• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sikap Pengurus Dan Anggota Terhadap Organisasi Credit Union (CU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbandingan Sikap Pengurus Dan Anggota Terhadap Organisasi Credit Union (CU)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA

TERHADAP ORGANISASI CREDIT UNION ( CU )

(Studi Kasus : Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir dan Desa Kuala Lau Bicik,

Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang)

SKRIPSI

BAHAGIA BANGUN 030309011

SEP/PKP

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA

TERHADAP ORGANISASI CREDIT UNION ( CU )

(Studi Kasus : Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir dan Desa Kuala Lau Bicik,

Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang)

SKRIPSI

BAHAGIA BANGUN 030309011

SEP/PKP

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakulatas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Prof. Dr.Ir. H. Meneth Ginting, M.A.D.E) (Ir. Sinar Indra Kesuma, MSi)

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

RINGKASAN

BAHAGIA BANGUN (030309011), dengan judul penelitian

PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA TERHADAP

ORGANISASI CREDIT UNION (CU) , Studi kasus di Desa Negara Beringin,

Kecamatan STM Hilir dan Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. DR. Ir. H. Meneth Ginting, M.A.D.E selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Siselaku anggota komisi pembimbing.

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat bagaimana perbandingan sikap pengurus dan anggota terhadap organisasi Credit Union (CU) di daerah penelitian.

Metode penentuan daerah penelitian ditetapkan secara Purposive, yaitu menentukan daerah penelitian dengan sengaja berdasarkan pada pertimbangan dan tujuan tertentu. Metode sampling yang digunakan adalah metode Stratified Random Sampling yaitu data yang diperoleh bersifat heterogen dan bertingkat (staratum) yang diambil dari masa keanggotaannya. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif dan Regresi Linier Berganda. Dari hasil penelitian diperoleh :

1. Dari hasil penelitian bahwa kondisi kedua CU yang mengalami peningkatan keragaan selama 5 tahun terakhir yang sangat signifikan adalah CU Sue Arih daripada CU Serba Guna. Dimana CU Sue Arih pada tahun 2005-2006 mengalami perkembangan keragaan yang meliputi : jumlah anggota (11,39%), modal (28,19%), modal luar dana (37,43%), jumlah simpanan (32,82%), jumlah pinjaman (43,68%) dan SHU (37,43%). Sedangkan pada tahun 2005-2006 CU Serba Guna mengalami 0% perkembangan jumlah anggota. Selain itu CU Serba Guna mengalami peningkatan keragaan pada tahun 2005-2006 yang meliputi : modal (22,99%), modal luar dana (26,47%), jumlah simpanan (14,77%), jumlah pinjaman (24,42%) dan SHU (26,48%).

2. Adapun cara kerja organisasi kedua CU tersebut baik pengurus dan anggota adalah lebih ditekankan kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang dibuat kedua CU tersebut.

3. Secara serempak, karakteristik sosial dan ekonomi tidak berpengaruh nyata terhadap sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih. Secara parsial, (umur, pendidikan formal, pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan SHU) tidak berpengaruh nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih sedangkan pada sikap anggota kedua CU terdapat variabel jumlah simpanan yang berpengaruh secara nyata.

4. Perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih dapat dilihat dari lebih aktifnya pengurus daripada anggota dalam setiap kegiatan koperasi.

(4)

perbandingan sikap yang berimbang terhadap karakteristik sosial ekonomi yang ada pada perkembangan keragaan CU.

RIWAYAT HIDUP

BAHAGIA BANGUN dilahirkan di Pancur Batu, pada tanggal 26 Juni

1984 sebagai anak ke-6 dari 6 bersaudara, putra dari keluarga Bapak L. Bangun dan Ibu T. Br Purba.

Jenjang Pendidikan :

Tahun 1997, menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 101825 Durian Tonggal.

Tahun 2000, menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 Namo Rambe.

Tahun 2003, menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum di SMU Era Utana Pancur Batu.

Tahun 2003, melalui PMP diterima di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dengan Program Studi Penyuluhan, dan Komunikasi Pertanian.

Tahun 2007, mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Pangguruan, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan berkat-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan masa perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA

TERHADAP ORGANISASI CREDIT UNION (CU) , Studi kasus di Desa

Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir dan Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. DR. Ir. H. Meneth Ginting, M.A.D.E selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberi motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberi motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

6. Ibu Duma Luciana selaku Ketua CU Serba Guna. 7. Ibu R. Br Bukit selaku Sekretaris CU Serba Guna. 8. Ibu K. Br Ginting selaku Ketua CU Sue Arih. 9. Ibu Mega Melina selaku Sekretaris CU Sue Arih.

10. Seluruh instansi dan para responden yang terkait dengan penelitian ini atas bantuannya selama penulis mengambil data penelitian.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih dan hormat yang sedalam-dalamnya kepada orangtuaku tercinta Ayahanda L. Bangun dan Ibunda T. Br Purba serta saudara-saudara saya yang terkasih Abangku s : Juai Bangun, Jusup Bangun (†), dan Danial Bangun, Kakakku s : Nurlina Br Bangun, dan

Cendana Br Bangun yang telah banyak memberikan kasih sayang, cinta kasih, motivasi, bantuan, dan doa kepada penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada teman-temanku stambuk 03 Sep yang telah banyak membantu dan memberi dorongan terhadap saya.

Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, September 2008

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ... ... 1

Identifikasi Masalah ... ... 8

Tujuan Penelitian ... ... 8

Kegunaan Penelitian ... ... 9

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka ... 10

Landasan Teori ... 16

Kerangka Pemikiran ... ... 18

Hipotesis Penelitian ... ... 21

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 22

Metode Penentuan Sampel... 22

Metode Pengumpulan Data... 23

Metode Analisis Data... 23

Defenisi dan Batasan Operasional ... 26

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, DAN KARAKTERISTIK SAMPEL Deskriptif Daerah Penelitian Kondisi Geografis ... ... 28

Keadaan Penduduk... ... 29

Penggunaan Tanah ... ... 30

Sarana dan Prasarana... ... 31

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan CU Selama 5 Tahun Terakhir di Daerah Penelitian... 39

Cara Kerja Organisasi Kedua CU Baik Pengurus dan Anggota di Daerah Penelitian ... 42

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 44

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 47

Perbedaan Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di Daerah Penelitian ... 50

Perbedaan Sikap Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Terhadap Kedinamisan Organisasi Credi Union (CU)... 51

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 56

Saran Kepada Pemerintah ... 57

Kepada Pengurus... 57

Kepada Anggota... 58

Kepada Peneliti Selanjutnya ... 58

(9)

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Data Statistik Perkembangan CU Dampingan YAPIDI di Deliserdang

Sampai Dengan Desember 2006 ... 6 2. Keragaan CU Serba Guna dan CU Sue Arih Kabupaten Deliserdang

Tahun 2007 ... 22 3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Strata Lama Menjadi Anggota

(Masa Keanggotaan) ... 23 4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Negara

Beringin dan Desa Kuala Lau Bicik Tahun 2006 ... 29 5. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Negara Beringin

dan Desa Kuala Lau Bicik Tahun 2006 ... 30 6. Distribusi Penggunaan Lahan Desa Negara Beringin dan

Desa Kuala Lau Bicik Tahun 2006... 31 7. Sarana dan Prasarana Desa Negara Beringin dan Desa Kuala Lau Bicik

Tahun 2006 ... 32 8. Karakteristik Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih Sampel

Desa Negara Beringin dan Desa Kuala Lau Bicik Tahun 2008... 33 9. Karakteristik Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Sampel

Desa Negara Beringin dan Desa Kuala Lau Bicik Tahun 2008... 35 10. Perkembangan Keragaan CU Serba Guna dan CU Sue Arih

Tahun 2006 s/d 2006... 40 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda yang Mempengaruhi

Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus

CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2008 ... 45 12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda yang Mempengaruhi

Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2008 ... 48 13. Rata-rata Skor Sikap Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal

1a. Karakteristik Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih

Sebagai Sampel ... 59 1b. Karakteristik Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih

Sebagai Sampel ... 59 2a. Perkembangan Keragaan CU Serba Guna Lau Gambir

Tahun 2002-2006 ... 60 2b. Perkembangan Keragaan CU Sue Arih Gambir Tahun 2002-2006... 60 3a. Jumlah Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih Yang Menjawab

Untuk Setiap Pernyataan Sikap Positif ... 61 3b. Jumlah Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih Yang Menjawab

Untuk Setiap Pernyataan Sikap Negatif... 61 4a. Jumlah Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Yang Menjawab

Untuk Setiap Pernyataan Sikap Positif ... 62 4b. Jumlah Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Yang Menjawab

Untuk Setiap Pernyataan Sikap Negatif... 62 5a. Perhitungan Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Positif Pengurus

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 63 5b. Perhitungan Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Negatif Pengurus

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 63 6a. Perhitungan Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Positif Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 64 6b. Perhitungan Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Negatif Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 64 7a. Nilai Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Positif Pengurus

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 65 7b. Nilai Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Negatif Pengurus

(12)

8a. Nilai Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Positif Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 66 8b. Nilai Skala Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Negatif Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 66 9a. Skor Sikap Positif dan Negatif Pengurus CU Serba Guna dan

CU Sue Arih... 67 9b. Skor Sikap Positif dan Negatif Anggota CU Serba Guna dan

CU Sue Arih... 68 10a. Skor Sikap dan Interprestasinya Terhadap Pernyataan Sikap Pengurus

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 69 10b. Skor Sikap dan Interprestasinya Terhadap Pernyataan Sikap Anggota

CU Serba Guna dan CU Sue Arih... 69 11. Pernyataan Sikap Positif dan Negatif... 70 12a. Variabel-variabel X dan Y Pada Analisis Regresi Linier Berganda

Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih ... 74 12b. Variabel-variabel X dan Y Pada Analisis Regresi Linier Berganda

Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih ... 74 13a. Analisis Regresi Linier Berganda yang Mempengaruhi Karakteristik

Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus Serba Guna dan

CU Sue Arih Tahun 2008... 75 13b. Analisis Regresi Linier Berganda yang Mempengaruhi Karakteristik

Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Anggota Serba Guna dan

(13)

RINGKASAN

BAHAGIA BANGUN (030309011), dengan judul penelitian

PERBANDINGAN SIKAP PENGURUS DAN ANGGOTA TERHADAP

ORGANISASI CREDIT UNION (CU) , Studi kasus di Desa Negara Beringin,

Kecamatan STM Hilir dan Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. DR. Ir. H. Meneth Ginting, M.A.D.E selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Siselaku anggota komisi pembimbing.

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat bagaimana perbandingan sikap pengurus dan anggota terhadap organisasi Credit Union (CU) di daerah penelitian.

Metode penentuan daerah penelitian ditetapkan secara Purposive, yaitu menentukan daerah penelitian dengan sengaja berdasarkan pada pertimbangan dan tujuan tertentu. Metode sampling yang digunakan adalah metode Stratified Random Sampling yaitu data yang diperoleh bersifat heterogen dan bertingkat (staratum) yang diambil dari masa keanggotaannya. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif dan Regresi Linier Berganda. Dari hasil penelitian diperoleh :

1. Dari hasil penelitian bahwa kondisi kedua CU yang mengalami peningkatan keragaan selama 5 tahun terakhir yang sangat signifikan adalah CU Sue Arih daripada CU Serba Guna. Dimana CU Sue Arih pada tahun 2005-2006 mengalami perkembangan keragaan yang meliputi : jumlah anggota (11,39%), modal (28,19%), modal luar dana (37,43%), jumlah simpanan (32,82%), jumlah pinjaman (43,68%) dan SHU (37,43%). Sedangkan pada tahun 2005-2006 CU Serba Guna mengalami 0% perkembangan jumlah anggota. Selain itu CU Serba Guna mengalami peningkatan keragaan pada tahun 2005-2006 yang meliputi : modal (22,99%), modal luar dana (26,47%), jumlah simpanan (14,77%), jumlah pinjaman (24,42%) dan SHU (26,48%).

2. Adapun cara kerja organisasi kedua CU tersebut baik pengurus dan anggota adalah lebih ditekankan kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang dibuat kedua CU tersebut.

3. Secara serempak, karakteristik sosial dan ekonomi tidak berpengaruh nyata terhadap sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih. Secara parsial, (umur, pendidikan formal, pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan SHU) tidak berpengaruh nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih sedangkan pada sikap anggota kedua CU terdapat variabel jumlah simpanan yang berpengaruh secara nyata.

4. Perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih dapat dilihat dari lebih aktifnya pengurus daripada anggota dalam setiap kegiatan koperasi.

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbeda-beda. Perkembangan Koperasi di negara-negara Eropa Barat dan Jepang telah memasuki tahap perkembangan sangat maju. Dikedua wilayah ini Koperasi telah berkembang sebagai salah satu pelaku ekonomi yang bersaing secara wajar, dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Kenyataan yang berlainan kita jumpai di Asia Selatan dan Asia Tenggara perkembangan Koperasi diwilayah ini boleh dikatakan sesuai dengan harapan (Baswir, 1997).

Perkembangan Koperasi di Indonesia diwarnai dengan campur tangan pemerintah yaitu mulai sejak repelita pemerintah menunjukkan tekad yang kuat untuk prioritas pembangunan Koperasi. Dalam UU No. 12 pasal 37 tahun 1967 telah ditegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada Koperasi harus benar benar sesuai dengan yang diperlukan dengan persyaratan tertentu, misalnya untuk sekali saja dan untuk kemudian secara berangsur angsur untuk mengurangi peranan sesuai dengan pertumbuhan kemampuan sendiri. Didasari bahwa peranan pemerintah yang telah jauh dalam mengatur masalah perkoperasian akan menghambat langkah, membatasi keswadayaan, kesakarsaan dan keswakartaan yang sesungguhnya merupakan unsur pokok asas percaya pada diri sendiri yang dianut oleh Koperasi (Hudiyanto, 2002).

(15)

makmur baik materil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi, UUD 1945 menegaskan didalam pembukaannya bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Penegasan di atas tidak terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara RI yaitu hendak mewujudkan keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(Firdaus dan Susanto, 2002).

Menurut Firdaus dan Susanto (2002), didalam BAB III, bagian pertama Pasal UU RI No. 25/1992 diuraikan fungsi dan peranan Koperasi; adapun fungsi dan peranan Koperasi adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian Nasional dengan Koperasi sebagai gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian Nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

(16)

Secara Umum kata Koperasi berasal dari kata Ko yang artinya Bersama-sama dan Operasi yang artinya Bekerja, dengan demikian Koperasi berarti Bekerja atau berusaha bersama-sama, International cooperative Aliance (ICA) memberikan definisi Koperasi sebagai berikut Koperasi adalah kumpulan orang orang atau badan satuan anggotanya dengan jalan bersama saling membantu satu dengan yang lain dengan cara membatasi keuntungan, dan usaha tersebut harus didasrkan atas prinsip-prinsip Koperasi (Hudiyanto, 2002).

Di bidang Pertanian, Para petani akan selalu membutuhkan uang tunai untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun untuk memenuhi kebutuhan akan sarana produksi pertanian seperti, pembelian bibit, pengolahan, dan sebagainya: meningkatkan pendapatan petani bersifat flultuatif (masima) maka pendirian Koperasi kredit atau adanya kegiatan simpan pinjam akan sangat membantu pertani (Hudiyanto, 2002).

Koperasi yang berkembang di Indonesia semenjak tahun 1973 adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan pada tahun 1996 berkembang pesat menjadi 9.226 unit, begitu juga dengan Credit Union (CU) yang didirikan awal 1970, juga berkembang yang meliputi jumlah simpanan, jumlah kekayaan per CU dan per anggota, 24 tahun kemudian atau pada tahun 1994 keadaan CU semakin membaik dan berkembang secara pesat (Ginting, 1999).

Menurut Ginting (1999) Indikator dalam mengukur keberhasilan Koperasi antara lain adalah :

1. Produktifitas organisasi

(17)

- Peningkatan Keuntungan (deviden) - Peningkatan Simpanan dan Frekuensinya

- Peningkatan Investasi anggota yang berasal dari pinjaman 2. Modal dan Kepuasan

- Terpenuhinya kebutuhan

- Terpenuhinya harapan keuntungan

- Meningkatnya sumbangan anggota, motifasi anggota, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman anggota.

- Meningkatnya ketepatan membayar perluasan pinjaman - Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan

- Meningkatnya kepercayaan terhadap pengawas

- Meningkatnya keinginan mendapatkan pendidikan Koperasi. - Meningkatnya upaya mengajak orang lain untuk menjadi

anggota koperasi.

Koperasi kredit atau Koperasi simpan pinjam merupakan Koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para anggotanya untuk kemudian di pinjamkan kembali kepada anggota anggotanya, yang memerlukan bantuan modal, disamping, bertujuan untuk mendidik anggotanya agar bersikap hemat serta gemar menabung, Koperasi kredit biasanya juga bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir (Baswir, 1997).

(18)

pertanian Hortikulturnya adalah Kabupaten Deliserdang, kemajuan usaha pertanian ini tidak semata mata didukung oleh tanah pertanian yang potensial tetapi juga sistem manajemen perekonomian yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembangnya berbagai Koperasi Negeri dan Swasta (Mutis, 1992).

Koperasi Kredit ini muncul pada kelompok orang yang bergabung dalam pra Koperasi, mereka mempunyai ikatan pemersatu (Comunion Bond) yang berdasarkan pada kesamaan kebutuhan yang dirasakan bersama (felt need) melalui kesepakatan bersama mengerahkan modal bersama terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan diantara sesama mereka dengan tingkatan bunga yang memadai sesuai dengan konsesus yang bersama pula. Pinjaman yang diberikan dapat bertujuan untuk keperluan darurat, produktif dan kesejahteraan anggota peminjam (Mutis, 1992).

Credit Union pada umumnya berdiri dibawah naungan yayasan pedamping tertentu, perkembangan CU di Kabupaten Deliserdang cukup baik dilihat dari besarnya jumlah anggota dan jumlah saham hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan minat berkoperasi pada masyarakat sangat baik, data statistik, perkembangan Credit Union dampngan yayasan Pijer Podi Kabupaten Deliserdang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Statistik Perkembangan CU Dampingan YAPIDI Di Deliserdang Sampai Dengan Desember 2006

No. NAMA CU DESA TANGGALBERDIRI AnggotaJumlah JumlahSaham Total Pinjaman

1 Ulihta Ras Sibirik-Birik 14 April 1994 84 136.015.000 1.291.300.000

2 Arih Ersada Rumah Lengo 18 April 1994 65 90.379.000 97.350.000

(19)

4 Sada Perarih Durin Simbelang

23 April 1994 93 103.530.000 1.953.081.000

5 Merih Desa Hulu P.Batu

6 Mei 1994 109 450.191.000 2.583.830.000

6 Tama Ulina Kuta Jurung 10 Juni 1994 104 181.568.000 452.982.000

7 Jumpa Malem Salam Tani 18 Juli 1994 51 25.277.000 309.080.000

8 Sada Ukur Sugau 12 Des 1994 59 56.127.000 745.440.000

9 Ulih Latih Kuala Lau Bicik

24 Des 1994 100 96.405.000 1.224.532.000

10 Sanap Encari Namo Rih 7 Maret 1995 148 122.447.000 1.438.555.000

11 Dalanta Nggit Durin Tonggal 6 Juli 1995 200 259.060.000 1.897.570.000

12 Tama Ngenana Siguci 17 Juli 1995 43 51.545.000 483.242.000

13 Mbuah Page Kampung Merdeka

22 Sept 1995 69 58.617.000 99.588.000

14 Gunanta Ras Kerina

Tanjung Timur 13 Des1995 65 79.139.000 684.379.000

15 Mbelinkel Gunana

Durin Tinggung 26 Jan1996 74 121.465.000 1.276.885.000

16 Lit Ertina Talapeta 3 Mei 1996 213 213.963.000 2.216.955.000

17 Sisampat-sampaten

Pintu Besi 3 Mei 1996 100 265.304.000 2.781.658.000

18 Suka Maju Rambung 3 Sept 1996 86 95.570.000 982.170.000

19 Tawar Bangger Barung Ketang 17 Sept 1996 81 57.776.000 606.295.000

20 Jumpa Rejeki Simada-Mada 10 Mei 1997 57 80.729.000 651.795.000

21 Sikeleng-kelengen

Lau Rakit 19 Nov 1997 74 112.684.000 1.316.055.000

22 Sangapta Ras Peria-Ria 19 Nov 1997 151 274.075.000 2.573.450.000

23 Sada Nioga Kuta Dalam 11 Des 1997 42 59.876.000 536.045.000

24 Persadanta Beringin 1 Des 1998 70 102.134.000 924.125.000

25 Serba Guna Lau Gambir 2 Des 1998 42 35.703.000 333.940.000 26 Ersinalsel Tangga Batu 15 Maret 2000 63 91.364.000 893.100.000

27 Reh Sikapna Rumah Rih 15 April 2000 69 109.213.000 691.170.000

28 Rehulina Pertampilen 5 Juli 2000 127 115.174.000 762.450.600

29 Reh Malemma Limau Mungkur

8 Agst 2001 68 41.544.000 218.950.000

30 Mandiri Penen 5 Okt 2001 87 108.741.000 768.050.000

31 Ate Malem Penungkiren 5 Okt 2001 92 105.095.000 520.080.000

32 Singalor Lau Petani

(20)

33 Kata Persada Kampung Tujuh

12 Mei 2002 53 26.402.000 92.785.000

34 Perbuani Cinta Rakyat

Percut 24 Juni 2002 44 11.140.003 57.750.000 35 Maju Bersama 1 Talun Kenas 22 Sept 2002 104 61.164.500 595.090.000 36 Ula Kisat Tembengen 28 Sept 2002 101 69.211.000 381.420.000

37 Sue Arih Gambir 11 Nov 2002 72 37.810.000 198.520.000

38 Sekula Serasi Namu Serit 14 Sept 2002 57 34.232.000 249.600.000 39 Karya Bakti Negara 18 Nov 2002 92 64.751.000 279.350.000 40 Maju Bersama II Betala 3 Des 2002 51 51.715.000 261.000.000 41 Sue Arihta Tiang Layar 4 Juni 2003 111 56.279.000 244.170.000 42 Sejahtera Percut 23 Juni 2003 75 16.783.000 69.800.000 43 Bunga Ncole Bandar Bayu 17 Nov 2003 87 41.425.000 210.230.000 44 Ula Lolah Sari Laba 12 Nov 2003 48 31.439.000 97.305.000 45 Bintang Tani Namo Puli 12 Des 2003 38 17.534.000 64.500.000 46 Serba Jadi Kuta Tualah 19 April 2004 39 17.188.000 66.850.000 47 Ora Et Labora Namoriam 5 Okt 2004 98 81.332.000 221.990.000 48 Malem Ate Namo Rindang 4 Nov 2004 54 17.965.000 62.660.000 49 Simalem Marolan 27 Ok 2004 50 10.134.000 57.949.000 50 Siajar Ajaren Rambe 4 Des 2004 68 44.559.000 59.845.000 51 Tunas Baru Ujung Suka 10 Des0 2004 58 25.474.000 78.650.000 52 Immanuel Kuta Tengah 13 Des 2004 138 86.575.000 426.836.000

Total 4.444 4.774.174.500 37.230.700.600

Sumber: Data YAPIDI Deliserdang Tahun 2007

Identifikasi Masalah

(21)

1. Bagaimana perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian ?

2. Bagaimana cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian.

3. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian ?

4. Bagaimana perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian ?

5. Bagaimana sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kedinamisan organisasi CU ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian.

2. Untuk mengetahui cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian.

3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian.

4. Untuk mengetahui perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian.

(22)

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU).

2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka

Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa jenis Koperasi didasarkan pada kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis Koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain :

1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya Koperasi, yaitu :

(23)

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU).

2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan Pustaka

Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa jenis Koperasi didasarkan pada kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis Koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain :

1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya Koperasi, yaitu :

(24)

2. Berdasarkan Golongan Fungsional, yaitu : - Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

- Koperasi Angkatan Darat (KOPOD) - Koperasi Angkatan Laut (KOPOL) - Koperasi Angkatan Udara (KAPAU) - Koperasi Angkatan Kepolisian (KOPPOL) - Koperasi Pensiunan Angkatan Darat - Koperasi Pensiunan (KOPPEN) - Koperasi Karyawan (KOPKAR) 3. Berdasarkan Lapangan Usaha

- Koperasi Desa - Koperasi Konsumen - Koperasi Pertanian - Koperasi Peternakan - Koperasi Perikanan

- Koperasi Kerajinan / Industri - Koperasi Simpan Pinjam / Kredit - Koperasi Asuransi

- Koperasi Unit Desa

(Firdaus dan Susanto, 2002).

Koperasi Secara Umum

Koperasi adalah salah satu bentuk organisasi yang dianggap ideal oleh para pemikir dan pencetusnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(25)

Asal kata Koperasi itu sendiri yaitu kerjasama atau bekerjasama dalam bahasa latin disebut Cooperation artinya kerjasama dan dalam bahasa Inggris Cooperation berasal dari Co artinya bersama dan Operation artinya bekerja atau berusaha (Ginting, 1999).

Secara rinci Koperasi sebagai badan usaha dengan segala karakteristiknya, pada kombinasi kerangka teori dengan kerangka khas koperasi, maka perlu diuraikan diidentifikasi dan diklasifikasikan variabel variabel apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor keberhasilan untuk mencapai tujuan Koperasi. Status anggota sebagai pemilik organisasi maka anggota wajib melakukan investasi atau penanaman modal dan sebagai pemakai angota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan Koperasi (Sitio dan Tamba, 2001).

Karakteristik anggota sangat menentukan maju atau tidaknya organisasi Koperasi tersebut. Yang menjadi motivasi dan pengurus biasanya berkaitan dengan kebutuhan akan sosial dan ekonominya. Motivasi berhubungan erat dengan perilaku dan prestasi kerja, dan pada dasarnya motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi menyangkut kebutuhan dipandang sebagai pembangkit dan penggerak prilaku (Soekartawi, 1995).

(26)

Credit Union

Koperasi Kredit / Credit Union adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu yang bersama sama sepakat menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama, yang kemudian dipinjamkan diantara mereka dengan bunga yang ringan dan prosedur mudah untuk kesejahteraan mereka.

Prinsip Koperasi (Sitanggang, 1989) muncul atas prakarsa masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan melayani masyarakat, prinsip ini berkembang menjadi prinsip CU yakni :

1. Keanggotaan terbuka dan suka rela

2. Pengendalian (kontrol) secara demokrasi, pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak yang sesuai dengan prinsip demokrasi. 3. Tidak diskriminatif, CU tidak membedakan Ras, Kebangsaan, jenis

kelamin, Agama maupun Politik. 4. Pelayanan kepada para anggota 5. Distribusi kepada para anggota 6. Membangun stabilitas keuangan 7. Pendidikan yang berkelanjutan 8. Kerjasama antar Koperasi dan, 9. Tanggung jawab sosial

(27)

1. Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat syarat yang mudah dan bunga yang ringan.

2. Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri

3. Mendidik anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatnya

4. Menambah pengetahuan tentang Perkoperasian.

Koperasi Kredit ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan tabungan para anggotanya secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unti simpan pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar, dan lain lain (Amoraga dan Widiyanti, 1993).

(28)

1. Dewan Pimpinan/ pengurus, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara (ada kalanya dilengkapi dengan wakil Ketua dan Wakil Sekretaris).

(29)

Gambar 1. Struktur Organisasi CU

Rapat Aggota

Keterangan :

: garis bimbingan / pengawas

: pembinaan keanggotaan / Koperasi : memilih

(Data YAPIDI Deliserdang, Tahun 2006 )

YAPIDI Sebagai

Konsultan dan Pengawas Eksternal

Pengurus CU - Ketua - Wakil Ketua - Sekretaris - Bendahara - Anggota I - Anggota II - Anggota III

Badan Pengawas - Ketua

- Sekretaris - Anggota

Karyawan

(30)

Dari struktur organisasi CU terlihat bahwa pengelolaan CU dilaksanakan oleh panitia-panitia, panitia Kredit berwenang dalam bidang pinjam, panitia pendidikan bertugas dalam pendidikan, penyuluhan anggota dan melakukan intraksi antara organisasi dan bendahara CU sebagai pelaksana Administrasi keuangan sedangkan badan pemeriksa yang kedudukannya setara dengan dewan pimpinan bertugas mengawasi jalannya organisasi.

Landasan Teori

Koperasi tumbuh atau bergerak di tengah-tengah masyarakat oleh anggota masyarakat dan untuk anggota masyarakat. Dengan demikian langsung atau tidak langsung kehidupan Koperasi akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi dalam masyarakat itu sendiri. Apakah situasi dan kondisinya memang demikian, maka banyak kesempatan bagi berkembangnya Koperasi dan jika sebaliknya perkembangan mungkin juga dapat terjadi walaupun secara lambat asalkan pihak pengurus Koperasi dapat lebih tanggap mengetahui faktor-faktor pengaruh dan dapat melakukan pendekatan terhadap faktor tersebut dan melakukan langkah-langkah yang tepat (Kartasapoetra, dkk 1990).

(31)

Pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami, menghayati nilai-nilai dan prinsip serta praktik-praktik Koperasi (Sitro, dan Tamba, 2000).

Mengenai keberhasilan Koperasi yang telah dikemukakan terdahulu keberhasilan CU dalam hal keragaman dan perkembangan jumlah unit Koperasi, jumlah anggota, simpan pinjam aset dan pertambahan Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal tersebut sebagai aspek penting sebagai ukuran keberhasilan Koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi masyarakat dengan berdasarkan : dari, oleh, dan untuk anggota. Selain berdasarkan ukuran keragaman secara umum, yang juga sangat penting adalah ukuran yang meningkatkan moral dan kepuasan anggota. Tujuan organisasi dan meningkatnya moral anggota dan kepuasan yakni mengenai semangat kerja, tanggung jawab dan kesungguhan anggota untuk berorganisasi (Ginting, 1999).

Sifat keanggotaan Koperasi adalah bebas, sukarela, dan terbuka ini berarti bahwa seseorang menjadi anggota Koperasi berdasarkan atas kesadaran kebebasan yang ada padanya. Tanpa ada paksaan dari siapapun. Juga persamaan diantara sesama anggota tetap dipertahankan didalam Koperasi tanpa mengadakan perbedaan diantara anggota yang berlainan keturunan, paham, politik dan agama (Widiyanti dan Sunindhia, 1992).

Anggota Koperasi adalah setiap warga negara yang memiliki ciri-ciri : 1. Dewasa dan mampu melakukan tindakan hukum

(32)

3. Sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan melakukan haknya sebagai anggota Koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1993).

Modal Koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan Koperasi, menurut UU No. 25/1992 pasal 41 Bab VII tentang perkoperasian disebutkan bahwa modal Koperasi dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari simpanan pokok. Simpanan wajib, dana cadangan donasi atau hibah. Modal pinjaman atau modal luar sumber dari anggota Koperasi lainnya dan / anggotanya, Bank dan lembaga keuangan lainnya. Penerbitan obligasi dan surat hutang sumber lainnya yang sah (Sitro dan Tamba, 2001).

Menurut Estrin dalam Ropke (2000). Menyebutkan bahwa Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang dikelola oleh anggotanya, dengan dasar satu orang satu suara, dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang didistribusikan diantara anggota sesuai dengan aturan yang telah disetujui.

Kerangka Pemikiran

(33)

Koperasi melakukan usaha berbagai bidang seperti bidang sosial dan ekonomi, untuk menjalankan usaha tersebut Koperasi membutuhkan modal yang cukup besar. Keterbatasan modal sering menjadi masalah yang menghambat perkembangan Koperasi di Indonesia. Oleh karena itu Koperasi perlu memperkuat sistem manajemen untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Kegiatan Credit Union (CU) yang dimaksudkan adalah kegiatan utama simpan pinjam kegiatan yang lain adalah penyuluhan pendidikan (Kursus Koperasi) dan kegiatan sosisal yang berorientasikan pda peningkatan kesejahtraan mesyarakat baik secara sosial dan ekonomi.

Untuk mengetahui perkembangan organisasi CU dilihat dari keragaman Koperasi yang meliputi jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, modal serta SHU.

Masalah yang dihadapi Koperasi dalam menjalankan fungsinya adalah lemahnya manajemen dan permodalan. Kurangnya kesadaran masyarakat, pengalaman masyarakat dalam berorganisasi sehingga banyak mengakibatkan anggota yang tida aktif. Dan kesalahan dalam menggunakan pinjaman.

(34)

Gambar 2. Skema kerangka pemikiran

Keterangan :

: Mempengaruhi

: Menyatakan ada hubungan : Memberikan sikap (Tanggapan)

YAPIDI

CU

Pengurus dan Anggota CU YAPIDI

Positif Negatif

Kedinamisan organisai - struktur organisasi - kekompakan organisasi

SHU Karakteristik sosial

- umur - pendidikan

- pendidikan koperasi - masa keanggotaan Karakteristik ekonomi

- jumlah simpanan - jumlah pinjaman

(35)

Hipotesis Penelitian

1. Ada perkembangan CU CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian.

2. Ada cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian.

3. Ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian.

4. Ada perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian.

(36)

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode Daerah penelitian ditetapkan secara Purposive, yaitu menentukan daerah penelitian dengan sengaja berdasarkan pada pertimbangan dan tujuan tertentu. Daerah penelitian yang ditetapkan yaitu CU Serba Guna dan CU Sue Arih di Kabupaten Deliserdang Provinsi Sumatera Utara. Adapun alasan pemilihan CU Serba Guna dan CU Sue Arih adalah karena CU ini cukup membantu secara potensial untuk melihat kemajuan atau pun kemunduran yang dialami suatu organisasi CU, selain itu dirasakan mampu mewakili jumlah CU di Kabupaten Deliserdang.

Tabel 2. Keragaan CU Serba Guna dan CU Sue Arih Kabupaten Deliserdang Tahun 2007.

Sumber : Data Yayasan Pijer Podi (YAPIDI) Kab. Deliserdang dan RAT CU Serba Guna dan Sue Arih.Tahun 2007

Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota dan pengurus CU. Metode penentuan sample adalahStratifred Random Samplingkarena data yang diperoleh bersifat heterogen dan bertingkat (stratum). Strata didasarkan pada masa keanggotaan dan sikap strata akan mewakili anggota secara propesional. Populasi ditabulasi berdasarkan masa keanggotaan CU. Kemudian dari anggota maupun pengurus CU diambil sebanyak 40 sample, dimana CU Serba Guna terdiri dari 10

NO. URAIAN SATUAN CU SERBA GUNA CU SUE ARIH

1. Jumlah Anggota Jiwa 42 72

2. Jumlah Saham Rp 35.703.000 37.810.000

(37)

pengurus dan 10 anggota sebagai sample sedangkan CU Sue Arih terdiri dari 10 pengurus dan 10 anggota sebagai sample.

Tabel 3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Strata Lama Menjadi Anggota (Masa Keanggotaan)

Koperasi Keanggotaan (Thn)Strata Masa Jumlah Populasi(Orang) Jumlah Sampel(Orang)

CU Serba Guna

Sumber : Data RAT CU Serba Guna Dan CU Sue Arih Tahun 2007

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data Primer dari wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat terlebih dahulu sedangkan data Skunder diperoleh dari lembaga penelitian dan instansi terkait.

Metode Analisa Data

Data Primer yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasikan sesuai dengan kebutuhan, kemudian dianalisis, menggunakan uji statistik yang sesuai.

(38)

Untuk menguji Hipotesis 2 dianalisis secara deskriptif yaitu dengan melihat cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian.

Untuk menguji hipotesis 3 dianalisis dengan model Regresi linier berganda yaitu melihat seberapa besar pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. Dimana rumus yang digunakan sebagai berikut :

Dimana :

y = Sikap anggota

= Koefisien Intercept

b1,b2,b3, . bn = Koefisien regresi

X1,X2,X3,...Xn = karakteristik sosial ekonomi anggota

Karakteristik Sosial :

X1= Umur

X2 = Pendidikan formal

X3 = Pendidikan Koperasi

X4 = Masa keanggotaan

Karakteristik Ekonomi :

X5 = jumlah simpanan

X6= jumlah pinjaman

Untuk melihat apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap sikap anggota dan pengurus CU digunakan uji F yaitu :

(39)

Dimana :

r² = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k = Derajat bebas pembilang

n k I = Derajat Bebas Penyebut

Kriteria uji Serempak :

F hit fx ( 0,05 ) tabel ... Hipotesis (Ho) diterima F hit > fx ( 0,05 ) tabel ... Hipotesis (Ho) ditolak (Margono, 2004)

Untuk menguji pengaruh secara parsial, maka dilakukan uji t dengan rumus :

sbibi t

Keterangan :

bi : koefisien regresi

sbi : standar deviasi untuk variabel ke-i

Kriteria uji Parsial :

Jika t-hitung t-tabel berarti terima H0atau tolak H1

Jika t-hitung > t-tabel berarti tolak H0atau terima H1(Sudjana, 1992)

Untuk menguji Hipotesis 4 dianalisis secara deskriptif yaitu dengan melihat adanya perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih dalam keaktifan organisasi di daerah penelitian.

Untuk menguji hipotesis 5 diuji dengan metode skala pengukuran sikap model Likert dengan rumus:

Keterangan:

T = skor standart X = skor responden

S = deviasi standart kelompok

(40)

- untuk pernyataan positif =sangat setuju (st) = 4

= setuju (s) = 3

= ragu ragu ( rr) = 2

= tidak setuju (ts) = 1

= sangat tidak setuju (sts) = 0

- untuk pernyataan negatif= sangat setuju (st) = 0

= setuju (s) = 1

= ragu ragu ( rr) = 2

= tidak setuju (ts) = 3

= sangat tidak setuju (sts) = 4

Ketentuan analisis adalah T > 50 maka sikap positif (Azwar, 1995). Kriteria uji:

Jika sikap positif > 50% berarti H0ditolak dan H1diterima

Jika sikap positif 50% berarti H1ditolak dan H0diterima

Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalah pahaman dalam penelitian maka dibuat definisi dan batasan Operasional sebagai berikut :

Definisi :

1. Credit Union Serba Guna dsan CU Sue Arih adalah lembaga sosial yang didampingi oleh lembaga sosial masyarakat yaitu yayasan Pijer Podi (YAPIDI)

2. Sikap adalah : respons, tanggapan dan reaksi masyarakat terhadap suatu kondisi yang terjadi dilingkungannya.

3. Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh responden.

(41)

5. Umur adalah usia responden yang memberikan tanggapan.

6. Masa keanggotaan adalah lamanya responden telah menjadi anggota

7. Sumber modal Koperasi adalah asal permodalan, biaya yang digunakan dalam menyelamatkan kegiatan Koperasi, modal berasal dari modal sendiri dan modal luar.

8. Modal sendiri adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, donasi.

9. Modal luar adalah modal dari anggota, Koperasi Bank, Lembaga Keuangan Non Bank, penerbitan obligasi, dll.

10. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total dengan biaya total dalam satu tahun buku.

11. Mekanisme kerja organisasi adalah : cara kerja dari organisasi dalam memenuhi kebutuhan anggota.

12. Struktur organisasi adalah struktur organisasi yakni cara-cara koperasi mengatur dirinya mencapai tujuan.

Batasan Operasional :

1. Daerah penelitian adalah CU Serba Guna di Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir dan CU Sue Arih di Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

2. Waktu penelitian tahun 2007.

(42)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan pada pengurus dan anggota CU, yang diteliti adalah CU Serba Guna yang berada di Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir dan CU Sue Arih, Kecamatan Kutalimbaru yang berada di Desa Kuala Lau Bicik merupakan dua desa yang berada di Kabupaten Deliserdang, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada tahun 2007.

Perkembangan CU Selama 5 Tahun Terakhir di Daerah Penelitian

Perkembangan CU Serbaguna dan CU Sue Arih dapat dilihat selama 5 tahun terakhir yang dianalisis berdasarkan peningkatan jumlah anggota, modal, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan SHU.

CU sebagai usaha perkumpulan terbentuk dengan anggota sebagai tulang punggung. Anggota CU didominasi oleh kaum wanita (ibu rumah tangga). Koperasi menjalankan usahanya dengan modal yang diperoleh dari simpanan pokok anggotanya. Jumlah modal yang diperlukan oleh koperasi sudah boleh ditentukan pada waktu pendirian atau dalam proses pengorganisasiannya. Modal koperasi dapat bersumber dari modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan dan hibah. Modal luar berasal dari modal pinjaman anggota, koperasi lain, Bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang, serta sumber lain yang sah.

(43)

diterima oleh setiap anggota akan berbeda tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. SHU dalam penelitian diperoleh dari jasa simpanan dan jasa pembelian.

Sejauhmana perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih yang meliputi jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan besarnya SHU, selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 10 :

Tabel 10. Perkembangan Keragaan CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2002 s/d 2006

Sumber : Data CU Serba Guna diolah dari Lampiran 2°

No. KeragaanKoperasi 2002 2003 % Perkem- CU SERBA GUNA

bangan 2003 2004 % Perkem-bangan 2004 2005 % Perkem-bangan 2005 2006 % Perkem -bangan

1 JumlahAnggota 27 30 +10 30 35 +14,29 35 42 +16,67 42 42 0 2. Modal(Rp') 2.560 3.932 +34,89 3.932 4.321 +9,00 4.321 5.897 +26,73 5.897 7.657 +22,99

3. ModalLuar Dana

(Rp) 1.732,72 2.134,21 +18,81 2.134,21 2.813,24 +24,14 2.813,24 3.129,84 +10,12 3.129,84 4.256,82 +26,47 4. JlhSimpanan

(Rp) 19.080 21.125 +9,68 21.125 25.750 +17,96 25.750 30.866 +16,57 30.866 36.213 +14,77 5. JlhPinjaman

(Rp) 43.310 50.100 +13,55 50.100 55.700 +10,05 55.700 66.400 +16,11 66.400 87.850 +24,42 6. SHU (Rp) 4.159,13 5.812,31 +28,44 5.812,31 6.321,32 +8,05 6.321,32 7.824,3 +19,21 7.824,3 10.642,05 +26,48

Total +115,37 +83,49 +105,41 +115,13

Rata-rata +19,23 +13,92 +17,57 +19,19

(44)

Sumber : Data CU Sue Arih diolah dari Lampiran 2b

Berdasarkan Tabel 10. dapat dijelaskan bahwa perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih berbeda, dimana CU Sue Arih lebih berkembang pesat dibandingkan dengan CU Serba Guna selama 5 tahun terakhir.

Dari segi jumlah anggota, pada tahun 2002-2003 CU Serba Guna mengalami peningkatan jumlah anggota sebesar 10% dibandingkan dengan CU Sue Arih yang meningkat sebesar 9,09%, begitu juga pada tahun 2003-2004 CU Serba Guna lebih meningkat jumlah anggotanya dibandingkan dengan CU Sue Arih. Pada tahun 2004-2005 CU Sue Arih mengalami peningkatan jumlah anggota sebesar 18,57% dibandingkan dengan CU Serba Guna yang meningkat sebesar 16,67%. Sedangkan tahun 2005-2006 CU Sue Arih mengalami peningkatan jumlah anggota sebesar 11,39% dibandingkan dengan CU Serba Guna mengalami peningkatan jumlah anggota yang tetap sebesar 0%.

Dari segi modal, pada tahun 2002-2003 CU Serba Guna mengalami peningkatan modal sebesar 34,89% dibandingkan dengan CU Sue Arih sebesar

CU SUE ARIH

No. KeragaanKoperasi 2002 2003 % Perkem-bangan 2003 2004 % Perkem-bangan 2004 2005 % Perkem-bangan 2005 2006 % Perkem-bangan

1 JumlahAnggota 50 55 +9,09 55 57 +3,51 57 70 +18,57 70 79 +11,39 2. Modal(Rp) 7.333 9.411 +22,08 9.411 8.772 -7,29 8.772 12.990 +32,47 12.990 18.090 +28,19 3. ModalLuar Dana

(Rp) 201,8 1.139,97 +82,29 1.139,97 1.847,35 +38,29 1.847,35 2.685,82 +31,22 2.685,82 4.292,75 +37,43 4. JlhSimpanan

(Rp) 7.117 14.633 +51,36 14.633 22.680 +35,48 22.680 35.210 +35,59 35.210 52.410 +32,82 5. JlhPinjaman

(Rp) 14.210 42.510 +66,57 42.510 55.000 +22,71 55.000 65.650 +16,22 65.650 116.560 +43,68 6. SHU (Rp) 504,5 2.348,425 +78,52 2.348,425 4.618,375 +49,15 4.618,375 6.714,55 +31,22 6.714,55 10.731,875 +37,43

Total +309,91 +141,85 +165,29 +190,94

Rata-rata +51,65 +23,64 +27,55 +31,82

(45)

22,08%. Sedangkan di tahun 2003-2004 CU Sue Arih mengalami penurunan modal sebesar 7,29% dibandingkan CU Serba Guna mengalami peningkatan sebesar 9%. Pada tahun 2004-2006 CU Sue Arih mengalami peningkatan modal jauh lebih besar dibandingkan CU Serba Guna.

Dari segi modal luar dana, pada tahun 2002-2003 CU Sue Arih mengalami peningkatan modal luar dana sebesar 82,29% dibandingkan dengan CU Serba Guna yang meningkat sebesar 18,81%, begitu juga di tahun 2003-2006 CU Sue Arih mengalami peningkatan modal luar dana yang jauh lebih besar dibandingkan dengan CU Serba Guna.

Dari segi jumlah simpanan, pada tahun 2002-2003 CU Sue Arih mengalami peningkatan jumlah simpanan sebesar 51,36% dibandingkan dengan CU Serba Guna yang meningkat sebesar 9,68%, begitu juga di tahun 2003-2006 CU Sue Arih mengalami peningkatan jumlah simpanan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan CU Serba Guna.

Dari segi jumlah pinjaman, pada tahun 2002-2003 CU Sue Arih mengalami peningkatan jumlah pinjaman sebesar 66,67% dibandingkan dengan CU Serba Guna sebesar 13,55%, begitu juga ditaun 2003-2006 CU Sue Arih jauh lebih meningkat jumlah pinjamannya dibandingkan dengan CU Serba Guna.

(46)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan keragaan CU Serba Guna dan CU Sue Arih berbeda, secara keseluruhan terdapat rata-rata persentase perkembangan CU Sue Arih jauh lebih meningkat dibandingkan dengan CU Serba Guna pada setiap keragaan. Dengan demikian, didapat transaksi yang merupakan hubungan linier dimana jika terdapat perkembangan pada salah satu segi maka akan mempengaruhi perkembangan segi yang lain.

Cara Kerja Organisasi Kedua CU Baik Pengurus dan Anggota Di Daerah Penelitian

Adapun cara kerja pengurus terhadap kedua CU dapat dilihat sebagai berikut :

1. Melaksanakan sehari-hari keputusan rapat anggota termasuk kebijaksanaan umum yang telah diputuskan hingga kegaris-garis kecilnya. 2. Mengangkat pegawai-pegawai pembantu pengurus.

3. Untuk melaksanakan keputusan rapat anggota dalam rangka kebijaksanaan umum biasanya rencana ini dalam rangka pendek kurang dari satu tahun. 4. Pengurus bertanggungjawab atas perjalanan keuangan koperasi yang

bersifat simpan pinjam dimana CU tersebut sudah berdiri ± 3 tahun dan mandiri.

5. Berusaha memelihara kesetiaan anggota pada koperasi.

6. Membantu rapat anggota dan pemeriksa pada waktu merumuskan kebijakan umum, karena pengurus mengetahui seluk-beluk usaha koperasi. 7. Membuat rencana anggaran belanja buat masa yang akan datang baik

(47)

8. Menyelenggarakan pembukuan secara seksama sehingga pada setiap saat dapat diketahui kedudukan koperasi.

9. Mendidik kader pegawai muda, agar dapat menggantikan kader-kader tua dikemudian hari.

Adapun cara kerja anggota terhadap kedua CU dapat dilihat sebagai berikut :

1. Menyetujui atau tidak menambah / pengurangan simpanan wajib, pinjaman uang dan luar (kredit), dan mengikuti aturan-aturan penabungan setiap bulannya.

2. Mengharuskan pengurus dan pemeriksa untuk betindak sesuai dengan anggaran dasar.

3. Meminta pertanggung jawaban pengurus jika ada sesuatu kerugian bagi anggota kalau tindakan pengurus itu dianggap melanggar anggaran dasar. 4. Mengangkat orang luar yang ahli (misalnya akuntan) untuk meneliti

pembukuan.

5. Memilih pengurus baru untuk menjadi sebagai bagian dari kelanjutan pengurus berikutnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa cara kerja kedua organisasi CU baik pengurus dan anggota harus mengacu kepada ketetapan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/RT) yang dibuat sebagaimana mestinya pada Lampiran 14.

(48)

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih

Dalam hipotesis 3 dikatakan bahwa umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman secara serempak tidak mempengaruhi sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih, begitu juga secara parsial tidak berpengaruh secara nyata. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari semua karakteristik sosial dan ekonomi tersebut terhadap sikap pengurus, maka digunakan pengujian Model Regresi Linier Berganda.

Untuk lebih jelasnya mengetahui karakteristik sosial dan ekonomi variabel X1 (umur), X2 (pendidikan formal), X3 (pendidikan koperasi), X4 (masa

keanggotaan), X5 (jumlah simpanan), dan X6 (jumlah pinjaman). Pada setiap

variabel yang diuji secara serempak dan secara parsial terhadap variabel Y dapat dilihat pada Tabel 11:

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Yang Mempengaruhi Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2008

Variabel Koefisien

Regresi T-Hitung Signifikansi

Constant 53,202 8,598 0,000

Umur 0,022 0,140 0,891 (tn)

Pendidikan Formal 0,426 0,792 0,443 (tn)

Pendidikan Koperasi -1,913 -0,798 0,439 (tn)

Masa Keanggotaan 0,430 0,725 0,481 (tn)

Jumlah Simapanan -6,17E-007 -0,129 0,899 (tn)

Jumlah Pinjaman -7,18E007 -0,724 0,482 (tn)

R = 0,409a

tn = tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%

* = nyata pada taraf kepercayaan 95% 0,843a

(49)

Hasil analisis dapat ditulis persamaan regresinya, yaitu :

Y= 53,202 + 0,022X1+ 0,426X2 1,913X3+ 0,430X4 6,17 x 10-7X5 7,18

x 10-7X 6

Berdasarkan Tabel 11. dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Secara Serempak nilai F-hit = 0,435 < F-tabel = 2,92. Ini menunjukkan bahwa secara serempak ke enam variabel : umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan koperasi, masa keanggotaan, dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh secara nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Secara Parsial diperoleh :

a. Variabel X1 yaitu umur berpengaruh tidak nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Gunadan CU Sue Arih, dimana T-hit = 0,140 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = 0,022, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun umur pengurus maka diikuti dengan penambahan skor sikap sebesar 0,022 satuan.

b. Variabel X2 yaitu tingkat pendidikan formal berpengaruh tidak nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = 0,792 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = 0,426, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun tingkat pendidikan formal pengurus maka diikuti dengan penambahan skor sikap sebesar 0,426 satuan.

(50)

penurunan 1 tahun tingkat pendidikan koperasi pengurus maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 1,913 satuan.

d. Variabel X4 yaitu masa keanggotaan berpengaruh tidak nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = 0,725 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = 0,430, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun masa keanggotaan pengurus maka diikuti dengan penambahan skor sikap sebesar 0,430 satuan.

e. Variabel X5 yaitu jumlah simpanan berpengaruh tidak nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = -0,129 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = -6,17 x 10-7, ini berarti bahwa setiap

penambahan 1 Rp jumlah simpanan pengurus maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 6,17 x 10-7satuan.

f. Variabel X6 yaitu jumlah pinjaman berpengaruh tidak nyata terhadap sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = -0,724 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = -7,18 x 10-7, ini berarti bahwa setiap

penambahan 1 Rp jumlah pinjaman pengurus dan anggota maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 7,18 x 10-7satuan.

(51)

Nilai Koefisien Determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,167 yang

berarti variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent (sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih yang dinyatakan dalam skor) sebesar 16,7%, sedangkan sisanya sebesar 83,3% lagi diterangkan oleh variabel diluar model tersebut.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih

Dalam hipotesis 3 dikatakan bahwa umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah pinjaman dan SHU secara serempak tidak mempengaruhi sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih sedangkan secara parsial hanya jumlah simpanan yang berpengaruh secara nyata. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari semua karakteristik sosial dan ekonomi tersebut terhadap sikap anggota, maka digunakan pengujian Model Regresi Linier Berganda.

Untuk lebih jelasnya mengetahui karakteristik sosial dan ekonomi variabel X1 (umur), X2 (pendidikan formal), X3 (pendidikan koperasi), X4 (masa

keanggotaan), X5 (jumlah simpanan), dan X6 (jumlah pinjaman). Pada setiap

(52)

Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Yang Mempengaruhi Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2008

Variabel Koefisien

Regresi T-Hitung Signifikansi

Constant 47,995 7,143 0,000

Umur -0,121 -0,945 0,362 (tn)

Pendidikan Formal 0,765 1,839 0,089 (tn)

Pendidikan Koperasi -1,790 -1,216 0,246 (tn)

Masa Keanggotaan -0,016 -0,034 0,973 (tn)

Jumlah Simapanan 7,95-006 2,722 0,017 (*)

Jumlah Pinjaman -8,07E-007 -1,039 0,318 (tn)

R = 0,733a

tn = tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%

* = nyata pada taraf kepercayaan 95%

0,077a

Sumber : Data primer diolah dari lampiran 13b.

Hasil analisis dapat ditulis persamaan regresinya, yaitu :

Y= 47,995 0,121X1+ 0,765X2 1,790X3 0,016X4+ 7,95 x 10-6X5 8,07

x 10-7X 6

Berdasarkan Tabel 12. dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

b. Secara Serempak nilai F-hit = 2,514 < F-tabel = 2,92. Ini menunjukkan bahwa secara serempak ke enam variabel : umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan koperasi, masa keanggotaan, dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh secara nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Secara Parsial diperoleh :

(53)

b. Variabel X2 yaitu tingkat pendidikan formal berpengaruh tidak nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = 1,839 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = 0,765, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun tingkat pendidikan formal anggota maka diikuti dengan penambahan skor sikap sebesar 0,765 satuan.

c. Variabel X3 yaitu tingkat pendidikan koperasi berpengaruh tidak nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = -1,216 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = -1,790, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun tingkat pendidikan koperasi anggota maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 1,790 satuan.

f. Variabel X4 yaitu masa keanggotaan berpengaruh tidak nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = -0,034 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = -0,016, ini berarti bahwa setiap penambahan 1 tahun masa keanggotaan anggota maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 0,016 satuan.

g. Variabel X5 yaitu jumlah simpanan berpengaruh nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = 2,722 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = 7,95 x 10-6, ini berarti bahwa setiap penambahan 1

Rp jumlah simpanan anggota maka diikuti dengan penambahan skor sikap sebesar 7,95 x 10-6 satuan. Karena semakin tinggi asas kepercayaan yang

(54)

f. Variabel X6 yaitu jumlah pinjaman berpengaruh tidak nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih, dimana T-hit = -1,039 < T-tabel = 2,160. Koefisien regresi sebesar = -8,07 x 10-7, ini berarti bahwa setiap

penambahan 1 Rp jumlah pinjaman anggota maka diikuti dengan penurunan skor sikap sebesar 7,94 x 10-7satuan.

Uraian di atas hipotesis 3 yang mengatakan bahwa karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan formal, pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman) tidak mempengaruhi sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih secara serempak berarti H0 diterima dan H1ditolak.Secara parsial, bahwa karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat

pendidikan formal, pendidikan koperasi, masa keanggotaan, jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman), dari variabel tersebut terdapat variabel jumlah simpanan yang berpengaruh secara nyata terhadap sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih berartiH1diterima dan H0ditolak.

dimana dari ke enam variabel hanya didapat variabel jumlah simpanan anggota Nilai Koefisien Determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,537 yang

(55)

Perbedaan Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di Daerah Penelitian

Adapun perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna di daerah penelitian dalam kepengurusan koperasi jauh lebih aktif pengurusnya daripada anggotanya, dimana dalam setiap kegiatan koperasi seperti pendidikan koperasi yang diadakan lebih banyak aktif pengurusnya daripada anggotanya. Disamping itu pengurus lebih cepat dan mudah mengadopsi inovasi baru dan pengolahan sistem usahatani daripada anggotanya. Karena jatuh bangunnya suatu organisasi CU tergantung daripada pengurusnya, jika kepengurusannya tidak konsisten maka akan memberi dampak yang besar bagi keberhasilan CU. Pengurus CU juga sangat berperan besar terhadap penggunaan simpan pinjam dan peningkatan SHU.

Perbedaan Sikap Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Terhadap Kedinamisan Organisasi Credit Union (CU).

Kehadiran CU merupakan sebuah motivasi dalam hal penyediaan modal untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya. Inovasi dalam penyediaan modal disampaikan oleh koperasi dalam satu pesan yang disebarkan kepada masyarakat agar masyarakat tergerak hatinya untuk menjadi bagian dari koperasi tersebut.

(56)

Keanggotaan CU adalah ibu rumah tangga yang sepakat membentuk organisasi dibawah bimbingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), keanggotaan CU terbagi atas 2 antara lain :

1. Anggota Biasa yaitu umumnya ibu-ibu rumah tangga yang diperbolehkan menyimpan dan meminjam uang.

2. Anggota Luar Biasa yaitu umumnya laki-laki (kepala rumah tangga), pemuda, anak-anak dan orang lanjut usia yang diperbolehkan menyimpan uang namun tidak diperbolehkan meminjam.

Pemberian pinjaman pada anggota CU dilakukan dengan memberi pinjaman pada anggota dengan 5 kali saham anggota (5 kali jumlah simpanan anggota) dan pengurus berhak mengetahui penggunaan pinjaman tersebut.

Berdasarkan hasil analisis skala sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih dapat dilihat rata-rata skor sikap positif dan negatif pada Tabel 13.

Tabel 13. Rata-rata Skor Sikap Pengurus dan Anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih Tahun 2008

No. Uraian Sikap Positif Sikap Negatif Total Skor

1. Pengurus 14 6 55,50

2. Anggota 10 10 53,10

Sumber : Lampiran 10a dan 10b

(57)

orang. Sikap Positif yang terdapat di anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih sebanyak 10 orang sedangkan sikap negatif anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih sebanyak 10 orang, sehingga didapat sikap anggota kedua CU berimbang. Terdapat perbandingan sikap pengurus CU Serba Guna dan CU Sue Arih yang lebih bersikap positif daripada negatifnya sedangkan sikap anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kelembagaan CU yang seimbang. Sehingga kedua CU tersebut dapat mengikuti perkembangan keragaan CU yang ada dengan dipengaruhi oleh beberapa sikap positif dan sikap negatif yang ada pada diri masing-masing pengurus dan anggota terhadap karakteristik sosial ekonomi CU tersebut.

Tingginya rata-rata sikap anggota CU Serba Guna dibandingkan dengan CU Sue Arih disebabkan adanya pendidikan pendidikan lanjutan (pendidikan lain) yang diberikan kepada anggota CU, sehingga kesadaran berkoperasi anggota dapat terbina dengan baik dan dengan pendidikan dapat menciptakan rasa kebersamaan yang lebih kuat diantara anggota. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sikap positif dan negatif pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap organisasi CU sehingga hipotesis diterima.

(58)

dan mengikuti masa percobaan anggota selama 4 bulan yang bertujuan untuk mengetahui apakah anggota tersebut mampu mengikuti peraturan yang berlaku pada CU, dan anggota dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan CU.

Kegiatan dalam CU yang menciptakan respons sikap anggota lebih baik terhadap kegiatan sosial dan bidang pendidikan koperasi dan pendidikan lain. Kegiatan ini diakui oleh anggota dapat menutupi perbedaan dan memupuk rasa kebersamaan diantara anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih. Kegiatan Sosial yang dijalankan seperti :

 Mengunjungi pesta perkawinan anggota/anak dari anggota

 Mengunjungi anggota yang sedang berdukacita/kemalangan

 Mengikuti perayaan HUT CU yang dihadiri oleh setiap CU bimbingan YAPIDI

secara keseluruhan dari Kabupaten Deli Serdang yang berpusat di Kecamatan Kutalimbaru dan dan STM Hilir.

Kegiatan pendidikan yang dijalankan dan diselenggarakan oleh CU, seperti:  Penyuluhan pertanian tcntang pemanfaatan kotoran ternak dan cara baru dalam

budidaya cabai tanpa menggunakan pupuk kimia  Pendidikan koperasi bagi anggota baru dan lama

 Kursus kepemimpinan dan pembuatan laporan RAT, Kursus gabungan

Pengurus dan Badan Pengawas

 Pendidikan politik kepada semua anggota

 Studi banding kepertanian organik yang diadakan di Tongkoh Kabupaten Karo.

(59)

Rata-rata respons sikap positif dan negatif pengurus dan anggota CU Sue Arih lebih rendah dari rata-rata respons sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna. Rendahnya respons sikap pengurus dan anggota CU Sue Arih disebabkan kemauan anggota dalam berorganisasi semakin berkurang, karena kurang seringnya diadakan pendidikan koperasi dan pendidikan lain yang diberikan atau disuluhkan kepada anggota dan pengurus. Pendidikan koperasi hanya diberikan pada saat menjadi anggota baru, pendidikan lain berupa: bimbingan, saran dan petunjuk hanya diberikan kepada karyawan yang mulai bekerja pada awal bulan.

Perbedaan respons sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap CU dapat diakibatkan oleh banyak hal dan menjadi tantangan dalam CU untuk memajukan CU-nya. Inovasi dalam CU yang diberikan kepada masyarakat akan mendapat respons sikap yang berbeda karena pada dasarnya masyarakat mempunyai kemampuan yang berbeda. Perbedaan kemampuan ini dapat diakibatkan perbedaan tingkat pendidikan, pengalaman berkoperasi (lama menjadi anggota koperasi), jenis pekerjaan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dan perbedaan karakteristik keanggotaan dimana anggota dan pengurus CU Serba Guna mayoritas wanita (95%) dan pria (5%) sedangkan anggota dan pengurus CU Sue Arih adalah kumpulan wanita (ibu rumah tangga) sebesar 100%.

(60)

Gambar

Tabel 1. Data StatistikPerkembangan CU Dampingan YAPIDIDiDeliserdang Sampai Dengan Desember 2006
Gambar 1. Struktur Organisasi CU
Gambar 2. Skema kerangka pemikiran
Tabel 3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Strata Lama Menjadi Anggota(Masa Keanggotaan)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Iklim komunikasi diduga berhubungan dengan karakteristik pengurus Gapoktan Indikator-indikatornya meliputi umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan nonformal,

Hasil Regresi Linear Berganda Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan, dan Masa Keanggotaan terhadap Dinamika Organisasi Koperasi Kredit Bermodal Kecil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan koperasi, karakteristik sosial ekonomi anggota koperasi (umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah

Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai

Secara simultan jumlah anggota, jumlah simpanan dan pinjaman anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Karyawan Timah Mitra

Berdasarkan beberapa pemaparan data diatas maka selanjutnya untuk mengetahui pengaruh tingkat simpanan dan pinjaman anggota terhadap jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) pada

Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Yang Bernaung di bawah

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pendidikan perkoperasian anggota, permodalan, dan pengalaman pengurus terhadap keberhasilan usaha koperasi KPRI