EKSKLUSI SOSIAL BAGI PENDIDIKAN ANAK-ANAK
SEKOLAH DI DESA AEK BANIR KECAMATAN
PANYABUNGAN KABUPATEN
MANDAILING NATAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
SARAH AULIA SANI NASUTION NIM : 3133122047
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iv ABSTRAK
SARAH AULIA SANI NASUTION, 3133122047. Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-Anak Sekolah di Desa Aek Banir Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Prodi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-Anak Sekolah di Desa Aek Banir. Dalam penelitian ini, permasalahan yang ingin dijawab yaitu, untuk mengetahui latar belakang eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah, pandangan masyarakat terhadap eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah di Desa Aek Banirdan selanjutnya upaya masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah di Desa Aek Banir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik mereduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Eksklusi Pendidikan di Desa Aek Banir terjadi disebabkan oleh faktor internal serta faktor ekskternal. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori Ekslusi Sosial dari John Pierson dan teori Pendidikan. Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan, bahwa faktor yang menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah di Desa Aek Banir adalah ekonomi atau penghasilan masyarakat desa Aek Banir yang rendah, kurangnya motivasi dari orangtua kepada anaknya untuk bersekolah, jumlah bangunan sekolah yang hanya berjumlah satu buah tidak bisa bisa menampung anak-anak desa Aek Banir yang ingin sekolah, dan akses jalan yang sulit dilalui untuk melanjutkan sekolah
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-Anak Sekolah di Desa Aek Banir Kecamatan Panyabungan Kabupaten
Mandailing Natal. Skripsi ini merupakan persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan motivasi berbagai pihak baik secara moril maupun materil yang sangat berharga akhirnya dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan
Antropologi dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis. 4. Ibu Sulian Ekomila S.Sos, M.SP selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang penuh perhatian, sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan skripsi, terima kasih ya bu.
5. Ibu dan bapak dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini
6. Seluruh bapak dan ibu dosen yang ada di Prodi Pendiidkan Antropologi
ii
Sani Nst, Misbah Sani Nst, Ainan Nur Sani Nst, dan abang-abangku Irham Sani Nst, Akmam Sani Nst dan Akmal Sani Nst yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini, serta keponakan penulis yang lucu Aleesha, Fatir dan si kecil Fairuz.
8. Teman-teman seperjuangan penulis yaitu Nurul Ramadhani, Novi Harnida, Yunita Sari, Mailinda Sitanggang, Anggun Yuniar, Cahaya Harahap yang banyak menghabiskan waktu serta bantuannya yang tidak terkira kepada penulis dan juga kelas C Reguler Prodi Pendidikan Antropologi 2013, terima kasih atas kebersamaannya yang kita lewati baik suka dan duka di masa perkuliahan. Semoga kita selalu ingat satu sama lain.
9. Kepada penghuni kos di Gg Pairan yaitu Anggi Indriani Alget, Elvi Sahriah, Irma Rahmayani, Niar Harahap, Suci Ramadhani, Nurul Fitriani, kak Kholilah, dan kak Lea yang sudah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
10.Kepala Desa yang telah memberikan ijin penelitian untuk penulis meneliti di Lokasi Penelitian.
11.Para informan penulis yang juga telah memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap, semoga skripsi penulis ini, dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan terkhususnya bagi penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi para pembaca.
Medan, 04 April 2017
iv
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Penelitian yang relevan tentang pendidikan ... 9
2.1.2 Sumber bacaan yang relevan tentang pendidikan ... 11
2.2 Landasan Teori ... 14
2.2.1 Teori Stratifikasi Sosial ... 14
2.2.2 Teori Pendidikan ... 15
2.3 Kerangka Konseptual ... 16
2.3.1 Ekskluisi Sosial ... 16
2.3.2 Pendidikan ... 18
v
2.4 Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODE PENELITIAN………...24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Lokasi Penelitian ... 25
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.3.1 Subjek Penelitian ... 25
3.3.2 Objek Penelitian ...27
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...28
3.4.1 Wawancara Mendalam (Indepth Interview) ...28
3.4.2 Observasi ...29
3.4.3 Studi Pustaka ...29
3.5 Teknik Analisis Data ...30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...31
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...31
4.1.1 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ...31
4.1.2 Sejarah Ringkas Desa Aek Banir ...32
4.1.3 Penduduk ...35
4.1.4 Pola Pemukiman Penduduk ...36
4.1.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan ...37
4.1.6 Sarana dan Prasarana ...39
4.1.7 Kondisi Sosial Budaya ...40
4.1.8 Penggunaan Tanah dan Mata Pencaharian ...41
4.2 Pembahasan ...42
vi
Desa Aek Banir ... 42
4.2.2 Pandangan Masyarakat terhadap Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-anak Sekolah di Desa Aek Banir ...53
4.2.3 Upaya masyarakat dan pemerintahan dalam mengatasi Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-anak di Desa Aek Banir ...57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...65
5.1 Kesimpulan ...65
5.2 Saran ...66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
No Hal
Tabel 1 Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin ... 36
Tabel 2 Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan... 38
viii
DAFTAR GAMBAR
No Hal
Gambar 1 Kerangka Berpikir ... 22
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Pendidikan dalam era global merupakan kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya pendidikan maka akan mustahil ada perkembangan, kemajuan dan perubahan positif yang terjadi dalam individu maupun kelompok. Maka setiap individu harus selalu belajar yang
prosesnya dimulai dari sejak lahir hingga akhir hidupnya. Menurut Mahmud dan Suntana (2012:113) pendidikan adalah ciri masyarakat manusia yang universal.
Pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan mutlak karena melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta berkualitas. Manusia dalam kehidupannya terus berusaha untuk mencapai suatu kehidupan
yang baik dalam berbagai aspek kehidupan. Manusia harus terus mempersiapkan berbagai kemampuannya, sehingga dapat lebih mudah dan lebih cepat dalam
meraih hasil yang lebih baik dan dalam rangka mempersiapkan diri ini manusia memerlukan pendidikan sebagai kegiatan yang membina berbagai pengetahuan
dan keterampilan manusia.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas agar bangsa kita mempunyai
sumber daya manusia yang memadai dan dapat bersaing di tataran internasional, sehingga pemerintah saat ini banyak membuat program yang berkaitan dengan pendidikan. Mulai dari aturan mengenai wajib belajar 12 tahun sampai dengan
2
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan lain- lain. Pemerintah saat ini juga berupaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan
sampai ke pelosok negeri, seperti dengan membuat program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal), dan membangun sekolah di
setiap daerah agar mempermudah masyarakatnya untuk dapat ikut serta berpartisipasi dalam pendidikan. Pemerintah berharap dengan adanya aturan dan
program tersebut, perkembangan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang menggalakkan pendidikan dalam berbagai bidang sedang menaruh harapan besar terhadap
generasi-generasi penerus bangsa dan para penggiat yang bergerak di bidang pendidikan termasuk bagi para pendidik, karena dari sanalah tunas muda harapan
bangsa sebagai penerus generasi dibentuk.
Seperti yang tertulis dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I yakni :
“Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04)
Beberapa tahun belakangan ini, pendidikan di Indonesia menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak dan semakin mencuat kepermukaan disebabkan oleh rendahnya mutu pendidikan di negeri ini. Tilaar (dalam Mulyasa 2002:4)
3
dengan pembangunan nasional dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum
profesional.
Kurangnya pendidikan juga terjadi pada lokasi penulisan yang dilakukan yaitu di Desa Aek Banir di Kabupaten Mandailing Natal. Desa Aek Banir adalah
desa yang terasing atau terpinggirkan di wilayah Panyabungan (Ibukota Kabupaten). Akibat adanya keterasingan tersebut maka terdapat beberapa kendala dari berbagai bidang yang menjadi perhatian pada saat sekarang termasuklah
dalam bidang pendidikan bagi anak-anak sekolah di Desa Aek banir tersebut.
Namun bagi anak-anak di Desa Aek Banir Kabupaten Mandailing Natal,
pendidikan yang menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang sepertinya kurang dianggap disebabkan berbagai hambatan. Hal ini terlihat dalam kehidupan anak-anak usia sekolah di desa Aek Banir, padahal dalam buku Si Bulus-Bulus Si
Rumbuk-Rumbuk karya seorang tokoh pendidikan yang berasal dari Mandailing Natal bernama asli Sati Nasution atau lebih dikenal dengan panggilan Willem
Iskandar berisi puisi-puisi beliau yang bertemakan tentang pendidikan dan berisi petuah-petuah dan menjadi rujukan nasihat orangtua dan ungkapan tradisional di daerah Mandailing Natal.
Berikut adalah salah satu puisi dan terjemahannya “Tu sikola amu kehe, Si paingotku di amu doman, Ulang dengganan manggabe keke”( Karena itu wahai
4
belajar dan menuntut ilmu agar setelah dewasa nanti memiliki bekal dalam menjalani hidup yang semakin hari semakin keras tantangannya.
Petuah yang mendidik tersebut sepertinya belum sepenuhnya bisa diterapkan di desa Aek Banir, karena penyebab terhambat dan terasingnya
pendidikan juga dipengaruhi oleh masalah ekonomi, jarak yang jauh dan kurangnya bangunan sekolah di desa Aek Banir membuat pendidikan bagi anak-anak yang masih usia sekolah khususnya pendidikan dasar (SD dan SMP) menjadi
sangat tertinggal. Meskipun demikian masyarakat desa Aek Banir pada umumnya sudah memahami akan pentingnya pendidikan, dan beberapa anak juga sudah
mempunyai keinginan untuk tetap bersekolah meskipun harus bersusah payah belajar ke desa lain karena keterbatasan jumlah fasilitas sekolah jika dibandingkan
dengan jumlah anak yang ingin bersekolah di desa Aek Banir tersebut, hanya saja karena terhambat oleh beberapa faktor yang membuat pendidikan masyarakat menjadi tidak terlalu di utamakan.
Pembangunan fasilitas sekolah-sekolah di Desa Aek Banir, namun jumlah sarana dan prasarana yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Bangunan sekolah di desa Aek Banir hanya ada sekitar 1 buah dan hanya terdiri dari Sekolah Dasar (SD) sedangkan TK biasanya menjadikan rumah masyarkat sebagai tempat belajar mengajar tanpa adanya Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Jarak tempuh dari desa tersebut menuju kota dan sekolah sekitar 14 km.
5
Aek Banir kini tidak lagi sesulit dahulu, dikarenakan akses jalan menuju kampung tersebut sudah cukup baik, namun diperlukan kehati-hatian yang tinggi
dikarenakan jalan yang harus dilalui merupakan jalanan kecil dengan kontur alam yang berbelok-belok mengikuti kaki gunung tor sihite bagian sebelah barat,
berjurang-jurang dalam disebelah kiriinya dan kaki bebukitan dengan kemiringan yang semakin vertikal ke atas sebelah kanan jikalau perjalanan diawali dari panyabungan menuju kecapatan tambangan di mandailing natal. Adapun
jurang-jurang dibawah pemukiman orang siladang itu terkadang berkedalaman ratusan meter bahkan ada yang mencapai satu kilometer.
Keadaan tersebut bertambah sulit ketika memasuki Desa Aek Banir Kabupaten Mandailing Natal saat musim hujan, karena kondisi jalan menjadi
licin. Alat transportasi dari kampung tersebut menuju kota juga kurang memadai, hal tersebut dikarenakan tidak adanya transportasi umum yang tersedia sehingga menyulitkan masyarakat untuk melakukan mobilitas, terutama bagi anak- anak
yang masih bersekolah.
Berdasarkan yang dipaparkan sebelumnya, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Eksklusi Sosial bagi Pendidikan Anak-Anak Sekolah di Desa Aek Banir Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal”.
1.2Identifikasi Masalah
6
1. Eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah di desa Aek Banir kecamatan Panyabungan kabupaten Mandailing Natal.
2. Peran orangtua dalam memotivasi anak untuk bersekolah.
3. Peran pemerintah dalam mendukung perkembangan pendidikan anak-anak
sekolah di desa Aek Banir.
4. Kondisi lingkungan yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan pendidikan anak-anak sekolah di desa Aek Banir.
5. Faktor budaya yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan anak-anak di desa Aek Banir kecamatan Panyabungan kabupaten Mandailing
Natal.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identisikasi masalah diatas maka penulis membuat pembatasan masalah. Agar masalah yang diteliti lebih jelas, yaitu “ Ekslusi Sosial
Bagi Pendidikan Anak-Anak Sekolah Di Desa Aek Banir Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal”
1.4Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak
sekolah di desa Aek Banir?
2. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap eksklusi sosial bagi
7
3. Bagaimana upaya masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak di desa Aek Banir?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang eksklusi sosial bagi pendidikan
anak-anak sekolah di desa Aek Banir.
2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak sekolah di desa Aek Banir.
3. Untuk mengetahui upaya masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi eksklusi sosial bagi pendidikan anak-anak di desa Aek Banir.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan
sebagai berikut:
1.6.1 Adapun manfaat penelitian secara teoritis ialah :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, wawasan
pengetahuan dan cakrawala berpikir tentang eksklusi pendidikan di desa Aek Banir.
8
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat penelitian secara praktis ialah hasil penulisan ini diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Helda. 2014. Peran Dinas Pendidikan kota Medan dalam menangani anak putus sekolah sesuai dengan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Medan: Unimed
Agustino, Dkk. 2014. Refleksi Pendidikan Indonesia.Yogyakarta: Ombak.
Dongoran, Lismarni. 2010. Pengaruh Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Aek Bilah Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan.Medan:Unimed
Darmodiharjo, Darji. 1988. Pemerataan Pendidikan Dalam Repelita III. Jakarta: Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahmud dan Suntana, Ija. 2012. Antropologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Mulyasa, T. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja
Rodaskarya,
M.S, Wuraji. 1988. Sosiologi Pendidikan : Sebuah Pendekatan Sosio-Antropologi Jakarta: Depdikbud.
Nasution, Syafrina. 2011. Pengaruh Sosial Ekonomi Orangtua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Studi kasus kelas XI semester genap di SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011). Medan: Unimed.
Pasaribu, Jenti. 2011. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Petani Kopi terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Desa Sipultak Dolok Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara.Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Pasaribu, Jenti. 2011. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Petani Kopi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Desa Sipultak Dolok Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan:Universitas Negeri Medan
Pierson, John. 2002. Tackling Social Exclusion. London and New York: Routledge
Purba, Edward dan Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sirait, Lanang Sutrisno. 2014. Kondisi Pendidikan Anak Karyawan Perkebunan PT. PP Losum Rambung Sialang di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sihombing, Junita. 2017. Fenomena Pendidikan Perempuan Suku Banjar dalam Kehidupan Sosial Budaya di Desa Paluh Manan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Suhendra, Robi. 2011. Kondisi Sosial Budaya kaitannya dengan pendidikan anak pada masyarakat nelayan di desa Perlis Kecamatan Brandan Barat. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudjana S.H, Djudju. 2001. Pendidikan luar sekolah: Wawasan, sejarah
perkembangan, Falsafah & Teori Pendukung, serta Asas. Bandung: Falah Production.
Suriawati, 2012. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Anak-Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Suparman, T dan Agung, Leo. 2012. Sejarah Pendidikan. Yokyakarta:Ombak.
Tarigan, Saputra Efian. 2009. Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecaamatan Talawi Kaabupaten Batubara. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Tambak, Syahriani. 2013. Membangun Bangsa melalui Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tilaar, H.A.R. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.