• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA

KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh :

FARAHDINA TRIWAHYUNI SIHOMBING NIM 1123151016

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA

KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

FARAHDINA TRIWAHYUNI SIHOMBING NIM 1123151016

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

iv

ABSTRAK

Farahdina T Sihombing. NIM. 1123151016 Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Peningkatkan Perilaku Prososial Siswa Kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2015/ 2016”. Skripsi. Program Studi Psikologi dan Bimbingan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap peningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan tahun pelajaran 2015/2016. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap peningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan tahun pelajaran 2015/2016. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap peningkatkan perilaku prososial siswa siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan tahun pelajaran 2015/2016.

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan pre-test post-pre-test group design, subjek penelitian adalah siswa yang memiliki perilaku prososial yang rendah berjumlah 10 siswa. Alat pengumpul data dilakukan melalui wawancara tidak berstruktur dengan guru BK dan dengan pemberian kuesioner (angket). Analisa data adalah uji wilcoxon untuk melihat perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

Hasil penelitian memperoleh rata-rata pre-test kelompok eksperimen sebesar 51,8 dan rata-rata post-test sebesar 67,7. Hasil uji wilcoxon menunjukkan T(0) < T0,05(8). dengan demikian berarti H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini diperkuat dengan nilai Zhitung < Ztabel, yaitu -2,803 < -1,96, sehingga penelitian ini dapat

(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi

pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan

Teknik Sosiodrama Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Siswa Kelas VIII-4

di Sekolah SMP Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian skripsi ini, penulis

menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr.Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak

Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Aman

Simaremare,M.S selaku wakil Dekan II dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut,M.Pd selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

(9)

vi

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis,M.Pd,Kons selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nur’anjani M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling

4. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Pembimbing Skripsi dan Penasehat

Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran

guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ucapan Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Munir,M.Pd., Ibu Dr.

Nur’aini,MS, dan Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd.,Kons., selaku dosen

penyelaras yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari

perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

6. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Prodi Bimbingan

dan Konseling FIP UNIMED yang telah banyak membantu penulis.

7. Rasa Hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Kepala

sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru BK, staf dan pegawai SMP Negeri

15 Medan.

8. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm. Y.

Sihombing dan Ibunda E. Siburian S.Pd dan Namboru Riani Sihombing

yang telah menjadi motivator penulis dan banyak membantu penulis baik

dari segi materi maupun moril dan juga kepada Kakak Tercinta Buha Asih

Faramitha Sihombing, Abang Terkece Johanes Amstrong Sihombing, dan

Adek Tersayang Tulus Kristianto Sihombing yang telah memberikan

motivasi dan arahan juga semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Tuhan memberikan umur yang panjang, kesehatan dan

(10)

vii

9. Terima kasih kepada My “Para Sahabat” Babeh Indra, Om Johan, Abang

Star, Tante Tari, Dursun Aida, Mamak Anggi, Namboru Rere, Adek

Ristra, Bude Nana, Edak Gege.

10.Terimakasih kepada Keluarga Besar BK Reg 2012, menjadi teman setia

dalam suka maupun duka dari awal hingga akhir.

11.Terimakasih kepada teman – teman PPL-T di SMP N 1 Pegajahan

terutama kepada Mblo Vita, Mblo Carolyna, Mblo Ines yang telah menjadi

sahabat dan teman – teman lainnya, penulis juga mengucapkan terima

kasih atas dukungannya.

12. Terimakasih kepada My “HHP” Claudia Geovanny Sitanggang, Maria

Tapian Nauli Situmeang, Novi Hutahaean, Reny Anastasya Sitorus,

Theresia Nainggolan dan Winda Margaretha Simanjuntak yang telah

memberikan motivasi serta dukungan kepada penulis.

13.Terima kasih penulis ucapkan kepada adek-adek kelas VIII-4 SMP Negeri

15 Medan yang telah menjadi subjek penelitian ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun Penulis menyadari masih banyak terdapat kelamahan baik dari segi isi

maupun tatabahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari segi pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis

ucapkan banyak terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(11)

viii 1.1Latar Belakang Masalah………...1

1.2Identifikasi Masalah……….4

1.3Batasan Masalah………..……….…5

1.4Rumusan Masalah………..…...5

1.5Tujuan Penelitian……….…….…...5

1.6Manfaat Penelitian……….………..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis………...………..8

2.1.1 Perilaku Prososial..………...9

2.1.1.1Pengertian dan Aspek Perilaku Prososial……...………9

2.1.1.2Jenis dan Sumber Perilaku Prososial………...……….11

2.1.1.3Faktor Penentu Perilaku Prososial………...13

2.1.2 Layanan Bimbingan Kelompok ………....18

2.1.2.1Pengertian dan Tujuan Bimbingan Kelompok ………18

2.1.2.2Azas dan Peranan Bimbingan kelom.………. 20

2.1.2.3Materi Bimbingan Kelompok……….….….…...…22

2.1.2.4Tahap-tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok …………...23

2.1.3 Teknik Sosiodrama………...…….……...28

2.1.3.1. Pengertian dan Tujuan Teknik Sosiodrama………...28 2.1.3.2. Langkah Serta Kelebihan dan Kelemahan Sosiodrama.…….30

2.1.3.3 Prinsip Pengaplikasian Teknik Sosiodrama…...……….32

2.2Kerangka Konseptual…………..……….…..…33

(12)

ix

BAB III METODE PENELITIAN……….35

3.1Jenis Penelitian………..………..…...35

3.2Desain penelitian ………...35

3.3Subjek Penelitian………..……….……...36

3.4Defenisi Operasional Variabel Penelitian ………….………..….37

3.5Teknik Pengumpulan Data ………..…………..39

3.6Teknik Analisis Data………...…...……43

3.7Lokasi dan Waktu Penelitian……….………44

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………..45

4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….45

4.2.Persiapan Penelitian………...46

4.3.Pelaksanaan Penelitian………...46

4.4. Uji Coba Instrumen ……….,47

4.4.1. Uji Validitas ………..47

4.4.2. Uji Reliabilitas ………..51

4.5. Deskripsi Hasil Penelitian ………51

4.5.1. Pre-Test Perilaku Prososial………...….51

4.5.2. Post-Test Perilaku Prososial………...53

4.5.3. Hasil Pre-Test dan Post-Test………..54

4.6. Pengujian Hipotesis…………....………...56

4.7. Pembahasan Penelitian ……….57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ………..63

5.2. Saran ………63 DAFTAR PUSTAKA ……….65

(13)
(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemberian Skor Instrumen Angket Berdasarkan Skala Likert………..40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Disiplin Mematuhi Tata Tertib Sekolah……….41

Tabel 4.1. Ringkasan Validitas Angket Tata Tertib ……….49

Tabel 4.2. Hasil Pre-test (Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Modeling)………..51

Tabel 4.3. Hasil Post-test (Setelah Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Modelling) ………52

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

(16)

1

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang senantiasa

mempunyai untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat

dikatakan bahwa individu mempunyai ketergantungan dan saling membutuhkan

satu sama lain. Begitu pula dengan remaja, masa remaja ditandai dengan adanya

perkembangan dari segi fisik, psikis, dan sosial. Berkaitan dengan hubungan

sosial pada remaja, hampir seluruh waktu yang digunakan para remaja adalah

untuk bersosialisasi dengan lingkungannya baik dengan orang tua, guru, saudara,

teman maupun orang lain.

Remaja banyak yang menganut gaya hidup hedonis, yang membuat

mereka hanya berfikir tentang kesenangan diri sendiri tanpa mau memikirkan

keadaan orang lain. Remaja bukanya gemar untuk melakukan perilaku prososial,

(17)

2

antisosial. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa kecenderungan untuk

melakukan perilaku prososial diantara remaja semakin menurun. Senada dengan

hal tersebut, Hurlock (1999: 210) mengungkapkan bahwa masa remaja erat

hubungannya dengan masalah nilai-nilai yang selaras dengan dunia orang dewasa

yang akan dimasuki adalah tugas mengembangkan sikap sosial yang bertanggung

jawab. Salah satu dari sikap sosial yang perlu dikembangkan adalah sikap

prososial.

Dayakisni (2009: 176) menyimpulkan sikap prososial adalah segala bentuk

sikap yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk

materi, fisik ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi

pemiliknya. Sikap prososial merupakan bentuk tindakan yang positif yang

dilakukan dengan sukarela atas inisiatif sendiri tanpa adanya paksaaan dari pihak

luar yang dilakukan semata-mata hanya untuk membantu dan menolong orang

lain tanpa mengharapkan suatu imbalan.

Adapun aspek-aspek yang menjadi unsur dalam sikap prososial yaitu

berupa tindakan-tindakan seperti menolong, kerjasama, tanggungjawab sosial,

percaya pada keadilan Tuhan, dan berderma. Pentingnya peningkatan prilaku

prososial pada siswa adalah agar siswa mempunyai keterampilan sosial sehingga

dapat hidup sukses dalam bermasyarakat. Siswa yang mempunyai sikap saling

peduli, biasanya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang tidak anti sosial.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru BK sekolah

di tempat saya melakukan penelitian menunjukkan bahwa sikap prososial siswa

(18)

3

empati siswa terhadap kesulitan orang lain, misalnya ketika melihat salah satu

temannya yang jatuh di depan umum, bukannya menolong tetapi menjadi bahan

tertawaan bagi mereka, seringkali juga siswa mau menolong temannya hanya

ingin mendapatkan pujian atau ingin diterima dalam kelompok tersebut. Siswa

kurang dapat berbagi dengan teman yang sedang mengalami kesulitan, misalnya

ada teman yang ingin meminjam alat tulis, namun tidak diberikan dengan alasan

takut hilang atau tidak dikembalikan sehingga mereka terkesan pelit. Selain itu,

siswa juga kurang mampu untuk dapat bekerjasama dalam kelompok, ditunjukkan

oleh sebagian siswa yang belum merasa bertanggung jawab terhadap kelompok

belajar dan diskusi, sehingga kurang mampu mengambil peranan dalam kerja

kelompok. Hal itu dapat terlihat apabila ada siswa yang kurang pandai dalam

pelajaran tertentu, maka siswa tersebut cenderung menutup diri dan tidak berani

berterus terang kepada kelompoknya. Siswa yang cerdas cenderung tidak

memiliki rasa kepedulian terhadap temannya yang memiliki kemampuan di

bawahnya, akibatnya tidak ada usaha saling tolong menolong untuk membantu

teman yang membutuhkan pertolongan dalam hal belajar. Bentuk kurangnya sikap

prososial tersebut akan diminimalisir dengan kegiatan bimbingan kelompok

melalui sosiodrama.

Layanan bimbingan kelompok merupakan media dalam membimbing

individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan

bersama. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah

pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Teknik Sosiodrama adalah

permainan peran yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul

(19)

4

sosiodrama untuk meningkatkan sikap prososial karena dalam teknik sosiodrama

lebih merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendidik atau mengubah

sikap-sikap tertentu dan lebih mengarah pada permainan peranan yang ditujukan untuk

memecahkan masalah-masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia.

Melalui teknik sosiodrama, siswa akan belajar melakukan komunikasi

efektif dengan orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. Teknik

tersebut melatih kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan orang lain,

sehingga penggunaan sosiodrama akan menimbulkan interaksi antar anggota

kelompok sehingga timbul rasa saling bekerjasama. Oleh karena itu, teknik

sosiodrama dianggap efektif untuk meningkatkan sikap prososial siswa karena

dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara langsung situasi masalah

yang dihadapinya. Dalam pementasan itu, kemudian diadakan diskusi dengan

tujuan untuk mengevaluasi pemecahan masalah.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang peneliti

ajukan adalah “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Siswa Kelas VIII-4 di Sekolah

SMP Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siswa cenderung melakukan perilaku anti sosial daripada perilaku

(20)

5

2. Kurangnya kepedulian sosial antar teman sebaya

3. Siswa kurang bisa bekerja sama satu sama lain saat diberikan tugas

kelompok

4. Siswa hanya mementingkan kesenangan pribadinya diatas kepentingan

orang lain

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini hanya

membatasi pada aspek penerapan layanan bimbingan kelompok untuk

meningkatkan perilaku prososial siswa. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan

yang hendak diteliti lebih berfokus pada pengaruh bimbingan kelompok terhadap

peningkatan perilaku prososial siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 15 Medan Tahun

Ajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan mengenai latar belakang masalah di atas,

maka permasalahan penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh pelaksanaan

layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap peningkatkan

perilaku prososial pada siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan Tahun

(21)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap

peningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 15 Medan

Tahun Ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan baik secara teoritis maupun secara praktis :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang

pendidikan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling yaitu mengenai

penerapan layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatkan perilaku prososial

siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Memberikan pemahaman bagi sekolah agar lebih meningkatkan peran serta

semua unsur pendukung sekolah dalam memantau perilaku siswa terutama dalam

hal meningkatkan perilaku prososial siswa.

b. Bagi Orangtua

Memberikan pemahaman kepada orangtua untuk lebih memberikan perhatian

(22)

7

serta menjalin kerjasama dengan pihak sekolah dalam meningkatkan perilaku

prososial siswa.

c. Bagi Guru Pembimbing

Memberi wawasan bagi guru pembimbing untuk dapat mengarahkan peserta

didik dalam bertingkah laku dan bersosialisasi dengan teman maupun guru dengan

cara yang sehat dan aktif

d. Bagi Orangtua

Memberi sumbangan informasi kepada peserta didik mengenai perilaku

prososial di sekolah, memberikan gambaran yang jelas tentang apa itu perilaku

prososial, mengenai aspek-aspek perilaku prososial, serta sumber perilaku

prososial, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku prososial

e. Bagi Peneliti

Menambah pemahaman peneliti tentang perilaku-perilaku prososial siswa dan

juga cara apa saja yang digunakan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa di

(23)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Perilaku prososial siswa di sekolah SMP Negeri 15 Medan sesudah

mengikuti bimbingan kelompok teknik sosiodrama mengalami

peningkatan daripada sebelum mengikuti layanan bimbingan

kelompok teknik sosiodrama dengan skor rata-rata perubahan dari

hasil pre-test dan hasil post test sebesar 20,43 atau sebesar 45 %.

2. Perilaku prososial di sekolah siswa yang mendapatkan layanan

bimbingan kelompok teknik sosiodrama mengalami peningkatan

daripada perilaku prososial siswa yang tidak mendapatkan bimbingan

kelompok teknik sosiodrama, dengan demikian dinyatakan ada

pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama

terhadap peningkatan perilaku prososial siswa kelas VIII-4 di SMP

Negeri 15 Medan tahun ajaran 2015/2016 atau hipotesis diterima.

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih memfasilitasi ruangan

kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya menyelesaikan

(24)

64

64 2. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Disarankan kepada guru bimbingan konseling untuk meningkatkan

pelayanan bimbingan kelompok terutama bimbingan kelompok teknik

sosiodrama dalam meningkatkan perilaku prososial siswa di sekolah.

3. Bagi Siswa

Disarankan kepada siswa agar memiliki rasa prososial yang tinggi

terhadap orang-orang yang berada di sekitar lingkungannya seperti

mampu menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat, ikut serta

dalam kegiatan gotong royong, membantu masyarakat sekitar yang

membutuhkan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti perilaku prososial siswa

sekolah menggunakan bimbingan kelompok pada teknik lain seperti

teknik psikodrama serta meneliti pengaruh layanan bimbingan

kelompok terhadap perilaku prososial siswa seperti menjalin kerjasama

(25)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahyani Nur Latifah & Dhania Rama Dhini. Desember 2011. Metode Sosiodrama dalam Meningkatkan Kecerdasan Moral Anak. Volume 4 No.2, 11

Oktober 2011

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asih, G.Y, Pratiwi, M.M.S, (2010), Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati Dan Kematangan Emosi, , Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus01(01): 33-42

http://lailiamah300695.blogspot.co.id/2014/10/makalah-perilaku prososial.html?m=1)

Janice. J. Beaty. 2003. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (dasar dan profil). Padang: Ghalia Indonesia.

Prayitno, & Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Romlah, T. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: UNM

Sari Permana Erlina, November 2013, Perkembangan Model Layanan

Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan

Sikap Prososial. Universitas Negeri Semarang,

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk. Oktober 2013.

Silitonga,P.M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. FMIPA UNIMED Medan.

Sugiyono. 2011. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel 3.1 Pemberian Skor Instrumen Angket Berdasarkan Skala Likert………..40
Gambar 3.1 Desain Penelitian Pre-test-Post-test ..………………………………36

Referensi

Dokumen terkait

(mendengarkan dengan perngertian dan empati), Thinking Flexiblyv (berpikir fleksibel), Thinking about Thinking (Metacognition) (berpikir tentang apa yang dipikirkan), Striving

Hasil: Berdasarkan uji hipotesis dengan metode Mc Nemar didapati nilai p sebesar 0,021 (CI 95%) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian limfadenitis TB pada

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

(2008) calculated a single spatial probability distribution from mobile phone data using a statistical approach and determined that 'inherent similarity in travel

Tujuan mengalokasikan total biaya bersama adalah untuk membantu pihak manajemen dalam mengetahui harga pokok produk yang sebenarnya dan laba perusahaan dari setiap produk yang

WIB Perkemahan HUT Ke-56 Gerakan Pramuka Tahun 2017 Tingkat Kwarran Cibalong Kwarcab Garut, diadakan berbagai macan aneka Lomba Keterampilan Kepramukaan ini