ii
HUBUNGAN TINGKAT PENCEMARAN AIR DENGAN KEANEKARAGAMAN MAKROBENTOS DI SUNGAI REJOSO KABUPATEN PASURUAN SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
HELDA FEBRIANA MADYALUHA 201010070311011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malng dan diterima untuk memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 22 April 2015
Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.) Dewan Penguji
1. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 1 .. ..
2. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes 2
3. Dra. Sri Wahyuningsih 3
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah,
inayah serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Hubungan Tingkat Pencemaran Air dengan Keanekaragaman
Makrobentos Di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan Sebagai Bahan Ajar
Biologi . Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang
Peolpor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi
Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan
yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun
berkat bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak
akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu, tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. BapakDr. Poncojari Wahyono, M.Kes.selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M. M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi.
3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. selaku dosen pembimbing I
yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan motivasi, dan
masukan yang sangat membantu di sela-sela kesibukannya dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku dosen pembimbing II yang
telah banyak memberikan bantuan, bimbingan motivasi, dan masukan
yang sangat membantu di sela-sela kesibukannya dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Nur Widodo, M. Kes. Selaku dosen wali yang telah
memberikan perhatian dan pengarahan kepada putra-putrinya selama
v
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telh memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
7. Ayahanda H.Drs. Bambang Hariyono, M.Pd dan Ibunda Hj. Luluk
Ernawati, S.Pd. M.Pd
8. Temn-teman seangkatan Biologi 2010 yang memberikan semangat,
pikiran, ide, informasi serta kenangan selama perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan stau per satu terimakasih
atas dukungan, bantuan, dan motivasinya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya
tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum
sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran
yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 22 April 2014
Penulis,
vi DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL LUAR... i
LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT... x
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR GRAFIK ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 5
1.5 Batasan Penelitian ... 5
1.6 Definisi Operasional ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Pencemaran ... 8
2.1.1 Definisi Pencemaran... 8
2.1.2 Macam-Macam Pencemaran ... 8
2.1.3 Pencemaran Air Pada Sungai ... 11
2.1.4 Tingkat Pencemaran Air... 12
2.1.5 Pengaruh Pencemaran Terhadap Keanekaragaman Biota ... 13
2.2 Faktor Fisika-Kimia yang Mempengaruhi Kualitas Air... 13
2.2.1 Suhu... 14
2.2.2 Kedalaman ... 15
2.2.3 Kekeruhan ... 15
2.2.4 Kecepatan Arus ... 15
2.2.5 Total Suspended Solid (TSS) ... 16
2.2.6 Derajat Keasaman (pH) ... 17
2.2.7 Disolved Oxygen (DO)... 18
2.2.8 Biologi Oxygen Demand (BOD)... 19
2.3 Makrobentos ... 20
2.3.1 Pengertian Makrobentos ... 20
2.3.2 Keanekaragaman ... 21
2.3.2.1 Makrobentos Berdasarkan Ukuran Tubuh... 21
2.3.2.2 Makrobentos Berdasarkan Habitatnya ... 23
vii
2.3.3 Peran Makrobentos Sebagai Bioindikator ... 25
2.3.3.1 Ordo Echemeroptera... 27
2.3.3.2 Ordo Trichoptera ... 28
2.3.3.3 Ordo Plecoptera ... 28
2.4 Bahan Ajar... 30
2.4.1 Pengertian Bahan Ajar... 30
2.4.2 Macam dan Jenis Bahan Ajar ... 31
2.4.2.1 Bahan Ajar Cetak ... 31
2.4.2.2 Bahan Ajar Non Cetak... 32
2.4.3 Bahan Ajar LKS ... 34
2.4.4 Manfaat Bahan Ajar Dalam Pembelajaran ... 37
2.5 Kerangka Konsep ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Jenis Penelitian ... 41
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 41
3.3 Populasi dan Sampel... 41
3.3.1 Populasi ... 41
3.3.2 Sampel ... 42
3.4 Variabel Penelitian ... 42
3.4.1 Variabel Bebas (Independen) ... 42
3.4.2 Variabel Terikat (Dependen) ... 43
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 43
3.6 Alat dan Bahan ... 45
3.7 Prosedur Penelitian ... 46
3.7.1 Prosedur Pengambilan Sampel ... 46
3.7.1.1 Pengambilan Sampel Air ... 46
3.7.2.2 Pengambilan Sampel Makrobentos ... 48
3.7.2 Prosedur Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Perairan ... 49
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.9 Teknik Analisis Data ... 54
3.9.1 Indeks Keanekaragaman ... 54
3.9.2 Kepadatan Jenis ... 55
3.9.3 Kepadatan Relatif ... 55
3.9.4 Dominansi... 56
3.9.5 Analisis Korelasi ... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Penelitian ... 58
4.1.1 Data Parameter Fisika-Kimia di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan ... 58
4.1.2 Keanekaragaman Makrobentos yang Ditemukan Di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan ... 68
viii
4.2 Pembahasan ... 82
4.2.1 Jenis Makrobentos yang Ditemukan Di Sungai Rejoso ... 83
4.2.2 Karakteristik Populasi Makrobentos Di Sungai Rejoso ... 85
4.2.3 Parameter Fisika-Kimia Perairan yang Mempengaruhi Keberadaan Makrobentos ... 86
4.2.4 Hubungan Tingkat Pencemaran dengan Keanekaragaman Makrobentos Di Sungai Rejoso... 89
4.3 Hasil Penelitian Sebagai Bahan Ajar... 94
4.3.1 Kejelasan Potensi ... 94
4.3.2 Kesesuaian dengan Tujuan Belajar ... 95
4.3.3 Ketepatan Sasarannya... 96
4.3.4 Kejelasan Informasi yang Diungkapkan ... 96
4.3.5 Kejelasan Pedoman Eksplorasinya... 96
4.3.6 Kejelasan Perolehan yang Diharapkan ... 96
BAB V PENUTUP... 98
5.1 Kesimpulan... 98
5.2 Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA... 100
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Hubungan Kecepatan Arus, Konsentrasi Oksigen dan Fauna ...16
Tabel 2.2 Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas ...17
Tabel 2.3 Penggolongan Kualitas Air Berdasarkan Oksigen Terlarut...19
Tabel 2.4 Kriteria Kualitas Air Berdasarkan BOD ...20
Tabel 2.5 Beberapa Contoh Makroinvertebrata Berdasarkan Kepekaannya terhadap Bahan Pencemar ...25
Tabel 2.6 Ciri Lingkungan Tempat Hidup Family Ephemerellidae ...27
Tabel 2.7 Ciri Lingkungan Tempat Hidup Ordo Plecoptera...29
Tabel 2.8 Kategori dan Karakteristik Bahan Ajar Cetak ...32
Tabel 2.9 Kelebihan dan Kekurangan Jenis Bahan Ajar Non Cetak ...33
Tabel 2.10 Peranan Bahan Ajar ...37
Tabel 3.1 Kriteria Kualitas Air Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Jenis dan Parameter Fisika-Kimia...47
Tabel 4.1 Pengamatan Parameter Fisika-Kimia pada Setiap Stasiun di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014...59
Tabel 4.2 Jenis dan Jumlah Makrobentos yang Ditemukan dalam Setiap Lokasi Di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014...69
Tabel 4.3 Hasil Identifikasi Makrobentos di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014 ...69
Tabel 4.4 Karakteristik Populasi Makrobentos (Ni, KR(Pi), K, C) Di Sungai Rejoso ...79
Tabel 4.5 Rata-Rata Keanekaragaman Makrobentos di Sungai Rejoso Berdasarkan Shannon-Wieners (H ) pada Bulan Desember 2014 ...80
Tabel 4.6 Kriteria Kualitas Air Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener ...81
Tabel 4.7 Hubungan Indeks Keanekaragaman dengan Tingkat Pencemaran Air di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan pada Bulan Desember 2014...85
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Family Ephemerellidae ...28
Gambar 2.2 Larva Hydropsyche ...28
Gambar 2.3 Nimfa Plecoptera...29
Gambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian ...40
Gambar 3.1 Skema Pengambilan Sampel ...47
Gambar 4.1 Foto PengamatanMelanoides tuberculata...71
Gambar 4.2 Foto PengamatanGillia altilis...72
Gambar 4.3 Foto PengamatanSulcospira hainanensis...73
Gambar 4.4 Foto PengamatanClogmia albipunctata...74
Gambar 4.5 Foto PengamatanClea helena...75
Gambar 4.6 Foto PengamatanThiara balonnensis...76
Gambar 4.7 Foto PengamatanTarebia granifera...77
Gambar 4.8 Foto PengamatanEsperian esperi...78
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Grafik 4.1 Hasil Pengukuran Kedalaman pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014 ...60 Grafik 4.2 Hasil Pengukuran Suhu pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada
Bulan Desember 2014 ...61 Grafik 4.3 Hasil Pengukuran Kecepatan Arus pada Setiap Stasiun Di Sungai
Rejoso pada Bulan Desember 2014 ...62 Grafik 4.4 Hasil Pengukuran Kecerahan Air pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014 ...63 Grafik 4.5 Hasil Pengukuran pH Airpada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada
Bulan Desember 2014 ...65 Grafik 4.6 Hasil Pengukuran DO pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada
Bulan Desember 2014 ...66 Grafik 4.7 Hasil Pengukuran BOD pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada
Bulan Desember 2014 ...67 Grafik 4.8 Hasil Pengukuran TSS pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Parameter Fisika-Kimia pada Setiap Stasiun Di Sungai Rejoso pada Bulan Desember 2014 ... 104
Lampiran 2 Perhitungan Kecerahan Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan... 105
Lampiran 3 Jenis dan Jumlah Makrobentos Yang Ditemukan Dalam Setiap Lokasi Di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan Pada Bulan Desember 2014... 106
Lampiran 4 Hasil Identifikasi MAkrobentos Di Sungai Rejoso Pada Bulan Desember 2014 ...107
Lampiran 5 Gambar Hasil Pengamatan Makrobentos ... 108
Lampiran 6 Karakteristik Populasi MAkrobentos (Ni, KR, K,C) Di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan Pada Bulan Desember 2014... 109
Lampiran 7 Perhitungan Karakteristik Populasi Makrobentos (K,KR, dan C) Di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan ... 110
Lampiran 8 Rata-rata Keanekaragaman MAkrobentos Di Sungai Rejoso
Berdasarkan Shanon-Wiener s (H ) Pada Bulan Desember 2014 . 117
Lampiran 9 Foto Kegiatan Penelitian... 122
Lampiran 10 Surat Penelitian ... 121
Lampiran 11 Hasil Penelitian Uji Kualitas Air Di Laboratoriun Jasa Tirta Kota Malang ...123
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Rita. 2012. Kajian Kualitas Air Sungai Singkil Dengan Bioindikator Makrozoobentos Dan Plankton. Tesis Tidak Diterbitkan. Universitas Sumatra Utara. Medan
Badriyah, Rafiqatul. 2013. Pemanfaatan capung (Odonata) sebagai bioindikator Pencemaran Air di Daerah Aliran Sungai Brantas hulu Kota Batu. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Barrus AT. 2002.Pengantar Limnologi. Medan : USU Press.
Dhany. 2010.Langkah Penulisan LKS.(Online) (http:// www. Dhany. co.cc/ 2010/ 10/ Langkah-langakh-penulisan-lks. html) diakses Juni 2014.
Djamarah, S.B., & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Edmondson, 2005. Fresh-Water Biology. Professor of Zoology Universitas of Washington Scattle
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Perairan, Kanisius. Yogyakarta
Fachrul, M. F. 2012.Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Fahcrul. 2007.Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta Fardiaz,S. 1992.Polusi Air dan Udara, Yogyakarta : Kanisius
Ginting, E.H, 2006. Kualitas Perairan Hulu Sungai Ciliwung Ditinjau Dari Struktur Komunitas Makrozoobentos. Skripsi Tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hasan, M. I. 2008.Pokok-Mokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : Bumi Aksara.
Hutabarat, Fridolin. 2007. Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos pada Ekosistem Mangrove Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Dedagai. Tesis Tidak Diterbitkan. Universitas Sumatera Utara. Medan
xiv
Irianto, E.W. dan B. Machbub. 2003.Fenomena Hubungan Debit Air dan Kadar Zat Pencemar dalam Air Sungai.Diakses pada tanggal 12 Desember 2014. Kurniawan, Andri. 2013. Akuaponik: Sederhana Berhasil Ganda. Bangka
Belitung: UBB Press.
Lestari, Iin Winda. 2011. Bioassesment Air Sungai Rejoso di Kecamatan Rejoso Pasuruan dengan Makroinvertebrata. Surabaya : Institut Teknologi Surabaya.
Mahida, U.N, 1993.Pencemaran Air dan Pengolahan Limbah Industri. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mandeville,S. M. 2002. Benthic Macroinvertebrates in Freshwaters- Taxa Tolerance Values, Metrics, and Protocols. New York :New York State Department of Environmental Conservation.
Maridi, 2013. Pencemaran Di Lingkungan Rumah Tangga dan Perkantoran. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.
Menaughton, S.J & Larry L woft. 1998.Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta : gadjahmada University Press.
Michael, P. 1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Terjemahan Yanti, R. : Jakarta. Universitas Indonesia. Munadi, Yudhi. 2013.Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta :
Referensi
Nasution, 2013. Aplikasi Model Pembelajaran Dalam Perspektif Pendekatan Saintifik. http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses tanggal 18 November 2014.
Nisa, Eva Shokifatun. 2006. Pengaruh Penurunan Kapasitas Alur Sungai Pekalongan terhadap Arpal Hunian di Tepi Sungai. Semarang : Universitas Diponegoro
Nybakken, 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia. Jakarta (Penerjemah H. Muhammad Eidman).
Odum, 1993.Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Poerwanti, 1998.Jenis-Jenis Penelitian. Gramedia. Jakarta.
xv
Rahayu, Subekti. 2009.Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai. Bogor :
Rini, D.A. 2007. Mengenal Makroinvertebrata Bentos Warta Konservasi Lahan Basah. http//onrizal.files.wordpress.com. Diakses tanggal 18 Noveber 2014
Rofieq, Ainur. 2011. Hand Out Metode Penelitian Biologi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (Do) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume XXX, Nomor 3, 2005 : 21 26.
Sari, Herti Ratna. 2011. Indikator Pencemaran. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Sastrawijaya, A.T.2009.Pencemaran lingkungan Cetakan ke-3. Jakarta : Rineka Cipta
Sastromiharjo, Andoyo. 2008. Media dan Sumber Pembelajaran. Universitas Pendidikan Indonesia.
Setyaningthias, sari. 2007. Kualitas Air Citarum Hulu Dengan Menggunakan Biomonitoring Makrozoobentos. Skripsi Tidak Diterbitkan. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Simamora, D.R. 2009. Studi Keanekaragaman Makrobentos di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi. Skripsi Tidak Diterbitkan. Medan : USU Sina, Alma. 2005.Makrozoobenthos Sebagai Indikator Kualitas Air,Studi Kasus
: Sungai Cipeles, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tesis Magister Program Studi Teknik Manajemen Lingkungan. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Sinaga. 2009. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir. Tesis Tidak Diterbitkan. Universitas Sumatera Utara. Medan
Siregar, Zulsahlan. 2011. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Siasis Kabupaten Tapanuli Selatan. Tesis Tidak Diterbitkan. Universitas Sumatra Utara. Medan
Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Rineka Cipta. Jakarta
xvi
Sudarso, yoyok. 2009. Potensi Larva Thrichoptera sebagai Bioindikator Akuatik. LIPI: Pusat Penelitian Limnologi.
Sudjana. 2005.Metoda Statistik. Bandung. Penerbit Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Suheriyanto, Dwi. 2008.Ekologi Serangga. Malang : UIN-malang Press.
Sukadi. 1999. Pencemaran Sungai Akibat Buangan Limbah dan Pengaruhnya terhadap BOD dan DO. Bandung : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung.
Suriani, N.L. 2000. Kualitas Air Mangrove Ditinjau dari Sifat Fisik Kimia di Hutan Mangrove Patung Ngurah Rai Tuban Denpasar Selatan Bali. Jurnal Ecothopic.
Wargadinata. E.L. 1995. Makrobentos Sebagai Indikator Ekologi Di Sungai Percut. Tesis Tidak Diterbitkan. Program Pasca Sarjana Ilmu Pengetahuan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara. Medan
1
✁ ✂
✄☎ ✆✝✁ ✞✟✠✟ ✁ ✆
✡☛ ✡✠ ☞✌ ☞✍ ✎✏ ☞✑☞✒✓
✔✕✖✗✘✙✘✚ ✛✘✚ ✜ ✢✗✘ ✜✚ ✙✜ ✣ ✛✕✛ ✕✚ ✜ ✤✗ ✣ ✕✥✜ ✙✜ ✤✘✚ ✤✗ ✦✜ ✧✚ ★✘ ✘ ✣✘✚
✛✕✚ ✖✤✘ ✢✗✩✣✘✚ ✢✘✛ ✧✘ ✤ ✘✙✘✜ ✩✗✛✥ ✘ ✤ ★✘✚✖ ✦✗✥✜ ✘✚ ✖ ✣ ✕ ✩✗✚ ✖ ✣✜ ✚ ✖✘✚✪ ✫✘✛✧✘ ✤ ✘✙✘✜
✩✗✛ ✥✘ ✤ ★✘✚✖ ✦✗✥ ✜✘✚✖ ✣ ✕ ✩✗✚✖✣✜✚✖✘✚ ✙ ✕✬ ✢ ✕✥✜ ✙ ✘ ✧✘✥✗✩✘ ✙✗ ✦✘ ✣ ✦✗ ✭✩✘ ✤ ✘ ✣✘✚
✛✕✚✗✛ ✥✜✩✣✘✚ ✧✕✚✮✕✛✘✬ ✘✚ ✦✘✚ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚ ✘ ✣✘✚ ✛ ✕✚✗✛ ✥✜✩✣✘✚ ✣✕✬ ✜ ✢✘ ✣✘✚
✩✗✚✖✣✜ ✚✖✘✚✪ ✔✕✬✜✢✘ ✣✘✚ ✩✗✚✖✣✜✚✖✘✚ ✘ ✣✗✥ ✘✙ ✧ ✕✚✮✕✛✘✬ ✘✚ ✙ ✕✬✯✘ ✦✗ ✦✗✛ ✘✚✘ ✰✛✘ ✚✘ ★✘✚✖
✥✕✬ ✦✘✛✧✘ ✣ ✧✘ ✦✘ ✛✕✚✜ ✬✜ ✚✚ ★✘ ✣✕✛✘✛✧✜ ✘✚ ✩✗✚✖✣✜ ✚✖✘✚ ✜✚ ✙✜ ✣ ✛✕✛ ✕✚ ✜ ✤✗
✣ ✕✥✜ ✙✜ ✤✘✚✛ ✘✚✜✢✗✘✪
✱✕✚✮✕✛✘✬ ✘✚ ✩✗✚✖✣✜ ✚✖✘✚ ★✘✚✖ ✦✗ ✢✕✥ ✘✥ ✣✘✚ ✭✩✕✤ ✤✘ ✢✗✩ ✣ ✕✖✗✘✙✘✚ ✛✘✚ ✜ ✢✗✘
✢ ✕✤✘✬ ✗✰ ✤✘✬✗ ✦✘✚✗✚ ✦✜ ✢✙✬✗ ✘ ✣✘✚ ✢✕✛ ✘ ✣✗✚ ✛✕✚✘✛ ✥✘✤✥ ✕✥ ✘✚ ✧✕✚✮✕✛✘✬ ✘✚ ✩✗✚ ✖ ✣✜ ✚ ✖✘✚✪
✫✗ ✢✘ ✘✙✘✜ ✥ ✘ ✤✘✚ ✥✜ ✘✚ ✖✘✚ ✤✘ ✢✗✩ ✥✕✬✥ ✘ ✖✘✗ ✣✕ ✖✗✘✙✘✚ ✛ ✘✚✜✢✗✘ ✙ ✕✬ ✢ ✕✥✜ ✙ ✘✦✘ ★✘✚✖
✦✗✥✜ ✘✚ ✖✦✗✜ ✦✘✬✘ ✲ ✣✕✧ ✕✬✛ ✜ ✣✘✘✚✙✘✚ ✘ ✤✦✘✚✳✗✩✘★✘ ✤✰ ✳✗✩✘ ★✘ ✤✧ ✕✬ ✘✗✬✘✚✪ ✴✩✕✤✣✘✬ ✕✚ ✘
✗✙✜ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚ ✦✗✥ ✕✦✘ ✣✘✚ ✛ ✕✚ ✯✘ ✦✗ ✙✗ ✖✘✲ ★✘✗✙✜ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚ ✙✘✚ ✘ ✤✲ ✧✕✚✮✕✛✘✬✘✚
✜✦✘✬ ✘ ✦✘✚ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚✘✗✬✪
✵✕✚ ✜✬ ✜✙ ✱✬✘✙✗✳✗ ✶✷ ✸✹ ✸✺✙✕✬✯✘ ✦✗✚ ★✘ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚ ✧✘ ✦✘✘✗✬ ✘ ✣✘✚ ✛ ✕✚✖ ✖✘✚✖✖✜
✣ ✕✤✗ ✦✜ ✧✘✚ ✚✭✬✛ ✘✩ ✗ ✣✘✚ ✰✗ ✣✘✚ ✦✗ ✦✘✩✘✛ ✘✗✬ ✣✘✬ ✕✚✘ ✧ ✕✚✮✕✛ ✘✬✘✚ ✘✗✬ ✛✕✚ ★ ✕✥✘✥✣✘✚
✛✕✚✜ ✬✜✚ ✚ ★✘ ✣✜✘✩✗✙✘ ✢ ✧✕✬ ✘✗✬ ✘✚✪ ✻✕✚✖✘✚ ✧ ✕✚ ✜✬✜ ✚ ✘✚ ✣✜ ✘✩✗✙✘ ✢ ✧✕✬ ✘✗✬✘✚ ✛ ✘ ✣✘ ✦✘ ★✘
✦✜ ✣✜✚✖ ✧ ✕✬✘✗✬ ✘✚ ✙ ✕✬ ✤✘ ✦✘ ✧ ✭✬ ✖✘✚ ✗ ✢✛✕ ✘ ✣✜ ✘✙✗ ✣ ★✘✚✖ ✤✗ ✦✜✧ ✦✗ ✦✘✩✘✛ ✘✗✬ ✯✜ ✖✘ ✘ ✣✘✚
✛✕✚✜ ✬✜✚✪ ✱✕✚✮✕✛✘✬ ✘✚ ✘✗✬ ✦✘ ✧✘✙ ✦✗✙✘✚✦✘✗ ✭✩✕✤ ✧✕✚✜ ✬✜✚ ✘✚ ✛✜ ✙✜ ✲ ✥ ✘✗ ✣ ✘✗✬ ✦✘✬✘✙✘✚
✶✦✘✚ ✘✜✲ ✬✘✳✘ ✲ ✢✜ ✚✖✘✗ ✦✘✚ ✘✗✬ ✙✘✚ ✘ ✤✺ ✛✘✜✧✜ ✚ ✘✗✬ ✩✘✜✙ ✢ ✕✥✘✖✘✗ ✢✜ ✘✙✜ ✘ ✣✗✥✘✙ ✦✘✬✗
✽
✾✿❀❁ ✿❂ ❃❄ ❃❀ ❃❅❄ ❆ ❅ ❇ ❈ ❀❉ ❃❅ ❊✿❀ ❊❈ ❆ ❅❃❋ ❅● ❃❊❋ ❃❀ ❍■ ✿❏ ❋✿❏❅❆ ❈❑ ❃❀ ❆ ❅ ❇ ✿❋ ❅❊❃❄❀ ▲❃
●❃❅❋ ❑ ❃❆❃❇ ❈❀ ❉❃❅ ❅❊❈ ❇ ✿❀❆❅❄❅❂❃❈❑❈❀ ❑✿❄❅■ ❃❋❈❂❃❀ ❈❇ ❅❃❇ ✿●❃❉❃❅❑✿❀ ❉❉❈ ❀ ❃▼ ◆❋❅●❃❊
●❈❃❀ ❉❃❀ ❆❃❄❅ ❃❋❊❅❖ ❅❊❃❇ ❄ ❈❂❃❏ ❊❃❀❉ ❉❃ ● ❃❏❋❃❀ ■ ❅❂● ❃❏ ▲❃❀ ❉ ❆ ❃❊❃ ❀❉ ❆❃❄❅ ❆ ❃✿❄ ❃❏
❅❀❆ ❈❇ ❊❄ ❅ ❂ ✿❀ ▲✿●❃● ❋ ❃❀ ❊✿❄❉ ❃❀❉ ❉❈ ❀ ▲❃ ✿❋❍❇ ❅❇ ❊✿❂ ❇ ❈ ❀❉❃❅▼ P✿❊❅❃❑ ❇ ❈ ❀ ❉❃❅ ❂✿❂ ❅■ ❅❋ ❅
❋ ❃❄❃❋❊✿ ❄❅❇ ❊❅❋ ❂❃❇ ❅❀ ❉◗❂ ❃❇ ❅❀ ❉ ▲❃❀ ❉ ● ✿❄● ✿❆❃ ❇ ❃❊❈ ❆✿❀ ❉❃❀ ▲❃❀ ❉ ■ ❃❅❀▼ ✾✿❄● ✿❆❃❃❀
❊✿❄❇ ✿●❈❊ ❆ ❃❑❃❊ ❆❅■ ❅❏ ❃❊ ❆ ❃❄ ❅ ❋ ✿❃❆ ❃❃❀ ❘❅❇ ❅❋❙ ❋❅❂❅❃ ❆ ❃❀ ●❅❍■ ❍❉ ❅ ▲❃❀ ❉ ❃❆❃ ❆ ❅ ❇ ❈ ❀❉ ❃❅
❚P❈ ❋❃❆❅❙❯❱❱ ❱ ❲▼
P❈ ❀❉ ❃❅ ❂✿❄❈❑❃❋ ❃❀ ❇ ❃■ ❃❏ ❇ ❃❊❈ ❇ ❈❂ ● ✿❄ ❆❃▲❃ ❃❅❄ ▲❃❀ ❉ ● ❃❀ ▲❃❋ ❂ ✿❂ ● ✿❄❅❋ ❃❀
❂❃❀❘❃❃❊ ●❃❉❅ ❋✿❏ ❅❆❈❑❃❀ ❂ ❃❀ ❈❇ ❅❃❙ ❀ ❃❂ ❈ ❀ ❇ ❈❀ ❉❃❅ ❳❈ ❉❃ ❆❃❑ ❃❊ ❂✿❀❅❂ ● ❈■ ❋❃❀
●✿❄●❃❉❃❅ ❑ ✿❄❇ ❍ ❃■ ❃❀❙ ❆❃❀ ●❃❏ ❋ ❃❀●✿❀❁ ❃❀ ❃ ●❃❉❅ ❋ ✿❏ ❅❆❈❑❃❀ ❆❅ ❇ ✿❋❅❊❃❄ ❀▲❃▼ ❨✿❀❁ ❃❀ ❃
❊✿❄❇ ✿●❈❊ ❆ ❃❑❃❊ ● ✿❄ ❃❩ ❃■ ❆ ❃❄❅ ❋❈ ❄❃❀ ❉❀ ▲❃ ❑✿❄❏❃❊❅❃❀ ❊✿❄❏❃❆ ❃❑ ❋✿●✿❄❃❆❃❃❀ ❆ ❃❀
❑✿❂ ✿■ ❅❏❃❄❃❃❀ ❃■ ❈❄ ❇ ❈❀ ❉❃❅▼ P❈ ❀❉ ❃❅ ❆ ❅❳❃❆❅❋❃❀ ❊✿❂❑❃❊ ❑✿❂●❈❃❀ ❉❃❀ ■ ❅❂●❃❏❙ ● ❃❅❋
■ ❅❂ ● ❃❏ ❑❃❆ ❃❊ ❂❃❈❑❈❀ ■❅❂ ● ❃❏ ❁ ❃❅❄ ❚❬❅❇ ❃❙ ✽❭ ❭❪❲ ❆ ❃❀ ❋ ❍❀❆ ❅❇ ❅ ❇ ✿❑✿❄❊❅ ❅❀❅ ❆❃❑ ❃❊
❆❅❳❈❂ ❑ ❃❅❆❅❇ ❈❀ ❉❃❅❫ ✿❳❍❇ ❍❴❃●❈❑❃❊✿❀✾❃❇ ❈ ❄❈ ❃❀▼
P❈ ❀❉❃❅ ❫ ✿❳❍❇ ❍ ❂ ✿❄ ❈❑❃❋❃❀ ●❃❆ ❃ ❀ ❃❅❄ ▲❃❀❉ ❊✿❄■ ✿❊❃❋ ❆ ❅ ❴✿❁ ❃❂ ❃❊❃❀ ❫ ✿❳❍❇ ❍❙
✾❃❇ ❈❄ ❈❃❀▼ P❈ ❀❉ ❃❅ ❅❀ ❅ ❂✿❂❑❈❀ ▲❃❅ ❑❃❀ ❳❃❀❉ ±25 km yang dimulai dari mata air
Umbulan dan berakhir di Selat Madura (Lestari, 2011). Hasil studi pendahuluan
peneliti di sungai Rejoso Pasuruan serta hasil wawancara dengan penduduk
sekitar sungai ditemukan bahwa sungai tersebut diindikasikan tercemar karena
buangan limbah pabrik MSG dan pabrik gula. Sungai Rejoso ini sebagian besar
dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengairi tambak milik warga. Beberapa
tahun belakangan ini ikan yang ada di dalam tambak milik warga banyak yang
mati, akibat tercemarnya air sungai karena buangan limbah pabrik. Tidak hanya
3
Perkembangan usaha industri di Jawa Timur selama ini berdampak positif
bagi perekonomian masyarakat, namun juga menimbulkan masalah bagi sumber
daya air Sungai Rejoso. Hal ini disebabkan oleh hampir semua limbah domestik,
pertanian dan industri dibuang ke sungai tanpa melalui pengolahan yang
memadai. Adanya aktivitas pabrik tersebut, secara langsung maupun tidak
langsung akan dapat mempengaruhi kualitas air dan kondisi fisik badan perairan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi biota yang di dalam sungai tersebut salah
satunya adalah hewan bentos (makrobentos).
Hewan bentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus
hidupnya berada di dasar perairan baik sesil, merayap maupun menggali lubang.
Hewan bentos mempunyai peranan dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik di dalam perairan, serta menduduki beberapa tingkatan tropik
dalam rantai makanan (Odum, 1993). Makrobentos ini dapat digunakan untuk
menduga status suatu perairan, dengan demikian kelimpahan dan keanekaragaman
makrobentos mempengaruhi perubahan kualitas air. Kelimpahan dan
keanekaragaman ini sangat tergantung pada toleransi dan aktivitas serta
sensitivitas terhadap perubahan lingkungan. Kisaran toleransi dari makrobentos
terhadap lingkungan adalah berbeda-beda (Simamora, 2009).
Keragaman hewan invertebrata termasuk dalam pembelajaran biologi di
kelas X SMA. KD 3.8 (Kurikulum 2013) menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan
morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti melakukan penelitian
4
Makrobentos di Sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan sebagai Bahan Ajar
Biologi .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat pencemaran air di sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan?
2. Bagaimana keanekaragaman makrobentos di sungai Rejoso Kabupaten
Pasuruan?
3. Adakah hubungan antara tingkat pencemaran air dengan keanekaragaman
makrobentos di sungai Rejoso Kabupaten Pasuruan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis tingkat pencemaran air di sungai Rejoso di Kabupaten
Pasuruan
2. Untuk menganalisis keanekaragaman makrobentos di sungai Rejoso
Kabupaten Pasuruan
3. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pencemaran air dengan
5
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi
peneliti selanjutnya atau menjadi dasar acuan bagi penelitian yang lebih
mendalam berkenaan dengan keanekaragaman makrobentos di sungai Rejoso
Kabupaten Pasuruan. Menambah ilmu pengetahuan dan keilmuan bagi peneliti
tentang hubungan tingkat pencemaran dengan keanekaragaman makrobentos
serta dapat memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah
Invertebrata.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Mengetahui cara menentukan tingkat pencemaran air yang praktis,
mudah, dan murah untuk dilakukan yakni dengan menggunakan
keanekaragaman makrobentos
b. Bagi Siswa
Sebagai seorang guru, hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat
dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang kajian pendidikan
lingkungan hidup dan pemanfaatan makrobentos sebagai indikator biologis
kualitas air sungai yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa
jenjang SMA kelas X.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapakan memberikan sumbangan pemikiran dengan
6
1.5 Batasan Penelitian
Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya
batasan penelitian sebagai berikut :
1. Tingkat pencemaran air sungai Rejoso yang diamati meliputi data pencemaran
fisik, kimia, dan biologi
2. Keanekaragaman makrobentos yang diteliti yaitu makrobentos yang
ditemukan di masing-masing stasiun pengamatan di sungai Rejoso Kabupaten
Pasuruan
3. Stasiun pengamatan akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Stasiun I di aliran sungai sebelum pembuangan limbah pabrik (±5km)
b. Stasiun II di aliran sungai tepat pembuangan limbah pabrik (±1km)
c. Stasiun III di aliran sungai setelah pembuangan limbah pabrik (±5km)
4. Identifikasi makrobentos akan dilakukan di Laboratorium Perikanan
Universitas Muhammadiyah Malang dan uji kualitas air secara kimia akan
dilakukan di Laboratorium Jasa Tirta Malang
5. Buku pedoman yang digunakan untuk identifikasi makrobentos menggunakan
Fresh-Water Biology
1.6 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran maka peneliti memberikan beberapa
definisi yang perlu diketahui, sebagai berikut :
1. Pencemaran adalah masuknya bahan pencemar (polutan) sebagai akibat dari
kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukam di tempat, saat, dan
7
2. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam air akibat
kegiatan manusia atau alam yang menyimpang dari keadaan normalnya
(Simamora, 2009).
3. Tingkat pencemaran air adalah tinggi rendah masuknya bahan pencemar ke
dalam air akibat kegiatan manusia atau alam yang menyimpang dari keadaan
normalnya (Simamora, 2009).
4. Keanekaragaman adalah berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan,
jumlah dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup
(Kamus Biologi)
5. Hewan bentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya
berada di dasar perairan baik sesil, merayap maupun menggali lubang. Hewan
bentos mempunyai peranan dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik di dalam perairan, serta menduduki beberapa tingkatan tropik
dalam rantai makanan (Odum, 1993).
6. Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru atau siswa dalam proses pembelajaran. Bahan
ajar memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran, yakni sebagai
representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas.
Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus disampaikan guru, dan informasi
yang harus disajikan guru dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian,
guru juga akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran,
memiliki banyak waktu untuk membimbing siswa dalam belajar atau