• Tidak ada hasil yang ditemukan

REAKSI ROBOT BERKAKI TERHADAP CAHAYA SENTER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REAKSI ROBOT BERKAKI TERHADAP CAHAYA SENTER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

 

 

Diajukan Oleh :

Shofyan Arif

0734010033

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan

Karunia-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran yang

dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“ Penggunaan Metode Discrete Wavelet Transform dan Hybrid Untuk Kompresi Video Data Biomedika “ dengan tepat waktu.

Skripsi ini merupakan syarat akademis yang harus dipenuhi oleh

mahasiswa jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

Dalam penulisan laporan skripsi ini penulis menyadari telah mendapatkan

banyak bantuan dari berbagai pihak baik segi moril maupun materiil. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1) Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

2) Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3) Bapak Basuki Rahmat, Ssi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

4) Bapak Basuki Rahmat, Ssi, MT dan Bapak Agus Hermanto, S.Kom selaku

dosen pembimbing penulis di jurusan Teknik Informatika Universitas

(3)

5) Untuk Keluarga tersayang ( Papa, Mama, Kaka, Aurel, Mas didi ) yang

telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan kasih sayang dan semua

pengorbanan yang beliau berikan.

6) Untuk Keluarga besar H.Atotie Boekti yang telah memberikan doa serta

panutan untuk penulis pribadi.

7) Yang spesial untuk Wisma A. Merta,S.kom yang selama ini memberi

bimbingan, dukungan dan semangat yang sangat besar dalam pengerjaan

skripsi ini.

8) Teman-teman penulis : Untuk Teman-teman seangkatan, Juzz, Shasa,

Cicik, Tobib, Faisol, Gibran, Gigih, Nophan, Rizal, mas Aziz dan semua

teman yang berjasa atas dukungannya dan semua pihak yang tidak

mungkin penulis sebutkan namanya satu per satu terima kasih telah

membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih

banyak kekurangan nya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi

penulis dan para pembaca

Surabaya, 26 Nopember 2010   

(4)

iii 

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Peneletian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Perkembangan radio oline/ internet radio... ... 8

2.2 World Wide Web... ... 9

2.2.1 Sejarah World Wide Web ... 10

2.2.2 Cara kerja WWW... 11

2.2.3 Browser web... ... 12

2.2.4 Server web... ... 12

2.2.5 Hypertext Transfer Protokol (HTTP)... 13

2.2.6 Universal Resouce Locator(URL)... ... 13

2.2.7 Homepage... ... 14

2.3 Hyper Text Markup Language... ... 14

2.4 Pemrograman pada web... ... 15

2.5 Bahasa pemrograman PHP... 17

2.5.1 Konsep pemrograman PHP... 17

2.5.2 Perintah dasar PHP... 18

(5)

2.6.3 Koneksifitas PHP dan MySql... . 21

2.7 Apache Web Server... 23

2.8 Crontab... 25

2.8.1 Cara kerja crontab... .. 26

2.8.2 Contoh Crontab... .. 26

2.9 Lame Mp3... ... 27

2.10 Arecord... 27

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... 28

3.1 Analisa Sistem... 28

3.2 Perancangan Sistem... .. 29

3.3 Deskripsi sistem... ... 29

3.3.1 Skema Recording data audio ... 31

3.3.2 Workflow ... 33

3.3.3 CDM ... 38

3.3.4 PDM ... 39

3.3.5 Struktur Basis Data (database)... 39

3.4 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak... 42

BAB IV IMPLEMENTASI ... 44

4.1 Alat yang digunakan ... 44

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras... 44

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak... 45

4.2 Implementasi Basis Data... 45

4.2.1 Struktur Database Tabel Admin... 46

4.2.2 Struktur Database Tabel Penyiar ... 46

4.2.3 Struktur Database Tabel Acara ... 47

4.2.4 Struktur Database Tabel Berita ... 47

4.2.5 Struktur Database Tabel Guestbook... 48

4.2.6 Struktur Database Tabel Profil... 48

4.2.7 Struktur Database Tabel Rekaman... 48

(6)

5.1 Lingkungan Uji coba...53

5.2 Pelaksanaan Uji coba perangkat lunak...55

5.2.1 Level Admin... 55

5.2.2 Level User...60

BAB VI PENUTUP...65

6.1 Kesimpulan... 65

6.2 Saran...65

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Topologi Jaringan Radio Internet ... 27

Gambar 3.2 Skema Radio Online1 ... 30

Gambar 3.3 Skema Radio Online2 ... 30

Gambar 3.4 workflow pengolahan data acara... 32

Gambar 3.5 Workflow pengolahan data penyiar ... 33

Gambar 3.6 Workflow pengolahan data jadwal ... 34

Gambar 3.6 CDM... 36

Gambar 3.7 PDM ... 37

Gambar 4.1 Struktur Database tabel admin ... 43

Gambar 4.2 Struktur Database tabel penyiar ... 44

Gambar 4.3 Struktur Database tabel acara... 44

Gambar 4.4 Struktur Database tabel admin ... 44

Gambar 4.5 Tampilan menu form Home ... 45

Gambar 4.6 Tampilan menu form Profil... 46

Gambar 4.7 Tampilan menu form Crews ... 47

Gambar 4.8 Tampilan menu form Schedule ... 48

Gambar 4.9 Tampilan menu form Guestbook ... 48

Gambar 5.1 halaman login ... 52

Gambar 5.2 mengolah data profil ... 53

Gambar 5.3 uji coba edit data penyiar ... 54

Gambar5.4 form penambahan data penyiar ... 54

(8)

vii 

Gambar5.8 Pengolahan data kontak... 57

Gambar5.9 Form profil radio ... 57

Gambar5.10 Form data penyiar ... 58

Gambar5.11 Tampilan jadwal siaran ... 59

Gambar5.12 Tampilan radio offline diputar ... 59

Gambar5.13 Form pengisian guestbook dan komentar ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Quality of Services Streaming Audio ... 29

Tabel 3.2 Tabel Admin ... 37

Tabel 3.3 Tabel Penyiar ... 37

Tabel 3.4 Tabel Acara ... 38

(10)

ix 

DAFTAR PUSTAKA

1. Gultom, Henry. 2008. Membuat Radio Online (Skema2). diakses online

November 2009 dari http://henry.gultom.or.id/index.php/

2. Padangsidimpuan. 2008. Audio Streaming di Ubuntu. diakses online

November 2009 dari http://shafwanhasby.22web.net/

3. Malindo. 2007. Blog Radio Streaming Malindo. diaskes online Oktober 2009

dari http://malindofm.blogspot.com/2009_10_04_archive.html

4. Gigih. 2009. Membuat Siaran Radio Sendiri dengan Icecat dan Winamp.

diakses November 2009 dari http://koegie.staff.fe.uns.ac.id/

5. Hendriyana F, Yulian. 2008. Icecast Audio Streamer. Diakses online

November 2009 dari http://yulian.firdaus.or.id/icecast.php

6. Syarif, Abdusi. 2008. Quality of Services (QoS) Teknologi Streaming untuk Apliaksi Surveillance. Jakarta: Teknik Informatika-Universitas

Mercu Buana.

7. Bonit, Nugrorho . 2004, PHP dan MySQL server dan HTML.

8. http://en.wikipedia.org/wiki/Real_Time_Streaming_Protocol 9. http://icecast.org/

(11)

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan dunia robot saat ini telah banyak diterapkan didunia

industri untuk membantu proses produksi manual menjadi otomatis salah satunya

robot untuk menarik barang mengikuti garis, sebelum ada robot tersebut proses

produksi menggunakan tenaga manusia proses produksi tidak bisa maksimal.

Namun dengan adanya robot untuk menarik barang mengikuti garis ini masih

kurang maksimal karena masih bergantung pada garis untuk berjalan, jika garis

tersebut putus maka robot tidak dapat bekerja, maka perlu suatu robot yang dapat

berjalan dengan mengikuti cahaya sehingga proses produksi maksimal. Selain itu

robot pencari cahaya dapat juga diterapkan untuk menentukan titik cahaya

matahari yang pas, sehingga solar sel bekerja maksimal merubah energi panas

menjadi arus listrik. [2]

Saat ini kemajuan dunia elektronika sudah sedemikian pesat, saat ini sudah

dapat membuat chip komputer dalam sebuah keping tunggal (single chip

computer) atau yang sering disebut mikrokontroler yang hanya berukuran sangat

kecil (berukuran seperti IC Digital lepasan) telah dibenami dengan CPU (Central

Processing Unit), ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory)

dan I/O (Input/Output). Dimasa lalu masing-masing bagian tersebut merupakan

(12)

mikrokontroler setidaknya harus menggunakan empat buah IC terpisah, tapi

keadaan kini telah berubah. Dengan sebuah IC kecil dan tunggal telah dapat

dibuat sebuah sistem mikrokontroler yang utuh yang dapat dipakai untuk

mengontrol suatu alat tertentu [2]

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil perumusan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana merancang / mendesain robot berkaki yang bergerak

mengikuti arah cahaya center yang dibidik dengan menggunakan

mikrokontroler ATMEGA16 dengan hanya menggunakan 2 (dua) buah

servo HS-311 sebagai penggerak robot

b. Bagaimana memberikan perintah atau program kepada robot tersebut

agar bisa berjalan secara otomatis mengikuti arah dimana cahaya

senter tersebut dibidikkan

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini, untuk mengatasi permasalahan yang

ada maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

a. Robot ini menggunakan mickrokontroler ATMEGA16 dan

menggunakan Bahasa Pemrograman C sebagai operasional

mickrokontroler ATMEGA16 dengan dua buah servo seri HS-311

(13)

c. Setelah di Start, robot mulai dengan memutar 360o (tiga ratus enam

puluh derajat) ditempat. Bila sensor robot mendeteksi adanya cahaya

bidikan lampu senter, maka robot akan bereaksi dan berjalan kearah

dimana cahaya lampu senter itu dibidik

d. Robot tidak bisa menanggapi rangsangan, jika bidikan lampu senter

tersebut berada dibalik benda yang menutupi sensor cahaya robot

tersebut

e. Robot bergerak hanya sebatas gerak maju mengikuti arah cahaya

tersebut. Dan juga tidak bisa untuk menaiki atau menuruni tangga.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dari penelitian serta pembuatan robot berkaki tersebut

adalah untuk memenuhi Tugas Akhir di Universitas Pembangunan Nasional yang

dimana robot tersebut bisa bergerak jika menerima rangsangan cahaya, dan bisa

bergerak mengikuti cahaya tersebut, dibantu dengan sensor cahaya dan memiliki

kecerdasan buatan dengan Bahasa C yang bisa mengatur semua gerakan robot.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah diharapkan untuk

kedepannya semua tentang Robotika di Indonesia ini Khususnya di Universitas

Pembangunan Nasional (UPN) ” Veteran Jatim, dapat semakin maju dan terus

berkembang seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang

Robotika, dan terbukanya ide-ide yang brilian dikalangan mahasiswa UPN dalam

(14)

1.6 Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Pada tahap ini dilakukan pemahaman kepustakaan yang

berhubungan dengan pembuatan perangkat lunak secara umum,

Kepustakaan yang berhubungan dengan robot itu sendiri, serta literatur

tentang hardware yang diperlukan.

b. Desain system

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan

system untuk merumuskan solusi yang tepat dalam pembuatan sistem serta

kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan

rancangan tersebut.

c. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi rancangan sistem yang telah

dibuat. Tahapan ini merealisasikan apa yang terdapat pada tahapan

sebelumnya menjadi sebuah aplikasi yang sesuai dengan apa yang

direncanakan

d. Uji Coba dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan ujicoba terhadap system yang dibuat,

(15)

serta melakukan perbaikan untuk lebih menyempurnakan system yang

dibuat.

e. Penyusunan laporan tugas akhir

Tahap ini dilakukan untuk membuat laporan dari semua dasar teori

dan metode yang digunakan serta hasil-hasil yang diperoleh selama

pengerjaan tugas akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang gambaran umum latar belakang penulisan

Tugas Akhir, tujuan, rumusan masalah, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang teori penunjang dari pembahasan

masalah antara lain tentang komponen-komponen yang

digunakan dalam pembangunan sistem yang dibangun.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perancangan robot berkaki

(16)

cahaya, dan juga Bahasa Pemograman C sebagai

operasional mickrokontroler ATMEGA16

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan aplikasi

yang telah dibuat sebelumnya beserta pembahasan dari

robot berkaki yang menggunakan mikrokontoler

ATMEGA16, dua buah servo HS-311, Sensor Photo Diode

sebagai pendeteksi cahaya, dan juga Bahasa Pemograman C

sebagai operasional mickrokontroler ATMEGA16

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses uji coba dari

program yang telah dibuat sampai dengan hasil kerja robot

tersebut

BAB VI PENUTUP

Bab ini akan menjelaskan tentang Kesimpulan dari

keseluruhan isi dari laporan dan Tugas Akhir serta

saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung

(17)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Teknologi Robot

Dalam kehidupan masyarakat modern, istilah robot sudah terasa begitu

akrab. Meskipun kehadirannya mungkin masih jarang dijumpai di banyak tempat.

Tapi setidaknya akan segera paham jika disebutkan tentang robot. Sementara, bagi

kebanyakan orang, robot seringkali diartikan sebagai mesin berbentuk manusia

yang bisa melakukan gerakan atau tindakan seperti manusia. Ini merupakan imej

yang ditimbulkan oleh kebanyakan film bergenre science fiction. [1]

Robot adalah merupakan perangkat otomatis yang menyelenggarakan

fungsi yang biasanya dianggap berasal dari manusia atau sebuah mesin yang

berbentuk manusia. Mungkin sebuah definisi yang kurang tepat karena ada

beberapa robot yang tidak berbentuk menyerupai manusia atau bagian dari organ

manusia maupun menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang semula dilakukan oleh

manusia meskipun sebagian besar tujuan penciptaan robot adalah untuk itu.

Karena kenyataannya robot-robot yang telah berhasil dibuat dan kemudian

menjadi terkenal, justru bukan robot yang menyerupai bentuk tubuh atau bagian

organ manusia. Misalnya robot anjing AIBO ERS-210 yang dibuat oleh

(18)

2.1.1 Sejarah robot berawal dari sebuah cerpen

Istilah robot pertama kali dipopulerkan dalam sebuah cerita pendek

(cerpen) yang berjudul Runaround, ditulis oleh Isaac Asimov pada tahun 1942.

Sebenarnya istilah robot sudah digunakan oleh Karel Capek, seorang penulis

drama dari Cekoslovakia. Cerpen itu bercerita tentang robot therapy. Runaround,

Joseph Weizenbaum, seorang profesor di Institut Massachusetts, membuat

program Eliza pada tahun 1966. Sekitar 240 (dua ratus empat puluh) baris kode

yang dibuat oleh Weizenbaum untuk mensimulasikan sebuah psikotherapy.[1]

Ternyata bukan hanya Prof. Weizenbaum saja yang terobsesi dengan

cerpen Runaround hasil karya Asimov itu. Sepuluh tahun sebelum Prof.

Weizenbaum membuat program Elilza, George Devol dan Joseph Engelberger

sudah lebih dulu membahas tentang pembuatan robot berdasarkan ide cerita dari

cerpen Runaround tersebut. Mereka berdua selanjutnya mendirikan perusahaan

yang diberi nama Unimation, singkatan dari istilah Universal Automation.

Unimation menjadi perusahaan pertama di dunia yang menghasilkan robot secara

komersial. Bahkan kabarnya perusahaan ini sampai sekarang masih terus

berproduksi. [1]

2.1.2 Periode Teknologi Robot

Meskipun ada sebagian yang mungkin tidak bisa didefinisikan sebagai

robot, tapi hasil-hasil pencipataan yang disusun berdasarkan urutan kurun waktu

(19)

Tahun 270 sebelem masehi, Ctesibus, pada jaman Yunani kuno telah membuat

organ-organ dan jam air yang dapat membuat gerakan-gerakan tertentu.

Sejarah Robot pada tahun 1818, Mary Shelley menulis novel

"Frankenstein" yang terkenal dan menyeramkan itu. Cerita tentang manusia yang

diciptakan oleh Dr Frankenstein. Setelah itu pada tahun 1921, Istilah "robot"

pertama kali digunakan dalam sebuah drama berjudul "RUR" atau "Rossum's

Universal Robot" yang ditulis oleh penulis dari Ceko, Karel Capek. Secara

sederhana drama ini mengkisahkan tentang manusia yang membuat robot dan

pada akhirnya robot itu membunuh manusia yang membuatnya. Selang dua puluh

tahun, pada tahun 1941, penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov pertama kali

menggunakan kata "robot" untuk menggambarkan teknologi robot dan

meramalkan munculnya robot industri yang kuat. Pada tahun berikutnya, yaitu

tahun 1942, Asimov menulis "Runaround", cerita tentang robot dan memperkenal

"Tiga Hukum Robot". Tahun 1948, Cybernetics", sebuah hasil tulisan tentang

pengaruh pada kecerdasan buatan yang diterbitkan oleh Norbert Wiener. Pada

masa itu juga seorang perintis teknologi robot di Inggris, William Grey Walter

menciptakan robot sederhana yang diberi nama Elmer dan Elsie yang meniru

perilaku manusia hidup dengan menggunakan elektronik. George Devol dan

Joseph Engleberger menciptakan robot lengan yang diprogram untuk pertama

kalinya dan menciptakan istilah Universal Otomasi untuk pertama kalinya juga.

George Devol dan Joseph Engelberger membentuk perusahaan penghasil robot

pertama di dunia para tahun 1956. Pada tahun ini juga sebuah robot elektronik

(20)

Tahun 1959, Computer Assisted Manufacturingg telah didemonstrasikan

di Laboratorium Servomechanisms di MIT (Massachusetts Institute of

Technology). Selang 2 tahun, tepatnya tahun 1961, robot industri pertama

diperagakan di pabrik mobil General Motors di New Jersey. Robot itu dinamakan

UNIMATE .pada tahun 1963, robot lengan buatan yang dikontrol oleh computer

pertama kali dirancang. Lengan (tangan) robot ini dirancang sebagai alat bagi

penyandang cacat dengan kelengkapan enam sendi yang memberikan fleksibilitas

lengan manusia. Pembuatan system canggih yang pertama dan disebut

DENDRAL pada tahun 1965. Program ini dirancang untuk melaksanakan

akumulasi pengetahuan dari subjek ahli. Berikutnya pada tahun 1968, Marvin

Minsky membuat lengan tentakel yang dinamakan Octopus. Satu tahun berikutnya

pada tahun 1969, pembuatan lengan Stanford yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Lengan robot ini dikendalikan oleh komputer.

Kemunculan robot Shakey pada tahun 1970 yang disebut-sebut sebagai

mobile robot yang pertama yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan. Robot ini

dibuat oleh SRI International. Tahun 1974, perancangan lengan robot yang

bekerja berdasarkan umpan balik dan sensor tekanan. Robot yang disebut dengan

nama Silver Arm ini digunakan untuk perakitan komponen-komponen di bidang

industry. Tahun 1979, pertama kalinya didemonstrasikan kemampuan sebuah

robot yang berlalu lalang di dalam sebuah ruangan yang penuh dengan kursi.

Robot yang diberi nama Stanford ini dapat menghindari menabrak kursi-kursi

yang diletakkan secara acak di ruangan tersebut. Robot ini dilengkapi dengan

(21)

komputer memperhitungkan jarak benda dan hambatan yang ada pada medan.

Pada kurun waktu berikutnya penciptaan robot sudah bisa didapatkan melalui

informasi yang banyak dipublikasikan oleh media massa. Informasi tersebut dapat

didapatkan melalui media elektronik, media cetak, dan juga media on-line. [1]

2.2 Mikrokontroler ATMEGA16

AVR (Alf, Vegard and RISC) merupakan seri mikrokontroler CMOS

(Canadian Meteorological and Oceanographic Society) 8-bit (delapan Binary

digit) buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set

Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR

mempunyai 32 (tiga puluh dua) register general-purpose, timer/counter fleksibel

dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART (Universal

Asynchronous Receiver-Transmitter), Programmable Watchdog Timer, dan mode

power saving, ADC (Analog-to-digital converter) dan PWM (Pulse-width

modulation) internal.

AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang

mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan

hubungan serial SPI (Serial Peripheral Interface). ATMega16. ATMega16

mempunyai throughput mendekati 1 (satu) MIPS (million instructions per second)

per MHz (Megahertz) membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi

daya versus kecepatan proses. Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16

(22)

Memories, Peripheral Features, Special Microcontroller Features, I/O and

Package, Operating Voltages.

Advanced RISC Architecture memiliki fitur 130 Powerful Instructions –

Most Single Clock Cycle Execution, 32 x 8 (delapan) General Purpose Fully

Static Operation, Up to 16 (enam belas) MIPS Throughput at 16 MHz, On-chip

2-cycle Multiplier. Fitur dari Nonvolatile Program and Data Memories yaitu

memiliki 8KB (Kilobytes) of In-System Self-Programmable Flash, Optional Boot

Code Section dengan Independent Lock Bits, 512 Bytes EEPROM (Electrically

Erasable Programmable Read-Only Memory), 512 Bytes Internal SRAM (Static

random-access memory) dan Programming Lock for Software Security. Fitur-fitur

Peripheral dari ATMEGA16 yaitu memiliki dua buah 8-bit Timer/Counters

dengan Separate Prescalers and Compare Mode, dua buah 8-bit Timer/Counters

dengan Separate Prescalers and Compare Modes, satu buah 16-bit Timer/Counter

dengan Separate Prescaler, Compare Mode, dan Capture Mode Real Time Counter

dengan Separate Oscillator, empat buah PWM Channels, 8-channel, 10-bit ADC,

byte-oriented Two-wire Serial Interface dan Programmable Serial USART

(Universal asynchronous receiver/transmitter). Fitur-fitur spesial dari

ATMEGA16 yaitu memiliki Power-on Reset and Programmable Brown-out

Detection, Internal Calibrated RC (Radio Control) Oscillator, External and

Internal Interrupt Sources dan enam Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction,

Power-save, Powerdown, Standby and Extended Standby. Untuk fitur dari

input/outputnya (I/O and Package) yaitu memiliki 32 Programmable I/O Lines dan

(23)

lead TQFP (Thin Quad Flat Pack) , 44 lead PLCC (plastic leaded chip carrier),

and 44 pad MLF (Micro Lead Frame). Untuk fitur Operating Voltages yaitu

memiliki 2.7 - 5.5 V (Volt) untuk Atmega16L dan 4.5 - 5.5V untuk Atmega16.

Gambar 2.1 Bentuk Chip ATMega16 Gambar 2.2 Pin-pin ATMega16

Dari gambar diatas, bentuk dari Chip atau microcontroller ATMEGA16

ditunjukkan seperti Gambar 2.1. Dan pin-pin pada ATMega16 dengan kemasan

40-pin DIP (dual inline package) ditunjukkan oleh Gambar 2.2. Guna

memaksimalkan performa, AVR menggunakan arsitektur Harvard (memori dan

bus terpisah untuk program dan data). [4]

2.3 Servo HS-311

Motor servo pada dasarnya adalah motor dc dengan kualifikasi khusus

yang sesuai dengan aplikasi “sevosing” didalam teknik control. Dalam kamus

Oxfrod istilah “servo” diartikan sebagai “ amechanism that control a large

mechanism “.tidak ada sepisi baku yang disepakati untuk menyatakan bahwa

(24)

motor harus memilki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang

cepat dalam posisi dan kecepatan. Motor servo juga dikehendaki handal dalam

beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah - berubah. Berapa tipe motor yang

dijual dengan paket rangkaian drivernya telah memiliki rangkaia control

kecepatan yang menyatu didalamnya. Putaran motor tidak lagi berdasarkan

tegangan supplay ke motor, namun berdasarkan tegangan input khusus yang

berfungsi sebagai referensi kecepatan output.

Motor servo merupakan motor yang diatur dan dikontrol menggunakan

pulsa. Motor standard ini memiliki tiga posisi yaitu posisi 0 (nol) derajat, posisi 90

(Sembilan puluh) derajat, dan posisi 180 (seratus delapan puluh) derajat. Poros

motor servo biasanya dihubungkan dengan suatu mekanisme sehingga dapat

membuat / mengontrol pergerakan roda depan pada sebuah mobil mainan. Pada

saat poros pada posisi 0 derajat, maka roda mobil mainan akan bergerakan kekiri,

jika posisi poros pada 90 derajat, maka roda depan mobil maianan akan lurus,

sedangkan jika posisi 180 derajat, maka roda depan mobil akan berbelok kekanan.

(25)

Karena ada tiga posisi utama seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.3,

maka dibuatlah secara khusus mengatur motor servo tersebut, dengan cara

memberikan pulsa digital dengan lebar yang berbeda – beda. Jika diberikan pulsa

dengan lebar 1.5ms (satu koma lima mili second) maka motor servo akan berputar

90 derajat, pulsa dengan 1.75ms (satu koma tujuh puluh lima mili second) akan

membuat motor servo menuju 180 derajat, sedangkan pulsa dengan lebar 1.25ms

(satu koma dua puluh lima mili second) akan membut motor servo bergerak

menuju 0 derajat, motor servo tersebut disebut Motor servo standard yang

memiliki batas, hal ini menyebabkan poros servo tidak berputar 360 derajat,

sedangkan motor servo continous jika diberi puls 1.25ms akan berputar CW dan

sedangkan jika diberi 1.75ms maka akan berputar CCW dan juga bila diberi 1,5ms

motor servo kan diam tidak bergerak. Pada dasarnya motor servo continous akan

berputar 360 derajat. [9]

Motor Servo Standard dan Motor Servo Continuous adalah dua jenis servo

yang ada di pasaran. Tipe kedua (continuous) adalah motor servo standard yang

dilepas bagian feedback-nya, sehingga poros servo tidak dapat mengunci pada

posisi tertentu.

HS311 adalah salah satu motor servo standard dengan pengguna cukup

besar. Alasannya klasik, harganya cukup ekonomis untuk kemampuannya yang

(26)

Gambar 2.4 Servo HS-311

Gambar 2.5 Bagan Servo HS-311

Pada Gambar 2.4 adalah merupakan bentuk dari Servo HS-311, dan

Gambar 2.5 merupakan bagan dari servo HS-311

Servo ini dapat beroperasi pada jangkauan 180° ketika diberikan sebuah

pulsa antara 600 usec to 2400 usec. Bila memerlukan putaran 360°, HS311 dapat

di-modifikasi, dengan melepas bagian feedback-nya. Perlu kehati-hatian untuk

(27)

2.4 Photo Diode

Photodiodes dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah

silicon (Si) atau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi InSb (Indium

antimonide), InAs (Indium arsenide), PbSe (Lead selenide). Material ini menyerap

cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å (Angstrom) –

11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Jika ada cahaya dengan

energi photon yang cukup megenai semikonduktor, maka photon akan diserap

sehingga menghasilkan elektron bebas dan hole. Apabila absorpsi terjadi pada

daerah depletion, carrier ini akan terbawa dari junction oleh medan yang tercipta

dari daerah tersebut dan menghasilkan arus. Pada photo diode, arus bergantung

linier pada intensitas cahaya. Respons frekuensi bergantung pada bahan (Si

900nm (nanometer), GaAs 1500nm, (Ge General Electric) 2000nm). [11]

Gambar 2.6 Photo Diode Gambar 2.7 Pin Photo Diode

Gambar 2.6 merupakan salah satu contoh bentuk dari Photo Diode dan

(28)

2.5 Pemprograman Dengan Bahasa C

Bahasa pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman

komputer. Dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie untuk Sistem Operasi

Unix di Bell Telephone Laboratories. Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL

yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini

memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa

yang disebut dengan B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa

B adalah bahasa C oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone

Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama

kali digunakan pada komputer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang

menggunakan sistem operasi UNIX. [7],[12]

Meskipun C dibuat untuk memprogram sistem dan jaringan komputer

namun bahasa ini juga sering digunakan dalam mengembangkan software

aplikasi. C juga banyak dipakai oleh berbagai jenis platform sistem operasi dan

arsitektur komputer, bahkan terdapat beberepa compiler yang sangat populer telah

tersedia. C secara luar biasa memengaruhi bahasa populer lainnya, terutama C++

yang merupakan extensi dari C. [7]

Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi,

kompiler C dan seluruh program aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam

bahasa C. Kepopuleranbahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak

dibuat untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi

standar, ANSI (American National Standards Institute) membentuk suatu komite

(29)

ANSI untuk bahasa C. Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang

diperluas. [12]

2.5.1 Proses Kompilasi dan Linking Program C

Proses dari bentuk source program, yaitu program yang ditulis dalam

bahasa C hingga menjadi program yang executable ditunjukkan pada Gambar 2.8

di bawah ini : [12]

(30)

2.5.2 Struktur Penulisan Program C

Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah

program minimal mengandung sebuah fungsi. Fungsi pertama yang harus ada

dalam program C dan sudah ditentukan namanya adalah main(). Bagian

pernyataan fungsi (sering disebut tubuh fungsi) diawali dengan tanda kurung

kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal tutup (}). Di antara

kurung kurawal itu dapat dituliskan statemen-statemen program C. Namun pada

kenyataannya, suatu fungsi bisa saja tidak mengandung pernyataan samasekali.

Berikut ini adalah struktur dari program C yang ditunjukkan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Struktur Dari Program C

Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur karena

strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya

(subroutine). Fungsi-fungsi yang ada selain fungsi utama (main()) merupakan

program-program bagian. Fungsi-fungsi ini dapat ditulis setelah fungsi utama

atau diletakkan di file pustaka (library). Jika fungsi-fungsi diletakkan di file

pustaka dan akan dipakai di suatu program, maka nama file judulnya (header

file) harus dilibatkan dalam program yang menggunakannya dengan

(31)

2.5.3 Perintah Dasar Dalam Pemrograman Bahasa C a) Fungsi main()

Fungsi main() harus ada pada program, sebab fungsi inilah yang

menjadi titik awal dan titik akhir eksekusi program. Tanda { di awal

fungsi menyatakan awal tubuh fungsi dan sekaligus awal eksekusi

program, sedangkan tanda } di akhir fungsi merupakan akhir tubuh

fungsi dan sekaligus adalah akhir eksekusi program. Jika program terdiri

atas lebih dari satu fungsi, fungsi main() biasa ditempatkan pada posisi

yang palingatas dalam pendefinisian fungsi. Hal ini hanya merupakan

kebiasaan. Tujuannya untuk memudahkan pencarian terhadap program

utama bagi pemrogram. Jadi bukanlah merupakan suatu keharusan. [12]

b) Fungsi printf()

Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk

menampilkan suatu keluaran pada layar peraga. Untuk menampilkan

tulisan Selamat belajar bahasa C, misalnya, pernyataan yang diperlukan

berupa printf(“Selamat belajar bahasa C”);

Pernyataan di atas berupa pemanggilan fungsi printf() dengan

argumen atau parameter berupa string. Dalam C suatu konstanta string

ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik- ganda (“). Perlu juga

diketahui pernyataan dalam C selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;).

Tanda titik koma dipakai sebagai tanda pemberhentian sebuah

(32)

Mengenai penentu format di antaranya berupa %d untuk

menampilkan bilangan bulat (integer), %f untuk menampilkan bilangan

titik-mengambang (pecahan), %c untuk menampilkan sebuah karakter

dan %s untuk menampilkan sebuah string, contoh: printf(“Nama : %s\n”,

“Shofyan Arif”); .[12]

2.5.4 Kelebihan Bahasa C

Bahasa C merupakan salah satu pilihan dari sebagian kalangan

programmer untuk membuat aplikasi untuk robot. Meskipun begitu, Bahasa C

juga memiliki kelebihan dan kekurangan dari pada bahasa sesudahnya. berikut ini

sebagian kecil dari kelebihan maupun kekurangan Pemrograman Bahasa C :

a. Kelebihan Bahasa C

Kelebihan dari Bahasa C adalah tersedia hampir di semua jenis

komputer. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk

semua jenis komputer. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata - kata

kunci, hanya terdapat 32 (tiga puluh dua) kata kunci. Proses executable

program bahasa C lebih cepat. Dukungan pustaka yang banyak.. C adalah

bahasa yang terstruktur dan Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah

b. Kekurangan Bahasa C

Banyaknya Operator serta fleksibilitas penulisan program

kadang-kadang membingungkan pemakai. Bagi pemula pada umumnya akan

(33)

2.6 Aplikasi Code Vison AVR

CodeVisionAVR adalah salah satu Software yang digunakan untuk

memprogram AVR. CodeVisionAVR sangat mudah untuk digunakan, tinggal

download kedalam IC yang akan diberi program. Kenapa sangat mudah

digunakan karena CodeVision AVR ini sendiri sudah memiliki User Interface

yang lumayan bagus sehingga memudahkan penggunanya, selain itu sendiri

CodeVision AVR juga mempunyai banyak sekali fitur-fitur yang memang

dikhususkan untuk pemrograman AVR. Kelemahannya adalah CodeVision AVR

ini masih mengguanakan Low Level Language yang berbasis bahasa C. [6]

2.7 Aplikasi AVR Studio

AVRStudio 4 merupakan tool untuk membangun aplikasi aplikasi berbasis

mikrokontroler. Sesuai dengan namanya maka AVRStudio 4 dirancang untuk

mikrokontroler AVR seri AT90SXXX, ATMEGAXXX, dan beberapa ATTINY

keluaran Atmel, dan hanya berjalan di platform windows saja. Komponen utama

WinAvr adalah avrgcc yakni c cross compiler turunan dari gcc yang telah

dimodifikasi untuk keperluan mikrokontroler AVR. Selain cross compiler,

AVRStudio 4 juga berisi beberapa program tambahan seperti avrlibc, avras,

avrdude, avrice, avrgdb, programer notepad editor dan masih banyak lagi yang

lainnya. Jadi AVRStudio 4 menggunakan bahasa asm sebagai bahasa untuk

(34)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana

perancangan robot dirancang, komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan

dalam perancangan robot ini, bagaimana cara merancang robot ini dan flowchart

robot

Dalam pembuatan robot ini penulis memperhatikan beberapa aspek yang

dibutuhkan, yaitu :

a. Robot ini dirancang dengan menggunakan sensor Photodiode sebagai

pendeteksi adanya cahaya

b. Robot ini dirancang dengan menggunakan Mikrokontroller ATMega16

sebagai otak atau pengendali utama pada robot

c. Robot ini menggunakan Bahasa C sebagai Bahasa pemrogramannya

d. Robot ini dirancang untuk dapat berjalan secara otomatis dengan

kemampuan program yang telah diinputkan di dalam robot tersebut serta

robot dapat menghindari sebuah halangan.

e. Robot ini bergerak dalam sebuah bidang yang datar dan rata.

f. Robot ini menggunakan dua buah motor servo HS-311 sebagai penggerak

kaki-kaki robot.

(35)

3.1 Analisis Sistem

Seperti yang dijelaskan pada Bab sebelumnya. Banyak jenis robot kaki

yang telah ada disekeliling kita, seperti robot kaki Hexapot, robot berkaki dua

sampai ada robot berkaki enam yang pergerakan robotnya menyerupai hewan

laba-laba atau tarantula. Namun dalam memenuhi Tugas Akhir ini dipilihlah

desain robot kaki crawler yang memiliki enam kaki dengan dua servo penggerak.

Dalam perancangan robot kaki tersebut, dimana ketiga kaki kanan

digerakkan oleh sebuah servo yang berada pada sisi kanan robot, dan ketiga kaki

bergerak secara bersamaan menurut rangkaiannya. Begitu juga dengan ketiga kaki

sebelah kiri, yaitu digerakkan oleh sebuah servo yang berada pada sisi kiri robot,

dan ketiga kaki bergerak secara bersamaan menurut rangkaiannya. Dan jika robot

berbelok kekanan, maka ketiga kaki sebelah kanan bergerak mundur dan ketiga

kaki kiri bergerak maju, sehingga robot bergerak berbelok kekanan. Begitu juga

ketika robot berbelok kekiri, maka ketiga kaki sebelah kiri bergerak mundur dan

ketiga kaki kanan bergerak maju, sehingga robot bergerak berbelok kekiri.

Pergerakan kaki seterusnya seperti itu sehingga terjadilah gerak robot yang

diinginkan.

Desain robot crawler yang dibuat kurang lebih seperti Gambar 3.1 berikut

ini:

(36)
[image:36.595.111.507.99.535.2]

 

Gambar 3.1 Robot Kaki Crawler

3.2. Perancangan Sistem

Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang pembangunan suatu robot kaki

yang dirancang memiliki enam buah kaki dengan dua buah servo sebagai

penggerak robot dan memiliki Photo Diode sebagai pendeteksi rancangan cahaya

untuk membuat robot bergerak maju ke arah cahaya tersebut.

Setelah memilih sebuah desain robot, akhirnya dipilihlah robot berkaki

enam dengan desain menyerupai robot crawler kit seperti pada Gambar 3.1,

dimana desain tersebut sangat simpel dan sangat terjangkau dalam hal harga

bahan dan lain-lain sampai pencodingan program, sangat menghemat code yang

dituliskan dan diuploadkan di microcontrollernya, sehingga menghemat kapasitas

memory, meghemat waktu, dan menghemat biaya. Seperti yang dijelaskan diatas,

robot tersebut hanya memiliki dua buah servo seri HS-311 sebagai penggerak

(37)

3.3 Deskripsi Sistem

Penjelasan dari sistem robot crawlet yang dibuat adalah pertama tombol

ON/OFF ditekan sampai lampu LED warna merah 1 (R LED 1), kuning (Y LED)

dan hijau (G LED) yang berada di depan rancangan PCB menyala. Bisa dilihat

seperti dalam rancangan PCB pada Gambar 3.2 berikut:

[image:37.595.110.508.267.542.2]

 

Gambar 3.2 Rancangan PCB dari atas

Kemudian pilih Mode dengan menekan tombol SW1 untuk Mode

pendeteksi suara, tombol SW2 untuk pendeteksi cahaya dan tombol SW3 untuk

Mode penghalang rintang. Tetapi dalam pembuatan Tugas Akhir ini, dipilihlah

robot pendeteksi cahaya. Jadi tekan tombol SW2 untuk memilih mode pendeteksi

Cahaya, setelah berhasil ditekan, maka lampu LED merah 3 (R LED 3) yang

berada ditengah rancangan PCB diatas menyalah tetapi berkedip-kedip. Setelah itu

tekan tombol SW4 untuk meng-play atau memulai gerakan robot. Setelah berhasil

2 3

(38)

 

menekan tombol SW4, lampu LED merah 3 (R LED 3) menyalah tanpa

berkedip-kedip dan cahaya lampu LED merah 1 (R LED 1) mati diikuti dengan robot

bergerak berputar ke arah kiri 360o terus menerus sampai sensor Photodiode

menerima rangsangan cahaya hingga beberapa persen dengan ditunjukkan dengan

cahaya lampu LED merah 1 (R LED 1) berkedip-kedip, setelah Photodiode

menerima rangsangan cahaya penuh maka lampu LED merah 1 (R LED 1)

menyalah penuh tanpa berkedi-kedip diikuti dengan robot yang bergerak kedepan

mengikuti dimana rangsangan cahaya tersebut dibidikkan ke arah sensor

photodiode tersebut. Jika cahaya yang dibidik (dalam hal ini menggunakan cahaya

lampu senter) dimatikan atau photodiode tidak lagi menerima rangsangan cahaya

ataupun kurang menerima rangsangan cahaya, maka robot akan berhenti dengan

delay beberapa milidetik dan delanjutnya robot berputar kembali 360o ke arak kiri

sampai robot tersebut menerima rangsangan cahaya kembali melalui sensor photo

diode tersebut. Untuk menghentikan robot, tekan tombol SW4, dan jika robot

tidak berhenti atau robot menerima perintah terlalu berlebihan, sehingga robot

mengalami error, maka tekan tombol RST (reset) untuk mengulang kembali

penginisialisasi system perangkat lunak robot tersebut. Dan selanjutnya, bisa

memilih mode yang lain dengan menekan pilihan SW1, SW2 atau SW3 untuk

menentukan pilihan mode, dan tombol SW4 untuk memulai eksekusi robot.Untuk

mematikan keseluruhan sistem robot, tekan tombol ON/OFF dan kemudian semua

sistem hardware dan software robot mati. Penjelasan dalam bentuk Flowchart

khusus untuk masalah Reaksi Robot Berkaki Terhadap Cahaya Center dapat

(39)
[image:39.595.109.535.106.723.2]
(40)

 

3.4 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Untuk dapat membuat robot crawler ini dibutuhkan beberapa perangkat

keras dan perangkat lunak yang dapat mendukung pembangunan sebuah robot

crawler. Pada sub-bab ini akan dilakukan perincian terhadap apa saja perangkat

keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.

Dalam merancang suatu sistem hardware dan software robot maka kita

perlu menentukan jenis-jenis atau spesifikasi perangkat keras yang akan kita

gunakan. Hal ini merupakan persiapan awal yang harus dilakukan. Dimana

tiap-tiap hardware yang digunakan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Dan

berikut hardware dan software yang dibutuhkan untuk merancang robot:

a. Hardware Robot

Ada beberapa hardware yang dibutuhkan untuk membuat robot

krawler, diantaranya sebagai berikut:

1. Sebuah Microcontroller ATMEGA16

2. Dua buah Transistor BC547

3. Sebuah Transistor PC123 dan Transistor LM358

4. Sebuah Electronic Semiconductors PQO5RD11

5. Sebuah Photodiode, sensor GH-311 dan Mic Condensor

6. Dua buah servo penggerak HS-311

7. PCB (Printed Circuit Board), Rangka Robot (besi dan

aluminium)

(41)

9. Lima buah lampu LED (Light Emitting Diodes)

10.Sebuah tempat baterai berkapasitas empat buah baterai AA

11.Lima buah Elco dengan berbagai ukuran

12.Sebuah button ON/OFF dan lima buah button switch untuk

pilihan mode

13.Dan komponen-komponen pengukung lainnya

b. Software

Dibawah ini merupakan beberapa software yang dibutuhkan untuk

membuat robot krawler, diantaranya sebagai berikut:

1. AVR Studio 4 sebagai tools pemrograman

2. Bahasa pemrograman menggunakan Bahasa C untuk

microcontroller ATMEGA16

c. Hardware Komputer

Dibawah ini merupakan kebutuhan hardware komputer untuk dapat

menjalankan program AVR Studio 4 Compiler sebagai code maker untuk

ditanamkan kedalam micro controller ATMEGA16 sebagai otak dari robot

tersebut atau sebagai pengatur perintah jalannya robot tersebut

1. Sistem komputer dengan spesifikasi pentium IV

2. Sistem Operasi menggunakan Windows 95, 98, Me, NT4, 2000,

dan XP.

(42)

  3.5 Perancangan Badan dan Kaki Robot

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin 3.1 pada bab ini, telah dipilih

jenis robot kaki clawler yang memiliki enam kaki dan dua buah servo penggerak

dikedua sisi robot. Dalam perancangan badan robot, telah dipilih rancangan kaki

seperti pada Gambar 3.4 berikut:

[image:42.595.178.436.268.497.2]

 

Gambar 3.4 Robot Kaki Crawler

 

Pada Gambar 3.5 merupakan tampilan rangkaian kaki-kaki robot clawler

yang dilihat dari samping. Dan pada Gambar 3.6 tampak seluruh badan robot

clawler yang dilihat dari arah depan atas. 

 

 

 

 

      

[image:42.595.375.508.588.709.2]

Gambar 3.5 Robot Clawler dilihat dari Samping

(43)
[image:43.595.132.499.118.509.2]

Gambar 3.7 Skema Badan Robot

Pada Gambar 3.7 merupakan skema pembuatan badan robot yang akan

dibuat. Bahan yang dipakai untuk membuat badan utama robot yaitu dari bahan

besi plat dengan panjang 21 cm, lebar 13 cm dan tebal 0.2 cm atau 2 mm. Badan

robot dibagi menjadi tiga bagian, yaitu yang diberi tanda huruf “A”,”B”,”C”. Pada

bagian yang bertanda huruf “A” merupakan area badan robot yang ditekuk 90o ke

bawah badan yang memiliki panjang 8.5 cm dan lebar 2 cm, bagian yang bertanda

huruf “B” merupakan bagian yang dipotong untuk tempat dudukan motor servo

yang memiliki panjang 4 cm dan lebar 2 cm, yang sebelumnya dipotong terlebih

dahulu sebelum proses penekukan bagian bertanda “A”, dan pada bagian yang

bertanda huruf “C” merupakan bagian utama badan robot dengan panjang 21 cm

dan lebar 9 cm.

Untuk lebih jelas tentang pengaturan luas dan juga jarak atau ukuran untuk

proses pemotongan dan penekukan bisa langsung dilihat pada Gambar 3.7

(44)
[image:44.595.128.502.112.536.2]

 

Gambar 3.8 Komponen Kaki Robot

Gambar 3.8 Menjelaskan tentang kebutuhan bagian-bagian kaki robot

yang terbuat dari aluminium yang sebelumnya telah dipotong dan dibentuk sesuai

dengan ukuran jarak antar lobang yang sebelumnya juga telah dibor untuk

melubanginya. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Bagian Kaki 1, panjang 6.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 1.6 cm

2. Bagian Kaki 2, panjang 6.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 5.3 cm

3. Bagian Kaki 3, panjang 6.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 1.6 cm

4. Bagian Kaki 4, panjang 7.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 6.3 cm

5. Bagian Kaki 5, panjang 7.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 6.3 cm

6. Bagian Kaki 6, panjang 6.3 cm, lebar 1 cm, jarak antar lobang 1.6 cm

(45)

Gambar 3.9 Komponen Tambahan Robot

Gambar 3.9 Menjelaskan tentang kebutuhan tambahan untuk pemasangan

seluruh badan robot termasuk kaki robot seperti mur, baut, pembatas badan robot

dan pembatas kaki robot. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Baut biasa dengan panjang 0.8 cm atau 8 mm

2. Baut biasa dengan panjang 1.3 cm atau 13 mm

3. Baut lancip dengan panjang 0.7 cm atau 7 mm

4. Baut dan mur dengan panjang baut 0.8 cm atau 8 mm

5. Baut biasa dengan panjang 0.4 cm atau 4 mm

6. Pembatas besi berbentuk tabung dengan lobang mur di kedua sisi,

panjang pembatas 2.7 cm

7. Pembatas berbentuk cincin atau ring antar komponen kaki

8. Pembatas plastik berbentuk topi dengan lobang mur di kedua sisi

9. Alas kaki untuk seluruh kaki-kaki robot

(46)

 

Setelah kebutuhan komponen kaki-kaki robot terpenuhi, berikut cara untuk

merangkai kaki-kaki robot dengan urutan 5 – 2 – 1 – 3 – 6 – 4 sesuai dengan

Gambar 3.8, sehingga terbentuk suatu gerakan yang bagus ketika robot sudah jadi

[image:46.595.181.481.277.660.2]

dan bisa dijalankan.

Gambar 3.10 Urutan Pertama, Kaki ke-5

Gambar 3.11 Urutan Kedua, Kaki ke-2 5

(47)

Gambar 3.12 Urutan Ketiga, Kaki ke-1

Gambar 3.13 Urutan Keempat, Kaki ke-3

Gambar 3.14 Urutan Kelima, Kaki ke-6 5

2

5

5 2

1

2

1

3

1

(48)

 

Gambar 3.15 Urutan Keenam, Kaki ke-4

Untuk merangkai kaki-kaki robot crawler dengan benar, harus

memperhatikan langkah-langkah seperti pada Gambar 3.10 sampai pada Gambar

3.15 yang dirangkai urut dari kaki ke-5, ke-2, ke-1, ke-3, ke-6 dan terakhir kaki

ke-4. karena panjang dan lobang untuk baut disetiap komponan-komponen atau

bagian-bagian kaki robot berbeda, jadi akan terjadi ketidak seimbangan pada kaki

robot jika salah langkah dalam perakitannya. 3

6 4

2

(49)

39

BAB IV

IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan membahas tentang Implementasi Pembuatan Robot dari

hasil analisa dan perancangan sistem yang ada pada bab III, serta bagaimana cara

sistem robot dan robot tersebut dijalankan. Dalam hal ini, seperti yang telah

dijelaskan dibab-bab sebelumnya, Robot yang dikerjakan yaitu robot berjenis

crawler yang memiliki kelebihan atau memiliki fungsi sebagai robot pengikut

cahaya dengan memanfaatkan intensitas cahaya senter yang dibidik lurus kearah

photo diode yang juga berfungsi sebagai penerima rangsangan cahaya tersebut.

Untuk lebih lanjut dapat dijelaskan pada sub bab berikut :

4.1 Perakitan Robot

Ada dua tahap perakitan robot yaitu perakitan badan robot yang dijabarkan

sebagai berikut:

a. Perakitan PCB (Printed Circuit Board)

(50)

Gambar 4.2 Skematik Rangkaian Robot Kaki Crawler

Gambar 4.3 Desain Bagian Atas PCB Robot Kaki Crawler 5

2 3

1 6

7

8

9

10 4

(51)

Berikut penjelasan dari Gambar 4.3:

1. Tombol 4 atau tombol play

2. Tombol 3 arau tombol start program

3. Konektor motor servo

4. Mikrokontroller ATMega16

5. Port penghubung Downloader

6. Lampu LED

7. Pengatur Intensitas Cahaya

8. Photodiode (digunakan untuk pendeteksi cahaya)

9. PCB (Printed Circuit Board)

10.Tombol Reset

11.Resistor

12.PCB Cooler

13.Elco

14.Tombol Power On/Off

15.Terminal

Pada Gambar 4.1 merupakan Skematik Rangkaian Robot Kaki

Crawler. Untuk rancangan atau desain bagian atas dari PCB Robot Kaki

Clawler ditunjukkan pada Gambar 4.2. Dan pada Gambar 4.3 merupakan

(52)

b. Perakitan Badan dan Kaki Robot

Sebelum melakukan perakitan badan robot, terlebih dahulu siapkan

komponennya. Berikut komponen-komponen untuk merakit badan dan

kaki robot:

Gambar 4.4 Komponen Kaki Robot

Gambar 4.5 Komponen Tambahan Robot

Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 merupakan kebutuhan-kebutuhan

yang harus disiapkan sebelum melakukan proses perakitan badan robot

dan juga pemasangan kaki-kaki robot dan komponen-komponen yang lain

(53)

Gambar 4.6 Badan Robot Jadi

Pada Gambar 4.6, merupakan badan utama robot yang terbuat dari

besi berjenis besi plat, yang sebelumnya disiapkan untuk proses

[image:53.595.151.507.359.613.2]

selanjutnya

Gambar 4.7 Penempatan Servo dan Tempat Baterai AA

Pada Gambar 4.7, merupakan penempatan motor menggunakan

empat buah baut mur disetiap servo dan juga tempat baterai AA yang

ditempel diatas badan robot dengan menggunakan doble tape spons Badan Robot

Servo HS-311 Tempat Baterai AA

(54)

Setelah motor servo dan tempat baterai telah terpasang, tahap

selanjutnya adalah memasang pembatas plastik yang berbentuk topi ke

[image:54.595.146.488.202.450.2]

badan robot seperti pada Gambar 4.8

Gambar 4.8 Memasang Pembatas Plastik

Setelah selesai memasang pembatas plastik, kemudian merangkai

kaki-kaki robot. Tetapi terlebih dahulu harus mencopot roda servo agar

[image:54.595.157.503.496.722.2]

memudahkan dalam memasang kaki-kaki robot, seperti pada Gambar 4.9

Gambar 4.9 Melepas Roda Servo

Pemasangan pembatas

plastik

(55)
[image:55.595.151.506.111.521.2]

Gambar 4.10 Komponen Kaki Robot

Setelah memasang pembatas plastik dan melepas roda servo telah

selesai, selanjutnya proses memasang kaki-kaki robot yang sebelumnya

telah disiapkan komponen-komponennya, pemasangan tidak urut sesuai

nomor pada Gambar 4.10, tetapi dengan urutan 5 – 2 – 1 – 3 – 6 – 4 seperti

pada Gambar 4.10

Terlebih dahulu, pasang bagian kaki ke-5 dengan roda servo

dengan menggunakan baut dan memasang ring pembatas diantara kaki

ke-5 dengan roda servo, seperti pada Gambar 4.11

1 2 3 4 5 6

(56)

Gambar 4.12 Memasang Kaki ke-2 dan Ring Pembatas

Langkah kedua, pasang bagian kaki ke-2 dengan menggunakan

baut dan memasang ring pembatas diantara kaki ke-2 dan kaki-5, seperti

[image:56.595.149.481.358.569.2]

pada Gambar 4.12

Gambar 4.13 Memasang Kaki ke-1 dan Ring Pembatas

Langkah ketiga, pasang bagian kaki ke-1 dengan menggunakan

baut dan memasang ring pembatas diantara kaki ke-1 dan kaki-2,

kemudian tutup mur dengan baut pada ketiga komponen kaki seperti pada

Gambar 4.13

5 2

1 5

(57)
[image:57.595.148.509.359.564.2]

Gambar 4.14 Memasang Kaki ke-3 dan Ring Pembatas

Langkah keempat, pasang bagian kaki ke-3 dengan menggunakan

baut dan memasang ring pembatas diantara kaki ke-3 dan kaki-2, dan tutup

baut menggunakan mur, seperti pada Gambar 4.14

Gambar 4.15 Memasang Kaki ke-6 dan Ring Pembatas

Langkah kelima, pasang bagian kaki ke-6 dengan menggunakan

baut dan memasang ring pembatas diantara kaki ke-6 dan kaki-5, dan tutup

baut menggunakan mur, seperti pada Gambar 4.15

5 2

1

3 Mur penutup

baut

Mur penutup

baut 5 2

1

(58)
[image:58.595.160.485.367.567.2]

Gambar 4.16 Memasang Kaki ke-4 dan Ring Pembatas

Langkah keenam, pasang bagian kaki ke-4 dengan menggunakan

baut dan memasang ring pembatas diantara kaki ke-4 dan kaki-1, dan tutup

baut menggunakan mur, seperti pada Gambar 4.16

Gambar 4.17 Memasang Roda Servo ke Servo

Langkah ketujuh, pasang kembali roda servo ke servo yang

sebelumya telah dilepas, seperti pada Gambar 4.17 5

2

1 3

(59)

Gambar 4.18 Memasang Kaki ke-3 ke pembatas plastik

Langkah kedelapan, pasang kaki ke-3 ke pembatas plastik dan

pasang ring pembatas diantara kaki ke-3 dan pembatas plastik, seperti pada

Gambar 4.18

Langkah kesembilan, pasang kaki ke-4 dan kaki ke-6 ke pembatas

plastik dan pasang ring pembatas diantara kaki ke-4 dan kaki ke-6 dan juga

[image:59.595.144.509.485.685.2]

pasang ring pembatas diantara kaki ke-6 dan pembatas plastik, seperti pada

Gambar 4.19

Gambar 4.19 Memasang Kaki ke-4 dan ke-6 ke pembatas plastik Bagian Kaki

ke-3

Pembatas Plastik

Bagian Kaki ke-4

(60)
[image:60.595.179.434.290.524.2]

Gambar 4.20 Pemasangan Kaki Selesai

Gambar 4.21 Memasang Pembatas Besi

Setelah pemasangan kaki-kaki robot selesai seperti pada Gambar

4.20, kemudian dilanjutkan memasang pembatas besi dibadan robot yang

berfungsi sebagai dudukan PCB robot, seperti pada Gambar 4.21. Jumlah

pembatas besi ada empat buah yang penempatannya disesuaikan dulu

(61)

Gambar 4.22 Memasang Mur

Proses selanjutnya adalah, memasang PCB ke Pembatas Plastik

dengan menggunakan baut, dijelaskan seperti pada Gambar 4.22.

Pada Gambar 4.23 merupakan lanjutan dari proses diatas, yaitu

memasang kabel power dari tempat baterai ke terminal penghubung daya

yang digunakan untuk mengalirkan daya baterai ke rangkaian PCB.

Gambar 4.23 Memasang Kabel Baterai ke Terminal Daya Baut penutup Baut

(62)

Gambar 4.24 Memasang Kabel Servo

Proses selanjutnya adalah, memasang kabel servo ke rangkaian

PCB yang memiliki dua colokan untuk masing-masing servo, seperti

dijelaskan seperti pada Gambar 4.24.

4.2 Pemasangan Software

Sebelum program dibuat dan dimasukkan ke dalam chip robot, ada

beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu pemasangan software Code Vision AVR

untuk membuat code robot, dan AVR Studio 4 untuk memasukkan code robot

yang dibuat kedalam mikrokontroller ATMega16. AVR Studio 4 sebenarnya bisa

digunakan untuk membuat program, tetapi dalam hal ini, agar lebih memudahkan

dalam pembuatan program atau code robot, dipilihlah Software Code Vision AVR

untuk membuat program dengan bahasa C dan untuk memudahkan dalam proses

pemasukkan program kedalam mikrokontroller ATMega16, dipilihlah Software

(63)

a. Install terlebih dahulu aplikasi Code Vision AVR, klik dua kali

setup.exe pada Komputer atau Notebook, seperti pada Gambar 4.25.

setelah itu maka akan keluar pilihan bahasa seperti pada Gambar 4.26:

[image:63.595.175.491.201.536.2]

 

Gambar 4.25 Langkah 1 Menginstall Progam Code Vision AVR

 

Gambar 4.26 Langkah 2 Menginstall Progam Code Vision AVR

Klik OK , maka keluar seperti Gambar 4.27

 

(64)

 

Gambar 4.28 Langkah 4 Menginstall Progam Code Vision AVR

Setelah klik Next pada langkah ke 3 yang ditunjukkan pada

Gambar 4.27, maka proses selanjutnya seperti pada Gambar 4.28.

Selanjutnya pilih i accept the agreement dan klik next untuk setuju dan

melanjutkan ke proses berikutnya, seperti pada Gambar 4.29 dan

kemudian pilih direktori penyimpanan untuk memasang software Code

Vision AVR. Kalau sudah memilih tempat penyimpanan, kemudian klik Next, seperti Gambar 4.29:

 

(65)
[image:65.595.179.457.324.543.2]

 

Gambar 4.30 Langkah 6 Menginstall Progam Code Vision AVR  

 

Gambar 4.31 Langkah 7 Menginstall Progam Code Vision AVR

Kemudian, ikuti langkah memasang Program ke komputer

seperti yang dicontohkan pada Gambar 4.30 sampai proses

(66)

b. Setelah menginstall Code Vison AVR, selanjutnya install aplikasi AVR

[image:66.595.175.483.197.597.2]

Studio 4, klik AvrStudio416Setup.exe pada Komputer, seperti pada Gambar 4.32 :

Gambar 4.32 Langkah 1 Menginstall Progam AVR Studio 4

Gambar 4.33 Langkah 2 Menginstall Progam AVR Studio 4

Kemudian klik Next seperti pada Gambar 4.33 dan Pilih I accept

the agreement kemudian klik tombol Next seperti pada Gambar 4.34 untuk

(67)
[image:67.595.183.482.112.525.2]

Gambar 4.34 Langkah 3 Menginstall Progam AVR Studio 4

Gambar 4.35 Langkah 4 Menginstall Progam AVR Studio 4

(68)

 

Gambar 4.37 Langkah 6 Menginstall Progam AVR Studio 4

Tentukan tujuan untuk menyimpan instalasinya kemudian klik next

[image:68.595.150.456.356.588.2]

seperti pada Gambar 4.35 dan kemudian klik next sekali lagi seperti

Gambar 4.36, selanjutnya klik install seperti Gambar 4.37

Gambar 4.38 Langkah 7 Menginstall Progam AVR Studio 4

Tunggu sampai proses instalasi selesai, seperti pada Gambar 4.38

dan proses installasi telah selesai, klik finish untuk mengakhiri

(69)
[image:69.595.114.500.104.554.2]

Gambar 4.39 Langkah 8 Menginstall Progam AVR Studio 4

4.3. Implementasi coding

Pada tahapan ini akan dibahas menganai implementasi program yang telah

dibuat untuk robot, dari perancangan robot yang telah dibuat sebelumnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan program adalah

mendeklarasikan semua fungsi, delay perintah ke perintah yang lain, dan semua

port pada mikrokontroler yang digunakan sebagai input dan output dari program

yang akan kita susun. Berikut adalah potongan program yang merupakan

penentuan port pada mikrokontroller dalam membaca perintah sebelum masuk ke

dalam perintah utama.

Letak port dan pin pada lampu

LED

LED1_P      PORTA.3 

(70)

Letak port dan pin pada Motor

Servo

Letak port dan pin pada tombol 2

dan 4

Deklarasi untuk tombol Power-On

Deklarasi untuk Motor Servo

Deklarasi untuk tombol 2 dan 4

Deklarasi untuk lampu LED

(71)

Deklarasi untuk sensor

Photodiode

Setelah proses deklarasi port yang ditentukan ke dalam mikrokontroller

selesai, langkah kedua adalah membuat program yang akan memfungsikan

register dan port mikrokontroller untuk menjalankan dan meneruskan perintah

kepada piranti pendukungnya. Berikut adalah potongan program dimana robot

akan berjalan sesuai inputan user. Program di bawah ini adalah sederet perintah

mutlak mewakili inisialisasi program di atas jika sensor mendekati sebuah

rintangan.

Perintah untuk menentukan servo

maju

Perintah untuk menentukan servo

mundur

Perintah untuk menentukan servo

berhenti

Perintah untuk menentukan servo

(72)

Perintah untuk menginterupsi

delay pada tiap tombol

Perintah untuk menginterupsi

delay lampu LED dan tombol

ketika 2 (dua) tombol yang

berbeda ditekan.

Setelah tahap telah selesai maka selanjutnya adalah pembuatan program

dengan menggunakan Code Vision AVR. Langkah pertama yaitu membuat project,

seperti yang dicontohkan pada Gambar 4.40 dan Gambar 4.41

  

Gambar 4.40 Langkah 1 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR 

 

Gambar 4.41 Langkah 2 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR  interrupt [TIM0_COMP] 

void timer0_comp_isr(void) 

interrupt [TIM1_COMPA]  void 

(73)
[image:73.595.235.389.114.305.2]

    

Gambar 4.42 Langkah 3 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR     

[image:73.595.179.431.334.553.2]

   

Gambar 4.43 Langkah 4 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR 

Setelah mengklik OK seperti pada Gambar 4.41, maka akan keluar form

untuk memilih dan menentukan deklarasi port-port robot. Setelah pendeklarasian

port-port robot selesai, pilih menu file Generate dan Save and Exit untuk

menyimpan project, seperti pada Gambar 4.43. Dan selanjutnya akan keluar form

(74)

 

Gambar 4.44 Langkah 5 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR 

  

Gambar 4.45 Langkah 6 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR 

 

(75)

  Gambar 4.47 Langkah 8 Pembuatan Progam Robot dengan Code Vision AVR

Pada Gambar 4.47, merupakan tampilan awal untuk mengimplementasikan

coding yang telah dibahas sebelumnya. Pada Gambar 4.47 dapat dilihat potongan

coding deklarasi port yang secara instan terinput kedalam potongan koding yang

akan dibuat, karena itu merupakan keunggulan dari Code Vision AVR, dimana

deklarasi port-port tidak perlu ditulis lagi, karena pada awal pembuatan projek,

sudah ada pengaturan untuk deklarasi port yang selanjutnya akan terinput secara

otomatis, seperti pada Gambar 4.47.

Setelah proses pengkodingan atau proses pembuatan program untuk robot

selesai, selanjutnya adalah melakukan pemasangan koding yang telah dibuat

kedalam mikrokontroller robot atau dengan kata lain mendownload program.

Berikut langkah-langkah mendownload program dengan menggunakan AVR

(76)

Gambar 4.48 Langkah 1 Memasang Program pada Robot

Langkah pertama, colokkan downloader ke komputer dan robot. Kemudian

kondisikan robot dalam keadaan ON. Lalu jalankan program AVR Studio 4,

kemudian klik Con pada AVR Studio, dapat dilihat pada Gambat 4.48.

 

Gambar 4.49 Langkah 2 Memasang Program pada Robot

Selanjutnya akan keluar form seperti Gambar 4.49, yang digunakan untuk

menentukan jenis platform dan juga port dimana downloader ditancapkan ke

komputer, atau lebih mudah memilih Auto yang dimana port secara otomatis

terdeteksi tanpa memilih port terlebih dahulu. Setelah itu tekan connect dan akan

(77)
[image:77.595.113.516.320.723.2]

Gambar 4.50 Langkah 3 Memasang Program pada Robot  

Selanjutnya pilih Tab Menu yaitu Menu Main seperti pada Gambar 4.50.

Kemudian pada Device and Signature Bytes, pilih jenis mikrokontroller robot.

Selanjutnya pilih menu Fuses, dibagian SUT_CKSEL, pilih Int. RC Osc 8 MH;

Start-up time; 6 CK + 64 ms, seperti pada Gambar 4.51.

(78)
[image:78.595.114.510.105.703.2]

Gambar 4.52 Langkah 5 Memasang Program pada Robot

Berikutnya pilih Menu Program, seperti pada Gambar 4.52. Klik tombol

titik-titik untuk memanggil file kode program robot dikomputer yang telah dibuat

sebelumnya, seperti pada Gambar 4.52. Selanjutnya akan keluar form Windows

Explorer seperti pada Gambar 4.53. Setelah file ditemukan, pilih file kemudian

klik tombol Open.

(79)
[image:79.595.223.398.568.723.2]

Gambar 4.54 Langkah 7 Memasang Program pada Robot

Selanjutnya klik tombol Program pada bagian Flash untuk proses

memasukkan kode program robot ke dalam robot atau ke dalam mikrokontroller

robot, dapat dilihat pada Gambar 4.54

4.4 Implementasi Seluruh Robot

Setelah semua proses perakitan selesai dan program robot telah diinputkan,

selanjutnya tekan tombol On/Off yang berwarna merah. Jika terjadi kesalahan

dalam pemasangan daya baterai atau yang lainnya, maka robot tidak akan bisa

hidup atau menyala. Tetapi jika semua proses telah berhasil dengan sempurna,

maka lampu robot akan menyala seperti pada Gambar 4.55

(80)

70

BAB V

UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

yang telah dirancang. Tujuannya dari pengujian dan analisa ini adalah untuk

mengetahui apakah hardware tersebut telah berfungsi dengan benar dan sesuai

rencana atau tidak. Pengujian dan analisa ditunjukan pada pengujian komponen -

komponen yang terdapat pada robot serta pengujian robot untuk mendeteksi

adanya cahaya dari senter kemudian robot mengikuti atau berjalan kearah cahaya

tersebut.

[image:80.595.109.489.353.594.2]

5.1 Pengujian Robot Mencari Cahaya

Gambar 5.1 Gerak Awal Robot

Setelah tombol On/Off pada robot ditekan, maka robot akan berputar 360o

terus menerus selama robot tidak menemukan adanya cahaya senter yang

(81)

Gambar 5.2 Robot Bergerak Maju

Setelah robot menerima rangsangan cahaya yang ditangkap oleh sensor

photodiode, maka robot akan bergerak k

Gambar

Gambar 3.1 Robot Kaki Crawler
Gambar 3.2 Rancangan PCB dari atas
Gambar 3.3 Flowchart Robot Clawler
Gambar 3.4 Robot Kaki Crawler
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kultum yang dilaksanakan di SMPN 1 Indrapuri dilakukan setelah shalat zhuhur dengan tujuan untuk membantu siswa dalam pembinaan akhlak dalam kehidupan sehari-hari

Pengembangan tersebut akan berdampak pada eksistensi lembaga semakin kuat, sehingga memiliki daya saing yang kompetitif. Pada sisi lain, pengembangan

maksud dan tujuan penelitian melalui identifikasi potensi pada komponen pembinaan latihan yang ada di Yonzikon 14/SWS, baik dari faktor internal maupun eksternal

Kelima fungsi dasar ini mewadahi konsep bahwa bahasa alat untuk melahirkan ungkapan-ungkapan batin yang ingin disampaikan seorang penutur kepada orang lain. Pernyataan

koding proses sistem dan hasil evaluasi sistem manajemen Apartement UNSRI Tingkat 3 MANAGER PROJECT, PROGRAMMER, DATABASE ADMINISTRATOR, NETWORK ENGINER, SYSTEM

Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi teh daun tempuyung kering (Sonchus arvensis) dan berat kalsium oksalat (Ca C2Oa) optimum yang mempunyai daya larut

Komplikasi plasenta dapat berupa perdarahan, terutama plasenta abruption (solutio  plasenta) dan, yang lebih sedikit, ialah plasenta previa, merupakan faktor yang penting dalam

Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Hasil analisis ragam menunjukkan dosis dan konsentrasi pupuk organik cair limbah rumah tangga serta interaksinya berbeda tidak nyata, akan