• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORHEA PRIMER) PADA MAHASISWI PSIK FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORHEA PRIMER) PADA MAHASISWI PSIK FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri haid atau dismenorrhea adalah nyeri kejang otot (spasmemodik) di perut bagian bawah dan menyebar ke sisi dalam paha atau bagian bawah

pinggang yang terjadi menjelang haid atau selama haid akibat kontraksi otot

rahim. Nyeri Haid disebabkan oleh terjadinya kontraksi rahim atau iskemia otot,

lepasnya dinding rahim akibat peningkatan prostaglandin (Harmanto, 2006).

Istilah dismenorhea digunakan bila rasa nyeri dapat menganggu aktivitas sehari-hari

dan membutuhkan pengobatan (Decherney, 2007).

Angka kejadian nyeri menstruasi (dismenorhea) di dunia sangat besar.

Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenorhea. Di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan produktif yang tersiksa oleh

dismenorhea. Angka kejadian (prevalensi) dismenorhea berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif (Proverawati & Misaroh, 2009). Di Jawa Timur jumlah

remaja putri yang reproduktif yaitu yang berusia 10-24 tahun adalah sebesar

56.598 jiwa dan yang datang ke bagian kebidanan sebesar 11565 jiwa (1,31%)

(BPS Provinsi Jawa Timur, 2010).

Studi yang dilakukan Polat et al (2009) juga melakukan penelitian pada

mahasiswi di Turki mengenai dismenorhea primer mendapatkan hasil yang tak jauh

(2)

2

yaitu sebanyak 87,4% mengalami dismenorhea primer sebanyak 46% mengalami dismenorhea tingkat berat (Razzak et al, 2010). Di Negeria, prevalensi kejadian dismenorhea pada mahasiswi sebesar 64% (Titaliyo, et al, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti

pada mahasiswi PSIK Universitas Muhammadiyah Malang pada 15 mahasiswi

angkatan 2012 melalui wawancara sederhana menunjukkan bahwa 85%

mahasiswi mengalami dismenorhea sebelum atau selama menstruasi dan 15% mahasiswi tidak mengalami dismenorhea. Mahasiswi yang mengalami dismenorhea selama 1 hari sebanyak 37% dan sebanyak 63% mengalami dismenorhea selama >1

hari. Dari semua mahasiswi yang mengalami dismenorhea, belum mengetahui bahwa madu dapat membantu menurunkan nyeri dismenorhea. Selama mengalami

nyeri dismenorhea sebanyak 24% mahasiswi mengonsusmsi obat atau jamu untuk meredakan nyeri, dan sisanya mengatasi nyeri dengan membiarkannya. Peneliti

tertarik meneliti mahasiswi PSIK FIKES UMM angkatan 2012 disebabkan

mempunyai faktor-faktor penyebab dismenorhea seperti faktor psikologis yang akan menghadapi program skripsi dan lebih banyak menerima materi perkuliahan

dibanding angkatan dibawahnya sehingga memiliki stress yang lebih tinggi dan

akan menambah beratnya nyeri dismenorhea.

Dampak yang diakibatkan oleh dismenorhea primer berupa gangguan aktivitas seperti tingginya tingkat absen dari sekolah maupun kerja, keterbatasan

kehidupan sosial, performa akademik, serta aktivitas olahraganya. Permasalahan

(3)

pada wanita usia subur, serta berdampak pada kerugian ekonomi nasional karena

terjadinya penurunan kualitas hidup. Dismenorhea primer juga dapat menyebabkan

infertilitas dan gangguan fungsi seksual jika tidak ditangani, depresi, dan alterasi

aktivitas autonomik kardiak (Silvana, 2012).

Penanganan nyeri menstruasi terbagi dua kategori yaitu pendekatan

farmakologi dan non farmakologi. Penanganan nyeri secara farmakologis nyeri

menstruasi dapat ditangani dengan terapi analgesik yang merupakan metode

paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Obat analgesik dapat

menghilangkan nyeri dengan efektif namun penggunaan analgesik akan

berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya

bagi penggunanya (Potter dan Perry, 2006). Obat non-steroid untuk mengobati

nyeri menstruasi dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, muntah,

asma akut, anoreksia, dysuria, acne, pendarahan gastrointestinal. (Mirbagher &

Aghajani, 2013).

Penanganan nyeri secara non farmakologik antara lain kompres hangat,

teknik relaksasi serta napas dalam dan yoga (Potter dan Perry, 2006), serta

menggunakan bahan herbal yang berkhasiat mengurangi rasa sakit akibat

gangguan menstruasi (Harmanto, 2006). Madu merupakan salah satu bahan

herbal dan nutrisi alami yang efek sampingnya minimal, rasa yang enak dan harga

yang relatif terjangkau (Susanto, 2007). Madu megandung anti microba dan anti

inflamasi dan karena madu memiliki enzim, mineral, yang efektif menurunkan

nyeri seperti nyeri haid, nyeri punggung, sakit kepala, dan lain-lain. Pengobatan

(4)

4

disebabkan oleh oxytocin dan E2 prostaglandins (Mirbagher & Aghajani, 2013).

Sifat antibakteri madu membantu mengatasi infeksi pada luka, sedangkan aksi

inflamasinya dapat mengatasi nyeri serta meningkatkan sirkulasi (Rostita, 2007).

Madu memiliki kandungan mineral dan vitamin yang bervariasi. Secara

umum kandungan mineral dalam madu sekitar 1,03 gram/100gram madu. Madu

memiliki elemen mineral yang lengkap yaitu Potassium, Magnesium, Kalsium,

Besi, Zinc, Mangan, Cuprum, Alumunium, Barium, Boron, Bromide, Cadmium, Chlorine, Cobalt, Flouride, Iodine, Lithium, Molybdenum, Nikel, Rubidium, Silicum, Stontium, Sulfur, Vanadium, dan Zinkronium. Kandungan vitamin dalam madu juga cukup lengkap . Vitamin yang terkandung pada madu adalah Vitamin A, Vitamin

B (B1, B2, B6, Niasin serta Asam Pantotenat), Vitamin D, Vitamin E, Vitamin

K, dan beberapa provitamin (Purbaya, 2007).

Kandungan vitamin E pada madu dapat mengurangi nyeri haid, melalui

hambatan terhadap biosintesis prostaglandin di mana vitamin E akan menekan

aktivitas ensim fosfolipase A dan siklooksigenase melalui penghambatan aktivasi

post translasi siklooksigenase sehingga akan menghambat produksi

prostaglandin. Vitamin E juga meningkatkan produksi prostasiklin dan PGE2

yang berfungsi sebagai vasodilator yang bisa merelaksasi otot polos uterus

(Dawood, 2006). Pemberian Vitamin B1, Magnesium, Vitamin E, yang terdapat

pada madu juga menunjukkan efek yang dapat mengurangi nyeri haid (Dawood,

2006).

Dean (2010, dalam Matanari, 2012) mengatakan magnesium pada madu

(5)

dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu, magnesium berfungsi untuk

mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Menurut Yuliarti (2009), peran kalsium

dalam madu untuk mengurangi dismenorhea, yakni sebagai zat yang diperlukan untuk kontraksi otot. Pada waktu otot berkontraksi, kalsium berperan dalam

interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila otot kekurangan

kalsium, maka otot tidak dapat mengendur setelah kontraksi, sehingga dapat

mengakibatkan otot menjadi kram.

Flavonoid pada madu bekerja dengan menghambat enzim

siklooksigenase yang menurunkan sintesis prostaglandin sehingga mengurangi

terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan aliran darah lokal sehingga migrasi sel

radang pada area radang akan menurun (Reynertson, 2007). Kandungan Zink

pada madu sebagai salah satu terapi untuk nyeri haid karena efeknya dapat

mengurangi sintesis prostaglandin melalui kemampuannya sebagai antiinflamasi

dan katalisator antioksidan endogen yang dapat meningkatkan sirkulasi

pembuluh darah mikro (Eby, 2006). Karbohidrat memicu lepasnya hormon

insulin ke dalam darah dari asam amino kecuali tripofan yang merupakan cikal

bakal serotonin. Serotonin merupakan merupakan neuro transmiter yang mampu

mengurangi nyeri, mengendalikan nafsu makan, dan memberi rasa tenang

(Kompas, 2006).

Melihat pentingnya kandungan dan manfaat madu untuk menurunkan

nyeri dismenorhea, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea Primer) pada

(6)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan

masalah penelitian yaitu adakah pengaruh pemberian madu terhadap penurunan

nyeri haid (dismenorhea primer) pada mahasiswi PSIK FIKES UMM?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian madu

terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea primer) pada Mahasiswi PSIK FIKES

UMM

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat nyeri haid (dismenorhea primer) sebelum diberikan

madu pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.

b. Mengidentifikasi tingkat nyeri haid (dismenorhea primer) setelah diberikan

madu pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.

c. Menganalisa pengaruh pemberian madu terhadap penurunan nyeri haid

(dismenorhea primer) pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan

penelitian mengenai salah satu manfaat dari madu dan untuk mengaplikasikan

(7)

1.4.2 Bagi Mahasiswi

Para mahasiswi dapat mengetahui cara mencegah nyeri haid (dismenorhea

primer) dengan pemberian bahan herbal seperti madu yang tanpa efek samping,

harga terjangkau, dan rasanya digemari banyak orang.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian berikutnya dan dapat

menambah pengetahuan dibidang ilmu keperawatan tentang pengaruh pemberian

madu terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea primer). Serta sebagai

sumbangan referensi dan kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM untuk menilai efektifitas dari sistem

pembelajaran.

1.5 Keaslian Penelitian

Fauziah (2013) pernah melakukan penelitian dengan judul Efektivitas

Teknik Effleurage Dan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat

Disminore Pada Siswi SMAN 1 Gresik, didapatkan hasil penelitian bahwa dari 47

responden dengan teknik effleurage didapatkan hampir setengahnya mengalami

penurunan 3 tingkat yaitu sebanyak 18 orang (38,3%) dan sebagian kecil tidak

mengalami penurunan yaitu sebanyak 12 orang (25,5%). 47 responden lainnya

dengan kompres hangat didapatkan sebgaian besar mengalami penurunan 3

tingkat yaitu sebanyak 28 orang (59,6%) dan sebagian kecil tidak mengalami

(8)

8

Ekowati, dkk (2008) telah melakukan penelitian dengan judul Efek

Teknik Masase Efflurage pada Abdomen terhadap Penurunan Intensitas Nyeri

pada Dismenore Primer Mahasiswi Psik Fkub Malang, dari penelitian

eksperimental ini subyek penelitiannya adalah mahasiswi PSIK FKUB, 13 sebagai

kelompok perlakuan dan 13 sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian

didapatkan sebagian subyek penelitian mengalami penurunan intensitas nyeri.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa teknik masase effleurage pada

abdomen secara signifikan dapat menurunkan intensitas nyeri pada dismenore

primer mahasiswi PSIK FKUB (t-test independen, t-hitung= 8,124 dan t-tabel=

2,787). Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah masase teknik

effleurage pada abdomen memiliki efek penurunan intensitas nyeri pada

dismenore primer mahasiswi PSIK FKUB.

Indriastuti (2008) telah melakukan penelitian dengan judul Hubungan

antara terapi minum air putih dengan penurunan nyeri Dismenorhea pada remaja putri di Panti Asuhan Nurul Huda Az-Zuhdi Kelurahan Meteseh Kecamatan

Tembalang dengan hasil penelitian responden terbanyak sejumlah 54.54%. Nyeri

sedang memiliki jumlah responden terbesar sebanyak 45.45 % sebelum diberikan

terapi minum air putih. Setelah diberikan terapi minum air putih, karakteristik

tidak nyeri adalah jumlah terbanyak sebesar 59.1 % dengan Analisa Run-Test

membuktikan bahwa terapi minum air putih berhubungan dengan penurunan

(9)

Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah pada variable yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian.

Variabel pada penelitian ini adalah pemberian madu sebagai variable independen

(10)

฀ENGARUH ฀EMBERIAN MADU

TERHADA฀ ฀ENURUNAN NYERI

HAID (

DISMENORHEA

฀RIMER) ฀ADA MAHASISWI ฀SIK FIKES

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRI฀SI

Disusun Oleh :

FAHRIZA ERANITA SANDIATI

NIM. 201110420311179

฀ROGRAM STUDY ILMU KE฀ERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(11)

HAID (

DISMENORHEA

฀RIMER) ฀ADA MAHASISWI ฀SIK FIKES

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRI฀SI

฀ntuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

฀niversitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :

FAHRIZA ERANITA SANDIATI

NIM. 201110420311179

฀ROGRAM STUDY ILMU KE฀ERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(12)
(13)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Pengaruh

Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid (฀ismenorhea Primer) Pada Mahasiswi Psik

Fikes ฀MM”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja

peneliti sendiri, melainkan berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk

itu perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

฀niversitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp. Mat sebagai pembimbing 1 yang telah banyak

membantu untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Erma Wahyu M, S.Kep, Ns, M. Si sebagai pembimbing 2 yang telah banyak

membantu untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Muh. Muslih, S.Kep.Ns. sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2011 untuk selalu

memberi dukungan dan nasehat.

6. Segenap dosen dan staf ฀niversitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama

proses penyusunan proposal.

7. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya dan

(14)

8. Rekan-rekan PSIK S1 Keperawatan angkatan 2011 yang telah memberikan bantuan dan

motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini khususnya PSIK D 2011.

9. PSIK S1 Keperawatan angkatan 2012 selaku responden yang berperan aktif dan

meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian dapat berjalan sesuai yang

diharapkan.

10. Dekan FIKES ฀MM, yang telah memberikan ijin atas penelitian yang saya lakukan.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangannya dan

masih jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukkan

dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak

khususnya di bidang kesehatan.

Malang, Februari 2015

(15)

Halaman Judul ……… i

Halaman Lembar Persetujuan ………... ii

Halaman Pengesahan ………. iii

Keaslian Penelitian ……… iv

Halaman Motto ………. v

Halaman Persembahan ……….. vi

Kata pengantar ………. vii

Abstrak Bahasa Inggris……….. ix

Abstrak Bahasa Indonesia ……… x

Daftar Isi……… xi

Daftar Tabel ……….….. xiii

Daftar Gambar……… xiv

Daftar Lampiran……….. xv

BAB I ฀ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 6

1.3 Tujuan Penulisan………. 6

1.4 Manfaat Penelitian………... 6

1.5 Keaslian Penelitian……….. . 7

BAB II TINJAUAN ฀USTAKA 2.1 Konsep Nyeri 2.1.1 Definisi Nyeri……….. 9

2.1.2 Klasifikasi Nyeri……….. 9

2.1.3 Sifat-Sifat Nyeri……….. 10

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri……… 10

2.1.5 Mekanisme Nyeri……… 15

2.1.6 Pengkajian Nyeri………. 16

2.1.7 Respon Manusia terhadap Nyeri……….. 18

2.2 Konsep ฀ismenorhea฀ 2.2.1 Definisi ฀ismenorhea………. 19

2.2.2 Klasifikasi ฀ismenorhea……… 20

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi ฀ismenorhea……… 23

2.2.4 Derajat ฀ismenorhea………. 26

2.2.5 Manajemen ฀ismenorhea………... 26

2.3 Konsep Madu 2.3.1 Definisi Madu………... 27

2.3.2 Karakteristik Madu………... 28

2.3.3 Kandungan Madu………. 29

2.3.4 Manfaat Madu……….. 32

2.3.5 Efek samping Madu……….. 34

2.3.6 Penatalaksaan Penurunan ฀ismenorhea dengan Madu….. 35

2.4 Pengaruh Madu terhadap Penurunan Nyeri ฀ismenorhea……….. 36

(16)

BAB IV METODE ฀ENELITIAN

4.1 Desain Penelitian……… 42

4.2 Kerangka kerja ……… 43

4.3 Populasi, Teknik Sampling, Sample………. 44

4.4 Variabel Penelitian ……….. 45

4.5 Definisi Operasional ……….. 46

4.6 Tempat Penelitian……….………... 46

4.7 Waktu Penelitian………. 46

4.8 Instrumen Penelitian ……….. 46

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ……….. 46

4.10 Analisa Data……… 47

4.11 Etika Penelitian……… 49

BAB V HASIL ฀ENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ……….. 51

5.2 Distribusi Sampel saat Pretest dan Postest berdasarkan skala Nyeri dan Pemeriksaan TTV……… 54

5.3 Analisa Data ……….... 55

BAB VI ฀EMBAHASAN 6.1 Tingkat Nyeri Haid pada ฀ismenorhea Primer Sebelum Diberikan Madu ……… 56

6.2 Tingkat Nyeri Haid pada ฀ismenorhea Primer Sesudah Diberikan Madu ……… 59

6.3 Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid pada ฀ismenorhea Primer ………... 60

6.4 Keterbatasan Penelitian……… 63

6.5 Implikasi untuk Keperawatan……… 64

BAB VII ฀ENUTU฀ 7.1 Kesimpulan……… 65

7.2 Saran………... 65

Daftar pustaka ………. 67

(17)

Tabel 2.1 Komposisi Madu……… 30 Tabel 2.2 Kandungan mineral dan vitamin dalam madu………. 31 Tabel 4.1 Definisi operasional……… 45 Tabel 5.1 Distribusi Sampel berdasarkan ฀sia (Rata-rata) pada

Mahasiswi PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015……….. 51 Tabel 5.2 Distribusi Sampel berdasarkan ฀sia Menarche pada

Mahasiswi PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015……….. 51 Tabel 5.3 Distribusi Sampel berdasarkan Lokasi Nyeri, Sifat Nyeri,

Waktu dimulainya Nyeri, Lama Menstruasi pada Mahasiswi PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015……… 52 Tabel 5.4 Rata-rata Distribusi Sampel saat Pretest dan Posttest

berdasarkan pemeriksaan TTV pada Mahasiswi PSIK

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Nyeri Bourbonais………... 16

Gambar 2.2 Madu………. 28

Gambar 3.1 Kerangka konsep ………. 38

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian ……… 43

(19)

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ……….. 72

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian …………. 73

Lampiran 3 Lembar Konsultasi ……… 74

Lampiran 4 Standart Operasional Prosedure (SOP) Pemberian Madu ... 76

Lampiran 5 Lembar Pernyataan Persetujuan sebagai Subjek Penelitian.. 78

Lampiran 6 Lembar Wawancara……… 79

Lampiran 7 Lembar Observasi ………. 80

Lampiran 8 Hasil Data ………. 83

Lampiran 9 ฀ji Normalitas ……… 88

Lampiran 10 ฀ji T Berpasangan ……….. 89

Lampiran 11 Tabel T ………... 90

(20)

DAFTAR ฀USTAKA

Abd Azis, Che Badariah. et al. (2013). The effect of Tualang honey intake during prenatal stress on pain responses in the rat offsprings. European Journal of Integrative Medicine.

Anjelina, N. (2013). Perbedaan Efektifitas Teknik Yoga (Cat Strech Exercise) dengan Senam Dismenore terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea Primer). Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Arulkumaran, S. (2006). Essentials of Gynecology. Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi.

Asmadi. (2008). Konsep ฀asar Keperawatan. Jakarta : EGC.

BPS (Badan Pusat Statistika) Provinsi Jawa Timur. (2010). Surabaya.

Cakir, Mural. et al. (2007). Menstrual Pattern an Common Menstrual Disorders among ฀niversity Students in Turkey. PediatricsInternational 49

Corwin, J, E. (2009). Buku SakuPatofisiologi. Jakarta : EGC.

Dawood, M. Yusuf. (2006). Primary Dysmenorrhea. American Collage of Obstetricians and Gynecologists, 108(2).

Decherney, A. H. (2007). Current ฀iagnosis and Treatment Obstretics and Gynecology. Mc Graw-Hill. New York.

Eby, George. (2006). Zink Treatment Prevents Dysmenorrhea. Medical Hypotheses; 69: 297-301. Elsevier.

Fajar, G. (2009). Gema Suara Lebah. CV Wacana Prima.

French, Linda. (2005). Dysmenorrhea. American Academy for Family Phisicians.

Hacker dan Moore. (2001). Essensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi Dua. Jakarta: Hipokrates.

Harmanto, N. (2006). Ibu Sehat dan Cantik Bersama Herbal. Jakarta: PT Elex Media.

Hendrik. (2006). Problema Haid. Solo: Tiga Serangkai.

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa ฀ata. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar Konsep ฀asar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hudson, Tori. (2007). ฀sing Nutrition o Relieve Primary Dysmenorrhea Alternative &

(21)

Jayanti, F. R. (2010). Efektifitas Pemberian Yogurt terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea) pada Wanita ฀sia 18-22 Tahun di Wilayah Sumbersari. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Je-Reui Liu. et al (2013). Effect of floral sources on antioxidant, antimicrobial, and anti-inflamatory activities of honeys in Taiwan. Journal of Food Chimistry. Elsevier.

Kilic, Iike. et al. (2008). Role of Leukotriens in the Pathogenesis of Dysmenorrhea in Adolescent Girls. The Turkish Journal of Pediatrics.

Kozier, B. dan Erb, G. (2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Letchumanan, P. et al. (2012). Posttonsillectomy pain relief and epithelialization with honey.

Turkish Journal of Medical Sciences.

Lotto, Olabisi M. et al. (2008). Prevalence and Corelates of Dysmenorrhea among Nigerian.

Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 48, 442-444. Makan Sehat Hidup Sehat. (2006) Kompas. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. G. B. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Genekologi dan KB. Arcan. Jakarta: EGC.

Matanari, Y. (2012). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Dismenore Pada Siswi Kelas X MAN 2 Model Jl. Willem Iskandar Medan Tahun 2011. Skripsi.฀Fakultas Kesehatan Masyarakat ฀niversitas Sumatera ฀tara. Medan.

Mirbagher, N. dan Aghajani, M. (2013). Comparing the effect of pure and impure honey on severity of pain, amount of bleeding, and duration and interval of menstrual cycles in female students with primary dysmenorrheal. Life Science Journal.

Morgan, G. dan Hamilton, S. (2009). Obstetri dan Gynecologi: Panduan Praktik. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Mubarak, W. dan Chayatin. (2007). Kebutuhan ฀asar Manusia. Jakarta: EGC.

Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Novia, Ika dan Nunik Puspitasari. (2008). Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenorea. The Indonesian Journal of Public Health.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Empat.

(22)

Polat, Aytac. et al. (2009). Prevalence of Primary Dysmenorrhea in Young Adult Female ฀niversity Students. Archives of Ginecology & Obstetrics, 279.

Potter, A. dan Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, A. dan Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.

Potter, A. dan Perry, A. G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Priyatna, A. (2009). Be A Smart Teenager (for Boy and Girls). Jakarta: Gramedia.

Proverawati, A. dan Misaroh, S. (2009). Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna). Yogyakarta: Muha Medika.

Purbaya, J. Rio. (2007). Mengenal Madu Alami. Bandung: Pionir Jaya.

Razzak, Khalid K. Abdul. et al. (2010). Influence of Dietary Intake of Diary Products on Dysmenorrhea. Journal of Obstetrics and Gynaecology, 36.

Reynertson, K.A., (2007). Phytochemial Analysis of Bioactive Constituens from Edible Myrtaceae Fruit. ฀issertation, The City ฀niversity of New York, New York.

Rostita. (2007). Berkat Madu: Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Sarwono. (2001). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta.

Schwartz. Et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Silvana, P. D. (2012). Hubungan antara Karakteristik Individu, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi Produk Susu dengan Dysmenorrhea Primer pada Mahasiswi FIK dan FKM ฀I Depok Tahun 2012. Skripsi. Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat ฀niversitas Indonesia. Depok.

Singh, M P. et al (2012). Honey as complementary medicine. International Journal of Pharma and Bio Sciences.

Smeltzer, C. S. dan Bare, G. B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC.

Stoelting-Gettelfinger. (2010). A Case Study and Comprehensive Defferential Diagnosis and Care Plan for the Three DS of Women’s Health: Primary Dysmenorrhea, Secondary Dysmenorrhea, and Dyspareunia. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

(23)

Tanzania Journal of Health Research, 11(4).

Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Yatim, F. (2001). Haid Tidak Wajar dan Menopause. Pustaka Populer Obor. Jakarta.

Yuliarti, Nurheti (2009). The Vegetarian Ways. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Xiaoshu Zhu. et al. (2010). Are There any Cros-Etnic Differences in Menstrual Profiles? A Pilot Comparative Study on Australian and Chinese Women With Primary Dysmenorrhea. The Journal of Gynaecology Research.

Gambar

Tabel 2.1Tabel 2.2
Gambar 4.1 Gambar 5.1
Tabel T …………………………………………………...Dokumentasi ……………………………………………..

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Hubungan Antara Facebook Addiction Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal(Studi Pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang

Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore Primer) pada Wanita Usia 17-23 Tahun.. Rita Hartati Sidi 1 , Tri Lestari Handayani 2 , Dewi

Hasil Penelitian: Ada pengaruh pemberian Pilates Exercise terhadap penurunan nyeri menstruasi dysmenorrhea primer pada remaja usia 18-21 tahun setelah dilakukan uji

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian minuman kunyit asam terhadap penurunan dismenore primer pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Tujuan penelitian : Diketahui efektivitas kompres hangat terhadap penurunan dismenorhea (nyeri haid) pada mahasiswa angkatan 2007 STIKES ‘AISYIYAH Yogyakart a.. Metode penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri derakat dismenorea primer pada mahasiswi di Asrama STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun

Judul penelitian ini adalah “ Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan Nyeri Haid remaja di Rusunawa Putri Universitas. Muhammadiyah

Diketahui efektivitas kompres hangat terhadap penurunan dismenorhea (Nyeri haid) pada mahasiswa angkatan 2007 STIKES ‘AISYIYAH Yogyakarta.. Diketahui intensitas dismenorhea