• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Koleksi Pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-Lipi Dalam Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti:Kajian Analisis Sitiran Pada Karya Penelitian Bidang Botani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Koleksi Pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-Lipi Dalam Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti:Kajian Analisis Sitiran Pada Karya Penelitian Bidang Botani"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

RETNA ENDAH KUSMA DEWI

Evaluasi Koleksi Pada Perpusatkaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI Dalam Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti: Kajian Analisis Sitiran pada Karya Penelitian Bidang Botani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana koleksi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI khususnya bidang Botani digunakan oleh para peneliti dalam penulisan karya penelitian mereka. Dan untuk mengetahui hambatan dan langkah pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi peneliti. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu pendekatan penelitian yang hasilnya disajikan dalam bentuk kalimat atau kata-kata untuk memperoleh kesimpulan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis sitiran, yaitu data diperoleh dari daftar pustaka pada karya penelitian bidang botani.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………..……… i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR GAMBAR……….. vii

DAFTAR TABEL ………... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5

D. Metode Penelitian……… 6

E. Sistematika Penulisan………. 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus……… 11

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus……….. 13

3. Ciri Perpustakaan Khusus………….……….. 13

4. Pengguna, Layanan dan Koleksi Perpustakaan Khusus…. 15 B. Informasi 1. Pengertian Informasi……… 16

(3)

C. Pengertian Peneliti dan Karya Penelitian……… 19

D. Pengertian Evaluasi Koleksi………. 21

E. Pengertian Analisisi Sitiran ……… 23

BAB III TINJAUAN UMUM A. Sejarah Singkat Perpustakaan Puslit Biolog i– LIPI………. 26

B. Tujuan Perpustakaan Puslit Biologi – LIPI……… 28

C. Gedung / Ruang Perpustakaan……… 28

D. Struktur Organisasi……… 29

E. Petugas Perpustakaan………. 31

F. Sistem, Jam dan Jenis Layanan………. 33

G. Daftar Koleksi Perpustakaan..……… 35

H. Fasilitas perpustakaan……… 38

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA A. Daftar Karya Penelitian Bidang Botani Tahun 2003 – 2007.. 39

B. Jenis Literatur yang Banyak digunakan………. 42

C. Usia Literatur yang Banyak digunakan……… 43

D. Ketersediaan Koleksi Di Perpustakaan Puslit Biologi……… 46

1) Ketersediaan Artikel Internet………. 48

2) Ketersediaan Koleksi Buku……….. 49

3) Ketersediaan Koleksi Ensiklopedia……….. 51

4) Ketersediaan Koleksi Jurnal……….. 52

5) Ketersediaan Koleksi Laporan Penelitian……… 53

(4)

7) Ketersediaan Koleksi Prosiding……… 57 8) Ketersediaan Koleksi Tesis……… 61 9) Penulis yang Di Sitir……….. 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 65

B. Saran……… 66

DAFTAR PUSTAKA………. 68

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan di zaman modern seperti sekarang ini merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan, terutama masyarakat terpelajar, mahasiswa dan kelompok–kelompok tertentu, untuk membantu dalam menunjang aktivitasnya. Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan dan penelitian.

Kualitas suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi/lembaga riset dan ilmu pengetahuan dapat dilihat dari jasa yang diberikan oleh perpustakaannya.1 Perpustakaan berperan sebagai media dalam penyampaian informasi kepada pemakainya, menghimpun, dan melestarikan bahan pustaka, agar bahan pustaka tersebut tetap dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan oleh pemakai.

Perpustakaan semakin berkembang cepat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan dan teknologi informasi.2 Ditinjau dari pola kehidupan masyarakat, ada beberapa jenis perpustakaan seperti perpustakaan desa, perpustakaan masjid dan perpustakaan keliling. Kemudian bila ditinjau dari perkembangan teknologi sekarang ini, berkembang pula perpustakaan elektronik, perpustakaan digital, dan

1

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1 (Bandung: Alumni, 1987) h.1 2

(6)

perpustakaan virtual. Selanjutnya jenis perpustakaan ditinjau dari aspek kebutuhan dan pengetahuan, dapat diklasifikasikan menjadi perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan anak, perpustakaan khusus, dan sebagainya.

Berdasarkan sifat, sebenarnya perpustakaan secara umum dibagi dalam dua bentuk, yaitu perpustakaan umum dan perpustakaan khusus. Dari kedua perpustakaan itulah berkembang istilah lain yang disesuaikan dengan cara pengelolaanya, tujuan, pemakai, dan teknologi yang digunakan.3

Salah satu aspek penting agar perpustakaan banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu tugas utama setiap perpustakaan adalah menyediakan koleksi yang bermanfaat untuk kepentingan pemakai perpustakaan.

Menurut Undang–undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan akan perpustakaan khusus sudah mulai dirasakan, baik untuk mendukung proses belajar–mengajar, maupun untuk kebutuhan penelitian para ahli. Tak terkecuali

3

(7)

juga pada perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI yang fungsinya sebagai sarana penunjang kegiatan penelitian bagi Pusat Penelitian Biologi.

Perpustakaan Biologi barada dibawah Pusat Penelitian Biologi–LIPI. Perpustakaan dibagi kedalam tiga sub yaitu Perpustakaan Bidang Botani, Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dan Perpustakaan Bidang Zoologi. Perpustakaan Bidang Botani, dan Bidang Mikrobiologi baru–baru ini disatukan karena masih dalam subyek yang sama. Namun Perpustakaan Bidang Zoologi tetap terpisah.

Koleksi Perpustakaan Biologi terdiri dari buku, laporan penelitian, dokumen, kliping, kaset video, CD-ROM, dan koleksi referensi, misalnya kamus, ensiklopedi, atlas, serta majalah-majalah sekunder (bibliografi, abstrak, indeks). Bagi peneliti kebutuhan informasi merupakan kebutuhan mutlak, terutama ketika mereka menghadapi tugas–tugas penelitian. Dengan kondisi yang seperti ini mereka akan mencari informasi untuk mendukung tugas–tugas tersebut. Begitu juga dengan penulisan karya penelitian mereka yang tidak terlepas dari keharusan menggunakan koleksi bahan pustaka sebagai referensi.

Penggunaan daftar pustaka berfungsi sebagai dasar penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan hasil yang diperoleh. 4

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas tentang keberadaan Perpustakaan pada Pusat Penelitian Biologi–LIPI khususnya Bidang Botani sebagai sarana untuk menunjang penelitian bagi peneliti. Kebutuhan

4

(8)

program penelitian di lembaga Pusat Penelitian Biologi tersebut. Karena pada dasarnya salah satu fungsi perpustakaan adalah untuk mendukung penelitian..

Yang dimaksud dengan fungsi penelitian adalah sejauh mana koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan peneliti dalam rangka memenuhi kebutuhan literatur penelitian yang sedang atau akan dilakukan.5

Untuk melihat apakah tujuan perpustakaan sudah tercapai dan bagaimana kualitas koleksi yang telah dikembangkan tersebut sudah memenuhi standar, perlu diadakan suatu analisis evaluasi koleksi. Ada dua metode yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi koleksi, yaitu dengan menggunakan metode terpusat pada koleksi, dan metode terpusat pada pemanfaatan koleksi. Salah satu cara evaluasi dengan metode terpusat pada pemanfaatan koleksi dapat dilakukan dengan menggunakan cara analisis sitiran.6

Pada perpustakaan khusus, evaluasi dengan menggunakan cara analisis sitiran dapat dilakukan dengan mengidentifikasi semua bahan pustaka yang merupakan hasil karya penelitian dari para peneliti yang bersangkutan, maupun publikasi ilmiah dari lembaga induk perpustakaan bernaung. Penelitian semacam ini belum pernah dilakukan di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis malakukan penelitian dengan judul skripsi: “Evaluasi Koleksi Pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI Dalam Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti: Kajian Analisis Sitiran Pada Karya Penelitian Bidang Botani”.

5

Irianti, dkk “Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997–2006,” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol III, no. 7 (2007): h. 36

(9)

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah skripsi ini dibatasi pada koleksi karya Penelitian bidang Botani tahun 2003 s/d 2007 di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah di kemukakan diatas maka pokok masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dimanfaatkan oleh para peneliti?

Karya peneliti siapa saja yang banyak digunakan oleh para peneliti? Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pihak Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dalam menunjang kebutuhan informasi bagi peneliti?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah diatas, maka penelitian skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut :

(10)

2. Untuk mengetahui karya peneliti siapa saja yang banyak digunakan oleh para peneliti dalam penulisan karya penelitian mereka.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pihak Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dalam menunjang kebutuhan informasi bagi peneliti.

4. Langkah-langkah pustakawan dalam menunjang kebutuhan informasi bagi peneliti.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan tidak saja di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dalam bidang Botani akan tetapi dapat pula diterapkan pada bidang lain dan pada perpustakaan lainnya. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian yang sejenis.

D. METODE PENELITIAN

1. Metode

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui hal–hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu, digambarkan dengan kalimat atau kata– kata yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.7 Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis sitiran. Data sitiran yang digunakan adalah daftar pustaka dari karya penelitian bidang botani tahun 2003-2007. Metode ini dapat mengukur ketersediaan koleksi di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI khususnya bidang Botani terhadap kebutuhan sumber– sumber informasi bagi peneliti.

7

(11)

2. Penentuan Obyek

Obyek dalam kajian penelitian ini adalah koleksi karya penelitian yang ditulis oleh peneliti bidang Botani tahun 2003–2007 di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi -LIPI.

3. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti8. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 48 karya penelitian tahun dari tahun 2003–2007. Dari hasil populasi yang diperoleh, akan diambil sampel dari karya penelitian secara random. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah 50% dari populasi yaitu 24 karya penelitian. Kriteria pemilihan sampel adalah dari setiap karya penelitian mewakili para peneliti di bidang kelompoknya masing–masing. Seperti: Bidang Botani kelompok Etnobotani, Ekologi, Fisiologi, Taksonomi.

4. Metode Pengumpulan Data

1) Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang hendak diteliti.

2) Wawancara, mengadakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Wawancara ini digunakan sebagai bahan pendukung. Tahapan-tahapan yang dilalui penulis sebagai berikut:

1) Membuat fotokopi daftar pustaka dan halaman judul dari karya penelitian bidang botani.

8

(12)

2) Mengelompokan jenis literatur yang di pakai untuk mempermudah perhitungan.

3) Menelusur pada katalog Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI

5. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, lalu melakukan prosentase. Setelah data yang diinginkan terkumpul semua, langkah selanjutnya menganalisis data dengan cara menghitung prosentase yang akan dicari. Rumus yang digunakan dalam menganalisa data adalah:

P = F x 100% N

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N = Banyaknya individu (sample yang diolah) 100 = Bilangan tetap

Parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah9 :

1. 0 % = Tidak ada satupun

2. 1 %-25 % = Sebagian Kecil 3. 26 %-49 % = Hampir setengahnya

4. 50 % = Setengahnya

5. 51 %-75 % = Sebagian besar

9

(13)

6. 76 %-99 % = Hampir seluruhnya

7. 100 % = Seluruhnya

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

(14)

BAB III: TINJAUAN UMUM

Berisi tentang gambaran lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI, gedung/ruang perpustakaan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI, dan sumber daya manusia.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis membahas hasil penelitian dan analisis dari hasil penelitian.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Khusus

1.Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus mempunyai ciri yang khusus dilihat dari penggunanya, koleksinya, fungsi, dan keanggotaanya. Bila dilihat secara sekilas perpustakaan khusus dan umum sebenarnya tidak banyak berbeda.

Perpustakaan khusus dalam istilah Bahasa Inggris adalah special library yang menurut Wikipedia

Special library is a term for a library that is neither an academic or school library, or a public library. Special libraries may include law libraries, news libraries, corporate libraries, museum libraries, and medical libraries. Special libraries are also sometimes known as "information centers."10

Artinya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang bukan termasuk perpustakaan akademik atau perpustakaan sekolah bukan juga perpustakaan umum. Perpustakaan khusus meliputi perpustakaan hukum, perpustakaan media, perpustakaan perusahaan, perpustakaan museum, dan perpustakaan kedokteran. Perpustakaan khusus juga kadang-kadang dikenal sebagai pusat informasi.

10

(16)

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu badan atau lembaga.11 Perpustakaan khusus dapat juga diartikan perpustakaan yang hanya membidangi informasi tentang suatu bidang ilmu tertentu, seperti Perpustakaan khusus Biologi, Perpustakaan khusus Kimia, Perpustakaan Kedokteran dan Perpustakaan-perpustakaan khusus bidang ilmu tertentu.12

Selain dari pada itu pendapat Lasa dalam kamus Istilah Perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang bersisi koleksi bidang khusus dan ditujukan pada pemakai bidang khusus misalnya Perpustakaan untuk Tuna Netra, Perpustakaan Keluarga Berencana, Perpustakaan anak–anak, dan lain–lain.13

Dengan demikian dari beberapa pengertian perpustakaan khusus diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada lembaga tertentu, yang koleksinya terbatas pada disiplin ilmu–ilmu tertentu dan tugasnya untuk membantu lembaga yang dinaunginya dalam memberikan layanan informasi, dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan penelitian sumber daya manusianya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sutarno NS yang menurutnya Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi/lembaga tertentu baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola

11

Ruhimat, “Apa itu Perpustakaan?”, Artikel diakses pada tanggal 1 Mei 2008 dari http://ruhimat.multiply.com/journal

12

Pawit Yusuf, Pedoman Prektis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995) h. 20

13

(17)

dan penanggung jawab. Istilah khusus yaitu melayani lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi yang bersangkutan, kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.14

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan dari perpustakaan khusus sesuai dari definisi di atas yaitu membantu tugas lembaga tempat perpustakaan bernaung, dan melayani suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan terhadap bahan pustaka dan informasi.

Sedangkan fungsi perpustakaan khusus yaitu sebagai sarana literatur yang menunjang program kegiatan kedinasan yang harus ditunjang.

3. Ciri Perpustakaan Khusus

Ciri perpustakaan khusus yaitu hanya memiliki koleksi dengan beberapa disiplin ilmu tertentu, keanggotaan perpustakaannya biasanya terbatas dan ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut. Pustakawan mempunyai peran utama dalam melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota. Koleksinya kebanyakan bukan pada buku, melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari jenis tersebut umumya mengandung informasi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan buku.

14

(18)

Sulistyo Basuki mengemukakan beberapa ciri perpustakaan khusus sebagai berikut:15

1. Perpustakaan khusus biasanya dibentuk oleh suatu instansi yang memerlukan dukungan perpustakaan untuk menyediakan informasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Bidang cakupan subjek koleksi pustaka utamanya terbatas pada bidang ilmu tertentu dan yang berkaitan saja.

3. Pelayanan perpustakaan yang lebih diutamakan adalah pengguna dari organisasi induk karena tujuan utama dibentuknya perpustakaan adalah untuk melayani pengguna dari organisasi induknya, walaupun tidak tertutup bagi pengguna lainnya.

4. Lokasi perpustakaan khusus tidak selalu dekat atau berada di sekitar tempat tinggal pengguna.

5. Hingga saat ini kedudukan dan status perpustakaan khusus pada suatu institusi belum seragam. Kedudukan dan status perpustakaan khusus bergantung pada kebijakan organisasi induk.

6. Perpustakaan khusus umumnya memiliki ruangan, jumlah tenaga dan koleksi yang terbatas, tetapi dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

15

(19)

4. Pengguna, Layanan dan Koleksi Perpustakaan Khusus

Pengguna perpustakaan khusus terbatas pada kelompok tertentu yang berada atau bekerja pada perpustakaan itu berada. Misalnya, perpustakaan pada stasiun televisi, maka penggunanya adalah karyawan pada stasiun televisi itu sendiri. Pengguna perpustakaan khusus rumah sakit adalah dokter atau para medis dan pegawai administrasi di rumah sakit itu. Pengguna suatu perpustakaan suatu lembaga penelitian pertanian adalah staf peneliti, pegawai administrasi di lembaga penelitian itu, dan mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian.

Perpustakaan khusus memberikan pelayanan kepada sekelompok khusus, dalam bidang yang khusus pula, yang termasuk dalam kelompok khusus ini antara lain perpustakaan departemen dan perpustakaan perusahaan, yang dilayani adalah mereka yang bekerja pada departemen dan perusahaan tersebut.16

Sistem pelayanan pada perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua cara yaitu, sistem pelayanan terbuka (Open Access) dan sistem pelayanan tertutup (Close Access). Jenis layanan perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, dan sebagainya.17

16

Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999) h. 2

17

(20)

Koleksi perpustakaan khusus biasanya tidak hanya berupa pada jenis buku saja, tetapi lebih beragam bentuknya. Misalnya laporan–laporan, paten–paten, atau berita–berita berupa news–letter dalam bidang kajian perpustakaan, yang diperoleh dari lembaga lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak pula di antara koleksi yang dimiliki, dibuat sendiri atau karya dari para pengguna atau peneliti yang bersangkutan dalam perpustakaan khusus itu sendiri. Koleksi perpustakaan khusus ditujukan untuk mendukung kegiatan pendidikan atau penelitian dari lembaga induknya.

B. Informasi

1. Pengertian Informasi

Informasi menjadi suatu hal yang sangat penting bahkan menjadi suatu

kebutuhan dalam kehidupan manusia di era globalisasi saat ini. Arus informasi pun mengalir dengan derasnya seiring dengan gejolak perubahan yang dialamai oleh dunia. Informasi sangat berkaitan erat dengan perpustakaan, karena perpustakaan merupakan pusat informasi.

Informasi merupakan pengetahuan, keterangan, pemberitahuan, pengumuman baik berupa suara, isyarat atau cahaya yang disebarluaskan dan juga merupakan pernyataan tentang suatu pendapat.

(21)

revolusi teknologi besar–besaran.18 Sedangkan menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.19

Definisi informasi dalam buku Ensyclopedia Dictionary Of Library and Information Sciences informasi diperoleh dari pengolahan data, suatu kumpulan, analisis atau peringkasan informasi data yang merupakan suatu format yang penuh arti dan hal–hal penting tentang segala sistem kendali.20

Definisi lain menurut Kosam Rimbarawa dalam buku Dasar–dasar Organisasi Informasi, informasi adalah pengetahuan atau ilmu yang dikomunikasikan atau disebarluaskan.21

2. Jenis - jenis Informasi

Menurut Pawit Yusuf dalam buku Pedoman Praktis Mencari Informasi sumber informasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:22

a. Informasi Primer (Literatur Primer)

Sumber informasi primer adalah hasil karya pengarang atau peneliti yang belum diolah dan masih orisisnil. Seperti: Laporan penelitian, Thesis,

18

Departemen Penerangan R.I, Menyongsong Era Masyarakat Informasi, (Jakarta: Departemen Penerangan R.I, 2000), h. 4

19

Artikel ini diakses pada tanggal 9 Agustus 2008 dari

http://ekosulistyobudi.files.wordpress.com/2007/09/modul-91-mengelola-informasi.doc 20

P.P Parmar and B. Bhuta, Encyclopedia Dictionary Of Library and Information Science, (New Delhi: Anmol Publication, 1989), Jil 2, h. 596

21

Kosam Rimbarawa, Dasar– dasar Organisasi informasi,(Jakarta: Hakaesar, 2004) h. 1 22

(22)

Skripsi, Majalah ilmiah. Laporan penelitian, merupakan laporan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah badan, lembaga, maupun perorangan. Majalah ilmiah, yaitu terbitan yang muncul dengan frekuensi teratur untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, berisi artikel, seperti bulletin, prosiding. Thesis, adalah karya tulis ilmiah yang disusun untuk menyelasaikan studi tingkat sarjana program strata 2 (S2). Sedangkan skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang disusun untuk menyelesaikan tingkat sarjana program strata 1 (S1).

b. Informasi Sekunder (Literatur Sekunder)

Sumber informasi sekunder adalah hasil olahan dari literatur primer yang disusun dengan klasifikasi tertentu atau merupakan daftar dari sumber informasi primer. Seperti: Abstrak, Indeks, Katalog, Bibliografi. Abstrak, merupakan ringkasan/intisari dari suatu karangan. Indeks, yaitu daftar nama, tempat atau istilah penting yang terdapat dalam buku, disusun berdasarkan alfabetis yang menunjuk halaman tampat kata atau istilah ditemukan. Katalog, adalah daftar buku–buku atau barang–barang dagangan. Dan bibliografi, yaitu penelitian tentang edisi, tanggal, tulisan buku dan suatu karangan.

c. Informasi Tersier (Literatur Tersier)

(23)

Daftar indeks. Katalog induk majalah yaitu berfungsi sebagai sarana yang menunjukkan apa yang dimiliki oleh perpustakaan dalam bentuk majalah terbitan berseri. Buku tahunan (yearbooks). Daftar indeks merupakan kumpulan dari indeks. Fungsinya yaitu memudahkan pencarian istilah penting dalam suatu dokumen, atau buku yang biasanya langsung menunjuk ke halaman dimana indeks berada.

C. Pengertian Peneliti dan Karya Penelitian

a. Pengertian Peneliti

Peneliti adalah orang yang melakukan pencarian, pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, suatu objek yang dilakukan berdasarkan teori serta cara–cara sistematis untuk memperoleh jawaban atas suatu masalah yang bersifat keilmuan atau untuk menguji hipotesis dalam pengembangan prinsip–prinsip umum.23 Dari penjelasan diatas maka peneliti adalah seorang yang menguasai ilmu dalam bidangnya, mampu berpikir dan menganalisa, dan sangat mendukung terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Ada 2 faktor yang berpengaruh pada seorang peneliti, yaitu faktor instrinsik peneliti adalah pengakuan prestasi akademik, pencapaian hasil berupa

proses alat–alat yang dapat dipatenkan, serta jenis pekerjaanya di lembaga penelitian. Yang kedua yaitu faktor ekstrinsik peneliti adalah kecukupan gaji,

23

(24)

adanya hubungan dan komunikasi yang baik sesama peneliti, maupun dengan atasan.24

b. Pengertian Karya Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui metode–metode tertentu

Penelitian menurut Kamus Webster’s New International adalah penyelidikan yang hati–hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip–prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut ilmuwan Hillway penelitian adalah suatu metode yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati–hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.26 Jadi penelitian adalah suatu metode untuk mendapatkan kebenaran dari masalah– masalah yang ada dengan cara mencari fakta dan berpikir secara kritis.

Sedangkan karya penelitian adalah salah satu jenis karangan yang berisi hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan. 27

24

Ignatius Suharto, Perekayasaan Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Andi, 2004) Cet 1, h. 35

25

http://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2008/05/paradigma-penelitian-kualitatif.html 26

Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet 3, h. 13 27

(25)

Berdasarkan penjelasan diatas maka karya penelitian adalah karangan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, baik dari perorangan, lembaga penelitian, perusahaan swasta maupun pemerintah. Karya penelitian dapat berupa artikel, buku, dan sumber–sumber informasi sekunder lainnya.

Berbeda dengan laporan penelitian, karena laporan penelitian merupakan bentuk awal sebuah dokumen primer, karena sebelum hasil penelitian di paparkan dalam sebuah majalah, hasil penelitian tersebut telah dilaporkan terlebih dahulu dalam laporan penelitian28.

D. Evaluasi Koleksi

1. Pengertian Evaluasi Koleksi

Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan sistematik untuk mengetahui apakah koleksi itu mengikuti perubahan yang terjadi, dan berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

”Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna.”29

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa evaluasi koleksi adalah kegiatan untuk mengetahui seberapa besar koleksi di perpustakaan itu

28

Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi: Mulai dari perkembangan istilah, pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pegolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan komunikasi sampai dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi. (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 13

29

(26)

tersedia dan dimanfaatkan oleh pemakai dengan menggunakan metode melalui cara-cara tertentu.

Menurut American Library Association pedoman untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan adalah membagi metode kedalam ukuran-ukuran terpusat pada koleksi dan ukuran-ukuran terpusat pada penggunaan koleksi. Metode terpusat pada koleksi yaitu dapat dilakukan dengan cara pencocokan terhadap daftar-daftar tertentu, seperti: bibliografi, atau katalog. Dan metode terpusat pada penggunaan koleksi yaitu evaluasi koleksi dapat dilakukan dengan cara melakukan kajian analisis sitiran, meminta pendapat pengguna, atau memeriksa ketersediaan koleksi di rak.30

Metode yang digunakan untuk mengevaluasi koleksi dalam skripsi ini adalah metode terpusat pada penggunaan koleksi yaitu dengan cara kajian analisis sitiran. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi dan khusus dengan menggunakan sejumlah contoh dari publikasi penelitian yang sesuai dengan tujuan perpustakaan. Kajian analisis sitiran tidak terlalu sulit dilakukan, hanya memerlukan ketekunan dan kecermatan yang tinggi, serta jelas menyita waktu yang cukup banyak. Hasil kajian analisis sitiran sebenarnya tidak hanya memberikan data persentase koleksi yang dirujuk, tetapi juga jenis koleksi apa yang banyak digunakan, selang tahun publikasi yang dirujuk, bahkan sampai kepada judul jurnal yang paling banyak dirujuk untuk setiap bidang ilmu dari disertasi tersebut.

30

(27)

E. Pengertian Analisis Sitiran

Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata Citation. Konsep yang melatarbelakangi adanya sitiran adalah hubungan antara suatu karya yang disitir dan karya lain yang menyitir. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science, dijelaskan bahwa Citation adalah suatu catatan yang menunjuk kepada suatu karya yang bagian dari isinya telah dikutip, atau menunjuk kepada beberapa sumber yang berwenang.31 Kebiasaan menyitir atau mengutip pendapat atau karya orang lain telah banyak dilakukan oleh penulis. Sitiran dipahami untuk mendukung tulisan, dan telah menjadi keharusan dalam dunia komunikasi ilmiah.

Analisis sitiran dalam kamus istilah perpustakaan adalah cara perhitungan atas karya tulis yang disitir oleh para pengarang. Karya itu digunakan untuk persiapan penulisan karya tulis mereka.32 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata–kata yang telah disebut (ditulis) orang lain; mengutip.33

Analisis sitiran adalah kajian terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah tertentu. Selanjutnya analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir.34

31

Purwani Istiana, ”Analisi Sitiran terhadap Skripsi Jurusan Kartografi dan Pengindraan Jauh Fakultas Geografi Tahun 2005 dan Ketersediannya di Perpustakaan Fakultas Geografi UGM”, Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol III, no. 6 (2007): h. 4

32

Lasa H S, “Citation Analysis”, Kamus Istilah Perpustakaan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998) Cet. 1, h. 24

33

Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi. h. 71

(28)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa analisis sitiran adalah penelitian terhadap karya tulis seseorang melalui data–data sitiran dari karya tulis itu. Sebagai contoh yaitu karya A yang disebut sebagai daftar pustaka oleh karya B, maka dinamakan bahwa karya A disitir oleh karya B atau karya B menyitir karya A

Penggunaan analisis sitiran pada suatu karya atau dokumen untuk pengembangan koleksi didasarkan pada asumsi bahwa karya yang sering disitir atau banyak disitir lebih bernilai dibandingkan karya yang jarang disitir atau tidak pernah disitir.

Beberapa alasan para ilmuwan menyitir berbagai macam literatur dalam penulisan karya mereka menurut Garfield adalah,

1) Memberikan penghargaan kepada penulis.

2) Mengidentifikasikan metode–metode penelitiannya.

3) Memberikan literatur tambahan untuk bacaan sebagai pendahuluan atau latar belakang.

4) Mengevaluasi karya sendiri atau karya orang lain. 5) Memberikan kritikan kepada karya sebelumnya. 6) Memperkuat pembenaran suatu temuan.

7) Memberikan panduan kepada peneliti lain tentang karya yang akan terbit.35

35

(29)

Ada beberapa tujuan analisis sitiran yaitu:

1) Dapat mengetahui jenis sumber informasi yang digunakan oleh penulis sebuah karya ilmah.

2) Mengetahui seberapa besar koleksi perpustakaan digunakan oleh penulis sebuah karya ilmiah.

3) Mengetahui usia literatur yang digunakan.

4) Memberikan harapan yang baik kepada pustakawan dalam

pengadaan koleksi perpustakaan.36

Analisis sitiran dalam penelitian ini adalah sesuai dengan tujuan analisis sitiran yaitu menganalisis referensi atau daftar pustaka pada karya penelitian untuk mengetahui literatur mana yang paling banyak disitir, usia literatur, karya peneliti mana yang paling sering digunakan dan ketersediaannya pada perpustakaan.

36

(30)

BAB III TINJAUAN UMUM

A. Sejarah singkat Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI

Kegiatan penelitian yang dilakukan di Kebun Raya Bogor merupakan penelitian tentang tanaman yang cukup terkenal di dunia. Di sinilah para ilmuwan belajar tentang bagaimana memanfaatkan tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan industri kimia maupun kedokteran. Eksperimen demi eksperimen yang dilakukan para peneliti Belanda di Indonesia telah menjadikan Bogor sebagai pusat perhatian para ilmuwan. Semasa kolonial, kota ini identik dengan Kebun Rayanya yang megah dan penelitian-penelitian tanaman tropisnya.37

Pada awalnya Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI merupakan bagian dari Bibliotheca Bogoriensis, yang didirikan pada tahun 1842 oleh Hasskarl. Dan merupakan bagian dari Kebun Raya Bogor, yang kala itu bernama Botanical Garden at Buitenzorg. Pada tahun 1844 Bibliotheca Bogoriensis mendapat sumbangan seluruh koleksi perpustakaan dari Sekolah Pertanian. Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi ini berkembang dari Perpustakaan Kebun Raya. Perpustakaan ini dibangun karena adanya kebutuhan literatur dalam bidang botani oleh para ilmuwan. Materi dalam bidang pertanian terus dikembangkan. Pada tahun 1962 perpustakaan Kebun Raya mulai terpisah dari Perpustakaan

37

(31)

Pusat Penelitian Biologi yang dahulu bernama Lembaga Biologi Nasional (LBN) dan selanjutnya berkembang menjadi perpustakaan pusat untuk mendukung penelitian biologi.

Kebijakan dalam pangadaan buku dan jurnal terus berlangsung selama beberapa tahun dalam bidang ilmu alam. Dua puluh persen dari pengadaan tersebut diperoleh dari pertukaran jurnal dalam bidang biologi. Dalam hal pengembangan koleksi perpustakaan ini hanya membatasi pada bidang ilmu-ilmu dasar Biologi seperti Botani dan Zoologi. Perpustakaan ini juga berperan penting dalam hal penyiapan koleksi di bidang tanaman obat dan lain-lain.38

Pada tahun 2001 LIPI melakukan reorganisasi. Tersurat dalam Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2001 dan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001, maka Puslitbang Biologi berubah namanya menjadi Pusat Penelitian Biologi bersama-sama dengan Pusat Penelitian Bioteknologi dan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, namun masih tetap berada di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.

Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI terdiri dari 3 perpustakaan, yaitu Perpustakaan Bidang Mikrobiologi, Perpustakaan Bidang Botani dan Perpustakaan Bidang Zoologi. Ketiga perpustakaan berada di bawah Bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi, yang dikepalai oleh seorang Kepala Bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi. Pada April 2007 Perpustakaan Botani dan

38

(32)

Mikrobiologi bergabung menjadi satu, dengan koleksi utama bidang biologi yang meliputi: Botani (Tumbuhan), dan Mikrobiologi (Jasad renik). 39

B. Tujuan Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI

Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI mempunyai tujuan mendukung tercapainya visi dan misi yang ingin dicapai oleh Pusat Penelitian Biologi–LIPI. Salah satu dari Visi dan misi tersebut adalah Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi –LIPI diharapkan menjadi perpustakaan terdepan dalam bidang biologi, menjadi rujukan literatur terbesar di Indonesia serta memberikan pelayanan informasi bidang biologi yang maksimal, cepat dan memuaskan.40

C. Gedung / Ruang Perpustakaan

Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI memiliki gedung perpustakaan bersifat permanen. Luas Perpustakaan kurang lebih 549m2, terletak

di lantai 2. Sebagian besar pengunjung adalah para peneliti dari Pusat Penelitian Biologi–LIPI tersebut. Lokasi yang agak menjorok ke dalam membuat berkurangnya statistik jumlah pengunjung luar (misalnya mahasiswa) yang datang ke perpustakaan. Namun tidak mempengaruhi pengunjung internal (peneliti) dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Perpustakaan ini berada di komplek LIPI dengan alamat: Jl. Raya Jakarta–Bogor Km. 46 Cibinong. 16911. PO. Box 25 Cibinong. Telp: 021–87907636. Fax : 021–87907612.

39

Wawancara pribadi dengan Lukman Budiman (Koodinator Perpustakaan), Bogor, 3 Juni 2008

(33)

D. Struktur Organisasi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI barada dibawah Pusat Penelitian Biologi–LIPI dan perpustakaan dibagi kedalam tiga sub yaitu Perpustakaan Bidang Botani, Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dan Perpustakaan Bidang Zoologi. Pada tahun 2007 Koleksi Perpustakaan Bidang Botani disatukan dengan Koleksi Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dalam satu ruangan/gedung dan koleksi Perpustakaan Bidang Zoologi tetap terpisah.

Masing–masing Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi membawahi perpustakaan yang sesuai dengan bidangnya, dengan perincian sebagai berikut:

• Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi Botani membawahi Perpustakaan

Bidang Botani

• Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi Mikrobiologi membawahi

Perpustakaan Bidang Mikrobiologi

(34)
[image:34.612.95.529.132.578.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di bawah ini:

Gambar. 1 : Bagan Struktur Organisasi Pusat Penelitian Biologi BAGIAN

TATA USAHA

Sub. Bagian kepegawaian

Sub. Bagian keuangan

Sub. Bagian Umum

Sub. Bagian Kerjasama Jasa

BIDANG ZOOLOGI

BIDANG

MIKROBIOLOGI BIDANG

BOTANI

Bidang Sarana & Pengelolaan Koleksi

Sarana & Pengelolaan Koleksi ZOOLOGI Sarana &

Pengelolaan Koleksi

MIKROBIOLOGI Sarana &

Pengelolaan Koleksi BOTANI

Perp. Bid Botani & Mikrobiologi

(35)

E. Petugas Perpustakaan

Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang yang ahli dalam bidangnya. Hal ini memudahkan perpustakaan dalam memberikan apa yang dibutuhkan oleh pemakainya, oleh karena itu dalam perpustakan khusus dibutuhkan seorang pustakawan yang mengerti akan bidangnya. Tenaga pengelola perpustakaan Puslit Biologi menurut struktur fungsi dan tugasnya terdiri dari 10 orang staf.

Koordinator Perpustakaan

1. Membuat dan menjalankan program atau rencana 2. Pengembangan koleksi perpustakaan

3. Menjalin kerjasama antar perpustakaan

Staf Pengolahan

1. Bertanggung jawab pada pengadaan buku, laporan dan dokumen. 2. Bertanggung jawab pada pengolahan bahan pustaka

Staf Pelayanan / Staf Perpustakaan

(36)
[image:36.612.95.517.132.525.2]

Daftar nama petugas perpustakaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1

Petugas Perpustakaan

No. NAMA LENGKAP JABATAN PENDIDIKAN

1. Api Dewana Dewani Staf Digital Library/Staf Perpustakaan

SMA

2. Endang Tri utami Staf Perpustakaan SMA

3. Enok Penanggung jawab

pengadaan buku/Staf Pengolahan

S1 Biologi

4. Lukman Budiman Koordinator perpustakaan S1 Ilmu Perpustakaan 5. Rina Munazar Penanggung jawab laporan

dan dokumen/Staf Pengolahan

D2 Perpustakaan

6. Rr. Andrien S.W Staf Perpustakaan SMA 7. Ruslan Bukhari Staf Digital Library/Staf

Perpustakaan

D3 Peternakan

8. Sri Daryani Penanggung jawab pengolahan bahan pustaka/Staf Pengolahan

S1 Biologi

9. Sri Mulyani Staf Perpustakaan SMA

10. Teti Purwasih Penanggung jawab pelayanan bahan pustaka/Staf Pelayanan

D2 Perpustakaan/S1 Biologi

(37)

F. Sistem, Jam, dan Jenis Layanan

Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi LIPI menganut sistem layanan tertutup (Close Access). Yang dimaksud dengan Close Access adalah pembaca/peneliti tidak diperkenankan untuk mencari koleksi di rak secara langsung. Namun mereka harus menelusur terlebih dahulu melalui katalog, kemudian pembaca meminta bantuan pustakawan untuk mencari bahan pustaka yang diperlukannya.41

Adapun jam layanan Perpustakaan yaitu:

• Senin s/d Kamis pukul 08.00-15.30

Istirahat pukul 12.00-13.00

• Jum’at pukul. 08.30-15.00

Istirahat pukul 11.00-13.00

Layanan perpustakaan merupakan kegiatan utama pada setiap perpustakaan. Jenis layanan yang diberikan perpustakaan merupakan kegiatan perpustakaan sebagai unsur penting dan berperan dalam menentukan hubungan terhadap pengguna perpustakaan. Jenis layanan yang diberikan oleh Perpustakaan Puslit Biologi LIPI ini berupa:

1. Layanan sirkulasi terdiri dari jasa peminjaman, perpanjangan dan pengembalian bahan pustaka. Layanan ini diberikan kepada semua staf dan karyawan Puslit Biologi. Pengunjung dari instansi lain hanya

41

(38)

diperkenankan memakai koleksi perpustakaan di ruang baca. Peneliti dari instansi lain diperkenankan meminjam melalui prosedur PAP (Pinjam Antar Perpustakaan). Hanya staf dan karyawan Puslit Biologi yang diperkenankan meminjam pustaka keluar perpustakaan dengan mengisi bon peminjam. Jumlah pustaka yang dapat dipinjam oleh staf atau karyawan Puslit Biologi paling banyak 3 (tiga) pustaka untuk setiap peminjam. Jangka waktu peminjam untuk setiap pustaka yang dipinjam 2 (dua) minggu yang dapat diperpanjang sampai 2 (dua) kali jangka waktu peminjam.

2. Layanan Referensi, misalnya kamus, ensiklopedi, atlas dll, serta majalah-majalah sekunder (bibliografi, abstrak, indeks), majalah-majalah-majalah-majalah tersebut hanya dapat dibaca diperpustakaan.

3. Layanan OPAC adalah layanan catalog online yang berbasis komputer. Layanan informasi ini memberikan bantuan kepada pemakai dalam menemukan informasi yang bersumber dari buku ataupun jurnal. Sumber informasi dapat berasal dari koleksi yang ada di lingkungan perpustakaan. Cara menggunakannya dengan memilih bentuk data yang ingin dicari seperti metadata ataupun monograf dan dapat ditelusur melalui subyek, judul dan pengarang.

(39)

lain menggunakan ID dari pihak staf perpustakaan. Layanan ini didukung oleh aplikasi perpustakaan digital dengan alamat http://digilib.biologi.lipi.go.id

5. Layanan fotokopi, layanan ini apabila digunakan oleh anggota atau staf peneliti dikenakan biaya Rp. 100/lembar, dan untuk pengguna dari instansi lain dikenakan biaya Rp. 200/lembar.

G. Daftar Koleksi Perpustakaan

Koleksi yang dimiliki perpustakaan menentukan kualitas perpustakaan tersebut. Koleksi yang ada pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI khususnya bidang Botani berjumlah 11.479 dengan rincian sebagai berikut:

• Buku berjumlah 3.403. Tesis, prosiding dan ensiklopedia termasuk

kedalam koleksi buku, bertambahnya buku tiap tahunnya tidak tetap.

• Laporan Penelitian terdiri dari laporan perjalanan dan laporan teknik, laporan ini wajib bagi peneliti untuk menyerahkan kepada perpustakaan. Setiap tahunnya bertambah + 83. Dan jumlahnya sekitar 544.

• Re–print adalah cetakan lepas dari 1 artikel suatu majalah yang disusun

berdasarkan subyek, nama pengarang. Jumlah Re–print sekitar 6.495 sampai dengan Februari 2008. Re–print didapat dari hadiah, dari peneliti luar negeri/tamu.

• Majalah dan Jurnal berjumlah 888

(40)
[image:40.612.95.532.145.514.2]

Beberapa jurnal, majalah dan koran yang dilanggan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 2

Jurnal, Majalah dan Koran yang dilanggan

No. Jurnal dalam Negeri

Jurnal luar Negeri

Koran Majalah

1. Jurnal Pustakawan Malacologia Media Indonesia Ilmiah Hayati 2. Tropical Biodiversity Plant Taxonomy Kompas Trubus

3. Zuriat Systematic Botany

Monograph

Republika I Komputer

4. - Ichtyulogical

Exploration of Freswater

Pikiran Rakyat -

Adapun sistem yang digunakan dalam pengklasifikasian koleksi adalah dengan menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) yaitu sistem klasifikasi yang merupakan penyederhanaan dari sistem DDC (Dewey Decimal Classification). Di samping itu juga merupakan perluasan cakupan klasifikasi untuk artikel majalah, monograf dan macam–macam dokumen di bawah pengawasan Federation Internationale de Documentation/FID.42

42

(41)
[image:41.612.96.515.131.604.2]

Tabel 3

Daftar Klasifikasi Koleksi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi

58 Botany

58.01 Efect of internal factors. Developmental factors

58.02 Efect of external factors. Collective effect of several factors 58.03 Physical and mechanical effects. General energetics

58.05 Effects of geological and meteorological factors 58.07 Biological effects. Effects of plants and animals

58.08 Botanic Techniques. Experimental methods. Equipment

581 General Botany

581.1 Plant Physiology

581.2 Plant diseases. Plant pathology. Phytopathhology. Including: plant malformation

581.3 Embryology of Plant

581.4 Plant morphology. Plant anatomy

581.5 Habits of plant. Plant behaviour. Plant ecology. Plant ethology. The plant and its environment. Bionomics of plant.

582.6 Applied botany. Use of plant. Technobotany. Economic botany

581.8 Plant histology

581.9 Geographic botany. Plant geography (phytogeography). Floras. Geographic distribution of plants

.582 Systematic botany

582. 1 Concept of general botany related to particular plant 582.2/.3 Cryptogams. Flowerless plant. Spore plant

582.4 Seed plants (flowering plant) in general. Spermatophyte. Phanerogams. Siphonogamous embryophyta.

582.5 Angiospermae. Metaspermae. Stigmateae. Covered – seed plants. Later seed plants

582.6/.9 Dictyledoneae

(42)

Pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan cara pembelian, penukaran dan hadiah, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka yang dilakukan adalah berupa penjilidan buku dan majalah. Dan penyebaran publikasi dilakukan dengan cara penukaran hadiah.

Tata Tertib Bagi Pengunjung/Pemakai Perpustakaan

1. Pengunjung perpustakaan (staf Puslit Biologi dan tamu dari instansi lain) wajib mengisi buku tamu yang disediakan. Pengunjung wajib menyimpan tas, map, payung, dan lain-lain di laci (locker) yang disediakan.

2. Pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang koleksi pustaka tanpa seizin petugas perpustakaan

3. Pengunjung yang membawa bahan pustaka sendiri wajib melaporkannya kepada petugas perpustakaan.

4. Pengunjung tidak diperkenankan mengeluarkan kartu-kartu katalog dari tempatnya. Pemakai pustaka wajib mengisi bon pinjam

5. Pemakai pustaka tidak dibenarkan menyimpan sendiri pustaka yang dipinjamnya ke dalam lemari/rak koleksi, untuk menghindari salah tempat 6. Pemakai bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapihan dan

keselamatan pustaka yang dipinjamnya

H. Fasilitas Perpustakaan

(43)
[image:43.612.94.515.224.538.2]

menunjang. Fasilitas yang ada di perpustakaan ini berupa: komputer, mesin fotocopy, telepon, faximili. Dalam upaya memelihara dan melestarikan koleksi, Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dilengkapi dengan mesin pendingin (AC) sebanyak 9 buah. Tujuannya adalah agar kelembaban udara dalam ruangan perpustakaan terjaga dengan stabil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4

Perlengkapan perpustakaan

Jenis Banyaknya

Meja staf 11 buah

Meja Layanan 1 buah

Loker penitipan barang 2 buah Meja baca / studi karel 16 buah

Kursi baca 32 buah

Lemari Katalog 9 buah

Komputer 7 buah

Komputer untuk menelusur 1 buah

Printer 3 buah

Lemari Rool Opac 27 buah

BAB IV

(44)

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Berdasarkan analisis data diperolah jumlah sitiran yang disitir dari 24 karya penelitian tahun 2003 s/d 2007 khususnya bidang Botani adalah 470 sitiran. Karya penelitian tersebut berupa buku dan beberapa artikel yang ditulis ke dalam Jurnal. Buku dan artikel tersebut ditulis oleh peneliti bidang Botani. Analisis sitiran ini yaitu mengenai jenis literatur yang disitir, usia literatur, ketersediaan koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI terhadap sitiran, dan karya peneliti yang banyak digunakan.

[image:44.612.96.533.203.708.2]

Adapun karya peneliti yang akan diteliti adalah karya–karya sebagai berikut :

Table 5

Daftar Karya Penelitian Tahun 2003 s/d 2007

No Judul Buku / Judul Artikel Pengarang / Judul Jurnal Daftar Pustaka 1. A New Species of Daemonorops

(arecaceae) from Sekundur Forest, North Sumatra

Himmah Rustiami

Floribunda, Vol 2. No 7 (31 Desember 2005): h.198

2

2. Agroforestri Berbasis Cendana: Sebuah Paradigma Konservasi Flora Berpotensi di Lahan Kering NTT . LIPI Press, Jakarta, 2006

Albert Husein Wawo dan Rochadi Abdulhadi

42

3. Aplikasi Media Tumbuhan dan Perendaman Biji Pada Perkecambahan Jelutung (Dyera Costulata (Miq.) Hook).

Ning Wikan Utami, EA Widjaja dan Arief Hidayat

19

(45)

Balai Konsevasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali-LIPI : 2005

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol 8. N0. 4 (April 2007): h. 291

5. Efektivitas EDTA

(Ethylenedediaminetetracetic Acid) Dalam Meningkatkan Akumulasi Timbal Pada Saccharum Spontaneum Yang Tumbuh di Limbah Penambangan Emas

Nuril Hidayati, Titi Juhaeti, Fauzia Syarif

Jurnal Biologi, Vol IV, No 1 (Juni 2006): h. 29

13

6. Indigenous knowledge on the uses of medicinal plants by Dayak Benuak Society, West Kutai, East Kalimantan

Siti Susiarti

Jurnal of Tropical Ethnobiology, Vol II. No. 1 (Januari 2005): h. 52

17

7. Jenis–jenis Anggrek Taman Nasional Gunung Halimun. Biodiversity conservation project LIPI-JICA-PHKA, 2003

Uway Warsita Mahyar dan Asep Sadili

6

8. Jenis–jenis Anggrek Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Puslit Biologi-LIPI, 2003

Diah Sulistiarini dan Uway Warsita Mahyar

14

9. Keanekaragaman Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu di Plot Permanen di Sungai Tapah, Jambi

Y. Purwanto, Eko Baroto Walujo, J.J. Afriastini

Jurnal of Tropical Ethnobiology. Vol II. No. 1 (Januari 2005): h. 88

8

10 Kearifan Tradisional dan Cagar Biosfer di Indonesia.

Jakarta: Komite nasional MAB Indonesia, LIPI : 2006

Herwasono Soedjito dan Endang Sukara

49

11. Koleksi Pohon Sulawesi : Kebun Raya Bali. Unit pelaksana teknis Balai Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali-LIPI: 2006

Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri dan Agung kurniawan,

66

12. New Species of Bamboos (Poaceae-Bambusoideae) From Bali

Elizabeth A. Widjaja

Reinwardita: A Journal On Taxonomy Botany Plant Sociology and Ecology, Vol 12. No. 2 (November 2004): h. 199

2

(46)

Utama Bidang Botani: Pelajaran Terpetik dari Mendalami Bambu

Indonesia untuk

Pengembangannya di Masa Depan, Bogor: LIPI 2005

14. Paku Ata Lygodium Circinnatum (Burm.f.) Sw: Budidaya dan Prospeknya UPT Balai Konsevasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali–LIPI: 2004

Hartutiningsih, M. Siregar, Dewa Putu Darma, Wenni Setyo Lestari

22

15. Palem di Taman Nasional Gunung Halimun

Johanis P Mogea

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol 7. N0. 1 (April 2004): h. 95

16

16. Pemanfaatan Tumbuhan Pada Masyarakat Kasepuhan Desa Cisungsang di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Kabupaten Lebak Banten

Wardah

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 7. N0. 6 (Desember 2005): h. 323

6

17. Pemanfaatan Keanekaragaman Sumberdaya Tumbuhan oleh Masyarakat Baduy-dalam di Sekitar Gunung Kendeng Selatan, Kabupaten Lebak, Banten Bagian Selatan

Wardah

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 6. N0. 6 (Desember 2003): h. 755

11

18. Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Kehidupan Masyarakat Suku Muyu di Desa Soa dan Sekitarnya, Merauke, Papua

Siti Susiarti, Rita D rahayu

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 6. N0. 5 (Agustus 2003): h.705

14

19. Pembangunan Kebun Biologi Wamena

M Rahmansyah dan HJD Latupapua

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 6. N0. 5 (Agustus 2003): h.631

44

20. Penelitian ekologi jenis pohon di kawasan hutan Bulungan, Kabupaten Bulungan-Kalimantan Timur

Razali Yusuf

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 6. N0. 6 (Desember 2003): h. 767

9

(47)

Pseudo-China (L.) DC (Compositae)

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 7. N0. 4 (April 2005): h. 181 22 Pola Perkecambahan Ramin

(Gonystylus Bancanus) dan Efektifitas Komponen Media Tanah

Erlin Rachman dan Ning Wika Utami

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 8. N0. 1 (April 2006): h.37

9

23 Studi Etnomedisinal Masyarakat Melayu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi

Siti Susiarti, F.M Setyowati, J.J. Afriastini

Jurnal of Tropical Ethnobiology. Vol II.No. 1 (Januari 2005): h. 111 24. Variasi Musiman Produksi

Serasah Jenis–jenis Dominan Hutan Pegunungan Rendah di Taman Nasional Gunung Halimun

JS Rahajoe, H simbolon dan T Kohyama

Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia

Vol 7. N0. 1 (April 2004): h. 65

14

JUMLAH 470

B. Jenis Literatur yang Disitir

Jenis literatur yang disitir dalam karya penelitian tahun 2003 s/d 2007 khususnya bidang Botani terdiri dari berbagai jenis. Dalam penelitian ini dikelompokkan atas artikel internet, buku, ensiklopedia, jurnal, laporan penelitian, majalah, prosiding dan tesis. Jumlah seluruh sitiran sebanyak 470 sitiran. Buku merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir. Hal ini dapat dilihat bahwa dari 470 sitiran terdapat 332 sitiran buku yang disitir. Jumlah tersebut bila dilihat secara prosentase mencapai 70, 6 %.

Prosiding merupakan jenis literatur terbanyak ke 2 yang disitir, yaitu sebanyak 45 atau 9,57 %. Jurnal sebanyak 33 atau 7,02 %, laporan penelitian sebanyak 29 atau 6,18 %, artikel internet sebanyak 16 atau 3,41 %, majalah

(48)

sedikit disitir oleh peneliti adalah jenis literatur ensiklopedia sebanyak 4 atau 0,86 % dari 470 sitiran.

[image:48.612.96.519.126.498.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini Table 6

Jenis Literatur yang Disitir

No. Jenis Literatur Jumlah Penggunaan Presentase

1. Artikel Internet 16 3,41 %

2. Buku 332 70,6 %

3. Ensiklopedia 4 0,86 %

4. Jurnal 33 7,02 %

5. Laporan penelitian 29 6,18 %

6. Majalah 6 1,27 %

7. Prosiding 45 9,57 %

8. Tesis 5 1,07 %

JUMLAH 470 100 %

C. Usia literatur yang digunakan

Usia literatur yang paling banyak digunakan oleh peneliti pada karya penelitian tahun 2003 s/d 2007 sebagai referensi, berkisar antara 0-4 tahun (2006-2002), yaitu sebanyak 120 sitiran atau 25,53 %. Kemudian pada usia 5-9 tahun (200–1997) nilai yang diperoleh mencapai 116 atau 24,68 %, pada usia 10-14 tahun (1996–1992) sebanyak 99 atau 21,06 %.

(49)

40-44 (1966–1962) sebanyak 6 atau 1,27 %, pada usia 35-39 (1971–1967) , 70-74 (1936–1932), dan 1920-an kebawah (Delapan puluh lima tahun keatas) masing– masing sebanyak 4 sitiran atau 0,85 %.

Literatur yang berusia 45-49 (1961–1967), 80-84 (1926–1922), dan literatur yang tanpa tahun terbit mendapat nilai yang sama yaitu 2 atau 0,41 %. Peringkat terakhir dari literatur yang disitir adalah usia 50-54 (1956–952), 55-59 (1951-1947), 60-64 (1946–1942), 75-79 (1931–1927), hanya memperoleh nilai 1 (0,21 %), selanjutnya pada usia 65-69 (1941–1937) tidak mendapat nilai atau 0.

Semakin tua usia literatur maka semakin berkurang tingkat penggunaannya. Hal ini menunjukkan bahwa literatur yang digunakan peneliti untuk mendukung penulisan karya mereka sudah menggunakan literatur terbaru dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2003 s/d 2007.

[image:49.612.96.516.219.707.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Table 7

Usia Literatur yang Digunakan

No. Tahun terbit (Usia Literatur) Jumlah Penggunaan Presentase

1. 2006–2002

(0-4)

120 25,53 %

2. 2001–1997

(5-9)

116 24,68 %

3. 1996–1992

(10-14)

99 21,06 %

4. 1996–1992

(15-19)

39 8,29 %

5. 1986–1982

(20-24)

36 7,65 %

No. Tahun terbit (Usia Literatur) Jumlah Penggunaan Presentase

6. 1981–1977

(25-29)

(50)

7. 1976–1972 (30-34)

9 1,91 %

8. 1971–1967

(35-39)

4 0,85 %

9. 1966–1962

(40-44)

6 1,27 %

10. 1961–1957

(45-49)

2 0,42 %

11. 1956–1952

(50-54)

1 0,21 %

12. 1951–1947

(55-59)

1 0,21 %

13. 1946–1942

(60-64)

1 0,21 %

14. 1941–1937

(65-69)

0 0

15. 1936–1932

(70-74)

4 0,85 %

16. 1931–1927

(75-79)

1 0,21 %

17. 1926–1922

(80-84)

2 0,41 %

18. 1920-an kebawah

(Delapan puluh lima tahun keatas)

4 0,85 %

19 Tanpa Tahun Tebit 2 0,41 %

JUMLAH 470 100 %

D. Ketersediaan koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI

Berdasarkan data sitiran yang digunakan para peneliti dalam penulisan karya penelitian, bahwa hanya 205 sitiran atau 43,7 % koleksi yang tersedia di

Perpustakaan Puslit Biologi. Dan 265 sitiran atau 56,4 % tidak tersedia di Perpustakaan. Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi yang tersedia lebih sedikit dari yang dibutuhkan.

(51)

Laporan Penelitian 24 dari 29 sitiran (82,6 %), Majalah 3 dari 6 sitiran (50 %), Tesis 4 dari 5 sitiran (80 %) dan koleksi yang tidak tersedia meliputi: Artikel Internet sebanyak (0 %) dari 16 sitiran, dan Ensiklopedia (0 %) dari 4 sitiran.

Berdasarkan penjelasan di atas, dari segi ketersediaan koleksi memang belum cukup tersedia, karena bila dilihat secara prosentase koleksi yang tersedia tidak mencapai setengahnya, hanya 43,7 %. Jenis literatur yang paling banyak tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI adalah koleksi jurnal, laporan penelitian dan tesis. Umumnya koleksi perpustakaan khusus tidak hanya berupa buku, tetapi bentuknya lebih beragam, seperti laporan–laporan , jurnal, news letter.

Tetapi dari segi pemanfaatan koleksi Perpustakaan Biologi cukup efektif, hal ini sesuai dengan pernyataan dari beberapa peneliti, mereka mengatakan bahwa mereka selalu memanfaatkan koleksi yang ada diperpustakaan. Sebagian dari mereka masih memerlukan koleksi buku–buku lama.43

Koleksi yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak tersedia. Menurut salah seorang staf perpustakaan yang penulis wawancarai, hal ini karena keterbatasan dana untuk pengadaan koleksi. Adanya akses internet yang memudahkan pencarian informasi. Usulan dari staf peneliti tidak pernah didapat, dan staf peneliti tidak menyadari kebutuhan akan koleksi informasi, mereka butuh pada saat mereka perlu. Pengetahuan pustakawan dalam penguasaan koleksi perpustakaan masih kurang. Selain itu pihak perpustakaan

43

(52)

tidak mempunyai kewenangan untuk pengadaan koleksi sehingga pembelian jadi terhambat.

Karena kendala tersebut diatas maka staf perpustakaan telah melakukan beberapa usaha agar koleksi yang berada di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi bagi peneliti. Usaha yang dilakukan antara lain: melakukan kuesioner kepada peneliti, mengadakan tukar menukar, kerjasama dengan perpustakaan lain, kerjasama yang baik antara pustakawan dengan peneliti dan dengan melanggan e-jurnal (Jurnal Online). 44

[image:52.612.96.520.208.583.2]

Secara rinci jumlah ketersediaan koleksi perpustakaan dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8

Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI

No. Bentuk Literatur Jumlah Sitiran

Jumlah Ketersediaan

Presentase

1. Artikel Internet 16 0 0

2. Buku 332 129 38,9 %

3. Ensiklopedia 4 0 0

4. Jurnal 33 24 72,7 %

5. Laporan penelitian 29 24 82,6 %

6. Majalah 6 3 50 %

7. Prosiding 45 21 46,7 %

8. Tesis 5 4 80 %

JUMLAH 470 205 43,7 %

1. Ketersediaan Koleksi Artikel Internet

44

(53)

Rincian hasil ketersediaan koleksi artikel internet dalam karya penelitian

tahun 2003 s/d 2007 adalah (0 %) dari 16 sitiran. Tidak satupun koleksi artikel internet yang tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI. Sumber itu belum ada karena Puslit Biologi belum merintis sebuah penerbitan online. Namun dari segi fasilitas, perpustakaan menyediakan fasilitas layanan internet. Pada saat ini yang mulai dijalankan adalah penyimpanan soft copy dalam bentuk file/word/PDF, dan itu merupakan hasil olahan dari bentuk buku/artikel yang sudah terbit. Output dari hasil olahan itu menciptakan sumber yang tersedia dalam bentuk soft copy yang bisa diakses lewat internet melalui website Puslit.45

2. Ketersediaan Koleksi Buku

Buku merupakan referensi yang paling banyak disitir oleh peneliti, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis. Dari 332 sitiran jenis buku, sebanyak 129 buku (38,9 %) yang disitir tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi. Sisanya 203 sitiran (61,1 %) yang tidak tersedia di perpustakaan. Hal ini membuktikan bahwa koleksi yang ada di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI khususnya koleksi bidang botani hanya hampir setengahnya yang tersedia.

Buku yang berjudul Tumbuhan Berguna Indonesia, karya dari Heyne K, mendapat frekuensi sitiran sebanyak 7. Tumbuhan Berguna Indonesia merupakan buku yang berisi daftar tumbuhan yang ada di Indonesia. Buku ini terdiri dari 4 jilid, jilid 1-3 berisi mengenai penjelasan-penjelasan dari nama tumbuhan, dan jilid 4 berisi indek dari nama tumbuhan. Flora of Java, buku ini disusun

45

(54)

berdasarkan species klasifikasi tumbuhan, berisi penjelasan mengenai tumbuhan yang tumbuh di Pulau Jawa. Frekuensi sitirannya sebanyak 5.

Buku berjudul A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula, Tumbuhan Langka Indonesia, dan Flora Malesiana, mendapat frekuensi sitiran yang sama yaitu sebanyak 4.

A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula merupakan kamus tumbuhan yang berpotensi ekonomi. Disusun menurut abjad, dan terdiri atas 4 volume. Tumbuhan Langka Indonesia berisi mengenai 40 jenis tumbuhan langka. Disusun menurut abjad nama ilmiah marga dan jenisnya. Flora Malesiana, buku ini membahas tentang famili tumbuhan secara lengkap. Sampai sekarang terdapat 19 volume.

Buku–buku diatas merupakan buku referen yang paling banyak digunakan oleh peneliti, karena isinya sesuai dengan yang mereka butuhkan. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan, hampir sebagian besar peneliti menggunakan buku tersebut pada saat mereka membuat suatu karya penelitian. Buku–buku tersebut selalu jadi referensi bagi para peneliti. Ada satu judul buku yang mendapat frekuensi sitiran sebanyak 2 kali namun buku tersebut tidak terdapat di perpustakaan yaitu buku berjudul Senarai Tumbuhan Obat Indonesia

(55)

Kultur Jaringan, Ekologi dan Taksonomi, walaupun peneliti bidang Botani kelompok Etnobotani dan Genetik, mengatakan bahwa koleksi yang berhubungan dengan kelompok bidang mereka masih sangat minim.46

[image:55.612.98.516.152.625.2]

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini: Tabel 9

Judul buku yang paling banyak digunakan

No Deskripsi Buku Frekuensi

Sitiran

Keterangan

1. Backer CA and RC Bakh v/d Brink Jr. 1968. Flora of Java. Groningen-The Netherland

5 Tersedia

2. Burkill I H. 1935. A Dictionary of the economic products of the Malay Peninsula. Government of the straits settlements and federated Malay States. Crown Agents for the Colonies, 4 Millbank, London

4 Tersedia

3. Hargono D, et al. 1986. Senarai Tumbuhan Obat Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

2 Tidak

Tersedia

4. Heyne K. 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Departemen Kehutanan

7 Tersedia

5. Mogea, J.P

Gambar

Gambar. 1 : Bagan Struktur Organisasi Pusat Penelitian Biologi
Tabel 1 Petugas Perpustakaan
tabel di bawah ini:
Tabel 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar telah melaksanakan supervisi secara rutin dan berjalan baik

Terkait permintaan ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi yang juga merupakan wakil rakyat dari Dapil Kota Payakumbuh menyatakan dirinya

[r]

Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya, Siti Mariyah Qibtiyah (2013), menunjukan bahwa Profitabilitas, Ukuran perusahaan, Financial Leverage tidak berpengaruh

Pada uji laboratorium yang telah dilakukan, Bti dengan berbagai konsentrasi yang diujikan pada 100 ekor larva nyamuk Cx.quinquefasciatus menghasilkan data seperti

 Pemain yang ketahuan pertama adalah calon sebagai penjaga pada permainan selanjutnya, kalau dalam permainan tersebut tidak kebentengan (benteng atau pos jaga

Kajian dilakukan melalui proses simulasi numerik menggunakan perangkat lunak komersial Fluent versi 6.3.26 pada kondisi aliran yang melalui elip tanpa pengarah dan

Kenyataan yang ada AKI tidak turun sesuai target yang telah ditetapkan, bahkan pada survey-survey tahun 2012 justru AKI makin tinggi, sehingga banyak pertanyaan yang mun-