• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

BATIK TULIS KARANGMLATI

DEMAK

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Agus Susanto 7350408092

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 14 Agustus 2013

Yang Mengajukan,

Agus Susanto Nim: 7350408092

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Wahyono, M.M Endah Prapti Lestari, SE.MM

NIP. 195601031983121001 NIP. 196903082000122001

Mengetahui,

A.n. Ketua Jurusan Manajemen Sekretaris

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Program

Studi Manajemen Pemasaran Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Semarang, pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 24 Agustus 2013

Penguji Skripsi

Sri Wartini, S.E, M.M NIP. 197209162005012001

Anggota I Anggota II

Dr. H. Wahyono, M.M Endah Prapti Lestari, SE.M.M NIP. 195601031983121001 NIP. 196903082000122001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Semarang, 14 Agustus 2013

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Suatu tantangan yang harus dihadapi

Suatu perjuangan yang harus dimenangkan

Suatu tragedi yang harus dialami

Suatu resiko yang harus diambil

Suatu anugerah yang harus dipergunakan

Suatu perjalanan yang harus diselesaikan

Suatu kesempatan yang harus dipakai

Suatu impian yang harus diwujudkan

(Sumantri Hp., SJ)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan :

1. Untuk Bapak dan Ibu tercinta,

yang selalu memberikan dukungan, doa

dan kasih sayang kepadaku

.

(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Promosi, Harga dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Batik

Tulis Karangmlati Demak”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Palupiningdyah, M.Si., Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Dr. H. Wahyono, M.M Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Endah Prapti Lestari, SE.MM Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya

(7)

vii

6. Ibu Dwi Marfiana sebagai pemilik Batik tulis Karangmlati yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan informasi tentang Batik tulis

Karangmlati yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Manajemen atas

segala ilmu yang diberikan.

8. Teman-teman manajemen angkatan 2008 yang selalu ada saat bimbingan

terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya, dan

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan Bapak/ Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat

balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

untuk semua pihak.

Semarang, Agustus 2013

(8)

viii

SARI

Agus Susanto, 2013. Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Tulis Karangmlati Demak. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. H. Wahyono, M.M, Pembimbing II. Endah Prapti Lestari, SE.MM.

Kata Kunci : promosi, harga, inovasi dan keputusan pembelian

Permasalahan yang dijumpai berkaitan dengan keputusan pembelian konsumen pada batik tulis Karangmlati adalah terjadinya fluktuasi penjualan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Promosi, harga, inovasi merupakan faktor yang telah diupayakan oleh perusahaan tetapi belum dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap keputusan konsumen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi, harga, inovasi terhadap keputusan pembelian Batik Tulis Karangmlati Demak.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Batik Tulis Karangmlati Demak. Sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling, dengan responden sebanyak 113 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner (angket). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji instrume (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis, dan koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS for windows 17.0.

(9)

ix

ABSTRACT

Agus Susanto, 2013. The influence of promotions, pricing and product innovation of consumer decisions on a Batik Tulis Karangmlati Demak.

Minithesis. Management Department of Economy Faculty. State University of Semarang. Instructor I. Dr. H. Wahyono, M.M., Instructor II. Endah Prapti Lestari, SE.MM.

Keywords: promotions, pricing, product innovation, and consumer decisions

Problems encountered with regard to consumer purchasing decisions on batik tulis Karangmlati is the fluctuation in sales within the past year. Promotions, pricing, innovation is a factor that has been attempted by the company but have not been able to contribute a maximum of decisions of consumers. The purpose of this study was to determine the effect of promotions, pricing, innovation of Batik Tulis Karangmlati Demak consumer decisions.

The population in this research is the consumer of Batik Tulis Karangmlati Demak. The sample is determined by the sampling technique for accidental, with the respondent as much as 113 people. Data collection techniques used are questionnaire (questionnaires). Analytical techniques used in this research was instrument test (test validity and reliability test), a classic assumption test, multiple regression analysis, hypothesis testing, and the coefficient of determination by using SPSS for windows 17.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1. Promosi ... 9

2.1.1.Pengertian Promosi ... 9

(11)

xi

2.1.3.Indikator Promosi ... 10

2.2. Harga ... 13

2.2.1.Pengertian Harga ... 13

2.2.2.Tujuan Penetapan Harga ... 15

2.2.3.Faktor Pertimbangan dalam Penetapan Harga ... 17

2.2.4.Indikator Harga ... 18

2.3. Inovasi Produk ... 21

2.3.1.Pengertian Inovasi Produk ... 21

2.3.2.Indikator Inovasi Produk ... 22

2.4. Keputusan Pembelian ... 26

2.4.1.Pengertian Keputusan Pembelian ... 26

2.4.2.Tahap Keputusan Pembelian ... 27

2.4.3.Indikator Keputusan Pembelian ... 32

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu ... 34

2.6. Kerangka Berfikir ... 36

2.7. Pengembangan Hipotesis... 39

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1. Jenis Penelitian ... 40

3.2. Populasi dan Sampel... 40

3.2.1.Populasi Penelitian ... 40

3.2.2.Sampel Penelitian ... 40

3.3. Variabel Penelitian ... 44

(12)

xii

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 47

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas... 48

3.6.1.Uji Validitas ... 48

3.6.2.Uji Reliabilitas ... 51

3.7. Uji Asumsi Klasik ... 52

3.7.1.Uji Multikolineritas ... 52

3.7.2.Uji Heteroskedastisitas ... 53

3.7.3.Uji Normalitas ... 53

3.7.4.Uji Autokorelasi ... 54

3.8. Metode Analisis Data ... 55

3.8.1.Analisis Deskriptif Persentase ... 55

3.8.2.Analisis Regresi Berganda ... 56

3.9. Koefisien Determinasi (R2) ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1. Hasil Penelitian ... 59

4.1.1.Deskripsi Objek Penelitian ... 59

4.1.2.Karakteristik Responden ... 60

4.1.3.Deskriptif Variabel Penelitian ... 61

4.1.4.Uji Asumsi Klasik ... 66

4.1.5.Analisis Regresi Berganda ... 71

4.1.6.Pengujian Hipotesis... 73

4.1.7.Koefisien Determinasi Ganda (R2) ... 75

(13)

xiii

4.2. Pembahasan ... 76

4.2.1.Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Batik Tulis Karangmlati Demak ... 77

4.2.2.Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Batik Tulis Karangmlati Demak ... 79

4.2.3.Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Batik Tulis Karangmlati Demak ... 80

BAB V PENUTUP... 84

5.1. Simpulan ... 84

5.2. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Batik Tulis Karangmlati 1 Tahun Terakhir... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi ... 49

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Harga ... 49

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk ... 50

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ... 51

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ... 52

Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Autokorelasi ... 54

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Skor ... 55

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 61

Tabel 4.2 Distribusi Umur Responden ... 61

Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden ... 62

Tabel 4.4 Deskriptif Variabel Promosi ... 63

Tabel 4.5 Deskriptif Variabel Harga ... 64

Tabel 4.6 Variabel Inovasi Produk ... 65

Tabel 4.7 Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian ... 66

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ... 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 69

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi... 69

Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser ... 71

(15)

xv

Tabel 4.13 Hasil Uji t ... 73

Tabel 4.14 Hasil Uji F ... 74

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Ganda ... 75

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 27

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot ... 68

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin Observasi

Lampiran 2 Surat Balasan Dari Perusahaan

Lampiran 3 Kuesioner Tryout

Lampiran 4 Data Tryout

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Data Penelitian

Lampiran 8 Uji Asumsi Klasik

Lampiran 9 Analisis Regresi Berganda

Lampiran 10 Distribusi Frekuensi

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya teknologi dan informasi saat ini, kemampuan

perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam persaingan bisnis. Jika perusahaan

ingin tetap eksis dalam persaingan, maka perusahaan harus memperhatikan salah

satu fungsi pokoknya yaitu pemasaran. Fenomena persaingan di era globalisasi

akan semakin mengarahkan sistem perekonomian negara manapun ke mekanisme

pasar yang pada akhirnya memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan

dan merebut pangsa pasar. Dalam melaksanakan pemasaran yang baik, produsen

harus mengetahui dahulu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen,

sehingga produk yang ditawarkan akan sesuai dengan permintaan konsumen.

Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh

beberapa kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan Pemerintah. Lebih lagi di era

perdagangan bebas AFTA di tahun 2003 yang memberikan kesempatan produsen

untuk memasarkan produk-produknya secara bebas. Adanya pasar bebas yang

mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan bisnis lebih ketat.

Perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bersaing pada akhirnya akan runtuh

dikalahkan oleh para pesaingnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka

perusahaan memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan

(19)

Pada dasarnya kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami

perubahan bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan

perlu mengadakan suatu riset pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui

produk apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.

Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang

ditawarkan banyak dipengaruhi oleh persepsinya terhadap price, product,

promotion, place (marketing mix) yang telah diterapkan oleh perusahaan selama

ini (Kotler, 2005: 214). Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian yaitu

harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin

tinggi harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga

rendah keputusan pembelian berubah semakin tinggi (Kotler dan Amstrong, 2005:

187), oleh karena itu para pengusaha harus jeli dalam menetapkan harga

produknya ke pasar agar produk tersebut sukses di pasar.

Penelitian yang dilakukan Rajput, et.al. (2012:485) menunjukkan bahwa

harga berpengaruh positif terhadap perilaku membeli di Pakistan. Harga memiliki

pengaruh yang besar terhadap konsumen untuk membeli. Setiap konsumen

membutuhkan lebih banyak bentuk diskon atau potongan harga dan paket barang

dengan harga yang murah.

Selain harga, faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian

adalah Promosi. Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan

penjualan suatu perusahaan. Dengan promosi perusahaan dapat

mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari

produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik

untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu

(20)

hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong

permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran

yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan pada produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam

manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang

semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi

tertarik pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan Niazi, et.al. (2012:114)

menunjukkan bahwa promosi merupakan suatu cara komunikasi untuk

meyakinkan seseorang untuk mengambil keputusan tentang membeli suatu produk

atau jasa dan memberikan informasi kepada konsumen.

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan membeli adalah inovasi,

dimana inovasi produk merupakan pusat dari keberhasilan suatu bisnis, di mana

sebagai perusahaan yang menerapkan struktur dan strategi yang memusatkan

pemilihan waktu pengembangan teknologi dan persaingan (Cooper dalam Suseno,

2004:11). Di era perdagangan bebas dan persaingan global ini, memaksa setiap

perusahaan untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih

produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu

produk, dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru

yang berbeda dan jauh lebih baik dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.

(21)

menciptakan suatu produk baru yang dapat memberikan solusi yang lebih baik

bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen.

Inovasi harus mampu membuat produk berbeda di mata konsumen

sehingga konsumen lebih tertarik membeli produk tersebut dibandingkan produk

pesaing. Jika perusahaan dapat memperhatikan desain serta membuat inovasi baru

maka pelanggan akan merasa puas dalam menggunakan produk tersebut.

Penelitian yang dilakukan Charles, et al. (2002: 30) menunjukkan bahwa inovasi

merupakan bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya

perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan

melalui keputusan membeli konsumen. Demikian juga penelitian Tamamudin

(2012:283) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan inovasi

produk terhadap keputusan membeli, semakin tinggi inovasi produk maka

semakin tinggi keputusan membeli.

Persaingan dalam usaha batik saat ini semakin ketat. Hal tersebut ditandai

dengan perdagangan bebas AFTA ditahun 2003 dan pemberlakukan perjanjian

perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China sejak Januari 2010 lalu, kini sudah

mulai berdampak. Membanjirnya produk tekstil batik China membuat produk

batik tulis, printing dan cetak para pengusaha batik lokal terjepit.

(http://nasional.vivanews.com). Dampak dengan adanya pemberlakukan

perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China dirasakan pula pada usaha

batik tulis “Karangmlati” sebagai salah satu produsen batik yang ada di Demak

yang juga mulai merasakan penurunan penjualan dan mulai merasakan betapa

berat persaingan pada industri ini.

Dengan adanya persaingan yang sangat ketat dalam industri batik,

(22)

yang diharapkan. Usaha yang telah dilakukan batik tulis Karangmlati dalam

menjual produknya melalui promosi diantaranya telah dilakukan membuat brosur,

semacam bengkel membatik melalui pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)

di Desa Karangmlati, dan mengikuti berbagai ajang promosi maupun pameran

yang digelar di sejumlah daerah. Baruan pemasaran yang berupa harga, oleh pihak

batik tulis Karangmlati juga telah diupayakan bagaimana cara membuat harga

lebih terjangkau dengan kualitas batik tulis yang baik, dan memberikan potongan

harga pada pembelian dalam jumlah tertentu. Sedangkan pada inovasi, batik tulis

Karangmlati juga telah cukup banyak melakukan inovasi dengan mengembangkan

berbagai desain batik mempunyai ciri khas kota Demak dengan menonjolkan

motif pesisiran dan corak Masjid Agung Demak, Jambu, Belimbing, Bledek dan

sisik ikan atau binatang laut sebagai ciri kota Demak. Meskipun telah dilakukan

upaya pengembangan batik tulis Karangmlati, ternyata penjualan produk batik

tulis ini masih fluktuatif. Berikut ini disajikan data penjualan batik tulis

“Karangmlati” selama 1 tahun terakhir (Juni 2012 - Mei 2013):

Tabel 1.1 Data Penjualan Batik Tulis Karangmlati 1 Tahun Terakhir

No Bulan Volume penjualan

Penjualan pesentase

1 Juni 2012 674 12,48%

2 Juli 2012 347 6,42%

3 Agustus 2012 363 6,72%

4 September 2012 352 6,52%

5 Oktober 2012 328 6,07%

6 November 2012 672 12,44%

7 Desember 2012 664 12,29%

8 Januari 2013 314 5,81%

9 Februari 2013 336 6,22%

10 Maret 2013 328 6,07%

11 April 2013 652 12,07%

(23)

Total 5401 100,00% Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Pada Tabel 1.1 menjelaskan bahwa volume penjualan batik tulis

Karangmlati mengalami penjualan yang fluktuatif, dimana penjualan hanya pada

bulan-bulan tertentu saja yang jumlah penjualannya cukup besar, yaitu pada bulan

Juni, November, Desember 2012 dan April 2013 yang mencapai lebih dari 12%

sedangkan pada bulan-bulan yang lainnya omzet penjualannya hanya separo dari

omzet pada bulan-bulan tersebut yaitu kurang dari 7%, sehingga dapat dikatakan

bahwa keputusan pembelian pelanggan terhadap batik tulis Karangmlati

cenderung tidak stabil. Penurunan penjualan batik tulis Karangmlati tersebut

diperkirakan akan terus terjadi apabila tidak mengambil strategik untuk

mengantisipasinya. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang serius dari pihak

manajemen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan volume

penjualan untuk terus meningkatkannya dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan keputusan konsumen.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka perlu diteliti faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian batik tulis Karangmlati. Faktor-faktor

tersebut adalah: promosi, harga dan inovasi produk, yang dijustifikasi dari

penelitian terdahulu: Niazi, et.al. (2012), Rajput, et.al. (2012), Charles, et al.

(2002) dan Tamamudin (2012).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

(24)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut :

1.2.1. Ada tidaknya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada batik

tulis Karangmlati Demak.

1.2.2. Ada tidaknya pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada batik

tulis Karangmlati Demak.

1.2.3. Ada tidaknya pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian

pada batik tulis Karangmlati Demak.

1.2.4. Ada tidaknya pengaruh promosi, harga dan inovasi produk terhadap

keputusan pembelian pada batik tulis Karangmlati Demak.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah.

1.3.1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi terhadap keputusan

pembelian pada batik tulis Karangmlati Demak.

1.3.2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga terhadap keputusan

pembelian pada batik tulis Karangmlati Demak.

1.3.3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh inovasi produk terhadap

keputusan pembelian pada batik tulis Karangmlati Demak.

1.3.4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi, harga dan inovasi

produk terhadap keputusan pembelian pada batik tulis Karangmlati

(25)

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

1.4.1.1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi

dan bahan kajian tentang keputusan pembelian.

1.4.1.2. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang berminat meneliti

permasalahan yang terkait dengan penelitian ini

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1. Bagi Dunia Akademik

Bagi Universitas selaku lembaga pendidikan semoga dapat

dijadikan tambahan informasi dan sebagai masukan atau refrensi

bagi peneliti berikutnya di bidang peneliti sejenis.

1.4.2.2. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis agar nantinya dapat

membandingkan ilmu yang ada dalam perkuliahan atau teori

dengan hal yang terjadi dalam dunia nyata. Serta memberikan

pengalaman nyata dalam rangka mengimplemntasikan

pengetahuan penulis di bidang pemasaran khususnya penelitian

mngenai promosi, harga dan inovasi produk serta bagaimana

keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk.

1.4.2.3. Bagi Perusahaan

Melalui penelitian ini, diharapkan Bagi perusahaan batik tulis

Karangmlati Demak hasil penelitian ini dapat menambah wacana

(26)

pemasaran produk yang berorientasi pelanggan guna menghadapi

(27)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Promosi

2.1.1 Pengertian Promosi

Menurut Swasta dan Irawan (2005:349) promosi pada hakikatnya adalah

suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang

dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan pada produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Husein (2002:35) promosi adalah pengkomunikasian informasi

antara penjual dan pembeli atau pihak-pihak lainnya agar produk tersebut dikenal

dan akhirnya dibeli. Dari beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

promosi adalah kegiatan pengkomunikasian untuk memberikan informasi kepada

orang-orang tentang produk yang akan ditawarkan sehingga konsumen tertarik

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Iklan, promosi penjualan, dan public relations adalah alat komunikasi

massa yang tersedia untuk pemasar. Seperti namanya, komunikasi massa

menggunakan pesan yang sama untuk semua orang di penonton. Banyak definisi

mengenai iklan, dimana iklan didefinisikan sebagai proses komunikasi, proses

pemasaran, proses ekonomi dan sosial, proses informasi dan persuasi (Arens,

(28)

2.1.2 Tujuan Promosi

Menurut Nickels, dkk (2008: 10), promosi bertujuan untuk mempengaruhi

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian. Promosi juga bertujuan untuk

memotivasi masayarakat untuk membeli produk atau jasa sebuah perusahaan,

serta menjadi sarana untuk membangun hubungan dengan pelanggan.

Tujuan utama promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen,

menginfomasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen

sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya (Swasta &

Irawan, 2005:353). Secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut:

a. Menginformasikan

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju tentang

penawaran dari perusahaan.

b. Membujuk pelanggan sasaran

Promosi yang sifatnya membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat

namun demikian promosi ini diarahkan untuk mendorong pembelian.

c. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merk produk dalam masa kedewasaan produk.

d. Modifikasi tingkah laku konsumen

Promosi diarahkan untuk merubah kebiasaan pembelian konsumen, misal

iklan pemakainan pasta gigi Pepsodent yang menginformasikan kalau

pemakaian pasta gigi diletakkan penuh di bulu sikat.

(29)

Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang

kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swasta &

Irawan, 2005:349). Lupiyoadi (2006:120), mengatakan promosi bukan saja

berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan konsumen,

melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan

pembelian.

Menurut Lupiyoadi & Hamdani, (2006:121-122) dalam bauran promosi

terdapat beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut :

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang

digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan

jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang

ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.

Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya:

1) Iklan yang memberikan informasi

2) Iklan membujuk

3) Iklan pengingat

4) Iklan pemantapan

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan suatu

calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan,

dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal mempunyai

(30)

yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang konsumen dan

mendapatkan umpan balik dari konsumen.

c. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan

perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak

dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong

penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.

d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)

Publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi non persoanal

terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita komersial

yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan

atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

e. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)

Dalam hal promosi jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat

dengan penyampaian pesan, dengan kata lain pelanggan tersebut akan

berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya

dalam menerima jasa tersebut.

f. Pemasaran Langsung (direct marketing)

Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi

ada enam area pemasaran langsung direct mail, mail order, direct response,

direct selling, telemarketing, digital marketing (Lupiyoadi & Hamdani,

(31)

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Tjiptono (dalam Hersona,

dkk. 2013: 1150) terdapat lima indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

promosi, yaitu :

a. Personal selling

b. Periklanan

c. Promosi penjualan

d. Hubungan masyarakat

e. Pemasaran Langsung

Berdasarkan uraian tersebut maka komponen bauran promosi digunakan

sebagai indikator promosi pada penelitian ini meliputi : periklanan, penjualan

personal, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, informasi dari

mulut ke mulut, dan pemasaran langsung,

2.2 Harga

2.2.1 Pengertian Harga

Menurut Tjiptono (2006:178), secara sederhana istilah harga dapat

diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter)

yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan

suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan

kebutuhan dan keinginan tertentu. Harga juga mempunyai arti jumlah uang yang

harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan suatu produk (Hermann, et.al,

2007).

Menurut Chandra dalam Tjiptono (2006:179) dikatakan bahwa harga

(32)

adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang diperolehnya dan nilainya

dinyatakan dalam mata uang (Wijaya, 2006:97).

Keputusan penetapan harga (Tjiptono, 2006:180) merupakan pemilihan

yang dilakukan perusahaan terhadap tingkat harga umum yang berlaku untuk jasa

tertentu yang bersifat relatif terhadap tingkat harga para pesaing, serta memiliki

peran strategis yang krusial dalam menunjang implementasi strategi pemasaran.

Faktor harga produk selalu menjadi faktor penting dalam proses dalam

konteks setiap pembelian pelanggan/konsumen. Konsumen selalu memeriksa

informasi harga dan nama merek berbeda ketika mereka membuat penilaian pada

ukuran kualitas: kemudahan penggunaan, kegunaan, kinerja, ketahanan, dan status

(Brucks, Zeithaml & Amp; Naylor, dalam Rajput, et.al. 2012: 487).

Menurut Chang & Amp; Wildt dalam Rajput, et.al (2012: 487) harga

memiliki pengaruh yang signifikan yang dirasakan kualitas ketika satu-satunya

informasi ditunjukkan tersedia. Menurut studi konsumen lebih suka untuk

memiliki dengan harga dan kualitas daripada aspek-aspek teknis barang tahan

lama (Chui et al. dalam Rajput, et.al. 2012: 487).

Alat pemasaran dasar perhatian adalah harga dan nilai harga dapat diukur

ke efek dari biaya, markup dan sisi pembayaran (Chintagunta, dalam Rajput,

et.al. 2012: 487). Seperti sebelumnya studi juga menemukan bahwa

kelompok-kelompok demografis tertentu seperti perempuan, orang-orang yang sudah

menikah, orang tua dan rumah pekerja adalah lebih bertanggung jawab untuk

untuk menggunakan, informasi harga secara sadar. Literatur menunjukkan harga

(33)

efektif. Setiap konsumen membutuhkan lebih banyak kesadaran mengenai harga

dan keadilan dalam harga dalam bentuk paket dan diskon.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan

harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan suatu

perusahaan.

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Lupiyoadi (2006:100), metode penetapan harga harus dimulai

dengan pertimbangan atas tujuan penetapan harga itu sendiri, antara lain :

a. Bertahan

Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang

meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang

tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi kelangsungan hidup

perusahaan.

b. Memaksimalkan laba

Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.

c. Memaksimalkan penjualan

Penetapan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan

penjualan pada harga awal yang merugikan.

d. Gengsi atau prestis

Tujuan penetapan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan

tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

e. Pengembalian atas investasi (ROI)

Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas

(34)

Menurut Tjiptono (2004:185), terdapat dua macam tujuan penetapan

harga, yaitu tujuan umum dan tujuan spesifik. Adapun masing-masing tujuan

tersebut adalah sebagai berikut.

a. Tujuan umum penetapan harga

1) Mengurangi risiko ekonomi dari percobaan produk.

2) Menawarkan nilai yang lebih baik dibandingkan bentuk/kelas produk

pesaing.

3) Meningkatkan frekuensi konsumsi.

4) Menambah aplikasi/pemakaian dalam situasi yang lebih banyak.

5) Melayani segmen yang berorientasi pada harga.

6) Menawarkan versi produk yang lebih mahal.

7) Mengalahkan pesaing dalam hal harga.

8) Menggunakan harga untuk mengindikasikan kualitas tinggi.

9) Mengeleminasi keunggulan harga pesaing.

10)Menaikkan penjualan produk komplementer.

b. Tujuan spesifik penetapan harga

1) Menghasilkan surplus sebesar mungkin.

2) Mencapai tingkat target spesifik tetapi tidak berusaha memaksimumkan

laba.

3) Menutup biaya teralokasi secara penuh termasuk biaya overhead

institutional.

4) Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu (setelah

dikurangi biaya overhead institutional dan segala macam hibah spesifik.

(35)

6) Mengubah harga sepanjang waktu untuk memastikan bahwa permintaan

sesuai dengan penawaran yang tersedia pada setiap waktu tertentu

(sehingga bisa mengoptimalkan kapasitas produktif).

7) Menetapkan harga sesuai dengan perbedaan kemampuan membayar

berbagai segmen pasar yang menjadi target pemasaran organisasi.

2.2.3 Faktor Pertimbangan dalam Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga (Lupiyoadi, 2006:102) perlu dijabarkan ke dalam

program penetapan harga dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

a. Elastisitas harga permintaan

Efektivitas program penetapan harga tergantung pada dampak perubahan

harga terhadap permintaan, karena itu perubahan unit penjualan sebagai akibat

perubahan harga perlu diketahui. Namun, perubahan harga memiliki dampak

ganda terhadap penerimaan penjualan perusahaan, yakni perubahan unit

penjualan dan perubahan penerimaan per unit. Jadi, manajer jangan hanya

berfokus pada sensitivitas harga di pasar, namun juga mempertimbangkan

dampak perubahan harga terhadap pendapatan total.

b. Faktor persaingan

Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor penting

yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan.

c. Faktor biaya

Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor

pokok yang menentukan batas bawah harga.

d. Faktor lini produk

(36)

market dengan cara perluasan lini dalam bentuk perluasan vertikal (vertical

extension) dan perluasan horizontal.

e. Faktor pertimbangan lain

Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam rangka

merancang program penetapan harga antara lain :

1) Lingkungan politik dan hukum, misalnya regulasi, perpajakan,

perlindungan konsumen.

2) Lingkungan internasional, di antaranya lingkungan politik, ekonomi,

sosial budaya, sumber daya alam dan teknologi dalam konteks global

2.2.4 Indikator Harga

Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain (Kotler dan

Amstrong, 2005:452):

a. Penetapan Harga Jual

Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan bauran pemasaran

lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penetapan harga yang berorientasi

pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa besar nilai yang

ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut

dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.

b. Elastisitas Harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga. Jika

permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka

permintaan tersebut tidak elastis/inelastis. Jika permintaan berubah banyak,

(37)

semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga.

c. Pertumbuhan Harga Pesaing

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah

harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga

yang dilakukan perusahaan. Seorang konsumen yang cenderung membeli

suatu produk atas evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis

lainnya.

Indikator harga menururt Hermann, et. al. (2007:54), yaitu :

a. Keterjangkauan harga

Keterjangkauan harga adalah harga sesungguhnya dari suatu produk yang

tertulis di suatu produk, yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Maksudnya

adalah pelanggan cenderung melihat harga akhir dan memutuskan apakah

akan menerima nilai yang baik seperti yang diharapkan. Harapan pelanggan

dalam melihat harga yaitu :

1) Harga yang ditawarkan mampu dijangkau oleh pelanggan secara financial.

2) Penentuan harga harus sesuai dengan kualitas produk sehingga pelanggan

dapat mempertimbangkan dalam melakukan pembelian.

b. Diskon/potongan harga

Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada

pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang

menyenangkan bagi penjual. Jenis diskon bermacam-macam, seperti :

1) Diskon Kuantitas (quantity discount), merupakan potongan harga yang

diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang

(38)

keseluruhan. Dalam praktik, diskon kuantitas sering tidak terbentuk

potongan tunai, melainkan tambahan unit yang diterima untuk jumlah

pembayaran yang sama (bonus atau free goods) yang diberikan kepada

konsumen yang membeli dalam jumlah yang besar.

2) Diskon musiman (seasonal discount), adalah potongan harga yang

diberikan pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan

untuk mendorong agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru

akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang.

3) Diskon tunai (cash discount), adalah potongan harga yang diberikan

kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode, dan

mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya.

4) Diskon perdagangan (trade discount), diberikan oleh produsen kepada

para penyalur (wholesaler dan retailer) yang terlibat dalam pendistribusian

barang dan pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, seperti penjualan,

penyimpanan, dan record keeping.

c. Cara pembayaran

Cara pembayaran sebagai prosedur dan mekanisme pembayaran suatu produk

/ jasa sesuai ketentuan yang ada. Kemudahan dalam melakukan pembayaran

dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi nasabah dalam

melakukan keputusan pembelian. Karena jika fasilitas pembayaran tersebut

masih kurang memadai atau tidak memudahkan nasabah, maka hal itu dapat

mengakibatkan masalah baru kepada nasabah.

Terdapat empat indikator yang dapat digunakan untuk mengukur harga

(39)

yaitu :

a. Referensi harga

b. Harga yang relatif lebih murah

c. Kewajaran harga

d. Kesesuaian pengorbanan dan harga sesuai dengan manfaat.

Berdasarkan uraian tersebut maka indikator harga digunakan pada

penelitian ini meliputi : keterjangkauan harga, diskon/potongan harga, cara

pembayaran.

2.3 Inovasi Produk

2.3.1 Pengertian Inovasi Produk

Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurut Myers dan Marquis

dalam Kotler (2007:36) menyatakan bahwa inovasi produk adalah gabungan dari

berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang

lain. Jadi inovasi bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga

bukan merupakan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi

inovasi merupakan gambaran dari semua proses-proses tersebut.

Charles, et al. (2002: 30) menyatakan bahwa inovasi merupakan bagian

dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya perusahaan dengan

kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan

membeli konsumen. Dari pemikiran di atas dengan adanya inovasi produk yang

dilakukan perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan keputusan membeli. Hal

tersebut juga didukung oleh Kotabe dalam Tamamudin (2012:289) yang

(40)

maka akan meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan

membeli. Dalam persaingan global, perusahaan harus dapat memodifikasi

produknya untuk menambah nilai dari produk yang dihasilkannya dan harus dapat

memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Nilai tambah dari produk yang

dihasilkan dapat berupa desain/model dari produk yang dihasilkan dan pelayanan

dari produk yang dijual. As Kilbourne and Woodman (dalam Sousa, et.al. 2012:

32) menunjukkan bahwa sistem inovasi tergantung pada sejumlah variabel selain

kreativitas, seperti otonomi, informasi yang tersedia, sistem imbalan, pendidikan

atau pelatihan, sistem authority, partisipasi dalam pengambilan keputusan, atau

kekompakan tim.

Sedangkan Hurley and Hult (1998: 45) mendefinisikan inovasi sebagai

sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis,

oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan

pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk yang inovatif

serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan.

Berkaitan dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi

produk adalah gambaran dari berbagai proses mulai dari konsep suatu ide baru,

penemuan baru dan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru yang saling

mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain.

2.3.2 Indikator Inovasi Produk

Menurut Nasution (2005:44), ada tiga jenis inovasi, yakni :

a. Inovasi Produk

Didefinisikan sebagai produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar

(41)

proses memperkenalkan teknologi baru untuk digunakan. Hasil dari proses ini

berupa pengenalan barang dan jasa baru yang dapat digunakan untuk

meningkatkan keuntungan perusahaan. Inovasi produk ini dapat dibedakan

menjadi tiga kategori :

1) Perluasan Lini Produk (Line Product Extention)

Adalah produk-produk relatif baru bagi pasar namun tidak baru bagi

perusahaan.

2) “me too” products

Adalah produk-produk relatif baru bagi perusahaan namun pasar telah

mengenalnya terlebih dulu.

3) “new to the world” products

Merupakan produk yang benar-benar baru baik bagi pasar maupun

perusahaan.

Terdapat enam golongan inovasi produk antara lain (Kotler, 2007:37) :

1) Produk baru bagi dunia

Produk baru bagi dunia merupakan suatu produk baru yang menciptakan

pasar yang sama sekali baru, dimana produk sejenis belum pernah dibuat

oleh pihak lain sehingga produk tersebut merupakan produk yang

benar-benar baru sehingga dapat membedakan produk baru tersebut dengan

produk-produk sejenis yang lainnya.

2) Lini produk baru

Lini produk baru merupakan produk baru yang memungkinkan

perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya

memasuki pasar yang sudah ada, dengan lini produk baru dapat

(42)

3) Tambahan pada lini produk yang telah ada

Tambahan pada lini produk yang telah ada merupakan produk-produk

baru yang melengkapi atau menambah suatu lini produk perusahaan yang

telah mantap sehingga produk menjadi lebih beragam sehingga

memunculkan banyak pilihan.

4) Perbaikan dan revisi produk yang telah ada

Perbaikan dan revisi produk yang telah ada merupakan produk yang

memberikan kinerja yang lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat

dan menggantikan produk yang telah ada, dimana dihasilkan produk baru

dengan daya kerja/kegunaan yang disempurnakan.

5) Penentuan kembali

Penentuan kembali merupakan produk yang sudah ada diarahkan atau

dipasarkan ke pasar atau segmen pasar yang baru, hasil ini diharapkan

dapat memperluas pemasaran dengan memperoleh pangsa pasar atau

konsumen baru sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan.

6) Pengurangan biaya

Pengurangan biaya merupakan produk baru yang menyediakan produk

yang daya kerja/kegunaanya serupa dengan harga yang lebih murah atau

rendah, hal ini dimaksudkan mempengaruhi keputusan konsumen untuk

membeli suatu produk dan hal ini berdampak pada meningkatnya volume

penjualan suatu produk.

Adanya kesamaan tampilan produk sejenis dari pesaing merupakan

faktor pendorong terjadinya inovasi produk, umumnya produk pesaing itu

muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis.

(43)

persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi

dengan melakukan inovasi produk. Inovasi produk merupakan sesuatu yang

dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa

produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaing. Apabila

produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai

tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru memerlukan upaya,

waktu dan kemampuan termasuk besarnya risiko dan biaya kegagalan.

b. Inovasi Proses

Inovasi proses adalah suatu elemen baru yang diperkenalkan dalam

operasi produk dan jasa dalam perusahaan, seperti materi bahan baku,

spesifikasi tugas, mekanisme kerja dan informasi, maupun peralatan yang

digunakan untuk memproduksi produk atau jasa.

c. Inovasi Administrasi

Inovasi ini sangat berkaitan dengan perubahan dalam metode operasi

bisnis yang dapat memanfaatkan perubahan tersebut secara efektif dalam

struktur dan kebijaksanaan organisasi, metode kerja, dan prosedur lainnya

untuk memproduksi, membiayai, dan memasarkan produk atau jasa. Inovasi

administrasi turut melibatkan perubahan yang berpengaruh terhadap

kebijakan-kebijakan organisasi, alokasi sumber daya, dan faktor-faktor lain

yang berkaitan dengan struktur sosial organisasi yang secara tidak lengsung

berkaitan dengan kegiatan dasar organisasi.

Menurut Hubeis (dalam Sya’roni dan Sudirham, 2012:4) dikemukakan

empat indikator inovasi, yaitu :

(44)

b. Pengembangan

c. Duplikasi dan

d. Sintesis

Sedangkan Lukas dan Ferrell (dalam Dewi, 2006:18) menjelaskan adanya

beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu:

a. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan

tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.

b. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak

baru bagi pasar.

c. Produk benar-benar baru (new – to – the – world - product) adalah produk

yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

Berdasarkan uraian tersebut maka indikator inovasi digunakan pada

penelitian ini meliputi : produk baru bagi dunia, lini produk baru, tambahan pada

lini produk yang telah ada, perbaikan dan revisi produk yang telah ada, penentuan

kembali dan pengurangan biaya.

2.4 Keputusan Pembelian

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112), keputusan pembelian adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif

pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen

(45)

Pola perilaku konsumen sangat terkait satu sama lain, khusus di sisi seperti

kualitas, harga dan pengambilan keputusan (Kumar, dalam Rajput, et.al. 2012:

486). Menurut Kotler (2000:211) proses pembelian yang spesifik terdiri dari

urutan kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas

pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa

yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Sikap orang lain, faktor situasi yang

terantisipasi, serta resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan

pembelian, demikian pula level kepuasan pasca pembelian konsumen dan

tindakan perusahaan pasca pembelian.

Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik

produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut.

Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian

konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung

membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut

(Tejdhakusuma, dkk. 2001:48)

2.4.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kottler (2007:204-208)

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Kottler (2007:204-208)

Keterangan:

Mengenali kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan membeli

(46)

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dapat diartikan sebagai persepsi atas

perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai

untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. pemasar perlu

mengidentifikasi stimulus yang paling sering menimbulkan minat konsumen

pada suatu produk tertentu.

b. Pencarian Informasi

Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang

tersimpan dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan. Beberapa

pencarian tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang

dimiliki, kemudahan dalam memperoleh informasi tambahan, nilai yang

diberikan kepada informasi tambahan, serta kepuasan yang diperoleh

konsumen.

Sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok, yaitu:

1) Sumber pribadi, keluarga, dan teman.

2) Sumber komersial, iklan, tenaga penjual, pedagang, perantara,

pengemasan, dan demonstrasi.

3) Sumber umum, media massa, organisasi ranting konsumen.

4) Sumber pengalaman, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

c. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan

(47)

dari evaluasi akan bervariasi secara dramatis tergantung pada proses khusus

yang diikuti konsumen dalam mengambil keputusan untuk dikonsumsi.

Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:

1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3) Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat dalam

memuaskan kebutuhan.

4) Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang

atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan

perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.

d. Keputusan Membeli

Setelah menentukan kepercayaan terhadap suatu merek, maka

konsumen membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli produk yang

paling disukai. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian yaitu:

1) Sikap atau Pendirian Orang Lain.

Pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang

terhadap suatu merek, tergantung pada:

a) Intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif merek

yang disukai konsumen.

b) Motivasi konsumen untuk mengikuti keinginan orang lain. Preferensi

seseorang terhadap suatu merek akan terus meningkat jika orang lain

(48)

2) Situasi yang Diantisipasi

Konsumen dalam hal ini membentuk suatu maksud pemberian atas

dasar faktor-faktor seperti adanya pendapatan keluarga yang diharapkan,

harga yang diharapkan serta manfaat yang diharapkan.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan

atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,

melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus

memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan

pemakain produk pasca pembelian.

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami ketidaksesuaian

karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar

hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga

terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran

harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen

dan membantu dia merasa nyaman dengan merek (Kotler, 2007: 243-244).

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut

hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca

pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaina produk pasca

pembelian.

Menurut Kotler & Keller (2009: 243-244) atribut-atribut perilaku

(49)

1) Kepuasan pasca pembelian

Kepuasan pasca pembelian adalah fungsi dari beberapa sesuainya

harapan pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas

produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan,

pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan

puas, jika melebhi harapan maka pembeli akan sangat puas.

Perasaa-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali

produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau

tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.

2) Tindakan pasca pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi

perilaku konsumen selanjutnya. Apabila konsumen merasa puas maka ia

akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli

produk tersebut.

3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian

Para pemasar juga harus memantau cara pembeli memakai dan

membuang produk tertentu. Pendorong utama frekuensi penjualan adalah

tingkat konsumsi produk yang semakin cepat oleh pembeli dalam

mengonsumsi produk, semakin cepat mereka bisa kembali ke pasar untuk

membelinya lagi.

Satu peluang potensial untuk meningkatkan frekuensi penggunaan

produk adalah ketika persepsi konsumen atas penggunaan mereka berbeda

dari realitas. Konsumen bisa gagal menggantikan produk dengan rentang

(50)

ada kecenderungan untuk meremehkan kehidupan produk. Satu strategi

untuk mempercepat penggantian adalah mengikat tindakan mengganti

produk dengan satu liburan tertentu, peristiwa khusus, atau satu waktu

dalam setahun.

2.4.3 Indikator Keputusan Pembelian

Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator untuk menentukan

keputusan pembelian yang diambil dari (Kotler, 2000:212), yaitu :

a. Kemantapan pada sebuah produk

Dalam melakukan pembelian, konsumen akan memilih salah satu dari

beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut didasarkan pada kualitas, mutu,

harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang dapat memantapkan

keinginan konsumen untuk membeli produk apakah produk tersebut

benar-benar ingin digunakan atau dibutuhkan.

b. Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan konsumen dalam membeli produk juga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu

melekat di benak mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari

produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika

mencoba produk baru dan harus menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung

memilih produk yang sudah biasa digunakan.

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang

(51)

tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga merasakan bahwa

produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

d. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan

konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa

produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan

dan harapkan.

Menurut Kotler dan Keller (dalam Sudarsono dan Kurniawati, 2013:20)

proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen

merupakan indikator keputusan pembelian, yaitu :

a. Pengenalan masalah: ketika konsumen mengenali adanya masalah atau

kebutuhan.

b. Kebutuhan itu akan digerakkan oleh rangsangan dari dalam maupun dari luar

dirinya.

c. Pencarian informasi: tahap ini merupakan tahapan yang merangsang

konsumen untuk mencari informasi lebih banyak mengenai suatu produk.

d. Evaluasi alternatif: pada tahapan ini konsumen menggunakan informasi untuk

mengevaluasi merek alternatif dalam menentukan peringkat produk untuk

dipilih.

e. Keputusan pembelian: keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan persepsi

konsumen tentang merek yang dipilih. Sedangkan faktor eksternal adalah

(52)

f. Perilaku pasca pembelian: kepuasan konsumen harus dipantau dari mulai

pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca

pembelian.

Berdasarkan uraian tersebut maka indikator keputusan pembelian

digunakan pada penelitian ini meliputi : Kemantapan pada sebuah produk,

kebiasaan dalam membeli produk, merekomendasikan kepada orang lain,

melakukan pembelian ulang.

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terdahulu berhubungan dengan keputusan pembelian telah

relatif banyak dilakukan. Meski demikian, penelitian tersebut memiliki variasi

yang berbeda, seperti penggunaan variabel independen yang berbeda, lokasi

penelitian berbeda, dan tahun yang berbeda. Beberapa penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan keputusan pembelian antara lain :

(53)

Nama

(54)

2.6 Kerangka Berfikir

Persaingan pasar semakin hari semakin kuat, keputusan pembelian

konsumen sangatlah penting dalam tujuan utama dari suatu perusahaan.

Perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan keputusan pembelian

konsumen yang telah ada dengan menjaga kepuasan yang telah tercipta, di

samping itu perusahaan juga harus berusaha untuk memperoleh konsumen yang

baru. Dengan adanya peningkatan jumlah konsumen, maka akan meningkatkan

pendapatan yang diterima perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya

yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan

konsumen serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan

melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan

promosi, kebijakan harga dan melakukan inovasi produk untuk dapat menghadapi

persaingan yang ketat pada saat ini.

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen

pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak

tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada

produk tersebut. Selaian promosi, faktor harga sangat erat kaitannya dengan

keputusan pembelian konsumen, dengan harga yang terjangkau, harga bersaing

dan harga sesuai kualitas yang diberikan oleh perusahaan dapat menjadi sarana

dalam keputusan pembelian konsumen. hal ini dikarenakan jika adanya pelayanan

yang baik dari perusahaan maka pelanggan akan merasakan adanya perlakuan

lebih yang diberikan perusahaan terhadap konsumen. Di samping itu adanya

inovasi produk yang merupakan pusat dari keberhasilan suatu bisnis, di mana

sebagai perusahaan yang menerapkan struktur dan strategi yang memusatkan

(55)

semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk,

menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk,

dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru yang

berbeda dan jauh lebih baik dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Inovasi

akan meningkatkan nilai tambah dari suatu produk, inovasi akan menciptakan

suatu produk baru yang dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi pemecahan

masalah yang dihadapi konsumen. Inovasi harus mampu membuat produk

berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih tertarik membeli produk

tersebut dibandingkan produk pesaing. Jika perusahaan dapat memperhatikan

desain serta membuat inovasi baru maka pelanggan akan merasa puas dalam

menggunakan produk tersebut.

Secara grafis hubungan promosi, harga, inovasi produk dan keputusan

(56)

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran

a. Produk baru bagi dunia,

b. Lini produk baru,

c. Tambahan pada lini produk yang telah ada

d. Perbaikan produk yang telah ada d. Publisitas dan Humas e. Informasi dari mulut ke

mulut

f. Pemasaran langsung

(57)

2.7 Pengembangan Hipotesis

Menurut Arikunto (2002:64), Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat di tarik rumusan

masalah atau dugaan sementara yang di ambil sebagai hipotesis sebagai

berikut :

H1 = Promosi, harga dan inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

H2 = Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H3 = Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H4 = Inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Gambar

Tabel 1.1  Data Penjualan Batik Tulis Karangmlati 1 Tahun Terakhir
Gambar 2.1  Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2.  Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dapat diperoleh Terdapat pengaruh Harga secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Batik Danarhadi Surakarta, Terdapat pengaruh Promosi

Inovasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian seblak basah instan Mommyindo sebesar 50,02% seblak basah instan Mommyindo, dimana produk yang unik dan

Dari tabel diatas, diperoleh nilai Adjusted R Square (R 2 ) sebesar 0,471 (47,1%) ini menjelaskan bahwa keputusan pembelian dalam membeli Batik Tabir Rani Pekanbaru dapat

Sehingga sangat diperlukan strategi yang tepat dari batik Rasya untuk menarik konsumen untuk menaikkan tingkat pembelian mereka terhadap produk batik sutra tulis

membeli produk atau jasa yang ditawarkan, dengan keyakinan yang diterima konsumen bahwa kualitas produk atau jasa yang di tawarkan baik maka konsumen akan dapat

Sehingga sangat diperlukan strategi yang tepat dari batik Rasya untuk menarik konsumen untuk menaikkan tingkat pembelian mereka terhadap produk batik sutra tulis

Strategi Implementasi Intregrated Marketing Communication Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Implementasi integrated Marketing Communication Kampoeng Batik Laweyan.Universitas

Setelah produk telah melengkapi instrumen-instrumen yang diperlukan dalam memenangkan hati masyarakat agar membeli produknya, maka selanjutnya bola itu berada di tangan masyarakat dalam