ANALISIS KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI
SUB-DAS LAU PADUNG KECAMATAN NAMORAMBE
KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMemperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
KARTIKA HARDO AL FARUQ NIM. 3102131025
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
Kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Analisis
Kelas Kemampuan Lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe
Kabupaten Deli Serdang. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurursan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menemui
beberapa kendala, berkat bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak skripsi ini
dapat selesai dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini saya menuliskan ucapan
terima kasih kepada:
1. Kedua orangtuaku tersayang Bapak Supraptono dan Ibu Sumarni yang tiada
lelah memeberikan dukungan moral, material dan Doa kepada saya sehingga
bisa melanjutkan perkuliahan hingga penulisan skripsi ini dapat selesai dan
mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan beserta Jajarannnya.
4. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi, UNIMED
dan dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan
pengarahan hingga selesainya skripsi ini.
6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberi masukan, arahan dan bimbingan dalam menulis proposal hingga
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberi
pengetahuan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan terkhusus kepada Bapak Drs.
Ridha S. Damanik, M.Sc atas bantuan dalam penelitian dan penulisan skripsi
ini hingga selesai.
8. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Jurusan Pendidikan
Geografi terkhusus Bapak Hayat Siagian, dan Bapak Sutrisno, dan Bapak
Patra yang telah banyak membantu administrasi penulis.
9. DIKTI dan Bank Indonesia (BI) atas beasiswa BIDIKMISI dan beasiswa
Bank Indonesia melalui komunitas yang luar biasa PERSMABIMED
(Persatuan Mahasiswa BIDIKMISI UNIMED) dan GenBI (Generasi Baru
Indonesia), Semoga selalu memberi “energi untuk negeri”.
10. Bapak Edy Yusuf, S.IP M.Si selaku Camat Namorambe dan Bapak Eko
Sapriadi, S. Sos selaku Sekretaris Camat Namorambe yang telah memberikan
izin penelitian dan melancarkan kegiatan penelitian.
11. Adinda Tercinta Sella Maizar terimakasih untuk hari-hari perjuangannya
untuk cinta, sayang, semangat dan dukungannya.
12. Adinda Terbaik Hardian Surya Al Qodri dan Rizieq Habib Arya Damar untuk
doa dan dukungannya, semoga bersama bisa memberi inspirasi.
13. Sahabat-sahabat tersayang Dedy Satria, Tri Wulan Sari, Irfan Aribaga, Asfih
Hartahtah, Agam Situmorang, Parlin, jontri, Arifin, Tio Shinta, Wirawan,
Wanhar, Hidayatna Utami, Mentari, Adhe Ardiani, Fitri, Nurfiana dan
seluruh B reguler 2010 serta keluarga besar Pendidikan Geografi Universitas
Negeri Medan.
14. Sahabat-Sahabat PPLT SMA N. 1 Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang turut membantu, semoga Tuhan memberi balasan dan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang Geografi.
Medan, April 2015
Kartika Hardo Al faruq
ABSTRAK
Kartika Hardo Al Faruq, Nim. 3102131025. Analisis Kelas Kemampuan Lahan di Sub DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kemampuan lahan di sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini dilaksanakan di Sub DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di Sub DAS Lau Padung yang berjumlah 7 satuan lahan. Pengambilan sampel diambil dengan stratified proportional sampling adalah sebanyak 7 satuan lahan. Adapun Kriteria lahan yang diukur dalam penelitian ini yaitu lereng permukaan, kepekaan erosi, tingkat erosi, kedalaman tanah, tekstur tanah atas, tekstur tanah bawah, permeabilitas, drainase, krikil/batuan, dan ancaman banjir dan salinitas. Metode yang digunakan adalah metode matching. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, teknik pengukuran, dan Studi Dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif.
DAFTAR ISI
No Uraian Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Kerangka Teoritis... 6
B. Penelitian Relevan... 21
C. Kerangka Berpikir ... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Lokasi Penelitian... 27
B. Populasi Dan Sampel ... 27
C. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 28
D. Prosedur Penelitian... 29
E. Teknik Pengumpulan Data... 32
F. Teknik Analisis Data... 33
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN... 37
A. Kondisi Fisik ... 37
B. Kondisi Non Fisik ... 47
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Hasil Penelitian ... 53
B. Pembahasan... 68
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. kriteria klasifikasi kemampuan lahan ... 21
2. Luas Desa/Kelurahan Keamatan Namorambe ... 38
3. Kelas Kemiringan Lereng Di Sub DAS Lau Padung Tahun 2015 ... 41
4. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Namo Rambe tahun 2014 ... 48
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 ... 49
6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2014 ... 50
7. Sarana Pendidikan di Kecamatan Namo Rambe tahun 2014... 51
8. Sarana Kesehatan di Kecamatan Namo Rambe Tahun 2014... 52
9. Sarana Ibadah di Kecamatan Namo Rambe Tahun 2014 ... 52
10. Satuan lahan Sub DAS Lau Padung... 53
11. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DV... 56
12. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DIV ... 57
13. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DIII... 59
14. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan DII ... 60
15. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FV ... 61
16. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FII... 62
17. Perhitungan Dan Pengukuran Parameter-Parameter Kelas Kemampuan Lahan Pada Satuan Lahan FI ... 64
18. Klasifikasi Kriteria Lahan Terhadap Kriteria Kelas Kemampuan Lahan Di Sub-DAS Lau Padung 2015 ... 65
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Hubungan Antara Kelas Kemampuan Lahan
dan penggunaan lahannya ... 7
2. Skema Kerangka Berpikir... 26
3. Peta Sub-DAS Lau Padung ... 40
4. Peta Kemiringan Lereng Sub-DAS Lau Padung ... 42
5. Peta Bentuk Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 45
6. Peta Jenis Tanah Sub-DAS Lau Padung ... 46
7. Peta Satuan Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 54
8. Peta Satuan Lahan Sub-DAS Lau Padung ... 55
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Tabel perhitungan nomograf erodibilitas Sub-DAS Lau Padung... 73
2. Hasil Analisis sampel tanah di Laboratorium ... 74
3. Data curah hujan bulanan ... 75
4. Daftar Wawancara dan Observasi di Sub-DAS Lau Padung... 76
5. Daftar Observasi di Sub-DAS Lau Padung... 78
6. Foto-foto dokumentasi penelitian di Sub-DAS Lau Padung ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lahan merupakan salah satu hal vital yang menjadi penopang hidup bagi
manusia, mulai dari tempat hidup, hingga sumber mata pencaharian. Pertanian
misalnya yang merupakan salah satu budi daya lahan idealnya pertanian dilakukan
dekat dengan sumber air. Salah satu tempat yang sangat potensial dijadikan
sebagai lahan pertanian adalah daerah di sekitar sungai atau yang dikenal dengan
sebutan Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS menjadi lahan ideal untuk pertanian
karena dekat dengan sumber air sehingga kebutuhan air untuk tanaman mudah
didapat. Selain hal tersebut DAS merupakan satu kesatuan wilayah yang berperan
penting dalam menjaga stabilitas air dan kelestarian sumber daya air terutama di
sungai. Penggunaan DAS yang benar akan menjaga kelestarian tanah maupun air.
Kelestarian DAS juga perlu dijaga agar terjadi hubungan yang saling
menguntungkan antara penggunaan DAS dan kelestarian DAS. Namun faktanya,
cepatnya pertambahan manusia tidak sebanding dengan ketersediaan lahan yang
ada, hal ini mengakibatkan banyak pertanian dilakukan pada lahan-lahan yang
tidak sesuai dengan peruntukannya, terkadang pertanian dilakukan pada
lahan-lahan yang relatif curam, hal ini selain menurunkan produktifitas pertanian
tentunya juga berpotensi mempercepat kerusakan lahan.
Tanah merupakan salah satu sumber daya lahan yang harus dijaga
kelestariannya. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan prilaku yang
2
hasil pelapukan bahan induk melalui proses biofisika-kimia, dan (2) sebagai
habitat tumbuhan.(Arsyad, 2010). Dari pernyataan tersebut mengindikasikan
bahwa tidak semua tanah berasal dari “Induk” yang sama, hal ini tentunya akan
memberikan sifat dan karakter tanah yang berbeda-beda antara lahan satu dengan
lahan yang lain. Perbedaan sifat dan karakteristik tanah mengakibatkan tanah
membutuhkan pengelolaan yang berbeda-beda, hal ini bertujuan untuk
meminimalisir kerusakan lahan.
Kerusakan lahan dapat diminimalisir dengan penggunaan lahan yang tepat
sesuai dengan kemampuan lahannya. Kemampuan lahan diperoleh dengan
melakukan evaluasi lahan. Evaluasi lahan dilakukan dengan mengelompokkan
lahan kedalam kelas-kelas lahan berdasarkan karakteristik lahannya sehingga
dapat digunakan sebagai acuan untuk perbandingan berbagai alternatif
penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan di suatu satuan lahan. Evaluasi
lahan akan sangat membantu untuk meminimalisir penurunan kualitas lahan dan
kerusakan lahan terutama pada lahan-lahan pertanian. Survei kemampuan lahan
merupakan salah satu survei yang dapat menjadi acuan pengguan lahan yang
sesuai dengan kemampuan lahannya, sehingga dapat berguna untuk
meminimalisir kerusakan tanah dan lahan dapat digunakan secara lestari.
Kecamatan Namorambe merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara dengan ketinggian rata-rata 350-500 meter diatas
permukaan laut. Kecamatan Namorambe memiliki tiga puluh empat desa dan dua
kelurahan (Kecamatan Namorambe dalam angka, 2013). Kecamatan Namorambe
memiliki topografi meliputi wilayah yang datar, landai, bergelombang hingga
3
mengakibatkan perbedaan sifat-sifat lahan. Perbedaan sifat-sifat lahan ini
memerlukan tindakan pengelolaan yang berbeda antara lahan yang datar, landai,
bergelombang maupun lahan yang berbukit. salah satu sungai besar yang
melintasi Kecamatan Namorambe adalah sungai Belawan yang mengalir dari
Kabupaten Deli Serdang, melewati Kota Medan dan bermuara di pantai timur
Sumatera di Kecamatan Hamparan Perak, DAS Belawan memiliki banyak
Sub-DAS diantaranya Sub-Sub-DAS Lau Padung yang berada di Kecamatan Namorambe
dengan penggunaan lahan dominan di wilayah ini berupa pertanian warga.
Pertanian dengan system holtikultura lebih intensif mengalami kerusakan
lahan dibandingkan dengan lahan yang memiliki vegetasi alami, hal ini didasari
oleh lahan dengan pertanian holtikultura selalu mengalami rotasi tanam sehingga
menyebabkan lahan lebih sering terbuka, pemanfaatan yang cenderung
terus-menerus, pemberian pupuk kimia yang tidak sesuai dengan kebutuhan lahan atau
berlebihan akan lebih cepat mengalami kerusakan lahan jika dibandingkan dengan
lahan dengan vegetasi alami. Sementara mayoritas penggunaan lahan di DAS Lau
Padung adalah pertanian holtikultura.
Pengelolaan lahan pertanian pada sub DAS Lau Padung banyak dilakukan
di lahan-lahan yang relatif curam. Sehingga pada Sub-DAS lau padung banyak
kita temukan lahan-lahan yang longsor (landslide). Dengan keadaan seperti ini
jika tidak mendapatkan perhatian khusus tentunya dapat mempercepat proses
kerusakan tanah dan lahan penelitian yang sesuai dan analisis kelas kemampuan
lahan yang tepat tentunya akan dapat membantu dalam peminimalisir dampak dari
pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya. Berdasarkan
4
Kemampuan Lahan Di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten
Deli Serdang.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang, terdapat beberapa permasalahan lahan di
Sub-DAS lau padung kecamatan naorambe diantaranya sebagai berikut : 1)
pemanfaatan Sub-DAS yang kurang diperhatikan kelestariannya 2) banyaknya
pertanian yang dilakukan pada lahan yang curam. 3) Di beberapa titik ditemukan
lahan-lahan yang longsor (landslide) 4) sifat-sifat tanah dan lahan yang
berbeda-beda membutuhkan pengelolaan yang berberbeda-beda-berbeda-beda 5) perlu dilakukannya survei
Analisis kelas kemampuan lahan di Sub DAS Lau Padung.
C. Pembatasan Masalah
Melihat dari banyak penyebab kerusakan lahan serta luasnya cakupan
lokasi penelitian, maka penulis membatasi masalah dan lokasi penelitian yaitu
pada analisis kelas kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan
Namorambe Kabupaten Deli Serdang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu : Bagaimanakah kelas kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelas
kemampuan lahan di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan Namorambe Kabupaten
Deli Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai bahan petimbangan bagi pemerintah daerah Deli Serdang dalam
perencanan penggunaan lahan secara khusus di Sub-DAS Lau Padung
Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.
2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penduduk setempat dalam upaya
pemanfaatan lahan yang lestari di Sub-DAS Lau Padung Kecamatan
Namorambe Kabupaten Deli Serdang.
3. Menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis
terkhusus dalam menulis karya ilmiah berbentuk skripsi.
4. Sebagai bahan pembanding atau referensi bagi penulis ataupun peneliti lain
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sub-DAS Lau Padung memiliki 7 satuan lahan yaitu DV, DIV, DIII, DII,
FV, FII dan FI. Hasil pengklasifikasian kriteria kelas kemampuan lahan di
Sub-DAS Lau Padung diperoleh 2 kelas kemampuan lahan yaitu kelas kemampuan
lahan IV yang terdapat pada satuan lahan DIV,DIII,DII,,FII dan FI. dan kelas
kemampuan lahan VI pada satuan lahan DV dan FV. Pada kelas kemampuan
lahan IV hambatan dominan dan hambatan terberat dipengaruhi oleh kriteria lahan
yaitu tekstur lapisan atas, tekstur lapisan bawah, permeabilitas dan drainase tanah
yang berada pada kelas kemampuan IV, sedangkan pada kelas kemampuan lahan
VI hambatan terberat di pengaruhi oleh kemiringan lereng (>30-45%) yang berada
pada kelas kemampuan lahan VI. Sedangkan kriteria lahan yang menguntungkan
lahan di Sub-DAS Lau Padung adalah kedalaman tanah yang secara keseluruhan
memiliki kedalaman >90cm, ancaman banjir yang tidak pernah terjadi di
Sub-DAS Lau Padung serta salinitas.
B. Saran
1. penggunaan lahan di Sub-DAS Lau Padung lebih diarahkan pada tanaman
tahunan atau tanaman hutan yang memiliki perakaran yang dalam hal ini untuk
mencegah terjadinya erosi yang lebih besar karena faktor penghambat dominan di
Sub-DAS Lau Padung yaitu lereng permukaan, tekstur tanah, permeabilitas tanah
71
2. Metode konservasi yang disarankan untuk lahan di Sub-DAS Lau Padung
penghutanan kembali (reforestation), wanatani (agroforestry), Pengolahan tanah
menurut kontur, Pembuatan guludan, Terasering, dan Saluran air Konservasi
diatas bertujuan untuk memperkecil kerusakan lahan dan memperbaiki drainase
lahan.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang evaluasi lahan terkait upaya
konservasi dan kesesuaian lahan di Sub-DAS Lau Padung, sehingga dapat
menjadi acuan konservasi dan kesesuaian lahan yang lebih memperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi Tanah Dan Air. Bogor : IPB Press
Jamulya dan Tukidal. 1994.Tanah dan Survei Tanah (Hasil Penelitian Evaluasi Sumberdaya Lahan Angkatan IV 1-31 Juli 1994). Yogyakarta : UGM
Kartasapoetra, dkk, 2005. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Maroeto dan Sasongko, Purnomo Edi. 2002. Perencanaan Kemampuan Penggunaan Lahan Untuk Konservasi Lahan "Recharge Area" Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek, (online), (http://eprints.upnjatim. ac.id/2956/1/purnomo_edy.pdf, Diakses 10 November 2014).
Pasaribu, P.H.P. 2014. Evaluasi Kemampuan Lahan Untuk Arahan Konservasi Tanah Di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Skripsi. Medan : Universitas Negeri Medan.
Siregar, Nicho Chandra. 2013. Evaluasi Kemampuan Dan Kesesuaian Lahan Terhadap
Tanaman Kehutanan Di Arboretum Kempus Kuala Bekala Universitas Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, (online), (http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789/39720/7/Cover.pdf, Diakses 10 November 2014).
Soraya, Emma. DKK (2008) Berjudul Arahan Penggunaan Lahan Untuk
Pengendalian Erosi Tanah Di SUB DAS Opak Hulu (online), (http://fkt.ugm.ac.id/research/2__Emma_ Jurnal Manajemen MH_ 2008 .pdf, Diakses 10 November 2014).
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah Dan Air. Yogyakarta : ANDI
Tarru, Satriani, dkk. 2013. Penggunaan Lahan Pada Berbagai Kelas Kemampuan
Lahan Di Sub Das Kelara Bagian Hulu Pada Desa Jenetallasa Kecamatan Rumbia Kabupaten Janeponto, (Online), (http://pasca.unhas.ac. id/jurnal/files/9c0a90767c50c59445b1a53b71a5e7e.pdf, Diakses 10 November 2014)
Utomo, W. H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Jakarta : C. V Rajawali