Oleh:
Dyah Tri Renartika NIM 4123131024
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LEARNING CYCLE 5EPADA MATERI ZAT ADITIF DALAM
MAKANAN
Dyah Tri Renartika (NIM 4123131024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan berdasarkan standar yang ditetapkan, (2) Mengetahui kelayakan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makananyang dikembangkan, dan (3) mengetahui respon dari siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), dilakukan di SMP Cerdas Murni dan MTsAl-Jam’iyatul Washliyah Tembung. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian kelayakan modul berdasarkan BSNP, angket komponen learning cycle 5E dalam modul pembelajaran IPA, dan angket tanggapan siswa terhadap rancangan modul. Modul pembelajaran IPA dikembangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran learning cycle 5E yang terdiri dari lima tahap yaitu (1) pembangkitan minat (engagement), (2) eksplorasi (exploration), (3) penjelasan (explantion), (4) elaborasi (elaboration), dan (5) evaluasi (evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan menurut BSNP karena telah divalidasi dan memperoleh rata-rata skor kelayakan isi 3,55, kelayakan bahasa 3,63, kelayakan penyajian 3,60, dan kelayakan kegrafikaan 3,72. Sedangkan respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan yang telah dikembangkan mendapatkan skor 3,54.
iv KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam Makanan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Siselaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada,Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Akademik, Bapak (Alm) Drs. Rahmat Nauli, M.Si, yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si yang telah membantu penulis dalam standarisasi rancangan modul yang dibuat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Kimia, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Al-v Jam’iyatul Washliyah Tembung yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua terkasih, Papa Pelda (Purn) Sunarko dan khususnya Mama tersayang Retno Wahyu Widayati, yang menjadi motivator terhebat dan senantiasa mendoakan serta mendukung penulis baik secara moril maupun materi. Teristimewa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Mbak Dampit Ika Pratiwi, Am. Keb dan Mas Pratu Ahmad Fitriadi serta Mas Pratu Dampit Dwi Pratomo dan Kak Sarah Fadilah, S.Pd yang memberi semangat, dukungan dan doa demi terselesainya studi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang teristimewa Mas Ridho Khairi yang senantiasa memberi dukungan dan memberi semangat. Tak lupa pula terima kasih kepada sahabat-sahabat tercinta, yaitu Dwi Endah Larasati (satu PA dan PS), Aida Husni,Derin Putri Sianipar, Devi Lestari, Dini Oktavianti, dan Amru Daulay, terima kasih atas segala ukiran persahabatan yang kita buat dari awal hingga terselesainya pendidikan S1 ini. Terima kasih pula kepada Lanni Febriani Lubis, Dini Arliza Lubis, dan Sri Agustina Sinaga (sahabat yang penulis temukan saat PPL) atas semua dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini. Terakhir, penulis hendak menyapa teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 dan setiap nama yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Kurikulum 7
2.1.2. Defenisi Belajar 7
2.1.3. Media Pembelajaran 11
2.1.4. Sumber Belajar 12
2.1.5. Bahan Ajar 14
2.1.6. Modul 17
2.1.8. Tinjauan Materi Zat Aditif dalam Makanan 22
2.2.Kerangka Konseptual 26
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1. Metode Penelitian 28
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian 28
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.4. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian 29
3.5. Prosedur Penelitian 30
3.6. Teknik Analisis Data 31
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 33
4.1. Peninjauan Buku IPA SMP 33
4.2. Hasil Analisis Materi Zat Aditif dalam Makanan pada Buku IPA SMP 33 4.3. Pengembangan Modul IPA BerbasisLearning Cycle 5E 36 4.4. Standarisasi Modul IPA BerbasisLearning Cycle 5E 42
4.5. Hasil Tanggapan oleh Siswa 46
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 49
4.1. Kesimpulan 49
4.2. Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 27
Gambar 3.1. Skema Prosedur PenelitianPengembangan Modul
Pembelajaran IPA Kimia BerbasisLearning Cycle 5Epada
Materi Zat Aditif dalam Makanan 31
Gambar 4.1.CoverModul Sebelum dan Setelah Perbaikan 40
Gambar 4.2. Peta Konsep Modul Sebelum dan Setelah Perbaikan 41
Gambar 4.3. Keterangan Gambar pada Modul Sebelum dan Setelah
Perbaikan 41
Gambar 4.4. Gambar Cara menghitung Tingkat Pemahaman Siswa
pada Modul Sebelum dan Setelah Perbaikan 42
Gambar 4.5. Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan
Guru 44
Gambar 4.6. Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan
Guru 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian 29
Tabel 3.2. Skala Kriteria Kelayakan Modul Pembelajaran Berdasarkan
Responden 32
Tabel 4.1. Hasil Analisis Buku A 34
Tabel 4.2. Hasil Analisis Buku B 35
Tabel 4.3. Saran Perbaikan dari Validator 39
Tabel 4.4. Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan Guru 43
Tabel 4.5. Hasil Penilaian KomponenLearning Cycle 5Epada Modul 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran IPA Kimia 53
Lampiran 2 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 54
Lampiran 3 Angket Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam
Makananuntuk Validator 55
Lampiran 4 Angket Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan untuk Validator 59
Lampiran 5 Angket Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA BerbasisLearning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam
Makananuntuk Siswa 62
Lampiran 6 Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA BerbasisLearning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Dosen 65
Lampiran 7 Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA BerbasisLearning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Guru 68
Lampiran 8 Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA BerbasisLearning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator 71
Lampiran 9 Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Lampiran 10 Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Guru 75
Lampiran 11 Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator 76
Lampiran 12 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa di
SMP. Cerdas Murni 77
Lampiran 13 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa di
MTs. Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung 79
Lampiran 14 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E
pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa 81
Lampiran 15 Jadwal Kegiatan Penelitian 83
Lampiran 16 Surat-surat 84
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian 96
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu, IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam.Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan.Pendidikan IPA (Listyawati. 2012) diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agarmenjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang Tri Hastuti, dkk (2014), pembelajaran IPA yang diterapkan oleh guru di lapangan saat ini cenderung dilaksanakan secara klasikal yakni hanya bergantung pada buku teks, dan metode pengajaran dititikberatkan pada proses menghafal konsep, teori, dan hukum.Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.Berdasarkan pengalaman peneliti sewaktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), pembelajaran IPA yang dilakukan hanya menggunakan bahan ajar yang ditetapkan. Selain itu penyajian materi dalam bahan ajar kurang aplikatif.
dicermati, dipelajari, dan dijadikan sebagai bahan materi yang harus dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Bahan ajar merupakan salah satu faktor yang mampu memperkuat motivasi siswa untuk belajar.Bahan ajar yang didesain secara lengkap dan memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan ajar yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber belajar.
Salah satu alternatif bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru untuk pembelajaran IPA adalah modul.Modul merupakan suatu bahan ajar yang dirancang secara sistematis, menarik dan mengacu pada tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sehingga dapat dipelajarai oleh siswa secara mandiri.Modul pembelajaran mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Dengan menggunakan modul siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga pembelajaran semakin efektif dan efisien.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Hani Irawati (2015), pengorganisasian materi yang baik dalam modul diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik, sehingga diharapkan siswa mampu mencapai ketuntasan belajar.Selain itu menurut Anis Nur Rosyidah, dkk (2013), pengembangan moduljuga dapat digunakan untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar yang bervariasi agar pembelajaran yang akan diterapkan tidak monoton dan cenderung membosankan bagi peserta didik.
menerapkan strategi pembelajaran tertentu yang dapat membangkitkan minat dan mengajak siswa untuk aktif membangun pengetahuannya sehingga mancapai tujuan pembelajaran.Salah satu strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi siswa serta menjadikan siswa lebih aktif adalahlearning cycle 5E.
Learning cycle 5E merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.Model pembelajaran siklus belajar (learning cycle 5E) merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pemahaman melalui serangkaian kegiatan yang berulang. Fokus pembelajaran tidak hanya ditekankan pada pemahaman konsep tetapi lebih kepada proses perolehan konsep, perluasan, sampai pada aplikasi konsep dalam konteks yang nyata. Model learning cycle5E adalah model pembelajaran yang terdiri dari tahap–tahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.Tahapan yang terdapat dalam learning cycle 5E yaitu: (1) pembangkitan minat (engangment), (2) eksplorasi (exploration), (3) penjelasan (explantion), (4) elaborasi (elaboration), (5) evaluasi (evaluation).
Penelitian Marek (2008), menunjukkan bahwa pendekatan siklus belajar membantu siswa memahami ide-ide ilmiah, meningkatkan penalaran ilmiah mereka, dan meningkatkan mereka keterlibatan di kelas sains.Selain itu menurut Hanuscin dan Lee (2008), siklus belajar sebagai alur cerita konseptual yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih untuk memilih dan kegiatan urutan belajar untuk pengajaran mereka sendiri.
pembangkitan minat (engangment), eksplorasi (exploration), penjelasan (explantion), elaborasi (elaboration), evaluasi (evaluation). Penggunaan modul dapat diterapkan dalam pembelajaran learning cycle 5E.Dengan adanya modul berbasis learning cycle 5E maka siswa dapat melalui tahapan yang ada pada learning cycle5E.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5Epada Materi Zat Aditif dalam Makanan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA cenderung klasikal yakni hanya bergantung pada buku teks, dan metode pengajaran dititikberatkan pada proses menghafal konsep, teori, dan hukum.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada tes/ujian hanya ditinjau dari aspek produk saja.
3. Pembelajaran IPA yang dilakukan hanya menggunakan buku yang ditetapkan.
4. Penyajian materi dalam buku kurang aplikatif serta kurangnya ilustrasi dalam penyajian materi.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan dan pengembangan modul pembelajaran pada materi zat aditif dalam makanan sesuai dengan standar.
3. Modul pembelajaran akan dikaji dan direvisi oleh dosen kimia, guru IPA, dan siswa sampai diperoleh modul pembelajaran standar.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakahpengembanganmodul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan berdasarkan standar yang ditetapkan?
2. Apakah modul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan yang dikembangkanlayak digunakan?
3. Bagaimanakah tanggapansiswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5Epada materi zat aditif dalam makanan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari pengembangan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkanmodul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5Epada materi zat aditif dalam makanan berdasarkan standar yang ditetapkan. 2. Mengetahui kelayakan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle
5Epada materi zat aditif dalam makananyang dikembangkan.
3. Mengetahui tanggapan darisiswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5Epada materi zat aditif dalam makanan.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil pengembangan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan peneliti dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan informasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. 2. Menambah informasi dan masukan serta memberikan alternatif bahan
3. Modul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan diharapkan dapat melatih kemandirian belajar siswa.
1.7. Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Modul adalah suatu bahan ajar yang dirancang secara sistematis, menarik dan mengacu pada tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sehingga dapat dipelajarai oleh siswa secara mandiri.
3. Learning cycle 5Emerupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (engagement, exploration, explaination, elaboration, dan evaluation) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penilaian ini adalah:
1. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanansudah berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Rancangan modul pembelajaran IPA berbasislearning cycle 5Epada materi zat aditif dalam makanan yang disusun oleh peneliti telah memenuhi standar kelayakan BSNP sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian yang diberikan oleh dosen dan guru diperoleh nilai 3,63 dimana hasil untuk kelayakan isi rata-rata 3,55, kelayakan bahasa 3,63, kelayakan penyajian 3,60, dan kelayakan kegrafikaan 3,72.yang berarti bahwa bahan ajar valid dan tidak perlu direvisi dan layak digunakan.
3. Tanggapan siswa terhadap rancangan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5Epada materi zat aditif dalam makananmelalui angket yang disusun oleh peneliti diperoleh nilai 3,56 yang artinya modul mendapat respon yang positif dari siswa.
5.2. Saran
1. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E disarankan untuk digunakan dalam pembelajaran IPA SMP pada materi zat aditif dalam makanan.
2. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif acuan dalam penyusunan modul materi IPA SMP yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aceh, N. I., (2015), Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi ModelCooperative Problem Based Learning(CPBL) untuk
MeningkatkanHasil Belajar
danMenumbuhkembangkanKarakterSiswadalamHidrolisis, Universitas Negeri Medan, Medan.
Dahar, R.W., (2006), Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.
Dimyati.,Mudjiono., (2013),Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2013),Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hanuscin, D. L., Lee, M. H., (2008), Using the Learning Cycle as a Model for Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers,Journal of Elementary Science Education20(2): 51-66.
Hastuti, E.H., Sunarno, W., Sukarmin., (2014), Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Penemuan dengan Tema Spaghetti, Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) ke-5, Surakarta.
Irawati, H., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII,Jurnal Bioedukatika3(3): 16-20.
Kamilati, N., (2006),Mengenal Kimia, Yudhistira, Jakarta.
Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y.N., Sopandi, W., (2008), Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Listyawati, M., (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP,Jurnal Pendidikan IPA Inofatif1(1): 61-69.
Marek, E. A., (2008), Why the Learning Cycle?,Journal of Elementary Science Education20(3): 63-69.
Mulyasa, E., (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Rohani, A., (1997),Media Instruksional Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta.
Rohmad, A, Suhandini, P., Sriyanto., (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/ MA di Kabupaten Rembang,Jurnal Penelitian Pendidikan,1(2).
Rosyidah, A.N., Sudarmin.,Siadi, K., (2013), Pengembangan Modul IPA Berbasis Etnosains Zat Aditif dalam Bahan Makanan untuk Kelas VIII SMP Negeri 1 Pegandon Kendal,Jurnal Pendidikan IPA2(1): 133-139.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Mata pelajaran Kimia, UNIMED, Medan
Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Tarigan, S., (2014),Pengantar Metode dan Strategi Belajar Mengajar Ilmu Kimia, UNIMED, Medan.
Wasis.,Irianto, S.Y., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Widodo, T., Santoso, T.C.B., Suprayogi, B., Suharsono.,Mintayani, S., (2009), IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan