• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN

SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

POTATO DEXTROSE AGAR

(PDA) UNTUK PERTUMBUHAN

Aspergillus niger

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NURY ISMAWATI

A 420 120 074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN

SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

POTATO DEXTROSE AGAR

(PDA) UNTUK PERTUMBUHAN

Aspergillus niger

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

NURY ISMAWATI

A 420 120 074

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN

SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

POTATO DEXTROSE AGAR

(PDA) UNTUK PERTUMBUHAN

Aspergillus niger

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OLEH

NURY ISMAWATI

A 420 120 074

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Kamis, 14 April 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1.

Triastuti Rahayu, S.Si., M.Si

(……..……..)

2.

Dra. Suparti, M.Si.

(………)

3.

Dra. Aminah Asngad, M.Si.

(……….)

Dekan,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 14 April 2016

Penulis

(5)

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG

SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR (PDA) UNTUK

PERTUMBUHAN Aspergillus niger

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Media yang umum digunakan untuk menumbuhkan jamur adalah PDA (Potato Dextrose Agar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Aspergillus niger pada media alternatif yaitu ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu jenis media PDA (M0), media ubi jalar putih (M1), media ubi jalar kuning (M2), dan media singkong (M3) dengan menggunakan jamur Aspergillus niger. Inokulasi Aspergillus niger menggunakan metode agar block

yang diinkubasi 3 hari dengan suhu 28˚C. Parameter penelitian ini adalah diameter

koloni, sporulasi, dan warna miselium Aspergillus niger. Data dianalisis dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan Aspergillus niger setelah inkubasi selama 72 jam, diameter koloni pada media PDA yaitu 35,5 mm , ubi jalar putih 39 mm, ubi jalar kuning 33 mm dan pada media singkong 37,5 mm dengan sporulasi lebat dan warna miselium terbaik adalah media PDA. Jadi dapat disimpulkan bahwa media ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong dapat dimanfaatkan sebagai substitusi media PDA untuk pertumbuhan jamur.

Kata Kunci: ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong, media pertumbuhan jamur, PDA

Abstracts

The commontly medium used for fungus growth is PDA (Potato Dextrose Agar). The purpose of this research is to know the growth Aspergillus niger on alternative medium, that are White – fleshed sweet potato, Yellow – fleshed sweet potato, and Cassava. The method used in this study is experimental research using completely randomized design (CRD) with one factor that is kinds of medium PDA (M0), medium white – fleshed sweet potato (M1), medium yellow – fleshed sweet potato (M2), and medium cassava (M3) with using the fungus Aspergillus niger. The inoculation of Aspergillus niger use agar block method which incubated for 3 days with temperature 280C. The parameter of

this research are colony diameter, sporulation, and the color micellium of Aspergillus niger. Data were analyzed with quantitative and qualitative methods. The result of this research showed the growth of Aspergillus niger after incubation during 72 hours, the diameter medium of PDA is 35,5 mm, medium White – fleshed sweet potatois 39 mm, medium Yellow – fleshed sweet potatois 33 mm and medium of Cassava is 37,5 mm with dense of sporulation and the best color micellium is media of PDA. So can be conclude that medium of White – fleshed sweet potato, Yellow – fleshed sweet potato, and Cassavacan used for subtitution of PDA medium for fungus growth.

Keywords : White – fleshed sweet potato, Yellow – fleshed sweet potato, and Cassava,medium of fungus growth, PDA.

1. PENDAHULUAN

(6)

umbi gembili, umbi garut, umbi uwi dan jenis umbi lainnya. Peneliti akan meneliti tentang pemanfaatan ubi jalar dan ubi kayu atau singkong sebagai media alternatif pertumbuhan jamur.

Media biakan merupakan suatu bahan yang terdiri atas nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur jamur, bakteri, dan mikroorganisme lain (Benson, 2002). Syarat-syarat untuk pertumbuhan mikroorganisme yaitu harus mengandung nutrisi, memiliki pH yang sesuai, kadar oksigen yang cukup, media perbenihan harus steril dan media diinkubasi pada suhu tertentu (Radji, 2011). Media yang umum digunakan untuk menumbuhkan jamur atau kapang di laboratorium salah satunya adalahPDA (Potato Dextrose Agar). Media PDA terbuat dari ekstrak kentang dengan penambahan sumber karbohidrat berupa dextrose.

Beberapa penelitian tentang media dalam pertumbuhan jamur diantaranya penelitian Kwoseh et al (2012) yang menggunakan umbi singkong sebagai medianya dengan jamur uji Aspergillus niger dan

Fusarium oxysporum, kemudian penelitian Amadi (2012) yang memanfaatkan sumber karbohidrat yang berasal dari ubi jalar ungu, ubi jalar putih, cocayam serta yam yang digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur dengan medianya berupa Aspergillus niger dan Aspergillus carbonarius, umbi gembili, umbi garut, dan ganyong (Aini, 2015), serta umbi suweg dan umbi kimpul (Faradiana, 2016). Salah satu syarat nutrisi media untuk menumbuhkan jamur adalah karbohidrat. Umbi-umbian yang digunakan dalam penelitian ini berupa ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup banyak dan memungkinkan untuk pertumbuhan jamur. Kandungan karbohidrat pada ubi jalar putih adalah 35,7 gram, ubi jalar kuning sebesar 26,7 gram, sedangkan pada singkong memiliki kandungan karbohidrat sebesar 36,8 gram (Zulaekah, 2002). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti bermaksud mengkaji tentang pemanfaatan ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong sebagai media alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) untuk pertumbuhan jamur dengan menggunakan jamur multiselluler yaitu Aspergillus niger.

2.METODE

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan November 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu faktor jenis media pada ubi jalar putih, ubi jalar kuning, singkong dan media PDA sebagai kontrol dengan masing- masing tiga kali ulangan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong (didapatkan dari daerah Banjarnegara), gula (Gulaku), agar (Walet), media PDA (Oxoid), kultur Aspergillus niger, aquades , alkohol 70%, kertas payung, alumunium foil, plastik wrap, plastik, kapas. Alat yang digunakan adalah autoklaf, petridisk (Pyrex), tabung reaksi (Pyrex), magnetic stirrer,hotplate, LAF, gelas ukur, erlenmeyer (Pyrex), timbangan digital, ose, pembakar spirtus, pelubang gabus, tusuk sate, inkubator, sprayer, dan alat tulis.

Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dengan sterilisasi alat yang digunakan untuk penelitian, kemudian membuat kultur jamur yang diambil dari biakan jamur Aspergillus niger setelah itu diinkubasi selama dua hari. Tahap selanjutnya adalah pembuatan media dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong sebanyak 300 gram dalam 1000 ml aquades kemudian menambahkan gula 20 gram dan agar 20 gram ke dalam ekstrak kemudian dimasak sampai suhu 900-1000 C, setelah itu media yang telah

dibuat disterilisasi didalam autoklaf. Tahap selanjutnya adalah inokulasi jamur Aspergillus niger

menggunakan metode agar block kemudian diinkubasi pada suhu 280 C selama 72 jam dan setiap 24 jam

dihitung diameter jamur, sporulasi dan ketebalan miselium.

(7)

3.HASILDANPEMBAHASAN

[image:7.595.114.509.185.265.2]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada media ubi jalar putih, media ubi jalar kuning, dan media singkong maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pertumbuhan Aspergillus niger pada media pertumbuhan ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong.

Perlakuan

Rata-rata diameter koloni (mm) inkubasi

jam ke- Sporulasi Ketebalan miselium 24 48 72

M0 10 28 35,5 +++ Putih M1 16,5 24 39 ++ Putih Tipis M2 19,5 20 33 + Putih Tipis M3 11 28 37,5 +++ Putih

Keterangan :

+ : Sangat tipis, ++ : Tipis, +++ : Lebat, M0 : Media PDA (kontrol), M1: Media ubi jalar putih, M2: Media ubi jalar kuning, M3: Media singkong

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur Aspergillus niger yang diamati selam 72 jam mengalami pertumbuhan diameter yang semakin membesar. Diameter jamur terkecil yakni pada perlakuan M2 yaitu media ubi jalar kuning diameternya sebesar 33 mm dengan hasil sporulasi sangat tipis dan warna miselium putih tipis, untuk diameter jamur terbesar pada perlakuan M3 yaitu pada media ubi jalar putih dengan diameter 39 mm dengan sporulasi tipis dengan warna miselium putih tipis.

Pertumbuhan jamur Aspergillus niger ini ditandai dengan adanya pertambahan ukuran diameter koloni, sporulasi dan juga warna miselium. Pertumbuhannya pun menunjukkan hasil yang berbeda-beda pada jamur Aspergillus niger yang terdapat pada media ubi jalar putih, ubi jalar kuning, media singkong, dan media PDA. Masa inkubasi atau penyimpanan yang diperlukan untuk menumbuhkan jamur Aspergillus niger ini sekitar 72 jam atau selama 3 hari. Selama 72 jam hasil menunjukan jamur mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan adanya sporulasi dan diameter koloni. Selain kedua parameter tersebut pertumbuhan jamur dapat dilihat berdasarkan warna miseliumnya. Pertumbuhan jamur pada media ubi jalar putih diameter koloni sebesar 39 mm, kemudian pada media ubi jalar kuning diameternya sebesar 33 mm, dan pada media singkong diameter koloninya 37,5 mm, kemudian pada media PDA dimeter koloni nya sebesar 35,5 mm. Dari hasil yang didapatkan miselium paling baik terdapat pada media singkong dan media PDA, sedangkan media ubi jalar putih dan media ubi jalar kuning warna miseliumnya putih tipis. Kemudian untuk sporulasi, pertumbuhan yang paling baik terdapat pada media singkong dan media PDA, karena sporulasi yang terbentuk dari kedua media ini sangat lebat.

Gambar 1. Pertumbuhan Aspergillus niger setelah 72 jam pada (A) media PDA, (B) media ubi jalar putih, (C) media ubi jalar kuning, (D) media singkong

= mengalami sporulasi

[image:7.595.113.516.581.695.2]
(8)

Berdasarkan gambar 1 menunjukkan adanya pertumbuhan dari Aspergillus niger dengan adanya sporulasi pada masing- masing media. Pada 24 jam diameter koloni dan sporulasi masih kecil dan sporulasinya masih tipis, setelah 72 jam atau selama tiga hari diameter koloni semakin membesar dan sporulasi jamur semakin lebat. Hasil sporulasi terbaik pada media alternatif yaitu media singkong, media ubi jalar putih, dan media ubi jalar kuning. Menurut Ganjar (2006) yang menyatakan bahwa salah satu parameter pertumbuhan adalah pertambahan volume sel yang bersifat irreversibel yaitu tidak dapat kembali ke volume semula.

[image:8.595.117.510.438.637.2]

Media pertumbuhan yang dapat digunakan untuk menumbuhkan jamur diperlukan adanya media yang selektif salah satunya adalah media PDA (Potato Dextrose Agar). Media PDA ini merupakan media yang umum digunakan, dalam penelitian ini media PDA digunakan sebagai kontrol dan juga digunakan sebagai pembanding dari media pertumbuhan yang berasal dari media ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong. Media ini sangat mendukung dalam pertumbuhan jamur karena tingkat keasaman yang rendah yaitu berkisar antara pH 4,5 sampai 5,6 sehingga dapat menghambat pertumbuhan dari suatu bakteri dimana membutuhkan kondisi lingkungan yang netral yaitu pH 7,0. Kebutuhan suhu untuk pertumbuhan jamur itu sendiri berbeda dengan pertumbuhan dari bakteri, jamur dapat tumbuh dengan baik yaitu pada suhu kamar berkisar antara 25˚C.Selain tingkat keasaman dan kebutuhan suhu dari jamur yang berbeda dengan bakteri, jamur memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan bakteri. Waktu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur memerlukan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu sebelum koloni akan terlihat di permukaan dalam media agar padat (Cappucino, 2014). Lama masa penyimpanan umbi setelah panen, tingkat kematangan, kandungan nutrisi dari umbi yang digunakan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter dan sporulasi ataupun tingkat ketebalan miselium dari jamur Aspergillus niger. Karbohidrat yang sering ditemukan dialam biasanya dalam bentuk oligosakarida dan polisakarida dan umumnya merupakan cadangan di dalam tubuh tumbuhan (Bilgrami dan Verma, 1994).

Tabel 2. Kandungan gizi ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong per 100 gram

No Kandungan Gizi Jumlah per 100 gram

Ubi jalar putih Ubi jalar kuning Singkong 1 Energi (Kal) 152 114 154 2 Protein (g) 1,5 0,8 1,0 3 Lemak (g) 0,3 0,5 0,3 4 Karbohidrat (g) 35,7 26,7 36,8 5 Serat (g) 0,7 1,1 0,9

6 Abu (g) 0,9 1,1 0,5

7 Ca (mg) 29 51 77

8 Phospor (mg) 64 4,7 24 9 Besi (mg) 0,8 0,9 1,1 10 Karoten total 264 4948 0

11 Vit. A (SI) 0 0 0

12 Vit. B1 (mg) 0,17 0,06 0,06 13 Vit. C (mg) 9,8 22,0 31,0 14 Air (g) 61,6 70,9 61,4

15 Bdd (g) 91 85 85

Sumber : Zulaekah, 2002

(9)

dapat bertahan lama sama halnya dengan singkong, akan tetapi apabila ubi jalar ini sudah dipanen ubi jalar akan lebih tahan lama untuk disimpan, dibandingkan dengan singkong.

Pertumbuhan dari jamur tergantung dari kondisi lingkungan seperti pada pH, suhu, substrat dan juga derajat keasaman suatu lingkungan. Pertumbuhan jamur pada substrat yaitu menguraikan komponen-komponen kompleks yang ada didalam substrat menjadi komponen-komponen yang sederhana yang dapat diserap sel dan digunakan untuk sintesis aneka bagian sel dan untuk energi kegiatannya (Ganjar, 2006).

Jamur Aspergillus niger dapat tumbuh pada media ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong yang ditunjukan dengan adanya sporulasi, penambahan diameter koloni jamur dan warna miselium. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa jamur Aspergillus niger dapat tumbuh pada media alternatif dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong. Media yang paling efektif dalam pertumbuhan jamur sebagai substitusi PDA adalah media singkong.

Berdasarkan uraian diatas, pertumbuhan jamur uji (Aspergillus niger) pada media alternatif ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong dibandingkan dengan media PDA menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pada masing-masing media. Media PDA menghasilkan pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan media alternatif dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong. Namun dari ketiga media yang dibuat, media singkong lebih baik dibandingkan media ubi jalar putih dan media ubi jalar kuning untuk pertumbuhan jamur Aspergillus niger sehingga dapat digunakan sebagai media alternatif PDA.

4.PENUTUP

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media dari ubi jalar putih, ubi jalar kuning dan singkong dapat digunakan sebagai alternatif dari media PDA dan baik untuk mendukung pertumbuhan jamur Aspergillus niger (jamur multiselluler) dan media yang paling efektif adalah media singkong. Saran dari penelitian ini adalah perlu memperhatikan dalam lama penyimpanan umbi yang akan digunakan, kultur jamur yang akan digunakan dalam pengujian media dan cara dari ekstraksi umbi yang akan digunakan misalnya dengan cara dihancurkan atau ditumbuk serta perlu adanya perhatian mengenai potensi sumber media yang lain dalam pertumbuhan jamur.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. 2015. Media Alternatif Untuk Pertumbuhan Jamur Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda.Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Amadi.O.C dan Moneke A.N.,2012. “Use of starch containing for formulation of Culture Media for Fungi Cultivation”.African Journal of Microbiology Research Vol.6 (21), pp.4532 (diakses tanggal 3 November)

Bilgrami, K.S dan Verma, R.N.1994.Physiology of Fungi.2 nd. Delhi: Vikas Publishing House PVT Ltd.

Benson, Harold J. 2002. Microbiological Applications Laboratory Manual in General Microbiology. New York : McGraw-Hill.

Cappucino , J. G., Sherman, Natalie 2014. Manual Laboratorium Biologi.Jakarta : EGC.

Gandjar, Indrawati. 2006 Mikologi Dasar dan Terapan.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Kwoseh C. K, et al.2012. “Cassava starch-agar blend as alternative gelling agent for mycological culture

media”. Bots. J. Agric. Appl. Sci. Vol. 8 No. 1 2012 (diakses tanggal 3 november 2015).

Gambar

Gambar 1. Pertumbuhan Aspergillus niger setelah 72 jam pada (A) media PDA, (B) media ubi jalar putih, (C) media ubi jalar kuning, (D) media singkong
Tabel 2. Kandungan gizi ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong per 100 gram

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur variabel konsep diri, digunakan skala yang. dikembangkan oleh William Howard Fitts yaitu Tennessee

Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ini, maka manfaat yang diharapkan yaitu tulisan ini mampu memberikan paradigma baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widajanto (2018) yang menyatakan bahwa nilai tukar US dolar terhadap Rupiah berpengaruh positif dan

Penelitian ini merupakan bagian penelitian besar yang terdiri dari cross-sec- tional untuk melihat gambaran indikator keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada

Secara simultan apakah terdapat pengaruh experiential marketing dan lokasi terhadap customer satisfaction pada Old Home 67 Cafe Sungailiat. 1.3

(3) Pemungutan Retribusi yang tidak menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan perbuatan melawan hukum

Handal Pengguna menekan tombol navigasi seminar Menampilkan rumpun ilmu dari seminar yang tersedia dalam portal penelitian ini. Pengujian

Tugas Akhir. Data – data yang dikelola dalam aplikasi ini meliputi tanggal dan waktu pelaksanaan Ujian Tugas Akhir, ruangan yang digunakan, nama dosen.