• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Peminjaman Pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Peminjaman Pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ARTA MULIA

Oleh :

Putra Abric Susanto 05.41010.0235

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

v ABSTRAK

Aplikasi Peminjaman Pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan proses transaksi. Berdasarkan survey dan wawancara, didapatkan informasi bahwa Transaski Peminjaman yang terjadi masih menggunakan proses secara manual seperti alur pinjaman, data anggota dan laporan. Proses manual ini tentu tidak efektif, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data dan kesulitan dalam mencari data anggota dan data pinjaman jika diperlukan sewaktu-waktu serta tidak efisien dalam penggunaan waktu serta biaya.

Berdasarkan bidang usaha Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia yang bergerak di bidang simpan pinjam yang berfokus pada peminjaman saja, maka Aplikasi Peminjaman dianggap penting. Oleh karena itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat menangani transaksi peminjaman. Aplikasi yang akan dibuat ini menggunakan teknologi pemrograman yang berbasis desktop.

Pembuatan aplikasi ini data diperoleh dengan metode observasi dan wawancara terhadappengguna aplikasi sehingga sistem yang sedang berjalan bisa disempurnakan sehingga kinerja koperasi akan maksimal.

Dengan memanfaatkan Aplikasi Peminjaman tersebut diharapkan Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia dapat mengolah data transaksi peminjman dengan baik. Selain itu juga dapat membantu bagian kasir dalam membuat laporan-laporan dengan cepat,tepat,dan benar.

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sistem Penulisan ... 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia ... 5

2.2 Visi dan Misi Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia ... 5

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia ... 6

2.4 Deskripsi Jabatan ... 7

BAB III LANDASAN TEORI ... 9

3.1 Sistem ... 9

3.2 Sistem Informasi ... 9

3.3 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 10

(4)

ix

Halaman

3.5 DataBase ... 12

3.6 Microsoft Visual Basic 2005 ... 14

3.7 MySQL ... 16

3.8 Analisis dan Perancangan Sistem ... 17

3.8.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 17

3.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 20

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 24

4.1 Menganalisis Sistem ... 24

4.1.1 Prosedur Pendaftaran anggota ... 25

4.1.2 Prosedur Peminjaman ... 27

4.1.3 Prosedur Pembayaran Angsuran ... 28

4.1.4 Prosedur Pembuatan Rekap ... 29

4.2 Mendesain Sistem ... 30

4.2.1 Sistem Flow ... 30

4.2.2 Context Diagram ... 35

4.2.3 Diagram Berjenjang ... 35

4.2.4 DFD Level 0 ... 36

4.2.5 DFD Level 1 Master Data ... 37

4.2.6 DFD Level 1 Transaksi ... 38

4.2.7 DFD Level 1 Pembuatan laporan... 39

4.2.8 Entity Relational Diagram ... 40

4.2.9 Struktur Tabel ... 41

(5)

x

Halaman

4.3 Mengimplementasikan Sistem ... 54

4.4 Pembahasan terhadap Implementasi Sistem ... 54

BAB V PENUTUP ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Struktur Tabel Nasabah ... 42

Tabel 4.2 Struktur Tabel Karyawan ... 42

Tabel 4.3 Struktur Tabel Jaminan ... 43

Tabel 4.4 Struktur Tabel Pendataan ... 43

Tabel 4.5 Struktur Tabel Angsuran ... 44

Tabel 4.6 Struktur Tabel Angsuran Densa ... 44

Tabel 4.7 Struktur Tabel Form ... 45

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia ... 6

Gambar 3.1 Jenis ERD ... 21

Gambar 4.1 Document Flow Pendaftaran Anggota ... 26

Gambar 4.2 Document Flow Peminjaman Anggota ... 27

Gambar 4.3 Document Flow Pembayaran Angsuran ... 28

Gambar 4.4 Document Flow Pembuatan Rekap ... 29

Gambar 4.5 Sistem Flow Pendaftaran Anggota ... 31

Gambar 4.6 Sistem Flow Peminjaman Bagi Anggota ... 32

Gambar 4.7 Sistem Flow Angsuran Anggota ... 33

Gambar 4.8 Sistem Flow Rekapi ... 34

Gambar 4.9 Context Diagram ... 35

Gambar 4.10 Diagram Berjenjang ... 35

Gambar 4.11 DFD Level 0 ... 36

Gambar 4.12 DFD Level 1 Master Data ... 37

Gambar 4.13 DFD level 1 Transaksi... 38

Gambar 4.14 DFD level 1 Pembuatan Laporan ... 39

Gambar 4.15 Conceptual Data Model ... 40

Gambar 4.16 Physical Data Model ... 41

Gambar 4.17 Desain Form Login ... 46

Gambar 4.18 Desain Form Nasabah ... 46

(8)

xiii

Gambar 4.20 Desain Form Jaminan” ... 47

Gambar 4.21 Desain Form Pendataan ... 48

Gambar 4.22 Desain Form Angsuran ... 48

Gambar 4.23 Desain Form Denda ... 49

Gambar 4.24 Desasin Laporan BPKB ... 49

Gambar 4.25 Desain Laporan non BPKB ... 50

Gambar 4.26 Desain Laporan Rekapitulasi Pengeluaran ... 51

Gambar 4.27 Desain Laporan Rekapitulasi Pemasukan ... 51

Gambar 4.28 Desain Laporan Rekapitulasi Denda ... 52

Gambar 4.29 Desain Laporan Rekapitulasi Laba ... 53

Gambar 4.30 Desain Laporan Daftar Angsuran ... 53

Gambar 4.31 Menu Login ... 55

Gambar 4.32 Menu Utama ... 56

Gambar 4.33 Tampilan Data Nasabah ... 57

Gambar 4.34 Form Nasabah ... 57

Gambar 4.35 Tampilan Data Pegawai ... 58

Gambar 4.36 Form Pegawai ... 58

Gambar 4.37 Tampilan Data Jaminan ... 59

Gambar 4.38 Form Jaminan ... 59

Gambar 4.39 Form Pendataan ... 60

Gambar 4.40 Tampilan Data Nasabah ... 60

Gambar 4.41 Form Angsuran ... 61

Gambar 4.42 Bukti Angsuran Nasabah ... 61

(9)

xiv

Halaman

Gambar 4.44 Form BPKB ... 63

Gambar 4.45 Laporan BPKB ... 63

Gambar 4.46 Form Non BPKB... 64

Gambar 4.47 Laporan Non BPKB ... 64

Gambar 4.48 Form Pengeluaran ... 65

Gambar 4.49 Laporan Pengeluaran ... 65

Gambar 4.50 Form Pemasukan ... 66

Gambar 4.51 Laporan Pemasukan ... 66

Gambar 4.52 Form Denda ... 67

Gambar 4.53 Laporan Denda ... 67

Gambar 4.54 Form Laba ... 68

Gambar 4.55 Laporan Laba ... 68

Gambar 4.56 Form Daftar Angsuran ... 69

(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Balasan dari Perusahaan ... 72

Lampiran 2 Form Acuan Kerja Praktek ... 73

Lampiran 3 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 74

Lampiran 4 Log Harian dan Catatan Perubahan Kerja Praktek ... 75

Lampiran 5 Kehadiran Kerja Praktek ... 76

Lampiran 6 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 77

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia adalah sebuah badan usaha yang bergerak di bidang simpan pinjam dan dikhususkan untuk melayani anggotanya yang membutuhkan dana untuk sesuai dengan kebutuhan anggota tersebut. Saat ini koperasi telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dengan merebaknya kantor-kantor koperasi yang mulai menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang sangat membantu dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Di Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia kegiatan kerjanya masih dikerjakan secara manual seperti pembukuan, sirkulasi uang, alur pinjaman, data anggota, laporan keuangan, sehingga memperlambat kinerja dari koperasi ini. Selain itu, kegiatan manual tersebut dapat menyebabkan kesalahan yang akhirnya dapat menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah aplikasi yang bisa digunakan sebagai pengganti sistem sebelumnya, sehingga pekerjaan bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Tujuan dibuatnya aplikasi adalah untuk membantu proses kegiatan kerja sehingga nantinya akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan dan data yang ada akan lebih valid

(12)

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dirumuskan diatas, diperoleh suatu rumusan masalah yaitu : “Bagaimana membuat sistem informasi pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia”.

1.3 Pembatasan Masalah

Dengan munculnya permasalahan-permasalahan tersebut, maka akan dibuat sistem informasi peminjaman dengan batasan sebagai berikut:

1. Transaksi hanya proses peminjaman saja.

2. Aplikasi yang dibangun berbasis aplikasi desktop dan bahasa pemrograman Visual Basic.net.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah merancang sistem informasi peminjaman pada Koperasi simpan pinjam Arta Mulia, sehingga mampu memberikan pelayanan yang tepat pada permasalahan yang dihadapi dan mampu memberikan penyelesaian yang akurat.

1.5 Sistem Penulisan

(13)

3

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin di capai kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini \dibahas tentang gambaran umum Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia, struktur organisasi, dan deskripsi tugas tiap bagian.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi koperasi simpan pinjam yaitu tenteng koperasi, koperasi simpan pinjam, Testing dan Implementasi dan Implemetasi Sistem.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

(14)

4

BAB V PENUTUP

(15)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia

Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia adalah sebuah perusahaan yang bergerak secara khusus dalam bidang simpan pinjam. Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia berkedudukan di jalan Berbek IE No. 59 Sidoarjo.

Asal usul Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia didirikan oleh bapak Eko Deddy Kurniawan di Sidoarjo pada tanggal 25 September 2004. Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia disahkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia sebagai badan hukum dengan nomer: 518/198/BH/404.3.4/’04.

Kini setiap bulannya Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia mempunyai nasabah baru sebanyak 600 orang dan akan membuka cabang di kota besar lainnya.

2.2 Visi dan Misi Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia

Visi

Memajukan kesejahteraan anggota dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Misi

1. Melayani anggota dengan lebih baik

(16)

6

3. Melayani dengan ketulusan dan kesabaran untuk hasil terbaik bagi anggota.

2.3 Struktur OrganisaiKoperasi Simpan Pinjam Arta Mulia

RAPAT ANGGOTA

PEMBINA PENGURUS PENGAWAS

MANAGER

KOPERASI

PETUGAS KASIR TELLER SIMPAN PINJAM

(17)

7

2.4 Deskripsi Jabatan

Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing anggota struktur di perusahaan :

a. Rapat anggota

Merupakan rapat untuk menghasilkan keputusan satu tahun ke depan serta sebagai evaluasi tahun sebelumnya.

b. Pembina

Bertindak sebagai Penasehat jalannya sebuah koperasi simpan pinjam. c. Pengurus

Bertindak sebagai pengurus berbagai kegiatan pendukung berjalannya sebuah koperasi simpan pinjam meliputi administrasi, sekretaris, bendahara.

d. Pengawas

Pengawas siklus keuangan, operasional, cara kerja serta kondisi internal koperasi.

e. Manager

Merupakan kepala yang mengepalai satu cabang. f. Teller

Merupakan petugas yang melakukan pencatatan-pencatatan siklus keuangan dan data nasabah.

g. Petugas Simpan pinjam

(18)

8

h. Kasir

(19)

9 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sistem

Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara

prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan

tertentu. Berdasarkan pendekatan komponnen, sistem merupakan kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

(Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:116)

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang

dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali.

Sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada

lingkungan sekitar. (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:116)

3.2 Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa

angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya.

Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan

oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi.

Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi

(20)

10

digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

(Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:121)

3.3 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Tiap perusahaan memiliki sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data

yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi,

dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem

manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.

(McLeod, 2008:523)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah

bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia

(MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menghubungkan MSDM sebagai suatu

disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam

aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem

pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan

terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource

planning (ERP). (Mcleod, 2008:523)

Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang

diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang

bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM

melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang

(21)

11

menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan

aturan-aturannya. (McLeod, 2008:543)

3.4 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpan dan

pinjaman. Sedangkan pengertian koperasi simpan pinajam berdasarkan PSAK

27/Reformat 2007 adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan

jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggotanya kepada

koperasi dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, dan tabungan. Sedangkan

pinjaman adalah penyediaan uang kepada anggota berdasarkan kesepakatan pinjam

meminjam, yang mewajibkan kepada peminjam melunasi hutangnya dalam jangka

waktu tertentu, disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan yang dapat berbentuk

bunga atau bagi hasil. Pada dasarnya Koperasi Simpan Pinjam menjalankan fungsi

yang hampir sama dengan bank, yaitu sebagai badan usaha yang melakukan

penggalian atau mobilisasi dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam

bentuk kredit kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Yang membedakannya

adalah bahwa koperasi dimiliki secara bersama oleh anggotanya dengan hak dan

kedudukan yang sama, dan hanya memberikan pelayanan kredit kepada anggotanya.

Sedangkan bank dimiliki oleh sejumlah orang atau badan sebagai pemegang saham,

memobilitasi dana dari masyarakat luas untuk menyimpan uang di bank tersebut,

namun hanya menyalurkan dana yang terhimpun kepada warga masyarakat yang

(22)

12

Prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh Koperasi Simpan Pinjam haruslah

dijalankan dengan memperhatikan semangat dari prinsip dasar koperasi simpan

pinjam rumusan Friedrich William Raiffeisen selaku pendiri pertama credit union

pada pertengahan abad ke-19, yaitu :

1. Dana koperasi hanyalah diperoleh dari anggota-anggotanya saja.

2. Pinjaman juga hanya diberikan kepada anggota-anggotanya saja.

3. Jaminan terbaik bagi peminjam adalah watak si peminjaman itu sendiri.

Prinsip Koperasi Simpan Pinjam ala Friedrich William Raiffeis tersebut

mencerminkan bahwa Koperasi Simpan Pinjam haruslah dibangun atas usaha dan

semangat swadaya dari anggotanya melalui usaha simpan pinjam berdasarkan

kerjasama dan saling percaya. Oleh sebab itu pada seluruh anggota Koperasi Simpan

Pinjam haruslah ada suatu kesadaran dan tekad yang kuat untuk membangun

Koperasi Simpan Pinjam secara swadaya, dimana mereka adalah anggota yang

sekaligus pemilik serta pengguna jasa dari Koperasi Simpan Pinjam, dengan cara :

1. Tekad untuk tidak tergantung kepada bantuan modal dari siapapun, termasuk dari

pemerintah.

2. Hanya menyimpan (menabung) uang di Koperasi Simpan Pinjam, setiap kali

mempunyai kelebihan uang dari kebutuhan sehari-hari, langsung ditabung di

Koperasi Simpan Pinjam.

3.5 DataBase

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

(23)

13

operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

pengambilan keputusan (Linda,2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu

sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut :

a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara

optimal .

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung.

Di bawah ini adalah penjelasan yaitu :

a. Internal level yaitu tingkatan yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan

di media storage dan level yang berkaitan.

b. External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya

dapat didasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang

berkaitan dengan pemakai.

c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari

aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara

keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang

(24)

14

Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas table-tabel dan

hubunngannya. Dalam model relasional dekenal antara lain table, record, field,

indeks, query penjelasnnya seperti dibawah ini :

a. Table atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka

komunikasi antara pemakai dengan professional computer.

b. Record atau baris atau dalam istilah model relational yang formal disebut tuple

adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan

attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang

sama atau sejenis untuk setiap baris pada tabel.

d. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilain field kunci

atau field.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang

dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih

untuk melakukan opersi pada tabel.

3.6 Microsoft Visual Basic 2005

Microsoft Visual Basic 2005 adalah bahasa pemrograman yang digunakan

untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User

Interface). Untuk mendesain tampilan yang diinginkan, hanya perlu meletakkan

(25)

15

selanjutnya hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari program utama.

(Yuswanto, 2006:1)

Selain itu visual basic juga merupakan sarana (tools) untuk menghasilkan

program–program aplikasi berbasiskan windows. Beberapa kemampuan atau manfaat

dari visual basic adalah bisa membuat program aplikasi berbasis windows, dan juga

dapat membuat objek–objek pembantu program seperti kontrol active, file, help,

aplikasi internet, dan sebagainya. (Yuswanto, 2006:2)

Untuk bekerja dengan visual basic 2005 untuk windows, user harus berada

di lingkungan operasi windows. Secara umum lingkungan kerja visual basic terdiri

dari lima buah windows yang dirancang sebagai aplikasi multi windows. Kelima

windows tersebut adalah (Yuswanto, 2006:2):

1. Form

Berisi latar belakang program windows yang akan ditulis. Menggambar dan

meletakkan item itu pada form sehingga pengguna program terbiasa melihat dan

berinteraksi. Form akan mengendalikan program yang disunting.

2. Toolbox

Windows Toolbox berisi alat-alat (kontrol-kontrol), kontrol-kontrol inilah yang

nantinya ditempatkan di windows form. Misalkan memilih kontrol text dan

menempatkan kotak text pada form.

3. Project

Program visual basic windows yang sering berisi beberapa jenis file yang berbeda

(26)

16

dijalankan. Windows project berisi daftar semua file yang digunakan. Aplikasi

visual basic umumnya disebut dengan project.

4. Properties

Windows Properties menguraikan setiap elemen individual pada aplikasi yang

dibuat. Sebagai contoh, ada windows Properties untuk form project sebab form

berisi property, seperti warna ukuran dan lain-lain.

5. Code

Tidak seperti kebanyakan bahasa pemrograman yang lain, user tidak harus

memilih banyak code karena bagian yang terlihat dari visual basic telah

menyederhanakan Code itu. Code di dalam windows code adalah source code.

Ketika user menjalankan program visual basic maka komputer

menginterprestasikan sebagai source code kemudian komputer akan

mengeksekusi instruksi di dalam source code tersebut.

3.7 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

atau DBMS (Database Management System) yang multithread, multi-user, dengan

sekitar 6 jutainstalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai

perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi

juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya

(27)

17

3.8 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga

dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu

sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud,

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung

konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujan dari

masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi. Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk

menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi

bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

(Kendall dan Kendall, 2003:7)

3.8.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau yang sering disebut Bubble Chart atau diagram,

model proses, diagram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model

yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik

secara manual maupun terkomputerisasi. DFD merupakan alat pembuat model yang

sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang

bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk memudahkan proses

pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level

(28)

18

1. Context Diagram

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu

proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah

hubungan antar terminator dan data source

2. Diagram Zero (Level 0)

Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram detail

serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam

Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur

data dan data source.

3. Diagram Detai (Primitf)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram

yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :

1. Terminator

Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas external

yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator merupakan

kesatuan dilungkungan system yang dapat berupa orang atau system yang berada

dilingkungan luar system yang memberikan inputan maupun yang menerima

(29)

19

berkomunikasi dengan system. Terminator ini sering juga disebut entitas

(external), sumber atau tujuan (source and sink).

2. Proses

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses

menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output,

atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu

inputan atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran

atau empat panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk

menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan

dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut :

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis

pada bagian atas symbol

b. Nama Proses

Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses

harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses

diletakkan dibawah identifikasi proses.

3. Data Store

Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulkan data. Data Store

disimbolkan dengan dua garis horizontal yang parallel dimana tertutup pada satu

ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada Data Store

menunjukkan nama dari filenya. Data Source biasanya berkaitan dengan

(30)

20

dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertian sebagai

berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu

proses.

b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data,

mengurangi data maupu mengubah data.

4. Alur Data

Alur Data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses

maupun keluar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan

data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

5. Syarat-syarat sebuah PDF :

a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD

b. Pemberian nomor pada proses DFD

c. Penggambaran DFD serapi mungkin

d. Menghindari pembuatan DFD yang rumit

e. Memastikan DFD dibangun secara konsisten

3.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram adalah suatu bentuk perencanaan database

secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman

dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model

(31)

21

atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhab-kebutuhan untuk sistem

[image:31.612.122.532.178.574.2]

pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model, yaitu :

Gambar 3.1 Jenis ERD

NO JENIS ERD KETERANAGAN

1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan dapat

menggambarkan semua struktur logic

database (DBMS), dan tidak bergantung

dari software atau pertimbangan struktur

data storage. Sebuah CDM dapat diubah

langsung menjadi PDM

2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang mengacu

pada pemilihan software DBMS yang

spesifik. Hal ini seringkali berbeda

secara signifikan dikarenakan oleh

struktur tipe database yang bervariasi,

dari model schema, tipe data

penyimpanan dsb

ERD memiliki 4 jenis obyek, yaitu :

(32)

22

Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bias berupa nyata maupun abstrak yang

dapat dibedakan satu dengan lainnya dan adanya hubungan saling

ketergantungan ada 2 macam tipe entity, yaitu :

a. Strong Entity

Strong Entity merupakan tipe enity yang mempunyai key attribute untuk

setiap individu yang ada didalamnya

b. Weak Entity

Strong Entity merupakan entity yang tidak memiliki key attribute, oleh

karena itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk

menggunkan attribute kunci secara bersama-sama.

2. Attribute

Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan cirri atau

karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen

atau data field.

3. Key

Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah

diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat

diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain

ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data

kunci (key).

4. Relationship

Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang

(33)

23

a. One to One Relationship

Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain

b. One to Many Relationship

Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu

(34)

24 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam. Dalam kerja praktek ini,

diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta member solusi

bagi masalah yang timbul.

Permasalahan yang ada pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia ini terdapat

pada prosedur pendaftaran angota, transaksi peminjaman dan angsuran serta laporan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu :

1. Menganalisis Sistem.

2. Mendesain Sistem.

3. Mengimplementasikan Sistem.

4. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem.

Langkah-langkah di atas ditujukan untuk menemukan solusi dari

permasalahan yang ada pada Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia. Untuk lebih

jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

4.1 Menganalisis Sistem

Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem

baru. Dalam langkah ini penulis melakukan wawancara terhadap bagian administrasi

yang memberikan informasi tentang mekanisme pendaftaran anggota baru,

(35)

25

Bagian Administrasi menunjukkan dokumen yang ada pada saat itu, seperti

formulir pendaftaran anggota, formulir peminjaman, dan formulir angsuran anggota

serta buku-buku penunjang seperti buku transaksi peminjaman, buku angsuran serta

buku laporan. Dengan adanya dokumen tersebut, penulis mencatat item-item yang

terdapat di dalamnya. Ini sangat berguna dalam pembuatan struktur table selanjutnya.

Hasil dari wawancara dengan bagian administrasi, digambarkan oleh penulis melalui

dokumen flow.

Penulis mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui

dokumen flow. Permasalahan tersebut antara lain, proses yang dilakukan masih

manual. Pendaftaran anggota, transaksi peminjaman dan pembayaran angsuran

dicatat ke dalam buku. Prosedur yang dilakukan cukup banyak, sehingga

membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.

4.1.1 Prosedur Pendaftaran Anggota

Proses pertama adalah anggota mengisi formulir yang telah disediakan

oleh juruh tagih. Formulir yang telah terisi dan disetujui oleh PPK (Petugas

Persetujuan Kredit) kemudian diserahkan kepada bagian administrasi untuk dicata ke

dalam buku induk anggota, selanjutnya bagian administrasi memberikan formulir

angsuran untuk diserahkan ke anggota. Terlihat pada gambar 4.1 Dokumen flow

(36)

26

(37)

70 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulam

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Peminjaman Pada

Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba, Aplikasi Peminjaman yang dibuat mampu berjalan

secara efektif, yaitu meminimalkan kesalahan dalam melakukan menyimpanan

data dan mempermudah pencarian data serta pencatatan transaksi-transaksi yang

ada secara akurat.

2. Berdasarkan uji coba didapatkan bahwa Aplikasi Peminjaman yang dibuat mampu

menghasilkan laporan sesuai keinginan pengguna saat ini.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang Aplikasi Peminjaman yang telah dibuat, dapat

diberikan saran untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut :

1. Sistem dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks lagi dengan menggabungkan

beberapa sistem (intergrated system), misalnya dengan menambahkan sistem

penggajian dan sistem absensi.

2. Pengembangan dengan menggunakan mobile application untuk proses angsuran

yang nantinya secara otomatis akan memberikan pesan peringatan kepada setiap

(38)

71

DAFTAR PUSTAKA

Hanel, Alfred. 2005. Organisasi Koperasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Herlambang, S. dan Tanuwijaya, H. 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi,

dan manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I.

Jakarta: PT. Prenhallindo.

Marlinda, L. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI OFFSET

McLeod, R. 2008. Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Prenhallindo.

Yudhistira, Ferico. 2007. MySQL. 16 Desember 2013.

url:blogs.mervpolis.com/roller/ferico/entry/my_sql

Yuswanto. 2006. Pemrograman Dasar Visual Basic .NET 2005. Jakarta: Prestasi

Gambar

Tabel 4.1   Struktur Tabel Nasabah  .............................................................
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Arta Mulia
Gambar 3.1 Jenis ERD

Referensi

Dokumen terkait

selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan fasilitas dan bantuan sehingga Praktek Kerja Profesi Apoteker

Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Assets (ROA), karena Bank Indonesia juga lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank

Sesuai dengan tugasnya yang menghim- pun dana dan menyalurkan kem-bali ke masyarakat, Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank merupakan sumber dana terbesar bagi

“La Bible La Qoran et Le Science” “La Bible La Qoran et Le Science” “La Bible La Qoran et Le Science” “La Bible La Qoran et

Jadi, Amen-Ra menaklukkan Aton, Thebes sekali lagi menjadi ibu kota Mesir, para pendeta Amen-Ra mendapatkan kembali kekuasaan mereka dan dalam waktu kurang

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh

Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu "seorang atau beberapa orang secara bersama- sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan

Teori tektonik lempeng (plate tectonic) adalah teori yang menjelaskan pergerakan yang terjadi di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti