• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, DAN MEKANISME BONUS TERHADAP TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, DAN MEKANISME BONUS TERHADAP TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PAJAK, KEPEMILIKAN ASING, DAN MEKANISME BONUS TERHADAP TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

RAUDHATUL HUSNA NIM. 7131220017

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Raudhatul Husna. 7131220017. Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, dan Mekanisme Bonus terhadap Transfer Pricing Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2017.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah transfer pricing dapat muncul pada perusahaan yang memiliki tujuan laba tinggi dan penghindaran pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pajak, kepemilikan asing, dan mekanisme bonus memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap Transfer Pricing pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 19 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara mendownload laporan keuangan dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 21.

Hasil uji menunjukkan bahwa secara parsial variabel pajak tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, dengan nilai signifikansi sebesar 0,694 > 0,05. kepemilikan asing berpengaruh negatif terhadap transfer pricing, dengan nilai thitung sebesar -2,064 dan nilai signifikansi sebesar 0,044 < 0,05. Dan mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, dengan nilai signifikansi sebesar 0,067 > 0,05. Dan secara simultan semua variabel tidak berpengaruh terhadap transfer pricing, dengan nilai signifikansi sebesar 0,176 > 0,05.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perusahaan menginginkan pembayaran pajak yang kecil namun tidak bisa diminimalisasi karena perusahaan dapat meminimalisasi dengan menerapkan manajemen pajak oleh sebab itu perusahaan tidak dapat memberikan bonus kepada manajemen.

(6)

v ABSTRACT

Raudhatul Husna. 7131220017. The Effect of Tax, Foreign Ownership and Mechanism Bonus to Transfer Pricing On Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University Negeri Medan, 2017.

The problems discussed in this study is transfer pricing may appear in companies that have high profit goals and tax evasion. This study aims to determine whether the tax, foreign ownership, and the bonus mechanism has the effect of partially and simultaneously to Transfer Pricing in Manufacturing Companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2013 - 2015.

The population in this study are all companies listed on the Stock Exchange in 2013-2015. Sample selection is done by method purposive sampling in order to obtain a sample of 19 companies. The data used is secondary data obtained by downloading financial statement of the Indonesia Stock Exchange website is www.idx.co.id. The data analysis technique used is multiple regression model using SPSS version 21.

The test results showed that in partial tax has not effect on transfer pricing, with a significance value of 0.694> 0.05. Foreign ownership negatively affect transfer pricing, with a tcount of -2.064 and significance value of 0.044 <0.05. And the bonus mechanism does not affect the transfer pricing, with a significance value of 0.067 > 0.05. And simultaneously all variables have not effect on transfer pricing, with a significance value of 0.176 > 0.05.

The conclusion of this study is a company wants a small tax payments but can not be minimized because the company can minimize by applying tax management and therefore the company can not give bonuses to management.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT serta shalawat beriringkan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul adalah “Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, dan Mekanisme Bonus Terhadap Transfer Pricing Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013 - 2015”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, dukungan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., selaku wakil Dekan Bidang Akademik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Wakil Dekan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(8)

vii

6. Bapak Dr. Nasirwan, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. .

7. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Drs. Jumiadi AW, Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis selama kuliah di Jurusan Akuntansi.

10.Ibu Yulita Triadiarti, SE., M.Si., AK., CA., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

11.Bapak M. Ridha Habibi Z, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 12.Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi yang telah membimbing penulis selama

masa perkuliahan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini. 13.Bang Ricky selaku staff jurusan akuntansi yang telah memberikan banyak

bantuan kepada penulis.

14.Teristimewa dan khusus untuk Ibunda penulis (Ibu Khairani) yang dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara do’a, moril, materiil dan

(9)

viii

15.Seluruh keluarga terkasih penulis yang telah membantu dan mendukung secara tulus baik moriil dan meteriil.

16.Sahabat-sahabat penulis selama perkuliahan yang tersayang dan tak terlupakan, Tiara Wizni, Vina Mentari Lubis, Farida Ayu Lestari, Nurul Afrida Hanum, dan Indah Dwi Pramita yang telah memberikan keceriaan, dukungan, bantuan dan semangat kepada penulis, yang selalu bersama selama kurang lebih 3,5 tahun baik dalam suka maupun duka.

17.Terimakasih untuk seluruh teman-teman di Jurusan Akuntansi terkhusus teman seperjuangan kelas A stambuk 2013, Aswan, Edi, Januar, Abrini, Asrin, Puji Kurniawan, Leni, Eka, Yunda, Aisyah, Enjelina, Handayani, Sri Rahayu, Ayu Surya, Ade, Ayu dini, Titin, Ezy, Rahmat Puji, Avina, Lili, Puspita, Daniel, Devindo, Duma, Evry, Jevon, Juni, Uli, Michael, Naek, Rani, Ricad, Rosa, Winta, Serly, Silvia, Taufiq, Senang, Dicky, Riki, Etikat, dan teman – teman Akuntansi A lainnya atas bantuan dan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini serta terima kasiih buat semua kenangan dan kebersamaan yang tidak terlupakan.

18.Teman satu dosen PS Dina dan Zacky yang memberikan semangat dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

(10)

ix

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan perlindungan-Nya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi penulis.

Medan, April 2017 Penulis,

Raudhatul Husna

(11)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Batasan Masalah... 10

1.4 Rumusan Masalah ... 11

1.5 Tujuan Penelitian ... 11

1.6 Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1 Kerangka Teoritis ... 14

2.1.1 Teori Keagenan ... 14

2.1.2 Transfer Pricing ... 17

2.1.2.1 Pengertian Transfer Pricing ... 17

2.1.2.2 Tujuan Transfer Pricing ... 20

2.1.2.3 Transaksi Transfer Pricing ... 21

2.1.2.4 Hubungan Istimewa ... 21

2.1.2.5 Pihak-Pihak Berelasi (Related Party Transaction) ... 23

2.1.2.6 Penentuan Transfer Pricing ... 24

(12)

xi

2.1.3.1 Pengertian Pajak ... 27

2.1.3.2 Fungsi Perpajakan ... 28

2.1.3.3 Pajak Penghasilan (PPh) ... 29

2.1.3.4 Cara Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan ... 30

2.1.3.5 Tarif Pajak Efektif (Effective Tax Rate) ... 35

2.1.4 Struktur Kepemilikan ... 37

2.1.4.1 Defenisi Struktur Kepemilikan ... 37

2.1.4.2 Kepemilikan Asing... 37

2.1.4.3 Jenis – Jenis Struktur Kepemilikan ... 38

2.1.4.4 Struktur Kepemilikan Terkosentrasi ... 39

2.1.5 Mekanisme Bonus ... 41

2.2 Penelitian Terdahulu ... 42

2.3 Kerangka Berfikir... 47

2.4 Hipotesis ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.2 Populasi dan Sampel ... 51

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 52

3.3.1 Variabel Penelitian ... 52

3.3.2 Definisi Operasional... 53

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.5 Teknik Analisis Data ... 55

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 55

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 56

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 56

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 57

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 57

3.5.2.4 Uji Autokolerasi ... 58

3.5.3 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 58

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 59

(13)

xii

3.5.3.2 Uji Statistik F ... 60

3.5.3.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1 Hasil Penelitian ... 61

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 61

4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 63

4.1.2.1 Statistik Deskriptif ... 63

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.1.2.2.1 Uji Normalitas ... 64

4.1.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 67

4.1.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 68

4.1.2.2.4 Uji Autokolerasi ... 70

4.1.2.3 Persamaan Regresi Linier Beganda ... 72

4.1.2.4 Uji Hipotesis ... 74

4.1.2.4.1 Uji Statistik T ... 74

4.1.2.4.2 Uji Statistik F ... 76

4.1.2.4.3 Koefisien Determinasi ... 77

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ... 45

4.1 Penentuan Sampel ... 61

4.2 Sampel Penelitian ... 62

4.3 Statistik Deskriptif ... 63

4.4 Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov ... 65

4.5 Uji Multikolinearitas ... 68

4.6 Uji Glejser ... 70

4.7 Uji Autokorelasi ... 71

4.8 Interpretasi Nilai Durbin-Watson (n – 57 ; k = 3) ... 71

4.9 Uji Regresi Berganda ... 72

4.10 Uji Parsial (t) ... 74

4.11 Uji Simultan (F) ... 76

4.12 Uji Koefisien Determinasi ... 78

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berfikir... 50

4.1 Uji Normalitas Grafik Histogram... 66

4.2 Uji Normalitas P-P Plot Residual ... 67

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabulasi Data ... 93

A.1 Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 94

A.2 Tabel Perhitungan Transfer Pricing Tahun 2013 – 2015 ... 95

A.3 Tabel Perhitungan Pajak Tahun 2013 – 2015 ... 96

A.4 Tabel Perhitungan Kepemilikan Asing Tahun 2013 – 2015 ... 97

A.5 Tabel Perhitungan Mekanisme Bonus Tahun 2013 – 2015 ... 98

LAMPIRAN B Hasil Pengujian Data ... 99

B.1 Hasil Outpu Uji Statistik Deskriptif ... 100

B.2 Hasil Output Uji Asumsi Klasik ... 100

B.3 Hasil Output Uji Regresi Berganda ... 103

B.4 Hasil Output Uji Hipotesis ... 104

LAMPIRAN C Berkas Administrasi ... 105 C.1 Permohonan Judul Skripsi

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala bidang. Salah satunya pada bidang ekonomi, kemajuan dalam bidang ekonomi menyebabkan terjadinya perkembangan dan kemajuan didalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang mulai memperluas pasarnya dengan membuka kantor cabang baik didalam negeri ataupun ke manca negara. Kegiatan perluasan pasar seperti ini akan merangsang dan menyebabkan terbentuknya perusahaan multinasional, yang merupakan sebuah perusahaan internasional. Dalam perusahaan multinasional terjadi berbagai transaksi internasional antar anggota (divisi), salah satunya adalah penjualan barang dan jasa, lisensi hak dan harta tak berwujud lainnya, penyediaan pinjaman dan sebagainya. Transaksi-transaksi yang terjadi dalam lingkungan perusahaan seperti ini nantinya akan menyulitkan dalam penentuan harga yang harus ditransfer. Sebagian besar transaksi bisnis tersebut biasanya terjadi di antara perusahaan yang berelasi atau antar perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.

(18)

pihak-2

pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan dianggap sebagai aturan yang dapat memecahkan masalah transfer pricing.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan juga mempunyai aturan yang menangani masalah transfer pricing, yaitu Pasal 18. Aturan transfer pricing biasanya mencakup beberapa hal, yaitu: pengertian hubungan istimewa, wewenang menentukan perbandingan utang dan modal, dan wewenang untuk melakukan koreksi dalam hal terjadi transaksi yang tidak arm’s length. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 diatur di Pasal 18 ayat (4) yaitu: hubungan istimewa antara Wajib Pajak Badan dapat terjadi karena pemilikan modal saham suatu badan oleh badan lainnya sebanyak 25% atau lebih, ataupun antara beberapa badan yang 25% atau lebih sahamnya dimiliki oleh suatu badan. Hubungan istimewa dapat mengakibatkan ketidakwajaran harga, biaya, atau imbalan lain yang direalisasikan dalam suatu transaksi usaha. Secara universal transaksi antar wajib pajak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut dikenal dengan istilah transfer pricing. “Transfer pricing adalah transaksi yang terjadi di antara divisi-divisi dalam satu perusahaan baik di sebuah negara ataupun banyak negara (perusahaan multinasional)” (Nurjannah, dkk, 2013). Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pengalihan penghasilan, dasar pengenaan pajak (tax base) atau biaya dari satu wajib pajak kepada wajib pajak lain yang dapat direkayasa untuk menekan keseluruhan jumlah pajak terutang atas wajib pajak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut.

(19)

3

perpajakan. Aktivitas dari transfer pricing dilakukan oleh perusahaan multinasional akan mempengaruhi tingkat penerimaan negara dari sisi pajak baik secara langsung maupun tidak langsung. Transfer pricing dilakukan dengan menentukan jumlah penghasilan yang didapat masing-masing perusahaan yang terlibat dan penerimaan pajak penghasilan di negara pengekspor maupun negara pengimpor.

Dalam praktiknya transfer pricing digunakan oleh beberapa perusahaan multinasional untuk menghindari pungutan pajak yang besar dengan cara mengecilkan pajaknya. Praktik transfer pricing biasa dilakukan dengan cara memperkecil harga jual antara perusahaan dalam satu grup dan mentransfer laba yang diperoleh kepada grup yang berkedudukan di Negara yang menerapkan tarif pajak rendah. Sehingga semakin rendah tarif pajak suatu Negara maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan melakukan transfer pricing.

Perusahaan yang memiliki anak perusahaan di negara yang memiliki tarif pajak tinggi akan mendapatkan keuntungan yang sedikit karena harus membayar pajak yang lebih banyak. Sebaliknya, anak perusahaan di negara yang memiliki tarif pajak rendah, tentu saja akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi karena akan membayar pajak lebih sedikit. Hal seperti inilah yang membuat banyak perusahaan multinasional mendirikan anak perusahaan di negara yang memberikan tarif pajak rendah.

(20)

4

berskala global”. “Transfer pricing ini dulunya hanya dilakukan oleh perusahaan semata-mata hanya untuk menilai kinerja antar anggota atau divisi perusahaan, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, transfer pricing juga banyak disalahgunaan untuk meminimalkan pembayaran pajak” (Salam, 2011).

Menurut Ciel (2009) praktek transfer pricing dibeberapa perusahaan multinasional yang ada di Indonesia dapat dicontohkan dengan adanya kasus manipulasi harga (transfer pricing) penjualan batubara PT Adaro Indonesia yang muncul akibat pertarungan konglomerat sehingga dari situlah muncul dugaan PT Adaro Indonesia menjual batubara di bawah harga pasar kepada perusahaan afiliasinya di Singapura Coaltrade Services International Pte, Ltd pada 2005 dan 2006. Oleh Coaltrade, batubara itu dijual lagi ke pasar sesuai harga pasaran. Hal ini dimaksudkan guna menghindari pembayaran royalti dan pajak yang harusnya dibayarkan ke kas negara.

Dalam dokumen laporan keuangan Coaltrade pada 2002-2005, terlihat laba Coaltrade lebih tinggi dari Adaro. Laporan keuangan, tersebut menimbulkan kecurigaan, bagaimana mungkin Adaro yang memiliki tambang tetapi memiliki laba yang sedikit hal ini yang diduga adanya praktek transfer pricing di PT Adaro dengan metode penjualan kembali dimana PT Adaro menjual produk nya kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yaitu perusahaan afiliasi di Singapura.

(21)

5

maka pemeriksaan transfer pricing sering kali dimenangkan oleh wajib pajak dalam pengadilan pajak sehingga perusahaan multinasional semakin termotivasi untuk melakukan transfer pricing” (Julaikah, 2014). Menurut Dirjen Pajak Indonesia dalam Pramana (2014) menyatakan “tidak diragukan lagi bahwa

transfer pricing sangat berpengaruh terhadap penerimaan pajak dan negara berpotensi kehilangan Rp 1.300 triliunakibat dari praktik transfer pricing”.

Menurut Dynaty, dkk (2011) menyatakan bahwa “perusahaan di Asia kebanyakan memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi”. Dalam struktur kepemilikan yang terkonsentrasi, pemegang saham pengendali memiliki posisi yang lebih baik karena pemegang saham pengendali dapat mengawasi dan memiliki akses informasi yang lebih baik dibanding pemegang saham non pengendali sehingga menimbulkan potensi pada pemegang saham pengendali untuk terlibat jauh dalam pengelolaan perusahaan. Pemegang saham pengendali menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah entitas yang memiliki saham sebesar 20% atau lebih baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemegang saham pengendali dapat dimiliki oleh seseorang secara individu, pemerintah, maupun pihak asing.

Menurut Anggraini (2011) “dua dekade ini kepemilikan asing di Indonesia

(22)

6

kebijakan penentuan harga maupun jumlah transaksi transfer pricing. Ketika perusahaan asing menjadi pemegang saham pengendali, pemegang saham pengendali asing dapat menjual produk dari perusahaan yang dikendalikannya ke perusahaaan pribadinya dengan harga yang lebih murah.

Keinginan pihak manajemen untuk meningkatkan laba agar memperoleh kompensasi bonus yang besar tentu bertolak belakang dengan keinginan perusahaan yang ingin menurunkan pembayaran tarif pajak. Karena semakin tinggi laba perusahaan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar. Bonus merupakan salah satu penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada manajemen setiap tahun apabila memperoleh laba. Pemilik tidak hanya memberikan bonus kepada direksi yang berhasil menghasilkan laba untuk divisi atau sub unitnya, namun juga kepada direksi yang bersedia bekerjasama demi kebaikan dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan (Mispiyanti, 2015). Hal ini didukung oleh pendapat (Horngren 2008: 429 dalam Hartati, dkk, 2015), yang menyebutkan bahwa “kompensasi (bonus) direksi dilihat berdasarkan tim bervariasi di berbagai divisi dalam satu organisasi”. Semakin besar laba perusahaan secara keseluruhan yang dihasilkan, maka semakin baik citra para direksi dimata pemilik perusahaan. Oleh sebab itu, direksi atau manajemen memiliki kemungkinan untuk melakukan segala cara untuk memaksimalkan laba perusahaan termasuk melakukan praktik transfer pricing.

Semakin baik kinerja manajemen dalam menghasilkan laba maka semakin tinggi pula kompensasi bonus yang mereka terima. “Manajemen memanfaatkan

(23)

7

guna mengurangi pajak, meningkatkan bonus manajemen dan mengalihkan

sumber daya (resources) dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya yang masih

satu kepemilikan” (Chan and Chow, 1997 dan Chan and Lo, 2005 dalam

Mispiyanti, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen akan cenderung melakukan tindakan yang mengatur laba bersih dengan cara melakukan praktik transfer pricing agar dapat memaksimalkan bonus yang mereka terima.

Penelitian mengenai pengaruh pajak terhadap transfer pricing telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti dan menemukan hasil penelitian yang berbeda-beda. Kiswanto dan Purwaningsih (2014) yang meneliti pengaruh pajak, kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan terhadap transfer pricing menyatakan bahwa pajak dan kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap transfer pricing,

dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap transfer pricing.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartati, dkk (2014) yang berjudul analisis pengaruh pajak, dan mekanisme bonus terhadap keputusan melakukan transfer pricing menyatakan pajak dan mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mispiyanti (2015), yang berjudul pengaruh pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing. Hasilnya menyatakan bahwa variabel pajak dan

mekanisme bonus tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan transfer

pricing. Sementara, tunneling incentive berpengaruh signifikan terhadap

keputusan transfer pricing. Penelitian Wafiroh (2015) sama dengan penelitian

(24)

8

incentive, dan mekanisme bonus menunjukkan hasil yang berbeda bahwa pajak

dan tunneling incentive memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan transfer pricing sedangkan mekanisme bonus menunjukkan pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan transfer pricing.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Noviastika, dkk (2016)

menambahkan variabel good corporate governance dan tidak mengikutsertakan

variabel mekanisme bonus. Hasilnya menyatakan bahwa pajak dan tunneling

incentive memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap indikasi melakukan

transaksi transfer pricing sedangkan good corporate governance memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap indikasi melakukan transaksi

transfer pricing.

(25)

9

dikarenakan dalam variabel ini manajer yang memimpin perusahaan besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan pengelolaan laba, salah satunya dengan melakukan transfer pricing, dibandingkan manajer di perusahaan kecil sebab perusahaan yang besar lebih diperhatikan masyarakat sehingga perusahaan besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan. Peneliti memperbarui periode penelitian sebelumnya dari tahun 2010-2013 menjadi tahun 2013-2015 dengan tujuan untuk memperbaharui penelitian sebelumnya.

Peneliti menggunakan perusahaan manufaktur sebagai lokasi penelitian. Alasannya karena dari segi perusahaannya, perusahaan manufaktur terdiri dari berbagai sektor, yaitu sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Dan dilihat dari jumlah perusahaannya, perusahaan manufaktur lebih banyak dibandingkan jumlah perusahaan yang lain seperti perbankan dan asuransi sehingga dapat memenuhi kriteria dalam penentuan sampel.

(26)

10

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah besarnya tarif pajak yang harus dibayar akan mempengaruhi perusahaan dalam meminimalkan jumlah pajak?

2. Apakah kepemilikan asing yang mempunyai kepemilikan saham yang semakin besar dapat mempengaruhi penentuan berbagai keputusan dalam perusahaan?

3. Apakah penerimaan bonus yang besar dapat mempengaruhi manajemen dalam memaksimalkan laba bersih perusahaan?

4. Apakah pajak memiliki pengaruh terhadap transfer pricing?

5. Apakah kepemilikan asing memiliki pengaruh terhadap transfer pricing? 6. Apakah mekanisme bonus memiliki pengaruh terhadap transfer pricing? 7. Apakah pajak, kepemilikan asing, dan mekanisme bonus memiliki

pengaruh secara simultan terhadap transfer pricing?

1.3 Batasan Masalah

(27)

11

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah pajak berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah kepemilikan asing berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

3. Apakah mekanisme bonus berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah secara simultan pajak, kepemilikan asing, dan mekanisme bonus memiliki pengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk menguji pengaruh pajak terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

2. Untuk menguji pengaruh kepemilikan asing terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Untuk menguji pengaruh mekanisme bonus terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

(28)

12

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

pemahaman mengenai praktik transfer pricing yang dimanfaatkan perusahaan untuk memiliki laba yang tinggi dan minimalisasi pembayaran pajak, selain itu juga dapat mengetahui hak kendali pihak asing dalam menentukan keputusan yang ada didalam suatu perusahaan yang terjadi didalam perusahaan manufaktur yang terletak di Indonesia.

2. Bagi kalangan akademis dan peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan literatur dibidang perpajakan khususnya mengenai praktik transfer pricing yang terjadi diperusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya. Dalam hal ini, peneliti selanjutnya dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat dan tidak dapat mempengaruhi transfer pricing sehingga peneliti selanjutnya bisa mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi transfer pricing.

(29)

13

(30)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Secara parsial, pajak tidak berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan nilai signifikansi sebesar 0,694 > 0,05 sehingga H1 ditolak. Hal ini berarti perusahaan yang memiliki tujuan untuk menginginkan pembayaran pajak yang kecil tidak terbukti sebab untuk meminimalisasi pembayaran pajak tidak bisa dilakukan dengan mengurangi pajaknya tetapi perusahaan kemungkinan bisa mengurangi pembayaran pajaknya dengan cara melakukan manajemen pajak, sebab mulai sekarang ini peraturan perpajakan sudah mulai diperketat oleh pemerintah.

(31)

87

87

kepada perusahaan pribadinya sehingga tidak dapat menguntungkan untuk dirinya sendiri.

3. Secara parsial, mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan nilai signifikansi sebesar 0,067 > 0,05 sehingga H3 ditolak. Hal ini berarti dengan pemberian bonus yang diberikan oleh pemilik kepada manajemen bertujuan untuk menghemat pembayaran pajak namun untuk menghemat pembayaran pajak tidak bisa selamanya dilakukan oleh faktor mekanisme bonus, tetapi perusahaan dapat melakukan manajemen pajak melalui faktor

lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara keseluruhan..

4. Secara simultan, pajak, kepemilikan asing, dan mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan nilai signifikansi sebesar 0,176 > 0,05 sehingga H4 ditolak. Hasil ini juga didukung oleh nilai adjusted R square sebesar 3,7% yang menunjukkan bahwa terjadinya praktik transfer pricing belum dapat dipengaruhi oleh faktor pajak, kepemilikan asing, dan mekanisme bonus sedangkan sisanya sebesar 96,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur atau diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

(32)

88

88

(33)

89

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ririn Dwi. 2011. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Dalam Annual Report (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Bastari, dkk. 2015. Perpajakan Teori dan Kasus. Medan: Perdana Publishing. Chandraningrum, Tri Marta. 2012. Pengaruh Transfer Pricing Terhafdap

Perencanaan Pajak Bagi perusahaan Multinasional. Jurnal. Universitas Negeri Surabaya.

Ciel, Blue. 2009. Kasus Transfer Pricing. (Online) http://www.google.com (25 November 2016).

Colgan, P. Mc. (2001). Agency Theory and Corporate Governance: A Review of the Literature From a UK Perspective. Working Paper.

Desriana, Denis. 2012. Transfer Pricing. Makalah. (Online) http://www.google.com (10 November 2016).

Dynaty, dkk. 2011. Pengaruh Kepemilikan Pengendali Akhir Terhadap Transaksi Pihak Berelasi, Jurnal.

Eisenhardt, M. Kathleen. 1989. Agency Theory: An assessment and Review. Journal of Management Review. Vol. 14, No. 1, 57-74.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, Desi. 2013. Pengaruh Kecakapan Manajerial, Set Kesempatan Investasi dan Kepemilikan Pemerintah Terhadap Tarif Pajak Efektif. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Vol, 6.

Hanum, Hashemi Rodhian. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Effective Tax Rate (ETR). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

(34)

90

Hartati, dkk. 2014. Analisis Pengaruh Pajak dan Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Transfer Pricing: Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 17. Hartati, dkk. 2015. Tax Minimization, Tunneling Incentive dan Mekanisme Bonus

terhadap Keputusan Transfer Pricing Seluruh Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 18.

Indriyani, Fauziah Lina. 2014. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Risk Disclosure. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang. Irpan. 2011. Analisis Pengaruh Skema Bonus Direksi, jenis Usaha, Profitabilitas

Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earning Management: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Keuangan yang Listing Di BEI Paada Tahun 2008 – 2010. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Jensen, Meckling.1976. Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Financial Economic, Vol.3, No.4, hlm 305-360

Jewel, Indah. 2012. Makalah Wajib Pajak (WP) Badan. (Online) http://www.google.com (25 November 2016).

Julaikah, Nurul, 2014, “Hampir Semua Perusahaan Asing Akali Bayar Pajak”. (Online) http://www.google.com (2 November 2016).

Kiswanto, Nancy dan Anna Purwaningsih. 2014. Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transfer Pricing pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2010-2013. Jurnal Akuntansi. Universitas Atma Jaya.

Lingga, Ita Salsalina. 2012. Aspek Perpajakan Dalam Transfer Pricing dan Problematika Praktik Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Jurnal Zenit. Vol. 1, No. 3.

Mangoting, Yenni. 2000. Aspek Perpajakan Dalam Praktek Transfer Pricing. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.2, No.1.

Mispiyanti. 2015. Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive, dan Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Transfer Pricing. Jurnal Akuntansi dan Investasi. Vol.16, No. 1.

(35)

91

Noviastika, dkk. 2016. Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive, dan Good Corporate Gavernance Terhadap Indikasi Melakukan Transfer Pricing Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Bursa Efek Indonesia yang Berkaitan Dengan Perusahaan Asing). Jurnal Perpajakan (JEJAK), Vol.8, No.1.

Nugroho, Aryanto Budi. 2010. Pajak Tangguhan (Deferred Taxex). (Online) http://www.google.com (25 November 2016).

Nurjanah, Ika, dkk. 2013. Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing. Jurnal.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 7 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.

Pramana, Aviandika Heru. 2014. Pengaruh Pajak, Bonus Plan, Tunneling Incentive, dan Debt Covenant Terhadap Keputusan Perusahaan Untuk Melakukan Transfer Pricing (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang. Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi 8. Buku 1. Jakarta: Salemba

Empat.

Salam, Abd. 2011. Aspek Perpajakan Dalam Praktek Transfer Pricing. Jurnal Ekonomi Balance Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar.

Sanusi, Anwar. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Siddique, Md. Nur-E-Alam dan Alim Al Ayub Ahmed. 2015. Congruence of

Competitive Advantage and Transfer Pricing: A Study on Selected MNCs Operating in Bangladesh. Jurnal Asian Accounting and Auditing Advancement, Vol. 5, No. 2.

(36)

92

Situmorang, Prawira Putri C.I. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Efective Tax Rate (ETR). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Stonciuviene, Neringa dan Simona Uzkurait.2015. Principles Of Transfer Price Formation In The Multicomponent Enterprises. European Scientific Journal. ISSN: 1857 – 7881

Suryana, Anandita B. 2012. Menangkal Kecurangan Transfer Pricing. (Online) http://www.google.com (10 November 2016).

Swenson, Deborah L. 2001. Tax Reforms and Evidence of Transfer Pricing. National Tax Journal. Vol. LIV, No. 1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Uyar, Metin. 2014. A Study on Accounting of Transfer Pricing and Its Effect on Taxation. Journal Accounting and Finance Research. Vol. 3, N0. 1.

Wafiroh, Novi Lailiyul. 2015. Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive, dan Mekanisme Bonus Pada Keputusan Transfer Pricing Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013. Jurnal. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Yuniasih, dkk. 2011. Pengaruh Pajak dan Tunneling Incentive Pada Keputusan Transfer Pricing Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Udayana.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pencahayaan yang digu- nakan memiliki nilai standar yang harus dipenuhi dan telah ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Politeknik Negeri

Penambahan bawang merah, bawang putih dan gula merah dalam pembuatan abon jantung pisang mempengaruhi rasa, aroma, warna da tekstur yang dihasilkan.. Saran Saran untuk

1. Obsevasi yang mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti. Wawancara, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Peran Pemerintah Desa Dalam

Terpaut dengan kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak paling tidak wajib dimengerti bagaikan aspek yang merangsang kekerasan pada kanak- kanak, misalnya,

Dasar hukum untuk instansi-instansi yang terkait dengan pelaksanaan RPIJM di Kota Serang adalah Peraturan Daerah Kota Serang tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Cara

Strategi WO yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yaitu memanfaatkan dukungan pemerintah, perguruan tinggi, dan tenaga kerja muda bermotivasi

Artinya bahwa, computer fear tidak berpengaruh terhadap keahlian siswa akuntansi dalam menggunakan aplikasi MYOB. Karena t-hitung lebih kecil dari r-tabel dan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah dapat membuat robot beroda yang memiliki kemampuan arah gerak yang banyak dengan menggunakan penggerak 4 buah roda omni