HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR (VITIS VINIFERA L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SILIA
EPITEL TRAKEA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
Oleh:
LARA YUNIARTI 09020072
FAKULTAS KEDOKTERAN
i
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR (VITIS VINIFERA L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SILIA
EPITEL TRAKEA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : LARA YUNIARTI
09020072
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 2 April 2013
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Rahayu, Sp.S
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Lara Yuniarti ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 2 April 2013
Tim Penguji
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, Ketua
dr. Rahayu, Sp.S, Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat–Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh
Pemberian Ekstrak Biji Anggur (Vitis vinifera L) Sebagai Antioksidan Terhadap Gambaran Histologis Silia Epitel Trakea Tikus Putih (Rattus norvergicus) yang Terpapar Asap Rokok. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju zaman yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan Karya Tulis ini Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada pihak-pihak sebagai berikut atas bantuan yang diberikan hingga penulisan tugas akhir ini terwujud:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan FK UMM
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I dan juga sebagai Pembimbing I dalam tugas akhir ini.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II 4. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III 5. dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembimbing II dalam tugas akhir ini
6. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS, selaku Dosen Penguji 7. Pada semua dosen yang telah memberikan ilmu dalam membantu
v
8. Pada semua TU dan Laboran FK UMM yang telah membantu selama penelitian ini berlangsung.
9. Pada semua keluarga terutama kedua orang tua penulis Zainul Arifin dan Baiq Musallamah yang selalu menjadi pendukung setia.
10.Pada semua teman-teman penulis yang setia dalam suka dan duka membantu penyelesain tugas akhir ini.
11.Pada semua pihak yang terlibat dalam proses penulisan karya akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk saran dan kritik yang dapat membangun agar Penulis lebih baik kedepannya, dan semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi semua pihak dan dirahmati oleh Allah SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, 2 April 2013
vi ABSTRAK
Yuniarti, Lara. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur (Vitis vinifera L) Sebagai Antioksidan Terhadap Gambaran Histologis Silia Epitel Trakea Tikus Putih (Rattus norvergicus) yang Terpapar Asap Rokok. Tugas akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, (2) dr. Rahayu, Sp.S.
Latar Belakang: Asap rokok mengandung radikal bebas. Peningkatan kadar radikal bebas tanpa diimbangi kadar antioksidan akan menyebabkan stress oksidatif yang akan mengakibatkan kerusakan silia epitel trakea. Biji anggur (Vitis vinifera L) mengandung OPC (Oligomeric Proanthocyanidin Complex) yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan silia epitel trakea.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L) sebagai antioksidan terhadap gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok.
Metode: True experimental, dengan the post test only control group design. Sampel dibagi 5 kelompok. Setelah 14 hari tikus dimatikan kemudian dilakukan pengukuran kerusakan silia epitel trakea pada mikroskop (perbesaran 400x). Analisis data menggunakan uji one way Anova sebelumnya dilakukan uji normalitas (Shapiro-Wilk Test) dan homogenitas (Levene’s Test) untuk mengetahui distribusi data normal. Hasil penelitian dan Diskusi: Dari hasil uji one way Anova didapatkan pengaruh yang bermakna (p= 0,002 dimana p<0,05) antar kelompok perlakuan. Pemberian ekstrak biji anggur terbukti mampu menjadi antioksidan karena mengandung OPC yang bekerja sebagai antioksidan pengikat logam yang mampu menetralisir radikal bebas dari asap rokok sehingga kerusakan silia epitel trakea bisa dicegah.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L) berpengaruh pada gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih yang terpapar asap rokok dilihat dari penurunan kerusakan gambaran histologis silia epitel trakea tikus. Dosis optimal dalam penelitian ini adalah 5,4 mg. Pada Penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna, dan kuat dengan pengaruh ekstrak biji anggur sebesar 42% pada perbaikan gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih.
vii ABSTRACT
Yuniarti, Lara. 2013. The Effect of Grape Seed Extract (Vitis vinifera L) as Antioxidants to the Histology Description Trachea Epithelium’s Cilia of White Rat (Rattus norvergicus) were Exposed to Cigarette Smoke. Final Assignment. Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang. Advisors: (1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Rahayu, Sp.S.
Background: Cigarette smoke contains free radicals. Increased levels of free radicals without balanced levels of antioxidants would cause oxidative stress that would lead to cell damage to the trachea epithelium’s cilia. Grape seed (Vitis vinifera L) containing OPC (Oligomeric Proanthocyanidin Complex) that act as antioxidants to prevent damage to the tracheal epithelium’s cilia.
Objective: the aim of the study was to determine the effect of grape seed extract (Vitis vinifera L) as antioxidant to the histology description trachea epithelium’s cilia of white rat (Rattus norvergicus) were exposed to cigarette smoke.
Method: True experimental, with post test only control group design. The sample of this study were divided into 5 groups. After 14 days the mice off then been measured of trachea epithelium’s cilia damage in the microscope (400x). Analysis of data using one-way Anova test previously conducted tests of normality (Shapiro-Wilk test) and homogeneity (Levene's test) to determine the normal distribution of the data.
Result: One way Anova test showed significant effect (p = 0.002 <p (0.05)) on the experiment groups.Grape seed extract shown to be an antioxidant because it contains OPC who worked as a metal binding antioxidant that can neutralize free radicals from cigarette smoke that damage can be prevented trachea epithelium’s cilia.
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
LEMBAR PENGESAHAN ...ii
LEMBAR PENGUJI ...iii
KATA PENGANTAR ...iv
ABSTRAK ...vi
ABSTRACT ...vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL …...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR SINGKATAN ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Tujuan Penelitian ...4
1.3.1 Tujuan Umum ...4
1.3.2 Tujuan Khusus ...4
1.4 Manfaat Penelitian ...4
ix
2.1 Rokok ...6
2.1.1 Definisi Rokok ………...6
2.1.2 Kandungan Rokok ...6
2.1.3 Radikal Bebas dalam Asap Rokok ...8
2.1.4 Pengaruh Radikal Bebas dalam Asap Rokok terhadap Saluran Pernapasan ...……...8
2.2 Radikal Bebas ...10
2.2.1 Definisi Radikal Bebas ...10
2.2.2 Mekanisme Pembentukan ...12
2.2.3 Tipe Radikal Bebas …...13
2.2.4 Reaksi Perusakan oleh Radikal Bebas ...13
2.3 Antioksidan ...15
2.4 Anggur ...17
2.4.1 Taksonomi ...17
2.4.2 Morfologi ...18
2.4.3 Jenis-jenis Anggur di Indonesia ...19
2.4.4 Manfaat Buah Anggur ...19
2.5 Trakea ...21
2.5.1Struktur Anatomi Histologi Trakea ...21
2.5.2Fisiologi Trakea ...25
2.5.3Mekanisme Kerja Mukosilia ...28
2.6 Interaksi Antioksidan dalam Biji Anggur dengan Asap Rokok ...30
x
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...34
3.1 Kerangka Konsep …...34
3.2 Hipotesis ...36
BAB 4 METODE PENELITIAN ...37
4.1 Rancangan Penelitian ...37
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...37
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...37
4.3.1 Populasi ...37
4.3.2 Pemilihan Sampel ...37
4.3.3 Replikasi ...37
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ...38
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ...38
4.3.5.1 Kriteria Inklusi ...38
4.3.5.2 Kriteria Eksklusi ...38
4.3.6 Variabel Penelitian ...39
4.3.6.1 Variabel Bebas ...39
4.3.6.2 Variabel Tergantung ...39
4.3.7 Definisi Operasional ...39
4.4 Alat dan Bahan ...40
4.4.1 Alat ...40
4.4.2 Bahan ...41
4.5 Prosedur Penelitian ...42
xi
4.5.2 Penentuan Dosis Ekstrak Biji Anggur ...42
4.5.3 Pembagian Kelompok Tikus ...43
4.5.4 Ekstrak Biji Anggur ...43
4.5.5 Pemaparan Asap Rokok ...44
4.5.6 Penghitungan Sediaan Histopatologi Trakea ...45
4.5.7 Pengamatan Sediaan ...46
4.6 Alur Penelitian ...47
4.7 Analisis Data ...48
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...49
5.1 Hasil Penelitian ...49
5.1.1 Gambaran Histologis Silia Epitel Trakea Tikus ...49
5.1.2 Data Hasil Penelitian dengan Menggunakan Mikrometer ...52
5.2 Analisis Data ...54
5.2.1 Uji Normalitas ...54
5.2.2 Uji Homogenitas ...54
5.2.3 Uji One Way ANOVA ...54
5.2.4 Uji Korelasi ...55
5.2.5 Uji Regresi ...55
BAB 6 PEMBAHASAN...58
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...62
DAFTAR PUSTAKA ...64
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan dan Efek Bahan Kimia Rokok pada Fase Partikular ...7
Tabel 2.2 Kandungan dan Efek Bahan Kimia Rokok pada Fase Gas ...7
Tabel 2.3 Kandungan Gizi Buah Anggur ...20
Tabel 4.1 Konversi Dosis Hewan ke Manusia ...42
Tabel 5.1 Tingkat Kerusakan Trakea (%) Terhadap Berbagai Perlakuan ...52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Kimia Radikal Bebas ...11
Gambar 2.2 Buah Anggur ...18
Gambar 2.3 Biji Anggur ...21
Gambar 2.4 Trakea dan Bronkus Utama ...22
Gambar 2.5 Sediaan Trakea ...25
Gambar 2.6 Fotomikrograf Epitel Pelapis Permukaan dalam Saluran Napas...27
Gambar 2.7 Ultrastruktur Silia ...29
Gambar 2.8 Mekanisme ROS Menyebabkan Inflamasi ...31
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...34
Gambar 4.1 Alur Penelitian ...47
Gambar 5.1 Silia Epitel Trakea Tikus Kelompok I ...49
Gambar 5.2 Silia Epitel Trakea Tikus Kelompok II ...50
Gambar 5.3 Silia Epitel Trakea Tikus Kelompok III ...50
Gambar 5.4 Silia Epitel Trakea Tikus Kelompok IV ...51
Gambar 5.5 Silia Epitel Trakea Tikus Kelompok VI ...51
Gambar 5.6 Grafik Perlakuan Pemberian Ekstrak Biji Anggur ...53
xiv
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA : Analysis of Variance ATP : Adenosine Triphospate
BB : Berat Badan
DNA : Deoxyribonucleic Acid
GSH : Gluthatione
GYTS : Global Youth Tobacco Survey GSP : Grape Seed Proanthocyanidins
GSPE : Grape Seed Proanthocyanidins Extract H2O2 : Hydrogen Peroxide
LDL : Low Density Lipoprotein MDA : Malondialdehyde
NO : Nitrogen Monoxide
NO2 : Nitrogen Dioxide
OH : Hydroxyl Radical
OPC : Oligomeric Proanthocyanidin Complex PMNs : Polymorphonuclear leukocytes
PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid ROI : Reactive Oxygen Intermediate ROS : Reactive Oxygen Species SOD : Superoksida dismutase
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Uji Anova ...67
Lampiran 2 Uji Tukey HSD 5% ...68
Lampiran 3 Uji Korelasi ...69
Lampiran 4 Uji Regresi ...70
Lampiran 5 Surat Konsultasi Histologi Silia Epitel Trakea ...71
Lampiran 6 Konsultasi hasil Gambaran Histologi Silia Epitel Trakea ...72
Lampiran 7 Konsultasi Hasil Perhitungan Kerusakan Silia Epitel Trakea ...73
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Arief, 2002, Radikal Bebas [online], (downloaded 12 September 2012), available from: http://www.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6I.doc
Bashandy A., 2006, Effect of fixed oil Nigella sativa on male fertility in normal and hyperlipidemic rats, Intl. J. Pharmacol, 2(1) pp 104-109.
Bekti, Rahmat Sarwo, 2004, Pengaruh Jinten Hitam Terhadap Gambaran Histopatologis Bronkus Tikus Yang Dipapar Asap Rokok Subakut, Malang, Fk UB, hal 54-56.
Campbell A., Reece B., Mitchell G., 2000, Biologi, Edisi 5, Erlangga, Jakarta, pp 127-134.
Depkes. R.I, 2010, Estimasi Nasional Perokok pada Orang Dewasa Indonesia tahun 2010, Jakarta.
Gultom, 2005, Peringatan bahaya merokok, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Guyton and Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta, hal 610-611. Haliwell B. dan Guteridge, 1999, Free Radical in Biology and Medicine, Oxford:
Oxford Science Publication, pp 7-13, 40-46.
Hoolbrook A. M., Crowther R., Lotter A., et all, 2000, The Diagnosis and Management of Insomnia in Clinical Practice : A Prectical Evidence-Based Approach, Canadian medical Association Journal, 25 Januari 2000,pp 16-20.
Hrayr A.,2004, Epidemiology of Insomnia, In : Clinical Handbook of Insomnia (Hrayr P. Attarian, ed), Human Press, pp 11-21.
Junqueira L., Carneiro J., Kalley R., 2002, Histologi Dasar, 10th edn, ECG, Jakarta, pp 335-341.
Jusuf A.,Syahruddin E., Hudoyo, 2002, Hubungan Merokok Kretek Dengan Kanker Paru, Jurnal Respirologi Indonesia vol 22, no. 3, hal 19-25.
Kemper Kathi, 1999, Oligomeric Pronthocyanidin Complex (OPC) Pycnogenols, Pine Bark Extract, Grape Seed Extract, The Center for Holistic Pediatric
Education and Research. downloaded 12 may 2012
http://www.mcp.edu/herbal/default/html
xvii
Liers, Hank, 1993, On Oligomeric Proanthocyanidins (OPC), The Scientific Research. Health [online], (downloaded 12 may 2012), available from: http://www.integratedhealth.com/infoabstract/pycdes.html
Lusiana, 2010, No-Smoking [online], (downloaded 12 September 2012), available from: http://lusifang.awardspace.com/Definisi-rokok.html
Mansouri, Marzieh Panahi, Ghaffariand M. A., et all, 2011, Effects of Grape Seed Proanthocyanidin Extract on Oxidative Stress Induced by Diabetes in Rat Kidney, Biomedical Journal, Vol.15, pp 100-106.
Margaret, Joseph, Todd Wyatt, 2007, Differential In Vivo Effects Of Whole Cigarette Smoke Exposure Versus Cigarette Smoke Extract On Mouse Cilliated Tracheal epithelium, Exp Lung Res 32 (3-4), pp 99-118.
Monorahardjo Hermani, 2005, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Price & Wilson, 2006, Patofisologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta, pp 736-755.
Rohdiana D., 2001, Aktifitas Daya Tangkap Radikal Polifenol Dalam Daun Teh, majalah jurnal Indonesia 12 Vol. 1, hal 53-58.
Shi John, Yu Jianmel, Pohorly Joseph E., et al, 2003, Polyphenolics in Grape Seed Biochemistry and Functionality, Food, Agriculture & Environment Vol.1(2), pp.42-47
Sharon, 2007, Bahaya Tembakau dan Bentuk-Bentuk Sediaan Tembakau [online].
(downloaded 12 september 2012), available from:
resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi…./rokok.PDF
Snell, Richard,1998, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa kedokteran, EGC, Jakarta, hal 253-258.
Sudjari, 1996, Tikus Wistar sebagai hewan Coba Untuk penelitian dengan Toxoid Tetanus, Malang, Majalah Kedokteran Unibraw vol XII, No 3.
Suhartono, Eko, 2007, Kapita Selekta Biokimia-Stress Oksidatif : Dasar dan Penyakit, Pustaka Banua, Banjarmasin.
Supranto J., 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta, hal 127.
xviii
Suwarni, 1999, Pengaruh Klorokuin terhadap Jumlah Parasit Pada Mencit yang Diifeksi Plasmodium Burgei. Cermin Dunia Kedokteran no. 94.
Wells, Jeremy, 2004, A Study To Determine The Effect of Cigaret Smoke on Cilia in The Trachea of Rats [online], (downloaded 5 juni 2012), available from: http://www.webs pages marshale.Edu/u wells
Wiryanta, Bernard T., Wahyu, 2008, Membuahkan Anggur di Dalam Pot dan Pekarangan, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Hasyim, Yusuf M., 2008 Ubi Jalar Kaya Antioksidan Pilihan Pangan Sehat [online],
(downloaded 21 Agustus 2012), available from:
1
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menurut data WHO tahun 2009 jumlah perokok Indonesia berada di urutan ke tiga terbesar di dunia setelah Cina dan India dengan jumlah 65 juta perokok dengan persentase 59% laki-laki dan 3,7% perempuan (Depkes, 2010). Sedangkan data sebelumnya dari GYTS (Global Youth Tobacco Survey) pada tahun 2007 mencatat bahwa jumlah perokok anak usia 13-18 tahun di Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia. Jumlah perokok pada umur 13-15 tahun di perkirakan terus meningkat 4% pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2020 WHO memprediksikan penyakit yang berkaitan dengan merokok akan menjadi masalah kesehatan utama dunia yang menyebabkan 8,4 juta kematian tiap tahun (Yusuf, 2008).
Merokok merupakan suatu proses pembakaran tembakau yang menimbulkan polusi udara padat dan terkonsentrasi yang secara sadar langsung dihirup serta diserap oleh tubuh bersama udara pernapasan (Jusuf, 2002). Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dapat berupa bronkhitis kronis, emfisema, kanker paru, laring, mulut, faring, esofagus, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi, dan lain-lain (Hrayr, 2004).
2
2
Rokok menimbulkan berbagai macam penyakit dikarenakan di dalam asap rokok terdapat kurang-lebih 4000 bahan kimia dengan konsentrasi oksidan dan radikal bebas. Asap rokok juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas dalam tubuh (Sharon, 2007). Reaksi radikal bebas akan memproduksi ROS (Reactive Oxygen Species) yang merupakan senyawa pengoksidasi turunan oksigen yang
bersifat sangat reaktif yang terdiri atas kelompok radikal bebas dan kelompok non-radikal seperti H2O2 (Hydrogen Peroxide) yang merupakan kelompok
non-radikal tetapi dapat mengawali terbentuknya suatu non-radikal bebas seperti OH (Hydroxyl Radical).
Peningkatan yang berlebihan dari ROS akan memicu terjadinya stres oksidatif (Bashandy, 2006). ROS dapat menyebabkan kerusakan langsung dengan cara menstimulus peroksidasi lipid membran sel dan menghasilkan radikal aldehyde yang mampu menghambat ATP (Adenosine Triphospate) dan mengikat protein yang berfungsi untuk gerakan silia. Hal ini menyebabkan silia menjadi lumpuh atau hilang. Hilangnya silia menyebabkan berkurangnya sistem pertahanan paru-paru yang dikenal dengan muccociliary clearance sehingga partikel-partikel dan benda asing yang harusnya mampu dibersihkan oleh silia masuk ke dalam paru-paru bersama udara pernapasan yang lama kelamaan akan menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada paru-paru selain itu hilangnya silia juga dapat menyebabkan metaplasi epitel dan menyebabkan kanker saluran pernapasan (Sharon, 2007).
3
3
penelitianMargaret K. Elliott (2007) membuktikan bahwa pemaparan asap rokok secara intensif pada tikus selama 2 minggu sudah menimbulkan abnormalitas pada silia epitel trakea tikus. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh asap rokok pada berbagai organ tubuh, sejumlah penelitian telah dikembangkan untuk mencegah aktivitas radikal bebas dengan penggunaan antioksidan eksogen. Seperti penggunaan madu sebagai antioksidan terhadap silia epitel trakea yang diberi paparan asap rokok secara subakut pada penelitian Hartitin (2008) dan penggunaan ekstrak bulbus bawang dayak sebagai antioksidan pada gambaran histopatologi paru-paru tikus yang dipapar asap rokok pada penelitian Nurliani (2012). Antioksidan adalah zat yang dapat menurunkan atau menekan stres oksidatif karena akumulasi radikal bebas (Suhartono, 2002). Salah satu sumber antioksidan yang memiliki aktifitas tinggi adalah biji anggur.
Biji anggur mengandung polyphenol terutama OPC (Oligomeric Proanthocyanidin Complex) yang berdasarkan penelitian Uchida memiliki
kekuatan 20 kali lipat lebih baik dibanding vitamin E, dan 50 kali lipat dari vitamin C (Shi, 2003). GSP merupakan salah satu OPC yang memiliki efek proteksi radikal bebas, lipid peroksidasi dan kerusakan DNA lebih kuat dibanding vitamin C, E, dan beta-karotene (Mansouri, 2011)
4
4 1.2Rumusan Masalah
Apakah pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L) sebagai antioksidan dapat berpengaruh pada gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umun
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L) sebagai antioksidan terhadap gambaran histologis silia epitel
trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok. 1.3.2Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui perubahan gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok.
2. Untuk mengetahui dosis optimal biji anggur (Vitis vinifera L) sebagai antioksidan terhadap gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok.
3. Untuk mengetahui besar hubungan antara pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L) sebagai antioksidan terhadap gambaran histologis silia epitel trakea tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok. 1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
5
5