SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT BUNGA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN
SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH:
JUFRI DANIEL S 070502098
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Tingkat Bunga dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat bunga dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis Regresi Linear Berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 20 Perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 16.00 for windows.
Hasil uji hipotesis secara serempak menunjukkan bahwa variabel Tingkat Bunga dan Profitabilitas berpengaruh terhadap Struktur Modal. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal, tetapi Tingkat Bunga tidak memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal. Nilai R square sebesar 0,156 yang berarti 15,6% Struktur Modal dapat dijelaskan oleh Tingkat Bunga dan Profitabilitas. Sedangkan sisanya 84,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
This research entitled “The Effect of Interest Rate and Profitability To Capital Structure Of Mining Companies In Indonesia Stock Exchange”. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of interest rate and profitability of the company's capital structure of the mining sector in Indonesia Stock Exchange.
The research methodology used is descriptive analysis method and statistical analysis method. This research uses secondary data, there were 20 companies. Hypothesis testing is done by using F test and t test, with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS 16.00 for windows.
The results of simultaneous hypothesis tests indicate that the variable Interest Rate and Profitability influence on Capital Structure. The results of the partial test of the hypothesis suggests that the variable has an influence on the profitability of capital structure, but the level of interest do not have any effect on the Capital Structure. R square value of 0.156 which means that 15.6% can be explained by the Capital Structure of Interest Rates and Profitability. While the remaining 84.4% can be explained by other factors not examined in this study.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Maha Kuasa
karena atas kasih dan kelimpahan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan penulisan ini
adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua penulis, (Alm) Ayah T. Siregar dan Ibunda tercinta B. boru
Tambun atas dukungan, kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tulus dan tidak
pernah putus untuk penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara materil
maupu n moril, yaitu:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .
4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas
5. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si. selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
memberikan saran dan koreksi demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik di FE USU yang telah memberikan bekal
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan
skripsi ini dengan baik, dan juga kepada pegawai FE USU.
8. Saudara/i (Adik terkasih) terima kasih atas doa dan dukungannya.
9. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 2007
10. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis baik dari segi moril maupun materil.
Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
memberikan kasih dan berkatNya kepada berbagai pihak yang membantu.
Medan, 24 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 30
4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 30
4.1.2 Profil Perusahaan Pertambangan di BEI ... 32
4.2 Hasil Penelitian ... 48
4.2.1 Analisis Deskriptif ... 48
4.2.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 54
4.2.3 Analisis Statistik ... 61
4.3 Pembahasan ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Data Tingkat Bunga, Profitabilitas dan Debt to Equity Ratio (DER)
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI ... 4
3.1 Jumlah Sampel Perusahaan Berdasarkan Karateristik Penarikan Sampel ... 23
3.2 Nama-nama Perusahaan yang Diteliti (Sampel) ... 23
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 48
4.2 Tingkat Bunga Perusahaan Pertambangan di BEI... 50
4.3 Return on Assets Perusahaan Pertambangan di BEI ... 51
4.4 Debt to Equity Ratio Perusahaan Pertambangan di BEI ... 52
4.5 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 54
4.6 Hasil uji normalitas setelah transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 55
4.7 Pengujian Multikolinieritas ... 58
4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 60
4.9 Uji Autokoerelasi Run Test ... 61
4.10 Analisis Regresi Berganda ... 62
4.11 Uji Durbin-Watson ... 63
4.12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak (Uji F) ... 64
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 19
4.1 Histogram ... 56
4.2 Grafik Normal P-Plot ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Tingkat Bunga dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat bunga dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis Regresi Linear Berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 20 Perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 16.00 for windows.
Hasil uji hipotesis secara serempak menunjukkan bahwa variabel Tingkat Bunga dan Profitabilitas berpengaruh terhadap Struktur Modal. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal, tetapi Tingkat Bunga tidak memiliki pengaruh terhadap Struktur Modal. Nilai R square sebesar 0,156 yang berarti 15,6% Struktur Modal dapat dijelaskan oleh Tingkat Bunga dan Profitabilitas. Sedangkan sisanya 84,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
This research entitled “The Effect of Interest Rate and Profitability To Capital Structure Of Mining Companies In Indonesia Stock Exchange”. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of interest rate and profitability of the company's capital structure of the mining sector in Indonesia Stock Exchange.
The research methodology used is descriptive analysis method and statistical analysis method. This research uses secondary data, there were 20 companies. Hypothesis testing is done by using F test and t test, with significance level (α) 5%. Analysing the data using statistical data processing software SPSS 16.00 for windows.
The results of simultaneous hypothesis tests indicate that the variable Interest Rate and Profitability influence on Capital Structure. The results of the partial test of the hypothesis suggests that the variable has an influence on the profitability of capital structure, but the level of interest do not have any effect on the Capital Structure. R square value of 0.156 which means that 15.6% can be explained by the Capital Structure of Interest Rates and Profitability. While the remaining 84.4% can be explained by other factors not examined in this study.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modal merupakan bagian yang penting dalam setiap aktivitas yang terjadi di
dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan
yang sangat penting bagi perusahaan. Modal (pembelanjaan dari luar perusahaan)
dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: hutang dan ekuitas (modal sendiri). Hutang
mempunyai keunggulan berupa (Brigham dan Houston, 2001 : 4): 1) bunga
mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah, 2) kreditur memperoleh return
terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi
bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham
dapat mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun
demikian, hutang juga mempunyai kelemahan, yaitu: 1) hutang biasanya berjangka
waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu, 2) rasio hutang yang tinggi akan
meningkatkan risiko yang selanjutnya akan meningkatkan biaya modal, 3) bila
perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga maka
tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi.
Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat
diperoleh dengan penggunaan uang tersebut ialah apa yang disebut “bunga” (Riyanto,
2008 : 105). Secara teoritis, tingkat bunga atau keuntungan yang disyaratkan
pihak yang memerlukan dana, sedangkan dari pihak yang memiliki kelebihan dana ini
merupakan keuntungan disyaratkan dan mencerminkan tingkat keuntungan yang
diharapkan. Di dalam laporan rugi-laba perusahaan, bunga ditampakkan sebagai
biaya yang menggambarkan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada
para kreditur atas uang yang dipinjamnya. Pemilihan alternatif penambahan modal
yang berasal dari kreditur (hutang) pada umumnya didasarkan pada pertimbangan
murah. Dikatakan murah, karena biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil dari
laba yang diperoleh dari pemanfaatan hutang tersebut. Riyanto (2008 : 297)
menyatakan bahwa ketika perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal
adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu. Sehingga
tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik,
apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi. Dengan demikian dapat
dikatakan bunga berpengaruh terhadap struktur modal.
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut Brigham dan Houston
(2001 : 40) bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan hutang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan
untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan
secara internal.
Pada umumnya perusahaan lebih suka pendapatan yang diterima perusahaan
dari dalam perusahaan tidak cukup, maka alternatif yang digunakan adalah dengan
menggunakan hutang baru atau sumber pembiayaan eksternal.
Struktur modal perusahaan mencerminkan aktivitas pembiayaan dengan
tingkat pengembalian atau laba yang didapat. Implikasi dari Pecking Order Theory
menyebutkan bahwa perusahaan yang profitable umumnya menggunakan hutang
dalam jumlah kecil, karena mereka tidak akan melakukan pinjaman jika tidak
diperlukan. Perusahaan yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang
yang lebih besar karena dana internal tidak cukup dan hutang merupakan sumber
eksternal yang lebih disukai.
Penelitian ini mengacu pada sektor pertambangan, dimana sektor
pertambangan merupakan salah satu sektor yang menarik untuk dijadikan penelitian.
Penyebabnya adalah bahwa hasil dari pertambangan sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia (Tambunan, 2007: 52). Hal ini juga dikarenakan, permintaan pasar
terhadap produk pertambangan masih cukup tinggi dan akan menopang pertumbuhan
indeks saham. Peningkatan saham di sektor pertambangan sangat dipengaruhi faktor
pertumbuhan ekonomi global yang berdampak pada harga komoditas. Pada tahun
2009, indeks saham sektor pertambangan melebihi indeks saham di sektor pertanian.
Sepanjang 2009 sektor pertambangan mencatat pertumbuhan cukup tinggi. Dari
pertumbuhan 0,7 persen pada 2008, sektor ini berhasil mencatat pertumbuhan 4,4
persen pada 2009. Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa sektor
pertambangan berkembang cukup pesat. Pertumbuhan sektor pertambangan yang
pasar internasional yang meningkat selama tahun 2009. Pada awal 2010, nilai ekspor
sektor pertambangan terus menanjak. Pada Januari 2010, laju pertumbuhan nilai
ekspor komoditas pertambangan mencapai 39,9% dan terus meningkat hingga laju
pertumbuhannya mencapai 53,5% pada April
Berikut adalah tabel yang menunjukkan besarnya tingkat bunga dan profitabilitas
(Return on Assets) perusahaan sektor pertambangan, sehingga menyebabkan
perubahan struktur modal (Debt to Equity Ratio) perusahaan pertambangan tersebut.
Tabel 1.1
Data Tingkat Bunga, Profitabilitas (Return on Assets) dan Debt to Equity Ratio (Debt to Equity Ratio)
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2007-2010
Emiten Perusahaan Tahun Tingkat
Bunga
Pada Tabel 1.1 PT Citatah Industri Marmer Tbk dari tahun 2007-2010
memperlihatkan tingkat bunga yang paling tinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar
1,79% dengan DER sebesar 3,46x dan tingkat bunga paling rendah pada tahun 2010
yaitu sebesar 1,3% dengan DER sebesar 1,66x. Dari data dapat dilihat bahwa tingkat
diikuti dengan DER yang rendah pula. Data dari tahun 2007-2010 memperlihatkan
ROA yang paling tinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 6,40% dengan DER sebesar
1,66x dan ROA paling rendah pada tahun 2007 yaitu sebesar -6,8% dengan DER
sebesar 3,29x. Dari data memperlihatkan bahwa ROA yang tinggi diikuti dengan
DER yang rendah dan ROA yang rendah diikiti dengan DER yang tinggi.
Pada tabel 1.1 PT Delta Dunia Makmur Tbk dari tahun 2007-2010
memperlihatkan tingkat bunga yang paling tinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar
16,2% dengan DER sebesar 0,19x dan tingkat bunga paling rendah pada tahun 2007
yaitu sebesar 7,9% dengan DER sebesar 2,05x. Dari data dapat dilihat bahwa tingkat
bunga yang tinggi diikuti dengan DER yang rendah dan tingkat bunga yang rendah
diikuti dengan DER yang tinggi. Data dari tahun 2007-2010 memperlihatkan ROA
yang paling tinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 5,35% dengan DER sebesar 33,04x
dan ROA paling rendah pada tahun 2010 yaitu sebesar -2,7% dengan DER sebesar
10,85x. Dari data dapat dilihat bahwa ROA yang tinggi diikuti dengan DER yang
tinggi dan ROA yang rendah diikuti dengan DER yang rendah.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah Tingkat Bunga dan Profitabilitas berpengaruh
terhadap Struktur Modal perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang yang telah diuraikan, penelitian bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat bunga dan profitabilitas terhadap
struktur modal perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti
Penilitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan
pengetahuan melalui analisis dan pengujian pengaruh tingkat bunga dan profitabilitas
terhadap struktur modal perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi Investor dan Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi dalam
memprediksi kondisi perusahaan sektor pertambangan pada masa mendatang dan
3. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan referensi bagi
para manajer perusahaan khususnya untuk menilai pengaruh tingkat bunga dan
profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan sektor pertambangan yang
dikelolanya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan sebagai referensi penelitian, khususnya penelitian
mengenai pengaruh perubahan bunga dan profitabilitas terhadap struktur modal
perusahaan dengan ruang lingkup yang lebih luas, sehingga hasilnya menjadi lebih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman
yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang
dengan modal sendiri yang terdiri dari: saham preferen dan saham biasa (Sjahrial,
2009 : 260-261). Pengertian struktur modal menurut Riyanto (2008 : 296) adalah
perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal
sendiri.
Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio
(DER) yang menunjukkan berapa besar proporsi dari modal perusahaan yang berasal
dari hutang. Semakin tinggi DER maka semakin tinggi pula resiko yang akan terjadi
pada perusahaan. Hal ini dikarenakan pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebih
besar daripada modal sendiri. Penentuan struktur modal merupakan kebijakan yang
diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber dana sehingga
dapat digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Keputusan yang diambil
oleh manajemen dalam pencarian sumber dana tersebut sangat dipengaruhi oleh para
2.1.2 Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori struktur modal yang bertujuan untuk memberikan
landasan berpikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Suatu struktur
modal dapat dikatakan optimal apabila keadaan dimana risiko dan pengembalian isi
seimbang sehingga harga saham dapat dimaksimalkan.
1. TeoriModigliani dan Miller
Teori mengenai struktur modal modern bermula pada tahun 1958, ketika
Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller menyatakan bahwa dengan
menggunakan hutang (bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih banyak),
perusahaan bisa meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau
tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan maka
perusahaan perlu menggunakan hutang.
Asumsi MM mencakup hal-hal Brigham dan Houston (2001 : 31):
1) Tidak adanya biaya broker perantaraan.
2) Tidak ada pajak perorangan.
3) Para investor dapat meminjam dengan suku bunga yang sama dengan
perusahaan.
4) Investor dan manajemen mempunyai informasi yang sama mengenai peluang
investasi perusahaan di masa mendatang.
5) Semua hutang perusahaan tidak mengandung resiko, berapapun jumlah hutang
yang digunakan.
2. Pecking Order Theory
Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih
disukai disebabkan lebih murah biayanya jika dibandingkan penggunaan sumber dana
eksternal. Penggunaan sumber dana eksternal melalui hutang hanya digunakan jika
kebutuhan investasi lebih tinggi dari sumber dana internal. Pecking order theory
menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang profitable umumnya meminjam
dalam jumlah sedikit, karena mereka tidak akan melakukan pinjaman jika tidak
diperlukan. Perusahaan yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang
yang lebih besar karena dana internal tidak cukup, dan hutang merupakan sumber
eksternal yang lebih disukai.
3. Trade Off Theory
Teori trade off, di mana perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan
dengan utang (perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga
dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi (Brigham dan Houston 2001 : 34). Dari
model ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman
sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan
pinjaman seluruhnya adalah buruk. Keputusan terbaik adalah keputusan yang
moderat dengan mempertimbangkan kedua instrument pembiayaan. Trade off theory
merupakan model yang didasarkan pada trade off antara keuntungan dengan kerugian
penggunaan hutang. Trade off tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel yang
umumnya dipengaruhi oleh keuntungan pajak dari penggunaan hutang, financial
Berdasarkan realita yang berasal dari hutang dalam jumlah yang besar,
penggunaan modal sendiri mempunyai manfaat dan kerugian bagi perusahaan.
Menurut Brigham (2001 : 4), hutang mempunyai keuntungan pada :
1. Biaya bunga yang mempengaruhi penghasilan kena pajak, sehingga hutang
menjadi lebih rendah.
2. Kreditur hanya mendapatkan biaya bunga yang bersifat relatif tetap, kelebihan
keuntungan akan menjadi klaim bagi pemilik perusahaan.
4. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001 : 36) adalah suatu
tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan
prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk
penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan
dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual
sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan
suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut
suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering
dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru
berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham
5. Balancing Theory
Balancing Theory menurut Myers (1984) dalam Husnan dan Pudjiastuti (2004
: 266) disebut sebagai teori-teori keseimbangan, karena tujuannya adalah untuk
menyeimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri. Pembicaraan balancing
theory dimulai dari keadaan yang ekstrem, yaitu pada kondisi pasar modal yang
sempurna dan tidak ada pajak. Myers (1984) dalam Husnan dan Pudjiastuti (2004
:266) telah mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal
yaitu perusahaan yang mengikuti balance theory dan perusahaan yang mengikuti
pecking order theory. Mendasar pada balance theory perusahaan berupaya
mempertahankan struktur modal yang ditargetkan dengan tujuan memaksimumkan
nilai perusahaan.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan
struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001 : 6) faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal adalah risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas
keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor
yang menetukan keputusan struktur modal; khususnya pada struktur modal yang
ditargetkan (target capital structure). Secara lebih umum, faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur
aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian,
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi international
Menurut Riyanto (2008 : 297) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal adalah tingkat bunga, stabilitas dari “Earning”, susunan dari pada aktiva, kadar
resiko dari pada aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar
modal, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan.
2.1.3.1 Tingkat Bunga
Bambang Riyanto (2008 : 297), menyatakan bahwa pada waktu perusahaan
merencanakan pemenuhan modal, biasanya perusahaan akan mempertimbangkan
tingkat suku bunga yang berlaku saat itu. Apabila tingkat suku bunga tinggi dan
cenderung akan meningkat, biasanya perusahaan enggan untuk mendanai kegiatan
perusahaan dengan hutang.
2.1.3.2 Profitabilitas
Brigham dan Houston (2001 : 40), menyatakan bahwa perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif
kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
2.1.4 Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang
dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya. Dirumuskan sebagai berikut (Brigham dan Houston,
2001 : 58):
Perusahaan yang tidak mempunyai hutang berarti menggunakan modal sendiri
untuk semua aktivitas pendanaan. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya atau menunjukkan solvabilitas
suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang solvable berarti perusahaan tersebut
mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua
hutang-hutangnya. Semakin tinggi nilai DER berarti menunjukkan semakin tinggi kewajiban
perusahaan untuk memenuhi kewajiban.
2.1.5 Tingkat Bunga
Bunga menurut Riyanto (2008 : 105) adalah “sejumlah uang yang dibayarkan
sebagai kompensasi teerhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang
tersebut”. Sehingga tingkat bunga bisa dikatakan merupakan tingkat imbalan jasa
untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan
ketentuan atau kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal
pokok. Menurut Brigham dan Houston (2001: 641), Tingkat Bunga dihitung sebagai
berikut:
Suku bunga per hari = (Suku bunga)/(Hari dalam setahun) ... (2.1)
Beban bunga setahun = (Jumlah hari dalam setahun)x(Tingkat bunga per hari)x
(Jumlah pinjaman) ...(2.2)
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
mengahasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima.
Pada penelitian ini, profitabilitas yang diteliti adalah Return on Assets (ROA).
2.1.6.1 Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on
Invesment (ROI) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini
merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang lainnya. ROA atau
ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap
total aktiva. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik,
karena tingkat kembalian akan semakin besar. Secara matematis ROA dapat
dirumuskan sebagai berikut (Syamsuddin, 2007 : 74) :
ROA = [(Laba bersih sesudah Pajak)/(Total aktiva)] x 100%
Aktiva suatu perusahaan didanani oleh pemegang saham dan kreditor,
sehingga aktiva tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Sedangkan hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam bentuk
laba bersih setelah pajak. Hubungan antara laba bersih setelah pajak terhadap aktiva
secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva dalam
memberikan pengembalian kepada penanam modal. Semakin tinggi rasio ini berarti
bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, sehingga Struktur Modal perusahaan
dapat mencerminkan aktivitas pembiayaan dengan tingkat pengembalian atau laba
yang didapat.
2.2 Penelitian Terdahulu
Nugroho (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa
Efek Jakarta”. Periode penelitian yang dilakukan ialah tahun 1994 sampai dengan
2004. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah operating
leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio
(PER), dan profitabilitas (Return on Assets) berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan properti di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan pada penelitian
berjumlah 23 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak dan parsial variabel
operating leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price
earning ratio (PER), dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap variabel DER
yang mewakili struktur modal.
Dwiwinarno (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-faktor yang
mempengaruhi Struktur Modal (Studi Kasus pada perusahaan-perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Periode penelitian yang dilakukan dari
mengetahui apakah struktur aktiva, tingkat penjualan, profitabilitas, deviden payout,
inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tingkat
penjualan, profitabilitas, deviden payout dan suku bunga tidak mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia.
2.3 Kerangka Konseptual
Debt to Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan hutang dengan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. DER merupakan salah satu rasio yang
dibutuhkan oleh investor. Investor perlu mengetahui kesehatan perusahaan melalui
perbandingan antara modal pinjaman dan modal sendiri. Jika modal sendiri lebih
besar daripada modal pinjaman, maka perusahaan itu sehat dan tidak mudah
bangkrut. Jadi investor harus selalu mengikuti perkembangan rasio ekuitas terhadap
hutang.
Bunga adalah kompensasi atas penggunaan uang yang dipinjam. Sehingga
bunga bisa dikatakan merupakan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal
yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketetntuan atau kesepakatan, umumnya
dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok. Pada waktu perusahaan
menggunakan sumber modal berupa hutang yang lebih banyak, karena menghasilkan
laba per saham yang makin banyak, bila biaya hutang murah.
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut Brigham dan Houston
(2001 : 40) menyebutkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi menggunakan hutang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang
tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan
dana yang dihasilkan secara internal. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Return on Assets (ROA).
Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on
Invesment (ROI) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini
merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang lainnya. ROA atau
ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap
total aktiva. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik,
karena tingkat kembalian akan semakin besar.
Berdasarkan uraian teori-teori yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa
Tingkat Bunga dan Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal
perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Tingkat Bunga (X1)
Return on Assets (X2)
Debt to Equity Ratio
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu.
Pengumpulan data menggunakan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs
dari bulan September 2011 sampai dengan Maret 2012.
3.3 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian ini:
a. Tingkat Bunga dan Profitabilitas (Return on Assets) sebagai variabel independen
dan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio)sebagai variabel dependen.
b. Pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI yang
3.4 Definisi Operasional a. Tingkat Bunga (X1)
Bunga menurut Riyanto (2008 : 105) adalah “sejumlah uang yang dibayarkan
sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang
tersebut”. Sehingga tingkat bunga bisa dikatakan merupakan tingkat imbalan jasa
untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan
ketentuan atau kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal
pokok. Menurut Brigham (2001: 641), Tingkat Bunga dihitung sebagai berikut:
Suku bunga per hari = (Suku bunga)/(Hari dalam setahun) ... (2.1)
Beban bunga setahun = (Jumlah hari dalam setahun)x(Tingkat bunga per hari)x
(Jumlah pinjaman) ...(2.2)
Suku bunga = (Beban bunga)/(Jumlah pinjaman)
b. Return on Assets (X2)
Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on
Invesment (ROI) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Untuk
menghitung ROA digunakan rumus sebagai berikut (Syamsuddin, 2007 : 74) :
ROA = [(Laba bersih sesudah Pajak)/(Total aktiva)] x 100%
c. Debt to Equity Ratio (Y)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang
untuk memenuhi kewajibannya. Dirumuskan sebagai berikut (Brigham dan Houston,
2001 : 58):
DER = (Total Hutang)/(Total Ekuitas)
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 72). Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar (listing) di BEI tahun 2007-2010.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007 : 73) dimana sampel yang diambil harus
benar-benar representatif (mewakili). Sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007 : 78).
Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan yang terus-menerus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Perusahaan Berdasarkan Karateristik Penarikan Sampel
No Karakteristik Sampel Jumlah
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
31
2. Perusahaan pertambangan yang tidak terdaftar (listing) secara terus-menerus di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2010
11
Jumlah sampel 20
Sumber :
Adapun perusahaan yang dijadikan sampel sasaran dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Nama-nama Perusahaan yang Diteliti (Sampel)
No Emiten Kode Tanggal Listing
1 PT Aneka Tambang Tbk ANTM 27-Nov-1997
2 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 30-Apr-2003
3 PT ATPK Resources Tbk ATPK 17-Apr-2002
4 PT Bumi Resources Tbk BUMI 30-Jul-1990
5 PT Cita mineral Investindo Tbk CITA 20-Mar-2002 6 PT Citatah Industri Marmer Tbk CTTH 03-Jul-1996
7 PT Darma Henwa Tbk DEWA 26-Sep-2007
8 PT Delta Dunia Makmur Tbk DOID 15-Jun-2001
9 PT Elnusa Tbk ELSA 06-Feb-2006
10 PT Energi Mega Persada ENRG 07-Jun-2004
11 PT International Nickel Indonesia Tbk INCO 16-Mei-1990 12 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 18-Dec-2007 13 PT Resource Alam Indonesia Tbk KKGI 01-Jul-1991 14 PT Medco Energi International Tbk MEDC 12-Oct-1994
15 PT Mitra Investindo Tbk MITI 16-Jul-1997
16 PT Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK 11-Jul-2007 17 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 23-Dec-2002
18 PT Petrosea Tbk PTRO 21-May1990
19 PT Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS 12-Jul-2006
20 PT Timah Tbk TINS 19-Oct-1995
3.6 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui
laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia, media internet, buku referensi, jurnal-jurnal penelitian, dan literatur lainnya yang berkaitan dengan
pembahasan dalam penelitian ini.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi
dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data
sekunder yang terkait dengan lingkup penelitian. Data tersebut diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahu 2007-2010.
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh
melalui situs
laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis statistik.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahap-tahap
a. Teknik Analisis Deskriptif
Metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan data yang kemudian
digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga
diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta yang diteliti.
b. Teknik Analisis Statistik
Sebuah model persamaan regresi linear berganda dinyatakan dengan rumus:
Y = a + b1X1 + b2X2+e
Dimana:
Y = Debt to Equity Ratio
a = Konstanta
X1 = Tingkat Bunga
X2 = Return on Assets
b1 = Koefisien regresi variabel Tingkat Bunga
b2 = Koefisien regresi variabel Return on Assets
e = Term of error
Sebuah model persamaan regresi linear berganda harus memenuhi pengujian
hipotesis dan terbatas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas,
autokorelasi, dan heterokedasitas, yaitu:
1. Pengujian Hipotesis secara Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
memiliki pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen dan dapat diterima
Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : b1 = b2 = 0, artinya Tingkat Bunga dan Profitabilitas secara serempak tidak
berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio perusahaan sektor
pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Ha : minimal satu b1 0 artinya Tingkat Bunga dan Profitabilitas secara serempak
terdapat berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio perusahaan sektor
pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria Pengambilan Keputusan:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5%
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada = 5%
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-t)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara terpisah (parsial). Adapun bentuk pengujian adalah :
Ho : b = 0, artinya Tingkat Bunga dan Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Debt to Equity Ratio perusahaan sektor pertambangan di Bursa
Efek Indonesia.
Ha : b 0, artinya Tingkat Bunga dan Profitabilitas secara parsial berpengaruh
signifikan variabel Debt to Equity Ratio perusahaan sektor pertambangan di Bursa
Efek Indonesia.
Pada penelitian ini t hitung dan t tabel akan dibandingkan dengan = 5%
Ho diterima jika t tabel < t hitung pada = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada = 5%
3. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual tidak mengikuti distribusi normal. Untuk menguji
normalitas data peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas
> 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila
profitabilitas < 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu dilakukan
transformasi data atau menambah maupun mengurangi data.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolinearitas pada suatu
model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10
dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas.
Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas,
antara lain:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi
homokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun
berkaitan satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan pada penelitian time series.
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan
menggunakan nilai Durbin-Watson (Ghozali,2006: 96).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
a. Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas satu Upper Bound (DU)
dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada
b. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka
koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
c. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih
kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW
terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Uji Autokorelasi juga dapat dilakukan melalui Run Test. Uji ini merupakan
bagian dari statistik non-parametric yang dapat digunakan untuk menguji apakah
antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Pengambilan keputusan dilakukan
dengan melihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) uji Run Test. Apabila nilai Asymp. Sig
(2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan tidak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan
peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan
ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya
mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal
Indonesia yang stabil.
Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya bursa efek di Indonesia
pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa
Efek Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintah Belanda dan dikenal sebagai
Jakarta saat ini.
Bursa Batavia pernah ditutup selama periode perang dunia pertama dan
kemudian dibuka lagi pada 1925. Pemerintah kolonial juga mengopersikan Bursa
Paralel di Surabaya dan Semarang, namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika
terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun
setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Bursa saham dibuka kembali di
Jakakrta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh
saham kemudian berhenti kembali ketika pemerintah meluncurkan program
nasionalisasi pada tahun 1956.
Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (BAPEPAM) sebelum akhir tahun 1977, institusi baru dibawah Departemen
Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat
dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial
dan sektor swasta.
Bursa saham di swastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada
tanggal 13 Juli 1992. Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT. BEJ ini mengakibatkan
beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru pada tahun 1995 dan pada 22 Mei
1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS),
sebuah sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan
saham dengan frekwensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang
fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual dan pada tahun 2007 Bursa
Efek Surabaya melakukan merger dengan Bursa Efek Jakarta dan berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Susunan komisaris dan direksi pada Bursa Efek Indonesia periode 2010 antara
lain sebagai berikut:
1. Komisaris Utama : I Nyoma Tjager
2. Komisaris : Mustofa
Johnny Darmawan
Felix Oentoeng Subagjo
3. Direktur Utama : Ito Warsito
4. Direktur Penilaian Perusahaan : Eddy Sugito
5. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa : Wan Wei Yiong
6. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan : Uriep Budhy Prasetyo
7. Direktur Pengembangan : Friderica Widya Sari
8. Direktur Teknologi Informasi : Adikin Basirun
9. Direktur Keuangan dan SDM : Supandi
4.1.2 Profil Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia 1. PT Aneka Tambang, Tbk.
Nama : Aneka Tambang (Persero) Tbk
Kode : ANTM
Alamat Perusahaan : Gedung. Aneka Tambang Jl. Letjen TB.
Simatupang No. 1 Jakarta 12530
Alamat Email : corsec@antam.com
Telepon : 021-7805119; 021-7891234 ; 021-
7812635
Fax : 021-7812822
NPWP : 01.001.663.2-051.000
NPKP : -
Tanggal IPO : 27-Nop-1997
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : METAL AND MINERAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
2. PT Ratu Prabu Energi, Tbk.
Nama : Ratu Prabu Energi Tbk
Kode : ARTI
Alamat Perusahaan : Gedung Ratu Prabu 1 ( Annex Building )
JL. TB. Simatupang Kav - 20 Jakarta,
12560.
Alamat Email : gemilang @lekom-maras.com
Telepon : (021) 7883-6836
Fax : (021) 780-8037
NPWP : 01.703.684.9-054.000
NPKP : -
Situs : -
Tanggal IPO : 30-Apr-2003
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : CRUDE PETROLEUM & NATURAL
Biro Administrasi Efek : PT Ficomindo Buana Registra
3. PT ATPK Resources Tbk
Nama : ATPK Resources Tbk
Kode : ATPK
Alamat Perusahaan : Kantor Pusat: Wisma GKBI Lantai 39, Jl.
Jend.Sudirman No.28, Jakarta 10210 -
Indonesia
Alamat Email : andy@atpkresources.co.id
Telepon : 021-5275550; 021-57998155
Fax : (021) 57998156;021- 5276979
NPWP : 01.543.171.9-054.000
NPKP : -
Situs : www.atpkresources.co.id
Tanggal IPO : 17-Apr-2002
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo
4. PT Bumi Resources, Tbk.
Nama : Bumi Resources Tbk
Alamat Perusahaan : Bakrie Tower, Lt. 12 Complex Rasuna
Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Jakarta
12960
Alamat Email : dileep@bumiresources.com
Telepon : (021) 57942080
Fax : 021- 57942070
NPWP : 01.122.101.7-054.000
NPKP : -
Situs : http://www.bumiresources.com
Tanggal IPO : 30-Jul-1990
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Ficomindo Buana Registra
5. PT Cita Mineral Investindo, Tbk.
Nama : Cita Mineral Investindo Tbk
Kode : CITA
Alamat Perusahaan : Ratu Plaza Office Tower Lantai 22 Jl. Jend.
Sudirman No. 9 Jakarta Pusat 10270
Alamat Email : corsec@citamineral.com
Telepon : 021-7251344
NPWP : 01.670.786.1-054.000
NPKP : -
Situs : -
Tanggal IPO : 20-Mar-2002
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : METAL AND MINERAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Ficomindo Buana Registra
6. PT Citatah Industri Marmer, Tbk.
Nama : Citatah Tbk
Kode : CTTH
Alamat Perusahaan : Gedung Menara Prima Lt 12 Jl. Lingkar
Mega Kuningan Kav 6.2 Jakarta
Alamat Email : fa@citatah.co.id;citatah@citatah.co.id
Telepon : 021-57948098, 0264-317577
Fax : 021-57948096, 0264-310808, 0264-
302917
NPWP : 01.104.748.7-054.000
NPKP : -
Situs : http://www.citatah.co.id
Tanggal IPO : 03-Jul-1996
Sektor : LAND / STONE QUARRYING
Biro Administrasi Efek : PT EDI INDONESIA
7. PT Darma Henwa, Tbk.
Nama : Darma Henwa Tbk
Kode : DEWA
Alamat Perusahaan : Menara Anugrah Kantor Taman E3.3 11th
& 12th Fl. Jl. Mega Kuningan Lot 8.6 - 8.7
Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950
Alamat Email : corporate.secretary@ptdh.co.id
Telepon : +62 21 57948830
Fax : +62 21 57948837
NPWP : 01.565.295.1-017.000
NPKP : -
Situs : www.ptdh.co.id
Tanggal IPO : 26-Sep-2007
Papan : Utama
Sektor : INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND
TRANSPORTATION
SubSektor : NON BUILDING CONSTRUCTION
Biro Administrasi Efek : PT Ficomindo Buana Registra
8. PT Delta Dunia Makmur, Tbk.
Kode : DOID
Alamat Perusahaan : Cyber 2 Tower, 28th Floor Jalan HR
Rasuna Said Blok X-5, No 13 Jakarta
Selatan 12950
Alamat Email : ir@deltadunia.com
Telepon : 021 2902 1352
Fax : 021 2902 1353
NPWP : 01.069.318.2-054.000
NPKP : -
Situs : -
Tanggal IPO : 15-Jun-2001
Papan : Pengembangan
Sektor : MISCELLANEOUS INDUSTRY
SubSektor : TEXTILE, GARMENT
Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunita
9. PT Elnusa, Tbk.
Nama : Elnusa Tbk
Kode : ELSA
Alamat Perusahaan : Graha Elnusa, Jl. TB Simatupang Kav. 1B,
Jakarta 12560
Alamat Email : corporate@elnusa.co.id
Fax : (021) 788-30883
NPWP : 01.000.050.3-051.000
NPKP : -
Situs : www.elnusa.co.id
Tanggal IPO : 06-Feb-2008
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : CRUDE PETROLEUM & NATURAL
GAS PRODUCTION
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
10. PT Energi Mega Persada, Tbk.
Nama : Energi Mega Persada Tbk
Kode : ENRG
Alamat Perusahaan : Bakrie Tower 32nd Floor, Rasuna
Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta
12960
Alamat Email : -
Telepon : 021-29941540
Fax : 021-29941541
NPWP : 02.091.654.0-054.000
NPKP : -
Tanggal IPO : 07-Jun-2004
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : CRUDE PETROLEUM & NATURAL
GAS PRODUCTION
Biro Administrasi Efek : PT Ficomindo Buana Registra
11. PT International Nickel Indonesia, Tbk
Nama : International Nickel Indonesia Tbk
Kode : INCO
Alamat Perusahaan : Bapindo Plaza II Lantai 22 Jl. Jend
Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190
Alamat Email
Telepon : 524-90-00, 524-90-17
Fax : 5249020
NPWP : 01.000.541.1-091.000
NPKP : -
Situs :
Tanggal IPO : 16-Mei-1990
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : METAL AND MINERAL MINING
12. PT Indo Tambangraya Megah, Tbk.
Nama : Indo Tambangraya Megah Tbk
Kode : ITMG
Alamat Perusahaan : Gedung Ventura Lt. 18 Jl. R. A. Kartini
No. 26, Cilandak Jakarta 12430
Alamat Email : -
Telepon : 021 - 7504390
Fax : 021 - 7504696
NPWP : 01.332.590.7-016.000
NPKP : 01.332.590.7-016.000
Situs : -
Tanggal IPO : 18-Des-2007
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
13. PT Resource Alam Indonesia, Tbk.
Nama : Resource Alam Indonesia Tbk
Kode : KKGI
Jl. Pembangunan I No. 3 Jakarta Pusat
Alamat Email : luiyanto@rain-group.com ;
luiyanto@yahoo.com
Telepon : 021-633-30-36
Fax : 021 - 6337006
NPWP : 01.110.655.6-054.000
NPKP : -
Situs : -
Tanggal IPO : 01-Jul-1991
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT EDI INDONESIA
14. PT Medco Energi International, Tbk.
Nama : Medco Energi Internasional Tbk
Kode : MEDC
Alamat Perusahaan : Gedung The Energy, Lantai 52-55 SCBD
Lot, 11A, Jl. Jend. SUdirman Senayan,
Jakarta Selatan 12190
Alamat Email
corporate.secretary@medcoenergi.com
Fax : (021) 2995-3001
NPWP : 01.002.095.6-054.000
NPKP : -
Situs : www.medcoenergi.com
Tanggal IPO : 12-Okt-1994
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : CRUDE PETROLEUM & NATURAL
GAS PRODUCTION
Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunita
15. PT Mitra Investindo, Tbk.
Nama : Mitra Investindo Tbk
Kode : MITI
Alamat Perusahaan : Menara Karya Lt.7, Unit A Jl. H.R.
Rasuna Said Blok X-5 Kav 1 & 2 Jakarta
12950
Alamat Email : corsec@mitra-investindo.com
Telepon : (021) 57944438
Fax : (021) 57944432
NPWP : 01.642.629.8-054.000
NPKP : -
Tanggal IPO : 16-Jul-1997
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunitanvestindo, Tbk.
16. PT Perdana Karya Perkasa, Tbk.
Nama : Perdana Karya Perkasa Tbk
Kode : PKPK
Alamat Perusahaan : Jln KH Hasyim Ashari Komplek Roxy
Mas Blok C4 No.5 Jakarta Pusat
Alamat Email : corsec@pkpk-tbk.co.id
Telepon : 021-6333113
Fax : 021-6333118
NPWP : 01.217.473.6-722.000
NPKP : -
Situs : www.pkpk-tbk.co.id
Tanggal IPO : 11-Jul-2007
Papan : Pengembangan
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
17. PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk.
Nama : Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Kode : PTBA
Alamat Perusahaan : Menara Kadin Indonesia 15th Floor & 9th
Floor Jl. HR Rasuna Said X-5, Kav 2& 3
Jakarta 12950
Alamat Email : ebudhiwijayanto@bukitasam.co.id
Telepon : (021) 5254014
Fax : 021 - 5254002
NPWP : 01.000.011.5-051.000
NPKP : -
Situs : www.ptba.co.id
Tanggal IPO : 23-Des-2002
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : COAL MINING
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
18. PT Petrosea, Tbk.
Nama : Petrosea Tbk
Kode : PTRO
Alamat Perusahaan : Wisma Anugraha Jl.Taman Kemang Raya
Alamat Email : listing@petrosea.com
Telepon : 021 - 718 3255
Fax : 021 - 718 3266
NPWP : 01.001.703.6-054.000
NPKP : -
Situs : -
Tanggal IPO : 21-Mei-1990
Papan : Utama
Sektor : INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND
TRANSPORTATION
SubSektor : NON BUILDING CONSTRUCTION
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
19. PT Radiant Utama Interinsco, Tbk.
Nama : Radiant Utama Interinsco Tbk
Kode : RUIS
Alamat Perusahaan : Kapten Tendean No. 24 Jakarta 12720
Alamat Email : corsec@radiant.co.id;
Telepon : 7191020 Fax: 7191002; 7191061
NPWP : 01.371.814.3-054.000
NPKP : -
Situs :
Papan : Pengembangan
Sektor : TRADE, SERVICES & INVESTMENT
SubSektor : OTHERS TRADE, SERVICES &
INVESTMENT
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
20. PT Timah, Tbk.
Nama : Timah (Persero) Tbk
Kode : TINS
Alamat Perusahaan : Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta
10110 Indonesia
Alamat Email : InvestorRelation@pttimah.co.id
Telepon : 021-2352 8000
Fax : 021-2352 8080
NPWP : 01.001.665.7-051.000
NPKP : 01.001.665.7-051.000
Situs : www.timah.com
Tanggal IPO : 19-Okt-1995
Papan : Utama
Sektor : MINING
SubSektor : METAL AND MINERAL MINING
-4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analsis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2007 : 142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Berikut ini akan
dijelaskan hasil statistik data keuangan dan variabel penelitian tahun dari tahun
2007-2010.
Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama periode
pengamatan 2007 sampai dengan tahun 2010 disajikan pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Bunga 80 1.30 17.60 8.2328 4.01740
ROA 80 -43.70 62.15 7.6789 15.02037
DER 80 .10 33.04 1.8829 3.86521
Valid N (listwise) 80
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Tabel 4.1 menunjukkan hasil output SPSS mengenai statistik deskriptif variabel
penelitian tahun 2007-2010 dengan jumlah data sebanyak 80 (20 perusahaan selama 4
tahun). Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing
a. Variabel Tingkat Bunga memiliki nilai maksimum sebesar 17,60% artinya dari 80
sampel ini Tingkat Bunga terbesar adalah 17,60%. Nilai minimum sebesar 1,30%
artinya dari 80 sampel ini Tingkat Bunga terkecil adalah 1,30%. Nilai rata-rata
(mean) sebesar 8,2328, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai Tingkat Bunga yang positif.
Standar deviasi sebesar 4,01740 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai
Tingkat Bunga yang bersifat ekstrim. Jumlah data yang diolah sebanyak 80.
b. Variabel ROA memiliki nilai maksimum sebesar 62,15% artinya dari 80 data ini
nilai ROA terbesar adalah 62,15%. Nilai minimum sebesar -43,70% artinya dari 80
data ini nilai ROA terkecil adalah -43,70%. Nilai rata-rata (mean) sebesar 7,6789, hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
mempunyai nilai ROA yang positif. Standar deviasi sebesar 15,02037 menunjukkan
tidak ada sampel yang memiliki nilai ROA yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel
yang diolah sebanyak 80 data.
c. Variabel DER memiliki nilai maksimum sebesar 33,04x artinya dari 80 data ini
nilai DER terbesar adalah 33,04x. Nilai minimum sebesar 0,10x artinya dari 80 data
ini nilai DER terkecil adalah 0,10x. Nilai rata-rata (mean) sebesar 1,8829, hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
mempunyai nilai DER yang positif. Standar deviasi sebesar 3,86521 menunjukkan
tidak ada sampel yang memiliki nilai DER yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel
4.2.1.1 Deskripsi Nilai Variabel Tingkat Bunga Perusahaan Pertambangan periode 2007-2010 di Bursa Efek.
Tabel 4.2 Tingkat Bunga
Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010
No
EMITEN TINGKAT BUNGA (%)
2007 2008 2009 2010
Tabel 4.2 menyajikan nilai variabel Tingkat Bunga perusahaan pertambangan
periode tahun 2007 sampai tahun 2010. Pada tahun 2007, nilai Tingkat Bunga
tertinggi pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk yaitu sebesar 14,2% dan terendah
pada PT Resource Alam Indonesia Tbk yaitu 1,4%. Pada tahun 2008, nilai Tingkat
pada PT Bumi Resources Tbk yaitu sebesar 3,6%. Pada tahun 2009, nilai Tingkat
Bunga tertinggi pada PT Radiant Utama Interinsco Tbk yaitu sebesar 15,6% dan
terendah pada PT International Nickel Indonesia Tbk yaitu sebesar 1,3%. Pada tahun
2010, nilai Tingkat Bunga tertinggi pada PT Bumi Resources Tbk yaitu sebesar
17,6% dan terendah pada PT Citatah Industri Marmer Tbk yaitu sebesar 1,3%.
4.2.1.2 Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets Perusahaan Pertambangan periode 2007-2010 di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.3
Return on Assets
Tabel 4.3 menyajikan nilai variabel Return on Assets perusahaan
pertambangan periode tahun 2007 sampai tahun 2010. Pada tahun 2007, nilai ROA
tertinggi pada PT International Nickel Indonesia Tbk yaitu sebesar 62,15% dan
terendah pada PT Ratu Prabu Energi Tbk yaitu sebesar -43,7%. Pada tahun 2008,
nilai ROA tertinggi pada PT Cita Mineral Investindo Tbk yaitu sebesar 27,69% dan
terendah pada PT ATPK Resources Tbk yaitu sebesar -13,18%. Pada tahun 2009,
nilai ROA tertinggi pada PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu sebesar
33,78% dan terendah pada PT ATPK Resources Tbk yaitu sebesar -17,57%. Pada
tahun 2010, nilai ROA tertinggi pada PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yaitu
sebesar 22,90% dan terendah pada PT ATPK Resources Tbk yaitu sebesar -17,46%.
4.2.1.3 Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Pertambangan periode 2007-2010 di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.4
Debt to Equity Ratio