• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA SMA NEGERI 5 MEDAN T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA SMA NEGERI 5 MEDAN T.A 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TERHADAP KETERBUKAAN DIRI DALAM

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA

SMA NEGERI 5 MEDAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Dara Syarat-Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LENI BANJARNAHOR

NIM : 1101151010

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

iv

2.1.1 Pengertian bimbingan kelompok ... 6

2.1.2 Tujuan bimbingan kelompok ... 9

2.1.3 Manfaat bimbingan kelompok ... 10

2.1.4Komponenbimbingankelompompok ... 2

2.1.5Tahap kegiatan kelompok ... 4

2.2 Komunikasi antar pribadi ... 16

(8)

v

2.2.2 keterbukaan diri dalam komunikasi antarpribadi ... 16

2.2.3 Faktor terentuknya komunikasi antarpribadi ... 19

2.3 Keterbukaan diri ... 20

2.3.1 Pengertian keterbukaan diri ... 20

2.3.2 Tipe keterbukaan diri ... 21

2.3.3 Pentingnya keterbukaan diri ... 22

2.3.4 Manfaat keterbukaan diri ... 23

2.3.5 Kendala/ hambatan dalam membuka diri ... 25

2.2 Kerangka konseptual ... 26

3.4 Operasional variabel penelitian ... 30

3.5 Uji validtas dan reabilitas data ... 35

3.6 Analisis data ... 36

3.7 Lokasi dan waktu penelitian... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian... 38

4.2 Pengujian instrument penelitian ... 38

(9)

vi

b. Uji reabilitas keterbukaan diri siswa dalam komunikasi antarpribadi . 40

4.3 Deskrispsi data hasil penelitian ... 40

4.4 Pembahasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(10)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 skala l.1 ... 32

Tabel3.2 kisi kisi uji coba angket ... 33

Table 3.3 kisi kisi angket ... 36

Table 4.1 pre-test ... 59

Table post- tes ... 60

Table perhitungan kategori pre-test ... 61

Tabel perhitungan kategori post-tes ... 65

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan relasi

komunikasi antar pribadi. Dalam relasi antar pribadi itu ditandai oleh berbagai aktivitas tertentu,

baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluri semata atau justru melalui proses pembelajaran

tertentu. Menurut Rini (2008), setiap aktvitas merupakan sebuah ekspresi diri sekaligus

konfirmasi akan kemampuan dirinya, kalau anak merasa mampu dan berhasil mengatasi

tantangan yang satu, maka dalam dirinya tertanam rasa percaya diri untuk melakukan eksplorasi

demi ekspolasi ke bidang bidang lainnya

Adanya aktivitas - aktivitas dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa manusia

mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu yang

paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, di samping kebutuhan akan kasih sayang,

kebutuhan akan kepuasan dan kebutuhan akan pengawasan.

Dalam suatu aktivitas siswa seperti bergaul, diperlukan adanya keterbukaan diri

terhadap teman – teman yang lain. Keterbukaan diri atau self – disclosure adalah

mengungkapkan tanggapan terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberi informasi

tentang masa lalu yang relevan atau berguna untuk memahami tanggapan di masa kini

(Jhonson,1981).

Keterbukaan diri adalah suatu hal alasan berkomunkasi, diskusi, debat, hingga curahan

hati yang tidak bisa diperhatikan selalu diperlukan dalam komunikasi antar manusia/. Atau

(12)

akan merasa adanya keterbukaan diri, hal ini akan membimbing pada arah kedekatan diri ,

hingga pada akhirnya keakraban dan kenyamanan akan terasa dalam pergolakan kejiwaan dalam

melakukan komunikasi - komunikasi antar pribadi

Kemampuan dalam keterbukaan diri sangat penting dalam menunjang kelancaran dalam

komunikasi siswa untuk belajar, siswa yang sangat sulit untuk keterbukaan diri akan sulit untuk

berkomunikasi dengan kawannya. Keterbukaan diri kepada orang lain akan memberi manfaat

yang besar kepada kedua belah pihak. keterbukaan diri kepada pihak lain dengan tepat dapat juga

memberikan pemahaman sendiri lebih dalam. Walaupun memberi manfaat yang besar, sebagian

orang tidak dapat memanfaatkan dengan baik karena kendala tertentu. Agar memberikan manfaat

yang besar, membuka diri memerlukan beberapa syarat yaitu komunikasi antar pribadi yang

baik.

Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communication ) adalah komunikasi antara

individu-individu (Littlejohn.,1999). bentuk khusus dari komunikasi antar pribadi ini adalah

komunikasi yang melibatkan hanya dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.

Secara umum siswa yang sulit dalam keterbukaan diri dalam berkomunikasi adalah,

lebih memilih untuk berdiam diri dari pada berinteraksi dengan orang lain, tidak memiliki

kepercayaan diri, penakut, pemalu dan biasanya dirinya tidak diterima oleh orang lain. Adapun

factor - faktor yang mempengaruhi proses keterbukaan diri diantaranya adalah keluarga,

(13)

Peran layanan bimbingan kelompok adalah menunjang perkembangan pribadi dan

perkembangan sosial masing - masing anggota serta meningkatkan mutu kerja sama dalam

kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan, selain itu tujuan bimbingan

kelompok bertujuan untuk merespon kebutuan minat para siswa dan menimbulkan sikap yang

positif terhadap diri dan lingkungan mereka yang bersangkut paud dengan hal hal yang mereka

bicarakan di dalam kelompok

Kelebihan dari bimbingan kelompok ini juga menumbuhkan rasa kemampuan dan

kepercayaan diri dalam menghadapi masalah masalah sosial terutama dalam kesulitan tentang

keterbukaan diri dalam berkomunikasi. Selain itu juga dengan bimbingan kelompok ini, masalah

tersebut secara tidak langsung melakukan keterbukaan diri dalam komunikasi kepada teman

temannya, sehingga ada jalan keluar dari masalah yang dihadapi dapat teraplikasikan. Penelitian

meneliti berjudul : “pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap keterbukaan diri dalam

komuniasi antar pribadi siswa kelas II Sma Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014’’

Berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam

keterbukaan diri dalam berkomunikasi. Termasuk penulis temukan siswa di SMAN 5 Medan

Untuk itu penulis terdorong meneliti tentang masalah keterbukaan diri dalam komunikasi antar

pribadi siswa. Hasil observasi peneliti tersebut mengajukan bahwa sebagian siswa masih.

Rendah keterbukaan diri dalam berkomunikasi, kurang keterbukaan diri dalam berinteraksi

dengan teman, kurang kemampuan untuk membuka diri dalam komunikasi dengan Guru, kurang

kepercayaan diri dalam komunikasi , kurang keterbukaan diri dalam bergaul.

(14)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diindentifikasikan beberapa

permasalah yang akan diteliti di antaranya :

a. Rendahnya keterbukaan diri dalam komunikasi

b. Kurangya keterbukaan diri dalam berinteraksi dengan teman sebaya

c. Kurangnya keterbukaan diri dalam berkomunikasi dengan guru

d. Kurangnya kepercayaan diri dalam berkomunikasi

e. Kurangnya keterbukaan diri dalam bergaul

1.3Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang yang telah ditemukan tampak sangat luas untuk diteliti,

Dengan demikian dengan pertimbangan berbagai faktor keterbatasan yang dimiliki penulis, maka

penulis membatasi penelitian ini agar jangan terlalu luas dan tidak terjadi penafsiran yang

berbeda dan menyimpang. penelitian ini pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap

keterbukaan diri dalam komunikasi antar pribadi siswa kelas II Sma Negeri 5 Medan tahun

ajaran 2013/2014

1.4 Rumusan Masalah

(15)

Apakah layanan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap keterbukaan diri dalam

komunikasi antarpribadi pada siswa kelas II Sma Negeri 5 Medan Ajaran 2013/2014.

1.5Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi antar

pribadi melalui layanan bimbingan kelompok di Sma 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat penelitian

Teoritis

Dapat memberi sumbangan untuk mengembangkan ilmu bimbingan konseling

khususnya berkaitan dengan keterbukaan diri dalam komunikasi.

Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterbukaan diri.

b. Bagi guru BK, melatih kemampuan dan mengembangkan keterbukaan diri

melalui layanan bimbingan kelompok .

c. Bagi sekolah, penelitian dijadikan dasar untuk layanan bimbingan kelompok.

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dan sumber referensi penelitian

(16)
(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.2 kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraiakan pada Bab IV diatas dapat disimpulkan

bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap keterbukaan diri dalam

komunikasi antarpribadi siswa kelas XII Sma Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2014/2015, hal ini

ditunjungkan oleh nilai dari hasil perhitungan Z 2,803 maka hipotesa

yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok

terhadap keterbukaan diri dalam komunikasi antarpribadi siswa kelas XII Sma Negeri 5 Medan

Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima

5.3 Saran-saran

Saran saran yang diberikan

1. Diharapkan guru Bk lebih peduli dalam upaya meningkatkan keterbukaan diri dalam

komunikasi antarpribadi baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, antara lan melalui

kegiatan bimbingan kolompok

2 . Diharapakan siswa meningkatkan keterbukaan diri dalam komunikasi antarpribadi postif

yang dapat memicu tumbuhnya perilaku siswa yang baik.

3. Mengingat bahwa layanann bimbingan kelompok dapat meningkatkan keterbukaan diri dalam

komunikasi antarpribadi maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara berkelanjutan

tetap dilaksanakan.

4. Dari hasil penelitian skripsi ini, juga diharapakan dapat dijadikan pengagan bagi pihak sekolah

tentang keterbukaan diri siswa terhadap komunikasi antarpribadi siswa dalam bersosialisasi

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.(2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Rosmala, 2010. Penelitian Pendidikan ( Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca

Sarjana Unimed

Hidayat Dasrun, S.Sos.,M.I.Kom Pengertian Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012 (1)

Hidayat Dasrun, S.Sos.,M.I.Kom keterbukaan diri dalam komunikasi relasi antarpribadi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012 (2)

Hidayat Dasrun, S.Sos.,M.I.Kom faktor - faktor komunikasi antarpribadi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012 (3)

Maryam B. Gainau. Pengertian keterbukaan diri. Jurnal pendidikan , (online). (http://cumanulisaja. blogspot. com diakses 3 Desember 2013)

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelasanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta

Traxler (1966, Manfaat Bimbingan Kelompok dalam http://riand blogspot.com), online

Winkel, WS. ( 1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Jakarta : Grasindo

Winkel,W.,S, dan Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi

(19)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi : LENI BANJARNAHOR

Tempat/Tanggal Lahir : Huta paung / 22 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Albret Banjarnahor S.Pd

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Nurhayati sihombing

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Dolok Sanggul Kab. Humbang Hasundutan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah dasar : SD Negeri No. 173417 Hutapaung

Tahun Ajaran 1998/2004

Sekolah menengah Pertama : SMP Negeri 1 Pollung

Tahun Ajaran 2004/2007

Sekolah Menegah Atas : SMA Negeri 1 Pollung Hutapaung

: Tahun Ajaran 2007/2010

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melakukan PPLT di SMP 2 Brastagi

Gambar

Tabel 3.1 skala l.1 ...........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang bersifat yuridis ini bermaksud agar seluruh permasalahan harus mendasarkan pada peraturan hukum yang berlaku. Hal ini bertujuan agar permasalahan yang

Penyelesaiannya Hassan terhadap hadis atau dalil yang tampak saling bertentangan sangat berhati-hati dan mendalam, semua dalil dikumpulkannya begitu juga berbagai pendapat

sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola

Badan pengelola RSUD Dr. Raden Soedjati Kabupaten Grobogan yang semula bernama RSUD purwodadi berasal dari rumah sakit zending yang didirikan sekitar tahun 1924 sampai

Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang perlu diberikan motivasi untuk selalu meningkatkan produktivitas, karena produktivitas sangat diperlukan bagi perusahaan yang

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]

Berdasarkan pada latar belakang di atas serta agar tidak terjadi pembiasan permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh motivasi, komunikasi,