• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUBDAS LAU PADUNG KECAMATAN NAMORAMBE KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI SUBDAS LAU PADUNG KECAMATAN NAMORAMBE KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI

SUB-DAS LAU PADUNG KECAMATAN NAMORAMBE

KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMemperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

KARTIKA HARDO AL FARUQ NIM. 3102131025

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

Kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Analisis

Kelas Kemampuan Lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe

Kabupaten Deli Serdang. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurursan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menemui

beberapa kendala, berkat bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak skripsi ini

dapat selesai dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini saya menuliskan ucapan

terima kasih kepada:

1. Kedua orangtuaku tersayang Bapak Supraptono dan Ibu Sumarni yang tiada

lelah memeberikan dukungan moral, material dan Doa kepada saya sehingga

bisa melanjutkan perkuliahan hingga penulisan skripsi ini dapat selesai dan

mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan beserta Jajarannnya.

4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi, UNIMED

dan dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan

pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberi masukan, arahan dan bimbingan dalam menulis proposal hingga

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberi

pengetahuan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan terkhusus kepada Bapak Drs.

(6)

Ridha S. Damanik, M.Sc atas bantuan dalam penelitian dan penulisan skripsi

ini hingga selesai.

8. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Jurusan Pendidikan

Geografi terkhusus Bapak Hayat Siagian, dan Bapak Sutrisno, dan Bapak

Patra yang telah banyak membantu administrasi penulis.

9. DIKTI dan Bank Indonesia (BI) atas beasiswa BIDIKMISI dan beasiswa

Bank Indonesia melalui komunitas yang luar biasa PERSMABIMED

(Persatuan Mahasiswa BIDIKMISI UNIMED) dan GenBI (Generasi Baru

Indonesia), Semoga selalu memberi “energi untuk negeri”.

10. Bapak Edy Yusuf, S.IP M.Si selaku Camat Namorambe dan Bapak Eko

Sapriadi, S. Sos selaku Sekretaris Camat Namorambe yang telah memberikan

izin penelitian dan melancarkan kegiatan penelitian.

11. Adinda Tercinta Sella Maizar terimakasih untuk hari-hari perjuangannya

untuk cinta, sayang, semangat dan dukungannya.

12. Adinda Terbaik Hardian Surya Al Qodri dan Rizieq Habib Arya Damar untuk

doa dan dukungannya, semoga bersama bisa memberi inspirasi.

13. Sahabat-sahabat tersayang Dedy Satria, Tri Wulan Sari, Irfan Aribaga, Asfih

Hartahtah, Agam Situmorang, Parlin, jontri, Arifin, Tio Shinta, Wirawan,

Wanhar, Hidayatna Utami, Mentari, Adhe Ardiani, Fitri, Nurfiana dan

seluruh B reguler 2010 serta keluarga besar Pendidikan Geografi Universitas

Negeri Medan.

14. Sahabat-Sahabat PPLT SMA N. 1 Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang.

Akhir kata saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak

yang turut membantu, semoga Tuhan memberi balasan dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya dibidang Geografi.

Medan, April 2015

Kartika Hardo Al faruq

(7)

ABSTRAK

Kartika Hardo Al Faruq, Nim. 3102131025. Analisis Kelas Kemampuan Lahan di Sub DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kemampuan lahan di sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilaksanakan di Sub DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di Sub DAS Lau Padung yang berjumlah 7 satuan lahan. Pengambilan sampel diambil dengan stratified proportional sampling adalah sebanyak 7 satuan lahan. Adapun Kriteria lahan yang diukur dalam penelitian ini yaitu lereng permukaan, kepekaan erosi, tingkat erosi, kedalaman tanah, tekstur tanah atas, tekstur tanah bawah, permeabilitas, drainase, krikil/batuan, dan ancaman banjir dan salinitas. Metode yang digunakan adalah metode matching. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, teknik pengukuran, dan Studi Dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif.

(8)

DAFTAR ISI

No Uraian Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teoritis... 6

B. Penelitian Relevan... 21

C. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Lokasi Penelitian... 27

B. Populasi Dan Sampel ... 27

C. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 28

D. Prosedur Penelitian... 29

E. Teknik Pengumpulan Data... 32

F. Teknik Analisis Data... 33

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN... 37

A. Kondisi Fisik ... 37

B. Kondisi Non Fisik ... 47

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

B. Pembahasan... 68

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. kriteria klasifikasi kemampuan lahan ... 21

2. Luas Desa/Kelurahan Keamatan Namorambe ... 38

3. Kelas Kemiringan Lereng Di Sub DAS Lau Padung Tahun 2015 ... 41

4. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Namo Rambe tahun 2014 ... 48

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 ... 49

6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2014 ... 50

7. Sarana Pendidikan di Kecamatan Namo Rambe tahun 2014... 51

8. Sarana Kesehatan di Kecamatan Namo Rambe Tahun 2014... 52

9. Sarana Ibadah di Kecamatan Namo Rambe Tahun 2014 ... 52

10. Satuan lahan Sub DAS Lau Padung... 53

11. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DV... 56

12. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DIV ... 57

13. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DIII... 59

14. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DII ... 60

15. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FV ... 61

16. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FII... 62

17. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FI ... 64

18. Klasifikasi Kriteria Lahan Terhadap Kriteria Kelas Kemampuan Lahan Di Sub-DAS Lau Padung 2015 ... 65

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Hubungan Antara Kelas Kemampuan Lahan

dan penggunaan lahannya ... 7

2. Skema Kerangka Berpikir... 26

3. Peta Sub-DAS Lau Padung ... 40

4. Peta Kemiringan Lereng Sub-DAS Lau Padung ... 42

5. Peta Bentuk Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 45

6. Peta Jenis Tanah Sub-DAS Lau Padung ... 46

7. Peta Satuan Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 54

8. Peta Satuan Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Tabel perhitungan nomograf erodibilitas Sub-DAS Lau Padung... 73

2. Hasil Analisis sampel tanah di Laboratorium ... 74

3. Data curah hujan bulanan ... 75

4. Daftar Wawancara dan Observasi di Sub-DAS Lau Padung... 76

5. Daftar Observasi di Sub-DAS Lau Padung... 78

6. Foto-foto dokumentasi penelitian di Sub-DAS Lau Padung ... 85

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lahan merupakan salah satu hal vital yang menjadi penopang hidup bagi

manusia, mulai dari tempat hidup, hingga sumber mata pencaharian. Pertanian

misalnya yang merupakan salah satu budi daya lahan idealnya pertanian dilakukan

dekat dengan sumber air. Salah satu tempat yang sangat potensial dijadikan

sebagai lahan pertanian adalah daerah di sekitar sungai atau yang dikenal dengan

sebutan Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS menjadi lahan ideal untuk pertanian

karena dekat dengan sumber air sehingga kebutuhan air untuk tanaman mudah

didapat. Selain hal tersebut DAS merupakan satu kesatuan wilayah yang berperan

penting dalam menjaga stabilitas air dan kelestarian sumber daya air terutama di

sungai. Penggunaan DAS yang benar akan menjaga kelestarian tanah maupun air.

Kelestarian DAS juga perlu dijaga agar terjadi hubungan yang saling

menguntungkan antara penggunaan DAS dan kelestarian DAS. Namun faktanya,

cepatnya pertambahan manusia tidak sebanding dengan ketersediaan lahan yang

ada, hal ini mengakibatkan banyak pertanian dilakukan pada lahan-lahan yang

tidak sesuai dengan peruntukannya, terkadang pertanian dilakukan pada

lahan-lahan yang relatif curam, hal ini selain menurunkan produktifitas pertanian

tentunya juga berpotensi mempercepat kerusakan lahan.

Tanah merupakan salah satu sumber daya lahan yang harus dijaga

kelestariannya. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas

komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan prilaku yang

(13)

2

hasil pelapukan bahan induk melalui proses biofisika-kimia, dan (2) sebagai

habitat tumbuhan.(Arsyad, 2010). Dari pernyataan tersebut mengindikasikan

bahwa tidak semua tanah berasal dari “Induk” yang sama, hal ini tentunya akan

memberikan sifat dan karakter tanah yang berbeda-beda antara lahan satu dengan

lahan yang lain. Perbedaan sifat dan karakteristik tanah mengakibatkan tanah

membutuhkan pengelolaan yang berbeda-beda, hal ini bertujuan untuk

meminimalisir kerusakan lahan.

Kerusakan lahan dapat diminimalisir dengan penggunaan lahan yang tepat

sesuai dengan kemampuan lahannya. Kemampuan lahan diperoleh dengan

melakukan evaluasi lahan. Evaluasi lahan dilakukan dengan mengelompokkan

lahan kedalam kelas-kelas lahan berdasarkan karakteristik lahannya sehingga

dapat digunakan sebagai acuan untuk perbandingan berbagai alternatif

penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan di suatu satuan lahan. Evaluasi

lahan akan sangat membantu untuk meminimalisir penurunan kualitas lahan dan

kerusakan lahan terutama pada lahan-lahan pertanian. Survei kemampuan lahan

merupakan salah satu survei yang dapat menjadi acuan pengguan lahan yang

sesuai dengan kemampuan lahannya, sehingga dapat berguna untuk

meminimalisir kerusakan tanah dan lahan dapat digunakan secara lestari.

Kecamatan Namorambe merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Deli

Serdang, Sumatera Utara dengan ketinggian rata-rata 350-500 meter diatas

permukaan laut. Kecamatan Namorambe memiliki tiga puluh empat desa dan dua

kelurahan (Kecamatan Namorambe dalam angka, 2013). Kecamatan Namorambe

memiliki topografi meliputi wilayah yang datar, landai, bergelombang hingga

(14)

3

mengakibatkan perbedaan sifat-sifat lahan. Perbedaan sifat-sifat lahan ini

memerlukan tindakan pengelolaan yang berbeda antara lahan yang datar, landai,

bergelombang maupun lahan yang berbukit. salah satu sungai besar yang

melintasi Kecamatan Namorambe adalah sungai Belawan yang mengalir dari

Kabupaten Deli Serdang, melewati Kota Medan dan bermuara di pantai timur

Sumatera di Kecamatan Hamparan Perak, DAS Belawan memiliki banyak

Sub-DAS diantaranya Sub-Sub-DAS Lau Padung yang berada di Kecamatan Namorambe

dengan penggunaan lahan dominan di wilayah ini berupa pertanian warga.

Pertanian dengan system holtikultura lebih intensif mengalami kerusakan

lahan dibandingkan dengan lahan yang memiliki vegetasi alami, hal ini didasari

oleh lahan dengan pertanian holtikultura selalu mengalami rotasi tanam sehingga

menyebabkan lahan lebih sering terbuka, pemanfaatan yang cenderung

terus-menerus, pemberian pupuk kimia yang tidak sesuai dengan kebutuhan lahan atau

berlebihan akan lebih cepat mengalami kerusakan lahan jika dibandingkan dengan

lahan dengan vegetasi alami. Sementara mayoritas penggunaan lahan di DAS Lau

Padung adalah pertanian holtikultura.

Pengelolaan lahan pertanian pada sub DAS Lau Padung banyak dilakukan

di lahan-lahan yang relatif curam. Sehingga pada Sub-DAS lau padung banyak

kita temukan lahan-lahan yang longsor (landslide). Dengan keadaan seperti ini

jika tidak mendapatkan perhatian khusus tentunya dapat mempercepat proses

kerusakan tanah dan lahan penelitian yang sesuai dan analisis kelas kemampuan

lahan yang tepat tentunya akan dapat membantu dalam peminimalisir dampak dari

pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya. Berdasarkan

(15)

4

Kemampuan Lahan Di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten

Deli Serdang.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang, terdapat beberapa permasalahan lahan di

Sub-DAS lau padung kecamatan naorambe diantaranya sebagai berikut : 1)

pemanfaatan Sub-DAS yang kurang diperhatikan kelestariannya 2) banyaknya

pertanian yang dilakukan pada lahan yang curam. 3) Di beberapa titik ditemukan

lahan-lahan yang longsor (landslide) 4) sifat-sifat tanah dan lahan yang

berbeda-beda membutuhkan pengelolaan yang berberbeda-beda-berbeda-beda 5) perlu dilakukannya survei

Analisis kelas kemampuan lahan di Sub DAS Lau Padung.

C. Pembatasan Masalah

Melihat dari banyak penyebab kerusakan lahan serta luasnya cakupan

lokasi penelitian, maka penulis membatasi masalah dan lokasi penelitian yaitu

pada analisis kelas kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu : Bagaimanakah kelas kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung

(16)

5

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelas

kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten

Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai bahan petimbangan bagi pemerintah daerah Deli Serdang dalam

perencanan penggunaan lahan secara khusus di Sub-DAS Lau Padung

Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penduduk setempat dalam upaya

pemanfaatan lahan yang lestari di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

3. Menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis

terkhusus dalam menulis karya ilmiah berbentuk skripsi.

4. Sebagai bahan pembanding atau referensi bagi penulis ataupun peneliti lain

(17)

70

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sub-DAS Lau Padung memiliki 7 satuan lahan yaitu DV, DIV, DIII, DII,

FV, FII dan FI. Hasil pengklasifikasian kriteria kelas kemampuan lahan di

Sub-DAS Lau Padung diperoleh 2 kelas kemampuan lahan yaitu kelas kemampuan

lahan IV yang terdapat pada satuan lahan DIV,DIII,DII,,FII dan FI. dan kelas

kemampuan lahan VI pada satuan lahan DV dan FV. Pada kelas kemampuan

lahan IV hambatan dominan dan hambatan terberat dipengaruhi oleh kriteria lahan

yaitu tekstur lapisan atas, tekstur lapisan bawah, permeabilitas dan drainase tanah

yang berada pada kelas kemampuan IV, sedangkan pada kelas kemampuan lahan

VI hambatan terberat di pengaruhi oleh kemiringan lereng (>30-45%) yang berada

pada kelas kemampuan lahan VI. Sedangkan kriteria lahan yang menguntungkan

lahan di Sub-DAS Lau Padung adalah kedalaman tanah yang secara keseluruhan

memiliki kedalaman >90cm, ancaman banjir yang tidak pernah terjadi di

Sub-DAS Lau Padung serta salinitas.

B. Saran

1. penggunaan lahan di Sub-DAS Lau Padung lebih diarahkan pada tanaman

tahunan atau tanaman hutan yang memiliki perakaran yang dalam hal ini untuk

mencegah terjadinya erosi yang lebih besar karena faktor penghambat dominan di

Sub-DAS Lau Padung yaitu lereng permukaan, tekstur tanah, permeabilitas tanah

(18)

71

2. Metode konservasi yang disarankan untuk lahan di Sub-DAS Lau Padung

penghutanan kembali (reforestation), wanatani (agroforestry), Pengolahan tanah

menurut kontur, Pembuatan guludan, Terasering, dan Saluran air Konservasi

diatas bertujuan untuk memperkecil kerusakan lahan dan memperbaiki drainase

lahan.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang evaluasi lahan terkait upaya

konservasi dan kesesuaian lahan di Sub-DAS Lau Padung, sehingga dapat

menjadi acuan konservasi dan kesesuaian lahan yang lebih memperhatikan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi Tanah Dan Air. Bogor : IPB Press

Jamulya dan Tukidal. 1994.Tanah dan Survei Tanah (Hasil Penelitian Evaluasi Sumberdaya Lahan Angkatan IV 1-31 Juli 1994). Yogyakarta : UGM

Kartasapoetra, dkk, 2005. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Maroeto dan Sasongko, Purnomo Edi. 2002. Perencanaan Kemampuan Penggunaan Lahan Untuk Konservasi Lahan "Recharge Area" Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek, (online), (http://eprints.upnjatim. ac.id/2956/1/purnomo_edy.pdf, Diakses 10 November 2014).

Pasaribu, P.H.P. 2014. Evaluasi Kemampuan Lahan Untuk Arahan Konservasi Tanah Di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.

Siregar, Nicho Chandra. 2013. Evaluasi Kemampuan Dan Kesesuaian Lahan Terhadap

Tanaman Kehutanan Di Arboretum Kempus Kuala Bekala Universitas Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, (online), (http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789/39720/7/Cover.pdf, Diakses 10 November 2014).

Soraya, Emma. DKK (2008) Berjudul Arahan Penggunaan Lahan Untuk

Pengendalian Erosi Tanah Di SUB DAS Opak Hulu (online), (http://fkt.ugm.ac.id/research/2__Emma_ Jurnal Manajemen MH_ 2008 .pdf, Diakses 10 November 2014).

Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah Dan Air. Yogyakarta : ANDI

Tarru, Satriani, dkk. 2013. Penggunaan Lahan Pada Berbagai Kelas Kemampuan

Lahan Di Sub Das Kelara Bagian Hulu Pada Desa Jenetallasa Kecamatan Rumbia Kabupaten Janeponto, (Online), (http://pasca.unhas.ac. id/jurnal/files/9c0a90767c50c59445b1a53b71a5e7e.pdf, Diakses 10 November 2014)

Utomo, W. H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Jakarta : C. V Rajawali

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya

16.00 Rapat pemeiksaan notaris kota yogyakarta Ruang Rapat Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Tidak Pemeriksaan notaris atas pengaduan masyarakat 118 14.00 - 16.00. Penelitian

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian ini yang berjudul: “HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN PRE- HEMODIALISIS, LAMA HEMODIALISIS DAN KADAR

Topik-topik yang dibahas dalam perkuliahan ini meliputi Notasi Sigma, Barisan dan Deret, Trigonometri 2, Polinom dengan Teoremanya, Fungsi Komposisi dan Fungsi

Potensi ekonomi dari komoditi hutan mangrove Desa Merak Belantung dapat diketahui dengan melakukan kajian mendalam dari berbagai aspek, sehingga diperlukan penelitian

Dengan hand gesture recognition dan menggunakan metode convexhull algorithm pengenalan tangan akan lebih mudah hanya dengan menggunakan kamera, hanya dengan hitungan detik aksi

Kode Barang Asal-usul Cara Nomor Bahan Nomor Register Merk / Type Ukuran /cc Nama Barang /.

Pada kelompok Optimal, responden yang didiagnosa dengan hipertensi tanpa disertai Diabetes Melitus menunjukkan persentase yang lebih tinggi (18.30%) dibanding reponden yang