• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selayang Waterpark (Arsitektur Rekreasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selayang Waterpark (Arsitektur Rekreasi)"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Gambar 1. Site Plan Gambar 2. Ground Plan

Gambar 3. Tampak dan Potongan Tapak

Gambar 4. Denah dan Potongan Bangunan Utama Gambar 5. Tampak Bangunan Utama

Gambar 6. Denah dan Potongan Restoran Gambar 7. Tampak Restoran

Gambar 8. Denah dan Potongan Kafetaria Gambar 9. Tampak Kafetaria

Gambar 10. Denah dan Potongan Toilet dan Gym Gambar 11. Tampak Toilet dan Gym

Gambar 12. Rencana Pondasi dan Pembalokan Bangunan Utama Gambar 13. Rencana Pondasi dan Pembalokan Restoran dan Kafetaria Gambar 14. Rencana Pondasi dan Pembalokan Toilet dan Gym

Gambar 15. Rencana Atap Bangunan Utama dan Restoran Gambar 16. Rencana Sanitasi

Gambar 17. Rencana Elektrikal

Gambar 18. Rencana Pencegahan Kebakaran Bangunan Utama Gambar 19. Rencana Pencegahan Kebakaran Restoran

Gambar 20. Rencana Pencegahan Kebakaran Kafetaria

▸ Baca selengkapnya: tema rekreasi gunung

(2)

Gambar 24. Detail Toilet

Gambar 25.Eksterior Bangunan Utama Gambar 26. Suasana Pedestrian Gambar 27. Kolam Utama Gambar 28. Dancing Fountain Gambar 29. Lazy River

Gambar 30. Leisure Pool Gambar 31. Restoran

Gambar 32. Interior Hall Bangunan Utama Gambar 33. Foto Maket

▸ Baca selengkapnya: tema rekreasi sub tema perlengkapan rekreasi

(3)

[1]. Clawson M and Knetsch JLEconomics of Outdoor Recreation. The John Hopkins University Press, Baltimore.1966.

[2]. Data Statistik Kolam Renang Selayang, Sumber: Kolam Renang Selayang, April 2013.

[3]. Digital Library.2013.Waterpark. Available From:

http://digilib.its.ac.id/ITSUndergraduate-3100007030409/1904 (Accessed April 2013).

[4]. Inhabitat.2013. Available From:

http://inhabitat.com/beijing-water-cube-reopens-as-happy-magic-water-park/

(Accessed April 2013).

[5]. Kamus Bahasa Indonesia.2013.Renang.Available

From:http://kamusbahasaindonesia.org/renang (Accessed 04 Mei 2013, 15:45pm).

[6]. Laurens, Joyce Marcella. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo 2004.

[7]. Medan Dalam Angka 2012.

[8]. Meyer, Harold D., dan Charles K. Brightbill.Community Recreation: A Guide to Its Organisation.New Jersey:Prentice-Hall Inc, 1964.

[9]. Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid I Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.1997.

(4)

[11]. RUTRK-RDTR Kota Medan 2013-2030.

(5)

BAB 3 ELABORASI TEMA 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema

Pada dasarnya pemilihan tema Rekreasi adalah untuk menampilkan suatu karakter bangunan yang berfungsi sebagai sebuah sarana olahraga dan wadak bersosialisasi masyarakat yang ingin berekreasi. Tema ini diharapkan dapat mendukung fungsi seluruh sarana rekreasi maupun olahraga yang dapat menciptakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sehingga mau untuk bersantai di tempat ini dan memberikan kesenangan maupun manfaat lainnya yang berkaitan dengan kegiatan yang ada di dalamnya.

3.2 Deskripsi Tema

Tema yang digunakan dalam proyek Selayang Waterpark ini adalah Arsitektur Rekreasi.

3.2.1 Arti Kata Arsitektur dan Rekreasi Pengertian Arsitektur

 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia :

Arsitektur :seni bangunan, gaya bangunan misalnya : Gedung – gedung yang mempunyai sifat khusus

 Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku Pengantar Arsitektur, bahwa:

Arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam – macam kegunaan

melindungi manusia dan kegiatan – kegiatannya serta hak miliknya dari elemen,

dari musuh, dan dari kekuatan – kekuatan adikodrati, membuat tempat,

menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan

(6)

 Menurut Van Romondt :

Arsitektur adalah ruang atau tempat tinggal manusia dengan tenang dan bahagia.

Pengertian Rekreasi

Menurut Clawson dan Knetsch, rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang untuk mengembalikan kesegaran fisik.1

Menurut Harold D.Meyer, Charles K. Brightbill, H. Douglas Sessoms, rekreasi mempunyai 9 ciri-ciri, yaitu :

1. Rekreasi merupakan kegiatan 2. Bentuknya bisa beraneka ragam 3. Rekreasi ditentukan oleh motivasi 4. Rekreasi dilakukan secara rutin 5. Rekreasi benar-benar sukarela 6. Rekreasi dilakukan secara universal

7. Rekreasi merupakan kegiatan yang berguna 8. Rekreasi itu fleksibel

9. Rekreasi merupakan kegiatan sampingan2

 Tipe – tipe tempat dan bangunan rekreasi3

1. Resort/residential community 2. Theme park

3. Commercial recreational

- Daerah perkotaan yang dibuat alami (bangunan untuk rekreasi) dengan pemasaran atau tujuan konsumen yang sudah ada.

- Dapat berupa orientasi pasif dan aktif, contoh health club, arcades, theatres, dan sebagainya.

1

Economics of Outdoor Recreation (1966) 2

(7)

4. Suplemental recreational

Fasilitas rekreasi yang ditujukan sebagai tambahan dari fungsi utama sebuah kawasan perumahan, komersil, seperti kolam renang, golf course, dan sebagainya.

 Kegunaan rekreasi4

1. Untuk kesehatan, baik itu kesehatan tubuh maupun pikiran 2. Untuk dapat membentuk atau membangun karakter

3. Sebagai pencegah kriminalitas 4. Sebagai sarana pendidikan moral

5. Untuk hal-hal yang behubungan dengan ekonomi

Rekreasi terwujud dari beberapa unsur dan sifat yang melibatkan hal-hal berikut ini:  Ada minat, waktu, tingkat sosial dan keuangan yang mendukung.

 Ada wadah yang menampung kegiatan rekreasi.

Unsur-unsur penting dari rekreasi itu sendiri adalah;  Penyegaran fisik dan mental

 Dilakukan pada waktu luang

 Merupakan kegiatan yang memberikan kegembiraan, kesenangan dan kepuasan bagi pelaku.

 Dapat menyalurkan ekspresi seseorang terhadap kegiatan yang menarik perhatian.

4. Mempertinggi keterampilan dan kreativitas, menambah hal baru dalam kehidupan.

(8)

3.2.2 Tujuan Rekreasi

Tujuan dari kegiatan rekreasi adalah untuk mendapatkan hal-hal yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan, antara lain:

 Mendapatkan kesenangan dan kepuasan.

 Memulihkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

 Memupuk dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas.

 Pembentukan kepribadian.

 Menciptakan dan membina hubungan antar manusia.

 Mengenal dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.

 Membina, mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.

3.2.3 Jenis-jenis Rekreasi

Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Programming dan Ivor Sally dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment, bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu:

a. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut:  Sifatnya

Rekreasi dapat bersifat mendidik, olahraga, tontonan, atau permainan.  Objeknya

 Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti: kolam renang, taman-taman kota, dan sebagainya.

 Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut seperti film, sandiwara, dan sebagaianya.

 Tingkatan umur

Biasanya untuk anak-anak, remaja dan dewasa.  Waktu penyelenggaraan

(9)

 Tempatnya

Kegiatan di luar ruangan (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor).

b. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekrasi mempunyai 2 kategori:  Fasilitas khusus (yang bersifat spesifik)

Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk mengunjunginya.

 Fasilitas pokok (yang harus ada). 5

3.2.4 Pengertian Arsitektur Rekreasi

Arsitektur rekreasi adalah menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.

Dalam perancangan arsitektur rekreasi yang harus diperhatikan adalah tidak memaksakan pemuasan estetika sebagai kebutuhan dasar, tetapi lebih mempertimbangkan keindahan sebagai suatu persyaratan desain yang baik karena ilmu perilaku-lingkungan membentuk teori positif bagi desain arsitektur yakni dengan menekankan perlunya memperhatikan kepuasan pengguna daripada hanya mempertimbangkan faktor kepuasan bagi yang merancang saja.6

Dari pengertian diatas, maka berikut ini adalah karakteristik pengunjung sebagai pedoman desain bangunan:

Karakteristik Anak-anak o Percaya diri

(10)

o Memiliki motivasi diri o Mampu menahan diri o Mampu bekerja sama

Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku anak-anak yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan merupakan tempat yang dapat digunakan untuk saling bekerja sama.

Karakteristik Remaja

o Berkeinginan mencoba segala hal

o Keinginan menjelajahi lingkungan sekitar o Berfantasi

o Beraktivitas kelompok

Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku remaja yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan merupakan tempat yang dapat digunakan secara berkelompok untuk saling bekerja sama.

Karakteristik Dewasa o Emosional o Kreatif

Dari karakteristik tersebut makan konsep untuk perilaku dewasa yaitu tempat yang dapat mengendalikan dan menenangkan emosi serta tempat kreatifitas.

3.3 Interpretasi Tema

(11)

rekreatif dari lingkungan binaan yang dibentuk adalah :  Skala

 Dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu.

 Untuk menciptakan suasana rekreatif maka skala yang digunakan adalah skala intim dan skala perkotaan.

 Skala intim dapat memberikan suasana akrab dan dekat dengan sesame manusia maupun lingkungannya. Sedangkan skala perkotaan membuat manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut.

Disain sebuah ruangan yang menerapkan skala intim akan memberi kesan nyaman terhadap pengguna, dapat menguasai ruang atau merasa menjadi sesuatu yang penting dalam ruangan tersebut. Menurut teori Camilo, ukuran suatu plaza minimal sama dengan tinggi bangunan utama dengan plaza, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali tingginya. Bila D/H = 2, maka perasaan terlingkup (enclosed) plaza. Menurut Yoshinobu Ashiara, menyebutkan perbandingan antara tinggi bangunan dan jarak bangunan : D/H = 1, ruang terlalu seimbang D/H < 1, ruang terlalu sempit sehingga terasa tertekan D/H >1, ruang terasa agak besar D/H >4, pengaruh ruang sudah tidak terasa.

 Warna

Penerapan warna dalam kasus disain adalah untuk memberikan pengaruh psikologis terhadap manusia. Dalam arsitektur rekreatif dibutuhkan penerapan warna yang memberikan kesan yang bermacam-macam selama hal itu tidak memberi gangguan psikologis terhadap pengguna.

 Tekstur

(12)

 Bentuk

Bentuk adalah jalan untuk mengatur dan mengartikulasikan material di dalam ruangan, sama halnya dengan tata bahasa menyusun kata-kata ke dalam suatu bahasa. Bentuk juga adalah konsep disain, sedangkan material membentuk ekspresi dari bentukan tersebut. Pemikiran bentuk di balik disain adalah pemodelan mental yang menjelaskan pemikiran-pemikiran lain untuk memahami penyusunannya. Dari penampilannya bentuk dapat dibagi dalam:  Bentuk yang teratur yaitu bentuk geometris, kotak, kubus, kerucut, piramida

dsb.

 Bentuk yang lengkung, umumnya bentuk-bentuk alam.  Bentuk yang tidak teratur

Adapun sifat atau karakter dari setiap bentuk masing-masing memberikan kesan tersendiri seperti :

 Bentuk kubus atau persegi, baik 3 dimensi maupun dua dimensi, memberikan kesan statis, stabil, formal, mengarah kearah monoton dan massif (solid).

 Bentuk bulat atau bola, memberi kesan tuntas, “bulat”, labil (bergerak).

 Bentuk segitiga dan yang meruncing memberi kesan aktif, energik tajam dan mengarah.

Adapun maksud dan tujuan rekreasi berdasarkan interpretasi tema adalah untuk memecahkan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari susut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan tuntutan fungsi. Alasan pemilihan tema adalah :

 Memudahkan mengaplikasikan sifat rekreasi itu sendiri pada kasus proyek  Untuk mendapatkan suatu wadah dilingkungan binaan yang sesuai dengan

unsur dan nilai rekreasi itu sendiri.

(13)

Maksud dan tujuan berdasarkan interpretasi :

 Menggunakan pemecahan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari sudut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan tuntutan fungsi.

 Untuk dapat menghasilkan perancangan yang berdasarkan tema yang relevan dan sinkron sehingga hasil rancangan yang didasari oleh tema ini mengakomodasi segala aktivitas yang sesuai karakteristik rekreasi.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul

Kawasan ini selayaknya dapat mewujudkan unsur-unsur yang menjadi tema dari proyek ini, yaitu menciptakan ruang yang dapat dengan memfasilitasi seluruh kegiatan yang ada di dalamnya dengan baik dan tepat, efektif dan efisien. Jika hal ini bisa diwujudkan maka diharapkan dapat menciptakan ruang yang nyaman secara jasmani dan rohani,sesuai dengan arsitektur rekreasi yang berfungsi sebagai tempat rekreasi, bagi seluruh manusia sebagai pengguna ruang tersebut. Dampak dari kenyamanan yang tersebutlah yang akan secara tidak langsung menjadi kunci agar ruang tersebut bisa tetap hidup dan memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan, baik yang berada di dalam maupun di luar ruangan.

3.5 Studi Banding Tema Sejenis

Berikut adalah kasus studi banding yang bertemakan sejenis dengan proyek

3.5.1 Taman Zabeel Dubai

(14)

Taman bermain ini terletak dinatara Dubai Trade Centre an Al Karama. Sheikh Hamdan Bin Rashid Al Maktoum (Deputy Ruler of Dubai, UAE Minister of Finance and Industry, and Chairman of Dubai Municipality), membuka taman Zabeel, taman rekreasi yang pertama di daerah teluk. Taman ini memiliki luas sekitar 47.5 hektar. Sebuah rekreasi baru dan taman hiburan yang terletak di jantung kota Dubai, dan dengan 'tema teknologi modern'. AKC adalah konsultan utama bagi perkembangan tengara. Desain lansekap yang luas meliputi serangkaian taman bertema, sebuah bioskop Imax kompleks di sekitar danau fitur, sebuah teater dengan kapasitas untuk 2000 orang, dua zona menampilkan teknologi futuristik dan pameran energi alternatif, area petualangan dan fasilitas olahraga, labirin dan berperahu danau. Taman, terletak di tiga plot terpisah di utara timur Dubai World Trade Centre, bertujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik dan internasional di Dubai. Tiga taman's plot saling berhubungan dengan jembatan penyeberangan. Dh200 juta taman ini terdiri dari beberapa ketentuan termasuk pengadilan makanan, sebuah lapangan cricket, sebuah teater di ruang terbuka dan pusat pameran. Semua tiga zona dihubungkan oleh jalan kereta api ', yang mengangkut pengunjung dari satu zona ke yang lainnya.

Di dalam taman ini terdapat 3 zona yaitu :

1. Zona energi alternative

2. Zona Komunikasi

3. Zona Teknologi.

Terdapat pula Space Maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya, dan atraksi berbasis teknologi lainnya. Fasilitas infrastruktur yang ada pada taman ini meliputi :

 Perahu di danau dan restoran tepi danau  Pusat Olahraga

(15)

 Taman untuk skateboard serta BMX  Fasilitas untuk BBQ

 Tempat duduk yang tidak terkena sinar matahari

Gambar 3.2 Suasana Taman Zabeel Dubai

3.5.2 Discovery Science Centre, California

(16)

Discovery Science Center, sebelumnya dikenal sebagai Taco Bell Discovery Science Center, adalah museum sains di Santa Ana, California, dengan lebih dari 100 alat peraga pameran dirancang untuk memicu rasa keingintahuan alami anak.

Discovery Science Center ini memiliki beberapa galeri utama dengan konsep-konsep ilmu pengetahuan, yaitu:

 Eco Challenge: upaya pameran ini untuk mendidik keluarga pada daur ulang dan konservasi lingkungan dengan mengajarkan konsep ramah lingkungan, pembuangan limbah rumah tangga berbahaya, dan bagaimana mengidentifikasi dan memilah daur ulang dari sampah biasa.

 Boeing Rocket Lab: Merupakan pameran permanen, tahap pertama di Galeri Eksplorasi Ruang Angkasa menampilkan simulasi peluncuran roket, pelajaran bahan bakar roket kimia, dan sebuah stasiun udara dan air interaktif roket peluncuran

 .Dino Quest: pameran ini adalah yang pertama dari jenisnya dan seukuran fitur model dinosaurus, quests interaktif dan penggalian arkeologi virtual untuk menemukan dan mengidentifikasi fosil prasejarah.

 Planetary Research Station: Menampilkan animasi globe, stasiun ini memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang atmosfer, pola cuaca dan aspek lain dari ilmu bumi.

 Science Summer Camp: Pusat Sains menawarkan kamp musim panas untuk usia sekolah 5-10, didesain untuk siswa agar lebih paham pendidikan ilmiah lebih mendalam.

(17)
(18)

BAB 4

ANALISA

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperhatikan tapak,

lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan

memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur.

4.1 Analisa Eksisting

4.1.1 Lokasi

Lokasi tapak dan kota dalam region :

Lokasi merupakan batas

administrasi secara fisik dan batas

imajiner untuk spasial terkait sektor

ekonomi dan sosial kebudayaan. Luas

wilayah Kecamatan Medan Baru

berdasarkan data administrasi adalah

541 Ha.

Kecamatan Medan Baru ini

merupakan salah satu wilayah di Kota

Medan yang terletak di pusat kota,

sehingga aksesibilitas sangat tinggi

terhadap kegiatan perkotaan. Dalam

perkembangannya kelurahan yang ada

di Kecamatan Medan Baru ini terdiri

dari 6 (enam) Kelurahanan.

(19)

Lokasi site yang teretak di Kelurahan Selayang I merupakan salah satu

wilayah di Kota Medan yang terletak di pusat kota, sehingga aksesibilitas sangat

tinggi terhadap kegiatan perkotaan.

Gambar 4.2 Lokasi Site Selayang Waterpark

Lokasi Tapak : Jl. Dr. Mansyur 71-D

Kecamatan Medan Baru

Medan, Sumatera Utara

Luas Lahan : 3Ha

KDB : 60%

KLB : 1-2 Lantai

Kontur : Datar

GSB : Jl. Dr. Mansyur : 7meter

Iklim :Tropis, suhu minimum 23°C – 24,1°C,

(20)

4.1.2 Analisa Kondisi dan Potensi Lahan

Gambar 4.3 Kondisi Site

SITE

Potensi Utama

 Posisi site berada di kota

 Lokasi berada di jalan primer kota Medan

 Berada di kawasan permukiman dan pendidikan

 Memiliki fasilitas transportasi yang lancar dan memadai

 Luas site mendukung, yaitu 2Ha yang dikelilingi oleh lahan kosong

 Transportasi umum lancar dan baik Masalah

Lokasi sangat berdekatan dengan sarana pendidikan dan juga terletak di jalan primer, yang menyebabkan kemacetan pada saat aktivitas pendidikan selesai yaitu pada siang hari atau

Usulan

Membuat daerah pedestrian bagi anak sekolah agar sirkulasi pejalan kaki terarah dan tidak menyebabkan kemacetan

Keterangan :

: Pemukiman Penduduk

: Bangunan Komersil

: Sarana Pendidikan

(21)

4.1.3 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek

Data eksisting pada lokasi proyek Selayang Waterpark adalah sebagai

berikut :

 Lokasi Proyek : Jl. Dr. Mansyur no.71D, Kec. Medan Baru, Medan

 Batas-batas Tapak :

Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek

Utara Timur Barat Selatan

Jl. Dr. Mansyur Rumah

Penduduk

Lahan Kosong Sawah

 Luas Lahan : 3Ha

 KLB : 2 Lantai

 KDB : 60%

 GSB : ½n +1

½(12)+1= 7m

(22)

4.1.4 Kondisi Sekitar Site

Kawasan site berbatasan dengan ruang terbuka hijau, sekolah, serta jalan

arteri.

Gambar 4.4 Kondisi Sekitar Site

Taman PKK

SMA Dharma Pancasila TK Dharma

Pancasila SMP Dharma Pancasila

(23)

4.2 Analisa Sirkulasi

Analisa yang diperoleh dari sekitar lokasi site Selayang Waterpark adalah

sebagai berikut :

4.2.1 Sirkulasi Kendaraan

Gambar 4.5 Sirkulasi Site

No. Nama Jalan Keterangan

1. Jalan Dr. Mansyur  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 16 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB

2. Jalan Setia Budi  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 16 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 18.00 WIB

(24)

3. Jalan Jamin Ginting  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 20 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB

4.2.2 Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 4.6 Sirkulasi Pejalan Kaki

Sirkulasi Pejalan Kaki Jalan Dr. Mansyur

Pedestrian yang ada di jalan Dr. Mansyur ada dua jenis. Pedestrian bagian

depan site tidak disediakannya pedestrian khusus untuk para pejalan

kaki.seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

(25)

Sedangkan pedestrian yang ada pada jalan Dr. Mansur yang merupakan

jalan primer mempunyai pedestrian yang lebarnya 1.2 meter yang dilengkapi

dengan vegetasi.

Sirkulasi pejalan kaki pada jalan Setia Budi dan Jamin Ginting merupakan

pedestrian yang menggunakan bata block yang dapat menjadi resapan air. Tanggapan :

Jalan pada pedestrian dibuat menggunakan material grass block agar bisa menjadi resapan air.

Tanggapan :

Perlunya diberi lampu sebagai penerangan pada pedestrian ketika malam hari

(26)

4.3 Tata Guna Lahan dan Skyline

Lokasi site terletak di sekitar bangunan yang memiliki fungsi pendidikan yaitu

Sekolah Dharma Pancasila. Jalan didepan site terdiri dari bangunan yang memiliki

fungsi komersil yaitu di Jalan Dr.Mansyur. banyak terdapat toko dan restoran di

sepanjang jalan ini.

4.3.1 Tata Guna Lahan

Tata guna lahan pada daerah sekitar lokasi dapat dilihat dari gambar berikut

sesuai dengan fungsinya.

Legenda :

: Pemukiman Penduduk

: Bangunan Komersil

: Fasilitas Pendidikan

: Tempat Ibadah SITE

Gambar 4.9 Pedestrian Jalan Setiabudi

Gambar 4.10 Pedestrian Jalan Jamin Ginting

(27)

Gambar 4.12 Perspektif Tata Guna Lahan Sekitar Site

4.3.2Skyline

Gambar 4.13 Peta Skyline di Lokasi Site

Skyline Potongan A - A :

Gambar 4.14 Skyline daerah A

Skyline Potongan B :

(28)

4.4 Bulk (Ketebalan Bangunan)

Gambar 4.16 Ketebalan Bangunan

Usulan skyline dengan fluktuasi V landai, dengan menambah bangunan 3 lantai pada daerah B.

Potensi karena itu ketebalan massa bangunan sekitar site cenderung tidak terlalu padat . Hal ini dapat membantu dalam memberikan kenyamanan jarak visual kearah bangunan bagi pengguna jalan.

Tanggapan

(29)

4.5 Analisa Matahari

Arah matahari sangat mempengaruhi bentuk bangunan, sebab

orientasi yang salah akan menyebabkan konsumsi energi dalam bangunan

menjadi jauh lebih tinggi.

Gambar 4.17 Analisa Matahari

Barat

(Matahari Sore) Timur

(Matahari Pagi)

Tanggapan :

 Pada bagian utara dan selatan dapat diberikan bukaan yang maksimal karena sinar mataharinya cukup dan tidak panas.

 Pada bagian timur diberikan bukaan yang secukupnya karena bukaan pada siang hari dapat membuat ruangan menjadi panas.

 Pada bagian barat sebaiknya diberi bukaan yang sedikit karena pada sore hari matahari akan panas dan silau.

 Pada bagian tengah dapat dijadikan sebagai area sirkulasi ataupun area berkumpul karena cukup terlindung dari sinar matahari sore dan terlindung dari sisi luar.

 Buffer seperti pohon akan sangat membantu untuk mengatasi masalah suhu dari panas matahari dan sinar yang terlalu berlebihan.

(30)

4.6 Analisa Vegetasi

Di sepanjang jalan Dr. Mansyur ini terdapat banyak vegetasi sebagai

peneduh juga sebagai filter di kawasan site ini. Tidak hanya di pedestrian

terdapat pepohonan tetapi juga di trotoar tengah jalan diberi pepohonan kecil

yang mendampingi lampu jalan.

Vegetasi di Sekitar Site

Gambar 4.18 Denah vegetasi di sekitar site

Gambar 4.19 Pepohonan di tengah trotoar jalan Dr.

Mansyur di depan site

Gambar 4.20 Pepohonan di pinggir jalan Dr. Mansyur

Tanggapan :

(31)

Vegetasi di dalam site

Gambar 4.21 Vegetasi dalam site

Gambar 4.22 Foto Vegetasi

Tanggapan :

(32)

4.7 Analisa View

4.7.1 View Kedalam Site

Gambar 4.23 View kedalam Site

Tanggapan :

View ke bagian ini adalah kolam renang anak-anak.

Tanggapan :

View ke bagian ini adalah kolam utama yang dipakai

(33)

4.7.2 View Keluar Site

Gambar 4.24 View keluar site

Rumah Penduduk Pajus Mansyur

Sawah Sawah

Tanggapan

(34)

4.8 Analisa Pencapaian

Gambar 4.25 Analisa Pencapaian

Legenda

: Jl. Setia Budi

: Jl. Dr. Mansyur

: Jl. Jamin Ginting

4.9 Analisa Kebisingan

Gambar 4.26 Analisa Kebisingan

Tanggapan

Pencapaian ke lokasi site di jalan Dr. Mansyur ini bisa dicapai dari jalan Jamin Ginting dan jalan Setia Budi.

Tanggapan

Utara : Tingkat kebisingan tinggi

karena berbatasan dengan

jalan Dr. Mansyur

(35)

4.10 Analisa Utilitas

1. Elektrikal

- Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai energi cadangan. Jika arus dari PLN padam, sebelum generator bekerja, digunakan satu daya

bebas gangguan Uninterupted Power Supply ( UPS ).

- Penempatan generator di basemen.

- Penempatan Shaft Elektrikal pada Core.

Gambar 4.27 Skema Utilitas Elektrikal

2. Plumbing

 Air Kotor

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air kotor harus melewati

proses treatment terlebih dahulu.

(36)

 Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM, bila mengalami kerusakan, maka sumur

bor akan digunakan sebagai sumber air cadangan.

(37)

 Air Buangan

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih

dahulu melalui proses treatment.

Gambar 4.30 Skema Utilitas Air Buangan

4.11 Analisa Jumlah Pengunjung

Dari hasil olah data pengunjung pada kolam renang Selayang, maka

diperoleh data sebagai berikut :

(38)

Berikut ini perbandingan dari beberapa tempat rekreasi air di Kota Medan

Tabel 4.3 Data Jumlah Pengunjung Tempat Rekreasi Air

No Tempat Rekreasi Rata-rata jumlah

pengunjung/

Waterpark ± 250-400 org

± 73.000-146.000

Jumlah rata-rata pengunjung tempat-tempat rekreasi tersebut adalah 526

org/ hari atau 192.564 org / tahun. Diasumsikan 50% mengunjungi proyek,

Selayang Waterpark yaitu 263 org/hari atau 95.995/ tahun.

Dengan kenaikan rata-rata pengunjung sebanding dengan kenaikan

penduduk kota Medan sekitar 2 %, maka proyeksi pertambahan jumlah

pengunjung untuk 10 tahun ke depan adalah

Pn = Po (1+r)n

Pn = 280.786 (1+0.02)10

= 342.276/tahun

(39)

Kebutuhan Parkir

• Standar parkir 1 mobil = 2.5 x 5 m (1 mobil diasumsikan memuat 4 orang)

Jumlah parkir roda 4 = 50%(938)

= 469

= 469:4

= 117 unit parkir

• Standar parkir 1 motor = 2 x 1 m (1 kereta diasumsikan memuat 2 orang)

Jumlah parkir roda 2 = 50%(938)

=469

=469:2

=236 unit parkir

4.12 Analisa Fungsional / Non Fisik

Berikut ini adalah non fisik yang menunjukkan program ruang:

Program Ruang

Tabel 4.4 Program Ruang

Fungsi

Ruang

Elemen Ruang Unit Standard Sumber Kapasitas Luas

(40)
(41)

Subtotal = 8638.4 m²

Sirkulasi 30%= 19.8m²

(42)

Subtotal = 19.9 m²

Sirkulasi 30% =27.6m²

(43)

Fasilitas

NAD : Neufert Architect Data

(44)
(45)

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Zoning Ruang Luar

Tata Ruang Luar Kolam Renang Selayang (Lama)

Gambar 5.1 Tata Ruang Luar Kolam Renang Selayang

Keterangan :

Parkir Roda Dua

(46)

Konsep Ruang Luar Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.2 Konsep Ruang Luar Selayang Waterpark

Keterangan : A : Parkir roda empat B : Parkir roda dua C : Pedestrian

A B

(47)

Zoning Ruang Dalam Kolam Renang Selayang (Lama)

Gambar 5.3 Zoning Ruang Dalam Kolam Renang Selayang (Lama)

Keterangan :

: Area Kolam

: Kantor Pengelola

: Hall

: Area Pelayanan (Servis)

(48)

Konsep Ruang Dalam Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.4 Konsep Ruang Dalam Selayang Waterpark

Keterangan :

A : Bangunan Utama G : Kolam Rekreasi

B : Kolam Utama H : Kolam Dewasa

C : Kolam Loncat Indah I : Restoran

D : Tribun J : Pirate’s Lagoon

E : Toilet dan Gym K : Octopus Island

(49)

Entrance Kolam Renang Selayang (Lama)

 Entrance berada pada Jalan Dr. Mansyur

 Tidak ada perbedaan tempat antara entrance kendaraan dan entrance pejalan kaki

Jalan Dr. Mansyur

Entrance

(50)

Entrance Selayang Waterpark (Baru)

 Entrance berada pada Jalan Dr. Mansyur

(51)

Sirkulasi Kolam Renang Selayang (Lama)

Keterangan :

Sirkulasi Kendaraan Roda 4

Sirkulasi Kendaraan Roda 2

(52)

Sirkulasi Selayang Waterpark (Baru)

(53)

Vegetasi Kolam Renang Selayang (Lama)

Vegetasi terdapat di tempat parkir dan juga bagian samping bangunan

(54)

Vegetasi Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.10 Vegetasi di Selayang Waterpark

 Vegetasi di area parkir ditambahkan agar bisa menjadi peneduh kendaraan

 Vegetasi diletakkan pada area entrance pejalan kaki agar menjadi filter panas matahari

(55)

Konsep utilitas penyediaan air bersih yang dipakai setelah revitalisasi bangunan sama saja dengan sistem penyediaan air bersih yang lama, yaitu dari PDAM Tirtanadi terlebih dahulu disimpan ke reservoir, kemudian disalurkan ke pipa air bersih.

(56)

5.7 Konsep Massa Bangunan

Massa Bangunan Selayang Waterpark

Gambar 5.12 Massa Bangunan Kolam Renang Selayang (Lama) Tribun Kolam

Rekreasi

Kolam Renang Utama dan Tribun Utama

(57)

Massa bangunan mengambil bentukan yang sempurna dari segala bentuk yaitu bulat. Dari kesempurnaan bentuk ini dikaitkan dengan psikologis para pengunjung yang akan merasakan bangunan yang informal tetapi tidak melupakan keselarasan dengan massa bangunan yang lain disekitar bangunan tersebut.

(58)

Konsep Tapak

Tapak didesain menarik dengan bentuk kolam yang menarik serta ditambahkan air mancur yang berada di lantai mozaik

(59)

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari

sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan ataupun sasarannya.

2.1.1 Arti Kata

Selayang Waterpark mempunyai arti kata masing-masing, yaitu :

Selayang adalah nama kolam renang yang terletak di jalan Dr. Mansyur Medan yang dijadikan proyek untuk direvitalisasikan.

Waterpark (Taman Rekreasi Air) adalah taman hiburan fitur air area bermain, seluncuran air, bantalan splash, spraygrounds (permainan air),

sungai malas atau lingkungan rekreasiair lainnya1.

2.1.2 Pengertian Judul

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Selayang Watepark

adalah taman rekreasi air atau taman permainan air yang dilengkapi dengan

fasilitas-fasilitas permainan air.

2.2 Program Kegiatan

Program kegiatan berfungsi untuk menentukan program ruang yang akan

dibuat nantinya, berikut program kegiatan untuk Selayang Waterpark.

2.2.1 Kebutuhan Ruang Luar

Hal-hal penting yang harus ada pada saat kita hendak memasuki area kolam

renang untuk pertama kali adalah :

 Kemudahan untuk menemukan fasilitasnya

 Jarak kedekatan tempat pemberhentian transportasi umum dengan bangunan

(60)

 Keamanan area parkir

 Sistem pengawasan dari entrance

 Kenyamanan akses menuju fasilitas Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Luar

Jenis

Kegiatan

Pengguna Fasilitas Aktivitas Kebutuhan Ruang

Kegiatan

2.2.2 Kebutuhan Ruang Dalam

Fasilitas dalam area kolam renang yaitu ruang terbuka dan ruang tertutup.

Fasilitas outdoor ( terbuka), meliputi:

 Fasilitas olahraga prestasi, seperti: Kolam renang, kolam pemanasan

 Fasilitas olahraga rekreasi, seperti:

Kolam rekreasi, kolam gelombang, kolam dewasa, dan kolam anak

 Fasilitas penunjang, seperti:

Ruang ganti, ruang simpan ( locker ), ruang latihan (gym), toilet

 Fasilitas pelengkap, seperti:

Restoran, toko penyewaan peralatan

 Fasilitas pengelola, seperti:

Kantor, ruang pegawai, ruang istirahat pegawai

 Service, seperti:

(61)

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Dalam

Jenis

Kegiatan

Pengguna Fasilitas Aktivitas Kebutuhan Ruang

(62)

Kegiatan

2.3 Persyaratan dan Ketentuan Olahraga Renang

Ada beberapa persyaratan dan ketentuan untuk olahraga renang, antara

lain:

2.3.1 Persyaratan

Kebutuhan olahraga renang yaitu :

 Kolam Renang

 Berbentuk persegi panjang yang terdiri dari 8 – 10 jalur yang masing

– masing dipisahkan oleh tali lintasan sejajar jalur.

 Dinding kolam harus sejajar, vertikal dan harus dibuat dari bahan padat dengan permukaan yang tidak licin.

 Dalam pertandingan, ketinggian air harus tetap dengan temperatur minimum 240 C, dan parit – parit boleh dibuat pada 4 sisi dinding kolam.

(63)

Pada dasarnya kolam renang adalah bangunan khusus untuk keperluan

renang, rendam, atau bermain yang berisi air dalam jumlah banyak yang

dikondisikan secara khusus bagi manusia. Dengan batasan ini, kolam ikan, kolam

air mancur, danau buatan, dan lain-lain yang tidak memenuhi batasan itu

dikecualikan dari bahasan. Walau kelihatannya sederhana, kolam renang

bermacam-macam jenis dan variannya. Berikut ini akan dipaparkan berbagai varian

kolam renang.

2.4.1 Kolam Konvensional

 Panjang :

Panjang standar kolam renang adalah 50 meter, 25 meter dan 20 meter,

namun terdapat juga ukuran lainnya yang digunakan pada sebagian

komunitas kecil. Secara umum disepakati bahwa jarak kolam yang

dipergunakan harus 100 meter.

 Lebar :

Kolam konvensional secara umum memiliki 4 , 5, 6, 8 atau 10 lintasan

tergantung tingkat kompetisi yang dilaksanakan, dengan lebar kolam ideal

50 meter atau 25 meter. Lebar setiap lintasan 2 – 2.5 meter, untuk kompetisi tingkat internasional lebar lintasan biasanya lebih luas.

 Kedalaman :

Cakupan kedalaman untuk kolam konvensional utama adalah sekitar 0.9/1.0

meter hingga 1.8/2.0 meter demgam kolam kompetisi utama lebih dalam dari

standar tersebut.

Tingkatan Kolam renang secara umum berdasarkan ketetapan kolam

konvensional adalah :

• Kolam Olimpiade

(64)

2.4.2 Kolam Leisure

Kolam Leisure mempunyai ukuran dan bentuk dan pada umumnya,

walaupun tidak sepenuhnya berdasarkan ketentuan umum dengan kedalaman 1.5

m atau kurang. Kolam ini terdiri atas beberapa fitur-fitur, yang paling banyak diminati

pengguna adalah air yang beriak, contohnya, ombak tiruan, arus sungai tiruan yang

deras, aturan air dan air mancur panas-dan- waterslides.

Gambar 2.1 Kolam Leisure

2.4.3 Kolam Leisure Konvensional

Kolam konvensional leisure, seperti namanya, menyiratkan suatu kompromi.

Kolam renang ini dianggap kurang lebih sebagai kolam konvensional di dalam suatu

hall kolam leisure. 'Kurang lebih konvensional' hal ini berarti standard normalnya

(65)

2.4.4 Jenis Kolam Berdasarkan Jumlah Kolam

Single Pool (kolam tunggal)

Konstruksi kolam terdiri dari hanya satu kolam dan hanya satu

kesisteman. Misalnya: kolam anak, whirlpool, kolam olimpic.

Divided Pool (kolam tunggal tersekat-sekat)

Ada kalanya, kolam tunggal dibagi-bagi atau disekat untuk berbagai

keperluan. Misalnya: sebagian sudut dipakai untuk kolam anak,

bagian lain untuk kolam dewasa.

Group Of Pools (kompleks kolam-kolam)

Di kompleks kolam publik, banyak kita lihat dalam satu kompleks

terdapat sejumlah kolam terpisah. Kesisteman dan mesinnya pun

bisa terpisah atau menyatu sesuai kebutuhan. Misalnya: kolam

olimpik dikombinasi dengan kolam untuk keperluan loncat indah.

Kolam publik memisahkan kolam anak dengan kolam dewasa tidak

dengan sekat, melainkan benar-benar dibuat terpisah.2

Gambar 2.3 Jenis Kolam Berdasar Jumlah Kolam

Sumber : http://ilmuiman.net/PoolExpert/AJR/Konstruksi2.htm

(66)

adalah:

Track/Trek (kolam segaris)

Untuk kolam latihan renang pribadi di lahan sempit.

Rectangle/Square (kolam persegi/kotak)

Populer untuk kolam keluarga dan anak. Juga kolam-kolam standar

olimpik, water polo, dan loncat indah.

Blocks (kolam dengan sudut-sudut siku)

Biasanya dibuat karena terkendala lahan atau mengoptimalkan

lahan, atau untuk keperluan penyekatan.

Round/Elips (kolam bulat/lonjong)

Free Form (kolam bentuk bebas

Bentuk round, elips, dan bentuk bebas biasanya dibuat berdasarkan

selera, mengikuti prinsip arsitektur tertentu, atau agar menyatu

dengan alam.3

Gambar 2.4 Jenis Kolam Berdasar Bentuk Kolam

Sumber : http://ilmuiman.net

Finishing untuk dinding pun kadang tidak konvensional (memakai keramik),

tetapi lebih variatif misalnya dengan batu alam. Beberapa bentuk kolam yang

(67)

Indoor (Di dalam ruangan) : *Ground (Di lantai dasar)

*Highrise (Di gedung bertingkat)

Outdoor (Di luar ruangan)

*Garden/natural environment (menyatu dengan taman atau alam)

*Concrete environtment (menyatu dengan bangunan-bangunan

beton)

Semi Outdoor (Outdoor bertudung)

Terkait dengan lokasi ini, struktur bangunannya pun bisa

berbeda-beda, di antaranya adalah jenis-jenis berikut.

Terkait dengan lokasi ini, struktur bangunannya pun bisa berbeda-beda, di

antaranya adalah jenis-jenis berikut.

Gambar 2.5 Struktur Kolam Terkait Lokasi Kolam

Sumber : http://ilmuiman.net/Pool

2.4.7 Jenis Kolam Berdasar Efek Air

 Natural/Alami (Air tenang/Calm Water dengan suhu sesuai suhu air di lingkungannya).

 Heated/Warm-Water (Air dihangatkan sehingga sesuai suhu tubuh perenang).

(68)

2.4.8 Jenis Kolam Berdasar Kelompok Pemakainya

Kolam Pribadi/Private

Dipakai untuk kalangan terbatas, misalnya: kolam keluarga, atau

kolam club-eksklusif, khusus anggota.

Kolam Publik

Kolam yang dipergunakan untuk publik secara bebas. Ini pun masih

dibagi lagi menjadi yang benar-benar bebas atau atau yang dijaga

oleh life-guard.

2. 5 Lokasi

Lokasi menggambarkan posisi pada suatu ruang (dapat ditentukan bujur dan

lintangnya). Lokasi suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat

memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan secara

lebih jauh lagi.

2.5.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan

ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

Tabel 2.3 Peruntukan Lahan ; Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

(69)

• Perdagangan

• Pusat Pendidikan

• Perkantoran

Sei Sikambing • Permukiman

(70)

2.5.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berikut ini adalah tabel Kriteria Pemilihan Lokasi:

Tabel 2.4 Kriteria Pemilihan Lokasi; Sumber : RUTRK Kota Medan

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap

struktur kota

Berada di kawasan yang mendukung kegiatan

yang dilakukan, dekat dengan pusat pendidikan

dan permukiman penduduk.

2. Pencapaian lokasi Merupakan sarana rekreasi yang bersifat harian,

sehingga pemilihan lokasi sebaiknya tidak terlalu

jauh dari perkotaan dan gampang dicapai.

3. Area pelayanan Merupakan sarana rekreasi dengan lingkup perkotaan.

(71)

Lokasi proyek yang terletak di jalan Dr. Mansyur dapat dilihat dari gambar

(72)

2.6 Program Kegiatan

Program kegiatan merupakan aktivitas yang menggambarkan kejadian

pergerakan yang ada pada lokasi. Program kegiatan pada proyek ini mencakup :

2.6.1 Deskripsi Perilaku

Perilaku dari pengguna kolam renang Selayang ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 2.5 Deskripsi Perilaku

Sumber : Hasil Olah Data Primer

No. Pengguna Alur Kegiatan

(73)

2.6.2 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang terjadi pada lokasi site dapat dilihat dari table dibawah ini :

Table 2.6 Deskripsi Kegiatan

Sumber : Hasil Olah Data Primer

No. Kelompok Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Utama  Membeli tiket masuk

 Berenang

 Bermain wahana permainan air

2. Tambahan  Makan dan minum

 Ibadah

 Jual/beli peralatan renang

 Ruang P3K

3. Pelayanan  Memarkir kendaraan

 Menerima pengunjung

 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

4. Pengelolaan  Kegiatan administrasi

 Kegiatan pengawasan

 Kegiatan keamanan

Parkir Entrance Locker

(74)

5. Teknikal  Pemeliharaan

 Perawatan dan kebersihan

 Sanitasi dan plumbing

2.7 Studi Banding Poyek Sejenis

Beberapa studi banding proyek sejenis yang dijadikan perbandingan belajar

antara lain:

2.7.1 WaterBoom Lippo Cikarang

Gambar 2.7 WaterBoom Lippo Cikarang

Sumber : http://www.waterboomlippocikarang.com/

WaterBoom Lippo Cikarang berada di kompleks perumahan Lippo Cikarang,

Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang merupakan Taman Rekreasi Air dengan konsep

nuansa alam Bali. Di WaterBoom Lippo Cikarang terdapat tiga zona kolam renang,

yaitu kolam renang anak-anak, dewasa, dan kolam renang dengan arus seperti

sebuah sungai.

Fasilitas wahana wisata yang ada di waterboom lippo cikarang antaralain

 Kolam luncur dewasa

 Kolam luncur anak

(75)

 Kiddle area

 Food court and resto

 Outbound

 Eco-Friendly

 Spa

 Fish Terapi

Beberapa fasilitas pemandangan mereka diantaranya sungai buatan dengan

kedalaman sekitar 1,2m, sungai dengan arus yang tidak begitu deras tetapi

dilengkapi dengan pohon-pohon yang rindang ditepi sungai buatan.

Gambar 2.8 Papan Luncur di WaterBoom

Sumber : http://www.waterboomlippocikarang.com/

Kolam Luncur anak disini kedalam air kurang lebih 30 cm, terdapat dua

perahu dikolam seluncur ini dengan nama siba terompah dan keong kompyang,

konsep perahu ini seperti perahu keong atau rumah keong, ada juga bukit rimbun

dan disana ada prosotan tebing ketika anda menggunakan fasilitas ini anda seperti

meluncur dari goa gelap lalu keluar dari selah selah hutan rimbun. anda bosan main

(76)

2.7.2 Ocean Park

Ocean Park adalah satu-satunya taman air yang berlokasi di daerah Bumi

Serpong Damai (BSD). Tempat dapat dikenali dengan mudah oleh cumi-cumi

raksasa di atap itu.

Area parkir Ocean Park mampu menangani cukup jumlah kendaraan, termasuk bus.

Lobi yang terdiri dari beberapa makanan / minuman warung (food court) dan stan

penjual tiket. Sementara wilayah utama itu cukup besar, yang mengandung varietas

tidak begitu luas permainan air keluar berbasis, dan Terbang permainan Fox.5

Gambar 2.9 Ocean Park

Sumber : www.panoramio.com

Ocean Park adalah salah satu arena bermain terbesar di Asia Tenggara.

Dan sudah diakui oleh Word Waterpark Asociation. Ocean Park memiliki fasilitas

yang lengkap. Disini sudah disediakan berbagai macam toko yang menjual

perlengkapan renang. Dan ada area tempat duduk dimana para pengunjung bisa

menikmati sambil bersantai memandangi kawasan Ocean Park yang indah. Area

tempat bersantai ini biasa disebut dengan The Plaza. Bukan hanya itu, di Ocean

(77)

berbagai permainan air menarik lainnya.

Gambar 2.10 Kolam Ombak Ocean Park

Sumber : http:/google.com/oceanpark/search

Kolam ombak diaktifkan selama satu jam. Sensasi yang ditimbulkan adalah

pengunjung akan merasa seperti benar-benar berenang di pantai, bukan di kolam

renang.

2.7.3 Draco Waterpark Medan

DRACO Waterpark hadir dengan konsep berbeda, merupakan Taman

rekreasi keluarga dengan petualangan air yang sangat fantastik dan menantang,

dengan tokoh utama yang menjadi Mascot yakni “DRACONIES” si Anak Naga yang

Lincah, Cerdas dan Bersahabat. DRACO Waterpark adalah bagian dari Fasilitas di

HERMES PLACE POLONIA (MALL, Foodcenter, Entertainment, Life style..)

terlengkap di kota Medan.

DRACO Water Park menawarkan berbagai macam permainan air yang

tentunya sangat seru untuk menghabiskan masa liburan bersama keluarga maupun

(78)

Gambar 2.11 Draco Waterpark Medan

Sumber : http/:google.com

Draco Waterpark menyediakan seperti Water Swirl Slider, Speed Slider,

Splash Slider, Speed Tube dan Speed Spiral.

Gambar 2.12 Suasana Draco Waterpark Medan

Sumber : http://draco-waterpark.blogspot.com/2011/08/draco-waterpark.html

Bagi pengunjung yang hanya ingin menikmati waktu dengan mengapung di air,

mengelilingi kolam arus (DracoLazy River) melintasi Goa dan air terjun bisa menjadi

pilihan.

DRACO Waterpark dilengkapi oleh fasilitas pendukung antara lain :

(79)

- Menyediakan penyewaan pakaian renang, handuk, locker room dan Ban

pelampung.6

2.7.5 Watercube Beijing, China

National Aquatic Center yang dikenal sebagai Water Cube, adalah salah

satu yang paling dramatis dan tempat-tempat menarik untuk fitur olahraga untuk

Olimpiade Beijing 2008.

Gambar 2.13 Tampak Bird View Watercube Beijing dan Stadion

Sumber :http://google.com/searchwatercube

Aquatic Center Nasional Beijing dimulai pada bulan Desember 2003 dalam

persiapan untuk Olimpiade 2008 dan empat tahun kemudian.The "Water Cube"

adalah bangunan baja berbentuk persegi panjang ditutupi oleh membran terang

gelembung biru menyala yang luar biasa untuk melihat tapi juga penting pada

tingkat lingkungan. Air Cube terdiri dari 100.000 meter persegi dari ETFE, (Ethylene

tetrafluoroethylene) plastik transparan yang unik yang menyerap radiasi matahari

(80)

di Cina dan merupakan terbesar dan paling kompleks bangunan EFTE dunia yang

pernah dibangun.7

Gambar 2.14 Water Cube Indoor Waterpark

Sumber : http://inhabitat.com

Setelah sukses luar biasa dari Water Cube di Beijing untuk Olimpiade 2008 ,

pusat akuatik telah berubah menjadi besar dalam bentuk taman air dalam ruangan

yang luar biasa. Daripada hanya membiarkan fasilitas rekor smashing duduk di

sana tidak terpakai, pemilik telah mengubah ruang menjadi fantastis Sihir Taman

Bahagia Air , lengkap dengan slide, wahana air, kolam ombak, ubur-ubur

(81)
(82)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia. Olahraga tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia karena olahraga merupakan

bagian dari hidup manusia yang dapat meningkatkan kondisi fisik manusia baik

jasmani maupun rohani dan memberikan kesenangan. Salah satu olahraga yang

sering dilakukan masyarakat adalah olahraga renang. Berenang adalah gerakan

sewaktu bergerak di air. Berenang dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan

ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.¹

Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar

semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu

pertumbuhan ekonomi juga mendorong masyarakat semakin menyadari akan

kebutuhan sarana hiburan. Dengan meningkatnya ekonomi, seseorang akan sadar

bahwa hiburan dan rekreasi perlu untuk mengganti waktunya yang hilang selama ini

yang habis dipergunakan untuk aktivitas bekerja sehari-hari. Hal ini tampak ketika

hari libur dimana pusat hiburan seperti mall dan kafe ramai dengan pengunjung.

Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperbanyaknya sarana-sarana hiburan

kota yang dapat dijadikan tempat mereka melepaskan rasa lelah, jemu, dan stres.

Sarana rekreasi yang bisa dipergunakan masyarakat tidak hanya sebatas mall,

plaza, ataupun kafe saja. kolam renang juga bisa dijadikan tempat rekreasi, bahkan

kita juga bisa sekaligus berolahraga dengan aktivitas renang. Maka dari itu banyak

manfaat yang diperoleh jika suatu kolam renang dijadikan sarana rekreasi bagi

masyarakat.1

Kota Medan mempunyai tempat fasilitas olahraga renang yang salah satunya

terletak di Kecamatan Medan Baru. Kolam renang ini bernama Kolam Renang

Selayang, yang berlokasi di Jalan Dr. Manyur 71-D. Kolam renang Selayang telah

(83)

Selayang selama ini banyak dipakai untuk kompetisi-kompetisi renang antara lain :

 Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

 Pekan Olahraga Dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS)  Kejuaran renang antar Duel Mate

 Kejuaraan renang antar Pelajar SUMUT  Kejuaraan renang Hipicup

 Kejuaraan renang antar RAPSU ( Aceh - Bengkulu)2

Kolam renang selayang saat ini mempunyai fasilitas utama yang terdiri dari

kolam renang utama, kolam pemanasan, dan kolam renang rekreasi (kolam renang

dewasa dan kolam renang anak-anak). Tetapi seiring dengan berjalannya waktu,

perlu diadakannya perubahan pada Kolam Renang Selayang, mengingat tempat ini

masih sering dipergunakan untuk kompetisi-kompetisi renang, dan juga dikarenakan

posisinya yang terletak di kawasan pemukiman rumah penduduk, fasilitas

pendidikan, serta daerah komersil maka banyak masyarakat yang berminat untuk

mengunjungi tempat ini. Maka dari itu Kolam Renang Selayang ini ditambahkan

sarana rekreasi yang berfungsi sebagai waterpark, karena selain untuk menambah

fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang, juga menambah daya tarik bagi

pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk

pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang.

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud dari Selayang Waterpark ini adalah untuk menambah fasilitas yang ada

di Kolam Renang Selayang ini serta menambah daya tarik bagi pengunjung

sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas

yang ada di kolam renang Selayang.

Adapun tujuan dari Selayang Waterpark ini adalah:

(84)

 Meningkatkan kualitas kolam renang Selayang dengan merencanakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan olahraga air, sehingga

penyelenggaraan kegiatan dapat dilakukan secara efisien.

 Memberi hiburan baru bagi pengunjung dan pengguna kolam renang Selayang dengan adanya fasilitas permainan air yang lebih berkualitas.  Menambah pendapatan untuk pemeliharaan Selayang Waterpark.

1.3 Perumusan Masalah

Masalah perancangan adalah masalah yang harus diberi solusi

perancangannya dalam proyek ini. Masalah perancangan yang ada pada proyek

Selayang Waterpark adalah :

a. Masalah bangunan  Programming

Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai untuk

menampung aktifitas olahraga renang serta rekreasi air yang dapat

menyediakan fasilitas berdasarkan kapasitas, ukuran, umur,

karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan.  Sirkulasi

Bagaimana merencanakan sirkulasi yang paling efektif dalam bangunan

dan luar bangunan yang mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi air.

 Bentuk bangunan

Bagaimana mendesain bentuk bangunan yang tetap memanfaatkan

potensi site yang ada misalnya air ,angin, sinar matahari, vegetasi

dimana semua faktor tersebut harus mendukung bangunan dan bukan

merugikan bangunan di kemudiannya.

b. Masalah Lingkungan

Bagaimana mewujudkan bentuk desain yang serasi dengan lingkungan

(85)

Bagaimana merencanakan sistem struktur bangunan yang tepat pada

perubahan yang ada.

d. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan

efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan kolam renang yang

ideal bagi pengguna dan tanggap lingkungan.

e. Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji

kebutuhan -kebutuhan ruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan

dalam sebuah kolam renang.

f. Penerapkan tema rekreasi pada perancangan bangunan.

1.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses

perencanaan dan perancangan Selayang Waterpark dilakukan berbagai

pendekatan desain yaitu:

 Studi Banding

Melakukan pengamatan dan analisa sebagai data pembanding untuk proyek

yang direncanakan. Studi banding ini dapat memberikan gambaran lebih

jelas pada proyek yang direncanakan mengenai ukuran-ukuran serta detail

yang diperlukan.  Survey Lapangan

Melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang dipilih untuk mengetahui

keadaan tapak yang sebenarnya serta mengenal potensi yang dapat

dimanfaatkan dan permasalahan yang harus dihadapi.

 Studi Literatur

Dilakukan studi literatur melalui buku-buku maupun internet untuk

(86)

 Wawancara

Pengumpulan data dengan meminta keterangan dari pihak-pihak yang

terkait yang sekiranya dapat memberi masukan untuk melengkapi data-data

yang telah tersedia.

1.5 Lingkup Kajian

Lingkup kajian proyek Selayang Waterpark ini adalah :

 Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana hiburan yang menyangkut

lingkungan tapak, massa bangunan, dan perencanaan ruang.

 Perencanaan fasilitas didasarkan pada tinjauan jenis-jenis fasilitas yang ada pada studi banding proyek sejenis.

 Sasaran proyek adalah keluarga dengan segala tingkatan usia, yakni : anak-anak, remaja, dan dewasa.

1.6 Batasan

Ditekankan pada segi arsitektural dalam hal pengolahan benuk, ruang, sistem

struktur dan utilitas yang merupakan esensi dari arsitektur.

1.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi

pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman-pemahaman yang paling mendasar dan

(87)

Latar Belakang

Menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang ini serta menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang.

Maksud dan Tujuan

Maksud : Merencanakan bangunan yang sudah ada menjadi lebih menarik serta menambah fasilitas dan meningkatkan fasilitas.

Tujuan : * Menciptakan fisik arsitektural bangunan yang menarik.

* Meningkatkan kualitas dengan merencanakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan olahraga air.

Masalah Perancangan

1. Masalah bangunan, lingkungan, struktur.

2. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif. 3. Penerapkan tema rekreatif air pada perancangan bangunan.

Pengumpulan Data

1. Studi literatur 2. Studi banding

Analisa Perancangan

Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan aspek fungsional ,kontekstual ,teknis dan kinerja (program perencanaan dan citra (konsep) perancangan bangunan

Konsep Perancangan

Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep kompleks, dan konsep bangunan.

(88)

1.8 Sistematika Laporan

Laporan ini tersusun secara sistematis, sistematika laporan yang tersusun dalam

proyek ini yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan,

pendekatan,lingkup/batasan,kerangka berpikir dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang tinjauan tentang revitalisasi kolam renang Selayang dan studi

banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian, studi banding terhadap

bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis, dan keterkaitan tema dengan judul.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi,

prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang

dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang,

besaran dan persyaratan ruang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan tema lingkungan

kajian.

(89)
(90)

Manyur 71-d. But as time goes by, it needs for change, because this place is still often used for swimming competitions, and also a strategic position.Hence this brief information Pool added recreations that serve as waterpark with recreational architecture-themed, because in addition to add to the existing facilities in Selayang, also adds to the attraction for visitors so that it gets more income for the maintenance of the facilities at the pool Selayang. Recreational architecture applied to building design creates a space that is different from everyday life which is usually always full and formal regularity be informal according to the characteristics and psychological behavior of each visitor according to the level of its age.1 The purpose of the selayang waterpark is to create physical architectural buildings, improve the quality of the pool of new entertainment, giving brief information for visitors and users of the pool facility with a Brief game of water is higher quality.

Keywords : Recreational Architecture, Waterpark

Abstrak

Kota Medan mempunyai banyak tempat fasilitas olahraga renang yang salah satunya bernama Kolam Renang Selayang, tempat ini berlokasi di Jalan Dr. Manyur 71-D. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, perlu diadakannya perubahan pada Kolam Renang Selayang, karena tempat ini masih sering dipergunakan untuk kompetisi-kompetisi renang, dan juga posisinya yang strategis. Maka dari itu Kolam Renang Selayang ini ditambahkan sarana rekreasi yang berfungsi sebagai waterpark yang bertemakan arsitektur rekreasi, karena selain untuk menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang, juga menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang. Arsitektur rekreasi yang diterapkan pada desain bangunan menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.2 Tujuan dari selayang waterpark adalah menciptakan fisik arsitektural bangunan, meningkatkan kualitas kolam renang Selayang, memberi hiburan baru bagi pengunjung dan pengguna kolam renang Selayang dengan adanya fasilitas permainan air yang lebih berkualitas.

(91)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

(92)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

FABIANI NOVITASARI

090406060

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(93)

Oleh:

FABIANI NOVITASARI 09 0406 060

Medan, Juli 2013

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT. Devin Defriza Harisdani S.T., M.T

NIP : 19750810 199802 1 001

Andalucia, S.T., M.Sc.

(94)

Nama : Fabiani Novitasari

NIM : 090406060

Judul Proyek Tugas Akhir : Selayang Waterpark

Tema : Arsitektur Rekreasi

Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:

No. Status

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

NIP 196606221997021001

Gambar

Gambar 4.19 Pepohonan di
Gambar 4.21 Vegetasi dalam site
Gambar 4.23 View kedalam Site
Gambar 4.24 View keluar site
+7

Referensi

Dokumen terkait

Izin Usaha Gelanggang Renang Izin Usaha Sarana dan Fasilitas Olahraga Izin Usaha Pemandian Alam Izin Usaha Diskotik. Izin Usaha Padang Golf Izin Usaha Panti Pijat Izin Usaha

Hasil dari penelitian ini berupa konsep arsitektur modern yang diterapkan pada perancangan Sarana Olahraga Dan Rekreasi dengan Pendekatan Arsitektur Modern di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ditemukan jenis-jenis jamur (Spesies Candida) pada sela-sela jari kaki pengunjung di Kolam Renang Selayang Medan

Pendekatan rancangan melalui Arsitektur Neo Vernakular pada fasilitas rekreasi pantai, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern

WaterPark Semagi merupakan salah satu bentuk kegiatan usaha di bidang pariwisata yaitu rekreasi dan hiburan umum. Sebelum kegiatan usaha dapat dijalankan pemilik

Hasil pendekatan konsep Arsitektur Biofilik menghasilkan konsep Oceanarium sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang bertujuan untuk mambantu pemerintah Pacitan untuk pengembangan

viii Institut Teknologi Nasional ABSTRAK Nama : Denisio Paulo Jeronimo Endy Program Studi : Arsitektur Judul : Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular Pada Perancangan Sarana Rekreasi

Indian Cowboy Adventue Park merupakan kawasan wisata adventure yang menyuguhkan sarana rekreasi berpetualng atau bermain game yang bertemakan western arsitektur dan pelaku petualangan