• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

TAHUN 1996-2014

Disusun sebagai Salah Satu Syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

NIZMA KARIMA RAHMANIAR B 300 120 036

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

i

Halaman Persetujuan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

TAHUN 1996-2014

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NIZMA KARIMA RAHMANIAR

B 300 120 036

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

TAHUN 1996-2014

OLEH:

NIZMA KARIMA RAHMANIAR

B 300 120 036

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA pada hari Sabtu, 08 April 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Daryono Soebagiyo, MEc ( )

(Sekertaris Dewan Penguji)

3. Drs. Triyono, Msi. ( )

(Anggota Dewan Penguji)

Dekan,

(4)

iii PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat kerya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak tyerdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 08 April 2017

Penulis

Nizma Karima Rahmaniar

(5)

1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI

INDONESIA TAHUN 1996-2014

ABSTRAKSI

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa data kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran, dan inflasi di Indonesia. metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Squares

(OLS) yaitu untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh dari satu variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -0,035144. Hal yang sama juga terdapat pada variabel pendidikan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -0,008560. Hal yang sama juga terdapat pada variabel inflasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -0,005461. Sedangkan variabel pengangguran memiliki pengaruh negatif terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar 0,005568.

Kata Kunci: kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pengangguran, inflasi.

ABSTRACT

Data used in this research is secondary data, poverty, economic growth, education, unemployment, and inflation in Indonesia. the analytical method used was Ordinary Least Squares (Ols) is to determine the direction and magnitude of the effect of one independent variable (independent) on the dependent variable (dependent).

The resulth of this study can be concluded that the variable growt has significant influence on poverty with the coefficient value of -0.035144. the same is also available on education variables that had a significant influence on poverty with the coefficient value of -0.008560. the same is also available on the inflation variable that has a significant influence on poverty with the coefficient value of -0.005461. while the variable unemployment has a negative effect on poverty with a coefficient of 0.00556.

keywords: poverty, economic growth, education, unemployment, inflation.

1. PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks. Kemiskinan tidak

hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi,

(6)

2

berdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta berbagai masalah

yang berkenaan dengan pembangunan manusia. Dimensi kemiskinan tersebut

termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat,

perawatan kesehatan yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah.

Pemerintah selalu berupaya penanggulangan kemiskinan dari tahun

ketahun, namun jumlah penduduk miskin Indonesia tidak juga mengalami

penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan

kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, namun secara kualitatif

belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya

semakin memprihatinkan tiap tahunnya. Berbagai upaya penanggulangan

kemiskinan yang telah diambil pemerintah berfokus pada: peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya,

perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM, peningkatan akses terhadap

kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan masyarakat

lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bertujuan

untuk membuka kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam

proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat

miskin, perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga

Harapan (PKH).

Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan mempunyai keterkaitan yang

erat. Terdapat pendapat bahwa pertumbuhan yang cepat berakibat buruk

terhadap kaum miskin, karena mereka akan tergilas dan terpinggirkan oleh

perubahan struktural pertumbuhan modern. Ada juga pendapat bahwa

konsentrasi penuh untuk pengentasan kemiskinan akan memperlambat tingkat

pertumbuhan ekonomi, karena dana pemerintah akan habis untuk

penanggulangan kemiskinan sehingga proses pertumbuhan ekonomi akan

melambat (Todaro, 2000).

penelitian ini meneliti faktor-faktor penyebab kemiskinan yang ada di

Indonesia berdasarkan berbagai hasil literatur pustaka dan penelitian yang

(7)

3

penyebab kemiskinan ini merupakan upaya yang tepat untuk menemukan cara

menguarangi kemiskinan tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

memilih judul ; Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan,

Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996 -

2014.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan

adalah data sekunder yang berupa data time series periode tahun 1996 – 2014

di IndonesiA. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank Indonesia (BI) dan

Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun data yang digunakan adalah data

kemiskinan, data pertumbuhan ekonomi, data jumlah penduduk, data tingkat

pendidikan, data tingkat pengangguran terbuka, dan data inflasi di Indonesia

dalam runtun waktu 1996 - 2014. Teknik Analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan Uji Asumsi Klasik, Analisa Regresi berganda

dengan metode kuadrat terkecil OLS (Ordinary Least Square).

3. HASILDANPEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Regresi Model OLS

Log(Pov) = 4.336239 – 0.035144*GROWTH – 0.008559*EDUC + 0.005568*UE – 0.005461*INF

(37.49062) (-4.96348)* (-7.558132)* (0.747040) (-2.390194)** 0.0000 0.0011 0.0000 0.4674 0.0315 R-Squared = 0.897955; Durbin-Watson stat = 1.565922; F-Statistic = 30.79856; Prob (F) = 0.000001; = 0.897955

Uji Asumsi Klasik

(1) Normalitas (Jarque Berra)

Jarque Berra = 1.695981; Probability = 0.428275 (2) Otokorelasi (Breusch-Godfrey)

Obs. R-Squared = 0.734159; Prob. Chi-Square(2) = 0.6928 (3) Heterokedastisitas (White)

Obs* R-Squared = 13.69123; Prob. Chi-Square(14) = 0.4730 (4) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)

F-Statistic (1, 13) = 0.100194; Probability = 0.7566

(8)

4

*signifikan pada α = 0,01; **signifikan pada α = 0,05; ***signifikan pada α =

0,10; angka dalam kurung adalah nilai t-statistik.

3.1Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque

Berra dengan formulasi hipotesis; : distribusi normal dan : distribusi

tidak normal. Tingkat signifikansi yang digunakan (α) sebesar 0,05 dengan

kriteria pengujian; diterima bila JB ≤ 0,05 dan ditolak bila JB > 0,05.

Dapat dilihat bahwa besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah

0,428275 > 0,05 maka diterima. Kesimpulan yang dapat diambil distribusi

normal.

Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Breusch-Godfrey dengan formulasi hipotesis; : tidak terdapat masalah

otokorelasi dalam model dan : terdapat masalah otokorelasi dalam model.

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah sebesar 0,05 dengan kriteria pengujian; diterima bila hitung atau statistik ≤ 0,05 dan ditolak

bila hitung atau statistik > 0,05. Nilai probabilitas dari hasil uji sebesar

0,6928 > 0,05 maka diterima. Dapat ditarik kesimpulan tidak terdapat

masalah otokorelasi dalam model.

Uji heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

White dengan formulasi hipotesis; : tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas dalam model dan : terdapat masalah heteroskedastisitas

dalam model. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah sebesar 0,05

dengan kriteria pengujian; diterima bila hitung atau statistik ≤ 0,05

dan ditolak bila hitung atau statistik > 0,05. Dapat dilihat bahwa

besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah 0,4730 > 0,05 maka

diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terdapat masalah

heterokedastisitas dalam model.

Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian adalah uji

Ramsey-Reset dengan formulasi hipotesis; : model linier (spesifikasi

model benar) dan : model tidak linier (spesifikasi model salah). Tingkat

(9)

5

diterima bila F hitung atau statistik F ≤ 0,05 dan ditolak bila F hitung

atau statistik F > 0,05. Nilai probabilitas dari hasil uji sebesar 0,7566 > 0,05

maka diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa model linier.

3.2Uji Kebaikan Model

Uji eksistensi model dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan

Formulasi hipotesis; : = = = = 0 jika model yang dipakai tidak

eksis dan : ≠ ≠ ≠ ≠ 0 jika model yang dipakai eksis. Tingkat

signifikansi (α) yang digunakan adalah sebesar 0,5 dengan kriteria pengujian; diterima bila F hitung atau statistik F ≤ 0,05 dan ditolak bila F hitung atau statistik F > 0,05. Nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000001 <

0,05 maka diterima, kesimpulan yang dapat diambil adalah model yang

dipakai eksis. Secara serempak variabel pendidikan, pertumbuhan ekonomi,

inflasi dan tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.

Pada tabel uji interpretasi terlihat nilai = 0.897955 artinya 89,7%

variabel dependen kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel independen

pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pengangguran dan inflasi dalam model

statistik, dan sebesar 10,3% variasi dari kemiskinan di Indonesia dijelaskan

oleh faktor-faktor lain. Probabilitas = 0,0011 < 0,01 maka

ditolak, ditarik kesimpulan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi memiliki

pengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 0,01. Nilai probabilitas

= 0,0000 < 0,01 maka ditolak dengan kesimpulan bahwa variabel pendidikan memiliki pengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 0,01.

Sedangkan nilai probabilitas = 0,4674 > 0,10 maka diterima, jadi dapat

diambil kesimpulan variabel jumlah pengangguran tidak memiliki pengaruh

signifikan. Sedangkan nilai probabilitas = 0,0315 < 0,05 maka

ditolak, jadi dapat diambil kesimpulan variabel inflasi memiliki pengaruh

signifikan pada tingkat α sampai dengan 0,05.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis hasil regresi model OLS (Ordinary Least Square)

(10)

6

hasil penelitian tersebut sebagai berikut: Dari hasil uji asumsi klasik diperoleh

kesimpulan bahwa uji normalitas distribusi normal, pada uji otokorelasi dan

uji heterokedastisitas tidak terdapat masalah dalam model, pada uji spesifikasi

model adalah model yang dipakai linier. Dari hasil uji statistik model yang

dipakai tidak eksis, dan hasil uji koefisien determinasi (R2) pertumbuhan

ekonomi, pendidikan, pengangguran dan inflasi terhadap kemiskinan di

Indonesia Tahun 1996-2014 menunjukkan bahwa besarnya R2 cukup tinggi

yang dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas yang ada dalam model yaitu

pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pengangguran dan inflasi. Sementara

variasi dari kemiskinan di Indonesia sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

Variabel pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan inflasi memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia Tahun 1996-2014. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan

inflasi maka akan berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia. Variabel

pengangguran tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kemiskinan di Indonesia Tahun 1996-2014. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi pengangguran maka tidak akan berpengaruh terhadap

kemiskinan di Indonesia. Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa Masalah Kemiskinan bisa terjadi di Negara

maju maupun Negara sedang berkembang. Selain itu kemiskinan juga manjadi

masalah dunia sejak berabad-abad lalu. hingga kini kemiskinan masih menjadi

bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Seiring

berkembangnya pemikiran bahwa kemiskinan adalah masalah struktural, maka

upaya untuk mengatasi kemiskinan pun kini dikaitkan dengan perbaikan sistem

dan struktur, tidak semata-mata bertumpu pada aksi sesaat berupa crash

program. Namun kini pemerintahan Indonesia sedikit demi sedikit telah

memperbaiki keadaan ekonomi rakyat dengan mengatasi kemiskinan yang

terjadi di Indonesia. Sekarang ini pemerintahan Indonesia telah melakukan

program Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat menengah kebawah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pembaca dan

(11)

7

mempengaruhinya, yang mana peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah

observasi ataupun variabel lebih banyak guna mendapatkan hasil yang lebih

valid.Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah di

Indonesia untuk membuat kebijakan-kebijakan yang lebih baik untuk

mengatasi masalah kemiskinan.Bagi pemerintah di Indonesia diharapkan dapat

lebih memprioritaskan membuka lapangan kerja yang lebih luas, menurunkan

inflasi, dapat melakukan pemerataan pendapatan keseluruh golongan

masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2015. “Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia”, Berita Resmi Statistik, No.69/11/33/Th.VII, November.

Kuncoro, Sri. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011, skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Muslim, Muhammad Rahardian. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Indonesia Tahun 1981-2007, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahardja, Prathama. Manurung, Mandala. 2005. Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Saitian, Palalo. 2014. Analisis Pengaruh Investasi, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 1993-2012, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Septajaya, Feby. 2014. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan

Ekonomi, Tingkat Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat

Kemiskinan di Provinsi Bengkulu”, skripsi, Bengkulu: Universitas

Bengkulu.

Setyowati, Lies. 2014. Kausalitas Granger Antara PDRB dengan Tingkat Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 1990-2011, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(12)

8

Referensi

Dokumen terkait

Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu adalah :Dalam menentukan perolehan tanaman, biaya-biaya yang dikeluarkan merupakan hasil dari kapitalisasi biaya

antara dua orang atau lebih tidak berjalan dengan baik karena mereka dapat saja menggunakan satu istilah atau kata yang sama, akan tetapi mempunyai arti yang

Selanjutnya ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kakitangan pentadbiran pada Fakulti Penyelidikan dan Pascasiswazah Kolej Undang-undang, Kerajaan dan Pengajian

Mata kuliah memberi pemahaman bagaimana dibahas perubahan social sebagai gejala umum, keterkaitan antara perubahan social dan perubahan kebudayaa,

• Penetrasi pemerintah juga harus dilakukan untuk insentif bagi pengembang biodiesel, termasuk juga pada kebijakan untuk penyediaan bahan baku maupun pengembangan distribusi

Jika setiap amal disertai pemikiran ini, dan dilakukan demi Allah Ta’ala, dia merasa takut pada Allah Ta’ala, bahwa ‘Dia melihat setiap pekerjaanku,’ maka setiap hari

Perlakuan invigorasi dapat memperbaiki sel-sel vital benih terutama benih yang mempunyai vigor rendah dan sedang (Khan et al. 1992).Hasil penelitian pada tanaman

Penulisan ilmiah ini menjelaskan cara membuat website Fashion's Boutique dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), HTML (Hypertext Markup Language),