SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Muhammad Gibran Narendra NPM 0734010022
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Syukur Allhamdulillaahi rubbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas
segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Reaksi Robot Berkaki Enam Menghindari
Rintangan Berbasis Mikrokontroller ATMega16” tepat pada waktunya.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN “VETERAN” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi prangkat bergerak. Namun,
penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk
pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, Mei 2011
Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah
mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang berharga ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah S.W.T yang senantiasa memberikan penyusun kesehatan, ilmu
pengetahuan dan kesabaran dalam menyelesaikan hasil tugas akhir.
2. Bapak, Ibu, Adik penyusun di rumah yang senantiasa memberikan dukungan
dan mendoakan penyusun agar Skripsi ini segera terselesaikan.
3. Astika yang telah memberikan hiburan ketika penulis menemui kejenuhan.
4. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri.
5. Bapak Basuki Rahmat S.Si, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.
6. Bapak Basuki Rahmat S.Si, M.T, selaku Dosen Pembimbing I yang telah giat
meluangkan banyak waktu memberikan arahan, ilmu dan dorongan serta
motivasi kepada penyusun untuk menyelesaikan Skripsi ini.
7. Bapak Wahyu Syaifullah Jauharis Saputra, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing
II yang dengan sabar telah meluangkan banyak waktu, pikiran dan tenaga di
antara kesibukan beban-beban kegiatan akademik untuk memberikan
bimbingan dan kesempatan penyusun untuk berkreasi dalam proses
No. Halaman.
5.20.Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan kaleng …... 71
5.21.Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan tissue …... 71
5.22.Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan album foto .... 72
5.23.Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan boneka …... 72
5.24.Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari empat rintangan …... 73
5.25.Gerakan robot berbelok ke kanan menghindari empat rintangan ….... 73
5.26.Gerakan robot berjalan mundur …... 74
5.27.Gerakan robot berjalan mundur dan berbelok ke kiri …... 74
Penyusun : Muhammad Gibran Narendra
Pembimbing I : Basuki Rahmat, S.Si., MT
Pembimbing II : Wahyu Syaifullah Jauharis Saputra, S.Kom
ABSTRAK
Munculnya mekatronika dengan wujud robot sebagai bentuk implementasinya membuat perkembangan dunia robotika semakin meluas. Robotika yang merupakan multidisiplin ilmu. Dengan komputer, elektronika dan mekanika sebagai ilmu dasarnya, juga melibatkan ilmu-ilmu lain seperti biologi dan anatomi. Untuk mengikuti perkembangan robot yang cukup pesat maka dibuatlah robot berkaki enam berbasis mikrokontroller yang banyak digemari. Berbeda dengan robot yang menggunakan roda pada umumnya, robot yang menggunakan enam kaki memerlukan perhitungan yang lebih kompleks untuk melakukan pergerakan. Robot menggunakan microcontroller sebagai otak untuk mengendalikan robot. Pengendali mikro atau microcontroller adalah sistem microprocessor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip.
Robot berkaki enam berbasis microcontroller yang dibuat, dengan dua buah
motor servo mampu untuk menggerakan keenam buah kaki, serta dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi halangan. Robot berkaki enam yang dibuat dapat
bergerak maju, mundur, berbelok dan menghindari rintangan. Microcontroller
yang digunakan adalah ATMega16 dengan menggunakkan metode Doppler
sebagai metode untuk sensor Ultrasonic. Metode tersebut berbasis pemantulan sebuah sinyal yang bekerja mengirimkan sebuah sinyal yang nantinya akan dipantulkan dan diterima oleh sebuah receiver. Robot Hexapod berfungsi sebagai robot penjelajah yang bisa bergerak di dalam kegelapan dengan sempurna karena bisa menghindari sebuah halangan dengan mendeteksinya menggunakan sensor Ultrasonic.
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia robot di Indonesia sudah sangat pesat. Terbukti
banyaknya kontes-kontes robot yang diselenggarakan dan dari jumlah pesertanyapun
semakin meningkat dari tahun ke tahun. KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia)
adalah kontes yang diadakan setiap satu tahun sekali dan berskala nasional yang
diikuti oleh Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Kontes robot semacam inilah yang
akan melahirkan teknologi baru dan juga memacu kreatifitas anak bangsa untuk
mengembangkan dunia robotika. Robot berkaki adalah salah satu kategori yang
dilombakan dalam KRCI. Robot ini kebanyakan menggunakan motor servo sebagai
penggeraknya. Disetiap kaki robot ini minimal menggunakan 2 buah motor servo
untuk gerakan mengangkat kaki dan gerakan maju-mundur kaki. Robot berkaki 6
akan menggunakan minimal 12 motor servo dan robot berkaki 8 akan menggunakan
minimal 16 buah motor servo sebagai penggerak kakinya. Banyaknya pemakaian
motor servo ini akan memperbesar biaya pembuatan robot tersebut. Solusi yang tepat
untuk permasalahan di atas adalah membuat robot berkaki dengan motor servo yang
minimal tetapi dengan fungsi yang sama. Robot berkaki menghindari rintangan ini
melakukan fungsinya. Selain itu robot ini dilengkapi sensor-sensor ultrasonic yang
dapat menditeksi halangan agar robot tidak menabrak ketika berjalan dan juga bias
berbelok ke kanan dan ke kiri. Untuk mendukung kerja robot yang komplek ini
diperlukan juga mekanik-mekanik yang sesuai dan pemograman yang berbasis
mikrokontroler ATMega16.
1.2. Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas ahir ini, untuk mengatasi permasalah yang ada maka
diperlukan sebuah batasan masalah sebagai berikut :
a. Bahasa pemograman yang digunakan untuk perangkat lunak ini adalah
Bahasa Pemograman C dengan menggunakan aplikasi Code Vision AVR
sebagai oprasional mikrokontroler ATMega16.
b. Robot menggunakan Downloader DT-HiQ AVR-51 USB ISP.
c. Robot ini menggunakan mikrokontroler ATMega16 dengan 2 motor servo
seri HS-311.
d. Robot ini menggunakan sensor ultrasonic seri GH-311.
e. Robot ini belum dapat berjalan pada lintasan yang berbeda ketinggian
permukaannya.
f. Robot bergerak hanya sebatas gerak maju, gerak mundur, gerak ke kanan,
dan gerak ke kiri. Dan juga tidak bisa untuk menaiki atau menuruni
Perancangan robot berkaki menghindari rintangan ini diperlukan sebuah
rumusan masalah yang tepat. Memperhatikan idetifikasi masalah dan berdasarkan
batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan :
a. Bagaimanakah merancang algaritma program yang tepat agar robot dapat
berjalan dan sesuai yang diharapkan ?
b. Bagaimanakah membuat rancangan hardware robot agar dapat berjalan ?
c. Parameter pengujian meliputi : jumlah halangan, dan waktu.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan bertujuan untuk membuat sebuah robot berkaki
menghindari rintangan yang meliputi kegiatan :
a. Merancang dan membuat robot berkaki menghindari rintangan
menggunakan mikrokontroler ATMega16.
b. Membuat listing program dengan software Code Vision AVR untuk
memprogram mikrokontroler ATMega16.
Manfaat yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah :
a. Robot berkaki menghindari rintangan ini diharapkan kedepannya semua
tentang Robotika di Indonesia ini khususnya di Universitas Pembangunan
Nasional (UPN) Veteran Jatim, dapat semakin maju dan terus berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang
Robotika, dan terbentuknya ide-ide yang brilian dikalangan mahasiswa
UPN dalam bidang Robotika.
b. Robot berkaki menghindari halangan ini dibuat untuk mengeksplorasi
sebuah tempat agar dapat menemukan sebuah obyek.
c. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi sumber inspirasi para peserta
kontes robot yang menginginkan membuat robot dengan desain komponen
yang minimal tetapi dengan fungsi yang tak kalah bagusnya.
1.6. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
a. Studi Kepustakaan
Pada tahap ini dilakukan pemahaman kepustakaan yang berhubungan
yang diperlukan.
b. Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan system
untuk merumuskan solusi yang tepat dalam pembuatan system serta
kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan
rancangan tersebut.
c. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi rancangan system yang telah
dibuat. Tahap ini merealisasikan apa yang terdapat pada tahapan
sebelumnya menjadi sebuah aplikasi yang sesuai dengan apa yang
direncanakan.
d. Uji Coba dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap system yang dibuat,
tujuannya untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
serta melakukan perbaikan untuk lebih menyempurnakan system yang
Tahap ini dilakukan untuk membuat laporan dari semua dasar teori
dan metode yang digunakan serta hasil-hasil yang diperoleh selama
pengerjaan tugas akhir.
1.7. Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang gambaran umum latar belakang penulisan Tugas
Akhir, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
metode penelitian, dan sitematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang teori penunjangan dari pembahasan
masalah antara lain tentang komponen-komponen yang
digunakan dalam pembangunan system yang dibangun.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang perancangan tentang robot
berkaki yang menggunakan mikrokontroler ATMega16, dua
buah motor servo seri HS-311, sensor ultrasonic GH-311
mikrokontroler ATMega16.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan aplikasi
yang telah dibuat sebelumnya beserta pembahasan dari robot
berkaki yang menggunakan mikrokontroler ATMega16, dua
buah motor servo seri HS-311, sensor ultrasonic GH-311
sebagai pendeteksi sebuah obyek yang berada di depan robot
tersebut dan juga Bahasa Pemograman C sebagai operasional
mikrokontroler ATMega16.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses uji coba dari
program yang telah dibuat sampai dengan hasil kerja robot
tersebut.
BAB VI PENUTUP
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan
isi dari laporan dan Tugas Akhir serta saran-saran untuk
pengembangan lebih lanjut.
DAFTAR PUTAKA
Berisi tentang literature sebagai teori pendukung pembahasan pada
8
2.1. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) telah banyak menghasilkan karya
karya baru dalam perkembangan dunia robot di Indonesia. Karya yang sering muncul
adalah tentang robot yang bisa berjalan (mobil robot, robot hexapod) dan mempunyai
kecerdasan tertentu. Widodo Budiharto telah banyak menghasilkan penelitian tentang
robot. Salah satu penelitiannya adalah tentang robot Boe Bot. Robot Boe Bot ini
menggunakan roda sebagai alat geraknya. Kit robot ini menggunakan
mikrokontroler PIC 16C57 yang terpaket dengan komponen pendukung menjadi
sebuah system minimum mikrokontroler yang disebut Basic Stamp 2 dengan bahasa
PBASIC. Robot ini dirancang untuk menghindari halangan yang ada ketika berjalan.
[5]
2.2. Robot Hexapod
Robot Hexapod adalah robot yang bisa berjalan dengan menggunakan 6 kaki.
Keenam kaki yang dipakai akan membuat robot berjalan dengan stabil dan bisa
menggerakkan kaki-kakinya sehingga robot akan berjalan pelan [5]. Gambar 2.1
adalah gambar dari susunan kaki robot hexapod : [4]
Gambar 2.1 Susunan kaki robot hexapod
Sumber : Mendisain sendiri dengan AVR Studio
Pada Gambar 2.1 menjelaskan bahwa susunan kaki robot hexapod yang tampak
dari kiri dan susunan rangkaian servo.
2.3 Mikrokontroler AVR ATMega16
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial
UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter), programmable Watchdog
Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam
system menggunakan hubungan serial SPI (Peripheral Interface Serial). ATMega16.
ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS (Meaningless Indication of
Processor Speed) per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi
daya versus kecepatan proses. [6]
Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain:
a. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16
Mhz.
b. Memiliki kapasitas flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM
1Kbyte.
c. Saluran Port I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. User interupsi internal dan eksternal.
f. Port USART (Universal Synchronous and. Asynchronous Serial Receiver and
Transmitter) sebagai komunikasi serial.
g. Konsumsi daya rendah (DC 5V).
i. Tiga buah Timer/Counter dengan perbandingan
1. 2 (dua) buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode
Compare.
2. 1 (satu) buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode
Compare, dan Mode Capture.
j. Real Time Counter dengan osilator tersendiri.
k. 4 channel PWM.
l. 8 channel, 10-bit ADC
1. 8 Single-ended Channel.
2. 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP
3. 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x
m. Byte-oriented Two-wire Serial Interface.
n. Antamuka SPI.
o. Watchdog Timer dengan osilator internal.
Gambar 2.2 Blok Diagram ATMega16
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf
Pada Gambar 2.2 menjelaskan sebuah proses berjalannya Port dan PIN dari
2.3.1. Konfigurasi Pin ATMega16
Susunan pin mikrokontroler ATMega16 diperlihatkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin ATMega16
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
Konfigurasi pin ATMega16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual In-line
Package) dapat dilihat pada Gambar 2.3. Dari Gambar 2.3 dapat dijelaskan fungsi
dari masing-masing pin ATMega16 sebagai berikut: [7]
a. Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
b. GND merupakan pin Ground.
c. Port A (PA0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan
ADC.
d. Port B (PB0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan
fungsi khusus seperti SPI, MISO, MOSI, SS, AIN1/OC0, AIN0/INT2, T1,
T0 T1/XCK.
e. Port C (PC0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan
fungsi khusus, seperti TOSC2, TOSC1, TDI, TD0, TMS, TCK, SDA,
SCL.
f. Port D (PD0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan
fungsi khusus, seperti RXD, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
2.3.2. Memori Program ATMega16
Gambar 2.4 Arsitektur Mikrokontroler ATMega16
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf
Pada Gambar 2.4 menjelaskan sebuah Arsitektur ATMega16 mempunyai dua
memori utama, yaitu memori data dan memori program. Selain itu, ATMega16
memiliki memori EEPROM untuk menyimpan data. ATMega16 memiliki 16K byte
On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program.
Instruksi ATMega16 semuanya memiliki format 16 atau 32 bit, maka memori flash
diatur dalam 8K x 16 bit. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian
sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam memori
prosesor. [7]
Gambar 2.5 Peta Memori ATMega16
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf
Pada Gambar 2.5 menjelaskan Memori data AVR ATMega16 terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum, 64 buah register I/O dan 1 Kbyte SRAM
internal. General purpose register menempati alamat data terbawah, yaitu $00
sampai $1F. Sedangkan memori I/O menempati 64 alamat berikutnya mulai dari $20
fungsi terhadap berbagai fitur mikrokontroler seperti kontrol register, timer/counter,
fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. 1024 alamat berikutnya mulai dari $60 hingga
$45F digunakan untuk SRAM internal. [7]
2.4. Sensor Ultrasonic GH-311
Gambar 2.6 Cara Kerja ultrasonic GH-311
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf
Pada Gambar 2.6, Sensor ultrasonik bekerja dengan cara memancarkan
sinyal ultrasonik sesaat dan menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu
pantul sinyal ultrasonik saat kembali menuju sensor. Dengan mengukur
lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui.
Gambar 2.7 Sensor Ultrasonik GH-311
Sumber : Laporan Universitas Sumatra Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf
Sensor ultrasonic terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unitpenerima
terlihat pada Gambar 2.7. Gelombang ultrasonic akan dipancarkan keudara (tempat
sekitarnya) oleh unit pemancar, dan pantulan gelombang ultrasonic akan diterima
kembali oleh unit sensor penerima. Dalam sensor penerima akan dihasilkan sebuah
tegangan bolak-balik dengan frekuensi yang sama. Besar amplitudo sinyal elektrik
yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari kerapatan penyusun jenis objek
yang dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan sensor penerima.Proses
sensing yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan ke arah obyek
(sasaran). Kerapatan penyusun tiap-tiap jenis benda berbeda-beda, yang
menyebabkan hasil dari pantulan akan mempunyai amplitudo yang berbeda-beda
pula. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan caramengalikan dengan waktu
sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonic
tersebut pada media rambat yangdigunakannya, yaitu udara.Jarak antara sensor
dengan objek yang direfleksikan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus/persamaan 1 berikut : [5]
L = ½ Tof x C ………..(2.1).
Dimana :
L = jarak ke objek.
Tof = waktu pengukuran yang diperoleh.
C = cepat rambat bunyi di udara (340 m/s).
2.5. Servo HS-311
Gambar 2.8 Servo HS-311
Sumber : Mokh.Sholihul Hadi, 2004, Mengnal Mikrokontroler AVR
Servo adalah perangkat sejenis motor yang dapat diputar dalam besaran sudut
tertentu yang diinginkan. Servo terdiri dari empat komponen dasar, yaitu: motor,
gear, feedback device (berupa potensiometer) dan rangkaian pengontrol. Motor akan
memutar poros servo melalui beberapa gear dan potensiometer secara bersamaan.
Potensiometer mengirim sinyal kepada rangkaian pengontrol. Apabila rangkaian
pengontrol mendeteksi posisi yang benar, maka rangkaian pengontrol akan
menghentikan motor. [6]
2.5.1. Kegunaan Servo
Servo biasa digunakan untuk kemudi pada pesawat atau mobil RC, untuk
kaki-kaki robot, untuk pengarah sensor dan untuk keperluan lain yang membutuhkan
gerakan. [6]
2.5.2. Cara Kerja Servo
Servo dapat digerakkan dengan mengirimkan pulsa tegangan 5V DC yang
diulang setiap 20 milidetik. Panjang pulsa menentukan posisi putaran. Servo
dirancang untuk menerima pulsa tegangan dengan variasi 0.75 milidetik sampai
dengan 2.25 milidetik. Pada umumnya servo yang ada di pasaran sekarang ini
mempunyai jangkauan gerakan 0 s.d 180 derajat. Ini berarti pulsa 0.75 milidetik
untuk 0 derajat. Pulsa 2.25 milidetik untuk 180 derajat dan pulsa 1.5 milidetik untuk
2.5.3. Spesifikasi Servo HS-311
Servo ini dapat beroperasi pada jangkauan 180° ketika diberikan sebuah pulsa
antara 600 usec to 2400 usec. Spesifikasi teknisnya adalah :
a. Control System: +Pulse Width Control 1500 usec Neutral.
b. Required Pulse: 3-5 Volt Peak to Peak Square Wave.
c. Operating Voltage: 4.8-6.0 Volts.
d. Operating Temperature Range: -20 to +60 Degree C.
e. Operating Speed (4.8V): 0.19sec/60° at no load.
f. Operating Speed (68V): 7.4mA/idle, 160mA no load operating %3.0V):
0.15sec/60° at no load.
g. Stall Torque (4.8V): 42 oz/in (3.0 kg/cm).
h. Stall Torque (6.0V): 49 oz/in (4.5 kg/cm).
i. Current Drain (4.Cli>Current Drain (6.0V): 7.7mA/idle, 180mA no load
operating.
j. Dead Band Width: 5 usec.
m. Motor Type: Cored Metal Brush.
n. Potentiometer Drive: 4 Slider/Direct Drive.
o. Bearing Type: Top Resin Bushing.
p. Gear Type: Nylon.
q. 360 Modifiable: Yes.
r. Connector Wire Length: 11.81″ (300mm).
s. Weight: 1.52oz (43g)
Gambar 2.9 Arsitektur Diagram Servo HS-311
Sumber :Mokh.Sholihul Hadi, 2004, Mengnal Mikrokontroler AVR ATMega16, Ilmu
komputer.com, Jakarta
Bila memerlukan putaran 360°, HS311 dapat di-modifikasi, dengan melepas
Pada bab ini dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana
perancangan robot dirancang, komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam
perancangan robot ini, bagaimana cara merancang robot ini, Flowchart robot, Block
Diagram Hardware dan Analisa setelah robot itu dibuat.
3.1. Perancangan Robot
Dalam pembuatan robot ini penulis memperhatikan beberapa aspek yang
dibutuhkan, yaitu :
a. Robot ini dirancang untuk dapat berjalan secara otomatis dengan
kemampuan program yang telah diinputkan di dalam robot tersebut serta
robot dapat menghindari sebuah halangan.
b. Robot ini bergerak dalam sebuah bidang yang datar dan rata.
c. Robot ini dirancang dengan menggunakan sensor Ultrasonic GH-311
dengan Mikrokontroller ATMega16 sebagai pengendali utama pada tobot.
d. Robot ini menggunakan motor servo HS-311 sebagai penggerak kaki-kaki
Mulai
pada saat robot bergerak secara otomatis
a. Inputan awal dari robot ini dimulai dari tombol Power-On dan
mikrokontroller. Apabila mikrokontroller telah di inputkan program maka,
mikrokontroller dapat di proses sesuai dengan program yang telah diatur oleh
user.
b. Setelah Power-On diaktifkan maka proses berjalan pada penginisialisasian
port timer robot. Robot ini memiliki 2 tombol yaitu tombol 3 (sebagai
inisialisasi program robot menghindari halangan) dan tombol 4 (sebagai
tombol play).
c. Tekan tombol 4 untuk play maka reaksi awal robot adalah berputar kekanan
beberapa detik kemudian berjalan lurus. Apabila ada halangan di depan robot
maka robot akan berputar menghindari halangan tersebut dan jika tidak ada
halangan maka robot akan terus berjalan lurus hingga menemukan suatu
Dalam pembuatan robot ini, komponen-komponen yang dibutuhkan akan
ditunjukkan pada Gambar 3.2 :
Gambar 3.2 Kebutuhan hardware robot
Pada Gambar 3.2 menjelaskan sebuah rancangan hardware pada robot
Sensor Ultrasonic GH-311 M ikrokont roller ATM ega16
Gambar 3.3 Kebutuhan kaki-kaki robot
Pada Gambar 3.3 menjelaskan kebutuhan kaki-kaki pada robot
Gambar 3.4 Kebutuhan mur dan baut pada robot
Pada Gambar 3.4 menjelaskan kebutuhan mur dan baut pada robot
Gambar 3.6 Kebutuhan Servo HS-311 robot
Pada Gambar 3.6 menjelaskan servo yang telah terpasang pada robot
Gambar 3.7 Kebutuhan Baterai AA robot
Merancang robot bukanlah suatu hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan
oleh banyak kalangan. Dalam menjalani Tugas Akhir ini penulis ingin memaparkan
bagaimana cara merancang robot ini.
Pertama, membeli semua komponen-komponen yang diperlukan dalam
pembuatan robot ini. Setelah membeli semua komponennya, kemudian mendesign
robotnya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan user.
Kedua, setelah mendesign robot, kemudian merakit komponen-komponen
yang sudah ada ke PCB (Printed Circuit Board).
Ketiga, setelah itu untuk merakit komponen kaki-kaki robot dan motor servo
adalah seperti pada Gambar 3.8 :
Gambar 3.8 Rangkaian pertama kaki-kaki robot
Gambar 3.9 Rangkaian kedua kaki-kaki robot
Pada Gambar 3.9 menjelaskan susunan kedua pemasangan kaki pada robot
Gambar 3.10 Rangkaian ketiga kaki-kaki robot
Pada Gambar 3.10 menjelaskan susunan ketiga pemasangan kaki pada robot
Gambar 3.11 Rangkaian keempat kaki-kaki robot
Gambar 3.12 Rangkaian kelima kaki-kaki robot
Pada Gambar 3.12 menjelaskan susunan kelima pemasangan kaki pada robot
Gambar 3.13 Rangkaian keenam kaki-kaki robot
Pada Gambar 3.13 menjelaskan susunan keenam pemasangan kaki pada robot
Gambar 3.14 Rangkaian ketujuh kaki-kaki robot
Gambar 3.15 Langkah pertama pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.15 menjelaskan pemasangan penyangga kaki pada robot
Gambar 3.16 Langkah kedua pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.16 menjelaskan susunan pemasangan kaki pertama kali pada robot
Gambar 3.17 Langkah ketiga pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Gambar 3.18 Langkah keempat pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.18 menjelaskan susunan pemasangan kaki ketiga pada robot
Gambar 3.19 Langkah kelima pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.19 menjelaskan susunan pemasangan kaki keempat pada robot
Gambar 3.20 Langkah keenam pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Gambar 3.21 Langkah ketujuh pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.21 menjelaskan susunan pemasangan kaki keenam pada robot
Gambar 3.22 Langkah kedelapan pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.22 menjelaskan susunan pemasangan kaki keetujuh pada robot
Gambar 3.23 Langkah kedelapan pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Gambar 3.24 Langkah kesembilan pemasangan kaki-kaki robot ke servo
Pada Gambar 3.24 menjelaskan susunan pemasangan keseluruhan kaki pada servo
Keempat, di dalam menggerakan robot maka di gunakan baterai dengan
ukuran AA yang berjumlah 4 (empat) biji.
Kelima, untuk meng-upload program ke robot maka digunakan downloader
untuk mengirim program dari komputer ke mikrokontroler.
3.5. Rancangan Pada Robot
Rancangan perangkat keras pada proyek akhir ini mempergunakan
mikrokontroler ATMega16 sebagai system control utama pada robot menghindari
halangan. Dan dihubungkan dengan perangkat luar antara lain sensor Ultrosonic
GH-311 untuk pendeteksi suatu hambatan. Sedangkan rangkaian driver digunakan untuk
Gambar 3.25 Skematik PCB tampak dari bawah
Pada Gambar 3.25 menjelaskan alur dari PCB
Gambar 3.26 Skematik PCB tampak dari atas
Pada Gambar 3.26 menjelaskan letak komponen pada PCB yang di jelaskan
Gambar 3.27 Skematik PCB tampak dari atas dan bawah
Pada Gambar 3.27 menjelaskan alur dan komponen yang menjadi satu dari PCB
Pada gambar 3.27 di atas menjelaskan tentang arus rancangan pada komponen
- komponen PCB. Dimana Ultrasonic GH-311 berfungsi sebagai inputan langsung ke
mikrokontroller. Proses output dari mikrokontroller untuk memerintahkan driver
motor servo sebagai penggerak robot untuk menghindari halangan ini.
Gambar 3.28 Skematik PCB
Pada Gambar 3.29 di bawah ini adalah rangkaian PCB pada robot yang
menjelaskan bagian2 komponen pada PCB.
Gambar 3.29 Skematik Komponen pada PCB
a. Tombol Power-On
Tombol Power-On adalah tombol untuk mengaktifkan robot, dimana pada robot
tersebut memiliki 2 tombol. Tombol ke – 3 (tombol robot aktif) untuk mengaktifkan
untuk menggerakkan robot dan sensor Ultrasonic GH-311.
b. Sensor Ultrasonic GH-311
Sensor Ultrasonic GH-311 adalah sensor penditeksi benda yang bersifat
memantulkan sebuah sinyal ke benda dan kembali pada sensor tersebut. Penggunaan
sensor ini digunakan untuk membatasi jarak antar robot dan benda agar tidak terjadi
tabrak dan mampu menghindari benda di depannya.
c. Mikrokontroller ATMega16
Mikrokontroller itu sendiri merupakan chip yang berfungsi sebagai control
utama pada robot menghindari halangan ini.
d. Transistor
Transistor adalah komponen yang digunakan sebagai penguat arus pada robot
menghindari halangan ini.
e. Cooler PCB
Seperti namanya Cooler PCB adalah sebuah pendingin yang berfungsi untuk
mendinginkan sebuah PCB robot agar tidak hangus karena terlalu panas yang di
timbulkan dari lamanya robot tersebut di jalankan.
f. Resistor
Resistor adalah komponen yang digunakan sebagai penghemat arus ke transistor
Elco adalah komponen yang digunakan sebagai penyimpan arus cadangan pada
robot menghindari halangan.
h. Terminal PCB
Terminal PCB adalah penghubung antara komponen rangkaian PCB pada
mekanik dan baterai ukuran AA.
i. Tombol reset
Tombol reset pada robot berfungsi untuk pengembalian setting robot pada
kondisi normal atau bernilai 0.
j. Lampu LED
4.1. Kebutuhan Sistem
Ada beberapa hal dalam pengembangan system yang harus diperhatikan
sebelum akhirnya sampai pada langkah menjalankan program, antara lain perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) serta bagaimana akhirnya system dapat
berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat.
4.1.1. Perangkat Sistem
Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan robot menghindari halangan
dengan menggunakan sensor Ultrasonic GH-311 ini termasuk dalam pembuatan
laporan adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah :
a. Laptop Intel Core 2 Duo 2,16 GHz (Giga Heartz)
b. RAM 512 MB (Mega Byte)
c. Hard Disk 160 GB (Giga Byte)
a. Program Code Vision AVR C Compiler Set up.exe
b. Program AVR St udio416 Set up.exe
4.2. Prosedur Pemasangan
Ada beberapa cara yang harus dilakukan sebelum program dibuat dan
dimasukkan ke dalam chip robot, yaitu :
a. Instal terlebih dahulu aplikasi Code Vision AVR C Compiler Set up.exe pada
lapt op at au comput er, dengan cara sepert i Gambar 4.1 :
Gambar 4.1 Langkah 1 instalasi program
Gambar 4.2 Langkah 2 instalasi program
Setelah di double click, maka akan muncul seperti pada Gambar 4.2.
Kemudian klik OK.
Gambar 4.3 Langkah 3 instalasi program
Gambar 4.4 Langkah 4 instalasi program
Pilih I accept the agreement kemudian klik next.
Gambar 4.6 Langkah 6 instalasi program
Gambar 4.8 Langkah 8 instalasi program
Tunggu hingga proses installasi selesai.
Gambar 4.10 Langkah 10 instalasi program
Kemudian klik tombol Finish untuk mengahiri proses installasi program.
b. Setelah selesai menginstal maka tahap selanjutnya adalah pembuatan
program melalui Code Vision AVR.
dengan cara memilih meni yang terdapat pada aplikasi Code Vision AVR atau dengan
cara menekan shortcut tombol F9 yang terdapat pada keyboard untuk mengetahui
apakah program yang dibuat terdapat error atau tidak.
Gambar 4.12 Run atau Compile program
c. Setelah melakukan Run program, kita data mengetahui apakah program
yang kita buat terdapat error atau tidak. Pada Gambar 4.13 akan
Gambar 4.13 Error program
d. Jika dalam program tidak terdapat kesalahan atau error terlebih kita
compile program yang berekstensi .C ke .HEX, kita dapat memilih menu
yang sudah ada pada aplikasi tersebut untuk meng-compile atau dengan
Gambar 4.14 Compile program
e. Setelah selesai membuat dan mengconvert pemograman ke dalam bentuk
file .HEX, selanjutnya adalah mengirim / mengunduh file .HEX tersebut
ke dalam Mikrokontroller ATMega16 yang telah terpasang pada system
Gambar 4.15Tampilan program
f. Tahap berikutnya pemilihan target IC Dialog Device
Pada tahapan ini akan dibahas menganai implementasi program yang telah dibuat
untuk robot, dari perancangan robot yang telah dibuat sebelumnya. Langkah pertama
yang harus dilakukan dalam pembuatan program adalah mendeklarasikan semua
fungsi, delay perintah ke perintah yang lain, dan semua port pada mikrokontroler
yang digunakan sebagai input dan output dari program yang akan kita susun. Berikut
adalah potongan program yang merupakan penentuan port pada mikrokontroller
dalam membaca perintah sebelum masuk ke dalam perintah utama.
Setting waktu delay belok kanan jika
Ultrasonic dihalangi oleh benda,
dalam detik
Letak port dan pin pada lampu LED
Letak port dan pin pada Motor Servo
Letak port dan pin pada tombol 3 dan
4
Deklarasi untuk Motor Servo
Deklarasi untuk tombol 3 dan 4
Deklarasi untuk lampu LED
Deklarasi untuk sensor Ultrasonic
Setelah proses deklarasi port yang ditentukan ke dalam mikrokontroller
selesai, langkah kedua adalah membuat program yang akan memfungsikan register
dan port mikrokontroller untuk menjalankan dan meneruskan perintah kepada piranti
inisialisasi program di atas jika sensor mendekati sebuah rintangan.
Perintah untuk menentukan robot
maju
Perintah untuk menentukan robot
mundur
Perintah untuk menentukan robot
berhenti
Perintah untuk menentukan robot
pengecekan tombol
Perintah untuk menginterupsi delay
pada tiap tombol void servo1_forw ard (void)
void servo2_forw ard (void)
void servo1_backw ard (void)
void servo2_backw ard (void)
void servo1_st op (void)
void servo2_st op (void)
void check_but t on (void)
int errupt [TIM 0_COM P]
lampu LED dan tombol ketika 2 (dua)
tombol yang berbeda ditekan.
4.4. Implementasi Robot
Pada tahap ini akan dibahas mengenai implementasi system dari perancangan
robot yang telah dibahas sebelumnya.
Pada Gambar 4.17 akan di tunjukkan sebuah komponen-komponen yang
telah di rakit pada PCB robot.
Gambar 4.17 Rangkaian komponen kabel baterai ke PCB
Pada Gambar 4.17 memasang komponen kabel baterai ke PCB
Gambar 4.18 Rangkaian komponen kabel Motor Servo ke PCB
Setelah merangkai komponen-komponen pada PCB, tahap implementasi yang
terakhir adalah menggabungkan rangkaian PCB pada Motor Servo dan juga kaki-kaki
robot sebagai rangka dari robot itu sendiri. Maka dari itu robot ini membutuhkan
beberapa perangkat tambahan agar robot menghindari rintangan dapat bergerak.
Perangkat tambahan yang dibutuhkan antara lain baterai, Motor Servo, kabel pararel,
dan kaki-kaki robot. Pada Gambar 4.19 ditunjukkan sebuah gambar robot
Gambar 4.19 Robot Menghindari Rintangan
5.1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware
yang telah dirancang. Tujuannya dari pengujian dan analisa ini adalah untuk
mengetahui apakah hardware tersebut telah berfungsi dengan benar dan sesuai
rencana atau tidak. Pengujian dan analisa ditunjukan pada pengujian komponen -
komponen yang terdapat pada robot serta pengujian robot menghindari rintangan itu
sendiri.
5.2. Pengujian Alat
Berikut ini adalah pengujian alat atau komponen yang terdapat pada robot
menghindari rintangan.
5.2.1. Pengujian Mikrokontroller ATMega16
Untuk menguji mikrokontroller ATMega16 yang telah berisi sebuah program,
kita tinggal meletakkan ATMega16 tersebut pada socket yang telah dipasang pada
PCB. Setelah itu tinggal member tegangan pada hardware sederhana sebesar +5V
Tujuan pengujian rangkaian sensor adalah untuk mendapatkan data
karakteristik dari sensor Ultrasonic GH-311. Rangkaian sensor bertugas memberikan
besaran tegangan masukan pada mikrokontroller, yang sebelumnya melewati
proses.inisialisasi dengan memanfaatkan rangkaian comparator pada sistem
operasional.
5.2.3. Pengujian Rangkaian Motor Servo
Pengujian yang dilakukan pada rangkaian Motor Servo dengan menggunakan
transistor adalh untuk mengetahui apakah data dari mikrokontroller dapat diterima
oleh rangkaian driver motor sehingga dapat menjalankan motor. Data tersebut berupa
berupa keadaan arus logika tinggi dan rendah yang diatur melalui mikrokontroller.
Arus logika tinggi dan rendahnya tersebut diwujudkan ke bentuk tegangan. Jika data
dari mikrokontroller dapat masuk ke rangkaian motor servo maka dapat dipastika
motor tersebut bekerja dengan baik, sehingga dapat menggerakkan robot sesuai
dengan program yang diinginkan.
5.2.4. Pengujian Alat Secara Keseluruhan
Tujuan pengujian alat secara keseluruhan untuk mendapatkan hasil dan
data-data secara keseluruhan dari awal rangkaian pendeteksi hambatan pada sensor hingga
bekerjanya motor servo pada waktu robot dijalankan. Pengujian alat secara
dan mampu menghindari rintangan, serta sensor Ultrasonic dan keseluruhan berupa
bekerjanya motor yang semuanya diproses oleh mikrokontroller. Apabila sistem
tidak bekerja sesuai dengan harapan, maka telah terjadi kesalahan pada sistem
tersebut.
5.3. Pengujian Robot Menghindari Rintangan
Pada Gambar 5.1 akan ditunjukkan cara kerja robot secara keseluruhan, dari
robot menghindari rintangan.
Gambar 5.1 Robot Saat Kondisi OFF
Robot masih dalam kondisi mati dan akan bisa di jalankan setelah tombol
Gambar 5.2 Robot Saat Kondisi ON
Pada saat kondisi ON robot mampu berjalan sesuai inputan user serta mampu
menghindari rintangan yang berada di depannya. Robot akan berhenti jika tombol
OFF pada robot dimatikan
Pada Gambar 5.3 menunjukan robot berjalan lurus tanpa ada halangan di
Gambar 5.3 Robot Saat Kondisi Berjalan Lurus
Pada saat robot tidak terhalang oleh sebuah rintangan yang berada di
depannya, robot akan tetap berjalan lurus hingga robot menemukan sebuah rintangan
di depannya. Pada Gambar 5.4 adalah gerakan robot yang menghindari rintangan
Gambar 5.4 Gerakan robot menghindari rintangan tangan
Gerakan robot berbelok ke kanan untuk menghindari rintangan tangan
Gambar 5.5 Gerakan robot menghindari rintangan kursi kayu
Gambar 5.6 Gerakan robot menghindari rintangan plastik
Gerakan robot berbelok ke kanan untuk menghindari rintangan plastik
Gambar 5.7 Gerakan robot menghindari rintangan kertas
Gambar 5.8 Gerakan robot menghindari rintangan gabus
Gerakan robot berbelok ke kanan untuk menghindari rintangan gabus
Gambar 5.9 Gerakan robot menghindari rintangan batu
Gambar 5.10 Gerakan robot menghindari rintangan kaleng
Gerakan robot berbelok ke kanan untuk menghindari rintangan kaleng
Gambar 5.11 Gerakan robot menghindari rintangan tissue
Gambar 5.12 Gerakan robot menghindari rintangan album foto
Gerakan robot berbelok ke kanan untuk menghindari rintangan album foto
Gambar 5.13 Gerakan robot menghindari rintangan boneka
Gambar 5.14 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan tangan
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari rintangan tangan
Gambar 5.15 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan kaki meja
Gambar 5.16 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan plastic
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari rintangan plastik
Gambar 5.17 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan kertas
Gambar 5.18 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan gabus
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari rintangan gabus
Gambar 5.19 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan batu
Gambar 5.20 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan kaleng
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari rintangan kaleng
Gambar 5.21 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan tissue
Gambar 5.22 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan album foto
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari rintangan album foto
Gambar 5.23 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari rintangan boneka
Gambar 5.24 Gerakan robot berbelok ke kiri menghindari empat rintangan
Gerakan robot berbelok ke kiri untuk menghindari empat rintangan
Gambar 5.25 Gerakan robot berbelok ke kanan menghindari empat rintangan
Gambar 5.26 Gerakan robot berjalan mundur
Gerakan robot berjalan mundur
Gambar 5.27 Gerakan robot berjalan mundur dan berbelok ke kiri
Gambar 5.28 Gerakan robot berjalan mundur dan berbelok ke kanan
Gerakan robot berbelok mundur ke kanan untuk menghindari rintangan
Pada saat robot terhalang oleh rintangan baik berupa tangan maupun sebuah
benda yang berada di depannya, robot akan bereaksi menghindari rintangan tersebut
dengan berbelok kearah kanan maupun berbelok kearah kiri. Selain itu robot juga
dapat berjalan mundur dan akan berhenti jika tombol off dimatikan serta menekan
Tabel 5.1 Uji coba Ultrasonic pada robot
Sensor Arah Gerakan Robot Keterangan Status
Ultrasonic
GH-311
Maju, delay, belok kanan,
delay, maju
Terhalang oleh tangan Berhasil
Terhalang oleh benda
(kaki meja)
Berhasil
Terhalang oleh plastik Berhasil
Terhalang oleh kertas Berhasil
Terhalang oleh gabus Berhasil
Terhalang oleh batu Berhasil
Terhalang oleh kaleng Berhasil
Terhalang oleh tisue Berhasil
Terhalang oleh album
foto
Terhalang oleh
boneka
Berhasil
Maju, delay, belok kiri,
delay, maju
Terhalang oleh tangan Berhasil
Terhalang oleh benda
(kaki meja)
Berhasil
Terhalang oleh plastik Berhasil
Mundur, delay, belok kiri,
6.1. Kesimpulan
Dari hasil uraian yang telah digambarkan, baik secara teori maupun
berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, maka
sapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Komponen terpenting yang dipergunakan pada Tugas Akhir Robot
Menghindari Rintangan adalah dengan menggunakan salah satu jenis
Mikrokontroller ATMega16. Dengan menggunakan Mikrokontroller ATMega16
tersebut gerak laju robot tersebut secara otomatis sesuai dengan program yang telah
diinputkan ke dalam chip robot.
6.2. Saran
Dengan adanya kekurangan dalam kinerja dari robot menghindari rintangan
ini, banyak hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan system yang lebih baik.
a. Untuk sensor robot dikembangkan dengan penditeksian sebuah benda
yang berada di depannya, misalnya dipasang sensor Ultrasonic GH-311.
b. Untuk gerak robot dapat dikembangkan dengan pengatur gerak / remote,
pada sebuah kontes robot, sehingga robot ini dapat dikembangkan menjadi
robot yang bergerak dengan menggunakan sebuah sensor yang dapat
mendeteksi benda, dan dapat juga robot ini dijadikan sebuah robot yang
dapat membantu meringankan pekerjaan manusia di kehidupan sehari-hari
[1]. Chritianto Tjahyadi,
http://christiantotjahyadi.wordpress.com/2010/10/13/motor-servo-standard-hs311/ (Diakses tanggal 05 Mei 2011).
[2]. Endra, P, 2006,Robotika: Desain Kontrol dan kecerdasan buatan,AndiOffset,
Yogyakarta.
[3]. Hadi Nugroho, Laporan Unversitas Kristen Petra,
http://www.scribd.com/doc/46508765/Tutorial-Robot (Diakses tanggal 05 Mei 2011)
[4].Mokh.Sholihul Hadi, 2004, Mengnal Mikrokontroler AVR ATMega16, Ilmu
komputer.com, Jakarta
[5]. Noname, http://blog.indorobotika.com/tag/servo (Diakses tanggal 05 Mei 2011)
[6]. Noname, http://devilzc0de.org/forum/thread-3804.html (Diakses tanggal 05 Mei
2011)
[7]. Noname, Laporan Universitas Sumatra Utara,
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21370/4/Chapter%20 II.pdf (Diakses