrator Primary Key : Kode_setoran

Foreign Key : Kode_anggota

Tabel 3.5 Administrator

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Administrator VarChar 10 Primary Key

2. Kode_Anggota VarChar 10 Foreign Key

3. Password VarChar 50 -

4. Bagian VarChar 10 -

Tabel administrator digunakan untuk menyimpan data administrator dan identifikasi saat pengguna akan login ke dalam sistem menggunakan

username dan password yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

(75)

b. Kode_Anggota : VarChar (10), merupakan foreign key dari table administrator.

c. Password : VarChar (50), merupakan kode privasi yang dimiliki oleh administrator.

d. Bagian :VarChar (10), merupakan nama bagian yang dimiliki oleh admnistrator.

.

5. Tabel Anggota

Nama Tabel : Anggota

Fungsi : Untuk menyimpan data anggota Primary Key : Kode_anggota

Foreign Key : Kode_administrator dan kode_kota

Tabel 3.6 Anggota

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_anggota Varchar 10 Primary Key

2. Kode_kota Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_administrator Varchar 10 Foreign Key

4. No_pegawai Varchar 30 -

5. Nama_angggota Varchar 50 -

6. Alamat Varchar 100 -

7. No_Telephone Varchar 15 -

8. Status Varchar 10 -

9. Nominal_gaji Integer - -

(76)

Tabel anggota digunakan untuk menyimpan data anggota serta untuk keperluan dalam transaksi simpan dan pinjam yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Anggota : VarChar (10), merupakan primary key dari table anggota yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Kode_Kota : VarChar(10), merupakan foreign key dari tabel anggota yang terdiri atas angka dan

huruf

c. Kode_Administrator : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel anggota yang terdiri atas angka dan huruf.

d. No_Pegawai : VarChar (30), merupakan data nomor yang dimiliki oleh pegawai untuk menunjukan

identitas dari kepegawaian.

e. Nama_Anggota :VarChar (50), merupakan nama dari anggota koperasi.

f. Alamat :VarChar (100), merupakan alamat dari data koperasi.

g. No_Telephone :VarChar (15), merupakan nomor telephone dari anggota koperasi.

(77)

i. Nominal_Gaji :Integer, merupakan nominal gaji yang dimiliki oleh anggota koperasi.

j. Tanggal_Daftar :Datetime, merupakan tanggal anggota tersebut mendaftar menjadi anggota koperasi.

6. Tabel Simpanan Wajib

Nama Tabel : Simpanan Wajib

Fungsi : Untuk menyimpan data simpanan wajib anggota Primary Key : Kode_wajib

Foreign Key : Kode_anggota, kode_administrator dan kode_setoran

Tabel 3.7 Simpanan Wajib

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Wajib VarChar 10 Primary Key

2. Kode_Administrator VarChar 10 Foreign Key

3. Kode_Anggota VarChar 10 Foreign Key

4. Kode_Setoran VarChar 10 Foreign Key

5. Nominal_Wajib Integer - -

6. Jenis_Wajib VarChar 20 -

7. Tanggal_Simpan Datetime - -

Tabel simpanan wajib digunakan untuk menyimpan data simpanan wajib anggota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Wajib : VarChar (10), merupakan primary key

(78)

b. Kode_Administrator : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel simpanan wajib.

c. Kode_Anggota : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel simpanan wajib.

d. Kode_Setoran : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel simpanan wajib.

e. Nominal_Wajib : Integer, merupakan nominal simpanan wajib untuk tiap bulan yang dibayarkan oleh anggota koperasi.

f. Jenis_Wajib : VarChar (20), merupakan jenis dari simpanan yang dilakukan oleh anggota koperasi.

g. Tanggal_Simpan : Datetime, merupakan tanggal dari transaksi simpanan yang dilakukan saat transaksi

dilakukan.

7. Tabel Simpanan Sukarela

Nama Tabel : Simpanan Suakrela

Fungsi : Untuk menyimpan data simpanan Sukarela anggota Primary Key : Kode_sukarela

Foreign Key : Kode_anggota dan kode_administrator

Tabel 3.8 Simpanan Sukarela

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Sukarela VarChar 10 Primary Key

(79)

No. Name Type Size Keterangan

3. Kode_Anggota VarChar 10 Foreign Key

4. Nominal_Sukarela Integer - -

5. Jenis_Sukarela VarChar 20 -

6. Tanggal_Simpan Datetime - -

Tabel simpanan sukarela digunakan untuk menyimpan data simpanan sukarela anggota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Sukarela : VarChar (10), merupakan primary key dari table simpanan sukarela yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Kode_Anggota : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel simpanan sukarela.

c. Nominal_Sukarela : Integer, merupakan nominal simpanan sukarela untuk tiap bulan yang dibayarkan oleh anggota koperasi.

d. Jenis_Sukarela : VarChar (20), merupakan nama jenis dari simpanan yang dilakukan oleh anggota koperasi.

e. Tanggal_Simpan : Datetime, merupakan tanggal dari transaksi simpanan yang dilakukan saat transaksi dilakukan.

8. Tabel Pengambilan Simpanan

Nama Tabel : Pengambilan Simpanan

(80)

Primary Key : Kode_pengambilan

Foreign Key : Kode_sukarela, kode_wajib, kode_anggota dan kode_administrator

Tabel 3.9 Pengambilan Simpanan

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Pengambilan VarChar 10 Primary Key

2. Kode_Sukarela VarChar 10 Foreign Key

3. Kode_Wajib VarChar 10 Foreign Key

4. Kode_Anggota VarChar 10 Foreign Key

5. Kode_Administrator VarChar 10 Foreign Key

6. Total_Simpanan Integer - -

7. Tanggal_Pengambilan Datetime - -

Tabel pengambilan simpanan digunakan untuk menyimpan data pengambilan simpanan anggota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Pengambilan :VarChar (10), merupakan primary key dari tabel pengambilan simpanan yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Kode_Sukarela : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel pengambilan simpanan.

c. Kode_Wajib : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel pengambilan simpanan.

(81)

e. Kode_Administrator : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel pengambilan simpanan.

f. Total_Simpanan : Integer, merupakan jumlah nominal dari simpanan anggota yang terdiri dari simpanan wajib dan simpanan sukarela. g. Tanggal_Pengambilan : Datetime, merupakan tanggal dari

transaksi pengambilan simpanan yang dilakukan saat transaksi dilakukan.

9. Tabel Peminjaman

Nama Tabel : Peminjaman

Fungsi : Untuk menyimpan data peminjaman anggota Primary Key : Kode_peminjaman

Foreign Key : Kode_administrator, kode_anggota dan kode_bunga

Tabel 3.10 Peminjaman

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Peminjaman VarChar 10 Primary Key

2. Kode_Administrator VarChar 10 Foreign Key

3. Kode_Anggota VarChar 10 Foreign Key

4. Kode_Bunga VarChar 10 Foreign Key

5. Jumlah_Peminjaman Integer - -

6. Cicilan Integer - -

7. Angsuran Integer - -

8. Keterangan VarChar 10 -

(82)

Tabel peminjaman digunakan untuk menyimpan data peminjaman anggota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Peminjaman : VarChar (10), merupakan primary key dari tabel Peminjaman yang terdiri atas angka dan huruf.

b. Kode_Administrator : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel peminjaman.

c. Kode_Anggota : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel peminjaman.

d. Kode_Bunga : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel peminjaman.

e. Jumlah_Peminjaman : Integer, merupakan jumlah nominal dari pinjaman anggota koperasi.

f. Cicilan : Integer, merupakan jumlah angsuran yang dari peminjaman yang dilakukan anggota koperasi.

g. Angsuran : Integer, merupakan jumlah nominal yang harus dibayarkan bedasarkan dengan jumlah cicilan dan pinjaman yang dilakukan oleh anggota koperasi.

(83)

i. Tanggal_Peminjaman : Datetime, merupakan tanggal dari transaksi peminjaman yang dilakukan saat transaksi dilakukan.

10. Tabel Pembayaran

Nama Tabel : Pemabayaran

Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran anggota Primary Key : Kode_pembayaran

Foreign Key : Kode_administrator dan kode_peminjaman

Tabel 3.11 Pembayaran

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Pembayaran VarChar 10 Primary Key

2. Kode_Administrator VarChar 10 Foreign Key

3. Kode_Peminjaman VarChar 10 Foreign Key

4. Cicilan_Ke Integer - -

5. Sisa_Angsuran Integer - -

6. Tanggal_Pembayaran Datetime - -

Tabel pembayaran digunakan untuk menyimpan data pembayaran anggota yang memiliki keterangan atribut sebagai berikut :

a. Kode_Pembayaran : VarChar (10), merupakan primary key dari tabel pembayaran yang terdiri atas angka dan huruf.

(84)

c. Kode_Peminjaman : VarChar (10), merupakan foreign key dari tabel pembayaran.

d. Cicilan_Ke : Integer, merupakan jumlah nominal cicilan dari pembayaran yang telah dilakukan oleh anggota koperasi. e. Sisa_Angsuran : Integer, merupakan sisa jumlah nominal

dari peminjaman anggota yang telah dibayar.

f. Tanggal_Pembayaran : Datetime, merupakan tanggal dari transaksi pembayaran pinjaman yang dilakukan saat transaksi dilakukan.

3.2.5 Desain Interface

A. Desain Form Login

Pada desain form login nantinya akan digunakan sebagai hak akses masuk ke dalam aplikasi. Saat melakukan login pengguna diwajibkan memasukkan username dan password yang telah diberikan. Berikut desain dari

(85)

Gambar 3.31 Desain FormLogin

Fungsi dari obyek dalam desain form login adalah sebagai berikut :

Tabel 3.12 Desain Form Login

Nama Obyek Type Fungsi

Username Textbox Digunakan untuk mengisi username dari

pengguna.

Password Textbox Digunakan untuk mengisi password dari

pengguna.

Login Button Digunakan untuk masuk ke dalam

aplikasi.

Exit Button Digunakan untuk keluar dari aplikasi.

B. Desain Form Utama

Gambar

Gambar 3.1 Document Flow Proses Pendaftaran Anggota
Gambar 3.2 Document Flow Proses Simpanan
Gambar 3.3  Document Flow Proses Pengambilan Simpanan
Gambar 3.4 Document Flow Proses Peminjaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini transaksi simpan pinjam di koperasi Yudi Jaya masih dilakukan dengan cara ditulis dalam tabel yang sudah dibuat di buku.. Proses pembuatan laporan juga

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas peneliti akan membangun sistem informasi simpan pinjam di Koperasi Ittihadul Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin

Koperasi Adi Mulya Mandiri, masih menggunakan sistem manual, dimana dalam pelaporan transaksi dilakukan melalui pencatatan ke dalam buku dari transaksi simpan dan

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas peneliti akan membangun sistem informasi simpan pinjam di Koperasi Ittihadul Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin

Pada umumnya koperasi simpan pinjam, sistem pengelolaan administrasi serta transaksi simpan pinjam masih dilakukan secara manual dimana dapat menyebabkan kendala dalam mengambil

Aplikasi Simpan Pinjam pada Koperasi Sumber Rejeki Surabaya mampu menghasilkan penyimpanan data anggota dan nasabah, data pengajuan pinjaman, data hasil survei,

Koperasi khususnya yang bergerak dalam usaha simpan pinjam, baik Koperasi simpan Pinjam (KSP) maupun Unit Simpan Pinjam pada Koperasi (USP), adalah lembaga

Koperasi khususnya yang bergerak dalam usaha simpan pinjam, baik Koperasi simpan Pinjam (KSP) maupun Unit Simpan Pinjam pada Koperasi (USP), adalah lembaga