• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONDISI FISIK ATLET PUTERA PANJAT DINDING GAJAH MADA CLIMBING CLUB KATEGORI SPEED TAHUN 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KONDISI FISIK ATLET PUTERA PANJAT DINDING GAJAH MADA CLIMBING CLUB KATEGORI SPEED TAHUN 2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KONDISI FISIK ATLET PUTERA PANJAT DINDING

GAJAH MADA CLIMBING CLUB

KATEGORI SPEED

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

IMELDA MARIAMA N

NIM. 6103111039

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

IMELDA MARIAMA NAPITUPULU. Profil Kondisi Fisik Atlet Putera Panjat Dinding Gajah Mada Climbing Club Kategori Speed Tahun 2017. (Pembimbing : Zen Fadli). Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNIMED 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik atlet putera panjat tebing gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet putera panjat dinding gajah mada climbing club yang berjumlah 10 orang. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh atlet putera panjat dinding gajah mada climbing club tahun 2017 yang berarti penelitian ini mempergunakan sampel total.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran yang meliputi tes kecepatan (lari 30 m) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 3,7 memiliki kategori sedang. Tes kekuatan otot lengan dan bahu (hand griph) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 4,0 memiliki kategori baik. Tes daya tahan otot perut (sit up) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 3,7 memiliki kategori sedang. Tes daya tahan otot lengan dan bahu (pull up) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 3,0 memiliki kategori sedang. Tes daya ledak otot tungkai (vertical jump) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 3,4 memiliki kategori sedang. Tes kelenturan (duduk berlunjur dan meraih) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 3,1 memiliki kategori sedang. Tes daya tahan jantung paru (bleep test) atlet putera gajah mada climbing club kategori speed tahun 2017 dengan nilai rentang 2,6 memiliki kategori kurang.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan nikmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelasaikan skripsi ini dengan judul “Profil Kondisi Fisik Atlet Putera

Panjat Dinding Gajah Mada Climbing Club Kategori Speed Tahun 2017”.

Selama Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr, Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Budi Valianto, M.Pd Dekan FIK UNIMED

3. Drs. Suharjo, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes, Selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Drs. Mesnan, M.Kes Selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED

7. Usman Nasution, S.Pd, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED

8. Zen Fadli, S.Pd, M.Pd, Selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan dalam

penyempurnaan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, semoga Tuhan

membalas semua kebaikan yang diberikan.

9. Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd dan Muhammad Chairad, S.Pd, M.Pd selaku

dosen penguji I dan Penguji II saya yang telah banyak memberikan masukan

(6)

iii

10. Bapak/Ibu Dosen, Asisten Dosen, Staf administrasi dan perlengkapan di

lingkungan FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian Skripsi ini.

11. Teristimewa penulis ucapkan kepada orang tua tercinta, ayahanda P.R.

Napitupulu dan ibunda Erisma Sinaga yang telah memberikan kasih sayang,

doa, dukungan yang tak terhingga dan sumber inspirasi kepada saya untuk

menyelesaikan skripsi ini .

12. Kakak saya Nova Mourent Panama Napitupulu, Ervina Chrisnawaty

Napitupulu dan Panca Monalisa Napitupulu dan kepada abang saya

Ferdinand Marulitua Napitupulu dan Ananda Rudholfo Napitupulu serta

kepada abang ipar saya Yan Ferry Saragih dan kakak ipar saya Siti Sari

Sinaga yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi kepada saya.

13. Keluarga besar E. Sinaga / Saragi yang telah memberikan kasih sayang,

bimbingan dan motivasi kepada saya.

14. Kepada seluruh keluarga besar Yayasan Perguruan Gajah Mada terkhusus

bapak Kepala Sekolah Drs. Fo’arota Zega, M. Pd yang selalu memberikan

motivasi dan arahannya.

15. Kepada keluarga kedua saya Gajah Mada Climbing Club, terkhusus Wahyu

Sahputra, S.Pd, M.Pd dan Ridho Saputra Sitorus, S.Pd yang senantiasa

mengisi keseharian saya dan senantiasa membantu serta memotivasi saya

dalam penyelesaian skripsi ini.

16. Terima kasih kepada sahabat yang telah memberikan motivasi dan tenaganya

(7)

iv

Saut Agustinus Hutapea, Fuad, dan Mazmur Orange Panjaitan yang

meluangkan waktunya untuk membantu dalam menyusun skripsi ini.

17. Juga tak lupa kepada rekan-rekan seperjuangan mahasiswa FIK UNIMED

khususnya PKR A Reguler 2010 beserta seluruh seluruh teman-teman,

sahabat dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa memberikan kasih karunia dan kesehatan kepada kita semua.

Selanjutnya skripsi ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan

dan prestasi atlet. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca. Amin.

Medan , Febuari 2017

Penulis

(8)

v DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasai Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D.Rumusan masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORITIS A.Kajian Teoritis ... 7

B. Kerangka Berpikir ... 31

BAB III. METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel ... 34

C. Metode Penelitian ... 34

(9)

vi

E. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 57

B. Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Teknik Open Grip ... 9

2. Teknik Cling Grip... 10

3. Teknik Cling Grip with Thumb ... 10

4. Teknik Under Cling ... 10

5. Teknik Pocket Grip ... 11

6. Teknik Pinch Grip ... 11

7. Teknik Friksi ... 12

8. Teknik Edging ... 12

9. Teknik Heel Hooking ... 13

10. Hubungan Unsur-unsur Kondisi Fisik ... 15

11. Pemanjat sedang bersiap saat mendengar instuksi ’’Bersedia’’ ... 26

12. Pemanjat sedang bersiap saat mendengar instuksi ’’Siap’’ ... 26

13. Pemanjat sedang bersiap saat mendengar instuksi ’’Ya’’ ... 26

14. Pemanjat berada pada tengah sumbu jalur pemanjatan ... 27

15. Pemanjat berusaha menggapai bel ... 27

16. Pemanjat berhasil memukul bel... 27

17. Rangkaian Gerakan memanjat Speed ... 27

18. Gerakan Tangan Pada Articulatio Interphalangea ... 28

19. Sendi dan Otot Ekstemitas Atas ... 28

(11)

ix

21. Pengarahan dari peneliti ... 74

22. Atlet sedang melakukan pemanasan ... 74

23. Atlet sedang melakukan lari 30 m ... 75

24. Atlet sedang melakukan hand grip ... 75

25. Atlet sedang melakukan hand grip ... 76

26. Atlet sedang melakukan sit up ... 76

27. Atlet sedang melakukan pull up ... 77

28. Atlet sedang melakukan pull up ... 77

29. Atlet sedang melakukan vertical jump ... 78

30. Atlet sedang melakukan vertical jump ... 78

31. Atlet sedang melakukan duduk selunjur dan meraih ... 79

32. Atlet sedang melakukan duduk selunjur dan meraih ... 79

33. Atlet sedang melakukan bleep test ... 80

34. Atlet sedang melakukan bleep test ... 80

35. Atlet sedang melakukan pendinginan ... 81

36. Atlet putera Gajah Mada Climbing Club ... 81

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Tes Fisik Atlet Putera Gajah Mada Climbing Club ... 60

2. Data Hasil Tes Kondisi Fisik Atlet Putera Panjat Dinding

Gajah Mada Climbing Club ... 62

(13)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Catatan Prestasi Atlet Putera Gajah Mada Climbing Club... 31

2. Prediksi Nilai VO2 Max dengan Modifikasi Bleep Test dalam menit

dan detik ... 40

3. Konversi Nilai ... 49

4. Komponen Fisik Cabang Olahraga Panjat Dinding, Teknik Pengukuran

Dan Norma Setiap Komponen... 50

5. Rentang Nilai ... 51

6. Deskripsi Data Hasil Penelitian Atlet Putera Panjat Dinding Gajah

Mada Climbing Club Kategori Speed Tahun 2017 ... 52

7. Kondisi Fisik Atlet Putera Panjat Dinding Gajah Mada Climbing

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui

cabang-cabang kegiatannya yang juga terkait dengan unsur-unsur olahraga dan prestasi,

seperti arung jeram dan panjat tebing yang kita ketahui saat ini sudah menjadi

salah satu trend di masyarakat sebagai salah satu olahraga untuk menguji

adrenalin. Olahraga ini juga sering dijadikan sebagai sarana rekreasi. Mengingat

bahwa memanjat merupakan bagian dari gerak dasar dari manusia untuk berlari,

bermain, berenang dan memanjat, olahraga panjat tebing kini merupakan salah

satu sarana untuk menyampaikan pendidikan kepada remaja, baik di lingkungan

sekolah, kampus maupun di luar kedua lingkungan tersebut.

Berbicara tentang olahraga panjat tebing, mau tidak mau kita akan

berbicara juga tentang olahraga mendaki gunung karena mendaki gunung

merupakan cikal bakal dari kegiatan panjat tebing. Pada mulanya sebelum orang

menyalurkan aktivitas petualangnya dengan memanjat tebing, gununglah yang

menjadi ajang petualangan mereka.

Memanjat tebing jauh lebih sulit dan berbahaya dibandingkan dengan

mendaki gunung, baik dari persiapan fisik, teknik, strategi, mental, maupun

peralatan. Memanjat tebing mengandung resiko yang sangat tinggi, oleh karena

itu dalam memanjat tebing sangat dibutuhkan sekali kemampuan fisik, teknik,

mental dan peralatan. Dengan memanjat tebing kita dapat menikmati udara segar

(15)

2

Olahraga panjat dinding atau yang lebih dikenal dengan wall climbing

adalah salah satu kegiatan alam bebas yang mempunyai nilai-nilai olahraga antara

lain fisik, teknik, mental dan prestasi. Olahraga panjat dinding adalah aktivitas

yang membutuhkan kemampuan fisik untuk dapat memanjat lebih tinggi,

kemampuan teknik untuk menempatkan kaki dan tangan pada permukaan dinding,

kemampuan mengatur strategi dalam menentukan jalur dan kemampuan berfikir

untuk mengambil keputusan yang cepat, dan mencapai tempat yang lebih tinggi.

Pada olahraga panjat tebing, terutama pada olahraga tebing buatan

(dinding) diperlombakan tiga nomor pertandingan yaitu kategori lead (kesulitan),

kategori speed (kecepatan) dan boulder (jalur pendek). Setiap nomor yang

diperlombakan dalam olahraga panjat tebing buatan memiliki tingkat kesulitan

berbeda. Pada kategori lead (kesulitan), pemanjatan harus pandai membaca jalur

pemanjatan untuk dapat mencapai puncak tertinggi tebing buatan. Pada kategori

boulder (jalur pendek), pemanjat harus pandai membaca jalur dan harus memiliki

keberanian untuk melompat dikarenakan atlet tidak menggunakan pengaman

tubuh, pengaman hanya diberikan dengan cara menyimpan matras dibawah

tebing/papan untuk pengamanan bila atlet terjatuh. Pada kategori speed

(kecepatan) pemanjatan dilakukan secara top roof (tali sudah dikaitkan di top agar

pemanjat sudah berada dalamposisi aman) jadi apabila pemanjat terjatuh, tali

pengaman yang sudah dikaitkan di top sebagai pengaman utamanya. Untuk

kategori lead dan speed pemanjat diatur atau dijaga oleh belayer (rekan pemanjat

yang berada dibawah yang mengatur turunnya pemanjat).

Di Sumatera Utara olahraga panjat dinding ini sudah populer dengan

(16)

3

memanjat dengan teknik yang baik untuk melakukan panjat dinding dan mampu

berprestasi dalam olahraga ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kegiatan

ekstrakulikuler yang diberlakukan oleh beberapa sekolah dan minat para siswa

dalam mengikuti beberapa kejuaraan panjat dinding yang mulai aktif

dilaksanakan beberapa tahun belakangan ini, misalnya Gajah Mada Climbing

Club.

Gajah Mada Climbing Club merupakan salah satu wadah untuk tempat

berlatihnya para penggiat maupun seseorang yang memiliki hobi olahraga panjat

tebing. Gajah Mada Climbing Club memiliki beberapa catatan prestasi khususnya

di kategori lead (kesulitan). Hal ini dapat dilihat dari setiap hasil kejuaraan panjat

dinding yang ada Sumatera Utara, dimana para atlet panjat dinding Gajah Mada

Climbing Club selalu mendominasi. Namun untuk kategori speed (kecepatan)

atlet-atlet panjat dinding Gajah Mada Climbing Club khususnya putera belum

maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil kejuaraan daerah yang pernah di ikuti,

misalnya kejuaraan yang diselenggarakan oleh STMIK Potensi Utama, ITM,

PORKOT hanya mampu menembus babak 16 besar maupun 8 besar.

Dalam olahraga panjat dinding kategori speed (kecepatan), yang dinilai

adalah kemampuan seseorang melakukan pemanjatan dengan baik dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu, pemanjat yang paling cepat

melakukan pemanjatan hingga sampai ke top (puncak pemanjatan) dan memukul

tombol timer (waktu) adalah pemenangnya. Namun catatan waktu pemanjatan

speed (kecepatan) atlet putera Gajah Mada Climbing Club terlihat kurang

maksimal. Ini terlihat pada saat melakukan pemanjatan terjadinya penurunan

(17)

4

didasarkan pada setiap gerakan pemanjatan yang sempat terhenti akibat terpeleset

atau tidak tepatnya penempatan kaki. Selain itu, dari catatan waktu yang diperoleh

atlet putera Gajah Mada Climbing Club saat berkompetisi pada PORKOT (Pekan

Olahraga Kota) Medan 2016 di Stadion Mini Pancing berada di antara 08. 00’ –

12. 30’ (detik) pada Pekan Olahraga Kota Medan (PORKOT 2016). Padahal

catatan waktu di level nasional berada di antara 06. 80’ – 07. 40’ (detik).

Untuk pencapaian prestasi maksimal sangat dipengaruhi oleh sistem

pengelolaan latihan yang sistematis. Salah satu faktor penentu adalah yang

berkaitan dengan kondisi fisik. Dalam olahraga panjat dinding kategori speed

(kecepatan) komponen fisik yang sangat berperan adalah daya ledak (power) baik

itu otot lengan maupun otot tungkai. Dalam usahanya mencapai ketinggian

tersebut dibutuhkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya ledak (power), dan

kelenturan, ini semua saling berhubungan dengan faktor dominannya adalah

kekuatan otot. Seperti halnya dengan kecepatan memanjat dalam panjat dinding

selain usaha mencapai tempat yang tinggi, waktu tercepat adalah patokan sebagai

penentu peringkat dalam kompetisi.

Pada tes fisik Koni Medan tahun 2016, secara umum atlet putera binaan

Koni Medan memiliki kondisi fisik dengan kategori baik, hal ini terlihat dari hasil

beberapa pengukuran item tes yang diperoleh dengan kategori baik sekali, baik,

normal, dan sedang. Sedangkan untuk atlet putera Gajah Mada Climbing Club

perlu penerapan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan komponen kondisi

fisik yang dianggap kurang, sehingga dapat mengembangkan kondisi fisik atlet

putera Gajah Mada Climbing Club dengan harapan atlet dapat menguasai jalur

(18)

5

sebelumnya dan meminimalkan kelemahan yang ada pada atlet putera panjat

dinding Gajah Mada Climbing Club. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti

merumuskan judul untuk melakukan penelitian tentang profil kondisi atlet putera

panjat dinding Gajah Mada Climbing Club kategori speed (kecepatan) tahun

2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah,

maka masalah yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Bagaimana kondisi fisik atlet putera panjat dinding Gajah Mada Climbing Club ?

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga panjat dinding

kategori speed (kecepatan) ?, Apakah faktor teknik mempengaruhi prestasi

olahraga panjat dinding kategori speed (kecepatan) ?, Apakah faktor kondisi fisik

sangat mempengaruhi untuk dapat memanjat dengan cepat dalam olahraga panjat

dinding kategori speed (kecepatan) ?, Komponen fisik apa saja yang dapat

menunjang kecepatan memanjat kategori speed (kecepatan) dalam olahraga

panjat dinding ?.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan di depan, agar penelitian ini efektif dan efisien maka peneliti

membuat batasan penelitian yang akan diteliti. Maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini adalah “Profil Kondisi Fisik Atlet Putera Gajah

(19)

6

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, batasan masalah dan identifikasi masalah yang

dikemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana

Profil Kondisi Fisik Atlet Putera Panjat Dinding Gajah Mada Climbing Club

Kategori Speed Tahun 2017 ? ”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana Profil Kondisi Fisik Atlet Putera Panjat Dinding Gajah Mada

Climbing Club Kategori Speed Tahun 2017.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih tentang pentingnya kondisi fisik

dalam mencapai prestasi yang diharapkan .

2. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya peran

kondisi fisik dalam pencapaian prestasi yang diharapkan.

3. Sebagai informasi kepada pelatih, atlet dan peneliti bahwa peran

kondisi fisik sangat penting dan dapat ditingkatkan lagi guna mencapai

prestasi yang diharapkan.

4. Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

olahraga khususnya olahraga panjat dinding.

5. Sebagai bahan acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnya dengan

(20)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan pada deskripsi data penelitian dengan cara

tes dan pengukuran, maka dapat disimpulkan bahwa Kondisi Fisik Atlet Putera

Panjat Dinding Gajah Mada Climbing Club Kategori Speed Tahun 2017 berada

pada kategori sedang.

B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian diatas maka peneliti menyarankan sebagai

berikut :

1. Kepada pelatih dan atlet untuk lebih meningkatkan kondisi fisik atlet

putera panjat dinding gajah mada climbing club melalui program yang

berkualitas baik ditinjau dari intensitas dan dosis latihan serta terukur

dengan prinsip over load dan selain latihan kondisi fisik, gizi dan

psikologi atlet juga dapat menunjang keberhasilan prestasi atlet.

2. Kepada pelatih juga disarankan agar memperhatikan unsur-unsur kondisi

fisik yang masih dalam kategori sedang seperti unsur kondisi fisik

kecepatan, daya tahan otot perut, daya tahan otot lengan dan bahu, daya

tahan otot tungkai, dan kelenturan, dan kondisi fisik daya tahan jantung

paru yang masih dalam kategori kurang disarankan agar tetap diperhatikan

dan ditingkatkan agar dapat lebih baik lagi.

3. Kepada atlet juga disarankan agar lebih serius dan bersemangat dalam

menjalakan program latihan yang diberikan.

4. Kepada para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ini dengan

penyempurnaan sesuai dengan ketetapan yang ada dan dengan ruang

(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad,Imran (2013). Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan :

Unimed Press. Universitas Negeri Medan.

Armansyah. (1997). Tes dan Pengukuran. Medan : Seminar Nasional Olahraga

Dalam rangka Dies Natalies ke -35 IKIP

Badudu. (1994). Kamus Bahasa Indonsia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Bompa, O. Tudor dalam M. Kasmad Yahya, (1983). Peran Ilmu Kinesiologi

Dalam Memulai Gerakan Guna Melatih dan Meningkatkan

Kemampuan Atlet

Dadang Sukandar, (2004). Panduan Praktis Panjat Tebing. Penerbit Andi

Jakarta

Furqon, M. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta : Bahan Penataran

FPTI, (2009). Manual Kompetisi Panjat Tebing 2009. Jakarta

Giriwijoyo, Santosa dan Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi

Olahraga). Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta : Pusat Pendidikan dan

Penataran KONI Pusat

Harsono. (1988). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta : Gerakan Nasional Gerakan

Garuda Emas

Harsuki. (2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Kirkendall. (1980). Measurement and Evaluation in Physical Educator.

Philadelphia : WMC. Brown Company Publisher.

Mutalip, Peni, (1984). Mengukur Kemampuan Fisik Pengolahragaan Secara

Sederhana. Jakarta. Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat

Nasrudin, Riopasti dan Arizal,M, (1997). Panduan Divisi Rock Climbing.

Alpiniste Satya Prasaja.

Nurhasan, (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

(22)

59

Nossek, J. (1982). General Theory of Training. Lagos : Pan African Press Ltd.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik

dalam Olahraga. Semarang : Dahara prize.

Simanugkalit, Victor. (1988). Fisiologi Olahraga. Medan. FPOK-IKIP Medan.

Soebroto. (1975). Masalah-masalah Kedokteran Olahraga, Latihan Olahraga dan

Coaching. Olympic Solidarity of the International Olympic Commette.

Suharno. (1993). Metodologi Pelatihan. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Penataran

Suharto, dkk., (1997). Buku Pedoman Olahraga Panjat Tebing. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi

Jakarta.

Sudjana, (1995). Metode Statistik. Bandung. Tarsito.

Sutrisno, Hadi (1989). Statistik Jilid III. Yogyakarta : Fakultas Psikologi.

Universitas Gajah Mada.

Verducci. (1980). Measurement Concept in Physical Education. London : CV.

Mosby Company.

www.Jurnal.fkip.uns.ac.id.Analisis Gerak dasar Panjat Tebing. Diakses pada

Gambar

Gambar      Hal
Tabel       Hal

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Nugraha, Muhamad Gina & Awalliyah.” Analisis Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas VII.” dalam

Faktor penyebab ketergantungan keuangan daerah Pemkot Salatiga dan Pemkab Kendal berada di bawah rata-rata Eks-Karesidenan Semarang juga turut dijelaskan dalam LKPD

“ Kearifan Lokal Pada Jenis dan Motif Batik Trusmi Berdasarkan Nilai-nilai Filosofis Masyarakat Cirebon ”. Generasi muda dan tua di Cirebon peduli

27.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran

Dalam keadaan SvB UU No 6 Tahun 1946, tidak mengatur tingkatan keadaan bahaya Pasal 139 ayat (1) Konstitusi RIS 1949;”Pemerintah berhak atas kuasa dan tanggung jawab

• Kuantor Eksistensial adalah suatu pernyataan yang berlaku secara khusus, notasinya “∃x” dibaca “ada nilai x” atau “beberapa nilai x”C. • Ingkaran dari pernyataan

Perancangan basis data konseptual tidak bergantung kepada detail-detail implementasi seperti perangkat lunak DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, perangkat keras atau